Fisika Teknik 1
PENDAHULUAN
Diskripsi singkat
Di dalam bab ini akan dibicarakan tentang keceptan sudut, percepatan sudut, rotasi
dengan percepatan sudut konstan. Selain itu, mengenai hubungan antara kecepatan-kecepatan
sudut dan linier dengan percepatan-percepatan sudut dan linier, energy kinetik rotasi, momen
kelembaman. Dibicarakan juga tentang usaha dan daya pada gerak rotasi, hubungan momen gaya
dan percepatan sudut, serta momentum sudut.
Manfaat
Secara umum, yang diicarakan dalam bab ini adalah mengen ai benda yang beputar
(rotasi). Dengan mempelajari ini, maka dapat menghitung kecepatan sudut dan linier sebuah
benda yang berotasi (berputar), mengetahui hubungan-hubungan antara kecepatan-kecepatan
sudut dan linier, percepatan-percepatan sudut dan linier, yang di nyatakan dalam bentuk rumus
(persamaan). Disamping itu, mengetahui rumus (persamaan) momen kelembaman berbagai
bentuk benda. Mengetahui energi rotasi benda-benda yang berputar.
Relevansi
Komponen-komponen mesin, banyak yang melakukan gerak rotasi, sehingga pengetahuan
tentang rotasi dapat diterapkannya. Misalnya pada sistem transmisi (gear box), rodagila (fly
wheel). Dengan berlandaskan pengetahuan tentang rotasi ini, maka dapat diketahui besarnya
reduksi kecepatan putar yang dihasilkan oleh sebuah gear box , energi yang tersimpan dalam
sebuah fly wheel apabila berputar pada kecepaan tertentu, dan lain sebagainya.
Learning Outcomes
Mahasiswa dapat memahami hubungan-hubungan antara kecepatan-kecepatan sudut dan
linier, percepatan-percepatan sudut dan linier, serta mampu menghitung kecepatan dan
percepatan tersebut pada sebuah benda yang berotasi. Mahasiswa mampu menghitung momen
kelembaman, berbagai bentuk benda, dan juga energi pada benda-benda yang berotasi,
terutama yang berkaitan dengan bidang mesin.
PENYAJIAN
Gambar 9-1, melukiskan sebuah benda tegar sembarang bentuk, yang dapat berputar
terhadap sumbu tegaklurus bidang gambar melalui titik O. Garis OP, adalah garis tetap pada
benda dan ikut berputar. Posisi seluruh benda, dapat diterangkan dengan lengkap, berdasarkan
sudut , yang dibentuk oleh garis OP dan garis tetap Ox.
Gerak benda itu analog dengan gerak lurus sebuah partikel, yang posisinya dapat
diterangkan berdasarkan koordinat x dan y. Persamaan-persamaan gerak, akan lebih mudah jika
sudut dinyatakan dalam radian.
s=R s
P
1 rad R R
O
x
x (a) (b)
Gambar 9-1 Gambar 9-2
Satu radian ialah besar sudut di pusat lingkaran, yang panjang busurnya sama dengan
panjang jari-jari lingkaran, lihat Gambar 9-2(a). keliling lingkaran sama dengan 2π kali jari-jari (R),
satu lingkaran penuh = 360o atau 2π radian, maka
Lihat Gambar 9-2(b), jika adalah sudut yang panjang busurnya s, yaitu pada sebuah
lingkaran bejari-jari R, maka (dalam radian) sama dengan panjang busur s dibagi jari-jari R,
atau
atau
Lihat Gambar 9-3, pada saat t1, garis OP yang terletak pada sebuah benda berputar,
membuat sudut 1 terhadap referensi garis Ox. Kemudian saat t2, besar sudut bertambah menjadi
2. Kecepatan sudut rata-rata benda tersebut, dalam selang waktu antara t1 dengan t2
didefinisikan sebagai perbandingan antara pergeseran sudut 2 - 1, atau Δ , dengan selang waktu
t2 - t1, atau Δt. Maka
(9-1)
Kecepatan sudut sesaat , didefinisikan sebagai harga limit kecepatan sudut rata-rata,
untuk Δt mendekati nol, maka
(9-2)
Karena yang dibicarakan adalah benda tegar, maka setiap garis yang lewat O, berputar
pada sudut yang sama besarnya. Kalau dinyatakan dalam radian, maka satuan kecepatan sudut
adalah radian/det. Satuan yang lain adalah putaran (revolution) per menit, disingkat rpm.
Sedangkan percepatan sudut sesaat α, didefinisikan sebagai harga limit percepatan sudut
rata-rata, bila Δt mendekati nol, maka
(9-3)
(9-4)
Dari persamaan (9-2), (9-3) dan (9-4), tampak sekali bahwa kecepatan sudut dan
percepatan sudut mirip sekali dengan kecepatan dan percepatan linier.
Secara umum, konstanta integrasi C2 adalah harga pada saat t = 0, yaitu o. Jika o = 0,
maka
(9-6)
Maka
Jika pada saat t = 0 sudut = 0, dan kalau kecepatan sudut awal ialah o, maka
dan
(9-7)
Contoh 1. Pada saat t = 0, kecepatan sudut sebuah benda sama dengan 4 rad/det dan percepatan
sudutnya konstan, serta sama dengan 2 rad/det2. Suatu garis OP, pada benda tersebut,
terletak horizontal pada saat t = 0. (a) Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh garis OP
dengan horizontal, pada saat t = 3 detik? (b) Berapakah kecepatan sudutnya, pada saat t =
3 detik?
Penyelesaian
9.4. Hubungan antara kecepatan sudut dan linier dengan perepatan sudut dan linier
Dalam beberapa bab yang sebelumnya telah dibicarakan kecepatan dan percepatan linier
dari partikel yang bergerak melingkar. Jika sebuah benda tegar berputar terhadap sumbu tetap,
maka semua titik pada benda tersebut bergerak dalam lingkaran, yang berpusat pada sumbu itu,
dan bidang lingkaran itu tegaklurus sumbu. Antara kecepatan dan percepatan sudut benda,
dengan kecepatan dan percepatan linier, dari titik-titik pada benda tersebut, terdapat beberapa
hubungan sederhana, yang perlu diketahui.
Misalkan, r adalah jarak dari sumbu ke
titik P, yang terletak pada benda tersebut. Oleh
P
karena itu, titik ini berputar pada lingkaran
dengan jari-jari r (lihat Gambar 9-4). Ketika jari- s
r
jari membentuk sudut dengan sumbu O
x
referensi, maka lintasan s, ialah
(9-8)
Disini ds/dt adalah besar kecepatan linier v dari titik P, dan d /dt adalah kecepatan
sudut , dari benda yang berputar. Maka
(9-9)
Dengan mendiferensialkan persamaan (9-9) ke t, maka diperoleh
(9-11) O
dengan r adalah jarak dari partikel ke sumbu putar, dan adalah kecepatan sudut benda. Maka
energi kinetik partikel yang massanya m, adalah
Energi kinetik total benda tersebut adalah sama dengan jumlah energi kinetik semua
partikel dalam benda, yang besarnya
Karena adalah sama untuk semua partikel, maka energi kinetik total benda, adalah
(9-12)
Massa tiap-tiap parikel dikalikan dengan kuadrat jaraknya ke sumbu, selanjutnya hasilnya
dijumlahkan untuk seluruh partikel pada benda tersebut, inilah yang disebut momen kelembaman
benda tersebut, terhadap sumbu putar, dan diberi simbul I. maka
(9-13)
Satuan momen kelembaman dinyatakan dalam kilogram meter persegi (kg.m 2), gram
centimeter persegi (g.cm2), atau slug.feet kuadrat (slug.ft2).
Maka energi kinetik rotasi benda tersebut, dapat dituliskan sebagai berikut
(9-14)
Bentuk persamaan tersebut di atas, analog dengan persamaan energi kinetik translasi,
yaitu
Maksudnya, pada gerak rotasi terhadap sumbu tetap, momen kelembaman I analog
dengan massa m (atau kelembaman), dan kecepatan analog dengan kecepatan linier v.
Untuk benda yang merupakan penyebaran zat yang kontinu, maka penjumlahan yang
tercantum dalam definisi momen kelembaman, , harus dihitung dengan integral.
Benda dianggap terbagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil tak berhingga, masing-masing dengan
massa dm. Diasumsikan r adalah jarak dari sembarang bagian kecil massa dm ke sumbu putar. Jika
tiap-tiap massa dm dikalikan dengan kuadrat jaraknya dari sumbu, lalu hasilkali r2dm dijumlahkan
untuk seluruh benda, maka diperoleh momen kelembaman (inertia). Jadi
(9-15)
Apabila bentuk benda tak berketentuan, maka untuk menetukan momen kelembaman
dengan integral akan menemui kesulitan.
Contoh 1. Tentukan momen kelembaman sebuah silinder pejal, seperti tampak pada Gambar 9-6
Penyelesaian
Terlebih dulu dihitung momen kelembaman silinder tipis tak berhingga, dengan jari-jari r,
ketebalan dr dan tinggi L. jika ρ adalah rapat massa silinder, maka
(a)
Gambar 9-6
Jika M adalah massa silinder tersebut, yaitu sama dengan , maka momen
kelembamannya dapat dinyatakan sebagai berikut
massa = M
massa = M massa = M
R R
2R
R
Gambar 9-8
Jarak dari sumbu tertentu, ke suatu titik dimana massa benda (bagaimanapun bentuk
benda) dikonsentrasikan, dan besarnya momen kelembaman terhadap sumbu tersebut tidak
berubah, maka jarak tersebut dinamai jari-jari girasi, dan diberi simbul k.
Misalnya m adalah massa benda, terkonsentrasi sejauh k dari sumbu putar, maka momen
kelembamannya yaitu mk2. Karena momen ini sama dengan momen sesungguhnya, yaitu I, maka
atau
(9-16)
Contoh. Tentukan jari-jari girasi sebuah batang langsing, massanya m, panjangnya L, terhadap
sebuah sumbu yang tegaklurus pada panjang batang, serta lewat tengah-tengahnya?
Penyelesaian.
(9-17)
Persamaan (9-17), adalah persamaan gerak rotasi, yang analog dengan persamaan F ds
untuk usaha yang dilakukan oleh suatu gaya F sepanjang pergeseran ds.
Usaha total yang dilakukan, pada pergeseran sudut yang terbatas ialah
Bila ruas-ruas persamaan (9-17) dibagi dengan selang waktu yang singkat, yaitu dt, maka
dW/dt ialah rata-rata usaha, yang dilakukan per satuan waktu, atau disebut daya (P), dan
d /dt kecepatan sudut ( ). Maka
Persamaan di atas, melukiskan usaha neto terhadap benda, dan besarnya sama dengan
tambahan energi kinetik benda, maka
(9-18)
Persamaan (9-18), analog dengan hukum kedua Newton , berlaku pada gerak
rotasi benda tegar terhadap sumbu tetap.
Resultan momen putar roda tehadap sumbunya adalah TR, maka berdasarkan hukum
kedua Newton untuk rotasi
Gaya resultan pada benda yang tergantung adalah (m1g – T), maka berdasarkan hukum
kedua Newton untuk gerak linier
Arah ke bawah dianggap positif, hal ini disesuaikan gerakan roda yang berlawanan dengan arah
jarum jam, menghasilkan pergeseran sudut positif.
Karena percepatan linier benda yang tergantung adalah sama dengan percepatan
singgung keliling roda, maka
Jika sistem ini bergerak dari keadaan diam, maka setelah benda yang tergantung itu turun
setinggi y, kecepatan liniernya adalah v. Besarnya kecepatan linier (v), dapat dinyatakan oleh
persamaan berikut
Jika persoalan ini ditinjau dari azas energi, maka perlu sistem ini dipandang secara
keseluruhan. Ketika benda yang tergantung itu turun setinggi y, maka akan terjadi perubahan
bentuk energi, yaitu energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik, baik translasi maupun
rotasi. Atau berkurangnya energi potensial benda yang tergantung, setara dengan jumlah
tambahan energi kinetik rotasi roda dan tambahan energi kinetik translasi benda yang
tergantung. Maka
Karena atau
Maka
(9-19)
Hasil kali momen kelembaman I dengan kecepatan sudut untuk rotasi, analog dengan
hasil kali massa m dengan keceptan linier v. Hasilkali yang terakhir ini ialah momentum linier, dan
secara analog pula hasilkali I dinamakan momentum sudut (L). Atau
(9-20)
Persamaan (9-19), dapat ditulis menjadi
(9-21)
Artinya, resultante momen gaya luar, sama dengan besar perubahan momentum sudut rata-rata
per satuan waktu, seperti juga samanya resultante gaya luar dengan besar perubahan rata-rata
per satuan waktu dari momentum linier.
Kalau persamaan di atas diubah bentuknya menjadi
Lalu diintegralkan untuk selang waktu mulai t1 sampai t2, maka diperoleh
(9-22)
Ini merupakan analogi dari dalil impuls-momentum pada gerak linier, maka impuls sudut
dari momen gayanya didefinisikan sebagai integral waktu momen gaya itu. Jadi impuls sudut
resultan sama dengan perubahan momentum sudut.
Tugas untuk pertemuan 13: Selesaikan soal nomer 5, di Soal-soal di bawah ini.
Latihan untuk pertemuan 13: Untuk latihan adalah soal nomer 14.
Petunjuk: Misalkan tongkat berimpit dengan sumbu x. Sumbu putar diambill pada x = 0. Pada
sembarang jarak x sepanjang tongkat, ambillah unsur massa yang panjangnya dx. Jika
rapat massa adalah ρ, maka dm = ρ A dx.
Tugas untuk pertemuan 14: Selesaikan soal nomer 17, di Soal-soal di bawah ini.
Latihan untuk pertemuan 14: Untuk latihan adalah soal nomer 16.
Petunjuk: Untuk menjawab pertanyaan (a) gunakan persamaan (9-5) untuk mendapatkan
percepatan sudut batu gerinda, setelah berputar selama 10 detik dan mencapai putaran
sebesar 300 rpm. Selanjutnya, untuk menghitung momen kelembaman batu gerinda, yang
bentuknya silinder pejal, gunakan persamaan pada gambar (9-8) (d). Untuk menghitung
momen yang diperlukan, gunakan persamaan (9-18). Untuk menjawab pertanyaan (b),
gunakan persamaan (9-14).
Soal-soal
1. (a) Tentukan besar sudut pusat pada sebuah lingkaran dengan jari-jari 4 ft, yang busurnya
sama dengan 6 ft? (b) Tentukan besar sudut pusat, dengan radian, pada sebuah lingkaran
jari-jari 50 cm yang busurnya 78,54 cm? Berapakah besar sudut ini dinyatakan dengan
derajat? (c) Sudut antara dua buah jari-jari sebuah lingkaran dengan jari-jari 200 cm besarnya
0,60 radian. Berapakah panang busurnya? Jika jari-jari 200 ft?
2. Hitunglah kecepatan sudut dengan rad/det, krukas mobil yang berputar dengan 4800
putaran/menit?
3. Sebuah silinder yang bergaris tengah 6 in diputar oleh mesin bubut dengan 750
putaran/menit. Berapakah kecepatan singgung permukaan silinder? (b) Kecepatan singgung
untuk membubut suatu benda dari besi tuang ialah kira-kira 2 ft/det. Dengan berapa putaran
per menitkah sebuah batang dari bahan tersebut harus diputar oleh mesin bubut, bila
diameter batang tadi 2 inci?
4. Pada sebuah sumbu sebuah motor listrik yang berputar dengan 1800 putaran/menit, ada tiga
buah roda yang diameternya berturut-turut 2, 4 dan 6 inci. Hitunglah kecepatan linier
permukaan tiap-tiap roda, dinyatakan dalam ft/det? Roda-roda tadi dapat dihubungkan
dengan sepasang roda yang serupa pada sumbu lain oleh pita mesin, roda 2 inci dengan roda
6 inci, yang 4 inci dengan yang 4 inci dan yang 6 inci dengan yang 2 inci. Tentukan kecepatan
sudut yang dapat dipunyai oleh tiga roda terakhir, dinyatakan dalam putaran/menit?
5. Kecepatan sudut sebuah rodagila (fly wheel) secara teratur dalam 5 detik berkurang dari
1000 putaran/menit menjadi 400 putaran /menit. Tentukan percepatan sudutnya serta
jumlah putaran yang dilakukan oleh roda, dalam selang waktu 5 detik itu. Berapa detik lagi
roda itu berhenti?
6. Sebuah rodagila memerlukan waktu 3 detik untuk melalui sudut sebesar 234 radian. Pada
akhir selang waktu ini kecepatan sudutnya 108 put/det. Tentukan percepatan sudut
konstannya?
7. Sebuah roda, diameter 30 inci, berputar dengan kecepatan sudut awal 2 put/det terhadap
sebuah sumbu tetap. Percepatannya 3 put/det2. (a) Hitunglah kecepatan sudutnya sesudah 6
detik? (b) Selama selang waktu tersebut roda tadi sudah melalui sudut berapa besarnya? (c)
Berapakah kecepatan singgung sebuah titik di tepinya, pada saat t = 6 detik? (d) Berapakah
percepatan resultan sebuah titik, di tepi roda pada saat t = 6 detik?
8. Sebuah roda berdiameter 1 ft, dari keadaan diam, lalu bergerak memperoleh percepatan
sudut konstan, sehingga dalam waktu 5 detik kecepatn sudutnya menjadi 900 put/menit. (a)
Tentukan posisi sebuah titik pada akhir selang waktu 1 detik, jika posisi awal geraknya di
sebelah atas roda? (b) Hitung dan tunjukkanlah dengan diagram, besar serta arah percepatan
pada akhir 1 detik tadi?
10. (a) Buktikanlah bahwa bila sebuah benda dari keadaan diam, berputar terhadap sebuah
sumbu tetap dengan percepatan sudut konstan, maka percepatan radial dari suatu titik pada
benda itu berbanding langsung dengan sudut pergeserannya? (b) Berapakah besar sudut
yang telah dilalui benda itu, ketika resultante percepatannya membuat sudut 60o dengan
percepatan radialnya?
11. Tentukan momen kelembaman sebuah batang yang diameternya 4 cm, panjangnya 2 m dan
massanya 8 kg, (a) terhadap sebuah sumbu tegaklurus lewat salah satu ujung batang, (b)
terhadap sumbu memanjang yang lewat pusat tongkat?
13. Jari-jari dalam sebuah tabung adalah 3 inci, jari-jari luarnya 4 inci, serta panjangnya 6 inci.
Tentukan jari-jari girasi tabung tersebut terhadap sumbunya?
14. Tentukan persamaan momen kelembaman sebuah tongkat langsing, panjangnya L, luas
penampang lintangnya A, dan rapat massanya serba sama (homogen), terhadap sumbu lewat
salah satu ujung dan tegaklurus tongkat.
15. Rapat massa dari sebatang tongkat langsing, panjang L dan berpenampang lintang konstan,
bertambah secara teratur dari pangkal ke ujung, menurut hubungan , disini a
dan b merupakan bilangan-bilangan konstan. Tentukan momen kelembaman dan jari-jari
girasi tongkat itu terhadap sumbu tegaklurus tongkat yang lewat titik x = 0.
16. Sebuah batu gerinda berbentuk silinder pejal, radiusnya 2 ft dan beratnya 96 lb. (a)
Berapakah harusnya besar momen putar, sehingga gerinda itu, dari keadaan diam untuk
mencapai kecepatan sudut 300 put/menit dalam 10 detik? (b) Berapakah energi kinetiknya,
ketika berputar 300 put/ menit?
18. (a) Hitunglah momen putar yang dibangkitkan oleh mesin pesawat terbang, yang dayanya
2000 dayakuda pada 2400 put/menit. (b) Sebuah drum, diameter 18 inci, dipasangkan pada
sumbu mesin tadi, dan semua daya mesin digunakan untuk mengangkat beban dengan tali,
yang dililitkan pada drum itu. Berapakah berat beban yang dapat diangkat? (c) Berapakah
kecepatan beban ini naik?
19. Pada salah satu ujung tongkat ringan tapi kaku, panjangnya 100 cm, terdapat balok 50 g.
Pada ujung yang satunya dipasang cincin licin, sehingga tongkat dapat berputar dalam
lingkaran vertikal. Pada suatu ketika tongkat membuat sudut 53o dengan vertikal dan
kecepatan singgung dari balok itu 400 cm/det. (a) Tentukan komponen-komponen vetikal
dan horizontal kecepatan balok? (b) Berapakah momen kelembaman sistem ini? (c)
Berapakah percepatan radial balok tersebut? Berapakah percepatan singgungnya? (d)
Berapakah besar gaya tarik atau gaya tekan dalam tongkat?
20. Roda A dan B dipasangkan pada sumbu S-S, yang dapat dihubungkan atau dipisahkan oleh
kopling C, lihat Gambar 9-12. Momen kelembaman roda A setengahnya momen kelembaman
roda B. Dengan kopling terlepas, roda A diberi kecepatan sudut o. Kemudian momen putar
yang menyebabkan putaran disingkirkan, selanjutnya A dan B dihubungkan dengan
perantaraan kopling, Gesekan dapat diabaikan. Waktu hubungan dilakukan, di dalam kopling
ternyata timbul panas sebesar 3000 ft.lb. Berapakah energi kinetik awal dari roda A?
Rangkuman
jika (dalam radian) adalah sudut yang panjang busurnya s, yaitu pada sebuah lingkaran
bejari-jari R, maka
atau
Faktor konversi:
Kecepatan sudut sesaat , didefinisikan sebagai harga limit kecepatan sudut rata-rata,
untuk Δt mendekati nol, maka
Kalau dalam radian, maka dalam radian/det. Satuan yang lain adalah rpm.
Percepatan sudut rata-rata , didefinisikan sebagai
Percepatan sudut sesaat α, didefinisikan sebagai harga limit percepatan sudut rata-rata,
bila Δt mendekati nol, maka
Hubungan antara kecepatan sudut dan linier dengan perepatan sudut dan linier
komponen singgung percepatan aT, dari titik yang berjari-jari r, sedangkan α adalah
percepatan sudut, adalah
Karena adalah sama untuk semua partikel, maka energi kinetik total benda, adalah
Bentuk persamaan di atas, analog dengan persamaan energi kinetik translasi, yaitu
Untuk benda yang merupakan penyebaran zat yang kontinu, harus dihitung dengan
integral.
Persamaan di atas, melukiskan usaha neto terhadap benda, dan besarnya sama dengan
tambahan energi kinetik benda, maka
Momentum sudut L
Resultante momen gaya luar, sama dengan besar perubahan momentum sudut rata-rata
per satuan waktu,
Kalau diintegralkan untuk selang waktu mulai t1 sampai t2, maka diperoleh
PENUTUP
hanya sedikit saja (atau bahkan tak perlu dikurangi), tetapi kesalahan proses itu yang perlu
pengurangan nilai .
Tindak lanjut
Bagi mahasiswa yang skornya kurang dari 50, wajib mempelajari lagi uraian di depan, dan
selanjutnya diuji lagi.