Ninong Ade Putri, Aswar Aboet, M Oky Prabudi, Deri Edianto, Sarma Lumbanaja, David Luther
Program Studi Magister Kedokteran Klinik Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Abstract
Pendahuluan : Kista ovarium merupakan salah tumor jinak dengan kantong abnormal berisi cairan yang sering dijumpai
pada wanita dimasa reproduksinya. Mengetahui epidemiologi kista ovarium penting untuk segala aspek kesehatan. Penting
mengetahui karakteristik pasien kista ovarium yang menjalani laparotomi atau laparoskopik untuk mengetahui preferensi atau
mayoritas pasien yang menjalani setiap prosedur sebagai data statistik yang berguna dalam informed consent atau
menentukan pilihan terapi.
Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik pasien kista ovarium yang dilakukan tindakan operasi laparatomi atau laparaskopi di
RSHAM Medan
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptifretrospektif dengan desain potong lintang menggunakan data rekam medik
seluruh penderita kista ovarium jinak yang telah menjalani operasi dibagian ginekologi RSUP Haji Adam Malik, Medan
periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013. Parameter yang dinilai adalah usia, paritas, ukuran tumor (5-10 cm atau>10 cm),
status haid, indeks massa tubuh, dan tindakan operasi yang dilakukan. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk
tabeltabel distribusi frekuensi dan diagram dengan menggunakan aplikasi program komputer.
Hasil : Penelitian ini dilakukan pada 163 pasien kista ovarium jinak. Tindakan laparaskopi pada kista ovarium jinak
seluruhnya (100%) adalah kistektomi dan laparatomi terbanyak adalah SOU laparatomi (58.9%). Mayoritas yang menjalani
laparaskopi dibandingkan laparaskopi berusia 21-35 vs 36-50 tahun (52.9% vs 30.82.6%), nuliparavsmultipara (70.58% vs
30.8%), ukuran tumor 5-10 cm vs >10 cm (88.23% vs 48.63%), keduanya masih menstruasi (100% vs 56.16%), IMT normal
vs obese I (70.58% vs 30.8%).
Kesimpulan : Terdapat perbedaan karakteristik antara kelompok yang menjalani laparaskopi dan laparatomi.
Abstrak
Introduction : Ovarian cyst is a benign tumor with liquid content. This is often found in women in their reproductive periods.
Knowing the epidemiology of ovarian cysts is important for all aspects of health. Analyzing patients’ charateristic who
underwent laparotomy or laparoscopic for ovarian cyst ovarian cysts will give us data about preferences of each method as a
useful statistical data in the informed consent or determining therapy choice.
Objective : To determine the characteristics of the ovarian cyst patient who underwent laparoscopy and laparotomy.
Methods : This study is a retrospective descriptive study with cross sectional design using all patient medical records benign
ovarian cysts who have undergone surgery in the Departemen of GynecologyinHaji Adam Malik Hospital from 1 January 200
to 31 December 2013. Parameters assessed were age, parity, tumor size, menstrual status, body mass index, in each
surgical group. The data collected is presented in the form of tables and diagrams.
Results :I n this study, 163 patients were included.Laparoscopy in benign ovarian cysts entirely (100%) is cystectomy and
majority laparotomy method was SOU laparatomy (58.9%). Majority patients who undergo laparoscopy vslaparatomy, aged
21-35 vs. 36-50 years old (52.9% vs 30.82.6%), nulliparity versus multiparity (70.58% vs 30.8%), tumor size 5-10 cm vs>10
cm (88.23% vs 48.63%), both still menstruating (100% vs 56.16%), normoweightvs obese 1 (70.58% vs 30.8%).
Conclusions : There are differences between the characteristics of the group who underwent laparoscopy and laparotomy.
Mayoritas pasien dalam kelompok laparaskopi kistektomi Tabel 6. Gambaran IMT pasien kista ovarium yang dilakukan
dan laparatomi SOU masih menstruasi (16.56% dan 50.3%). tindakan operasi berdasarkan jenis tindakan operasi laparatomi.
Mayoritas pasien dalam kelompok laparaskopi kistektomi
Laparatomi
memiliki IMT normal (7.36%) dan IMT obese I (27.6%) pada IMT Kistektomi SOU TAH BSO
kelompok laparatomi. N % N % N %
Underweight 0 0 0 0 1 0.68
Tabel 2. Gambaran usia pasien kista ovarium jinak yang Normal 3 2.05 17 11.64 4 2.73
dilakukan tindakan operasi berdasarkan jenis tindakan Overweight 7 4.79 17 11.64 4 2.73
operasi laparatomi. Obese I 11 7.53 45 30.8 16 10.95
Laparatomi Obese II 2 1.36 16 10.95 3 2.05
Usia Kistektomi SOU TAH BSO Total 23 15.75 95 65.06 28 19.17
N % N % N %
<20 0 0 14 9.58 0 0 Kesimpulan
21-35 14 9,58 26 17.8 2 1.36 1. Diperoleh data tentang jumlah tindakan operasi kista
36-50 9 6,16 45 30.82 10 6.84 ovarium jinak di RSUP HAM Medan periode 1 Januari
>50 0 0 10 6.84 16 10,95
2009 – 31 Desember 2013 sebanyak 163 orang dengan
Total 23 15.75 95 65.06 28 19.17
tindakan laparaskopi 17 orang dan laparatomi 146 orang.
2. Diketahui bahwa jenis tindakan operasi laparatomi yang
paling sering dilakukan adalah tindakan SOU sebanyak
Tabel 3. Gambaran Paritas pasien kistaovarium yang dilakukan 95 orang, sedangkan jenis tindakan operasi laparaskopi
tindakan operasi berdasarkan jenis tindakan operasi laparatomi. yang paling sering dilakukan adalah tindakan kistektomi
sebanyak 17 orang.
Laparatomi
3. Diketahui bahwa kelompok usia berdasarkan jenis tindakan
Paritas Kistektomi SOU TAH BSO
N % N % N % operasi kista ovarium adalah terbanyak pada kelompok usia
36-50 tahun dan menjalani tindakan operasi laparatomi
Nulipara 15 10.27 40 27.4 3 2.05 SOU sebanyak 45 orang.
Primipara 3 1.05 6 4.10 4 2.73
Multipara 5 3.42 45 30.8 12 8,21 4. Diketahui bahwa kelompok paritas berdasarkan jenis
Grandemultipara 0 0 4 2.73 9 6.16 tindakan operasi kista ovarium jinak adalah terbanyak di
Total 23 15.75 95 65.06 28 19.17 kelompok multi paradan menjalani tindakan operasi
laparatomi SOU sebanyak 45 orang.
5. Diketahui bahwa kelompok ukuran tumor berdasarkan jenis
Tabel 4. Gambaran ukuran tumor pasien kista ovarium yang tindakan operasi kista ovarium jinak adalah terbanyak di
dilakukan tindakan operasi berdasarkan jenis tindakan kelompok ukuran tumor >10 cm dan menjalani tindakan
operasi laparatomi. operasi laparatomi SOU sebanyak 71 orang.
Laparatomi 6. Diketahui bahwa kelompok status haid berdasarkan
Ukuran Tumor Kistektomi SOU TAH BSO jenis tindakan operasi kista terbanyak di kelompok
N%N%N% wanita yang masih mendapatkan haid dan menjalani
5-10 cm 21 14.38 25 17.12 6 4.10 tindakan operasi laparatomi SOU sebanyak 44 orang.
> 10 cm 1 0.68 71 48.63 22 15.06 7. Diketahui bahwa kelompok IMT berdasarkan jenis tindakan
Total 23 15.75 95 65.06 28 19.17 operasi kista ovarium terbanyak dikelompok obese I dan
menjalani tindakan operasi laparatomi SOU sebanyak 45
orang
Tabel 5. Gambaran status haid pasien kista ovarium yang
dilakukan tindakan operasi berdasarkan jenis tindakan Daftar Pustaka
operasi laparatomi. 1. Saifuddin AB. Pelayanan kesehatan Maternal dan
Laparatomi Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka. 2002 : 558-562
Status Haid Kistektomi SOU TAH BSO 2. Joedosapoetro MS. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital.
N % N % N % Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina
Haid 23 15.75 82 56.16 9 6.16 Pustaka. 2009: 38-41
Menopause 0 0 13 8.90 19 13.01 3. Campbell S, Monga A. Benign Disease of The Ovary in
Total 23 15.75 95 65.06 28 19.17 Gynecology by Ten Teachers 17th Ed. ELST, London,
2000: p.131-141
4. Siringo D, Hiswani, Jemadi. Karakteristik Penderita Kista
Ovarium Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit St Elisabeth
Medan Tahun 2008-2012. FKM USU 2013
5. Endjun JJ, Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2007 11. Wheeler J.E. Woodruff J.D. Benign Disorder of The
6. Berek J.S, Adashi E.Y, Hillard P.A. Benign Disease of The Ovaries & Oviducts in Current Obstetrics & Gynecology
Female Reproductive Tract Symtoms and Sing in Novak’s Diagnosis & Treatment, 8th Ed, Prentice Hall International
gynecology, 12th Ed, Wiliam & Wilkins, USA, 1996: p.361-377 inc, Connecticut, 1994:744-53
7. Giyana Frenti.Analis Sistem Pengembangan Rekam 12. Jones D.L. Benign Ovarian Cyst and Tumors in
Medis Di RumahSakit Umum Daerah Kota Semarang. Fundamentals of Obstetric and Gynecology, 6thEd.
Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Mosby, London, 1994:271-73
Diponegoro.2012. Vol 1(2) 2 : 48-61 13. Govan e.al. Disease of the Ovary and Fallopi Tube. In
8. Schorge JO, et al. Williams Gynecology, 1st ed. New Gynecology Illustrated, 4th Ed, 1993:289-313
York, Mc Graw Hill. 2008: 716. 14. T Greenlee R, Kessel B, R Craig, Riley Thomas.
9. Soutter P, Girling J, Haidopoulus D. Benign tumours of the Prevalence, incidence and natural history of simple ovarian
ovary in Shaw RW, Soutter P, Stanton SL: Gynaecology, 3rd cysts among women over age 55 in a large cancer
ed. London, Churchill Living Stone. 2003: 665. screening trial.Am J Obstet Gynecol.2010;202 (4):373-9.
10. Rian K.J. Berkowitz R.S, Barbieri Disorder of The 15. Scully R, Sabin L. Histological typing of ovarian
Ovary, Ovarian Neoplasma in Kistner’s Gynecology tumours, Volume no 9. New York. Springer 1999
Principles and Practice, 6th Ed, Mosby-Year Book, Inc, 16. Neto FA, et al, Ultrasonography of adnexal masses:
USA, 1995. p:192-218 imaging finding, Radio Bras, 2011