Analisa data primer dan sekunder dalam dapat teridentifikasi dan didapatkan strategi
kajian ini menggunakan metode SWOT penyelesaiannya.
(Strength, Weaknesses, Opportunities, dan C. HASIL PENELITIAN DAN
Threats). Analisis SWOT adalah suatu teknik PEMBAHASAN
analisa yang digunakan dalam menganalisa 1. Potensi Wisata Alam Kabupaten Ponorogo
wilayah kajian, khususnya (ada kondisi yang Kajian potensi ekowisata ini mencakup
kompleks dimana faktor eksternal dan faktor seluruh kabupaten Ponorogo, tetapi
internal memberikan peranan yang sama pengamatan lapangan difokuskan pada
pentingnya). Analisa SWOT berguna apabila kawasan yang memiliki ODTW Alam dan
suatu kawasan akan dikembangkan dengan kawasan yang memiliki potensi untuk
mengkaji semua aspek yang mempengaruhi dikembangkan menjadi obyek daya tarik
berupa potensi dan permasalahannya dari wisata baru. Reog dan Grebeg Suran
lingkup internal maupun eksternal. Analisis merupakan daya tarik budaya utama
SWOT digunakan untuk mengidentifikasi Kabupaten Ponorogo yang saat ini telah
hubungan sumberdaya ekowisata dengan mendunia. Pemerintah Daerah Kabupaten
sumberdaya lainnya. Ponorogo telah melakukan berbagai promosi
Dengan analisis SWOT dapat diketahui untuk memperkenalkan kesenian tersebut
apa saja potensi atau kekuatan yang kepada dunia luar, dan salah satu kegiatan
mendukung dalam pengembangan kawasan untuk mendukung pengenaan Reog adalah
ekowisata di Kabupaten Ponorogo. Selain itu dengan dilaksanakannya festival Reog dan
dengan analisis ini, kelemahan dan ancaman Grebeg Suro.
yang merupakan faktor negatif di masa yang Rangkaian acara Grebeg Suro meliputi
akan datang dari pengembangan kawasan Festival Reog Nasional yang tahun 2013
memasuki penyelenggaraan ke 15, aneka
ANALISI EKSTERNAL
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
Telah tercantum dalam Perda No 1 Tahun 2012 Penambangan Tras di kawasan terdapatnya
tentang RTRW bahwa dilakukan peningkatan ODTW Alam
potensi wisata berwawasan lingkungan Pembuangan limbah tanpa pengolahan yang
Budaya Reog Ponorogo dikenal sebagai budaya mengotori sungai
aseli Ponorogo dan telah mendunia Fasilitas pendukung pariwisata di sekitar
Keberadaan Grebeg Suro dan Larung sesaji ODTW Alam yang belum memadai (fasilitas
menjadi daya tarik tersendiri penerangan, kamar mandi, tempat sampah
Aksesibilitas ke kawasan-kawasan ODTW Alam dan pengelolaannya)
yang memadai Keberadaan gangguan kamtibmas di sekitar
Pengembangan desa-desa mandiri energi di ODTW Alam
beberapa kecamatan merupakan asset Alih fungsi lahan di kawasan lindung yang
Komoditas buah-buahan di tiap kecamatan dan terdapat ODTW Alam cukup tinggi
pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah
Sumber : Hasil Pengamatan, 2013
Tabel 4. Analisis eksternal (Opportunities and Threat)
Opportunity Threaths
Telah tercantum dalam Perda No 1 Penambangan Tras di kawasan
Tahun 2012 tentang RTRW bahwa terdapatnya ODTW Alam
dilakukan peningkatan potensi Pembuangan limbah tanpa
Eksternal wisata berwawasan lingkungan pengolahan yang mengotori sungai
Budaya Reog Ponorogo dikenal Fasilitas pendukung pariwisata di
sebagai budaya aseli Ponorogo dan sekitar ODTW Alam yang belum
telah mendunia memadai (fasilitas penerangan,
Keberadaan Grebeg Suro dan kamar mandi)
Larung sesaji menjadi daya tarik Keberadaan gangguan kamtibmas
tersendiri di sekitar ODTW Alam
Internal Aksesibilitas ke kawasan-kawasan Alih fungsi lahan di kawasan lindung
ODTW Alam yang memadai yang terdapat ODTW Alam cukup
Pengembangan desa-desa mandiri tinggi
energi di beberapa kecamatan
merupakan asset
Komoditas buah-buahan di tiap
kecamatan dan pengembangan
yang dilakukan oleh pemerintah
Strategi W-O
Mengoptimalkan seluruh potensi
Weakness Strategi W-T
yang ada untuk mengembangkan
Belum optimalnya Pengembangan fasilitas penunjang
ekowisata
pemanfaatan potensi wisata dalam ODTW Alam
Pendekatan dan peningkatan
Pengelolaan wisata yang Peningkatan keamanan pengunjung
kapasitas masyarakat tentang
terbatas dan belum banyak ODTW Alam denga pengawasan
perlunya konservasi
melibatkan masyarakat dan sangsi
keanekaragaman hayati dan
Belum adanya kesadaran Pengawasan dan penentuan sangsi
lingkungan
masyarakat lokal pentingnya keras pada kegiatan penambangan
Pembangunan area istirahat (rest
konservasi lingkungan dan liar di kawasan lindung dan
area) di kawasan ODTW Alam
keanekaragaman hayati kawasan ODTW Alam
Pengawasan di lingkungan ODTW
Belum tersedia tempat Melakukan pendekatan dengan
Alam yang melibatkan seluruh
istirahat untuk sekedar minum para masyarakat dan swasta
komponen mulai dari stakeholder
sambil menikmati daya tarik di melalui seminar, pertemuan,
hingga masyarakat
beberapa objek ekowisata sarasehan liannya dengan fokus
Membangun panggung pertunjukan
seperti di Air Terjun Pletuk perbincangan mengenai potensi
di tiap lokasi ODTW ekowisata
Pengawasan yang belum ekowisata di kawasanannya dan
Bekerjasama dengan sanggar
intensif keuntungan dari pengembangan
secara bergantian untuk program
ekowisata
latihan tari reog dan senam reog
pada panggung di tiap ODTW
Nilai tertimbang
No Opportunity Bobot Rating
(Skor x Bobot)
1 Telah tercantum dalam Perda No 1 Tahun 2012 tentang RTRW bahwa 5 0,3 1.5
dilakukan peningkatan potensi wisata berwawasan lingkungan
2 Budaya Reog Ponorogo dikenal sebagai budaya aseli Ponorogo dan telah 4 0,1 0.4
mendunia
3 Keberadaan Grebeg Suro dan Larung sesaji menjadi daya tarik tersendiri 2 0,07 0.14
4 Aksesibilitas ke kawasan-kawasan ODTW Alam yang memadai 3 0,09 0.27
5 Pengembangan desa-desa mandiri energi di beberapa kecamatan 1 0,05 0.05
merupakan asset
6 Komoditas buah-buahan di tiap kecamatan dan pengembangan yang 1 0,03 0.03
dilakukan oleh pemerintah
Total Peluang 0,64 2.39
No Threat Bobot Rating Nilai tertimbang
(Skor x Bobot)
1 Penambangan Tras di kawasan terdapatnya ODTW Alam 4 0,1 0,4
2 Pembuangan limbah tanpa pengolahan yang mengotori sungai 2 0,2 0,4
3 Fasilitas pendukung pariwisata di sekitar ODTW Alam yang belum 3
memadai (fasilitas penerangan, kamar mandi) 0,09 0,27
4 Keberadaan gangguan kamtibmas di sekitar ODTW Alam 5 0,07 0.35
5 Alih fungsi lahan di kawasan lindung yang terdapat ODTW Alam cukup 1
tinggi 0,06 0,06
Total Ancaman 0,52 1,48
Selisih total =O – T = Y = 0,91
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Tabel 7. Analisis pembobotan strategi eksternal