Briket Sabut Kelapa Sebagai Alternatif Bahan Bakar
Briket Sabut Kelapa Sebagai Alternatif Bahan Bakar
OLEH :
MAJENANG
2011/2012
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Karya Tulis ini Disusun Guna Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah
Remaja Se-Jawa Tengah yang Diadakan Oleh Unit Penelitian Ilmiah Fakultas
Biologi Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2011
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan kasih – Nya, kami berhasil menyelesaikan karya tulis ini dengan judul
“ Briket Sabut Kelapa Sebagai Alternatif Bahan Bakar” . Karya tulis ilmiah ini
disusun dalam rangka mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA se-
JAWA TENGAH.
Penulis
DAFTAR ISI
Ringkasan ……………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
A. Percobaan Pertama
1. Bahan …………………………………………………. 11
2. Alat …………………………………………………….11
3. Tahap – tahap pembuatan briket sabut kelapa …………12
B. Percobaan Kedua
1. Bahan …………………………………………………. 13
2. Alat …………………………………………………… 13
3. Tahap – tahap pembuatan briket sabut kelapa ………... 13
C. Pengujian …………………………………………………. 14
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………. 15
B. Saran ………………………………………………………….. 15
Lampiran ……………………………………………………………….
RINGKASAN
Kabupaten Cilacap merupakan wilayah Jawa Tengah yang berbatasan
dengan Jawa Barat. Wilayah ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu Cilacap
selatan, timur, utara, dan Cilacap barat. Wilayah Cilacap timur, utara, dan barat
merupakan daerah pegunungan sehingga masyarakatnya bermata pencaharian
sebagai petani dengan cara bercocok tanam. Tanaman yang banyak
dibudidayakan oleh masyarakat Cilacap secara umum adalah pohon kelapa.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, masyarakat membudidayakan kelapa.
Menurut filosofi masyarakat setempat pohon kelapa kaya akan manfaat. Karena
banyaknya manfaat tersebut, masyarakat Cilacap barat terutama di daerah Karang
Pucung, Cimanggu, Majenang, dan Wanareja memproduksi gula merah.
Sedangkan serabut kelapa dimanfaatkan untuk membuat sapu oleh beberapa
penduduk. Sebagian di ekspor ke daerah Gombong dan sebagian lagi untuk kayu
bakar.
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang dapat diubah menjadi
energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan
dan dimanipulasi. Jenis-jenis bahan bakar berdasarkan materinya, yaitu :
a. Bahan bakar padat.
b. Bahan bakar cair.
c. Bahan bakar gas.
Sekarang ini bahan bakar padat, cair maupun gas sudah jarang
ditemukan, sehingga mulailah dikembangkan bahan bakar alternatif.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang
dapat digunakan dan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional
tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Satu energi alternatif adalah
briket. Briket adalah sumber energi alternatif pengganti minyak tanah dan elpiji
dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai. Dengan
penggunaan briket sebagai bahan bakar maka, kita dapat memanfaatkan limbah
produksi yang mudah didapat. Contoh briket yaitu, briket dari batok kelapa,
briket dari serbuk gergaji, dan briket dari sampah organik berupa daun kering.
Seperti yang telah diuraikan diatas, briket dapat dibuat dari limbah produksi,
salah satu limbah produksi yang banyak terdapat di wilayah Cilacap barat,
khususnya Majenang dan Wanareja adalah sabut kelapa. Sabut (serabut) kelapa
atau dalam bahasa jawa biasa disebut sepet merupakan bagian yang cukup besar
dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah.
BAB I
PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Kelapa
Menurut Amin Tabin (2010) bahwa kelapa dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Upafamili: Arecoideae
Bangsa: Cocoeae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera
Nama binomial
Cocos nucifera
L.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya kelapa termasuk tumbuhan jenis pinang-pinangan atau palem
yang memiliki akar serabut, dan buah tunggal atau monokotil.
B. Deskripsi Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-
arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang
dihasilkan tumbuhan ini (Amin Tabin : 2010)
Selain itu Amin Tabin menjelaskan pula bahwa pohon ini memiliki
ciri - ciri batang tunggal, beruas – ruas, tebal, dan berkayu, berakar
serabut yang berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan
berpasir pantai, daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal,
tersusun pada batang, warna daun hijau kekuningan, bunga tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea, terdapat bunga
jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal
karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal, buah
besar dengan diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna
kuning, hijau, atau cokelat, buah tersusun dari mesokarp berupa serat
yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras
(disebut batok) dan kedap air, endokarp melindungi biji yang hanya
dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp.
Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fasa
padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah telah tua,
embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah
(disebut kentos), dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m.
Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah pantai maupun daerah
beriklim tropis. Kelapa dikatakan sebagai pohon yang serbaguna, karena
hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan, mulai dari ujung atas
hingga akarnya. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi
penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo, batangnya, yang disebut glugu dipakai
orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai
papan untuk rumah. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah
dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan
anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang
sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai
upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni
merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut
lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu. Tandan bunganya, yang disebut
mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu.
Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan
manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn
(bhs.Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi
tuak.
C. Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang dapat diubah menjadi
energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan
dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi
nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar)
sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia.
Bahan bakar lainnya yang dapat dipakai adalah logam radioaktif.
Jenis-jenis bahan bakar berdasarkan materinya, yaitu :
Bahan bakar yang berbentuk cair, paling populer adalah bahan bakar
minyak atau BBM. Selain dapat digunakan untuk memanaskan air menjadi uap,
bahan bakar cair biasa digunakan kendaraan bermotor. Karena bahan bakar cair
seperti bensin dapat dibakar dalam karburator dan menjalankan mesin.
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG)
dan Liquid Petroleum Gas (LPG). CNG pada dasarnya terdiri dari metana,
sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butane, dan bahan kimia lainnya.
LPG yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama dengan bahan bakar gas
yang biasa digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor. Namun sekarang ini
bahan bakar padat, cair maupun gas sudah jarang ditemukan, sehingga mulailah
dikembangkan bahan bakar alternatif.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang
dapat digunakan dan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional
tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini
digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi,
yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan
Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang
sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya
pilihan energi yang dapat dipilih dengan tujuan yang berbeda dalam
penggunaannya. Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu tekhnologi selain
tekhnologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi.
Tekhnologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan
mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan
bakar fosil. Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi
yang digunakan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau
perusakan lingkungan. Dalam sejarahnya, transisi penggunaan energi alternatif
berdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk
menggantikan sumber energi yang semakin lama semakin langka, dan mahal (
tidak ekonomis ). Salah satu energi alternatif adalah briket.
Briket adalah sumber energi alternatif pengganti minyak tanah dan elpiji
dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai. Dengan
penggunaan briket sebagai bahan bakar, maka kita dapat memanfaatkan limbah
produksi yang mudah didapat. Selain itu, penggunaan briket dapat menghemat
pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji. Dengan
memanfaatkan limbah produksi sebagai bahan pembuatan briket maka akan
meningkatkan pemanfaatan limbah hasil produksi sekaligus mengurangi resiko
pertumbuhan sarang penyakit, karena selama ini yang ada hanya dibiarkan begitu
saja. Briket yang dikenal sekarang ini adalah briket batu bara, namun batu bara
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga lama –
kelamaan akan habis. Sehingga sekarang ini mulai dikembangkan briket dari
bahan baku lain yang dapat diperbaharui antara lain :
Sabut (serabut) kelapa atau dalam bahasa jawa biasa disebut sepet
merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat
keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan
satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut.
Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175
gram (25 % dari sabut). Sabut kelapa ini banyak dimanfaatkan sebagai kerajinan
tangan maupun sebagai media tanam, sabut kelapa juga digunakan sebagai bahan
bakar pengganti kayu oleh para penduduk desa.
METODOLOGI PENELITIAN
Proses pembuatan briket dari sabut kelapa ini dilakukan dua tahap
percobaan. Percobaan pertama pada tanggal 27 s.d 29 Juli 2011.dan
percobaan kedua pada tanggal 14 s.d 16 Agustus 2011.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Percobaan Pertama
1. Bahan
a. Sabut kelapa.
b. Tepung tapioka.
c. Air.
2. Alat
a. Kaleng bekas.
b. Paralon.
c. Korek api.
d. Ayakan.
e. Baskom.
f. Mutu
B. Percobaan kedua
Percobaan kedua ini dilakukan dengan mengoven sabut kelapa yang
telah kering dalam kaleng bekas yang sebelumnya telah diberi lubang diatasnya,
yang bertujuan agar asap dari dalam kaleng mengalami sirkulasi udara. Adapun
bahan dan alat yang dipergunakan :
1. Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam proses pembuatan briket sabut
kelapa adalah :
a. Sabut kelapa kering.
b. Tepung tapioka.
c. Air .
d. Kayu bakar.
2. Alat
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan briket sabut kelapa
adalah :
a. Kaleng bekas.
b. Bambu berbentuk pipa.
c. Bambu bulat.
d. Ayakan.
e. Baskom.
f. Korek.
g. Mutu.
PENUTUP
A. Simpulan
Penggunaan briket sabut kelapa hampir sama dengan briket batu bara
yaitu dengan merendamnya terlebih dahulu ke dalam minyak tanah atau spirtus
selama 30 menit untuk kemudian dibakar. Dengan pemanfaatan sabut kelapa
sebagai briket, maka akan meminimalisir biaya pengolahan dan dapat
meningkatkan nilai guna sabut kelapa tersebut. Selain itu, pembuatan briket ini
dapat dikembangkan menjadi industri besar, sehingga akan membuka lapangan
kerja baru yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
B. Saran
1. Perlu dilakukan percobaan dan penelitian lebih lanjut oleh pihak-
pihak terkait.
2. Perlu adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam yang tidak terpakai.
3. Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan
sabut kelapa sebagai bahan bakar alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad Syukron. 2010. Sepet atau sabut ( serabut ) kelapa. Diunduh pada
tanggal 26 Juli 2011 dari berbagifun.blogspot.com/2010/11/sepet-atau-
sabut-serabut-kelapa.html.
Anonim. Tanpa tahun. Bahan bakar. Diunduh pada tanggal 12 Agustus 2011 dari
id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar.
Anonim. Tanpa tahun. Energi alternatif. Diunduh pada tanggal 12 Agustus 2011
dari id.wikipedia.org/wiki/Energi_alternatif.
Anonim. Tanpa tahun. Kelapa. Diunduh pada tanggal 2 Agustus 2011 dari id.
Wikipedia.org/wiki/kelapa.
Anonim. Tanpa tahun. Kelapa (Cocos nucifera). Diunduh pada tanggal 2 Agustus
2011 dari www.plantamor.com/index.php? Plan = 365.
Tabin, Amin. 2010. Klasifikasi Kelapa (Cocos nucifera). Diunduh pada tanggal 5
Agustus 2011 dari amintabin.blogspot.com/klasifikasi-kelapa-cocos-
nucifera-1.ht.
LAMPIRAN
1. Tahap Penyayatan
Bahan Mentah
Jurusan : IPS
Telp./HP : 087736810580
Jurusan : IPA
Telp./HP : 085747743279
NIS : 10491
Jurusan : IPA
Telp./HP : 0857427991