Anda di halaman 1dari 17

Kimia Analisa Kualitatif

Analisis kualitatif membahas tentang


identifikasi suatu zat, fokus kajiannya
adalah unsur apa yang terdapat dalam
suatu sampel (contoh).
Analisis kualitatif sampel terdiri atas :
- golongan kation,
- anion dan
- Obat.
A. Analisis golongan kation
Pada analisis sistematik dari kation maka golongan
logam-logam yang akan diidentifikasi dipisahkan
menurut golongan berikut:
1. Golongan I, Disebut golongan asam klorida terdiri atas:
2+ + 2+

2. Pb , Ag , II,
Golongan Hgdisebut golongan hidrogen sulfida, terdiri
atas: As , Sn2+, Sb3+, Cu2+, Bi3+, Hg2+, Cd2+
3+

3. Golongan III, disebut golongan amonium sulfida terdiri


atas: Al3+, Cr3+, Fe3+, Zn2+, Mn2+, Co2+, dan Ca2+
4. Golongan IV, disebut golongan amonium karbonat,
terdiri atas: Ba2+, Sr2+, dan Ca2+, `Ba2+, Sr2+,
5. Golongan V, disebut golongan sisa, terdiri atas: Mg+, K+,
NH4+
1.Metode H2S (metode klasik)

Cara ini banyak digunakan secara umum ialah


cara Hidrogen Sulfida yang dibuat oleh Bergmann
(abad 18) dan disempurnakan oleh Fresenius dan
Noyus.

Selanjutnya dari endapan-endapan atau larutan


golongan sisa diatas dilakukan
penetapan/identifikasi masing-masing kation
dengan reaksi yang spesifik.
Maksud dari dilakukannya pemisahan adalah untuk
meminimalkan gangguan-gangguan dari ion lain.
Skema pemisahan kation

Larutan zat dalam air + HCl encer (2N) berlebih, lalu saring
Endapan Filtrat dipanaskan, dialiri gas H2S (suasana asam mineral encer)
(gol. HCl) Endapan Filtrat dididihkan + NH4Cl & NaOH sampai basa + (NH4)2S,
AgCl (golongan H2S) Saring (susana netral / amoniakal)
Hg2Cl2 CuS : Hitam Endapan Filtrat diidhkan + (NH4)2 CO3, dengan
PbCl2 SnS : Coklat (golongan adanya NH4Cl
FeS : Hitam (NH4)2S) Endapan (golongan sisa)
HgS : Hitam ZnS : putih (gol. Mg+
As2S3 : Kuning MnS: kuning (NH4)2CO3) K+
CuS : Hitam CaCO3: putih Na+
Al(OH)3: putih BaCO3: putih NH4+
SrCO3: putih (larutan)

Gol
I Gol
II Gol
III Gol
IV Gol
V
2. Metode non H2S
Cara ini dilakukan berdasarkan kelarutan oksida logam
dalam pelarut asam yang digunakan. Zat yang diperiksa
dipijarkan di dalam krus porselin diatas nyala Bunsen,
kecuali untuk memeriksa kation-kation yang mudah
menguap/menyublim (NH4+, As3+, Bi3+, Hg2+ ).

Dengan cara ini, artinya setiap filtrat atau residu hanya


mengandung ion-ion seperti yang tersebut di atas , namun
masih ada kemungkinan ion-ion lain juga terikut di
dalamnya dalam jumlah\kecil. Selanjutnya lakukan reaksi
identifikasi pengenal kation.
Skema Pemisahan kation
Zat dipijar dalam cawan pijar, setelah dingin larutan
dalam air lalu disaring

Filtrat: Residu +HNO3 encer, panaskan, kocok kemudian saring


K+ Filtrat: Ag+, Bi3+, As3+, Residu +HCl encer
Na+ Ca2+ Mn2+, Al3+, panaskan, kocok kemudian
Li+ Cd2+, Sn4+, saring
Ba2+
Cr3+, Hg2+, Filtrat ResiduSiO2
Sr2+
Bi3+, No3+, Sb2+
Mg2+
Co2+, Pb2+, Bi3+
Zn2+
Cu2+
B. Analisis golongan Anion

Berbeda dengan Kation, anion tidak mempunyai sistematika yang


sistematik, sehingga pada pemeriksaannya harus dilakukan reaksi
terhadap masing-masing anion.

Secara umum anion dapt dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu:


1. Anion yang menghasilkan gas bila direaksikan dengan larutan HCl
encer:
a. klorida, bikarbonat, sulfat, tiosulfat, sulfide,
b. nitrit dan sianida
2. Anion yang tidak menghasilkan gas bila direaksikan dengan HCl
encer:
a. bromide, iodide, nitrat, sulfat, fosfat,
b. asetat, kromat, bikromat
c.anion-anion anorganik: asetat, oksalat, formiat dll.
Analisis anion meliputi uji:
1. Uji untuk sulfat : Kepada 1 ml larutan sampel ditambah
HCl encer hingga asam, tambahkan lagi 1 ml, didihkan
dan tambahkan 1 ml larutan BaCl2 jika terjadi endapan
putih BaSO4, berarti menunjukkan adanya sulfat
2. Uji untuk reduktor: 1 ml larutan sampel diasamkan
dengan asam sulfat encer, kemudian tambahkan 0,5 ml
lagi. Setelah itu ditambah 1 tetes 0,05 N KMnO4. Jika
warna ungu hilang, maka ada sulfit, thiosianat, sulfida,
nitrit, bromida, iodida, arsenit. Jika warna itu hilang pada
pemanasan, maka ada oksalat
3. Uji untuk oksidator: 1 ml larutan sampel ditambah 0,5 ml
HCl pekat dan 1 ml larutan jenuh MnCl2, jika larutan
coklat atau hitam, menunjukkan adanya: nitrat, nitrit,
klorat, kromat, ferisianida, bromat, iodat, permanganat.
Jika hasil uji negatif, maka hanya sedikit nitrat dan nitrit
Analisis anion meliputi uji:
4. Uji dengan larutan Perak Nitrat: Uji ini dilakukan
untuk adanya thiosianat, Iodida, Bromida, dan
Klorida

5. Uji reaksi nyala halogenida untuk membedakan


ion-ion Iodida, Bromida, dan Klorida.
6. reaksi pengenal ion borat

Setelah itu baru dilakukan identifikasi/ reaksi


pengenal untuk masing-masing anion.
Kation Golongan I
Pereaksi golongan : asam klorida encer (2M)
Reaksi golongan : endapan putih; timbal
klorida, merkurium klorida, dan perak
klorida.
Pb2+ Hg2 2+ Ag +

HCl PbCl2 (endapan Hg2Cl2 AgCl (endapan


putih) (endapan Putih Putih)
+ NH3 Tidak ada Hg + HgNH2Cl Ag(NH3)2
perubahan (endapan hitam) (larut)
+ Air panas larut Tidak berubah Tidak berubah

NaOH Pb(OH)2 Hg2O (endapan Ag2O (endapan


(endapan putih) Hitam) coklat)
+ Berlebih Pb(OH)4 (larut) Tidak berubah Tidak berubah

KI PbI2 (endapan Hg2I2 (endapan AgI (endapan


kuning) Hijau) kuning)
+ berlebih Tidak berubah Hg + HgI4 Tidak berubah
(endapan abu2)
Pb2+ Hg2 2+ Ag +
K2CrO4 PbCrO4 (endapan Hg2CrO4 Ag2CrO4
kuning) (endapan merah) (endapan merah)
+ NH3 Tidak berubah Hg + HgNH2NO3 Ag(NH3)2 (larut)
(endapan hitam)
KCN Pb(CN)2 Hg + Hg(CN)2 AgCN (endapan
(endapan putih) (endapan hitam) putih)
+ berlebih Tidak berubah Tidak berubah Ag(CN)2 (larut)
Na2CO3 PbCO3 (endapan Hg2CO3 Ag2CO3 (
putih) (endapan putih endapan putih
kekuningan) kekuningan)
+ mendidih Tidak berubah Hg + HgO Ag2O (endapan
(endapan hitam) coklat)
Na2HPO4 Pb3(PO4)2 Hg2HPO4 Ag3PO4
(endapan putih) (endapan putih) (endapan kuning)

Reaksi Khusus Benzidina (warna Difenil karbazida P-dimetilamino


biru) (warna ungu) benzilidena
rodanina + HNO3
(lembayung)
C. Analisis golongan obat
Analisis golongan obat dilakukan melalui:
1. Pemeriksaan organoleptis yaitu pengamatan
pendahuluan dengan menggunakan indera kita, dilihat,
diraba kehalusannya dengan ujung jari, dibau dan
dirasakan
2. Kelarutan. Zat dicoba diselidiki kelarutannya dengan
bermacam-macam zat pelarut baik anorganik dan
organik
3. fluoresensi dibawah lampu ultra violet. Bentuk serbuk
dalam larutan dilihat dibawah lampu UV
4. Pengarangan dan pemijaran. Pengarangan bertujuan
untuk mengetahui zat yang diperiksa organik atau
anorganik, sedangkan pemijaran untuk mengetahui zat
yang diperiksa mengandung anion atau kation
C. Analisis golongan obat
5. analisis elemen, dilakukan seperti pada praktikum kimia organik
untuk mengetahui unsur-unsur penyusun senyawa tersebut :
C, N, S, P atau unsur halogen : Cl, Br, I
6. Analisis gugus, perlu diidentifikasi adanya inti benzen, fenol,
alkohol polivalen, gugus mereduksi, aldehid, amina aromatik,
gugus sulfon, gugus aldehid, dll
7. analisis pendahuluan, hal ini untuk mengetahui
termasukgolongan apa senyawa yang diselidiki, termasuk:
golongan karbohidrat, Fenol/salisilat, anilin, barbiturat,
pirazolon, sulfonamid, alkaloid, atau piridin
8. reaksi penjurusan, mengamati perubahan warna sampel
setelah direaksian dengan menggunakan pereaksi Fehling A
dan B, Vanilin test, Fluoresensi larutan H2SO4 encer, Murexide,
Marquis, Virtali, Kufrifil Chen & Ko
9. reaksi khusus meliputi : zwikker kardizol, Hexamin, Santosin, uji
borat, an pengamatan bentuk kristal melalui mikroskop

Anda mungkin juga menyukai