Memang demikianlah makna taubat secara bahasa yaitu kembali. Artinya, kembali Bertaubat tidaklah harus menunggu perbuatan dosa terlebih dahulu, tetapi setiap
meinggalkan perkara yang tercela dalam pandangan agama. Perkara yang tercela dosa harus segera ditaubati. Karena pada dasarnya manusia yang hidup di dunia
sangat banyak ragam dan tingkatannya. Bagi mereka yang berkecimpung dalam ini berada dalam kubangan kesalahan. Baik kesalahan dhahir yang kasat mata
kehidupan yang sarat akan kemaksiatan maka taubat itu harus dilakukan untuk maupun kesalahan bathin yang dilakukan hati. Sebagaimana Rasulullah saw
menghindarkan diri dari kemaksiatan tersebut. Bagi mereka yang keseharainnya pernah menerangkan hal ini kepada Abdillah bin Mas’ud “Barang siapa bertaubat
selalu mengerjakan dosa-dosa kecil, maka taubatnya adalah menghindar dari dosa- tetapi tidak meninggalkan kesombongan dan kecongkakannya, berarti dia belum
dosa kecil tersebut. Karena jika ditumpuk, maka yang kecil akan menjadi besar bertaubat”
juga. Demikian juga bagi mereka yang hiruk-pikuknya dalam kubangan Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
kemakruhan (perkara yang dibenci agama) maka pertaubatannya dengan
Taubat merupakan kesempatan yang disediakan oleh Allah swt kepada hambanya
yang telah melakukan kesalahan. Taubat adalah peluang emas bagi manusia untuk
lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang. Oleh karena itulah jika kita ingin disayang olehnya
segeralah bertaubat.
إن هللا يحب التوابين ويحب dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara
المتطهرين mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka
meminta ampun (Al-Anfal, 33)
Allah swt sungguh mengistimewakan para pertaubat, apalagi jika mereka adalah
orang-orang muda. Sungguh Allah swt. akan mengganti segala keburukannya
menjadi kebaikan