Anda di halaman 1dari 2

*Paradigma penelitian

Merupakan pandangan dasar dalam sebuah penelitian. Menurut Creswell (2009), terdapat 4
pandangan dalam dunia penelitian, yaitu: post positivisme, konstruktivisme sosial, advokasi
dan partisipatoris, pragmatis.

1. Pos-positivisme.
Dalam pandangan post-positivisme menekankan bahwa faktor kausatif (sebab-akibat)
sangat mungkin menentukan hasil akhir dari penelitian. Maka dari itu permasalahan yang
dikaji mencerminkan adanya faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi hasil akhir
penelitian dan sering kita temui dalam jenis penelitian kuantitatif. Pengetahuan yang
berkembang dari pandangan ini selalu didasarkan dari observasi dan pengujian terhadap
realitas objektif yang muncul.
2. Konstruktivis sosial.
Pandangan ini biasanya digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian kuantitatif.
Pandangan konstruktivis sosial berasusmsi bahwa individu selalu mempunyai cara dalam
memahami dunia. Sehingga peneliti akan mengandalkan pandangan partisipan atas
sesuatu yang ditelitinya.
3. Advokasi dan partisipatoris.
Penelitian ini memiliki agenda melakukan sebuah aksi perubahan untuk merubah
partisipan, institusi partisipan dan peneliti sendiri dari keadaan yang sebelumnya.
Pandangan advokasi dan partisipatoris bersifat dialektis dan fokus untuk perubahan.
Sehingga pada akhir penelitian peneliti harus bisa memunculkan agenda sebuah
reformasi/perubahan.
4. Pragmatik.
Pandangan penelitian ini lebih menekankan pada pemecahan masalah dengan
menggunakan pendekatan yang beragam untuk memperoleh pengetahuan yang
mendalam tentang problem-problem tersebut.

*Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa pendekatan kualitatif (naturalistik) dan


pendekatan kuantitatif (positifistik) merupakan pendekatan yang berlawanan (antitesis),
Newman & Benz (1998) dalam Creswell J.W (2015:4) mengemukakan bahwa pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif keduanya hanya mempresentasikan hasil akhir yang
berbeda, namun tetap dalam satu kesatuan (continuum).
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara
meneliti hubungan antar variabel. Epistimologi positifistik adalah objektifitas, dimana
pengukuran hanya tunggal atau one thread sehingga penelitiannya teraraah pada satu
tujuan tanpa melihat sebab akibat. Paradigma positifistik menekankan pada data
kuantitatif. Contohnya penelitian pengukuran kompetensi siswa, kompetensi guru
sehingga dari data yang ada menjelaskan bahwa berapa presentase kompetensi siswa
ataupun kompetensi guru.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna
yang terjadi pada sejumlah individu atau sekelompok orang. Pendekatan naturalistic
merupakan pendekatan yang menekankan untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
Dimana pendekatan narutalistik ingin menggali makna dari fenomena yang ada, sehingga
pendekatan naturalistic datanya berupa kualitatif karena akan menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi. Contohnya pekerja tambang yang sakit akibat terkontaminasi
oleh merkuri secara langsung, ini diakibatkan karena pekerja tambang tidak
menggunakan peralatan yang aman untuk mengolah emas yang didapatkan.
*Karakteristik penelitian kualitatif
1. Fenomena saling kait-mengkait dan terjadi secara terus menerus.
2. Benar-benar tidak bisa dikuantitatifkan. Maka harus melalui deskriptif naratif.
3. Bisa memperoleh data ketika informan dan peneliti tidak mengalami kontra, atau peneliti
dan informan bisa sejalan.
4. Reduksi data dengan syarat peneliti harus benar-benar faham dalam bidangnya.
5. Fenomena dilapangan bisa saja dinamis. Misalnya kondisi awal A penelitian, dan
diharapkan hasil penelitian nya B. Namun bisa jadi hasil akhir bisa berupa C.
6. Orientasinya sebagai membangun sebuah teori. Seperti Grounded.
7. Empati harus netral. Artinya data-data yang diberikan oleh informan tidak boleh berasal
dari desakan atau pengaruh dari peneliti. Melainkan harus apa adanya dari pola piker
informan.

*Karakteristik penelitian kuantitatif


1. Konteks penelitiannya menggunakan sebab-akibat.
2. Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan seblumnya.
3. Data diubah menjadi skor numeric.
4. Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistic.
5. Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel representative.
6. Menekankan prosedur penelitian yang baku.
7. Menekankan desain untuk pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur
penelitian.
8. Menekankan manipulasi aspek, situasi, konsisi dalam mengkaji fenomena yang
kompleks.

Anda mungkin juga menyukai