Anda di halaman 1dari 15

Variabilitas Dalam Kehidupan (Keanekaragaman Hayati)

Disusun oleh:

Kelompok 3

Arina Hunafa Qudsi

(1182020037)

Annisa Suciati

(1182020032)

Akbar Nurhasan Basri

(1182020019)

Arif Wicaksana Elian

(1182020036)

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER 1 A

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

T.A 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin segala puji bagi Allah subhanahuwata’ala yang


telah memberikan nikmat dan waktunya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dalam waktu yang tepat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda sayyidina wa


maulana Nabi besar Muhammad Shallahualaihi wasallam, juga para sahabatnya,
dan para keluarganya hingga yaumil akhir.

Terima kasih juga kepada bapak dosen selaku Dosen Pengampu Mata kuliah
ilmu alamiah dasar yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah materi mata kuliah yang berjudul "Variabilitas Dalam
Kehidupan (Keanekaragaman Hayati)" dalam waktu yang telah ditentukan dan
dapat memenuhi nilai tugas terstruktur kami.

Makalah ini berisi uraian perkembangan dan variabilitas kehidupan di Bumi ini.
Adapun Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi dan pengetahuan mengenai
“Variabilitas Dalam Kehidupan (Keanekaragaman Hayati)” bagi para pembaca.

Bandung, 8 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Judul..........................................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................4

1.2 Maksud Dan Tujuan..........................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN......................................................................................................5

Variabilitas Kehidupan.........................................................................................5

Klasifikasi Kehidupan...........................................................................................5

Kingdom Monera..................................................................................................6

Kingdom Protista..................................................................................................7

Kingdom Fungi.....................................................................................................9

Kingdom Plantae.................................................................................................10

Kingdom Animalia...............................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................14

REFERENSI..........................................................................................................15
.

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bersama negara Indonesia dikenal sebagai salah satu
yang memiliki tumbuhan dan hewan yang tak terhitung jumlahnya. Sedangkan di dunia
ini tidak ada dua individu yang benar benar sama. Setiap individu pasti memiliki ciri-ciri
khusus yang menyebabkannya berbeda dari mahluk hidup yang lain sehinggga
menimbulkan keanekaragaman. Kekhasan dan tingginya tingkat keanekaragaman mahluk
hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Keanekaragaman mahluk
hidup tersebut kemudian dikenal dengan istilah keanekaragaman hayati. Karena
mempunyai banyak sekali manfaat maka keanekaragaman hayati akan sering
dipergunakan sehingga akan berakibat pada penurunan jumlah keanekaragaman hayati
tersebut. Maka sebelum jenis keanekaragaman tersebut punah maka harus dilakukan
upaya upaya pencegahannya.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Adapun tujuan dari penilisan makalah ini adalah untuk

1. Untuk mengetahui tentang pengertian keanekaragaman hayati;

2. Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman hayati;

3. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati;

4. Untuk mengetahui faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati;

5. Untuk mengetahui bagaimana usaha pelestarian keanekaragaman hayati.

4
BAB II

PEMBAHASAN

VARIALIBITAS KEHIDUPAN (KEANEKARAGAMAN HAYATI)

Tingkat varialibitas kehidupan (keragaman hayati) menyatakan adanya


berbagai ragam perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat sifat
lainnya diantara organisme. Variasi dimuali dari gen, jenis sampai dengan tingkat
ekosistem. Para ahli membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan
yaitu, keaneragaman hayati tingkat gen, keaneragaman hayati tingkat jenis,
keaneragaman hayati tingkat ekosistem.

Variabilitas kehidupan (keanekaragaman hayati) tingkat gen menjelaskan


adanya variasi faktor-faktor keturunan didalam dan diantara individu dalam suatu
populasi. Contoh dari variabilitas kehidupan (keanekaragaman hayati) tingkat gen,
ditunjukan oleh keberagaman pada manusia ( Negro, Mongloid, Melayu, dan
India).

Variabilitas kehidupan (keanekaragaman hayati) tingkat jenis menunjukan


semua variasi yang ada pada makhluk hidup antar jenis. Contoh variabilitas
kehidupan (keanekaragaman hayati) tingkat jenis ditunjukan pada keluarga
kucing. Kita mengenal kucing (Felis domesticus), singa (Felis Leo), macan tutul
(Felis tigris).

Terbentuknya variabilita kehidupan (keanekaragaman hayati) tingkat


ekosistem, dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan abiotik pada
suatu daerah, sehingga organisme yang hidup didalamnya pun berbeda-beda.
Contohnya ekosistem gurun, ekosistem padang rumput, dan pantai (estuari).

A. Klasifikasi makhuk hidup


Cabang biologi yg berhubungan dengan penamaan dan klasifikasi
makhluk hidup disebut taksonomi, yaitu pengelompokkan organisme berdasarkan
suatu skema dan setiap tingkatan lebih luas cakupannya dibandingkan dengan
tingkatan dibawahnya.

Sejak sebelum masehi para ahli Biologi mengelompokan mahluk hidup


menjadi Kingdom Plantae (tumbuhan) dan Animalia (Hewan). Dasar
pengelompokan nya adalah perbedaan sel dan cara mendapatkan makanan. Sel
hewan mempunyai membran sel sedangkan sel tumbuhan selain mempunyai
membran sel terdapat juga dinding sel. Cara mendapatkan makanan pada
tumbuhan adalah autotrof, sedangkan pada hewan heterotrof.

5
Kira-kira seratus tahun yang lalu, Ernst Heckel dan Whitaker mengusulkan
kingdom protista sebagai kingdom berikutnya. Alasan yang dipakai adalah adanya
mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri tumbuhan juga hewan, contohnya
Euglena. Euglena jika dilihat dari selnya termasuk hewan, tetapi cara makannya
seperti tumbuhan. Oleh karena itu Euglena dimasukan kedalam Kingdom Protista.

Kingdom berikutnya adalah Fungi yang dikemukakan oleh R.h Witaker


(1969). Dasar pemikirannya adalah Fungi tidak dapat berfotosintesis.

R.H. Whitaker mengemukakan juga perlunya memisahkan bakteri dan


sianobakteri menjadi Kingdom Monera . Bakteri dan Sianobakteri merupakan
organisme Uniseluler dan tidak memiliki memiliki membran inti.

Pada akhirnya, Kingdom yang ada di Dunia terbagi menjadi 5 yaitu,


Animalia, Plantae, Protista, Fungi, Monera.

1. Kingdom Monera
Monera adalah Organisme yang bersifat Prokariotik, yaitu bahan inti selnya
belum terlindungi oleh selaput inti atau karioteka dan didalam selnya tidak
terdapat organel-organel bermembran, seperti Mitokondria dan Plastida.
Organisme yang termasuk kedalam kelompok ini adalah Arhaebacteria dan
Eubacteria.

a. Archaebacteria

Arhaebacteria berbeda dengan eubacteria karena Arhaebacteria dinding


selnya tidak mengandung peptidoglikan, ikatan lemaknya terdiri dari hidrokarbon
yang bercabang dan komposisi RNA.

Arhaebacteria hidup di lingkungan yang ekstrim, reproduksi Avegetatif


dengan pembelahan Biner, pembentukan tunas dan Fragmentasi. Arhaebacteria
dikelompokan menjadi: Metangen, Halofilik, Termoasidofolik.

b. Eubackteria

Bakteri merupakan mikroorganisme dengan satuan ukuran tubuh


mikrometer yang setara dengan 1/1000mm. Bakteri mempunyai bentuk kokus,
basil, spiral spirilum.

6
Berdasarkan respon terhadap oksigen bebas, maka bakteri dibedakan
menjadi, a) Bakteri erobik, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
hidupnya. b) Bakteri anaerobik, yaitu bakteri yang tidak memerlukan oksigen
bebas untuk hidupnya. c) Bakteri anaerobik fakultatif, yaitu bakteri yang dapat
hidup dengan atau tanpa oksigen bebas di sekitarnya.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya (nutrisi), bakteri dibedakan


menjadi 1) Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan nya
sendiri. 2) Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat menyusun zat
makanannya sendiri.

2. Kingdom Protista

Kingdom Protista memiliki sel Eukariotik. Protista memiliki sifat antara


hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri atas protista yang menyerupai
tumbuhan (alga), Protista yang menyerupai jamur, dan Protista yang menyerupai
hewan (Protozoa).

a. Protista Alga

 Filum Dinoflagellata
 Filum Bacillariophyta, contohnya Achromonas sp, Vaucheria sp.
 Filum Euglenophyta, contohnya Euglenoida.
 Filum Chlorophyta (alga hijau), contohnya chlorococcum sp.
 Fillum Rhodophyta (alga merah), contohnya Eucheuma spinosum.
 Filum Phaeophyta (alga coklat), contohnya Laminaria.

7
b. Protista Jamur

 Filum Myxomycota
 Filum Acrasiomycota
 Filum Oomycota

c. Protozoa

 Filum Sarcomastigophota
1. Flagellata (bulu cambuk), contohnya Noctiluca.
2. Cilliata (rambut getar), contohnya Paramaecium.
3. Rhizopoda (kaki semu), contohnya Amoeba.
4. Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak), contohnya Plasmodium.

8
3. Kingdom Fungi (Jamur)

Fungi memiliki sel Eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya


sendiri. Cara makannya bersifat heterotof, yaitu menyerap zat organik dari
lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan safrofit.

Kingdom fungi adalah golongan individu yang tidak termasuk dalam


tumbuhan karena alasan-alasan berikut:

1. Tidak mempunyai zat hijau daun (klorofil);


2. Bereproduksi dengan spora;
3. Hidup menempel pada individu lain dan membutuhkan substrat;
4. Hidup di daerah lembap.

Jamur terbagi menjadi tiga divisio, yaitu Zygomycotina, Basidiomycotina,


dan Ascomycotina.

a. Divisio Zygomycota

Zygomycota umumnya cara hidupnya sporofit, banyak dijumpai pada nasi,


roti, wortel, dan dapat dimanfaatkan dalam industri fermentasi, misalnya pada
pembuatan tempe. Contohnya Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus.

9
b. Divisio Ascomycota

Ascomycota dari Bahasa Yunani asco yang berarti kantung dan myces
yang berarti jamur. Disebut demikian karena memiliki tubuh buah yang berupa
kantung. Contohnya Saccharomyces cerevisiae (kecap), Saccharomyces ovale
(tape), Penicillium roqueforti (keju).

c. Divisio Basidiomycotina

Nama Basidiomycotina berasal dari Bahasa Yunani basis yang berarti


dasar dan myces berarti jamur. Diperkirakan ada 1500 jenis yang termasuk jamur
ini. Beberapa contoh Basidiomycotina: Pucciana graminus, Auricularia politricha,
Volvariella volvacea.

4. Kingdom Plantae

Tumbuhan di dalam ekoseistem memiliki peranan yang sangat penting,


karena tumbuhan merupakan produsen bagi mahluk hidup yang lain. Tumbuhan
memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof) dan bersifat eukariot. Kingdom ini meliputi, tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku-pakuan (Pterydophyta), tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).

"(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-
jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit. Kemudian Kami
tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 53)

a. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak memiliki jaringan pembuluh / jaringan pengangkutan;


2. Perkembangbiakan sexualnya terjadi melalui pembentukan gamet dalam
gametifit sedangkan perkembangbiakan secara asexual terjadi melalui
pembentukan spora dalam spotofit;
3. Hidup menempel pada batu, tanah, dan tempat lembap;
4. Memiliki akar, batang, dan daun yang semu.

10
Tumbuhan lumut dibagi kedalam tiga kelas yaitu, 1) Musci (lumut daun), 2)
Hepaticopsida (lumut hati), 3) Anthocerotopsida (lumut tanduk).

b. Pterydophyta (tumbuhan paku)

Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki jaringan pembuluh / pengangkut;


2. Memiliki akar, batang, dan daun sejati;
3. Berkembangbiak dengan spora

Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi:

a. Psilophyta (paku purba);


b. Lycophyta (paku kawat);
c. Sphenophyta / Equisetophyta (paku ekor kuda);
d. Pterophita / Felicinae (paku sejati)

c. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Tumbuhan berbiji merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat


perkembangan filogenetik tertinggi dan sebagai ciri khasnya ialah adanya suatu
organ biji (dalam bahasa Yunani=sperma). Tumbuhan berbiji dibedakan kedalam
dua sub divisi, yaitu:

11
 Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) yang terdiri dari dua kelas, 1)
Dikotil (berkeping biji dua) contoh: Mangifera indica (mangga). 2)
Monokotil (berkeping biji satu) contoh: Zea mays (jagung).
 Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) contoh: Pinus merkusii
(pinus).

5. Kingdom Animalia

Hewan memiliki sel eukariot. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang
telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri atas semua
hewan , yaitu hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan
bertulang belakang (vertebrata).

"Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia
kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. An-Nur 24:
Ayat 45).

a. Invertebrata

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi


dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki." (QS. Asy-Syura
42: Ayat 29).

12
Invertebrata, yaitu golongan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.
Dibagi menjadi delapan filum yaitu:

1. Porifera (hewan berpori), contohnya: Spongia sp (hewan spon);


2. Coelenterata (Hewan Berongga), contohnya, Hydra viridis;
3. Platyhelmintes (cacing pipih), contohnya, Tania saginata (cacing pita)
4. Nemathelmintes (cacing giling), contohnya, Acylostoma duodenale
(cacing tambang pada usus duabelas jari manusia);
5. Annelida (cacing gelang), contohnya, Hirudo medicinalis (lintah)
6. Mollusca (hewan bertubuh lunak), contohnya, Achatina fulica (siput),
Octopus sp (gurita);
7. Arthropoda (hewan berbuku-buku), dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
a. Insect (serangga), contoh: Hetaerina america (capung);
b. Crustasea (udang-udangan), contoh: Ceonobita clypeatus
(kelomang)
c. Arachnida (laba-laba), contoh: Euripelma california (laba-laba);
d. Myriapoda (lipan), contoh: Scolopendra subspinipes (kelabang)

8. Echinodermata (hewan kulit berduri), dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

a) Asterioda (bintang laut), contoh: Asrerias vulgaris (bintang laut);


b) Ophiuroida (bintang ular laut), contoh: Ophioderma brevispinum
(bintang ular laut);
c) Echinoidea (landak laut), contoh: Diadema antillarum (landak laut);
d) Holothuroidea (teripang), contoh: Holothuria scabra (teripang);
e) Crinoidea (lili laut), contoh: Lamprometra plamata (lili laut).

13
b. Vertebrata

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan


mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara)
selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu." (QS.
Al-Mulk 67: Ayat 19).

Vertebrata, yaitu golongan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang.


Dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

1. Pisces (ikan), contoh: Osteoglossum bicirhosum (ikan arwana);


2. Imphibia (katak), contoh: Rana sp;
3. Reptilia (hewan melata), contoh: ular, kadal, dan bunglon;
4. Aves (unggas), contoh: ayam, dan burung;
5. Mamalia (hewan menyusui), contoh: sapi, kambing, orang utan, dan
srigala.

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi,keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini mempunyai berbagai macam


klasifikasi yang saling berkontribusi satu sama lain. Begitupun kita sebagai
manusia membutuhkan makhluk hidup lain.diantaranya tumbuhan untuk
memenuhu asupan gizi kita seperti padi, jamur, kacang kacangan dll. Juga berupa
hewani seperti ikan ikanan dan sejenisnya. Besar kecilnya variabilitas merupakan
gambaran tentang penyebaran distribusi yang mana sesuai dengan kebutuhan
pokok hidup manusia itu sendiri. Semakin besar makhluk hidup maka semakin
banyak pula sel nya.

14
REFERENSI

Drs. Herabudin, M.Pd., M.Si. (2013). ILMU ALAMIAH DASAR. Pusaka Setia.

Hidayat, Ara. (2009). Ilmu Alamiah Dasar. Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI.

Mas’ud, Ibnu. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia.

15

Anda mungkin juga menyukai