Anda di halaman 1dari 6

Appendisitis Akut

Oleh : dr. Nurhijjah Pakaja

SEKILAS PANDANG
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis, dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering pada anak-anak maupun dewasa. Appendicitis dapat mengenai
semua kelompok usia, meskipun tidak umum pada anak sebelum usia sekolah. Hampir 1/3 anak
dengan appendicitis akut mengalami perforasi setelah dilakukan operasi. Meskipun telah dilakukan
peningkatan pemberian resusitasi cairan dan antibiotik yang lebih baik, appendicitis pada anak-anak,
terutama pada anak usia prasekolah masih tetap memiliki angka morbiditas yang signifikan2 .
Diagnosis appendicitis akut pada anak kadang-kadang sulit. Diagnosis yang tepat dibuat hanya pada
50-70% pasien-pasien pada saat penilaian awal. Angka appendectomy negatif pada pediatrik
berkisar 10-50%. Riwayat perjalanan penyakit pasien dan pemeriksaan fisik merupakan hal yang
paling penting dalam mendiagnosis appendicitis2 Semua kasus appendicitis memerlukan tindakan
pengangkatan dari appendix yang ndicitis akut merupakan kasus bedah emergensi yang paling sering
ditemukan pada anak-anak dan remajaInsidensi Appendicitis acuta di negara maju lebih tinggi
daripada di Negara berkembang, tetapi beberapa tahun terakhir angka kejadiannya menurun secara
bermakna. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu
sehari-hari. Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari satu
tahun jarang dilaporkan. Insidensi tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu menurun.
Insidensi pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun,
insidensi lelaki lebih tinggi
TANDA DAN GEJALA
Gejala apendisitis meliputi: Nyeri dekat pusar atau perut bagian atas yang menjadi semakin tajam
ketika bergerak ke perut kanan bawah. Ini biasanya merupakan tanda pertama.Kehilangan selera
makanMual dan/ atau muntah segera setelah sakit perut dimulaiPembengkakan
perutDemamKetidakmampuan untuk flatus (kentut)Selain itu seiring berjalannya waktu, gejala lain
dari usus buntu muncul, meliputi:Nyeri tajam di mana saja di perut bagian atas atau bawah,
punggung, atau rektumNyeri ketika buang air kecilMuntah yang mendahului nyeri perutKram
parahSembelit atau justru diareJika memiliki salah satu gejala yang disebutkan di atas, cari bantuan
medis segera, karena diagnosis dan pengobatan sangat penting. Jangan makan, minum, atau
menggunakan obat nyeri, antasida, obat pencahar, atau bantalan pemanas, yang dapat
menyebabkan apeniks meradang dan pecah.Gejala yang terlihat pada penderita apendisitis
diantaranya adalahNyeri pada sisi kanan bagian bawah perut terasa sakit. Nyeri terus menerus
seharian. Jalan nyeri kadsng jalan sambil membungkuk.Rasa sakit pada apendisitis bisa datang
dengan kram, dan akan menjadi lebih berat seiring bertambahnya waktu. Tanda awalnyeri mulai di
epigastrium atau region umbilicus disertai mual dan anorexia. Demam biasanya ringan, dengan suhu
sekitar 37,5 – 38,5o C. Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi.. Nyeri berpindah ke
kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc Burneynyeri tekan
nyeri lepas defans muskuler .Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan bawah pada
tekanan kiri (Rovsing’s Sign) nyeri kanan bawah bila tekanandi sebelah kiri dilepaskan (Blumberg’s
Sign) nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam berjalan batauk atau
mengedan.Mual dan muntahkehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare,
sembelit,Ketidakmampuan untuk buang angin,Pembengkakan perut,demam yang disertai wajah
memerah, dan merasa nyaman dan lebih baik setelah buang tinja.Radang usus buntu terkadang
tidak mempengaruhi kebiasaaan buang air besar, akan tetapi lebih mempengaruhi kebiasaan buang
air kecil.Gejala apendisitis akut pada anak tidak spesifik. Gejala awalnya sering hanya rewel dan tidak
mau makan. Anak biasanya tidak bisa melukiskan rasa nyerinya. Dalam beberapa jam kemudian akan
timbul muntah-muntah dan anak menjadi lemah dan letargi. Karena gejala yang tidak khas tadi,
sering apndisitis diketahui setelah perforasi. Pada bayi, 80-90% apendisitis baru diketahui setelah
terjadi perforasi.Pada beberapa keadaan, apendisitis agak sulit didiagnosis sehingga tidak ditangani
pada waktunya dan terjadi komplikasi. Misalnya, pada orang berusia lanjut yang gejalanya sering
samar-samar saja sehingga lebih dari separuh penderita baru dapat didiagnosis setelah perforasi.8.
Pada kehamilan, keluhan utama apendisitis adalah nyeri perut, mual dan muntah. Yang perlu
diperhatikan adalah, pada kehamilan trimester pertama sering juga terjadi mual dan muntah. Pada
kehamilan lanjut, sekum dan apendiks terdorong ke kraniolateral sehingga keluhan tidak dirasakan
diperu kanan bawah tetapi lebih ke regio lumbal kanan.

PEMERIKSAAN FISIK
Pada Apendicitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan
jenis ini biasa ditemukan distensi perut9. Secara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik4
Rovsing’s sign: dikatakan posiif jika tekanan yang diberikan pada LLQ abdomen menghasilkan sakit di
sebelah kanan (RLQ), menggambarkan iritasi peritoneum. Sering positiftapi tidak spesifik4 Psoas
sign: dilakukan dengan posisi pasien berbaring pada sisi sebelah kiri sendipangkal kanan
diekstensikan. Nyeri pada cara ini menggambarkan iritasi pada otot psoaskanan dan indikasi iritasi
retrocaecal dan retroperitoneal dari phlegmon atau abscess.Dasaranatomis terjadinya psoas sign
adalah appendiks yang terinflamasi yang terletak retroperitonealakan kontak dengan otot psoas
pada saat dilakukan manuver ini · Obturator sign: dilakukandengan posisi pasien terlentang,
kemudian gerakan endorotasi tungkai kanan dari lateral kemedial. Nyeri pada cara ini menunjukkan
peradangan pada M. obturatorius di rongga pelvis.Perlu diketahui bahwa masing-masing tanda ini
untuk menegakkan lokasi Appendix yang telahmengalami radang atau perforasi.Dasar anatomis
terjadinya Obturator sign · Blumberg’s sign: nyeri lepas kontralateral (tekan di LLQ kemudian lepas
dan nyeri di RLQ) · Wahl’s sign: nyeriperkusi di RLQ di segitiga Scherren menurun. · Baldwin test:
nyeri di flank bila tungkai kananditekuk. · Defence musculare: bersifat lokal, lokasi bervariasi sesuai
letak Appendix. · Nyeripada daerah cavum Douglas bila ada abscess di rongga abdomen atau
Appendix letak pelvis. ·Nyeri pada pemeriksaan rectal tooucher. · Dunphy sign: nyeri ketika batuk10.
Skor AlvaradoSemua penderita dengan suspek Appendicitis acuta dibuat skor Alvarado dan
diklasifikasikanmenjadi 2 kelompok yaitu: skor <6>6. Selanjutnya dilakukan Appendectomy, setelah
operasidilakukan pemeriksaan PA terhadap jaringan Appendix dan hasilnya diklasifikasikan menjadi
2kelompok yaitu: radang akut dan bukan radang akut. Tabel Alvarado scale untuk
membantumenegakkan diagnosis Manifestasi Skor Gejala Adanya migrasi nyeri 1 Anoreksia
1Mual/muntah 1 Tanda Nyeri RLQ 2 Nyeri lepas 1 Febris 1 Laboratorium Leukositosis 2 Shift tothe
left 1 Total poin 10 Keterangan: 0-4 : kemungkinan Appendicitis kecil 5-6 : bukan
diagnosisAppendicitis 7-8 : kemungkinan besar Appendicitis 9-10 : hampir pasti menderita
AppendicitisBila skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah sakit, bila skor >6 maka tindakan
bedahsebaiknya dilakukan. Pada apendisitis akut, dengan pengamatan akan tampak adanya
pembengkakan (swelling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada
perabaan (palpasi) didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila
tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign)

Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat tinggi-tinggi, maka rasa
nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan apendiks semakin bertambah bila
pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu dubur yang lebih tinggi dari
suhu ketiak, lebih menunjang lagi adanya radang usus buntu

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Jumlah leukosit diatas 10.000 ditemukan pada lebih dari 90% anak denganappendicitis
akuta. Jumlah leukosit pada penderita appendicitis berkisar antara 12.000-18.000/mm3.
Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift to the left) dengan jumlah normalleukosit menunjang
diagnosis klinis appendicitis. Jumlah leukosit yang normal jarang ditemukanpada pasien
denganappendicitis1. Pemeriksaan urinalisis membantu untuk membedakanappendicitis dengan
pyelonephritis atau batu ginjal. Meskipun demikian, hematuria ringan danpyuria dapat terjadi jika
inflamasi appendiks terjadi di dekat ureter1. UltrasonografiPada pemeriksaan laboratorium darah,
yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel darah putih (leukosit)Pemeriksaan Radiologi. Foto
polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit. Namun pemeriksaan ini jarang membantu dalam
menegakkan diagnosis apendisitis. Ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam penegakkan
diagnosis apendisitis, terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang paling
tinggi adalah dengan pemeriksaan CT scan (93-98 %). Dengan CT scan dapat terlihat jelas gambaran
apendiks. Ultrasonografi sering dipakai sebagai salah satu pemeriksaan untuk menunjang diagnosis
padakebanyakan pasien dengan gejala appendicitis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
sensitifitas USG lebih dari 85% dan spesifitasnya lebih dari 90%. Gambaran USG yangmerupakan
kriteria diagnosis appendicitis acuta adalah appendix dengan diameter anteroposterior7 mm atau
lebih, didapatkan suatu appendicolith, adanya cairan atau massa periappendix1. Falsepositif dapat
muncul dikarenakan infeksi sekunder appendix sebagai hasil dari salphingitis atauinflammatory
bowel disease. False negatif juga dapat muncul karena letak appendix yangretrocaecal atau rongga
usus yang terisi banyak udara yang menghalangi appendix1. CT-Scan CTscan merupakan
pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis appendicitis akut jikadiagnosisnya tidak
jelas.sensitifitas dan spesifisitasnya kira-kira 95-98%. Pasien-pasien yangobesitas, presentasi klinis
tidak jelas, dan curiga adanya abscess, maka CT-scan dapatdigunakansebagai pilihan test
diagnostik1. Diagnosis appendicitis dengan CT-scan ditegakkan jikaappendix dilatasi lebih dari 5-7
mm pada diameternya. Dinding pada appendix yang terinfeksiakan mengecil sehingga memberi
gambaran “halo”

TERAPI
Terapi Medikamentosa
Tujuan terapi adalah untuk membasmi infeksi dan untuk mencegah komplikasi. Dengan demikian,
antibiotik memiliki peran penting dalam pengobatan radang usus buntu, dan semua itu. Agen di
bawah pertimbangan harus menawarkan aerobik penuh dan cakupan anaerobik. Durasi administrasi
berkaitan erat dengan tahap usus buntu pada saat diagnosis.Agen antibiotik yang efektif dalam
mengurangi tingkat infeksi luka pasca operasi dan dalam meningkatkan hasil pada pasien dengan
abses apendiks atau septicemia. Infeksi Masyarakat Bedah merekomendasikan memulai antibiotik
profilaksis sebelum operasi, menggunakan agen spektrum yang sesuai untuk kurang dari 24 jam
untuk usus buntu nonperforated dan kurang dari 5 hari untuk perforasi usus buntu. Rejimen adalah
keberhasilan kira-kira sama, sehingga pertimbangan harus diberikan untuk fitur seperti alergi obat,
kategori kehamilan (jika ada), toksisitas, dan biaya.PenisilinPenisilin adalah antibiotik
bakterisidayang bekerja melawan organisme sensitif pada konsentrasi yang memadai dan
menghambat biosintesis dinding sel mucopeptide.Piperasilin dan tazobactam sodium (Zosyn) Agen
ini adalah kombinasi obat beta-laktamase inhibitor dengan piperasilin. Ini memiliki aktivitas
terhadap beberapa organisme gram-positif, organisme gram-negatif, dan bakteri anaerob. Ketika
digunakan sebagai agen tunggal, menghambat biosintesis dinding sel mucopeptide dan efektif
selama tahap-tahap multiplikasi aktif.Ampisilin dan sulbaktam (Unasyn) Agen ini adalah kombinasi
obat beta-laktamase inhibitor dengan ampisilin. Hal ini digunakan sebagai agen tunggal dan
mengganggu sintesis dinding sel bakteri selama replikasi aktif, menyebabkan aktivitas bakterisida
terhadap organisme rentan. Ampisilin / sulbaktam juga memiliki aktivitas terhadap beberapa
organisme gram-positif, organisme gram-negatif (spesies nonpseudomonal), dan bakteri
anaerob.Tikarsilin / klavulanat (Timentin) Tikarsilin / klavulanat menghambat biosintesis dinding sel
mucopeptide dan efektif selama tahap pertumbuhan aktif. Ini adalah penisilin ditambah beta-
laktamase inhibitor antipseudomonal yang memberikan perlindungan terhadap sebagian besar
organisme gram-positif, sebagian besar organisme gram-negatif, dan organisme yang paling
anaerob.CephalosporinsSefalosporin secara struktural dan farmakologis berkaitan dengan penisilin.
Mereka menghambat sintesis dinding sel bakteri, sehingga aktivitas bakterisida.Cefotetan (Cefotan)
Cefotetan adalah sefalosporin generasi kedua yang digunakan sebagai terapi tunggal obat untuk
cakupan gram negatif anaerob dan luas. Berikan cefotetan dengan cefoxitin untuk mencapai
efektivitas dosis tunggal. Yang setengah-hidup adalah 3,5 jam.Cefoxitin (Mefoxin) Obat ini juga
merupakan sefalosporin generasi kedua yang diindikasikan sebagai agen tunggal untuk pengelolaan
infeksi yang disebabkan oleh rentan gram positif cocci dan batang gram-negatif. Ia memiliki paruh
0,8 jam.Cefepime Cefepime adalah sefalosporin generasi keempat. Ini memiliki cakupan gram
negatif sebanding dengan ceftazidime tetapi memiliki cakupan gram positif yang lebih baik.
Cefepime adalah ion zwitter yang cepat menembus sel-sel gram negatif.Aminoglikosida
Aminoglikosida memiliki aktivitas bakterisida tergantung konsentrasi. Agen-agen ini bekerja dengan
mengikat ribosom 30S, menghambat sintesis protein bakteri.Gentamisin (Gentacidin, Garamycin)
Gentamisin adalah antibiotik aminoglikosida digunakan untuk cakupan gram-negatif, serta dalam
kombinasi dengan agen terhadap organisme gram-positif dan satu lagi terhadap anaerob.
Gentamisin bukanlah obat pilihan, tetapi mempertimbangkan menggunakan obat ini jika penisilin
atau obat yang kurang beracun lainnya kontraindikasi, ketika terindikasi secara klinis, dan infeksi
campuran yang disebabkan oleh stafilokokus rentan dan organisme gram-negatif. Agen ini dapat
diberikan secara intravena atau intramuskular dan memiliki banyak rejimen; dosis harus disesuaikan
untuk kreatinin dan perubahan volume distribusi.CarbapenemsCarbapenems secara struktural
terkait dengan penisilin dan memiliki spektrum luas aktivitas bakterisida. The carbapenems
mengerahkan efek mereka dengan menghambat sintesis dinding sel, yang menyebabkan kematian
sel. Mereka aktif melawan organisme gram-positif, dan anaerob gram-negatif.Meropenem (Merrem)
Meropenem adalah spektrum luas carbapenem antibiotik bakterisida yang menghambat sintesis
dinding sel. Hal ini digunakan sebagai agen tunggal dan efektif terhadap sebagian besar bakteri gram
positif dan gram negatif.Ertapenem Ertapenem memiliki aktivitas bakterisida yang dihasilkan dari
penghambatan sintesis dinding sel dan dimediasi melalui ertapenem mengikat protein penisilin-
mengikat. Hal ini stabil terhadap hidrolisis oleh berbagai beta-laktamase, termasuk penisilinase,
cephalosporinase, dan extended-spectrum beta-laktamase.Fluoroquinolones Obat ini dapat
digunakan untuk meredakan sakit perut dibedakan akut pada pasien yang datang ke
UGD.Ciprofloxacin (Cipro) Ciprofloxacin merupakan fluorokuinolon yang menghambat sintesis DNA
bakteri dan, akibatnya, pertumbuhan, dengan menghambat girase DNA dan topoisomerase, yang
diperlukan untuk replikasi, transkripsi, dan translasi bahan genetik. Kuinolon memiliki aktivitas yang
luas terhadap organisme aerobik gram positif dan gram negatif.Levofloxacin (Levaquin) Levofloxacin
digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh berbagai organisme gram negatif, infeksi
antipseudomonal karena organisme gram-negatif resisten multidrugMoksifloksasin
(Avelox)Moksifloksasin adalah fluorokuinolon yang menghambat subunit A dari girase DNA,
menghambat replikasi DNA bakteri dan transkripsi.Agen anti infeksiAntiefeksi seperti metronidazole
dan tigecycline efektif terhadap berbagai jenis bakteri yang telah menjadi resisten terhadap
antibiotik lain.Metronidazole (Flagyl) Metronidazole memiliki cakupan gram-negatif dan anaerob
luas dan digunakan dalam kombinasi dengan aminoglikosida (misalnya, gentamisin). Agen ini
tampaknya diserap ke dalam sel-sel; senyawa dimetabolisme antara mengikat DNA dan
menghambat sintesis protein, menyebabkan kematian sel.Tigecycline (Tygacil) Tigecycline adalah
antibiotik glycylcycline yang secara struktural mirip dengan antibiotik tetrasiklin. Ini menghambat
translasi protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 30S, dan blok masuknya molekul tRNA
amino-asil ke ribosom situs A.Analgesik Agen-agen ini dapat digunakan untuk meredakan sakit perut
dibedakan akut pada pasien yang datang ke UGD. Morfin sulfat (Astramorph, Duramorph, MS
Contin, MSIR, Oramorph) Morfin sulfat adalah obat pilihan untuk analgesia karena efek yang dapat
diandalkan dan dapat diprediksi, profil keamanan, dan kemudahan reversibilitas dengan nalokson.
Berbagai dosis intravena digunakan; morfin sulfat umumnya dititrasi untuk efek yang diinginkan.
Terapi Non Medikamentosa
Harus pandai dan selektif dalam memilih makanan sehat. Makanan sehat akan sangat membantu
penderita usus buntu agar cepat sembuh, karena jika makananya tidak sehat, akan membuat bekteri
atau kuman yang berada didalam usus buntu semakin berkembang.Makanan sehat tidak perlu
didapat dengan harga mahal, Anda dapat mengonsumsi buah dan sayur sebagai menu hidangan
sehat setiap hari.Konsumsi Air Putih Sebanyak-banyaknyaPada penderita penyakit usus buntu ini
pastinya akan merasakan kesakitan yakni rasa nyeri pada bagian kanan pusar, nah untuk mengatasi
rasa nyeri tersebut.Anda dapat memperbanyak konsumsi air putih. Usahakan minimal 2 liter setiap
harinya untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.Mengatur Istirahat CukupTubuh pada dasarnya juga
memerlukan istirahat, hal ini juga sangat penting bagi penderita usus buntu, karena jika tidak
istirahat dengan cukup sistem imun akan terganggu.Sehingga menghambat penyembuhan usus
buntu, istirahat yang baik adalah tidur, Anda dapat tidur minimal 8 jam setiap harinya, agar tubuh
selalu sehat dan tidak terserang penyakit lainya.Jangan Menunda MakanWalaupun makanan yang
Anda konsumsi didalam usus buntu diambil sarinya oleh para cacing ataupun bakteri akan tetapi
jangan lantas Anda membatasi konsumsi makan Karena hal tersebut justru akan memperparah
penyakit usus buntu Anda, maka dari itu jangan sampai menunda-nunda makan, jika tidak lapar
Anda dapat mengisi perut dengan makanan ringan.Menjaga KebersihanMakanan yang hiegenis,
akan sangat membantu proses penyembuhan penyakit usus buntu ini.Karena makanan yang kotor
akan membuat bakteri ataupun kuman yang terdapat pada usus semakin berkembang.Maka dari itu
Anda harus menjaga kebersihan makanan agar selalu higenis, selain itu perhatikan juga kebersihan
tangan yang akan Anda gunakan untuk makan.Karena kuman juga bisa datang dari tangan yang
kotor.Dengan menerapkan terapi non farmakologi diatas secara rutin disetiap melakukan aktivitas
sehari-hari, maka penyakit usus buntu yang derita akan semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai