Anda di halaman 1dari 2

CARA MENGUKUR JVP (JUGULARIS VENOUS

PRESSURE/TEKANAN VENA JUGULARIS


Oleh Ahmat Pujianto
Tuesday, November 25, 2014
Bagikan :
CARA MENGUKUR JVP (JUGULARIS VENOUS PRESSURE)/
TEKANAN VENA JUGULARIS

Tekanan vena jugularis atau Jugular Venous Pressure (JVP) adalah gambaran tekanan pada
atrium dextra dan tekanan diastolic pada ventrikel dextra, Pulsasi pada vena jugularis dapat
menyatakan abnormalitas konduksi dan fungsi katup trikuspidalis. JVP menggambarkan
volume pengisian dan tekanan pada jantung bagian kanan. Tekanan pada vena jugularis sama
dengan level yang berhubungan dengan tekanan pada atrium kanan ( vena sentral ).
Tekanan vena jugularis atau Jugular Venous Pressure (JVP) adalah salah satu pengukuran
pada sistem vena secara tidak langsung. Secara langsung, tekanan vena sentral dapat diukur
dengan memasukkan Central Venous Cathether (CVC) line melalui vena subclavia dan
ujungnya langsung bermuara ke vena cava superior. Cara tersebut adalah cara invasive
sehingga mungkin banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum dilakukan tindakan
invasive tersebut. Jika memang cara tersebut tidak dilakukan, maka bisa diukur dengan cara
yang tidak invasive. Cara tersebut salah satunya adalah dengan pengukuran Jugular Venous
Pressure (JVP). Vena jugularis mungkin tidak terlihat pada orang sehat dengan posisi tegak.
Namun, vena jugularis mungkin baru bisa terlihat saat seseorang dalam posisi berbaring di
sepanjang permukaan musculus sternocleidomastoideus. Peningkatan JVP merupakan tanda
dari gagal jantung kanan. Pada gagal jantung kanan, bendungan darah di ventrikel dextra akan
diteruskan ke atrium dextra dan vena cava superior sehingga tekanan pada vena jugularis akan
meningkat. Sedangkan pada gagal jantung kiri, bendungan di ventrikel sinistra akan
diteruskan ke atrium sinistra dan vena pulmonalis sehingga terjadi bendungan paru. Akan
tetapi, tekanan pada vena jugularis tidak akan meningkat. Peningkatan JVP dapat terlihat
sebagai adanya distensi vena jugularis, yaitu JVP akan tampak hingga setinggi leher, jauh
lebih tinggi daripada normal.
Contoh beberapa penyakit yang bisa menyebabkan peningkatan JVP diantaranya gagal
jantung, endocarditis, myocarditis, perikarditis, stenosis mitralis, hipertensi, dll.

Cara Mengukur Jugularis Vein Pressure (JVP) :


Alat dan Bahan :
• 2 buah mistar
• Spidol/bolpoin
• Penlight/senter
Prosedur Pemeriksaan :
1. Persiapkan alat untuk pengukuran JVP
2. Lakukan cuci tangan.
3. Jaga privacy pasien.
4. Pemeriksa hendaknya berdiri di samping kanan bed pasien.
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan, kemudian minta persetujuan pasien untuk
dilaksanakan tindakan pemeriksaan.
6. Posisikan pasien senyaman mungkin.
7. Atur posisi tempat tidur/bed pasien pada posisi semifowler (antara 30-45 derajat).
8. Anjurkan pasien untuk menengok ke kiri.
9. Identifikasi vena jugularis.
10. Tentukan undulasi pada vena jugularis (titik teratas pada pulsasi vena jugularis).
Caranya adalah bendung vena dengan cara mengurut vena kebawah lalu dilepas.
11. Tentukan titik angel of Louis pada sternum. Titik tersebut letaknya dekat dengan
angulus Ludovici.
12. Dengan mistar pertama proyeksikan titik tertinggi pulsasi vena secara horizontal ke dada
sampai titik manubrium sterni.
13. Kemudian mistar kedua letakkan vertikal dari angel of Louis pada sternum.
14. Lihatlah hasil pengukuran dengan melihat hasil angka pada mistar vertikal (pertemuan
antara mistar horizontal dan vertical). Hasil pembacaan ditambahkan dengan angka 5 cm,
karena diasumsikan jarak antara angel of Louis dengan atrium kanan adalah sekitar 5 cm.
15. Nilai normal dari pengukuran JVP adalah kurang dari 8 cmH2O.
16. Setelah selesai, dokumentasikan hasil, kemudian bereskan alat dan setelah itu lakukan
cuci tangan.
17. Lakukan terminasi ke pasien.

Gambar 1 : Cara Pengukuran JVP

Anda mungkin juga menyukai