Anda di halaman 1dari 33

ALESSANDRO VOLTA

Lahir 18 Februari 1745, Como, Kadipaten Milan, (hari


ini Italia)

Meninggal 5 Maret 1827 (umur 82) Como, Lombardia–Venesia


(hari ini Italia)

Kebangsaan Italia

Bidang Fisika dan kimia

Dikenal karena Penemuan sel listrik, Penemuan metana, Volt,


Tegangan listrik, Voltmeter

Penghargaan Medali Copley (1794), Légion d'honneur


Orde Mahkota Besi
A. Masa Kecil dan Remaja Alessandro Volta
Terlahir sebagai kalangan keluarga terpandang, namun tidak kaya, saat
umurnya beranjak empat tahun, Volta kecil belum menunjukan kepintaraanya,
bahkan keluarganya merasa khawatir, karena saat itu ia tidak banyak bicara dan
bercakap-cakap seperti anak seumurannya.

Ketika umurnya tujuh tahun, ayahnya wafat dengan meninggalkan


sejumlah utang. Volta kala itu memperoleh pendidikan di rumah oleh pamannya
hingga berumur 12 tahun. Kemudian, dia pun disekolahkan oleh pamannya di
asrama keagaamaan, dimana anak yang bersekolah disana tidak dipungut biaya
seperserpun, namun mereka dipaksa untuk menjadi seorang pendeta.

Keluarga lainnya, khusus ibunya tidak menginginkan hal itu, sehingga


Volta dipindahkan ke Benzi Seminary, hingga usianya menginjak 18 tahun. Pihak
keluarga, menginginkan Alessandro Volta menjadi seorang pengacara, namun di
dalam diri Volta, ada ketertarikan terhadap “mekanisme bagaimana dunia
bekerja”, maka ia pun memutuskan untuk menjadi seorang peneliti/ilmuan.

Walaupun sejak kecil Volta lambat belajar bahasa Italia, Volta dewasa
dianugerahi kemampuan bahasa asing lainnya, seperti latin, prancis, inggris dan
jerman. Semua ini berkat pembelajaraanya selama empat tahun di sekolah
keaagamaan sebelumnya. Bekal ini berguna bagi kehidupan Volta nanti kelak,
saat ia keliling Eropa dalam berdiskusi dengan para ilmuan lainnya.

Saat umur 18 tahun, Alessandro volta telah sanggup bertukar pendapat


dengan sejumlah ilmuan kelistrikan, seperti Jean-Antoine Nollet di Paris,
dan Giambatista Beccaria di Turin. Saat itu, Beccaria tidak suka dengan
beberapa pendapat Volta, dan menyarankan Volta lebih banyak bereksperimen
lagi. Sebagai jawabannya, ketika Volta mengerjaan disertasi pertamanya, ia
mendedikasikan tulisannya untuk menghadapi tantangan Beccaria.
B. Awal Karir Sebagai Pendidik, Ilmuan hingga Penemu

Awal karir Alessandro Volta, dimulai saat ia aktif bertukar pendapat lewat
surat dengan sejumlah ilmuan. Saat itu umur Volta masih remaja, sekitar 18 tahun
dan baru mahasiswa tingkat pertama.

Saat umurnya 20 tahun, teman baiknya Giulio Cesare Gattoni melihat


semangat Volta yang menggebu-gebu terhadap kelistrikan, maka demi temannya,
ia membolehkan Volta melakukan eksperimen di tempat kerjanya.Sambil
menyelesaikan kuliah, Volta masih saja melakukan tukar pendapat dengan
sejumlah ilmuan, puncaknya saat ia mengerjakan disertasi, ia mengangkat
judul “On the Attractive Force of the Electric Fire, and on the Phenomena
Dependent On it”.

Secara garis besar, isi disertasi Alessandro Volta ini berbicara tentang
gaya tarik-menarik dan tolak-menolak yang terjadi pada listrik statis dipengaruhi
oleh posisi atau jarak antara benda-benda bermuatan, seperti halnya konsep
gravitasi, tentunya ini menunjukan pemikiran Volta dipengaruhi oleh Isaac
Newton, Roger Boscovich, Benjamin Franklin dan Giambatista
Beccaria.Disertasi ini juga sekaligus menanggapi tantangan Giambatista, bahwa
segala asumsi ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan secara eksperimen.

Setelah lulus, ia meneruskan penelitiannya, ia tertarik dengan tulisan


dari Joseph Priestley’s, yang juga seorang peneliti kelistrikan. Volta mempelajari
tulisan Joseph, yang mana isi tulisannya tentang kumpulan penemun para ilmuan
di seluruh Eropa. Selesai mengeyam pendidikan akhirnya nya, Alessandro Volta
diangkat menjadi seorang profesor fisika di Royal School of Como pada 1774, di
usianya 29 tahun. Ia pun mulai mengajar dan melakukan modernisasi pengajaran
di kelas-kelas, dan mewajibkan para siswanya belajar bahasa asing dan ilmu sains
lebih banyak.

Mata pelajaran yang ia fokuskan saat mengajar di Royal School of Como


adalah fisika eksperimental. Walaupun mengajar, Volta tidak lepas dari
kegemarannya bertukar pendapat dengan sejumlah ilmuan, dan yang sering ia
surati ialah Joseph Priestley.Isi suratnya menyebutkan bahwa ia telah berhasil
menyempurnakan alat yang dapat menyimpan muatan sekaligus menjadi sumber
listrik statis, muatan dari alat ini juga dapat ditransfer ke objek lain.

Alat ini tiada lain Electrophorus, sebuah alat yang pernah disinggung
oleh Joseph pada tulisannya, dan pernah di buat Johann Wilcke, namun tidak
sesempurna yang dibuat oleh Volta. Joseph pun mendorong Volta agar terus
melakukan penelitiaannya terhadap listrik.

Pada 1776 atau saat berumur 31 tahun, Volta mengumumkan telah


berhasil mengisolasi suatu gas yang jika didekatkan dengan percikan listrik, gas
tersebut dapat terbakar. Gas ini tiada lain merupkan gas metana. Penemuan ini
dimasa depan dikenal sebagai reaksi kimiawi gas terhadap listrik, dan yang
mendasari timbulnya proses pembakaran di dalam mesin kendaraan.

Penemuan Alessandro Volta tentang electrophorus dan gas metana, ia tulis


dalam jurnal ilmiah dan menerbitkannya hingga ke Swiss dan Prancis, kemudian
ia pun berjumpa dengan ilmuan lainnya dan bertukar pendapat. Sehingga nama
Alessandro Volta lebih dikenal di luar Italia ketimbang di negara asalnya.

Pada tahun 1778, Volta diangkat menduduki kursi kehormatan fisikawan


eksperimental di Universitas Pavia, yang letaknya 85 km dari kota kelahirannya,
Como, dan ia menduduki jabatan ini hampir selama 40 tahun.Pada tahun yang
sama, Alessandro volta berhasil menemukan sebuah benda bermuatan akan
memiliki potensial, dimana semakin banyak muatan yang berkumpul, semakin
tinggi potensialnya.

Setelah menjabat sebagai dewan kehormatan fisika, Volta lebih sering


berkeliling eropa untuk bertemu ilmuan lainnya dan menghadiri berbagai
pertemuan ilmiah, misalnya dalam acara tahunan di Akademi Prancis, disana ia
mendemonstrasikan alat temuannya di hadapan seluruh orang, termasuk Antoine
Lavoiser dan Benjamin Franklinyang dulu ia kagumi.

Berkat jasa-jasanya di bidang kelistrikan, Alessandro Volta terpilih


sebagai anggota Royal Society of London. Bahkan di usianya yang ke-50,
Alessandro Volta di anugerahi penghargaan the Copley Medal oleh Royal Society,
atas kontribusinya “membuka tabir kelistrikan bagi dunia”.

C. Penemuan Tak Disangka, Baterai Pertama Di dunia

Volta sebenarnya tidak sengaja dalam menemukan “Baterai”. Petunjuk


pertama tentang konsep baterai ini sejatinya ditperlihatkan oleh ilmuan Italia
lainnya, namun dalam ranah yang berbeda, ia adalah Luigi Galvani.

Galvani merupakan ahli anatomi. Pada 1780, ia melakukan eksperimen


tentang kaki katak yang sudah mati, yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga
kedua kaki katak terhubung dengan logam.

Saat kedua logam dihubungkan, seketika kaki katak yang tadinya tidak
bergerak tiba-tiba bergerak. Hal ini merupakan penemuan besar, dan Galvani
menyebutnya sebagai “gejala listrik pada hewan”. Dari temuan ini juga yang
menginspirasi Mary Shelley untuk menulis novel sci-fi yang berjudul
Frankenstein.

Berbeda dengan Volta, hal ini justru menginspirasi dia untuk melakukan
eksperimen yang mengarahnya pada penemuan fenomenal, yakni Baterai. Ia
menyadari, bahwa kontak antara dua logam yang berbeda lah yang menyebabkan
terjadinya gerakan pada kaki katak tadi, namun tidak jika menggunakan logam
yang sama.

Kemudian, Volta pun bereksperimen dan mendaftar logam-logam yang


dapat menghasilkan gaya listrik, yang ia sebut gaya elektromotive. Berikut daftar
yang dibuat Volta:
 Seng  Emas
 Timah Hitam  Grapiti
 Timah  Mangan
 Besi
 Tembaga
 Perak
Di atas adalah daftar elektroda pertama yang dibuat. Dengan kata lain,
semakin jauh jarak antara logam, semakin besar beda potensial (tegangan) yang
dihasilkan suatu baterai. Sebagai contoh, batu baterai yang menggunakan logam
seng dan grapiti lebih besar tegangannya dibandingkan batu baterai yang terbuat
dari logam seng-timah.

Tidak sampai disini, Volta menyelidiki terjadinya gerakan pada kaki


katak, tidak hanya disebabkan perbedaan logam saja, namun adanya zat perantara
atau disebut konduktor. Pada katak yang bertindak sebagai konduktor, yakni
cairan/fluida.

Skema Voltaic Pile, gambar knowitall

Kemudian, Volta pun merancang sebuah alat yang ia buat dari kepingan
logam seperti uang terbuat dari seng dan perak, antara kepingan itu diselipkan
kertas atau kain yang sebelumnya direndam oleh cairan garam. Temuan ini ia
sebut Voltaic Pile, batu baterai pertama yang dibuat manusia “Voltaic Pile”,
Menginspirasi Ilmuan Lainnya, Bahkan Napoleon Bonaparte.

Penemuan Alessandro volta ini banyak menginspirasi ilmuan lainnya di


seluruh dunia. Alat yang didesain Volta sangat mudah dibuat oleh siapa saja. Oleh
karena itu, seminggu setelah Royal Society mengumumkan penemuan Volta ini,
ilmuan Inggris, William Nicholson dan Anthony Carlisle membuat alat yang
serupa, yang akan mereka gunakan untuk menguraikan air menjadi hidrogen dan
oksigen, nantinya teknik ini disebut elektrolisis.

Lebih jauh, enam tahun setelah penemuan Voltaic pile, Humphry


Davy membuat alat serupa yang kekuataanya berkali-kali lipat. Ia gunakan alat
tersebut untuk mengisolasi zat baru dari suatu bahan secara listrik. Dari teknik ini,
Davy menemukan berbagai elemen baru, seperti barium, kalsium, dan strontium.

Ilustrasi Allesandro Volta saat menjelaskan voltaic pile di hadapan Napoleon


Bonaparte, gambar vox-cdn

Bahkan, berkat penemuannya ini, Alessandro Volta diundang oleh orang


nomor wahid di Eropa kala itu, Napoleon Bonaparte, untuk langsung
mendemonstrasikan di hadapannya tentang prinsip kerja serta manfaat Voltaic
Pile. Atas kerja kerasnya, Napoleon memberikan gelas aristocratic (bangsawan)
pada Volta.

Pada dasarnya, penemuan Volta menghantarkan kita terhadap kemajuan


teknologi dan kemudahan yang kita rasakan sekarang ini. Sehingga satuan
internasional untuk besaran fisika tegangan adalah “volt”.

REFERENSI

https://en.wikipedia.org/wiki/Alessandro_Volta

Alberto Gigli Berzolari, "Volta's Teaching in Como and Pavia" - Nuova voltiana

Alessandro Volta, Lettere del Signor Don Alessandro Volta … Sull' Aria

Inflammabile Nativa delle Paludi [Letters of Signor Don Alessandro


Volta … on the flammable native air of the marshes] (Milan, (Italy):
Giuseppe Marelli, 1777).
ARTHUR COMPTON
A. Biodata Arthur Compton

Lahir 19 Februari 1859


Ohio, USA

Meninggal 15 Maret 1962


Berkeley,
California

Almamater College of
Wooster (1913)
Princeton
University (1916)

Zaman Filsafat abad ke-19

istri Bey Charity


McCloskey (1916)

 Elias Compton
Orang tua

Arthur Holly Compton adalah seorang fisikawan Amerika yang


memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1927 atas sumbangannya
dalam penemuan sebuah efek yang dinamai menurut namanya (efek Compton). Ia
juga dikenal karena kepemimpinannya di Manhattan Project 's Metallurgical
Laboratory. Ia menjabat sebagai Kanselir dari Washington University di St Louis
1945-1953.
Pada tahun 1919, Compton mendapat beasiswa untuk belajar di luar negeri
dari Dewan Riset Nasional Beasiswa. Dia memilih untuk mengenyam pendidikan
di Cambridge University 's Cavendish Laboratory di Inggris, di sana ia
mempelajari hamburan dan penyerapan dari sinar gamma. Penelitian lebih lanjut
di sepanjang garis-garis ini menyebabkan penemuan efek Compton, yang
menunjukkan partikel sifat radiasi elektromagnetik . Itu adalah penemuan
sensasional pada waktu itu, untuk sifat gelombang cahaya telah baik ditunjukkan,
tetapi gagasan bahwa cahaya dapat memiliki sifat ganda tidak mudah diterima.
Selama Perang Dunia II , Compton merupakan tokoh kunci dalam Proyek
Manhattan yang mengembangkan senjata nuklirpertama. Pada tahun 1942 ia
menjadi kepala Laboratorium Metalurgi, yang bertanggung jawab untuk
memproduksi reaktor nuklir untuk mengubah uranium menjadi plutonium,
mencari cara untuk memisahkan plutonium dari uranium dan untuk merancang
bom atom. Compton mengawasi Enrico Fermi dari Chicago Pile-1, reaktor nuklir
pertama, yang sempat kritis pada 2 Desember 1942. The Metallurgical Laboratory
juga bertanggung jawab untuk desain dan operasi dari X-10 Graphite Reactor di
Oak Ridge, Tennessee . Plutonium mulai diproduksi di Hanford Site reaktor pada
tahun 1945. Setelah perang, Compton menjadi Kanselir Washington University.

Kehidupan awal

Arthur Compton lahir di Wooster, Ohio pada tahun 1892 dari pasangan
Elias dan Otelia Catherine (née Augspurger) Compton. Mereka adalah keluarga
akademik. Elias adalah dekan Universitas Wooster (kemudian The College of
Wooster.

Pada awalnya Compton tertarik pada astronomi, dan mengambil foto


Komet Halley pada tahun 1910. Sekitar tahun 1913, Compton menggambarkan
sebuah eksperimen, dia meneliti gerakan air dalam tabung yang melingkar, hal
tersebut menunjukkan rotasi bumi. Dia lulus dari Wooster tahun itu dengan gelar
Bachelor of Science. Kemudian ia masuk masuk Princeton, di sana ia menerima
gelar Master of Arts gelar pada tahun 1914. Dia kemudian belajar untuk gelar
PhD dalam fisika di bawah pengawasan Hereward L. Cooke, menulis disertasi
tentang "Intensitas refleksi sinar-X, dan distribusi elektron dalam atom ". Ia
meraih gelar PhD pada tahun 1916.

Profesor fisika - Compton kembali ke Amerika Serikat, di sana ia


diangkat sebagai Profesor Fisika, dan Kepala Departemen Fisika di Washington
University di St Louis pada tahun 1920. Pada tahun 1923 ia pindah ke Universitas
Chicago sebagai Profesor Fisika, di sana ia tinggal selama 22 tahun.

B. Efek Compton
Pada tahun 1922, ia menemukan bahwa jika seberkas sinar-X ditembakkan
ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang
gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini
dikenal sebagai " Efek Compton " atau " hamburan Compton ".
Pada efek fotolistrik (Einstein mendapatkan nobel sebagai penemu efek fotolistrik
tahun 1905), cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang
diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih
mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan
sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang
dikenal sebagai efek Compton.

Pada tahun 1923, Compton menerbitkan makalah di Physical Review yang


menjelaskan pergeseran sinar-X. Sinar-X digambarkan sebagai foton yang
bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan).
Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke
arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk
elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang
gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah
terhambur, dinyatakan sebagai:
= panjang gelombang awal,
= panjang gel ombang setelah hamburan,
= konstanta Planck ,
= massa diam elektron ,
= kecepatan cahaya , dan
= sudut hamburan.
Jumlah h / m e c dikenal sebagai panjang gelombang
Compton elektron; itu sama dengan 2,43 × 10 -12 m. Panjang gelombang
pergeseran λ '-. Λ terletak antara nol (untuk θ = 0 °) dan dua kali panjang
gelombang Compton elektron (untukθ = 180 °).

Compton menemukan bahwa beberapa sinar-X tidak mengalami


pergeseran panjang gelombang meskipun tersebar melalui sudut besar; di masing-
masing kasus foton gagal untuk mengeluarkan sebuah elektron. Dengan demikian
besarnya pergeseran ini tidak terkait dengan panjang gelombang Compton
elektron, tetapi untuk panjang gelombang Compton seluruh atom, yang bisa ke
atas dari 10.000 kali lebih kecil. Dalam penelitiannya tersebut Compton
memperoleh Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1927.

1. Sinar-X
Compton meneliti efek dari sinar-X pada natrium dan klorin inti dalam
garam . Dia juga menggunakan sinar-X untuk menyelidiki ferromagnetism,
menyimpulkan bahwa itu adalah hasil dari penyelarasan elektron berputar.Pada
tahun 1926, ia menjadi konsultan untuk Departemen Lamp di General Electric.
Pada tahun 1934, ia kembali ke Inggris sebagai Eastman.
Buku pertama Compton, X-Rays dan Elektron, diterbitkan pada tahun 1926.
Sinar kosmik.

Pada awal 1930-an, Compton telah menjadi tertarik pada sinar kosmik .
Pada saat itu, keberadaan sinar kosmik dikenal tapi asal usul dan sifatnya tetap
spekulatif. Kehadiran sinar kosmik dapat dideteksi menggunakan bola "bom"
yang berisi udara terkompresi atau gas argon dan pengukuran konduktivitas
listriknya. Perjalanan ke Eropa, India, Meksiko, Peru dan Australia memberi
Compton kesempatan untuk mengukur sinar kosmik pada ketinggian yang
berbeda dan lintang. Seiring dengan kelompok lain yang melakukan observasi di
seluruh dunia, mereka menemukan bahwa sinar kosmik adalah 15 persen lebih
intens di kutub daripada di khatulistiwa. Compton menghubungkan hal ini dengan
efek sinar kosmik yang terdiri dari partikel bermuatan.

2. Manhattan Project

Pada bulan April 1941, Vannevar Bush , kepala masa perang Komite
Pertahanan Nasional Penelitian (NDRC), membentuk sebuah komite khusus yang
dipimpin oleh Compton untuk melaporkan program uranium NDRC. Laporan
Compton, yang disampaikan Mei 1941, meramalkan prospek pengembangan
senjata radiologi, propulsi nuklir untuk kapal, dan senjata nuklir menggunakan
uranium-235 atau baru ditemukan plutonium. Pada bulan Oktober ia menulis
laporan lain pada kepraktisan sebuah bom atom. Untuk laporan ini, ia bekerja
dengan Enrico Fermi perhitungan dari massa kritis uranium-235, konservatif
memperkirakan hal itu terjadi antara 20 kilogram (44 pon) dan 2 ton (2,0 ton
panjang, 2,2 ton singkat). Dia juga membahas prospek untuk pengayaan uranium
dengan Harold Urey , berbicara dengan Eugene Wigner tentang bagaimana
plutonium mungkin dihasilkan dalam reaktor nuklir, dan dengan Robert Serber
tentang bagaimana plutonium yang dihasilkan dalam reaktor dapat dipisahkan dari
uranium. Laporannya, disampaikan pada bulan November, menyatakan bahwa
bom itu layak, meskipun ia lebih konservatif tentang kekuatan destruktif
dibanding Mark Oliphant dan rekan Inggris-nya.

C. Filsafat
Compton adalah salah satu dari segelintir ilmuwan dan filsuf untuk
mengusulkan model dua tahap kehendak bebas . Lainnya termasuk William James
, Henri Poincaré , Karl Popper , Henry Margenau , dan Daniel Dennett . [37] Pada
tahun 1931, Compton memperjuangkan ide kebebasan manusia berdasarkan
ketidakpastian kuantum dan menemukan gagasan amplifikasi peristiwa kuantum
mikroskopik untuk membawa kesempatan ke dunia makroskopik. Dalam
mekanisme agak aneh, ia membayangkan batang dinamit melekat pada amplifier-
nya, mengantisipasi Schrödinger kucing paradoks, yang diterbitkan pada tahun
1935.
D. Kematian
Compton meninggal di Berkeley, California karena pendarahan otak pada
tanggal 15 Maret 1962. Ia meninggalkan seorang istri dan anak-anak. Ia
dimakamkan di Pemakaman Wooster di Wooster, Ohio. (Wikipedia).

REFERENSI
Compton, Arthur (1956). Atomic Quest. New York: Oxford University
Press.

https://id.wikipedia.org/wiki/Arthur_H._Compton
ARTHUR EDDINGTON

A. Biodata Arthur Eddington


 Lahir : 28 Desember 1882 Kendal, Westmorland, Inggris
 Meninggal : 22 November 1944 (umur 61) Cambridge,
Cambridgeshire, Inggris
 Tempat tinggal : Inggris
 Kebangsaan : Inggris
 Bidang : Fisika perbintangan
 Lembaga : University of Cambridge
 Alma mater : University of Manchester, University of
Cambridge
 Penasehat akademik : Robert Alfred Herman
 Mahasiswa doktoral : Leslie Comrie, Gerald Merton, GL Clark, Cecilia
Payne-Gaposchkin, S. Chandrasekhar, Hermann
Bondi
 Dikenal untuk : Batas Eddington, Nomor Eddington, Nomor
Eddington-Dira, Koordinat Eddington-
Finkelstein
 Pengaruh : Horace Lamb, Arthur Schuster, John William
Graham
 Penghargaan : Royal Society Royal Medal (1928) ; Hadiah
Smith (1907) ; RAS Medali Emas (1924) ; Henry
Draper Medal (1924) ; Bruce Medal (1924) ;
Knights Sarjana (1930) ; Order of Merit (1938)
B. Penemuan
Arthur Eddington adalah ahli astronomi, fisika, dan matematika Inggris,
penemu astrofisika teori, penemu hukum massa kecemerlangan bintang, ahli
filsafat sains, pengarang,penceramah, guru besar, direktur dan diangkat jadi
bangsawan. Ia lahir di Kendal, Westmorland, Inggris, pada tanggal 28 Desember
1882 dan meninggal di Cambridge, Cambridgeshire, pada tanggal 22 November
1944 pada umur 22 tahun. Ayahnya kepala sekolah yang berbakat dan
berpendidikan tinggi, tapi meninggal ketika Eddington baru berumur 2 tahun.

Eddington bersama kakak perempuannya lalu dipinpin oleh ibunya ke


Weston-super-Mare di Somersrt. Ia jadi besar dan masuk SD di situ. Pada umur
16 tahun ia masuk Owens College, Manchester. Pada umur 20

Tahun ia masuk Trinity College, Cambridge. Bakat matematikanya tampak


menonjol sejak SD. Ia selalu mendapat hadiah pertama di bidang matematika.
Maka dengan mudah ia mendapatkan beasiswa. Pada umur 25 tahun ia mendapat
beasiswa dari Trinity College. Pada umur 31 tahun ia diangkat jadi guru besar
astronomi di Cambrioonoge. Pada umur 32 tahun ia diangkat jadi direktur
labolatorium Cambridge.

Pada tahun (1906-19130) ia jadi pembantu utama Observatorium Kerajaan


di Greenwich. Kemudian ia membuat karya tulis berjudul ‘’Gerak Bintang dan
Struktur Alam Semesta’’ (1914). Antara lain ia menulis bahwa kabut spiral,
struktur berawan yang terlihat dalam teleskop, adalah galaksi-galaksi seperti Bima
Sakti. Pada umur itu juga pecah Perang Dunia I. Ia menolak ikut wajib militer,
karena ia penganut sekte agama yang di sebut Quaker. Eddington adalah ilmuwan
yang taat kepada agama. Pada tahun 1929 bukunya yang berjudul Ilmu dan Dunia
yang tak Terlihat terbit. Ia menerangkan bahwa arti hidup dan adanya dunia tidak
dapat ditemukan oleh ilmu dan hanya dapat dijelaskan dengan keyakinan adanya
realitas spiritual.
Pada tahun 1919 ia mengadakan ekspedisi ke Pulau Principe di Afrika
Barat untuk membuktikan teori Einstein yang mengatakan bahwa sinar berjalan
melengkung di dekat bintang bermassa besar. Dialah orang pertama di dunia yang
menyebarluaskan teori relativitas Einstein di Inggris. Ia juga menulis "Struktur-
dalam Bintang’’ (1925).
Sir Arthur Stanley Eddington OM FRS adalah astronom dan
astrofisikawan berkebangsaan Britania Raya yang menemukan hubungan antara
massa bintang dan intensitas cahayanya. Pada tahun 1913, ia menjadi profesor
astronomi di Universitas Cambridge dan menjadi ketua observatorium di sana
setahun kemudian. Ia dikenal karena menulis sejumlah artikel yang menjelaskan
teori relativitas yang telah ditemukan oleh Albert Einstein ke dunia berbahasa
Inggris.
Arthur yang lahir di Kendal, 28 Desember 1882, terkenal karena karyanya
tentang teori relativitas. Eddington menulis sejumlah artikel yang mengumumkan
dan menjelaskan teori relativitas umum Einstein ke dunia dalam bahasa Inggris.
Perang Dunia I terputus banyak jalur komunikasi ilmiah dan perkembangan baru
dalam ilmu Jerman tidak dikenal di Inggris. Dia juga melakukan ekspedisi untuk
mengamati gerhana matahari dari 29 Mei 1919 yang disediakan salah satu
konfirmasi awal relativitas, dan ia menjadi terkenal karena eksposisi populer dan
interpretasi dari teori.
Dia meninggal karena kanker di Evelyn Nursing Home, Cambridge, pada
tanggal 22 November 1944 dan dikremasi di Krematorium Cambridge
(Cambridgeshire) pada tanggal 27 November 1944 dan abu kremasi itu
dimakamkan di makam ibunya di Paroki Kenaikan Burial Ground di Cambridge.
REFERENSI

https://id.wikipedia.org/wiki/Arthur_Eddington

The Internal Constitution of the Stars A. S. Eddington The Scientific Monthly


Vol.
11, No. 4 (Oct., 1920), pp. 297-303 JSTOR 6491
JOHANN CARL FRIEDRICH GAUSS

30 April 1777 Brunswick, Kerajaan


Lahir Brunswick-Wolfenbüttel,
Kekaisaran Romawi Suci

Meninggal 23 Februari 1855 (umur 77)


Göttingen, Kerajaan Hanover

Tempat
Kerajaan Hanover
tinggal

Kebangsaan Jerman

Bidang Matematika dan fisika

Institusi Universitas Göttingen

Lalande Prize (1810) Medali


Penghargaan
Copley (1838)
Tanda tangan

Johann Carl Friedrich Gauß (juga dieja Gauss) (lahir di Braunschweig,


30 April 1777 – meninggal di Göttingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun)
adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan
beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar
sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun,


ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut
sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan
memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmetika berupa
penghitungan deret 1+2+3+...+100. Di sekolahnya, Gauss dikenal merupakan
anak yang dapat dikatakan seorang pembuat masalah, namun juga merupakan
orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah. Pada saat itu, gurunya
memberikan soal sulit pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss di
dalamnya. Saat itu Gauss terbilang masih muda untuk menyelesaikan soal
perhitungan 1+2+3+4+...+100. Gurunya bermaksud memberikan soal ini agar
sang guru tak perlu mengajar dan dapat beristirahat. Dia yakin bahwa intuk
menyelesaikan soal tersebut, butuh waktu lama. Namun, ternyata Gauss berhasil
memcahkannya dalam waktu yang cepat. Sang guru pun terkagum-kagum dengan
hasil pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.Gauss menciptakan cara untuk
menghitung deret aritmetika. Cara yang Gauss ciptakan untuk menghitung deret
aritmetika tersebut memang telah disederhanakan menjadi rumus " Dn=
n/2(U1+Un)" yang lebih sederhana, namun tetap berdasarkan cara yang ditemukan
Gauss sendiri .Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan
gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.

Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan


astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-
sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah
salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya. Gauss meninggal
dunia di Göttingen.

A. Karya pertama setelah lulus


Di universitas Gottingen, karya Gauss dapat diperbandingkan dengan
karya para matematikawan lain dan hasilnya memang mencolok. Semakin dia
membandingkan akhirnya dia menyadari bahwa dia adalah seorang
matematikawan besar. Gauss selalu menyimpan semua penemuannya dan
menyesal bahwa tidak seorangpun dapat berdiskusi tentang teori-teori yang
menarik hatinya. Salah seorang teman baiknya di universitas adalah Wolfgang
Bolyai, bangsawan Hongaria yang kelak anak lakinya [Janos Bolyai] menemukan
geometri non-Euclidian.

a. Disertasi
Nama Gauss mulai terkenal sehingga merencanakan menggunakan bahan-
bahan dalam buku itu untuk disertasi doktoral, namun pihak penerbit menolak.
Dicari judul lain sebelum akhirnya didapat judul panjang, Demonstratio nova
theorematis omnem functionem algebraicam rationalem integram unius variabilis
in factores reales primi vel secundi gradus revolvi posse yang terbit lebih awal,
tahun 1799. Isi tesis doktoral adalah membuktikan theorema dasar aljabar –
membuktikan bahwa polinomial pangkat n (kuadrat adalah pangkat 2 dan kubik
adalah pangkat 3, quartik adalah pangkat 4 dan seterusnya) mempunyai (hasil)
akar pangkat n juga. Hal tersebut baru valid (sahih) apabila perlakuan terhadap
bilangan imajiner sama seperti bilangan riil.
 Untuk bilangan riil:
x4 + 2x³ + 9 = 0 akan mempunyai 4 hasil (bilangan) akar
x³ + x² + 2x + 4 = 0 akan mempunyai 3 hasil (bilangan) akar.
 Untuk bilangan imajiner:
x² + 4 = 0 tidak dapat diselesaikan apabila bilangan riil yang dipakai.
Hasil yang diperoleh adalah x = ± √-4, atau x = ± 2√-1. Seperti
dinyatakan oleh Euler bahwa ekspresi √- 1 dan √-2 tidak dimungkinkan atau
merupakan bilangan-bilangan imajiner, karena akar bilangan adalah negatif;
sesuatu tidak ada apa-apa (nothing) karena bukan bilangan dan bukan pula
bilangan yang lebih besar dari sesuatu tidak ada (nothing).* Gauss menyatakan
bahwa bilangan negatif juga termasuk dalam sistim bilangan.
Tidak lama setelah terbitnya Disquisitiones Arithmeticae, Gauss
menjadi pengajar dan menulis makalah singkat berjudul The Metaphysics of
Mathematics, yang disebut sebagai salah satu uraian singkat dan jelas yang pernah
ditulis tentang dasar-dasar matematika. Penyederhanaan ini dimaksudkan pada
keyakinan bahwa akan memudahkan mahasiswa belajar matematika.
b. Sistem bilangan
Gauss membagi bilangan dimulai dari bilangan kompleks. Dari bilangan
kompleks itu kemudian diturunkan bilangan-bilangan lain. Bilangan riil, sebagai
contoh, sebenarnya adalah bilangan dalam bentuk a + bi, dimana a adalah
bilangan riil dan b = nol; bilangan imajiner adalah bilangan kompleks yang
mempunyai bentuk sama dengan a = nol dan b adalah bilangan riil. Untuk
memudahkan penjelasan diberikan diagram di bawah ini.
Keberadaan bilangan kompleks tidak hanya mempengaruhi aljabar, tapi
juga berdampak pada analisis dan geometri. Teori fungsi dari bilangan kompleks
kemudian dikembangkan; geometri diferensial [angka] mutlak dan analisis vektor
– sangat vital bagi sains modern – berkembang sehingga dikenal bilangan-
bilangan setengah-riil dan setengah-imajiner.
Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dibagi, dipangkat
atau dicari hasil akarnya dalam kasus dimana bilangan kompleks dalam bentuk a
+ bi – meskipun a, b atau keduanya mungkin sama dengan nol. Bilangan baru
dapat dibuat untuk melakukan operasi terhadap bilangan-bilangan kompleks.
Sistem bilangan aljabar lama sekarang tertutup, untuk penggunaan bilangan-
bilangan kompleks, semua bentuk persamaan dapat diselesaikan dan semua jenis
operasi dapat dilakukan. Prestasi penutupan sistem matematika ** ini adalah misi
manusia terus mencari-cari sejak jaman Pythagoras.
Pencarian ini sama seperti pencarian dalam bidang sains lainnya. Dalam
bidang kimia, sebagai contoh, ditemukan sistem berkala unsur mulai dari
Hidrogen (nomor 1) sampai dengan Lawrensium (nomor 103). Begitu pula dalam
bidang fisika, setelah ditemukan atom, ternyata dapat dipilah lagi menjadi
elektron, proton dan neutron.
Deret tidak terhingga yang terus membesar seperti 1 + 2 + 4 + 8 +
…menggoda hati Gauss, yaitu bagaimana menghitung eskpresi matematika
(fungsi) untuk menggambarkannya. Pada analis sebelumnya tidak dapat
menjelaskan misteri ini, proses menuju ketakterhinggaan. Tidak puas dengan apa
yang tertulis pada buku teks, Gauss menyiapkan pembuktian. Awal yang
membuat Gauss berkutat dengan analisis. Metode Gauss ini mengubah seluruh
aspek matematika.

c. Menekuni astronomi
Sangat disayangkan, energi matematika Gauss sempat terhenti pada usia
24 tahun. Minat terhadap matematika berubah menjadi astronomi. Hal ini tidak
dapat dihindari karena tidak ada universitas yang menghargai bakat-bakat
matematikanya yang terus dirongrong kesulitan finansial – tidak dapat
mengharapkan bangsawan Brunswick terus menerus memberi subsidi – dia
mengambil jalan cepat meraih prestasi akademik, ketenaran dan tentunya uang
lewat astronomi. Saat itu telah diketahui beberapa planet kecil dan di sini Gauss
berupaya menghitung orbit dengan matematika. Gayung bersambut karena pada
tahun 1801, Akademi Sains St. Peterburg menunjuk Gauss menjadi direktur
observatorium. Mendengar kabar ini bangsawan Brunswick menaikkan uang
“jajan” Gauss serta berjanji membangun observatorium yang sama di Brunswick.
Tawaran pihak Rusia ditolak oleh Gauss karena loyalitas ini. Para matamatikawan
terkemuka Eropa membuat pernyataan dan mendaulat agar Gauss diterima di
universitas Gottingen. Negosiasi ini berjalan alot, lima tahun kemudian, baru
disetujui, sedang Gauss sendiri terus melakukan penelitian astronomi di
Brunswick.
Gauss selalu mengalami kesulitan menjadi seorang pengajar. Cara
pandangnya yang kelewat jauh membuat siswa-siswanya frustrasi. Sebaliknya,
Gauss menganggap siswa-siswanya tidak pernah siap menghadapi kuliahnya.
Buku karya Gauss juga sulit dipahami dimana salah seorang yang mampu
memecahkannya adalah teman sekaligus murid Gauss, [Peter Gustav Lejeune]
Dirichlet (1803 – 1859).
Gauss memberikan beragam kontribusi yang variatif pada bidang
matematika. Bidang analisis dan geometri mengandung banyak sekali
sumbangan-sumbangan pikiran Gauss, ide geometri non Euclidis ia garap pada
1797. Tahun 1799 menyumbangkan tesis doktornya mengenai Teorema Dasar
Aljabar. Pada 1800 berhasil menciptakan metode kuadrat terkecil . Dan pada 1801
berhasil menjawab pertanyaan yang berusia 2000 tahun dengan membuat polygon
17 sisi memakai penggaris dan kompas. Di tahun ini juga menerbitkan
Disquisitiones Arithmeticae, sebuah karya klasik tentang teori bilangan yang
paling berpengaruh sepanjang masa. Gauss menghabiskan hampir seluruh
hidupnya di Gottingen dan meninggal di sana juga.
Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan
astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-
sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah
salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.Carl Friedrich Gauss
meninggal pada 23 Februari 1855 (umur 77) di Göttingen, Kerajaan Hanover.

REFERENSI

http://id.m.wikipedia.org_wiki_carl

Carl Friedrich gauss.in the series A Brief History of Mathematic on BBC 4


BRIAN DAVID JOSEPHSON

Lahir 4 Januari 1940 (umur 78) Cardiff, Wales

Kebangsaan Britania Raya

Bidang Fisika

Universitas Cambridge, Kolese Trinity,


Institusi
Cambridge

Karyanya dalam fisika benda terkondensasi,


Dikenal karena
efek Josephson

Penghargaan Nobel dalam Fisika (1973)


Penghargaan

Sesama Trinity College, Cambridge 1962

Karir akademik Asisten Profesor Penelitian, Universitas


Illinois 1964-1965

Asisten Direktur Riset, Universitas


Cambridge 1967-1972
NSF Senior Foreign Scientist Fellow,
Universitas Cornell 1971

Pembaca dalam Fisika, Universitas


Cambridge 1972-1974

Profesor Fisika, Universitas Cambridge


1974

Visiting Professor - Jurusan Ilmu


Komputer, Universitas Negeri Wayne,
Detroit 1983

Mengunjungi Profesor, Indian Institute of


Science, Bangalore 1984

Mengunjungi Profesor, Universitas


Missouri-Rolla 1987

Penghargaan Ilmuwan Baru 1969

Lembaga Penelitian 1969

Fritz London 1970

Medali Guthrie (Institut Fisika) 1972

van der Pol 1972

Elliott Cresson (Franklin Institute) 1972

Hughes (Royal Society) 1972


Holweck (Institut Fisika dan Institut Fisika
Prancis) 1972

Faraday (Institution of Electrical Engineers)


1982

Sir George Thomson (Institut Pengukuran


dan Pengendalian) 1984

Informasi lainnya Sesama dari Institut Fisika

Honorary D.Sc., University of Wales 1974

Anggota Kehormatan, Akademi Seni dan


Sains Amerika 1974

Anggota Kehormatan, Institute of Electrical


and Electronic Engineers 1982

Honorary D.Sc., Universitas Exeter 1983

Presentasi yang diundang pada subjek


'Tingkat Kesadaran Tinggi', kepada Komite
Kongres AS 1983
Brian David Josephson adalah fisikawan Inggris dan pemenang Hadiah
Nobel dalam Fisika tahun 1973, Bagian hadiah lainnya diberikan kepada Leo
Esaki dan Ivar Giaever.. Ia menemukan efek Josephson saat ia berusia 22 tahun.

Brian Josephson lahir pada 4 Januari 1940 di Cardiff, Wales. orang


tuanya seorang Yahudi, Mimi (née Weisbard, 1911-1998), dan Abraham
Josephson. Ia belajar di SMA Cardiff, ia mendapat bimbingan dari Master fisika,
EMRYS Jones, yang memperkenalkannya kepada teori fisika. Pada tahun 1957 ia
pergi ke Cambridge, di mana ia belajar matematika di Trinity College. Setelah
menyelesaikan Matematika Bagian II dalam dua tahun, ia memutuskan untuk
beralih ke fisika. Setelah mengikuti kuliah fisika di Trinity College ia
menyandang gelar master serta doktor pada tahun 1964.

A. Penemuan
Josephson meminati bidang superkonduktivitas. Ia kemudian memulai
penyelidikannya atas sifat-sifat sambungan (junction) antara dua superkonduktor,
yang kelak dikenal sebagai sambungan Josephson. Ia lalu mengembangkan hasil
penelitian awalnya itu menjadi tunnelling, yakni gejala tempat elektron-elektron
yang berungsi sebagai gelombang-gelombang radiasi dapat menembus benda-
benda padat.
Secara teoritis Josephson memperlihatkan bahwa tunnelling di antara dua
superkonduktor pasti memiliki karakteristik tersendiri, yakni mengalir sepanjang
lapisan yang terisolasi tanpa mengenakan voltase; jika voltase dikenakan,
alirannya akan berhenti dan berpusar dengan frekuensi tinggi. Itulah yang disebut
efek Josephson. Efek ini antara lain diterapkan oleh IBM untuk sakelar komputer
yang sangat cepat.

REFERENSI
http://id.m.wikipedia.org_wiki_brian_david

Nobel e-museum,Brian Josephson_Curriculum Vitae


ALBERT EINSTEIN

Albert Einstein pada tahun 1921

Lahir 14 Maret 1879


Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman

Meninggal 18 April 1955 (umur 76)


Princeton, New Jersey, Amerika Serikat

Tempat tinggal Jerman, Italia, Swiss, Austria, Belgia, Britania


Raya, Amerika Serikat

 Württemberg/Jerman(1879–1896)
Kewarganegaraan
 Tanpa kewarganegaraan (1896–1901)
 Swiss (1901–1955)
 Austria (1911–1912)
 Jerman (1914–1933)
 Amerika Serikat (1940–1955)

Bidang Fisika

Institusi  Kantor Paten Swiss (Bern)


 Universitas Zurich
 Universitas Charles Praha
 ETH Zurich
 Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia
 Institut Kaiser Wilhelm
 Universitas Leiden
 Institute for Advanced Study

Alma mater  ETH Zurich


 Universitas Zurich

Pembimbing doktoral
Alfred Kleiner

Pembimbing
Heinrich Friedrich Weber
akademik lainnya

Dikenal karena
 Relativitas umum dan relativitas khusus
 Efek fotoelektrik
 Persamaan massa-energi
 Teori Gerak Brown
 Persamaan medan Einstein
 Statistika Bose–Einstein
 Teori Medan Terpadu
 Paradoks EPR

Penghargaan  Hadiah Nobel Fisika(1921)


 Medali Matteucci (1921)
 Medali Copley (1925)
 Medali Max Planck (1929)
 Tokoh Time Abad Ini(1999)

Pasangan
Mileva Marić (1903–1919)
Elsa Löwenthal, née Einstein, (1919–1936)
Tanda tangan

A. 6 Penemuan Albert Einstein Terbesar Yang Membuat Dirinya


Terkenal :

 Teori Relativitas

Seperti yang dijelaskan diatas, teori relativitas menjadi salah satu


penemuan Albert Einstein yang akhirnya membuat dirinya dikenal
dunia. Sebenarnya teori relativitas dibagi menjadi dua, yakni relativitas umum
dan relativitas khusus. Kedua teori tersebut dicetuskan oleh Einstein guna
menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik dianggap tidak sesuai dengan
teori gerakan Newton. Inilah yang akhirnya membuat banyak prediksi relativitas
umum cukup berbeda dengan prediksi fisika klasik.

Perbedaan prediksi tersebt diantaranya dalam hal mengenai berjalannya


waktu, gerak benda pada jatuh bebas, geometri ruang, maupun perambatan
cahaya. Sedangkan relativitas khusus dicetuskan guna menggantikan pendapat
Newton mengenai ruang dan waktu serta memasukan elektromagnetisme seperti
yang tertulis pada persamaan Maxwell. Disebut “khusus” lantaran relativitas ini
hanya berlaku terhadap prinsip relativitas pada tahun 1905 sebelum Einstein
menemukan teori relativitas umum 10 tahun kemudian.

 Efek Fotolistrik
Meski dikenal atas temuan teori relativitasnya, namun Albert Einstein
mendapat hadiah Nobel pada tahun 1921 justru dari temuannya mengenai Efek
Fotolistrik. Albert Einstein menjelaskan Efek Fotolistrik dengan lebih matematis,
yakni cahaya terdiri dari pertikel kecil yang disebut foton. Lalu membewa energi
yang sebanding dengan frekuensi cahaya. Sedangkan penjelasan Efek Fotolistrik
secara umum adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan logam ketika
dikenai maupun merayap, radiasi elektromagnetik yang berada diatas frekuensi
ambang tergantung pada jenis permukaan.
Biasanya radiasi elektromagnetik berpa cahaya yang tampak maupun
rediasi ultra ungu. Penemuan ini yang bisa menyebabkan sel pembangunan surya
kemudain diaplikasikan untuk sumber energi. Selain itu Dioda Foto yang
merupakan jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya juga diciptakan dari
hasil Efek Fotolistrik temuan Albert einstein ini.

 Gerak Brown
Gerak brown adalah gerakan yang terus menerus dari suatu partikel zat
cair ataupun gas, dan pertama kali ditemukan oleh Robert Brown, seorang ahli
Botani asal Skotlandia. Namun Gerak Brown ini justru lebih dikenal kerena albert
Einstein ia pernah membawa fenomena ini menjadi perhatian ilmuan fisika
dengan menerbitkan sebuah makalah tentang gerak Brown yang diterbitkan pada
tahun 1905. Einstein turut mengembangkan dan meneliti lebih lanjut bahwa suatu
partikel mikrikopis yang melayang pada suatu medium akan menunjukan gerakan
acak lantaran banyaknya tabrakan yang diakibatkan oleh molekul-molekul pada
sisi-sisi partikel yang tidak sama. Inilah yang membuat partikel koloid bisa
bergerak menjadi searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada
partikel koloid yang dimaksud. Pendapat Einstein mengenai Gerak Brown
akhirnya juga disetujui dan dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan prancis bernama
Jean Periin.

 Persamaan Medan Einstein


Persamaan Medan Einstein dalam bahasa Inggris disebut Einstein field
equations. Ini merupakan kumpulan persamaan dalam Teori Relativitas Umum
Albert Einstein yang menjelaskan mengenai. Dalam teori ini, gravitasi sudah tidak
lagi dipandang sebagai gaya namun sebagai efek dari ruang dan waktu kerena
kehadiran materi serta energi. Persamaan Medan Einstein dipublikasikan pada
tahun 1915 dan sering digunakan untuk menentukan geometris ruang waktuyang
berubah akibat kehadiran massa dan energi serta momentum liniar. Hal ini karena
semua itu dapat menentukan susunan ulang tensor mertik ruang dan waktu.
 Persamaan Massa dan Energi
Pastinya anda akan mengingat rumus E = mc2 jika meningat Albert
Einstein. Ini merupakan salah satu penemuan Albert Einstein yang paling
fenomenal. E =mc2 merupakan sebuah rumus fisika yang bisa menjelaskan
persamaan nilai antera energi (E) serta massa (m), dan dapat disertakan secara
langsung lewat kostanta kuadrat laju cahaya dalam vakum (c2). E = energi (J), m
=massa (kg) dan c =kecepatan cahaya (m.s-1).

 Statistik Bose-Einstein
Banyak yang sering mengaitkan antara stetistik Bose-Einstein dengan
stasistik Maxwell-Boltzman. Namun yang menjadi pembeda keduanya, Maxwell-
Boltzmann dapat mengatur partikel identik yang bisa dibedakan dengan cara
tertentu, sedangkan untuk Bose-Enstein dapat mengatur partikel identik yang
sudah tidak dapat dibedakan, bahkan meskipun partikel yang dimaksud dapat
dicacah. Pada satu keadaan, energi dianggp bisa diisi oleh lebih dari satu partikel.
Selain itu dalam teori statistik Bose-Einstein, setiap keaadaan kuantum juga
dianggap berpeluang sama untuk diisi.

REFERENSI

Ready Susanto. 2007. Ensiklopedi Tokoh Sains. Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama.

2007 Hal. 14

https://en.wikipedia.org/wiki/Alessandro_Volta
https://www.britannica.com/biography/Alessandro-Volta
http://www.famousscientists.org

Einstein, Albert (1901) [Manuscript received: 16 December 1900], ditulis di

Zurich, Switzerland, "Folgerungen aus den Capillaritätserscheinungen"


[Conclusions Drawn from the Phenomena of Capillarity] (PDF), Annalen
der Physik (Berlin) (dalam bahasa German), Hoboken, NJ (dipublikasikan
tanggal 14 March 2006), 309 (3), hlmn.513–523,
Bibcode:1901AnP...309..513E, doi:10.1002/andp.19013090306 – via
Wiley Online Library

Einstein, Albert (1905a) [Manuscript received: 18 March 1905], ditulis di Berne,


Switzerland, "Über einen die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes

betreffenden heuristischen Gesichtspunkt" [On a Heuristic Viewpoint


Concerning the Production and Transformation of Light] (PDF),
Annalen der Physik (Berlin) (dalam bahasa German), Hoboken, NJ
(dipublikasikan tanggal 10 March 2006), 322 (6), hlmn. 132– 148,
Bibcode:1905AnP...322..132E, doi:10.1002/andp.19053220607– via
Wiley Online Library

Einstein, Albert (1905b). ditulis di Berne, Switzerland, published by Wyss

Buchdruckerei (dalam bahasa German) (PDF). Eine neue Bestimmung der


Moleküldimensionen (PhD Thesis). Zurich, Switzerland: ETH Zürich
(diterbitkan 2008). doi:10.3929/ethz- a-000565688.

Anda mungkin juga menyukai