Anda di halaman 1dari 10

TRIASE

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Adriana Bili, A.Md, Kep
ELOPADA NIP. 19830709 200903 2 006

1. Pengertian Triase adalah tindakan untuk mengelompokan penderita berdasarkan pada beratnya cedera/
penyakit yang diprioritaskan berdasakan tingkat kegawat daruratan
pada Airway., Breathing dan Circulation (ABC).
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk penggolongan pasien atau pemilahan pasien sesuai dengan
tingkat kegawatdaruratan.
3. Kebijakan

4. Referensi Oman, Kathleen S. 2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta : EGC

5. Alat dan Bahan Alat : Pita


6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima pasien di Unit Gawat Darurat
3. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat untuk menetukan derajat/
tingkat kegawatannya.
4. Petugas menetukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan.
a. MERAH adalah penderita gawat darurat ( pasien dengan kondisi mengancam), harus
dilakukan intevensi medis dalam waktu 60 detik.
misalnya : Syok, gawat napas, gawat jantung, koma, kejang.
b. KUNING adalah penderita yang gawat tapi tidak darurat, misalnya : apendixitis akut,
kanker stadium lanjut, fraktur femur dan darurat tidak gawat misalnya: luka
sayat baru.
c. HIJAU adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya : Penderita rawat
jalan, abses, vulnus axcoriativum.
d. HITAM untuk penderita yang meninggal (Death On Arrival= DOA)
6. Petugas memberikan pelayanan.
7. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Apotik Fisik
3. Ruang Rawat Inap
Pasien
4. Rujukan Diterima Pemeriksaan
Datang Petugas dan
UGD
ya. Anamnesa
Kegawatann
Berdasarkan
Pasien
Pemilahan
Triase

MERAH KUNING
Penderita yang HIJAU
Penderita Gawat Penderita tidak
Darurat yaitu gawat tapi tidak
darurat yaitu gawat dan
Syok, Gawat tidak daarurat
napas, Gawat Apendixitis akut,
8. Diagram Alir Kanker Stadium yaitu Abses,
jantung, Koma, Vulnus
Kejang. lanjut, Fraktur
Femur. Axcoriativum.
8. Diagram Alir

1. Pendaftaran
2. Apotik
3. Ruang rawat inap
4. Rujukan
Adriana Bili, A.Md, Kep
NIP. 19830709 200903 2 006

arkan pada beratnya cedera/


tan

an pasien sesuai dengan

gensi. Jakarta : EGC

epat untuk menetukan derajat/

layanan.
an kondisi mengancam), harus

at, misalnya : apendixitis akut,


gawat misalnya: luka

Misalnya : Penderita rawat

rrival= DOA)

Fis
Pemeri
da
Anam
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIINGINKAN (KTD)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Adriana Bili,
ELOPADA NIP. 19830709

1. Pengertian Penanganan kejadian tidak diinginkan adalah penanganan insiden yang menimbulkan ceder
pasien, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas, untuk menyelamatkan nyawa p
2. Tujuan 1. Mencegah cacat lebih lanjut
2. Menyelamatkan Nyawa pasien.
3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Elopada Nomor: /

4. Referensi Penanggulangan penderita Gawat Darurat, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PMI Daerah
Istimewah Yogyakarta, tahun 2012.
5. Alat dan Bahan Alat : Pita
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima pasien di Unit Gawat Darurat
2. Peugas meminta keluarga untuk mendaftar ke pendaftaran.
3. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat untuk menetukan deraja
kegawatannya.
4. Petugas menetukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan.
a. MERAH adalah penderita gawat darurat ( pasien dengan kondisi mengancam),
dilakukan intevensi medis dalam waktu 60 detik.
misalnya : Syok, gawat napas, gawat jantung, koma, kejang.
b. KUNING adalah penderita yang gawat tapi tidak darurat, misalnya : apensisitis
kanker stadium lanjut, fraktur femur dan darurat tidak gawat misalnya: luka
sayat baru.
c. HIJAU adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya : Penderita raw
jalan, abses, vulnus axcoriativum.
d. HITAM untuk penderita yang meninggal (Death On Arrival= DOA)
5. Petugas memberikan tanda pita berwarna sesuai urutan prioritas pelayanan pada tangan
pasien jika pasien yang datang lebih dari 3 bersamaan.
6. Petugas memberikan pelayanan sesuai urutan warna merah, kuning, hijau, hitam.
7. Petugas melakukan pengkajian ulang bila perlu, karena status pasien dapat berubah.
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan
2. Poli Umum
3. Pendaftaran
9. Dokumen - Form UGD
- Form UGD
terkait
Adriana Bili, A.Md, Kep
NIP. 19830709 200903 2 006

ang menimbulkan cedera pada


menyelamatkan nyawa pasien.

elatihan PMI Daerah

t untuk menetukan derajat

anan.
an kondisi mengancam), harus

rat, misalnya : apensisitis akut,


gawat misalnya: luka

Misalnya : Penderita rawat

rrival= DOA)
pelayanan pada tangan

ng, hijau, hitam.


sien dapat berubah.
MENGIKUTI SEMINAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Adriana Bili, A.Md, Kep
ELOPADA NIP. 19830709 200903 2 006

1. Pengertian Suatu penilaian kewenanagan terhadap tenaga medis dengan isnstrumen kewenangan tenaga medis
2. Tujuan Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia
3. Kebijakan Kepala Puskesmas Elopada
4. Referensi a. UU Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Pasal 5, Tentang Pelayanan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas
b. Permenkes 75 Tahun tahun 2014 Tentang Puskesmas.
5. Alat dan Bahan ATK dan Komputer
6. Prosedur 1 KTU Menerima surat masuk tentang seminar, pendidikan ataupun pelatihan dari instansi yang terkait.
2 KTU memberitahukan surat tersebut kepada Kepala Puskemas
3 Kepala Puskesmas menelaah surat tersebut dan mengintruksikan KTU Untuk Memberitahu Petugas tentang surat
tersebut .
4 KTU menyampaikan isi surat kepada Petugas
5
Petugas yang berminat atau yang ditunjuk kepada Puskesmas melaporkan namanya ke KTU dan Kepala Puskesmas.
6 KTU membuat surat tugas untuk petugas yang mengikuti seminar atau pendidkan atau pelatihan tersebut
dengan didokumentasikan pada buku/kegiatan individu
7. Unit Terkait Seluruh Karyawan Puskesmas.
SOP : 1. Menentukan program yang akan dimonitoring
2. siapkan ceklis yang dipakai utuk monitoring
3. Analisa hasil monitoring
4. tindak lanjut terhadap hasil monitoring

Anda mungkin juga menyukai