Anda di halaman 1dari 4

POSTUR DAN GERAKAN SELAMA KEHAMILAN

Postur dan mekanika tubuh yang baik merupakan landasan bagi


kehamilan yang nyaman. Sewaktu berat badan meningkat dan bentuk tubuh berubah. Ibu
hamil harus menyesuaikan postur untuk mempertahankan keseimbangan dan harus belajar
cara baru untuk melakukan aktifitas sehari – hari guna mengurangi keletihan, regangan dan
sakit serta nyeri yang umum terjadi. Pada kenyataannya, pedoman berikut ini bermanfaat baik
bagi wanita hamil maupun tidak, dan berperan sangat penting pada beberapa bulan pertama
sesudah bayi lahir (Penny Simkin dkk, 2008).
Berubahnya sistem muskuloskeletal menyebabkan postur tubuh
menjadi lordosis, pusat gravitasi juga berubah. Body mekanik diperlukan untuk mencegah
keretakan dan memperlancar sirkulasi darah. Ibu hamil bisa melakukan gerak badan dengan
cara duduk, berbaring, berdiri.
Body mekanik pada ibu hamil harus memperhatikan cara-cara yang benar antara lain :
a. Jangan melakukan gerakan tiba-tiba/spontan.
b. Jangan mengangkat secara langsung benda-benda yang cukup berat, jongkoklah
terlebih dahulu baru kemudian mengangkat benda.
c. Apabila bangun tidur, miring dulu baru kemudian bangkit dari tempat tidur.
(Astuti puji, 2012)

POSTUR
Selama kehamilan, pusat gaya tarik bumi ibu hamil
berpindah sewaktu bayi dan rahim bertumbuh dan
diperlukan upaya khusus untuk mempertahankan postur
yang baik. Memperbaiki postur dapat dengan berdiri
setinggi mungkin dan menjaga agar dagu anda tetap tegak.
Postur yang kurang baik seringkali menyebabkan sakit
punggung karena otot-otot perut anda rileks, punggung
terlalu melengkung, dan otot – otot kecil pada punggung
bagian bawah memendek serta mengencang untuk mempertahankan keseimbangan dan
susunan tubuh (Simkin Penny dkk, 2008).
BERDIRI
Jika mungkin, jangan berdiri untuk waktu yang lama selama
kehamilan akhir. Berdiri diam dapat memperlambat aliran balik darah dari kaki ke jantung
dan kepala, yang mebuat ibu hamil menjadi pusing. Jika harus berdiri dalam waktu yang
lama, gunakan otot – otot kaki untuk merangsang aliran darah dari kaki ke jantung.
Pindahkan berat badan dari kaki yang satu ke yang lain,”berjalan ditempat” dari waktu ke
waktu, putar pergelangan kaki dalam lingkaran kecil, dan gerakkan jari serta tumit kaki ke
belakang dan ke depan. Untuk membantu mencegah sakit punggung sewaktu berdiri,
letakkan satu kaki pada kursi yang rendah untuk mengurangi regangan pada otot – otot
punggung bagian bawah (Simkin Penny dkk, 2008).

DUDUK
Untuk memperbaiki sirkulasi pada kaki sewaktu duduk, jangan menyilangkan kaki di daerah
lutut untuk waktu yang lama, dan seringlah bergerak serta memutar pergelangan kaki. Juga,
duduklah dengan kaki lurus dan betis tertopang. Duduk di kursi dengan sandaran lurus lebih
nyaman. Sewaktu berdiri dari duduk, pertama – tama bergeraklah ke tepi kursi dan gunakan
otot kaki untuk mengangkat tubuh (Simkin Penny dkk, 2008).

BERBARING
Ada penelitian yang muncul untuk menunjukkan
bahwa posisi tidur ibu yang terlentang di akhir
kehamilan dapat mempengaruhi kesejahteraan janin.
Namun, penelitian ini semuanya didasarkan pada
laporan ibu dari posisi tidur. Sebelum rekomendasi
untuk mengubah posisi tidur dapat dibuat penting
untuk menentukan validitas studi ini dengan
menyelidiki seberapa akurat ibu hamil dalam
melaporkan posisi tidur mereka. Jika menghindari posisi tidur terlentang mengurangi risiko
hasil kehamilan yang buruk (Warland, J., & Dorrian, J. 2014).
Berbaring miring, letakkan sebuah bantal di antara lutut dan sebuah atau dua buah lagi di
bawah kepala sehingga kepala anda tertopang dengan baik. (Simkin Penny dkk, 2008).
BANGUN
Bangun dari posisi tidur. Tubuh digeser ke tepi tempat tidur, kaki ditekuk kemudian bangkit
duduk dengan menggunakan lengan atas dan siku bawah. Lalu ibu berdiri dengan perlahan
(Brayshaw, Eileen. 2012)

MENGANGKAT BEBAN
Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan untuk
menghindari peregangan otot . berikut adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan :
1.tekuk kaki ketimbang membungkuk ketika mengangkat apapun ( contoh mengangkat anak
balita, barang belanjaan) sehingga kedua tungkai (paha) yang menopang berat badan dan
meregang , bukan punggung
2.lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit di depan kaki yang lain saat
menekukkan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari posisi setengah
jongkok.
(Varney dkk, 2007)
Astuti, Puji. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta : Rphima
Press

Brayshaw, Eileen. 2012. Senam Hamil dan Nifas. Jakarta : EGC

Simkin, Penny., Janet Whalley., Annkeppler. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan
dan Bayi. Jakarta: ARCA

Varney, Helen.,Jan, M.K., Caroly, L.G. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan:Varney’s
Midwifery. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Warland, J., & Dorrian, J. (2014). Accuracy of Self-Reported Sleep Position in Late
Pregnancy. PLoS ONE, 9(12), e115760.

Anda mungkin juga menyukai