Anda di halaman 1dari 8

1

1. Sifat-Sifat Cahaya

Sifat cahaya banyak yang dapat dijelaskan melalui eksperimen dan demonstrasi. Sifat-
sifat tersebut dikelompokkan secara bersama berdasarkan klasifikasi secara umum dalam
Optika Geometri, Optika Gelombang, dan Optika Kuantum yang dapat dibagi sebagai
berikut;
- Optika Geometri: Sifat rambat cahaya, Laju cahaya, Refleksi, Refraksi, Dispersi.
- Optika Gelombang: Interferensi, Difraksi, Karakter elektromagnetik, Polarisasi,
Refraksi ganda
- Optika Kuantum: Orbital atom, Densitas kemungkinan, Level energi, Kuanta, Laser.

1.1 Sifat Cahaya Merambat Lurus

Salah satu sifat cahaya adalah merambat lurus. Sifat ini dapat dilihat melalui percobaan
demonstrasi sebuah pinhole yang diletakkan di depan sebuah sumber cahaya seperti
Gambar 1. Titik a yang berada di atas benda akan terlihat di titik a’ bagian bawah layar.
Hal yang sama pada titik b yang berada di bawah benda akan terlihat di titik b’ bagian
atas layar. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa cahaya merambat lurus.

Tugas: Buatlah portofolio


a. Apa yang terjadi pada layar (jarak sumber cahaya dan layar dibuat tetap) jika pinhole
digerakkan mendekati atau menjauhi sumber cahaya?
b. Apa yang terjadi pada layar (jarak sumber cahaya dengan pinhole dibuat tetap) jika
layar digerakkan mendekati atau menjauhi pinhole?
c. Buat percobaan bentuk lain yang membuktikan bahwa cahaya merambat secara garis
lurus?

1.2 Laju Cahaya

Percobaan mengukur laju cahaya telah dilakukan para fisikawan diantaranya Galileo tahun
1600 dan Armand H.L. Fizeau tahun 1849. Dari berbagai percobaan mengukur laju cahaya,
2

hasil yang diperoleh sampai saat ini disepakati tahun 1998 laju cahaya dalam vakum
sebesar c = 2,99792458x108 m/s atau disingkat c = 3,00x108 m/s.

Tugas: Buatlah portofolio


Cara para fisikawan yang melakukan percobaan menentukan laju cahaya.

1.3 Laju Cahaya dalam Materi

Tahun 1850 fisikawan Perancis Jean Bernard Leon Foucault (1819-1868) mempublikasikan
hasil percobaannya tentang laju cahaya dalam air. Hasil yang diperoleh Foucault
menyatakan bahwa laju cahaya dalam air lebih kecil dibanding laju cahaya dalam udara.
40 tahun kemudian fisikawan Amerika Michelson mengukur laju cahaya di udara dan di air.
Hasil yang diperoleh laju cahaya dalam air sebesar 225 000 km/s. Nilai ini ¾ dari laju
cahaya dalam vakum. Laju cahaya di udara pada suhu normal terukur v = 299,706 km/s.

Tugas: Buatlah portofolio


Percobaan Michelson dalam mengukur laju cahaya di air dan di udara.

1.4 Indeks Refraksi

Indeks refraksi (indeks bias) suatu medium optis didefinisikan sebagai rasio antara laju
cahaya dalam vakum dan laju cahaya dalam medium:
laju dalam vakum
Indeks Refraksi = laju dalam medium
Dalam aljabar simbolnya
𝑐
𝑛= (1-1)
𝑣
Huruf n direpresentasikan sebagai rasio
Beberapa nilai indeks refraksi
Gelas: n = 1,520
Air: n = 1,333
Udara: n = 1,000
Nilai akurat indeks refraksi udara yang diukur pada tekanan 1 atm pada suhu 0 oC adalah
n = 1,000292
Istilah densitas optis merupakan indeks refraksi medium transparan.

Tugas: Buatlah portofolio


Daftar indeks refraksi medium optis.
3

1.5 Lintasan Optis

Salah satu prinsip dasar optika geometri adalah


lintasan optis. Lintasan sejarak d seberkas sinar
cahaya yang merambat diberikan oleh hasil kecepatan
kali waktu:
d = vt (1-2)
𝑐
karena n = c/v  v = c/n, diperoleh 𝑑 = 𝑡 atau nd = ct
𝑛
Hasil nd disebut lintasan optis    = nd
Jika cahaya merambat dalam beberapa medium
berjarak d, d’, d’’ yang memiliki indeks refraksi berbeda n, n’, n’’ akan sama jika lintasan
optis secara langsung dalam vakum sejauh  sehingga
 = nd + n’d’ + n’’ d’' (1-3)

1.6 Hukum Refleksi dan Refraksi

Seberkas sinar datang pada batas dua medium


berbeda, bagian yang direfleksikan akan kembali
ke medium semula dan bagian yang di refraksikan
akan masuk ke medium kedua, seperti Gambar 3.
Garis MM’ adalah batas kedua medium dan garis
NN’ disebut garis normal yang tegak lurus batas
kedua medium. Jika sudut sinar datang , maka
sudut sinar refleksi juga sama sebesar . Untuk
semua sudut datang

Sudut datang = sudut refleksi (1-4)

Persamaan ini dikenal sebgai hukum refleksi. Hal


terpenting adalah sudut datang, sudut refleksi,
dan garis normal terletak pada satu bidang datar dalam medium yang sama.
Hukum kedua, dikenal sebagai hukum refraksi, berhubungan dengan sinar datang dan sinar
refraksi. Hubungan keduanya adalah keadaan sinus sudut sinar datang dan sinus sudut
sinar refraksi berupa rasio yang konstan, untuk semua sudut berlaku
sin ∅
sin ∅′
= konstan (1-5)
Hubungan ini memperlihatkan bahwa sinar datang, sinar refraksi, dan garis normal
terletak dalam satu bidang datar, dan dikenal sebagai hukum Snell (diambil dari nama
Willebrord Snell (1591-1626) seorang astronomi dan matematikawan yang lahir di
Leyden). Konstanta ini diperoleh dari rasio indeks refraksi kedua medium n dan n’. Dan
dapat ditulis sebagai
sin ∅ 𝑛′
= (1-6)
sin ∅′ 𝑛
4

Atau ditulis

n sin  = n’ sin  ‘ (1-7)

jika n = c/v dan n’ = c/v’ , persamaan (1-7) ditulis


sin ∅ 𝑣
= (1-8)
sin ∅′ 𝑣′

Jika n adalah indeks refraksi udara (n = 1) , maka rasio n’/n disebut indeks relatif n’ dan
dapat ditulis
sin ∅
= 𝑛′ (1-9)
sin ∅′

Jika sudut datang sinar dan sudut refraksi sinar sangat kecil, maka dapat ditulis
∅ 𝑛′
= (1-10)
∅′ 𝑛

Tugas: Buatlah portofolio


Dua soal-jawab yang berhubungan hukum refleksi dan hukum refraksi.

1.7 Konstruksi Grafik untuk Refraksi


Berdasarkan Gambar 4, garis GH batas
dua medium, pemisah dua medium
berindeks refraksi n dan n’ pada sudut
sinar datang  terhadap garis normal dan
sudut sinar refraksi ’ terhadap garis
normal. Garis JA sinar datang dan garis
AB sinar refraksi. Sinar datang
mengalami pembelokan sebesar 
disebut sudut deviasi, diperoleh dari
 =  - ’ (1-11)
Untuk membuktikan hukum Snell digunakan penerapan hukum sinus pada segitiga ORP,
yakni
𝑂𝑅 𝑂𝑃
= sin(𝜋−∅) (12)
sin ∅′
Karena sin ( - ) = sin , OR = n; OP = n’, persamaan (12) ditulis
𝑛 𝑛′
= sin ∅ (1-13)
sin ∅′
Dikenal sebagai hukum Snell, merupakan rasio coseken pada sudut  dan ’ , sedangkan
Descartes menggunakan dalam bentuk rasio sinus dan disebut hukum descartes di
Perancis dan ditulis seperti pers. (1-6).

Tugas: buatlah portofolio


Penurunan persamaan hukum Snell dalam bentuk lain.
5

1.8 Prinsip Reversibilitas

Pada persamaan (4) dan (7) tampak hasil dari sinar datang pada sudut  dari medium
berindeks refraksi n memasuki medium dengan sudut refraksi ’ yang berindeks refraksi
n’. Sinar ini dapat mengalami prinsip reversibilitas (kembali) dengan sudut datang ’ dari
medium n’ ke medium berindeks refraksi n dengan sudut refraksi .

1.9 Prinsip Fermat

Prinsip Fermat (Pierre de Fermat


(1601-165), matematikawan Perancis)
menjelaskan bahwa lintasan optis yang
merambat dari satu titk ke titik yang
lain sinar memerlukan waktu sesingkat
mungkin. Gambar 5 memperlihatkan
lintasan optis dalam tiga medium yang
mengalami refraksi pada prisma adalah
 = nd + n’d’ + n’’d’’
Untuk membuktikan, kita gunakan ilustrasi Gambar 6,
sinat yang melintas dari titik Q menuju titik Q’’ melalui
refleksi dari titik A, B, dan C pada permukaan cermin
datar. Dari gambar tampak bahwa dua lintasan QAQ’’
dan QCQ’’ lebih besar daripada lintasan QBQ’’.
Konstruksi memperlihatkan lintasan QA = Q’’A, QC =
Q’’C, dan QB = Q’’B. Jadi lintasan QAQ’’ > QBQ’’, dan
QCQ’’ > QBQ’’ . Jadi lintasan minimum adalah QBQ’’.
Untuk membuktikannya dicari persamaan hukum Snell
seperti pada Gambar 7. Sumber sinardari titik Q
menuju titi A pada batas dua medium dan berakhir di titik Q’. Lintasan yang dilalui adalah
 = nd + n’d’
Dengan d dan d’ adalah representasi jarak QA dan Q’A. Jika h dan h’ adalah representasi
jarak tegak lurus ke permukaan dan p adalah jarak total pada sumbu x komponen titik Q
dan Q’. Berdasarkan teorema pythagoras
d 2 = h 2 + (p – x)2 dan d’ 2 = h’ 2 + x 2

dengan nilai lintasan optis

 = n [h 2 + (p – x)2] 1/2
+ n’ [h’ 2 + x 2] 1/2
Agar diperoleh waktu minimum dalam melintasi zat optis,
maka dicari diferensial d/dx = 0
1 1
𝑑∆ 𝑛(2)(𝑝−𝑥)(−1) 𝑛(2𝑥)
= 2(ℎ2 +(𝑝−𝑥)2 )1/2 + (ℎ′22 +𝑥 2 )1/2 = 0
𝑑𝑥
6

𝑛(𝑝−𝑥) 𝑛𝑥
(ℎ2 +(𝑝−𝑥)2 )1/2
= (ℎ′2 +𝑥 2 )1/2
(𝑝−𝑥) 𝑥
𝑛 = 𝑛 𝑑′
𝑑
Dihubungkan dengan sudut diperoleh
n sin  = n’ sin ’ (1-14)

Tugas: Buatlah portofolio


Grafik dan buktikan persamaan hukum refleksi berdasarkan prinsip Fermat.

1.10 Dispersi Warna

Pada peristiwa refraksi dimana sinar cahaya putih diarahkan


pada batas permukaan terjadi pemisahan warna putih ke dalam
komponen warna. Warna yang dihasilkan disebut spektrum
warna yang sifatnya kontinu. Setiap warna mengalami refraksi
sebesar sudut ’ tersendiri sesuai indeks refraksi warna
tersebut. Berdasarkan Gambar 8 tampak cahaya warna putih
yang memasuki batas medium akan terurai menjadi spektrum
warna merah, kuning, dan biru. Warna-warna yang dihasil
dengan sudut refraksi yang berbed-beda disebut dispersi warna. Divergen sinar angular
dari ketiga warna, sudut warna merah-biru yang memiliki dispersi terbesar dibanding
dengan kedua warna dengan kuning (merah-kuning atau kuning-biru).
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Fraunhofer pada batas medium udara-
kaca krown diperoleh indeks refraksi
nbiru = 1,52933; nkuning = 1,52300; nmerah = 1,52042
berdasarkan persamaan (10) untuk sudut  kecil, sudut dispersi warna biru dan merah
adalah (’biru - ’merah) yang sebanding dengan nbiru – nmerah = 0,00891
apabila deviasi sinar kuning ( - ’ ) gayut pada nkuning – 1 = 0,52300
Rasio dua kuantitas dispersi ini dari berbagai jenis kaca disebut daya dispersif, yakni
𝑛𝑏𝑖𝑟𝑢 −𝑛𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑉= 𝑛𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔 −1
(1-15)

Kebalikan dari daya dispersif disebut indeks dispersif


𝑛𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔 −1
𝑣=𝑛 (1-16)
𝑏𝑖𝑟𝑢 −𝑛𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ

Soal-soal

1. Seorang lelaki membuat pinhole kamera dari kotak karton berukuran 10,0 cm x 10,0
cm x 16,0 cm. Pinhole diletakkan di antara pohon dan film yang berukuran 8,0 cm x 8,0
cm. Berapa jauh dari pohon yang tingginya 25,0 m kamera di letakkan jika bayangan
pohon dalam film tingginya 6,0 cm?
Solusi
7

ℎ ℎ′
Data: h = 25,0 m; h’ = 6,0 cm; x’ = 16,0 cm; x = ....  =
𝑥 𝑥′
2. Jika indeks refraksi kaca optis mata 1,5250, hitung laju cahaya dalam kaca.
Solusi
Data: n = 1,5250; c = 3,00x108 m/s; v = ....  n = c/v
3. Hitunglah perbedaan antara laju cahaya dalam kilometer per sekon dalam vakum dan
laju cahaya di udara jika indeks refraksi udara 1,0002340. Gunakan nilai sampai tujuh
angka signifikan.
Solusi
Data: c = 299.792,5 km/s; n = 1,0002340; vudara =....  n = c/v
4. Berapa waktu yang diperlukan cahaya merambat dari matahari ke bumi? Asumsikan
jarak bumi-matahari1,50x108 km.
Data: c = 299.792,5 km/s; x = 1,50x108 km; t = ....  x = ct
5. Berdasarkan Gambar 7 jarak x = 6,0 cm, h = 12,0 cm,
h’ = 15,0 cm, n = 1,3330, dan n’ = 1,5250. Tentukan ’,
, d, d’, p, dan  sampai tiga angka signifikan.
Solusi
Data: x = 6,0 cm, h = 12,0 cm, h’ = 15,0 cm, n = 1,3330,
dan n’ = 1,5250.
’ = ....;  tan ’ = x/h’
 = ....;  n sin  = n’ sin ’
d = ....;  cos  = h/d
d’ = ....;  𝑑′ = √𝑥 2 + ℎ′2
p = ....;  𝑑 = √ℎ2 + (𝑝 − 𝑥)2
6. Seberkas cahaya melewati 285,60 cm air yang berindeks refraksi 1,3330, kemudian
15,40 cm kaca berindeks refraksi 1,6360, dan terakhir 174,20 cm minyak berindeks
refraksi 1,3870. Tentukan tiga signifikan (a) masing-masing bagian lintasa optis dan
(b) total lintasan optis.
Solusi
Data: na = 1,3330; da = 285,60 cm; nk = 1,6360; dk = 15,40; nm = 1,3870; dm = 174,20 cm
(a) a = ... ; a = nada ; k = ... ; k = nkdk ; a = ... ; m = nmdm ;
(b) t = .... ; t = a + k + m
7. Sinar cahaya di udara datang pada sudut 54,0o pada
permukaan licin kaca. (a) jika indeks refraksi 1,5152,
tentukan sudut refraksi sampai empat signifikan. (b)
tentukan sudut refraksi secara grafik.
Solusi
Data:  = 54,0o; n’ = 1,5152; n = 1
(a) ’ = ....;  n sin  = n’ sin ’
(b) Dalam bentuk grafik
8

8. Cahaya putih datang dengan sudut 55,0o pada permukan kaca yang dipoles. Jika indeks
refraksi cahaya merah 1,53828 dan cahaya biru 1,54735. (a) Berapakah sudut dispersi
angular kedua warna? dan (b) dispersi
Solusi
Data:  = 55,0o; nm = 1,53828; nb = 1,54735; n = 1
(a) ’m = ...;  n sin  = nm sin ’m
’b = ...;  n sin  = nb sin ’b
(b) ’m - ’b = ....
9. Sebuah potongan kaca flinta ekstra tebal dibuat menjadi prisma. Indeks refraksi kaca
flinta untuk warna nmerah = 1,71303, nkuning = 1,72000, dan nbiru = 1,73780. Tentukan nilai
(a) daya dispersi dan (b) konstanta dispersi/indkes dispersif.
Solusi
Data:
nmerah = 1,71303, nkuning = 1,72000, dan nbiru = 1,73780.
𝑛𝑏𝑖𝑟𝑢 −𝑛𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ 1,73780−1,71303
(a) V = ...?  𝑉 = = = 0,034403
𝑛𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔 −1 1,72000−1
1 1
(b) v = ....? 𝑣 = 𝑉
= 0,034403 = 29,067
10. s

Anda mungkin juga menyukai