Skripsi
Oleh
Dewi Nekasari
NPM 09310249
i
Halaman Persetujuan
Skripsi berjudul
Dewi Nekasari
NPM 09310249
Pembimbing I Pembimbing II
ii
Halaman Pengesahan
Skripsi berjudul
Sekretaris
Ketua
Anggota Penguji
iii
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
DENGAN MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DAN
BERBASIS MODUL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA
Dewi Nekasari
Progdi Pendidikan Matematika
ABSTRAK
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya materi
faktorisasi suku aljabar telah menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi guru yang
bersangkutan. Oleh karena itu perlu dicari solusinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran
animasi Macromedia flash dan modul dengan menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan faktorisasi
suku aljabar.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Semarang. Pada tanggal 18 sampai
31 Agustus 2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I yang
terdiri dari 4 kelas dan pengambilan sampel secara cluster random sampling.
Dengan VIII-B sebagai kelas eksperimen 1 diberikan model Snowball Throwing
berbantuan animasi Macromedia Flash, dan kelas VIII-C sebagai eksperimen II
diberikan model Snowball Throwing berbasis modul, dan VIII-D sebagai kelas
kontrol diberikan model konvensional. Sedangkan untuk kelas uji coba diambil
kelas VIII-A.
Hasil analisa penelitian dari perhitungan diperoleh, siswa yang mendapatkan
model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi Macromedia Flash
dan berbasis modul lebih baik daripada model Konvensional.
Kesimpulanya adalah hasil belajar antara siswa yang mendapatkan model
pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi Macromedia Flash dan
berbasis modul lebih efektiv daripada konvensional pada pokok bahasan
faktorisasi suku aljabar.
Kata-kata kunci: Snowball Throwing, Macromedia Flash, modul, faktorisasi suku
aljabar
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jika kegagalan itu bagaikan hujan dan kesuksesan itu bagaikan matahari
maka kita butuh keduanya
untuk melihat pelangi
(Ust. Yusuf Mansyur)
PERSEMBAHAN
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
Dewi persembahkan karya kecil ini kepada Bapak dan Ibu yang telah
memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada
terhingga yang tiada mungkin dapat Dewi balas hanya dengan selembar
kertas bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah
awal untuk membuat Bapak dan Ibu bahagia karna Dewi sadar, selama ini
belum bisa berbuat yang lebih untuk Bapak dan Ibu yang selalu mendoa kan,
selalu menasehati Dewi untuk menjadi lebih baik.
Mas ku dan Mbak ku tersayang (Mas inu dan Mbak My) terima kasih
sudah menjadi Mas dan Mbak terbaik dalam hidupku..
Terima kasih buat orang-orang terbaiku karna kalian telah hadir dalam
hidupku...
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan
karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran
Snowbwll Throwing Dengan Media Animasi Macromedia Flash Dan Berbasis Modul
Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini
terwujud bukan semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ucapkan
banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum selaku Bapak Rektor IKIP PGRI Semarang, yang telah
berkenan memberikan penulis kesempatan menyelesaikan Program Sarjana.
2. Drs. Nizaruddin, M.Si selaku Dekan IKIP PGRI Semarang.
3. Dr. Rasiman, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
4. Prof.Dr.Sunandar, M.Pd selaku pembimbing I jurusan Pendidikan Matematika IKIP
PGRI Semarang.
5. Drs.Wijonarko, M.Kom selaku pembimbing II jurusan Pendidikan Matematika IKIP
PGRI Semarang.
6. Hartini, S.Pd selaku guru matematika kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC dan VIIID SMP N 17
Semarang yang membantu serta membimbing selama penelitian.
7. Teman-teman seperjuangan khususnya G’math, terima kasih atas semua hal yang
menyenangkan selama kurang lebih 4 tahun ini.
8. Sahabat-sahabatku Octarina Maharani, Puspita Dewi Winda Ningrum, Novita Elyana
terima kasih atas kebersamaan ini.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
vi
Harapan penulis mudah-mudahan laporan penelitian yang sederhana ini
bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi calon, guru-guru matematika, dalam upaya
meningkatkan kwalitas dan hasil belajar siswa.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK - .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
viii
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 19
D. Hipotesis ............. .................................................................. 20
1. Hipotesis Statistik
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
Daftar Lampiran
5. Lampiran 5 : Silabus
6. Lampiran 6 : Rpp
x
25. Lampiran 25 : Perhitungan Manual Normalitas Akhir Eksp 2
37. Tabel Z
38. Tabel F
40. Tabel R
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai
peranan penting dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan kepada
siswa untuk membantu mereka agar mampu berpikir logis dan kritis,
terbentuk kepribadiannya serta terampil menggunakan matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Anggapan bahwa matematika dipandang sebagai
mata pelajaran yang kaku dan simbolik, kemudian dari anggapan tersebut
timbul asumsi bahwa untuk mempelajari matematika seseorang harus
serius, abstrak, dan selalu menghafal rumus.
1
Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti telah
didapat hasil data rata-rata kelas tidak memenuhi nilai KKM, yaitu 70,00. Hal
ini dapat dilihat dari nilai Ujian Akhir Semester matematika siswa kelas VII
Semester II di SMP N 17 Semarang, yang disajikan dalam tabel 1.
A B C D E F G H
Nilai 80 80 75 80 75 80 95 80
tertinggi
Nilai 30 45 40 40 45 30 45 35
terendah
Rata- 60,45 63,14 62,14 61,45 60,69 60,38 65,5 50,32
rata
2
Model pembelajaran tipe Snowball Throwing adalah pembelajaran
kelompok yang beranggotakan empat sampai dengan lima orang yang
melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan melatih siswa belajar
sambil beraktivitas. Di dalam kelompok ini ada seorang siswa yang bertugas
sebagai ketua kelompok, dimana ketua kelompok akan diberikan tugas untuk
menjelaskan materi yang akan dipelajari siswa.
Kemudian siswa pada tiap-tiap anggota kelompok, masing-masing
menuliskan satu pertanyaan pada satu lembar kertas yang kemudian dibuat
menyerupai bola, kemudian kertas yang sudah dibentuk menyerupai bola
tersebut dilempar pada satu siswa ke siswa lain, sehingga semua siswa
mendapatkan satu lembar kertas.
3
sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Modul
atersebut juga sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, di
desain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu secara
mandiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
4
media animasi Macromedia Flash, model pembelajaran Snowball
Trhowing dengan berbasis modul, dan model pembelajaran Konvensional
dalam pembelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
5
b. Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesi guru.
c. Guru dapat mengetahui, memilih dan menerapkan strategi
pembelajaran di kelas serta meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian ini peneliti bisa belajar dan mendapatkan
pengalaman tentang bagaimana menjadi guru yang baik sebelum peneliti
terjun langsung menjadi guru yang sesungguhnya. Selain itu juga peneliti
dapat mengetahui tugas-tugas menjadi seorang guru, sehingga setelah
terjun langsung menjadi guru peneliti benar–benar siap menjalankan
tugas yang diembannya.
4. Bagi Sekolah
a Meningkatkan pelayanan pendidikan khususnya dalam pembelajaran
matematika.
b Memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait dengan manfaat
model pembelajaran Snowball Trhowing.
c Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah disekolah, khususnya
dalam bidang matematika.
E. Definisi Istilah
1. Efektivitas
Efektivitas adalah keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
6
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk
di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. “Model
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar”, (Suprijono, 2009 : 46).
7
Macromedia flash berguna untuk membuat animasi, baik animasi
interaktif maupun animasi non interaktif. Program macromedia flash
sangat bermanfaat bagi para seniman desain untuk menuangkan ide-
idenya ke dalam sebuah animasi gerak atau visual. “Macromedia Flash
dapat digunakan untuk membuat animasi interaktif, dimana pengunjung
dapat memasukkan data, kemudian flash mengevaluasi dan menampilkan
hasilnya”, (Sutopo 2002: 3).
6. Modul
Modul adalah salah satu bentuk media cetak yang berisi satu unit
pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai komponen sehingga,
memungkinkan peserta didik yang menggunakanya dapat mencapai
tujuan secara mandiri, dengan sekecil mungkin bantuan dari guru,
mereka dapat mengontrol, mengevaluasi kemampuan sendiri, yang
selanjutnya dapat menentukan mulai darimana kegiatan selanjutnya
harus dilakukan.
8
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
9
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, pesertadidik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk
dapatmeningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan tekhnologi informasidan komunikasi seperti komputer, alat
peraga atau media lainnya.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud adalah sebuah proses berpikir yang
bertujuan sebagai penghubung antar bagian-bagian informasi atau
pengetahuan yang telah didapat menjadi sebuah pengertian. “Hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan”, (Suprijono, 2009: 5). hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Sebagian hasil
belajar merupakan dampak tindakan guru, suatu pencapaian tujuan
pembelajaran. Pada bagian lain, hasil belajar merupakan peningkatan
kemampuan mental peserta didik.
10
Hasil belajar dapat juga diartikan sebagai perubahan tingkah laku
yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Proses belajar
mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja.
Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut proses
belajar akan berhenti sementara dan terjadilah penilaian. Dalam
penilaian hasil belajar, penentu keberhasilan belajar tersebut adalah
guru (Dimyati dan Mudjiono, 2010: 250).
Sehingga guru merupakan kunci suksesnya pembelajaran itu sendiri, dimana
guru berperan menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
dan menilai hasil dari pembelajaran.
11
konsep-konsep, keterampilan-keterampilan, memanfaatkan energi sosial
siswa, saling mengambil tanggung jawab dan belajar menghargai satu sama
lain. “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa secara berkolaborasi untuk tujuan
bersama”, (Enggen an Kauchak dalam Trianto, 2007: 42)
12
4. Model pembelajaran Snowball Throwing
Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti „bola salju
bergulir‟ dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan
bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian
dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Dilihat
dari pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, model Snowball
Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan
keterampilan proses.
13
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa
ke siswa yang lain selama kurang lebih lima menit.
f. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Guru memberikan kesimpulan.
5. Media
Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya media. “Media adalah
“alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran”, (Djamarah, 2006: 121).”
14
novigasi, animasi logo, animasi form dengan sinkronisasi suara. Flash movie
adalah grafik dan animasi untuk situs web yang merupakan grafik vector
dengan ukuran file kecil, sehingga dapat di-load dalam waktu singkat. Pada
dasarnya animasi terdiri dari grafik vector, tetapi dapat juga dilengkapi
dengan bipmap dan suara. “Flash movie dapat dijalankan dengan Flash Player
melalui browser atau pada aplikasi stand alone. Macromedia Flash dapat
digunakan untuk membuat animasi interaktif, di mana pengunjung dapat
memasukkan data, kemudian flash mengevaluasi dan menampilkan hasilnya”,
(Sutopo, 2002: 3).
7. Modul
Modul adalah salah satu bentuk media cetak yang berisi satu unit
pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai komponen sehingga,
memungkinkan peserta didik yang menggunakanya dapat mencapai tujuan
secara mandiri, dengan sekecil mungkin bantuan dari guru, mereka dapat
mengontrol, mengevaluasi kemampuan sendiri, yang selanjutnya dapat
menentukan mulai darimana kegiatan selanjutnya harus dilakukan.
15
Menurut Surahman (dalam Prastowo, 2011: 105), “mengatakan bahwa
Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang
terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan
oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional)”.
16
a. Mengurangi kebergantungan terhadap ketersediaan
buku teks;
b. Memperluas wawasan karena disusun dengan
menggunakan berbagai referensi;
c. Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman
dalam menulis bahan ajar;
d. Membangun komunikasi yang efektif antara dirinya
dan siswa karena pembelajaran tidak harus berjalan
secara tatap muka;
e. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi
buku dan diterbitkan (Hamdani, 2011: 220-221)
B. Materi Penelitian
Materi diambil dari buku Matematika Konsep dan Aplikasinya,
Nuharini, Dewi dan wahyuni, Tri. 2008: CV Usaha Makmur
b. Konstanta
Suku dari suatu bentuk ajabar yang berupa bilangan dan tidak memuat
variabel disebut konstanta.
c. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku
pada bentuk aljabar.
17
d. Suku
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk
aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
1) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah atau selisih.
2) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi
jumlah atau selisih.
3) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi
jumlah atau selisih.
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku
banyak atau polinom.
2. Operasi Hitung Pada Bentuk aljabar
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Amatilah bentuk aljabar 3x2-2x+3y+x2+5x+10. Suku-suku 3x2 dan
x2disebut suku-suku sejenis, demikian juga suku-suku -2x dan 5x.
Adapun suku-suku -2x dan 3y merupakan suku-suku tidak sejenis.
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.
Pemahaman mengenai suku-suku sejenis dan suku-suku tidak sejenis
sangat bermanfaat dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan
pengurangan dari bentuk aljabar.
b. Perkalian
Coba kalian ingat kembali sifat distributif pada bilangan bulat. Jika a, b,
dan c bilangan bulat maka berlaku a(b+c)=ab+ac. Sifat distributif ini
dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan operasi perkalian pada bentuk
aljabar.
Perkalian suku dua (ax+b) dengan skalar/bilangan k dinyatakan sebagai
berikut.
k (ax b) kax kb
18
c. Perpangkatan Bentuk Aljabar
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat.
Operasi perpangkatan diartikan sebagai operasi perkalian berulang
dengan unsur yang sama. Untuk sembarang bilangan bulat a, berlaku
a n axaxax
...
xa
sebanyak, nkali
d. Pembagian
Jika suatu bilangna a dapat diubah menjadi a=pxq dengan a, p, q
bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor dari bentuk aljabar.
C. Kerangka Berpikir
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang berfungsi
mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, dan menggunakan
rumus matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika
sebagai salah satu disiplin ilmu, matematika sebagai pendukung bagi
keberadaan ilmu yang lain. Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki
penguasaan matematika pada tingkat tertentu, sehingga dapat berguna bagi
siswa dalam berkompetensi di masa depan.
19
D. Hipotesis
1. Berdasarkan landasan teori diperoleh Ha1 : Ada perbedaan efektivitas
hasil belajar siswa yang dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Snowball Trhowing dengan media animasi Macromedia Flash,
model pembelajaran Snowball Trhowing dengan berbasis modul dan
model pembelajaran konvensional.
20
Hipotesis Statiktik
1. Untuk uji hipotesis dimunculkan H01 : 1 2 3
Berdasarkan landasan teori diperoleh Ha1 : paling sedikit satu tanda
sama dengan tidak berlaku
2. Berdasarkan landasan teori diperoleh Ha2 : 1 3
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek
atau objek itu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP N 17 Semarang tahun pelajaran 2013/2014.
2. Sampel
Ada beberapa alasan mengapa penulis tidak meneliti keseluruhan
populasi. Alasannya karena populasi terlalu besar, waktu yang singkat dalam
meneliti, tenaga, dan keterbatasan biaya. Oleh karena itu penulis mengambil
beberapa sampel. “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”,
(Arikunto, 2010: 174). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
tehnik cluster random sampling, yaitu mengambil tiga kelas. Dari ketiga kelas
tersebut ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, terdiri dari dua
kelas eksperimen, satu kelas control dan satu kelas uji coba. Sampel pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 17 semarang tahun
pelajaran 2013/2014.
B. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
22
diperoleh sampel yang representatif. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan yaitu:
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.tenik meliputi, simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
Cluster random sampling.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi, sampling
sistematika, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
C. Intrumen Penelitian
Analisis instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang
dibuat sudah memenuhi kualifikasi tes yang baik atau belum. Analisis yang
digunakan dalam pengujian meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran,
dan daya pembeda. “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
23
semua fenomena ini disebut variabel penelitian”, (Sugiyono, 2010: 148).
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian telah teruji validitas dan
realibilitasnya.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang sudah ditetapkan untuk diteliti. Dalam penelitian ini variabel
yang ditetapkan yaitu model pembelajaran Snowball Throwing dengan media
animasi Macromedia Flash, model pembelajaran Snowball Throwing dengan
berbasis Modul, model pembelajaran Konvensional, dan hasil belajar siswa.
D. Variabel Penelitian
Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel
perlakuan dan variabel respon. Variabel perlakuan adalah yang menjadi sebab
timbulnya berubahnya variabel dependen (variabel respon). Variabel
perlakuan merupakan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel respon.
E. Desain Eksperimen
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian True
Experimental Design.
True Experimental Design, yaitu jenis-jenis eksperimen yang
dianggap sudah baik karena memenuhi persyaratan. Yang
dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya
kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut
mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang
disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat
yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena
dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto,
2010: 125).
Desain penelitian yang digunakan adalah Random, Pre-Test, Post-test
Desain. Dalam penelitian ini diambil 3 kelas sebagai subyek penelitian, yaitu
3 kelas eksperimen.
24
Tabel 2 Desain Penelitian
Keterangan:
X 1 : Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing berbantuan media animasi Macromedia Flash.
X2 : Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing dengan berbasis Modul.
X3: Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional .
Y1 : Hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan menggunakan
25
Metode pengumpulan data :
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. “Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2010: 274). Metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip atau buku. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki nilai raport siswa kelas VII semester 2 yang sudah
terpilih menjadi sampel.
2. Metode Tes
Untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan sampel uji coba perlu
diadakanya tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”,
(Arikunto, 2010: 193).
Ada beberapa macam tes bila ditinjau dari sasaran atau obyek yang
akan dievaluasi. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti tes yang digunakan
adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari sesuatu. Jadi tes ini diberikan diberikan
sesudah siswa diajar materi pokok faktorisasi suku aljabar.
G. Analisis Data
1. Analisis Validitas
Soal dikatakan valid apabila tes tersebut dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, setelah tes
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriteria. Teknik yang digunakan untuk mengetahui
kesejajaran adalah teknik product moment. Untuk menguji
validitas butir soal penelitian ini, penelitian menggunakan
rumus korelatif product moment dengan angka kasar,
karena dipandang lebih mudah:
N xy ( x )( y)
rxy
{N x ( x ) 2 }{N y 2 ( y 2 )}
2
26
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah subjek atau siswa yang diteliti
∑x : Skor tiap butir soal
∑y : Skor total
∑x2 : Jumlah kuadrat skor butir soal
∑y2 : jumlah kuadrat skor total
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
“Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu intrumen
cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya”, (Arikunto, 2009: 109).
n i 2
. r11 1 2
(n 1) total
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
n : banyaknya butir soal
σi2 : jumlah varians skor tiap-tiap items
σ2total : varians total
Kriteria
Apabila , maka instrumen tersebut reliabel.
Perhitungan:
1) Varians total
∑ Y)
∑
=
2) Varians butir
∑ x)
∑
=
3) Koefisien reliabilitas
=* +* +
∑
27
3. Analisis Taraf Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik disamping harus
memenuhi validitas dan reliabilitas perlu diperhatikan juga taraf kesukaran
soal tersebut. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal uraian dapat
menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau ad di bawah
batas lulus (pasing grade) untuk tiap-tiap item. Untuk mengintrerprestasikan
nilai tingkat kesukaran itemnya dapat digunakan tolak ukur sebagai berikut:
1) Jika jumlah test yang gagal mencapai 27% termasuk mudah.
2) Jika jumlah test yang gagal antara 28% sampai dengan 72% termasuk
sedang.
3) Jika jumlah test yang gagal mencapai 72% ke atas termasuk sukar.
̅̅̅ ̅̅̅)
∑ ∑
√(
) )
Keterangan:
̅̅̅ : rata-rata dari kelompok atas
̅̅̅ : rata-rata dari kelompok bawah
N : jumlahseluruh siswa
28
5. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui keadaan awal sampel
sebelum penelitian dengan menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil
analisis ditarik kesimpulan.
Analisis dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awal
yang merupakan tahap pemadanan sampel dan tahap akhir yang merupakan
tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa pada suatu kelas berdistribusi
normal atau tidak.
Hipotesis statistika yang diuji yaitu:
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menghitung normalitas hasil belajar siswa
menggunakan Uji Liliefors. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
29
c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . . , zn yang lebih
kecil atau sama dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan
oleh S (zi) maka:
banyaknyaz1 , z 2 , z 3 ,..., z n yang z i
S(z i )
n
d) Menghitung selisih F(zi) – S( zi) kemudian tentukan
harga mutlaknya.
e) Mengambil harga yang paling besar diantara harga
mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar ini
dengan Lhitung.
f) Kesimpulan: Jika Lhitung < Ltabel maka Ho diterima
sehingga sampel berdistribusi normal. Dan jika Lhitung >
Ltabel maka Ho ditolak (Sudjana, 2005 : 466).
2) Uji Homogenitas Sampel
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketiga
kelas yang menjadi sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika
ketiga kelas tersebut mempunyai varians yang sama maka kelompok
tersebut dikatakan homogen.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H 0 : σ12 σ 22 σ 32
2 n 2 1 n 2 1 s 22 log s 22 (n 2 - 1) log s 22
K n k 1 n k 1 s 2k log s 2k (n k - 1) log s 2k
Jumlah (n i 1) 1
n 1
- - (n i 1) log s i2
i
30
Dari daftar di atas dihitung harga-harga yang diperlukan, yaitu:
3) Varians gabungan dari semua sampel:
(n i 1)s i2
s
2
(n i 1)
4) Harga satuan B dengan rumus:
s 2 (log s 2 ) (n i 1)
Untuk uji Barlett digunakan statistik uji chi-kuadrat.
χ 2 (ln 10){B (n i 1) log s i2 }
dengan ln 10 = 2, 3026 disebut logaritma asli dari
bilangan 10.
Dengan taraf nyata α = 0,05, tolak Ho jika χ 2 χ (12 α)(k 1) ,
di mana χ 2 χ (12 α)(k 1) didapat dari daftar distribusi chi-
kuadrat dengan peluang (1 α) dan dk = (k – 1), maka
varians antar kelompok berbeda. (Sudjana, 2005: 261 –
263).
6. Analisis Akhir
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar
siswa pada suatu kelas berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis statistika yang diuji yaitu:
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Untuk menghitung normalitas hasil belajar siswa menggunakan Uji
Lliliefors. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Pengamatan x1, x2, . . . , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, . . . , zn
dengan menggunakan rumus:
x x
zi i
s
Keterangan:
z i bilangan baku
x i data hasil pengamatan
x rata - rata sampel
s simpangan baku sampel
b) Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).
c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . . , zn yang lebih kecil atau
sama dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S (zi) maka:
31
banyaknyaz1 , z 2 , z 3 ,..., z n yang z i
S(z i )
n
d) Menghitung selisih F(zi) – S( zi) kemudian tentukan harga
mutlaknya.
e) Mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar ini dengan Lhitung.
f) Kesimpulan: Jika Lhitung < Ltabel maka Ho diterima sehingga
sampel berdistribusi normal. Dan jika Lhitung > Ltabel maka Ho
ditolak (Sudjana, 2005 : 466).
2) Uji Hipotesis
a) Uji Anava (Uji Hipotesis 1)
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar
metematika atau tidak menggunakan ketiga model pembelajaran
tersebut, digunakan analisis varian satu arah dengan uji anava.
Hipotesis statistika yang diuji adalah:
Ho : 1 2 3
H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.
Dalam menggunakan uji anava menggunakan rumus:
A y /( k 1)
F
D y / (n i 1)
b) Uji t satu pihak (Uji Hipotesis 2 dan 3)
Hipotesis statistik yang diuji adalah
H 0 : 1 2
H 1 : 1 2
Dengan hipotesis itu maka dapat dibedakan:
(1)Jika 1 2 dan kedua-duanya tidak diketahui, maka rumus yang
digunakan adalah
x1 x 2
t
1 1
s
n1 n 2
(n1 1) s1 (n 2 1) s 2
2 2
dengan s 2
n1 n2 2
Keterangan:
x1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen
x 2 : rata-rata nilai kelompok kontrol
n1 : jumlah sampel kelas eksperimen
n2 : jumlah sampel kelas kontrol
s : simpangan baku
s2 : varians gabungan
32
s12 : varians kelompok eksperimen
s22 : varians kelompok kontrol
t : perbedaan rata-rata populasi
Kriteria pengujian :
Terima Ho jika t t (1 ) dengan t (1 ) didapat dari daftar distribusi t,
dengan dk = (n1 n 2 2) dan peluang 1 .
w1t1 w2 t 2
Tolak H0 jika t , , dengan t1 t 1 ,n1 1 didapat dari
w1 w2
daftar distribusi t dengan dk nya masing-masing (n1-1) dan (n2-1)
dengan peluang 1 . Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak
(Sudjana, 2005 : 305).
c) Uji t dua pihak (Uji Hipotesis 4)
Hipotesis statistik yang diuji adalah
33
Ho : 1 2
H 1 : 1 2
(1) Jika 1 2 dan kedua-duanya tidak diketahui, maka rumus
yang digunakan adalah
x1 x 2
t
1 1
s
n1 n 2
(n1 1) s1 (n 2 1) s 2
2 2
dengan s 2
n1 n2 2
Keterangan:
x1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen
x 2 : rata-rata nilai kelompok kontrol
n1 : jumlah sampel kelas eksperimen
n2 : jumlah sampel kelas kontrol
s : simpangan baku
s2 : varians gabungan
s12 : varians kelompok eksperimen
s22 : varians kelompok kontrol
t : perbedaan rata-rata populasi
Kriteria pengujian :
Terima Ho jika t 1 t t 1 dimana t 1 didapat dari
1 1 1
2 2 2
Keterangan:
x1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen
x 2 : rata-rata nilai kelompok kontrol
n1 : jumlah sampel kelas eksperimen
n2 : jumlah sampel kelas kontrol
s : simpangan baku
s2 : varians gabungan
s12 : varians kelompok eksperimen
s22 : varians kelompok kontrol
t : perbedaan rata-rata populasi
34
Kriteria pengujian adalah: terima Ho jika
w t w 2 t 2 w t w2t2
11 t, 1 1
w1 w 2 w1 w 2
2 2
Dengan: w1 s1 , w2 s 2
n1 n2
t1 t 1
dan t 2 t 1
1 , n1 1 1 , n2 1
2 2
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
36
maka perlu didiadakan uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini
dilaksanakan siswa kelas VIII A SMP Negeri 17 Semarang tahun 2013.
B. Analisis Instrumen
37
Hasil ini sudah sesuai dengan perhitungan menggunakan excel. Untuk
perhitungan validitas contoh soal nomor 1 dapat dilihat pada lampiran 10 dan
perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
2. Reliabilitas tes
Untuk mencari reliabilitas butir soal uraian, maka rumus yang
digunakan adalah rumus Alpha, rumus tersebut sebagai berikut :
n i
2
r11 1
n 1 t2
n 10
90,560
i
2
t2 355,55844
10 90,560
r11 1
10 1 355,55844
1,11111 0,2546979
1,1111 0,7453022
0,836956
38
3. Tingkat Kesukaran
Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalu sukar dan
tidak terlalu mudah. Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran tiap item soal,
didapatkan hasil analisis tingkat kesukaran, seperti pada tabel berikut:
1 25% Mudah
2 50% Sedang
3 43,75% Mudah
4 25% Sedang
5 62,50% Sedang
6 50% Sukar
7 87,50% Sukar
8 88% Sukar
9 56,25% Sedang
10 25% Mudah
39
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal
dalam membedakan siswa yang termasuk kelas atas (pandai) dan siswa yang
termasuk kelas bawah ( kurang pandai).
Adapun hasil perhitungan daya beda tiap butir soal adalah sebagai
berikut :
rituB
thitung ttabel
laoS Kriteria
40
lampiran 13 dan perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 14.
1. Analisis Awal
a. Uji Normalitas Sampel
41
Tabel 9 Uji Homogenitas Awal
Karena χ2 hitung < χ2 tabel yaitu 2,694 < 5,991 maka H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang
sama atau homogen.
42
lampiran 23 untuk kelas eksperimen 1, lampiran 25 untuk kelas
ekasperimen 2, lampiran 27 untuk kelas kontrol dan perhitungan uji
normalitas akhir selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24, 26, dan 28.
Sumber Variasi Dk JK KT F
Total 96 553839,00 -
43
c. Uji t Satu Pihak (Hipotesis 2 dan 3)
1) Untuk hipotesis 2
2) Untuk hipotesis 3
44
Throwing berbasis Modul dan model pembelajaran konvensional,
maka dilakukan dengan menggunakan uji t satu pihak.
45
masing-masing yang mengakibatkan hasil belajar kedua kelas yang
mendapatkan model pembelajaran tersebut maksimal.
46
BAB V
PEMBAHASAN
Dari analisis data awal diperoleh data yang berdistribusi normal dan
homogen serta dari hasil uji kesamaan rata-rata atau ANOVA menunjukan
bahwa Fhitung < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari
keadaan awal yang sama. Kemudian ketiga sampel diberi perlakuan yang
berbeda. Pada kelomnpok eksperimen I diberikan perlakuan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media animasi
Macromedia Flash, pada kelompok eksperimen II diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbasis modul,
sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa:
47
Penelitian yang dilakukan oleh Arveani Febriana (08310264) dengan
judul “Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS) dan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Student Team Archievment
Division (STAD) Berbantuan Macromedia Flash Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika” dari hasil penelitian tersebut ternyata hasil belajar siswa
pada kelas yang menggunakan media animasi Macromedia Flash lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
48
yang baik hanya siswa yang cerdas dan mau memperhatikan guru pada saat
guru mengajar. Sedangkan model pembelajaran Snowball Throwing
berbantuan media animasi Macromedia Flash dan model pembelajaran
Snowball Throwing berbasis Modul merupakan inovasi model pembelajaran
yang dapat membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran
matematika sehingga hasil belajar siswa menjadi maksimal. Model
pembelajaran Snowball Throwing yang pembelajarannya dilakukan dengan
berkelompok dengan berbantuan animasi Macromedia Flash, dan model
pembelajaran Snowball Throwing yang pembelajarannya dilakukan dengan
berkelompok dengan berbasis Modul.
49
mendapatkan bola-bola kertas yang berisikan pertanyaan maka siswa
diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam
bola-bola kertas tersebut. Tentu saja hal ini tidak kita jumpai pada kegiatan
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Selain
menjadikan siswa lebih mudah memahami materi, juga membuat siswa lebih
tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian siswa lebih
memahami apa yang mereka pelajari. Terbukti bahwa rata-rata hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
berbantuan media animasi Macromedia Flash lebih baik dari pada siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media animasi Macromedia
Flash memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh model pembelajaran
Konvensional. Model pembelajaran konvensional cenderung monoton dan
tidak membuat siswa lebih aktif saat menerima pembelajaran dikelas.
50
Snowball Throwing merupakan model pembelajaran kooperatif yang
dilakukan dengan cara membentuk kelompok heterogen. Kemudian guru akan
menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada setiap ketua kelompok
berbantuan Modul, kemudian dengan berbantuan Modul ketua kelompok
menyampaikan materi yang telah mereka pelajari kepada setiap anggota
kelompoknya, setelah materi disampaikan oleh masing-masing ketua
kelompok seluruh siswa diberi kesempatan untuk menuliskan pertanyaan ke
dalam selembar kertas yang kemudian kertas itu akan digulung menyerupai
bola, setelah itu kertas yang berisikan pertanyaan dilempar antara siswa satu
dan siswa yang lain, setelah semua siswa mendapatkan bola-bola kertas yang
berisikan pertanyaan maka siswa diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat di dalam bola-bola kertas tersebut. Tentu saja hal ini
tidak kita jumpai pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran konvensional. Selain menjadikan siswa lebih mudah memahami
materi, juga membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti
pelajaran. Dengan demikian siswa lebih memahami apa yang mereka pelajari.
Terbukti bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing berbasis Modul lebih baik dari pada siswa
yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan
model pembelajaran Snowball Throwing berbasis Modul memiliki
keunggulan yang tidak dimiliki oleh model pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran konvensional cenderung monoton dan tidak membuat
siswa lebih aktif saat menerima pembelajaran dikelas.
51
Himpunan Kelas VII Semester II SMP 9 Semarang Tahun Pelajaran
2011/2012” dari hasil penelitian tersebut ternyata hasil belajar kelas yang
menggunakan model pembelajaran Snowball throwing dan hasil belajar kelas
yang menggunakan media modul lebih baik dibandingkan kelas yang
menggunakan metode konvensional.
52
dapat mempelajari materi kembali dari media animasi Macromedia Flash di
rumah masing – masing. Sehingga siswa tidak jenuh dan lebih mudah dalam
memahami pelajaran. Sedangkan kelebihan dari model pembelajaran
Snowball Throwing berbasis Modul adalah model pembelajaran kooperatif
yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok heterogen. Kemudian
siswa akan berkelompok untuk memahami materi dengan bantuan Modul,
setelah itu siswa akan membuat pertanyaan dari materi yang telah mereka
pelajari.
53
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing berbantuan media animasi Macromedia Flash, model
pembelajaran Snowball Throwing berbasis modul dan model pembelajaran
konvensional pada materi faktorisasi suku aljabar siswa kelas VIII
semester I SMP Negeri 17 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Terdapat perbedaan hasil belajar dari ketiga kelas sampel tersebut karena
ketiga kelas sampel diberikan tiga perlakuan atau pemberian model
pembelajaran yang berbeda. Kelas eksperimen 1 diberikan model
pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media animasi Macromedia
Flash, kelas eksperimen 2 diberikan model pembelajaran Snowball
Throwing berbasis modul, sedangkan kelas kontrol diberikan model
pembelajaran konvensional.
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing berbantuan media animasi Macromedia Flash lebih baik dari
pada yang menggunakan model pembelajaran Konvensional pada materi
faktorisasi suku aljabar siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 17
Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut terjadi karena rata-rata
nilai kelas yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
berbantuan animasi Macromedia Flash lebih baik atau lebih tinggi
daripada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang
tidak menggunakan media apapun. Siswa akan lebih aktif dalam
pembelajaran jika menggunakan model dan media yang menarik
dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional yang membuat
guru lebih aktif daripada siswanya.
3. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing berbasis modul lebih baik dari pada yang menggunakan model
pembelajaran Konvensional pada materi faktorisasi suku aljabar siswa
54
kelas VIII semester I SMP Negeri 17 Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014. Nilai rata-rata siswa yang menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing berbasis modul lebih baik atau lebih tinggi daripada
nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional
yang tidak menggunakan media apapun. Siswa akan lebih aktif dalam
pembelajaran jika menggunakan model dan media yang menarik
dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional yang membuat
guru lebih aktif daripada siswanya.
4. Ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajan Snowball Throwing
berbantuan animasi Macromedia Flash dengan model pembelajaran
Snowball Throwing berbasis modul pada materi faktorisasi suku aljabar
siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 17 Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014. Nilai rata – rata kelas eksperimen memiliki perbedaan yang
terlalu banyak.
Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran
matematika dengan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan
animasi Macromedia Flash dan model pembelajaran Snowball Throwing
berbasis modul, memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan
dengan pengajaran matematika secara konvensional khususnya pada materi
faktorisasi suku aljabar.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian eksperimen ini,
maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri
17 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014, maka saran yang dapat diberikan
adalah model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi
Macromedia Flash dan model pembelajaran Snowball Throwing berbasis
modul adalah salah satu model pembelajaran dan media yang mungkin bisa
dicoba atau diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
55
2. Perlu diadakan penelitian lagi mengenai keefektifan model pembelajaran
Snowball Throwing berbantuan animasi Macromedia Flash dan Snowball
Throwing berbasis modul terhadap hasil belajar siswa dengan populasi,
sampel, atau materi pelajaran yang lain untuk menindak lanjuti penelitian ini
agar lebih baik.
56
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Hudoyo, Herman.1990. Strategi Belajar Matematika. Malang: Universitas Negri
Malang
Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: CV Karya Utama
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Banguntapan Jogjakarta: Diva Press
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
57
58
DAFTAR NAMA SISWA KELAS 8 B
Kelas eksperimen1
No Nama
1 Alde Ocza Mawardia
2 Aldy Setiawan
3 Aprilia Ike Nurhikmah
4 Apriliana Nur Malita S.
5 Arip Handoyo
6 Aurelio Edward Johannes S
7 Bagus Sugiharto
8 Candra Ega Satria
9 Caterina Jameci
10 Damar Imanjati
11 Dayfine Pasha Pratama Putra
12 Dinda Putri Alfiona
13 Ema Setianingrum
14 Fikih Anjana
15 Fitriani Nur Andini
16 Fynanda Valency Ovisca S. G
17 Gilang Pamungkas
18 Hanan Rachmadhina
19 Hani Dwi Rahmadiani
20 Ivan Sadewo
21 Ivan Yanuar Prakoso
22 Korina Windasari
23 M.Nur Fikri
24 Matius Kurniawan
25 Maulana Abdi Prastiko
26 Pieter Wattimury
59
27 Rastra Sakhsena Alfadani
28 Rico Andi Avito
29 Rio Aji Saputra
30 Warizah
31 Yahya As Farazhi
32 Yosi Adi Manindra
60
DAFTAR NAMA SISWA KELAS 8 C
Kelas eksperimen 2
No Nama
1 Adji Wisanggeni
2 Aldo Heriyawan
3 Alfiandra Mumpuni Purwa
4 Anang Andryansah
5 Andika Bagus Dwi Saputra
6 Angela Rizqi Septyana
7 Ardana Prasetya Aji
8 Borneo Trixie Eviani
9 Dicky Muhamad Sodiq
10 Dimas Yulias Sesar
11 Feby Nur Wulandari
12 Inla Vania Agustien
13 Khofifah Jian Insani
14 Laila Intan Putri Setiawan
15 Meyko Bayu Arifiantoro
16 Mochammad Iqbal Machmud
17 Muhammad Abu Daffa'
18 Muntahir Nurul Huda
19 Nabilah Ulayya
20 Nanang Imam Fadjri
21 Novania Andriani Salsabila
22 Nugroho Bagus Prasetya
23 Nurul Ekasari
24 Oktaviani Putri Pratiwi
25 Pramudya Cahya Pratama
26 Prihatini Ratna Wati
61
27 Rafi Eko Febrianto
28 Rivan Muhammad Lutfi
29 Shani Suciyati Nurvitasari
30 Sugeng Riyadi
31 Virma Reza Medika
32 Wahyu Anggi Prakoso
62
DAFTAR NAMA SISWA KELAS 8 D
Kelas kontrol
No Nama
1 Agung Prasetyo
2 Aisyah Ath Thaariq
3 Alvin Rahmansyah
4 Alya Vena Resta
5 Ani Martanti
6 Annas Eka Saputra
7 Bima Risky Prayogo
8 Budi Anggeriyani
9 Cahaya Ghozaliana
10 Dion Novsha Wiraputra
11 Dodik Saputro
12 Edhi Widiyanto
13 Eren Sukma Wijaya Febru
14 Erza Shafa Salsabila Maula
15 Helga Yullanita Kusuma
16 Ilham Rafi Suryatama
17 Jurdan Murdan Tiijana Duratan A
18 Kanza Mita Cahya T.
19 Kurniawan Arif Susilo
20 Lina Puspita Sari
21 Liya Apriliyanto
22 Mega Mukti
23 Millenio Arga Maulana
24 Nadya Kumalasari
25 Nando Firdiansyah Taofiq
26 Nova Aprilia
63
27 Novanto Wahyu Putra
28 Ripdiansyah Abi Afnan Faisal
29 Rizky Dito Sasangka
30 Satria Wandara Putra
31 Tri Dwi Aprilianto
32 Valentina Sukma Navrida
64
DAFTAR NAMA SISWA KELAS 8 A
no Nama
1 Achmad Bayu Aji
2 Achmad Faizun
3 Adella Anjani Putri
4 Ahmad Fatah Syahrul Adhim
5 Ari Steven Putra Masoka
6 Bagas Mega Saputra
7 Bayu Aji Nugroho
8 Deaneta Anjarsari
9 Desi Mayangsari
10 Dila Nur Aprilita
11 Dimas Rizal Zulfikar
12 Faizal Herdiansyah
13 Faizal Yusuf Ardiansyah
14 Fauzan Adi Nugroho
15 Galang Bryllyan W.
16 Gita Meidavilia
17 Hari Argo Prasetyo
18 Ichwan Arya Mahdyka
19 Indah Lestari
20 Maulana Ghibran Ibnu Afinda
21 Monica Puspita Rani Setyaningrum
22 Monika Dian Utami
23 Nicolas Ronaldo Widyantoro
24 Oktavianur Fachri
25 Revy Dirga Mahendra
26 Satya Indrajid
65
27 Shalsa Anggie Artamevia
28 Tiar Muslim
29 Wulan Septiyani
30 Yuli Kurniawan
31 Yulinar Rizkyani Saputri
32 Ponco Bayu Aji
66
Lampiran 4
67
23 M.Nur Fikri 56 80
24 Matius Kurniawan 78 71
25 Maulana Abdi Prastiko 60 95
26 Pieter Wattimury 64 83
27 Rastra Sakhsena Alfadani 80 95
28 Rico Andi Avito 68 67
29 Rio Aji Saputra 58 88
30 Warizah 66 85
31 Yahya As Farazhi 58 58
32 Yosi Adi Manindra 62 73
68
Daftar Nilai Siswa Sebelum Dan Sesudah Eksperimen
69
25 Pramudya Cahya Pratama 72 80
26 Prihatini Ratna Wati 76 68
27 Rafi Eko Febrianto 78 73
28 Rivan Muhammad Lutfi 74 68
29 Shani Suciyati Nurvitasari 64 75
30 Sugeng Riyadi 74 70
31 Virma Reza Medika 55 82
32 Wahyu Anggi Prakoso 62 75
70
Daftar Nilai Siswa Sebelum Dan Sesudah Eksperimen
71
25 Nando Firdiansyah Taofiq 52 52
26 Nova Aprilia 76 60
27 Novanto Wahyu Putra 57 82
28 Ripdiansyah Abi Afnan Faisal 70 71
29 Rizky Dito Sasangka 53 87
30 Satria Wandara Putra 68 70
31 Tri Dwi Aprilianto 58 61
32 Valentina Sukma Navrida 70 60
72
Daftar Nilai Siswa Kelas Uji Coba
73
27 Shalsa Anggie Artamevia 53,33
28 Tiar Muslim 53,33
29 Wulan Septiyani 51,67
30 Yuli Kurniawan 51,67
31 Yulinar Rizkyani Saputri 48,33
32 Ponco Bayu Aji 48,33
74
Lampiran 5
SILABUS
75
1.1 Bentuk Mendiskusikan hasil operasi Menyelesaikan Tes Tes 1. Bentuk sederhana dari : 2 x 40 Buku Disiplin
Melaku aljabar tambah, kurang, pada bentuk operasi tambah, tulis uraian mnt teks
(2x + 3) + ( -5x – 4), Rasa
kan aljabar (pengulangan) kurang pada
adalah hormat
operasi bentuk aljabar.
bentuk 2. Kurangkanlah 5a2 – 2a + 7 Perhatia
aljabar dari -4a2 + 6a + 10 n
Tekun
Tanggun
g jawab
Mendiskusikan hasil operasi kali, Menyelesaikan Tes Tes 1. berapakah hasil kali dari ( 3 x 40 Disiplin
bagi dan pangkat pada bentuk operasi kali dan tulis uraian -x + 6) (6x-2). mnt
Rasa
aljabar (pengulangan). bagi serta pngkat
2. Jabarkanlah : (4p – 1)2 hormat
pada bentuk
aljabar. Perhatia
n
Tekun
76
Tanggun
g jawab
1.2 Bentuk Mendata faktor suku aljabar Menentukan Tes Daftar Sebutkan variabel pada 5 x 40 Disiplin
Mengur aljabar berupa konstanta atau variabel. faktor suku lisan pertan bentuk berikut: mnt
Rasa
ai-kan aljabar yaan
1. 4x + 3 hormat
bentuk 2. 2p – 5
aljabar 3. (5a – 6)(4a + 1) Perhatia
ke n
dalam
Tekun
faktor-
faktorny Tanggun
a. g jawab
77
n
Tekun
Tanggun
g jawab
1.3 Relasi dan Menyebutkan hubungan yang Menjelaskan dengan Tes Daftar Berikan contoh dalam 2 x 40 Buku Disiplin
Memaha fungsi merupakan suatu fungsi kata-kata dan lisan pertan kehidupan sehari-hari yang mnt teks,
Rasa
mi relasi melalui masalah sehari-hari, menyatakan masalah yaan berkaitan dengan fungsi. lingk
hormat
dan misal hubungan antara nama sehari-hari yang ungan
kota dengan Negara/propinsi, berkaitan dengan
78
fungsi nama siswa dengan ukuran relasi dan fungsi. Perhatian
sepatu.
Tekun
Tanggung
jawab
Menuliskan suatu fungsi Menyatakan suatu Tes Tes Harga gula 1 kg Rp 5.600,00. 3 x 40 Disiplin
menggunakan notasi fungsi dengan notasi tulis uraian harga a kg gula Rp 5.600,00 mnt
Rasa
a rupiah. Nayatakan dalam
hormat
bentuk fungsi a.
Perhatian
Tekun
Tanggung
jawab
1.4 fungsi Mencermati cata menghitung Menghitung nilai Tes Tes Jika f(x) = 4x – 2, maka nilai 4 x 40 Disiplin
Menentu nilai fungsi dan fungsi tulis isian f(3) = …. mnt
Rasa
-kan nilai menghitungnya.
hormat
79
fungsi Perhatian
Tekun
Tanggung
jawab
Menyusun suatu fungsi jika Menentukan bentuk Tes Tes Jika f(x) = px + q, f(1) = 3 6 x 40 Disiplin
nilai fungsi dan data fungsi fungsi jika nilai dan tulis uraian dan f(2) = 4, tentukan rumus mnt.
Rasa
diketahui. data fungsi fungsi f(x).
hormat
diketahui.
Perhatian
Tekun
Tanggung
jawab
1.5 Membuat fungsi Membuat tabel pasangan Menyusun tabel Tes Tes Diketahui f(x) = 2x + 3, 2 x 40 Disiplin
sketsa antara nilai peubah dengan pasangan nilai tulis isian lengkapilah tabel berikut : mnt
Rasa
grafik nilai fungsi. peubah dengan nilai
x 0 1 2 3 hormat
fungsi fungsi.
80
aljabar f(x) … … … … Perhatian
sederhan
Tekun
a pada
sistem Tanggung
koordinat jawab
Cartesius
.
81
Lampiran 6
(RPP)
PERTEMUAN I
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan pengarahan materi oleh guru, siswa mampu :
1. Melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan operasi tambah, kurang pada
bentuk aljabar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
82
F. METODE PEMBELAJARAN / MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang
tiap kelompok terdiri dari empat sampai
lima siswa, guru kemudian menjelaskan
materi kepada masing-masing ketua
kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang operasi
tambah kurang pada bentuk aljabar dengan
berbantuan CD Iteraktif. (rasa hormat dan
perhatian). 60 menit
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya
jawab (kritis).
b. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang
sudah mereka fahami melalui penjelasan
guru.
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh ketua kelompok
tentang suku-suku sejenis, koefisien,
variabel, konstanta, suku sejenis,
penjumlahan, pengurangan (melatih siswa
83
untuk dapat menghargai orang yang sedang
menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat
soal tentang materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa
satu ke siswa lain, setelah satu siswa
mendapat satu kertas soal, siswa diberi
kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan
dari soal yang mereka peroleh. (kerja keras,
percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa
apabila siswa mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan
pengamatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
Faktorisasi Suku Aljabar
1. Menjelaskan Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta dan Suku
Bentuka aljabar sangat penting dalam matematika. Seringkali jika kita
akan menyelesaikan masalah dalam matematika, terlebih dahulu kita
menyatakan permasalahan itu dalam bentuk aljabar.
84
Bonar dan Cut Mimi membeli alat-alat tulis do koperasi sekolah. Mereka
membeli 5 buku tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin. Jika buku tulis dinyatakan
dengan x , pensil dengan y , dab bolpoin dengan z maka Bonar dan Cut
Mimi membeli 5x 2 y 3z .
Penyelesaian:
85
1) Konstanta adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga
konstanta dari 2 x 2 3xy 7 x y 8 adalah 8
2) Konstanta dari 3 4 x 2 x adalah 3
c. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku
pada bentuk aljabar.
Contoh:
Tentukan koefisien x pada bentuk aljabar berikut
1) 5 x 2 y 3x
2) 2 x 2 6 x 3
Penyelesaian :
86
1. Nyatakan kalimat berikut ke dalam bentuk aljabar !
a. Rani membeli 2 buah pensil dan 4 buah buku.
b. Tono membeli 3 buah apel, 2 buah jeruk, dan 5 buah mangga.
2. Tentukan koefisien-koefisien dari setiap variabel pada bentuk
aljabar berikut !
a. 3xy 2 x 2 4 x
3. Tentukan konstanta dari setiap bentuk aljabar brikut
a. 4 xy 2 x 2 8 y 2
4. Manakah dari bentuk-bentuk aljabar berikut yang merupakan suku
satu, suku dua, dan suku tiga.
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
87
Semarang, Agustus 2013
NPM. 09310249
88
(RPP)
PERTEMUAN I
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan pengarahan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan operasi tambah, kurang pada
bentuk aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
89
Ceramah, latihan, penugasan
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang
tiap kelompok terdiri dari empat sampai
lima siswa, guru kemudian menjelaskan
materi kepada masing-masing ketua
kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang operasi
tambah kurang pada bentuk aljabar dengan
berbantuan modul. (rasa hormat dan
perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya
jawab (kritis). 60 menit
b. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang
sudah mereka fahami melalui penjelasan
guru .
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh ketua kelompok
tentang suku-suku sejenis, koefisien,
variabel, konstanta, suku sejenis,
penjumlahan, pengurangan (melatih siswa
untuk dapat menghargai orang yang sedang
menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat
soal tentang materi yang sudah dijelaskan
90
oleh ketua kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa
satu ke siswa lain, setelah satu siswa
mendapat satu kertas soal, siswa diberi
kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan
dari soal yang mereka peroleh. (kerja keras,
percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa
apabila siswa mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan
pengamatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
Faktorisasi Suku Aljabar
1. Menjelaskan Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta dan Suku
Bentuka aljabar sangat penting dalam matematika. Seringkali jika kita
akan menyelesaikan masalah dalam matematika, terlebih dahulu kita
menyatakan permasalahan itu dalam bentuk aljabar.
Bonar dan Cut Mimi membeli alat-alat tulis do koperasi sekolah. Mereka
membeli 5 buku tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin. Jika buku tulis dinyatakan
91
dengan x , pensil dengan y , dab bolpoin dengan z maka Bonar dan Cut
Mimi membeli 5x 2 y 3z .
Penyelesaian:
92
c. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku
pada bentuk aljabar.
Contoh:
Tentukan koefisien x pada bentuk aljabar berikut
1) 5 x 2 y 3x
2) 2 x 2 6 x 3
Penyelesaian :
93
2. Tentukan koefisien-koefisien dari setiap variabel pada bentuk
aljabar berikut !
a. 3xy 2 x 2 4 x
3. Tentukan konstanta dari setiap bentuk aljabar brikut
a. 4 xy 2 x 2 8 y 2
4. Manakah dari bentuk-bentuk aljabar berikut yang merupakan suku
satu, suku dua, dan suku tiga
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
94
Semarang, Agustus 2013
NPM. 09310249
95
(RPP)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan pengarahan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
Model Pembelajaran
96
Pembelajaran Konvensional
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru menjelaskan materi dan siswa
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang operasi
tambah kurang pada bentuk aljabar. (rasa
hormat dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya
jawab (kritis).
b. Elaborasi
1) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang suku-
suku sejenis, koefisien, variabel, konstanta,
suku sejenis, penjumlahan, pengurangan 60 menit
(melatih siswa untuk dapat menghargai
orang yang sedang menyampaikan sesuatu)
2) Guru membuat beberapa soal tentang
operasi bentuk aljabar (kerja keras)
3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan
soal yang dibuat (kerja keras,
kedemokratisan)
4) Guru menunjuk salah satu siswa untuk
menulis jawabannya di papan tulis (percaya
diri)
5) Guru bersama siswa membahas soal yang
telah dikerjakan di papan tulis (berpikir
logis, kritis)
97
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa
apabila siswa mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan
pengamatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
Faktorisasi Suku Aljabar
1. Menjelaskan Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta dan Suku
Bentuka aljabar sangat penting dalam matematika. Seringkali jika kita
akan menyelesaikan masalah dalam matematika, terlebih dahulu kita
menyatakan permasalahan itu dalam bentuk aljabar.
Bonar dan Cut Mimi membeli alat-alat tulis do koperasi sekolah. Mereka
membeli 5 buku tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin. Jika buku tulis dinyatakan
dengan x , pensil dengan y , dab bolpoin dengan z maka Bonar dan Cut
Mimi membeli 5x 2 y 3z .
98
a. Variabel
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum
diketahui nilainya dengn jelas. Variabel dsebut juga peubah. Variabel
biasanya ditulis dengan huruf kecil a , b , c , . . . z .
Sebagai contoh:
Tulislah setiap kalimat berikut dengan menggunakan variabel sebagai
pengganti bilangan yang belum diketahui nilainya !
1) Jumlah dua bilangan ganjil berurutan adalah 20.
Penyelesaian :
Misalkan bilangan tersebut x dan x 2 , berarti x x 2 20
2) Suatu bilangan jika dikalikan 5 kemudian dikurang 3, hasilnya
adalah 12
Penyelesaian:
Misalakan bilangan tersebut x , berarti 5x 3 12
b. Konsatanta
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan
dan tidak memuat variabel.
Contoh:
Tentukan konstanta pada bentuk aljabar berikut
1) 2 x 2 3xy 7 x y 8
2) 3 4 x 2 x
Penyelesaian:
99
Penyelesaian :
100
Bentuk instrumen : uraian
NPM. 09310249
101
(RPP)
PERTEMUAN II
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi kali dan bagi serta pangkat pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan pengarahan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan operasi kali dan bagi serta
pangkat pada bentuk aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
102
Ceramah, latihan, penugasan
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
d. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang
tiap kelompok terdiri dari empat sampai
lima siswa, guru kemudian menjelaskan
materi kepada masing-masing ketua
kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang operasi
tambah kurang pada bentuk aljabar dengan
berbantuan CD Iteraktif. (rasa hormat dan 60 menit
perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya
jawab (kritis).
e. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang
sudah mereka fahami melalui penjelasan
guru.
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh ketua kelompok
tentang operasi perkalian dan pembagian
103
serta pangkat pada bentuk aljabar (melatih
siswa untuk dapat menghargai orang yang
sedang menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat
soal tentang materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa
satu ke siswa lain, setelah satu siswa
mendapat satu kertas soal, siswa diberi
kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan
dari soal yang mereka peroleh. (kerja keras,
percaya diri)
f. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa
apabila siswa mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan
pengamatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan dan Pengurangan
104
Amatilah bentuk aljabar 3x 2 2 x 3 y x 2 5x 10 . Suku-suku 3x 2 dan
Penyelesaian:
a. (3x 2 2 x 5) + ( x 2 4 x 3)
Angka-angka kita keluarkan terlebih dahulu,sehingga bentuk aljabar
menjadi
3x 2 2 x 5 x 2 4 x 3
Kemudian kita kelompokan suku-suku yang sejenis
Sehingga menjadi
3x 2 x 2 2 x 4 x 5 3
Setelah menjadi bentuk seperti di atas, maka berlakulah sifat
distributif, faktor-faktor yang sama bisa kita keluarkan, sehingga
menjadi
(3 1) x 2 (2 4) x (5 3)
Setelah menjadi bentuk aljabar seperti di atas maka hasil sudah dapat
kita tentukan menjadi,
105
4x 2 2x 2
(10 4) y 2 3 y (6 2)
6 y 2 3y 8
2. Pekalian
a. Perkalian satu bilangan dengan bentuk aljabar
Coba kalian ingat kembali sifat distributif pada bilangan bulat. Jika a ,
b , dan c bilangan bulat maka berlaku a(b c) ab ac . Sifat
distributif ini dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan operasi
perkalian pada bentuk aljabar.
Perkalian suku dua (ax b) dengan skalar/bilangan k dinyatakan
sebagai berikut.
k (ax b) kax kb
Contoh:
1) Jabarkanlah bentuk perkalian 2(3x y)
2) Selesaikan bentuk perkalian (4 x)(2 y)
Penyelesaian:
106
1) 2(3x y)
Dapat kita jabarkan menjadi
2(3x y) 2 3x 2 ( y)
6x 2 y
2) (4 x)(2 y) penyelesaianya adalah sebagai berikut:
(4 x)(2 y) (4) (2) xy
Negatif 4 kita kalikan dengan negatif 2, kemudian variabel yang
ada juga kita kalikan, maka hasilnya adalah
8 xy
b. Perkalian antara bentuk aljabar dengan bentuk aljabar
Telah kalian pelajari bahwa perkalian antara bilangan skalar k dengan
suku dua (ax b) adalah k (ax b) (kax kb) . Dengn
memanfaatkana sifat distributif pula, perkalian antara bentuk aljabar
suku dua (ax b) dengan suku dua (cx d ) diperoleh sebagai berikut.
(ax b) (cx d ) ax(cx d ) b(cx d )
ax(cx) ax(d ) b(cx) bd
Sifat distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan
suku tiga
107
acx 3 adx 2 aex bcx 2 bdx be
Sebagi contoh:
Penyelesaian:
x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
Cara (ii) dengan skema
( x 2)( x 3) x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
108
Sehingga hasil penjumlahanya adalah
2 x 3 7 x 2 4 x 15
3. Perpangkatan bentuk aljabar
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat.
Operasi perpangkatan diartikan sebagai operasi perkalian berulang
dengan unsur yang sama. Untuk sembarang bilangan bulat a , berlaku
a n axaxax
...
xa
sebanyak, nkali
Sedangkan untuk (3x) 2 , maka nilai dari 3x nya yang dikuadratkan, seperti
berikut: 3x
109
(a b)1 ab
Koefisien a dan b adalah 1 1
( a b) 2 (a b)(a b)
(a 2 ab ab b 2 )
(a 2 2ab b 2 )
Koefisien a 2 , ab , dan b 2 adalah 1 2
(a b) 3 (a b)(a b) 2
(a b)(a 2 2ab b 2 )
a 3 2a 2b ab 2 a 2b 2ab 2 b3
a 3 3a 2b 3ab 2 b3
Koefisien a 3 , 3a 2b , 3ab 2 , dan b 3 adalah 1 3 3 1
(a b) 4 (a b) 2 (a b) 2
a 4 2a 3b a 2b 2 2a 3b 4a 2b 2 2ab3 a 2b 2 2ab3 b 4
a 4 4a 3b 6a 2b 2 4ab 3 b 4
Koefisien a 4 , 4a 3b , 6a 2b 2 , 4ab3 , dan b 4 adalah 1 4 6 4 1
Demikian seterusnya untuk (a b) n dengan n bilangan asli.
4. Pembagian
Kalian telah mempelajari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
perpangkatan pada bentuk aljabar. Sekarang kalian akan mempelajari
pembagian pada bentuk aljabar.
Telah kalian pelajari bahwa jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi
a p q dengan a, p, q bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor
dari a . Hal tesebut berlaku pula pada bentuk aljabar.
Perhatikan uraian berikut.
2 x 2 yz 2 2 x 2 y z 2
x3 y 2 z x3 y 2 z
110
Pada bentuk aljabar di atas, 2 , x 2 , y , dan z 2 adalah faktor-faktor dari
x3 y 2 z .
2 x 3 yz 2
x3 y 2 z
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa jika dua bentuk
aljabar memiliki faktor sekutu yang sama maka hasil bagi kedua bentuk
aljabar tersebut dapat ditulis ke dalam bentuk yang lebih sederhana.
Dengan demikian, pada pembagian operasi bentuk aljabar kalian harus
menentukan faktor sekutu kedua bentuk aljabar tersebut, kemudian baru
dilakukan pembagian.
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
111
Hartini S.Pd Dewi Nekasari
NPM. 09310249
112
(RPP)
PERTEMUAN II
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi kali dan bagi serta pangkat pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan pengarahan materi oleh guru, siswa mampu :
1. Melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan operasi kali dan bagi serta
pangkat pada bentuk aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
113
Ceramah, latihan, penugasan
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang
tiap kelompok terdiri dari empat sampai
lima siswa, guru kemudian menjelaskan
materi kepada masing-masing ketua
kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh guru tentang operasi
tambah kurang pada bentuk aljabar dengan
berbantuan modul. (rasa hormat dan 60 menit
perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya
jawab (kritis).
b. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang
sudah mereka fahami melalui penjelasan
guru.
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan
yang disampaikan oleh ketua kelompok
tentang operasi perkalian dan pembagian
114
serta pangkat pada bentuk aljabar (melatih
siswa untuk dapat menghargai orang yang
sedang menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat
soal tentang materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa
satu ke siswa lain, setelah satu siswa
mendapat satu kertas soal, siswa diberi
kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan
dari soal yang mereka peroleh. (kerja keras,
percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa
apabila siswa mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan
pengamatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan dan Pengurangan
115
Amatilah bentuk aljabar 3x 2 2 x 3 y x 2 5x 10 . Suku-suku 3x 2 dan
Penyelesaian:
a. (3x 2 2 x 5) + ( x 2 4 x 3)
Angka-angka kita keluarkan terlebih dahulu,sehingga bentuk aljabar
menjadi
3x 2 2 x 5 x 2 4 x 3
Kemudian kita kelompokan suku-suku yang sejenis
Sehingga menjadi
3x 2 x 2 2 x 4 x 5 3
Setelah menjadi bentuk seperti di atas, maka berlakulah sifat
distributif, faktor-faktor yang sama bisa kita keluarkan, sehingga
menjadi
(3 1) x 2 (2 4) x (5 3)
Setelah menjadi bentuk aljabar seperti di atas maka hasil sudah dapat
kita tentukan menjadi,
116
4x 2 2x 2
(10 4) y 2 3 y (6 2)
6 y 2 3y 8
2. Pekalian
a. Perkalian satu bilangan dengan bentuk aljabar
Coba kalian ingat kembali sifat distributif pada bilangan bulat. Jika a ,
b , dan c bilangan bulat maka berlaku a(b c) ab ac . Sifat
distributif ini dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan operasi
perkalian pada bentuk aljabar.
Perkalian suku dua (ax b) dengan skalar/bilangan k dinyatakan
sebagai berikut.
k (ax b) kax kb
Contoh:
1) Jabarkanlah bentuk perkalian 2(3x y)
2) Selesaikan bentuk perkalian (4 x)(2 y)
Penyelesaian:
117
1) 2(3x y)
Dapat kita jabarkan menjadi
2(3x y) 2 3x 2 ( y)
6x 2 y
2) (4 x)(2 y) penyelesaianya adalah sebagai berikut:
(4 x)(2 y) (4) (2) xy
Negatif 4 kita kalikan dengan negatif 2, kemudian variabel yang
ada juga kita kalikan, maka hasilnya adalah
8 xy
b. Perkalian antara bentuk aljabar dengan bentuk aljabar
Telah kalian pelajari bahwa perkalian antara bilangan skalar k dengan
suku dua (ax b) adalah k (ax b) (kax kb) . Dengn
memanfaatkana sifat distributif pula, perkalian antara bentuk aljabar
suku dua (ax b) dengan suku dua (cx d ) diperoleh sebagai berikut.
(ax b) (cx d ) ax(cx d ) b(cx d )
ax(cx) ax(d ) b(cx) bd
Sifat distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan
suku tiga
118
acx 3 adx 2 aex bcx 2 bdx be
Sebagi contoh:
Penyelesaian:
x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
Cara (ii) dengan skema
( x 2)( x 3) x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
119
2 x 3 7 x 2 4 x 15
3. Perpangkatan bentuk aljabar
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi
perpangkatan diartikan sebagai operasi perkalian berulang dengan unsur yang
sama. Untuk sembarang bilangan bulat a , berlaku
a n axaxax
...
xa
sebanyak, nkali
a. 3x 2 3 x x
3x 2
Sedangkan untuk (3x) 2 , maka nilai dari 3x nya yang dikuadratkan, seperti
berikut: 3x
b. (3x)
2
((3x) (3x))
9x 2
Dan untuk (3x) maka, kita selesaikan terlebih dahulu bentuk kuadratnya
2
9x 2
Untuk menentukan perpangkatan pada bentuk aljabar suku dua,
perhatiakan uraian berikut.
(a b)1 ab
Koefisien a dan b adalah 1 1
( a b) 2 (a b)(a b)
120
(a 2 ab ab b 2 )
(a 2 2ab b 2 )
Koefisien a 2 , ab , dan b 2 adalah 1 2
(a b) 3 (a b)(a b) 2
(a b)(a 2 2ab b 2 )
a 3 2a 2b ab 2 a 2b 2ab 2 b3
a 3 3a 2b 3ab 2 b3
Koefisien a 3 , 3a 2b , 3ab 2 , dan b 3 adalah 1 3 3 1
(a b) 4 (a b) 2 (a b) 2
a 4 2a 3b a 2b 2 2a 3b 4a 2b 2 2ab3 a 2b 2 2ab3 b 4
a 4 4a 3b 6a 2b 2 4ab 3 b 4
Koefisien a 4 , 4a 3b , 6a 2b 2 , 4ab3 , dan b 4 adalah 1 4 6 4 1
4. Pembagian
Kalian telah mempelajari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
perpangkatan pada bentuk aljabar. Sekarang kalian akan mempelajari
pembagian pada bentuk aljabar.
Telah kalian pelajari bahwa jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi
a p q dengan a, p, q bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor dari
a . Hal tesebut berlaku pula pada bentuk aljabar.
Perhatikan uraian berikut.
2 x 2 yz 2 2 x 2 y z 2
x3 y 2 z x3 y 2 z
2 2
Pada bentuk aljabar di atas, 2 , x 2 , y , dan z 2 adalah faktor-faktor dari 2 x yz
2 3 2
, sedangkan x 3 , y , dan z adalah faktor-faktor dari bentuk aljabar x y z .
121
2 2 3 2
faktor-faktor sekutu (faktor yang sama) dari 2 x yz dan x y z adalah x 2 , y ,
2 x 3 yz 2
x3 y 2 z
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa jika dua bentuk aljabar
memiliki faktor sekutu yang sama maka hasil bagi kedua bentuk aljabar tersebut
dapat ditulis ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Dengan demikian, pada
pembagian operasi bentuk aljabar kalian harus menentukan faktor sekutu kedua
bentuk aljabar tersebut, kemudian baru dilakukan pembagian.
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
122
(RPP)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Melakukan operasi bentuk aljabar
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menyelesaikan operasi kali dan bagi serta pangkat pada bentuk aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan diskusi bersama guru, siswa mampu :
1. Menyelesaikan operasi kali dan bagi serta pangkat pada bentuk aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Faktorisasi Suku Aljabar
Model Pembelajaran
123
Pembelajaran Konvensional
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan,
serta mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh
guru tentang operasi perkalian pembagian serta
pangkat pada bentuk aljabar. (rasa hormat dan
perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis).
b. Elaborasi
1) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang operasi perkalian,
pembagian serta perpangkatan pada bentuk aljabar
(melatih siswa untuk dapat menghargai orang yang
sedang menyampaikan sesuatu) 60 menit
2) Guru membuat beberapa soal tentang operasi bentuk
aljabar (kerja keras)
3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang
dibuat (kerja keras, kedemokratisan)
4) Guru menunjuk salah satu siswa untuk menulis
jawabannya di papan tulis (percaya diri)
5) Guru bersama siswa membahas soal yang telah
dikerjakan di papan tulis (berpikir logis, kritis)
c. Konfirmasi
1) Membantu menjelaskan masalah/ problem yang
dihadapi siswa.
2) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup 15 menit
124
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
1. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar
Penjumlahan dan Pengurangan
Penyelesaian:
a. (3x 2 2 x 5) + ( x 2 4 x 3)
Angka-angka kita keluarkan terlebih dahulu,sehingga bentuk aljabar menjadi
3x 2 2 x 5 x 2 4 x 3
125
Kemudian kita kelompokan suku-suku yang sejenis
Sehingga menjadi
3x 2 x 2 2 x 4 x 5 3
Setelah menjadi bentuk seperti di atas, maka berlakulah sifat distributif,
faktor-faktor yang sama bisa kita keluarkan, sehingga menjadi
(3 1) x 2 (2 4) x (5 3)
Setelah menjadi bentuk aljabar seperti di atas maka hasil sudah dapat kita
tentukan menjadi,
4x 2 2x 2
2(5 y 2 3)
Maka operasi alajabarnya menjadi
2(5 y 2 3) - (4 y 2 3 y 2)
Kemudian kita operasikan terlebih dahuulu suku-sukunya
2(5 y 2 3) (4 y 2 3 y 2)
10 y 2 6 4 y 2 3 y 2
Setelah suku-sukunya kita operasikan, maka dapat kita kelompokan suku-
suku sejenisnya, sehingga kita dapatkan:
10 y 2 6 4 y 2 3 y 2
(10 4) y 2 3 y (6 2)
6 y 2 3y 8
2. Pekalian
a. Perkalian satu bilangan dengan bentuk aljabar
Coba kalian ingat kembali sifat distributif pada bilangan bulat. Jika a , b ,
dan c bilangan bulat maka berlaku a(b c) ab ac . Sifat distributif ini
126
Perkalian suku dua (ax b) dengan skalar/bilangan k dinyatakan sebagai
berikut.
k (ax b) kax kb
Contoh:
3) Jabarkanlah bentuk perkalian 2(3x y)
4) Selesaikan bentuk perkalian (4 x)(2 y)
Penyelesaian:
3) 2(3x y)
Dapat kita jabarkan menjadi
2(3x y) 2 3x 2 ( y)
6x 2 y
4) (4 x)(2 y) penyelesaianya adalah sebagai berikut:
(4 x)(2 y) (4) (2) xy
Negatif 4 kita kalikan dengan negatif 2, kemudian variabel yang ada juga
kita kalikan, maka hasilnya adalah
8 xy
b. Perkalian antara bentuk aljabar dengan bentuk aljabar
Telah kalian pelajari bahwa perkalian antara bilangan skalar k dengan suku
dua (ax b) adalah k (ax b) (kax kb) . Dengn memanfaatkana sifat
distributif pula, perkalian antara bentuk aljabar suku dua (ax b) dengan
Sifat distributif dapat pula digunakan pada perkalian suku dua dan suku tiga
127
(ax b)(cx 2 dx e) ax(cx 2 dx e) b(cx 2 dx e)
Sebagi contoh:
Penyelesaian:
x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
Cara (ii) dengan skema
( x 2)( x 3) x 2 3x 2 x 6
x 2 5x 6
2 x( x 2 2 x 5) 3( x 2 2 x 5)
Sehingga kita dapatkan:
128
2 x 3 4 x 2 10 x 3x 2 6 x 15
Setelah itu kita kumpulkan suku-suku yang sejenis, maka kita dapatkan:
2 x 3 4 x 2 3x 2 10 x 6 x 15
Sehingga hasil penjumlahanya adalah
2 x 3 7 x 2 4 x 15
a n axaxax
...
xa
sebanyak, nkali
a. 3x 2 3 x x
3x 2
2
Sedangkan untuk (3x) , maka nilai dari 3x nya yang dikuadratkan, seperti
berikut: 3x
b. (3x)
2
((3x) (3x))
9x 2
Dan untuk (3x) maka, kita selesaikan terlebih dahulu bentuk kuadratnya
2
9x 2
129
Untuk menentukan perpangkatan pada bentuk aljabar suku dua,
perhatiakan uraian berikut.
(a b)1 ab
Koefisien a dan b adalah 1 1
( a b) 2 (a b)(a b)
(a 2 ab ab b 2 )
(a 2 2ab b 2 )
Koefisien a 2 , ab , dan b 2 adalah 1 2
(a b) 3 (a b)(a b) 2
(a b)(a 2 2ab b 2 )
a 3 2a 2b ab 2 a 2b 2ab 2 b3
a 3 3a 2b 3ab 2 b3
Koefisien a 3 , 3a 2b , 3ab 2 , dan b 3 adalah 1 3 3 1
(a b) 4 (a b) 2 (a b) 2
a 4 2a 3b a 2b 2 2a 3b 4a 2b 2 2ab3 a 2b 2 2ab3 b 4
a 4 4a 3b 6a 2b 2 4ab 3 b 4
Koefisien a 4 , 4a 3b , 6a 2b 2 , 4ab3 , dan b 4 adalah 1 4 6 4 1
4. Pembagian
Kalian telah mempelajari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
perpangkatan pada bentuk aljabar. Sekarang kalian akan mempelajari
pembagian pada bentuk aljabar.
Telah kalian pelajari bahwa jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi
a p q dengan a, p, q bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor dari
a . Hal tesebut berlaku pula pada bentuk aljabar.
Perhatikan uraian berikut.
130
2 x 2 yz 2 2 x 2 y z 2
x3 y 2 z x3 y 2 z
2 2
Pada bentuk aljabar di atas, 2 , x 2 , y , dan z 2 adalah faktor-faktor dari 2 x yz
2 3 2
, sedangkan x 3 , y , dan z adalah faktor-faktor dari bentuk aljabar x y z .
2 2 3 2
faktor-faktor sekutu (faktor yang sama) dari 2 x yz dan x y z adalah x 2 , y ,
2 x 3 yz 2
x3 y 2 z
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa jika dua bentuk aljabar
memiliki faktor sekutu yang sama maka hasil bagi kedua bentuk aljabar tersebut
dapat ditulis ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Dengan demikian, pada
pembagian operasi bentuk aljabar kalian harus menentukan faktor sekutu kedua
bentuk aljabar tersebut, kemudian baru dilakukan pembagian.
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
131
(RPP)
PERTEMUAN III
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.2.Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menentukan faktor suku aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan penjelasan materi oleh guru, siswa mampu :
1. Melalui diskusi siswa dapat menentukan faktor suku aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pemfaktoran Suku Aljabar
132
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang tiap
kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa, guru
kemudian menjelaskan materi kepada masing-
masing ketua kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang pemfaktoran suku
aljabar dengan berbantuan CD Iteraktif. (rasa hormat
dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis). 60 menit
b. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang sudah
mereka fahami melalui penjelasan guru.
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh ketua kelompok tentang
pemfaktoran suku-suku aljabar (melatih siswa untuk
dapat menghargai orang yang sedang
menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat soal
tentang materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok (kerja keras)
133
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa satu ke
siswa lain, setelah satu siswa mendapat satu kertas
soal, siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan
pertanyaan dari soal yang mereka peroleh. (kerja
keras, percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa apabila siswa
mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
1. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-
faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian sebelumnya telah kalian pelajari
bahwa sifat distributif a(b c) dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
134
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
135
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
a. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
136
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
137
mn b
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
138
(RPP)
PERTEMUAN III
A. STANDAR KOMPETENSI
C. INDIKATOR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran
139
Ceramah, latihan, penugasan
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
140
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
Nuraini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika 2 untuk Kelas VIII SMP dan
MTs. : CV. Usaha Makmur
H. URAIAN MATERI
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
141
Sekarang kalian akan mempelajari faktorisasi dari beberapa bentuk aljabar.
1. Bentuk ax ay az ... dan ax bx cx
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
perhatikan urauan berikut.
a. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
142
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
143
a 2 x 2 abx ac) a 2 x 2 a(m n) x mn
I . PENILAIAN
144
Semarang, Agustus 2013
NPM. 09310249
145
(RPP)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.2. . Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menentukan faktor suku aljabar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan penjelasan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Menentukan faktor-faktor suku aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pemfaktoran Suku Aljabar
Model Pembelajaran
Pembelajaran Konvensional
146
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan,
serta mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh
guru tentang pemfaktoran suku aljabar. (rasa hormat
dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis).
b. Elaborasi
1) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang pemfaktoran suku-
auku aljabar (melatih siswa untuk dapat menghargai
orang yang sedang menyampaikan sesuatu)
2) Guru membuat beberapa soal tentang pemfaktoran 60 menit
suku aljabar (kerja keras)
3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang
dibuat (kerja keras, kedemokratisan)
4) Guru menunjuk salah satu siswa untuk menulis
jawabannya di papan tulis (percaya diri)
5) Guru bersama siswa membahas soal yang telah
dikerjakan di papan tulis (berpikir logis, kritis)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa apabila siswa
mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
147
Sumber-sumber yang relevan dengan materi yang dipelajari
I. URAIAN MATERI
1. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-
faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian sebelumnya telah kalian pelajari
bahwa sifat distributif a(b c) dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
148
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat
dapat dijabarkan sebagai berikut.
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
a. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
149
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
150
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memfaktorkan bentuk
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
(RPP)
151
KELAS EKSPERIMEN I (CD INTERAKTIF)
PERTEMUAN IV
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.2.Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan penjelasan materi oleh guru, siswa mampu :
1. Melalui diskusi siswa dapat menentukan faktor suku aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pemfaktoran Suku Aljabar
Model Pembelajaran
152
Snowball Trhowing
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang tiap
kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa, guru
kemudian menjelaskan materi kepada masing-
masing ketua kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang pemfaktoran suku
aljabar dengan berbantuan CD Iteraktif. (rasa hormat
dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis).
b. Elaborasi
60 menit
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang sudah
mereka fahami melalui penjelasan guru.
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh ketua kelompok tentang
pemfaktoran suku-suku aljabar (melatih siswa untuk
dapat menghargai orang yang sedang
menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat soal
tentang materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa satu ke
siswa lain, setelah satu siswa mendapat satu kertas
153
soal, siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan
pertanyaan dari soal yang mereka peroleh. (kerja
keras, percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa apabila siswa
mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
1. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-
faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian sebelumnya telah kalian pelajari
bahwa sifat distributif a(b c) dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
154
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
perhatikan urauan berikut.
155
a. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
156
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
157
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
158
(RPP)
PERTEMUAN IV
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.2. Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan penjelasan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Melalui diskusi siswa dapat menentukan faktor-faktor suku aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pemfaktoran Suku Aljabar
Model Pembelajaran
Snowball Trhowing
159
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru membentuk beberapa kelompok yang tiap
kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa,
guru kemudian menjelaskan materi kepada masing-
masing ketua kelompok dan tiap ketua kelompok
mendengarkan, serta mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang pemfaktoran suku
aljabar dengan berbantuan modul. (rasa hormat
dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis).
b. Elaborasi
1) Ketua kelompok menjelaskan materi yang sudah
mereka fahami melalui penjelasan guru .
2) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh ketua kelompok tentang
pemfaktoran suku-suku aljabar (melatih siswa untuk 60 menit
dapat menghargai orang yang sedang
menyampaikan sesuatu)
3) Kemudian masing-masing siswa membuat soal
tentang materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok (kerja keras)
4) Setelah itu kertas yang berisi soal digulung
menyerupai bola dan dilempar dari siswa satu ke
siswa lain, setelah satu siswa mendapat satu kertas
soal, siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan
pertanyaan dari soal yang mereka peroleh. (kerja
keras, percaya diri)
c. Konfirmasi
1) Memberikan pengarahan kepada siswa apabila siswa
mengalami kesulitan.
2) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
3) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup 15 menit
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
160
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
I. URAIAN MATERI
1. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-
faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian sebelumnya telah kalian pelajari
bahwa sifat distributif a(b c) dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
161
1. Bentuk ax ay az ... dan ax bx cx
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
162
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
163
a 2 x 2 abx ac) a 2 x 2 a(m n) x mn
J. IPENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
164
Semarang, Agustus 2013
NPM. 09310249
165
(RPP)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.2. . Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
Siswa harus mampu :
1. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapatkan penjelasan materi oleh guru, siswa mampu:
1. Menentukan faktor-faktor suku aljabar
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pemfaktoran Suku Aljabar
Model Pembelajaran
166
Pembelajaran Konvensional
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam pembuka (religius).
b. Presensi siswa (disiplin). 10 menit
c. Menyampaikan apersepsi (rasa ingin tahu).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
a. Eksporasi
1) Guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan,
serta mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh
guru tentang pemfaktoran suku aljabar. (rasa hormat
dan perhatian).
2) Melibatkan siswa secara aktif untuk tanya jawab
(kritis).
b. Elaborasi
1) Siswa mendengarkan, mengikuti penjelasan yang
disampaikan oleh guru tentang pemfaktoran suku-
auku aljabar (melatih siswa untuk dapat menghargai
orang yang sedang menyampaikan sesuatu)
2) Guru membuat beberapa soal tentang pemfaktoran 60 menit
suku aljabar (kerja keras)
3) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang
dibuat (kerja keras, kedemokratisan)
4) Guru menunjuk salah satu siswa untuk menulis
jawabannya di papan tulis (percaya diri)
5) Guru bersama siswa membahas soal yang telah
dikerjakan di papan tulis (berpikir logis, kritis)
c. Konfirmasi
4) Memberikan pengarahan kepada siswa apabila siswa
mengalami kesulitan.
5) Memberikan umpan balik positif dan pengamatan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
6) Memotivasi siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3 Kegiatan Penutup
a. Refleksi terhadap proses dan hasil belajar. 15 menit
b. Memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.
c. Mengucapkan salam penutup (religius).
167
Alat Pembelajaran : papan tulis, spidol
Sumber-sumber yang relevan dengan materi yang dipelajari
I. URAIAN MATERI
1. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu bilangan adalah perkalian faktor-
faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian sebelumnya telah kalian pelajari
bahwa sifat distributif a(b c) dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab
ac a(b c) dengan a , b , dan c adalah bilangan real.
penjum perkali
lahan an
Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai
bentuk perkalian jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor
yang sama. Dari bentuk ab ac a(b c) , a dan (b c) merupakan faktor-
faktor dari ab ac .
Proses menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian faktor-
faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.
ax ay az ... = a( x y z ...)
ax bx cx = x( a b c)
168
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat
dapat dijabarkan sebagai berikut.
x 2 y 2 x 2 ( xy xy ) y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
x 2 y 2 ( x y)( x y)
3. Bentuk x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x 2 2 xy y 2 dan x 2 2 xy y 2
a. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y ) y ( x y )
( x y)( x y)
( x y) 2
b. x 2 2 xy y 2 x 2 xy xy y 2
( x 2 xy ) ( xy y 2 )
x( x y) y( x y)
( x y)( x y)
( x y) 2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
x 2 2 xy y 2 ( x y)( x y) ( x y) 2
4. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1
Misalakan ax 2 bx c sama dengan ( x m)( x n)
ax 2 bx c ( x m)( x n)
x 2 mx nx mn
169
x 2 (m n) x mn
ax 2 bx c x 2 (m n) x mn
mn b
5. Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0
Bentuk ax 2 bx c dengan a 1 , a 0 dapat difaktorkan dengan cara
berikut.
ax 2 bx c ax 2 px px c
Dengan p q a c
pq b
Selain dengan menggunakan sifat distributif, terdapat rumus yang dapat
170
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memfaktorkan bentuk
J. PENILAIAN
Tehnik : tes tertulis
NPM. 09310249
171
Lampiran 7
C1 = Ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
172
Lampiran 8
Kelas/Semester : VIII/1
Nama : ...................................................
Kelas : ...................................................
173
Lampiran 9
174
1. Diket :
Ditanya : suku-suku yang dikatakan sejenis?
Penyelesaian :
x 2 2x 2
x 2x
ab 3ab
3x 2 y 2 x 2 y
Dst
Jumlah skor 8
2. Diket : 3a 3 6b 7c 2 d e 2 f
Penyelesaian:
2
a3 3
2
b6
2
c 2 d 7
2
e 1
2
f 2
2
Jadi, koefisien a 3 3, b 6, c 2 d 7, e 1, f 2
Jumlah skor 12
175
3. Diket : sebuah pecahan jika penyebutnya ditambah empat,
dan pembilanganya dikurang dua sama dengan
2
6
Ditanya :bentuk aljabar kalimat tersebut?
Penyelesaian :
Penyebut : x+4 2
Pembilang : x-2 2
x2 2
x4 6
4
x2 2
Jadi, bentuk aljabar dari kalimat tersebut adalah
x4 6
Jumlah skor 10
4. Diket : umur Ani tiga kali umur susi, dan jumlah umur
keduanya adalah dua puluh tahun
176
(3 a) a 20 2
Jumlah skor 10
2a 3b 4a b 2 2
2a 4a 3b b 2 2
2a 2b 2
Jumlah skor 10
6. Diket : (2 x 3)( x 2 y)
177
Jumlah skor 14
7. Diket : (q 2 p) 3
(q 2 p) 3
2
(q 2 p)(q 2 p)(q 2 p)
4
(q 2 p)(q 2 p)(q 2 p)
(q 2 4 pq 4 p 2 )(q 2 p)
q 3 6 pq 2 12 p 2 q 8 p 3 3
Jumlah skor 16
8. Diketahui : 6a 2b 3 : 3ab 2
6a 2 b 3 2ab 3ab 2 8
3ab 2 3ab 2
2ab 8
Jadi, hasil pembagian dari 6a 2b 3 : 3ab 2 adalah 2ab
178
Jumlah skor 16
9 Diketahui : 10 x 2 19 x 6
Penyelesaian :
10 x 2 19 x 6
2
m x n = 60
m + n = 19
di temukan 15 dan 4
2
sehingga
10 x 2 19 x 6 10 x 2 15x 4 x 6
2
(10 x 2 15x) (4 x 6)
2
5x(2 x 3) 2(2 x 3)
2
(5x 2)(2 x 3)
2
Jumlah skor 14
Penyelesaian :
9a 2 10ab 25b 2
2
Bentuk kuadrat dari 9a 2 adalah (3a) 2
2
Sedangkan bentuk kuadrat dari 25b 2 adalah (5b) 2
2
Jadi bentuk pemfaktoran dari bentuk aljabar
2
9a 10ab 25b adalah (3a 5b) 2
2 2
Jumlah skor 10
179
skor yang diperoleh
Nilai 100
skor total
180
Lampiran 10
1. Item nomor 1
∑ ∑
∑ ∑
∑ N = 32
∑ ∑ ) ∑ )
√, ∑ ) ∑ ) -, ∑ ) ∑ ) -
) ) ) )
√{ ) ) }{ ) ) ) }
√{ )}{ }
√ ) ) √
181
Dari tabel diketahui N = 32, rtabel (95%) = 0,349. Hasil perhitungan rhit> rtabel
yaitu 0,64511> 0,349, maka dikatakan item soal nomor 1 tersebut valid.
Lampiran 11
Perhitungan Reliabilitas
Untuk mencari reliabilitas soal uraian maka digunakan rumus Alpha, yaitu :
∑ )
* +[
∑
] dengan ∑ )
∑ )
∑ )
182
Sehingga :
∑ )
∑ )
∑
( )( )
( )( )
( ) )
) )
183
Dari tabel diketahui N =32, rtabel(95%) = 0,349. Hasil perhitungan rhit > rtabel yaitu
0,836956> 0,329; maka dikatakan instrumen reliabel dan tingkat reliabilitas
termasuk kategori sangat tinggi.
Lampiran 12
1. Item nomor 1
F=8 N=32
Dalam perhitungan tingkat kesukaran pada item nomor 1,3 dan 10 didapat
kurang dari 27%, maka item termasuk mudah, sedangkan pada item soal
nomor 2, 4, 5, 6 dan 9 didapat antara 27% sampai 72%, maka item termasuk
soal sedang,dan pada item soal nomor 7dan 8 didapat lebih dari 72%, maka
184
Lampiran 13
1. Item nomor 1
∑
∑
∑ ∑
√
)
√ √
)
diketahui t(0,95%) = 2,12. Karena thit> ttabel yaitu 4,2743>2,12, maka butir soal
185
PENENTUAN BUTIR SOAL YANG DIGUNAKAN
186
Lampiran 14
187
VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAYA PEMBEDA SOAL
BUTIR SOAL
No Kode Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-31 8 12 10 10 10 14 16 16 14 10 120 14400
2 UC-16 8 12 10 10 10 14 16 16 14 10 120 14400
3 UC-05 8 12 10 10 10 14 16 16 14 10 120 14400
4 UC-08 8 12 10 10 10 14 16 16 14 10 120 14400
5 UC-18 8 12 10 10 10 14 12 12 14 10 112 12544
6 UC-23 8 12 10 10 10 14 10 12 14 8 108 11664
7 UC-17 8 12 10 10 10 14 10 8 14 10 106 11236
8 UC-19 8 12 10 10 8 14 10 6 8 10 96 9216
9 UC-20 8 10 6 10 6 14 4 14 14 10 96 9216
10 UC-29 8 12 10 10 6 14 6 6 14 10 96 9216
11 UC-25 8 12 10 10 10 14 8 6 8 10 96 9216
12 UC-32 8 10 8 10 8 14 6 8 14 10 96 9216
13 UC-27 8 8 10 10 10 6 8 8 14 10 92 8464
14 UC-11 8 6 10 10 8 14 10 8 8 10 92 8464
15 UC-12 8 12 10 10 8 14 6 6 8 10 92 8464
16 UC-10 8 12 8 10 10 14 2 8 8 8 88 7744
17 UC-07 8 6 8 8 10 14 6 8 6 10 84 7056
18 UC-14 8 12 10 10 8 6 6 6 8 10 84 7056
19 UC-24 8 12 10 10 8 8 2 6 8 10 82 6724
20 UC-09 8 10 10 10 8 6 4 8 8 10 82 6724
21 UC-26 8 6 10 10 8 6 6 6 8 10 78 6084
22 UC-06 8 8 8 10 8 2 2 8 14 10 78 6084
23 UC-22 8 4 8 8 8 4 4 10 14 10 78 6084
24 UC-15 8 12 8 6 8 6 4 8 8 8 76 5776
25 UC-30 6 12 8 10 10 6 6 4 4 8 74 5476
26 UC-02 4 2 10 10 8 2 2 8 8 10 64 4096
27 UC-03 8 2 10 8 8 2 4 6 6 10 64 4096
28 UC-28 2 4 6 6 8 8 4 6 14 6 64 4096
29 UC-21 4 6 8 8 6 8 6 6 6 4 62 3844
30 UC-13 4 6 8 8 8 4 4 4 6 10 62 3844
31 UC-04 6 8 6 4 4 2 6 6 8 8 58 3364
32 UC-01 4 6 8 6 6 2 2 8 8 8 58 3364
jumlah 230 294 288 292 268 302 224 274 328 298 2798 256028
validitas
r xy 0,64511 0,689359 0,518652 0,63954 0,620119 0,812135 0,827861 0,751141 0,63044 0,446534
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
status VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
σi 1,674 3,364 1,344 1,601 1,561 4,905 4,340 3,564 3,473 1,401
σi2 2,802 11,319 1,806 2,565 2,435 24,060 18,839 12,706 12,065 1,964
Σ σi2
reliabilitas
90,560
σt 19,158
σt2 367,0282
reliabilitas 0,836956
r tabel 0,304
kriteria reliabel
Kesukaran
F 8 16 14 8 20 16 28 28 18 8
Taraf
TK 25,00% 50% 43,75% 25% 62,50% 50% 87,50% 88% 56,25% 25%
ket mudah sedang sedang mudah sedang sedang sukar sukar sedang mudah
MH 8 11,77778 9,555556 10 9,333333 14 12,22222 12,88889 13,33333 9,555556
Daya Pembeda
KELAS EKSPERIMEN 1
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
N = 32
__
X i 2140
2
X 66,875 X i X 2031,5
S
Xi X
2 2
N 1
2031,5
32 1
4600,729
s 65,532258
8,0952
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
189
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1 , X1 = 46
46 66,875
Zi 2,578
8,0952
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0263
6. Kriteria
Data berdistribusi normal jika Lo < L
7. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,0263 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
190
Lampiran 16
|f(zi)-
No. Kode Nilai zi ztab f(zi) s(zi) s(zi)|
1 X1-19 46 -2,5787 0,4950 0,0050 0,0313 0,0263
2 X1-23 56 -1,3434 0,4104 0,0896 0,0625 0,0271
3 X1-16 58 -1,0963 0,3635 0,1365 0,1563 0,0198
4 X1-31 58 -1,0963 0,3635 0,1365 0,1563 0,0198
5 X1-29 58 -1,0963 0,3635 0,1365 0,1563 0,0198
6 X1-25 60 -0,8493 0,3021 0,1979 0,2188 0,0209
7 X1-08 60 -0,8493 0,3021 0,1979 0,2188 0,0209
8 X1-32 62 -0,6022 0,2265 0,2735 0,3125 0,0390
9 X1-05 62 -0,6022 0,2265 0,2735 0,3125 0,0390
10 X1-09 62 -0,6022 0,2265 0,2735 0,3125 0,0390
11 X1-20 64 -0,3551 0,1388 0,3612 0,4688 0,1075
12 X1-22 64 -0,3551 0,1388 0,3612 0,4688 0,1075
13 X1-07 64 -0,3551 0,1388 0,3612 0,4688 0,1075
14 X1-06 64 -0,3551 0,1388 0,3612 0,4688 0,1075
15 X1-26 64 -0,3551 0,1388 0,3612 0,4688 0,1075
16 X1-30 66 -0,1081 0,0430 0,4570 0,5938 0,1368
17 X1-11 66 -0,1081 0,0430 0,4570 0,5938 0,1368
18 X1-14 66 -0,1081 0,0430 0,4570 0,5938 0,1368
19 X1-10 66 -0,1081 0,0430 0,4570 0,5938 0,1368
20 X1-12 68 0,1390 0,0553 0,5553 0,6563 0,1010
21 X1-28 68 0,1390 0,0553 0,5553 0,6563 0,1010
22 X1-03 72 0,6331 0,2367 0,7367 0,7188 0,0179
23 X1-13 72 0,6331 0,2367 0,7367 0,7188 0,0179
24 X1-15 74 0,8802 0,3106 0,8106 0,7813 0,0294
25 X1-21 74 0,8802 0,3106 0,8106 0,7813 0,0294
26 X1-04 76 1,1272 0,3702 0,8702 0,8125 0,0577
27 X1-18 78 1,3743 0,4153 0,9153 0,9688 0,0534
28 X1-17 78 1,3743 0,4153 0,9153 0,9688 0,0534
29 X1-01 78 1,3743 0,4153 0,9153 0,9688 0,0534
30 X1-02 78 1,3743 0,4153 0,9153 0,9688 0,0534
31 X1-24 78 1,3743 0,4153 0,9153 0,9688 0,0534
32 X1-27 80 1,6213 0,4475 0,9475 1,0000 0,0525
66,875
191
Lampiran 17
KELAS EKSPERIMEN 2
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
N = 32
__
X i 2246
2
X 70,1875 X i X 1292,875
S
Xi X
2
2
N 1
1292,875
32 1
41,705
s 41,705
6,458
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
192
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1, X1 = 55
55 70,1875
Zi 2,351
6,458
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0219
6. Kriteria
Data berdistribusi normal jika Lo < L
7. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,0219 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
193
Lampiran 18
194
Lampiran 19
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
N = 32
__
X i 2098
2
X 65,5625 X i X 2299,875
S
Xi X
2
2
N 1
2299,875
32 1
74,189
s 74,189
8,613
195
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1, X1= 44
44 65,5625
Zi 2,503
8,613
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0251
6. Kriteria
Data berdistribusi normal jika Lo < L
7. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,0251 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
196
Lampiran 20
197
rata 65,5625 Lo 0,0913 alfa 0,050
s 8,613334 Ltab 0,157 lilifors 0,886
Dengan n = 32 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,157 Karena Lhitung < Ltabel,
sehingga sampel kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 21
PERHITUNGAN MANUAL HOMOGENITAS AWAL
Hipotesis :
Kriteria :
Kesimpulan HOMOGEN
198
(n 1)S
2
2 i i
S
(n 1)
i
5624,25
= 60,475806
93
2 (ln10) B (n 1)(log Si 2 )
= (1,781582) {165,6871 – 164,5168}
= (1,781582) (1,1703)
= 2,084
2 0,9531 = 5,991. Karena 2 hitung < 2 tabel = 2,084 < 5,991 maka H0 diterima, sehingga
sampel tersebut mempunyai varians yang homogen.
199
Lampiran 22
No. E1 E2 K
1 46 55 44
2 56 62 52
3 58 62 53
4 58 62 56
5 58 64 56
6 60 64 57
7 60 64 58
8 62 64 58
9 62 66 58
10 62 66 60
11 64 66 60
12 64 68 62
13 64 68 66
14 64 68 66
15 64 70 66
16 66 70 66
17 66 70 68
18 66 72 68
19 66 72 70
20 68 72 70
21 68 74 70
22 72 74 70
23 72 74 70
24 74 74 72
25 74 74 72
26 76 76 72
27 78 76 72
28 78 76 74
29 78 78 76
30 78 81 76
31 78 82 78
32 80 82 82
s² 65,53226 41,70565 74,18952
n 32 32 32
200
KELAS dk 1/dk Si2 Log Si2 dk Si2 dk log Si2
Eksperimen 1 31 0,032258 65,53226 1,816455 2031,5 56,31011
Eksperimen 2 31 0,032258 41,70565 1,620195 1292,875 50,22604
Kontrol 31 0,032258 74,18952 1,870343 2299,875 57,98062
Jumlah 93 0,096774 181,4274 5,306993 5624,25 164,5168
Jika α = 0,05, dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk = 2 didapat 20,95 (2) =
201
Lampiran 23
KELAS EKSPERIMEN 1
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampelberasal dari populasiberdistribusi normal
Xi - X Xi - X
2
N = 32
X i 2612
__
X 81,63 2
X i X 3583,508
S 2 Xi X 2
N 1
3583,50
32 1
115,596
s 115,596
10,751
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
202
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1, X1 =55
55 81,63
Zi 2,47
10,751
Contoh: i = 1
9. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,108
10. Kriteria
Data berdistribusi normal jika Lo < L
11. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,108 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
203
Lampiran 24
No Kode Xi Xi - X Xi -X 2
Zi Z Tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)–S(Zi)|
1 X1-11 55 -26,63 708,89 -2,48 0,4934 0,0066 0,03 0,025
2 X1-31 58 -23,63 558,14 -2,20 0,4861 0,0139 0,06 0,049
3 X1-10 65 -16,63 276,39 -1,55 0,4394 0,0606 0,09 0,033
4 X1-28 67 -14,63 213,89 -1,36 0,4131 0,0869 0,13 0,038
5 X1-02 70 -11,63 135,14 -1,08 0,3599 0,1401 0,16 0,016
6 X1-24 71 -10,63 112,89 -0,99 0,3389 0,1611 0,19 0,026
7 X1-20 72 -9,63 92,64 -0,90 0,3159 0,1841 0,22 0,035
8 X1-08 73 -8,63 74,39 -0,80 0,2881 0,2119 0,28 0,069
9 X1-32 73 -8,63 74,39 -0,80 0,2881 0,2119 0,28 0,069
10 X1-05 77 -4,63 21,39 -0,43 0,1664 0,3336 0,31 0,021
11 X1-23 80 -1,63 2,64 -0,15 0,060 0,4404 0,41 0,034
12 X1-21 80 -1,63 2,64 -0,15 0,060 0,4404 0,41 0,034
13 X1-09 80 -1,63 2,64 -0,15 0,060 0,4404 0,41 0,034
14 X1-07 82 0,38 0,14 0,03 0,012 0,5120 0,44 0,075
15 X1-26 83 1,38 1,89 0,13 0,0517 0,5517 0,50 0,052
16 X1-06 83 1,38 1,89 0,13 0,0517 0,5517 0,50 0,052
17 X1-30 85 3,38 11,39 0,31 0,1217 0,6217 0,53 0,090
18 X1-16 87 5,38 28,89 0,50 0,1915 0,6915 0,59 0,098
19 X1-13 87 5,38 28,89 0,50 0,1915 0,6915 0,59 0,098
20 X1-12 88 6,38 40,64 0,59 0,2224 0,7224 0,69 0,035
21 X1-14 88 6,38 40,64 0,59 0,2224 0,7224 0,69 0,035
22 X1-29 88 6,38 40,64 0,59 0,2224 0,7224 0,69 0,035
23 X1-22 90 8,38 70,14 0,78 0,2823 0,7823 0,81 0,030
24 X1-17 90 8,38 70,14 0,78 0,2823 0,7823 0,81 0,030
25 X1-15 90 8,38 70,14 0,78 0,2823 0,7823 0,81 0,030
26 X1-03 90 8,38 70,14 0,78 0,2823 0,7823 0,81 0,030
27 X1-04 92 10,38 107,64 0,96 0,3315 0,8315 0,88 0,044
28 X1-19 92 10,38 107,64 0,96 0,3315 0,8315 0,88 0,044
29 X1-18 93 11,38 129,39 1,06 0,3554 0,8554 0,94 0,082
30 X1-01 93 11,38 129,39 1,06 0,3554 0,8554 0,94 0,082
31 X1-25 95 13,38 178,89 1,24 0,3925 0,8925 1,00 0,108
32 X1-27 95 13,38 178,89 1,24 0,3925 0,8925 1,00 0,108
Jumlah 2612 3583,50
Rata-rata 81,63
St Dev 10,75159
Lo 0,108
L 0,157
KELAS EKSPERIMEN 2
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampelberasal dari populasiberdistribusi normal
Xi - X Xi - X
2
N = 32
X i 2404
__
X 75,13 2
X i X 1743,50
S
Xi X
2 2
N 1
1743,50
32 1
56,241
s 56,241
7,499
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
205
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1, X1 = 55
55 75,13
Zi 2,68
7,499
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,085
6. Kriteria
Data berdistribusi normal jika Lo < L
7. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,085 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
206
Lampiran 26
No Kode Xi Xi - X Xi -X 2
Zi Z Tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)–S(Zi)|
1 X2-24 55 -20,13 405,02 -2,68 0,4963 0,0037 0,03 0,028
2 X2-17 57 -18,13 328,52 -2,42 0,4922 0,0078 0,06 0,055
3 X2-05 65 -10,13 102,52 -1,35 0,4115 0,0885 0,09 0,005
4 X2-01 67 -8,13 66,02 -1,08 0,3599 0,1401 0,13 0,015
5 X2-26 68 -7,13 50,77 -0,95 0,3289 0,1711 0,19 0,016
6 X2-28 68 -7,13 50,77 -0,95 0,3289 0,1711 0,19 0,016
7 X2-30 70 -5,13 26,27 -0,68 0,2517 0,2483 0,28 0,033
8 X2-04 70 -5,13 26,27 -0,68 0,2517 0,2483 0,28 0,033
9 X2-02 70 -5,13 26,27 -0,68 0,2517 0,2483 0,28 0,033
10 X2-19 73 -2,13 4,52 -0,28 0,1103 0,3897 0,34 0,046
11 X2-27 73 -2,13 4,52 -0,28 0,1103 0,3897 0,34 0,046
12 X2-08 74 -1,13 1,27 -0,15 0,0596 0,4404 0,38 0,065
13 X2-32 75 -0,13 0,02 -0,02 0,008 0,4920 0,47 0,023
14 X2-03 75 -0,13 0,02 -0,02 0,008 0,4920 0,47 0,023
15 X2-29 75 -0,13 0,02 -0,02 0,008 0,4920 0,47 0,023
16 X2-22 77 1,88 3,52 0,25 0,0987 0,5987 0,59 0,005
17 X2-15 77 1,88 3,52 0,25 0,0987 0,5987 0,59 0,005
18 X2-12 77 1,88 3,52 0,25 0,0987 0,5987 0,59 0,005
19 X2-11 77 1,88 3,52 0,25 0,0987 0,5987 0,59 0,005
20 X2-16 78 2,88 8,27 0,38 0,148 0,6480 0,66 0,008
21 X2-07 78 2,88 8,27 0,38 0,148 0,6480 0,66 0,008
22 X2-25 80 4,88 23,77 0,65 0,2422 0,7422 0,78 0,039
23 X2-23 80 4,88 23,77 0,65 0,2422 0,7422 0,78 0,039
24 X2-10 80 4,88 23,77 0,65 0,2422 0,7422 0,78 0,039
25 X2-06 80 4,88 23,77 0,65 0,2422 0,7422 0,78 0,039
26 X2-09 82 6,88 47,27 0,92 0,3212 0,8212 0,91 0,085
27 X2-20 82 6,88 47,27 0,92 0,3212 0,8212 0,91 0,085
28 X2-21 82 6,88 47,27 0,92 0,3212 0,8212 0,91 0,085
29 X2-31 82 6,88 47,27 0,92 0,3212 0,8212 0,91 0,085
30 X2-18 85 9,88 97,52 1,32 0,4066 0,9066 0,97 0,062
31 X2-14 85 9,88 97,52 1,32 0,4066 0,9066 0,97 0,062
32 X2-13 87 11,88 141,02 1,58 0,4429 0,9429 1,00 0,057
Jumlah 2404 1743,50
Rata-rata 75,13
St Dev 7,499462
Lo 0,085
L 0,157 207
Dengan n = 32 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,157 Karena Lhitung < Ltabel
sehingga sampel kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 27
KELOMPOK KONTROL(KONVENSIONAL)
1. Menetapkan Hipotesis
Ho = Sampelberasal dari populasiberdistribusi normal
Xi - X Xi - X
2
N = 32
X i 2200
__
X 68,75 2
X i X 3292,00
S
Xi X
2 2
N 1
3292,00
32 1
106,193
s 106,193
10,304
__
Karena X dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
208
__
X X
Zi i
S
Contoh: i = 1, X1= 44
44 68,75
Zi -2,40
10,304
Contoh: i = 1
5. Menentukan Lo
Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,077
6. Kriteria
Data berdistribusi normal jikaLo < L
7. Kesimpulan
Diketahui Lo = 0,077 dan L = 0,157
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
209
Lampiran 28
No Kode Xi Xi - X Xi -X 2
Zi Z Tabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi)–S(Zi)|
1 X3-08 44 -24,75 612,56 -2,40 0,4918 0,0082 0,03 0,023
2 X3-25 52 -16,75 280,56 -1,63 0,4484 0,0516 0,09 0,042
3 X3-23 52 -16,75 280,56 -1,63 0,4484 0,0516 0,09 0,042
4 X3-16 57 -11,75 138,06 -1,14 0,3729 0,1271 0,13 0,002
5 X3-09 59 -9,75 95,06 -0,95 0,3289 0,1711 0,16 0,015
6 X3-26 60 -8,75 76,56 -0,85 0,3023 0,1977 0,22 0,021
7 X3-32 60 -8,75 76,56 -0,85 0,3023 0,1977 0,22 0,021
8 X3-31 61 -7,75 60,06 -0,75 0,2734 0,2266 0,28 0,055
9 X3-13 61 -7,75 60,06 -0,75 0,2734 0,2266 0,28 0,055
10 X3-10 63 -5,75 33,06 -0,56 0,2123 0,2877 0,31 0,025
11 X3-20 65 -3,75 14,06 -0,36 0,1406 0,3594 0,38 0,016
12 X3-14 65 -3,75 14,06 -0,36 0,1406 0,3594 0,38 0,016
13 X3-18 68 -0,75 0,56 -0,07 0,0279 0,4721 0,47 0,003
14 X3-02 68 -0,75 0,56 -0,07 0,0279 0,4721 0,47 0,003
15 X3-01 68 -0,75 0,56 -0,07 0,0279 0,4721 0,47 0,003
16 X3-30 70 1,25 1,56 0,12 0,0478 0,5478 0,63 0,077
17 X3-24 70 1,25 1,56 0,12 0,0478 0,5478 0,63 0,077
18 X3-21 70 1,25 1,56 0,12 0,0478 0,5478 0,63 0,077
19 X3-17 70 1,25 1,56 0,12 0,0478 0,5478 0,63 0,077
20 X3-04 70 1,25 1,56 0,12 0,0478 0,5478 0,63 0,077
21 X3-28 71 2,25 5,06 0,22 0,0871 0,5871 0,66 0,069
22 X3-11 73 4,25 18,06 0,41 0,1591 0,6591 0,72 0,060
23 X3-07 73 4,25 18,06 0,41 0,1591 0,6591 0,72 0,060
24 X3-06 75 6,25 39,06 0,61 0,2291 0,7291 0,75 0,021
25 X3-19 78 9,25 85,56 0,90 0,3159 0,8159 0,81 0,003
26 X3-05 78 9,25 85,56 0,90 0,3159 0,8159 0,81 0,003
27 X3-03 80 11,25 126,56 1,09 0,3621 0,8621 0,88 0,013
28 X3-22 80 11,25 126,56 1,09 0,3621 0,8621 0,88 0,013
29 X3-27 82 13,25 175,56 1,29 0,4015 0,9015 0,91 0,005
30 X3-12 85 16,25 264,06 1,58 0,4429 0,9429 0,97 0,026
31 X3-15 85 16,25 264,06 1,58 0,4429 0,9429 0,97 0,026
32 X3-29 87 18,25 333,06 1,77 0,4616 0,9616 1,00 0,038
Jumlah 2200 3292,00
Rata-rata 68,75
St Dev 10,30503
Lo 0,077
L 0,157
210
Dengan n = 32 dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,157 Karena Lhitung < Ltabel
sehingga sampel kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 29
( 1 2 3 4 ) 2
JK R
n1 n2 n3 nn
... n
2 2 2 2
JK R
1 2 3
JK A
n1 n2 n3 ... nn
26122 24052 22002
542553,01
32 32 32
545205,28 542553,01 2652,27
JK D 2 JK R JK A
dkrata - rata 1
dk A k 1
211
3 1
2
dkD N k
96 3
93
JK R
RK ratarata
dk R
542553,01
1
5542553,01
JK A
RK A
dk A
2652,27
2
1326,135
JK D
RK D
dk D
8633,72
93
92,8357
212
RK A
Fhitung
RK D
1326,135
92,8357
14,285
V F0,95
80 3,44
93 X?
100 3,09
213
Lampiran 30
214
Lampiran 31
Hipotesis
Ho 2 : Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media
animasi Macromedia Flash tidak lebih baik dari siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Ha 2 : Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media
animasi Macromedia Flash lebih baik dari siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
x1
x 1
2612
81,625 x2
x 2
2200
68,75
n1 32 n1 32
x
x 1 3583,50 x x 3292,00
2 2
i i 2
n1 – 1 = 32 – 1 = 31 n2 – 1 = 32 – 1 = 31
Sehingga diperoleh :
215
x x x x
2 2
3583,50 3292,00
115,59677 ; 106,19355
2 i 2 i
s1 s2
n 1 31 n 1 31
n 1 1.s1 2 n 2 1.s 2 2
s 2
n 1 1 n 2 1
(31 115,59677) (31 106,19355)
31 31
3583,4999 3292,0001
62
110,89516
Maka diperoleh : s s 2 110,89516 10,5306771
d. Menentukan thitung menggunakan rumus :
x1 x 2
t
1 1
s
n1 n 2
81,63 68,75
1 1
(10,5306771)
32 32
12,88 12,88 12,88
4,892
2 (10,5306771)(0,25) 2,6326693
(10,5306771)
32
Analisis :
Diperoleh thitung = 4,892dengan α = 5%, dk = 32 + 32 – 2 = 62, maka ttabel = 1,67,
sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media animasi
Macromedia Flash lebih baik dari siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional
216
Lampiran 32
Hipotesis :
Ho : 1 3Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi Macromedia Flash tidak
lebih baik dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Ha : 1 3 Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball throwing berbantuan Macromedia Flash lebih baik dari siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
t
1 X 2
dengan s 2
n1 1 s1 2 n2 1 s 2 2
1 1
s n1 n2 2
t t t
n1 n2
Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila tabel hitung tabell dan tolak Ho jika mempunyai harga lain.
didapat dari distribusi t dengan dk = n1 n2 2 dan 5 %
NO X
X11 xi x
2
NO X3 x
i x 2
1 93 129,39 1 68 0,56
2 70 135,14 2 68 0,56
3 90 70,14 3 80 126,56
4 92 107,64 4 70 1,56
5 77 21,39 5 78 85,56
6 83 1,89 6 75 39,06
7 82 0,14 7 73 18,06
8 73 74,39 8 44 612,56
9 80 2,64 9 59 95,06
10 65 276,39 10 63 33,06
11 55 708,89 11 73 18,06
12 88 40,64 12 85 264,06
13 87 28,89 13 61 60,06
14 88 40,64 14 65 14,06
15 90 70,14 15 85 61,00
16 87 28,89 16 57 138,06
17 90 70,14 17 70 1,56
18 93 129,39 18 68 0,56
19 92 107,64 19 78 85,56
20 72 92,64 20 65 14,06
21 80 2,64 21 70 1,56
22 90 70,14 22 80 126,56
23 80 2,64 23 52 280,56
24 71 112,89 24 70 1,56
25 95 178,89 25 52 280,56
26 83 1,89 26 60 76,56
27 95 178,89 27 82 175,56
28 67 213,89 28 71 5,06
29 88 40,64 29 87 333,06
30 85 11,39 30 70 1,56
31 58 558,14 31 61 60,06
32 73 74,39 32 60 76,56
Jumlah 2612 3583,50 Jumlah 2200 3088,94
s 10,75159 217 s 10,30503
s2 115,5968 s2 106,1935
X1 81,63 X2 68,75
Diperoleh n 1 1s 1 n 2 1s 2
2 2
110,8952 dan s = 10,53068
n1 n 2 2
Sehingga 1X2 4,89
t
1 1
s
n1 n2
218
Lampiran 33
Hipotesis
Ho3 : Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dengan berbasis Modul
tidak lebih baik dari siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Ha3 : Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dengan berbasis Modul
lebih baik dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
Uji statsitik yang digunakan :
Uji satu pihak
Kriteria :
Terima Ho jika t
tabel t hitung
Perhitungan :
a. Menentukan rata-rata data x
Berdasarkan lampiran 12a diperoleh :
∑ x1 = 2404 ∑ x2 = 2200 n1 = 32 n2 = 32
Sehingga diperoleh :
x1
x 1
2405
75,16 x2
x 2
2200
68,75
n1 32 n1 32
x
x 1 1743,50 x x 3292,00
2 2
i i 2
Sehingga diperoleh :
219
x x x x
2 2
1743,50 3292,00
56,241935 ; 106,19355
2 i 2 i
s1 s2
n 1 31 n 1 31
n 1 1.s1 2 n 2 1.s 2 2
s2
n 1 1 n 2 1
(31 56,241935) (31 106,19355)
31 31
1743,5 3292,0001
62
81,217744
Maka diperoleh : s s 82,85269 9,02525
2
Analisis :
Diperoleh thitung = 2,8409 dengan α = 5%, dk = 32 + 32 – 2 = 62, maka ttabel = 1,67,
Kesimpulan :
Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dengan berbasis Modul
lebih baik dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
220
Lampiran 34
Hipotesis :
Ho : 1 3Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing berbasis Modul tidak lebih baik dari siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Ha : 1 3 Hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing berbasis Modul lebih baik dari siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
t
1 X 2
dengan s 2
n1 1 s1 2 n2 1 s 2 2
1 1
s n1 n2 2
t t t
n1 n2
Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila tabel hitung tabell dan tolak Ho jika mempunyai harga lain.
didapat dari distribusi t dengan dk = n1 n2 2 dan 5 %
NO x2 xi x
2
NO X3 x
i x 2
1 67 66,52 1 68 0,56
2 70 26,59 2 68 0,56
3 75 0,02 3 80 126,56
4 70 26,59 4 70 1,56
5 65 103,15 5 78 85,56
6 80 23,46 6 75 39,06
7 78 8,09 7 73 18,06
8 74 1,34 8 44 612,56
9 83 61,52 9 59 95,06
10 80 23,46 10 63 33,06
11 77 3,40 11 73 18,06
12 77 3,40 12 85 264,06
13 87 140,27 13 61 60,06
14 85 96,90 14 65 14,06
15 77 3,40 15 85 61,00
16 78 8,09 16 57 138,06
17 57 329,65 17 70 1,56
18 85 96,90 18 68 0,56
19 73 4,65 19 78 85,56
20 82 46,84 20 65 14,06
21 82 46,84 21 70 1,56
22 77 3,40 22 80 126,56
23 80 23,46 23 52 280,56
24 55 406,27 24 70 1,56
25 80 23,46 25 52 280,56
26 68 51,21 26 60 76,56
27 73 4,65 27 82 175,56
28 68 51,21 28 71 5,06
29 75 0,02 29 87 333,06
30 70 26,59 30 70 1,56
31 82 46,84 31 61 60,06
32 75 0,02 22132 60 76,56
Jumlah 2405 1758,2 Jumlah 2200 3088,9
s 7,53105 s 10,30503
s2 56,7167 s2 106,1935
X1 75,16 X2 68,75
n 1 1s1 2 n 2 1s 2 2 81,45514 dan s = 9,02525
Diperoleh n1 n 2 2
1X2 2,84
t
Sehingga 1 1
s
n1 n2
222
Lampiran 35
Hipotesis
Ho4 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
berbantuan media animasi Macromedia Flash dengan menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing dengan berbasis Modul.
Uji statsitik yang digunakan :
Uji Dua pihak
Kriteria :
Terima Ho jika -ttabel < thitung < ttabel
Perhitungan :
a. Menentukan rata-rata data x
Berdasarkan lampiran 13a diperoleh :
∑ x1 = 2612 ∑ x2 = 2404 n1 = 32 n2 = 32
Sehingga diperoleh :
x1
x 1
2612
81,63 x2
x 2
2404
75,16
n1 32 n1 32
b. Menentukan variansi kelas (si2)
Berdasarkan lampiran 13a, diperoleh :
n1 – 1 = 32 – 1 = 31 n2 – 1 = 32 – 1 = 31
x
x 1 3583,50 x x 1743,50
2 2
i i 2
Sehingga diperoleh :
x x x x
2 2
3583,50 1743,50
115,59677 ; 56,241935
2 i 2 i
s1 s2
n 1 31 n 1 31
223
c. Menentukan simpangan baku gabungan (s) :
n 1 1.s1 2 n 2 1.s 2 2
s 2
n 1 1 n 2 1
(31 115,59677) (31 56,241935)
31 31
3583,4999 1743,5
62
85,919353
Analisis :
Diperoleh thitung = 2,792 dengan dk = 62 dan peluang 0,95 (jadi = 0,05) dari
daftar distribusi t diperoleh nilai t tabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel maka Ho
ditolak.
Kesimpulan
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media
animasi Macromedia Flash dengan menggunakan model pembelajarWan Snowball
Throwing dengan berbasis Modul.
224
Lampiran 36
Hipotesis :
Ho : 1 3Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi macromedia flash
dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan modul
Ha : 1 3 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan animasi macromedia flash
dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan modul
t
1 X 2
dengan s 2
n1 1 s12 n2 1 s2 2
1 1
s
n1 n2
n1 n2 2
t t t
Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila tabel hitung tabell jika mempunyai harga lain
didapat dari distribusi t dengan dk = n1 n2 2 dan 5 %
NO X1 xi x
2
NO x2 x
i x
2
1 93 129,39 1 67 66,52
2 70 135,14 2 70 26,59
3 90 70,14 3 75 0,02
4 92 107,64 4 70 26,59
5 77 21,39 5 65 103,15
6 83 1,89 6 80 23,46
7 82 0,14 7 78 8,09
8 73 74,39 8 74 1,34
9 80 2,64 9 83 61,52
10 65 276,39 10 80 23,46
11 55 708,89 11 77 3,40
12 88 40,64 12 77 3,40
13 87 28,89 13 87 140,27
14 88 40,64 14 85 96,90
15 90 70,14 15 77 3,40
16 87 28,89 16 78 8,09
17 90 70,14 17 57 329,65
18 93 129,39 18 85 96,90
19 92 107,64 19 73 4,65
20 72 92,64 20 82 46,84
21 80 2,64 21 82 46,84
22 90 70,14 22 77 3,40
23 80 2,64 23 80 23,46
24 71 112,89 24 55 406,27
25 95 178,89 25 80 23,46
26 83 1,89 26 68 51,21
27 95 178,89 27 73 4,65
28 67 213,89 28 68 51,21
29 88 40,64 29 75 0,02
30 85 11,39 30 70 26,59
31 58 558,14 31 82 46,84
32 73 74,39 32 75 0,02
Jumlah 2612 3583,5 Jumlah 2405 1758,2
s 10,75159 s 225
7,531051
s2 115,5968 s2 56,71673
X1 81,63 X2 75,16
Diperoleh n 1 1s 1 n 2 1s 2
2 2
86,15675 dan s = 9,282066
n1 n 2 2
Sehingga 1 X 2 2,79
t
1 1
s
n1 n 2
226