Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS ILMIAH

TEH DAUN KEMANGI MENYEMBUHKAN FLU


DI MUSIM PANCAROBA

Disusun oleh :

Nama : Meta Mulyani

Kelas : III C

NIS : 07.3503

SEKOLAH MENENGAH FARMASI “INDONESIA”

YOGYAKARTA
2009
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Musim pancaroba, musim yang terjadi pada saat peralihan musim
kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya ditandai dengan berubah-ubahnya
cuaca. Cuaca yang berubah-ubah inilah yang memacu perkembangbiakan bakteri
dan virus menjadi lebih cepat, sehingga tubuh kita rentan terserang berbagai
macam penyakit. Hal ini disebabkan pada saat memasuki musim penghujan, daya
tahan tubuh cenderung menurun. Penyakit yang sering menyerang pada musim
pancaroba adalah flu atau influenza. Mulai dari flu ringan hingga flu berat dapat
menyerang mulai dari usia anak hingga usia dewasa. Gejala khas flu biasa
ditandai oleh demam, hidung berair, batuk, badan terasa lemas, persendian ngilu,
dan sakit kepala. Penyakit yang disebabkan virus ini, sangat cepat menular
melalui udara yang tercemar oleh bersin dan batuk dari penderita flu, apalagi jika
kondisi daya tahan tubuh melemah.
Pada saat penyakit flu menyerang dewasa ini sebagian masyarakat
mengkonsumsi obat-obat yang dijual di toko-toko dan sebagian masyarakat yang
lain memeriksakan ke dokter lalu menebus obat di apotek. Sering kali masyarakat
mengkonsumsi obat yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan aturan pakai.
Misalnya untuk obat antibiotik yang seharusnya diminum sampai habis,
masyarakat tidak menaatinya. Padahal akibat yang akan ditimbulkan dari hal
tersebut sangat berbahaya. Ini dikarenakan faktor masih rendahnya tingkat
pendidikan dan ekonomi masyarakat di Indonesia.
Faktor masih rendahnya pendidikan dan ekonomi masyarakat seperti
tersebut di atas juga menyebabkan banyak masyarakat yang mencari obat
tradisonal dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan di sekitar mereka.
Selain dianggap memiliki harga yang terjangkau dan mudah didapatkan, obat
tradisional juga dianggap aman untuk tubuh karena efek samping yang
ditimbulkan tidak terlalu berbahaya seperti pada obat yang diolah secara kimiawi.

2
Dari hal tersebut di atas, tanaman kemangi yang banyak digunakan
untuk lalap adalah salah satu tanaman yang memenuhi kriteria obat tradisional
yang dicari masyarakat karena tanaman kemangi mudah didapatkan disekitar kita
dan memiliki harga yang terjangkau selain kedua hal tersebut, cara pengolahan
tanaman kemangi untuk dijadikan obat flu sangat mudah dilakukan oleh
masyarakat secara mandiri.
Pemanfaatan tanaman kemangi sebagai obat flu memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi karena tanaman kemangi banyak tumbuh di sekitar
kita dan apabila harus membeli pun harganya sangat terjangkau dan sangat mudah
didapatkan. Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tanaman kemangi juga
memiliki nilai kegunaan yang tinggi karena tanaman kemangi dapat
menyembuhkan berbagai macam masalah kesehatan yang salah satu diantaranya
adalah untuk mengobati flu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab penyakit flu?
2. Bagian manakah dari tanaman kemangi yang paling cocok digunakan
untuk mengobati penyakit flu?
3. Zat apa saja yang terkandung dalam tanaman kemangi?
4. Bagaimana cara membuat obat flu dari tanaman kemangi?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui penyebab penyakit flu.
2. Mengetahui bagian dari tanaman kemangi yang dapat digunakan untuk
penyakit flu.
3. Mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam tanaman kemangi.
4. Mengetahui cara pembuatan obat flu dari tanaman kemangi.

3
D. MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan karya tulis ini bermanfaat :
1. Bagi dunia kefarmasian
Menambah jenis dan jumlah tanaman obat yang dpat
digunakan untuk mengobati penyakit flu serta memberikan sumber bagi
sekolah untuk kegiatan pembelajaran yang dapat memperluas wawasan
murid.

2. Bagi masyarakat
Memperluas wawasan dan menambah pengetahuan tentang
tanaman obat dan obat tradisional yang mampu meyembuhkan flu dengan
harga yang terjangkau, aman, mudah didapat, serta pengolahannya dapat
dilakukan sendiri.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan


Sebagai dasar untuk melakukan penelitian dalam rangka
pengembangan tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan flu.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. ANALISIS TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN


1. FLU
a. Definisi
Influenza atau flu adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan
seseorang mengalami demam, hidung berair, sakit kepala, batuk, nyeri otot,
pusing, tidak enak badan (malaise), dan mengalami peradangan pada selaput
lendir hidung serta saluran pernapasan. Flu disebarkan melalui tetesan lendir yang
tersembur ke udara pada waktu penderita bersin atau batuk. Influenza lazimnya
muncul sebagai wabah dan beberapa tahun sekali menjadi epidemi. Wabah
cenderung muncul di musim pancaroba. Penyakit ini cenderung menyebar di
antara murid sekolah atau pun di masyarakat.

b. Penyebab
Flu disebabkan oleh virus influenza. Ada 3 macam virus influenza
yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. Virus tipe A sangat mudah bermutasi, setiap kali
memunculkan jenis baru di seluruh dunia. Virus inilah yang menyebabkan
pandemi influenza abad ini. Virus tipe B cukup mantap, tetapi adakalanya
mengalami mutasi juga. Bentuk baru ini terkadang menyebabkan wabah baru.
Virus tipe C hanya akan menimbulkan gejala ringan seperti salesma. Penderita
influenza virus C akan memperoleh kekebalan terhadap virus ini seumur hidup.
Bagi yang terserang influenza virus A dan B juga memperoleh kekebalan terhadap
virus tersebut. Sering kali virus A dan B, mengalami mutasi (perubahan genetik)
sehingga menjadi jenis baru yang dapat meloloskan diri dari sistem kekebalan
tubuh yang telah dibuat sebelumnya, sehingga penderita mengalami infeksi baru.
Infeksi virus influenza ini bisa menjadi serius terutama pada usia
lanjut atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit
jantung, paru-paru atau sistem saraf. Tetapi bagi sebagian besar penderita

5
biasanya akan kembali sehat dalam waktu 7 - 10. Namun, adakalanya influenza
berat dapat menimbulkan radang paru-paru hebat (pneumonia) yang mematikan
dalam 1 - 2 hari.

1. Virus Influenza

2. Susunan virion dari influenza

c. Gejala
Gejala atau tanda-tanda jika terinfeksi virus influenza adalah :
 Kedinginan biasanya merupakan pertanda awal dari influenza
 Demam dengan panas lebih dari 38o Celcius
 Batuk

6
 Radang tenggorokan
 Sakit kepala
 Bersin-bersin disertai hidung berair
 Nyeri dan ngilu pada bagian otot
 Mengalamai rasa lelah dan letih yang amat sangat.

3. Gejala Flu

d. Pencegahan
Pencegahan infeksi oleh virus influenza yang menyerang tubuh
adalah dengan cara memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh dengan cara
makan makanan yang bergizi, mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung
vitamin C, dan menjaga kebersihan tubuh, sanitasi, dan lingkungan. Selain itu
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi influenza.

e. Perawatan
 Istirahat yang cukup di ruangan yang hangat dan memiliki sirkulasi
udara yang baik. Dengan tidur 8 jam sehari maka sistem metabolisme
dalam tubuh akan tetapa terjaga.
 Jaga tubuh jangan sampai kelelahan, karena itu sebaiknya tidak
melakukan pekerjaan dulu, setidaknya sampai gejala flu hilang.

7
 Banyak minum cairan atau air putih untuk menghindari dehidrasi. Bisa
juga dengan minuman hangat karena dapat melemaskan otot dan
menghirup uap hangat akan melegakan paru-paru akan tetapi minuman
tidak boleh terlalu panas.
 Jaga kebersihan diri dan juga lingkungan.

2. KEMANGI
Kemangi adalah tumbuhan rempah dan beraroma khas, biasanya
digunakan sebagai penyedap masakan dan juga untuk lalapan sambal selain itu
digunakan untuk menghilangkan bau badan. Karena aromanya begitu khas,
banyak orang percaya bahwa tumbuhan ini bermanfaat baik untuk kesehatan.
Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan
bunganya.

1. Nama Umum
Nama Indonesia : Kemangi, Surawung (Sunda), Lampes, Kemangi hutan,
Kemangi kebo
Nama Inggris : Holly basil, Lemon basil

2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Manoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Laiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.

8
3. Morfologi Tanaman
Tinggi tanaman : 60 – 70 cm
Batang : halus dengan daun pada setiap ruas.
Daun : berwarna hijau muda, bentuk oval. 3-4cm panjang,
berambut halus di permukaan bagian bawah.
Bunga : berwarna putih, kurang menarik, tersusun dalam tandan,
bila dibiarkan berbunga, maka pertumbuhan daun lebih
sedikit dan tanaman cenderung cepat menua dan mati.

4. Zat Bekhasiat
Kemangi termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100 g
daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi
termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor,
yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi.(Direktorat Gizi
Departemen Kesehatan RI, 2007). Selain zat-zat tersebut kemangi juga
mengandung minyak atsiri terutama senyawa linalool, eugenol, metil
khavikol dalam jumlah besar (hampir 40 persen). Ada pula kardinen, 3-karen,
a-humulen, sitral dan trans-karofillen. Zat lain yang terdapat dalam kemangi
yang penting adalah flavonoid.

a. Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin yang paling penting untuk
pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi yang kuat pada anak-anak,
dan bagi kelancaran fungsi penglihatan dan susunan sel, bagi perlindungan
dinding saluran pernapasan, pencernaan dan saluran kemih terhadap infeksi,
dan bagi kesehatan kulit.
Bahan makanan yang mengandung vitamin A misalnya hati,
minyak ikan, kuning telur, susu, dan hasil olahannya, mentega dan hampir
semua sayuran dan buah.

9
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kurang jelasnya
penglihatan di malam hari, mata kering dan membengkak, kulit kering dan
kasar, dan kurang daya tahan terhadap infeksi. Kekurangan yang hebat dapat
merussak gigi dan tulang, menimbulkan bisul kornea, dan kalau tidak diatasi
akan menimbulkan kebutaan karena kornea rusak.

b. Mineral
Mineral adalah unsur-unsur kimia yang harus ada dalam
makanan agar badan tetap sehat. Sedikitnya terdapat 13 mineral yang
dianggap penting untuk menjaga kesehatan. Beberapa di antaranya adalah
kalium, natrium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Mineral lain yang
dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil adalah besi, seng, dan tembaga.

c. Minyak atsiri
Minyak atsiri atau dikenal juga sebgai minyak eteris (aetheric
oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah
kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu
ruangan namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan alami). Para ahli biologi menganggap minyak atsiri
merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagi alat pertahanan
diri agar tidak dimakan oleh hama ataupun sebagai agen bersaing dengan
tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya
rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi
syaraf manusia terutama hidung sehingga seringkali memeberikan efek
psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusunnya mempunyai efek tersendiri.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersususn dari campuran yang
rumit berbagai senyawa, namun satu senyawa tertentu biasanya bertanggung
jawab atas suatu aroma tertentu dan memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Misalnya eugenol berguna untuk analgesika (penghilang rasa sakit)

10
antioksidan, mengahalau serangga, dan antibiotika. Linalool berguna untuk
menghalau serangga, mencegah stress dan bahan obat gosok.

d. Flavonoida
Flavonoida atau Isoflavonoida adalaha salah satu golongan
metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan namun
kandungan flavonoida pada setiap tanaman sangat rendah yaitu sekitar 0,25%
(Synder dan Kwon, 1987). Flavonoida tidak membahayakan bagi tubuh tetapi
sebaliknya flavonoida memberikan manfaat pada kesehatan. Senyawa
isoflavon ini berupa senyawa kompleks dan tidak dapat disintesa oleh
mikroorganisme.
Flavonoida berguna sebagai antioksidan yaitu untuk penangkap
radikal bebas. Selain berguna sebgai antioksidan flavonoida juga berguna
untuk antibakteri, antimikroba, dan antimutagen. Kegunaan flavonoida yang
paling penting adalah sebagai alat pertahanan terhadap virus (antivirus).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan S. Scheller flavonoid
dapat digunakan sebagai antikanker karena flavonoida memepngaruhi
tahapan metabolisme pada sel kanker.
Penggunaan flavonoid pada orang sakit bila digabungkan dengan
obat sintesis bisa meningkatkan efeknya misalnya bisa meningkatkan efek
penisillin. Sehingga flavonoida bisa meningkatkan efek antibiotik.

5. Kegunaan
Di India dan sebagian wilayah di Afrika daun kemangi diseduh
lazim disajikan untuk menggantikan seduhan daun teh asli. Minuman tersebut
biasanya disajikan pada saat pergantian musim, yaitu ketika orang mudah
terserang batuk, pilek, ataupun demam. Sedangkan di Eropa kemangi disuling
dan diambil minyak atsirinya. Minyak atsiri kemangi banyak digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh
seperti sabun mandi, biang parfum, body lotion, minyak gosok, permen pelega

11
tenggorokan, dan juga minyak aroma terapi (Pikiran Rakyat Cyber Media,
2007)
Dalam buku “A Dictionary of Practical Material Medical”, John
Henry M. menyebutkan sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare,
nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina, juga dapat mengatasi
albuminaria. Selain itu, kemangi juga berkhasiat mengatasi gangguan
pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus, radang
lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit telinga,
demam, sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau
kram), dan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf,
insomia).
Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant
Products, Purdue University, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk
menyembuhkan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, dan gangguan
ginjal. Mereka pun mengemukakan keampuhan pengobatan menggunakan
daun kemangi, yaitu dapat mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk
angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, aroma kemangi dapat
menolak gigitan nyamuk.

B. HIPOTESIS
Kemangi dapat menyembuhkan flu di musim pancaroba.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN
Siswa SMF “INDONESIA” Yogyakarta yang terserang penyakit flu dan belum
mengkonsumsi obat.

B. SAMPEL
Dua orang siswa SMF “INDONESIA” Yogyakarta yang terserang penyakit flu
dan belum mengkonsumsi obat.

C. ALAT-ALAT DAN BAHAN


Alat-alat:
1. Panci
2. Pengaduk
3. Gelas
Bahan-bahan :
1. Daun kemangi 100 gram
2. Gula batu 1 gram (sesuai selera)
3. Air 250 ml

D. CARA PENELITIAN
1. Studi Pustaka
Metode karya tulis ilmiah ini adalah metode studi pustaka.
Dengan mengumpulkan berbagai data, fakta, dan jurnal ilmiah serta
beberapa artikel di internet. Dari hasil pengumpulan tersebut kemudian
ditafsir dan diolah, data yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan
berdasrkan sub-sub judul yang sesuai dengan kerangka tulisan.

13
2. Percobaan
Untuk membuktikan teori yang didapatkan dari buku-buku dan
website maka penulis melakukan percobaan. Percobaan ini dilakukan
dengan memberikan teh daun kemangi pada dua orang yang terserang flu
selama 3 hari kemudian diamati perubahan kondisi tubuh kedua orang
tersebut.

E. TEKNIK ANALISIS
Penelitian dilakukan di SMF “INDONESIA” Yogyakarta karena
pada siswa di sekolah penyakit flu lebih cepat menyebar. Penulis memilih
bulan Oktober untuk melakukan penelitian karena pada bulan tersebut musim
pancaroba. Penulis memilih untuk membuat dalam bentuk teh dan tidak
dikeringkan karena zat-zat yang terkandung dalam daun kemangi tidak banyak
yang hilang jika dibandingkan dengan dikeringkan.

F. WAKTU
Percobaan dilakukan mulai tanggal 29 Oktober 2009 sampai
dengan tanggal 30 Oktober 2009.

G. LANGKAH-LANGKAH
Daun kemangi direbus dalam air mendidih selam 5 menit,
kemudian disaring lalu ditambahkan gula batu. Teh daun kemangi ini
dikonsumsi minimal satu kali sehari yaitu pada malam hari dekaligus untuk
menghangatkan badan dan maksimal 2 kali sehari pada pagi hari dan malam
hari.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data yang dikumpulkan dalam bentuk tabel. Selain itu juga
dibandingkan dengan teori-teori yang relevan sebelumnya. Sehingga dapat
diketahui kelemahan dan kelebihan masing-masing data, jurnal ilmiah, dan
artikel kemudian menjadi satu kesatuan yang holistik dan menyeluruh.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Adapun hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Hari ke-
No. Nama
1 2 3
1. Rimawati Kusumaningrum + ++ +++
2. Meta Mulyani + ++ +++
Keterangan :
+ : mulai membaik
++ : membaik
+++ : sembuh

B. PEMBAHASAN
Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa teh daun
kemangi dapat menyembuhkan flu atau influenza. Pada subyek yang
terserang penyakit flu pada musim pancaroba setelah 3 hari berturut-turut
mengkonsumsi teh daun kemangi keadaan kesehatannya semakin membaik
kemudian pada hari yang ketiga flu dapat sembuh. Hal tersebut didukung oleh
kandungan dari zat-zat berkhasiat yang terdapat dalam daun kemangi. Zat
tersebut adalah minyak atsiri dan flavonoid. Minyak atsiri di sini berguna
sebagai antibiotik dan memberikan efek fisioterapi sehingga penderita bisa
merasa lebih rileks. Minyak atsiri dari daun kemangi digolongkan sebagai
sebagai minyak atsiri tinggi. Minyak atsiri kemangi ini dapat juga digunakan
untuk meringankan dan menyegarkan tubuh. Sedangkan flavonoid berguna
untuk melindungi struktur sel tubuh dan berperan sebagai antibiotik alami.
Kegunaan flavonoid yang paling penting sebgai penyembuh flu adalah
fungsinya sebagai antivirus. Oleh karena fungsi flavonoid sebagai antivirus

15
maka sangat relevan jika digunakan untuk flu karena flu disebabkan oleh
virus.
Percobaan yang dilakukan pada kedua orang tersebut,
semuanya menggunakan cara yang sama yaitu daun kemangi kira-kira 100
gram dimasukkan dalam air mendidih kemudian ditambah gula dan diminum
satu kali sehari yaitu pada waktu malam hari. Setelah dikonsumsi selama 3
hari berturut-turut flu dapat disembuhkan.
Daun kemangi dibuat dalam bentuk teh tanpa dikeringkan
adalah dengan tujuan agar zat-zat yang terdapat di dalam daun kemangi tidak
banyak terbuang karena menguap ataupun rusak karena tidak tahan panas.
Untuk menjaga agar tidak terserang flu kembali maka bagi
penderita diharapkan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan makan yang
bergizi secara teratur dan disarankan untuk mengkonsumsi daun kemangi
dalam jumlah sedikit untuk lalap atau pun untuk penyedap dalam masakan
karena daun kemangi dapat membuat tubuh yang terasa lemas menjadi segar
kembali. Penderita juga disarankan untuk menjaga kebersihan badan, sanitasi
dan lingkungan.
Pengobatan flu dengan teh daun kemangi relatif aman, mudah
dan murah, hanya saja ada efek samping yang ditimbulkan jika
penggunaannya berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan. Efek samping jika
penggunaannya berlebihan adalah dapat menggangu hormon sehingga patut
untuk diwaspadai (Dr (Naturopathy) Ir. Donny Hoesea MBA, PhD, 2009).
Jika penggunaan daun kemangi ini tidak berlebihan dan sesuai dengan aturan
maka penggunaannya relatif aman karena daun kemangi ini berasal dari alam
diolah dengan cara tradisional tanpa melibatkan zat kimia yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. Selain relatif aman, penggunaan daun
kemangi sebagai obat flu juga mudah karena pembuatannya sederhana dan
dapat dilakukan sendiri oleh penderita dan daun kemangi juga sangat mudah
dijumpai di sekitar kita maupun di pasar-pasar atau swalayan. Penggunaan
daun kemangi sebagai obat flu juga murah karena daun kemangi dapat

16
diperoleh tanpa harus membeli. Jika terpaksa harus membeli, harganya sangat
terjangkau.
Maka daun kemagi ini sangat cocok untuk digunakan sebagai
obat tradisional dan menambah keanekaragaman tanaman obat yang dapat
menyembuhkan penyakit khusunya flu dengan pengolahan yang sangat
mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Tetapi masyarakat
juga harus tetap berhati-hati agar efek samping yang ditimbulkan tidak terlalu
berarti.

17
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Penyebab flu adalah virus influenza yang dibagi menajdi 3 macam yaitu
virus influenza A, B, dan C. Flu ditularkan melaui udara saat penderita
bersin, batuk, dan bicara.
2. Bagian tanaman dari kemangi yang paling cocok digunakan sebgai obat flu
adalah daunnya.
3. Dalam daun kemangi terkandung vitamin A, mineral, fosofor, minyak
atsiri, terutama senyawa inalool, eugenol, metil khavikol dalam jumlah
besar (hampir 40 persen). Ada pula kardinen, 3-karen, a-humulen, sitral
dan trans-karofillen serta flavonoid. Zat yang paling penting digunakan
untuk mengobati flu di musim pancaroba adalah minyak atsiri dan
flavonoida.
4. Cara yang paling cocok digunakan untuk membuat obat flu dari daun
kemangi adalah dengan dibuat dalam bentuk rebusan atau teh dan tanpa
dikeringkan agar zat-zat yang terkandung tidak banyak berkurang.

B. SARAN
1. Untuk Peneliti
Sebaiknya dilakukan ekperimen dalam bentuk uji laboratorium agar dapat
membuktikan secara nyata bahwa daun kemangi mengandung minyak
atsiri yang dapat menyembuhkan flu.

2. Untuk Pembaca
Pembaca sebaiknya menjaga kebersihan, daya tahan tubuh, dan makan
makanan bergizi untuk mencegah serangan virus influenza khususnya
pada musim pancaroba.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hernmaya, T. 1992. Ensiklopedi Kesehatan. Jakarta : PT Cipta Adi Pustaka.


Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29.
(terjemahan) Jakarta : EGC.
http://www.floridata.com/ref/O/ocim bas.cfm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemangi
http://www.plantamor.com/index.php?plant=914
http://www.roasehat.com/Tanaman-Obat/Tanaman-Obat-K/-Kemangi.html
http://www.conectique.com/tips_solution/health/disease/article.php?article_id=80
52
http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=20225
http://www.forumbebas.com/thread-62671.html
http://muzakki.site40.net/wordpress/?p=489
http://id.wikipedia.org/wiki/influensa
http://id.wikipedia.org/wiki/minyak atsiri
http://id.wikipedia.org/wiki/eugenol
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral
http://thikalagi.blogspot.com/2009/07/flavonoida

19
LAMPIRAN

20
Daun Kemangi

Ocimum sanctum L.

21

Anda mungkin juga menyukai