AkMen BAB 10
AkMen BAB 10
Disusun oleh:
KELAS A
Akuntansi Manajemen
Bandung
2015
A. BIAYA STANDAR – PENYUSUNAN TAHAPAN
Standar kuantitas dan harga di tetapkan untuk setiap input utama seperti bahan
baku dan jam tenaga kerja. Standar kuantitas menentukan banyaknya input yang
di butuhkan untuk menghasilkan produk atau menyediakan jasa. Standar harga
menentukan jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap unit input. Kuantitas
aktual dan biaya aktual dari input di bandingkan dengan standar-standar tersebut.
Jika kuantitas atau biaya input ini berbeda dengan cara signifikan dari standarnya,
maka manajer akan menyelidiki perbedaan tersebut untuk menemukan penyebab
permasalahan dan kemudian menyelesaikannya. Proses ini di sebut manajemen
dengan pengecualian (management by exception).
1
pencarian akar masalah dan penerapan tindakan perbaikan. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki operasi bukan untuk menyalahkan pihak mana pun.
2
usaha. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan standar yang ideal. Sebagian
besar manajer merasa standar ideal cendurung dapat melemahkan nyali, bahkan
untuk para pekerja yang paling rajin sekali pun. Lebih lanjut lagi, varian dari
standar ideal sulit diintepretasikan. Varian dari kondisi ideal adalah normal
sehingga sulit untuk di terapkan dalam “manajemen dengan pengecualian”
Standar praktis (practical standard) adalah standar yang “ketat namun dapat di
capai”. Standar ini memperkenankan adanya penghentian mesin secara normal
dan periode istirahat karyawan, dan dapat di capai melalui usaha yang wajar dan
efisisien dari karyawan rata-rata. Varian dari standar praktis menandakan
pentingnya perhatian manajemen karena standar tersebut merepresentasikan
varian dari suatu kondisi operasi normal. Standar praktis dapat digunakan untuk
sebagai tujuan. Selain untuk menandakan kondisi yang tidak normal, standar ini
juga dapat di gunakan untuk meramal aliran kas dan untuk merencanakan tingkat
persedian. Sebaliknya, standar ideal tidak dapat di gunakan untuk tujuan-tujuan
tersebut karena standar tersebut tidak memperkenankan inefisiensi normal dan
akan menghasilkan hasil peramalan yang tidak realistis.
Kuantitas standar per unit (standard quantity per unit) untuk bahan langsung
harus mencerminkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap unit
produk jadi sebagaimana halnya dengan sisa produksitak terhindarkan yang
diperkenankan. Setelah berkonsultasi dengan manajer produksi, Tom Kuchel,
Terry menetapkan standar kuantitas timah sebesar 3,0 pon per sepasang sandaran
3
buku. Setelah standar harga dan kuantitas ditetapkan, karyawan menghitung biaya
standar atas bahan baku per unit produk jadi sebagai berikut.
3,0 pon per unit X $4,00 per pon = $12,00 per unit
Biaya sebesar $12,00 ini akan muncul dalam kartu biaya standar produk.
Banyak perusahaan menggunakan satu tarif standar per jam untuk semua
karyawan dalam sebuah departemen. Tarif standar tersebut mencerminkan
“bauran” yang di harapkan terhadap pekerja, walaupun tarif upah aktualnya
bervariasi untuk setiap karyawan karena perbedaan keahlian dan senioritas.
4
langsung per unit. Setelah menetapkan standar tariff dan waktu, Terry menghitung
biaya standar tenaga kerja langsung per unit produk sebagai berikut :
0,50 jam kerja langsung per unit X $22,00 per jam kerja langsung = $11,00 per unit
Biaya standar tenaga kerja sebesar $11,00 per unit ini muncul bersama-sama
dengan bahan baku langsung dalam kartu biaya standar untuk sepasang sandaran
buku timah.
Biaya overhead pabrik variabel per unit sebesar $3,00 ini di sajikan bersama-sama
dengan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dalam kartu biaya standar
pada Tampilan 10-2 berikut ini.
5
Bahwa perhitungan biaya standar per unit untuk overhead pabrik variabel sama
dengan perhitungan bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung kuantitas
standar per unit produk yang di perkenankan dikalikan dengan harga standar.
Dalam kasus ini, kuantitas standar dinyatakan dengan 0,50 jam kerja langsung per
unit dan harga standarnya dinyatakan dengan $6,00 per jam kerja langsung.
Sebagai contoh, biaya tenaga kerja langsung untuk anggaran perencanaan dalam
tampilan di bawah adalah $23.100 (=$11,00 per unit X 2.100 unit)
Laporan kinerja pada tampilan 10- akan menjadi lebih berguna jika varian
pengeluaran dipecah berdasarkan harga dan kuantitas. Contohnya, varian
pengeluaran bahan baku langsung.
6
TAMPILAN 10-3 Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel untuk Biaya Pabrik
Dalam laporan tersebut adalah $700 tidak menguntungkan. Ini berarti bahwa,
pada tingkat aktual produksi tertentu selama periode, biaya bahan baku langsung
terlalu tinggi $700 setidaknya berdasarkan biaya standar.
Ide dasar dalam analisis varian biaya standar adalah untuk memisahkan varian
pengeluaran dari anggaran fleksibel menjadi dua elemen, satu karena jumlah input
yang digunakan dan yang kedua adalah harga yang dibayarkan untuk input
tersebut. Penggunaan input yang terlalu banyak menghasilkan viarian kuantitas
tidak mengguntungkan.
Mengapa standar dibagi menjadi dua kategori, kuantitas dan harga? Varian
kuantitas dan varian harga biasanya memiliki penyebab berbeda. Lagi pula
7
manajer yang melakukan yang melakukan pembalian berbeda dengan manajer
yang menggunakan input. Sebagai contoh dalam hal bahan baku manajer
pembelian bertanggung jawab hanya untuk harganya. Akan tetaapi, manajer
produksi bertanggung jawab untuk jumlah bahan baku aktual yang digunakan
untuk menghasilkan produk. Pemisahan Standar kuantitas dan standar harga
memudahkan kita untuk memisahkan dengan lebih baik tanggung jawab dari
kedua manajer tersebut.
Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam tampilan 10-4. Pertama, varian
kuantitas dan varian harga dapat dihitung untuk ketiga elemen biaya variabel-
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel,
meskipun varian tersebut mempunyai nama berbeda. Kedua, varian kuantitas-
tanpa memandang sebutan lainnya-dihitung dengan cara yang sama, baik yang
menyangkut bahan baku langsung,tenaga kerja langsung,ataupun overhead pabrik
variabel. Hal ini berlaku saa untuk varian harga. Ketiga, input merupaka kuantitas
aktual dari bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung yang digunakan;
output merupakan hasil produksi yang bagus selama periode, yang dinyatakan
dengan kuantitas standar (atau kuantitas waktu) yang diperkenankan untuk output
aktual [lihat kolom 1 di Tampilan 10-4]. Kuantitas standar yang
diperkenankan atau waktu standar yang diperkenankan merupakan jumlah
dari suatu input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi output actual
selama periode. Hal tersebut dapat lebih atau kurang dari jumlah aktual input ,
bergantung pada efisiensi atau inefisiensi operasi. Kuantitas standar yang
diperkenankan dihitung dengan mengalikan output aktual dalam unit dengan input
standar yang diperkenankan per unit output.
8
TAMPILAN 10-4 Model Umum untuk Analisis Varian Biaya Standar – Biaya Pabrik Variabel
Varian pada tampilan 10-5 didasarkan pada tiga total biaya yang berbeda beda
$24.000, $26.000, $24.700. Pertama $24.000 mengacu pada biaya yang digunakan
dalam pembelian timah untuk memproduksi 2.000 unit output aktual. Ukuran
9
standarnya adalah 3 pon timah per unit. Oleh karena jumllah produksinya adalah
2.000 unit, maka timah yang digunakan seharusnya sebanyak 6.000 pon. Hal ini
merupakan kualitas standar yang diperkenankan untuk output akyual. Jika 6.000
pon timah dibeli dengan dengan harga standar $4,00 per pon,maka perusahaan
akan mengeluarkan biaya sebesar $24.000
Total biaya ketiga $24.700 adalah jumlah aktual yang dibayarkan atas pembelian
timah. Perbedaan antara jumlah aktual yang dibayarkan sebesar $24.700 dan yang
seharusnya dibayar, $24.000 merupakan varian pengeluaran untuk bulan tersebut
yaitu $7,00. Varian ini tidak menguntungkan (disimbolakn dengan T) karena
jumlah aktula yang dikeluarkan melebihi jumlah yang seharusnya dikeluarkan.
Total biaya yang kedua $26.000 adalah kunci yang memperkenankan kita
menguraikan varian pengeluaran menjadi dua elemen terpisah satu untuk
kuantitas dan satu lagi untuk harga. Hal ini merepresentasikan biaya yang
seharusnya dikeluarkan jika perusahaan membeli jumlah aktual input $6.500
pon,dengan harga standar $4,00 per pon,bukan harga aktualnya yang sebesar
$3,80 per pon.
10
Varian Kuantitas Bahan Baku
Dengan menggunakan total biaya $26.000 dikolom 2, kita dapat membuat dua
perbandingan satu dengan total biaya sebesar $24.000 dikolom 1 dan satu lagi
dengan total biaya sebesar $24.700 dikolom 3. Perbedaan antara $24.000 dikolom
1 dan $26.000 dikolom 2 merupakan varian kuantitas sebesar $2.000 dan ditandai
sebagai tidak menguntungkan (disimbolkan dengan T).
Untuk memahami varian kuantitas tersebut, perhatikan bahwa jumlah aktual dari
timah yang digunakan dalam produksi adalah 6.500 pon. Akan tetapi, jumlah
standar dari timah yang diperkenankan untuk output aktual adalah 6.000 pon.
Dengan demikian, terdapat terlalu banyak timah yang digunakan untuk
memproduksi output aktual dengan total 500 pon. Untuk menyatakan ini didalam
dolar,total 500 pon tersebut pun dikalikan dengan harga standar $4,00 per pon
untuk menghasilkan varian kuantitas sebesar $2.000.
Perhitungan dalam tampilan 10-5 mencerminkan fakta bahwa semua bahan baku
yang dibeli selama bulan Juni juga habis digunakan selama bulan tersebut. Jika
jumlah bahan baku yang dibelu berbeda dengan jumlah yang digunakan, maka
perhitungan varian harga akan sedikit berbeda. Perhitungan yang sedikit lebih
rumit ini akan dibahas di akhir bab.
11
Varian Kuantitas Bahan Baku- Tinjauan Lebih Mendalam
Varian kauntitas bahan baku = (6.500 pon – 6.000 pon) x $4,00 per pon
= $2.000 T
Berikut adalah kutipan dari laporan varian Colonial Pewter dan penjelasan dari
manajer produksi atas varian kuantitas bahan baku:
12
Cara terbaik adalah memisahkan varian kuantitas bahan baku ketika bahan baku
digunakan dalam produksi. Sejumlah bahan baku dikeluarkan untuk diproduksi
sesuai dengan daftar bahan baku (bill of materials) standar untuk setiap unit.
Bahan baku tambahan biasanya dikeluarkan melalui forulir permintaan bahan
baku tambahan, yang berbeda warna dengan formulir biasa.
Kelebihan penggunaan bahan baku dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kesalahan mesin, rendahnya kualitas bahan baku yang digunakan, tenaga kerja
yang tidak terlatih, dan supervisi yang tidak memadai. Pengawasan pengguna
bahan baku agar sesuai dengan standar merupakan tanggung jawab departemen
produksi. Meskipun demikian, dalam kondisi tertentu, departemen pembelian
bertanggung jawab atas varian kuantitas bahan baku yang tidak menguntungkan.
Dengan menggunakan data dari tampilan 10-5 untuk rumus tesebut, maka :
Varian Harga Bahan Baku = 6.500 pon x ($3,80 per pon - $4,00 per pon) = $1.300 M
13
Perhatikan bahwa jawaban tersebut sama dengan menggunakan rumus tersebut,
varian negatif selalu di tandai sebagai menggungtungkan (M) dan varian positif
selalu di tandai dengan tidak mengguntungkan (T).
Berikut adalah kutipan laporan varian Colonial Pewter dan penjelasan dari
manajer pembelian atas varian harga bahan baku.
Tanggung jawab atas varian. Siapa yang bertanggung jawab atas varian harga
bahan baku ? secara umum, manajer pembelian memiliki kendali atas harga bahan
baku yang dibayarkan dan oleh karenanya dia bertanggung jawab atas varian
harga bahan baku. Akan tetapi pihak lain selain manajer pembelian bisa jadi
bertanggung jawab atas varian harga bahan baku. Sebagai contoh, dikarenakan
masalah produksi yang terjadi diluar kendali manajer pembelian, manajer
pembelian tersebut mungkin harus menggunakan pengiriman kilat. Dalam kasus
ini, manajer produksi harus bertanggung jawab atas adanya varian harga.
14
Analisis varian tidak digunakan untuk menyalahkan pihak mana pun.
Penekanannya terletak pada mendukung manajer lini dan membantu mereka
dalam mencapai tujuan perusahaan. Singkatnya, penekanan seharusnya bersifat
positif, bukan negatif. Usaha yang berlebihan untuk mengetahui hal yang terjadi
khususnya dalam usaha untuk menemukan seseorang untuk disalahkan dapat
menghancurkan moral dan menghilangkan semangat kerja sama dalam
perusahaan.
0,50 jam per unit X $22,00 per jam = $11,00 per unit
Selama bulan Juni, perusahaan telah membayar upah tenaga kerja langsung
sebesar $22,680, termasuk pajak penggajian dan tunjangan karyawan, untuk 1.50
jam kerja atau rata – rata sebesar $21,60 per jam. Dengan menggunakan data
tersebut dan biaya standar dari Tampilan 10-2, Terry menghitung varian efisiensi
dan varian tarif tenaga kerja seperti tampak pada Tampilan 10-6.
Perhatikan bahwa judul kolom dalam Tampilan 10-6 adalah sama seperti yang
digunakan dalam dua tampilan sebelumnya, kecuali istilah waktu dan tarif pada
Tampilan 10-6 digunakan untuk mengganti istilah kuantitas dan harga .
15
Varian Efisiensi Tenaga Kerja – Tinajauan Lebih Mendalam
Dengan menggunakan data dari Tampilan 10-6 untuk rumus tersebut, maka:
SH = 2000 unit x 0,5 jam per unit = 1000 jam
Varian efisiensi tenaga kerja = (1.500 jam – 1000 jam) x $22,00 per jam =
$1.100 T
16
Beberapa hal yang mungkin menyebabkan terjadinya varian efisiensi tenaga kerja
yang tidak menguntungkan adalah pekerja yang tidak terlatih atau motivasinya
rendah; bahan baku berkualitas rendah sehingga membutuhkan lebih banyak
waktu kerja; kerusakan mesin yang menyebabkan operasi berhenti; supervise
tenaga kerja yang tidak memadai; dan standar yang tidak akurat. Manajer yang
memimpin bagian produksi biasanya bertanggung jawab untuk mengendalikan
varian efisiensi tenaga kerja. Akan tetapi, manajer pembelian dapat dimintakan
pertanggungjawaban apabila pembelian bahan baku berkualitas rendah tersebut
mengakibatkan waktu pengerjaan yang lebih lama.
Faktor penting lain penyebab varian tenaga kerja yang tidak menguntungkan
adalah kurangnya permintaan atas produk perusahaan. Manajer di beberapa
perusahaan berpendapat bahwa menyesuaikan tenaga kerja sebagai respons
terhadap perubahan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan adalah sulit, dan
mungkin tidak bijaksana. Di perusahaan - perusahaan seperti demikian , jumlah
tenaga kerja langsung biasanya tetap dalam jangka pendek. Jika permintaan tidak
mencukupi untuk membuat setiap orang sibuk, karyawan tidak diberhentikan dan
varian efisiensi tenaga kerja yang tidak emnguntungkan akan terjadi.
Apabila pesanan pelanggan tidak cukup membuat pekerja sibuk, maka manajer
produksi membuat dua pilihan yaitu menerima varian efisiensi tenaga kerja tidak
menguntungkan atau menumpuk persediaan. Pelajaran utama dari Produksi
Ramping adalah bahwa menumpuk persediaan tanpa adanya prospek penjualan
segera merupakan ide yang buruk. Kelebihan persediaan khususnya persediaan
barang dalam proses menyebabkan tingkat kerusakan yang tinggi, barang cacat,
dan operasi yang tidak efisien. Akibatnya, ketika tenaga kerja bersifat tetap dalam
jangka pendek, manajer harus berhati – hati atas penggunaan varian efisiensi
tenaga kerja. Beberapa ahli menganjurkan untuk menghilangkan varian efisiensi
tenaga kerja tersebut dalam situasi demikian setidaknya untuk tujuan memotivasi
dan mengendalikan pekerja di lantai kerja.
17
Varian Tarif Tenaga Kerja – Tinjauan Lebih Mendalam
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, varian harga atas tenaga kerja langsung
biasanya disebut varian tariff tenaga kerja (labor rate variance). Varian ini
mengukur setiap varian dari standar tariff rata –rata per jam yang dibayarkan
kepada tenaga kerja langsung. Rumus untuk varian tariff tenga kerja dinyatakan
sebagai berikut.
AH = Waktu aktual
AR = Tarif aktual
SR = Tarif standar
Bagi sebagian besar perusahaan, tarif upah yang dibayarkan kepada pekerja dapat
diperkirakan. Meskipun demikian, varian tarif dapat meningkat dikarenakan cara
memberdayakan pekerja tersebut. Pekerja yang berpengalaman dengan tarif upah
per jam lebih tinggi mungkin akan diberikan tugas yang memerlukan
keterampilan rendah sehingga tarif upah per jamnya pun lebih rendah. Hal ini
menghasilkan varian tarif tenaga kerja yang tidak menguntungkan karena tarif per
jam aktualnya melebihi tarif standar untuk tugas tersebut. Sebaliknya, varian tarif
yang menguntungkan terjadi ketika tenaga kerja yang dibayar pada tarif lebih
rendah daripada standar diberdayakan untuk pekerjaan tersebut. Walaupun
demikian, tenaga kerja yang dibayar lebih rendah bisa jadi tidak efisien. Akhirnya,
pekerjaan lembur dengan tarif yang lebih tinggi akan menghasilkan varian tarif
18
tidak menguntungkan jika upah lembur tersebut dibebankan kea kun tenaga kerja
langsung.
Siapa yang beranggung jawab atas pengendalian varian tarif tenaga kerja? Oleh
karena varian tarif biasanya disebabkan oleh cara memberdayakan pekerja, maka
penyelia produksi biasanya bertanggung jawab untuk mengawasi varian tarif
tenaga kerja agar tetap terkendali.
Langkah akhir dalam analisis yang dilakukan Terry Sherman terhadap varian
Colonial Pewter di bulan Juni adalah meghitung varian overhead pabrik variabel.
Porsi variabel dari overhead pabrik dapat dianalisis menggunakan rumus dasar
yang sama seperti yang digunakan untuk menganalisis bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Mengacu kembali pada Tampilan 10-2, overhead pabrik
variabel standar adalah $3.000 per unit produk, yang dihitung sebagai berikut.
0,5 jam per unit X $6,00 per jam = $3,000 per unit
Pencatatan biaya Colonial Pewter menunjukkan bahwa total biaya actual overhead
pabrik variabel untuk bulan Juni adalah $7.140. Ingat kembali mengenai varian
tenaga kerja langsung bahwa jumlah jam kerja langsung adalah 1.050 jam dan
perusahaan memproduksi 2.000 unit sandaran buku. Analisis Terry atas data
overhead tersebut tampak pada Tampilan 10-7.
Perhatikan persamaan antara Tampilan 10-6 dan 10-7. Persamaan tersebut timbul
dari jam kerja langsung yang digunakan sebagai dasar alokasi biaya overhead ke
unit produk; jadi, angka per jam yang sama untuk overhead pabrik variabel
tampak pada Tampilan 10-7 sebagaimana untuk tenaga kerja langsung pada
Tampilan 10-6. Perbedaan utama antara kedua tampilan tersebut adalah pada tarif
standar per jam yang digunakan, di mana tarif overhead pabrik variabel untuk
perusahaan ini lebih rendah daripada tenaga kerja langsungnya.
19
Varian Overhead Pabrik – Tinjauan Lebih Mendalam
Rumus untuk menghitung varian efisiensi overhead variabel (variable overhead
efficiency variance) dinyatakan sebagai berikut.
Rumus untuk varian tarif overhead variabel (variable overhead rate variance)
dinyatakan sebagai berikut.
20
Rumus ini dapat disederhanakan menjadi:
Varian tarif overhead variabel = 1.050 jam x ($6,80 per jam - $6,00 per jam)
= $480 T
Interpretasi terhadap varian overhead variabel tidak sejelas varian bahan baku dan
tenaga kerja langsung. Secara khusus, varian efisiensi overhead variabel adalah
sama dengan varian efisiensi tenaga kerja langsung kecuali untuk satu hal , tarif
yang digunakan untuk menghitung varian dalam bentuk dolar. Dalam kedua kasus
tersebut, variannya adalah perbedaan antara waktu pengerjaan actual dan waktu
standar yang diperkenankan untuk output aktual. Dalam hal varian efisiensi
tenaga kerja langsung, perbedaan ini dikalikan dengan tarif upah langsung. Dalam
hal varian efisiensi overhead variabel, perbedaan ini dikalikan dengan tarif
overhead variabel.
Sebagian besar perusahaan menghitung varian harga bahan baku ketika bahan
baku idbeli, bukan ketika digunakan dalam produksi. Terdapat dua alasan
21
mengenai hal ini. Pertama, penundaan perhitungan varian harga hingga bahan
baku tersebut digunakan akan menghasilkan laporan varian yang tidak tepat
waktu. Kedua, penghitungan varian harga ketika bahan baku tersebut dibeli akan
membuat bahan baku dimasukkan ke akun persediaan pada harga standarnya. Hal
ini akan menyederhanakan pencatatan.
Persamaan yang disajikan di awal dalam memastikan varian kuantitas bahan baku
dan varian harga adalah benar, sebagai berikut:
Perhatikan bahwa varian kuantitas bahan baku didasarkan pada kuantitas aktual
yang digunakan, dimana varian harga bahan baku didasarkan pada kuantitas
aktual yang dibeli. Hal ini merupakan perbedaan yang samar, tetapi penting. Hal
tersebut tidak bermasalah dalam contoh sebelumnya karena jumlah yang dibeli
(6.500 pon timah) adalah sama dengan jumlah yang digunakan (sekali lagi, 6.500
pon timah). Hal tersebut akan bermasalah ketika kuantitas yang dibeli berbeda
dengan kuantitas yang digunakan.
Dalam kasus ini, varian kuantitas dan harga untuk bahan baku langsung akan
dihitung sebagai berikut.
22
Varian kuantitas bahan baku = (AQ digunakan x SP) – (SQ x SP)
= (6.500 pon x $4,00 per pon) – (6.000 pon x $4,00 per pon)
= $2.000 T
Varian harga bahan baku = (AQ dibeli x AP) – (AQ dibeli x SP)
= (7.000 pon x $3,80 per pon) – (7.000 pon x $4,00 per pon)
= $1.400 M
Perbedaan antara kuantitas aktual yang dibeli dan kuantitas aktual yang digunakan
ini akan lebih jelas pada Tampilan 10-8
Perhatikan bahwa format Tampilan 10-8 berbeda dengan format Tampilan 10-5,
keduanya digunakan untuk menghitung varian bahan baku langsung. Tampilan
10-8 dapat selalu digunakan untuk menghitung varian bahan baku langsung.
Tampilan 10-5 hanya dapat digunakan untuk menghitung varian bahan baku
langsung ketika jumlah yang dibeli sama dengan yang digunakan.
23
Pada Tampilan 10-8 , perhitungan varian kuantitas didasarkan pada input aktual
yang digunakan, sedangkan perhitungan varian harga didasarkan pada jumlah
input yang dibeli. Kolom (2) pada Tampilan 10-8 terdiri atas dua biaya yang
berbeda atas alasan tersebut. Ketika varian kuantitas dihitung, total biaya yang
digunakan dalam kolom (2) adalah $26.000 yang merupakan biaya input aktual
yang digunakan, dievaluasi apda harga standar. Ketika varian harga dihitung, total
biaya yang digunakan dari kolom (2) adalah $28.000 yang merupakan biaya input
yang dibeli, dievaluasi pada harga standar.
Perhatikan bahwa varian harga dihitung atas jumlah keseluruhan bahan baku yang
idbeli (7.000 pon) , sedangkan varian kuantitas dihitung hanya pada jumlah bahan
baku yang digunakan untuk produksi selama bulan tersebut (6.500 pon).
Bagaimana dengan 500 pon bahan baku lainnya yang telah dibeli selama periode,
tetapi belum digunakan? Ketika bahanbaku tersebut digunakan dalam periode
selanjutnya, varian kuantitas akan dihitung. Akan tetapi, varian harga tidak akan
dihitung ketika bahan baku akhirnya digunakan karena varian harga dihitung
ketika bahan baku dibeli.
Pada akhirnya, karena varian kuantitas didasarkan pada jumlah yang digunakan,
sedangkan varian harga didasarkan pada jumlah yang dibeli, maka kedua varian
tersebut tidak menghasilkan jumlah varian pengeluaran dari anggaran fleksibel
yang hanya didasarkan pada jumlah yang digunakan.
24
G. ANALISIS VARIAN DAN MANAJEMEN DENGAN
PENGECUALIAN
Analisis varian dan laporan kinerja merupakan elemen paling penting dalam
manajemen dengan pengecualian, suatu pendekatan yang berfokus pada lingkup
tanggung jawab dalam organisasi dimana tujuan dan ekspektasinya tidak tercapai.
Anggaran dan standar yang dibahas dalam bab ini merefleksikan rencana
manajemen. Jika segala sesuatunyaberjalan sesuai rencana, maka hanya akan
terdapat sedikit perbedaan antara hasil aktual dan hasil yang diharapkan sesuai
dengan anggaran dan standar. Jika hal tersebut terjadi, maka manajer dapat
berkonsentrasi terhadap hal lainnya. Bagaimanapun, jika hasil aktual tidak sesuai
dengan standard an anggaran, maka system pelaporan kinerja akan memberikan
sinyal kepada manajer atas terjadinya “pengecualian”. Sinyal tersebut berupa
varian dari anggaran atau standar.
Tidak semua varian layak untuk di investigasi hanya beberapa saja yang dianggap
penting dan membutuhkan perhatian dari manajemen. Sebagai contoh cuaca di
musim panas dapat mengakibatkan tagihan listrik membengkak karena
penggunaan pendingin ruangan atau para pekerja yang bekerja lebih cepat atau
lebih lambat pada hari hari tertentu. Oleh karena itu, factor factor yang tidak
terduga, maka sangat mungkin bahwa setiap kategori biaya akan memiliki suatu
varian.
25
Pendekatan yang lebih dapat diandalkan adalah dengan memplot data varian pada
grafik pengendali statistik. Suatu varian seharusnya ditelusuri apabila terdapat
suatu hubunganyang tidak semestinya terhadap tingkat fluktuasi acak normal.
Umumnya, standar deviasi varian digunakan sebagai ukuran tingkat fluktuasi
yang normal.
Selain mengamati pola varian besar yang tidak biasa, pola varian juga seharusnya
di monitor. Sebagai contoh, varian yang terus meningkat seharusnya diinvestigasi
meskipun tidak satupun varian tersebut cukup layak untuk diinvestigasi.
Biaya standar telah digunakan oleh perusahaan diseluruh dunia. Salah stau studi
menemukan bahwa tiga perempat dari perusahaan – perusahaan yang disurvei di
Inggris, dua pertiga dari perusahaan yang disurvei di Kanada, dan 40% dari
perusahaan yang disurvei di Jepang telah menggunakan sistem biaya standar.
26
pertama kali mengadopsi biaya standar untuk semua produknya. Beberapa
perusahaan di jepang mengikuti NEC dan mengembangkan system biaya standar.
Dengan berlalunya waktu, pola yang ditunjukan dalam tampilan 10-10 mungkin
berubah, namun pada saat ini manajer dapat berharap untuk menemukan biaya
standar di sebagian besar Negara industry. Lebih lanjut, kegunaan utamanya
adalah untuktujuan manajemen biaya dan perencanaan anggaran.
27
Masalah Potensial dari Penggunaan Biaya Standar
1. Laporan varian biaya standar biasanya dibuat bulanan dan sering kali
diterbitkan beberapa hari atau seminggu setelah akhir bulan. Akibatnya,
informasi dalam laporan tersebut sudah kadaluarsa atau hampir tidak
berguna.
2. Apabila manajer tidak begitu peka dan memberlakukan laporan varian
tersebut sebagai suatu klub, maka semangat kerja karyawan akan
berkurang.
3. Standar kuantitas tenaga kerja dan varian efisiensi mempunyai dua asumsi
penting. Pertama standard an varian tersebut mengasumsikan bahwa
proses produksi dipacu oleh pekerja. Kedua, perhitungan mengasumsikan
bahwa tenaga kerja merupakan biaya variabel.
4. Dalam beberapa kasus, varian “menguntungkan” bisa jadi buruk atau lebih
buruk dari varian “tidak menguntungkan”
5. Terlalu banyak penekanan pada usaha pemenuhan standar akan menutupi
tujuan lain yang juga penting.
6. Pemenuhan standar saja mungkin tidak cukup; perbaikan berkelanjutan
mungkin diperlukan agar tetap bertahan dalam lingkungan persaingan.
28