Artikel Internet, Dadang
Artikel Internet, Dadang
(akhlaq)
oleh Majelis Dzikir Dan Kajian Agama "Arbabul-Hija" .
ص ُّو ُر بِ َم ْع ِرفَ ِة ال َمباَدِىَ َّص ُل الت ِ َش ُر ْوعِ فِ ْي ِه ِليَ ُكونَ َعلَى ب
ُ ْصي َْرةٍ فِ ْي ِه َو َيح َ َ ون أ َ ْن يَت
ُّ ص َّو َرهُ َويُعَ ِرفَهُ قَ ْب َل ال ِ َُارعٍ فِى فَ ٍن ِمنَ الفُن ِ يَ ْن َب ِغى ِل ُك
ِ ـل ش
ض ِه ْم ؛ ع ب ل
ِ َْ ِ ِ َ و َ ق فى ة
ِ مو ظُ ْ
ن م ال ةَر
ش
َ ِ َ َ عال
Seyogia yang mengandung pahala sunnah bagi setiap orang yang hendak mempelajari suatu ilmu, terlebih
dahulu harus mengetahui uraian-uraian ilmu yang akan di pelajari, dengan harapan agar dapat mewaspadai
ilmu yang akan di pelajari, dan uraian-uraian ilmu itu adalah dengan cara megenali 10 macam kerangka
ilmu, sebagaimana penjelasan sya’ir yang di abadikan sebagian Ulama :
ُع ث ُ َّم الثَّ ْـم َرة َ إِ َّن َمباَدِى ُكـ َّل فَ ٍن َع ْش
ُ ـرة ُ ال َحـدُّ َوال َم ْوضُو
ع
ُ ارِ ش َّ اإل ْستِ ْمدَادُ ُح ْك ُم ال
ِ اإل ْس ُم
ِ اضـ ُع َ َوفَضْـلُهُ َونِسْـبَةٌ َو
ِ الو
َ ش َرفا َّ ض ا ْكتَفَى َو َم ْن دَ َرى ال َج ِم ْي َع َحازَ ال ُ سائِ ٌل َوالبَ ْع
ِ ض بِال َب ْع َ َم
1. Batasan ( Definisi ) ;
Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk menetapkan aqidah agama Islam yang
berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan.
لى ُو ُجو ِد َ ِص ُل بِ ِه ا َ ْث أَنَّهُ يُت ََو
ُ س ِل َكذَلِكَ َوال ُم ْم ِكنُ ِم ْن َحي ُ الرُّ ُْث ماَيَ ِجبُ لَهُ َوما َ يَ ْست َِح ْي ُل َوماَيَ ُج ْو ُز َوذَات
ُ صفَاتُهُ بِ َحي َ َ عهُ ذَاتُ هللاِ ت َعا
ِ لى َو ُ َو َم ْوضُو
َس ِل ِه َوماَيَ ْنبَ ُع ِم ْن ذَلِك ِ الى َوذَا
ُ ت ُر َ َ ع َ ت ه
ِ ت
ِ اَ ذ ب
ِ َا
ه د
ِ ا َ قتِ ع
ْ ِ ا ُ
ْث يحَ نْ م
ِ ت
ِ َّا يعِ م
َ س
ْ م
ُ ال و
َ ه
ِ ع
ِ ن
ِ ا ص
َ
3. Buah ( hasilnya ) ;
Hasil mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan sifat-sifatnya dengan berdasarkan dalil-dalil yang
pasti serta mendapatkan kebahagiaan yang kekal
ْ ضلُهُ َم ْع ِرفَةُ َماي
ُُطلَبُ اِ ْعتِقَادُه ْ ََوف
4. Keutamaan ( kelebihannya ) ;
Keutamaan ilmu tauhid adalah mengenal sesuatu yang harus di yakini hingga menjadi sebuah aqidah atau
keyakinan di dalam agama Islam.
ْ ََو ِن ْس َبتهُ أَنَّهُ أ
ٌ ص ُل العُلُ ْو ِم َوما َ ِس َواهُ فَ ْر
ع
6. Pencipta ( Penyusun ) ;
Pencipta ilmu tauhid adalah Syekh Abul Hasan Al ‘Asy’ariy serta pengikutnya dan Syekh Abu Mansur Al
Maturidiy serta pengikutnya.
Maksud pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku tauhid dan
menyangkal faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Mu’tazilah atau kaum-kaum sesat lainnya,
pencipta disini diartikan sebagai menulis kitab-kitab tentang pelajaran tauhid, karena tidaklah betul ilmu
tauhid diciptakan oleh mereka secara sesunguh-nya, karena ilmu tauhid telah ada di bawa oleh setiap nabi-
nabi semenjak Nabi Adam hingga zaman Nabi Muhammad Saw.
ث ال َكالَ ِم ُ َ ى أ َ ْيضًا ِع ْل ُم ْال َكالَ ِم أل َ َّن ال ُمتَقَد ِِميْنَ كا
ِ ُنوا يَقُولُونَه
ِ فى الت َْر َج َم ِة َع ْن َمبا َ ِح َّ َويُ َسم, الوحْ دَانِيَّ ِة أ َ ْش َه ُر َمبا َ ِحث ِه
َ ث َ َوا ْس ُمهُ ِع ْل ُم الت َّ ْو ِح ْي ِد أل َ َّن َم ْب َح
7. Nama ( namanya ) ;
Ilmu ini dinamakan dengan ilmu “Tauhid” artinya meng-esa-kan, karena bahasan meng-esakan Allah dalam
ilmu ini lebih populer dari pada bahasan yang lainnya, dinamakan pula dengan ilmu “Kalam” karena Ulama
terdahulu sering mengatakan ilmu tauhid ini dengan sebutan ilmu kalam di dalam menterjemahkan bahasan-
bahasan ilmu ini.
ث ِ َوا ْس ِت ْمدَادُهُ ِمنَ األ َ ِدلَّ ِة ال َع ْق ِليَّ ِة َوالنَّ ْق ِليَّ ِة القُ ْر
ِ آن َوال َح ِد ْي
8. Nara Sumber ;
Sumber ilmu tauhid adalah dari dalil-dalil logika dan dalil-dalil Naqliyyah (referensi) dari Al-Qur’an dan
Al-Hadits.
َ لى ُك ِل ُم َكلَّفٍ َو َكذَا
طلَبٌ فِ ْي ِه َ َو ُح ْك ُمهُ ش َْرعًا ُو ُج ْوبُ العَ ْينِى َع
9. Hukum Agama ;
Hukum mempelajari ilmu tauhid menurut agama Islam adalah wajib ‘Aeni (kewajiban Individu) atas setiap
mukallaf (balig berakal) demikan juga sama halnya menuntut ilmu tersebut juga hukumnya wajib ‘Aeni.
ِ َت َوال ُم ْست َِح ْيال
ت ِ َت َوال َجائِزا َ ُسائِلُهُ اَلقَـضاَيا َ البا َ ِحـثَة
ِ َ ع ِن الوا َ ِجبا َ َو َم
Seyogya yang mengandung nilai pahala sunnah juga, bagi orang yang hendak mempelajari sebuah ilmu
adalah agar mengenali sepucuk uraian Bismillah menurut ilmu yang akan di pelajari, karena mengenal
sepucuk uraian Bismillah adalah memenuhi hak Bismillah dan memenuhi hak ilmu yang di pelajari, hak
ilmu adalah harus membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tersebut, sedang hak
Bismillah ialah sedikitpun tidak meninggalkan membicarakan bahasan uraian Bismillah.
Saat ini kita hendak mempelajari ilmu tauhid maka selayak-nya kita terlebih dulu membicarakan sepucuk
uraian bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tauhid.
ِ ار ِك أ َ ْو ِِل
أل ْستِ َعانَ ِة َكذَ ِل ْك َوالَ َمانِع ِمنَ ا ِأل ْستِ َعانَ ِة ِب ِاس ِْم ِه تَ َعالَى َك َمايُ ْستَ َعانُ ِبذَاتِ ِه ُ لى َوجْ ِه الت َّ َب َ فى الب ْس َملَ ِة ِإ َّما ِل ْل ُم
َ صا َح َب ِة َع َ فَنَقُو ُل أ َ َّن َح ْر
ِ ف ال َبا َء
Maka kami katakan bahwa huruf Ba pada permulaan kalimat Bismillah adakalanya mengandung arti
kebersamaan dengan Allah dari sisi memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah, adakalanya
mengandung arti memohon pertolongan pada Dzat Allah dengan menyebut nama Nya, dan tidak terlarang
memohon pada nama Allah Swt sebagaimana memohon pertolongan pada Dzat Nya.
Dan yang paling utama adalah menafsirkan arti huruf Ba tersebut dengan arti kebersamaan dari sisi
memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah Swt. Atau dengan arti memohon pertolongan pada Dzat
Allah, karena memohon pertolongan pada nama Allah adalah perbuatan tercela yang tercela.
ُ لى اآللَ ِة فَيَ ْلزَ ُم َعلَ ْي َها َج ْع ُل ِإس ِْم هللاِ َم ْق
ِِصودًا ِلغَي ِْر ِه الَ ِلذَاتِ ِه ِ أل َ َّن
َ اإل ْستِ َعانَةَ تَدْ ُخ ُل َع
Karena memohon pertolongan pengertianya akan masuk pada penggunaan alat, seandainya memohon
pertolongan itu pada nama Allah, maka nama Allah di jadikan sebagai alat yang memungkinkan maksud
pada selain Allah, bukan tujuan pada Dzat Allah Swt.
Memungkinkan bermaksud atau bertujuan memohon kepada selain Allah adalah terlarang dan menimbulkan
kekufuran.
Kecuali apabila diucapkan, bahwa menjadikan arti huruf Ba dengan memohon pertolongan pada nama Allah
swt, adalah karena melirik ke sisi lain, yaitu melirik pada pengakuan alasannya, bahwa perbuatan yang
hendak dilakukan seiring membaca Bismillah adalah tidak sempurna kecuali dengan menyebut nama Allah.
Akan tetapi pengakuan alasan ini seperti inipun masih rentan menimbulkan dugaan yang salah hingga
berakibat kekufuran yang selalu ada karenanya.
Kesimpulannya bahwa huruf Ba tidak boleh diartikan memohon pertolongan kepada nama Allah Swt, akan
tetapi sesungguhnya memohon pertolongan itu adalah pada Dzat Allah Swt, bukanlah pada nama.
ُ ِلى َج ِميْعِ العَقَائِ ِد ِأل َ َّن ال ُم َرادَ بِى َو َجدَ َم َاو َجدَ َوبِى
ُيو َجد َ َارة ٌ ا
َ اء إِش ِ ُكون
ِ َفى الب ُ َكونُ َو ِح ْي َنئِ ٍذ ي
ُ َكونُ َماي ُّ اإلشا َ ِر
ُ َى بِى َكانَ َما َكانَ َوبِى ي ِ َو َم ْعنَى البا َ ِء
ُايو َجد
ُ َم
Makna huruf Ba dari sisi isyarat yang terkandung di dalam-nya adalah Allah Swt berkata, “OlehKU telah
terjadi sesuatu telah terjadi, olehKU pula akan terjadi sesuatu akan terjadi” dari arti ini huruf Ba merupakan
pertanda dari semua unsur aqidah, karena sesungguhnya yang di maksudkan dari aqidah itu adalah :
“OlehKU telah terwujud sesuatu yang telah terwujud, olehKU pula akan terwujud sesuatu yang akan
terwujud”.
Tidaklah huruf Ba mengandung makna Isyarat seperti demikian, kecuali makna Isyarat tersebut terdapat
pada Dzat yang memiliki sifat sempurna serta tersucikan dari sifat-sifat yang kurang, sebagaimana
kandungan makna seperti itu di tetapkan oleh para Ulama-Ulama tafsir.
Kalimat “Ismu” pada Bismillah menurut Ulama-ulama kota Bashroh (Iraq) adalah diambil dari kalimat
“sumwun” artinya tinggi, kalimat ismu tidak di artikan selain makna tinggi karena makna tinggi
memberikan pertanda Maha tinggi nama yang di sebutnya yaitu nama Allah Swt.
Nama Allah adalah sebuah nama pada Dzat yang wajib wujudnya, Dzat yang paling berhak mendapat segala
pujian.
Kalimat “Arrohman Arrohiim” adalah dua buah sifat Allah yang di ambil dari kata “Arrohmah” artinya
pemberi kebaikan, kedua kalimat tersebut tidak di artikan dengan makna “Arrohmah” yang sesungguhnya
yaitu kasih sayang dari dalam hati yang menimbulkan memberi penghormatan dan kebaikan pada yang di
sayanginya, karena kasih sayang timbul dari lubuk hati mustahil bagi Allah Swt, Allah tidak memiliki hati.
1. Batasan ( definisi ) ;
Batasan Ilmu Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum agama dala suatu amal perbuatan, dan hukum
tersebut berdasarkan dari dalil-dalil yang rinci.
َعهُ أَ ْف َعا ُل ال ُمكلَّ ِفيْن
ُ َو َم ْوضُو
2. Penempatan ( ruang lingkup ) ;
Ruang lingkup Ilmu Fiqih adalah pada perbuatan-perbuatan orang mukallaf, yaitu orang yang telah balig dan
berakal.
ب ن ََوا ِه ْي ِه َ ََوث َ ْم َرتُهُ إِ ْم ِتثَا ُل أَ َو ِام ِرهللاِ تَع
ِ الى َواجْ تِنَا
3. Buah ( hasilnya ) ;
Yang di hasilkan dari Ilmu Fiqih adalah dapat mengetahui cara memenuhi perintah Allah serta menjauhi
larangan Nya.
الدي ِْن
ِ فىِ ُسلَّ َم َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه َخي ًْرا يُفَ ِق ْهه
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِلقَ ْو ِل ِه, سائِ ِرالعُلُ ْو ِم
َ ضلُهُ فَ ْوقَانُهُ َعلَى
ْ ََوف
4. Keutamaan ( kelebihannya ) ;
Keutamaan Ilmu Fiqih adalah lebih utama diantara ilmu-Ilmu lainnya, karena Sabda Nabi Saw ; “Barang
siapa Allah menghendaki baik kepadanya maka Allah memberi karunia kepadanya dapat memahami agama
Islam”.
َونِ ْس َبتُهُ اَل ُمغَايِ َرة ُ ِل ْلعُلُ ْو ِم
6. Pencipta ( penyusun ) ;
Penyusun Ilmu fiqih adalah para Imam Mujtahid mutlak sebagai pemimpin madhab seperti Imam Syefei
Muhammad bin Idris, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal.
َوا ْس ُمهُ ِع ْل ُم ال ِف ْق ِه
7. Nama ;
Nama Ilmu ini adalah Ilmu Fiqih.
اس ِ سنَّ ِة َو
ِ َاإلجْ َماعِ َوال ِقي ِ َوا ْستِ ْمدَادُهُ ِمنَ ال ِكتَا
ُّ ب َوال
8. Nara Sumber ;
Sumber Ilmu fiqih adalah dari Al-Qur’an, Hadits, Ijma’Ulama dan dari Qiyas usul fiqih.
َو ُح ْك ُمهُ ش َْرعًا ُو ُج ْوبُ ال َع ْي ِنى أ َ ْوال َكفَا ِئى
9. Hukum ;
Hukum mempelajari Ilmu fiqih menurut hukum agama adalah ada yang wajib aeni ada juga yang fardu
kifayah.
اجبَةٌ َونَحْ ِو ِه َ َسائِلُهُ اَلق
ِ ضايَا كَالنِيَّ ِة َو َ َو َم
َْث الَ َي ُكونُ ُم َح َّر ًما ِلذاتِ ِه َوالَ ُمك ََّرهًا َكذَلِك ِ ٌطلُوبَة
ُ فى ُك ِل أ َ ْم ٍر ذِى بَا ٍل أَى َحا ٍل يُ ْهت َ ُّم بِ ِه ش َْرعًا بِ َحي ْ فى فَ ِن ال ِف ْق ِه فَيُقَا ُل البَ ْس َملَةُ َم
ِ عُ َواآلنَ أَيْضا ً نُش َِر
َ ى ُم َحقَّ َرتِها َ ُ َ سفَا ِس
ْ ف األ ُم ْو ِر أ َ ََوال
ُ سة
َ اص ُل أَنَّ َها تَ ْعت َِر ْي َها األَحْ كَا ُم ال َخ ْم
ِ َوال َح:
a. Wajib ;
Sebagaimana hukum membaca Bismillah ketika mendirikan shalat, menurut madhab kita Imam Syafei.
c. Haram ;
Hukum membaca Bismillah haram adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang haram, seperti zina.
Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang haram ‘Aridli (hal baharu) maka membaca Bismillah tidak haram,
seperti saat mau berwudlu dengan air yang di dapat dari mencuri.
d. Makruh ;
Hukum membaca Bismillah makruh adalah pada perbuatan yang hakikatnya memang makruh, seperti
melihat pada kelamin antara suami dan istri. Akan tetapi apa bila pada perbuatan yang makruh ‘Aridli maka
membaca Bismillah tidak makruh, seperti saat mau memakan bawang putih. Karena dapat menimbulkan bau
yang tidak sedap.
ِلى آخ ََر
َ َان ا َ اَل ُم َبا ُح الَّ ِتى الَش ََر
ٍ ف ِف ْي َها َكنَ ْق ِل َمتَاعٍ ِم ْن َمك
1. Batasan ( definisi ) ;
Batasan ilmu Tasawuf adalah suatu ilmu yang menjadi pedoman untuk mengetahui keadaan hawa nafsu
setiap orang dan sifat-sifatnya, baik sifat-sifat yang tercela ataupun sifat-sifat yang terpuji.
3. Buah ( hasilnya ) ;
Hasil mempelajari ilmu Tasawuf adalah sebagai penghubung untuk dapat mengosongkan hati dari setiap
selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun.
4. Keutamaan ( kelebihannya ) ;
Keutamaan ilmu Tasawuf adalah melebihi keutamaan ilmu yang lain di lihat dari sisi bah ilmu Tasawuf akan
menghubungkan untuk dapat mengosong-kan hati dari setiap selain Allah Swt dan menghiasi hati dengan
menyaksikan Allah Yang Maha Raja nan Maha pengampun.
6. Pencipta ( penyusun ) ;
Pencipta ilmu Tasawuf adalah para Imam hakikat yaitumereka yang makrifat kepada Tuhannya Yang Maha
memberi, seperti Syekh Ibnu ‘Athoillah,Al-Imam Al-Gozaliy dan lain sebagainya.
Pencipta di sini artinya adalah mereka yang menulis serta menyusun buku-buku Tasawuf dan menyangkal
faham-faham sesat yang di kemukakan kaum Mu’tazilah atau kaum-kaum sesat lainnya, pencipta disini
diartikan menulis kitab-kitab tentang pelajaran Tasawuf karena tidaklah betul ilmu Tasawuf diciptakan oleh
mereka secara sesunguhnya, karena ilmu tasawuf telah ada di bawa oleh setiap nabi-nabi dari semenjak Nabi
Adam as. Hingga zaman baginda Nabi Muhammad di hari Qiyamah.
7. Nama ;
Ilmu ini di namakan dengan ilmu “Tasawuf” artinya ilmu sufistik, atau di sebut juga dengan ilmu akhlaq,
dalam melatih serta mengendalikan hawa nafsu.
س ِي ِد َولَ ِد َعدْنا َ ٍن َوذَ ِوى ال َي ِقي ِْن َوال ِع ْرفا َ ِن ُ َوا ْس ِت ْمدَادُهُ ِمنَ َكالَ ِم هللاِ َو َكالَ ِم َر
َ س ْو ِل ِه
8. Nara Sumber ;
Sumber ilmu Tasawuf adalah dari firman-firman Allah Swt, sabda-sabda Nabi rasulullah Saw yaitu
penghulu dari keturunan Adnan, dan juga dari para Ulama yang memiliki keyakinan yang sungguh dan para
ahli makrifat.
9. Hukum ;
Hukum mempelajari ilmu Tasawuf adalah wajib ‘Aeni atas setiap mukallaf hukum demikan dikarenakan
bahwa sesungguhnya sebagaimana diwajibkan mempelajari ilmu yang memperbaiki dohir (ilmu Fiqih)
demikian juga diwajibkan untuk mempelajari ilmu yang memperbaiki batin (ilmu Tasawuf).
َض ِه الذَّاتِيَّ ِة كاَلفَنا َ ِء َوالبَقا َ ِء َوال ُمراَقَبَ ِة َو َغي ِْر ذَلِك ُ سائِلُهُ اَلقَضاَيا َ الَّتِى يُب ِْح
ِ ث فِيْها َ َع ْن َعوا َ ِر َ َو َم
Ketika saat ini kita hendak mempelajari ilmu Tasawuf maka selayaknya kita terlebih dulu membicarakan
sepucuk uraian bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tasawuf.
Maka kami katakan bahwa diantara makna-makna halus yang berkaitan dengan Bismillah adalah seperti
dikatakan ; bahwa huruf Ba artinya keagungan Allah, huruf Sin artinya keluhuran derajat Allah dan huruf
Mim artinya kemuliaan Allah.
َالم ْي ُم َم ْغ ِف َرتُهُ ِل ْل ُمذْنِ ِبيْن ِ َوقِ ْي َل البا َ ُء بُكا َ ُء التَّا ِئبِيْنَ َو
ِ الس ْينُ َس ْه ُو الغاَفِ ِليْنَ َو
Dan disebutkan ; huruf Ba artinya tangisan orang-orang yang bertaubat, huruf Sin artinya lalainya orang-
orang lupa dan huruf Mim artinya ampunan Allah Swt kepada orang-orang yang berdosa.
Para Ulama ahli Tasawuf atau ahli makrifat berkata ; Allah menyimpan semua ilmu pada huruf Ba, artinya
“OlehKU telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehKU pula akan terjadi sesuatu akan terjadi”. Oleh karenanya
wujud semua alam adalah sebab Aku, dan selain Aku tidak ada wujud yang hakiki kecuali dengan nama-Ku,
hal ini adalah makna pendapat para Ulama ahli makrifat, yaitu “Tidak semata-mata aku melihat sesuatu
perkara melainkan aku melihat Allah Swt akan ada-nya perkara itu atau sebelum adanya perkara itu”
Lafadz Ar-Rohmaan juga mengandung makna ; banyak kasih sayang, dan rahmat Allah adalah menyeluruh
kepada semua makhluk-Nya, oleh karena itu setiap orang selayaknya dapat mengasihi sesama saudaranya,
menyamai dengan kasih sayang yang terkandung dalam lafadz Ar-Rohmaan, yaitu sifat Allah Yang Maha
luhur nan Maha Mulia.