Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM

BIMBINGAN KONSELING
SMP MGBK KAB. CIAMIS
TAHUN PELAJARAN 20..-20..

PEMERINTAHAN KABUPATEN CIAMIS


DINAS PENDIDIKAN
SMP MGBK KABUPATEN CIAMIS
L
Jalan ………………………………………………….
Website……………… e-mail : …………………….
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………....i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………………
B. Dasar Hukum …………………………………………………………………….
C. Visi dan Misi …………………………………………………………………….
D. Deskripsi Kebutuhan …………………………………………………………….
E. Tujuan …………………………………………………………….

BAB II STRATEGI PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


A. Strategi Layanan Dasar ………………………………………………………
B. Strategi Layanan responsif ………………………………………………………
C. Strategi Perencanaan individual ………………………………………………………
D. Strategi Layanan Dukungan System …………………………………………………...

BAB III RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN) ………………………………


BAB IV EVALUASI DAN AKUNTABILITAS ………………………………
BAB V ANALISIS HASIL PROGRAM DAN TINDAK LANJUT……………………………..
BAB VI PERSONAL BIMBINGAN DAN KONSELING ………………………………
LEMBAR PENGESAHAN

Kordinator BK

NIP……………………………

Pengawas Bimbingan Konseling Mengetahui


Kepala SMP Negeri ……… Ciamis

………………………………… ……………………………
NIP. Nip……………………………
Kata Penganta
Berkat rahmat Allah SWT dan atas kekuatan yang diberikan kepada kita khususnya guru
BK sehingga program kegiatan Bimbingan Konseling SMP N…….. Ciamis tahun
pelajaran……………. telah selesai tersusun.
Pelaksnaan Bimbingan Konseling di sekolah peran guru pembimbing merupakann faktor
yang utama, namun tercapai atau tidaknya keberhasilan layanan akan banyak ditentukan oleh
program pelaksanaannya. Program Bimbingan Konseling ini bukan hanya sebagai salah satu
sumber atau pegangan guru BK melainkan juga sangat berguna bagi Kepala Sekolah sebagai
manager di sekolah.
Penyusunan Program Bimbingan Konseling di sesuaikan dengan buku penataan
pendidikan profesional konselor dan layanan Bimbingan Konseling dalam jalur pendidikan
formal dan juga petunjuk dari Kepala Sekolah serta
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………...
Terima Kasih kami ucapkan kepada
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………

Koordinator BK

……………………………….
……………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak bergulirnya era reformasi di Negeri ini,dunian pendidikan mengalami
perubahan.salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah kebijakanyang
dahulunya bersifat sentralistikmenjadi desentralistis.Sejalan dengan diberlakukannya UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara.
Untuk itu Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Bimbingan dan
konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan
perkembangan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, memperbaiki dan
memperhalus perilaku.
.
. Upaya untuk menangkal atau mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan adalah
dengan mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik
dan terprogram untuk mencapai standar kompentensi kemandirian. Atas dasar inilah program
bimbingan dan konseling dibuat dengan harapan program ini dapat memberikan arah terhadap
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

B. LANDASAN
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, , Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik, dan
pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan pasal 12 ayat (1 b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
2. Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 5
s.d pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik
dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan atau oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di
sekolah dan diluar sekolah.
5. Permendikdas 39 tahun 2009 Beban kerja guru Bimbingan Konseling adalah 150 siswa
C. VISI DAN MISI
1.Visi:
“ Visi pelalayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan
perkembangan dan pengentasan masalahagar peserta didik berkembang secara optimal
,mandiri dan bahagia.
2. Misi
a. Misi pendidikan,yaitu mempasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan
perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan,yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik di dalam
lingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat
c. Misi pengentasan masalah,yaitu mempasilitasi pengentasan masalah peserta
didikmengacu pada kehidupan efektif sehari –hari.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi diatas didasarkan pada pemenuhan
tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP/MTs, yaitu :
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha esa.
b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap posiitif serta dinamis terhadap perubahan
pisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
atau wanita.
d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang
lebih luas.
e. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi
seni.
f. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan /atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat
g. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi.
h. Mengenal sistem etika dan nilai nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat dan warga Negara.

Berikut ini dikemukakan kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil analisi tugas
perkembangan yang dilaksanakan melalui jenis layanan atau kegiatan pendukung.
Kelas IX Semester I aspek /tugas perkembangan……… dan semester II aspek /tugas
perkembangan ……….
Kelas VIII Semester I aspek /tugas perkembangan……dan semester II aspek /tugas
perkembangan………….
Kelas VII Semester I aspek /tugas perkembangan………, dan semester II aspek /tugas
perkembangan……………
Hasil ini ditindak lanjuti dengan konseling [apa saja terserah lay orientasi,lay informasi
,penempatan dan penyaluran.penguasaan konten,kons perorangan,kons kelompok,bimb kelompok
konsutasi, mediasi dan kegiatan pendukung

E. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING


Adapun tujuan pemberian layanan bimbingan konseling ialah agar siswa dapat :
.
1. Mengembangkan seluruh potensi dann kekuatan yang dimilikanya seoptimal mungkin.
2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya.
3. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkunan kerja.
Jadi tujuan dalam Bimbingan Konseling adanya ketuntasan prilaku siswa dalam 10 aspek
Tugas Perkembangan SMP yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Strategi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling melalui tahapan sebagai berikut :


 Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :
a. Analisis kebutuhan peserta didik
Analisis ini didasarkan dari :
 Alat ungkapan Masalah (AUM)
 Pengalaman konselor
 Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali kelas, guru mata
pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)
b. Konsultasi program
c. Penyusunan program
d. Penyediaan sarana dan prasarana
e. Pembagian tugas
 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu:
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :
 Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan informasi, penempatan/penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
 Volume kegiatan tatap muka adalah satu jam perkelas per minggu dan dilaksanakan
secara terjadwal.
 Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan
kepustakaan, dan lain tangan kasus.
b. Di luar jam pembelajaran sekolah meliputi :
 Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
 Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuevalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
 Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah maksimum 50 % dari
seluruh kegiatan pelayanan konseling, di ketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
sekolah.
Pengembangan Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistis.
2. Bimbingan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
3. Bimbingan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4. Bimbingan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
5. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
6. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, social, belajar, karir/jabatan dan pendidikan lanjutan.
7. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
8. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
9. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
10. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan social, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui
dinamika kelompok.
11. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
12. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
13. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan
dan memperbaiki hubungan antar mereka.
14. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrument, baik tes maupun non tes.
15. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
16. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak/pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup.
17. Kunjungan rumah, merupakan kegiatan untuk bmemperoleh Data keterangan
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa melalui
kunjungan ke rumahnya. Kerjasama dengan orang tua diperlukan.
18. Alih tangan kasus, merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan
yang lebih tepat dan tuntas atas maslah yang dialami siswa dengan memudahkan
penanganan kasus ke pihak lainnya. misalnya ke guru Mata Pelajaran konselor sesuai
dengan permaslahan siswa.
19. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan social,
kegiatan belajar dan karir.
Adapun untuk lebih lengkapnya seluruh kegiatan dikelompokan dalam :
A. layanan Dasar
Merupakan proses pemberian bantuan kepada peserta didik melalui kegiatan penyerapan
pengalaman struktur secara kolektif/kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan
yang dituangkan sebagai standar yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani kebutuhannya.
1. Tujuan
Membantu peserta didik memperoleh perkembangan normal, agar dapat mencapai tugas-
tugas perkembangan secara optimal, kemampuan dalam:
a. Memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, social budaya, agama)
b. Mampu mengembangkan keterampilan tingkah laku yang baik yang layak bagi diri
dan lingkungannya.
c. Mampu menangani masalah
d. Mampu mengembangkan diri dalam mencapai tujuan hidup
2. Prediksi kebutuhan
Untuk mencapai tujuan tersebut, perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar karir.
Materi pegembangan yang diberikan berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik
meliputi tugas-tugas perkembangan sehingga adanya kemandirian peserta didik yang
mencakup :
- Motivasi berprestasi
- Keterampilan pemecahan masalah
- Keterampilan hubungan antar pribadi dan berkomunikasi
- Kesadaran keragaman budaya
- Perilaku bertanggung jawab

Sedangkan yang berhubungan dengan perkembangan kariri mencakup perkembangan:


- Fungsi agama bagi kehidupan
- Pemilihan program
- Keterampilan kerja professional
- Kesiapan pribadi dalam menghadapi pekerjaan
- Perkembangan dunia kerja
- Iklim kehidupan dunia kerja
- Cara melamar pekerjaan
- Kasus-kasus criminal
- Budaya bahaya perkelahian
- Dampak pergaulan bebas

3. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan layanan dasar dilakukan melalui kontak langsung maupun tidak
langsung berupa :
- Layanan klasikal (terjadwal)
- Layanan informasi (terjadwal)
- Layanan Orientasi (insidentil)
- Layanan bimbingan kelompok (terjadwal)
- Layanan pengumpulan data (terjadwal)

B. Layanan Responsif
Adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah
yang memerlukan pertolongan segera (LAISEG) diantaranya melalui penerpan (kons
perorangan,kons kelompok,mediasi konsultasi dll yang tidak terprogram)
1. Tujuan
a. Membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhan dan memcahkan masalah
yang dialaminya.
b. Membantu yang mengalami hambatan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan
.
2. Prediksi Kebutuhan
Kebutuhann dan masalah yang dihadapi peserta didik meliputi banyak hal, baik
berkenaan dengan aspek pribadi, social, belajr,maupun karir
3. Strategi Pelaksanaan
Layanan responsive dilakukan dengan beberapa strategi antara lain :
a. Konseling individual
b. Konseling kelompok
c. Mediasit
d. Konsultasiia
e. Konferensi kasus
f. Kunjungan rumah

C. Perencanaan Individual
Adalah proses memfasilitasi peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas
yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya.
1. Tujuan
Membantu peserta didik agar :
- Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya
- Mampu merumuskan tujuan terhadap perkembangan dirinya)
Melalui layanan perencanaan individual, peserta didik dapat :
a. Mempersiapkan diri untuk pendidikan lanjutan
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya
c. Mengambil keputusan berdasarkan perencanaan diri.
2. Prediksi Kebutuhan
Disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tiap satuan pendidikan berdasarkan hasil
analisi tugas perkembanganr.
3. Strategi Pelaksanaan
Guru pembimbing membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya berdasarkan data/informasi yang diperoleh, menyangkut pencapaian tugas-
tugas perkembangan.
Melalui kegiatan penilaian diri, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan
dan pengarahan dirinya secara positif.

D. DUKUNGAN SISTEM
Kegiatan-kegiatan manajemen yang membantu meningkatkan Program Bimbingan Konseling
untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan layanan dasar, layanan responsive dan
perencanaan individual.
Kegiatan tersebut diarahkan pada :
1. Pengembangan program
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
2. Penilaian Program
Untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layan Bimbingan Konseling yang
telah dilaksanakan.
3. Pengembangan Staf
Agar guru Bimbingan memiliki kompetensi yaitu :
a. Memahami secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani (himpunan Data)
b. Menguasai landasan teoritik Bimbingan Konseling dan mengembangkan pribadi serta
profesionalisme guru Bimbingan Konseling melalui MGP (sekolah, komisariat,
kabupaten) seminar dan workshop.
4. Pemanfaatan sumber daya masyarakat
Kerjasama ini dilakukan dengan instansi pemerintah yaitu : Kepolisian, Rumah Sakit,
Perguruan Tinggi. Sedangkan instansi swasta/perorangan yaitu : dokter,, ulama,
pengusaha, dan tokoh masyarakat.
BAB IV
EVALUASI DAN AKUNTABILITAS

Untuk mengetahui seberapa jauh kopetensi yang di harapkan telah dimiliki peserta didik.
Untuk setiap akhir pemeberian layanan diperlukan mengetahui keberhasilan layanan yang
diberikan dengan mengetahui apakah kompetensi layananr yang diberikan sudah dimiliki peserta
didik. Dengan demikian maka yang perlu diketahui adalah kondisi nyata keadaan peserta didik
terkait dengan materi layanan yang diberikan.
Penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkahlaku serta
perkembangan siswa.oleh karena itu penilaian dilakukan dalam protes pencapaian kemajuan
perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa tersebut. Penilaian bimbingan konseling
ditunjukan kepada penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan :
a. Mengamati partisipasi dan aktipitas siswa dalam kegiatan layanan.
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas layanan yang di berikan atau pemahaman atas
masalah yang dialaminya. .
c. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Dilihat dari tahapan penilaian dalam bimbingan dan konseling dapat dipisahkan menjadi tiga
tahap,
a. Penilaian segera ( laiseg), adalah penilaian tahap awal yang dilakukan
segera setelah atau menjelang diakhirnya layanan yang dimaksud.penilaian dapat diungkap
dengan menanyakan kepaqda siswa tentang proses dan keadaan siswa terkait dengan materi
layanan yang diberikan
b. Penilaian jangka pendek ( laijapen) adalah penilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu
atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan.
penilaian ini dapat dilakukan dengan mengobserpasi ( mengamati) ataupun mewancarai
( menanyakan) dari beberapa sumber yang tau tentang keadaan kondisi siswa yang diberi
layanan .
c. Penilaian jangka panjang ( laijapan) adalah penilaian lebih menyeluruh setelah
dilaksanakannya layanan dengan selang waktu tertentu sepeti satu semeste

BAB V
ANALISIS HASIL DAN PROGRAM TINDAK LANJUT

Dalam tahap evaluasi terdiri dari:


a. Penilaian
Penilaian proses kegiatan layanan BK dilakuakn melalui analisis terhadap keterlibatan
unsure-unsur sebagaimana tercantum dalam SATLAN dan SATKUNG untuk mengetahui
epektipitas dan episiensi pelaksanaan kegiatan.
b. Tindak lanjut
dari hasil penilaian yang dilakukan merupakan bahwea untuk program tahun berikutnya
c. Laporan
pelaporan terdiri dari laporan bulanan, laporan smester dan laporan tahunan kepada kepala
sekolah

KEGIATAN HAMBATAN HASIL ANALISIS TINDAK LANJUT


A. Layanan dasar
1. Layanan 1. Ada 1. tepat memilih jenis 1.Masih tetap di programkan
informasi siswa absent layanan siswa absent diberi layanan
khusus
2. Layanan orientasi 2. Masih banyak 2.Masih tetap din programkan
2. Penyampaian siswa yang belum Panitia PSB lebih tegas
materi di kelas memahami dan penugasan kepada petugas
kurang maksimal melaksanakan
tanggung jawabnya
disekolah
3. Bimbingan 3. Tepat memilih 3. Masih tetap di programkan
kelompok 3. Nilai akademik jenis layanan dihimbau kepada para guru
(data) ada yang untuk tepat waktu
kurang lengkap menyerahkan nilai
karena terlambat
diserahkan ke
4. Himpunan data guru Bk 4. Tepat memilih jenis 4. Mengadakan kegiatan
4. Waktu layanan serupa pada tahun pelajaran
untuk wawancara berikutnya
terbatas diluar jam pelajaran
B. Layanan Responsif
5. Konseling Individual 5. Ada siswa yang 5. Tepat memilih jenis 5. Masih tetap diprogramkan
masih belum layanan Diberikan layanan untuk
terbuka lebih terbuka kepada guru
BK

6. Masih ada siswa 6. Tepat memilih jenis 6. Masih tetap diprogramkan


yang belum terus layanan guru BK dengan teknik
terang dengan lain, mencari informasi
sikapnya di yang bisa di percaya
kelas/rumah
7. Bimbingan Kelompok 7. Masih ada siswa 7. Tepat memilih jenis 7. Masih tetap diprogramkan
- Konseling Kelompok yang belum layanan Kolaborasi informasi / data
terbuka kepada dari para guru, sehingga bisa
guru MP, dipakai dasar untuk ada
walikelas, orang perubahan.
tua, guru BK
tentang sikapnya
dalam
meningkatkan nilai
akademik
8. Konsultasi 8. Masih ada siswa 8. Tepat memilih jenis 8. Masih tetap diprogramkan
- Penguasaan Konten yang ketika Layanan Pelaksanaan pengarahan
pengarahan dari sebaiknya dalam ruangan
kepolisian / rumah dan pertingkatan.
sakit, tidak
maksimal karena
tempat kurang
mendukung
9. Kunjungan Rumah 9. Masih ada siswa 9. Tepat memilih jenis 9. Masih tetap diprogramkan
yang kurang Layanan Di ingatkan kembali ketika
lengkap pengisian biodata di
memberikan data bimbing guru BK
alamat yang bisa
dihubungi
10. Konferensi Kasus 10. - 10. Tepat memilih 10. Masih tetap diprogramkan
Jenis layanan

C. Layanan Individual
11. Himpunan Data 11. ada beberapa 11. Tepat memilih jenis 11. Masih tetap diprogramkan
siswa yang tidak layanan yang absen diberikan tes
ikut tes karena susulan
sakit/ijin
D. Dukungan Sistem
12. Prasarana BK 12. Sampai dengan 12. Tepat memilih jenis 12. Masih tetap diprogramkan
sekarang ruangan Kegiatan Program ruang Bk yang
BK belum standar di serahkan ke KS
menetap / pindah- dan urusan sarana sekolah
pindah
13. Peningkatan 13. Kegiatan seminar 13. Tepat memilih jenis 13. Masih tetap diprogramkan
Profesional Guru BK yang tempatnya Kegiatan Agar tidak ketinggalan
terlalu jauh, informasi tanya kesekolah
jarang diikutkan lain yang mengikuti
seminar
14. Evaluasi Program BK 14. – 14. Tepat memilih jenis 14. Masih tetap diprogramkan
kegiatan
15. Pembagian Tugas 15. Masih kurang 2 15. Tepat memilih jenis 15. Masih tetap diprogramkan
guru BK kegiatan Satu guru BK membimbing
dibanding dengan lebih dari ketentuan
jumlah siswa
yang ada
BAB VI
PERSONAL BIMBINGAN DAN KONSELING

Tenaga utama pelayanan Konseling adalah Guru pembimbing/Konselor yang merupakan tenaga
personal.
Tenaga ini hendaknya memiliki modal personal dan modal professional.
Modal personal meliputi :
- Berwawasan luas
- Menyayangi anak
- Sabar
- Bijaksana
- Lembut
- Baik hati
- Menjadi contoh
- Tanggap
- Memahami
- Bersikap positif terhadap pelayanan konseling
Modal Profesional meliputi kemantapan :
- Wawasan
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Nilai dan sikap dalam pelayanan konseling
1. Personal BK SMP N… Ciamis Tahun 20..-20.. sebagai berikut :
NO NAMA IJAZAH JABATAN MEMBIMBING SISWA
1. ………………….. Koordinator Kls…………
…….. Siswa
Kls…………
2. …………………..
……. Siswa
3. …………………..
Kls…………
……..Siswa
Jumlah Siswa 1.024 Siswa

Sarana dan Prassarana di SMP N …. Ciamis antara lain sebagai berikut:


2. Sarana
a. Alat Pengumpul Data
Penyediaan alat pengumpul data seperti: format-format, pedoman, observasi, pedoman
wawancara, angket/data pribadi, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar.
b. Alat penyimpanan data, contoh : Map Pribadi Siswa
c. Perlengkapan teknis, contoh: Buku pedoman/petunjuk, blanko surat, agenda surat,
komputer.
3. Prasarana
Prasarana Penunjang Layanan
a. Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas: …………………………………………..
b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan layanan terdiri atas biaya/anggaran biaya
yang diperlukan : Home Visit, tes …., , buku dan map pribadi.
4.
KESIMPULAN
Bimbingan dan Konseling adalah bantuan khusus yang diberikan kepada peserta didik dengan
memperhatikan keunikan-keunikan individu/peserta didik dalam rangka perkembangan potensi
peserta didik secara optimal serta dapat menyelesaikan diri dengan lingkungannya sebagai hasil
akhir dari pelaksanaan layanan peserta didik diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas
perkembangannya dengan baik, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tugas-
tugas perkembangan berikutnya.

SARAN
Pelaksanaan layanan dapat terlaksana dengan baik bila semua pihak mendukung program yang
telah dibuat. Oleh sebab itu dapat disarankan sebagai berikut :
1. Kepada kepala sekolah bagar dapatnya memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2. Kepada wali kelas dan para guru mata pelajaran agar bekerja sama dalam mengembangkan
potensi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai