Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MANAJEMEN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

PRAKTEK KEDOKTERAN GIGI

“KLINIK GIGI PERMATA HATI”

KELOMPOK B GRUP 1

ANGGOTA :

Ovy Prima Damara

Resti Khairani

Prima Suci Waldiatma

Nada Rania

Muhammad Setyo Andrian

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2016
LEMBAR PENGESAHAN

“KLINIK GIGI PERMATA HATI”

Oleh Kelompok B Grup 1

ANGGOTA:

Ovy Prima Damara

Resti Khairani

Prima Suci Waldiatma

Nada Rania

Muhammad Setyo Andrian

Laporan ini telah disetujui oleh instruktur Sklils Lab Kelompok B Blok 20 Angkatan
2013

Pendidikan Dokter Gigi Universitas Andalas

Menyetujui,

Padang, 11 November 2016

Instruktur I Instruktur II

(drg. Hidayati, MKM) (drg. Susi, MKM)

2
BAB I

PENDAHULUAN

Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement, yang


memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet
manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer
mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk
melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara
melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Dalam praktek kedokteraan gigi
dibutuhkan konsepsi baru untuk dapat menjalankan praktek kedokteran gigi di masa
kini dan mendatang yang lebih baik, Hal ini disebabkan karena semakin kompleksnya
praktek kedokteran gigi yang ditandai dengan semakin canggihnya teknologi
kedokteran gigi, situasi masa kini yang semakin kompetitif serta sistem pembayaran
yang mengalami diversifikasi. Di lain pihak masyarakat sudah mulai meningkat
kesadarannya terhadap pelayan kedokteraan gigi. Konsekuensi dari masalah ini adalah
praktek kedokteran gigi semakin melibatkan lebih banyak pihak.

Manjemen merupakan suatu proses untuk menjalankan fungsi perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Fungsi manajemen dijalankan
untuk mengelola perangkat manajemen yang terdiri atas sumber daya manusia, dana,
material, peralatan, metode dan pasar. Peran manajemen bagi kebanyakan dokter gigi
adalah sebagai metode untuk meningkatkan pendapatan. Pada dasarnya manajemen
praktek kelompok harus dapat menciptakan yang terlibat dalam praktek dan pasien.
Dengan adanya keramahan, keharmonisan dan fasilitas yang memadai di harapkan
dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap pasien.

A. PERAN MANAJEMEN

Manajemen menurut G.R Terry adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

3
Fungsi manajemen dijalankan untuk mengelola perangkat manajemen (tools of
management) antara lain: men: sumber daya manusia yang digunakan, money: dana
yang diperlukan, materials: bahan-bahan yang dibutuhkan, machinery: alat/perangkat
yang digunakan, method: cara kerja yang digunakan. Dalam praktek kedokteran gigi
peran manajemen sangat penting dijalankan dengan menjalankan peran manajemen di
dalam praktek kedokteran gigi di harapkan dapat mendayagunakan kemampuan
profesional dokter gigi untuk mencapai hasil yang optimal.

Fungsi manajemen dibagi menjadi 5 bagian:

a. Planning
Perencanaan dibuat untuk menentukan arah dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan, dengan adanya perencanaan suatu rumah sakit atau klinik
dapat melakukan penghematan pengeluaran yang kurang penting, jadi
perencanaa dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kontrol terhadap
penyimpangan atau perubahan dalam sebuah rumah sakit sehingga
kelanjutannya bisa lebih baik, terarah dan hemat.

b. Organizing
Fungsi peorganisasian adalah menentukan macam kegiatan beserta jumlah
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan rumah sakit maupun
pengelompokan kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya sesuai dengan
kegiatannya.

c. Directing
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengatasi
dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin secara manusiawi
dapat mengikat bawahan untuk bekerja secara efesien dan efektif untuk
mencapai tujuan sautu rumah sakit

d. Coordinating
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan agar terpadat suatu
komunikasi atau kesesuaindari berbagai kepentingan dan perbedaan
kegiatan sehingga bisa tercapai tujuan rumah sakit.
4
e. Controlling
Pengawasan dilakukan untuk perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan
jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan perencanaan yang
telah ditetapkan.

B. MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Manajemen sumberdaya manusia merupakan pengelolaan serta pengembangan


seluruh personal yang terlibat dalam praktek kedokteran gigi. Biasanya dalam
memulai suatu praktek dibutuhkan suatu modal untuk investasi kegiatan praktek
kedokteraan gigi. Bentuk modal ini antara lain dapat berupa investasi alat/ dental unik
yang biasanya dikelola oleh koordinator dokter gigi, sekaligus pemilik modal untuk
alat dan bahan.

C. SISTEM PEMBAYARAN

Sistem pembiayaan, kesehatan yang selama ini banyak dikenal dan umumnya
dilakukan adalah sistem pembayaran berdasarkan pelayanan yang dikerjakan yaitu
setiap jenis dan tahap perewatan gigi dikenakan biaya tertentu. Madifikasi dari sistem
ini adalah dengan pembayaran perkasus, yakni misalnya untuk sebuah kasus
perawatan endodontic / untuk pembuatan gigi tiruan yang membutuhkan sekia kali
proses dan kunjungan secara keseluruhan hingga selesai dikenakan tarif tertentu yang
merupakan satu paket.

5
BAB II

RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari


pembuatan keputusan yang berisiko dengan memanfaatkan sebanyak banyaknya
pengetahuan antisipatif dan mengorganisasikan secara sistematis untuk usaha- usaha
melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang
sistematis.

Visi ;

Sebagai pusat pelayanan gigi dan mulut yang bermutu dalam pelayanan kesehatan
gigi dan mulut wilayah kecamat Bukit Kapur Kota Dumai dan sekitarnya..

Misi;

1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu berorientasi pada kebutuhan pasien


dan keluarga

2. Mengedepankan kerjasama tim dengan berorientasi pada standard mutu


pelayanan

3. Memberikan lingkungan kerja yang bersih dan higienis

Motto:

”Pelayanan ramah dan terjamin untuk semua”

A. ANALISA SITUASI

Dokter gigi ingin membuka praktek klinik bersama di Kecamatan Bukit kapur,
Kota Dumai, Provinsi Riau, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis
terletak pada ketinggian rata-rata 3 m di atas permukaan laut dikenal sebagai kota
minyak .Kota ini memiliki luas 250 km² dengan jumlah penduduk 45.933 jiwa.
Praktek dengan memanfaatkan gedung kosong yang dibeli. Pertimbangannya karena

6
Kota terluas nomor 2 di Indonesia setelah Manokwari dengan perekonomian
masyarakat yang bagus. Serta tidak ada Rumah Sakit, 1 Puskesmas, dan 3 Puskesmas
Pembantu. Sebelum menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus
dipertimbangkan dan dipersiapkan, antara lain:

1) Permodalan
Bangunan dan tanah milik pribadi dengan lokasi yang cukup strategis dengan luas
ruang praktek dokter gigi 3x5 m2, ruang apotek 3x3 m2, ruangan administrasi 3x4
m2,dan terdapat ruang tunggu serta play ground yang nyaman.
2) Skill
Kemampuan tenaga kerja kesehatan yang memadai untuk melakukan perawatan
dengan baik dan benar sesuai kode etik kedokteran gigi serta mengikuti
perkembangan alat dan bahan saat ini, dan kemampuan tenaga kerja non medis
yang profesional.
3) Pelayanan
Menurut penelitian terbaru, penduduk Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai
sebagian besar adalah dalam usia produktif, dewasa, dan anak-anak. Sehingga
dokter gigi akan memberikan pelayanan dengan target yang sesuai dengan indikasi
medis dan profesional serta rasa aman dan nyaman pada pasien.
4) Manajemen
Memperhitungkan feasibility cost
5) Ability to pay (daya beli masyarakat)
Daerah yang Potensial Komunitasnya. Indikator yang dilihat tempat ini merupakan
daerah yang berkembang dengan baik dapat dilihat dari perusahaan minyak, serta
ekonomi yang semakin berkembang. Serta kecamatan Bukit Kapur kaya akan hasil
bumi seperti minyak.
6) Willingness to pay (kemauan membayar)
Menurut penelitian terbaru, penduduk Kecamatan Batu Kapur Kota Dumai
sebagian besar adalah dalam usia produktif, dewasa, dan anak-anak. Jadi, Indikator
yang dapat digunakan adalah pendapatan perkapita Kecamatan Bukit Kapur Kota
Dumai adalah Rp 2.256.056 per bulan. Daya beli masyarakat di daerah tempat ini
cukup baik.
7
7) Need & demand (kebutuhan dan permintaan)
Daya Dukung pembangunan klinik gigi bersama di Kecamatan Bukit Kapur Kota
Dumai memiliki 0 Rumah Sakit, 1 puskesmas, dan 3 puskesmas pembantu.
Namun, belum terdapat banyak pelayanan kesehatan gigi yang ada disekitar.
Rasio Dokter Gigi dengan Jumlah Populasi Jumlah penduduk di kecamatan Bukit
Kapur Kota Dumai 45.933 jiwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota
Dumai tahun 2013, dengan laju kepadatan penduduk sebesar 3,51% pertahun dan
jumlah dokter gigi yang ada sekitar 7 . Berdasarkan jumlah tersebut, diperkirakan
rasio dokter gigi dan jumlah penduduk adalah 1: 6.561. Jumlah tersebut belum
termasuk jumlah penduduk yang tinggal di luar Kecamatan Bukit Kapur Kota
Dumai yang sangat mungkin membutuhkan pelayanan gigi dan mulut.

8
BAB III

PENYUSUNAN SDM DAN JENIS PELAYANAN

3.1 Manajemen SDM

Tabel 3.1 Tenaga kerja yang diperlukan

Keterangan :

1. Dokter gigi umum yang ada merupakan Dokter gigi umum yang ada
merupakan dokter gigi lulusan Fkg Universitas Andalas yang telah dibekali
dengan berbagai ilmu dan skill dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Tugas :

Memberikan pelayanan terhadap permasalahan terkait dengan kesehatan gigi


dan mulut pasien yang datang ke klinik gigi dengan tujuan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut.

9
2. Dokter gigi Spesialis Prostodonti

Tugas :

Memberikan pelayanan terhadap permasalahan terkait dengan kesehatan gigi


dan mulut yang dikhususkan pada pelayanan bidang prosthodonti

Dalam klinik gigi dokter gigi spesialis Prostodonti 1 orang dengan jam praktek
sore (16.00 – 21.00) dari senin-sabtu.

3. Dokter gigi Spesialis KGA

Tugas :

Memberikan pelayanan terhadap permasalahan terkait dengan kesehatan gigi


dan mulut yang dikhususkan pada pelayanan bidang KGA.

Dalam klinik gigi spesialis KGA ada 1 orang yang praktek sore (16.00 –
21.00) dari hari senin – sabtu.

4. Perawat gigi

Merupakan tamatan dari D3 Keperawatan gigi. Dalam klinik gigi ada 4 orang
perawat gigi dokter

Tugas :

Membantu dokter gigi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

5. Pegawai Administratif (Front Office)

merupakan lulusan D3 sistem informasi manajemen yang telah terlatih di


bidang kesehatan.

Tugas :

Melayani pasien yang datang ke klinik tersebut dengan baik dan professional
serta mencatat semua data yang berhubungan dengan pasien, kemudian
mengelola pembayaran pelayanan yang diberikan pasien. Semua ini juga
didukung dengan sistem informasi manajemen yang baik di klinik gigi
tersebut.
10
6. Apoteker

Merupakan apoteker lulusan dari S1 Farmasi yang telah mengambil sekolah


profesi.

Tugas :

Meracik obat.

7. Asisten apoteker

Merupakan lulusan D3 farmasi

Tugas :

Memberikan pelayanan kepada pasien yang dikhususkan pada obat-obatan


yang dibutuhkan pasien

8. Satpam

Merupakan staff dengan minimal tamatan SMA yang telah diberikan


pelatihan bela diri demi tercipta keamanan dan kenyaman di klinik.

Tugas :

Menjaga keamanan dan kenyaman klinik.

9. Staff Kasir

Merupakan tamatan minimal D3 akuntasi.

Tugas :

Mengelola pembayaran terhadap perawatan yang telah diterima pasien

10. OB/cleaning service

merupakan lulusan SMP yang sangat mengutamakan kebersihan dalam


bekerja

Tugas :

11
Bertanggung jawab atas kebersihan seluruh bagian dari ruang klinik. Baik di
dalam maupun di lingkungan sekitar ruang klinik yang merupakan satu
kesatuan dari wilayah klini gigi mandiri

3.2 Manajemen Pelayanan

Estimasi kunjungan pasien dalam 1 tahun :

 Estimasi 1 hari = 30 kunjungan

 Lama hari kerja = 25 hari (dalam bulan)

 Estimasi kunjungan pasien dalam 1 tahun

= (30 kunjungan x 25 hari) x 12 bulan

= 9000 kunjungan/tahun

Tabel 3.2 Estimasi Pelayanan Ruang Praktek 1, 2 dan 3

No Ruang Praktek Jenis % Estimasi Jumlah


Pelayanan KunjunganPelayanan/tahun

1. Ruang Praktek 1 ekstraksi 25% 1500

Drg umum scalling 30% 1800

(6000) tambalan GIC 10% 600

tambalan 20% 1200


composit sinar

PSA 10% 600

Kuretase 5% 300

2. Ruang Praktek 2 PSA 10% 150

12
Drg KGA Ekstraksi 50% 750

(1500) Tambalan GIC 15% 225

Pit & Fissure 15% 225


Sealant

Topikal Fluor 5% 75

SSC 5% 75

3. Ruang Praktek 3 GTP akrilik 35% 525

Drg Prostho GTSL akrilik 30% 450

(1500) crown akrilik 5% 75

crown porselen 15% 225

crown and 5% 75
bridge akrilik

crown and 10% 150


bridge porselen

13
BAB IV

INVENTARIS ALAT DAN BAHAN

(MEDIS DAN NON MEDIS)

Jenis barang berdasarkan pengaruhnya pada lama penggunaannya :

1. Barang investasi, merupakan barang yang masa kegunaannya dapat


berlangsung untuk waktu yang realtif lama. Biasanya untuk biaya barang
investasi ditetapkan lebih dari satu tahun.
2. Barang operasional, merupakan barang yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan dalam proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun
waktu yang relative singkat (kurang dari satu tahun).

(Lihat Lampiran 1)

14
BAB V

PERHITUNGAN UNIT COST

Tabel 5.1 Distribusi Unit Cost

Klinik Tindakan Unit cost tindakan

DRG UMUM Ekstraksi Rp. 61,671

Target: 6000 Scalling Rp. 62,924

tambalan composit sinar Rp. 65,788

PSA Rp. 63,247

Kuretase Rp. 64,519

DRG KGA PSA Rp. 137,813

Target: 1500 Ekstraksi Rp. 112,901

Tambalan GIC Rp. 81,112

Pit & Fissure Sealant Rp. 81,451

Topikal Fluor Rp. 134,613

SSC Rp. 373,477

DRG PROSTHO GTP & GTSL akrilik Rp. 613,379

Target: 1500 crown and bridge akrilik Rp. 137,817

crown and bridge


porselen Rp. 615,686

Unit cost rata-rata adalah Rp 173,759.93

15
BAB VI

BREAK EVENT POINT

Break Event Point (BEP) adalah suatu analisis untuk menentukan dan
mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya – biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan /
profit.

Kegunaan BEP :

1. Menentukan tarif dasar untuk setiap pelayanan


2. Untuk menentukan berapa dana yang safety yang menjamin sustainability
praktek kedokteran gigi
3. Untuk menentukan BEP yang ditentukan.

Grafik BEP

Rumus BEP :

16
TOTAL REVENUE = TOTAL COST

P X Q = FC + (V C X Q)

Keterangan :

P = PRICE Q = QUANTITY

FC = FIXED COST VC = VARIABLE COST

Keterbasan BEP

Bagi analis perlu diketahui bahwa analisis BEP mempunyai limitasi-limitasi


tertentu, yaitu :

1. Fixed cost harus konstan selama periode atau range of output tertentu.
2. Variable cost harus konstan

Berdasarkan limitasi di atas maka BEP akan bergeser apabila :

1. Terjadi perubahan terhadap FC


2. Perubahan pada VC

Pada klinik gigi Permata Hati BEP total keseluruhan tindakan adalah:

P x Q = FC + VC x Q

173,759.93 X Q = 1,624,975,000.00 + 100,239.44 X Q

73,520.49 Q = 1,624,975,000.00

Q = 22,103

BEP didapat pada kunjungan ke 22,103 = 2,5 tahun

Sedangkan BEP untuk tindakan PSA anak adalah :

P tindakan x Q = FC tindakan + VC tindakan x Q

137,812.78 X Q = 35,116,069.5 + 68,200.99 X Q

17
69,611.79 Q = 34,366,069.5

Q = 494

BEP PSA anak didapat pada kunjungan ke 494 = 3,3 tahun

18
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Febrian. 2013. Penuntun Skills Lab Blok 20 Manajemen Perencanaan Dan
keungan Praktek Kedokteran gigi. Padang: FKG Universitas Andalas.

http://www.dumaikota.go.id/ge_njastra/dmirenjadkes2013

http://www.dumaikota.bps.go.id/

19
Lampiran 1

a. Ruang 1 (dokter gigi umum)

1. Biaya operasional

20
21
2. biaya investasi

22
b. Ruang 2 (dokter gigi spesialis prostodonti)

1. Biaya operasional

23
2. biaya
investasi

24
c. Ruang 3 (dokter gigi spesialis KGA)

1. Biaya operasional

25
2. biaya investasi

26

Anda mungkin juga menyukai