Template Osce Ekg
Template Osce Ekg
1 Nomor station
2 Judul station Sistem Kardiovaskuler
3 Alokasi waktu 15 menit
4 Tingkat Tingkat Kemampuan SKDI: 3B
kemampuan kasus Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus
yang diuikan gawat darurat.
5 Kompetensi yang 1. Anamnesis
diujikan 2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
6 Kategori sistim 1. Sistem Saraf
tubuh 2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7 Instruksi Peserta SKENARIO KLINIK:
ujian Seorang pria 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada dada
sebelah kiri. Nyeri dirasa sejak 30 menit yang lalu saat sedang beraktifitas,
nyeri berasal dari dada kiri dan menjalar hingga lengan kir dan tidak hilang
saat beristirahat. Pasien mengaku memiliki riwayat darah tinggi
sebelumnya dan tidak rutin meminum obat. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kesadaran compos mentis, tensi 160/100 mmHg, nadi
104x/menit,tegangan dan isi cukup, RR 22x/menit,
TUGAS :
1. Lakukan pemasangan EKG pada pasien ini
2. Lakukan pembacaan hasil EKG dan jelaskan kepada penguji
3. Tentukan diagnosa dan 2 diagnosa banding, sampaikan kepada
penguji
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek
penilaian yang bersesuaian)
A. Penguji menilai kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
(pemasangan EKG).
Tata Cara pemasangan EKG
1. Perkenalkan diri dan lakukan informed consent kepada pasien
2. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar
3. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien
memakai jam tangan, gelang, logam lain agar dilepas
4. Pemeriksa menyiapkan alat pemeriksaan EKG
5. Pemeriksa mencuci tangan
6. Bersihkan kotoran yang menempel pada pasien dengan
menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.
7. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
8. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai.
9. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
10. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai
pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien,
untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF)
dengan patokan berdasarkan gambar berikut :
11. Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead
V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan
V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri
V3 pada pertengahan V2 dan V4
V4 pada interkosta kelima garis pertengahanclavikula kiri
V5 pada axila sebelah depan kiri
V6 pada axila sebelah belakang kiri
12. Memasang elektroda untuk estermitas dengan patokan :
Warna merah pada pergelangan tangan kanan
Warna hijau pada kaki kiri
Warna hitam pada kaki kanan.
Warna kuning pada pergelangan tangan kiri.
13. Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik dan voltase
10mm
14. Melakukan perekaman, minta pasien untuk tidak bergerak ataupun
berbicara dan menyentuh benda logam selama perekaman
15. Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua
elektroda yang melekat ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan
seperti semula.
16. Pasien dibantu merapihkan pakaian
17. Bersihkan alat dan bahan
18. Hasil EKG (diberikan apabila peserta ujian melakukan
pemasangan EKG dengan benar)
Hasil EKG : ST elevation in di lead anterior V1 - 6, I and aVL
reciprocal ST depression in the inferior lead
B. Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang
ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis: Infark Miokard Akut
Diagnosis Banding
1. unstable angina
2. Diagnosis Banding :
a. Diseksi aorta (nyeri dada umumnya sangat hebat, dapat
menjalar ke perut dan punggung).
b. Kelainan saluran cerna bagian atas (hernia diafragmatika,
esofagitis refluks)
c. Kelainan lokal dinding dada (nyeri bersifat lokal,
bertambah dengan tekanan atau perubahan posisi tubuh)
d. Kompresi saraf (terutama C8, nyeri pada distribusi saraf
tersebut)
e. Kelainan intra-abdominal (kelainan akut, pankreatitis
dapat menyerupai IMA)