Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN VAKSIN DAN

PELARUT IMUNISASI TINGKAT


PUSKESMAS
No. : SOP/PPP/PC/013
Dokumen
SOP No. : 0
Revisi
Tanggal : 05 Januari 2017
Terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS drg. Fahmi Nurdin
CIDAHU NIP. 19690513 199903 1 002

Suatu Teknik kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyimpanan


1. Pengertian
vaksin dan pelarut seuai standar.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah penyimpanan
vaksin dan pelarut imunisasi tingkat puskesmas Agar Vaksin yang
sensitif beku dan sensitive panas tidak terpapar sehingga vaksin
tidak rusak.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas CIDAHU No. 440/036/
PKM.CDH/I/2017 tgl. 05-01-2017 tentang Penugasan pemegang
program imunisasi
4. Referensi Permenkes RI No. 42 Tahun 2013

5. Prosedur Langkah – Langkah Prosedur :


- Koordinator Imunisasi menyiapkan :
 Lemari es.
 Coolpack / kotak dingin cair
 Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze Tag ͬ)
 Alat pemantau paparan suhu panas (VCCM)
 Termometer.
 Grafik catatan suhu.
 Petunjuk pembacaan VVM (poster, leaflet).

- Koordinator Imunisasi memastikan lemari es buka atas dalam


kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut :
 Lemari es pada posisi datar.
 Terlindung dari sinar matahari langsung.
 Satu stop kontak untuk setiap lemari es.
 Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm.
 Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-
20cm.
 Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator.
- Koordinator Imunisasi meletakkan grafik catatan suhu pada
Penyimpanan Vaksin
Dan Pelarut No. Dokumen : No.
Puskesmas Cidahu Hal :2/3
Imunisasi Tingkat SOP/PPP/PC/013 Revisi : 0
Puskesmas

bagian atas lemari es


- Koordinator Imunisasi meletakkan coolpack pada bagian dasar
lemari es
- Koordinator Imunisasi memastikan bahwa semua vaksin
berada didalam dus vaksin.
- Koordinator Imunisasi meletakkan vaksin sesuai dengan
sensitifitasnya:
 Sensitif panas ( BCG, Campak dan Polio) dekat
evaporator.
 Sensitif beku (Hepatitis B, DPTHB-Hib, TT, Dt dan Td).
 Pelarut disimpan pada suhu ruangan, terlindung dari
sinar matahari langsung.
 Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
diletakkan dibagian atas.
 Beri arak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
 Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah
diantara vaksin.
 Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara
vaksin yang sensitive beku.
 Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin
BCG.
- Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore
(termasuk hari libur) kemudian catat pada grafik suhu dan
melaporkan kepada Kepala Puskesmas
- Kepala Puskesmas melakukan monitoring evaluasi kegiatan
penyimpanan vaksin dan pelarut imunisasi dan pencatatn suhu
- Kepala Puskesmas merekomendasikan kepada Koordinator
Imunisasi untuk melakukan tindakan perbaikan apabila
ditemukan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan penyimpanan
vaksin dan pelarut imunisasi di puskesmas.

6. Unit Terkait Program Imunisasi, KIA, Bidan Desa, Posyandu


7. Dokumen Terkait Laporan Amprah Vaksin Bulanan (F-LAVB 006).
Kartu catatan suhu Lemari Es (F-KCS 007)

Penyimpanan Vaksin
Dan Pelarut No. Dokumen : No.
Puskesmas Cidahu Hal :3/3
Imunisasi Tingkat SOP/PPP/PC/013 Revisi : 0
Puskesmas

8. Rekaman Historis No YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL


UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai