Anda di halaman 1dari 10

1

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
keselamatan dan kesehatan serta hidayahNya kepada kita semua , sehingga Tim Tenaga
Pelaksana Kesehatan Jiwa (CMHN) telah dapat menyusun Laporan Tahunan Program
Kesehatan Jiwa Puskesmas Sapta Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Tahun
2016. Tak lupa shalawat beserta salam kita sampaikan kepada junjungan kita NAbi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Laporan ini merupakan lanjutan
dari Laporan Tahunan yang lalu agar dapat dilihat hasil maksimal dari pengobatan dan
tindakan yang telah di lakukan terhadap pasien dan keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Dengan selesainya Laporan Tahunan ini kami dari Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
(CMHN) Puskesmas Sapta Jaya Kecamatan Rantau mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Kepala UPTD. Puskesmas Sapta Jaya Kecamatan Rantau
2. Seluruh staf UPTD. Puskesmas Sapta Jaya Kecamatan Rantau
3. Pasien dan Keluarga pasien yang telah ikut bekerja sama dalam merawat pasien yang
mengalami gangguan jiwa
4. Masyarakat yang telah mendukung dan merespon dengan baik terhadap pelaksanaan
Program Kesehatan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Jaya Kecamatan Rantau
Kami sangat menyadari bahwa Laporan Tahunan yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
Laporan Tahunan Kesehatan Jiwa ini dapat lebih sempurna dan dapat dipergunakan secara
optimal untuk ikut serta membangun Kesehatan Jiwa di Indonesia.

Sapta Jaya, Januari 2016


Penyusun

(CMHN)

2
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Undang- undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, Sehat adalah keadaan sejahtera dari
fifik, mental, dan social serta produktif secara ekonomis. Jadi kesehatan jiwa ( Mental )
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan.
Dengan terjadinya perubahan pesat dari masyarakat Agraris ke masyarakat Industri
beserta bebagai dampaknya, maka keadaan ini sangat rawan untuk terjadinya masalah
gangguan kesehatan jiwa. Dampak perubahan yang sangat cepat pada kesehatan jiwa
masyarakat antara lain dapat terlihat dengan adanya putus sekolah, tawuran antar pelajar,
antar kampong, antar suku dan golongan, tindakan kekerasan, kriminalitas, pengangguran,
gangguan psikosomatis, depresi, cemas serta maslah kesehatan jiwa lainnya.
Gangguan kesehatan jiwa walaupun tidak langsung menyebabkan kematian namun
akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarga, baik mental
maupun material. Sampai saat ini masyarakat masih mengutamakan pada keluhan fisik dan
kurang memperhatikan adanya keluhan mental emosional yang melatar belakangi keluhan
fifik tersebut, orang sering kali menolak bila di rujuk untuk menjalani therapy konseling
dalam bidang kesehatan jiwa sehingga penanganan masalah kesehatan jiwa terabaikan dan
pengobatan yang di berikan menjadi tidak maksimal dan sia-sia, baik dalam pemberian obat
maupun pemeriksaan yang sebenarnya diperlukan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
pengertian masyarakat tentang kesehatan jiwa.
Dengan adanya Program Kesehatan Jiwa yang saat ini terus di kembangkan melalui
semua Puskesmas, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pemahaman dan pengertian
masyarakat tentang kesehatan jiwa sehingga masyarakat dapat mengenali, mencegah dan
mengatasi kesehatan jiwa secara dini untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat
itu.

3
II. LANDASAN HUKUM
1 Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintah Daerah.
3.Peraturan pemerintah No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Oonomi
4.Keputusan Presiden No.3 tahun 2001 Juncto No. 111 tahun 2001 tentang Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi.
5.Keputusan Menteri Kesehatan R.I No.979/SK/IX/2001 tentang prosedur Tetap Pelayanan
Kesehatan Penanggulanggan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi.
6.Keputusan Menteri Kesehatan R.I No. 1362/Menkes/SK/XII/2001 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Kedaruratan dan bencana.
7.Keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial
No.765/Menkes/SKB/VI/2002.
8.Qanun Aceh, No.4 tahun 2010 tentang kesehatan

III. TUJUAN.
1. Tujuan Umum.
Meningkatkan derajat Kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat.

2. Tujuan Khusus.
2.1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan jiwa.
2.2. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan kesehatan
jiwa di masyarakat.
2.3. Terdeteksi dan tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa
secara dini.

4
IV.SASARAN
A.Sasaran Langsung
Semua Penderita Gangguan Mental
B.Sasaran Tidak Langsung
- Keluarga Penderita Gangguan Jiwa
- Masarakat Penderita gangguan Jiwa

5
BAB II

KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan Keswa yang Telah Dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan program Keswa, perawat CMHN melakukan kegiatan supervisi


ke rumah- rumah pasien atas dasar data yang telah ada sebelumnya. Supervisi ini diberikan
tidak hanya kepada pasien tetapi juga terhadap keluarga pasien.

TABLE 1
JADWAL KEGIATAN SUERVISI YANG TELAH DILAKUKAN PADA TAHUN 20016

PUSKESMAS SAPTA JAYA

Jlh Jlh
No Bulan Desa Ket
Pasien Supervisi

1 Januari - - 5 desa Pendataan

2 Februari - - 5 desa Penyuluhan

3 Maret 2 org 4 kali -Suka Rahmat Psn Tergantung


(1 Org,2x Supervisi)
-Suka mulia Psn Tergantung
(1 Org,2x Supervisi

4 April 2 Org 4 Kali -Jamur Labu Psn Tergantung


(1 Org, 2x Supervisi)
-Suka Mulia Psn Tergantung
(1 Org, 1x Supervisi)

5 Mei 2 Org 4 Kali - Suka Rahmat Psn Tergantung


(1 org,2 x Suprevisi)
- Suka Mulia Psn Tergantung
(1 org,2 x Supervisi)

6 Juni 2 Org 4 Kali -Suka Mulia Psn Tergantung


(1 org,2 x Supervisi)

6
- jamur Labu Psn Tergantung
(1 org,2 x Supervisi)

7 Juli 2 Org 4 Kali - Suka Mulia Psn Tergantung


(1 org,2 x Supervisi)
-Suka Rahmat Psn Tergantung
(1 org,2x Supervisi)

8 Agustus 2 Org 4 Kali -Suka Mulia Psn Tergantung


(1 org,2x Supervisi)
-Jamur Labu Psn Tergantung
(1org,2x Supervisi)

9 September 2 Org 4 Kali -Suka Rahmat Psn Tergantung


(1org,2x Supervisi)
-Suka Mulia Psn Tergantung
(1org,2x Supervisi)

10 Oktober 2 Org 4 Kali -Jamur Labu Psn Tergantung


(1org,2x Supervisi)
-Suka Mulia Psn Tergantung
(1org,2x Supervisi)

11 November 2 Org 4 Kali -Suka Rahmat Psn Tergantung


(1org,2x Supervisi)
-Suka Mulia Psn Tergantung
(1org,2x Supervisi)

12 Desember 2 Org 4 Kali -Suka Mulia Psn Tergantung


(1org,2x Supervisi)
-Jamur Labu Psn Tergantung
(1org,2x Supervisi)

7
Ketenagaan perawat CMHN dan Desa Siaga Sehat Jiwa

TABEL 2
Distribusi tenaga kesehatan jiwa masyarakat yang sudah terlatih di Puskesmas Sapta
Jaya

Perawat
No Puskesmas Dokter GP (+) DSSJ
CMHN
1 Sapta Jaya - 2 3
Total 2 3

Berdasarkan Tabel diatas dapat kita lihat bahwa Puskesmas Sapta Jaya kecamatan
Rantau Kabupaten Aceh Tamiang memiliki 2 (dua) Orang Perwat CMHN dan 3 (tiga) Desa
Siaga Sehat Jiwa .

TABLE 3
DISTRIBUSI KUNJUNGAN RUMAH/PENDAMPING
DALAM PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA
PUSKESMAS SAPTA JAYA

Yang di Tingkat Kemandirian Pasien


No Desa Total
Rawat M B T
1 Suka Mulia 4 0 2 2 4
2 Suka Rahmat 1 1 0 0 1
3 Suka Jadi 0 0 0 0 0
4 Jamur Labu 1 1 0 0 1
5 Ingin Jaya 0 0 0 0 0
6 Jamur Jelatang 1 1 0 0 1
7 Suka Rakyat 1 0 0 1 1
Total 8 3 2 3 8

Berdasarkan Tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 8 orang pasien gangguan jiwa
yang ada di wilayah kerja UPTD.Puskesmas Sapta Jaya setelah dirawat oleh perawat CMHN ,
pasien mandiri (bisa kembali ke masyarakat),3 orang (37,5 %) pasien Bantuan (setiap

8
pekerjaan harus diingatkan) 2 orang (25%) dengan tingkat kemandirian tergantung (sama
sekali harus memerlukan bantuan Total) 3 Orany yaitu ( 37,5% )

A. Rujukan kasus gangguan jiwa ke RSUD Tamiang


Tujuan : Mendapatkan Perawatan yang lanjut semaksimal mungkin.

TABEL 4
DISTRIBUSI RUJUKAN KASUS GANGGUAN JIWA
DIWILAYAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

JUMLAH DIAGNOSA TEMPAT


JLH
NO DESA YG %
PASIEN SKIZOFRENIA PSIKOTIK RUJUKAN
DIRUJUK
1 Suka Mulia 4 2 - Psikotik RSUD Atam
2 Suka Rahmat 1 0 - - -
3 Jamur Labu 1 1 Skizofrenia - RSUD Atam
4 Jamur Jelatang 1 0 - - -
5 Suka Rakyat 1 0 - - -
6 Suka Jadi 0 0 - - -
7 Ingin Jaya 0 0 - - -
Total 8 3 1 2 RSUD Atam

Dari table diatas dapat dilihat bahwa dari 8 orang pasien gangguan jiwa yang ada di
UPTD.Puskesmas Sapta Jaya, 3 Orang (37,5 %) pasien harus mendapat perawatan lanjut
dirujuk ke RSUD Tamiang dengan Diagnosa Skizoprenia 1 orang. Dan Psikotik 2 Orang

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

I. KESIMPULAN

9
Program Kesehatan Jiwa merupakan sarana kerja sama antara Dinas
Kesehatan,Puskesmas,dan Masyarakat yang melibatkan Perawat,Pasien dan
Keluarga.Namun pada proses sampai akhir diharapkan peran pasien,peran perawat
dan peran Keluarga sehingga kemandirian pasien dapat tercapai.
Dalam Pelaksanaannya kami menemukan beberapa masalah dan mencoba
memberi saran sebagai berikut:

MASALAH:
- Belum seluruhnya masyarakat sadar dan mau melaporkan anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa ke pelayanan Kesehatan
- Pasien gangguan jiwa mengeluhkan rasa bosan untuk mengkonsumsi obat
- Kurangnya perhatian keluarga terhadap perkembangan kemampuan Pasien
- Masih Ada Keluarga Pasien yang Malu Didatangi Oleh Perawat CMHN bila
salah satu dari keluarganya mengalami gangguan Jiwa

- Pasien gangguan jiwa mengeluhkan rasa bosan untuk mengkonsumsi obat


- Kurangnya perhatian keluarga terhadap perkembangan kemampuan Pasien
- Masih Ada Keluarga Pasien yang Malu Didatangi Oleh Perawat CMHN bila
salah satu dari keluarganya mengalami gangguan Jiwa

II. SARAN :
- Adanya sosialisasi program Kesehatan jiwa
- Mengusahakan penanganan pasien gangguan tanpa menggunakan obat oral
untuk sementara dan menggunakan obat injeksi sebagai gantinya.
- Memberikan motivasi pada keluarga dalam merawat pasien gangguan Jiwa
-Memberi penyuluhan kepada keluarga pasien Gangguan Jiwa

10

Anda mungkin juga menyukai