Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kelompok : Kelompok 3
Tanggal : 07 Mei 2018

1. Latar Belakang :
a. Karakteristik komunitas
Sehubungan dengan hasil pengkajian wawancara dari Kader kesehatan RW 02
mengatakan banyak warga yang memiliki riwayat gula darah dari 50 warga yang
mendatangi posko kesehatan didapat warga yang memiliki diabetes yaitu
sebanyak 28 warga dan dari hasil pemeriksaan Gula darah sewaktu didapat 28
warga mengalami kadar gula darah hingga 525 g/dl dari 200 sample warga
margasari didapatkan 52 orang yang mengalami masalah kesehatan diabetes
militus.
b. Data yang akan digali lebih lanjut
Dari hasil kesepakatan musyawarah masyarakat desa dengan ketua RW 02,
Ketua RT 01, 02, 03 beserta para kader dan warga Kelurahan Margasari bahwa
pada tanggal 13 Mei 2018 akan diadakan kegiatan senam kaki untuk
memperlancar sirkulasi pada daerah kaki.

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Komunitas
(00080) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan tentang Diabetes Militus
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam kaki dalam waktu 30 menit diharapkan warga RW 002
dapat melakukan senam kaki dengan baik dan benar.

c. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan senam kaki masyarakat mampu :

1) Mengetahui manfaat dari senam kaki

2) Mengetahui waktu palaksanaan senam kaki

3) Mengetahui cara senam kaki


4) Mendemonstrasikan senam kaki secara mandiiri

3. Recana Kegiatan

a. Topik Atau Judul Kegiatan

Senam kaki diabetik

b. Metode

1) Ceramah

2) Demonstrasi

c. Media dan Alat

1) Koran

2) Kursi

3) Leaflet

d. Waktu dan Tempat : 13 Mei 2018

Hari/Tanggal : 10.00 s/d Selesai

Tempat : Di Desa Ranca dulang RW 002 Kelurahan Margasari

e. Pengorganisasian

1) Setting Tempat

2) Susunan Acara

N Pembukaan Metode Waktu

o
1. Pembukaan Ceramah 5 menit
2. Menjelaskan teori dari senam kaki Ceramah 10 menit
3. Mempraktekan cara senam kaki Praktek 20 menit

Diabetes Militus
4. Evaluasi Diskusi 10 menit
5. Penutup Ceramah 10 menit

4. Uraian Tugas
a. Persiapan

1) Penanggung Jawab : Anita Fadilawati

Tugas : Mengkoordinir Acara

2) Moderator : Intan Wardani

Tugas :

 Menyampaikan tujuan pertemuan

 Kontrak waktu pelaksanaan

 Memimpin berlangsungnya acara

 Mengkoordinir dan menggerakkan jalannya acara

 Menutup Acara

3) Observer :

 Wiwik sugiyarti

 Siti makiyah

 Widya Pandika

 Ilwan Saperi

 Ayu supiyati

 Gunita

 Rizky hamzah

 Putri Nurmadani

 Kiky Nuraulia

 Tiana Bella

5. Kreteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur

1) Peserta senam dapat hadir 100%

2) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara

3) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana

b. Evaluasi proses

1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

2) Peserta berperan aktif selama pertemuan dan kegiatan.

c. Evaluasi hasil

1) 95% warga mampu mengetahui manfaat dari senam kaki

2) 95% warga mampu mengetahui waktu palaksanaan senam kaki

3) 95% warga mampu mengetahui cara senam kaki

4) 95% warga mampu mendemonstrasikan senam kaki secara mandiiri

Lampiran 1
A. Senam Kaki

1. Definisi

Senam adalah latihan tubuh yang di ciptakan dengan sengaja, disusun secara
sistematika, dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis. Senam atau latihan tersebut termasuk juga
meliputi unsure-unsur lompatan, memanjat dan kesimbangan (Widianti & Atikah,
2010). Berdasarkan pengertiannya senam adalah salah satu jenis olah raga aerobi
yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan oksigen
masih dapat dipenuhi tubuh (Karim,2002 dalam Widiati & Atikah, 2010).

Latihan fisik merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit


diabetes melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur (3 – 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam
pengobatan diabetes melitus. Latihan fisik yang di maksud adalah berjalan,
bersepeda santai, jogging, senam dan berenang. Latihan fisik ini sebaiknya
disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani (PERKENI, 2006)

Senam kaki diabetes merupakan kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki
sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya
kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha
dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi (Widianti & Atikah, 2010)

Senam kaki diabetes dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-
otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi
keterbatasan jumlah insulin pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam
darah meningkat hal ini menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf dan
struktur. Senam kaki diabetes juga digunakan sebagai latihan kaki. Latihan kaki
juga dipercaya untuk mengelola pasien yang mengalami DM, pasien DM setelah
latihan kaki merasa nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan saraf dan
mengontrol gula darah serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki (Taylor,
2010; Black & Hawks, 2009).

Senam kaki diabettik merupakan cara yang tepat untuk melancarkan


sirkulasi terutama ke daerah kaki.Senam kaki merupakan salah satu senam
aerobic yang variasi gerakan-gerakannya pada daerah kaki memenuhi kriteria
continous, rhythmical, interval, progresif dan endurance sehingga setiap tahapan
gerakan harus dilakukan. Senam yang dianjurkan pada pasien DM yang bersifat
aerobik artinya membutuhkan oksigen dan dapat membantu sirkulasi darah,
memperkuat otot-otot kecil kaki, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki yang
dapat meningkatkan potensi luka diabetik di kaki, meningkatkan produksi insulin
yang dipakai dalam transport glukosa ke sel sehingga membantu menurunkan
glukosa dalam darah(Dewi, Sumarni, & Sundari, 2012).

Gerakan-gerakan kaki yang dilakukan selama senam kaki diabetik sama


halnya dengan pijat kaki yaitu memberikan tekanan dan gerakan pada kaki
mempengaruhi hormon yaitu meningkatkan sekresi endorphin yang berfungsi
sebagai menurunkan sakit, vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi
penurunan tekanan darah terutama sistolik brachialis yang berhubungan langsung
dengan nilai ABI (Laksmi, Agung, Mertha, & Widianah, 2006). Senam kaki
menjadikan tubuh menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Peredaran
darah yang lancer akibat digerakkan, menstimulasi darah mengantar oksigen dan
gizi lebih banyak ke sel-sel tubuh, selain itu membantu membawa racun lebih
banyak untuk dikeluarkan (Natalia et al., 2012). Gerakan kaki yang diberikan
dengan metode active lower ROM efektif meningkatkan nilai ABI pada pasien
DM karena diyakini bahwa active lower ROM dimulai dari adanya kontraksi otot
yang mempengaruhi kerja jantung, vasodilatasi, dan terjadi vasokonstriksi pada
pembuluh vena sehingga meningkatkan aliran balik vena(Suari, Mertha, &
Damayanti, 2013).

B. Prosedur Pelaksanaan Senam Kaki Diabetes


1. Persiapan Alat: 2 kertas Koran, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi
duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien: Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam
kaki
3. Persiapan lingkungan: Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga
privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan:
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai.

Gambar 1. Pasien duduk di atas kursi


c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan
keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak
10 kali.

Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan


jari-jari kaki diluruskan ke atas
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai


sedangkan telapak kaki di angkat
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas


f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai


g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan
kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat


l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja.
1) Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
4) Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

Gambar 7. Membentuk kertas Koran

Anda mungkin juga menyukai