Anda di halaman 1dari 39

ARANCANGAN AKTUALISASI

PEMELIHARAAN BODI KAPAL SERTA TALI TAMBAT


RB. 01 BANDUNG

GUNA KELANCARAN DALAM OPRASI PENCARIAN


DAN PERTOLOGAN

Disusun Oleh :

Nama : Sigit Purnomo

NIP : 199108182017121009

Jabatan : Kelasi Kapal Rescue Boat

Bandung 01

Instansi Asal : Kantor Pencarian dan


Pertolongan Bandung
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II ANGKATAN 01
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN NASIONAL
PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
TAHUN 201
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : PENTINGNYA MEMILIKI SETANDART OPERASIONAL


PROSEDUR (SOP) PEMELIHARAAN BODY KAPAL
NAMA : SIGIT PURNOMO
NIP : 199108182017121009
JABATAN : KELASI RB. 01 BANDUNG
INSTANSI : KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN BANDUNG

Cariu, 04 Agustus 2018

Menyetujui,

COACH / PEMBIMBING MENTOR

Dr DADANG DALLY, M.Si Dedy Rio Herwanto, A.md


NIP. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Ucapan dan rasa syukur penulis layangkan kehadirat Ilahi Robbi, yang telah
berkenan menguatkan penulis untuk membuat Laporan Rancangan Aktualisas
dengan judul “Pentingnya Setandar Oprasional Prosedur Pemeliharaan body Kapal
Rescue Boat Bandung 01”
Adapun penulisan Rancangan Aktualisasi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan menjadi PNS. Penulis menyadari laporan ini dapat terwujud
berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang penulis
terima baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini kepada :
1. Bapak Deden Ridwansyah, S.Sos selaku Kepala Kantor Pencarian dan
Pertolongan Bandung,
2. Bapak Harsono, S.IP selaku Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan
Pertolongan Bandung,
3. Bapak Muhammad Barokna Haula .............. elaku kepala balai pendidikan dan
pelatian badan nasional pencarian dan pertolongn
4. Dr Dadang Daly,S.Mi selaku Coach Balai Pendidikan dan Pelatian Badan nasional
Pencarian Dan Pertolongan
5. Dedi Rio Herwanto,A.md selaku Mentor RB 01 Bandung Kantor Pencarian dan
pertolongan Bandung,
6. Orang tua tersayang, dan keluarga yang selalu memberikan motivasi serta do’anya
dalam pembuatan kerja praktek ini.
7. Seluruh anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, yang telah
memberikan dukungan, motifasi dan do’anya.
8. Semua Crew kapal RB.01 Bandung yang telah memberikan ilmu selama penulis
menimba ilmu.
9. Teman-teman seperjuangan Badan Nasional dan Pertolongan yang tidak bisa
semua penulis sebutkan.

ii
Cariu,04 Agustus 2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B Tujuan dan Manfaat .................................................................................................................... 2
C Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA) ..................................................................................................... 3
D Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI.................................................................................... 10
BAB II ..................................................................................................................................................... 14
DESKRIPSI ORGANISASI ......................................................................................................................... 14
A Visi dan Misi Badan SAR Nasional ............................................................................................. 14
B Struktur Organisasi.................................................................................................................... 16
C Gambaran Unit Kerja ................................................................................................................ 18
BAB III .................................................................................................................................................... 19
ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU ............................................................................. 19
A Identifikasi Isu-Isu dan Analisis Penyebab ................................................................................ 19
B Isu Terpilih ................................................................................................................................. 20
C Gagasan Pemecah Isu ............................................................................................................... 21
BAB IV.................................................................................................................................................... 22
RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................................................... 22
A Matrik Rancangan Akuntansi ................................................................................................... 22
B Kendala dan Rancangan antisipasi ............................................................................................ 30
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi ................................................................................................... 32
BAB V..................................................................................................................................................... 33
PENUTUP ............................................................................................................................................... 33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan instasi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
integrasi bagi Calon Pegawi Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan,
dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Sehingga menghasilkan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat
membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Setiap CPNS diwajibkan mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II yang diselenggarakan untuk membentuk PNS
profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap
perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
Salah satu agenda yang harus dilalui adalah agenda habituasi yang berisi
kegiatan aktualisasi CPNS dalam melakukan pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperoleh melalui berbagai mata pelatihan yang telah

1
dipelajari. CPNS dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan
penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan
penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti
belajar yang relevan.
Pelaksanaan aktualisasi dalam agenda habituasi akan dilaksanakan di
Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung pada Jabatan Fungsional Rescuer.
Rescuer di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan harus mempunyai fisik
yang optimal. Latihan samapta yang dilakukan belum sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan porsi latihan samapta yang belum sesuai dengan Peraturan Kepala
Basarnas Nomor PK 24 tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan
Kesamaptaan Jasmani dan Kesehatan Pada Seleksi Penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Badan SAR Nasional. Penetapan dan pelaksanaan
durasi waktu latihan kesamaptaan yang sesuai standar akan sangat menunjang
rescuer dalam hal memiliki kemampuan fisik yang optimal dan akan
mempengaruhi keberhasilan setiap kegiatan operasi SAR.

B Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisai ini adalah sebagai berikut:
a. Menjadi panduan rangkaian aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam
melaksanakan tugas jabatannya, yaitu dengan menerapkan nilai-nilai dasar
PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan
Antikorupsi). Peran PNS dalam kerangka NKRI (Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government).
b. Memberikan kemudahan dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
dalam pelaksanaan tugas jabatannya yaitu dengan menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
Korupsi), Serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government).
c. Sebagai salah satu syarat dalam kelulusan pelatihan dasar CPNS

2
2. Manfaat
a. Bagi peserta latsar (CPNS)
Memberikan panduan dan mempermudah peserta pada proses
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas tugas
jabatannya yaitu dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Antikorupsi). Serta
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government).

b. Bagi coach
Sebagai bahan masukan terkait pelaksanaan pelatihan dasar dalam
mengetahui penerapan peserta latsar (CPNS) pada proses
mengaktualisasikan niali-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya yaitu dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Antikorupsi). Serta
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government).

C Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)


1. Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.

3
Aspek-aspek dalam akuntabilitas yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Sedangkan dalam menciptakan lingkungan yang akuntabel harus didasari
oleh:
a. Kepemimpinan
b. Tranfaransi
c. Intrgritas
d. Tanggung jawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation)
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin
mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi

4
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa. Nilai-nilai penghayatan pada setiap sila
dalam Pancasila adalah:

a. Sila I Religius, toleran, transparan, dan amanah.


b. Sila II Tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati, dan tidak
diskriminatif.
c. Sila III Cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, dan gotong royong.
d. Sila IV Musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, dan
bijaksana.
e. Sila V Bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, dan
sederhana

3. Etika Publik
Ricocur (1990) mendefinisikan Etika sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan demikian etika
lebih dipahami sebagai repleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagai mana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau yang seharusnya di
lakukan.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuanketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.

5
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-


Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

6
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

7
4. KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi kepada kualitas hasil. Adapun nilai komitmen mutu adalah antara
lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan melayani dengan hati
untuk menjaga mutu suatu pelayanan publik.
a. Tidak menunda pekerjaan
b. Disiplin waktu
c. Inovatif
d. Meningkatkan produktivitas
e. Profesionalisme
f. Kreatif
g. Dedikasi
h. Integritas

5. ANTIKORUPSI
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruption dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam Bahasa Yunani corruption perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar dengan norma norma agama, material, mental dan umum.

8
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terdapat
tujuh kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari :
a. Kerugian keuangan negara,
b. Suap-menyuap,
c. Pemerasan,
d. Perbuatan curang,
e. Penggelapan dalam jabatan,
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan,
g. Gratifikasi.
Sedangkan nilai dasar anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Berani
f. Adil
g. Sederhana
h. Kerja keras
i. Tanggung jawab

9
D Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN.
a. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
b. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

10
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

11
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah,
dan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Unsur dalam pelayanan publik :
1) Organisasi penyelenggara pelayanan
2) Penerima layanan, yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan
3) Kepuasan yang diberikan dan/atau diterimma oleh penerima layanan
(pelanggan)
b. Prinsip pelayanan publik :
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilanss
c. Sikap pelayanan prima :
1) Pasionate ( Bersemangat)
2) Progressive (Memakai cara yang terbaik)
3) Proactive (Tidak hanya menunggu arahan)
4) Prompt (Selalu berfikir positif)
5) Patience (Sabar)
6) Proporsional (Tidak mengada-ada)
7) Punctional (Tepat waktu)

12
3. Whole Of Goverment
Whole Of Goverment adalah upaya terintegrasi dari lembaga-lembaga
pemerintah dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan menjadi kesatuan
untuk mencapai tujuan. WOG dapat terlaksana jika ada :
a. Kerjasama
b. Koordinasi
c. Kolaborasi
d. Jejaring kerja
e. Sinkronisasi
f. Komitmen
g. Lintas batas
h. Tujuan bersama
i. Lembaga pelayanan publik

Whole Of Goverment dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu;


a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Membentuk koalisi sosial

13
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A Visi dan Misi Badan SAR Nasional


Visi Badan SAR Nasional adalah “Mewujudkan Badan SAR Nasional yang
andal, terdepan, dan unggul dalam pelayanan jasa SAR di wilayah NKRI”.
Sedangkan misi Badan SAR Nasional adalah
1. Menyelenggarakan siaga terus-menerus dalam pencarian dan pertolongan,
penyelamatan, dan evakuasi kepada masyarakat dalam kecelakaan, bencana,
dan kondisi membahayakan manusia secara handal, efektif, cepat, efisien, serta
aman.
2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/organisasi nasional maupun
internasional dalam rangka menyelenggarakan operasi pencarian dan
pertolongan (SAR), serta melakukan pemasyarakatan SAR untuk
memaksimalkan potensi SAR.
3. Menyelenggarakan peningkatan kemampuan teknis dan manajerial organisasi
dan senantiasa tumbuh, berkembang dan melakukan perbaikan di segala aspek
secara berkesinambungan.
4. Melaksanakan pembinaan kemampuan dan kesiapan sumberdaya manusia
serta koordinasi berkelanjutan agar setiap saat dapat melaksanakan tugas
operasi pencarian dan pertolongan dengan sebaik-baiknya.
5. Menyediakan sarana dan prasarana operasi, peralatan komunikasi dan sistem
informasi SAR sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi.

14
Sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor; PK.19 Tahun
2011 tentang Kode Etik Pegawai BASARNAS di muat dalam bab. III Pasal 4,
disebutkan Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri
Basarnas meliputi:
1. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
2. Penghormatan terhadap hak asasi manusia
3. Tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
4. Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
5. Integrity (integritas); mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan, kesamaan, pemikiran, ucapan, dan perilaku disiplin dan taat pada
peraturan dalam bekerja/bertindak;
6. Leadership (kepemimpinan); kemampuan dalam memimpin tim secara efektif
sehingga tujuan manajemen secara keseluruhan tercapai;
7. Innovation (inovasi); kemampuan untuk menghasilkan atau melakukan sesuatu
yang baru yang menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat bagi Basarnas;
8. Ethics (etika); kemampuan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan,
kelakuan, sifat, dan perangai yang dinyatakan benar, salah, buruk, layak atau
tidak layak, patut maupun tidak patut;
9. Memiliki jiwa penolong dan empati terhadap setiap kejadian/musibah;
10. Berperilaku jujur, ulet dan bertanggung jawab terhadap tugas kemanusiaan;
11. Memiliki kemampuan kerjasama setiap melaksanakan tugas operasi SAR; dan
12. Memiliki kemampuan berkoordinasi di dalam dan di luar Basarnas.

15
B Struktur Organisasi

Struktur organisasi di kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung dapat


digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung

16
Berdasarkan PK 16 Tahun 2017 tentang Organisasi dan tatakerja Badan
Nasional Pencarian dan Pertolongan, Struktur organisasi Kantor Pencarian Dan
Pertolongan Bandung terdiri dari :
1. Kepala Kantor
Kepala kantor adalah pelaksana teknis di bidang Pencarian dan Pertolongan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Nasional
pencarian dan pertolongan.
2. Subaggian Umum
Subbagian umum adalah unsur pelaksana yang mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencna dan program kerja serta evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaan urusan kepegawaian, dan kerumahtanggan, pelayanan kesehatan,
sert pengelola data dan informasi Kantor Pencarian dan pertolongan.
3. Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan
Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan adalah unsur pelaksana
yang mempunyai tugas melakukan siaga, latihan, tindak awal dan operasi,
koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi Pencarian dan Pertolong
4. Seksi Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan
Seksi Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan adalah unsur pelaksana yang
mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana dan prasarana serta
perangkat dan peralatan komunikasi, pelaksanaan pelatihan dan bimbingan
teknis tenaga dan potensi, serta pemasyarakatan Pencarian dan Pertolongan.

17
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional adalah unsur pelaksana yang melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya yang
diangkat dan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang
pejabat fungsional senior yang ditetapkan atau ditunjuk oleh Kepala Kantor
Pencarian dan Pertolongan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C Gambaran Unit Kerja


Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung resmi menjadi UPT (Unit
Pelaksana Teknis) padatanggal 1 November 2011 pada awalnya sebagai Pos
SAR yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
Nasional Pencarian dan Pertolongan dengan wilayah kerja seluruh
wilayahkabupaten atau kota di Propinsi Jawa Barat kecuali Kabupaten Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten
Sukabumi yang merupakan Wilayah kerja dari Kantor Pencarian dan Pertolongan
Jakarta. Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung merupakan
Pos SAR yang berada dibawah kendali Kantor Pencarian dan Pertolongan
Jakarta. Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung berada di Jalan Raya
Bandung –Garut KM. 27, Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung,
Kabupaten Sumedang Jawa Barat 45364 Indonesia
Dalam menjalankan tugasnya Kantor Pencarian dan Pertolongan
Bandung di dukung oleh keberadaan POS SAR untuk menjangkau beberapa
daerah sehingga memungkinkan untukmemaksimalkan respon time, Kantor
Pencarian dan Pertolongan Bandung memiliki 2 POS SAR, antara lain :
1. POS SAR Cirebon
Jalan Raya Winong KM. 20 Kabupaten Cirebon – Jawa Barat
2. POS SAR Tasikmalaya
Jalan Raya Singaparna-Garut, Jawa Barat.

18
BAB III

ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU

A Identifikasi Isu-Isu dan Analisis Penyebab


1. Kurangnya perawatan Riget Inflatable Boat 01 Bandung
Dalam menyelengarakan oprasi SAR harus adanya sarana dan
prasarana yang mendukung. Dalam musibah pelayaran maka di butuhkan
sarana berupa kapal Rescue Boat. Dalam hal ini maka kapal juga harus
adanya pemeliharaan yang rutin, sehingga saat mau digunakan kapan saja
harus siap pakai. Bodi kapal adalah bagian kapal paling utama dan harus ada
perawatan berkala guna menunjang oprasi SAR.

Untuk saat ini Rescue Boat Bandung Belum adanya pemeliharaan


secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia. Dengan adanya
tambahan aggoota baru CPNS maka perlunya peningkatan dalam perawatan
berkala Bodi kapal.

2. Kurangnya bergfungsinya motor jangkar


Di setiap kapal baik milik swasta maupun perentah pasti di lengkapi

dengan jangkar. Tidak menutup kmungkinan untuk ad kendala di bagian motor


jangkar. Sperti halnya di Kapal Rescue Boat Bandung 01. Yang tidak
berfungsinya motor jangkar dengan baik karena kurangnya perawatan.
Kurangnya kesadaran para dalam penggunaannya sesuai prosedur.

3. Kurangnya perawatan Riget Inflatable Boat.

Rigiet Inflatable Boat yaitu saran penunjan di kapal yang menjakau

tepian pantai tidak bisa lebih jauh dari pantai, karena RIB ukurannya kecil.
Kendala saat ini yaitu kurangnya perawatan RIB. Yang di sebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain kurangnya SDM. Kurangnya kesadaran dalam
pemeliharaan. Serta kurangya penekanan dari pimpinan tentang pemeliharaan
RIB

19
B Manfaat dari Pemeliharaan Bodi kapal
Dengan perwatan bodi kapal secara berkala akan bermaanfaat, antara lain
a. Kelancaran dalam oprasi SAR
b. Mengurangi terjadinya kerusakan pada Lambung kapal
c. Mengetahui dengan segera apabila ada kerusakan
d. Mengurangi anggaran Perbaikan Tahunan
e. Kapal akan selalu terjaga kebersihannya
B Isu Terpilih

Sesuai dengan salah satu misi Badan Nasional Pencarian dan


Pertolongan yaitu “Menyelenggarakan peningkatan kemampuan teknis dan
manajerial organisasi dan senantiasa tumbuh, berkembang dan melakukan
perbaikan di segala aspek secara berkesinambungan.”, maka dibutuhkan
pemeliharaan dan atau perawatan bodi kapal RB 01 Bandung. Berdasarkan hasil
diskusi dengan mentor, dipilihlah isu “Standar Oprasional prosedur (SOP)
Pemeliharaan Bodi Kapal Boat Bandung 01 ” . Badan SAR Nasional harus memiliki
alut laut yang benar benar siap siaga dalam keadaan apapun dan kapan pun siap
di gunakan. Guna mewujudka visi dan misi badan SAR Nasional.

Berikut adalah penyebab menunjang terjadinya isu ;

1) Kurangnya kesadaran ABK untuk memelihara dengan baik aset negara


2) Kurangnya kebersihan pada bodi kapal.
3) Kurangnya pembagian tugas yang jelas dalam pemeliharaan kapal.

20
C GAGASAN PEMECAHAN ISU

Setelah melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, tahap


selanjutnya yaitu menemukan gagasan pemecahan isu. Gagasan pemecahan isu
merupakan gagasan yang diperoleh melalui suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang
ada.
Setelah melakukan diskusi dengan mentor, gagasan pemecahan isu
yang diperoleh adalah . Pmeliharaan Melakukan pemeliharaan bodi kapal dan tali
tambat secara rutin, serta pembuatan tali buangan guna kelancaran oprasi SAR
di RB 01 Bandung. Dalam hal ini akan berisi kegiatan pembersihan bodi kapal
dari mulai Haluan, bangunan kapal, lambung kapal, reling dan bolder kapal. Serta
merawat tali tambat kapal dengan mengidentifikasi kerusakan dan
memperbaikinya.

21
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A Matrik Rancangan Akuntansi


Nama : Sigit Purnomo.
Nip : 199108182017121009
Instansi : Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.
Jabatan : Jenang (kelasi) kelas II, Rescue Boat Bandung 01
Identifikasi isu : Kurangnya perawatan Riget Inflatable Boat 01 Bandung
Kurangnya pemeliharaan body kapal
Kurang berfungsinya motor jangkar
Isu Terpilih : Kurangnya pemeliharaan bodi kapal Rescue Boat
Bandung 01
Pemecahan Isu : Setandar Oprasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bodi
Kapal Rescue Boat Bandung 01.
Kegiatan :
1. Knsultasi dengan pimpinan.
2. Pengajuan penetapan SOP perawatan bodi kapal
3. Pembuatan SOP pemeliharaan body kapal.
4. Mengidentifikasi kerusakan body kapal.
5. Mendokumentasikan body Kpal.
6. Melakukan perawatan body kapal Rescue Boat Bandung
01
7. Evaluasi dari pimpinan

22
N Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan Keterkaitan Keterkaitan
o Kegiatan Substansi Mata dengan visi misi dengan nilai
Pelatihan organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi 1. Melakukan Jadwal rutin 1 Saya melakukan Terkait dengan misi no 12.Memiliki kemampuan
dengan breafing dengan kegiatan koordinasi dengan 3 berkoordinasi di dalam
pimpinan pimpinan beserta pembersihan atasan beserta Menylenggarakan dan di luar Basarnas
anggota bodi kapay anggota. Sehingga kemamapuan
tercerminnya nilai peningkatan teknis dan
2. Mengajukan WOG manajerial organisasi
usulan jadawal 2. Saya mengajukan dansenantiasa
kegiatan rutin gagasan ide dengan melakuakan perbaikan
pembersihan body sopan kepada atasan di segala aspek secra
kapal hal tresebut berkesinambungan
tercerminya nilai Etika Berkaitan juga dengan
Publik misi no 4
3. Saya berkata Melaksanakan
dengan bahasa pembinaan
indonesia yang baik kemampuan dan
dan benar sesama kesiapan sumber daya
crew kapal. manusia serta,
Merupakan koodinasi
Keterkaitan dengan berkelanjutan agar
Nasionalisme setiap saat dapat
melakasanakan tugas

24
oprasi pencarian dan
pertolongan dengan
sebaik baiknya

2 Pengajuan 1 Menganalisis Knsep rancangan 1.Saya melakukan Terkait dengan misi no 7. Innovation
penetapan SOP masalah SOP dengan penuh 3 (inovasi); kemampuan
pemeliharaan pemeliharaan tanggung jawab teliti Menylenggarakan untuk menghasilkan atau
body kapal RB dan hati kemamapuan melakukan sesuatu yang
baru yang menambah atau
Bandung 01 2 Membuat konsep hati,Tercerminnya peningkatan teknis dan
menciptakan nilai-nilai
rancangan aturan nilai Pelayan publik manajerial organisasi
manfaat bagi Basarnas;
kerja tetang dan Akuntabilitas dansenantiasa
pemeliharaan bodi melakuakan perbaikan
kapal di segala aspek secra
berkesinambungan
3. Mengajukan
konseprancanagan
aturan kerja kepada
Nahkoda

25
3 Pembuatan SOP 1. Penyetakan SOP Body kapal 1. Saya membuat SOP Terkait dengan misi no 7. Innovation
pemeliharaan terlihat lebih setelah ada 3 (inovasi); kemampuan
Body kapal 2. Memberikan SOP bersih dari Persetujuan dari Menylenggarakan untuk menghasilkan atau
kepada Nahkoda sebelumnya Nahkoda. Merupakan kemamapuan melakukan sesuatu yang
baru yang menambah atau
untuk di tanda keterkaitan dengan peningkatan teknis dan
menciptakan nilai-nilai
tangani nilai Etika Publik manajerial organisasi
manfaat bagi Basarnas;
2. Dalam pembuatan dansenantiasa
saya kerjakan dengan melakuakan perbaikan
serinci mungkin, di segala aspek secra
keterkaitan dengn berkesinambungan
komitmen mutu
Dalam pengerjaannya
seefesien mungkin,
Keterkaitan dengan
anti korupsi

26
4 Mengidentifikasi Konsultasi pada atasan Kriteria kerusakan Saya menganalisis Terkait dengan misi 12. Memiliki
kerusakan bodi kriteria kerusakan bodi seluh bagian bodi kapal no 3 kemampuan
kapal kapal dengn penuh tanggung Menylenggarakan berkoordinasi di
jawab. Keterkaitan kemamapuan dalam dan di luar
peningkatan teknis Basarnas
dengan Akuntabilitas
dan manajerial
Saya juga Konsultasi
organisasi
dengan atasan dengan dansenantiasa
sopan dan melakuakan
menggunakan bahasa perbaikan di segala
Indonesia. Keterkaitan aspek secra
dengan nialai Etika berkesinambungan
publik, Nasionalisme
dan WoG
5 Mendokumentasik Mengambil gambar Gambar kerusakan Saya Terkait dengan misi
an Kerusakan body Kerusakan bodi kapal mendokumentasikan no 3
kapal Menyimpan gambar body kapal yang rusak Menylenggarakan
dan mencatat pada untuk segera saya kemamapuan
peningkatan teknis
bagian mana adanya laporkan ke Atasan,
dan manajerial
kerusakan merupakan keterkaitan
organisasi
dengn Etika publik dansenantiasa
Dengan dokumentasi melakuakan
tercerminya Nilai Anti perbaikan di segala
korupsi aspek secra
berkesinambungan

27
6 Melakukan Pembersihan Lambung Bodi kapal lebih 1. Saya bekerja sesuai Terkait dengan misi 1. Integrity
perawatan body kanan bersih dengn tugas dan no 3 (integritas); mutu,
kapal jabatan di kapal yaitu Menylenggarakan sifat atau keadaan
Pembersihan lambung merawat kapal dengan kemamapuan yang menunjukkan
peningkatan teknis kesatuan yang utuh
kiri cara pemeliharaan.
dan manajerial sehingga memiliki
Merupakan nilai dari
organisasi potensi dan
Pembersihan bangunan Manajemen ASN dansenantiasa kemampuan yang
kapal 2. Dengn pemeliharaan melakuakan memancarkan
Relling bolder dan tali perbaikan di segala kewibawaan,
tambat merupakan aspek secra kesamaan,
pemeliharaan aset berkesinambungan pemikiran, ucapan,
negara. Keterkaitan dan perilaku disiplin
dengan Nasionalisme dan taat pada
3. Saya juga peraturan dalam
mengerjakan dengn bekerja/bertindak;
sungguh sungguh teliti
dan rapih. Merupakn
keterkaitan dengan
nilai Etika Publik.
7 Evaluasi dari Menyerahkan Evaluasi Nahcoda 1. Saya menyerahkan 5. Integrity
pimpinan dokumentasi dari yang berupa dokumentasi dan Terkait dengan misi (integritas); mutu,
(Nahkoda) semua kegiatan baik masukan masukan pelaporan hasil kinerja no 3 sifat atau keadaan
yang blum di tangani untuk di perbaiki kepada Mualim untuk Menylenggarakan yang menunjukkan
kemamapuan kesatuan yang utuh
dan yang sudah ad untuk yang akan selanjutnya di evaluasi
peningkatan teknis sehingga memiliki
perawatan datang bersama dalam forum
dan manajerial potensi dan
Masukan dari Nahkoda breafing yang dipimpin organisasi kemampuan yang
atau yang lain oleh Nahkoda dansenantiasa memancarkan
langsung. Merupakan melakuakan kewibawaan,
keterkaitan dengan perbaikan di segala kesamaan,
pemikiran, ucapan,

28
nilai Etika publik, aspek secra dan perilaku disiplin
berWoG, Akuntabilitas berkesinambungan dan taat pada
peraturan dalam
bekerja/bertindak;

Pembimbing (Coach) Kelas

(..........................................................)

DR DADAND DALY, M,Si

FORMULIR 2 : PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH MENTOR


(digunakan pada saat aktualisasi di tempat kerja)

29
Nama : Sigit Purnomo

NIP : 199108182017121009

Unit Kerja : Kantor Pencarian Dan Pertolongan Bandung

Jabatan : Jenang (kelasi) Kelas II

Isu :

Kegiatan 1 :

Penyelesaian Kegiatan * Catatan Mentor Paraf Mentor

Lampirkan Bukti Pendukung :


1. Video
2. Foto
3. dll
(Untuk membuktikan telah melakukan habituasi, masing- masing kegiatan harus diulang dilaksanakan minimal 3 kali)

A Kendala dan Rancangan antisipasi

30
1. Kendala
Dalam aktualisasi ada beberapa hambatan diantaranya ;

a). Padatnya kegiatan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung sehinga menyulitkan untuk focus kepada kehgiatan
yang akan diaktualisasikan.
b). Minimnya peralatan untuk mendukung kegiatan penerapan Aktualisasi di Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.
c). Adanya penolakan dari Rescuer lain.

2. Rencana Antisipasi
Rencana antisipasi atau solusi yang akan dilaksanakan untuk penerapan aktualisasi diantaranya;
a). Membuat Perencanaan jadwal yang efektif.
b). Melakukan pendekatan secara persuasive kepada Rescuer di Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung.
c). Membagi waktu antara kegiatan rutin dengan kegiatan aktualisasi.

31
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
N KEGIATAN AG SEPTEMB OKT
O UST ER OBE
US R
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi dengan pimpinan

2 Pengajuan penetapan SOP.

3 Pembuatan SOP Pemeliharaan Bodi


Kapal.

4 Mengidentifikasi kerusakan Bodi kapal.

5 Mendokumentasikan Kerusakan Bodi


Kapal .

6 Melakukan perawan Bodi Kapal.

7 Evaluasi dari pimpinan.

Tabel 4.8 Jadwal Rancangan Aktualisasi

32
BAB V

PENUTUP

A Dalam rancangan aktualisasi yang telah dirancang dan di persiapkan pada masa
off campus selama 80 hari kerja di Rescue Boat Bandung 01 Kantor Pencarian
dan Pertolongan Bandung dapat menanamkan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsisehingga mampu
diterapkan didalam rancangan aktualisasi. Dan sangat dibutuhkan bantuan dari
Coach dan Mentor yang memberikan arahan serta dukungan selama
perencanaan, pelaksanaan, serta menjadi habituasi.

B Harapan
a) Untuk Penyelenggara Diklat

Dalam hal ini dapat meningkatkan fasilitas dan sarana bagi peserta sehingga
sehingga mempermudah konsultasi dengan coach.

b) Untuk Peserta Diklat

Peserta diklat harus proaktif dalam melaksanakan tugas dan bimbingan dengan
coach dan mentor, sehingga dihasilkan rancangan yang sesuai dengan harapan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I
dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

UU NO. 29 tahun 2014: badan pencarian dan pertolongan

UU NO. 29 tahun 2014 : Aparatur Sipil Negara

BASARNAS 2015.Visi dan Misi BASARNAS. Diakses pada tanggal 19 Juli 2018 melalui
http://www.basarnas.go.i

34
1

Anda mungkin juga menyukai