Oleh:
Muhammad Tajudin
1502069
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MUTU MUHAMMADIYAH
TANGERANG
BANTEN
2017
1
LEMBAR PERNYATAAN
N.P.M :1502069
Fakultas :Tekhnik
Demikian, Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.
Penulis,
Materai Rp.6000
(
)
2
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
JUDUL
Analisis Proses Pengolahan Limbah Cair Sisa Buangan
Muhammad Tajudin
1502069
Telah dipertahankan di depan Tim penguji pada tanggal................
Mengetahui:
Tim penguji
Ketua Sidang : ..........................................................
Anggota : …......................................................
…......................................................
….............................................. …..............................................
3
….............................................. …...............................................
4
Daftar isi
Cover.........................................................................................................................i
Lembar Pernyataan.................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan................................................................................................iii
Daftar isi..................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Waste water Treatment Plan.................................................................3
2.2 Installasi Pengolahan limbah Secara Garis Besar..............................................4
2.3 Jenis Parameter..................................................................................................7
2.4 Standar Baku Mutu............................................................................................8
2.5 Unit Proses Pengolahan Limbah........................................................................9
2.6 Profil Perusahaan.............................................................................................12
2.7 Penelitian yang relevan....................................................................................13
2.8 Kerangka konsep..............................................................................................14
2.9 Hipotesis...........................................................................................................14
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu...........................................................................................15
3.2 Bahan Dan Alat................................................................................................15
3.3 Variabel penelitian............................................................................................15
A.variabel dependen...............................................................................................15
B.variabel independen............................................................................................15
3.4 Rencana penelitian...........................................................................................16
A.Rancangan Penelitian.........................................................................................16
B.Prosedur Penelitian.............................................................................................16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian...............................................................................................17
Pembahasan............................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................19
Penutup
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengandung bahan-bahan pencemar berbahaya yang dapat mencemari
lingkungan.
Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip
pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi(in-
pipe pollution prevention) dan setelah proses produksi(end-pipe pollution
prevention). Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan
volume limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya.
Sedangkan pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan
kadar bahan pencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu
yang sudah ditetapkan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 INSTALLASI PENGOLAHAN LIMBAH SECARA GARIS BESAR
TERDIRI ATAS 3 PROSES:
Pada proses fase pemisahan terjadi pengolahan limbah cair menjadi bentuk
cairan dan padatan. Limbah padat yang dihasilkan akan diolah melalui proses
oksidasi atau polishing pada tahap selanjutnya, padatan minyak dan lemak
umumnya diolah melalui pengendapan terlebih dahulu kemudian lemak akan
mengapung dipermukaan yang dipisahkan oleh scrapper dan padatan lumpur
(sludge) diolah melalui proses dewatering. Adapun limbah cair yang dihasilkan
akan diolah biasanya dengan sistem filtrasi yang disesuaikan dengan kualitas
airnya. Secara garis besar, fase pemisahan terdiri atas 2 metode:
a. Metode sedimentasi
b. Metode filtrasi
Suspensi padatan koloid dalam limbah cair akan dihilangkan dengan
proses filtrasi baik dengan filter pasir, karbon aktif, atau sistem membran. Metode
filtrasi ini penting untuk mengurangi total padatan terlarut (TDS). Sistem
bioreaktor membran sering juga digunakan untuk sistem pemulihan (recovery)
dan sistem pemanfaatan kembali (reuse). MBR (Membrane Bio-Reactor) adalah
kombinasi proses membran (mikrofiltrasi atau ultrafiltrasi) dengan sistem
pertumbuhan bakteri dalam bioreaktor. MBR terdiri atas 2 konfigurasi: internal
4
atau submerged MBR, dan external atau sidestream MBR. Perbedaan keduanya
ada pada peletakan membran, dimana internal MBR berada dan didalam dan
external BMR diluar system.
2. Oxidation (Oksidasi)
Nilai BOD juga dapat merepresentasikan kualitas air limbah sekalipun tidak
signifikan, berikut tabel kondisi kualitas limbah berdasarkan nilai BOD-nya:
5
1–2 Sangat bagus, sedikit mengandung limbah organik
Beberapa proses dapat digunakan untuk menurunkan BOD dan COD pada
limbah meliputi koagulasi biasa dengan flocculant polimer kation, mirobiologi,
elektrokoagulasi, peroksi-koagulasi, reagent Fenton, dan elektro-Fenton.
Koagulasi biasa dapat mereduksi BOD dan COD sekitar 30% – 40%, pada limbah
industri biasanya dikombinasikan dengan proses lainnya seperti peroksi-koagulasi
menggunakan H2O2 saja atau dengan reagen Fenton (kombinasi H2O2 dan
katalis Fe2+) tergantung kualitas airnya.
3. Polishing
6
Beberapa kondisi air limbah biasanya bersifat fluktuatif kualitasnya,
sehinggu perlu dilakukan pengaturan parameter seperti pH atau perlakuan
tambahan sebelum dibuang ke lingkungan. Polishing dilakukan tergantung dari
hasil kualitas limbah setelah ditreatment sebelum dibuang (disposal) atau
digunakan kembali (reuse). Kadang digunakan juga karbon filter untuk
menghilangkan kontaminan dan pengotor yang yang masih ada dalam limbah
dengan adsorpsi oleh karbon aktif.
Parameter Fisik:
Parameter fisik air biasanya di lihat dari unsur yang berhubungan dengan indra
manusia seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman, yang meliputi
Turbidity (kekeruhan), warna, bau, rasa dan suhu. Sistem pengolahan yang biasa
di gunakan adalah Sistem Sedimentasi (Pengendapan), Filtrasi dan penambahan
desinfektan.
1. Parameter Kimia
Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Mn, Ca, Mg,
Na, SO4, CO3. Jika air memiliki kandungan senyawa kimia yang berlebihan
(tidak masuk standart konsumsi yang aman), Pengolahan dapat dilakukan dengan
sistem filtrasi dengan menggunakan media tertentu misalnya system Reverse
Osmosis atau Demineralier dan Softener.
7
2. Parameter Biologi
8
Tahapan proses Waste Water Treatment Plan ini Meliputi :
1. Influent Tank
Limbah cair dari pabrik dialirkan melalui saluran tertutup ke Influent Tank
(pada saat produksi normal)
2. CIP Tank
Limbah cair dari pabrik dialirkan melalui saluran tertutup ke CIP Tank (pada
saat proses pencucian mesin menggunakan NaOH, kemudian setelah suhu air
normal dialirkan ke Influent tank untuk proses selanjutnya.
3. Rotary Drum Screen
Rotary Drum Screen didesain untuk menyaring padatan kecil yang lebih besar
dari 0.5 mm. Padatan yang disaring oleh rotary drum screen dikumpulkan
ditempat yang membutuhkan pengosongan secara reguler pada saat penuh.
(contoh, tiga kali sehari).
4. Primary Tank
Limbah cair, setelah melewati rotary drum screen, dialirkan secara
gravitasi ke primary clarifier melewati pipa yang berada di tengah kolom clarifier.
Limbah cair dialirkan seketika ke segala arah dari pipa yang berada dibawah
permukaan air, dalam batas lubang pusat yang didesain untuk memisahkan limbah
cair yang baru datang, dengan limbah cair yang akan keluar dari primary clarifier.
-Untuk membuang lemak, busa, atau benda mengapung lainnya digunakan surface
scrapper yang dibuang ke oil collection tank.
9
hidrolis (Hydraulic Retention Time/ HRT) 16.9 jam, cukup untuk mengurangi
variasi beban yang muncul. Terlalu tinggi variasi beban akan mengakibatkan
proses tidak stabil di tanki lumpur aktif (Activated Sludge Tank).
6. Conditioning Tank
pH dari limbah cair diatur ± 6.8 – 7.5 di Conditioning Tank. Kontrol pH
diatur secara otomatis oleh pH sensor dan dikontrol dengan mengaktifkan
pompa penambahan baik asam maupun basa berdasar pH dari limbah cair.
Pengadukan dibutuhkan untuk pengaturan pH, yaitu dengan menggunakan aerasi
melalui saluran pipa zet mixer.
Asam (32% FeCl3) dan basa (48% NaOH) dibutuhkan untuk mengatur pH
dapat dipesan dari suplier kimia dalam drum dan ditransfer dengan menggunakan
chemical transfer pump yang disediakan ke tanki penambah.
10
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk respirasi dari udara bebas.
Suplai udara ke Aeration Tank 1 harus dijaga sepanjang waktu (24 jam/hari).
Penghentian suplai udara lebih dari 10 jam akan mengakibatkan kematian dari
mikroorganisme.
11
dihasilkan sebagai akibat dari pertumbuhan mikroba dibuang ke Sludge Holding
Tank oleh Sludge Wasting Pump. Durasi pembuangan lumpur setiap hari
ditentukan oleh operator setelah melakukan Jar Test.
12
a. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Azizatun Nafi’ah pada tahun 2015
dengan judul “Implementasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Domestik Komunal: Model Tata Kelola Lingkungan Deliberatif Dalam
Good Environmental Governance Di Kota Blitar” Berdasarkan hasil
penelitian tentang analisis proses implementasi Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) Atau Waste Water Treatment Plan Domestik Komunal
melalui suatu model tata kelola lingkungan deliberatifmenunjukkan
adanya proses deliberatif yang mengakar pada nilai-nilai tata kelola
lingkungan yaitu awareness, empowerment, coordination, dan
enforcement. Pelaksanaan tata kelola lingkungan pada kelompok sasaran
(community development) ini dapat menunjukkan keberhasilan
pelaksanaan IPAL domestik komunal yang ditandai dengan keberlanjutan
program IPAL di Kota Blitar.
13
V b a e r i l a Va ba re i l
In d e D e p
p e e n n : d e n d:
2.9 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
14
3.1 Tempat dan Waktu
a. Alat Penelitian
b. bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa libah cair sisa
buangan pabrik.
a. variabel Independen
b. variabel dependen
15
a. Rancangan Penelitian
jenis penelitian ini hanya menggunakan data kuantitatif.
b. prosedur Penelitian
1. pengajuan judul
sebelum membuat proposal terlebih dahulu kami mengajukan judul ke
bagian BAAK yang kemudian dirapatkan oleh bagian BAAK dan kami
mendapat pembimbing skripsi yaitu ada 2, pembing 1 dan pembimbing 2.
2. study leteratur
Dalam penelitian yang saya lakukan saya mencari beberapa literatur yang
mendukung peneltian saya, yaitu berupa jurnal, artikel dan teori – teori
yang mendukung penelitian saya.
3. pembuatan proposal
Setelah terkumpul beberapa literatur maka saya membuat proposal yang
sesuai dengan panduan skripsi STTM mutu Muhammadiyah Tangerang.
4. ijin penelitian
Dalam penelitian yang saya lakukan yaitu ditempat kerja saya sendiri yang
diberikan ijin oleh kasie dan supervisor Pt.xyz.
5. pengumpulan data
Dalam penelitian yang saya lakukan saya menggunakan pengumpulan data
dari data-data yang ada di perusahaan dan juga data dari jurnal yang
terpercaya.
6. analisis pengumpulan data
Analisis pengumpulan data yang dilakukan lebih banyak yang
menggunakan data dari data-data perusahaan karena lebih mudah
dimengerti dan bisa di praktekkan langsung di perusahaan.
BAB IV
16
Setelah data-data yang penulis kumpulkan lengkap, maka
selanjutnya penulis mengadakan analisis kuantitatif atau sering disebut
dengan analisis data statistik, untuk mengetahui proses pengolahan limbah
cair sisa buangan pabrik dengan system waste water treatment plant.
berikut data hasil penelitian per tahun yang didapatkan dari perusahaan
Pt.xyz.
17
parameter output flow meter sebesar 251978455m3 dengan output waste
water sebesar 179336.
Terdapat REUSE sebesar 871460m3 dengan rata-rata per tahun
sebesar 783m3, reuse disini adalah air yang dipakai di area pabrik dari
hasil pengolahan sistem wwtp dengan output effluent.
Terdapat juga pH meter dengan rata-rata sebesar 7,238 (pH ini
sudah memenuhi standar baku mutu limbah cair yang sudah ditentukan
oleh pemerintah sehingga aman jika di buang kelingkungan).
Terdapat Reuse yang kosong pada bulan oktober sampai bulan
desember dikarenakan flow meter sedang di repair dan di kalibrasi ulang,
sehingga sementara flow meter di repair dan dikalibrasi, di langsungkan
terlebih dahulu tanpa flow meter.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang dikumpulkan bisa disimpulkan dengan
adanya waste water treatment pant ini bisa memberikan banyak manfaat
dan tidak mengganggu ekosistem setempat yang ada disekitar area industri
tersebut. Salah satunya manfaat untuk mengurangi cost perusahaan yaitu
dengan mengolah kembali air sisa buangan pabrik menjadi air yang
digunakan untuk proses pencucian, sanitasi dan sebagainya, selain itu
manfaat yang lain yaitu hasil pengeringan lumpur sludge bisa dijadikan
18
pupuk tanaman. Dengan adanya wwtp hasil buangan limbah cair bisa
menjadi bersih dan siap untuk di buang kelingkungan dalam kondisi yang
aman terhadap lingkungan sekitar.
Saran
Berdasarkan hasil dari pada data penelitian terdapat data flow meter yang
kosong akibat flow meter sedang di repair dan di kalibrasi sehingga
muncul saran yaitu harusnya flow meter mempunyai spare sebagai
pengganti jika sedang di repair dan dikalibrasi ulang.
DAFTAR PUSTAKA
cahyani, d. n., yuliani, e., & haribowo, r. (2013). perencanaan instalasi pengolahan
air limbah (ipal) industri kerupuk kulit di kelurahan sembung kabupaten
tulungagung. Jurnal universitas brawijaya, 3-8.
junaidi, & dwi hatmanto, b. p. (2006). Analisis teknologi pengolahan limbah cair
pada industri tekstil. JURNAL PRESIPITASI, 2-5.
19
limbah-wastewater-treatment-plant/
sutanto, h., & swan, o. t. (2014). desain installasi pengolahan air limbah industri
minuman teh dengan menggunakan sistem aerobik. Jurnal ilmiah teknik
mesin cylinder, 2-7.
20