Buku Ajar Geokimia
Buku Ajar Geokimia
PRINSIP-PRINSIP GOKIMIA
Oleh;
Ir. Yulius Marzani, M.Si
PRISIP-PRINSIP GEOKIMIA
Geokimia adalah suatu bidang ilmu sains yang titik berat mempelajari kimia
bumi
1. Menentukan banyaknya unsur dan species atom (isotop) secara mutlak dan
relative di dalam bumi
2. Mempelajari penyebaran dan pemindahan unsur-unsur individu dibeberapa
bagian bumi ini (atmosfer, hidrosfer, kerak bumi dll) dan didalam mineral
dan batuan, dengan tujuan memenuhi prinsip-prinsip penyebaran dan
pemindahan.
Sehingga ketahap tertentu, lingkup ilmu giokimia sudah dibuktikan oleh sejarah
perkembangan ilmu geologi terutama yang berhubungan dengan mineralogi dan
petrologi. Kajian geokimia sangat penting untuk mengetahui keberadaan dan
jumlah unsur-unsur dipermukaan bumi.
Bumi adalah merupakan bagian dalam tata surya yang terdiri dari matahri,
planet-planet dan satelitnya, asteroid, komet, dan meteorit. Matahari itu sendiri
merupakan satu unit bintang di dalam galaksi kita. Lebih dari 1011 terdapat di
dalam galaksi yang berbentuk seperti kanta dengan garis pusat kurang 70 000
tahun cahara ( 1 tahun cahaya ≈ 1013 km). Diluar galaksi kita terdapat bayak lagi
sistem-sistem bintang yang kurang lebih sama ukurannya. Sistem-sistem ini,
nebula ekstragalaksi, tersebar secara seragam di seluruh angkasa. Galaksi yang
hampir dekat dengan kita adalah nebula Andromeda, dan jaraknya lebih kurang
1,75 x 106 tahun cahaya. Garis-garis di dalam spectrum nebula ekstragalaksi ini
menunjukkan perubahan kearah warna merah bagi spectrum. Perubahan kea rah
kemerahan ini lebih kurang sama dengan jaraknya. Perubahan ini dianggap sejajar
dengan jaraknya. Perubahan ini dianggap sebagai effek Doppler, ini disebabkan
oleh bergesernya nebula yang semakin besar. Sebagian besar dari pada teori
pembesaran jagat raya masih menjadi spekulasi, oleh sebab ini kesimpulan yang
berdasarkan teori juga masih spekulasi.
NASA temukan planet Kepler 22b berjarak 600 tahun cahaya dari bumi
diperkirakan besarnya 2,4 kali lebih besar dari bumi ber suhu 220C, sekalipun
dikatakan layak huni manusia sangat sulit untuk mencapai disana karena satu
tahun cahaya setara dengan 9,65 triliun km , butuh waktu 22 juta tahun untuk
kesana dengan tekologi yang ada sekarang. Teknologi nanti yang akan menjawab
apakah pergi ke Kepler 22b bisa menjadi kenyataan atau sebuah mimpi (Tribun
Yogya, 7/12/11).
Teori alam jagat raya yang membesar dan dinamik menunjukkan bahwa jagat raya
telah dan masih menjalani evolusi. Jika kita tinjau ke belakang dari segi masa, kita
akan sampai pada tahap bahwa alam raya merupakan titik kecil,yang umum
dikatakan tahap primitive dan menentukan umur alam raya ini secara astronomi
dari masa tersebut. Dengan beberapa pengandaian bahwa umur jagat raya
secara astronomi dapat dikira-kira dalam kisaran 16 x 109tahun.
Sistem tata surya dapat dianggap unit tersendiri, dan umur galaksi-galaksi
dapat diperkirakan. Sistem tata surya merupakan sistem yang tertutup dan
kandungan unsurnya sama dengan seperti semasa pembentukannya dahulu,
kecuali terjadi sedikit perubahan akibat penukaran hidrogen kepada helium dan
adanya unsur radioaktif pada unsure-unsur lain. Anggapan tersebut berasaskan
bahwa bahan-bahan didalam tata surya telah terasing pada suatu masa tertentu
(titik kosong bagi skala masa kini) dan kandungan unsur primitive berubah karena
aktifitas radioaktif. Umur unsure-unsur induk kemudian diperkirakan sejak
peluluhan radioaktif sampai terbentuk unsur baru (anak). Peluluhan radioaktif
menjadi penting sebagai penentu umur.
Tabel 1. Beberapa peluluhan radioaktif untuk menentukan umur geologi
Kajian empiric dan teori, seperti yang akan dibicarakan dalam bab ini, bahwa
banyaknya unsure dan nuklida di dalam sistem tata surya dapat diramal. Ramalan
dibuat dengan menggunakan perbandingan nuklida radioaktif dengan unsure-
238
unsur yang ada disekelilingnya. Oleh sebab itu banyaknya U dengan waktu
setengah umur 4.5 x 109 tahun dan 235
U dengan waktu setengah umur 7.1 x 108
boleh diramal kurang lebih sama dengan unsure bismuth dan merkuri. Unsur-
unsur tersebut tidak mungkin terbentuk lebih dari pada puluh ribu juta tahun
237 247
yang lalu. Sebaliknya tidak adanya unsure Np dan Cm yang masing-masing
mempunyai masa setengah umur 2.25 X 104 tahun dan 4 x 107 tahun,
menunjukkan pembentukan salah satu dari nuclei ini sekurang-kurangnya
menunjukkan waktu beberapa ratus juta tahun yang lalu. Ini merupakan waktu
yang relative lama bagi unsure-unsur tersebut. Penyelesaian yang bebas dapat
235 238
diberikan dengan mempertimbangkan kelimpahan relative U dan U. Jika
kedua isotop ini asalnya terbentuknya sama banyak, nisbah masa kini diantara
235 238 235
U dengan U adalah 1 : 138, ini disebabkan oleh waktu setengah umur U
238
lebih pendek dan ini menyebabkan peluluhan lebih cepat dari pada U. Masa
yang diperlukan bagi menurunkan konsentrasi yang sama pada nisbah pada masa
kini ialah lebih kurang 6 x 109 tahun. Hal lain yang dapat menyokong bahwa
sistem tata surya berawal dari sejak beberapa juta tahun yang lalu, diantaranya
isotop-isotop plumbum (204Pb, 206
Pb, 207
Pb, 208
Pb), 204
Pb adalah tidak radioaktif,
dan jumlahnya pada masa sekarang sama dengan pembentukakannya dahulu.
Isotop-isotop lain sebagian asli dan sebagian terbentuk dari hasil peluluhan dari
238 235 232
unsure induk U, U dan Th. Di dalam bahan-bahan yang mengandung
uranium dan plumbum, kandungan isotop bagi plumbum mengalami perubahan
yang progresif sepanjang masa geologi; jumlah relative bagi isotop radioaktif
204
menjadi bertambah dibandingkan dengan Pb yang tidak radioaktif. Meteorit
memberikan gambaran yang jelas tentang fakta ini. Meteorit besi tidak
mengandung uranium yang mengandung sedikit plumbum di dalamnya nilai
204
relative tertinggi Pb dibandingkan dengan bahan-bahan yang lain. Meteorit
berbatu mengandung sejumlah uranium dan terdapat plumbum menunjukkan
kesan tambahan bahwa plumbum radioaktif yang berhubungan dengan nisbah 206
Pb/204Pb dan 207
Pb/204Pb yang lebih tinggi disbanding dengan plumbum pada
meteorit besi. Dari analisis data secara matematik memberikan umur bagi
meteorit 4.6 x 109 tahun, yang telah ditentukan berdasarkan penentuan umur
rubidium-strontium terhadap meteorit berbatu. Sejak masa itu meteorit besi dan
meteorit berbatu ditentukan dan umur ini dipercayai sama dengan umur
pembentukan planet didalam sistem tata surya. Bukti-bukti tambahan yang
diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa umur bulan dapat
diperkirakan 4.6 x 109 juta tahun.
Bumi terbentuk sebagai satu satuan dalam tata surya terbentuk lebih
kurang 4.6 x 109 tahun yang lalu. Dari kenyataan ini umur kerak bumi data
ditentukan dengan skema peluluhan radioaktif. Dengan cara ini umur batuan yang
berumur sekitar 2.700 juta tahun dapat diketahui.
Batuan tertua dari Afrika antara 3.000 dengan 3.600 juta tahun; Amerika
Utara 3.100 dengan 3.700 juta tahun yang lalu; Australia 3.000 juta tahun yang
lalu.
KANDUNGAN PLANET-PLANET
Pemeriksaan dengan mata dan spektroskopi terhadap permukaan planet dapat
menerangkan kepada kita kandungan unsurnya . kandungan unsure dipermukaan
bumi dapat memberikan analogi untuk planet-planet yang lain. Utarid tidak
mempunyai atmosfera dan ketumpatannya sama dengan bumi. Kejora
mempunyai atmosfera dan memiliki keseluruhan karbondioksida dan nitrogen
yang menutupi seluruh permukaan, ukuran hampir sama dengan bumi. Marikh
memiliki atmosfera yang diselimuti kabut awan dan debu, dan kutubnya
diselimuti salju dan memiliki musim sejuk dan musim panas. Selimut ini diduga
terdiri dari lapisan es H2O yang tipis dengan sedikit gas CO2. Permukaan Marikh
keseluruhan berwarna sampai jingga kemerah-merahan kemungkinan adalah
selaput ferum oksisda, yang hampir sama dengan pasir gurun di bumi. Asteroid
belum dapat diambil contohnya tetapi dengan kajian spektrumnya bahwa
kandungannya sama dengan meteorit. Albedo Ceres dan banyak lagi Asteroid
mengandung bahan-bahan berkarbon sangat rendah.
Planet-planet utama yaitu Musytari, Zuhal, Neptum dan Uranus banyak
mempunyai ciri yang sama mempunyai ketumpatan yang rendah dan atmosfera
yang tebal oleh adanya hydrogen dan helium yang dapat dibandingkan dengan
yang terdapat dalam matahari. Ada banyak bukti adanya hydrogen yang ada
sebagai metana dan ammonia. Zuhal mungkin mengandung sarah-sarah es, dan
albedo dan ketumpatan beberapa satelit planet terdiri es juga.
KANDUNGAN METEORIT
Bukti-bukti spektroskopi tidak menerangkan tentang kandungan bagian dalam
planet-planet . Analogi terhadap bumi dan bukti yang terdapat dalam meteorit,
yang merupakan bagian sistem tata surya (mungkin juga merupakan pecahan
meledaknya asteroid dan akhirnya jatuh kebumi). Terdapat berjuta-juta meteorit
yang berada didalam sistem tata surya, kitika terjadi ledakan jatuh kebumi sudah
berupa debu yang sukar untuk ditentukan kecuali dengan alat-alat tertentu.
Meteorit diperkirakan meledak dan jatuh ke bumi 30 000 – 150 000 pertahun.
Pengetahuan kita tentang meteorit terpusat pada meteorit yang besar yang jatuh
ke bumi.
Sebagianbesar meteorit yang telah diselidiki mengandung paduan besi-nikel,
silica berhablur terutama olivine dan peroksin, mineral besi-sulfida troilit, atau
campuran semuanya. Belum pernah ditemukan meteorit yang menyerupai batuan
endapan atau batuan metamorf. Macam jenis meteorit yang di sudah dikenal sbb:
Siderit atau meteorit besi, sebagian besar terdiri satu atau dua fasa logam nickel-
besi (Ni 4%-20% jarang lebih besar dari ini), lainnya mengandung troilit (Fes),
syreibersit (Fe,Ni,Co)3P dan grafit. Mineral tambahan, seperti daubrelit (FeCr2S4),
koherit (Fe3C) dan kromit (FeCr2O4) jarang didapati. Mineral-mineral tambahan
terdapat sebagai butiran-butiran bulat kecil atau berlamela yang terdapat didalam
logam. Logam-logam ini menunjukan struktur yang khas yang disebut
Widmanstatten, yang dapat diedentifikasi dengan mengkilapkan pada
permukaannya dengan larutan HNO3 beralkohol. Struktur ini terdiri daripada
lamella kamasit (aloi nikel-besi dengan 6% Ni), taenit (aloi nikel-besi dengan nikel
kira-kira 30%). Lamela ini sama dengan octahedron hablur nikel-besi yang pada
dasarnya homogeny. Meteorit yang menunjukkan struktur Widmanstatten
dikenali sebagai oktahedrit. Struktur ini adalah tipikal bagi ekssolusi subsolidus di
dalam aloi yang telah didinginkan perlahan-lahan dari suhu tinggi.
Heksahidrit adalah besi yang keseluruhannya terdiri dari pada kamasit, dan ataksit
adalah besi dengan Ni lebih adari 14% dan sebagian besar terdiri dari pada taenit.
Sidorilit, atau meteorit besi berbatu, terdiri dari pada nikel-besi dan silikat yang
lebih kurang sama banyak; Dua jenis yang berbeda palasit dan mesosiderit,
dengan kandungan kimia dan mineralogy yang berbeda telah dikenal dengan
pasti. Palasit terdiri dari gabungan nikel-besi yang mengelilingi butir olivine yang
menunjukkan bentuk hablur yang baik. Di dalam mesosiderit, fasa logam tidak
bergabung dengan logam lain dan terdapat silikat yang kebanyakan plagioklas
feldspar dan piroksin, dan kadang kala dengan olivine sebagai pelengkap.
Berdasarkan teksturnya, aerolit atau batu terdiri dari dua jenis , kondrit dan
akondrit. Kondrit dinamakan demikian karena mengandung kondrul atau kondri,
yaitu benda kecil bulat (garis pusat 1mm) terdiri dari utamanya olivine dan/atau
piroksin. Kondrul jarang ditemuai pada meteorit ini dan belum pernah ditemui di
dalam batuan bumi, dan oleh karena itu kondrul penting dalam menentukan asal
meteorit. Rata-rata kandungan kondrit kurang lebih 40 % olivine, 30% piroksin, 5-
20% nikel-besi, 10% plagioklas dan 6% troilit. Satu jenis kondrit yaitu kondrit
berkarbon agak berbeda dengan meteorit lain karena sebagian besar terdiri dari
silikat besi-magnesium terhidrat (serpentin atau mineral seperti klorit) dan
mengandung hingga 10% bahan organic yang komplek. Penyelidikan terbaru
terhadap Meteorit Murchison yang jatuh di Australia pada tahun 1969,
membuktilan bahwa kandungan bahan organiknya bukan dari biologi. Meteorit
Murchison mengandung campuran bahan oeganik komplek (hidrokarbon alifatik,
dan aromatic, asam karboksilat,asam amino dan lain-lain). Kesamaan diantara
bahan organic dengan dibuat secara sinteteti menegaskan bahwa bahan organic
yang dimiliki meteorit Murchison bukan dari biologi. Begitu juga asam amino,
yang tidak ditemui dalam protein dan tidak memeliki sifat optik.
Unsur % berat
Logam (besi) Logam Silikat Rata-rata
(kondrit) (kondrit) kondrit
O 43.7 33.24
Fe 90.78 90.72 9.88 27.24
Si 22.5 17.10
Mg 18.8 14.29
S 1.93
Ni 8.59 8.80 1.64
Ca 1.67 1.27
Al 1.60 1.22
Na 0.84 0.64
Cr 0.38 0.29
Mn 0.33 0.25
P 0.14 0.11
Co 0.63 0.48 0.09
K 0.11 0.08
Ti 0.08 0.06
Tabel 6. Kelimpahan unsure-unsur di dalam kosmos dalam atom (per 106 atom Si)
Atom suatu unsure memiliki sejumlah proton (Z) dan Neotron (N) dan memiliki
berat atom (A). Di dalam inti atom proton bersekutu dengan netron dan
jumlahnya bisa berubah-ubah. Hasilnya suatu unsure boleh mempunyai beberapa
isotop yang mengakibatkan jumlah berat atom berbeda-beda (A = N + Z ) , tetapi
menunjukkan sifat kimia yang tidak berubah.Isobar adalah unsure yang berlainan
tetapi mempunyai berat atom (A) sama tetapi nilai proton (Z) dan Neutron (N)
berlainan dan Isoton adalah unsure yang berlainan dengan mempunyai jumlah
neutron (N) yang sama tetapi nilai berat atom (A) dan Proton berbeda (table 7)
Inti atom yang stabil untuk sembarang unsur jumlahnya sedikit disbanding dengan
ribuan isotop yang telah diketahui, sehingga hanya sekitar 270 unsur saja yang
tidak radio aktip
BAB III.
Bumi merupakan salah satu dari sembilan planet yang terdapat dalam tata surya.
Apa bila dibandingkan dengan alam semesta yang tak terbatas luasnya, Bumi
sebenarnya hanyalah benda yang terlalu kecil sehingga dengan mudah dapat
hilang dari pengelihatan, dan hanya tampak sebagai titik yang tidak kelihatan.
Bumi disebut juga planet biru karena tampak berwarna biru apabila dilihat dari
luar angkasa. Planet ini sangat unik dalam tata surya karena terdapat air dalam
tiga fasa (padat, cair dan gas) sehingga bumi memiliki lautan dan kutub es serta
terjadinya siklus hidrologi (diantaranya hujan) yang berkesinambungan. Di bumi
juga berlangsung proses-proses secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi
yang menyebabkan permukaan Bumi terus mengalami perubahan dan
peremajaan (rejufenation) sepanjang waktu.
Bahwa bumi itu bulat dan berapa ukurannya, telah diketahi manusia sejak 250
tahun sebelum masihi. Pada waktu itu, Erastosthenes dari Yunani menggunakan
azas-azas geometri untuk memecahkan masalah seluruh matra Bumi. Dengan
menghitung arah matahari yang masuk ke dalam lubang sumur di Syene dan
membandingkannya dengan bayangan yang terjadi di Alexandria (berjarak 5000
stades atau 800 km), maka ia tentukan keliling Bumi 40300 km dan garis
tengahnya 12756,4 km). Setelah lebih dari satu millennium, barulah kemudian
teori Geosentris disanggah oleh Nicolaus Coprnicus (1473-1543) dan Johanes
Kepler (1571-1630) serta Galileo Galilei (1564-1642). Sejak saat ini orang baru
sadar Bumi hanyalah sebuah planet dari beberapa planet lainnya yang bergerak
bersama-sama mengitari Matahari (heliosentris). Bumi mengitari (mengorbit)
Matahari dalam lintasan berbentuk elips dengan jarak rata-rata terhadap
Matahari 149.500.000 km. bentuk lintasan elips ini mengakibatkan jarak Bumi
terhadap matahari berubah-ubah. Perbedaan jarak bumi di titik terdekat
(perihelium) dan titik terjauh (aphelium) adalah 5 juta mil (3,3%).
Kedudukan equator Bumi tidak sebidang dengan bidang orbit Bumi, tetapi miring
sekitar 23027’ sehingga menyebabkan empat musim pada tempat-tempat yang
letaknya jauh dari equator. Miringnya equator bumi diduga akibat tertumbuk
meteorit raksasa pada awal pembentukannya.
Bumi memiliki sebuah satelit namanya Bulan, berdiameter 3.456 km, sedang
jaraknya dari bumi 384.395 km. Bulan berotasi sambil mengelilingi Bumi.Waktu
yang dibutuhkan untuk sekali rotasi sama tepat untuk revolusinya, sehingga
permukaan Bulan yang tampak dari Bumi selalu sama.
Volume Bulan hanya 1/82 dari volume Bumi dan gravitasi 1/6 dari gravitasi Bumi.
Tak ada air dan udara, oleh sebab itu permukaan Bulan tetap abadi karena tidak
terjadi siklus geologi layaknya Bumi.
Sebagai anggota dari tata surya, Bumi dipengaruhi oleh Matahari dan planet-
planet serta benda-benda lainnya yang terdapat dalam tata surya. Walaupun
demikian pengaruh yang berdampak lansung untuk kehidupan di Bumi berasal
dari Matahari dan Bulan.
Bentuk Bumi tidaklah bulat seperti bola sempurna, melainkan menyerupai Oblate
spheroid, yaitu agak pepat pada kutup-kutupnya. Panjang jari-jari di kutub 6.356,8
km dan di equator 6.378,2 km, dengan luas permukaan 510.100.954 km2. Bentuk
seperti ini disebut Geoid, yaitu suatu bentuk yang berbeda dari planet-planet
lainnya , dan hanya dimiliki oleh Bumi (ellipsoid triaxial/krasovsky ellipsoid).
Secara teoritis pepatnya bol Bumi yang terjadi disebabkan adanya rotasi sejak
awal pembentukannya sebelum Bumi belum padat. Akibatnya, pada bagian yang
searah dengan sumbu rotasi akan terjadi kemampatan, sedangkan yang tegak
lurus, yaitu yang searah dengan equator akan mengalami pengembangan.
A. GRAVITASI BUMI
Bentuk yang unik menyebabkan permukaan Bumi memiliki gaya tarik yang
disebut gravitasi. Secara umum di wilayah kutub kekuatan gravitasi lebih besar
dari pada di khatulistiwa. Percepatan gravitasi dari arah kutub ke equator
perubahannya secara perlahan. Namun di beberapa tempat ada yang gaya
tariknya diatas normal (positive gravity anomaly) dan juga di bawah normal
(negative gravity anomaly).
Karena rata-rata berat jenis Bumi keseluruhan 5,52 sedangkan berat jenis kerak
Bumi hanya 1,5 – 3,4, maka diperkirakan pusat Bumi terdiri atas benda dengan
berat jenis tidak kurang dari 12 gram/Cm3. Berat jenis seperti ini hampir
menyamai kepadatan logam keras.
C. SUHU BUMI
Kita tahu bahwa terdapat perubahan berat jenis dan tekanan di dalam bumi.
Perubahan tekanan di dalam bumi juga akan berpengaruh terhadap suhu bumi.
Suhu akan meningkat dengan kedalaman, peningkatan ini akibat sifat lapisan
kerak bumi dan peningkatan suhu berbeda –beda pada suatu tempat. Suhu
meningkat antara 10-500C /km, dengan rata-rata 300C. Batuan dalam kerak bumi
menyimpan panas dan dilepas kearah permukaan sebesar 1,5 x 10-6
kal/(cm2)(saat) atau kurang lebih 50 kal/cm2 setiap tahun, cukup untuk
mencairkan lapisan es setebal 6 mm (panas yang dibutuhkan untuk peleburan es
ialah 80 kal/g). Ini menunjukkan bahwa panas dari dalam bumi sangat kecil
peranannya terhadap perubahan keadaan iklim.
Tabel 8. Pengeluaran panas oleh batuan beku
Panas Panas Panas Jumlah
dihasilkan dihasilkan dihasilkan pengeluaran
Jenis batuan oleh U, (erg/g oleh Th, (erg/g oleh K, (erg/g panas (erg/g
tahun tahun tahun) Tahun)
Granit 117 84 34 235
Asit 126 109 38 273
Pertengahan 43 36 29 108
Pertengahan 81 81 29 191
Basalt 25 41 6,4 72
Dunit 0,42 0,44 0,01 0,87
Data seismograf dapat ditafsirkan bahwa bumi dibagi tiga bagian utama yaitu
teras, mantel dan kerak. Bukti-bukti geofisik memberikan sifat-sifat fisik dari
ketiga bagian itu dan dapat ditentukan kandungan unsur didalam Bumi.
1. Siderit atau meteorit besi, terdiri dari campuran besi dan nickel
2. Siderolit, terdiri dari campuran besi-nikel dengan silikat-silikat berat seperti
olivine dan piroksin
3. Aerolit atau meteorit batu, terdiri dari silikat-silikat berat (olivine, piroksin)
dan mineral lainnya.
Sial
1. Kulit bumi mempunyai ketebalan 100 km, terdiri dari silica dan silikat
ringan, berat jenis 2,8-3,2
2. Kulit peridotit, mempunyaim ketebalan 1600 km terdiri dari silikat berat
(peridotit) dan berat jenis 3,3-3,35
3. Kulit palistik, mempunyai ketebalan 1400 km, terdiri campuran nikel dan
besi serta siderolitik, berat jenis 6-8
4. Inti logam nikel-besi, ketebalan 3400 km dan berat jenis 10
Masih mendasarkan pada sebaran kecepatan gelombang gempa dan berat jenis,
seperti yang sebelumnya dikemukakan oleh Feffreys & Guttenberg (1992),
Ringwood (1975) membuat simpulan bahwa bumi terdiri dari lapisan seri
konsentris suatu massa padat, cair-liat dan kerak yang merupakan bagian terluar.
Lapisan selubung bawah (lower mantle) terletak pada kedalaman 1000-2900 km,
dicirikan dengan kenaikan kecepatan gelombang gempa yang relative sebanding
dengan bertambahnya kedalaman.
Lapisan ini disusun oleh oksida besi padat, Mg dan SIO2 dengan viskositas rata-
rata 1023 poise. Sedang inti bumi (core) terbagi menjadi dua, yaitu inti bumi luar
(outer core) dan inti bumi dalam (inner core). Inti bumi luar terdapat pada
kedalaman 2900-5100 km dan inti bumi dalam antara 5100 hingga 6371 km.
Bagian luar inti terdiri dari besi dan sejumlah kecil silica, sulfur dan oksigen;
sedang bagian dalam terutama terdiri dari besi padat (solid iron)
Tabel 9. Struktur dalam bumi menurut Ringwood
Kedalaman Nama bagian Susunan batuan Ketrangan
20-50 km
Di bawah kerak benua
Kerak bumi Batuan beku, sedimen dan
10-12 km di bawah kerak malihan
samodra
Bidang diskontinyu Mohorovisic
400 km Selubung atas Eklogit & peridotit, kaya Dicirikan dengan sebaran
Fe, Mg, Ca, Na & silikat Al gelombang gempa
rendah, terutama
gelombang S
Viskositas 8 x 1021 poise
400-1000 km Jalur peralihan Silikat besi padat, Mg, Ca, Dicirikan dengan landaian
Al, Oksida besi & Silikat kecepatan gelombang
gempa yang tinggi
Magma berasal dari peleburan setempat pada kerak atau selubung atas
Dari sampel batuan beku, dari 5159 analisis didapakan komposisi utama tanpa
H2O dan unsure-unsur minor sebagai berikut:
SiO2 Al2O3 Fe2O3 FeO MgO CaO Na2O K2O TiO2 P2O5
60.18 15.61 3.14 3.88 3.56 5.17 3.91 3.19 1.06 0.30
Kandungan tersebut tidak cocok dengan sebarang batuan igneus (batuan beku)
tetapi adalah perantaraan diantara batuan granit dengan basalt, yang secara
kebetulan terdapat pada kebanyakan batuan beku.
Terdapat banyak penyimpangan tentang cara pada anilisis untuk mendapatkan
rata-rata pada batuan beku. Penyimpangan ini berdasarkan;
1. Ketidak seimbangan taburan geografi dalam analisis
2. Taburannya secara statistik tidak dapat ditentukan karena jenis batuan
yang berbeda-beda
3. Terbatasnya jenis batuan yang dikaji dalam analisis
Kerak bumi yang terdiri dari batuan berhablur dari kawasan yang berbeda di
daerah selatan Norwegia yang terbentuk pada zaman Fenoscandia, dari 77
analisis batuan memberikan gambaran komposisi kimia kerak bumi sbb;
Tabel 13.
SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO CaO Na2O K2O H2O TiO2 P2O5
FeO
59,12 15,82 6,99 3,30 3,07 2,05 3,93 3,02 0,79 0.22
Angka-angka ini sepadan atau sama yang diperkirakan oleh Clark dan Washington
terutama pada pelarutan dan penghidratan natrium dan kalsium.
Para ahli sains di Vernadsky Institut of Geochemistry, Moscow telah membuat
kajian sistematis tentang kandungan kerak bumi, dengan melakukan ribuan
contoh batuan dari daerah Rusia dan geosinklin Caucasia dan mengabungkan data
yang diperoleh dari kawasan lainnya. Ronov dan Yaroshevsky membuat kajian
yang ringkas, mereka mengenal betul jenis batuan tiga jenis kerak bumi; kerak
benua, kerak lautan dan kerak subbenua (terutama daerah antar benua dan
lerengnya).
Kerak bumi yang diperkirakan oleh mereka berdasarkan bebas air dan gas
karbondioksida sbb;
Tabel 14.
Kerak benua Komponen Kerak bumi
61,9 SiO2 59,3
0,8 TiO2 0,9
15,6 Al2SO3 15,8
2,6 Fe2O3 2,6
3,9 FeO 4,4
0,1 MnO 0,2
3,1 MgO 4,0
5,7 CaO 7,2
3,1 Na2O 3,0
2,9 K2O 2,4
0,3 P2O5 0,2
BAB IV
TERMODINAMIKA DAN KIMIA HABLUR
SPONTAN
KEADAAN 1 KEADAAN 2
NONSPONTAN
PADATAN I PADATAN II
0
K
T1 T2 T3
Gambar 2. Vareasi nilai entropi absolut pada berbagai suhu yang berbeda
Perubahan entropi selama perubahan fasa yaitu dari padat ke cair, cair ke
gas, dan padatan II ke padatan I (padatan II dan I mempunyai bentuk Kristal
yang berbeda) seperti pada gambar 2. Dalam hal ini perubahan fasa
berlangsung revrsibelm, persamaan sbb;
∆S I ke II = ∆HI ke II/T1
∆Speleburan = ∆Hpeleburan/T2
∆Spenguapan = ∆Hpenguapan/T3
T3 = titik didih, T2 = titik lebur, dan T2 = titik transisi
ENERGI BEBAS GIBBS
Menurut hukum termodinamika II, jika proses yang terjadi dalam alam
semesta baik peristiwa fisika maupun kimia berlangsung secara spontan, maka
entropi alam semesta akan meningkat. Secara matematik hal di atas dapat
ditulis;
∆Salam semesta > 0
Tetapi apabila proses berlangsung dalam suatu sistem yang merupakan bagian
dari alam semesta, selain perubahan entropi sistem, perubahan entropi
sistem, perubahan entropi lingkungan sekeliling sistem juga harus
diperhatikan. Secara matematik hubungan dapat ditulis ;
∆Salam semesta = ∆Ssistem + ∆Slingkungan
Untuk reaksi spontan berlaku : ∆S sistem + ∆S lingkungan > 0
Miyasaro (1960), proses bolak-balik bahan padat yang biasa pada kondisi
geologi perubahan energy kecil. Dalam keadan ini tenaga bebas pada proses
bolak-balik pada kondisi suhu T0K dan tekanan P atm diberi persamaan berikut;
∆GT,P = ∆H0298 - T ∆S0298 + P ∆V
∆H0298 = perubahan enthalpy proses bolak-balik pada 298,160K, yaitu 250C,
dan 1 atm
∆S0298 = perubahan entropi proses bolak-balik pada 298,160K dan 1 atm
Dengan semua fasa dalam keadaan padat, ∆S0298 dan ∆V selalu kecil
dibandingkan dengan ∆H0298 . Maka energy pada proses bolak balik seperti ini,
pada 250C dan 1 atm besarnya ∆H0298 hampir sama dengan tenaga bebas
proses bolak balik pada sebarang suhu dan tekanan (∆GT,P ). Dengan kata lain
di dalam proses bolak-balik fasa padat , energy bebas hampir sama pada
keseluruhan proses dengan perbedaan sembarang suhu dan tekanan, ini
ditunjukkan pada proses berikut;
Mg2SiO4 + SiO2 2 MgSiO3
forsterit kuarsa klinoenstalit
titik kisi
a
Gambar 3. Kisi satu dimensi, a = besaran vector
Kisi satu dimensi dapat dinyatakan dengan satu parameter kisi. Parameter kisi ini
merupakan suatu besaran vector, jadi mempunyai besar dan arah serta dapat
dinyatakan sebagai a.
Gambar 4. Memperlihatkan kisi dua dimensi yang merupakan pengembangan dari
kisi satu dimensi. Pada kisi dua dimensi, semua titik kisi dapat dihubungkan
dengan garis membentuk pola garis yang teratur. Selain itu kita dapat membagi
kisi tersebut ke dalam sel. Setiap unit sel dinyatakan oleh dua vector a’ dan b’
(unit sel dapat dianggap sebagai unit ulangan dari kisi).
titik kisi
a’ α
b’
Gambar 4. Kisi dua dimensi, a’ dan b’ = besaran vector dan α = sudut antara a’ dan
b’
Kisi tiga dimensi atau kisi ruang dapat dilihat pada gambar 5. Kisi tiga dimensi atau
kisi ruang dinyatakan dengan 3 vektor, yaitu a”, b”, dan c”
a”
titik kisi
b”
c”
Gambar 5. Kisi tiga dimensi, a”, b” dan c”= besaran vector
β = sudut antara a” dan c”
α = sudut antara b” dan c”
ϒ = sudut antara a” dan b”
SISTEM KRISTAL
Dalam mempelajari Kristal, operasi simetri didefinisikan sebagai operasi
yang akan menstransformasikan Kristal ke bayangan, dimana antara Kristal dan
bayangan tidak dapat dibedakan. Operasi simetri diakibatkan adanya elemen
simetri. Gambar 6. Menunjukkan dua buah contoh elemen simetri. Bayangan
“tanda tanya” yang terbentuk pada cermin, tidak dapat dibedakan dengan
“tanda tanya” aslinya. Elemen simetri di atas disebut bidang kaca (atau bidang
simetri).
?
cermin
?
? 1800
(3,1,0)
b’
a’
GEOKIMIA TANAH
Pengendapan adalah proses geokimia yang sangat penting, karena dengan
proses ini menghasilkan tanah yang mempunyai nilai ekonomi. Batuan induk
mengalami proses geokimia menghasilkan tanah. Proses pembentukan tanah
yang dimulai dari bahan induk hingga menjadi tanah. Banyak factor yang
mempengaruhi proses pembentukan tanah, akan tetapi hanya ada lima (5) factor
yang dianggap paling penting yakni iklim, organisme, bahan induk, topografi dan
waktu
ORGANISME IKLIM
Vegetasi & hewan curah hujan & Suhu
TANAH
Menurut Clarke bahwa batuan endapa Syal, batu pasir dan batu kapur dengan
menganalisis beberapa sampel, dengan menggunakan kandungan syal 80 % , batu
pasir 15 % dan batu kapur 5 % dapat dilihat seperti pada tabel 21. Garrels dan
Mackenzie (1971) menganalisis batuan endapan dengan berdasarkan
keseimbangan geokimia antara batuan beku dan batuan endapan diperkirakan
bahwa kadar syal : batu pasir : batu kapur adalah 81: 11 : 8,
HASIL PENGENDAPAN
Kajian tentang proses pengendapan menunjukkan bahwa komponen
individu yang terdapat dalam batuan induk dapat mengalami perubahan secara
geokimia sbb:
1. Mineral-mineral terutama yang stabil/tahan terhadap perubahan fisik dan
kimia akan terkumpul sebagai bahan yang berbutir. Seperti kuarsa
menghasilkan pasir kuarsa atau batu pasir yang kaya akan silikon
dibandingkan dengan batuan induknya
2. Pemecahan kimia aluminasilikat, menghasilkan lumpur yang sebagian besar
sebagai mineral lempung. Ini mengakibatkan terkumpulnya aluminium dan
kalium melalui penjerapan oleh hasil proses hidrolisis
3. Disamping pembentukan endapan lempung, terjadi perubahan kimia pada
rentang waktu dan ruang, terjadinya pengendapan besi dengan proses
hidrolisis dari ferro hidroksida menjadi ferri hidroksida
4. Kalsium diendapkan menjadi kalsium karbonat oleh proses kimia maupun
oleh proses organisme. Dan batuan dolomite diendapkan dari batuan induk
yang kaya akan magnesium.
5. Di dalam larutan sisa bahan yang tidak dapat terendapkan akan seperti
natrium sedikit kalium dan magnesium akan terkumpul di lautan
Skema pemecahan batuan sbb
Skema ini menunjukkan jalan yang dilalui oleh unsur-unsur utama semasa
pengendapan dan memberikan hasil endapan : resistat, hidrolisat, oksidat,
karbonat dan larutan.
Silika berada dalam endapan resistat, alumina di dalam hidrolisat, besi
didalam oksidat dan kalsium dan magnesium di karbonat. Sebagian dari
pada natrium tertinggal dalam larutan dan akhirnya mengumpul dilautan.
Resistat membentuk kumpulan pasir dan batu pasir yang penting. Kuarsa
paling banyak dijumpai dan batu pasirsilika banyak digunakan untuk
industri (kaca)
BAB VII. GEOKIMIA ISOTOP
Kajian tentang isotop dari beberapa unsur menjadi sangat penting dalam
geokimia, isotop unsur yang stabil dapat dipergunakan untuk mengkaji
perubahan-perubahan isotop dan kelimpahan isotop. Di samping itu isotop
suatu unsur dapat dipakai untuk menentukan umur batuan dan asal unsur.
Bagi beberapa unsur seperti unsur-unsur H, C, O dan S, perbedaan
isotopnya sangat bermanfaat untuk kepentingan geologi. Perbandingan
18
isotop seperti O/16O, menghasilkan factor δ per mil (‰) atau bagian
perseribu,dengan: δ = (R sampel /R standard -1) 1000 dan R adalah
perbandingan dua isotop terpilih dalam suatu sampel . Di dalam tabel 22
pasangan isotop terukur bagi unsur-unsur yang mudah diukur.
Variasai Isotop Per Mil.δ isotop
berat Mineral dan Batuan
Isotop yang Mineral dan Air pembanding
Sampel isotop diukur batuan
yang dipakai
2
Hidrogen pada H/1H (D/H) -180 hingga + 20 -410 hingga + 50
air laut (SMOW)
13
Karbon PDB- C/12C -35 hingga + 5
kalsit (belemnite)
18
Oksigen SMOW O/16O -2 hingga + 36 -50 hingga + 15
30
Silikon; Telerang Si/28Si -22 hingga + 3,2
kuarsa, Mother
Lode, California
34
Sulfur; Troilit S/32S -45 hingga + 60
meteorit canyon
Diablo
1 + δB/1000
1000 ln α = δA-δB; dan α =1 maka δA-δB/1000
Tabel 23. Letusan phreatik di komplek gunungapi Dieng selama lebih satu abad
Akibat
Letusan
(meninggal
Tahun Lokasi Letusan Fenomena letusan Tanda/Pend dunia)
ahuluan
Keterangan :
Analis kimia gas dengan menggunakan gas chromatografi dan air dengan
grafimetri dapat dilihat pada table 24
Tabel 24, Komposisi kimia Fumarola komplek gunungapi Dieng pada tanggal 14
dan 19 Juli 1979 (Allard. P, dkk, 1988).
Tabel 25. Komposisi isotop karbon dan sulfur gas Dieng (Allard. P, dkk, 1988).
SIGLUDUG
‰ ‰ ‰
PAKUWAJA
‰ ‰ ‰
PAGERKANDANG
‰ ‰ ‰
M2 -6,0 - - -
SIKIDANG
Kode sampel δ13 C(CO2) δ13 C (CH4) T0C Isotopic Eq δ34S
‰ ‰ ‰
SO2 0,19 - - - -
PELULUHAN RADIOAKTIF
Rubidium 87 meluluh dan bertukar isotop melalui sinar β menjadi strosium 87 dan
carbon 14 bertukar melalui sinar β menjadi nitrogen 14. Kalium 40 meluluh
melalui satu atau dua cara, peluluhan β menjadi kalsium 40. Unsur K 40 menjadi
argon 40
Perkiraan waktu setengah umur yang panjang dibandingkan dengan waktu (usia)
yang diukur dapat disederhanakan sehingga persamaan menjadi ;
Nd/N = ʎt
Non Hidrokarbona
Nitrogen trace – 15 %
Carbon dioksid trace – 5%
Hidrogen sulfit trace – 3%
Helium kadang melewati 5% kadang tidak ada
Tabel 29 . Komposisi gas alam yang berasal dari sumur yang akan di cairkan
menjadi produk gas cair
Komponen gas alam
Hidrokarbon (CnH2n+2)
Methan (CH4) 45-92 %
Ethan (C2H6) 4-21 %
Propan trace 1-15 %
Butan trace 0,5 -7 %
Pentan trace - 3%
Hexan trace -2 %
Heptan trace – 0,5 %
Non Hidrokarbona
Nitrogen trace sampai diatas 10%
Carbon dioksid trace sampai 4%
Hidrogen sulfit Tidak ada sampai trace sampai 6%
Helium Tidak ada
Hidrokarbon
Alifhatik Aromatik