0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan retorika dari zaman pra-Yunani hingga zaman modern. Retorika mulai berkembang pada zaman Yunani Kuno sebagai keahlian berpidato untuk mempertahankan hak, kemudian berkembang lebih lanjut pada zaman Romawi dengan definisi baru dari Quintilianus. Pada Abad Pertengahan dan zaman Islam, retorika mengalami kemajuan kembali. Pada zaman modern, retorika berkemb
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan retorika dari zaman pra-Yunani hingga zaman modern. Retorika mulai berkembang pada zaman Yunani Kuno sebagai keahlian berpidato untuk mempertahankan hak, kemudian berkembang lebih lanjut pada zaman Romawi dengan definisi baru dari Quintilianus. Pada Abad Pertengahan dan zaman Islam, retorika mengalami kemajuan kembali. Pada zaman modern, retorika berkemb
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan retorika dari zaman pra-Yunani hingga zaman modern. Retorika mulai berkembang pada zaman Yunani Kuno sebagai keahlian berpidato untuk mempertahankan hak, kemudian berkembang lebih lanjut pada zaman Romawi dengan definisi baru dari Quintilianus. Pada Abad Pertengahan dan zaman Islam, retorika mengalami kemajuan kembali. Pada zaman modern, retorika berkemb
Pada zaman ini orang-orang khusunya masyarakat Mesopotamia sudah mulai mengasah kemampuan retorika mereka dengan tujuan-tujuanritual keagamaan ,seperti upacara pengorbanan,permohonann surut Nil berkepanjangan ,memperingati yaumul hashaad atau hari bersemidan sebagainya yang memang membutuhkan kepiwaian tokoh atau pemimpin adat dalam menyampaikan pesan dan harapan-harapan masyarakat adat pada Dewa di depan public. 2. Retorika pada zaman Yunani pada zaman inilah retorika pertama terjadi. Saat terjadinya penggusurab tanah orang Syracuse sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia yang berada dibawah pimpinan para tiran. Keadaan iilah yang mengahruskan mereka pandai beretorika demi mempertahankan hak-hak mereka yang diabaikan penguasa. Kemudian munculah seorang di antara mereka yang bernama Corax. Konon Corax pernah mengubah sebuah makalah mengenai retorika yang ia beri judul Techne Logon yang dipercayai oleh para ahli berisikan tentang teori kemungkinan dalambersilat lidah. Disamping itu,Corax juga meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia membagi pidato pada lima bagian: pembukaan,uraian,argument,penjelsan,tambahan dan kesimpulan. Dengan tahun yang sama, di belahan kerajaan lain muncul pula seorang tokoh yang juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan retorika. Ia bernama Empedodes. Pada zaman ini sendiri,konon retorika dipandang sebagai keahlian kaum ningrat. Di antara kedua tokoh tersebut,masih banyak mula tokoh-tokoh yang bermunculan dan memiliki peranan dalam mengembangkan retorika dan mempopulerkanya. Retorika bagi mereka bukan hanya ilmu pidato tetapi meliputi pengetahuan sastra,gramatika dan logika. Pada zaman ini juga muncul aristoteles yang berkonstribusi terhadap perkembangan retorika yang membuat kita mengenal tentang lima hukum retorika dalam penyusunan pidato : invention(penemuan),disposition(penyusunan),elucutio(gaya),memoria(memori) dan pronuntiatio(penyampaian). 3. Retorika Zaman Romawi Pada zaman ini retorika mengalami gejala statis sehiingga tidak banyak kemajuan berarti yang tercipta. Gejala statis ini berhasil dorobohkan setelah Quintillianus memeiliki perspektif sendiri tentang apa itu retorika?dan apa-apa saja yangseyogyanya dimiliki oleh seorang orator?. Quintillianus mendefenisikan retorika sebagai ilmu berbicara yang baik. 4. Retorika abad pertengahan dan Zaman Daulat Islamiah Pada abad pertengahan retorika dan ilmu pengetahuan lainnya sempat vakum. Retorika dan ilmu pengetahuan lainnya mulai bangkit kembali pada zaman Daulat Islamiah. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan tersebut, Retorika memiliki posisi yang lebih daripada ilmu pengetahuan lainnya. Hal ini karena khitobah atau retorika dlam tradisi keilmuwan Islam didasarkan oleh banyak sekali disiplin ilmu. 5. Retorika Modern Pada sekitaran abad ke -19 sampai 20, retorika terpecah kedalam berbagai aliran yang di usung oleh pakar retorika pada zamannya. Di antaranya yang pertama ada aliran epistemologis (George Campbell dan Richard Whately) yang menekankan proses psikologi dalam retorika,serta menekankan akan pentingnya menelaah proses berfikir khalayak. Aliran kedua(Hugh Blair) adalah belletris yang dalam bahasa prancis berarti tulisan yang indah. Aliran ini sangat mengutamakan keindahan bahasa,segi-segi estetis pesan kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatifnya.
Aliran ketiga (Gilbert Austin dan James Burgh)bernama gerakan elukusionis.
Karena aliran ini berfokus pada aspek artifisial saja sehingga dampaknya, orator jadi terkesantidak bicara secara spontan namun dibuat-buat. Pada abad ke-20 retorika mengambil mnafaat dari ilmu pengetahuan modern khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologis dan sosiologis. Istilah retorika pun mulai digeser oleh speech communication,atau oral communication atau public speaking. Pakar retotika yang mencuat pada abad ini adalah James A. Winans,Charles Henry Woolbert ,William Noorwood Brigance,Alan H Moonroe, dan Dr. Charles Hurst.