0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
387 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang cara memasang distributor yang benar pada mesin 4 silinder, penyebab platina terbakar, dan cara menguji pengapian yang benar. Langkah-langkah pemasangan distributor meliputi menyetel posisi top silinder 1, memasang distributor dengan merotasikan porosnya 150 derajat, dan menyetel celah platina. Platina dapat terbakar karena kapasitor rusak, adanya kotoran, penyetelan celah salah, atau voltase ting
Deskripsi Asli:
disini diajajarkan memasang distributor yang baik dan benar sehingga tidak mengalami kesalahan dalam melakukan perbaikan
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang cara memasang distributor yang benar pada mesin 4 silinder, penyebab platina terbakar, dan cara menguji pengapian yang benar. Langkah-langkah pemasangan distributor meliputi menyetel posisi top silinder 1, memasang distributor dengan merotasikan porosnya 150 derajat, dan menyetel celah platina. Platina dapat terbakar karena kapasitor rusak, adanya kotoran, penyetelan celah salah, atau voltase ting
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang cara memasang distributor yang benar pada mesin 4 silinder, penyebab platina terbakar, dan cara menguji pengapian yang benar. Langkah-langkah pemasangan distributor meliputi menyetel posisi top silinder 1, memasang distributor dengan merotasikan porosnya 150 derajat, dan menyetel celah platina. Platina dapat terbakar karena kapasitor rusak, adanya kotoran, penyetelan celah salah, atau voltase ting
1. Terangkan cara memasang distributor yang benar pada mesin 4 silinder
dengan menggunakan platina ! Jawab : Langkah langkah untuk memasang distributor : a. Posisikan silinder 1 pada posisi top dengan cara memutar puli hingga coakan pada puli sejajar dengan posisi 80 - 100 pada body mesin. Setelah itu buka busi nomor 1 dan lihat apakah posisi piston berada pada TMA atau TMB, jika piston nomor 1 berada pada TMA, berarti sudah tepat posisi top silinder 1, tetapi jika piston nomor 1 berada pada TMB, putar puli 3600 sampai tepat posisi top silinder 1. Atau bisa dengan cara membuka tutup kepala silinder, dan perhatikan kedua katup silinder 1. Jika push rod nya tidak menekan kedua katup (katup posisi bebas), berarti sudah tepat pada posisi top silinder 1. b. Ambil distributor yang akan dipasang pada mesin. Pastikan platina dan rotor sudah terpasang di distributor dengan baik dan benar. c. Posisikan / putar rotor arah silinder 1, dan pastikan platina terbuka. d. Perhatikan di dalam dudukan dari pada distributor, terdapat poros pompa oli. Dimana terdapat lubang di poros tersebut. Kemudian, cocokkan / sejajarkan ujung poros distributor ke lubang poros pompa oli. e. Setelah yakin kedua ujung poros tersebut sejajar, putar rotor atau poros distributor sebanyak 150. Hal itu perlu dilakukan karena bentuk dari gear poros distributor yang helix (miring). Jadi, apabila poros distributor kita masukkan, poros tersebut akan berputar. Oleh karena itu kita harus memutar rotor atau poros distributor 15 0 supaya poros distributor tepat masuk ke poros pompa oli. f. Setelah poros distributor tepat masuk ke dudukannya, perhatikan rotor mengarah kemana. Apabila rotor mengarah tepat ke silinder 1, berarti pemasangannya sudah benar, dan apabila rotor belum tepat mengarah ke silinder 1, tarik kembali distributor, dan lakukan hal seperti di atas dengan benar sampai pemasangan tepat. g. Setelah distributor terpasang dengan baik dan benar, pasangkan kembali baut pengikat distributor. h. Stel celah platina dengan cara memutar puli sampai kita menemukan celah terbesar dari kontak platina. Longgarkan sekrup-sekrup pada kontak tetap. Kemudian stel celah platina menggunakan feeler gauge dengan ukuran 0,45 mm. Kencangkan kembali sekrup-sekrupnya. i. Pasangkan tutup distributor. j. Pasangkan kembali kabel kabel busi sesuai dengan FO (Firing Order) Misalnya FO 4 silinder adalah 1 3 4 2.
2. Apa penyebab platina terbakar ?
Jawab : Platina terbakar disebabkan oleh : a. Kapasitas kondensor tidak sesuai / kapasitor tidak berfungsi (rusak). S b. Pada kontak platina terdapat minyak/oli atau kotoran lainnya c. Penyetelan celah kontak platina tidak tepat d. Permukaan kontak platina tidak sejajar e. Voltase yang terlalu tinggi
3. Bagaimana cara menguji pengapian yang benar ?
Jawab : Cara manguji pengapian yang benar : a. Hidupkan mesin pada putaran stasioner. b. Sebelum menguji pengapian, hal yang pertama dilakukan adalah menyetel celah kontak platina untuk mendapatkan sudut dwell yang tepat (celah platian = 0,45 mm dan besar sudut dwell = 54 20). c. Selanjutnya ambil timing light yang masih dalam keadaan bagus untuk digunakan. d. Pasangkan kabel merah ke positif dan kabel hitam ke negatif. Kemudian pasangkan klem tegangan tinggi pada timing light ke kabel busi nomor satu. e. Arahkan timing light pada tanda pengapian (timing mark) / coakan yang terdapat pada puli dan body mesin. Lalu tekan tombol pada timing light. f. Perhatikan coakan yang terdapat pada puli. Apabila coakan tersebut berada pada 80 100, berarti saat pengapiannya sudah tepat. Namun jika belum tepat, longgarkan baut pengunci distributor. Kemudian sambil memperhatikan coakan pada puli, putar distributor sampai coakan pada puli tepat pada posisi 80 100 dan kencangkan kembali baut pengunci distributor.