Contoh Format Program Umum BK
Contoh Format Program Umum BK
BIMBINGAN KONSELING
SMP MGBK KAB. CIAMIS
TAHUN PELAJARAN 20..-20..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………………
B. Dasar Hukum …………………………………………………………………….
C. Visi dan Misi …………………………………………………………………….
D. Deskripsi Kebutuhan …………………………………………………………….
E. Tujuan …………………………………………………………….
Kordinator BK
NIP……………………………
………………………………… ……………………………
NIP. Nip……………………………
Kata Penganta
Berkat rahmat Allah SWT dan atas kekuatan yang diberikan kepada kita khususnya guru
BK sehingga program kegiatan Bimbingan Konseling SMP N…….. Ciamis tahun
pelajaran……………. telah selesai tersusun.
Pelaksnaan Bimbingan Konseling di sekolah peran guru pembimbing merupakann faktor
yang utama, namun tercapai atau tidaknya keberhasilan layanan akan banyak ditentukan oleh
program pelaksanaannya. Program Bimbingan Konseling ini bukan hanya sebagai salah satu
sumber atau pegangan guru BK melainkan juga sangat berguna bagi Kepala Sekolah sebagai
manager di sekolah.
Penyusunan Program Bimbingan Konseling di sesuaikan dengan buku penataan
pendidikan profesional konselor dan layanan Bimbingan Konseling dalam jalur pendidikan
formal dan juga petunjuk dari Kepala Sekolah serta
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………...
Terima Kasih kami ucapkan kepada
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………
Koordinator BK
……………………………….
……………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak bergulirnya era reformasi di Negeri ini,dunian pendidikan mengalami
perubahan.salah satu perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah kebijakanyang
dahulunya bersifat sentralistikmenjadi desentralistis.Sejalan dengan diberlakukannya UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,ahlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara.
Untuk itu Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Bimbingan dan
konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan
perkembangan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, memperbaiki dan
memperhalus perilaku.
.
. Upaya untuk menangkal atau mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan adalah
dengan mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik
dan terprogram untuk mencapai standar kompentensi kemandirian. Atas dasar inilah program
bimbingan dan konseling dibuat dengan harapan program ini dapat memberikan arah terhadap
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
B. LANDASAN
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, , Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik, dan
pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan pasal 12 ayat (1 b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
2. Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 5
s.d pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik
dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan atau oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di
sekolah dan diluar sekolah.
5. Permendikdas 39 tahun 2009 Beban kerja guru Bimbingan Konseling adalah 150 siswa
C. VISI DAN MISI
1.Visi:
“ Visi pelalayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan
perkembangan dan pengentasan masalahagar peserta didik berkembang secara optimal
,mandiri dan bahagia.
2. Misi
a. Misi pendidikan,yaitu mempasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan
perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan,yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik di dalam
lingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat
c. Misi pengentasan masalah,yaitu mempasilitasi pengentasan masalah peserta
didikmengacu pada kehidupan efektif sehari –hari.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi diatas didasarkan pada pemenuhan
tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP/MTs, yaitu :
a. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha esa.
b. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap posiitif serta dinamis terhadap perubahan
pisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
c. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
atau wanita.
d. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang
lebih luas.
e. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi
seni.
f. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan
pelajaran dan /atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat
g. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial, dan ekonomi.
h. Mengenal sistem etika dan nilai nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat dan warga Negara.
Berikut ini dikemukakan kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil analisi tugas
perkembangan yang dilaksanakan melalui jenis layanan atau kegiatan pendukung.
Kelas IX Semester I aspek /tugas perkembangan……… dan semester II aspek /tugas
perkembangan ……….
Kelas VIII Semester I aspek /tugas perkembangan……dan semester II aspek /tugas
perkembangan………….
Kelas VII Semester I aspek /tugas perkembangan………, dan semester II aspek /tugas
perkembangan……………
Hasil ini ditindak lanjuti dengan konseling [apa saja terserah lay orientasi,lay informasi
,penempatan dan penyaluran.penguasaan konten,kons perorangan,kons kelompok,bimb kelompok
konsutasi, mediasi dan kegiatan pendukung
3. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan layanan dasar dilakukan melalui kontak langsung maupun tidak
langsung berupa :
- Layanan klasikal (terjadwal)
- Layanan informasi (terjadwal)
- Layanan Orientasi (insidentil)
- Layanan bimbingan kelompok (terjadwal)
- Layanan pengumpulan data (terjadwal)
B. Layanan Responsif
Adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah
yang memerlukan pertolongan segera (LAISEG) diantaranya melalui penerpan (kons
perorangan,kons kelompok,mediasi konsultasi dll yang tidak terprogram)
1. Tujuan
a. Membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhan dan memcahkan masalah
yang dialaminya.
b. Membantu yang mengalami hambatan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan
.
2. Prediksi Kebutuhan
Kebutuhann dan masalah yang dihadapi peserta didik meliputi banyak hal, baik
berkenaan dengan aspek pribadi, social, belajr,maupun karir
3. Strategi Pelaksanaan
Layanan responsive dilakukan dengan beberapa strategi antara lain :
a. Konseling individual
b. Konseling kelompok
c. Mediasit
d. Konsultasiia
e. Konferensi kasus
f. Kunjungan rumah
C. Perencanaan Individual
Adalah proses memfasilitasi peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas
yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya.
1. Tujuan
Membantu peserta didik agar :
- Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya
- Mampu merumuskan tujuan terhadap perkembangan dirinya)
Melalui layanan perencanaan individual, peserta didik dapat :
a. Mempersiapkan diri untuk pendidikan lanjutan
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya
c. Mengambil keputusan berdasarkan perencanaan diri.
2. Prediksi Kebutuhan
Disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tiap satuan pendidikan berdasarkan hasil
analisi tugas perkembanganr.
3. Strategi Pelaksanaan
Guru pembimbing membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya berdasarkan data/informasi yang diperoleh, menyangkut pencapaian tugas-
tugas perkembangan.
Melalui kegiatan penilaian diri, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan
dan pengarahan dirinya secara positif.
D. DUKUNGAN SISTEM
Kegiatan-kegiatan manajemen yang membantu meningkatkan Program Bimbingan Konseling
untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan layanan dasar, layanan responsive dan
perencanaan individual.
Kegiatan tersebut diarahkan pada :
1. Pengembangan program
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
2. Penilaian Program
Untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layan Bimbingan Konseling yang
telah dilaksanakan.
3. Pengembangan Staf
Agar guru Bimbingan memiliki kompetensi yaitu :
a. Memahami secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani (himpunan Data)
b. Menguasai landasan teoritik Bimbingan Konseling dan mengembangkan pribadi serta
profesionalisme guru Bimbingan Konseling melalui MGP (sekolah, komisariat,
kabupaten) seminar dan workshop.
4. Pemanfaatan sumber daya masyarakat
Kerjasama ini dilakukan dengan instansi pemerintah yaitu : Kepolisian, Rumah Sakit,
Perguruan Tinggi. Sedangkan instansi swasta/perorangan yaitu : dokter,, ulama,
pengusaha, dan tokoh masyarakat.
BAB IV
EVALUASI DAN AKUNTABILITAS
Untuk mengetahui seberapa jauh kopetensi yang di harapkan telah dimiliki peserta didik.
Untuk setiap akhir pemeberian layanan diperlukan mengetahui keberhasilan layanan yang
diberikan dengan mengetahui apakah kompetensi layananr yang diberikan sudah dimiliki peserta
didik. Dengan demikian maka yang perlu diketahui adalah kondisi nyata keadaan peserta didik
terkait dengan materi layanan yang diberikan.
Penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkahlaku serta
perkembangan siswa.oleh karena itu penilaian dilakukan dalam protes pencapaian kemajuan
perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa tersebut. Penilaian bimbingan konseling
ditunjukan kepada penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan :
a. Mengamati partisipasi dan aktipitas siswa dalam kegiatan layanan.
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas layanan yang di berikan atau pemahaman atas
masalah yang dialaminya. .
c. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Dilihat dari tahapan penilaian dalam bimbingan dan konseling dapat dipisahkan menjadi tiga
tahap,
a. Penilaian segera ( laiseg), adalah penilaian tahap awal yang dilakukan
segera setelah atau menjelang diakhirnya layanan yang dimaksud.penilaian dapat diungkap
dengan menanyakan kepaqda siswa tentang proses dan keadaan siswa terkait dengan materi
layanan yang diberikan
b. Penilaian jangka pendek ( laijapen) adalah penilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu
atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan.
penilaian ini dapat dilakukan dengan mengobserpasi ( mengamati) ataupun mewancarai
( menanyakan) dari beberapa sumber yang tau tentang keadaan kondisi siswa yang diberi
layanan .
c. Penilaian jangka panjang ( laijapan) adalah penilaian lebih menyeluruh setelah
dilaksanakannya layanan dengan selang waktu tertentu sepeti satu semeste
BAB V
ANALISIS HASIL DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
C. Layanan Individual
11. Himpunan Data 11. ada beberapa 11. Tepat memilih jenis 11. Masih tetap diprogramkan
siswa yang tidak layanan yang absen diberikan tes
ikut tes karena susulan
sakit/ijin
D. Dukungan Sistem
12. Prasarana BK 12. Sampai dengan 12. Tepat memilih jenis 12. Masih tetap diprogramkan
sekarang ruangan Kegiatan Program ruang Bk yang
BK belum standar di serahkan ke KS
menetap / pindah- dan urusan sarana sekolah
pindah
13. Peningkatan 13. Kegiatan seminar 13. Tepat memilih jenis 13. Masih tetap diprogramkan
Profesional Guru BK yang tempatnya Kegiatan Agar tidak ketinggalan
terlalu jauh, informasi tanya kesekolah
jarang diikutkan lain yang mengikuti
seminar
14. Evaluasi Program BK 14. – 14. Tepat memilih jenis 14. Masih tetap diprogramkan
kegiatan
15. Pembagian Tugas 15. Masih kurang 2 15. Tepat memilih jenis 15. Masih tetap diprogramkan
guru BK kegiatan Satu guru BK membimbing
dibanding dengan lebih dari ketentuan
jumlah siswa
yang ada
BAB VI
PERSONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
Tenaga utama pelayanan Konseling adalah Guru pembimbing/Konselor yang merupakan tenaga
personal.
Tenaga ini hendaknya memiliki modal personal dan modal professional.
Modal personal meliputi :
- Berwawasan luas
- Menyayangi anak
- Sabar
- Bijaksana
- Lembut
- Baik hati
- Menjadi contoh
- Tanggap
- Memahami
- Bersikap positif terhadap pelayanan konseling
Modal Profesional meliputi kemantapan :
- Wawasan
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Nilai dan sikap dalam pelayanan konseling
1. Personal BK SMP N… Ciamis Tahun 20..-20.. sebagai berikut :
NO NAMA IJAZAH JABATAN MEMBIMBING SISWA
1. ………………….. Koordinator Kls…………
…….. Siswa
Kls…………
2. …………………..
……. Siswa
3. …………………..
Kls…………
……..Siswa
Jumlah Siswa 1.024 Siswa
SARAN
Pelaksanaan layanan dapat terlaksana dengan baik bila semua pihak mendukung program yang
telah dibuat. Oleh sebab itu dapat disarankan sebagai berikut :
1. Kepada kepala sekolah bagar dapatnya memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2. Kepada wali kelas dan para guru mata pelajaran agar bekerja sama dalam mengembangkan
potensi peserta didik.