Anda di halaman 1dari 3

Ada beberapa ciri dominan penelitian historis.

a. Adakalanya lebih bergantung pada data hasil observasi orang lain ketimbang hasil observasi sendiri.

b. Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cemat, data yang ada harus objektif, otentik, dan
diperoleh dari sumber data yang tepat pula.

c. Data yang diperoleh bersifat sistematik menurut urutan peristiwa dan bersifat tuntas.

d. Mensyaratkan data pokok dan data pelengkap. Data pokok atau data primer bersumber dari peneliti
yang secara langsung melakukan observasi dan benar-benar menyaksikan kejadian yang ditulis di dalam
laporan penelitian. Data pelengkap atau data sekunder diperoleh oleh peneliti berdasarkan hasil
observasi atau tulisan orang lain.

e. Diperlukan adanya kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal (external criticism) dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan “apakah dokumen itu realistic atau autentik?”. Kritik internal (internal
criticism) dilakukan dengan mengajukan pertanyaan “apakah data itu akurat dan relevan?” Kritik
eksternal dan internal inilah yang membuat penelitian historis bersifat tertib dan ketat. Evaluasi kritis itu
tentu harus objektif dan akurat pula.

f. Peneliti mengumpulkan data secara tuntas, bukan mengumpulkan data secara tertulis atau apa yang
dilihat saja tanpa menggali data lain lebih lanjut. Data yang diperoleh digali, digali, dan digali lagi; untuk
kemudian direkonstruksi.

Langkah-langkah umum penelitian historis adalah:


a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.

b. Mendefinisikan masalah dengan mengajukan pertanyaan: (1) apakah pendekatan ini paling cocok
untuk masalah yang menjadi fokus? (2) apakah peneliti akan dapat menemukan data yang diperlukan di
dalam penelitian? (3) apakah penelitian itu nantinya akan melahirkan kesimpulan yang berguna?

c. Merumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin menyusun hipotesis yang akan menjadi arah fokus
penelitian.

d. Mengumpulkan data, dengan membedakan data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan
data ini, biasanya diperlukan kartu atau lembaran catatan.

e. Evaluasi atas data yang diperoleh dengan mengajukan kritik internal dan kritik eksternal.

f. Menuangkan hasil penelitian ke dalam bentuk laporan.

Sumber :

http://fourseasonnews.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-penelitian-historis.html
Sumber Data Penelitian Historis
Sumber dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah
dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain: remain, dokumen, sumber primer, sumber
sekunder, materi fisik, materi tertulis dan sebagainya.

1. Remain dan Dokumen


Jika sumber sejarah ditinjau dari segi sengaja atau tidak sengajanya bahan atau sumber data tersebut
ditinggalkan, maka sumber sejarah dapat dibagi dua, yaitu : remain dan dokumen.
a. Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang
terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu keperluan pembuktian sejarah.
Peninggalan materi termasuk: alat perkakas, perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida,
candi, senjata-senjata, sendok benda budaya dan sebagainya.
b. Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran
manusia dimasa yang lalu. Dokumen tersebut, secara sadar ditulis untuk tujuan komunikasi dan
transmisi keterangan. Contoh dari dokumen antara lain buku harian, batu tertulis, daun-daun lontar dan
sebagainya.

2. Sumber Primer dan Sekunder


a. Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpan yang orisinil dari data sejarah. Data primer
merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.
Contoh dari data atau sumber primer adalah catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara,
keputusan-keputusan rapat, foto-foto dan sebagainya.
b. Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, atau catatan-catatan yang
“jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil. Misalnya keputusan rapat suatu perkumpulan bukan
didasarkan dari keputusan (minutes) dari rapat itu sendiri, tetapi dari sumber berita di surat kabar.

Keuntungan dan Kerugian Metode Penelitian Historis


Keuntungan metode penelitian historis
a. Penelitian ini mengijinkan penyelidikan tentang topik-topik dan pernyataan- pernyataan yang tidak
dapat di kaji oleh penelitian lain.
b. Penelitian historis merupakan satu-satunya penelitian yang dapat mengkaji bukti-bukti dari masa
lampau dalam hubungannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada saat ini.
c. Sebagai tambahan,penelitian historis menggunakan bermacam bukti yang berbeda dibandingkan
metode penelitian lainnya ( dengan pengecualian penelitian studi kasus dan etnografi ).
d. Penelitian historis menyediakan suatu alternatife dan mungkin sumber informasi yanglebih kaya
tentang topik-topik nyata yang juga dapat di kaji melalui metodologi lainnya

Kerugian metode penelitian historis


a. Tidak adanya kontrol yang mengendalikangangguan terhadap validitas internal.
b. Pembahasan di lakukan oleh sampel dokumen dan proses instrumentasi ( analisis dokumen ) barang
kali begitu ketat.
c. Peneliti peneliti tidak dapat menjamin keterwakilan sampel (representativeness of the
sample),ataupun apakah mereka dapat memeriksa realibittas dan validitas terhadap penafsiran yang
dibuat dari data yang tersedia.

Sumber : http://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-penelitian-historis-ciri-contoh.html

Anda mungkin juga menyukai