Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, perubahan paradigma pengambilan
keputusan klinis, serta tuntutan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang berkualitas
mengharuskan seorang dokter secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan
kompetensinya untuk dapat memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik. Informasi terbaru
tentang diagnostik, terapi, prognostik, serta hal-hal lain termasuk etiologi, panduan klinis, dan
lain-lain dapat diperoleh dari jurnal kedokteran 3.

Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal dalam membaca jurnal ilmiah, setiap
dokter membekali diri dengan pemahaman yang memadai tentang metodologi penelitian.
Bila seseorang membaca laporan ilmiah atau jurnal kedokteran tanpa melakukan telaah kritis,
ia tidak mengetahui kelemahan penelitian, sehingga apabila penulis laporan menyimpulkan
sesuatu yang salah (yang mungkin saja terjadi) maka konsekuensinya pembaca mengadopsi
simpulan yang salah tersebut. Dapat dibayangkan akibatnya bila ia kemudian menerapkan
pengetahuan yang keliru tersebut kepada pasiennya 3.

Dalam ilmu kesehatan mata salah satu penyebab kebutaan adalah glaukoma. Glaukoma
adalah gangguan saraf mata yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan dalam bola mata.
Glaukoma hanya memiliki pilihan terapi bedah dan penggunaan obat seumur hidup. Namun
dalam jurnal yang berjudul “Non-pharmacological therapies for primary open angle
glaucoma: A quasi-experimental pilot study”, mengemukakan terapi yang efektif selain
bedah dan pemberian obat, oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat telaah kritis
terhadap jurnal tersebut.

1
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Judul
Jurnal ini berjudul “ Non-pharmacological therapies for primary open angle glaucoma:
A quasi-experimental pilot study “ 1.

2.2 Latar Belakang


Latar belakang pembuatan jurnal ini ialah terbatasnya pilihan terapi pada glaukoma dan
hubungan antara oto-otot ekstraokular dengan peningkatan tekanan intraokular 1.

2.3 Tujuan
Jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk menguji efektivitas Muscle Energy Technique
(MET) dan Myofacial Release (MFR) sebagai terapi glaukoma primer sudut terbuka 1.

2.4 Metode
Penelitian dalam jurnal ini dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Mullana, Ambala,
Haryana, India, 7 September 2014. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang dirawat di
Rumah Sakit Pendidikan Mullana. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 orang yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain, pasien yang didiagnosis glaukoma
primer sudut terbuka, tekanan intraokular 19 - 30 mmHg, dan usia 15 - 30 tahun. di kriteria
eksklusi pada penelitian ini antara lain pasien yang didiagnosis glaukoma primer sudut
tertutup atau glaukoma sekunder, perubahan pengobatan selama intervensi, penyakit sistemik,
cedera tengkorak-otak, pengobatan dengan antikoagulan, gangguan neurologis apapun,
hipersensitif, dan yang menjalani intervensi bedah mata atau tengkorak.

Teknik pengambilan sampel menggunakan convenient sampling. Convenient sampling


adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada ketersediaan dan kemudahan untuk
mendapatkannya. Sampel diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu
yang tepat.

Jenis desain penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimental. Desain penelitian


kuasi-eksperimental atau eksperimen semu adalah studi eksperimental untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara mengevaluasi dampak perlakuan
terhadap subyek yang diteliti. Sampel yang diteliti tidak diambil secara acak dari populasi
(non random) 1.

2.5 Intervensi
Sebelum intervensi pada semua mata dilakukan teknik effleurage selama 3 menit.
Selama effleurage, dengan mata pasien tertutup, terapis melakukan tekanan lembut di atas
bola mata dan memindahkan jarinya ke arah melingkar (Gambar A). Setelah 3 menit
dilakukan teknik ruddy yaitu dengan perkursi ringan diatas kelopak mata yang tertutup,

2
teknik perkusi dilakukan dengan menempatkan jari telunjuk diatas kelopak mata yang
tertutup dan jari telunjuk tangan yang lain mengetuk ringan ujung jari telunjuk yang
sebelumnya diletakkan diatas kelopak mata. Perkusi dilakukan dari lateral ke medial (Gambar
B).

Setelah melakukan teknik ruddy terapis melakukan tekanan lembut pada tulang orbital
kemudian dengan lembut mengangkatnya (Gambar C). Selama proses ini tekanan tidak
dilepaskan. Tindakan terakhir terapis melakukan dorongan ringan pada bola mata kearah
dalam (Gambar D). Terapi ini dilakukan selama 30 menit / hari, 6 hari / minggu selama tiga
minggu. Di waktu yang sama ± 30 menit setelah intervensi dilakukan pemeriksaan perubahan
tekanan intraokuler pada pasien.

Analisis statistik untuk penelitian ini adalah menggunakan software Statistical Package
for the Social Sciences (SPSS) versi 16. Signifikansi perubahan TIO pra dan pasca intervensi
ditentukan oleh pemasangan Uji-T dengan nilai probabilitas secara statistik <0,05 dianggap
signifikan dan <0,01 dianggap sangat signifikan 1.

2.6 Hasil
Berdasarkan hasil analisis data dijumpai perbedaan yang signifikan antara tekanan
intraokular pra intervensi dan post intervensi terapi. Pada post intervensi dijumpai rerata
penurunan tekanan intraokular sebesar 3,1 mmHg, sehingga dapat disimpulkan terapi non-
farmakologi efektif pada pasien glaukoma primer sudut terbuka.

Berdasarkan hasil Uji-T untuk dampak terapi non-farmakologi terhadap tekanan


intraokular post intervensi diperoleh nilai p = 0,002 (nilai p <0,01) yang berarti terapi non
farmakologis mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap tekanan intraokular 1.

3
BAB III

TELAAH KRITIS

3.1 Check List Umum Struktur Dan Isi Makalah 3

Judul Makalah Ya Tidak TR


1. Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek 
2. Menggambarkan isi utama penelitian 
3. Cukup menarik 
4. Tanpa singkatan, selain yang baku 

Pengarang dan Institusi


5. Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal 

Abstrak
6. Abstrak satu paragraf atau terstruktur 
7. Mencakup komponen IMRAD 
8. Secara keseluruhan informatif 
9. Tanpa singkatan, selain yang baku 
10. Kurang dari 250 kata 

Pendahuluan
11. Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf 
12. Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian 
13. Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian 
14. Didukung oleh pustaka yang relevan 
15. Kurang dari 1 halaman 

Metode
16. Disebutkan desain, tempat, dan waktu penelitian 
17. Disebutkan populasi sumber (populasi terjangkau) 
18. Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi 
19. Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik sampling) 
20. Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya 
21. Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai 
22. Komponen-komponen rumus besar sampel masuk akal 
23. Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang
lain dapat mengulanginya 
24. Dituliskan rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci 
25. Pengukuran dilakukan secara tersamar 
26. Dilakukan uji keandalan pengukuran (kappa) 
27. Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan 
28. Ethical clearance diperoleh 
29. Persetujuan subyek diperoleh 

4
30. Disebut rencana analisis, batas kemaknaan, dan power penelitian 
31. Disebutkan program komputer yang dipakai 

Hasil
32. Disertakan tabel karakteristik subyek penelitian 
33. Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsi 
34. Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-interval 
35. Disebutkan jumlah subyek yang diteliti 
36. Dijelaskan subyek yang drop out dengan alasannya 
37. Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar 
38. Penulisan tabel dilakukan dengan tepat 
39. Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan 
40. Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan 
41. Semua out come yang penting disebutkan dalam hasil 
42. Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis 
43. Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai 
44. Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom dan nilai p 
45. Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan 
46. Disertakan interval kepercayaan 
47. Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat 

Diskusi
48. Semua hal yang relevan dibahas 
49. Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil 
50. Dibahas keterbatasan penelitian dan dampaknya terhadap
hasil 
51. Disebut penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap
hasil 
52. Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian 
53. Dibahas hubungan hasil dengan teori/peneliti 
54. Dibahas hubungan hasil dengan praktik klinis 
55. Efek samping dikemukakan dan dibahas 
56. Disebutkan hasil tambahan selama observasi 
57. Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika 
58. Disertakan simpulan utama penelitian 
59. Simpulan didasarkan pada data penelitian 
60. Simpulan tersebut sahih
61. Disebutkan generalisasi hasil penelitian 
62. Disertakan saran penelitian selanjutnya 

Ucapan Terima Kasih


63. Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat 
64. Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar 

5
Daftar Pustaka
65. Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal 
66. Kesesuaian sitasi pada nas dan daftar pustaka 

Lain-lain
67. Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, informatif,
dan efektif 
68. Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas 

6
3.2 Telaah Kritis Penelitian

1. Desain Penilitian
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimental. Desain penelitian
kuasi-eksperimental atau eksperimen semu adalah studi eksperimental untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara mengevaluasi dampak perlakuan
terhadap subyek yang diteliti. Sampel yang diteliti tidak diambil secara acak dari
populasi (non random) 1, 2, 4.

Sampel pada kuasi-eksperimental tidak diambil secara acak, mengakibatkan


ketidakadilan antar anggota populas untuk diambil sebagai sampel, sehingga tidak dapat
sepenuhnya mengendalikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penelitian. Hal ini
memungkinkan terjadinya bias pada hasil penelitian. Namun bila dijumpai faktor pada
penelitian yang tidak memungkinkan untuk diteliti kuasi-eksperimental dapat digunakan
sebagai alternatif desain penelitian eksperimental 2, 4.

2. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pendidikan
Mullana. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 orang yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenient sampling.
Convenient sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada
ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel diambil/terpilih karena
sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat 1, 4.

Sampel yang diambil/terpilih karena ketersediaan ini mempunyai karakteristik kurang


beragam sehingga kurang dapat mewakili populasi. Namun dengan teknik pengambilan
sampel ini peneliti akan lebih mudah mendapatkan sampel 4.

3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian ini terbagi menjadi varibel bebas dan variabel
tergantung. Variabel bebasnya ialah terapi farmakologis sudut terbuka dan variabel
tergantungnya ialah tekanan intra okular. Variabel tekanan intraokular terbagi menjadi
pre intervensi dan post intervensi 1.

Pada penelitian ini karakteristik populasi seperti jenis kelamin atau usia tidak diangkat
menjadi variabel penelitian, pada penelitian tertentu hal ini dapat menjelaskan faktor-
faktor yang terlibat dalam hasil penelitian tersebut 2.

4. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dijumpai perbedaan yang signifikan antara tekanan
intraokular pra intervensi dan post intervensi terapi. Pada post intervensi dijumpai rerata
penurunan tekanan intraokular sebesar 3,1 mmHg, sehingga dapat disimpulkan terapi
non-farmakologi efektif pada pasien glaukoma primer sudut terbuka 1.

7
Berdasarkan hasil Uji-T untuk dampak terapi non-farmakologi terhadap tekanan
intraokular post intervensi diperoleh nilai p = 0,002 (nilai p <0,01) yang berarti terapi
non farmakologis mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap tekanan
intraokular 1.

Secara umum pada hasil uji klinis dilakukan analisis data yang menghasilkan nilai
p, namun nilai p saja tidak banyak memberi informasi tentang manfaat terapi, yang
lebih informatif adalah menghitung berapa persen terapi yang diuji memberi
perbaikan dibanding kontrol (Relative Risk Reduction, RRR) atau beda proporsi
kegagalan antara terapi eksperimental dan kontrol (Absolute Risk Reduction, ARR).
Untuk menghitung RRR atau ARR diperlukan kontrol dalam hal ini pasien yang
menerima terapi farmakologi, karena dalam penelitian ini tidak menggunakan kontrol
hasil pada penelitian ini tidak dapat dinilai dengan baik 3.

8
BAB IV

KESIMPULAN

Kelebihan dalam jurnal ini antara lain adalah metode penelitian berorientasi pada
kemudahan peneliti dalam melakukan penelitian, hasil dari penelitian ini sejalan dengan
landasan teori yang dicantumkan dalam jurnal dan dapat digunakan untuk memprediksi hasil
pada penelitian eksperimen yang sebenarnya. Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan
dapat dijadikan sebagai penelitian alternatif bagi peneliti yang terbatas dalam waktu dan
sumber daya untuk melakukan penilitian eksperimen yang sebenarnya.

Kekurangan dalam jurnal ini antara lain adalah rendahnya desain penelitian yang
digunakan menyebababkan peneliti tidak dapat mengendalikan banyak faktor yang mungkin
dapat mempengaruhi hasil penelitian, beberapa istilah penting tidak dijelaskan dalam jurnal
prosedur intervensi yang kurang rinci, dan penilaian hasil penelitian yang kurang optimal.
Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan mempunyai validitas yang rendah dan susah
untuk orang lain mengulangi penelitian yang sama.

Kesimpulannya jurnal dapat membuktikan adanya hubungan antara oto-otot


ekstraokular dengan peningkatan tekanan intraokular, namun sebagai penelitian
eksperimental atau uji klinis hasil penelitian ini belum bisa diterapkan dalam praktik
langsung pada pasien.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Pandey R., Samuel A. J., Aranha V. P., Pandey A., Narkeesh K. Non-
Pharmacological Therapies for Primary Open Angle Glaucoma: A Quasi-
experimental Pilot Study. Saudi Journal of Ophthalmology (2017) 31: 95–98.
2. Prahasto I. D. dan Probandari A. Penelitian Kuasi Eksperimental dan Eksperimental.
Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran UGM.
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/72599/mod_folder/content/0/materi/Materi%
2021a%20Penelitian%20Kuasi%20Eksperimental%20dan%20Eksperimental.pdf?forc
edownload=1 . Diakses Juli 2018.
3. Sastroasmoro S. dan Ismael S. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Edisi Kelima. Jakarta: Sagung Seto.
4. Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.

10

Anda mungkin juga menyukai