Anda di halaman 1dari 9

Pariwisata. Vol I. No.

2 September 2014

DAMPAK PENGELOLAAN TAMAN WISATA


ALAM KAWAH PUTIH TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT

Sopa Martina
Sekolah Tinggi Pariwisata
STP Ars Internasional
Jalan Sekolah Internasional No. 1-6 Antapani, Bandung 40282
sopa.som@bsi.ac.id

Abstract - Tourism activity has been shown to promote the growth of the economy
through investment and employment opportunities. not only have an impact on the socio-
economic dimension alone, but also socio-cultural dimensions even touching the physical
environment. Impact on the various dimensions are not only positive but also negative
impact. As one of the tourist destinations are Parks Nature White crater located Ciwidey
village. The purpose of this study to determine the impact of tourism activities in the
Natural Park of the White crater Ciwidey village social and economic communities. This
study used a qualitative approach. Data was collected through direct observation. The
results showed that tourism activities in Taman Wisata Kawah Putih positive effect in
terms of the economy can increase the income of local communities, while the negative
impacts in terms of the erosion of the social is the problem - the value of local community
norms that tend to mimic the behavior of tourists visiting from outside the area even from
abroad.

Keywords : Parks Nature, Social, Economic

Abstrak - Kegiatan pariwisata telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan


perekonomian melalui peluang investasi dan peluang kerja. tidak hanya berdampak pada
dimensi sosial ekonomi semata, tetapi juga menyetuh dimensi sosial budaya bahkan
lingkungan fisik. Dampak terhadap berbagai dimensi tersebut bukan hanya bersifat positif
tetapi juga berdampak negatif. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata adalah Taman
Wisata Alam Kawah Putih yang terletak Desa Ciwidey. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui dampak kegiatan pariwisata di Taman Wisata Alam Kawah Putih Desa
Ciwidey terhadap sosial dan ekonomi di masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi secara
langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pariwisata di Taman Wisata
Kawah Putih berpengaruh positif dilihat dari segi ekonomi dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dalam
segi sosial adalah masalah lunturnya nilai nilai norma masyarakat setempat yang
cenderung meniru perilaku wisatawan yang berkunjung dari luar daerah bahkan dari luar
negeri.

Kata Kunci : Taman Wisata Alam, Sosial, Ekonomi

ISSN : 2355-6587 81
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

PENDAHULUAN peningkatan kesejahteraan masyarakat


ternyata mempunyai dampak terhadap
Pariwisata telah terbukti dapat lingkungan sekitar baik langsung maupun
mendorong pertumbuhan perekonomian tidak langsung, baik dalam jangka
melalui peluang investasi, peluang kerja, pendek maupun dalam jangka panjang.
peluang berusaha dan pada akhirnya Hal yang sama juga terjadi dalam
dapat meningkatkan kesejahteraan pengelolaan pariwisata, dimana
masyarakat. Peluang berusaha bukan disamping pengelolaan pariwisata itu
hanya dalam bentuk pembangunan sarana sendiri menimbulkan dampak negatif
dan prasarana pariwisata tetapi juga terhadap lingkungan sekitar objek wisata,
peluang dalam bidang kerajinan kecil pengelolaan lingkungan dan pengelolaan
seperti handycrafts. objek wisata itu sangat mempengaruhi
Namun akhir-akhir ini terjadi kelestarian fungsi lingkungan dan objek
paradigma baru dalam bidang wisata itu sendiri.
kepariwisataan yang kita agung- Dengan demikian dapat
agungkan karena dapat meningkatkan dijelaskan bahwa dalam perkembangan
kesejahteraan masyarakat melalui masyarakat yang diusahakan secara
peluang kerja di semua lini ternyata berencana itu tentu saja bukan hasil-
terbukti dapat menyebabkan malapetaka hasilnya belaka yang diharapkan, akan
terhadap kehidupan sosial, budaya dan tetapi justru karena direncanakan maka
lingkungan. Kesejahteraan yang kita segala akibat dan dampaknya juga
nikmati secara ekonomi ternyata tidak diperhitungkan, termasuk usaha
diikuti oleh peningkatan kehidupan mencegah sejauh mungkin dampak
sosial, budaya, dan pelestarian negatif yang ditimbulkannya. Dampak
lingkungan. Masalah-masalah sosial yang ditimbulkan dari pengelolaan bukan
banyak kita temui di masyarakat setelah hanya positif tetapi juga tetapi dampak
kita mengembangkan kepariwisataan. yang tidak kita inginkan yaitu negatif hal
Demikian juga mengenai masalah budaya ini tidak bisa kita tolak karena
dan lingkungan. Tragedi budaya dan merupakan hal yang wajar dari efek
lingkungan sering kita lihat melalui pengelolaan tersebut. Dengan demikian,
berita-berita di Koran-koran dan televisi pelaksanaan pengelolaan tidak
lokal.Pengelolaan sektor pariwisata memberikan perhatian serius terhadap
diberbagai belahan dunia ini telah aspek sosial-budaya ini. Apalagi aspek
berdampak pada berbagai dimensi sosial budaya memang sangat sulit
kehidupan manusia, tidak hanya diukur. Kesulitan mengukur, ini
berdampak pada dimensi sosial ekonomi ditambah lagi dengan kesulitan
semata, tetapi juga menyetuh dimensi menentukan hasil dari program-program
sosial budaya bahkan lingkungan fisik. dalam bidang sosial sangat sulit
Dampak terhadap berbagai dimensi disosialisasi, sehingga sulit juga untuk
tersebut bukan hanya bersifat positif menentukan secara pasti adanya
tetapi juga berdampak negatif. hubungan sebab akibatdalam waktu yang
Perlu juga mendapat perhatian singkat. Dengan dalil-dalil modernisasi,
bahwa dalam upaya pengelolaan sering secara tidak sadar membawa nilai-
pariwisata di samping dampak positif nilai luar, serta memaksakan penerapan
bagi masyarakat sekitar objek juga nilai-nilai tersebut di daerah yang
menimbulkan dampak negatif bagi dikelola, sifat ini sering mengikis budaya
masyarakat sekitar. Sehubungan dengan lokal.
hal tersebut dalam upaya pengembangan Pembangunan nasional
objek wisata perlu diperhitungkan dilaksanakan secara berencana, bertahap,
dampak negatif yang ditimbulkan demi berkelanjutan, menyeluruh dan terpadu
kelestarian objek wisata tersebut maupun untuk memacu peningkatan kemampuan
kelestarian fungsi lingkungan sekitar nasional dalam rangka mewujudkan
kawasan wisata. Pelaksanaan kehidupan yang sejajar dengan bangsa
pembangunan yang berorientasi pada lain yang lebih maju. Pelaksanaan

ISSN : 2355-6587 82
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

pembangunan nasional diantaranya 3. Bagi lembaga terkait khususnya


meliputi ekonomi, hukum, sosial dan pemerintah daerah dan dinas
budaya. Namun masyarakat belum pariwisata, hasil penelitian ini
sepenuhnya siap menerima perubahan diharapkan dapat menjadi bahan
yang dihasilkan oleh pembangunan masukan untuk lebih memperhatikan
sehingga berdampak kepada ekonomi kegiatan pariwisata yang ada di
dan sosial budaya masyarakat baik Taman Wisata Alam Kawah Putih
dampak yang bersifat positif maupun mengingat wisatawan yang
yang berdampak negatif. Pengaruh yang berkunjung semakin banyak sehingga
nampak dari pesatnya pembangunan tidak hanya berdampak positif saja
adalah terjadinya perubahan sosial tetapi juga bisa menimbulkan
budaya yang terjadi didalam masyarakat dampak negatif.
tradisional, yakni perubahan dari
masyarakat tertutup menjadi masyarakat Melihat latar belakang penelitian
yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang di atas, maka dari itu penelitian ini di beri
bersifat homogen menuju pluralisme nilai judul Dampak Pengelolaan Taman
dan norma sosial merupakan salah satu Wisata Alam Kawah Putih Terhadap
dampak yang dirasakan. Pokok yang Kehidupan Sosial Dan Ekonomi
terjadi pada perubahan sosial dan budaya Masyarakat
diakibatkan dari perubahan yang
berkembang pesat saat ini selain dari
pengaruh pengelolaan , juga karena METODE PENELITIAN
adanya penetrasi kebudayaan dari luar
yang masuk dengan mudah akibat proses Metode yang digunakan dalam
pengelolaan itu sendiri. Diantaranya penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
adalah proses dan berkembangnya Penelitian kualitatif adalah suatu proses
pariwisata disuatu daerah yang banyak penelitian dan pemahaman yang
dikunjungi wisatawan. berdasarkan pada metodologi yang
Dalam permasalahan ini peneliti menyelidiki suatu fenomena sosial dan
mengangkat dampak dari kegiatan masalah manusia. Pada pendekatan ini,
pariwisata terhadap kehidupan sosial dan peneliti membuat suatu gambaran
ekonomi di Taman Wisata Alam Kawah kompleks, meneliti kata-kata, laporan
Putih terhadap kehidupan sosial dan terinci dari pandangan responden, dan
ekonomi masyarakat sekitar. melakukan studi pada situasi yang alami
Tujuan dari penelitian ini untuk (creswell : 1998). Bogdan dan Taylor
mengetahui dampak kegiatan pariwisata mengemukakan bahwa metodologi
di Taman Wisata Alam Kawah Putih kualitatif merupakan prosedur penelitian
Desa Ciwidey terhadap sosial dan yang menghasilkan data deskriptif berupa
ekonomi di masyarakat sekitar. Untuk kata-kata tertulis maupun lisan dari
batasan penelitian, hanya akan membahas orang-orang dan perilaku yang diamati.
tentang dampak apa saja yang Metode yang digunakan dalam penelitian
ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata kualitatif ini dengan metode
terhadap kehidupan sosial dan ekonomi pengumpulan data, yaitu :
di Taman Wisata Alam Kawah Putih 1. Wawancara, peneliti melakukan
Desa Ciwidey. Adapun manfaat dari wawancara atau tanya jawab dengan
penelitian ini, diharapkan berguna untuk pihak-pihak yang berada di Taman
berbagai pihak, sebagai berikut ; Wisata Alam Kawah Putih, seperti
1. Sebagai bahan ilmu pengetahuan dengan petugas wisata, pedagang,
mengenai perkembangan pariwisata pengunjung wisata dan penduduk
terhadap perubahan kehidupan sosial sekitar.
dan ekonomi. 2. Observasi, peneliti melakukan
2. Memberikan pemahaman tentang pengamatan secara langsung dengan
kegiatan pariwisata yang berdampak mengunjungi lokasi wisata dan
pada kehidupan sosial dan ekonomi. mengamati kegiatan dan perilaku-

ISSN : 2355-6587 83
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

perilaku penduduk sekitar serta masyarakat setempat tentang keanehan


pengunjung wisata. tersebut. Hampir dari mereka
3. Studi dokumen, peneliti menceritakan hal yang sama bahwa
mengumpulkan bahan-bahan tertulis, Gunung Patuha merupakan area yang
buku-buku teks, jurnal, majalah, sangat angker dimana merupakan tempat
laporan penelitian, artikel dari arwah para leluhur dan merupakan pusat
internet yang relevan dengan masalah kerajaan mahluk halus. Keadaan dan
penelitian ini. kondisi ini mungkin bagi seorang
Belanda dengan latar belakang dan
PEMBAHASAN pemahamannya merupakan sesuatu yang
kurang masuk akal sehingga lebih
Gambaran Umum dan Sejarah Taman membuatnya penasaran. Singkat cerita,
Wisata Alam Kawah Putih dengan segala keberaniannya ia
Taman Wisata Alam Kawah menembus hutan yang mengelilingi area
Putih sebenarnya adalah kawah Gunung tersebut. Setelah berada di puncak
Patuha. Namun, nama tersebut ternyata gunung, Franz Wilhelm kaget karena
kalah populer dan wisatawan lebih menyaksikan sebuah danau yang begitu
mengenal dengan nama Kawah Putih indah dengan air yang sedikit hijau
Bandung karena memang tanah dan dengan semburan larva di atasnya. Selain
airnya berwarna putih. Konon asal mula itu dibeberapa lokasi tertentu tercium bau
nama Gunung Patuha ini bermula dari belerang yang sangat menyengat.
kata Sepuh yang dalam bahasa Atas jasa Franz Wilhelm,
Indonesia disebut Pak Tua. Lambat pemerintah Belanda yang menjajah
laun, kata Pak Tua berubah menjadi Indonesia kala itu mendirikan pabrik
Patuha. kapur dengan nama Zwavel Ontgining
Menurut para ahli, sejarah Kawah Putih. Namun, setelah kekuasaan
terbentuknya kawah bermula pada abad diambil alih oleh pemerintah Jepang,
X dan XII dimana terjadi sebuah letusan nama inipun berubah menjadi Kawah
yang membentuk sebuah kawah besar Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey. Sejak
yang sangat indah. Tapi, sayangnya tahun 1991 sampai sekarang, Perum
keindahan ini tidak diketahui oleh Perhutani mengembangkan area kawah
masyarakat setempat, bahkan banyak dari menjadi objek wisata.
mereka menganggap area sekitar gunung Selain menikmati keindahan danau
sangat angker, bahkan segerombolan kawah, banyak aktifitas dan kegiatan
burung yang terbang jarang sekali lainnya yang dapat dilakukan seperti
melewati gunung ini. Kalaupun ada, mengambil gambar (pra Wedding),
burung tersebut akan mati. Hal ini menjelajah alam, mendaki gunung dan
disebabkan karena menurut kepercayaan berkuda.
masyarakat setempat, di puncak gunung
terdapat 7 makam para leluhur, yang Dampak Positif Pariwisata Terhadap
setiap namanya diawali dengan sebutan Kehidupan Sosial Budaya
eyang (Eyang Jaga Satru, Rangsa Taman Wisata Alam Kawah
Sadana, Camat, Ngabai, Barabak, Putih di desa Ciwidey pada awalnya
Baskom dan Jambrong). bukan tempat wisata melainkan pabrik
Pada tahun 1837, seorang kapur yang dikelola pada jaman
Belanda keturunan Jerman bernama Dr. penjajahan Belanda dan dilanjutkan oleh
Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) penjajah Jepang, namun seiring
berkunjung ke Bandung bagian selatan berjalannya waktu Taman Wisata Alam
(Ciwidey). Saat itu ia memandangi Kawah Putih dikelola dan dikembangkan
sebuah area gunung yang terlihat sunyi oleh Perum Perhutani menjadi objek
bahkan tidak ada satu ekor burungpun wisata yang sampai saat ini, wisatawan
yang terbang di atasnya, dan hal ini mancanegara maupun wistawan domestik
membuatnya penasaran. Kemudian mengenal Taman Wisata Alam Kawah
beliau mencari informasi melalui Putih sebagai ikon kota Bandung.

ISSN : 2355-6587 84
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

Pariwisata merupakan kegiatan tempat wisata menjadi tempat pergaulan


yang secara langsung menyentuh dan bebas karena banyak dibangun
melibatkan masyarakat, sehingga penginapan dan vila-vila yang disediakan
memberikan pengaruh terhadap untuk wisatawan di tempat wisata
masyarakat setempat. Bahkan pariwisata tersebut.
mempunyai energi pendobrak yang kuat Dampak Positif Pariwisata Terhadap
dan mampu membuat masyarakat Kehidupan Ekonomi Masyarakat
setempat mengalami perubahan, ke arah Ciwidey
perbaikan maupun ke arah penurunan Dampak positif yang biasanya
dalam berbagai aspek. Dampak sosial langsung dan segera dapat dirasakan
budaya menurut Cooper (1994) muncul adalah dalam segi keuntungan ekonomi,
karena industri pariwisata melibatkan 3 sebagaimana yang telah di gariskan
hal, yaitu wisatawan, masyarakat dalam Undang-Undang Tentang
setempat dan hubungan wisatawan dan Kepariwisataan. No.9 Tahun 1990 yaitu
masyarakat. Dampak sosial budaya Salah satu tujuan penyelenggaraan
muncul apabila terjadi interaksi antara kepariwisataan adalah untuk
wisatawan dan masyarakat ketika : meningkatkan pendapatan daerah dalam
1. Wisatawan membutuhkan produk rangka meningkatkan kesejahteraan dan
dan membelinya dari masyarakat kemakmuran rakyat, juga memperluas
disertai tuntutan-tuntutan sesuai dan memeratakan kesempatan berusaha
dengan keinginannya. dan lapangan kerja serta mendorong
2. Pariwisata membawa hubungan yang pembangunan daerah.
informal dan pengusaha pariwisata Untuk itu sudah selayaknya
mengubah sikap spontanitas pariwisata dapat dijadikan alternatif
masyarakat menjadi transaksi penggerak perekonomian hingga
komersial. sedemikian rupa menjadi sumber
3. Wisatawan dan masyarakat bertatap pendapatan bagi setiap daerah yang
muka dan bertukar informasi atau ide memiliki potensi untuk
menyebabkan munculnya ide-ide menyelenggarakannya, dalam upaya
baru. memperoleh atau meningkatkan
pendapatan daerah.
Dampak Negatif Pariwisata Terhadap Pariwisata yang menekankan
Kehidupan Sosial Budaya pendekatan ekonomi cenderung
Terkait dengan penelitian ini, memberikan peranan utama pada
dampak pemanfaatan Taman Wisata pemerintah atau pemilik modal, dan
Alam Kawah Putih dalam konteks tujuannya juga ditentukan dan terutama
pariwisata global terhadap kehidupan untuk kepentingan mereka. Peranan
sosial budaya masyarakat setempat tidak masyarakat sangat rendah sehingga
dapat secara tepat terlihat, karena mereka cenderung tampak patuh dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak punya inisiatif karena lebih
tidak terjadi seketika, tetapi melalui ditempatkan sebagai obyek daripada
proses. Hasil penelitian di lapangan sebagai subyek. Sebagai akibatnya, adat-
menunjukkan bahwa dampak istiadat, nilai-nilai, dan norma-norma
pemanfaatan Taman Wisata Alam Kawah menjadi semakin terkikis. Ritual-ritual
Putih terhadap kehidupan sosial budaya suci menjadi semakin dangkal dan
masyarakat Ciwidey cenderung bersifat pertunjukan-pertunjukan seni semakin
negatif yang mendatangkan kerugian, tidak berjiwa. Masyarakat menjadi apatis
seperti terkontaminasinya nilai-nilai dan kesejahteraan mereka pun tidak
budaya setempat dengan adanya mengalami perbaikan. Pengaruh
kedatangan pengaruh budaya luar daerah pariwisata terhadap masyarakat
yang dibawa oleh wisatawan, membawa (kebudayaan) setempat, harus disadarai
pengaruh buruk untuk masyarakat bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang
setempat khususnya generasi penerus, ini secara internal terdeferensiasi, aktif, dan
disebabkan karena disalah gunakannya selalu berubah. Oleh karena itu

ISSN : 2355-6587 85
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

pendekatan yang kiranya lebih realistis manusia dan akan menggairahkan


adalah dengan menganggap bahwa kebudayaan asli, dan bahkan akan
pariwisata adalah pengaruh luar yang menghidupkan kembali kebudayaan
kemudian terintegrasi dengan kebudayaan yang sudah terlupakan.
masyarakat, dimana masyarakat Dalam hal ini penulis mencoba
mengalami proses menjadikan pariwisata membahas dampak Pariwisata terhadap
sebagai bagian dari kebudayaannya, atau perubahan social budaya masyarakat di
apa yang disebut sebagai proses daerah Rancabali Ciwidey Kabupaten
turistifikasi (touristification). Di Bandung yang merupakan daerah
samping itu perlu juga diingat bahwa pedesaan Agraris sebagai tujuan wisata
konsekuensi yang dibawa oleh pariwisata yang terkenal di daerah Bandung
bukan saja terbatas pada hubungan Selatan.
langsung host-guest. Pengaruh di luar Kecamatan Rancabali
interaksi langsung ini justru lebih Merupakan wilayah pecahan dari
penting, karena mampu menyebabkan Kecamatan Ciwidey Kabupaten
restrukturisasi pada berbagai bentuk Bandung, sebagai daerah yang terletak di
hubungan di dalam masyarakat. ketinggian 1700 dpl, mempunyai potensi
Dalam Pandangan halayak alam yang sangat beragam, kesuburan
Pariwisata merupakan komersialisasi tanah dan keindahan alam sangat
nilai nilai budaya demi mengeruk dominan ditunjang dengan sarana
keuntungan yang besar. Pemikiran itu di Transportasi yang lancar sehingga terjadi
kemukakan oleh Spillane ( 1994 :28 ) perkembangan social kehidupan yang
digolongkan dalam pendekatan pesat salah satunya diakibatkan oleh
Cauntionary, yaitu menganggap bahwa peranan pariwisata didaerah ini.
pariwisata menyebabkan berbagai macam Sebelumnya daerah ini
konplik pandangan ini tidak dapat merupakan daerah wisata yang
disalahkan karena pada dasarnya budaya dikunjungi wisatawan hanya sebatas
dan pariwisata itu sering dianggap dua melihat pemandangan alam yang tersebar
aktifitas yang penuh dengan konplik, di beberapa lokasi diantaranya adalah
disatu sisi karena adanya kepercayaan wisata perkebunan teh Rancabali,
bahwa budaya bersifat tradisional, Sinumbra, Situ Patenggang, Pemandian
sedangkan disisi lain, pariwisata relative air panas untuk pengobatan di Cibuni,
dianggap lebih modern dan dinamis. pemandian air panas walini, Cimanggu,
Ketentuan ketentuan ini muncul penangkaran rusa di Rancaupas dan
karena dengan adanya kegiatan kegiatan Kawah putih. Wisatawan hanya
pariwisata akan menyebabkan meluangkan beberapa jam lamanya untuk
terkontaminasinya nilai nilai budaya asli menikmati keindahan alam tersebut tetapi
suatu bangsa, dengan adanya kedatangan sesuai dengan perkembangan, wisatawan
pengaruh budaya asing yang dibawa oleh akhirnya lebih lama berada di Rancabali
wisatawan. Belum lagi muncul kesan dikarenakan salah satunya sarana dan
dengan adanya pariwisata akan berbentuk prasarana daerah ini semakin lengkap
kelompok masyarakat vertical Nasikum, diantaranya adalah tempat penginapan,
(1994:31) yaitu yang dilayani dan baik penginapan biasa, Villa sampai hotel
melayani. yang berbintang.
Penilaian subyektif terhadap pariwisata Semakin berkembangnya jumlah
dalam persepektif budaya bahwa dengan tempat penginapan maka semakin banyak
adanya pariwisata justru menimbulkan pula lahan yang digunakan, pada
akses negarif terhadap eksitensi nilai nilai mulanya lahan tersebut adalah lahan
budaya, sudah begitu melekat kuat dalam pertanian. Mengingat lahan tersebut
pandangan masyarakat luas, tetapi pada dialih fungsikan maka penduduk di
kenyataannya bila secara obyektif kita daerah itu beralih profesi diantaranya
menilai justru tidak sedikit kontribusi menjadi pedagang, tukang parkir,
atau sumbangan dan diberikan oleh keamanan di penginapan dan bahkan ada
Pariwisata terhadap kelangsungan hidup yang pindah ke lereng bukit yang

ISSN : 2355-6587 86
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

berbatasan dengan hutan lindung Gunung pengangguran yang semakin berkurang


Patuha. karena semakin banyak lapangan kerja
Selanjutnya yang dirasakan yang terbuka dan adanya perekrutan
pengaruh dari wisatawan adalah tenaga kerja oleh pihak pengelola objek
beralihnya penanaman palawija yang wisata walaupun dalam jumlah yang
selama bertahun tahun di daerah tidak banyak, serta tingkat pendidikan
Rancabali ini terkenal dengan masyarakat yang semakin berkembang.
penyumbang hasil palawija di daerah Secara ekonomi, dengan adanya
Bandung sekarang banyak beralih pengembangan objek wisata ini
menanam Stroberi yang hampir setiap menyebabkan terjadinya peningkatan
orang di daerah ini menanamnya. pendapatan masyarakat di desa Ciwidey
Pengaruh yang terjadi didaerah tersebut sebagai dampak dari adanya objek wisata
adanya perubahan perubahan social ini yang mampu menyediakan lapangan
budaya yang meliputi berbagai unsur kerja baru, sehingga masyarakat di desa
kebudayaan yang bersifat universal Ciwidey mempunyai kesempatan untuk
sebagaimana yang menjadi kajian dapat meningkatkan kesejahteraan
penelitian ini adalah studi etnografi yaitu hidupnya
Sistem bahasa, Sistem mata Pencaharian,
Sistem Teknologi, Organisasi Sosial, Saran
Pengetahuan, Kesenian, dan system Untuk lebih terjaganya kegiatan
Religi pariwisata di taman wisata kawah putih
Desa Ciwidey ini mengingat dampak
PENUTUPAN pariwisata terhadap kehidupan sosial dan
masyarakat setempat cukup besar maka
Kesimpulan dalam hal ini pemerintah tidak hanya
Berdasarkan hasil pembahasan memperhatikan dampak positifnya saja
diatas, dapat disimpulkan bahwa tapi pemerintah juga perlu mengambil
pengembangan wisata memiliki dampak langkah langkah bagaimana
terhadap kehidupan sosial ekonomi meminimalkan dampak negatif yang
masyarakat setempat. Salah satunya ditimbulkan karena kegiatan pariwisata
pengembangan Taman Wisata Kawah di Desa Ciwidey.
Putih yang berada di desa Ciwidey yang
mempengaruhi kondisi sosial dan REFERENSI
ekonomi masyarakatnya. Terbentuknya
kegiatan pariwisata di Taman Wisata 2009. Dampak Pengembangan
Kawah Putih mengalami proses sejarah Obyek Wisata : Dampak Positif
dan perkembangan yang panjang, dan dan Negatif
cenderung mengarah pada pergeseran .http://www.tourismbali.blogspot
nilai yang dilakukan oleh masyarakat .com/
dalam memproduksi dan . 2009. Dampak Ekonomi Apa Yang
mendistribusikan dalam upaya memenuhi Diperoleh dari Pariwisata? (Bagian I).
kebutuhan konsumen. www.caretourism.com
Dampak kegiatan pariwisata Taman Ariyanto. 2005. Ekonomi Pariwisata.
Wisata Kawah Putih sebagai daya tarik http://www.geocities.com/ariyanto
wisata sangat berpengaruh pada aspek eks79/home.htm
sosial dan ekonomi. Dampak terhadap Creswell, John W. 1998. Qualitative
kegiatan sosial budaya cenderung negatif Inquiry and Research Design :
karena terkontaminasinya nilai nilai Choosing Among Five
budaya setempat dengan adanya Traditions. Sage Publication Inc.
kedatangan pengaruh budaya luar daerah USA.
yang dibawa oleh wisatawan yang Herman V.Schularad, E. Guyer Freuler .
berkunjung ke Taman Wisata Kawah www.subadra.wordpress.com
Putih. Sedangkan dampak terhadap aspek
ekonomi cenderung positif, yaitu angka

ISSN : 2355-6587 87
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

Republik Indonesia, Undang-Undang Kehidupan sosial dan Ekonomi


Nomor 9 tahun 1990 tentang Masyarakat Studi kasus : kebun teh
Kepariwisataan. kaligua desa pandansari kab Brebes Jawa
Tengah,
Robby K.T. KO. 2001. Objek Wisata Syukriah HG (1991), telah melakukan
Alam (Pedoman Identifikasi, studi tentang Pengaruh Pariwisata
Pengembangan, Pengelolaan, terhadap Kehidupan Sosial dan
Pemeliharaan dan Keagamaan Masyarakat (Studi Kasus
Pemasarannya). Penerbit Danau Maninjau Sumatera Barat).
Yayasan Buena Vista, Cisarua
Bogor.

Spillane, James.1994. Ekonomi


Pariwisata, Sejarah dan
prospeknya.Yogyakarta:
Kanisius.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar
Pariwisata. Yogyakarta. Andi.

Undang-undang No. 5 Tahun 1990


Tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya,
Jakarta.

Yoeti, Oka. Perencanaan dan


Pengembangan Pariwisata.
Pradnya Paramita, Jakarta 2009

Penelitian Terdahulu

Aryan Torrido (2005), dalam


penelitiannya untuk penyusunan tesis
yang berjudul Dampak Sosial, Ekonomi
dan Budaya Industri Pariwisata
Parangtritis
Puji Puryani (2004), dalam penelitiannya
yang berjudul Dampak Sosial Budaya
Pembangunan Obyek Wisata Bandungan
Indah di Bandungan Ambarawa.
Retnoniningsih (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul Dampak
Pengelolaan Wisata Agro Terhadap

ISSN : 2355-6587 88
Pariwisata. Vol I. No.2 September 2014

ISSN : 2355-6587 89

Anda mungkin juga menyukai