Anda di halaman 1dari 23

PROFIL INDIKATOR KLINIS

a. Asesmen Pasien
1. Pengkajian Awal Pasien Baru dalam 24 jam
JUDUL Pengkajian Awal Pasien Baru dalam 24 jam
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan (Kontinuitas)
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam
kelengkapan pengkajian awal pasien baru dalam 24
jam
DEFINISI Pengkajian awal pasien baru dalam 24 jam adalah
OPERASIONAL pengkajian yang dibuat oleh dokter pada saat mulai
pasien MRS sampai 24 jam pertama yang meliputi
pengkajian sampai asesmen dan rencana intervensi
medis yang akan dilakukan selama pasien MRS
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah pasien yang disurvey dalam I bulan yang
dilakukan pengkajian awal pasien baru dalam 24 jam
oleh dokter
DENOMINATOR Jumlah pasien baru yang disurvey dalam 1 bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Pre visit Anestesi


JUDUL Pre visit Anestesi
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan (Kontinuitas) dan
Efektivitas

TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter anestesi dalam


melakukan pre visit sebelum pasien dilakukan tindakan
pembedahan/operasi
DEFINISI Pre visit Anestesi adalah kunjungan/visit dokter
OPERASIONAL anestesi sebelum pasien dilakukan tindakan
pembedahan maksimal 24 jam sebelum tindakan
operasi/pembedahan dilakukan terhitung setelah pasien
MRS dan ditetapkan diagnose operatif oleh dokter
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah pasien yang disurvey dalam I bulan yang
dilakukan previsit anestesi oleh dokter
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan
pembedahan/operasi yang disurvey dalam 1 bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
3. Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehab medis
JUDUL Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehab medis
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan (Kontinuitas) dan
Efektivitas

TUJUAN Tergambarnya pelayanan rehab medik pada pasien


stroke untuk dapat memulihkan fungsi tubuh seoptimal
mungkin melalui terapi rehabilitasi
DEFINISI Pasien stroke yang dilakukan assesmen rehab medis
OPERASIONAL adalah pasien stroke yang telah melewati fase akut dan
oleh dokter telah diinstruksikan untuk boleh dilakukan
rehab medik meliputi tindakan pengkajian, asesmen,
intervensi yang akan dilakukan selama proses rehab,
implementasi dan evaluasi
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah pasien stroke yang disurvey dalam I bulan
yang dilakukan assesmen rehab medis
DENOMINATOR Jumlah pasien stroke yang telah diinstruksikan oleh
dokter untuk boleh dilakukan rehab medis
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

b. Pelayanan Laboratorium
1. Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan
JUDUL Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan
DIMENSI MUTU Efektivitas, Kesinambungan pelayanan, Efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
DEFINISI Angka keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan
OPERASIONAL adalah kejadian keterlambatan penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium terhitung mulai pasien
diambil sample sampai dengan menerima hasil yang
sudah diekspertisi. Pelayanan laboratorium yang
dimaksud adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan
kimia darah.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian keterlambatan penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium yang disurvey dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang
disurvey dalam bulan tersebut
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 140 menit
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
2. Angka kerusakan sampel darah
JUDUL Angka kerusakan sampel darah
DIMENSI MUTU Efektivitas, Efisiensi, Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian kerusakan sampel darah
DEFINISI Angka kerusakan sampel darah adalah Terjadinya lisis
OPERASIONAL atau pembekuan darah yang tidak sesuai dengan syarat
sample darah yang baik yang tidak disebabkan karena
proses patologis atau pengobatan pasien
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian kerusakan sampel darah pemeriksaan
laboratorium yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang
disurvey dalam bulan tersebut
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

3. Angka kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan


JUDUL Angka kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
DEFINISI Angka kesalahan menyampaikan hasil pemeriksaan
OPERASIONAL adalah kesalahan penyerahan hasil laboratorium
meliputi :
1. Kejadian kesalahan penulisan hasil nilai
laboratorium
2. Salah penulisan hasil nilai laboratorium pada
pasien lain
3. Kesalahan memasukkan hasil pemeriksaan
laboratorium ke dalam sampul
4. Kesalahan memberikan hasil kepada orang lain
5. Kesalahan memberikan hasil ke unit lain
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kesalahan penyampaian hasil pemeriksaan
laboratorium dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam
bulan tersebut
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
4. Angka kesalahan pengambilan sampel
JUDUL Angka kesalahan pengambilan sampel
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
DEFINISI Angka kesalahan pengambilan sampel adalah
OPERASIONAL kesalahan pengambilan jenis sampel yang tidak sesuai
dengan syarat sampel pemeriksaan yang dimaksud
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kesalahan pengambilan sampel dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah pengambilan sampel pemeriksaan di
laboratorium dalam bulan tersebut
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

5. Angka kesalahan pasien


JUDUL Angka kesalahan pasien
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
DEFINISI Angka kesalahan pasien adalah kesalahan pengambilan
OPERASIONAL sampel pada pasien lain (salah orang)
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kesalahan pengambilan sampel pada pasien
lain yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa dilaboratorium yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

6. Pelaporan nilai kritis laboratorium


JUDUL Pelaporan nilai kritis laboratorium
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab pelayanan laboratorium
dalam menyampaikan nilai kritis laboratorium kepada dokter
atau unit tempat pasien di rawat
DEFINISI Pelaporan nilai kritis laboratorium adalah pemberitahuan
OPERASIONAL nilai kritis laboraorium oleh petugas laboratorium kepada
dokter atau unit tempat pasien dirawat
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pelaporan nilai kritis laboratorium yang disurvey
dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa dilaboratorium yang hasil
pemeriksaannya menunjukkan nilai kritis yang di survey
dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi &
eksklusi)
STANDAR 100 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

c. Pelayanan radiologi dan diagnostik imaging


a. Angka pemeriksaan ulang
JUDUL Angka pemeriksaan ulang
DIMENSI MUTU Efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian pemeriksaan ulang
DEFINISI Angka pemeriksaan ulang adalah kejadian keharusan
OPERASIONAL pemeriksaan ulang radiologi dan diagnostik imaging
yang disebabkan bukan karena proses patologis pasien
dan keluarga
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah pemeriksaan ulang radilogi dan diagnostic
imaging yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa radiologi dan diagnostic
imaging yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

b. Angka penolakan expertise


JUDUL Angka penolakan expertise
DIMENSI MUTU Kompetensi Teknis
TUJUAN Tergambarnya kejadian penolakan expertise
DEFINISI Angka penolakan expertise adalah
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah pemeriksaan ulang radilogi dan diagnostic
imaging yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa radiologi dan diagnostic
imaging yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

c. Angka keterlambatan penyerahan hasil


JUDUL Angka keterlambatan penyerahan hasil
DIMENSI MUTU Efektifitas, Kesinambungan Pelayanan, Efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian keterlambatan penyerahan
hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imaging
DEFINISI Angka keterlambatan penyerahan hasil adalah kejadian
OPERASIONAL keterlambatan penyerahan hasil pemeriksaan
laboratoratorium > 3 jam terhitung mulai pasien
diperiksa sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi yang disebabkan karena diluar proses
patologis pasien dan keluarga
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah keterlambatan penyerahan hasil radilogi dan
diagnostik imaging yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa radiologi dan diagnostic
imaging yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

d. Angka kesalahan posisi pemeriksaan


JUDUL Angka kesalahan posisi pemeriksaan
DIMENSI MUTU Keamanan dan Efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian kesalahan posisi pemeriksaan
radiologi dan diagnostik imaging
DEFINISI Angka kesalahan posisi pemeriksaan adalah kesalahan
OPERASIONAL posisi pemeriksaan radiologi dan diagnostik imaging
yang tidak sesuai dengan syarat pemeriksaan yang
dimaksud sehingga mempengaruhi hasil dan
pembacaan
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kesalahan posisi pemeriksaan radilogi dan
diagnostik imaging yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa radiologi dan diagnostik
imaging yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
e. Angka reaksi obat kontras
JUDUL Angka reaksi obat kontras
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian reaksi obat kontras pada
pemeriksaan radiologi dan diagnostik imaging
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

f. Penyampaian hasil radiologis kritis kepada dokter pengirim


JUDUL Penyampaian hasil radiologis kritis kepada dokter
pengirim
DIMENSI MUTU Keamanan, Kesinambungan pelayanan
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab pelayanan radiologi
dan diagnostik imaging dalam menyampaikan hasil
radiologis kritis kepada dokter pengirim
DEFINISI Penyampaian hasil radiologis kristis kepada dokter
OPERASIONAL pengirim adalah pemberitahuan hasil radiologis kritis
oleh petugas radiologi kepada dokter pengirim
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah Penyampaian hasil radiologis kritis kepada
dokter pengirim yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa radiologi dan diagnostik
imaging yang hasil pemeriksaannya menunjukkan nilai
kritis yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

g. Waktu Tunggu Pemeriksaan Radiologi cito


JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

h. Respon time pemeriksaan cito dari IGD


JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

i. Respon time USG cito dari IGD non obsgyn


JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

j. Respon time thorax konvensional


JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

d. Prosedur Bedah
1. Angka penundaan operasi
JUDUL Angka penundaan operasi
DIMENSI MUTU Keamanan, Kesinambungan pelayanan, efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian penundaan operasi
DEFINISI Angka penundaan operasi adalah kejadian pasien yang
OPERASIONAL ditunda pelaksanaan operasi yang bukan disebabkan oleh
karena faktor pasien atau keluarganya
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian penundaan operasi yang disurvey dalam
satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Angka keterlambatan dimulainya operasi


JUDUL Angka keterlambatan dimulainya operasi
DIMENSI MUTU Keamanan, Kesinambungan pelayanan, Efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian keterlambatan dimulainya operasi
DEFINISI Angka keterlambatan dimulainya operasi adalah kejadian
OPERASIONAL pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih dari 30
(tiga puluh) menit yang bukan disebabkan oleh karena
faktor pasien atau keluarganya
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian keterlambatan dimulainya operasi yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
3. Angka infeksi luka operasi
JUDUL Angka infeksi luka operasi
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian infeksi luka operasi
DEFINISI Angka infeksi luka operasi adalah kejadian infeksi paska
OPERASIONAL operasi yang termasuk kategori infeksi nosokomial pada
semua luka sayatan operasi yang dilaksanakan di rumah
sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), nyeri (dolor),
kemerahan (color), pengerasan (tumor), gangguan fungsi
(functiolaesa) dan keluarnya nanah (pus). Waktu yang
terhitung pada indikator ini adalah semua infeksi yang
terjadi minimal 3 x 24 jam pasca operasi sampai dengan 30
(tiga puluh) hari atau satu tahun jika dipasang implant.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian infeksi luka operasi yang disurvey dalam
satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

4. Angka ketidak lengkapan informed concent


JUDUL Angka ketidak lengkapan informed concent
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan
informasi kepada pasien atau keluarga dan mendapat
persetujuan dari pasien atau keluarga atas tindakan operasi
yang akan dilakukan
DEFINISI Angka ketidak lengkapan informed concent adalah
OPERASIONAL pengisian unsur informed concent yang tidak lengkap
termasuk tidak memberikan informed concent pada pasien
yang akan dioperasi
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian ketidaklengkapan informed concent yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
5. Angka ketidak lengkapan laporan operasi
JUDUL Angka ketidak lengkapan laporan operasi
DIMENSI MUTU Keamanan dan efektifitas
TUJUAN Tergambarnya kejadian ketidaklengkapan laporan operasi
DEFINISI Angka ketidak lengkapan laporan operasi adalah
OPERASIONAL Ketidaklengkapan penulisan laporan operasi setelah pasien
keluar dari kamar operasi
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian ketidaklengkapan laporan operasi yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

6. Angka ketidak lengkapan laporan anestesi


JUDUL Angka ketidak lengkapan laporan anestesi
DIMENSI MUTU Keamanan dan efektifitas
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter dan petugas anestesi
lain dalam kelengkapan laporan anestesi selama pasien
dioperasi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
DEFINISI Angka ketidak lengkapan laporan anestesi adalah
OPERASIONAL Ketidaklengkapan penulisan laporan anestesi selama pasien
dioperasi dan saat masa pemulihan/recovery
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian ketidaklengkapan laporan anestesi yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

7. Kepatuhan melaksanakan proses time out pada pasien pre operasi


JUDUL Kepatuhan melaksanakan proses time out pada pasien pre
operasi
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya Kepatuhan dan tanggung jawab dokter serta
tim operatif lainnya dalam melaksanakan proses time out
pada pasien pre operasi
DEFINISI Kepatuhan melaksanakan proses time out pada pasien pre
OPERASIONAL operasi adalah seluruh tim operatif baik dokter, anestesi
dan perawat telah melakukan procedure pengisian chek list
proses time out pada pasien pre operatif dengan lengkap
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operatif yang telah
dilakukan proses time out pre operasi yang disurvey dalam
satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

8. Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca bedah


JUDUL Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca bedah
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan
pasca bedah
DEFINISI Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca bedah adalah
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE
ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

9. Marking
JUDUL Marking
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan dan tanggung jawab dokter dalam
melakukan prosedur marking/penandaan yang jelas untuk
identifikasi lokasi operasi
DEFINISI Marking adalah prosedur penandaan pada lokasi operasi
OPERASIONAL dengan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti sesuai
standat prosedur yang ada dan melibatkan pasien di dalam
proses penandaan
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operatif yang telah
dilakukan prosedur marking yang disurvey dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

e. Penggunaan Antibiotika dan Obat Lainnya


1. Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dengan hasil resistensi test
JUDUL Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dengan hasil
resistensi test
DIMENSI MUTU Keamanan, efektifitas, efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan Penggunaan antibiotika di ICU
sesuai dengan hasil resistensi test
DEFINISI Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dengan hasil
OPERASIONAL resistensi test adalah prosedur penggunaan antibotika di
ICU yang sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji
resistensi test/kultur
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien di ICU yang mendapat antibiotika yang telah
dilakukan uji resistensi test yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien di ICU yang mendapat antibiotika yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Operasi Bersih tanpa Penggunaan Antibiotik Profilaksis


JUDUL Operasi Bersih tanpa Penggunaan Antibiotik Profilaksis
DIMENSI MUTU Keamanan, efektifitas, efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian Operasi Bersih tanpa Penggunaan
Antibiotik Profilaksis
DEFINISI Operasi Bersih tanpa Penggunaan Antibiotik Profilaksis
OPERASIONAL adalah tindakan operatif yang dalam prosedur pre
operasinya tidak perlu penggunaan antibiotik profilaksis
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi bersih
tanpa penggunaan antibiotika profilaksis yang disurvey
dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi bersih
yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

f. Kesalahan Medikasi (Medication Error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC)


1. Ketepatan waktu pemberian antibiotika
JUDUL Ketepatan waktu pemberian antibiotika
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan dan tanggung jawab perawat
dalam Ketepatan waktu pemberian antibiotika
DEFINISI Ketepatan waktu pemberian antibiotika adalah pemberian
OPERASIONAL antibiotika tepat waktu dengan kriteria :
1. Tidak terlambat (30 menit setelah jadwal )
2. Tidak terlalu cepat (30 menit sebelum jadwal)
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien yang mendapat antibiotika yang diberikan
tepat waktu yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat antibiotika yang di survey
dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien rawat inap


JUDUL Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien
rawat inap
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan dan tanggung jawab perawat
dalam Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada
pasien rawat inap
DEFINISI Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien
OPERASIONAL rawat inap adalah pemberian antibiotika tepat waktu pada
pasien rawat inap dengan kriteria :
1. Tidak terlambat (30 menit setelah jadwal )
2. Tidak terlalu cepat (30 menit sebelum jadwal)
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mendapat injeksi antibiotik
yang diberikan tepat waktu yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap yang mendapat injeksi antibiotik
yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

3. Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat


JUDUL Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat
DEFINISI Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat adalah kesalahan
OPERASIONAL dalam peresepan obat yang meliputi :
1. salah dalam memberikan jenis obat
2. salah dalam memberikan dosis
3. salah orang
4. salah jumlah
5. salah pembacaan resep dokter
Dimana dalam kejadian ini obat belum sampai dikonsumsi
oleh pasien tapi kesalahan telah diketahui lebih dulu.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat peresepan obat yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

4. Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi, Pencegahan Adverse


Drug Event
JUDUL Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi,
Pencegahan Adverse Drug Event
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya Kejadian Kesalahan dan Kejadian Nyaris
Cedera Medikasi, Pencegahan Adverse Drug Event
DEFINISI Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi,
OPERASIONAL Pencegahan Adverse Drug Event adalah perawat sedini
mungkin dapat memantau dan mencatat serta melaporkan
kejadian Efek obat yang tidak diharapkan (adverse effect)
yang terjadi pada pasien
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera Medikasi,
Pencegahan Adverse Drug Event yang disurvey dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat terapi obat yang di survey
dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

5. Respon time permintaan darah cito < 1 jam


JUDUL Respon time permintaan darah cito < 1 jam
DIMENSI MUTU Keamanan, efektifitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit
dalam menyediakan kebutuhan darah cito
DEFINISI Cukup jelas
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah permintaan darah cito < 1 jam yang dapat dipenuhi
yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah permintaan darah cito < 1 jam yang di survey
dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

g. Penggunaan anestesi dan sedasi


1. asesmen pre anesthesia
JUDUL asesmen pre anesthesia
DIMENSI MUTU Keamanan, kesinambungan pelayanan
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab dokter anestesi dalam
kelengkapan asesmen/pengkajian pasien sebelum anestesi
DEFINISI Cukup jelas
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operatif yang telah
dilakukan asesmen pre anestesi disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Pasien paska pembiusan di transfer dari recorvery room IBS ke ruang


rawat inap sesuai dengan Aldrette Score
JUDUL Pasien paska pembiusan di transfer dari recorvery room
IBS ke ruang rawat inap sesuai dengan Aldrette Score
DIMENSI MUTU Keamanan, kesinambungan pelayanan, kenyamanan
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab tim anestesi dan bedah
dalam pelaksanaan Pasien paska pembiusan di transfer dari
recorvery room IBS ke ruang rawat inap sesuai dengan
Aldrette Score
DEFINISI Cukup jelas
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah Pasien paska pembiusan yang di transfer dari
recorvery room IBS ke ruang rawat inap sesuai dengan
Aldrette Score yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan tindakan operasi dan
anestesi yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 100%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

3. efek samping anestesi pada pasien SC


JUDUL efek samping anestesi pada pasien SC
DIMENSI MUTU Keamanan, kenyamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian efek samping anestesi pada pasien
SC
DEFINISI efek samping anestesi pada pasien SC adalah
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE
ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

4. efek samping sedasi pada pasien endoscopy


JUDUL efek samping sedasi pada pasien endoscopy
DIMENSI MUTU Keamanan, kenyamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian efek samping sedasi pada pasien
endoscopy
DEFINISI efek samping sedasi pada pasien endoscopy adalah
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE
ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

h. Penggunaan darah dan produk darah


1. Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi elektif
JUDUL Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi
elektif
DIMENSI MUTU Keamanan, efektifitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit
dalam menyediakan kebutuhan darah untuk operasi elektif
DEFINISI Angka keterlambatan penyediaan darah untuk operasi
OPERASIONAL elektif adalah darah belum tersedia meski pasien telah
memasuki ruang operasi.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE 3 bulan
ANALISA
NUMERATOR Jumlah kejadian keterlambatan penyediaan darah untuk
operasi elektif yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah permintaan darah untuk operasi elektif yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

2. Angka kesalahan golongan darah


JUDUL Angka kesalahan golongan darah
DIMENSI MUTU Keamanan,efisiensi
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium dan
perawat dalam mencocokkan golongan darah pasien
sebelum tranfusi diberikan
DEFINISI Cukup jelas
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian kesalahan golongan darah yang
disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tranfusi darah yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

3. Angka kesalahan jenis darah


JUDUL Angka kesalahan jenis darah
DIMENSI MUTU Keamanan, efisiensi
TUJUAN Tergambarnya kejadian kesalahan jenis darah tranfusi
DEFINISI Angka kesalahan jenis darah adalah kejadian kesalahan
OPERASIONAL pemesanan jenis darah tranfusi yang tidak sesuai
dengan program terapi yang diinstruksikan oleh dokter
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian kesalahan jenis darah yang disurvey
dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah pasien yang mendapat tranfusi darah yang di
survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR 0%
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

4. Angka reaksi transfusi darah


JUDUL Angka reaksi transfusi darah
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya manajemen risiko pada transfusi darah
DEFINISI Angka reaksi transfusi darah adalah kejadian tidak
OPERASIONAL diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah,
dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi,
hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai atau
gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian
transfusi darah
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian reaksi transfusi darah yang disurvey
dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang mendapat tranfusi darah
yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 0,01 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

5. Angka perbedaan hasil skrining


JUDUL Angka perbedaan hasil skrining
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya kejadian perbedaan hasil skrining
DEFINISI Angka perbedaan hasil skrining adalah
OPERASIONAL
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 3 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian perbedaan hasil skrining permintaan
ndarah yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang mendapat tranfusi darah
yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

6. efektifitas penggunaan darah


JUDUL efektifitas penggunaan darah
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

i. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan


1. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
JUDUL Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
FREKUENSI
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA
(inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
2. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
JUDUL Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya pemakaian ventilator sesuai standar
prosedur sehingga mampu mengurangi risiko
pneumonia
DEFINISI Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah
OPERASIONAL pneumonia yang terjadi akibat pemasangan ventilator
mekanik di rumah sakit
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian Ventilator Associated Pneumonia
(VAP) yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang menggunakan ventilator
mekanik yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

3. Infeksi Luka Operasi (ILO)


JUDUL Infeksi Luka Operasi (ILO)
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan
pasca operasi yang bersih sesuai standar
DEFINISI Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah adanya infeksi
OPERASIONAL nosokomial pada semua kategori luka sayatan operasi
yang dilaksanakan di Rumah Sakit dan ditandai oleh
rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan
(tumor) dan keluarnya nanah (pus), dalam waktu lebih
dari 3 x 24 jam
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian pasien yang mengalami Infeksi Luka
Operasi (ILO) yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dioperasi yang di survey
dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)


JUDUL Infeksi Saluran Kemih (ISK)
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya data pencatatan dan pelaporan Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
DEFINISI Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah Kejadian infeksi
OPERASIONAL yang terjadi di sekitar uretra atau selang kateter dan
timbul setelah 3 x 24 jam dilakukan pemasangan
kateter di rumah sakit. Pada daerah uretra terjadi
iritasi, gatal – gatal, rasa sakit atau panas, pus dan
urine berwarna merah atau keruh. Tidak termasuk pada
pasien dengan keadaan sudah terjadi infeksi pada
uretra sebelum opname dan penggunaan obat yang
mempengaruhi warna urine seperti OAT (Obat Anti
Tuberkulosis) dan Anti Arterosklerosis/Trombolitik.
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian pasien yang mengalami Infeksi
Saluran Kemih (ISK) yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dilakukan pemasangan
kateter di rumah sakit yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

5. Angka Phlebitis
JUDUL Angka Phlebitis
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tersedianya data pencatatan dan pelaporan kejadian
Phlebitis
DEFINISI Angka Phlebitis adalah Kejadian infeksi yang terjadi di
OPERASIONAL sekitar tusukan atau bekas jarum infus dan timbul
minimal 3 x 24 jam setelah pemasangan yang ditandai
dengan rasa panas, nyeri, pengerasan dan kemerahan
(kalor, dolor, tumor rubor dan functiolaesa) dengan
atau tanpa nanah (pus)
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian Phlebitis yang disurvey dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang mendapat terapi
pemasangan infus intravena yang di survey dalam satu
bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC
6. HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
JUDUL HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tersedianya data pencatatan dan pelaporan kejadian
HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
DEFINISI HAP/ Hospital Acquired Pneumonia adalah pneumonia
OPERASIONAL yang terjadi selama pasien opname di rumah sakit
tanpa diagnosis pneumoni sebelumnya
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang opname tanpa diagnosis
pneumoni sebelumnya yang di survey dalam satu
bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

7. IDO/ Infeksi Daerah Operasi Bersih


JUDUL IDO/ Infeksi Daerah Operasi Bersih
DIMENSI MUTU Keamanan
TUJUAN Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan
pasca operasi yang bersih bersih sesuai standar
DEFINISI IDO/ Infeksi Daerah Operasi Bersih adalah adanya
OPERASIONAL infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan
operasi bersih yang dilaksanakan di Rumah Sakit dan
ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan (color),
pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah (pus), dalam
waktu lebih dari 3 x 24 jam
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA 1 bulan
NUMERATOR Jumlah kejadian pasien yang mengalami IDO/ Infeksi
Daerah Operasi Bersih yang disurvey dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi
bersih yang di survey dalam satu bulan
SUMBER DATA Survey
(inklusi & eksklusi)
STANDAR ≤ 1,5 %
PJ PENGUMPUL
DATA/PIC

Anda mungkin juga menyukai