Anda di halaman 1dari 19

4.

4.0

1.2 m

4.0 6.0 4.0


14.0
3
Portal

5.5

2.5

4.0

4.0 6.0 4.0


Denah Pelat
Diketahui Suatu bangunan kantor berlantai dengan ukuran typical 14 x 12 m seperti pada gambar diatas:
Jika Dikatahui
 Mutu beton K 225 kg/cm2
 Mutu Baja 240MPa
 Ukuran Balok 25/50
 Ukuran Kolom 30/30
 Tebal pelat 12 cm
 Tebal selimut beton 2 cm
 Wilayah gempa 3
 Jenis Tanah Sedang
Rencanakan penulangan pada struktur poral tersebut dengan menggunakan SAP 2000 V11
1. Menentukan satuan yang digunakan contoh T m C (C Menunjukan suhu)

Gbr1
2. Menggambar geometri model struktur : Caranya pilih New Model – Grid Only - Quick Grid lines
Input koordinat sesuai jaraknya : Number of grid lines artinya Jumlah titik arah x, y dan z. Number of
space artinya jarak antar bentang dalam arah x, y dan z ( ambil jarak awal) seperti pada gambar (….)

Gbr2
3. Membuat ukuran sesuai dengan denah : Klik kanan - Edit Grid Data – Modify/Show System - ganti
sesui dengan Jarak yang ada – Oke 2x (gbr 5)

Gbr 5

4. Menggambar geometric struktur : Pilih XY untuk tampilan atas, XZ untuk tampak samping dan YZ
tampat depan
5. Pilih perintah line( ) untuk menggambar struktur sesuai pilihan tampak dilangkah no.4
Caranya pilih line – close sorot sesuai ukuran grid, kemudian untuk melanjutkan garis klik kanan
pada mouse.

6. Membuat perletakan : pilih tampilan atas dengan menklick koordinat XY kemudian blok bidang
gambar pada bagian kiri - pilih Assign – Joint – pilih type perletakan (dalam contoh
dipakai perletakan sendi) – Oke seperti pada gambar dibawah ini
B. Menentukan mutu bahan dan material yang digunakan dalam design
1. Menentukan mutu beton
Caranya : Pilih Define – Materials – Concrete (4000psi) Untuk beton sedangkan untuk baja
A99Fy50 – Add New material -

Menentukan Fc’ (mutu beton) (0.83x 225)/9.81 = 19.0366 Mpa. Caranya sorot pada kotak fc baru ketik
perintah tersebut setelah itu blok tulisan tersebut dan letakan kursor pada tempat yang lain dan enter

Menentukan Modulus of Elastisitas caranya klick dan pada kolom E dan ketik 4700*225^0.5, block
seluruh tulisan tersebut dan letakan kursor pada bidang lain dan enter.

Nilai poission ratio antara 0,20 – 0.30

2. Menentukan mutu material baja


Caranya : Pilih Define – Materials – Steel ( A99Fy50) – Add New material – Gantikan angka
A99Fy50 dengan baja, kemudian rubah satuan dalam N mm, masukan nilai modulas elastisitas
baja yaitu sebesar 200000 MPa, nilai poison ratio 0.20 – 0.30, masukan nilai minimum yield
stress Fy (yaitu mutu sengkan) sebesar 240 MPa, dan masukan nilai minimum tensile stress Fu
sebesar 400 MPa, masukan nilai effective yield stress Fye sebesar 240 MPa serta masukan nilai
effective Tensille stress sebesar 400 MPa - Oke
C. Menentukan Dimensi balok dan Kolom dan Slof
1. Menentukan dimensi
Caranya : Pilih Define – Frame section langkah 1
Langkah 2 add new property – oke
Langkah 3 pilih retanguler
Langkah 4 setelah langkah 3 kita oke maka akan muncul langkah ke 4. Pada menu
section name tulis nama bagian yang akan kita desain dimensinya. Pada langkah ini
digunakan untuk memasukan dimensi balok (Depth untuk tinggi balok dan With untuk
lebar balok sesuai arah pada t3 dan t2) contoh pada kasusu ini ukuran balok 25 x 50 cm,
setelah itu klick concrete reinforced untuk memilih blk atau kolom seperti pada langlah
ke 4 pilih beam untuk balok, kemudian masukan tebal selimut beton pada kotak yang
di blok langhah 5 - oke

Langkah 1 Langkah 2

Langkah 3 Langkah 4
Menentukan
type design

Design balok

Tebal selimut bagian atas dan


bawah

Langkah 5
Langkah 6 menentukan Dimensi Kolom

Pilih Add new material - pilih bentuk kolom – isi kode kolom K-30/30 pada section name – isi dimensi
kolompada t3 dan t2 seperti kasus pada desain balok

Nama
kolom

Bentuk
kolom

Dimensi
kolom

Type design kolom/balok

Tebal selimut kolom

Perintah untuk
mendessign atau
mencek
Langkah 7 menentukan Dimensi Sloof sama dengan perintah pada dimensi balok.

Langkah 8 Memasukan Dimensi balok, kolom dan sloof pada frame section

Langkahnya yaitu kembali ke menu seperti pada gambar di bawah ini

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Kemudian pilih koordinat XY untuk tampak atas, blok gambar bagian kiri – pilih Assign – frame – frame
section – pilih sloof atau balok dan atau kolom. – oke. Maka akan muncul hasil seperti di bawah ini.
Untuk menampilkan tulisan pada gambar bagian kanan yaitu pilih disply – show misc assign - oke
Menggambar pelat

Mendefenisikan data pelat lantai dan pelat atap (tebal pelat atap 12 cm dan tebal pelat lantai 14 cm)

Langkahnya pilih define - area section – add new section – masukan nama pelat pada section name
name - masukan tebal pelat pada Thicnas – Oke

Untuk mendefenisikan pelat lantai sama dengan pelat atap

Untuk mendefinisikan pelat lantai pada frame yang ada maka pilih salah satu dari pilihan di bawah ini
yaitu yang pertama untuk pelat tidak teratur, kedua untuk pelat yang bentuknya teratur – kemudian
klick salah satu maka akan muncul seperti pada gambar selanjutnya pilih pelat lantai atau pelat atap
sesuai tampilan pada gambar frame
Mendefinisikan beban yang bekerja
Beban mati, beban hidup dan beban gempa

Caranya – pilih define – load case – Pilih beban Dead (beban mati), add new load, selanjutnya
pilih beban hidup (live) – add new load – dan selanjutnya beban gempa (Quake) – add new
load – oke

Catatan untuk dead koefisiennya sama dengan 1, supaya berat sendiri penampang
diperhitungkan

Kombinasi pembebanan

1. 1,4D
2. 1.2 D + 1,6L
3. 1,2 + 1.0L ± 1,0G

Untuk membuat kominasi pembebanan : pilih Define – combination – oke, maka akan muncul
seperti pada gambar di bawah ini:

Tampilan Kombinasi 1
Tampilan Kombinasi 2

Tampilan Kombinasi 3

Tampilan Kombinasi 4
Mendefinisikan grafik respons spectrum

Caranya pilih define – fuctions – rensponss spectrum – add new factions – pada pada section
name ganti sesuai wilayah gempa – pada nilai ca = 0.55, cv 0.33 – oke – oke

Ca = 0.55 (C pd
tanah lunak), Cv
= 0.33 (nilai
pada kurva)(SNI)
Mendefinisikan respons spectrum

Caranya : pilih Define – Analysis case – pilih gempa – pilih respons spectrum pada analysis case
type – pilih U1 (untuk sumbu arah x) dan U2 (untuk sumbu y). Untuk pemilihan sumbu U2 –
pilih fuction (wilayah gempa sesuai pendefinisian sebelumnya) – scale factor (diperoleh dari
rumus VT = C I/R x Wt (9.81*1/8.5) dimana C = percepatan grafitasi, I = Faktor keutamaan 8.5
faktor daktalitas penuh – add – oke - oke
INPUT BEBAN
Cara input beban

A. Beban balok
Caranya : Klik balok/frame- pilih Asign – frame loads – distribute (beban merata) – pada
case name pilih dead (karena beban mati yaitu beban tembok 250 x luasan) pada
uniform – pilih add existing load

B. Beban pada pelat


Caranya : Klik pelat/Area- pilih Asign – area loads – uniform (beban amplop) – pada
section name pilih beban mati kemudian nilai satuan (pada pelat atap 100 kg/M, beban
hidup 100 kg/m, dan pelat lantai 250 kg/m untuk beban hidup dan 1150-180 untuk
beban mati – add existing load – oke
RUN ANALYSIS
1. Menentukan combinasi pembebanan yang telah diinput : pilih design - concrete
frame design – select design combo – pindahkan kombinasi yang telah dibuat yaitu
DCON1 sampai DCON4 ke ruas kiri dengan cara remove dan kombinasi beban dari
kiri kekanan dengan meng-add masing-masing - oke

2. Pilih analysis - Set analysis option – pilih portal 3D untuk memunculkan gaya-gaya
yang bekerja pada setiap sumbu.
3. Pilih Run Analysis – Run Now – sampai analysis complete – oke
4.

5.
esihn

Cara memunculkan luas tulangan


Caranya pilih Design – concrete frame design – star check design/of structure -
Tampilan Luas Tulangan balok dan kolom

Untuk memperjelas Luas tulangan, maka dapat diexport ke program exel

Caranya pilih file – export – exel sparesheet.exls – centang analysis out put - oke

Anda mungkin juga menyukai