PK Warna DLM Susu Sec KCKT PDA
PK Warna DLM Susu Sec KCKT PDA
Peserta:
1
VERIFIKASI METODE ANALISA PENETAPAN SIMULTAN
KADAR PEWARNA TARTRAZIN, PONCEAU 4R, KUNING FCF,
MERAH ALURA, KARMOISIN, HIJAU FCF, BIRU BERLIAN FCF,
COKLAT HT, DAN ERITROSIN DALAM PRODUK SUSU DAN
ANALOGNYA SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA
TINGGI (KCKT)
MA 067/PA/17
I. RUANG LINGKUP
Metode ini digunakan untuk penetapan kadar pewarna Tartrazin, Ponceau 4R,
Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Hijau FCF, Biru Berlian FCF, Coklat HT,
dan Eritrosin secara simultan dalam produk susu dan analognya.
II. PUSTAKA
i. Waleska de Araújo Siqueira Bento, Bruno Parente Lima, Ana Paula S. Paim.
2015. Simultaneous determination of synthetic colorants in yogurt by HPLC,
Food Chemistry:183, 154 - 160.
ii. Anonim. 2015. Penetapan Simultan Kadar Pewarna Tartrazin, Ponceau 4R,
Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Biru Berlian FCF, dan Eritrosin dalam
Permen secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) – Detektor Visibel,
MA PPOMN.
III. PRINSIP
1. Bahan
-
2. Baku Pembanding
Tartrazin (CI.19140), Ponceau 4R (CI.16255), Kuning FCF (CI.15985), Merah
Alura (CI.16035), Karmoisin (CI.14720), Hijau FCF (CI.42053), Biru Berlian
FCF (CI.42090), Coklat HT (CI.20285), dan Eritrosin (CI.45430) bersertifikat.
2
V. PEREAKSI
1. Larutan Carrez I
Ditimbang sejumlah lebih kurang 14,78 gram K4Fe(CN)6.3H2O dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 mL, dilarutkan dan diencerkan dengan air derajat KCKT
hingga tanda.
2. Larutan Carrez II
Ditimbang sejumlah lebih kurang 28,75 gram ZnSO4.7H2O dimasukkan ke dalam
labu tentukur 100 mL, dilarutkan dan diencerkan dengan air derajat KCKT hingga
tanda.
7. Aquades
VI. PERALATAN
Seperangkat alat KCKT yang dilengkapi dengan kolom C18 (4,6 x 250 mm), ukuran
partikel 5 µm, detektor PDA atau UV-Vis; alat vortex, alat sentrifugasi; labu
tentukur 10 mL, 50 mL; tabung sentrifuga 50 mL; pipet mikro volume 100 – 1000
µL.
3
VII. PROSEDUR
1. Larutan Uji
- Timbang saksama untuk sampel cair 10g; ke dalam tabung sentrifuga 50 mL
- Ditambahkan 1,0 mL larutan Carrez I dan 1,0 mL larutan Carrez II,
- dihomogenkan dengan alat vortex selama 1 menit dan didiamkan selama 10
menit.
- ditambahkan 10 mL larutan campuran metanol – NH4OH 2 M (80-20),
- dihomogenkan dengan alat vortex selama minimal 1 menit,
- disentrifugasi pada laju ± 6000 rpm suhu 5 ˚C selama 10 menit.
- Supernatan yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL.
- Ulangi proses ekstraksi sampai pewarna terekstrak semaksimal mungkin.
- Tambahkan larutan campuran metanol – NH4OH 2 M (80-20) hingga tanda.
- Saring dengan penyaring membran 0,45 µm.
2. Linieritas
a. Larutan Baku Stok
- Ditimbang saksama sejumlah lebih kurang 50 mg masing-masing baku
Tartrazin, Ponceau 4R, Kuning FCF, Merah Alura, Karmoisin, Hijau FCF,
Biru Berlian FCF, Eritrosin dan 50 mg baku Coklat HT ke dalam labu tentukur
10 mL,
- diencerkan dengan metanol 10% hingga tanda, diperoleh masing-masing
larutan baku induk dengan konsentrasi 5000 µg/mL untuk Tartrazin, Ponceau
4R, Kuning FCF, Merah Alura, Karmosin, Hijau FCF, Biru Berlian FCF,
Eritrosin dan 2500 µg/mL untuk Coklat HT.
4
c. Larutan Baku Kerja
Dibuat larutan baku kerja dalam larutan campuran metanol – NH4OH 2 M (80-
20) dengan konsentrasi dan pengenceran seperti yang tertera dalam tabel
berikut:
5
Baku Volume Ekstrak Konsentrasi masing- Konsentrasi
Kerja pemipetan Blank masing Tartrazin, Ponceau Coklat HT
masing- sampel 4R, Kuning FCF, Merah (µg/mL)
masing baku (matriks) Alura, Karmosin, Hijau
kerja (µL) (µL) FCF, Biru Berlian FCF,
Eritrosin (µg/mL)
1 150,00 1350,0 0,5 0,25
2 150,00 1350,0 1,0 2,50
3 150,00 1350,0 5,0 2,50
4 150,00 1350,0 10,0 5,00
5 150,00 1350,0 15,0 7,50
6 150,00 1350,0 20,0 10,00
7 150,00 1350,0 25,0 12,50
e. Spike
- Timbang saksama untuk blank sampel cair 10g ke dalam tabung sentrifuga
50 mL, spike dengan menambahkan 0,8 ml baku antara campuran,
diamkan 15 menit.
- Ditambahkan 1,0 mL larutan Carrez I dan 1,0 mL larutan Carrez II,
- dihomogenkan dengan alat vortex selama 1 menit dan didiamkan selama
10 menit.
- ditambahkan 10 mL larutan campuran metanol – NH4OH 2 M (80-20),
- dihomogenkan dengan alat vortex selama minimal 1 menit,
- disentrifugasi pada laju ± 6000 rpm suhu 5 ˚C selama 10 menit.
- Supernatan yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL.
- Ulangi proses ekstraksi sampai pewarna terekstrak semaksimal mungkin.
- Tambahkan larutan campuran metanol – NH4OH 2 M (80-20) hingga
tanda.
- Saring dengan penyaring membran 0,45 µm.
6
3. Cara Penetapan
Larutan disuntikkan secara terpisah dan dilakukan penetapan menggunakan
Kromatograf Cair Kinerja Tinggi dengan kondisi sebagai berikut :
Fase gerak : A. Amonium asetat 0,02 M (pH 7,8)
B. Asetonitril - Amonium asetat 0,02 M
(90:10) (B)
0.00 85 15 426
3.70 511
5.25 483
6.90 509
10.50 518
12.50 625
13.00 57 43
13.10 100 0
13.25 629
14.40 460
14.70 530
15.00 85 15
19.00 85 15
Menit ke- A B
0.00 85 15
13.00 57 43
13.10 100 0
15.00 85 15
19.00 85 15
7
4. Interpretasi Hasil
Kadar pewarna dalam sampel dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Csp x V
Kadar pewarna (mg/kg) = W
Keterangan:
Csp : Kadar pewarna yang diperoleh dari perhitungan menggunakan kurva
kalibrasi y = bx + a (µg/mL)
V : Volume pengenceran (mL)
W : Bobot sampel (g)
VIII. PERSYARATAN
Persyaratan sesuai Peraturan Kepala Badan POM RI No. 37 tahun 2013 Tentang
Batas Maksimum Penggunaan Tambahan Pangan Pewarna Kategori Pangan 01.1.2
Minuman berbasis susu yang berperisa dan atau Minuman berbasis susu yang
berperisa dan atau difermentasi contohnya susu coklat, eggnog, minuman yoghurt,
minuman berbasis whey) dan 01.7 Makanan pencuci mulut berbahan dasar susu
(misalnya puding, yoghurt berperisa atau yoghurt dengan buah) sebagai berikut :
8
HASIL
1. Uji Kesesuaian Sistem ( UKS)
Tatrazin P4 Kuning FCF Merah Alura
RT Area RT Area RT Area RT Area
9
2. Data Linearitas Baku
1.a Tartrazin
Baku Kerja Tartrazin Kadar µg/mL (Xi) Area
800000
Area
600000
400000
200000
0
0.00000005.0000000
10.0000000
15.0000000
20.0000000
25.0000000
Konsentrasi (ug/mL)
1.b P4R
Baku Kerja P4R Kadar µg/mL (Xi) Area
10
Kurva Kalibrasi Ponceau 4R
1000000
900000 y = 49605x - 10602
800000 R² = 0.9985
700000
600000
Area 500000
400000
300000
200000
100000
0
0 5 10 15 20
Konsentrasi (ug/mL)
600000
400000
200000
0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi (ug/mL)
11
1.d Merah Alura
Baku Kerja Merah Alura Kadar µg/mL (Xi) Area
800000
Area
600000
400000
200000
0
0 5 10 15 20
Konsentrasi (ug/mL)
1.e Karmoisin
Baku Kerja Carmoisin Kadar µg/mL (Xi) Area
12
Kurva Kalibrasi Karmoisin
1000000
900000 y = 46389x - 4307.1
R² = 0.9993
800000
700000
600000
Area
500000
400000
300000
200000
100000
0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi (ug/mL)
2000000
Area
1500000
1000000
500000
0
0.0000 5.0000 10.000015.000020.000025.0000
Konsentrasi (ug/mL)
13
1.g Biru Berlin
Baku Kerja Biru Berlin Kadar µg/mL (Xi) Area
2500000
2000000
Area
1500000
1000000
500000
0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi (ug/mL)
1.h Eritrosin
Baku Kerja Tartrazin Kadar µg/mL (Xi) Area
14
Kurva Kalibrasi Eritrosin
2500000
y = 114741x - 8764.7
R² = 0.9995
2000000
1500000
Area 1000000
500000
0
0 5 10 15 20 25
Konsentrasi (ug/mL)
15
4. LOD dan LOQ
16
PEMBAHASAN
Beberapa data yang diperoleh menyimpang dari hasil yang sebenarnya antara lain akibat
dari:
1. Larutan uji mengalami pemindahan wadah saat proses sentrifuge sehingga
memungkinkan analit tertinggal, yang mengakibatkan nilai recovery menurun.
2. Sentrifuge yang digunakan menggunakan rpm yang lebih rendah daripada yang
tercantum di MA, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak
menggunakan pendingin sehingga proses ekstraksi tidak sempurna.
3. Terdapat kesalahan saat pemipetan baku antara campuran dengan spike 1/10 dari
perhitungan sehingga kadar yang diuji menjadi sangat kecil sehingga nilai recovery di
luar persyaratan dan brown HT tidak terdeteksi.
17