Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 1

MENCARI TITIK KOMPRESI PADA MESIN TOYOTA

A. Judul : Mencari Titik Kompresi


B. Alat dan Bahan :
 Alat
a. Kunci ring 19 dan 18
b. Kunci ring 12 dan 13
c. Kunci busi
d. Stick oli
 Bahan
a. Engine stand
C. K3 :
a. Memakai baju praktikum
b. Memakai sepatu
c. Melakukan pekerjaan sesuai SOP
d. Tidak bergurau saat praktikum
D. Kajian teori :
Kegiatan menentukan top kompresi biasanya di gunakan untuk melakukan
bebrapa keperluan seperti Penyetelan katup dan pemasangan distributor. Maka
posisi top kompresi yang kurang tepat berpengaruh terhadap penyetelan celah
katup.dan kurang pasnya pemasangan distributor

Posisi piston top adalah posisi piston pada TMA (titik mati atas). Top
kompresi silinder 1, artinya piston silinder 1 pada posisi top (TMA) langkah
kompresi. dan seterusnya.
Ada beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk memastikan bahwa top
kompresi-nya benar. Yaitu
A. Tanda Titik atau Strip
Tanda titik atau strip pada puli atau roda gila tepat dengan angka 0 pada bodi.
Angka-angka berikutnya pada bodi tersebut merupakan angka saat pengapian.

Model petunjuk atau tanda top tersebut bermacam-macam, demikian pula dengan
letaknya.
B. Posisi Piston
Setelah tanda top pada puli atau roda gila tepat dengan tanda pada bodi
mesin, sebaiknya dilihat dahulu posisi pistonnya benar-benar pada posisi puncak
atau tidak. Posisi piston tersebut bisa diintip lewat lubang busi, kemudian ukur letak
piston dengan memasukkan obeng ke lubang busi atau stick oli. Jika ujung obeng
menyentuh permukaan piston, berarti piston berada pada posisi puncak (TMA).
Langkah tersebut berguna untuk memastikan posisi piston telah mencapai top
kompresi sesuai dengan tanda kompresi atau belum. Sebab bisa saja terjadi tanda
top kompresi sudah tepat, tetapi posisi piston belum mencapai TMA. Hal ini bisa
terjadi oleh beberapa penyebab sebagai berikut.
 Pemasangan rantai timing tidak tepat.
 Rantai Timing kendor sekali.
 Gigi-gigi roda, gigi engkol, dan roda gigi penggerak poros nok aus.
C. Pengapian
Posisi piston di TMA (puncak) dalam satu kali pembakaran terjadi dua kali,
yaitu saat langkah kompresi dan langkah buang. Untuk membedakan piston tersebut
berada pada posisi top kompresi atau top buang, bisa dilihat dari terjadinya
pengapian pada silinder tersebut. Pengapian terjadi saat piston ada pada posisi
mendekati top kompresi. Jika diperiksa, aliran listriknya haruslah mengalir ke busi
silinder yang posisi pistonnya berada pada top kompresi. Yang ditandai dengan
rotor distributor mengarah ke kabel busi silider yang mengalami pengapian
D. Katup-katup
Secara garis besar, kerja katup-katup tersebut sebagai berikut.
 Langkah Isap
Katup masuk membuka, katup buang menutup.
 Langkah Kompresi
Katup masuk menutup, katup buang menutup.
 Langkah Usaha
Katup masuk menutup, katup buang menutup.
 Langkah Buang
Katup masuk (IN) menutup, katup buang (EX) membuka.
Untuk memastikan bahwa piston pada posisi top kompresi, perlu dilihat katup-
katup silinder piston tersebut. Jika katup-katupnya pada posisi menutup, berarti
posisi top kompresinya benar. Jika katup-katupnya tidak bisa dijadikan pedoman,
karena katup-katupnya kendor atau penyetelan sebelumnya salah, perhatikan posisi
nok atau push rod-nya. Jika tanpa menggunakan push rod (batang penekan), saat
langkah kompresi, nok-nya tidak menekan rocker am. Jika mesin menggunakan
sistem push rod, posisi kedua push rod silinder tersebut sejajar tingginya dan pada
posisi paling rendah. Pada posisi paling rendah, berarti push rod tidak menekan
rocker arm, sehingga katup-katupnya menutup rapat.

E. Langkah kerja :
a. Siapkan alat untuk
praktikum dan hitung
kelengkapan alat

b. Siapkan bahan untuk


praktikum

c. Buka kop silinder dengan


kunci ring 12 putar kunci
ke berlawanan arah jarum
jam untuk membuka
d. Lepas kabel busi kemudian
lepas busi dengan kunci
busi putar berlawanan arah
jarum jam untuk melepas
busi sedangkan untuk
memasang putar searah
jarum jam

e. Cari top kompresi dengan


cara memutar pulley searah
jarum jam dengan kunci
ring 19 dan paskan cokan
puly dengan angka 0
pastikan pegang kunci
dengan baik agar tidak
terlepas
f. Masukkan stick oli ke
lubang busi untuk
mengetahui apakah piston
sudah berada di TMA
karena belum tentu tanda
pada pully sudah di top
(angka 0 ) tetapi piston
belum di top kompresi hati
hati memasukkan stick oli
agar tidak merusak piston
g. Jika sudah selesai maka
pasang busi pada tempat
semula dan di kencangkan
dengan kunci
busi,kemudian. pasang
kabel busi sesuai urutan
penyalaan atau FO/Firing
Order. (Firing
Order/Urutan Penyalaan
untuk mesin kijang adalah
1-3-4-2, kebanyakan mesin
4 silinder memakai FO
tersebut. Untuk lebih jelas
lihatlah buku manual) Dan
juga pasang tutup kepala
silinder menggunakan
kunci ring 13.
h. Jika praktikum sudah
selesai kembalikan alat dan
pastikan tidak ada yang
tertinngal dan juga
kembalikan bahan
praktikum sesui tempatnya

F. Pembahasan :
Untuk mengetahui titik TOP kompresi ada beberapa cara yaitu
1.mencocokan tanda puli dengan angka nol,
2. memperhatikan pergerakan piston dengan cara memasukkan obeng atau
besi panjang untuk mengetahui posisi piston
3. dengan memerhatikan poisi katup dan memerhatikan diagram katup
4. dengan melihat posisi rotor distributor , bila rotor menunjuk ke arah
kabel busi maka busi
G. Kesimpulan :
Dalam melakukan kegiatan mencari titik kompresi dianjurkan
jangan berpedoman pada tanda di puly karena belum tentu coakan sudah
tepat di tanda angka nol tapi piston belum tentu berada pada posisi TMA
dan kita perlu memahami tentang digram katup agar membantu dalam
mengetahui top kompresi

H. Daftar Pustaka :
http://setiazetsu.blogspot.com/2013/09/top-
kompresi-pada-mobil.html Diakses (1:32/02-09-2018)
http://modifikasi-x.blogspot.com/2014/06/cara-memasang-distributor-
mobil-toyota.html Diakses(6:22/05-09-2018)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR BENSIN

OLEH:
Achmad Mukhdor
16050524025

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018

Anda mungkin juga menyukai