Standar kuantitas dan harga di tetapkan untuk setiap input utama seperti bahan
baku dan jam tenaga kerja. Standar kuantitas menentukan banyaknya input yang
di butuhkan untuk menghasilkan produk atau menyediakan jasa. Standar harga
menentukan jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap unit input. Kuantitas
aktual dan biaya aktual dari input di bandingkan dengan standar-standar tersebut.
Jika kuantitas atau biaya input ini berbeda dengan cara signifikan dari standarnya,
maka manajer akan menyelidiki perbedaan tersebut untuk menemukan penyebab
permasalahan dan kemudian menyelesaikannya. Proses ini di sebut manajemen
dengan pengecualian (management by exception).
1
pencarian akar masalah dan penerapan tindakan perbaikan. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki operasi bukan untuk menyalahkan pihak mana pun.
2
usaha. Hanya sedikit perusahaan yang menggunakan standar yang ideal. Sebagian
besar manajer merasa standar ideal cendurung dapat melemahkan nyali, bahkan
untuk para pekerja yang paling rajin sekali pun. Lebih lanjut lagi, varian dari
standar ideal sulit diintepretasikan. Varian dari kondisi ideal adalah normal
sehingga sulit untuk di terapkan dalam “manajemen dengan pengecualian”
Standar praktis (practical standard) adalah standar yang “ketat namun dapat di
capai”. Standar ini memperkenankan adanya penghentian mesin secara normal
dan periode istirahat karyawan, dan dapat di capai melalui usaha yang wajar dan
efisisien dari karyawan rata-rata. Varian dari standar praktis menandakan
pentingnya perhatian manajemen karena standar tersebut merepresentasikan
varian dari suatu kondisi operasi normal. Standar praktis dapat digunakan untuk
sebagai tujuan. Selain untuk menandakan kondisi yang tidak normal, standar ini
juga dapat di gunakan untuk meramal aliran kas dan untuk merencanakan tingkat
persedian. Sebaliknya, standar ideal tidak dapat di gunakan untuk tujuan-tujuan
tersebut karena standar tersebut tidak memperkenankan inefisiensi normal dan
akan menghasilkan hasil peramalan yang tidak realistis.
Kuantitas standar per unit (standard quantity per unit) untuk bahan langsung
harus mencerminkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap unit
produk jadi sebagaimana halnya dengan sisa produksitak terhindarkan yang
diperkenankan. Setelah berkonsultasi dengan manajer produksi, Tom Kuchel,
Terry menetapkan standar kuantitas timah sebesar 3,0 pon per sepasang sandaran
3
buku. Setelah standar harga dan kuantitas ditetapkan, karyawan menghitung biaya
standar atas bahan baku per unit produk jadi sebagai berikut.
3,0 pon per unit X $4,00 per pon = $12,00 per unit
Biaya sebesar $12,00 ini akan muncul dalam kartu biaya standar produk.
Banyak perusahaan menggunakan satu tarif standar per jam untuk semua
karyawan dalam sebuah departemen. Tarif standar tersebut mencerminkan
“bauran” yang di harapkan terhadap pekerja, walaupun tarif upah aktualnya
bervariasi untuk setiap karyawan karena perbedaan keahlian dan senioritas.
4
langsung per unit. Setelah menetapkan standar tariff dan waktu, Terry menghitung
biaya standar tenaga kerja langsung per unit produk sebagai berikut :
0,50 jam kerja langsung per unit X $22,00 per jam kerja langsung = $11,00 per unit
Biaya standar tenaga kerja sebesar $11,00 per unit ini muncul bersama-sama
dengan bahan baku langsung dalam kartu biaya standar untuk sepasang sandaran
buku timah.
Biaya overhead pabrik variabel per unit sebesar $3,00 ini di sajikan bersama-sama
dengan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dalam kartu biaya standar
pada Tampilan 10-2 berikut ini.
5
Bahwa perhitungan biaya standar per unit untuk overhead pabrik variabel sama
dengan perhitungan bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung kuantitas
standar per unit produk yang di perkenankan dikalikan dengan harga standar.
Dalam kasus ini, kuantitas standar dinyatakan dengan 0,50 jam kerja langsung per
unit dan harga standarnya dinyatakan dengan $6,00 per jam kerja langsung.
Sebagai contoh, biaya tenaga kerja langsung untuk anggaran perencanaan dalam
tampilan di bawah adalah $23.100 (=$11,00 per unit X 2.100 unit)
Laporan kinerja pada tampilan 10- akan menjadi lebih berguna jika varian
pengeluaran dipecah berdasarkan harga dan kuantitas. Contohnya, varian
pengeluaran bahan baku langsung.
6
TAMPILAN 10-3 Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel untuk Biaya Pabrik
Dalam laporan tersebut adalah $700 tidak menguntungkan. Ini berarti bahwa,
pada tingkat aktual produksi tertentu selama periode, biaya bahan baku langsung
terlalu tinggi $700 setidaknya berdasarkan biaya standar.
Ide dasar dalam analisis varian biaya standar adalah untuk memisahkan varian
pengeluaran dari anggaran fleksibel menjadi dua elemen, satu karena jumlah input
yang digunakan dan yang kedua adalah harga yang dibayarkan untuk input
tersebut. Penggunaan input yang terlalu banyak menghasilkan viarian kuantitas
tidak mengguntungkan.
Mengapa standar dibagi menjadi dua kategori, kuantitas dan harga? Varian
kuantitas dan varian harga biasanya memiliki penyebab berbeda. Lagi pula
7
manajer yang melakukan yang melakukan pembalian berbeda dengan manajer
yang menggunakan input. Sebagai contoh dalam hal bahan baku manajer
pembelian bertanggung jawab hanya untuk harganya. Akan tetaapi, manajer
produksi bertanggung jawab untuk jumlah bahan baku aktual yang digunakan
untuk menghasilkan produk. Pemisahan Standar kuantitas dan standar harga
memudahkan kita untuk memisahkan dengan lebih baik tanggung jawab dari
kedua manajer tersebut.
Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam tampilan 10-4. Pertama, varian
kuantitas dan varian harga dapat dihitung untuk ketiga elemen biaya variabel-
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel,
meskipun varian tersebut mempunyai nama berbeda. Kedua, varian kuantitas-
tanpa memandang sebutan lainnya-dihitung dengan cara yang sama, baik yang
menyangkut bahan baku langsung,tenaga kerja langsung,ataupun overhead pabrik
variabel. Hal ini berlaku saa untuk varian harga. Ketiga, input merupaka kuantitas
aktual dari bahan baku langsung atau tenaga kerja langsung yang digunakan;
output merupakan hasil produksi yang bagus selama periode, yang dinyatakan
dengan kuantitas standar (atau kuantitas waktu) yang diperkenankan untuk output
aktual [lihat kolom 1 di Tampilan 10-4]. Kuantitas standar yang
diperkenankan atau waktu standar yang diperkenankan merupakan jumlah
dari suatu input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi output actual
selama periode. Hal tersebut dapat lebih atau kurang dari jumlah aktual input ,
bergantung pada efisiensi atau inefisiensi operasi. Kuantitas standar yang
diperkenankan dihitung dengan mengalikan output aktual dalam unit dengan input
standar yang diperkenankan per unit output.
8
TAMPILAN 10-4 Model Umum untuk Analisis Varian Biaya Standar – Biaya Pabrik Variabel
Varian pada tampilan 10-5 didasarkan pada tiga total biaya yang berbeda beda
$24.000, $26.000, $24.700. Pertama $24.000 mengacu pada biaya yang digunakan
dalam pembelian timah untuk memproduksi 2.000 unit output aktual. Ukuran
9
standarnya adalah 3 pon timah per unit. Oleh karena jumllah produksinya adalah
2.000 unit, maka timah yang digunakan seharusnya sebanyak 6.000 pon. Hal ini
merupakan kualitas standar yang diperkenankan untuk output akyual. Jika 6.000
pon timah dibeli dengan dengan harga standar $4,00 per pon,maka perusahaan
akan mengeluarkan biaya sebesar $24.000
Total biaya ketiga $24.700 adalah jumlah aktual yang dibayarkan atas pembelian
timah. Perbedaan antara jumlah aktual yang dibayarkan sebesar $24.700 dan yang
seharusnya dibayar, $24.000 merupakan varian pengeluaran untuk bulan tersebut
yaitu $7,00. Varian ini tidak menguntungkan (disimbolakn dengan T) karena
jumlah aktula yang dikeluarkan melebihi jumlah yang seharusnya dikeluarkan.
Total biaya yang kedua $26.000 adalah kunci yang memperkenankan kita
menguraikan varian pengeluaran menjadi dua elemen terpisah satu untuk
kuantitas dan satu lagi untuk harga. Hal ini merepresentasikan biaya yang
seharusnya dikeluarkan jika perusahaan membeli jumlah aktual input $6.500
pon,dengan harga standar $4,00 per pon,bukan harga aktualnya yang sebesar
$3,80 per pon.
10