Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 2 2015

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
__________________________________________________________________________________________________________________

KAJIAN PENGARUH KEBERADAAN KAWASAN WISATA SANGIRAN TERHADAP ASPEK FISIK, ASPEK
EKONOMI, DAN ASPEK SOSIAL MASYARAKAT

Rois Lukman Afandi¹ dan M. Muktie ali²


1
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : Lukman.afandi@gmail.com

Abstrak: Potensi-potensi wisata banyak ditemui di Indonesia, namun banyak pula yang hanya terbengkalai
karna tidak mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sendiri. Potensi pariwisata
yang dikelola dengan akan memberikan pengaruh baik pula bagi daerah tersebut. Adanya pengelolaan dan
koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan memaksimalkan potensi wisata yang ada
sehingga pengaruh yang diberikan juga akan maksimal. Potensi wisata yang dimaksudkan juga terdapat dalam
kawasan wisata Sangiran yang berada di Desa Krikian, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Terdapat
beberapa jenis kegiatan wisata yang ada di Kawasan ini mulai dari wisata museum dan Desa wisata Pengrajin
batu. potensi wisata yang ada di Desa Krikilan sebenarnya sedah ada sejak lama, namun sulit berkembang
karena banyak factor penyebab. Kemudian potensi-potensi wisata tersebut ternyata sudah dikelola bahkan
oleh tiga instansi sekaligus yaitu antara lain adalah Pemerintah kabupaten, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat dan lambat laun mulai bisa berkembang dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung
sebesar 400% selama 8 tahun terakhir dan peningkatan paling drastis terjadi pada tahun 2011 yang mengalami
peningkatan sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Adanya Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan yang
kemudian menjadi pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh Keberadaan
Kawasan Wisata Sangiran Terhadap aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial masyarakat?permasalahan
yang timbul dalam perkembangan kawasan wisata sangiran adalah belum optimalnya pemanfaatan potensi
dan pemberdayaan masyarakat yang ada di kawasan wisata sangiran sehingga penelitian ini penting dilakukan
karena bertujuan untuk melakukan kajian pengaruh perkembangan yang terjadi di kawasan wisata Sangiran
terhadap aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial masyarakat di Desa krikilan. metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dan data yang dikumpulkan melalui observasi lapangan, kuesioner dan
wawancara dengan beberapa stakeholder terkait. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling untuk responden masyarakat yaitu hanya masyarakat yang bekerja atau berusaha di kawasan wisata
yang dijadikan responden dan teknik simple random sampling untuk wisatawan yang datang ke lokasi wisata.
hasil akhir penelitian ini adalah adanya perkembangan kawasan wisata sangiran memberikan pengaruh
terhadap Desa Krikilan baik itu dilihat dari aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial masyarakat.

Kata Kunci : Pengaruh wisata, Kawasan Wisata, Desa Krikilan

Abstract: The potential tourism many found in Indonesia, but many were simply abandoned because we are not
getting the attention both from government and from the community itself. Managed tourism potential will
give a good effect also for the region. The management and coordination between the government and the
community will maximize the potential of tourism so that the effect will also be given the maximum. Tourism
potential which meant also contained in a tourist area in the village of Sangiran Krikian, Kalijambe, Sragen.
There are several types of tourist activities in this area ranging from museum tours and tourist village of stone
craftsmen. tourism potential in actual Krikilan Village sedah a long time, but difficult to develop due to many
factors cause. Then the potential of the tour was already managed even by the three institutions as well which
include the district government, provincial governments and the central government and slowly began to evolve
with an increase in the number of visitors by 400% over the last 8 years and the most drastic increase occurred
in in 2011 which increased by 50% from the previous year. The existence of this phenomenon raises the question
Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 282
Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

which then becomes a question of this research is: How does the existence of Tourism Region Sangiran Against
the physical aspect, economicaspect and social aspects of the community? The problems that arise in the
development of the tourist area of Sangiran is not optimal utilization of potential and existing community
empowerment in the tourist area of Sangiran that this study is important because it aims to study the influence
of the developments taking place in the tourist area of Sangiran to the physical aspects, economic aspect and
social aspects of the community in the Krikilan village. methods of research used quantitative methods and data
collected through field observations, questionnaires and interviews with relevant stakeholders. In this research
using purposive sampling technique for the community respondent that only people who are working or doing
business in the tourism area which is used as the respondent and simple random sampling technique for the
tourists who come to the tourist sites. the end result of this research is the development of the tourist area of
Sangiran give effect to both the Krikilan village seen from the physical aspect, the economic aspect and the
social aspects of the community.

Keywords: Tourism Effect, Tourism Regions,, Krikilan Village

PENDAHULUAN maupun negatif (Ratna, 2011). Jika


Asas Pariwisata merupakan sebuah pengembangan wisata yang diterapkan
potensi yang layak untuk dikembangkan di mengacu pada tujuan yang jelas yaitu untuk
Indonesia. Wilayah di Indonesia memiliki kesejahteraan masyarakat dan perkembangan
beragam potensi wisata yang unik, menarik, wilayah tentu saja dampak yang dihasilkan
dan berdaya saing. Melihat kondisi yang akan berdampak positif, akan tetapi jika
terjadi di Indonesia saat ini, masih banyak pengembangan wilayah yang diterapkan tidak
potensi-potensi wisata yang tidak berdasarkan tujuan yang jelas dan hanya
diperhatikan baik dari pemerintah maupun menguntungkan salah satu pihak saja maka
dari masyarakat sekitar. Pemerintah sebagai dampak negatiflah yang akan muncul dari
pemangku kepentingan belum bisa dijadikan pengembangan wisata tersebut.
sebagai penggiat pengoptimalan potensi Keberadaan objek wisata pada suatu
wisata yang ada. Bahkan terkesan pemerintah wilayah akan berpengaruh terhadap wilayah
masih melihat pengembangan wilayah hanya tersebut. Khodyat (1996:104) juga
dengan memaksimalkan keberadaan investor mengemukakan bahwa perkembangan
yang di dominasi oleh investor di bidang pariwisata telah menyebabkan perubahan
industri. Sedangkan pariwisata masih belum dalam penggunaan lahan, aspek sosial dan
menjadi prioritas pengembangan di sebagian ekonomi. Pengaruh tersebut akan terlihat
besar wilayah di Indonesia. Pengembangan baik dari aspek fisik maupun aspek nonfisik.
wisata merupakan salah satu dari strategi Objek wisata yang dikelola dengan baik akan
dalam pengembangan wilayah. menjadi daya tarik utama yang akan
Tujuan utama dari pengembangan mendorong aspek-aspek pendukungnya untuk
pariwisata adalah untuk dapat ikut berkembang. sayangnya pengembangan
mengintegrasikan semua aspek wisata yang ada di Indonesia ini masih kurang
pengembangan wisata terhadap kehidupan memperhatikan masyarakat yang berada
sosial ekonomi masyarakat (Clare A Gun, disekitar objek wisata tersebut, sehingga
2OO2). Masyarakat adalah tujuan utama terkadang masyarakat hanya menjadi
dalam sebuah pengembangan pariwisata. “penonton” dalam pengembangan wisata
Integrasi antara pengembangan pariwisata yang ada di wilayahnya. Tingginya pemasukan
dengan kehidupan masyarakat lokal akan yang didapat oleh objek wisata berbanding
menghadirkan berbagai manfaat antara lain terbalik dengan kesejahteraan masyarakat
dapat meningkatkan kesejahteraan, membuka yang ada di sekitar objek wisata tersebut. Hal
lapangan kerja baru, pembangunan ekonomi tersebut jika dibandingkan akan menimbulkan
lokal, serta pada akhirnya akan sampai pada gejolak yang terjadi di masyarakat.
perkembangan wilayah. Kawasan wisata Sangiran merupakan
Pengembangan wisata pada suatu kawasan wisata yang ada karena pengaruh
daerah akan mengakibatkan dampak positif objek wisata berupa wisata museum. Pada

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 283


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

tahun 1996, Situs Sangiran telah diterima maksut tertentu (Prof. Hans buchli dalam
dan ditetapkan sebagai Warisan Dunia Yoeti (1982:107).
(World Heritage) oleh UNESCO dengan nama
Sangiran The Early Man Site. Sebagai salah
Sistem Pariwisata
satu objek wisata yang dijadikan sebagai
Gunn (1988) dalam Suwardjoko dan
destinasi wisata andalan di Jawa Tengah
Warpani (2006:22) memandang pariwisata
pemerintah Provisi juga memberikan dana
sebagai suatu sistem dan memilihnya dalam
hibah yang digunakan untuk pengembangan
sisi permintaan dan sediaan. Komponen
wisata di Sangiran sejak tahun 2008. Jumlah
permintaan terdiri atas elemen orang,
pemasukan yang diterima pihak museum
ditengarai oleh hasrat orang melakukan
Sangiran pada tahun 2012 mencapai 1 Miliar
perjalanan dan kemampuan melakukannya,
rupiah dengan jumlah pengunjung mencapai
sedangkan komponen sediaan adalah daya
249.260 orang.
tarik wisata, serta perangkutan, informasi dan
Perkembangan wisata sangiran mulai
promosi, dan pelayanan. Hubungan antara
meningkat terlihat dengan jumlah pengunjung
elemen digambarkan sebagai suatu sistem
dari tahun ke tahun juga semakin meningkat
kepariwisataan. Bertolak dari pendekatan
mulai dari tahun 2008 pengunjung berjumlah
Gunn tersebut, elemen kepariwisataan
56.999 pengunjung, tahun 2009 berjumlah
dikelompokan menjadi elemen :
71.986 pengunjung, tahun 2010 berjumlah
116.866, tahun 2011 berjumlah 123.765, dan
tahun 2012 berjumlah 249.260 pengunjung,
dengan jangka waktu 4 tahun saja jumlah
pengunjung meningkat sebesar 300%. Oleh
karena itulah penelitian diperlukan untuk
dapat mengetahui bagaimana pengaruh
keberadaan wisata Sangiran terhadap
perubahan guna lahan serta aspek ekonomi
bagi masyarakat sekitar. Harapanya dengan
diketahuinya pengaruh wisata terhadap
penggunaan lahan dan aspek ekonomi
masyarakat ini dapat berkontribusi dalam
mengubah taraf kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat yang ada di Sangiran.. Sumber: Gunn (1988) dalam Suwardjoko Dan
Warpani (2007:22)
KAJIAN LITERATUR
Gambar 1
Pariwisata dan Kepariwisataan Bagan Sistem Pariwisata
Menurut UU no 9 tahun 1990 pariwisata
merupakan segala sesuatu yang berhubungan 1. Transportasi (pengangkutan)
dengan wisata,termasuk diantaranya adalah Transportasi merupakan hal yang
pengusahaan objek dan daya tarik wisata sangat mendukung dalam kegiatan pariwisata
serta usaha-usaha yang terkait di bidang daerah ( Departemen Pendidikan dan
tersebut. Pada hakikatnya pariwisata adalah Kebudayaan, 1993). Trasnportasi, meliputi
suatu proses kepergian sementara dari transportasi akses dari dan menuju kawasan
seseorang atau lebih menuju tempat lain di wisata, transportasi internal yang
luar tempat tinggalnya (Suwantoro, 2009:3). menghubungkan atraksi utama kawasan
Kepariwisataan adalah setiap peralihan wisata. Fasilitas dan pelayanan transportasi
tempat yang bersifat sementara dari terkait dengan kemudahan aksesibilitas dari
seseorang atau beberapa orang, dengan dan menuju ke tempat wisata itu sendiri.
maksud memperoleh pelayanan yang 2. Atraksi (daya Tarik Wisata)
diperuntukan bagi kepariwisataan itu oleh
lembaga-lembaga yang digunakan untuk

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 284


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

Menurut Mill dan Morisson (1985), secara bersama-sama menghasilkan produk-


Atraksi wisata adalah sesuatu yang menarik produk maupun jasa-jasa/ layanan-layanan
wisatawan untuk datang ke tempat wisata atau servis, yang nantinya baik secara
3. Akomodasi (Pelayanan) langsung ataupun tidak langsung akan
Menurut Oka A. Yoeti (1985) dalam dibutuhkan oleh wisatawan selama
Rahman (2014), Unsur terpenting didalam perlawatannya.
kepariwisataan selain obyek wisata yang Middleton (1994) dalam Mason
menjadi tujuan utama wisatawan adalah (2003:11) mengemukakan terdapat 5 sektor
pelayanan berupa sarana akomodasi, sebagai yang menjadi bagian dalam industri
tempat untuk beristirahat atau menginap di pariwisata, yaitu :
daerah tujuan wisata. a. Atraksi, meliputi taman museum dan
4. Informasi dan Promosi galeri, taman nasional, kebun binatang,
Menurut Oka A. Yoeti (1985) dalam Rahman kebun, situs warisan.
(2014), agar wisatawan tertarik untuk b. Akomodasi, meliputi hotel, guest house,
mengunjungi suatu daerah tujuan wisata appartemen, resort, desa wisata,
maka diperlukan suatu informasi dan promosi kawasan kamping.
yang tepat dan menarik. c. Transportasi, meliputi Pesawat, kapal,
kereta api, bus, dan agen rental mobil
Pelaku Pariwisata d. Agen wisata, meliputi agen travel,
1. Wisatawan operator perjalanan, agen pemesanan
Menurut UU No. 9 Tahun 1990, wisatawan e. Kelembagaan (Informasi dan Promosi),
adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. meliputi kantor pusat informasi bagi turis
Wisatwan memiliki beragam motif, minat, baik di tingkat nasional, daerah, dan
ekspektasi, karakteristik sosial, ekonomi dan lokal.
budaya yang berbeda-beda
2. Swasta (Industri Pariwisata) Pengaruh Perkembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata tidak dapat 1. Pengaruh Pariwisata Terhadap Aspek
berdiri sendiri dan manfaat maksimal hanya Fisik
dapat dicapai bila pertumbuhannya selaras Menurut Williams (2003:72) dalam
dengan usaha pemeliharaan dan Tulus (2013:31) menyatakan bahwa
pengembangan sektor- sektor lain (Prajogo, pengaruh yang muncul dari adanya
1976:27). pariwisata terhadap aspek fisik yaitu
3. Pemerintah terjadinya perubahan penggunaan lahan yang
Pemerintah mempunyai otoritas dalam ditandai dengan berkembangnya sektor
pengaturan, penyediaan dan peruntukkan pendukung pariwisata seperti akomodasi
berbagai infrastruktur yang terkait dengan yang terkait dengan terbukanya lapangan
kebutuhan pariwisata. Selain itu, pekerjaan dalam industri pariwisata serta
pemerintah bertanggung jawab dalam berkembangnya atraksi wisata.
menentukan arah pariwisata Young dalam Khodyat (1996:104)
4. Masyarakat Lokal mengemukakan bahwa perkembangan
Masyarakat lokal terutama penduduk asli yang pariwisata telah menyebabkan perubahan
bermukim di kawasan wisata menjadi salah dalam hal aspek fisik yaitu perubahan tata
satu pemain kunci dalam pariwisata, karena guna lahan. Mill, Pitana (2009) dalam
sesungguhnya mereka yang akan Paramitha (2010:34) adanya pengaruh
menyediakan sebagian besar atraksi wisata. pariwisata terhadap aspek fisik dapat dilihat
4.1.1. Pariwisata Sebagai Sebuah Industri dari perbaikan kualitas lingkungan dengan
Pengertian industri pariwisata menurut terpenuhinya kebutuhan saran dan prasarana
R. S. Damarjadi dalam Yoeti (1982:141) dasar wisata yang dibutuhkan dalam kegiatan
adalah industri pariwisata adalah rangkuman pariwisata dan adanya konversi lahan pada
daripada berbagai macam bidang usaha, yang kawasan atau daerah sekitar kawasan wisata.

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 285


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

Menurut Suwardjoko dan Indira (2006:110) Peter Masson menjelaskan dalam


pariwisata tidak dapat dipisahkan dari bukunya tentang teori Akulturasi yang
akomodasi/ penginapan. menyatakan bahwa ketika dua budaya datang
Menurut Suwantoro (2001:19-24) pada suatu tempat dan melakukan kontak
dalam Paramitha (2010:35) unsur pokok yang dalam waktu yang lama, akan terjadi
harus mendapat perhatian guna menunjang pertukaran ide dan gagasan yang akan
pengembangan pariwisata di daerah wisata menghasilkan tingkat konvergensi antar
antara lain yaitu sarana wisata dan prasarana budaya (2003:44). Hubungan sosial adalah
wisata. Sarana pokok wisata menurut Spilane suatu hubungan antar orang atau kelompok
(1987:18) yang digunakan sebagai bahan pada kondisi masyarakat yang dilandasi oleh
amatan dalam penelitian ini adalah sistem nilai dan makna simbol. Dalam bentuk
ketersediaan sarana transportasi, akomodasi, dinamis, hubungan sosial akan berbentuk
rumah makan, dan sarana perbelanjaan. interaksi sosial antar individu dan kelompok
Kualitas dan kuantitas sarana pariwisata akan dalam komunitas tersebut.
dijadikan indikator pengaruh pariwisata Terbentuknya sistem hubungan sosial
terhadap aspek fisik Desa Krikilan. dalam suatu masyarakat senantiasa
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
2. Pengaruh pariwisata Terhadap Aspek lingkungannya, meliputi lingkungan fisik
Ekonomi maupun lingkungan sosialnya. Karena itu
AK Bathia dalam Suzzana (2004:8) dinamika perubahan kondisi-kondisi
mengatakan bahwa pembangunan pariwisata lingkungan tersebut senantiasa juga
akan memberikan dampak keuntungan mempengaruhi dinamika perubahan sistem
khususnya kepada daerah-daerah yang belum hubungan sosial yang berlaku pada suatu
berkembang di Negara-negara berkembang. masyarakat disamping dipengaruhi pula oleh
Selain perolehan devisa bagi Negara sektor kondisi jumlah populasi pada masyarakat yang
pariwisata juga mempunyai peranan yang bersangkutan (Wihasta dan Santoso).
cukup penting dalam pembangunan nasional Menurut Prayogi (2011) pengaruh
yakni memberikan sumbangan-sumbangan pengembangan pariwisata terhadap aspek
terhadap bidang strategis dalam sosial dapat dibagi menjadi dua yaitu
pembangunan (Karyono, 1997:89) dalam pengaruh positif dan negative, pengaruh
Suzzana (2004:5). positif yang diberikan adalah adanya
Sumbangan tersebut antara lain kesadaran masyarakat untuk melestarikan
adalah menciptakan dan memperluas kesenian tradisional sebagai potensi wisata.
lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan sedangkan pengaruh negatifnya adalah
masyarakat, memperluas bidang usaha munculnya sifat individualistis masyarakat
masyarakat, mendorong perkembangan local karena orientasi masyarakat beralih
daerah, mendorong peningkatan pelaksanaan cenderung kearah peningkatan
pembangunan sector pendukung, mendorong perekonomian. Menurut Abdurahmat dan
peningkatan kualitas hidup, mendorong Maryani (1998:80) menjelaskan dampak
peningkatan pelestarian dan pengembangan negative yang timbul dari pariwisata adalah
nilai-nilai budaya. perubahan sistem nilai dalam moral, etika,
kepercayaan, dan tata pergaulan dalam
3. Pengaruh pariwisata Terhadap Aspek masyarakat, misalnya mengikis kehidupan
Sosial bergotong royong, dan sopan santun.

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 286


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

INPUT PROSES OUTPUT

Jumlah pengunjung
Jumlah retribusi Analisis karakteristik
Jenis atraksi wisata Kawasan Wisata karakteristik
Macam fasilitas wisata Sangiran (Deskriptif Kawasan Wisata
Usia dan Jenis Kelamin Kuantitaitif)
Sangiran
Masyarakat
Tingkat Pendidikan
Masyarakat
Karakteristik konsumen
wisatawan

Jumlah Wisatawan Analisis karakteristik


Jenis kelamin wisatawan Wisatawan (Deskriptif
Usia wisatawan
Kuantitaitif) Karakteristik
Tingkat Pendidikan Wisatawan
Motif wisata Wisatawan Kawasan
Asal Wisatawan Wisata Sangiran
Lama tinggal
Pengeluaran wisatwan

Analisis Pengaruh
Citra Satelit Wisata Terhadap
Aspek Fisik (Deskriptif Pengaruh Perkembangan
Tingkat konversi Kawasan Wisata
Kuantitaitif, interpretasi
Kuantitas dan kualitas terhadap Aspek Fisik
Citra dan
sarana wisata
Perbandingan)

Jenis Pekerjaan pokok


masyarakat
Jenis Pekerjaan Sampingan Pengaruh Perkembangan
Tingkat pengangguran Analisis Pengaruh Wisata Kawasan Wisata terhadap
Pendapatan Pokok terhadap Aspek Ekonomi Aspek Ekonomi
Masyarakat
masyarakat (Deskriptif Kuantitaitif
Pendapatan Sampingan
dan Perbandingan)
Masyarakat

Kehidupan Gotong royong Pengaruh Perkembangan


Analisis Pengaruh Wisata Kawasan Wisata terhadap
Bahasa
terhadap Aspek Sosial Aspek Sosial
Kesenian tradisional (Deskriptif Kuantitaitif
Munculnya sifat dan Perbandingan)
individualistis

Pengaruh Kawasan Wisata


Kesimpulan dan Sangiran Terhadap Aspek
Rekomendasi Fisik, Ekonomi, dan Sosial.

Sumber : Hasil analisis penulis, 2014

GAMBAR 2
KERANGKA ANALISIS

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 287


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik objek wisata dari


1. Identifikasi Karakteristik Objek Wisata komponen suplay dapat dilihat mulai dari
a. Karakteristik Wisata Dari Komponen ataraksi yang ada di kawasan wisata, kawasan
Demand wisata sangiran mempunyai tiga atraksi yaitu
adalah museum sangiran, menara pandang,
dan desa wisata pengrajin batu. Dari ketiga
objek wisata tersebut yang paling diminati
oleh pengunjung adalah museum sangiran.
Adanya berbagai atraksi tersebut tentu
didukung dengan sarana pariwisata.
Jenis sarana pariwisata yang ada di
kawasan wisata sangiran antara lain adalah
sarana peribadatan seperti mushola dan
masjid, sarana keamanan seperti pos
pengamanan, tempat parkir, kios souvenir,
warung makan, warung kelontong, kamar
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2015 mandi dan sarana yang lainya yang dapat
Gambar 3 mendukung kegiatan wisata dan membuat
Jumlah Pengunjung Tahun 2008-2014 pengunjung menjadi nyaman dan aman untuk
Berdasarkan Grafik diatas maka dapat berada di lokasi wisata.
diketahui bahwa karakteristik pariwisata 2. Karakteristik Pengunjung
dilihat dari jumlah pengunjung objek wisata Pengunjung yang datang kelokasi wisata
cenderung mengalami peningkatan setiap berasal dari berbagai daerah yang ada di
tahunnya dari tahun 2008 sampai tahun 2014, tanah air. Selain itu kawasan wisata sangiran
tetapi ada sedikit penurunan pada tahun 2012 juga ternyata diminati oleh banyak kalangan
sebesar 1,66%. Peningkatan jumlah hal ini terbukti dengan bervariasinya usia dan
pengunjung dari tahun 2008 sampai tahun tingkat pendidikan wisatawan yang
2014 mencapai 400%. berkunjung ke kawasan wisata Sangiran.
Sebagian Besar pengunjung datang ke lokasi
wisata dengan tujuan untuk berkreasi
sekaligus untuk mengetahui hal baru karena
kawasan wisata sangiran memang merupakan
kawasan wisata yang mengusung wisata
edukasi.
Museum Sangiran merupakan
atraksi wisata yang paling diminati oleh
pengunjung. Pengunjung kawasan wisata
Sangiran lebih memilih untuk menggunakan
kendaraan pariwisata dan kendaraan pribadi
untuk berkunjung ke lokasi wisata
dibandingkan dengan menggunakan
kendaraan umum.Lama tinggal pengunjung
Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2015
hanya berkisar selama kurang dari 5 jam.
Gambar 4
Pengunjung kawasan wisata rata-rata lebih
Jumlah Retribusi Pengunjung Tahun 2008-
suka membelanjakan uangnya untuk
2014
berbelanja souvenir di kios-kios souvenir dan
Adanya peningkatan jumlah pengunjung
membeli makan dan minum di warung
berbanding lurus dengan jumlah retribusi yang
kelontong ataupun warung makan yang ada di
diterima.
lokasi wisata.
b. Karakteristik Wisata Dari komponen
3. Karakteristik Responden Masyarakat
Supplay (penawaran)

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 288


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

Karakteritik responden masyrakat yang Tabel 1


bekerja di dikawasan wisata sebagian besar Penambahan Penggunaan Lahan Desa
masyarakat yang bekerja dan berusaha di KrikilanTahun 2013
kawasan wisata adalah masyarakat dengan N Luas Persenta
Penggunaan Lahan
usia produktif yaitu antara 21->40 tahun o (ha) se (%)
dengan perbandingan antara laki-laki dan
a Museum Sangiran 1,034 39,23%
perempuan cukup seimbang. Tingkat
pendidikan responden masyarakat tergolong b Rumah 1,409 53,45%
rendah karena walaupun tingkat pendidikan
SMA mencapai 42% rsponden namun c Kios Souvenir 0,043 1,63%
prosentase masyarakat yang tidak bersekolah
juga tinggi yaitu sebesar 26%. Toko
d 0,15
Kelontong/minimarket 5,69%
Berbagai jenis usaha telah dilakukan
masyarakat untuk dapat mendapatkan Jumlah 2,636
pendapatan dari adanya kegiatan wisata di
kawasan wisata sangiran diantaranya adalah Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014
pedagang souvenir, pedagang makanan,
pedagang warung kelontong, pengrajin, usaha Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya
penyewaan homestay, usaha jasa foto dengan pembangunan yang memakai lahan kebun.
ular, dan ada juga yang bekerja sebagai staff di Bangunan tersebut dibagi menjadi empat
dalam museum sangiran. Kegiatan ekonomi fungsi yaitu sebagai tambahan dalam
yang dilakukan oleh masyarakat tersebut pembangunan museum, Rumah Penduduk,
sedikit banyak ada campur tangan dari kios souvenir, dan Toko Kelontong atau
pemerintah yang telah memberikan berbagai minimarket yang ada di Sekitar kawasan
kemudahan. wisata.
Kemudahan yang diberikan pihak b. Pengaruh pariwisata Terhadap Sarana
pengelola adalah dengan disediakannya Kepariwisataan
tempat warung makan dan kios souvenir yang Pengaruh perkembangan pariwisata
ada di dalam museum dengan jumlah yang dibidang sarana pariwisata dapat terlhat
lumayan banyak dengan tidak perlu dengan adanya sarana pariwisata yang
membayar uang sewa selama 5 tahun. tersedia dan juga kualitas sarana pariwisata
tersebut. Sarana wisata yang ada di Desa
4. Pengaruh Pariwisata Terhadap Aspek Krikilan khususnya di daerah sekitar kawasan
Fisik wisata sudah cukup terpenuhi dengan adanya
a. Pengaruh pariwisata Terhadap rumah makan, kios souvenir dan rumah
Penggunaan Lahan makan.
Pengaruh pariwisata terhadap
penggunaan lahan yang ada di Desa Krikilan 5. Pengaruh Pariwisata Terhadap Aspek
adalah adanya perubahan guna lahan yang Ekonomi
ada di kawasan wisata tersebut. Dengan a. Kesempatan Kerja
meningkatnya lahan pertanian dan Kesempatan kerja yang tersedia pada
menurunya jumlah lahan kebun. Luas lahan kawasan wisata beragam mulai dari pedagang
permukiman adalah 94,44 Ha pada tahun makanan, pedagang souvenir, pedagang
2008 dan mengalami peningkatan pada tahun warung kelontong, sebagai pengrajin,
2013 menjadi 97,076 Ha pada Tahun 2013. menyewakan homestay untuk pengunjung.
Sedangkan pada lahan yang berfungsi sebagai Adanya kesempatan kerja di kawasan wisata
kebun pada tahun 2008 memiliki luas 278,406 membuat sebagian masyarakat yang berada
Ha dan mengalami penurunan pada tahun dekat dengan kawasan wisata memilih untuk
2013 menjadi 275,77 Ha. Guna lahan baru mengubah pekerjaan pokok dengan bekerja
Desa Krikilan digunakan untuk berikut ini: atau berusaha di kawasan wisata. seperti yang

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 289


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

diketahui sebelumnya bahwa rata-rata menjadikan masyarakat yang bekerja dan


penduduk Desa Krikilan bekerja sebagai berusaha di kawasan wisata sangiran lebih
sebagai, dengan adanya perkembangan yang hanya sedikit memiliki waktu luang. Kegiatan
terjadi pada kegiatan wisata. gotong royong seperti gotong royong
pengaruh yang terjadi tidak hanya pada membersihkan Desa yang dulunya sering
pekerjaan pokok tetapi juga pada pekerjaan dilakukan menjadi jarang dilakukan atau
sampingan masyarakat hal ini dikarenakan hanya dilakukan karena adanya kepentingan
masyarakat tidak hanya menjadikan pekerjaan tertentu saja.
di kawasan wisata menjadi pekerjaan pokok b. Perubahan Bahasa
tetapi ada juga yang menjadikannya sebagai Banyaknya jumlah pengunjung yang
pekerjaan sampingan. Petani/buruh tani, datang ke lokasi wisata dari berbagai daerah
Pekerja Pabrik, dan pedagang merupakan di Indonesia dan bahkan ada wisatawan
beberapa jenis pekerjaan pokok masyarakat mancanegara tidak menjadikan prubahan
sebelum bekerja di kawasan wisata. bahasa pada masyarakat. hal ini dikarenakan
b. Mengurangi Pengangguran masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
Perkembangan yang terjadi pada masih tetap menggunakan bahasa jawa, dan
kawasan wisata Sangiran tidak hanya jika berkomunikasi dengan wisatawan yang
memberikan pengaruh terhadap masyarakat tidak berbahasa jawa maka hanya cukup
yang sudah bekerja namun masyarakat yang dengan menggunakan bahasa Indonesia.
awalnya belum bekerja atau pengangguran c.Pelestarian Kesenian Tradisional
juga mendapatkan manfaat dari adanya Menurut hasil penelitian salah satu kegiatan
perkembangan kawasan wisata Sangiran. kesenian paling sering dilakukan pada acara
Menurut hasil penelitian yang dilakukan promosi wisata. seperti kegiatan Rodatan dan
42,99% masyarakat setuju bahwa adanya Kotekan Lesung yang merupakan kesenian
wisata sangiran cukup mengurangi khas dari Desa Krikilan. kesenian tersebut
pengangguran yang ada di Desa Krikilan. sering sekali ditampilkan di berbagai
pekerja museum adalah salah satu lapangan kesempatan sebagai ajang promosi sebagai
pekerjaan yang paling diminati, terbukti dari daya tarik wisata. selain itu juga diadakan
seluruh pengangguran yang terserap bekerja kegiatan rutin tahun yaitu srawung Seni yang
di kawasan wisata 44% nya bekerja sebagai dilakukan di lokasi objek wisata.
pekerja museum. d. Sifat Individualis Masyarakat
c. Meningkatkan Pendapatan Sifat individualistis yang merupakan
Adanya perubahan pekerjaan tentu saja pengaruh negative adanya wisata belum
juga diiringi dengan adanya perubahan terjadi di kawasanwisata Sangiran, hal ini
pendapatan. Pendapatan masyarakat yang dilihat dari masih seringnya kegiatan
bekerja atau berusaha di kawasan wisata pertemuan rutin yang diadakan tiap Rt masih
mayoritas mengalami peningkatan rutin diadakan dengan jumlah kehadiran
pendapatan dari pendapatan sebelumnya. masyarakat yang cukup tinggi.
Peningkatan pendapatan yang terjadi cukup
bervariasi. Peningkatan pendapatan tertinggi PENUTUP
terjadi pada masyarakat yang berdagang Kesimpulan
souvenir dengan peningkatan dari <Rp Dari hasil penelitian yang telah
500.000 menjadi Rp 2.500.000 – Rp 4.000.000. dilakukan terkait tentang pengaruh
perkembangan kawasan wisata sangiran
6. Pengaruh Pariwisata Terhadap Aspek terhadap aspek fisik, aspek ekonomi, dan
Sosial aspek sosial masyarakat disimpulkan bahwa
a. Terkikisnya Kehidupan Gotong adanya perkembangan kawasan wisata
Royong sangiran memberikan pengaruh terhadap
Meningkatnya aktivitas wisata yang ada kawasan yang ada disekitarnya. Pengaruh
di kawasan wisata Sangiran tentu saja tersebut tidak hanya terjadi pada salah satu

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 290


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

aspek saja namun menyeluruh bagi semua A.Oka Yoeti. 2001. Ekonomi Pariwisata
aspek baik itu aspek fisik, ekonomi maupun Introduksi, Informasi, dan Implementasi.
sosial. Adanya perkembangan wisata tersebut Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
memberikan manfaat positif tetapi juga A.Oka Yoeti. 2007. Perencanaan &
memberikan pengaruh yang negative seperti Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.
halnya yang terjadi di Desa Krikilan. Pradnya Paramita.
Rekomendasi Dzkwaan Priaji (2013)
Rekomendasi yang diberikan Ibrahim. 1993. Dampak Pengembangan
berdasarkan hasil penelitian pengaruh Pariwisata Terhadap Kehidupan
perkembangan kawasan wisata Sangiran Sosial di Daerah Jawa Tengah. Jawa
terhadap aspek fisik, aspek ekonomi dan Tengah : Departemen Pendidikan
aspek sosial masyarakat tersebut dapat dan Kebudayaan
dirumuskan menjadi beberapa poin Mason, Peter. 2003. tourism impacts, planning
rekomendasi yaitu sebagai berikut: and management. Burlington: British
Adanya sosialisasi terkait tentang Library
potensi wisata yang ada di kawasan wisata Murniatno, Ganut. Dkk. 1993. Dampak
Sangiran, sehingga memberikan kesadaran Perkembangan Pariwisata terhadap
masyarakat untuk lebih perduli terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta.
keberadaan kawasan wisata dan ikut Yogyakarta : Departemen
berpartisipasi didalamnya sehingga dapat Kebudayaan
meningkatkan tingkat kesejahteraan. Hal ini Nengah. I, Subadra dan Nandra Nyoman
dikarenakan pengaruh yang ditimbulkan dari Mastiani. 2006. Dampak Ekonomi,
adanya kegiatan wisata ini hanya Sosial-Budaya, dan Lingkungan
terkonsentrasi di sekitar kawasan saja. Pengembangan Desa Wisata di
Diperlukan adanya pelatihan yang Jatiluwih-Tabanan. Jurnal
diberikan kepada masyarakat yang ada Manajemen Pariwisata.Vol 5 No(1)
disekitar kawasan wisata sangiran untuk dapat Paramitasari, Dian Isna. 2010. “Dampak
memproduksi dan menjual jenis produk baru Pengembangan Pariwisata Terhadap
yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh. Kehidupan Masyarakat Lokal”. Tugas
misalnya seperti makanan-makanan Akhir . Program Studi Perencanaan
tradisional, karena saat ini hanya tersedia Wilayah dan Kota, Jurusan
souvenir sebagai oleh-oleh atau jenis lain dari Arsitektur. Fakultas Teknik
souvenir yang selama ini telah ada. Universitas Sebelas MAret. Surakarta
Diperlukannya pembentukan paket Pitana dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata.
wisata di kawasan wisata Sangiran, karena Yogyakarta : CV Andi Offset
selama ini banyak pengunjung yang datang ke Sarmun. S, Budi. 2014. Retribusi Museum
lokasi wisata, tetapi hanya masuk ke museum Sangiran Capai 1 Milyar dalam.
saja. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan http:www. Kompas.com. 30 Januari
pengunjung tentang adanya atraksi wisata lain 2014 (15:23).
yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Spilane, James. 1985. Ekonomi Pariwisata.
Dengan adanya paket wisata diharapkan Yogyakarta : Kansius
pengunjung dapat lebih menikmati kegiatan Sutriyanto, Eko. 2014. Jumlah Pengunjung
wisatanya dan dapat memaksimalkan Sangiran Naik 300 persen dalam
keuntungan yang diperoleh masyarakat. http:www. Tribunnews.com. 14
Desember 2013 (05:02).
DAFTAR PUSTAKA Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar
A.Oka Yoeti. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Pariwisata. Yogyakarta : CV Andi
Jakarta: Angkasa Offset

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 291


Pengaruh Keberadaan Kawasan Wisata Terhadap.... Rois Lukmsn Afandi dan M. Muktie Ali

Suwardjoko, Indira. 2006. Pariwisata Dalam


Tata Ruang Wilayah. Yogyakarta :
ITB
Undang Undang No. 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
Undang-Undang No 9 Tahun 1990 Tentang
Pariwisata
Wardiayanta. 2006. Metode Penelitian
Pariwisata. Yogyakata : Andi
Yogyakarta
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi
Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tulus, Ratika. 2010. “Pengaruh Kawasan
Wista Sendang Asri Waduk Gajah
Mungkur Terhadap Perubahan
Guna Lahan dan Aspek Sosial
Ekonomi Masyarakat”. Tugas
Akhir tidak diterbitkan, Program
Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota, Fakutas Teknik Universitas
Diponegoro, Semarang.

Teknik PWK; Vol. 4 No.; 2 ; hal. 282-292 | 292

Anda mungkin juga menyukai