Laporan Tutorial SKENARIO 1 Menpelkes
Laporan Tutorial SKENARIO 1 Menpelkes
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Dokter Gigi
Keluarga. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok II
pada skenario pertama.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Hestieyonini H, M.Kes selaku tutor yang telah membimbing jalannya
diskusi tutorial kelompok II dan yang telah memberi masukan yang membantu
bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan–perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SKENARIO
RUMUSAN MASALAH
ANALISA MASALAH
MAPPING
LEARNING OBJECT
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
SKENARIO I
Desa “Maju Terus” adalah desa di bagian pesisir yang sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor swasta. Untuk mengatasi masalah kesehatan gigi
mereka sering terbentur biaya. Mereka berobat apabila kondisinya sudah parah
sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan semakin mahal. Solusi untuk
mengatasi ini adalah dengan mengadakan program dokter gigi keluarga. Prgram
dokter gigi keluarga menekankan pada pelayanan promotif dan preventif dan tetap
memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif bila diperlukan.
IDENTIFIKASI KATA SULIT
RUMUSAN MASALAH
ANALISA MASALAH
1. Tujuan Dokter Gigi Keluarga
1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan
kesehatan gigi yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan.
2. Tertatanya pembiayaan serta administrasi dan manajemen dalam
pelayanan kedokteran gigi keluarga. (Keputusan Menteri Kesehatan
RI tahun 2005)
3. Sebagai ujung tombak pemberi pelayanan dan asuhan keluarga
sebagai penepis rujukan sebagai upaya kesehatan gigi dan mulut.
4. Sebagai sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut bagi para
keluarga binaan. Seperti yang kita ketahui bahwa dokter gigi keluarga
ini lebih menekankan terhadap pelayanan promotif dan preventif,
sehingga keluarga binaannya mampu mencegah timbulnya penyakit
gigi dan mulut lebih parah. Terbinanya profesionalisme dokter gigi
keluarga secara berkesinambungan.
Tujuan Karakteristik
Penyelenggaraan Prinsip
LEARNING OBJECTIVE
1. Mampu memahami dan menjelaskan mengenai dokter gigi keluarga meliputi:
a. Pengertian dokter gigi keluarga
b. Tujuan dokter gigi keluarga
2. Mampu memahami dan menjelaskan karakteristik dokter gigi keluarga.
3. Mampu memahami dan menjelaskan prinsip pelayanan dokter gigi keluarga.
4. Mampu memahami dan menjelaskan penyelenggaraan pelayanan dokter gigi
keluarga meliputi:
a. Pembiayaan
b. Ruang Lingkup
c. Model Pelayanan
d. Perizinan
PEMBAHASAN
B. Ruang Lingkup
Pelayanan dokter gigi keluarga dilaksanakan dengan pola pelayanan
berlapis melalui sistem rujukan berjenjang dengan pendekatan primary
health care. Dimana tujuan dari sistem ini ialah untuk memberikan
pelayanan yang menyeluruh dengan tingkat-tingkat pelayanan yang
dikaitkan dengan sumber daya yang ada di masyarakat.
1. Ruang lingkup kerja dokter gigi :
a. Pelayanan Darurat (Basic Emergency Care)
1) Basic life support/pertolongan pertama pada keadaan darurat dan
gawat darura untuk selanjutnya dilakukan rujukan bila diperlukan
2) Mengurangi rasa sakit dan atau eliminasi infeksi/pertolongan
pertama pada gigi/mulut karena penyakit/ cedera
3) Reposisi dislokasi sendi rahang
4) Replantasi gigi
5) Penyesuaian oklusi (akut)
b. Pelayanan Pencegahan (Preventive Care)
1) Pendidikan kesehatan gigi (individu / kelompok)
2) Menghilangkan kebiasaan buruk
3) Tindakan perlindungan khusus
4) Tindakan penanganan dini
5) Memberi advokasi untuk menanggulangi kelainan saliva dan
masalah nutrisi gizi / diet
c. Pelayanan Medik Gigi Dasar (Simple Care)
1) Tumpatan gigi dengan GI, resin komposit atau kombinasi
2) Ekstraksi gigi (gigi sulung persistensi, gigi permanen karena
penyakit/keperluan ortodonti/pencabutan serial)
3) Perawatan pulpa (pulp capping/pulpotomi/perawatan saluran akar
gigi anterior)
4) Perawatan/pengobatan abses
5) Penanganan dry socket
6) Mengobati ulkus rekuren (aphtosa)
7) Pengelolaan halitosis
d. Pelayanan Medik Gigi Khusus (Moderate Care)
1) Konservasi gigi
2) Pedodonsia
3) Periodonsia
4) Bedah mulut
5) Ortodonti
6) Prostodonsia
7) Oral medicine
D. Perizinan
Pada penyelenggaraan pelayanan dokter gigi keluarga diperlukan
perizinan sebagai syarat multlaknya. Izin yang diajukan harus memenuhi
syarat-syarat tertentu untuk menjamin pelayanan dokter gigi keluarga yang
diberikan bermutu, aman dan nyaman bagi masyarakat.
Perizinan praktik dokter gigi keluarga dapat diberikan kepada pihak yang
menyelenggarakan pelayanan dalam bentuk :
1. Perorangan / Praktek Solo yaitu prakter dokter gigi keluarga yang
diselenggarakan oleh 1 (satu) orang dokter gigi keluarga.
2. Praktek berkelompok yaitu praktek dokter gigi keluarga yang
diselenggarakan oleh beberapa dokter / dokter gigi keluarga.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon izin praktik dokter gigi
keluarga adalah memenuhi standar praktik meliputi:
1. Tenaga pelaksana (medis, paramedis dan non medis) yang memenuhi
kualifikasi sesuai standar profesinya
2. Sarana dan prasarana yang memeadai sehingga memungkinkan
pelayanan dokter gigi keluarga dan semua aspek pelayanannya mampu
dilaksanakan
3. Manajemen praktik yang mendukung terlaksananya pelayanan dokter
gigi keluarga sesuai standar pelayanan
Tata cara perizinan praktik dokter gigi keluarga dilaksanakan melalui:
1. Sertifikasi
Sertifikasi adalah pengakuan akan kompetensi yang dimiliki seseorang.
Sertifikasi ini diberikan oleh lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan dokter gigi keluarga seperti Fakultas Kedokteran Gigi (FKG),
Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (KKGI) Serta Organisasi Profesi
Indonesia (PDGI), Departemen Kesehatan.
2. Registrasi
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter gigi yang telah
memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai bukti kualifikasi
tertentu lainnya serta telah diakui secara hukum untuk melakukan
tindakan profesinya. Surat Tanda Registrasi (STR) dokter gigi berlaku
selama 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun sekali dengan tetap
memenuhi persayaratan.
Untuk mendapatkan STR dokter gigi keluarga oleh Konsil Kedokteran
Indonesia maka seorang dokter gigi keluarga harus:
a. Memiliki ijazah dokter gigi dan sertifikat pelatihan dokter gigi
keluarga
b. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah / janji
dokter gigi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki SIP
d. Memiliki sertifikat kompetensi dokter gigi keluarga
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
3. Lisensi / Surat Izin raktik (SIP)
Lisensi / SIP adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada
dkter gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang
berlaku.
KESIMPULAN