Anda di halaman 1dari 36

i

ii
KATA PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini semakin bertambah maju,


khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan yang sepadan dengan kemajuan
teknologi. Dalam dunia industri atau pun perguruan tinggi industri banyak sekali
dipelajari tentang pengolahan air bersih dan analisa karakteristiknya.
Analisa air bersih dalam air merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
memperoleh mutu air bersih dari air kotor dengan kandungan zat pengotor yang
tinggi sehingga dapat dikonsumsi dari air sungai.
Laporan ini dibuat sebagai hasil dari praktikum pada laboratorium
pengolahan air dan limbah industri. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan. Kritik serta saran dari berbagai pihak sangat saya harapkan untuk
kesempurnaan laporan ini.

Medan, 04 Oktober 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i
FORM ASISTENSI...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1. Tujuan Praktikum...........................................................................1
1.2. Landasan Teori...............................................................................1

1.2.1. Perancangan Teknologi Reverse Osmosis Dengan


Memanfaatkan Air Efluen Pengolahan Air Limbah
Sebagai Bahan Baku Dalam Upaya Mengefesiensikan
Pemakaian Air Bersih Kawasan Industri MM2100 ...........1
1.2.2. Air .......................................................................................16
1.2.3. Pengolahan Air ....................................................................16
1.2.4. Perancangan Alat Pengolahaan Air Bersih ..........................18
BAB II METODOLOGI ..................................................................................21
2.1. Alat dan Bahan ...............................................................................21
2.2. Prosedur Kerja ...............................................................................24
BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA ...............................................26
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................27
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.Alternatif Teknologi Pengolahan Air .................................................. 7
Tabel 2. Hasil Perhitungan NPV ...................................................................... 10
Tabel 3.Penilaian Ketiga Alternatif Teknologi Pengolahan Air ...................... 11
Tabel 4. Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih ...................................... 26

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Grafik Air Bersih dan Efluen PT YMI ...........................................2
Gambar 1.2. Proses osmosis ...............................................................................3
Gambar 1.3. (a) Water Torn (b) Water Torn Tampak Atas ................................12
Gambar 1.4. Diagram Alur Pipa Air Bersih PT YMI .........................................12
Gambar 1. 5. Grafik Rata-Rata Pemakaian Air Bersih dan Pembuangan Air
Efluen Per Bulan ...........................................................................13
Gambar 2.1. Gambar Rangkaian .........................................................................23

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum :


Adapun tujuan praktikum Perancangan Pengolahan Air Baku Menjadi Air
Bersih adalah :
a. Mengetahui proses pengolahan air baku menjadi air bersih
b. Mampu merancang alat pengolahan air baku menjadi air bersih.

1.2. Landasan Teori


1.2.1. Perancangan Teknologi Reverse Osmosis Dengan Memanfaatkan
Air Efluen Pengolahan Air Limbah Sebagai Bahan Baku Dalam
Upaya Mengefesiensikan Pemakaian Air Bersih Kawasan
Industri MM2100
Pendahuluan
PT Yutaka Manufacturing Indonesia (YMI) sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen otomotif
dimana dalam proses produksi dan support produksinya menggunakan
air. Air yang digunakan dibagi menjadi dua bagian, yaitu : air untuk
kebutuhan produksi, contohnya untuk mendinginkan mesin, mencuci
mesin, dan lain-lain. Sedangkan Air untuk kebutuhan support
produksi, contohnya untukmenyiram tanaman, flushing toilet, cuci
tangan, wudhu, pencucian kendaraan dan untuk keperluan cleaning
service. Air di PT YMI di pasok dari Kawasan Industri MM2100
dimana setiap bulannya ada biaya yang harus dibayarkan oleh
perusahaan sejumlah aktual pemakaian air. Data pemakaian air bersih
dan pembuanganair efluen PT YMI selama Januari – Juni2016 tersaji
pada gambar 1. Data rata – ratapemakaian air bersih secara
keseluruhan diPT.YMI untuk semester pertama tahun2016 adalah
5.172,83 m3,diman hargauntuk pemakaian air bersih dari kawasan
MM2100 sebesar 0,45 USD per m3.

1
Sedangkan data rata – rata pembuangan air efluen secara
keseluruhan di PT.YMI untuk semester pertama tahun 2016 adalah
1.696,83 m3, dimana harga untuk pembuangan air efluen kekawasan
MM2100 dikenai biaya sebesar 0,55 USD per m3, sehingga total biaya
rata-rata per bulan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemakaian
air bersih dan pembuangan air efluen sebesar Rp 44.023.904 (dengan
asumsi 1 USD = Rp13.500).

Gambar 1.1.Grafik Air Bersih dan Efluen PT YMI


PT YMI sebagai bagian dari grup Astra berusaha untuk
menjadi "Green Company" melalui program AGC(Astra
GreenCompany) dimana salah satu penilaiannya adalah adanya
program daur ulang air limbah sebesar 30% per bulan yang tujuannya
untuk penghematan atau efisiensi pemakaian air. Disamping hal itu,
untuk bersaing di era globalisasi, maka manajemen juga menargetkan
adanya penghematan energi minimal 5 % per bulan, termasuk
diantaranya adalah penghematan atau efisiensi pemakaian air.
Diharapkan dengan penerapan teknologi reverse osmosis, dapat
berakibat pada semakin rendahnya biaya pemakaian air bersih dan
pembuangan air efluen di perusahaan yang mana sepaham dengan
target dari management dan tuntutan kebijakan lingkungan.

2
Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai, yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui teknologi yang tepat digunakan dalam upaya efisiensi air bersih.
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkansetelah dilakukannya penerapan
teknologi reverse osmosis terhadap biaya pemakaian air bersih dari kawasan
industri.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi
reverseosmosis terhadap beberapa biaya untuksetiap bulannya seperti:
pengeluaran(operasional dan spare part), pemasukan, dan keuntungan.
Metode YangDigunakan
Untuk dapat melakukan penelitian ini, maka data yang
diperlukan adalah data pemakaian air bersih, data biaya pembuangan
air efluen pengolahan air limbah, data nilai parameter air efluen
pengolahan air limbah (WWT), serta data spesifikasi sistem RO
(Reverse Osmosis). Data-data tersebut akan dihitung dan dianalisis
menggunakan metode-metode di bawah ini:
Teknologi Reverse Osmosis
Reverse Osmosis (R.O) adalah suatu prosespembalikan dari
proses osmosis. Peristiwa osmosis Gambar 1.2

Gambar 1.2. Proses osmosis

3
adalah proses perpindahan larutan dari larutan dengan
konsentrasi zat terlarut rendah menuju larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi.
Analisis Kelayakan Investasi
Aspek finansial atau aspek keuangan dalam studi kelayakan
merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Penentuan kelayakan suatu usaha berdasarkan
kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan dengan
menggunakan alat ukur, yaitu:
1. Payback Period (PP)
Payback Period adalah suatu metodeberapa lama investasi
akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi(initial cashinvestment) dengan menggunakan
alirankas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara
initial cashinvestment dengan cash flownya yanghasilnya
merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan disetujui
apabila payback period nya lebih cepat atau lebihpendek dari
payback period yang disyaratkan oleh perusahaan. Rumus payback
period jika arus kas dari suaturencana investasi atau proyek sama
jumlahnya setiap tahun.Secara matematik rumusnya adalah sebagai
berikut:
Investasi Awal
Payback Period = 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡−𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 ....pers(1)

Keunggulan metode ini adalah sebagai berikut :


a. Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana.
b. Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi.

4
2. Net Present Value (NPV)
Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai
sekarang dari uang dengan aliran kas bersih operasional atas
investasi selama umur ekonomis termasukterminal cash
flowdengan initial cash flow (initial investment). Secara matematik
rumus untuk NPV :
NPV = - I + AB (P/A,i,N) + S (P/F,i,N) – AC (P/A,i,N) – OHn
(P/F,i,N) ........pers.(2)
Dimana :
I : Nilai investasi awal
AB: Keuntungan yang diperoleh per tahun
AC : Biaya perawatan per tahun
S: Nilai sisa alat
OHn: Biaya perbaikan pada tahun ke-n
I: Suku bunga
N : Umur ekonomis
P/A : Present Worth Uniform Series Payment
P/F : Present Worth Single Payment.
Kriteria keputusan penggunaan metode NPV adalah sebagai
berikut :
1. Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka rencana investasi
diterima.
2. Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka rencana investasi
ditolak.
Keunggulan dari metode NPV adalah :
1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang.
2. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.
3. Memperhitungkan nilai sisa proyek.

5
Perancangan Teknologi Pengolahan Air dan Analisis Biaya
Setelah seluruh data telah didapatkan dan analisis kelayakan
investasi sudah dilakukan maka yang hal yang dilakukan selanjutnya
adalah sebagai berikut:
1. Perancangan Teknologi Pengolahan Air Dari hasil analisis kelayakan
investasi,kemudian dilakukan perancangan teknologi pengolahan air
bersih yaitu merancang tata letak sistem pengolahan air, saluran pipa,
dan bak penampungan air hasil pengolahan. Setelah rancangan jadi,
kemudian mencari beberapa subkontraktor untuk melakukan tender
harga dan subkontraktor yang terpilih berhak atas pengerjaan proyek
ini.
2. Analisis Data
Setelah data-data dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan
seperti :
a. Menghitung pencapaian target efisiensi pemakaian air bersih dan
pembuangan air efluen.
b. Menghitung biaya operasional (biaya listrik dan spare part) dan
biayapemasukansehinggadiperolehkeuntungan dari pengoperasian
teknologi pengolahan air.
3. Evaluasi Hasil
Dengan mengukur hasil pengolahan air limbah dari segi kemampuan
dalammenurunkan sifat fisika, kimia dan, biologi. Alat pengendalian
kualitas dari teknologi ini berupa instruksi kerja, checksheet dan jadwal
preventif.
Hasil Dan Pembahasan
Pemilihan Alternatif Teknologi
Pemilihan alternatif teknologi untuk proses pengolahan air bersih
yang memanfaatkan air efluen WWT PT.YMI sebagai bahan baku harus
memperhatikan berbagai aspek yang berguna untuk mendukung proyek
ini. Pemilihan alternatif teknologi tersaji pada tabel 1.

6
Tabel 1.Alternatif Teknologi Pengolahan Air

7
yang meliputi Efluen WWT diproses dengan Reverse Osmosis,
Efluen WWT diproses dengan Reverse Osmosis , Karbon aktif dan
Mikrofiltrasi, Efluen WWT diproses dengan Reverse Osmosis, Karbon
aktif, Mikrofiltrasi dan Ultra Violet. Adapun perbandingan ketiga alternatif
metode pengolahan air bersih adalah sebagai berikut :
1. Alternatif Teknologi 1
Alternatif ini menggunakan reverseosmosis untuk mengolah air
efluenmenjadi air bersih yang memenuhi parameter air bersih untuk
industri. Namun beban kerja dari alternatif teknologi ini terlalu berat
dikarenakan nilai parameter air efluen bervariasisehingga menyebabkan
membran reverse osmosis sering tersumbat.Penyumbatan pada
membran reverse osmosis pula yang menyebabkan biaya perawatan
untuk sistem ini menjadi mahal diantara ketiga alternatif yang ada.
2. Alternatif Teknologi 2
Alternatif ini menggunakan reverseosmosis, karbon aktif, dan
mikrofiltrasi untuk mengolah air efluen menjadi air bersih yang
memenuhi parameter air bersih untuk industri. Beban kerja
darialternatif teknologi ini ringan dikarenakan adanya karbon aktif yang
berfungsi untuk menurunkan penyebab kerak dan mikrofiltrasi yang
berfungsi untuk menyaring partikel berukuran 1 mikron. Air hasil
pengolahan ini tidak bisa digunakan untuk kegiatan wudhu, namun hal
ini bisa diabaikan karena presentase pemakaiannya terlalu kecil jika
dibandingkan dengan kegiatan yang perhitungan lain. Biaya perawatan
untuk alternatif ini paling murah diantara ketiga alternatif.
3. Alternatif Teknologi 3
Alternatif ini menggunakan reverse osmosis, karbon aktif,
mikrofiltrasi, dan ultraviolet untuk mengolah air efluen menjadi air
bersih yang memenuhi parameter air bersih layak minum. Beban kerja
dari alternatif teknologi ini ringan dikarenakan adanya karbon aktif
yang berfungsi untuk menurunkan penyebab kerak, mikrofiltrasi yang
berfungsi untuk menyaring partikel berukuran 1 mikron, dan ultraviolet

8
yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Air hasil pengolahan ini bisa
digunakan untuk kegiatan wudhu. Biaya investasi awal untuk alternatif
ini paling mahal diantara ketiga alternatif yang ada dengan biaya
perawatan setiap bulan pada tingkat sedang.
Perhitungan Net Present Value & Pemilihan Alternatif Terbaik
Berdasarkan ketiga alternatif teknologi pengolahan air, kemudian
dihitung investasinya dengan menggunakan NetPresent Value,
sebagaimana padapersamaan (2), yang hasilnya disajikan pada tabel 2.
Setelah dilakukan perhitungan NPV terhadap ketigaalternatif teknologi
tersebut, maka didapatkan bahwa alternatif 2 dan alternatif 3 bernilai
positif sehingga teknologi ini layak untuk dilakukan investasi sedangkan
alternatif 1 bernilai negatif sehingga teknologi ini tidak layak untuk
dilakukan investasi. Berdasarkan 2 alternatif solusi yang bernilai positif,
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis incremental rate of return
(Incremental IRR) untuk memilih alternatifyang paling ekonomis.
NPV(3-2)P/A i%= -(Selisih Investasi) + (Selisih Untung) x (P/A,i%, N) = 0
= -(297.100.000-282.100.000) + (183.446.460-181.586.460)
x P/A,i%
= -(15.000.000) + (1.860.000) x P/A, i%
− 15.000.000
=
− 1.860.000
= 8,0645

9
Tabel 2. Hasil Perhitungan NPV

Jika dilihat pada tabel suku bunga,nilai 8,0645 berada pada persentase 4% -
5%, kemudian dilakukan interpolasi untuk mendapatkan angka yang pasti.
Perhitungan Interpolasi :
X –
X1 Y – Y1 X – 4% 8,0645 – 7,7217
4,8%
X2 – Y2 –Y1 5% - 4% 8,1109 – 7.7217
X1
Karena i% perhitungan (4,8%) lebih kecil dari i% acuan (7%), maka yang
dipilih adalah alternatif teknologi 2. Untuk menjaga sisi objektifitas
kelayakan dan konsistensi dari suatu investasi, maka dilakukan juga
penilaian oleh Manager PSE dan seorang peneliti eksternal terhadap ketiga
alternatif teknologi pengolahan air tersebut dengan parameter berbagai
aspek seperti yang tersaji pada tabel 3, dimana alternatif teknologi 2
memiliki skor terbesar yaitu 3,85 sehingga memperkuat pilihan sesuai hasil
perhitungan NPV dan IRR. Setelah diperkuat oleh data-data diatas maka
didapatkan bahwa alternatif teknologi 2 memiliki nilai terbaik sehingga
teknologi ini akan diterapkan di PT YMI untuk proses pengolahan air bersih
dengan memanfaatkan air efluen sebagai bahan baku.

10
Tabel 3.Penilaian Ketiga Alternatif Teknologi Pengolahan Air

Aspek Penilaian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Bobot
(B)
Nilai (N) BxN Nilai (N) BxN Nilai (N) BxN

Kebutuhan (need) 0.25 4 1.00 4 1.00 5 1.25

Harga (price) 0.35 4 1.40 3 1.05 2 0.70

Keandalan
0.20 3 0.60 4 0.80 4 0.80
(reliability)

Pencegahan
0.20 2 0.40 5 1.00 4 0.80
(preventive)

Total 1.00 3.40 3.85 3.55

Keterangan : 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak baik; 3 = sedang; 4 = baik; 5


sangat baik.
1. Rancangan Penampungan Air Bersih dan Rangkaian Pipa
Untuk membantu kelancaran pendistribusian air bersih di seluruh area PT
YMI, maka dibuatkan suatu penampungan air bersih yang terpusat.
Penampungan air bersih dapat dilihat pada gambar 1.3 yang memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
a. Torn Air
1. Kapasitas : 5000 L
2. Bahan : Polipropilen + Coating
b. Rangka Tiang
1. Kaki-kaki : IWF 200 x 100 x 5.5 x 8 mm
hasil pengujian: 0,0098 → OK.
2. Hor. Bracing :UNP 150 x 75 x 6.5 mm, hasil pengujian: 0,0043 → OK
3. Bracing: ES 60 x 60 x 6 mm, hasil pengujian: 0,074 → OK

11
(a) (b)
Gambar 1.3. (a) Water Torn (b) Water Torn Tampak Atas
Dalam mendistribusikan air diperlukan sebuah sistem perpipaan.
Sistem perpipaan yang akan dibuat meliputi instalasi pipa saluran dari
WWT menuju saluran flushing toilet area produksi, office, lobby, klinik,
dan receiving. Lalu saluran pipa tempat istirahat area depan dan belakang.
Lalu saluran pipa menuju area penyiramantanaman di dekat area kantin,
taman belakang, dan security. Lalu saluran pipa pada kolam ikan dan pool
painting. Lalu saluran pipa pada tempat pencucian mobil. Pada gambar 1.4
tersaji denah perpipaan dari PT YMI untuk mengalirkan air hasil
pemurnian dari sistem R.O ke unit-unit sumber air.

Gambar 1.4.Diagram Alur Pipa Air Bersih PT YMI

12
Performa Pemakaian Air dan Pencapaian Target
Pada gambar 1.5 tersaji data rata-rata pembuangan air efluen dan
pemakaian air bersih PT YMI selama tahun 2016.Dengan mengambil data
setelah massproduction, maka bisa dilakukan sebuahperhitungan untuk
melihat pencapaian efisiensi, yaitu :

Gambar 1. 5. Grafik Rata-Rata Pemakaian Air Bersih dan Pembuangan


Air Efluen Per Bulan
1. Efisiensi Pemakaian Air Bersih
(Pemakaian air sebelum−Pemakaian air sesudah)
% efisiensi = Pemakaian air sebelum
x 100 %
5172,83 m3 − 3362,50 m3
= x 100 %
5172,83 m3

= 34,99 %
1. Efisiensi Pembuangan Air Efluen
(Pemakaian air sebelum−Pemakaian air sesudah)
%efisiensi = x 100 %
Pemakaian air sebelum
1696,83 m3 − 0 m3
= 1696,83 m3
x 100 %

= 100 %
Pencapaian efisiensi untuk pemakaian air bersih yaitu sebesar
34.99%. Pencapaian ini melebihi target yang diberikan oleh pihak
manajemen yaitu sebesar 5% . Sedangkan pencapaian efisiensi untuk
pembuangan air efluen yaitu sebesar 100%. Pencapaian ini melebihi
target yang diberikan oleh pihak manajemen dan tim internal audit
AGC yaitu sebesar 30%.

13
Analisis Biaya
Berikut adalah rincian operasional sistem Reverse Osmosis (RO):
1. Waktu Operasional = 16 jam per hari, 26 hari kerja per bulan.
2. Pompa Feed Water = 1100 watt = 1.1 kW
3. Pompa Booster = 4000 watt = 4 kW
4. Pompa Transfer = 1007 watt = 1.07 kW
5. Asumsi Harga Listrik = Rp 1.500 per kWH.
Maka konsumsi listrik yang digunakan oleh sistem RO adalah :
1. Konsumsi Total Pompa = (1.1 + 4 + 1.07) kWH = 6.17 kWH
2. Lama Pemakaian = 6.17 kW x 16 =98.72 kWH.
3. Biaya Listrik = 98.72 kWH x Rp1.500 /kWH
= Rp 148.080 / hari
=Rp 148.080 x 26 = Rp 3.850.080,-/bulan.
Sedangkan biaya perawatan dari sistem RO per bulan, meliputi biaya
penggantian dan pembersihan spare part dari alat RO, serta biaya man power.
Adapun Perincian biayaadalah sebagai berikut :
a. Biaya Penggantian Membran = Rp.5.000.000
b. Biaya PenggantianMikrofiltrasi = Rp.9.00.000
c. Biaya Karbon Aktif = Rp.9.00.000
d. Biaya Analisa Lab.Eksternal = Rp.5.00.000
e. Biaya lembur 2 Man Power = Rp.7.200.000
Total = Rp.7.620.000,- / bulan
Total biaya operasional per bulan adalah biaya energi listrik ditambah
dengan biaya perawatan sistem RO, yaitu Rp 3.850.080,- + Rp 7.620.000,-
= Rp 11.470.172,- / bulan.
Analisis Payback Period
Analisis payback period bertujuan untuk mengetahui pada bulan ke
berapa terjadinya kondisi titik balik modal, dimana perhitungannya
menggunakan persamaan (1).
Diketahui :
a. Investasi Awal: Rp 282.100.000

14
b. Benefit : Rp 23.591.675
c. Operational : Rp 11.470.172
Perhitungan Payback Period (PP) :
Investasi Awal
Pp = 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 – 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑎l

282.100.000
Pp = 23.591.675 – 11.470.172
= 23,27 bulan ≈ 24 bulan
Jika dihitung dari awal produksi massal pemurnian air yaitu bulan
oktober 2016 maka payback period akan terjadi pada bulan Oktober 2018.
2. Pengendalian Kualitas Sistem
Pengolahan Air
Untuk menjaga performa dari teknologi RO yang telah diterapkan,
maka dilakukan beberapa pengendalian kualitas, antara lain meliputi
sebagai berikut:
a. Instruksi Kerja (IK)
b. Daily Control Checksheet
c. Jadwal Pencegahan
d. Troubleshooting
e. Pengujian Laboratorium Eksternal.
Kesimpulan
Proyek pengolahan air bersih di PT. YMI, yang harus dilaksanakan
adalah teknologi pengolahan air berdasarkan alternatif teknologi 2 yang terdiri
dari rangkaian reverse osmosis yang mampu menyaring partikel sampai ukuran

10-4µm , karbon aktif dan mikrofiltrasi berfungsi untuk mencegah pemampatan

pada membran reverse osmosis (fouling). Alternatif teknologi ini memiliki


efisiensi pemakaian air bersih sebesar 34.99% dengan biaya operasional dan
pemakaian spare part sebesar Rp 11.740.172,- /bulan, serta pemasukan dengan
teknologi ini sebesar Rp 23.591.675,- /bulan sehingga menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 12.121.503,- /bulan. Hal ini sangat bermanfaat bagi
perusahaan karena tidak harus mengeluarkan biaya untuk pembuangan limbah

cair yang berharga 0,55 USD untuk 1 m3 limbah.

15
1.2.2 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia (H2O) satu
molekul air memiliki dua atom hidrogen kovalen terkait pada atom
oksigen tunggal.Air muncul di dalam semua tiga negara umum dari
materi dan dapat mengambil berbagai bentuk di bumi uap air dan
awan dilangit, air laut dan gunung es dilautan kutub, gletser dan
sungai-sungai di pegunungan, cairan pada alkuiferdalam tanah. Pada
suhu dan tekana yang tinggi seperti di pedalaman planet raksasa, ia
berpendapat bahwa air dan air ionik dimana molekul terurai menjadi
sub ion hidrogen dan oksigen dan pada tekanan bahkan lebih tinggi
sebagai air superionik dimana oksigen mengkristal tetapi ion hidrogen
mengapung dengan bebas dalam kisi oksigen.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan
oleh apapun juga.Tanpa air manusia,hewan dan tanaman tidak akan
dapat hidup. Air dibumi dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada dibawah permukaan tanah,
air tanah dapat kita bagi menjadi dua yakni air tanah preatis dan air
tanah artesis.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan
dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita.Contoh air permukaan
seperti laut, sungai, danau, kali, empang dan lain sebagainya.Air
permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu perairan darat
dan perairan laut.
1.2.3. Pengolahan Air
Pengolahan air merupakan suatu proses yang digunakan untuk
membuat sumber air baku atau air limbah menjadi air yang dapat
diterima bagi pengguna akhir sesuai dengan standar yang dibutuhkan
termasuk air bersih,air minum,air untuk proses industri,air pengobatan
dan air untuk keperluan lainnya.

16
Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi dengan
berbagai zat-zat berbahaya berbahaya bagi kesehatan yang berasal dari
limbah industri, saluran selokan dan pertanian seperti Total Suspended
Solid (TSS), zat-zat organik, timbal dll.Kekeruhan berfluktuasi cukup
tinggi dipengaruhi oleh musim.Pada musim penghujan kekeruhan
tinggi.Dengan kualitas seperti itu, pengolahan air yang diperlukan
adalah jenis pengolahan lengkap, yang meliputi pengolahan fisik,
kimia dan bakteriologis. Untuk itu diperlukan unit pengolahan air
bersih secara lengkap, mulai dari intake (bangunan penangkap air),
bak pengendap/sedimentasi I, bak koagulasi, bak flokulasi, bak
sedimentasi/pengendap II,saringan pasir cepat, pembubuhan
desinfektan.
Dalam dunia kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan,
perhatian air dikaitkan sebagi faktor perpindahan/penularan penyakit
(agent).Beberapa penyakit menular seperti typhusabdominalis,
cholera, dysentri baciller adalah beberapa jenis penyakit yang bisa
ditularkan oleh air.Selain itu peracunan logam juga terjadi melalui
media air.Saat ini masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian
khusus bagi negar-negara maju maupun negara berkembang seperti
Indonesia.Masalah air bersih adalah masalah yang sering
menghampiri, mulai dari kurang tersedianya sumber air bersih, tidak
terjadinya pemerataan pelayanan penyediaan air bersih khususnya di
daerah pedesaan, belum dimanfaatkan secara maksimal sumber-
sumber air bersih, hingga sumber-sumber air bersih yang telah
tercemari limbah di kota-kota besar.Air bersih adalah air yang
memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak,
mandi dan energi.Air sebagai salah satu faktor essensial bagi
kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air
dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut:

17
a. Jernih/tidak berwarna.
b. Tidak berbau.
c. Tidak berasa.
Sementara menurut ketentuan umum No.416/Menkes/PER/IX/1990,
air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu.
1.2.4. Perancangan Alat Pengolahan Air Bersih
Perencanaan instalasi air bersih dan limbah adalah salah satu
bagian yang penting dalam masalah utilitas bangunan atau pun
gedung. Air bersih sebagai bagian yang bersifat vital bagi kehidupan
manusia, keberadaannya adalah mutlak, sehingga perencanaan dan
instalasinya pada bangunan harus dipersiapkan secara optimal,
begitupun pengolahan limbah, karena jika tidak adanya pengaturan,
akan menimbulkan masalah nantinya pada bangunan.
Sub bidang air minum Direktorat Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang
bertujuan meningkatkan pelayanan air minum di perdesaan maupun
perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air
selain itu meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam
pembangunan air minum di perkotaan.
Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum dan fleksibel,
artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.Muatan
yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan
penilaian saat dilakukan penganggaran.
Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan
tatanan program pada RPJMN. Karena apa yang dituangkan dalam
RPJMN, baik di pusat maupun daerah harus menjadi perhatian dan
acuan melakukan pemrograman.
Sasaran program komponen air minum dibuat untuk mengisi
kesenjangan kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam
RPJMN dan kondisi yang diinginkan pada sasaran kebijakan

18
RPJMN, selain itu harus menunjang dan memenuhi kebutuhan
pembangunan ekonomi daerah atau kota bersangkutan.
Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan
Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-
SPAM) yang ada di Kabupaten/Kota, untuk daerah yang belum
mempunyai RI-SPAM hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM
terlebih dahulu untuk jangka waktu sekurang-kurangnya selama 15
tahun.Agar supaya sistem penyediaan air minum di dalam bangunan
gedung (plambing air minum) dapat berfungsi secara optimal, maka
perlu memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah :
a. Syarat kualitas
b. Syarat kuantitas
c. Syarat tekanan
A. Syarat kualitas
Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk
kedalam sistem plambing air minum, harus memenuhi syarat
kualitan air minum, yaitu syarat fisik, syarat kimiawi, dan syarat
bakteriologi, yang sesuai dengan peraturan pemerintah, dalam hal
ini Departmen Kesehatan.
B. Syarat kuantitas :
Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk
kedalam sistem plambing air minum, harus memenuhi syarat
kuantitas air minum, yaitu kapasitas air minum harus mencukupi
berbagai kebutuhan air minumbangunan gedung tersebut.
C. Syarat tekanan
Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan
kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapat
menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat
kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan
timbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisar
dalam suatu daerah yang agak lebar dan bergantung pada

19
persyaratan pemakaian atau alat yang harus dilayani Tekana air
yang berada pada sistem plambing (pada pipa) tekanannyaharus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

20
BAB II
METODOLOGI
2.1. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Ember : 1 buah
2. Beaker glass 1000 ml : 2 buah
3. Toples : 1 buah
4. Kran Air : 1 buah
5. Serbet : 2 buah
B. Bahan
1. Batu besar : ½ kg
2. Ijuk : 300 gr
3. Pasir halus : ½ kg
4. Busa filtrasi :1m
5. Pasir kasar : 1 ½ kg
6. Arang : 500 gr
7. Karbon aktif : 300 gr
8. Tawas : 1 ½ kg
9. Kerikil : ½ kg
10.Zeolit : 300 gr

21
C. Fungsi Alat dan Bahan
1. Ember berfungsi sebagai tempat air yang akan diuji.
2. Beaker glass berfungsi sebagai tempat air sebelum dan sesudah diuji.
3. Wadah (toples) berfungsi ebagai tempat untuk meletakan semua bahan
filtrasi.
4. Kran Air berfungsi untuk mengeluarkan air yang telah di filtrasi.
5. Serbet berfungsi untuk tempat mengeringkan atau meletakkan alat.
6. Pasir Kasar berfungsi untuk menyaring kotoran yang halus.
7. Batu besar berfungsi unuk menyaring kotoran kotoran yang kasar yang
terdapat pada permukaan air
8. Busa filtrasi berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang masih
terikut oleh air
9. Tawas berfungsi untuk menggumpalkan kotoran kotoran pada proses
penjernihan air
10. Zeolit berfungsi menghilangkan kotoran-kotoran kandungan kimia.
11. Ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran yang lebih kasar.
12. Batu kerikil berfungsi sebagai bahan penyaring dan membantu aerosi
oksigen.
13. Arang berfungsi untuk menghilangkan rasa dan bau pada air
14.Karbon aktif berfungsi untuk menyerap atau mengabsorpsi setiap
kontaminan yang melaluinya

22
D.Gambar Rangkaian

Gambar 2.1. Gambar Rangkaian

23
2.2. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah:
A. Prosedur Perancangan Alat
1. Alat dan bahan disiapkan.
2.Bahan-bahan yang akan digunakan dibersihkan.
3.Kemudian bagian atas galon dipotong dengan rapi.
4. Lalu batu kerikil besar dimasukkan ke dalam galon (wadah).
5. Busa dimasukkan ke dalam galon yang telah ddisediakan.
6. Lalu tambahkan ijuk kedalam galon tersebut.
7. Arang dimasukkan kedalam galon yang berisi bahan-bahan yang telah
dimasukkan kedalam galon tersebut.
8. Setelah itu dilapisi dengan busa sampai arang tertutupi dengan rata.
9. Pasir ditambahkan kedalam galon tersebut.
10. Lalu dilapisi dengan busa kembali sampai tertutup merata.
11. Ijuk dimasukkan kedalam galon yang telah beisi bahan-bahan yang
telah dimasukkan sebelumnya.
12. Kerikil kecil ditambahkan kedalam galon tersebut.
13. Busa dimasukkan kedalam galon yang telah disediakan.
14. Kerikil sedang ditambahkan kedalam galon tersebut.
15.Setelah itu ijuk diasukkan kedaam galon sebagai lapisan terakhir
didalam galon tersebut.
B.Prosedur Penjernihan Air
1. Setelah alat selesai dirangkai,alat diuji dengan menggunakan sampel
air pencucian ijuk.
2. Sampel (air kran) dimasukkan ke dalam alat penjernih air.
3. Kran alat penjernih air dibuka, lalu air hasil penjernihan ditampung
menggunakan beaker glass.
4. Setelah itu air hasil filtrasi dibandingkan dengan sampel sebelum
dimasukkan kedalam alat penjernih.
5. Apabila air hasil filtrasi sama dengan sampel maka alat dirangkai
kembali sampai di peroleh air hasil filtrasi.

24
6. Setelah itu hasil filtrasi dan sampel diberi label pada masing-masing
beaker glass.
C. Prosedur Menghitung Debit Air
1. Sampel (air kran) sebanyak 2 liter kedalam alat penjernih air.
2. Kran dan stopwatch dihidupkan secara bersamaan
3. Air hasil filtrasi di tampung dalam waktu 1 menit
4. Air hasil filtrasi diukur menggunakan gelas ukur 50 ml
5. Lalu di hitung debit air yang di peroleh dalam waktu 1 menit
6. Air yang tersisa pada alat penjernih air ditampung kembali dan di ukur
volume (volume total).

25
BAB III
DATA & PENGOLAHAN DATA

3.1.Data Pengamatan
Tabel 4. Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih
No. Nama Sampel Volume Masuk Volume Waktu
(ml) (ml) Keluar (ml) (menit)

1 Air sungai 1000 ml 980 ml 7,67

2 Air sungai 1000 ml 100 ml 0,2

3.2.Pengolahan Data
Menghitung Impurities
Impurities= Volume air yang masuk – Volume air yang keluar
= 1000 ml – 980 ml
= 20 ml
Menghitung debit air
volume air keluar / volume air masuk
Q=
waktu
0,1
L
Q = o,21menit

Q = 0,5 L/menit

26
BAB IV
PEMBAHASAN
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh
apapun juga. Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk
bumi (zat padat, air dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan
sisanya 30% berupa daratan (dilihat dari permukaan bumi). Air kotor adalah air
yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil
pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah
tangga dan lain-lain
Cara sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan air bersih
adalah dengan membuat saringan air sederhana. Dalam praktikum yang
dilakukan, dalam perancangan alat dengan metode penyaringan sederhana yang
dirancang, dibuat dengan aqua galon 5 liter dan dibuat alirarnya (keran), dan yang
terdiri dari kerikil besar sebanyak 1 kg, busa 3 bungkus, arang aktif, pasir halus,
pasir, ijuk. Adapun kegunaan dari bahan-bahan tersebut ialah kerikil berfungsi
untuk menyaring material-material yang berukuran besar, arang aktif berfungsi
untuk mengilangkan bau,warna,zat pencemaran dalam air, busa berfungsi
penyaringan air, pasir halus berfungsi sebagai pengendap kotoran yang berukuran
kecil yang lolos dari ijuk, ijuk berfungsi sebagai penyaring kotoran halus. Dengan
bahan itu dapat menghasilkan air yang jernih dari sampel sebelumnya. Adapun
sempel yang digunakan yaitu air keran sebanyak 2 liter dengan warna sampel
kuning keruh. Setelah mengalami penyaringan dalam alat yang dirancang hasilnya
air menjadi jernih (bening) dan volumenya yang di dapat sebanyak 0,98 liter serta
debit air sebanyak 0,5 Liter/menit.

27
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahan-bahan sederhana dan mudah didapat dapat digunakan sebagai alat
filtrasi air yang cukup baik.
2. Dari praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan sempel air
keran yang berwarna kuning keruh sebanyak 1 Liter, didapat hasil dengan
volume 0,98 liter dengan warna air jernih / bening.
3.Dari praktikum yang telah dilakukan debit air yang diperoleh 0,5 liter/menit
dengan volume Total 980 liter.

5.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya sebelum merangkai alat filtrasi,
terlebih dahulu dilakukan pencucian setiap bahan yang akan digunakan
karena hal tersebut mempengaruhi hasil dari filtrasi

28
DAFTAR PUSTAKA

Ign, Suharto, Prof. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Moore, Jhon T. Kimia For Dummies. Bandung : Pakar Raya.

Prayudi, Tibin R. 2012. Pengaruh Campuran Fly Ash Dan Pasir Kuarsa Sebagai
Media Saringan Leachate Sampah Terhadap Waktu Peresapan,
Warna,Fe, Zn Dan Cu.Bandung : Pusat Litbang Permukiman.

Sihombing, Juna.2018. Penuntun Praktikum Pengolahan Air dan Limbah Industri.


Medan : PTKI.

Syafei, M. Yani, dkk. 2018. Perancangan Teknologi Reverse Osmosis Dengan


Memanfaatkan Air Efluen Pengolahan Air Limbah Sebagai Bahan Baku
Dalam Upaya Mengefisiensikan Pemakaian Air Bersih Dari Kawasan
Industri Mm2100. Bekasi : Universitas Presiden.

Anda mungkin juga menyukai