Anda di halaman 1dari 231

N

,4'
\
t' -:- -\- t \

,l \
Hidrologi 2l

permulaan muslm semi dibandlngkan tingkat debit yang sama selama


musim tumbuh. Tanaman yang berderet seperti jagung ditanam berderet
secara tegak lurus ataupun sejajar dengan arah umum dari dataran ban-
jir, dapat berbeda hampir 50 persen daya pemindahan dataran banjir
dibandingkan sesudah musim tanam. Perbedaan demikian harus diperha-
tikan sewaktu memilih faktor geseran dalam persamaan pemindahan.
Di samping pengaruh menyolok pada pemindahan, tanaman musim
panas termasuk gandum, daun-daun pohon dan biji-bijian menaikkan
penyimpanan dan infiltrasi dataran banjir sementara.

3.4 Perembesan (Precipitation)


Perembesan (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hoil atalu sleet
merupakan sumber utama limpasan (l l, Bab l). Jumlah total perembesan
paling penting dalam menghasilkan aliran puncak dari daerah yang luas,
sedangkan intensitas perembesan merupakan hal yang paling penting
dalam menghasilkan aliran puncak dari daerah kecil. Curah hujan kadang-
kadang digunakan sebagai faktor untuk memperkirakan limpasan pun-
cak (13).
Data perembesan dikumpulkan dan diterbitkan oleh National Weather
Service, National Oceanic and Atmospheric Administration, yang dulunya
bernama Weather Bureau.

3.4.1 Curah Hujan


Walaupun hubungan antara curah hujan dan limpasan tidak didefi-
nisikan dengan baik, limpasan biasanya naik sebanding dengan curah hu-
jan pada datarandrainase. Karakteristik kolam dan kondisi sebelumnya,
perembesan tertentu, mempunyai pengaruh yang baik pada proporsi curah
hujan yang kemudian menjadi limpasan. Misalnya, sebagian besar hujan
yang turun pada tanah keras atau tanah jenuh melimpah dengan cepat,
sedangkan sebagian besar hujan yang turun pada tanah yang kering dan
poris akan melakukan infiltrasi. Korelasi antara selang kejadian turun hu-
jan dan selang kejadian limpasan puncak kecil (1a, hh. l5). Namun, pene-
litian (1J dan lQ menunjukkan bahwa apabila limpasan puncak dan turun
hujan dianggap terpisah, maka perbandingan laju limpasan puncak un-
t uk frekuensi yang diketahui ke intensitas pada frekuensi yang sama tetap

konstan untuk berbagai frekuensi. Hal ini menunjukkan bahwa curah hu-
ian dapat digunakan untuk memperkirakan banjir yang direncanakan,
walaupun turun hujan untuk frekuensi yang diketahui jarang
nrcnghasilkan Iimpasan puncak pada frekuensi yang sama untuk satu kali
Irujan.
22 Pedoman Droinase Jalon RaYa Hidrologi 23

3.4.2 Salju berpengalaman dari Survef Geologi cran lembaga lain yang mempelajari
Salju umumnya terjadi tertunda dibandingkan limpasan. Apabila sal- banjir dapat mencarikan tanda-tanda banjir atau kejadian lain yang positif
ju mencair perlahan-lahan hasilnya adalah limpasan dengan puncak ren- dari banjir bersejarah. Perubahan-perubahan dalam saluran dan kondisi
dah. Di daerah dengan tanah yang kurang menguntungkan, seperti daerah aliran sungai harus dievaluasi sesuai dengan banjir bersejarah sam-
topografi pegunungan dan lembah tumpukan salju berperan sebagai pai saat ini. Banjir bersejarah yang amat besar merupakan data berharga
mekanisme penyimpan. Selama periode limpasan musim semi normal, dalam analisis frekuensi banjir, terutama apabila rekaman stasiun
pengukur amat pendek.
daerah aliran sungai akan mengalami apa yang dinamakan puncak primer
dan puncak sekunder. Selama periode dini dari limpasan, tanah rendah
akan mempunyai kontribusi puncak primer. Kemudian, tanah tinggi akan 4.2 Data Banjir
mulai berkontribusi, dan menghasilkan puncak sekunder. Penggunaan Banyak data aliran arus dan yang berkaitan dengan banjir tersedia pada
metode hidrografi yang diutarakan dalam Seksi 6.4 bermanfaat untuk insinyur jalan raya. Sebagian besar data aliran arus diperoleh dari
menjelaskan keterlambatan tanggapan dasar pada limpasan es mencair Geological Survey di berbagai stasiun pengukuran di seluruh Amerika
ini. Pada saat ini, rekaman pada stasiun pengukur merupakan cara yang Serikat. Data ini dan yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga lain
paling baik untuk mengamati gejala ini. dipublikasikan secara periodik dalam rekaman air permukaan dari
Setelah terjadi penumpukan salju, hujan dengan suhu yang lebih tinggi Geological Survey dan tersedia di kantor-kantor lokal.
dapat mengakibatkan puncak limpasan yang jauh lebih besar daripada catatan perbaikan kereta api sering berisi informasi akurat sehubungan
kalau turun hujan saja. Hubungan antara inci hujan dan inci salju, atau dengan tahap-tahap banjir yang telah dialami pada bangunan kereta api
isi air dalam salju, tidak sama untuk seluruh negeri, dan berbeda dari tahun atau sepanjang rel kereta api yang membatasi arus. catatan suratkabar
ke tahun. Ada bermacam-macam prosedur untuk menghitung limpasan dan tulisan majalah jangan terlalu menjadi pegangan sumber dokumen-
salju mencair (4, Bab I l, dan l7), tetapi rekaman aliran arus merupakan tasi banjir luar biasa.
sumber data yang paling baik. Semua sumber-sumber ini dapat memberikan bantuan dan informasi
tambahan yang berharga dan dapat dimanfaatkan; namun, kadang-
4.0 SEIARAH BANJIR kadang ada kekurangan kalau data-data ini diperbandingkan. Hal ini
menunjukkan perlunya verifikasi dan evaluasi data banjir,tanpa meman-
Praktek perencanaan jalan raya yang baik menyimpulkan bahwa ben- dang sumbernya. Perkembangan dalam daerah aliran sungai harus
cana banjir harus dievaluasi apabila lokasi jalan raya melintasi atau dievaluasi sebelum menggunakan data banjir lama.
terganggu dataran banjir. Sejarah dari banjir pada masa silam dan
pengaruhnya pada bangunan yang ada merupakan hal yang sangat 4.2.1 Proyek Pengendalian Banjir
berharga pada saat mengevaluasi bencana banjir, termasuk inforniasi yang
diperlukan untuk menghitung besarnya bangunan. Pekerjaan pengendalian Salah satu tujuan utama dari proyek pengendalian banjir adalah
banjir dan data perencanaan guna tanah relatif terhadap ketinggian ban- mengurangi kerusakan akibat banjir yang luar biasa dan jarang terjadi.
jir yang berbahaya dan berkurangnya debit banjir juga merupakan bagian Beberapa metode telah digunakan untuk memecahkannya: bendungan
yang diperlukan dalam evaluasi bencana banjir. penampung, levees, modifikasi saluran, dan diversi banjir. Metode pengen_
dalian harus dipelajari, terutama pengaruhnya pada besarnya banjir,
4. 1 Banjir-Banjir Bersejarah dalam mengevaluasi kerusakan banjir potensial dalam perencanaan jalan
raya. Ruang penampungan yang dicadangkan untuk air banjir harus
Banjir-banjir besar yang dialami sebelum dimulainya rekaman sering dipcrhitungkan dalam mengurangi pembukaan jalan air dari bangunan
dinamakan banjir bersejarah (historical flood). Urfiuk menjelaskan hal jalan raya dari ukuran normal yang diberikan. Namun, penampungan un-
tersebut, perlu menentukan periode tahun, di mana banjir tersebut ter- tuk nraksud-maksud daya, pengairan, suplai air atau maksud-maksud lain
jadi, demikian pula besarnya, agar informasi tersebut dapat sepenuhnya yang tidak tersedia apabila diperlukan untuk mengurangi puncak banjir.
dimanfaatkan. Beberapa informasi mengenai banjir pada masa lalu l'ruscclur pclacakan banjir diberikan dalam acuan (4) dan(45).
biasanya dapat diperoleh dengan membaca suratkabar lama, penduduk
yang lama tinggal di sana, dan sumber-sumber lainnya. Sering, orang yang
24 Pedoman Droinose Jalan RaYa
Hidrologi 25

4.3 Sejarah Banjir rlari Susunan yang Ada 9.Kerusakan pada bangunan dan sifat-sifat berdekatan.
Bangunan yang telah ada beberapa tahun telah mengalami banjir-banjir Semua pengamatan ini mungkin tidak diperlukan oleh setiap bangunan.
yang luar biasa. Kalau bangunan yang ada terletak di kawasan bangunan Ukuran bangunan,besarnya banjir, luasnya kerusakan atau kemungkinan
jalan raya yang diusulkan, pengawasan di lapangan mungkin dapat tuntutan hukum dapat menentukan luasnya pengamatan.
menunjukkan tinggi banjir dan kerusakan yang telah terjadi. Para saksi
mata dan penelitian pada rekaman perbaikan mungkin sangat memban- 4.4 Metode Menentukan Besarnya Banjir
tu dalam mengevaluasi banjir pada masa silam pada bangunan. Penentuan akurat besarnya banjir memerlukan latar belakang hidrolik
Elevasi air yang tinggi, yang ditunjukkan oleh endapan pada reruntuhan, saluran terbuka dan pengetahuan pola kelakuan air pasang (banjir);
dari garis biji-bijian atau garis lumpur di cabang-cabang pohon dan tiang- namun pengetahuan ini harus dikaitkan dengan pengalaman, apabila
tiang jembatan, oleh garis luapan air atau garis ranting-ranting kecil pada hasilnya harus ditafsirkan secara benar.
tepi sungai, oleh patahan rumput atau jerami yang menempel di batang Publikasi Geological Survev (18 dan 2Z) menunjukkan prosedur untuk
atau pagar dan oleh akibat banjir lain seperti pengikisan (erosi) atau sa- membuat ketentuan tersebut. Insinyur dapat mempelajari prosedur yang
puan , dapat memberikan informasi tentang datangnya debit banjir dan disarankan yang diutarakan dalam publikasi ini dan memberikan
tahap-tahap banjir andal untuk digunakan dalam merencanakan bangunan pengetahuan yang cukup tentang teknik mengukur aliran banjir, tetapi
yang diusulkan. Banyaknya hal-hal yang kurang jelas tentang kejadian hanya dengan metode ini ia akan menjadi terbiasa dalam penggunaannya.
banjir seperti endapan besar sampah atau garis luapan air tidak pasti harus Metode dasar untuk mengukur aliran banjir dibahas dalam paragraf
menunjukkan tingkat puncaknya yang sebenarnya. Biasanya, puncak berikut.
sebenarnya kadang-kadang lebih tinggi dari apa yang ditunjukkan oleh
tanda-tanda yang agak suram, kecuali tanda demikian dipengaruhi oleh 4.4.1 Pengukuran Langsung
mencuat atau rebahnya pohon atau semak-semak setelah banjir. Wawan-
Pengukuran arus banjir secara langsung terdiri dari pengukuran yailg
cara dengan pekerja perbaikan jalan raya dan penduduk yang lama ting-
gal di kawasan tersebut akan sangat bermanfaat. dilakukan sewaktu kejadian banjir (/8). Debit (discharge) ditenttkan se-
rcntak dengan mengukur kedalaman aliran dan kecepatan di sejumlah ti-
Rekaman penampilan bangunan drainase selama banjir, termasuk foto-
foto, berharga untuk digunakan dalam merencanakan bangunan yag tik pada irisan melintang untuk menentukan perubahan yang menyolok
pada kedalaman dan kecepatan arus. Dari pengukuran ini, luas dan ke-
diusulkan dan untuk menentukan modifikasi pada bangunan yang
mungkin dapat mengurangi biaya perbaikan atau menaikkan keamanan. ccpatan rata-rata dapat ditentukan dan debit dapat dihitung. Pengukur-
Rekaman demikian juga bermanfaat dalam mempertahankan dari an debit pada berbagai tiugkat pada lapangan atau pada stasiun peng-
pemerintah mengenai tuntutan kerusakan yang diakibatkannya. Rekaman
ukuran akan memberikan data untuk menjabarkan kurva skala (rating)
( /9) atau penggambaran tingkat menurut debitnya. Rekaman yang terus-
tersebut meliputi :
rncnerus dari stasiun pengukuran tingkat memberikan data debit untuk
l. Tinggi banjir maksimum, sebelah hulu nraupun hilir dari tanggul
rrrempelajari interval atau frekuensi banjir (20,2/,).
beberapa titik dari tiap tiang penopang.
2. Distribusi aliran dan perkiraan kecepatan dalam berbagai bagian arus.
Besar relatif aliran tepi sungai dan bagaimana kembali ke saluran.
4.4.2 Pengukuran Tidak Langsung
3. Arah aliran dibandingkan terhadap pilar dan saluran bertingkatan l)cngukuran tidak langsung dilakukan apabila tidak mungkin atau ti-
rendah. rlak praktis untuk mengukur aliran banjir secara langsung. Umumnya,
4. Ukuran ombak dan konsentrasi yang teramati. Tanda- tanda pada pcngukuran ini dilakukan setelah terjadinya banjir (22). Pengukuran ter-
kebersihan tinggi bebas scbut termasuk marka tinggi air, geometri saluran, dan suatu perkiraan
5.Lamanya banjir. kocl'isicn kekasaran (23). Dari data tersebut, besarnya banjir dihitung de-
6.Besarnya banjir dan hubungannya dengan banjir-banjir yang tercatat ngan nlcnggunakan persamaan hidrolik dasar. Metode tidak langsung un-
lainnya. Iuk nrcncntukan besarnya banjir sebenarnya termasuk luas kemiringan
T.Tinggi air pada gorong-gorong. (2./), 1u,l**ul yang dapat dilewati aliran(2J), bukaan yang menyempit
8.Pembasuhan. erosi dan endapan sedimen atau pasir. (JO). drrn hcnrlungan pclimpus (27). Cara ini dalam pcngukuran aliran bun-
iir rrrcrrrgrukurr ynng puling hcrhargu unluk pura insinyur inlurr rnyu darr
26 Pedoman Drainase lalan RaYa Hidrologi 27

kan. Selama bertahun-tahun, batas frekuensi pada interval kejadian te-


suatu pengertian yang baik dari metode yang digunakan dalam daftar pub-
lah digunakan untuk merencanakan berbagai sarana drainase jalan raya.
likasi sangat diperlukan.
Jalan dengan klasifikasi rendah direncanakan dengan menggunakan fre-
kuensi kejadian yang lebih tinggi (banjir kecil), dan jalan raya utama di-
4.5 Evaluasi Marka Tinggi Air yang Diamati
rencanakan dengan menggunakan banjir frekuensi rendah fiarang). Se_
Sering bahwa tingkat banjir dapat ditentukan dari marka tinggi air pa- ring, perhatian kurang diberikan pada faktor-faktor yang kemungkinan
da saat banjir baru saja lewat. Biasanya, bdrberapa marka tinggi air di- mengakibatkan kerusakan pada lokasi setempat.
perlukan untuk menghitung debit banjir tertentu. Pada masa lalu, tersedianya dana dan ketiadaan data hidrologi mem-
Masing-masing marka tinggi air dan mutunya harus dicatat, dan suatu punyai peran yang amat penting dalam mengadopsi konsep klasifikasi ja-
profil digambarkan untuk mengevaluasi konsistensi dari marka (22,hlm. lan raya berkaitan dengan frekuensi rencana tertentu. Namun, dengan
20. Petugas yang berpengalaman dalam bidang ini sangat diperlukan. cakupan data hidrologi yang lebih baik, metode analisis yang lebih baik,
Mutu yang meragukan dari marka tinggi air dapat diabaikan apabila ti- dan bertambah keyakinan masyarakat pada bencana potensial yang ber-
dak begitu perlu dievaluasi. Misalnya, marka di sisi hulu dari pohon atau kaitan dengan halangan jalan raya pada dataran banjir, para insinyur se-
gedung akan memantul pada tingkat lebih tinggi daripada seharusnya, karang harus memperhitungkan baik risiko maupun ekonomi yang ber-
karena naiknya permukaan air di bagian hulu dari halangan. Sebaliknya, kaitan dengan pemilihan frekuensi rencana untuk setiap sarana hidrolik
marka tinggi air yang diambil di daerah arus ke luar dari bangunan hid- jalan raya. Tingkat perhatian pada risiko untuk suatu tempat tergantung
rolik atau suatu halangan dapat menimbulkan tingkat lebih rendah dari pada pentingnya bangunan dan potensial bencana banjir, dan juga klasi-
arus yang sebenarnya. Demikian pula, tingkat yang dipengaruhi oleh es, tikasi lalu-lintas dan jalan raya.
sumbatan kayu, percabangan artus (confluence), berubahnya tata guna
tanah selama bertahun-tahun, dan adanya aggradasi dan degradasi sa- 5.2 Risiko dan Ekonomi
luran, dapat mengakibatkan hubungan tingkat dan kekosongan yang se-
mu yang tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi saluran yang alami. Kalau frekuensi banjir atau interval kejadian dipilih untuk lokasi ter-
tentu, para perencana mengartikan bahwa akibat-akibat yang diperkira-
5.0 MEMILIH FREKUENSI BANJIR RENCANA kan dari banjir besar pada kehidupan, harta benda, lalu-lintas dan ling-
kungan tidak menentukan membangun bangunan lebih besar pada saat
Salah satu tahap pertama dalam analisis hidrolik untuk setiap sarana yang sama. Risiko kerusakan besar timbul kalau banjir yang melampaui
drainase jalan raya adalah pemilihan besarnya banjir rencana. Besarnya banjir yang direncanakan terjadi. Kerusakan dari banjir yang lebih'kecil
banjir rencana yang terpilih adalah salah satu dari banyak kemungkinan atau lebih sering harus sekecil mungkin dan dapat diterima. Rencana yang
besar banjir yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi di tempat optimal yang memperhitungkan semua faktor sering ideal dan tidak da-
yang ditinjau. Pemilihan besar banjir tertentu merupakan masalah yang pat dibangun, karena kendala yang ditimbulkan dari keterbatasan anggar-
memperhitungkan banyak faktor. an, tetapi keadaan demikian tidak menghalangi para insinyur dari
Pendekatan dasar untuk menganalisis besarnya banjir puncak di tem- I anggung jawab profesionalnya untuk menghasilkan karya rancangannya
pat menurut frekuensinya (28, 29, 30 dan 3/), yakni berdasarkan pada 1'urtg baik.
selang kejadian rata-rataatau pada kemungkinan suatu besar banjir pun-
cak terjadi dalam suatu tahun. Dengan memilih sejumlah besar besaran 5.2.1 Risiko
banjir puncak untuk perencanaan drainase pada suatu tempat, meng-
akibatkan kemungkinan terjadinya banjir dan risiko kerusakan berkurang, Risiko telah didefinisikan oleh beberapa penulis dalam istilah interval
tetapi biaya bangunan untuk menampung banjir yang demikian besar akan kciadian banjir melebihi besar yang telah ditentukan atau kemungkinan
bir jir bcsar tertentu dilampaui dalam salah satu tahun. Kemungkinan fak-
membesar. Sebaliknya, pemilihan banjir yang kecil akan memperkecil bia-
ya awal bangunan dan menaikkan risiko kerusakan akibat banjir besar. tor risiko merupakan istilah yang lebih tepat. Faktor risiko telah didefi-
rrisikan (-12) sebagai "kemungkinan atau kecenderungan bahwa suatu ban-
iir akan disamai atau dilampaui paling tidak satu kali dalam periode be-
5.1 Klasifikasi Jalan Raya bcrupu luhun." Misalnya, pcrubahan dari banjir frekuensi 50-tahunan da-
Sayang, bahwa pemilihan rencana frekuensi banjir jauh disederhana- lirrrr pcriotle 50 tahun sckitar 2 dari 3 kcjadian.
28 Pedoman Drainase Jalan Raya Hidrologi 29

Pemilihan frekuensi banjir rencana menurut risiko seperti didefinisi- luasi dengan memperhitungkan volume lalulintas di tempat bersangkutan,
kan di atas bukan merupakan jawaban tuntas. Banjir 50-tahunan dapat terjadinya penundaan lalu-lintas, tersedianya jalur pengganti, dan pen-
dilampaui pada lokasi tertentu dengan kerusakan yang kecil, tetapi di lo- tingnya seluruh jalur, termasuk adanya kelengkapan pertolongan darurat.
kasi lain, kejadian banjir dengan frekuensi yang sama mungkin menim- Kemacetan dan penundaan singkat akibat banjir kadang- kadang da-
bulkan bencana besar. Risiko dan pemilihan interval kejadian banjir ren- pat dimaklumi. Misalnya, banjir yang berlangsung singkat dari jalan raya
cana memerlukan evaluasi kemungkinan bahaya kehidupan, kerusakan kurang ramai dapat diterima, atau kalau banjir berlangsung lama dan ada
harta benda dan terhentinya lalu-lintas. jalur pengganti didekatnya yang bermutu baik, maka banjir pada jalan
raya ramai dapat diterima.
5.2.1.1 Bahaya Kehidupan Pentingnya jalur untuk pertahanan nasional dan kelangsungan ekono-
Bahaya kehidupan yang berkaitan dengan banjir jalan raya dapat ter-
mi masyarakat dapat memainkan peranan penting dalam mengevaluasi
jadi kalau kendaraan dan penumpangnya tersapu dari jalan raya terge- risiko terhentinya lalu-lintas.
nang, jatuh dalam arus atau sungai karena kesalahan bangunan jalan raya,
atau apabila tanggul jalan raya jebol dan mengakibatkan banjir dalam 5.2.2 Ekonomi
daerah hilir. Para insinyur hendaknya tidak memisahkan antara hidrologi dan ran-
Sementara sulit untuk menilai pada kehidupan manusia, banjir poten- cangan hidrolik, namun hendaknya memandang dua masalah tersebut se-
sial yang dapat menimbulkan bahaya pada kehidupan sehubungan dengan cara bersamaan. Beberapa frekuensi beserta debit puncak bersangkutan
jalan raya harus diperhitungkan dengan hati-hati. Juga jelas bahwa ti- harus dipilih dan rancangan hidroliknya secara terpisah. Banjir dengan
dak selamanya layak ekonomis memperhitungkan semua kemungkinan frekuensi yang dipilih dan rancangan hidrolik yang bersangkutan diban-
banjir, tetapi hal ini tidak membuat para insinyur berhenti berusaha mem- dingkan dengan pemberian bobot baik pada biaya maupun risikonya, sam-
beri bobot semua faktor sebelum membuat keputusan. Faklor- faktor yang pai rancangan optimumnya tercapai.
harus diperhatikan akan bahaya kehidupan termasuk kemungkinan ter- Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2,biaya tahunan bangunan drai-
jadinya banjir pada masa datang dan kehancuran bangunan, lama, ke- nase akan sangat tinggi seandainya banjir besar atau periode pengemba-
dalaman dan kecepatan air banjir yang melanda, ketergantungan sistem lian yang tinggi digunakan untuk perancangan. Demikian pula, dapat di-
atau alat penunjuk bahaya yang baik, tanda-tanda jalan, jarak panangan lihat pada Gambar 2, bahwa merencanakan banjir kecil yang sering ter-
dan tersedianya jalan balik. jadi dapat menjadi mahal, karena perbaikan yang mahal dan kerusakan
harta benda juga akan tinggi. Di antara keduir harga*strem tersebut di-
5.2.1.2 Kerusakan Harta Bertda perkirakan terdapat rancangan yang ekonomis dan dapat diterima. De-
partemen Jalan Raya Pemerintah (33) telah menunjukkan jenis analisis
Harta benda yang digunakan di sini, menunjukkan setiap harta benda,
apakah perseorangan atau masyarakat, termasuk air banjir yang berpo-
ini dalam buku pedoman (manual) rancangan penelitian terakhir (1971)
bermaksud (34) pada masa datang mengembangkan prosedur ini. Acuan
tensi menghancurkan dalam kaitannya dengan jalan raya atau sarana drai-
lain mengenai evaluasi ekonomi akan dapat bermanfaat untuk dipelaja-
nasenya. Kerusakan pada harta benda seperti itu termasuk erosi tanggul
jalan raya, kehilangan bangunan jalan raya, dan merusak harta benda ri(35 sampai 39) Lampiran C.
sekelilingnya. Kerusakan harta benda jalan raya mengakibatkan biaya per-
Tabel I menunjukkan pendekatan kualitatif dalam memilih frekuensi
baikan dan kadang-kadang mencakup biaya penggantian bangunan. banjir. Pentingnya salah satu faktor atau gabungan faktor-faktor dalam
Biaya-biaya tersebut harus didaftar dalam perkiraan yang terperinci dan tabel ini akan memberikan beberapa pedoman pada perencana untuk
diperhitungkan dalam memilih frekuensi yang direncanakan. menggunakan frekuensi rancangan yang diketahui atau selang
kejadiannya.

5.2.1.3 Gangguan Lalu-Lintas 6.0 MT]RAMALKAN BESARNYA BANJIR


Apabila sebagian jalan raya ditutup akibat banjir, perjalanan orang be- Setelah mempelajari data hidrologi yang tersedla seperti telah dibahas
pergian melalui jalan itu terhenti dan tertunda. Terhentinya lalu-lintas se- dalam pedoman ini, para insnyur akan siap untuk tfrenentukan debit yang
lalu merupakan kejadian yang gawat. Kegawatan peristiwa dapat dieva- direncanakan dalam memberi ukuran pembukaan jalan air dari raranu
30 Pedoman Drainase lolan RaYa
Hidrologi 31

DIAGRAM SKEMATIK TABEL NO. 1

BIAYA vs FREKUENSI TABEL PEMILIHAN FREKUENSI RENCANA BANJIR

TINGKAT

FAKTORT

Kerusakan Non-Jalan Raya Rendah Sedang Tinggi


Kerusakan Jalan Raya Rendah Sedang Tinggi
Bencana Kehidupan Rendah Sedang Tinggi
z Tinggi Banjir sampai 20' 20'-so' Lebih 50'
zl Biaya Penggantian Rendah Sedang Tinggi
I ADT < t00 100 sampai 750 > 750
F Tersedia Jalan Balik Ya Jelek Tidak ada
Seksi Jalan Lintas Ya Nominal Tidak ada
Jumlah Banjir yang Tercatat
o Lebih dari Q5g Tidak ada Satu Beberapa
Jalan Raya Pertahanan Negara Tidak ada Tidak ada Ya
Pengaruh pada Ekonomi Lokal Rendah Sedang Tinggi
(Bis-bis sekolah, makanan, dan
sebagainya)

INTERVAL BERUI.ANG (tahun) Tingkat Bobot** Frekuensi Rencana


I l0 25 tahun
-
Gambar 2. a
-
25 50 tahun
3 50 tahun atau lebih
jalan raya yang bersangkutan.
t Faktor tambahan dapat ditambahkan ke daftar untuk mendapat perhatian.
Empat metode untuk memperkirakan debit diberikan dalam pedoman ti Dalam banyak hal, semua faktor tidak mempunyai bobot yang sama; karena itu tingkat
ini. Empat metode itu telah dipilih terutama dalam penerapan kerekaya- bobot ini subjektif dan berlaku hanya sebagai petunjuk untuk memilih frekuensi rencana.
saan jalan raya. Ada beberapa kelemahan, seperti halnya dalam semua
metode hidrologi; karena itu pertimbangan rekayasa dan pengertian baik
aliran arus di dalam daerah homogen hidrologr (28 dan 4?),paraahli hid-
tentang hidrologi sangat diperlukan dalam memilih metode yang diguna-
rologi dan pe.ra ahli statistik dapat mengembangkan metode yang dapat
kan dalam rancangan tertentu. Salah satu metode dapat melengkapi ha-
rnenghasilkan hubungan umum antara banjir frekuensi yang dapat dite-
sil dari metode yang lain. Misalnya, data yang direkam dalam stasiun peng-
rapkan di seluruh daerah. Metode yang dikembangkan seperti itu memung-
ukuran dapat digunakan untuk melengkapi metode analisis regional, ka-
kinkan para insinyur, dengan menggunakan parameter yang diterangkan,
lau betul data terukur sudah menggambarkan kondisi sekarang maupun
masa yang akan datang. Acuan yang terpilih diberikan sedemikian rupa
untuk menentukan besarnya kejadian banjir di masa datang sesuai de-
rrgan interval kejadian yang dipilih, baik untuk tempat arus yang diukur
sehingga para insinyur dapat membiasakan diri dengan teknik yang di
perlukan untuk tiap metode dan merupakan dasar untuk mengembang- nrilupun yang tidak diukur, di daerah tersebut. Kalau tempat yang dipe-
kannya.
lajari ada di dalam daerah di mana metode analisis regional, yang telah
ditcrinta, telah dikembangkan, para insinyur mempunyai alat yang ber-
harga yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya banjir di masa
6.1 Meramalkan Besarnya Banjir di Masa Datang dengan Menggunakan
tlatang untuk frekuensi yang dipilih. Kantor Daerah setempat dari U.S.
Metode yang Didasarkan pada Analisis Regional
( icological Survcy dapat mcnambah inlormasi rnengenai analisis yang acta.
Dengan secara statistik menggabungkan rekaman stasiun pengukuran l)nsur dnri sctiup urclodc anulisis rcgionnl harus dipelajuri unluk pcne-
32 Pedoman Drainose Jalan RaYo Hidrologi 33

rapannya, karena hampir semua analisis regional didasarkan pada data 29, 30 dan 3 l) memberikan prosedur untuk penyiapan dan penafsiran kur-
aliran arus terukur dan pada daerah aliran sungai jenis setempat, dan ada va banjir frekuensi. Kurva banjir frekuensi disiapkan dari data aliran arus
kemungkinan lokasi dalam daerah tersebut yang secara hidrologis tidak yang terekam pada stasiun pengukuran tunggal. Data ini dapat diperoleh
dapat dibandingkan dengan seluruh daerah. Misalnya, limpasan dari suatu dari catatan atau publikasi yang mengelola stasiun pengukuran, yang bia-
lokasi di mana tata guna tanahnya merupakan penghunian (urban) hen- sanya bagian Survei Geologi.
daknya tidak ditentukan dengan menggunakan analisis regional yang di- Kurva banjir-frekuensi dapat dikembangkan dengan penggambaran me-
dasarkan pada rekaman limpasan pedesaan, daerah aliran sungai alami, nuruti titik-titik pada kertas khusus atau dengan cara menentukan banjir
kecuali kalau dilakukan beberapa penyesuaian untuk perkiraan debit (li- secara matematis untuk berbagai interval pengulangan beberapa kejadian.
hat seksi 3.1.4). Beberapa metode telah digunakan dalam menganalisis rekaman banjir,
tetapi hanya satu metode untuk tiap jenis dijelaskan sebagai metode yang
6.2 Meramalkan Besarnya Banjir yang Akan Datang dengan Mengguna- dipilih pada saat ini. Metode ini telah diterapkan perhitungan dan pe-
kan Analisis Frekuensi Banjir yang Didasarkan pada Rekaman Data ngeplotan komputer elektronis (4/). Oatam kedua metode ini, suatu de-
bit puncak amat tinggi harus dievaluasi dengan hati-hati terhadap kean-
Metode untuk menganalisis hubungan banjir frekuensi dari data aliran
dalan dan kemungkinan kejadiannya, terutama terhadap pengaruhnya pa-
arus sebenarnya memungkinkan penggunaan rekaman masa lalu untuk
da penggambaran kurva frekuensi atau metode yang digunakan dalam
meramalkan kejadian pada masa datang. Metode ini memperkirakan bah-
menentukan interval pengulangan.
wa tidak ada perubahan alam dari faktor-faktor yang mengakibatkan be-
sarnya puncak. Pencabangan dari perumpamaan ini dapat di perkecil de-
6.2.1.1Metode Grafik
ngan mengusahakan untuk menentukan kondisi masa lalu dari daerah drai-
nase, dan apabila mungkin mengadakan perubahan yang diperkenankan. Metode grafik, yang didasarkan pada distribusi harga ekstrem Gum-
Perubahan yang paling umum adalah buatan orang dan terdiri dari mo- bel, kertas plot khusus Powell dan rumus posisi plot Weibull, merupa-
difikasi seperti bendungan dan pengembangan lahan. Sebaiknya, data yang kan prosedur sederhana yang cukup memuaskan untuk membangun kur-
terdkam dapat dianggap sebagai bagian kecil dari populasi total debit pun- va frekuensi (28). Metode lebih terperinci dan kertas plot dapat diperoleh
cak, yang terdiri baik dari banjir masa lalu maupun banjir masa datang. dari kantor Geological Survey atau Federal Highway Administration.
Dan rekaman dari setiap stasiun individu dapat menyimpang cukup jauh Rumus Weibell adalah sebagai berikut :
dari gambaran sesungguhnya hubungan frekuensi jangka panjang. Para
pemakai data hidrologi harus membiasakan dengan prosedur untuk meng-
evaluasi data aliran arus, teknik untuk menyiapkan kurva banjir frekuensi
dan taksiran yang benar dari kurva tersebut (28 dan 4l). DI MANA :
Ada kalanya perkiraan dari analisis regional tidak sesuai dengan anali- RI : Interval pengulangan , T
sis banjir frekuensi dari stasiun pengukuran pada arus yang dipelajari. n : Jumlah tahun rekaman
Berbagai faktor seperti panjang rekaman limpasan, distribusi curah hu- m : Derajat menumnnya besar puncak banjir tahunan de-
jan dan parameter yang digunakan dalam analisis regional dapat me- ngan banjir terbesar sebagai angka satu.
ngandung penyimpangan-penyimpangan. Apabila rekaman arus cukup
lama untuk dapat memberikan hubungan banjir frekuensi yang baik, perlu
6.2.1.2 Metode Matematika
diberikan bobot tertentu pada rekaman arus dalam memperkirakan ban-
jir untuk perencanaan. Analisis regional umumnya lebih dipilih diban- Metode matematika yang disenangi untuk menetapkan hubungan banjir-
dingkan dengan analisis stasiun, lebih-lebih apabila rekaman stasiun ter- f'rckuensi untuk data rekaman dikenal sebagai Log Pearson TypelII (42).
lalu singkat Mctode ini sangat menyita waktu kecuali kalau tersedia komputer elek-
t ronik untuk penghitungannya.
6.2.1 Pengembangan Kurva Banjir Frekuensi
6.2.2 Memperlurs Kurvr !'rekuensl BenJlr
Analisis banjir frekuensi dari data rekaman memerlukan pembuatan
kurva banjir frekuensi. Pembahasan beberapa acuan yang terpilih (9,1 1,28, Kurcnu rekulrtatt jungku pcndck dari kebarryakan stasiun pengukur, kur-
f

34 Pedoman Drainase Jalan Raya Hidrologi 35

va frekuensi sering harus diperluas di sekitar data rekaman untuk dapat C : Koefisien limpasan
memperkirakan banjir yang lebih besar untuk merencanakan bangunan
jalan raya. Jelas, perluasan semacam itu akan mengalami
I - Intensitas curah hujan rata-rata dalam inci per jam, un-
banyak kesa- tuk frekuensi terpilih dan untuk waktu yang sama
lahan dan harus berhati-hati dalam mengevaluasi hasilnya. Analisis dengan konsentrasi
re-
gional dan perbandingan (ratio) banjir 25 atau 50 tahun k;banjir
tahunan A : Luas drainase dalam acre.
rata-rata pada arus dalam daerah yang sama dapat digunakan sebagai pe-
doman yang berguna. Pengosongan, yang dihitung dengan menggunakan metode ini, dihu-
bungkan dengan frekuensi dengan memisalkan bahwa debit mempunyai
6.2.3 Pemindahan Data lrekuensi yang sama dengan curah hujan (44) yang digunakan (lihat seksi
4.3.1). Karena perumpamaan bahwa curah hujan mempunyai intensitas
Apabila tempat yang diperajari ada daram arus yang sama dan dekat sama di seluruh daerah aliran sungai, maka disarankan agar rumus ini
dengan stasiun pengukur, debit puncak pada stasiun pengukur digunakan hanya untuk memperkirakan limpasan dari daerah kecil, ka-
dapat diatur
ke tempat itu dengan perbandingan ruas drainase a.ntun menlgunakan takan sampai 200 acre.
luas drainase dengan pangkat biasanya antara 0,5 danb,g. stasi;n peng-
ukur merekam arus yang serupa di daerah yang akan digunakan sebagai 6.4 Meramalkan Besarnya Banjir di Massa Datang dengan Menggunakan
pedoman dalam melakukan pengaturan itu. Kalau letaklembatan Metode Hidrografi
ada di
antara dua stasiun pengukur dalam arus yang sama, debit puncak di tem-
pat jembatan dapat ditentukan dengan interpolasi logaritma Beberapa metode hidrografi (9, seksi 20) telah umum digunakan oleh
dari debit
puncak pada dua stasiun berdasarkan luas drainase. bcberapa lembaga pemerintahan dan departemen perencanaan saluran air
Tingkat yang berhubungan dengan ariran puncak yang dipindahkan Ie- bah di Chicago dan Los Angeles beberapa tahun. Walaupun metode ini
bih sering ditentukan dari marka tinggi air untuk banjiiyang sama pada umumnya lebih sulit digunakan daripada Rumus Rasional, banyak o"o-
tempat yang dipelajari. Tingkat ariran puncak dapat dihitungdengan per- ritas percaya bahwa metode hidrografi lebih tepat untuk digunakan da-
hitungan kemiringan daya angkut (s I ope-conv ey ance) dengin-"ogg,rrru_ lam memperkirakan banjir dari daerah sempit, terutama dalam merenca-
kan irisan melintang terukur (24). nakan saluran air bah.
Apabila letak jembatan jauh dari stasiun pengukur pada arus yang sa- Data limpasan dikumpulkan dan ditekankan perlunya menganggap pe-
ma, maka disarankan analisis regionar data stasiun pengukur pudu uru, nampungan dalam rencana, metode hidrografi menjanjikan alat peren-
Iain. canaan yang luwes dan akurat pada para insinyur dalam memperkirakan
aliran banjir.
6.3 Meramalkan Besarnyii Banjir di Masa Datang dengan Menggunakan
Rumus Rasional 7.0 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Metode rasional merupakan rumus empiris yang menghubungkan cu- Penelitian dalam hidrologi orientasi jalan raya tertinggal jauh dengan
rah hujan dan limpasan (16 dan 43,Bab 2). penggunaannya di Amerika kcpcrluannya. Memahami kurangnya informasi perencanaan dalam bi-
sudah sejak kira-kira 1889. Metode ini.digunakan hampir universal un- clang ini, Komite Drainase Permukaan (Surface Drainage Committee) dari
tuk penghitungan limpasan di daerah pemukiman. Rumusnya sederha- I lighway Research Board telah mendaftar penelitian dalam hidrologi se-

na; dan kesederhanaan ini, ditambah dengan penggantinya yang sesuai, bagai prioritas pertama selama beberapa tahun. Dengan penekanan ini
telah membantu popularitasnya di antara para insinyur. tlan perhatian serta keikutsertaan departemen jalan raya Pemerintah da-
Rumus Rasional tersebut adalah : llnr memberikan dana dalam pengumpulan dan studi analitik data ban-
iir, tclah banyak kemajuan yang dicapai. Dukungan terus-menerus harus
dibcrikan pada program yang sedang berjalan dan penelitian dasar baru
ytng digalakkan apabila tujuan perencanaan yang baik harus dicapai.
DI MANA :
a = Koefisien debit
36 Pedomon Drainose Jolan Raya
Hidrologi 37

8.0 DAFTAR ACUAN


19,Ft. Collins, Colorado, 1967,htm.29.
(/) State of rexas, Hydrouric Manuor, BridgeDivision, (/5) Horner, W. W. dan Flynt, F. L., Relation Between Rainfall and
Texas Highway
Department, Austin, Texas, 2nd Edition, 1970. Runoff from Small Urboi Areas, Trans. ASCE, Vol. l0l, 1936, hlm.
(2) Benson, M.A.: Factors Influencing 140-206.
the occurrence of Floods ina
Humid Region of Diverse Terrain, U.S. Geological (16) Schaake, J. C., Jr., Ceyer, J. C., dan Knapp, J. W., Experimen-
Survey Wut.r_S.rppf,
Paper 1580-8, U.S. Government printing Office, tal Examination of the Rational Method, Proc. ASCE, Hydraulics Divi-
Washington, D.C., 1962,
hlm. 64. sion Journal HY6 Paper 5607, New York, N. Y., Nov. 1967, hlm. 353-370.
(3) Bensory M. A.,-Factors Affecting (1/) Garstka, W.V., Love, L. D., Goodell, B.C., dan Bertle, F.A.,
the occurence of Floods in the
Southwest, U.S. Geological Survey Water_Supply paper Factors Affecting Snowmelt and Streamflow, Fraser Experimental Forest,
l5g0_D, U.S.
Government printing Office, Washington, D.C., U. S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 189.
i-{lli, mm. lZ.
(4 Soil conservation service, scs Nationat Engineiring (/8) Buchanan, Thomas J., dan Somers, William P., Dischorge Measure-
iandbook,
S:clion 4, Hydrolo gy, U. S. Government pfintingbfii"",'Wrrhington, ment st Goging Stations, U.S. Geological Survey Techniques Water-
D.C., l91l, hlm. 542. Resources Investigation Buku 3, Bab A8, U.S. Government Printing Of-
(5) Anderson, D. G., Effects of {Jrban fice, Washington, D.C., 1969, hlm. 65.
Deveropment on Froods in Nor-
thern Virginia U.S. Geological Survey Water-supply paper (19) Carter, R. W., dan Davidian, Jacob, Discharge Ratings ot Gaging
2001_C, U.S.
Government printing Office, Washington, D.C.; Stations, U.S. Geological Survey Surface Water Techniques, Buku l,.Bab
l97O: ilm. 22.
(6) Carter, R.W., Magnitude and-Frequepcy 12, 1965, hlm. 36.
of Floods in Suburbqn
Areas, U's. Geological Survey professionar papei (20) Buchanan, T.J., dan Somers, W.P., Stage Meosurements of Gog-
ment Printing Office, Washington, D.C., tggi, - - Govern-
424-8, u.S- -
ing Stations, U.S. Geological Survey Tecniques of Water-Resources In-
trtm. 3.'
(7) Leopold, Luna- 8., Ilydrology
for t_tlian Land plonning_A vestigations, Buku 3, Bab A7, U.S. Government Printing Office,
Guidebook on the Hydrologic Efrects of urban Washington, D.C., 1968, hlm. 28.
Lond (Jse,U.S. Georogicar
Survey Circular 554, U.S. Geological Survey, (21) Carter, R. W. dan Davidian, Jacob, General Procedure for Gag-
Washington, D.C., 196g,
hlm. 18. ging Stotions, U.S. Geological Survey Techniques of Water-Resources In-
(8) Wilson, K. V., A preliminary Study
of the Effect of Urbanizotion vestigations, Buku 3, Bab ,{6, U.S. Government Printing Office,
on Floods in Jackson, Mississippi, U.S. Georogical-su.rey professionar Washington, D.C., 1968, hlm. 13.
Paper 575-D, U.S. Covernment printing Office,l,ashi"gto", (22) Benson, M. A., dan Dalrymple, Tate, General Field and Office
hlm. 3.
O.i. , lg'7,
Prosedures for Indirect Dischorge Measurements, U.S. Geological Survey
(9) Jens, S. W. dan Mcpherson, M.
B., Ifydrology of (lrban Areos in Techniques of Water-Resources Investigations, Bukri 3, Bab Al, U.S.
Handbook of Applied Hydrology, section 20, (iovernment Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 30.
McGraw_Hill Book Co.,
Inc., New York, N.y., 1965. (23) Barnes, Hary H., Jr., Roughness Characteristics of Natural Chan-
(10) Meinzer, OscarE. ed., Hydrology,
McGraw_Hill Book Co., Inc., rrcls, U.S. Geological Survey Water-Supply Paper 1849, U.S. Government
New York, N.Y., 1942. l'rinting Office, Washington, D.C., 1967, hlm. 213.
(1/) American Society of civil Engineers, Hydrorogy (24) Dalrymple, Tate,dan Benson, M. A., Meusurement of Peak
Handbook
ASCE-Manuals of Enginerring practi".lNo. 2g,
New york, N.y., 1949, I)i.scharge by the Slope-Area Method,U.S. Geological Survey Techniques
hlm. 184. ol' Water-Resources Investigations, Buku 3, Bab A2, U.S. Government
(12) Tice, Richard H., Delaware River Basin
Flood Frequency,lJ.S. I'rinting Office, Washington, D.C., 1967, hlm. 12.
Ce_9t^9e]9at Survey open-file report, Trenton,
N.J., 195g, tf*. ii. (25) Bodhaine, G. L., Measurement of Peak Dischorge at Culverts by
(13) Kohler, M. A. dan Linsley, R.K., prediciing
Storm Roinfail, U.S. Weather Bureau Research paper
n" iiioifro* I nd i recl Met hods, U. S. Geological Survey Techniques of Water-Resources

No. :Z U.S. lnvcsligations, Buku 3, Bab A3, U.S. Government Printing Office,
Government Printing Office, Washington, D.C.,
t9Sl, hlm. tO. Washington, D.C., 1968, hlm. 60.
(1r') Hiemstra, L. A. V., dan Reich,
S. NL, Engineering Judgment and (26) Matthai, Howard, F., Meusuremenl of Peak Discharge at Width
small Area Flood peaks, cororado state Universiiy gydrotogy"eaper ('ttnlru<'lion,s lt.v lrulirect Melfuxl.s, Ll.S. Ceological Survey Techniqes of
No.
38. Pedoman Drainase Jalon RaYat
Hidrologi 39

Water-Resources Investigation, Buku 3, Bab A5, U.S. Government Prin-


(40) Tennent, Richard C., dan Harrison, Lawrence J., Floott Record
ting Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 29.
(27) Dalrymple, Tate, Flood-Frequency Analyses, U.S. Geological Compilation and Frequency Plot, BPR Program No. HY-5, Federal
Highway Administration, Washington, D.C., 1968, hlm' 66.
Survey Water-Supply Paper 1543-.4,, U.S. Government Printing Office,
(41) Hydrology Committee, A Unifurm Teahnique for Determining
Washington, D.C., 1960, hlm. 80. No.
F'tood Flow Frequencies, Water Resources Council Bulletin 15,
(28) Benson, M. A., Evolution of Methods for Evaluating the Occarence
Washington, D.C., 1967, hlm. 15.
of Floods, U.S. Geological Survey Water-Supply Paper 1580-A, U.S. (42)Searcy, James K., Design of Roadside Droinage Channels, Bureau
Government Printing Office, Washington, D.C., 1962, hlm. 29.
of Public Roads, now Federal Highway Administration Hydraulic Design
(29) Riggs, H. C., Frequency Curves, U.S. Geological Survey Techni-
Scries No.4, U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1965,
ques of Water-Resources Investigations, Buku 4, Bab 42, U.S. Govern-
hlm. 56.
ment Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 15.
(43) Hershfield, David M., Rainfoll Frequency Atlas of the United States
(30) Subcommittee on Hydrology, Inter-Agency Committee on Water
Resources, Methods of Flow Frequency Analysis, Notes on Hydrologic
lor Durotions from i0 Minutes to 24 Hours and Return Periods from I
Activities, Bulletin No. 13, U.S. Government Printing Office, Washington,
to 100 Years, Weather Bureau, U.S. Government Printing Office,
Washington, D.C., 1961, hlm. 61.
D.C., 1966, hlm.42.
(44) Carter, R. W. dan Godfrey, R. G., Storoge qnd Flood Routing'
(31) Potter, W. D., Estimating Flood Discharge in the Piedmont
tJ.S. Geological Survey, Water-Supply Paper 1543-8, U.S. Government
Plateau, Federal Highway Administration Hydraulic Engineering Circular
I)rinting Office, Washington, D.C., 1960, hlm. 104.
No. 2, Washington, D.C., 1960, hlm. 21.
(32) State of Idaho, Survey and Plans Manual, Department of Highway,
Boise, Idaho, 1961, Seksi l5-331.
(33) Water Resources Engineers, Evaluation of the Flood Risk Factor
in the Design of Box Culverts, Vol. 1 of a report prepared for Federal
Highway Administration, Washington, D.C., 1970, hlm. 143.
(34) Oglesby, C. H., dan Grant, E. L., Economic Analysis-The Fun-
damental Approach to Decisions in Highway Planning ond Design,
Highway Research Board proceeding Y. 37,1958, hlm. 45-47.
(iO Highway Research Board, Economic Analysis in Highway Program-
ming, Location, and Design: Workshop Conference Proceedings, Sept.
17-18, 1959, Special Report 56, 1960, University Microfilm, Inc., Ann Ar-
bor, Michigan.
(36) Highway Research Board, Studies in Highway Engineering
'Erono*y, Bulletin 320, Publication 969, Washington, D.C.,lg62,hlm. 65]
(34 Subcommittee on Evaluation Standards, Proposed Practices for
Economic Analysis of River Basin Projects, Inter-Agency Committee on
Water Resources, U.S. Government Printing Office, Washington, D.C.,
I958, hlm. 56.
(38) National Cooperative Highway Research Program, Scour at Bridge
Woterways, NCHRP Synthesis 5, Highway Research Board, Washington,
D.C., 1970, hlm. 37.
(39) Riggs, H. C., Regional Analyses of Streamflow Characteristics,
U.S. Geological Survey Techniques of Water-Resources Investigation,
Buku 4, Seksi B, 1967, hld. 14.
;f

DAFTAR ISI

1.0 PENDAHULUAN 43

2.O SUMBER INFORMASI 44

3.0 PROSES EROSI 45

4.{) PERENCANAAN DAN LOKASI 46


4.1 Pola Drainase Alami 46
4.1.1 Elakan Arus dan Terusan 46
4.1 .2 Gangguan 47
4.2 Pembagian Air Umum, Industri dan Daerah
Cakupannya 47

BAB III 4.3 Geologi dan Tanah


4.3. I Klasifikasi Tanah
4.3.2 Daerah Masalah
48
49
49
4.4 Koordinasi dengan Badan-Badan Lain 49

s.0 PERENCANAAN 50
5.1 Geometri 50
5.1.1 Penyesuaian dan Cradasi 50
5.1.2 Penampang Melintang 50
5.2 Drainase 52
5.2.1 Saluran dan Jeram 53
5.2.1.1 Penyesuaian dan Gradasi 54
5.2.1 .2 Pembatas Saluran 54
5.2.2 Lintasan Drainase- Gorong-Gorong dan Jembatan 54
5.2.2.1 Penyesuaian Gorong-Gorong dan Perlindungan
Keluaran 55
5.2.3 Drainase Bawah Tanah (Underdrain) 56
5.2.4 Cekungan Penahan dan Endapan 57
5.2.5 Konstruksi Pengendali Gradasi 57
5.3 Praktek Pembangunan 59
5.3.1 Upaya Pengendalian Erosi Sementara 60
5.3.2 Upaya Pcngendalian Erosi Permanen 60

6.0 I'IiMIIAN(iUNAN 62

4t
42 Daftor Isi

6.1 Operasi penjadwalan


62
6.2 Pengendalian Daerah Kerja
63
6.2.1 Memperkecil Luas Tanah Terbuka
64
6.2.2 P erlindungan Sementara
6.2.3 Arus dalam Daerah Kerja
64
64
PENGENDALIAN PENGIKISAN (EROSI)
6.2.4 Lobang Galian Sumbang, Daerah Limbah dan
Jalan Darurat
DAN ENDAPAN (SEDIMEN) PADA
65
6.2.5 pekerjaan Saluran
67
PEMBANGUNAN JATAN RAYA
6.3 Operasi Gradasi
67
7.0 PERBAIKAN
68
7.1 Pengawasan (Inspeksi)
68
7.2 Rekaman perbaikan I.O PENDAHULUAN
69
7.3 Latihan Personil
7.4 Lereng Tanggul dan Galian 69 Pengaruh lokasi jalan raya pada lingkungan merupakan persoalan uta-
70 rrra dari seorang insinyurjalan raya dan masyarakat. Jalan raya yang ku-
7.5 Saluran
70 rang tepat lokasinya , rancangannya, pembangunannya atau perbaikan-
7.5.1 Jalan Kendaraan, Garis Tengah, dan Saluran
nya akan mengalami pengikisan (erosi) atau endapan (sedimen). Pengi-
Pemotong
70 kisan yang berat tidak hanya mengakibatkan kondisi yang tidak baik, bia-
7.5.2 Saluran Diperkeras
72 ya perbaikan yang meningkat, tetapi juga membahayakan keamanan lalu-
7.5.3 Perubahan Saluran
7.6 Pembuangan Bahan Limbah 72 lintas jalan.
7.7 72 Pengendalian tanah dan air merupakan dasar perlindungan pada kons-
Perbaikan Tanaman
7.8 73 truksi jalan dan merupakan upaya konservasi dan lingkungan, karena itu
Perbaikan Kerusakan Badai
73 prosedur perencanaan, pembangunan dan perbaikan jalan raya secara
7.9 Cekungan Endapan dan penahan
74 tcrus-menerus harus dievaluasi untuk memperkecil masalah pengikisan dan
7.10 Pekerjaan Penanggulangan.
74 crrdapan. Keberhasilan usaha pengendalian erosi terlihat oleh berapa mil
jirlan raya pada saat ini yang melayani perjalanan masyarakat tanpa meng-
8.0 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
74 llarni erosi berat.
9.0 PERSYARATAN LEGAL DAN WEWENANG Kcbijakan untuk mencegah erosi tegas dinyatakan dalam publikasi Kan-
75
tor Himpunan Jalan Raya Negara Amerika (American Association of State
llighway Officials), "A Policy on Geometric Design of Rural Highways"
IO.O DAFTAR ACUAN 75 (/)r (Kebijakan Perencanaan Geometris Jalan Raya Daerah Luar Kota)
scpcrti berikut:
"Pencegahan erosi merupakan salah satu faktor utama dalam peren-
canaan, pembangunan dan perbaikan jalan raya. Erosi dapat diken-
dalikan sampai suatu tingkat dengan rancangan geometris, terutama
yang berkaitan dengan penampang melintang, dalam beberapa hal
pcngendalian langsung berhubungan dengan syarat yang tepat untuk
drainase dan pengembangan pemandangan yang serasi. Pengaruh pa-
da crosi dipcrhatikan dalam tahap pencarian lokasi dan perencana-
an".

t Anlkt tlcttintt lurir lruwnh grttdu parcrrtlreriis rnenlucu kc publikusi dulanr daftsr acuan.

dl
44 Pedoman Droinose Jolan Raya Pengendalian Pengikisan (Erosi) don Endapan (Sedimen) 45

"Erosi dan perbaikan dapat diperkecil dengan menggunakan lereng 3.0 PROSES EROSI
sisi yang datar, yang ditutup dan dikombinasikan dengan terrain ala-
mi; rancangan saluran drainase dengan memperhatikan lebar, dalam Suatu pengertian tentang proses erosi diperlukan sebagai dasar untuk
lereng, penyesuaian dan perlakuan perlindungan, yang ditempatkan upaya pengendalian yang memadai.
dan diberi ruang untuk pengendalian erosi; pencegahan erosi pada Erosi tanah disebabkan oleh jatuhnya hujan yang menggeser partikel
keluaran selokan; sarana yang tepat untuk pengawasan air tanah; tanah pada daerah yang kurang terlindung dan oleh air yang melewati
tanggul dan bahu jalan (berm) serta alat pencegah lainnya; juga penu- tanah yang memindahkan partikel tanah. Laju berpindahnya partikel ta-
tup tanah serta tanaman pelindung." nah sebanding dengan intensitas dan lamanya hujan turun dan pada vo-
lume serta karakteristik aliran air dan sifat tanahnya. Di suatu daerah,
Walaupun beberapa standardisasi metode untuk memperkecil erosi ta- erosi disebabkan angin atau limpasan dari mencairnya salju. Mengum-
nah dalam pembangunan jalan raya dimungkinkan, garis pedoman na- pulnya endapan yang dibawa air ini terjadi kalau kecepatan berkurang
sional untuk pengendalian erosi berlaku umum, karena besarnya per- dan kapasitas pemindahan air yang mengalir menjadi tidak cukup untuk
ubahan iklim, topografi,geologi, tanah,tanaman, sumber air, dan tata- mengangkut semua bahan sedimen.
guna tanah yang dijumpai di berbagai tempat di seluruh negeri. Demikian Erosi tanah dapat digolongkan baik menurut alami atau dipercepat.
pula, karena proses erosi merupakan gejala alam yang dipercepat oleh Erosi alami merupakan proses geologi di mana manusia mampu sedikit
ulah manusia, kewenangan teknik dalam mengevaluasi keganasan bahaya atau sama sekali tidak dapat mengendalikannya dan mungkin cepat atau
erosi dan dalam merencanakan dan merancang usaha-usaha perlindungan lambat tergantung pada beberapa faktor. Di mana manusia telah meng-
dan koreksi sangat penting dalam mencapai metode yang memuaskan se- ganggu tanah dengan pembangunan, di sana dapat terjadi kenaikan men-
cara ekonomi dan lingkungan untuk pengendalian erosi. dadak erosi yang besar, yang mengakibatkan erosi dipercepat. Erosi di-
Garis pedoman pengendalian erosi harus menekankan semua tahap re- percepat merupakan jenis erosi yang harus dikendalikan selama pemba-
kayasajalan raya. Karena itu untuk melaksanakan pengendalian erosi yang ngunan jalan raya dan setelah jalan raya selesai dibangun. Di daerah de-
ekonomis dan Cfektif, judul-judul utama di sini adalah : Perencanaan dan ngan erosi alami yang cukup, jumlah sedimen yang mencapai arus sebe-
Lokasi, Rancangan, Pembangunan, Perbaikan, Penelitian dan Pengem- lum pembangunan jalan raya dimulai harus didokumentasikan, paling ti-
bangan, Persyaratan Legal (Hukum) dan Pertanggungan jawab. dak secara kualitatif. Jarang upaya pengendalian, yang dilakukan oleh
lembaga jalan raya, dapat mengurangi produksi sedimen dasar alami dari
suatu daerah. Lokasi dengan potensial erosi yang tinggi harus dihindar-
2.0 SUMBER INFORMASI
kan sedapat mungkin.
Terbitan yang berisi i4formasi tentang pengendalian erosi dan endapan
didaftar dalam Seksi ll, Daftar Acuan.
Sebagian besar organisasi jalan raya mempunyai spesifikasi untuk me-
netapkan penutup tanah dengan pohon, tanaman, semak, tanaman me-
rambat dan berbagai upaya pengendalian erosi. Personel terampil dalam
organisasi jalan raya dapat dikonsultasi dalam persiapan rencana dan da-
lam pengawasan pembangunan pengendalian erosi.
Kantor Lapangan Pelayanan Konservatif Tanah Lokal (Local Soil Con-
servation Service) dari Departemen Pertanian Amerika Serikat dan ber-
bagai lembaga pemerintah dapat memberikan bantuan yang berharga pada
lembaga jalan raya dalam memecahkan masalah-masalah dengan me-
nyarankan tanaman yang cocok untuk tempat tersebut. Fotografi udara
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanah (2) dan mem- Lereng curam menghemal birya, tetapl sukar untuk diperbalki. Lereng curam
pelajari bentuk tanah dan potensial erosi. drlrm folo klrl terklklc (erosi) drn menforok mrsuk scperll ditunJukkan delrm
grmbrr krnrn. l,crcng demlklrn rukrr dlperbrlkl drn sukrr dlrmrnkrn drrl
kerumlrn.
46 Pedoman Drainose Jalon RoYa Pengendolian Pengikisan (Erosil dan Endapan (Sedimen) 47

Penyebab erosi menyarankan beberapa prinsip dasar pengendalian ero- si) yang dapat mengakibatkan perubahan sama sekali saluran sungai.
si dan sedimen. Di antaranya adalah sebagai berikut: t;"ng.tutan harus dibuat sedekat mungkin pada sudut tegak lurus ke
a. Pilih jalur di mana erosi tanah tidak akan merupakan masalah. irrah aliran dengan memperhatikan arah aliran banjir yang berbeda de-
jum-
b. Pilih lereng yang direncanakan konsisten dengan keterbatasan tanah. rrgan air di bawah. Setiap usaha harus dilakukan untuk memperkecil
c. Kurangi luas tanah terbuka tanpa perlindungan.
lrrh clakan arus dan gangguan badan arus'
d. Kurangi lama terbukanya tanah tanpa perlindungan.
e. Lindungi tanah dengan penutup tanaman; campuran jerami daun,
atau bahan tahan erosi.
f. Kendalikan konsentrasi limpasan.
g. Tahan limpasan dengan pekerjaan rekayasa yang berencana.
h. Tangkap endapan dengan penahan sementara atau permanen, ko-
lam atau upaya lain.
i. Pertahankan pekerjaan pengendalian erosi.
j. Apabila perlu, dapatkan kemudahan untuk pengendalian legal.
4.0 PERENCANAAN DAN LOKASI
Pengendalian erosi efektif dimulai dalam perencanaan dan penempatan
jalur jalan raya. Semua kemungkinan jalur jalan raya mempunyai poten-
sial erosi dasar dan potensial ini berbeda antara jalur satu dengan jalur
yang lain. Kalau kerusakan lingkungan diperhatikan dalam memilih ja-
lur, biaya untuk memecahkan masalah yang mungkin telah diabaikan
pe.
kadang-kadang menjadi lebih besar. Biaya awal dari upaya pengendalian Mrrrrlrh yang berkaitan dengen gtlrgS,usn arus herus dikenali dalem tohap
rfncrnrrn keiau tidsk tiaya pemUengunan dan perbaikan menjadi terlampru
erosi dan biaya perbaikan dari pengendalian demikian dalam waktu yang be-
ditentukan pada tiap jalur yang dipelajari harus diperhatikan sebagai ba- rrr drn llngkungan arus menirdi membaheyaken'
gian dari analisis ekonomis dalam pemilihan jalur.

4.1 Pola Drainase Alami d.1.2 Gangguan


Pola drainase alami, termasuk aliran permukaan, harus dipelajari un- Kalau penyesuaian jalan raya yang dipelajari yang akan mengganggu
rrr rrs, harus memberikan perhatian pada
pemindahan jalan raya menjauhi
tuk jalur alternatif yang dipelajari. Pola drainase di sekeliling lokasi ja-
lan raya yang diusulkan harus dipelajari pula untuk memperkecil dan rur rrs untuk menghindari masalah erosi dan endapan' Perubahan saluran
$rrtuk menghindari gangguan' atau alasan-alasan lain, harus dilakukan
menghindari kerusakan harta benda atau arus di dekatnya atau untuk me-
nanggulangi pencegahan atau upaya koreksi yang mahal. rlcrrgan hati-hati.

.l.t Pembeglan Air Umum, Industri dan Daerah Cakupannya


4.1.1 Elakan Arus dan Terusan
harus
Apabila ternyata lebih praktis, pengelakan arus harus dibuat pada ba- l inlasan daerah tangkapan dari pembagian air sedapat mungkin
tlrhindarkan. Lintasan demikian dapat merupakan harta konstruksi
se-
gian lurus arus, dengan menghindarkan kelokan yang dapat bergeser. Jalan
air' Masalah dalam pembagian air
raya yang dibangun pada leher bengkokan kaki kuda yang dapat dilewati nrcrrtora yang mahal untuk pembagian
masalah dalam pembagian air
air merupakan lokasi yang kurang baik, karena lokasi yang tepat dengan rntlrrslri mungkin sama saja dengan
proses bermutu lebih tinggi dari-
jembatan kadang berubah menurut tingkatan banjir. Arah dan jumlah ililrut|I. Beberapa industri memerlukan
air minum'
aliran banjir pada berbagai tingkatan juga harus diperhatikan pada loka- 'l,urlu yang diPcrlukan arus di duerah cakupan pcmbagian air tidak dapat
si pembukaan jembatan untuk menghindari pelarutan dan pengikisan (ero- nlr,rtita pcngelnkan
48 Pedoman Drainase Jalan Raya
Pengendolion Pengikisan (Erosi) dan Endapon (Sedimen) 49

dihindari, suatu langkah-langkah koreksi dan pembiayaannyairarus di-


4.3.1 Klasifikasi Tanah
tentukan sebelum pemilihan jalur dilaksanakan.
Klasifikasi tanah untuk maksud-maksud rekayasa dijelaskan dalam pub-
4.3 Geologi dan Tanah likasi American Association of State Highway Officials "Manual on Foun-
tlrrtion Investigation" (3) . Peta-peta lembaga perencanaan jalan raya ne-
Kondisi tanah yang dijumpai dalam medan merupakan akibat langsung p.irra, "Engineering Classification of Geologic Material," merupakan ban-
dari proses geologi yang bekerja pada atau di daram bumi. suatu penge-
trran berharga dalam klasifikasi tanah.
tahuan tentang geologi dari suatu daerah memungkinkan seoran! insi-
Llntuk pengendalian erosi, klasifikasi tanah dari Departemen Pertanian
nyur jalan raya mendeteksi masalah- masalah potensial dan menanggulangi
Arncrika Serikat sangat membantu. Peta survei tanah dari Soil Conser-
masalah-masalah endapan, tanah longsor, dan erosi. Kadang-pa6s1g
masalah-masalah tersebut dapat dihindarkan dalam pemilihan jalur. ',';rtion Service, yang disiapkan oleh stasiun percobaan pertanian negara
tlrrlrrrrr kerjasama dengan Soil Conservation Service, menunjukkan baik
Sifat-sifat lahan adalah akibat dari proses geologi dan iklim masa si-
k lrrsil'ikasi ini maupun klasifikasi rekayasa tanah. Penelitian atas jenis ta-
lam. Erosi dan pengendapan oleh air yang mengalir merupakan proses
nrlr tcrtentu sering dapat diterapkan pada tanah denganjenis yang sama
geologi dalam membentuk lahan tersebut. Studi tentang lahan dan alam
,lr lokusi lain. Beberapa jenis tanah dikenal lebih bersifat erosi dibanding
dari erosi alami dapat membantu memutuskan kerumitan erosi dan ,lt'rr1lan jenis tanah yang lain dan pengenalannya merupakan bantuan ber-
langkah-langkah apa yang diperrukan dalam pengendalian erosi.
nrirrrlirat dalam memilih jalur pengendalian erosi. Kantor- kantor lokal
Soil (lonservation Service dapat banyak memberikan bantuan baik da-
l;rrrr pcngenalan tanah maupun langkah-langkah pengendalian erosi un-
trrk diterapkan pada daerah setempat.

.1..1.2 l)aerah Masalah


l)aerah dengan tanah yang tidak stabil atau banyak masalah, seperti
tlircrah rawan longsor, tanah loess, tanah endapan dan endapan es, me-
rrrpakan daerah bermasalah rawan, terutama kalau terganggu oleh pem-
lrirngunan jalan raya. Laporan dan penyelidikan tanah yang dilakukan
rrrsirryur yang berwenang harus ditulis selama tahap pencarian lokasi ja-
lrrr schingga masalah erosi dan endapan potensial dapat dikenali.
Srrat u publikasi "Penyelidikan Tanah Longsor, " (Landslide Investiga-
trttn), (5) menjelaskan metode mengenali dan menangani daerah tanah
lortg,sor.

.1.4 Koordinasi dengan Badan-Badan Lain


Kirrrtor lokal Corps of Engineer, Soil Conservation Service, dan ter-
utluua lcmbaga sumber alam atau sumber air harus dihubungi dalam ta-
lrrrp awal perencanaan. Rencana atau proyek mereka mungkin mempe-
ugirrrrhi atau dipengaruhi oleh lokasi jalan raya yang diusulkan. Mereka
lrrp.rr harus dihubungi untuk mempelajari proyek mereka untuk mengen-
rlulikan crosi tanggul, rencana untuk pekerjaan perlindungan' dan ter-
Tanah longsor dalam daerah tanah longsor scring diperhebat oleh pembangunan uturrur konstruksi pengendali perataan arus atau modifikasi saluran. Pe-
jelan roya. Xeadaan demikian harus dikenali. rrgcrrnlun dini dari pertentangan dalam rencana proSram dan saling ker-
llrsunlu akun banyak mcnSuntungkan masyarakat.

L
50 Pedoman Drainase Jolan RaYa Pengendalion Pengikison (Erosi) dan Endapan (Sedimen) 5l

5.0 PERENCANAAN rimbunan. Konsentrasi air bah pada puncak galian harus dihindarkan.
Banyak masalah erosi yang terjadi selama dan sesudah pembangunan Tanggul, yang sebaiknya berasal dari bahan yang didapat dari lain tem-
dapat dikesampingkan dengan perencanaan yang tepat dan spesifikasi yang pat untuk menghindari gangguan pada tanah setempat, sehubungan de-
ngan saluran berumput atau selokan diperkeras, harus dibangun
pada pun-
memadai. Langkah-langkah pengendalian erosi, baik sementara maupun
permanen, harus diperinci dalam rencana dan pencegahan khusus, dan cak galian untuk mencegah air mengalir menuruni lereng. Air dapat dibagi-
tidak disisihkan kontrak-kontrak berikutrtya atau untuk memaksakan per- t,agiai sekitar lereng alami dialirkan menuju elevasi yang rendah dalam
baikan setelah pembangunan selesai. Rencana perataan kontur, mengkor- jcram, sebaiknya dibuat bentuk pipa tertutup. Keluaran jeram yang ber-
dinasikan perataan tanah dasar dan drainase harus disiapkan untuk dae- kecepatan tinggi demikian harus dihindarkan dari sapuan air (scour).
rah khusus termasuk daerah pertemuan sungai dan daerah sekelilingnya. Kadang-kadang , arus dalam galian tidak dapat dihindarkan dan memer-
lukan perhatian khusus.
5.1 Geometri
Geometri dapat dipergunakan secara menguntungkan dalam memper-
kecil erosi tanah. Caris perataan jalan kendaraan terpisah yang cocok de-
ngan lahan dengan sedikit galian dan timbunan akan mengurangi daerah
terbuka yang dapat menderita erosi. Jalan-jalan rendah dan bawah jem-
batan harus diperhatikan dengan hati-hati dalam perencanaan drainase-
nya untuk menghindarkan endapan sedimen dan runtuhan pada jalan raya
dan sarana drainase.

5.1.1 Penyesuaian dan Gradasi


Pemilihan dengan hati-hati penyesuaian dan perataan tanah dasar ja-
lan raya sama pentingnya dengan pengendalian erosi yang berhasil mau-
pun untuk lokasi umumnya. Penyesuaian dan perataan tanah dasar, yang
konsisten dengan kriteria keamanan jalan raya, harus diimbangi atau di-
cocokkan dengan pemandangan alam untuk memperkecil bagian galian .lalan terpisah yang disesuaikan dengan pemandangan akan memperkecil masa-
dan timbunan dan mengurangi erosi dan perbaikan yang mahal. Sifat- luh erosi dan endaPan.
sifat geometri ini harus dipilih sehingga baik air tanah maupun air per-
mukaan melewati langsung jalan raya atau dapat dipintaskan dengan se-
dikit gangguan pada arus atau tanpa mengakibatkan masalah erosi yang
besar.

5.1.2 Penampang Melintang


Lereng penampang melintang jalan kendaraan harus sedatar mungkin
dan konsisten dengan stabilitas tanah, Iamanya iklim, geologi, perlakuan
pemandangan yang diusulkan dan prosedur perbaikan. Kalau perlu,
penampang melintang sebaiknya berubah-ubah untuk memperkecil erosi
dan untuk memberi ruang untuk keamanan dan drainase. Secara umum,
pemandangan yang baik dan rancangan drainase saling bersaing baik
dengan pengendalian erosi maupun keamanan kendaraan.
Erosi yang hcbat pada lercng tanah biasanya disebabkan oleh konsen- l,okrrl rnrupun p(.n.mprnl metlnlrnlnyr hrrus memperhrllkrn eslellka umum
trasi air bah vang mengalir dari daerah puncak dari lereng galian alau rhn rtrprl mcnuntnkln blryr pcrbrlkrn rklbrl erosl lrnrh'
52 Pedoman Droinose Jalan Rayo Pengendalian Pengikisan (Erosi) don Endapan (Sedimen) 53

Rancangan saluran dan jeram dan periakuan perlindungan dibahas da-


lam (5).Rancangan hidrolik dari selokan dibahas dalam (6) dan (7),drai-
nase pengerasan jalan raya dalam (8) dan aliran lewat jembatan dalam (9).

5.2.1 Saluran dan Jeram


Saluran permukaan, baik alami maupun buatan orang, biasanya me-
rupakan cara yang paling ekonomis untuk mengumptilkan dan mengen-
dapkan limpasan dalam pembangunan jalan raya, kalau konsentrasi alir-
an tidak dapat diabaikan.
Saluran yang dirancang dengan baik menyalurkan air bah tanpa erosi
atau kerusakan pada laluJintas, dan dengan biaya keseluruhan yang ren-
dah termasuk perbaikan. Untuk memperkecil erosi dan menghindarkan
kerusakan, saluran harus mempunyai lereng yang bersisi datar dan dasar
yang melebar. Saluran seperti itu dapat dilindungi dari erosi dengan me-
Intersepsi (pengelakan) pada puncak lereng galian membawa air turun dan me- nanami rumput, batu-batu, beton atau bahan lain.
ngurangi erosi lercng. Jeram umumnya mempunyai lereng yang terjal dan menyalurkan air
dengan kecepatan tinggi. Jeram bentuk pipa lebih baik daripada jeram
terbuka karena air tidak dapat terpercik keluar dan mengikis lereng. Bia-
Dalam beberapa bagian dari negara, lereng galian bertangga-tangga
sanya diperlukan suatu cara untuk mendisipasikan energi sepanjang je-
membantu tumbuhnya tanaman penutup pada batu pecahan atau batu
ram atau pada keluaran . Pada tanah yang sangat mudah erosi, mungkin
serpih. Bangunan bertangga dapat dibangun dari bahan apa saja yang da-
diperlukan apa untuk memberikan sambungan yang kedap air untuk men-
pat direnggut atau yang dapat tegak berdiri selama beberapa minggu sam-
cegah kesalahan fasilitas. Perlu dilatih untuk menghindarkan ceburan air
pai tanaman tumbuh kuat.
yang mengakibatkan erosi.
Di mana tanaman tidak dapat tumbuh atau aliran menuruni lereng gun-
dukan tidak dapat dilakukan, upaya harus dilakukan untuk mengum-
pulkan limpasan pada ujung punggung dan diarahkan ke masukan dan
jeram.
-

5.2 Drainase
Fasilitas untuk menangani air permukaan dalam pembangunan jalan
raya amat beragam dan amat berbeda jenis maupun penerapannya. Ran-
cangan sarana semacam itu penting yakni bahwa operasi yang tidak me-
muaskan atau kesalahan dapat mengakibatkan masalah erosi dan endapan
yang besar.
Kerawanan erosi harus diperkirakan dan diukur untuk mengendalikan
atau mencegah erosi yang dipilih atas dasar keefektifan langkah pengen-
dalian dan akibat erosi. Di lain pihak, para perencana mempunyai ba-
nyak pemilihan jenis langkah pengendalian erosi. Kcindisi iklim pada saat
pembangunan, jenis tanah dan biaya harus diperhatikan semua dalam ran-
cangan yang dipilih. Rancangan pengendalian erosi dapat sangat rumit,
lcrcng bcrirngje-lrnggr mcmbrnlu lumbuhnyr lrnrman.
dan harus dilakukan dan ditinjau oleh pakar yang berpengalaman.
Pengendolion Pengikison (Erosi) dan Endapan (Sedimen) 55
54 Pedoman Droinase Jalon Rayo

menaikkan kecepatan arus yang mengakibatkan potensial erosi yang le-


5.2.1.1 Penyesuaian dan Gradasi
bih besar. Dalam beberapa hal erosi dan geseran pada lokasi ini meng-
Perubahan dalam penyesuaian alinemen (alignment) seharusnya berta- akibatkan kerusakan tanggul jalan raya, konstruksinya sendiri atau sa-
hap, terutama kalau saluran menyalurkan air dengan kecepatan tinggi. luran di sebelah hilir, apabila tidak dirancang dan dilindungi dengan baik.
Untuk keadaan yang praktis, perubahan dalam penyesuaian harus dila- Siapa harus dilatih khusus untuk menghindari hal-hal yang mengancam
kukan dengan bertangga-tangga yang datar untuk mencegah erosi dengan keamanan dan mencegah perbaikan yang mahal.
dinding saluran yang lebih tinggi. Walaupun biasanya lebih mahal, ba- Tenaga aliran yang berkecepatan tinggi pada saluran keluaran gorong-
gian saluran persegi lebih dipilih daripada lengkungan saluran yang di- gorong dan peluncuran hendaknya dihamburkan bilamana perlu atau di
perkeras untuk memberikan pengendalian aliran yang positif. rempat yang dilindungi oleh lapisan pelindung atau jenis pelindung lainnya.
Arus yang potensial pada dermaga dan tiang penyangga jembatan ha-
5.2.1.2 Pembatas Saluran rus dikenali pada tahap perencanaan untuk niemberikan dasar yang kuat
dan perlindungan pada tanggul, yakni dengan memancang tiang dan me-
Saluran harus diberi batas kalau bahan tebing dan dasarnya akan ter-
nentukan perlunya pacu tanggul dan batu lapis lindung.
kikis pada kecepatan yang ada. Pembatas pelindung untuk saluran dan
arus akan sangat mahal dan persentase dollar untuk jalan raya diperlu-
kan untuk pekerjaan ini. Suatu usaha harus dilakukan untuk mengem- 5.2.2.1 Penyesuaian Gorong-Gorong dan Perlindungan Keluaran
bangkan pelindung erosi yang murah, termasuk perbaikan untuk lokasi
Gorong-gorbng hendaknya ditempatkan demikian sehingga perubahan
tertentu. Perencanaan saluran dan perlakuan perlindungan, termasuk per-
saluran sedikit mungkin terjadi. Perhatian harus diberikan pada pem-
syaratan filter, dibahas dalam Acuan 5, 10, l l, 14 dan berbagai manual
jalan raya negara. Manual dan publikasi lapangan dari Soil Conserva- bangunan gorong-gorong pada penyesuaian bentuk lengkung untuk mem-
perkecil pemindahan gorong-gorong dan memperkecil volume galian
tion Service, Corps of Engineer, dan Bureau of Reclamation juga berisi
konstruksi.
informasi rancangan saluran yang bermanfaat.
Harus diperhatikan perlindungan saluran keluaran gorong-gorong ter-
hadap erosi berat. Biasanya batu lapis lindung memberikan perlindungan
yang cukup baik, tetapi di tempat di mana batu tidak diperoleh atau ti-
dak memadai, berbagai jenis disipasi energi dapat dibangun.

Parit yang tererosi merupakan masalah perbaikan yang mahal dan membahaya-
kan keamanan.

5.2.2 Lintasan Drainase-Gorong'Gorong dan Jembatan Sulunn yrng dlrrncrng dengrn brlk mempunyrl lereng dengen shl delar untuk
hr.rmrnrn drn hrrur dlbrmgun rt'icrr relelrh operml grrdrrl.
Gorong-gorong dan jembatan umumnya menghambat aliran banjir dan
Pengendalian Pengikison (Erosi) dan Endapon (Sedimen) 57
56 Pedoman Drainose Jalan Rayo

5.2.4 Cekungan Penahan dan Endapan


5.2.3 Drainase Bawah Tanah (Underdrain)
Bendungan kecil dapat ditempatkan dalam suatu aliran air untuk mem-
Air permukaan tanah sering merupakan penyebab bencana longsor, tepi
bentuk bendungan atau kolam untuk menahan air dan sebagai perang-
jalan tidak stabil dan daerah gangguan lain yang menambah masalah ero-
kap sedimen yang disebabkan oleh erosi. Bendungan tersebut dapat di-
si apabila air permukaan mengalir melewati daerah ini. Sistem drainase
huat permanen atau sementara, tergantung pada keperluannya. Untuk
bawah tanah khusus dapat meringankan kondisi tidak stabil seperti itu
maksud ini, di tempat-tempat tertentu tanggul jalan raya dapat berfungsi
dan memperkecil erosi potensial.
sebagai bendungan, namun rancangan khusus biasanya diperlukan un-
tuk bendungan yang memenuhi syarat dan aman. Soil Conservation Ser-
vice dan beberapa departemen jalan raya telah mengembangkan rancangan
gorong-gorong khusus yang dapat mengendalikan degradasi saluran arus
dan menahan sedimen dan air banjir.
Bendungan untuk perangkap sedimen harus secara tepat ditempatkan
dan dirancang karena kesalahan selama banjir besar memberikan konse-
kuensi yang lebih besar daripada kebanyakan masalah endapan yang di-
timbulkan oleh pembangunan jalan raya. Gangguan kesehatan dan kea-
rnanan, metode pernbuangan endapan yang terperangkap serta potensial
banjir di masa datang juga harus dievaluasi. Soil Conservation Service
dan beberapa badan jalan raya telah menyiapkan spesifikasi dan data ran-
cangan cekungan endapan,( I 2).

Sapuan pada keluaran gorong-gorong dapat menimbulkan kerusakan gorong-


gorong dan tanggul. Air jatuh pada arus hilir dapat pula menimbulkan kerusakan
yang sama.

Disipator energijenis benturan pada keluaran gorong-gorong. Suatu cara untuk


perlindungan hanrs diberikan pada sebagian besar oufpul gorong-gorong untuk
mencegah kerusakan.

5.2.5 Konstruksi Pengendali Grsdasl


Konstruksi kendali-gradasi mencegah kecepatan berlebihan dalam sa-
luran dcngan mengurangi kemiringan saluran. Konstruksi seperti itu
58 Pedoman Droinase Jalon Raya
Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endapan (Sedimen) ' 59
bermacam-macarn jenisnya dan banyak yang tidak dapat diterapkan pa-
da konstruksi jalan raya karena membahayakan lalu-lintas. Juga, seba-
gian besar konstruksi efektif sangat mahal; karena itu, harus disarankan
hanya digunakan apabila telah ditentukan bahwa tanaman, batuan atau
jenis pemecahan yang lain tidak akan mengendalikan erosi yang dihada-
pi. Kalau mungkin, akumulasi air mengalir yang banyak harus dihindar-
kan dengan membuang air pada frekuensi tertentu ke lahan tanaman, se-
perti pohon atau rumput. Demikian pula, jenis pelindung erosi, yang men-
jaga kecepatan kurang dari kecepatan yang menimbulkan erosi, akan
memperkecil erosi dan menghindarkan perlunya konstruksi kendali-erosi
yang mahal. Kalau konstruksi seperti itu diperlukan, rancangan harus sa-
ngat diperhatikan karena konstruksi ini mudah rusak, terutama apabila
aliran melampaui debit yang direncanakan atau apabila tidak dirancang
untuk menanggulangi besarnya aliran.

Konstruksi kendali gradasi mahal dan akan tidak aman kalau ditempatkan terla-
lu dekat ke jalan kendaraan. Banjir yang lebih besar dari banjir rencana dapat
rnerusak atau menghancurkan konstruksi dan saluran.

5.3 Praktek Pembangunan


Rencana, spesifikasi dan kelengkapan khusus lain dari kontrak jalan
raya harus secara eksplisit menunjukkan lokasi, cakupan, dan cara mem-
hentuk upaya pengendalian erosi. Upaya pengendalian erosi yang cukup
baik harus termasuk sebagian dari kontrak gradasi awal. Daerah pem-
buangan untuk bekas konstruksi harus diperhitungkan dalam tahap pe-
rencanaan sehingga tanah tidak masuk ke dalam arus. Kalau ada sisa ti-
dak bisa dihindarkan lagi, kolam sementara atau cara lain dapat diterap-
Penting untuk nlengamankan ikan danfingerling. Tanggul yang memisahkan "air-
biru" (kiri) dari lobang pinjaman selama operasi pengambilan koral. Sementara kan untuk menghindari arus yang tercemar.
pinjaman dalam arus harus dihindarkan. Perencanaan dan penjadwalan operasi pembangunan yang tepat me-
rupakan faktor utama dalam mengendalikan erosi. Jadwal harus menun-
jukkan kemungkinan kondisi cuaca dan sering terjadinya badai, terutama
Sebagian besar departemen jalan raya memiliki rancangan baku untuk kalau ada pekerjaan di atau dekat proyek tersebut. Jadwal pembangunan
berbagai jenis konstruksi kendali-erosi. Banyak yang menggunakan pub- yang memenuhi persyaratan badan jalan raya untuk pengendalian erosi
likasi Soil Conservation Service (12) dan Bureau of Reclamation yang be- harus termasuk dalam bagian dari usulan proyek pembangunan atau jad-
risi rancangan untuk maksud tersebut. Kalau dijumpai rancangan yang wal tersebut harus disampaikan kepada kontraktor untuk disetujui oleh
tidak biasa dan mahal, pengujian model sering diinginkan untuk melihat irrsinyur pada pertemuan sebelum pembangunan. Untuk menghindari ke-
penampilannya. Model-model tersebut sering menunjukkan modifikasi salahpahaman, pertemu an prebid diperlukan.
yang diperlukan atau perincian rancangan yang akan memperbaiki pe- Pada pcngerasan bcrikutnya atau kontrak yang lain, insinyur proyek
nampilan dan pengaruh pada banyak penghematan dalam biaya schanrsnya tidak nrcngizinkan operasi pembangunan yang akan meng-
pembangunan. lkihutknn erosi trrrrrh. Korrtrnklor hnrus berlanggungiawab untuk mem-
grcrhuiki kerusukun upoyll pctrletttltrliutt erori di lcmpat.
60 Pedoman Drainase Jalan Raya Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endapan (Sedimen) 6l

Spesifikasi harus memasukkan pengendalian yang memadai untuk pen- akan membelokkan limpasan dari daerah kerja dan tanah yang tanpa per-
cegahan kebakaran rumput atau semak karena daerah yang terbakar mu- lindungan. Bagian tanah yang terbuka lamanya terkena erosi harus di-
dah terkena erosi. Di daerah yang rawan kebakaran, peralatan pemadam kendalikan oleh penjadwalan yang tepat. Daerah kerja harus dibatasi de-
kebakaran harus selalu siap sedia. Kontrak harus menyatakan penang- ngan memperhitungkan kemampuan kontraktor, keadaan cuaca dan po-
guhan operasi bahaya api yang diserahkan pada insinyur atau badan pe- tensial erosi pada proyek khusus yang bersangkutan.
ngendali kebakaran setempat sesuai dengan peraturan kebakaran setempat. Upaya pengendalian erosi permanen, dan mungkin juga upaya semen-
tara, harus ditunjukkan pada rencana pembangunan atau drainase dan
5.3.1 Upaya Pengendalian Erosi Sementara penjelasan yang dibuat untuk pembayaran langsung pekerjaan yang ha-
Sampai saat ini untuk praktisnya, upaya pengendalian erosi sementara rus dikerjakan. Upaya tersebut termasuk penyiapan tanah untuk pena-
harus dinyatakan dalam kontrak pembangunan dan harus memasukkan naman atau pengendalian konstruksi seperti garis batas saluran.
butir permintaat agar pekerjaan tersebut harus dilakukan. Selarna pem-
bangunan jalan (kendaraan), badan jalan harus dijaga dalam kondisi se-
demikian rupa, sehingga akan kering sepanjang waktu tanpa adanya ero-
si. Selokan atau parit samping yang mengosongkan tanggul harus dibangun
sedemikian rupa sehingga tanggul tidak akan rusak karena erosi. Harus
diberi kebebasan tumbuhnya rumput untuk memberikan perlindungan
sampai penutup permanen dapat ditumbuhkan. Daun-daunan, anyaman,
plastik atau pelindung sementara-lain dapat digunakan untuk menangkal
erosi sampai upaya permanen mulai efektif. Penghalang jerami yang di-
ikat atau ikatan belukar yang ditempatkan di kaki lereng yang rawan
erosi akan menahan lumpur. Perangkap sedimen sementara atau kolam
(Seksi 5.2.4) dapat digunakan selama pelaksanaan grodasi.

Kolam sebelah hilir menerima endapan sedimen yang merugikan ikan dan tempat
rekreasi.

Penggunaan rumput atau tanaman lain untuk pemandangan dan ken-


dali erosi yang tidak disesuaikan dengan daerah bersangkutan, biasanya
mengakibatkan kurang baiknya pengendalian erosi dan menaikkan bia-
ya perbaikan. Setiap usaha harus ditempuh untuk menggunakan jenis ta-
naman yang asli, kuat, yang akan tumbuh dengan subur pada daerah ter-
tentu dengan sedikit perbaikan. Praktek konservasi tanah yang teruji, ter-
masuk penggunaan daun-daunan dan upaya perlindungan sementara, se-
mua penting dalam mengembangkan tanaman penutup yang permanen.
Erosi yang dipercrcpat dalam daerah galian baru dapat mengakibatkan endapan
Pengairan sering diperlukan untuk menguatkan penutup tanah atau un-
sedlmen sebelah hilir yang parah dan biaya tambahan pada kontraktor.
tuk menjaga agar tanaman tetap berdiri pada tanah setengah kering (se-
mi arid). Pencegahan debu (dust palliotives) mungkin akan efektif dalam
5.3.2 Upaya Pengendalian Erosi Permanen pengendalian erosi, terutama dalam daerah kering (arid), di mana erosi
Sarana perlindungan dengan tanah permanen dan drainase harus sele- angin merupakan masalah. l,ereng yang sangat datar, sekitar t0:l sam-
sai sedini mungkin, terutama saluran pengelak dan pengendali scrupa yang pai 20: l, sangul cfcktif dalam rncngurangi crosi angin dalam daerah ke-
--
Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endapan (Sedimen) 63
62 Pedoman Drainqse Jalan RaYa

6.2 Pengendalian Daerah Kerja


ring dan setengah kering. Daun-daunan yang ditutupkan, permukaan ta-
Pengawasan yang memadai selama pembangunan penting untuk me-
nah miring yang kasar dan penahan angin juga dapat secara efektif me-
ngendalikan erosi. Insinyur harus memberikan syarat yang ketat pada jad-
ngurangi erosi angin. Ahli pertanian mempunyai pengetahuan teknik ten-
wal kerja terutama mengenai urutan operasi yang harus dilakukan. Ka-
tang tanah dan tanaman dan akan sangat berguna dalam menyarankan
luu selama pembangunan terdapat kekurangan dalam perencanaan atau
metode dan jenis perlakuan tanaman.
pcnampilan dari upaya pengendalian operasi, para insinyur harus meng-
rrrnbil langkah segera untuk mengoreksi, termasuk memberikan catatan
pada insinyur perencana untuk menghindari terulangnya masalah terse-
but. Tinjauan lapangan dan pengawasan formal, termasuk oleh insinyur
l)crencana, pembangunan dan perbaikan, sangat diharapkan untuk me-
ngoreksi kekurangan dan memperbaiki prosedur pengendalian erosi.
tJpaya yang diperlukan untuk bahan pertimbangan insinyur harus sedi-
kit mungkin dan metode pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan
scmacam itu harus dicantumkan dalam kontrak

Kain filter dikenal sebagai pengganti selimut kerikil. Foto menunjukkan kain fil'
ter yang ditetakkan di bawah blok lapisan precast untuk melindungi pantai (Li-
hat Acuan 15).

6.0 PEMBANGUNAN
Pada konferensi sebelum dilangsungkan pembangunan, kontraktor di-
syaratkan untuk menyampaikan jadwal yang disetujui untuk menyelesai-
kan pekerjaan pengendalian erosi sementara dan permanen yang telah di- Kolam endapan pada gradasi sementara dengan pipa keluaran yang mudah rusak.
tentukan dalam proyek.'Sebagai tambahan, kontraktor harus menyam-
paikan usulan metode pengendalian erosi pada jalan darurat dan lobang
galian sumbang rencananya membuang bahan limbah. Kontraktor tidak boleh merusak, melukai atau membasmi tanaman di
lrrar batas daerah pembangunan.
6.1 Operasi Penjadwalan Sebelum menunda suatu operasi pembangunan untuk waktu yang cu-
hup lama, kontraktor harus meratakanpuncak pekerjaan tanah sedemi-
Operasi pelaksanaan pembangunan harus dijadwalkan dengan meng- kian rupa sehingga memungkinkan limpasan air hujan tanpa erosi yang
ingat pengendalian erosi dan memperhitungkan kemungkinan turunnya tidak diduga. Selokan tanah mungkin diperlukan sepanjang puncak tang-
hujan selama pembangunan. Pembangunan sarana drainase maupun pe- gul untuk membelokkan air limpasan. Drainase lereng sementara harus
nampilan pekerjaan kontrak lainnya yang mempunyai kontribusi pada diadakan untuk menyalurkan limpasan dari galian dan dari tanggul yang
pengendalian lumpur harus dimulai dengan pembersihan dan pembong- lrrngsung tcrlctak di tcpi sungai, arus dan impcsundmenr. Apabila upaya
karan akar-akar dan dilaksanakan dalam hubungannya dengan operasi pcnccgahan demikiatt rusaknya dan se.iunrlah bcsar cndapan akan masuk
pekerjaan tanah.
64 Pedoman Drainase Jalan Raya
Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endapon (Sedimen) 65
sungai, arus atau impoundmenr, langkah koreksi harus diambil segera
untuk menangani masalah tersebut. rlirrr dibangun sedemikian rupa sehingga kegagalannya tidak begitu mem-
Upaya perlindungan erosi sementara harus dilanjutkan sampai sarana pcrbesar masalah endapan. Lereng tanggul yang memotong saluran arus
drainase permanen selesai dibangun dan penutup tanaman pada lereng lurrus cukup dilindungi terhadap erosi. Dalam praktek, daerah perlin-
cukup tumbuhnya sebagai penahan erosi yang efektif. tlrrrrgan penutup tanaman harus ditanam dan ditumbuhi tanaman antara
trrnggul jalan raya dan saluran arus yang berdekatan. Di beberapa tem-
6.2.1 Memperkecil Luas Tanah Terbuka grrt, pekerjaan latihan sementara atau permanen yang ditempatkan pada
s;rlrrran dapat mengurangi penyapuan batas atau tepi arus.
Operasi pembersihan harus dijadwalkan dan dilakukan sehingga gra-
I)elaksanaan pembangunan dalam sungai, arus atau impoundment ha-
dasi dan upaya pengendalian permanen erosi dapat dilanjutkan kalau kon-
rrrs dibatasi antara daerah di mana perubahan saluran ditunjukkan da-
disi proyek memungkinkan, kalau tidak pengendali sementara erosi di-
lrun rencana dan daerah yang dimasukkan untuk pembangunan konstruksi
perlukan di antara tahap-tahap pembangunan yang berurutan. Luas per-
\crnentara dan permanen. Sungai, arus impoundment harus cepat diber-
mukaan tanah tererosi maksimum yang terbuka pada suatu waktu harus
sihkan dari semua sisa pekerjaan, tiang pancang, ranting-ranting atau ha-
ditentukan. Luas permukaan ini akan dimodifikasi tergantung pada ke-
l;rngan lain di dalamnya atau disebabkan oleh operasi pembangunan.
mampuan kontraktor dan kemajuan serta potensial erosi di daerah itu.
Hasil penggalian jalan, perubahan saluran, bendungan pengelak (cof-
Baik upaya kendali erosi sementara maupun permanen harus mengikuti
lo'dam) atau bahan lain tidak boleh ditumpuk dekat sungai, arus atau
sedekat mungkin dengan operasi yang mengganggu tanah.
ttttpoundment, yan9 dapat dihanyutkan oleh air bah atau limpasan yang
nrerugikan lingkungan umum.
6.2.2 Perlindungan Sementara
Perlindungan tanah permanen dan sarana drainase harus selesai sedini
mungkin, terutama saluran pengelak dan pengendalian serupa yang akan
membelokkan limpasan dari daerah kerja dan dari tanah yang tanpa per-
lindungan. Perlindungan sementara seperti anyaman serat, plastik, ba-
han kimia, campuran, jerami, dust palliotiveg dan rumput yang cepat tim-
bul mungkin diperlukan untuk mencegah erosi oleh air dan angin pada
daerah terbuka. Sarana drainase yang sebagian selesai harus diawasi de-
ngan hati-hati selama pembangunan untuk mendeteksi dan mengoreksi
kerusakan yang mungkin terjadi.

6.2.3 Arus dalam Daerah Kerja


Pendangkalan arus dengan peralatan harus dijaga sedikit mungkin. Di
lokasi di mana sering terjadi pemotongan arus, jembatan sementara,
gorong-gorong atau titian batu harus dibangun, kalau endapan yang di-
bangun oleh titian tersebut sangat merugikan ikan, marga satwa, catu air, Kolam endapan yang dibangun dengan kerjasama pemilik tanah dalam menang-
dan sistem pengairan atau keterpaduan tepi arus rusak. Spesifikasi dan kup endapan dari proyek jalan raya. Lihat pipa keluaran;ienis busur tinggi dalam
provisi khusus harus mencantumkan pengendalian operasi kontraktor da- kolam.
lam melakukan pekerjaannya dalam arus, terutama perlunya konforma-
si dengan peraturan badan sumber daya air dan badan perikanan dan sat-
wa. Kontraktor tidak boleh mengganggu batas dan tepian arus atau ta- 6.2.4 l,obang Galian Sumbang, Daerah Limbah dan Jalan Darurat
naman yang ada. Beberapa jenis pembangunan dan kondisi arus mung- Daerah untuk Iubang galian sumbang dan pembuangan limbah harus
kin memerlukan pembuatan selokan pengelak atau upaya perlindungan tlipilih dengan perhatian pada pengendalian erosi dan endapan selama ope-
lain untuk menghindarkan masalah endapan. Selokan ini harus dirancang rusi penrbuangan alau pengaliran ke lubang galian sumbang dan setama
pcrlukuurr durr reslorusi dacralr terschut. Kuluu rtiperlukan rrnluk mencrn-
'66
Pedoman Drainase Jalan Roya Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endapon (Sedimen) 67

patkan daerah tersebut dekat dengan arus, perhatian khusus harus dibe- lirlan darurat atau jalan pembangunan harus ditempatkan dan dibangun
rikan untuk memperkecil erosi dan masalah endapan yang diakibatkan- rr'gr1p1i ditunjukkan pada rencana kerja yang disetujui kontraktor. per-
nya. Tidak tergantung pada tanggung jawabpemilihan daerah pinjaman, lr rr I ur n khusus harus diberikan pada penggunaan alat-alat pembangunan

apakah kontraktor atau pemberi kontrak, rencana operasi dan restorasi rrrrltrk mencegah operasi yang mendorong terjadinya erosi. Roda-roda ken-
atau pembersihan dan pembentukan harus disetujui oleh insinyur. (liil iran dan alat-alat berat yang terutama menyebabkan erosi dan genangan
Sebelum operasi pinjaman atau pembuangan dimulai, rencana untuk irlr
mengendalikan air drainase harus termasuk upaya untuk menjaga endapan
yang masuk arus. untuk maksud itu dapat digunakan saluran pembelok, 0.1.5 Pekerjaan Saluran
selokan dan perangkap endapan. Tanah permukaan yang baik dari dae- ( )perasi pelaksanaan O"#urr*unrn dalam atau dekat dengan saluran
rah pinjaman hendaknya diamankan untuk nantinya dimanfaatkan da- :rrrrs harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindarkan endapan tam-
lam restorasi daerah galian. Restorasi akhir daerah pinjaman atau pem- hrrlran pada arus. operasi harus dilakukan apabila memungkinkan da-
buangan limbah harus termasuk gradasi, penanaman tanaman penutup, l;rrrr perlindungan yang kering, dan perlindungan tepi saluran, yang dile-
dan perlakuan lain yang diperlukan, yang akan digabungkan dengan pe- trrkan sebelum air disalurkan masuk ke saluran baru. Kalau pekerjaan ber-
mandangan di daerah tersebut dan mencegah erosi yang tidak perlu. Dae- irtlir dalam atau dekat arus, daerah kerja harus diberi selokan. Bahan
rah restorasi dikeringkan dengan baik, kalau tidak suatu persetujuan di- hrurngan atau setiap benda harus dibuang ke dalam atau jatuh ke dalam
perlukan untuk mengubah daerah kolam tersebut menjadi danau untuk rrrrrs. Perangkap sedimen atau bendungan endapan dapat digunakan un-
memelihara ikan, satwa, rekreasi, penyimpan air dan pengairan. trrk memindahkan sedimen dari air dalam daerah kerja sebelum meng-
lrlirkan air ke dalam arus.

i
I

t
I

Bahan buangan yang menumpuk di atas tanggul dapat mengakibatkan polusi arus
dan memalikan tanaman dan pohon. Daerah buangan harus dipilih dengan I(olam kecil atau lobang pada proyek dapat menahan air badai dan menangkap
hati-hati. seJumlah endapan. Pembersihan harus sering dilakukan dan perlu pembuangan
bahan endapan.

Limbah harus ditempatkan hanya di daerah yang direncanakan. Ta_


6.3 Operasi Gradasi
nah harus diratakan dengan cara demikian, sehingga dapat distabilkan
dan pemandangan ditata dan disesuaikan dengan daerah sekeriringnya tan- Operasi gradrui harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehing-
pa bekas erosi yang besar. ga daeruh tatrah tanpa perlindungan dijaga letap
minimum. Daerah kerja
68 Pedoman Droinase Jolon Rayo Pengendalian Pengikisan (Erosi) dan Endopan (Sedimen) 69

harus dijaga tetap kering dan genangan air dihindarkan. Jeram sementa- n ASHO "An Informational Guide for Physical Maintenance,, (13).
ra harus dibuat untuk mengalirkan genangan air ke permukaan yang le- Pengawasan yang teratur dari upaya drainase dan kendali erosi harus
bil rendah. Selokan kecil, belukar atau kurang jerami yang diletakkan di scgera dilakukan setelah selesai pembangunan, sehingga kekurangan dapat
kaki galian atau timbunan dapat digunakan untuk menangkap endapan tliketahui dan dibetulkan sebelum meluas ke masalah utama. Kekurangan
pada saat pekerjaan berlangsung. Apabila gradasi akhir selesai selama satu rlalam rencana atau dalam prosedur pembangunan harus dibahas dengan
musim yang tidak cocok untuk menumbuhkan langsung penutup tanaman staf insinyur sehingga kekurangan yang sama dapat dicegah dalam pro-
permanen, daerah tersebut harus dilindungi dengan daun-daunan, onnual vck selanjutnya. Koordinasi tanggung jawab upaya kendali erosi di an-
(pohon yang hidup hanya setahun -red.) yang cepat tumbuh, atau dalam tirra departemen perencanaan, pembangunan dan perbaikan perlu
keadaan terpaksa, lembaran plastik. Upaya pengendalian erosi permanen tlitekankan.
harus dipasang secepat dimungkinkan oleh iklim dan kemajuan pekerjaan.
Pembersihan dan pembenahan harus dilaksanakan menurut spesifikasi
7.2 Rekaman Perbaikan
yang menjamin bahwa upaya kendali erosi tidak terganggu. Penyebab
setiap erosi atau endapan harus dibetulkan dan tidak hanya menimbun Rekaman perbaikan harus cukup terperinci untuk memungkinkan ana-
lobang erosi. Setiap usaha harus dilakukan untuk mencegah titik erosi lisis masalah perbaikan, terutama yang berkaitan dengan pengendalian
meluas, karena akan sulit memperbaiki dan sering timbul lagi sebagai cr osi. Komputer elektronik, pemberian kode dan tabulasi biaya perbaikan

masalah perbaikan. virng lebih baik untuk berbagai unsur jalan raya memungkinkan analisis
tlirta yang lebih baik untuk digunakan dalam membuat perbaikan peren-
( iuraan dan praktek pembangunan, yang akibatnya akan mengurangi ma-
sirlah erosi dan mengurangi biaya perbaikan.

Perhatian harus ditujukan pada pengendalian erosi dan endapan selama pem-
bangunan, kalau tidak, banyak volume tanah yang akan dihanyutkan ke arah hilir.

7.0 PERBAIKAN
Perbaikan pencegahan yang diberikan pada jalan raya dalam tahap
Saluran pengeluaran gorong-gorong yang dilindungi batu.
pemilihan lokasi, perencanaan dan pembangunan akan menghemat banyak
dollar dalam biaya pebaikan. Pakar dalam konservasi tanah, agronomi
dan drainase akan sangat menolong dalam membantu pengawasan per- 7.3 Latihan Personil
baikan dan dalam menyarankan upaya kendali erosi yang tepat.
Setelah pembangunan selesai, personil perbaikan jalan raya harus men-
cari dan nrcmbctulkan setiap kekurangan dalam upaya pengendalian ero-
7.1 Pengawasan (Inspeksi)
si darr juga rrrcrrjaga cfisierrsi dari upaya tcrsebut. Pengawasan yang ter-
Pengawasan yang dilakukan sesuai dengan rekomendasi dalam publiknsi illur, lcrulunra sctelah lirnprsan yung bcrat, sangal penting dalam opera-
70 Pedoman Droinase Jalan Raya
Pengendalian pengikisan (Erosi) dan Endapan (Sedimen) 7l
si perbaikan yang baik. Sekolah latihan.kejuruan harus diajarkan teknik
perbaikan, termasuk metode melakukan pengawasan, pemeliharaan atau gi, dan bahan lain yang akan memperkecil kemampuan saluran. Apabila
pengelolaan tanaman, dan dalam upaya pencegahan dan pembctulan erosi. memburuknya saluran mengurangi kemampuan saluran, maka aliran ber-
Supervisor dan instruktur dari sekolah latihan harus mengikuti kuliah lebih dapat terjadi, sering dengan erosi dan endapan di daerah dekat de-
yang diberikan oleh badan lain atau departemen jalan raya agar selalu ngan saluran.
tanggap pada perkembangan baru dalam praktek pengendalian crosi.

t\

Saluran (atas) juga menunjukkan kebobrokan setahun setelah bangunan selesai. l):rlam memperbaiki sisi jalan, harus diperhatikan untuk tidak memotong rum-
Fondasinya tidak kokoh, meruntuhkan perlindungan. t)ut yang sudah tumbuh dengan baik dan dapat menimbulkan erosi parit.

7.4 Lercng Tanggul dan Galian


Lereng tanggul dan lereng galian sangat rawan terhadap erosi operator
peralatan perbaikan harus diyakinkan bahwa kerusakan pada penutup ta-
nah pada lokasi demikian dapat menimbulkan masalah erosi yang gawat
yang sulit untuk diperbaiki. Pengawasan daerah ini perlu ditekankan ka-
rena hal ini tidak tampak dari jalan.

7.5 Saluran
Saluran, baik arus aktif maupun jalan drainase sisi jalan, sangat mu-
dah terkena erosi, terutama untuk periode setelah pembangunan. Karena
itu penting agar personil perbaikan mengawasi secara teratur sarana ini
akan adanya erosi yang akan mengarah ke pekerjaan perbaikan yang ma-
hal. Pengawasan demikian terutama penting setelah badai yang besar.

7.5.1 Jalan Kendaraan, Garis Tengah dan Saluran Pemotong


'l epl
rrlurrn yrng dllrplr dengrn brhrn lelrr rkrn mudrh dleusksn oleh ceburrn
Saluran harus dijaga bersih dan bebas dari belukar, pohon, rumput ting-
ulur rllrun berlehlh, rerurrmr prdr lenltungrn drn rlhu-rlku mlurrn.
12 Pedomon Drainase Jalan Raya Pengendolian Pengikisan (Erosi) dan Endapon (Sedimen) 73

7.5.2 Saluran Diperkeras


Aliran berkecepatan tinggi dalam jeram atau parit sering melampaui
tinggi sisi dan mengikis daerah di dekatnya. Perlu adanya perhatian un-
tuk mengawasi lubang-lubang dan daerah tererosi dalam saluran beton
(diperkeras) untuk mencegah hancurnya bagian-bagian yang keras. Pro-
yeksi dan kelebihan sambungan yang mengakibatkan ceburan air dan ke-
mungkinan erosi harus dihilangkan dan diperbaiki. Bagian masuk saluran
harus tidak memungkinkan air mengalir baik sepanjang sisi maupun di
sebelah bawah saluran.

7.5.3 Perubahan Saluran


Pengawasan teratur perubahan saluran perlu untuk mencegah perbaikan
yang mahal. Kesalahan harus dianalisis dengan hati-hati oleh staf peren-
cana sebelum melakukan pekerjaan penanggulangan karena perubahan
konstruksi asli dapat ditunjukkan. Yang amat penting adalah pengawas
perbaikan harus mengetahui tingkat dan jenis perbaikan yang diperlukan
pada perubahan saluran seperti yang dikehendaki perencana.

Aliran dengan kecepatan tinggi pada keluaran saluran keras licin harus didisipa-
sikan kalau tidak saluran akan rusak. Kerusakan yang berangsur-angsur oleh ben-
turan energi akan terjadi apabila garis parit berhenti terlalu tinggi. Sisi yang ter-
lampau tinggi dan aliran lewat retakan dalam dinding juga akan mengakibatkan
kerusakan yang srma.

Gorong-gorong penghubung dalam median memperkecil erosi dan mempertinggi


keamanan. Drainase median dapat disalurkan ke dalam gorong-gorong lewat ja- 7.7 Perbaikan Tanaman
Ian masuk yang bebas laluJintas. Kesuburan tanah harus dijaga agar tanaman menjadi hijau dan erosi
tidak menimbulkan masalah lagi. Pada waktu-waktu tertentu, tanaman
mungkin perlu diairi. Perlunya perhatian khusus harus ditentukan oleh
7.6 Pembuangan Bahan Limbah pakar pertanian dalam konsultasi dengan staf perbaikan. Penutup rum-
Bahan limbah dari operasi perbaikan sering terdiri dari tanah dan sedi- put tidak boleh terkelupas oleh operasi perbaikan. Harus diperhatikan
men. Bahan demikian tidak harus dibuang di daerah di mana erosi akan pemilihan dan penyemprotan pestisida dan pembunuh rumput untuk
mengakibatkan tumpukan yang tidak sedap dipandang atau sedimen yang menghindari pencemaran pada arus dan waduk.
mencapai arus. Apabila mungkin, daerah limbah harus dibentuk untuk
memberi kemungkinan tumbuhnya tanaman kembali dan mencegah ero- 7.t Pcrbdhrn Kcrurekrn Bedd
si yang tidak diperlukan.
Kerurakan rklbst badai harus dipcrbatki scccpat mungkin untuk men'
74 Pedoman Drainase Jolan Rayo Pengendalian Pengikisan (Erosi) don Endopon (Sedimen) 75

cegah kerusakan selanjutnya. Kerusakan demikian menunjukkan bahwa nomi dan pralitii untuk mengendalikan erosi, penelitian tambahan diper-
perlindungan selanjutnya diperlukan. Daerah yang rusak hanya dikem- lukan untuk memperbaiki metode sekarang dan memberikan cara yang
balikan ke kondisi sebelum banjir dan biasanya akan rusak lagi kalau ban- Iebih ekonomis dan efektif untuk mencegah erosi baik selama atau sesu-
jir yang sama besarnya melanda lagi. Apabila petugas perbaikan men- dah pembangunan.
jumpai curahan air berlebihan atau erosi dekat jembatan atau konstruksi Metode dan urutan pembangrman memerlukan penyelidikan lebih lan-
drainase utama lain, insinyur jembatan atau yang bertanggung jawab yang
jut di banyak daerah di seluruh negara. Kondisi cuaca, karakteristik ta-
lain harus diminta sarannya, sehingga upaya yang tepat dapat diambil un- nah, dan jenis upaya pengendali erosi efektif berbeda-beda, karena itu
tuk melindungi konstruksi. memerlukan pendekatan masalah erosi yang berbeda-beda pula. penyeli-
dikan diperlukan untuk mengembangkan penutup pelindung dan perla-
7.9 Cekungan Endapan dan Penahan kuan tanah untuk menghindari praktek yang mahal dan mengurangi bia-
ya. Pengembangan selanjutnya dalam penggunaan dustpoiliatives dapat
Kolam endapan dan penahan biasanya perlu dibersihkan dari waktu membuktikan keuntungannya dalam daerah yang terkena erosi angin.
ke waktu, terutarna selama periode di mana tanaman sudah tumbuh baik. Data jumlah sedimen yang diangkut oleh arus karena erosi selama pem-
Operasi seperti itu harus direncanakan dan perlengkapan dari dan ke ko- bangunan jalan raya sangat terbatas dan diperlukan penelitian selanjut-
lam tanpa merusak tanaman atau mengakibatkan erosi. nya. Kenaikan sedimen dan turbiditas dalam arus akibat pembangunan
jalan raya dan perkiraan kerusakan menurut sedimen yang dihasilkan da-
7.10 Pekeriaan Penanggulangan lam kondisi alami belum didefinisikan dengan baik. Informasi demikian
Petugas perbaikan mungkin memerlukan upaya pengendalian erosi tam- diperlukan untuk mengevaluasi besarnya kendali yang diperlukan untuk
bahan akibat penghapusan rencana, kondisi yang berubah, atau infor- kendali sedimen selama konstruksi jalan raya.
masi perencanaan yang terbatas. Konsultasi harus dilakukan dengan staf Usaha yang terus-menerus dalam mengembangkan tumbuh-tumbuhan
perencana dan pembangunan dalam membantu memilih upaya perbaikan dan memperbaiki metode konservasi tanah, hendaklah ditingkatkan secara
yang tepat dan untuk menjaga agar administrator yang bertanggung ja- aktif untuk memberikan keyakinan bahwa metode-metode yang terbaik
wab dapat informasi sehingga kondisi yang sama dapat dihindarkan pa- untuk mencegah erosi telah digunakan.
da proyek yang akan datang.
9.0 PERSYARATAN LEGAL DAN WEWENANG
Persyaratan legal dan wewenang pemerintah dalam persoalan yang ber-
hubungan dengan air tidak sama di seluruh negara. Tanggung jawab ke-
rusakan harta benda di hulu dan hilir harus diperhitungkan dalam peren-
canaan jalan raya, terutama yang ada kaitannya dengan banjir, erosi dan
sedimen. Statuta dalam beberapa negara menetapkan pengendalian yang
keras dalam hal yang berkaitan dengan ikan dan margasatwa, pencemaran
arus dan catu air, pengairan, dan pembelokan arus alami.

1O.O DAFTAR ACUAN

Selama banjir besar, tepi saluran terkikil dan batas saluran terhapus. Tiang pan- (1) American Association of State Highways Officials, A policy on
cang terbuka dan beberapa tiang penyangga patah karena sapuatr air dan fondasi Geometric Design of Rural Highways, Washington, D.C., 1965, hlm. 650.
yang tidak memadai. (2) Jenkins, D. S., et al, The Origin, Distribution and Ariphoto lden-
tificalion of United Stotes Sol'/s, Civil Aeronautics Administration Tech,
Devel. Report No. 52, 1946, Washington, D.C., hlm. 202.
t.O PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (3) American Association of State Highway Officials, Manual on Foun-
Walaupun departemen jalan raya Negara mengembangkan upaya eko- dolion lnvesligalions, Washington, D.C., 1967, hlm. 170.
76 Pedomon Drainase Jalan RaYo

(4) Cleaves, A. B., Landslide Investigations, U.S. Department of Com-


merce, Bureau of Public Roads, U.S. Government Printing Office,
Washington, D.C., 1961, hlm. 67.
(5) Searcy, J.K., Design of Roadside Drainage Channels, U.S. Depart-
ment of Commerce, Bureau of Public Roads, Hydraulic Design Series No.
4, U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1965, hlm. 56.
(6) Herr, L. A., Hydraulic Charts for the Selection of Highway Culverts,
U.S. Department of Commerce, Bureau of Public Roads, Hydraulic
Engineering Circular No. 5, U.S. Government Printing Office,
Washington, D.C., 1965, hlm. 54.
(7)Herr, L. A., Capacity Chartsfor the Hydraulic Design of Highwoy
Culverts, U.S. Department of Commerce, Bureau of Public Roads,
Hydraulic Engineering Circular No. 10, U.S. Government Printing Of-
fice, Washington, D.C., 1965, hlm. 90.
(8) Searcy, J.K., Drainage of Highway Pavemenls, U.S. Department
of Transportation, Federal Highway Administration, Bureau of Public
Roads, Hydraulic Design Series No. 12, U.S. Government Printing Of-
fice, Washington, D.C., 1969, hlm. 90.
(9) Bradley, 1.N., Hydraulics of Bridge Vlaterways, U.S. Department
of Transportation, Federal Highway Administration, Bureau of Public
Roads, Hydraulic Design Series No. l, U.S. Government Printing Office,
BAB IV
Washington, D.C., 1970, hlm. lll.
(10) California Division on Highways, Bank and Shore Protection in
Californio Hi ghway Pract ice, Sacramento, California, November I 960,
hlm. 423.
(11) Searcy, J. K., (Jse of Riprap for Bank Protection, U.S. Depart-
riient of Transportation, Federal Highway Administration, Bureau of
Public Roads, Hydraulic Engineering Circular No' I l, U.S' Government
Frinting Office, Washington, D.C., 1967, hlm. 43.
(12) Soil Conservation Service, Standards on Specificatiansfor Soil Ero-
sion and Sediment Control in Urbanizing Areas, U.S. Department of
Agriculture, College Park, Maryland, 1969.
(/3) American Association of State Highway Officials, An Informati'
onol Guide for Physical Maintenance, AASHO Operating Subcommit-
tee on Maintenance, Washington, D.C., 1971.
(14) Highway Research Board, Design of Culverts, Energy Dissipators,
and Filter Systems, Highway Research Record No. 373, National Academy
of Sciences, 2101 Constitution Avenue, Washington, D.C., 1971.
(15) American Association of State Highway Officials, Construction
Manual for Highway Construction, Washington, D.C., 1968, hlm. 178'
DaJtar Isi 79

5.5 Hidrolik Gorong-Gorong 97


5.5.1 Kondisi Aliran 97
DAFTAR ISI 5.5.1.1 Kendali Masukan 97
5.5.1.2 Kendali Keluaran 98
5.5.2 Kurva Penampilan 99
5.6 Konfigurasi Masukan 100
5.6.1 Konvensional 102
1.0 PENDAHULUAN 8l 5.6.2 Lingir (Beveled) 102
5.6.3 Masukan Sisi Meruncing r06
2.1 SURVEI 82 5.6.4 Masukan Lere4g Meruncing t0't
2.1 Sifat Topografi 82 5.7 Karakteristik Tong 108
2.2 LuasDrainase 83 5.8 Rancangan Keluaran lll
2.3 Karakteristik Saluran 83
2.4 Kehidupan Ikan 83 6.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK SECARA KHUSUS |2
2.5 Informasi Air Pasang 84 6.1 Pelabuhan tt2
2.6 Bangunan yang Ada 84 6.2 Pipa-pipa Rembesan ll3
2.7 Tinjauan Lapangan 85 6.2.1 Sambungan ll5
6.2.2 Penahan Anti Rembesan ll5
3.0 LOKASI GORONG-GORONG 85 6.2.3 Lubang-lubang Cucuran ll6
3.1 Rencana 86 6.3 Simpangan dan Percabangan il6
3.2 Profil 88 6.4 Deretan Dinding tt7
6.5 Gorong-Gorong Lengkung ll8
4.0 JENIS GORONG-GORONG 88 6.6 Pelurusan Tak Beraturan ll8
4.1 Bentuk dan Penampang Melintang 89 6.7 Peronggaan ll8
4.1.1 Bulat 90 6.8 Pengaruh Pasang Surutdan Pencegahan Banjir u9
4.1.2 Busur Pipa dan Ellips 90
4.1.3 Kotak atau Persegi 90 7.O GORONG-GORONG SERBA GUNA ll9
4.1.4 Busur 90 7.1 Berbagai Kegunaan ll9
4.1.5 Tong Ganda 9l 7.2 Jalan Lintas Ternak dan Margasatwa ll9
4.2 Bahan 9l 7.3 Akses Tanah t20
4.3 Perlakuan Ujung 92 ', ,.0 Jalan Lintasan Ikan t20
4.3.1 Proyeksi 92
4.3.2 Terpotong 92 8.0 IRIGASI 122
4.3.3 Ruas Ujung Pipa 93
4.3.4 Dinding Ujung Gorong-Gorong (Headwatl) 9.0 PENGAWASAN TERHADAP KOTORAN t23
dan Dinding Tumpuan (Wingwall) 93 9.1 Desain Bangunan Pengontrol Kotoran 124
9.2 Perawatan 125
5.0 PERENCANAAN HIDRDOLIK 94
5.1 Debit Banjir Rencana 95 IO.O UMUR LAYANAN 125
5.2 Elevasi Air Atas 95 l0.l Goresan, t26
5.3 Air Bawah 96 10.2 Karatan t26
5.4 Kecepatan Keluaran tt7

78
80 Daftor Isi

II.O KEAMANAN 128

I2.O DOKUMENTASI DESAIN 129


12.l Kompilasi Data 129 PERENCANAAN HIDROTIK
12.2 P enyimpanan Catatan 129
GORONG.GORONG
I3.O PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERHUBUNCAN
DENGAN BANGUNAN 129
13.l Verifikasi Rencana 130
13.2 Pengawasan Erosi Temporer 130
13.3 Konstruksi dan Dokumentasi 130 I.O PENDAHULUAN
Fungsi gorong-gorong adalah untuk menyalurkan air permukaan lewat
I4.O PERTIMBANGAN PERAWATAN YANG BERHUBUNGAN atau dari permukaan jalan raya ke sistem drainase. Sebagai tambahan
DENGAN HIDROLIK 130
lungsi hidrolik ini, ia juga harus menanggung beban konstruksi, beban
14.l Pemeriksaan Perawatan l3l lalu-lintas jalan raya dan beban tanah; karena itu perencanaan gorong-
14.3 Catatan Banjir l3l gorong melibatkan baik perencanaan hidrolik maupun konstruksi. Peren-
14.3 Rekonstruksi dan Perbaikan l3l canaan hidrolik dan konstruksi harus sedemikian rupa, sehingga risiko-
.I5.0 DAFTAR ACUAN risiko lalu-lintas, kerusakan harta benda dan kerusakan akibat banjir,
132
berkaitan dengan praktek rekayasa dan ekonomi yang baik. Pedoman ini
mencakup aspek hidrolik dari perencanaan gorong-gorong dan mengacu
ke aspek konstruksi, hanya kalau ada kaitannya dengan perencanaan
hidroliknya.
Pengukuran konstruksi lebih dari 20 kaki sepanjang garis tengah jalan
raya secara konvensional digolongkan pada jembatan. Namun, banyak
konstruksi panjang yang dirancang secara hidrolik dan konstruksi sebagai
gorong-gorong. Yang membedakan gorong-gorong dari jembatan adalah
gorong-gorong biasanya ditutup dengan tanggul dan terdiri dari bahan
konstruksi di sekeliling perimeter, walaupun beberapa di antaranya
didukung oleh telapak yang menyebar dengan batas arus yang berperan
sebagai dasar gorong-gorong. Jembatan tidak dirancang untuk mengam-
bil keuntungan pencelupan dalam menaikkan kapasitas hidrolik walaupun
beberapa di antaranya dirancang untuk digenangi dalam keadaan banjir.
Dari segi ekonomi dan efisiensi hidrolik, gorong-gorong harus dirancang
untuk beroperasi dengan masukan tergenang selama banjir, apabila kon-
disi memungkinkan. Di kebanyakan lokasi, baik jembatan maupun
gorong-gorong memenuhi baik persyaratan konstruksi maupun hidrolik
untuk perpotongan dengan arus. Pemilihan konstruksi pada lokasi ini
harus didasarkan pada biaya pembangunan dan perbaikan, risiko
kerusakan harta benda, keamanan lalu-lintas, dan pertimbangan
Iingkungan dan estetika. Semua pertimbangan dalam pemilihan konstruksi
tidak akan dibahas di sini, tetapi ada keuntungan gorong-gorong karena
aspck kcumarrun lalu-lintas sandarun jembatan dan masalah cs bagian utas

Iil
82 Pedoman Drainase Jalon Roya Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 83

jembatan dan memburuknya beton. 2.2 Luzs Drainase


Gorong-gorong biasanya dianggap sebagai konstruksi kecil, tetapi
Luas drainase merupakan faktor yang penting dalam memperkirakan
sangat penting untuk drainase yang memadai dan keterpaduan sarana jalan
potensial banjir; karena itu luas daerah aliran sungai harus dengan hati-
raya. walaupun biaya gorong-gorong secara individu biasanya relatif kecil,
hati ditentukan dengan area survei 'transit-stadia', peta-peta fotogrametri,
biaya total pembangunan gorong-gorong mencapai bagian yang besar dari
peta topografi Geological Surveyl atau kombinasinya.
biaya total pembagunan jalan raya. Demikian pula, biaya total perbaikan
hidrolik jalan raya sangat besar, dan perbaikan gorong-gorong termasuk Di lokasi di mana penentuan akurat luas drainase dari peta sulit, infor-
nlasi peta harus dilampirkan oleh survaiyor. Daerah yang tidak berkon-
bagian besar dari biaya-biaya tersebut. Pelayanan lalu-lintas yang diper-
baiki dan pengurangan bahan dalam biaya total pembangunan dan per- tribusi, seperti daerah kontribusi sinkhole danplayo lakeharus ditentukan.
baikan jalan raya dapat dicapai dengan pemilihan kebijaksanaan kriteria Survei harus mencatat penggunaan tanah, jenis dan rapat tanaman, dan
perencanaan dan perhatian hati-hati rancangan hidrolik tiap gorong- setiap perubahan atau perkembangan buatan manusia, seperti bendungan,
gorong. yang akan sangat terasa perubahannya pada karakteristik limpasan.

2.0 SURVEI 2.3 Karakteristik Saluran


Untuk tujuan bagian ini, informasi tempat dari sumber mana saja Karakteristik fisik suatu saluran arus yang ada harus dijelaskan oleh
digolongkan secara luas sebagai data survei. Sumber data termasuk survei survei. Untuk maksud dokumentasi dan analisis, penampang melintang
udara (aeriol) atau survei lapangan; wawancara; sumber air, ikan dan sat- saluran yang cukup jumlahnya, profil batas arus dan penggarisan horizon-
wa, dan badan perencanaan; suratkabar; dan studi zona daerah banjir. tal harus diperoleh untuk memberikan gambaran akurat dari saluran, ter-
Informasi survei yang lengkap dan akurat diperlukan untuk merancang masuk luas daerah banjir. Profil saluran harus melebar cukup jauh melam-
gorong-gorong sebaiknya disesuaikan dengan persyaratan setempat. Tiap_ paui lokasi gorong-gorong yang diusulkan untuk menentukan lereng dan
tiap orang yang terlibat dalam survei drainase harus memiliki pengetahuan menempatkan ketidakteraturan batas arus, seperti penurunan tinggi air
umum tentang perencanaan drainase dan mengkoordinasikan pengum_ (headcutting).
pulan data bersama dengan insinyur hidrolik. Jumlah data survei yang Karakteristik umum yang membantu dalam keputusan perencanaan
dikumpulkan harus seimbang dengan pentingnya dan biaya dari konstruksi harus dicatat. Hal ini termasuk jenis tanah atau batu dalam batas arus,
yang diusulkan. kondisi tepi saluran, jenis dan luas tanaman penutup, jumlah kecepatan
arus dan sampah, kondisi es, dan faktor lain yang berpengaruh pada
2.1 Sifat Topografi ukuran gorong-gorong dan ketahanan bahan gorong-gorong. Foto-foto
Survei harus dapat memberikan data yang cukup kepada insinyur un- saluran dan daerah yang berdekatan dapat bermanfaat dalam membantu
tuk menempatkan gorong-gorong dan menentukan pengendalian ran- perencana dan berfungsi sebagai dokumentasi yang baik sekali dari kon-
cangan hidrolik. semua sifat fisik dan budaya yang menonjol dalam disi yang ada sekarang.
kawasan gorong-gorong harus ditunjukkan oleh hasil survei tersebut, dan
terutama hal-hal yang dapat dipengaruhi oleh pemasangan atau operasi 2.4 Kehidupan Ikan
dari gorong-gorong. Hal-hal seperti penghunian, gedung-gedung komer_ Data survei harus mencakup informasi mengenai artinya arus bagi
sial, tanah-panen, jalan dan utilitas dapat dipengaruhi oleh perencanaan kehidupan ikan yang ditemukan dalam arus. Perlunya melindungi
gorong-gorong; karena itu, elevasi dan lokasinya harus dapat ditentukan.
Luas jangkauan survei yang diperlukan untuk perencanaan gorong_
gorong berkaitan dengan topografi dan kemiringan arus. Dalam arus rPesanan pembelian peta harus disampaikan ke Distribution Section, U.S. Geological

dengan kemiringan relatif datar, pengaruh konstruksi dapat tercermin Survey, 1200 South Eads Street, Arlin4on,Yirgiua222D. untuk daerah sebelah timur Sungai
Mississippi, termasuk Puerto Rico dan Kepulauan Virgin, dan ke Distribution Section, U.S.
cukup jauh ke arah hulu dan memerlukan survei yang teliti untuk menun- (icological Survcy, Fcdcral Center, Denver, Colorado 80225, untuk daerah sebelah barat
jukkan hal-hal yang mungkin dapat dipengaruhi oleh pemasangan Sungai Mississippi, termasuk Alaska, Hawaii, Louisiana, Guam, dan Amerika Samoa. Peta
Sorong-gorong. Alaska drpat dipcsan dari Distribution Scction, U.S. Geological Survey, 310 First Avcnuc,
ljnirhank, Alarka 99701.
84 Pedoman Droinose Jolan Roya Perenconaan Hidrolik Gorong-Gorong 85

kehidupan ikan dan memberikan jalur pada ikan dapat berpengaruh pada 3. Penampilan selama banjir yang lalu; .
banyak keputusan mengenai gorong-gorong, perubahan saluran, ran- 4. Sapuan yang dikenali di sekitar konstruksi;
cangan batu lapis lindung dan persyaratan pembangunan perlindungan 5. Jenis bahan dalam batas arus dan di tepian;
untuk lingkungan arus. Data yang diperlukan maupun kriteria untuk 6. Penggarisan dan keterangan umum tentang konstruksi, termasuk
perencanaan dan pembangunan, umumnya tersedia dari badan perikanan
kondisi konstruksi, terutama mengenai abrasi, korosi dan ber-
dan satwa liar State dan Federal. kurangnya sifat;
7. Penggarisan dan keterangan umum tentang konstruksi, termasuk
2.5 Informasi Air Pasang dimensi (ukuran), bentuk dan bahan dan elevasi lantai dasar garis
Kalau tersedia, data air pasang yang andal dan didokumentasikan, dapat arus;
menjadi pembantu perencanaan yang berguna. Sering perencana harus 8. Elevasi air pasang dengan data dan tanggal kejadian;
mengacu pada tanda-tanda air pasang sebagai dasar untuk men- 9. Lokasi dan keterangan daerah luapan;
dokumenkan banjir masa silam. Tanda-tanda air pasang dapat pula 10. Fotografi;
digunakan untuk meneliti hasil prosedur perkiraan banjir, menetapkan 11. Kumpulan lumpur dan kayu hanyut;
garis gradasi jalan raya dan menempatkan pengendalian hidrolik, tetapi 12. Kejadian penurunan tinggi air; dan
pengalaman yang baik diperlukan untuk dapat dengan baik mengevaluasi 13. Konstruksi yang berkaitan seperti disipator energi, konstruksi ken-
informasi air pasang. dali sampah, peralatan kendali gradasi arus.
Data yang berkaitan dengan air pasang harus diambil dalam kawasan
konstruksi yang direncanakan, tetapi kadang-kadang diperlukan untuk 2.7 Tinjauan Lapangan
menggunakan tanda-tanda air pasang di titik-titik hulu atau di hilir. Lokasi
Insinyur yang merencanakan konstruksi drainase harus terbiasa dengan
tanda air pasang terhadap konstruksi yang diusulkan harus direkam. tempat yang dimaksudkan. Banyak yang dapat dipelajari dari catatan
Elevasi air pasang harus merupakan acuan dari data proyek. survei, tetapi survei yang lengkap tidak memadai untuk semua pertim-
Kalau informasi air pasang diperoleh dari penduduk, orangnya harus bangan tempat atau menggantikan peninjauan dengan mata kepala sen-
dikenali dan lamanya tinggal diketahui. Sumber data lain mungkin ter- diri oleh perencana. Sering peninjauan 'perencanaan di tangan' oleh peren-
masuk pengemudi bus komersial dan sekolah, pengantar surat, petugas cana dan insinyur pembangunan akan membuktikan keuntungan timbal-
hukum, personel perbaikan jalan raya dan kereta api dan orang-orang balik dengan perbaikan rancangan drainase dan berkurangnya masalah
lain yang sering bepergian lewat daerah tersebut dalam waktu yang cukup pembangunan.
lama.
Elevasi air pasang yang luas biasa harus dipelajari untuk memastikan 3.0 LOKASI GORONG-GORONG
apakah ada kelainan selama banjir, seperti sumbatan saluran karena kayu
hanyut atau es, atau adanya arus balik dari pertemuan arus. Penentuan lokasi gorong-gorong mencakup penggarisan horizontal dan
vertikal dari gorong-gorong baik terhadap arus maupun jalan raya. Hal
2.6 Bangunan yang Ada ini penting untuk penampilan hidrolik gorong-gorong, untuk stabilitas
arus, untuk biaya pembangunan dan perbaikan, dan untuk keamanan dan
Amat penting pula penampilan hidrolik dari konstruksi yang ada dan keterpaduan jalan raya.
semua informasi yang tersedia harus dikumpulkan dalam survei. Penam- Penentuan lokasi baik dalam perencanaan maupun profil sangat pen-
pilan konstruksi yang ada pada suatu jarak pada arah hulu maupun hilir ting untuk perbaikan tong gorong-gorong yang bebas endapan. Endapan
dari gorong-gorong dapat bermanfaat untuk perencanaan. Sering pen- yang terjadi dalam gorong-gorong jelas disebabkan oleh kemampuan atau
duduk setempat, karyawan personel jalan raya, atau orang-orang lain kapasitas angkut endapan (sediment transport copacity) dari aliran dalam
dapat memberikan data air pasang yang penting dan tanggal terjadinya gorong-gorong sering lebih kecil dibandingkan dalam arus. Faktor-faktor
banjir pada konstruksi tersebut. berikut berkonstribusi pada endapan dalam gorong-gorong:
Data pada konstruksi yang ada hafus mencakup, hal-hal berikut: l. Pada laju aliran sedang, penampang melintang gorong-gorong lebih
l. Tanggal pembangunan; bcsar dibandingkan pada arus, sehingga kedalaman arus dan kemampuan-
2. Kejadian banjir besar dan tanggal terjadinya; angkut cndapun bcrkurang.
86 Pedoman Drainase Jalan RoYa
Perenconoan Hidrolik Gorong-Gorong g7

2. Olakan titik yang terbentuk di bagian dalam bengkokan arus dan aliran alami dengan diperlukan pekerjaan masukan dan keluaran gorong-
masukan gorong-gorong yang ditempatkan pada bengkokan arus akan gorong dan penggalian konstruksi kecil dan saluran.
mengalami pengendapan dalam cara yang sama. Pengaruh ini paling terasa
Apabila lokasi dalam saluran alami akan memerlukan gorong-gorong
dalam gorong-gorong dengan tong berganda dengan tong di bagian dalam yang panjang tak teratur, maka beberapa modifikasi arus harus dilakukan
lengkungan sering hampir tersumbat dengan lapisan endapan. (Gambar 2). Modifikasi yang mengurangi bagian miring dan mem_
3. Pada perubahan mendadak pada arah gradasi datar dalam gorong- perpendek gorong-gorong tersebut harus dirancang dengan hati-hati
gorong atau dalam saluran yang berdekatan dengan gorong-gorong akan
untuk menghindari masalah erosi dan lumpur.
terinduksi lapisan endapan. Lapisan kerikil dan batu bulat biasanya di
sebelah hilir dari patahan gradasi karena berkurangnya kemampuan
angkut dalam ruas yang datar. lt)l
Lapisan endapan biasanya terjadi pada laju aliran yang lebih kecil .' ; SALURAN ALAMT
daripada laju aliran yang direncanakan. Endapan tersebut dapat hanyut
pada waktu banjir lebih besar, tergantung pada kemampuan angkut relatif I
I
r-'
I PERUBAHAN SALUHAN
aliran dalam arus dan dalam gorong-gorong, kekompakan dan komposisi ''\\
endapan, Iama aliran kedalaman air di atas gorong-gorong dan faktor- '\<'^NALAM "
faktor lain. P\7::[:"j"":liJ^i'^'''
*-ilr\JALAN RAyAq- E . I'
3.1 Rencana
Lokasi rencana pada dasarnya mencakup jalur aliran yang akan ter-
:3[:::3:.d\ \ : ffix:'#H",,"--A \
ALTERNATTF ' ALTEHNATTF L.;-.1
jadi dalam melintasi tegak lurus jalan. Tanpa tergantung pada lengkungan
saluran alami dalam jalan, lintasan umumnya dilaksanakan dengan meng- sAr .JRAN-J .. I / ,..,io,o"
sALURAN I
gunakan gorong-gorong lurus baik secara normal atau menyerong garis
tengah sumbu jalan.
Secara ideal, gorong-gorong harus ditempatkan dalam saluran alami
(Gambar l). Lokasi ini biasanya memberikan penggarisan yang baik pada DISABANKAN
TIOAK DISARANKAN

Gambar 2-Metode penempatan gorong-gorong di mana lokasi dalam saluran


alami akan memerlukan gorong-gorong yang terlampau panjang.

[--,o.,**
\,-.o.r*o* Lokasi gorong-torong yang regak lurus garis tengah jalan tidak
disarankan apabila perubahan berangsur atau mendadak dalam peng-
garisan saluran diperlukan di sebelah hulu maupun hilir dari gorong-
JALAN RAYA gorong. Bengkokan berjari-jari pendek mudah mengalami erosi pada te-
pian yang cembung dan endapan pada bagian dalam bengkokan.
l'erubahan di sebelah hulu gorong-gorong seperti itu mengakibatkan peng-
garisan yang kurang baik pada aliran yang mendekati gorong-gorong,
rncrrgakibatkan erosi pada timbunan jalan raya dan memperbesar
\ kcmungkinan endapan dalam tong gorong-gorong. perubahan mendadak
dalam pcnggarisan saluran di sebelah hilir gorong-gorong dapat
rrrcngakibatkan crosi pada hcnda-bcnda di dekatnya.
Gambar l-Gorong-gorong lerletak pedo srlurrn drml'
l)llirrrr lulrrrr tlirrar, drairrasc scring dilakrrkan olch salurarr yang digali.
7
Perencanoan Hidrolik Gorong-Gorong 89
88 Pedoman Droinase Jalan RaYa

4.1 Bentuk dan Penampang Melintang


Perencanaan jalan raya harus melakukan koordinasi dengan otoritas
yang Pada kebanyakan tempat bentuk gorong-gorong tidak merupakan per-
drainase di mana direncanakan perbaikan drainase. Apabila saluran
direncanakan tidak berbeda pada lokasi drainase alami, maka diperlukan timbangan paling penting, sejauh dalam kaitan dengan penampilan
saluran yang sejajar dengan pembangunan jalan raya. Kalau pembangunan hidrolik. Umumnya sudah cukup memuaskan bentuk-bentuk persegi,
sejajar tidak dimungkinkan, maka nerlu dibuatkan gorong-gorong untuk busur atau bulat dengan kapasitas hidrolik yang sama. Namun, sering
pola drainase yang ada. Otoritas drainase dapat ikut serta dalam mo- diperlukan gorong-gorong dengan profil rendah karena lahannya atau
difikasi yang memungkinkan pembangunan saluran yang akan datang, karena terbatasnya tinggi timbunan. Biaya pembangunan, potensial ter-
memperbaiki rancangan drainase sesuai dengan lokasi gorong-gorong jalan sumbatnya oleh sampah, keterbatasan elevasi tinggi air, tinggi timbunan
raya, atau melakukan perubahan yang diperlukan pada drainase jalan raya dan penampilan hidrolik dari alternatif rancangan menentukan pemilihan
pada saat pembangunan saluran. bentuk gorong-gorong. Beberapa bentuk gorong-gorong yang umum
digunakan dibahas dalam paragraf berikut.
3.2 Profil
Kebanyakan lokasi gorong-gorong mendekati batas arus alami walaupqn
lokasi yang lain dapat dipilih untuk penghematan dalam biaya total un-
tuk membangun dan memperbaiki. Lereng gorong-gorong yang dimodifi
kasi, atau lereng selain lereng arus alami, dapat digunakan untuk menahan
degradasi arus, menginduksi endapan, memperbaiki penampilan hidrclik LOKASI BATANG ARUS

gorong-gorong (Seksi 5.6.4), atau mengurangi persyaratan konstruksi.


Lereng yang dimodifikasi dapat pula mengakibatkan erosi dan endapan
arus; karena itu, perubahan harus diperhatikan betul untuk meyakinkan
bahwa pengaruh yang merugikan tidak timbul dari perubahan tersebut.
Perubahan saluran sering lebih pendek dan lebih terjal dibandingkan
saluran alami. Lereng gorong-gorong yang dimodifikasi dapat dipakai un-
tuk mencapai gradien yang lebih rata dalam saluran, sehingga degradasi
tidak terjadi. LOKASI LERENG GUNUNG

Gambar 3 menunjukkan berbagai kemungkinan profil gorong-gorong'


Apabila direncanakan penggalian saluran, elevasi lantai dasar gorong-
gorong dapat ditetapkan untuk memenuhi persyaratan drainase kalau pem-
bangunan sejajar tidak layak, proyek kerjasama atau gabungan harus
dipelajari, sehingga gorong-gorong jalan raya dapat direncanakan dan
dibangun untuk memenuhi persyaratan drainase jalan raya yang ada
maupun kebutuhan masa datang untuk drainase tanah. MENDEKATI GRADIEN
SALURAN ALAMI

MODIFIKASI GRADIEN PERUBAHAN SALURAN


4.0 JENIS GORONG.GORONG
Pemilihan jenis gorong-gorong mencakup pemilihan bahan, bentuk dan
penampang melintang serta jumlah tong gorong-gorong. Biaya gorong-
gorong total dapat sangat berbeda tergantung pada pemilihan jenis
gorong-gorong. Tinggi timbunan, lahan, bentuk saluran, profil jalan, ke-
adaan tinggi air, tingkat debit aliran dan frekuensi pelepasan, biaya dan
perbaikan hidup adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
jenis gorong-gorong. (irmbrr J-Berbrjrl lemunlllnrn profll gorong-gorong.
7

90 Pedoman Droinase Jolan RoYa Perencanaon Hidrolik Gorong-Gorong 9l

4.1.1 Bulat Busur logam plat konstruksi terbatas pemakaiannya dalam keadaan
kurang tertutup tetapi mempunyai keuntungan cepat dibangun dengan
Bentuk gorong-gorong yang paling banyak dipakai adalah bentuk bulat.
biaya pengangkutan dan pengiriman yang murah. Hal ini terutama pada
Bentuk ini secara konstruksi efisien dalam kondisi pembebanan paling
daerah terpencil dan lahan yang tidak rata.
besar. Berbagai panjang baku pipa bulat dalam kelas kekuatan baku
biasanya tersedia dari persediaan lokal dengan harga yang wajar. Perlunya
pembangunan cor di tempat umumnya terbatas pada perlakuan akhir 4.1.5 Tong Ganda
gorong-gorong yang bersangkutan. Spesifikasi rencana dan pembangunan Gorong-gorong yang terdiri lebih dari satu tong bermanfaat daram
dan metode menentukan penutupan maksimum pipa beton dan logam saluran lebar di mana kontraksi (pengerutan) atau konsentrasi
bulat ada dalam publikasi dari American Association of State Highway (pemupukan) aliran harus dijaga minimum. Tanggul jalan yang rendah
Administration, American Society of Testing Materials, berbagai badan memberikan tutup terbatas mungkin memerlukan pemakaian banyak pem-
jalan raya Negara, dan lain-lainnya. bukaan kecil yang diserikan. Tong-tong dapat dipisahkan oleh suatu
iarak
agar untuk menjaga distribusi aliran banjir. praktek mengubah ukuran
4.1.2 Busur Pipa dan Ellips saluran untuk melebarkan gorong-gorong umumnya mengakibatkan en-
dapan dalam saluran yang melebar dan dalam gorong-gorong. Karau ter-
Bentuk busur pipa dan bentuk ellips umumnya digunakan sebagai peng-
jadi aliran banjir yang melimpah, gorong-gorong tim-bul dengan
ganti pipa bulat di mana terbatas penutup atau timbunan penutup. lantai
dasar yang berada dalam elevasi daerah banjir harus digunakan untuk
Karakteristik kekuatan konstruksi biasanya membatasi tinggi timbunan
menghindari perubahan saluran.
di atas bentuk ini kecuali kalau sumbu utama bentuk ellips berada pada
Dalam hal gorong-gorong kotak, biasanya lebih hemat menggunakan
bidang vertikal. Kalau dibandingkan dengan bentuk bulat, bentuk ini lebih
konstruksi berganda daripada satu rentangan lebar. Dalam bebeiapa tem-
mahal untuk kapasitas hidrolik yang sama karena tambahan bahan
pat, tong-tong berganda mempunyai kecenderungan menangkap
konstruksi yang diperlukan. sampah
yang dapat menyumbat jalan air. Tong berganda ini juga
-engatiuattan
kemacetan es dan endapan lumpur dalam satu tong atau lebih. plnggarisan
4.1.3 Kotak atau Persegi
permukaan gorong-gorong normal terhadap aliran datan!
dan
Gorong-gorong dengan penampang persegi dapat dirancang untuk pemasangan konstruksi pengendali sampah dapat menolong
memecahkan
menyalurkan banjir besar dan menyesuaikan hampir semua kondisi setem- masalah ini.
pat. Gorong-gorong persegi menjadikannya lebih siap dibandingkan ben-
tuk lain untuk keadaan tinggi air rendah yang diperkenankan, karena ting- 4.2 Bahan
ginya dapat diturunkan dan panjang total dinaikkan untuk memenuhi per-
Pemilihan bahan untuk gorong-gorong tergantung pada beberapa
syaratan lokasi. Panjang total yang diperlukan dapat terdiri dari sel tunggal
peubah seperti ketahanan (durability), kekuatan konstruksi, kekasaran,
atau jamak. Bentuk kotak yang dimodifikasi ke bentuk heksagon atau
kondisi alas, resistansi abrasi dan korosi, dan kekedapan air (woter-
oktagon telah digunakan dan terbukti ekonomis dalam keadaan pem-
lightness).
bangunan tertentu. Waktu pembangunan yang lama yang diperlukan un-
Bahan gorong-gorong yang lebih umum digunakan adalah:
tuk kotak yang dicor di tempat merupakan pertimbangan penting dalam
pemilihan jenis gorong-gorong ini. Ruas kotak yang dicetak lebih dulu Beton (tulangan dan tanpa tulang)
(pracetak) telah digunakan untuk menanggulangi kekurangan ini. Baja (licin dan bergerigi)
Aluminium bergerigi
4.1.4 Busur Bahan lain yang digunakan dalam keadaan khusus adalah:
Gorong-gorong busur dipergunakan dalam lokasi di mana sedikit ham- Tanah liat (vitrified)
batan pada jalan air merupakan keadaan yang diinginkan, dan di mana Semen asbestos
fondasi memadai sebagai penyangga konstruksi. Konstruksi seperti itu Plastik
dapat dipasang untuk menjaga dasar arus alami untuk jalur ikan, tetapi Scrat (bitutrtirutus)
potensial kerusakan karena sapuan harus dievaluasi dengan hati-hati. llcsi ProycL ?c$liraro Pornurtrkrtl
It*r I i !rul
?A 1 litt
92 Pedoman Drainase Jalon RaYa Perenconoon Hidrolik Gorong-Gorong 93

Kayu dipotong untuk menyamai bentuk bidang lerengtanggul. Jenis perlakuan


Baja tahan karat (stoinless) ini digunakan terutama untuk gorong-gorong dari logam besar untuk
memperbaiki keindahan (estetika) ujung gorong-gorong. Secara konstruksi
Lingkungan air dan tanah, praktek pembangunan, tersedianya bahan
hal ini tidak memadai untuk menahan bahan hidrolik, tanah dan ben-
dan biaya sangat tergantung pada lokasi; karena itu menuliskan kriteria
turan, kecuali kalau ditanam atau dilindungi. Penampilan hidrolik jenis
untuk memilih bahan gorong-gorong ternyata tidak praktis untuk men-
jadi pedoman umum. Pembahasan tentang penggunaan bahan-bahan masukan ini kira-kira sama dengan masukan proyeksi berujung-tipis.
tertentu dilihat dari segi ketahanan (durabililas) dan hidrolik diberikan
4.3.3 Ruas Ujung Pipa
dalam bagian 5, 6 dan 10.
Gorong-gorong yang paling ekonomis adalah yang memiliki biaya Ruas ujung pipa, yang kadang-kadang dinamakan ruas ujung melebar
tahunan terendah selama umur konstruksi. Biaya permulaan tidak hanya (flared) atau terminal, adalah bagian logam buatan pabrik (prefabrikasi)
merupakan dasar pemilihan bahan gorong-gorong. Biaya penggantian dan atau beton pra-cetak (precast) yang dipasang di ujung gorong-gorong kecil
penundaan lalulintas biasanya merupakan faktor-faktor utama dalam (Gambar 4). Ruas ini digunakan untuk menahan tanggul dan memper-
memilih bahan yang mempunyai umur layanan yang panjang. Apabila baiki estetika, namun biasanya tidak memperbaiki stabilitas konstruksi
dua atau lebih bahan gorong-gorong sama-sama terpilih untuk digunakan ujung gorong-gorong. Ujung pipa yang umum dipakai tidak begitu besar
pada suatu tempat, termasuk penampilan hidrolik dan biaya tahunan un- memperbaiki penampilan dinding hidrolik gorong-gorong dibandingkan
tuk harapan umur yang diketahui, pertimbangan harus diberikan kepada penampilan dinding ujung gorong-gorong. (Untuk perbaikan masukan,
kontraktor untuk memilih bahan. lihat Bagian 5.6).

4.3 Perlakuan Ujung


Konstruksi ujung gorong-gorong, yang dibuat dulu (prebuild) atau
dibuat di tempat, dipasang ke ujung tong gorong-gorong untuk
memperkecil erosi, mencegah kebocoran, menahan timbunan, memper-
baiki sifat estetika dan hidrolik dan membuat ujung menjadi stabil
konstruksional. Beberapa jenis ujung gorong-gorong yang umum dipakai
didaftar dalam paragraf selanjutnya.

4.3.1 Proyeksi
Suatu gorong-gorong dianggap mempunyai masukan atau keluaran pro-
yeksi kalau tong gorong-gorong menjorok melampaui permukaan tang-
gul jalan. Jenis umum ujung gorong-gorong ini tidak mempunyai
perlakuan ujung dan mudah mengalami berbagai jenis kerusakan. Dari
segi .hidrolik I hal ini paling tidak diharapkan kalau digunakan sebagai Gambar 4-Ruas ujung melebar.
masukan ke logam bergerigi, tong berujung tipis. Pipa beruas padat mudah
bergeser pada keluaran gorong-gorong' kalau tidak disangga dengan
memadai. Ujung berproyeksi sangat ekonomis tetapi penampilannya tidak 4.3.4 Dinding Ujung Gorong-Gorong(Headwall) dan Dinding Tumpuan
menyenangkan dan penggunaannya terbatas pada gorong-gorong kecil (Wingwall)
yang ditempatkan pada tempat kurang penting, seperti jalan masuk rumah Dinding ujung gorong-gorong dan dinding tumpuan umumnya
dan dalam parit di mana tidak membahayakan lalu-lintas. merupakan konstruksi cetak di temfat, yang biasanya dibangun pada
ujung tong gorong-gorong dengan alasan seperti berikut:
4.3.2 Terpotong
l. Llnluk mcnahan baha, tirnbunan dan mcngurangi erosi lereng tang-
Ujung' gorong-gorong terpotong terbentuk k-alau tong goronS-Sorong grrl.
94 Pedoman Drainase Jalon RaYo Perencanoan Hidrolik Gorong-Gorong 95

2. UntUk memperbaiki efisiensi hidrolik. 5.1 Debit Banjir Rencana


3. Untuk menstabilkan konstruksi pada ujung gorong-gorong dan
berperan sebagai imbangan berat pada gaya apung atau gaya angkat; Debit banjir yang digunakan dalam rancangan gorong-gorong biasanya
dan diperkirakan atas dasar selang waktu kejadian yang telah dipilih lebih duru,
4. Untuk menahan perpipaan (Bagian 6.2). dan gorong-gorong dirancang untuk bekerja dalam keadaan yang ada
dalam batas risiko yang diperkenankan pada laju aliran tersebut. Mengacu
Walaupun dinding ujung kadang-kadang miring terhadap tong gorong- kepada Highway Droinage Guidelines, Volume II, "Guidelines on
gorong agar sesuai dengan lereng tanggul, suatu penggarisan tegak lurus Hydrology," Section 5, untuk membahas pemilihan frekuensi banjir ren-
arah aliran memberikan pembukaan yang secara hidrolik lebih efisien. cana dan perkiraan besarnya banjir. Dengan memahami bahwa banjir
Pembelokan sedikit pada timbunan dapat memungkinkan orientasi yang tidak dapat diperkirakan dengan pasti dan bahwa secara ekonomi jarang
lebih baik pada sebagian besar lokasi (Gambar 5). andal merencanakan untuk banjir yang amat jarang, maka semua ren-
Dinding tumpuan membantu menahan limpasan, menggariskan dan cana harus ditinjau kembali untuk melihat kemungkinan kerusakan
mengarahkan kecepatan air dan menyorongkan aliran ke dalam masukan apabila banjir rencana lebih besar.
gorong-gorong. Dinding tumpuan harus dipercepat oleh tong gorong-
gorong kotak untuk menghindari penahanan kecepatan air. 5.2 Elevasi Air Atas
Setiap gorong-gorong yang bertemu dengan aliran arus alami akan
menaikkan permukaan air hulu sampai ketinggian tertentu. Kedalaman
aliran total dalam arus yang diukur dari lantai dasar masukan gorong-
gorong dinamakan tinggi air atau air atas (headwater). Elevasi tinggi air
yang direncanakan dan pemilihan banjir yang direncanakan harus
didasarkan pada kondisi risiko berikut:
l. Kerusaka'n harta benda yang berdekatan;
2. Kerusakan gorong-gorong dan jalan;
3. Terhentinya lalu-lintas;
4. Bahaya pada kehidupan manusia; dan
5. Kerusakan arus dan lingkungan daerah banjir.
Kerusakan potensial pada harta benda di sekitarnya atau keresahan pada
pemiliknya harus diutamakan dalam merencanakan semua gorong-gorong.
Dalam daerah pemukiman (urban), potensi kerusakan pada harta benda
sekitarnya lebih besar karena jumlah dan harga harta benda yang dapat
dipengaruhi. Kalau tanggul jalan rendah, kebanjiran jalan dan tertundanya
lalu-lintas biasanya diutamakan, terutama pada jalur lalu-lintas padat.
Gambar S-Timbunan dibelokkan untuk menyesualkan dinding ujung gorong- Pemasangan gorong-gorong di bawah timbunan tinggi memberi kesem-
gorong tegak lurus gorong-gorong. patan perencana menggunakan duga air yang tinggi atau dengan mem-
buat kolam untuk mengurangi puncak banjir. Kalau digunakan kolam
5.0 PERENCANAAN HIDROLIK dalam, kemungkinan kerusakan besar harus dipelajari karena patahan
dalam timbunan jalan raya sangat serupa dengan kerusakan bendungan.
Perencanaan hidrolik gorong-gorong terdiri dari analisis penampilan Kalau tinggi duga air mencapai, katakan 20 sampai 25 kaki untuk
gorong-gorong dalam memindahkan aliran dari satu sisi jalan ke sisi yang perkiraan banjir l0O tahunan, tanggul jalan akan berfungsi sebagai ben-
Iain. Agar dapat memenuhi fungsi pemindahan ini dengan baik, rancangan dung dan penyclidikan yang tepat harus dilakukan untuk mengevaluasi
harus memuat pertimbangan peubah-peubah yang dibahas dalam paragraf risiko dalam pcristiwa banjir yang lebih besar atau tertutupnya gorong-
berikut. Eorong oleh sampah. Dalam beberapa hal, perencanaan timbunan jalan
96 Pedoman Droinase Jolan Raya
Perencanoan Hidrolik Gorong_Gorong 97

raya sebagai bendung dan penggunaan sarana gawat seperti saluran lim-
5.4 Kecepatan Keluaran
pah dan gorong-gorong timbul harus dianggap sebagai rencana alternatif
untuk pembangunan konstruksi yang lebih besar atau perubahan profil Kecepatan keluaran gorong-gorong air atas adalah kecepatan yang
jalan. diukur pada ujung hilir gorong-gorong dan biasanya lebih tinggi daripada
Studi tentang duga air gorong-gorong harus mencakup verifikasi bahwa kecepatan arus alami maksimum. Kecepatan yang lebih tinggi ini dapat
pembagian daerah aliran sungai lebih tinggi dibandingkan dengan elevasi mengakibatkan sapuan batas arus dan erosi tanggul pada jarak terbatas
tinggi air yang direncanakan. Kalau pembagian tersebut tidak cukup tinggi sebelah hilir dari keluaran gorong-gorong. Sapuan lokal pada atau dekat
untuk mencakup tinggi air, dalam beberapa hal dapat.digunakan gorong- keluaran gorong-gorong jangan dicampuradukkan dengan degradasi dan
gorong yang kurang dalam atau tanggul kendali bawah tanah, untuk penurunan tinggi (headcut) dalam arus.
menghindari limpahan lewat pemisah drainase. Pada lahan datar, pemisah Perubahan bentuk dan ukuran gorong-gorong jarang mempengaruhi
drainase sering tidak ditentukan atau tidak ada dan gorong-gorong harus kecepatan keluar kecuali pada aliran penuh. Lereng dan kekasaran tong
ditempatkan dan dirancang untuk sedikit munlkin penyimpangan gorong-gorong merupakan faktor utama yang mempengaruhi kecepatan
distribusi aliran yang ada. Dalam lokasi ini gorong-gorong dapat diang- keluaran. Kalau kecepatan keluaran gorong-gorong dipastikan merugikan
gap mempunyai elevasi tinggi air bersama, walaupun sebenarnya tidak dan tidak dapat dikurangi dengan memuaskan dengan mengubah kekasar-
persis demikian. Gambar 6 menunjukkan teknik perencanaan yang dapat san tong atau dengan mengatur lereng tong, mungkin perlu menggunakan
digunakan untuk memilih ukuran gorong-gorong dalam jenis lahan ini. beberapajenis perlindungan keluaran atau alat disipasi energi. pengamatan
pada gorong-gorong yang ada dalam daerah itu akan membantu pengam-
5.3 Air Bawah bilan keputusan ini. Berbagai jenis perlakuan keluaran dicantumkan dalam
Bagian 5.8 dari pedoman ini.
Air bawah (tailwater) kedalaman aliran dalam saluran hilir yang diukur
dari lantai dasar pada keluaran gorong-gorong. Ini merupakan faktor yang 5.5 Hidrolik Gorong-Gorong
penting dalam perencanaan hidrolik gorong-gorong karena keluaran yang
terbenam dapat mengakibatkan gorong-gorong mengalir penuh dan tidak Ukuran dan jenis gorong-gorong dapat dipilih sesudah ditentukan debit
hanya teraliri sebagian. yang direncanakan, lokasi gorong-gorong, air bawah dan air atas pengen-
Pengamatan lapangan saluran hilir harus dilakukan untuk menentukan dali yang direncanakan. Penampilan hidrolik gorong-gorong rumit dan
apakah ada kendala yang akan mempengaruhi dalamnya aliran. karakteristik aliran untuk tiap tempat harus dianalisis dengan hati-hati
Kedalaman air bawah dapat dikendalikan oleh tinggi muka air dalam arus untuk memilih pemasangan yang ekonomis yang akan bekerja dengan
yang lain, tinggi air (air atas) dari konstruksi di sebelah hilir gorong- memuaskan dalam suatu rentang laju aliran. Tinggi air dan perhitungan
gorong, elevasi permukaan air waduk, tinggi permukaan air pasang atau kapasitas dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan matematika,
sifat-sifat hilir lainnya. program komputer elektronis atau nomograf. Acuan-acuan l, 2 dan 3
sangat luas digunakan untuk perencanaan hidrolik gorong-gorong.
GABUNGAN KURVA
KURVA PENAMPILAN KURVA PENAMPILAN GORONG.GORONG 1 DAN
GOBONG.GORONG 1 GORONG.GORONG 2 GORONG.GORONG 2
5.5.1 Kondisi Aliran
Ada dua kondisi utama aliran gorong-gorong: (1) aliran dengan ken-
6
(, dali masukan, dan (2) aliran dengan kendali keluaran. Untuk tiap jenis
z kendali, digunakan kombinasi faktor-faktor yang berlainan untuk menen-
'6
6< tukan kapasitas hidrolik gorong-gorong. Sulit memperkirakan kondisi
si
5e
I ELEVASI LANTAI ELEVASI LANTAI
-l
ELEVASI LANTAI DASAF
aliran gorong-gorong; karena itu sebagian besar perencana memisalkan
U<
bahwa gorong-gorong akan dialiri dengan kondisi yang berlawanan.
Perumpamaan ini konservatif dan cepat.
DEBIT KKD (kaki kubik detik) DEBIT KKD (kaki kubik dstlk) DEBIT TOTAL (Or = Ot + O2), CFS

Gambar 6-Teknik perencanaan unluk memillh ukuran gorong-goronj drlrm 5.5.1.1 Kendall Masukan
lahrn dntrr. (iorong-gorong bekerja dengan kendala masukan, kalau kapasitas atiran
98 Pedomon Drainase Jalan RoYa Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 99

dikendalikan pada masukan oleh kedalaman air atas dan geometri jalan faktor-faktor di atas. Dalam kendali keluaran, faktor-faktor yang dapat
masuk, termasuk bentuk tong, luas penampang melintang dan ujung mempengaruhi pada ukuran gorong-gorong dan air atas yang diketahui
masukan. Sketsa untuk melukiskan aliran kendali masukan untuk jalan adalah panjang tong, kekasaran dan kedalaman air bawah. Walaupun
masuk proyeksi tidak terbenam dan terbenam ditunjukkan pada Gam- geometri masukan merupakan faktor, hanya sedikit perbaikan penam-
bar 7. pilan akan dicapai dengan modifikasi masukan gorong-gorong.
Untuk gorong-gorong yang bekerja dengan kendali masukan, kekasaran Jenis-jenis khas aliran kendali keluaran ditunjukkan dalam Gambar g.
dan panjang tong gorong-gorong dan kondisi keluaran (termasuk air
bawah) tidak merupakan faktor yang menentukan penampilan hidrolik 5.5.2 Kurva Penampilan
gorong-gorong. Ujung jalan masuk dan geometri jalan masuk keseluruhan
sangat menentukan penampilan gorong-gorong dari jenis aliran ini; karena Kurva penampilan adalah penggambaran debit terhadap kedalaman atau
itu, rancangan khusus masukan dapat memperbaiki penampilan hidrolik elevasi air atas gorong-gorong. Suatu gorong-gorong dapat bekerja dengan
dan menghasilkan gorong-gorong yang lebih efisien dan ekonomis. Jenis kendali keluaran atau masukan dalam seluruh rentang laju aliran atau
masukan dibahas dalam Bagian 5.6. kendali dapat bergeser dari masukan ke keluaran. Karena alasan ini, perlu
membuat grafik baik kurva kendali masukan dan keluaran untuk mengem-
bangkan kurva penampilan gorong-gorong.

ArR ATAS ------!------\ '\


| / \ PERMUKAANATR
--=--/
- r-{l
".---l -l ________dryrrur
MASUKAN TIDAK TERAENAM

AIR ATAS DRAINASE


izTENGAH PERMUKAAN AIR
JALAN
-'
,l*WsL
KELUABAN TERRBENAM

Gambar 7-Kendali masukln. __l

5.5.1.2 Kendali Keluaran


Gambar 8-Kendali keluaran.
Dalam kendali keluaran, penampilan hidrolik gorong-gorong ditentukan
oleh faktor yang menentukan kendali masukan ditambah elevasi per-
mukaan air pada keluaran dan lereng, panjang, dan kekasaran tong Dalam pcrcncanaan gorong-gorong, perencana biasanya memilih
gorong-gorong. Gorong-gorong yang bekerja dalam kendali kcluaran l'rckucnsi banjir yang direncanakan, memperkirakan debit rencana un-
dapat dialiri penuh atau sebagian, tergantung pada berbagai kontbinusi Irrk l'rckrrcnsi tcrscbut dan rrrcnctapkun clcvasi air atas yang dipcrkenankan
100 Pedoman Drainase Jolon RaYa Perencanoan Hidrolik Gorong-Gorong 101

berdasarkan pada banjir rerlcana yang dipilih dan pertimbangan yang ditekankan. Pertama, gorong-gorong yang bekerja dalam kendaii keluaran
disitir dalam Bagian 5.2. Namun ada ketidakpastian dalam memperkirakan biasanya dialiri penuh pada laju aliran rencana. Karena itu, perbaikan
puncak banjir untuk setiap interval kejadian yang diinginkan dan suatu masukan pada gorong-gorong ini hanya mengurangi koefisien kehilangan
kemungkinan atau kesempatan bahwa frekuensi banjir yang direncanakan masukan, k, yang mengakibatkan penurunan sedikit elevasi air atas yang
melampaui umur proyek. (Lihat Volume II, Highway Drainage Guidelines, diperlukan. Kedua, perbaikan masukan dibuat agar gorong-gorong yang
Guidelines for Hydrology). Karena ketidakpastian tersebut, perencana dialiri dengan kendali masukan akan dialiri penuh atau hampir penuh pada
perlu mengembangkan informasi dari mana ia dapat mengevaluasi penam- debit yang direncanakan. Perlu diketahui bahwa kendali keluaran dapat
pilan gorong-gorong, atau hubungan antara air atas kapasitas, sepanjang berpengaruh agak lambat pada debit dibandingkan dengan puncak ban-
rentang laju aliran. Dengan informasi tentang gorong-gorong ini, risiko jir rencana dan kendali keluaran mempunyai persyaratan elevasi air atas
dalam peristiwa banjir besar dapat dievaluasi. Evaluasi ini akan me- vang lebih cepat naik pada kenaikan debit dibandingkan kendali masukan
nyangkut kemungkinan kejadian, kemungkinan terhentinya lalu-lintas oleh
aliran lewat jalan raya, dan kerusakan yang akan terjadi pada jalan raya
INTERVAL KEJADIAN DALAM TAHUN
dan harta benda.
Kurva penampilan membantu pemilihan jenis gorong-gorong, termasuk
ukuran, bentuk, bahan, dan geometri masukan, yang memenuhi per- 1 KENDALI MASUKAN - UJUNG SEGI
syaratan tempat dengan biaya tahunan terkecil. Kurva tersebut juga dapat EMPAT

mengungkapkan kemungkinan untuk menaikkan faktor keamanan dan 2..."... KENDALIMASUKAN - UJUNG
- BERLERENG
memperbaiki kapasitas hidrolik dengan atau tanpa biaya sedikit. Kurva KENDALI MASUKAN - MASUKAN SISI MERUNCING
penampilan gorong-gorong yang khas ditunjukkan dalam Gambar 9. 4 rENOlLt IIASU(IN - MASUKAN
--- LERENG MEBUNCING
Frekuensi banjir telah ditambahkan ke absis untuk membantu evaluasi 5_ KENDALI KELUARAN -
UJUNG SEGI
-
risiko dilewatinya ketinggian air yang direncanakan dengan rencana 6
EMPAT

----
KENDALI KELUARAN -
UJUNG
gorong-gorong yang dipilih. BERLERENG
MASUKAN SISI MEFIUNCING &
o
5.6 Konfigurasi Masukan F
E
Konfigurasi masukan didefinisikan sebagai luas penampang melintang z
dan bentuk permukaan gorong-gorong dan jenis ujung masukan. Kalau
gorong-gorong bekerja dalam kendali masukan, kedalaman air atas dan I
o
konfigurasi masukan menentukan kapasitas gorong-gorong dan tong U
:a
gorong-gorong biasanya hanya sebagian dialiri. Perbaikan geometri
masukan dapat digunakan untuk mengurangi mengecilnya aliran pada
masukan dan menaikkan kapasitas gorong-gorong tanpa menaikkan
kedalaman air atas. Besarnya tingkat perbaikan tergantung padi kemi-
ringan dan kekasaran tong gorong-gorong, kendali elevasi air atas, air
bawah, debit banjir r"n.unu dan kemungkinan terlewatinya rencani, risiko
kerusakan, biaya pembangunan, faktor keamanan yang diterapkan dalam
rencana, dan faktor-faktor lainnya. Kurva penampilan merupakan per-
tolongan yang tidak dapat dihindarkan dalam elevasi tingkat perbaikan 300 ao
masukan yang dapat digaransi (3f.
Dalam hubungannya dengan perbaikan masukan, dua hal perlu OEAIT DALAM KKD (KAKI KUBIK OETIK)

(irmbrr 9-l(urvr Penempllrn untuk gorong-gorong kotek tunggal dengan din-


2Angka ltalik dalam tanda kurung mengacu ke publikasi yang didafiar dalam f)rftlr dlng lumpurn 90 dcrrJrl.
Acuan Bagian 15.0.
r-
102 Pedoman Drainase Jalon Rayo Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 103

Karena ketidakpastian dalam merencanakan puncak banjir dan TABEL I-KOEFISIEN KEHILANG,A.N MASUKAN
kemungkinan di mana banjir dengan frekuensi rencana akan terlampaui,
Kendali Keluaran, Penuh atau Sebagian Terisi
risiko kerusakan akibat banjir yang Iebih besar dapat dijamin dengan
memberikan faktor keamanan yang lebih besar dalam kapasitas gorong- Kehilangon Tinggi Masukan If" = k" 1V2t2 g')
gorong pada beberapa tempat.
Jenis Konstruksi dan Rancangan Masukan
Tabel Imenunjukkan koefisien kehilangan masukan k", untuk Koefisien k"
menghitung kehilangan masukan untuk aliran kendali keluaran. Dalam
Pipa, Beton
kendali masukan, pengaruh konfigurasi masukan dicantumkan dalam Proyeksi dari timbunan, ujung lekuk (beralur). ..
0,2
tabel empiris dan nomograf dalam hubungan tinggi air debit, yang dikem- Proyeksi dari timbunan, ujung persegi.
dari penelitian (1, 2, j).
0,5
bangkan Dinding ujung atau dinding tumpuan
Berbagai jenis masukan gorong-gorong ditunjukkan dalam Gambar l0 Ujung lekuk pipa (ujung beralur). 0,2
Ujung persegi
sampai 18 dan dibahas dalam paragraf berikut. Acuan 3 berisi penuh pem- 0,5
Dibulatkan (ari-jari = t/t2D).
bahasan perbaikan masukan, tabel perencanaan dan prosedurnya. Terpotong untuk menyesuaikan lereng timbunan.
0,2
*Bagian ujung menyesuaikan lereng 0,7
timbunan 0,5
Ujung berlingir, lingir sudur, 33,7" atau 45" 0,2
5.6.1 Konvensional Masukan sisi atau lereng meruncing. . . . .
0,2
Masukan yang sering digunakan terdiri dari tong-tong gorong-gorong
Pipo, atou Busur-Pipo, Logam Bergerigi
proyeksi atau masukan proyeksi, dinding ujung gorong-gorong dari beton Proyeksi dari timbunan (tanpa dinding ujung)..
0,9
cor di tempat, bagian ujung pracetak atau prafabrikasi, dan ujung gorong- Dinding ujung atau dinding ujung dan dinding tumpuan ujung persegi....
0,5
gorong terpotong sesuai dengan bentuk lereng timbunan, atau terpotong Terpotong menyesuaikan lereng timbunan, lereng diperkeras atau tidak
tangga menyesuaikan lereng timbunan. Untuk elevasi tinggi air yang diperkeras. O,7
*Bagian ujung menyesuaikan lereng
diketahui, ujung bentuk bel atau beralur konvensional dari pipa beton timbunan. 0,5
Ujung berlingir, lingir sudut 33,7o atau 45". . . .
mempunyai kap,3si13. lebih besar daripada masukan berujung segiempat, 0,2
Masukan sisi atau lereng meruncing. . . . .
O,2
dengan proye.k atau dalam dinding ujung gorong-gorong, dan masukan
berujung persel;i mempunyai kapasitas lebih besar daripada yang beru- Kolak, Beton Bertulang
jung tipis, terfrotong atau masukan terproyeksi. Walaupun koefisien Dinding ujung sejajar dengan tanggut (tanpa dinding tumpuan)
Ujung-persegi di 3 ujung
kehilangan masukan tidak dapat digunakan untuk menghitung elevasi air 0,5
Dibulatkan 3 ujung jari-jari l/12 ukuran tong, arau ujung berlingir
atas untuk goro rg-gorong yang bekerja dengan kendali masukan, efisiensi di 3 sisi. 0,2
dari berbagai n a sukan baik dalam kendali masukan maupun kendali Dinding tumpuan,.30. sampai 75" ke torig
keluaransecara umum dinyatakan oleh harga k"yangditunjukkan dalam Ujung persegi pada puncak 0,4
Tabel l. Masukan konvensional ditunjukkan dalam Gambar l0 sampai 14. Ujung puncak dibulatkan dengan jari-jari l/12 ukuran tong, atau ujung
atas lingir. o.2
Dinding tumpuan, I0o sampai 25' ke tong
5.6.2 Lingir (Be:veled)
Ujung persegi pada puncak. 0,5
Dinding tumpuan sejajar (sisi diperluas)
Lingir (beveled) serupa tetapi lebih besar daripada chamfer pada ujung
Ujung persegi pada puncak
masukan gorong-gorong merupakan bentuk paling sederhana dari per- Masukan sisi atau lereng meruncing.
0,7
o,2
baikan masukar:. Lingir tersebut dapat berupa permukaan datar atau
dibulatkan dan sebanding dengan tong gorong-gorong atau ukuran per- rcatatan: "Bagian ujung menyesuaikan
lereng timbunan" yang dibuat dari logam atau
mukaan. Punca'' dan sisi gorong-gorong kotak dan perimeter dari ben- bcton merupakan ruas yang umumnya tersedia dari pabrik. Dari pengujian hidrotik
tuk lain harus diberi lingir, kecuali kalau merupakan bagian dari perimeter terbatas kerjanya serupa dengan dinding ujung baik daram kendali masukan
maupun keluaran. Beberapa ruas ujung, yang menerapkan runcingan lerlutup
bentuk bulat atau busur yang nlerupakan garis singgung ke apron masuk. dalam rancangannya mcmpunyai penampilan hidrolik yang scmpurna. Ruas yang
Ujung bel atau ujung beralur dari pipa beton mempunyai penampilan yang terakhir ini dapat dirancunj dcngan mcnggunakan informasi yang dibcrikan un-
sama dengan masukan berlingir dan jauh lebih baik dibandingkan dengan Iuk nttr$ulon herlingir.
104 Pedomon Drainase Jalan RaYa Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 105

Gambar l0-Masukan proyeksi ujung tipis.

Gambar l2-Masukan ujung persegi dalam dinding ujung dengan dinding


tumpuan.

ili;llitlili;dil+ffii;.,1: ,'i"-'.',"', rr. .ri.::,' i r,' , " '.' "" ' ';:;'i'.;;': ',,,;:',,', ,
"'

Gambar ll-Masukan proyeksi ujung beralur.

penampilan masukan berujung persegi dalam dinding ujung, seperti kalau


atur pipa dipotong. Masukan gorong-gorong berdinding tipis dapat diper-
baiki dengan menerapkan ujung tipis dalam dinding ujung atau dalam
dinding ujung dengan lingir.
Lingir juga memperbaiki penampilan gorong-gorong yang bekerja
dengan kendali keluaran, tetapi tidak sebaik kendali masukan. Koefisien
kehilangan masukan, k, berkurang dengan penggunaan ujung berlingir
dan diperhatikan, karena memerlukan sedikit tambahan biaya'
Masukan berlingir ditunjukkan dalam Cambar 15. (irmhrr t3-Mrmrkrn lcrpolonl dengrn lercng dlperkcrm.
106 Pedoman Drainose Jalon Raya Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 107

gorong dan perpindahan dari ukuran muka ke ukuran tong dilaksanakan


dengan meruncingkan dinding sisi. Masukan sisi meruncing dan masukan
melebar untuk gorong-gorong pipa dapat mempunyai muka yang berben-
tuk oval, lingkaran atau busur pipa. Dinding tumpuan yang melebar atau
membengkok atau dinding ujung yang sederhana dapat digunakan dengan
masukan jenis ini.
Perpotongan ruas perpindahan dengan tong dinamakan ruas leher. Un-
tuk masukan sisi meruncing, kendali hidrolik mungkin berada pada muka
atau pada leher. Karena penyempitan aliran pada leher kurang daripada
di muka dan leher berada pada elevasi lebih rendah, maka akan mengun-
tungkan kalau merencanakan masukan sisi meruncing, sehingga kendali
akan berada pada leher. Hal ini dilaksanakan dengan membuat muka
cukup besar, sehingga kendali akan berada pada leher untuk hampir semua
laju aliran.
Keuntungan masukan sisi meruncing untuk gorong-gorong yang
mengalir dengan kendali masukan adalah membesarnya kapasitas aliran
Gambar l4-Masukan terpotong tangga. atau merendahnya elevasi tinggi air yang diperlukan untuk laju aliran yang
diketahui dan kemungkinan berkurangnya ukuran tong gorong-gorong
yang diperlukan. Membesarnya biaya yang diakibatkan dijumpai pada
ruas perpindahan atau ruas masukan, tetapi kenaikan biaya tersebut sulit
untuk dideteksi pada konstruksi yang telah dibangun sampai saat ini.
Masukan sisi meruncing ditunjukkan dalam Gambar 16 dan 17.

5.6.4 Masukan Lereng Meruncing


Masukan lereng meruncing serupa dengan masukan sisi meruncing,
hanya bahwa lereng dalam ruas perpindahan lebih terjal daripada lereng
tong gorong-gorong. Dengan kendali pada leher, lebih banyak tinggi air
tersedia pada ruas kendali dan pada elevasi air atas yang diketahui,
kapasitas gorong-gorong lebih besar dibandingkan dengan konfigurasi
masukan lain. Biaya tahunan total dari beberapa rancangan alternatif
harus diperhatikan dalan pemilihan gorong-gorong. Kalau masukan lereng
meruncing secara hidrolik handal, kenaikan biaya untuk penggalian
Gambar l5-Mazukan berlingir dengan dinding ujung. konstruksi harus diimbangi oleh keuntungan kenaikan kapasitas aliran
gorong-gorong dan/atau berkurangnya ukuran dan biaya tong gorong-
Sorong.
5.6.3 Masukan Sisi Meruncing Masukan lereng meruncing dapat digunakan baik pada gorong-gorong
persegi maupun gorong-gorong bulat, tetapi gorong-gorong bulat
Kenaikan kapasitas gorong-gorong selanjutnya dengan mengurangi memerlukan perpindahan khusus ke ruas tong.
penyempitan aliran pada masukan dimungkinkan dengan penggunaan luas
Gambar l8 menunjukkan masukan lereng meruncing yang sedang
muka yang diperbesar dan perpindahan dari muka melebar ke tong dibangun.
gorong-gorong. Pada gorong-gorong kotak, ini dinamakan masukan "si.si
Pembahasan penuh mengenai perbaikan masukan dan pertolongan ran-
meruncing karena muka masukan sama tingginya dengan tong gorong-
cangan ada dalam Acuan 3.
108 Pedomon Drainase Jalan RaYa Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong 109

gorong. Namun perlu diketahui, bahwa karakieristik ini sering menen-


tukan apakah gorong-gorong akan mengalir dengan kendali masukan atau
kcndali keluaran. Dengan mengetahui lereng gorong-gorong, pipa kasar
irkan mengalirkan dengan kendali keluaran pada debit lebih rendah
claripada pipa licin. Karena itu, pada beberapa tempat akan mengun-
tungkan penggunaan bahan tong keras dan L.:in pada lereng terjal, di mana
l'aktor keamanan kapasitas dapat 'dinaikkan dengan memperbaiki
hubungan antara elevasi air atas dan debit untuk laju aliran yang relatif
bcsar.

Gambar l6-Masukan sisi meruncing pada gorong-gorong kotak.

(iambar l7b-Masukan sisi meruncing untuk gorong-gorong pipa beton.

Karakteristik kekasaran, panjang, lereng, bentuk dan ukuran ikut


rrrcnentukan kapasitas gorong-gorong, kalau aliran berada dalam kendali
kclu.aran. Dalam kendali keluaran, tinggi air dalam tong untuk mengatasi
kchilangan geseran, merupakan sebagian dari kedalaman air atas total
v:rng diperlukan untuk mengalirkan aliran lewat gorong-gorong. Dalam
praktck sudah umum digunakan persamaan Manning oleh insinyur jalan
Gambar l?a-Masukan sisi meruncing untuk gorong-gorong pipa bergerigi.
r aya untuk menghitung kehilangan-kehilangan ini. Ketelitian persamaan

rrri rnemadai untuk perhitungan hidrolik gorong-gorong. Harga n Mann-


5.7 Karakteristik Tong nrg yanli disarankan ditunjukkan dalam Tabel2. Harga yang lebih tepat
Dalam aliran kendali masukan, karakteristik kekasaran, panjang rlirn rlirpat ditcmukan dcngan menggunakan Acuan 4, tetapi harga yang pasti
Iereng tong gorong-gorong, tidak berpengaruh pada kapasilas g()t'ollH. tidak diiantin dalalrr rancangan kcbanyakan gorong-gorong.
110 Pedoman Droinase Jalan Raya Perencanaan llidrolik Gorong-Gorong I I t

5.8 Rancangan Keluaran


Menurut kebiasaan digunakan perlakuan akhir yang sama pada
masukan maupun keluaran gorong-gorong. Sering rancangan demikian
telah memuaskan, tetapi dalam banyak hal ada perbedaannya, karena
rancangan-rancangan itu dimaksudkap untuk tujuan yang berlainan.
Secara umum, perlakuan keluaran gorong-gorong tidak berpengaruh
pada kapasitas gorong-gorong. Kekecualian pada alat disipasi energi yang
menaikkan garis tekanan atau garis bawah efektif pada keluaran dan
mengakibatkan gorong-gorong mengalirkan dengan kendali keluaran dan
bukan kendali masukan. Konstruksi keluaran digunakan untuk tiga
t ujuan:

l. untuk menahan tanggul,


2. untuk memberikan dukungan konstruksi pada ujung gorong-gorong,
(Bagian 6.1) dan
Gambar l8-Masukan lereng meruncing sedang dibangun. 3. untuk meniadakan kerusakan karena sapuan ke tanggul jalan,
saluran hilir dan harta sekitarnya.
Untuk aliran penuh telah ditemukan, bahwa koefisien kekasaran pipa Sapuan pada keluaran gorong-gorong disebabkan oleh aliran ber-
logam bergelombang berpilin (helical) berdiameter kecil kurang daripada kecepatan tinggi, aliran yang mendesak ke lebar penyempit dan lebih
pipa dengan gelombang melingkar (annular). Namun, sudut pilin (helix) dalam daripada saluran alami dan ulekan yang disebabkan oleh melebar-
mengecil dengan membesarnya diameter pipa dan keuntungan tersebut nya aliran. Perkiraan sapuan agak subjektif, karena kecepatan di mana
menghilang. Dengan alasan ini dan karena gorong-gorong jarang crosi akan terjadi tergantung pada karakteristik batas saluran dan bahan
mengalirkan penuh pada keseluruhan panjangnya, harga n Manning yang pinggir saluran, kecepatan dan kedalaman aliran dalam saluran dan pada
sama disarankan untuk pipa bergelombang berpilin maupun melingkar. keluaran gorong-gorong, distribusi kecepatan, dan jumlah sedimen dan
sampah lain dalam aliran. Sapuan yang terjadi pada keluaran dari gorong-
gorong yang serupa dalam kawasan itu selalu merupakan pedoman yang
rABEL 2 baik dalam memperkirakan sapuan potensial pada keluaran gorong-gorong
Harga n untuk bahan gorong-gorong yang umumnya digunakan vang direncanakan.
Sapuan tidak berkembang sama sekali pada semua lokasi yang
clisangsikan karena sifat mudah dipengaruhi arus oleh sapuan sukar un-
Pipa Kotak tuk dinilai dan kondisi aliran yang akan mengakibatkan sapuan tidak ter-
0,012 0,012 .iadi pada semua laju aliran. Di lokasi yang sapuannya diharapkan ter-
jadi hanya selama peristiwa banjir yang jarang, penyelesaian yang paling
Logam Bergelombang ckonomis adalah memperbaikinya setelah terjadi.
Dalam banyak lokasi, penggunaan perlakuan keluaran yang sederhana
Gelombang Gelombang Gelombang scperti dinding ujung, dinding penutup dan apron dari beton atau batu
Kecil Sedang Besar
lapis lindung akan memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap
(22/t in. x % in.) (3 in. x I in.) (6 in. x 2 in.)
satuan. Di tempat lain, penggunaan lereng yang lebih datar atau bahan
Tidak diperkeras 0,024 0,o27 0,030 - 0,033 8()rong,-gor()ng yang lebih kasar cukup untuk mencegah kerusakan akibat
2590 diperkeras 0,021 0,o23 0,026 \ilpuan.
Diperkeras penuh 0,012 0,012 0.0t 2 Kalau kcccpatan kcluaran sangat jauh mclampaui kecepatan maksimum
rlirlarrr saluran hilir, pcrhatiarr harus dibcrikan pada alat clisipasi energi
r
ll2 Pedoman Drainase Jalan RaYa Perencanoon Hidrolik Gorong-Gorong ll3

seperti i<olam air tenang atau kolam batu lindung. Namun, perlu diketahui,
bahwa konstruksi seperti itu sangat mahal, kebanyakan tidak memberikan
perlindungan pada daerah laju aliran yang luas, sebagian memerlukan air
bawah tinggi untuk membentuk lompatan hidrolik yang sangat efisien
dalam disipasi energi. Karena itu, pemilihan dan perencanaan alat disipasi
energi untuk memenuhi pada tempat memerlukan studi yang teliti ten-
tang kondisi aliran keluaran yang diharapkan dan penampilan berbagai
alat. Biaya alat disipasi energi formal untuk laju aliran yang direncanakan
mungkin sedemikian sehingga perlindungan keluaran untuk debit lebih
rendah diamati dan kerusakan karena banjir besar dapat diterima.
Informasi perencanaan untuk beberapa disipator energi yang umum
digunakan dicantumkan dalam Acuan 5 sampai 11.

6.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK SECARA KHUSUS


Sebagai tambahan terhadap pertimbangan hidrolik yang telah dibahas
dalam bagian sebelumnya, faktor-faktor lain harus dipertimbangkan un-
tuk meyakinkan integritas mengenai instalasi gorong-gorong.

6.1 Pelabuhan
Kekuatan-kekuatan yang mendukung saluran masuk gorong-gorong pa-
da waktu terjadi aliran deras ada bermacam-macam dan tidak tertentu.
Pusaran air dan olakan arus menyebabkan terjadinya gesekan yang da-
pat menggerogoti lubang gorong-gorong, mengikis sisi tanggul yang da-
pat merusak jalan masuk air. Aliran biasanya menggerus lubang jalan ma-
suk air sehingga merusakkannya (Gambar l9). Tekanannya yang besar
akibat gerusan ini adalah luapan kekuatan yang dapat merusak jalan ma-
suk, terutama pada pipa logam yang berlekukJekuk dan condong Q2). Gambar l9-Keruskan pada jalan masuk gorong-gorong karena tekanan hiidrolik
Labuhan pada jalan masuk gorong-gorong dapat mencegah kerusakan- dan arus.
kerusakan ini dengan memberatkan beban pada ujung gorong-gorong,
Gambar 20 dan 2l menunjukkan gorong-gorong yang rusak karena te-
mencegah kerusakan pada lengkungan, dan melindungi lereng dari ge-
naga luapan pada ujung jalan masuk aliran air.
sekan aliran air. Pinggiran labuhan dapat berbentuk dinding semen yang
miring, atau pasangan batu, tetapi ujung gorong-gorong harus dilapis kuat-
kuat. Di beberapa tempat, bagian-bagian pinggiran logam harus dilapis 6.2 Pipa-Pipa Rembesan
kuat-kuat guna meningkatkan daya tahannya terhadap kerusakan. Pipa-pipa rembesan merupakan fenomena yang disebabkan oleh rem-
Ujung jalan aliran ke luar gorong-gorong membutuhkan penguatan pa- besan sepanjang lubang gorong-gorong yang menggeser-geser bahan pe-
da banyak tempat, pipa kaku yang bersekat-sekat mudah pecah pada lapis, membentuk lubang-lubang seperti pipa, karena itulah disebut pipa-
sambungan-sambungannya bila geseran air menggerus ujung jalan keluar pipa rembesan (Gambar 22). Partikel-partikel tanah rusak dan terhanyut
aliran. Landasan-landasan penguat dapat digunakan untuk melindungi bebas sepanjang cekungan dan erosi di dalam lapisan dapat menyebab-
sambungan pipa beton. Ujung gorong-gorong logam yang mengalirkan kan kerusakan gorong-gorong atau dermaga. Pipa-pipa rembesan juga
air pada kolam atau air pasang atau melalui dermaga mudah tergcrus ji- dapat tcrjadi melalui sambungan-sambungan yang terbuka dalam
ka pintu air digunakan atau jika pingSir-pinggirnya rusak karena rttnltthan. g(rron8-8oron8.
7

ll4 Pedoman Drainase Jalan RaYa


Perenconaan Hidrolik Gorong-Gorong ll5

Gambar 22-Pipa yang kosong sepanjang gorong-gorong. Rupanya yang tidak


mencukupi di antara pipa-pipa sehingga tidak padu.

Kemungkinan terjadinya pipa-pipa rembesan dapat dikurangi dengan


menurunkan kecepatan rembesan atau mengurangi laju gerak aliran. Me-
tode untuk memperoleh tujuan ini dibahas dalam bagian-bagian berikut.

Gambar 20-Kerusakan gorong-gorong dan jalan karena kekuatan gelombang.


6.2.1 Sambungan
Untuk menurunkan kecepatan aliran rembesan, perlu kiranya menam-
bah panjang jalan aliran, dengan demikian mengurangi curam lereng hid-
rolik. Jalan aliran yang paling langsung bagi rembesan dan lereng hidro-
lik yang paling curam adalah melalui sambungan-sambungan pipa yang
terbuka. Karena itu, sambungan gorong-gorong haruslah kedap air. Jika
pipa-pipa rembesan melalui sambungan menimbulkan masalah, sambung-
an yang fleksibel dan tahan lama hendaknya digunakan sebagai pengganti
sambungan semen.

6.2.2 Penthan Anti Rembesan


Pipa-pipa rembesan telah terjadi di sepanjang gorong-gorong bila di
atasnya terdapat banyak air, sehingga mengurangi aliran hidrolik dan ke-
cepatan aliran. Penahan anti rembesan biasanya terdiri dari pelat-pelat
penyekat atau balok-balok di seputar lingkaran gorong-gorong. Dapat_
dibuat dari logam atau beton, dan dimensinya harus cukup sesuai dengan
bahan yang kedap air. Acuan l3 dianjurkan bagi perhitungan jarak bu-
jur dan dimensinya.
Gambar 2l-Pembelokan pada Jalan masuk gorong-gorong krrenr kekurtrn Gambar 23 menunjukkan penahan anti rembesan gorong-gorong yang
gelombang. Kedua uJung gorong-Soron3 ttmpak dalam grmbrr lnl. scdung dibangun.
lt6 Pedoman Drainase Jalan Raya
Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong l17

buah cabang dan aliran tinggi pada cabang yang lain. Kecepatan aliran
yang amat kritis akan menambah kerumitan masalah. Acuan 14 dan
l5 dan publikasi teknis lainnya adalah mengenai persoalan simpangan alir-
an yang amat kritis. Di tempat-tempat yang kritis, pemeriksaan dari la-
boratorium terhadap desain simpangan memang disarankan.
Jika saluran bercabang dua diperlukan atau diinginkan, disarankan agar
pembagian aliran diselesaikan pengaturannya di luar saluran. Masalah pe-
nyumbatan oleh reruntuhan dan rencana pembagian aliran antara kedua
cabang dapat diatur lebih mudah di luar gorong-gorong.

6.4 Deretan Dinding


Apabila kondisi aliran yang amat kritis terjadi pada belokan dekat
gorong-gorong, deretan dinding diperlukan untuk meluruskan aliran de-
ngan jalan masuk gorong-gorong dan untuk menyamakan laju aliran da-
lam saluran-saluran gorong-gorong yang bersaluran banyak. Di tempat-
tempat di mana lapisan atas saluran atau gorong-gorong atau pengaturan
yang tidak efisien dapat menyebabkan kerusakan yang parah, pemerik-
Gambar 23-Ban penahanan rembesan.
saan laboratorium terhadap deretan dinding memang dianjurkan.
Deretan dinding juga diperlukan oleh jalan keluar gorong-gorong un_
6.2.3 Lubang-Lubang Cucuran tuk meluruskan aliran dengan saluran aliran hilir jika pelurusan ini ticlak
dapat diselesaikan di dalam saluran gorong-gorong.
LubangJubang cucuran kadang-kadang digunakan untuk mengurangi Desain deretan dinding pada jalan masuk gorong-gorong yang tampak
tekanan ke atas. Bahan-bahan penyaring harus digunakan bagi pembuat- pada Gambar 24 telah diuji melalui laboratorium dan dinding itu telah
an lubang cucuran untuk menapis aliran dan mencegah pembentukan sa- dicoba pula dengan aliran bah.
luran pipa-pipa rembesan. Bahan penyaring harus direncanakan sebagai
pengering sehingga tidak tersumbat dan pipa-pipa rembesan pun tidak
terbentuh[nelalui bahan yang mengisap air dan melalui lubang cucuran.
Kain filter anyaman plastik (6) harus ditempatkan pada lubang cucuran
untuk menahan bahan-bahan yang mudah larut tidak terhanyut masuk
ke dalam gorong-gorong.
Lubang-lubang cucuran umumnya tidak diperlukan di dalam gorong-
gorong, dan kebutuhannya memang kurang lazim. Jika pengeringan la-
pisan di balik dinding gorong-gorong memang diperlukan, harus dibuat
sistem pengeringan tersendiri.

6.3 Simpangan dan Percabangan


Kadang-kadang memang diperlukan menggabungkan aliran dari dua
gorong-gorong ke dalam saluran tunggal. Simpangan ini hendaknya di-
rencanakan begitu rupa agar dapat mengurangi akibat olahan dan tekan-
an balik dari masing-masing cabang sampai sesedikit mungkin. Untuk itu
perlu diperhatikan momentum aliran dalam tiap cabang dan berbagai hal
lainnya seperti saat-saat aliran yang paling deras, aliran rcnduh puda se- (irmhrr 24.-l)crtlrn dlndlng prdr Jrlrn mrrul goronra-gorong.
7---

l18 Pedomon Droinase Jalan RaYa Perencenaan Hidrolik Gorong-Gorong ll9

gatif yang dapat berulang-ulang terus. Benda-benda seputarnya terkena


6.5 Gorong-Gorong Lengkung
tekanan terus-menerus dan dapat runtuh karena kelelahan. (16) Lubang-
Gorong-gorong lengkun1, lan1 sering disebut pipa pemindah aliran, lubang pada permukaan benda di seputarnya merupakan tanda pertama
bukanlah pipa karena tekanan dalam saluran tidak di bawah atmosfer. terjadinya peronggaan itu.
Gorong-gorong lengkung dari pipa atau kotak digunakan secara eksten- Peronggaan jarang merusak gorong-gorong jalan raya karena llecepat-
sif guna menyalurkan irigasi di bawah jalan raya, dan jarang digunakan an aliran yang relatif rendah dan kecepatan aliran tidak terjadi terus-me-
untuk pengeringan dan tidak digunakan pada aliran yang tidak berlang- nerus. Kerusakan karena goresan terkadang bukan kerusakan peronggaan.
sung lama atau aliran dengan endapan karena masalah pelumpuran dan
kemacetan.
6.8 Pengaruh Pasang Surut dan Pencegahan Banjir
Secara hidrolik, gorong-gorong lengkung berfungsi dengan kontrol ja-
lan keluar dan pengeluaran melalui gorong-gorong dapat dihitung dengan Daerah-daerah yang dikeringkan dengan gorong-gorong akan mudah
prosedur yang digunakan untuk gorong-gorong konvensional. Pengeluar- terpengaruh oleh air pasang dan banjir, sehingga pintu air diperlukan un-
an.ini biasanya diabaikan karena kecepatan aliran yang rendah, dan ko- tuk mencegah aliran balik (Bagian 6. l). Tanah, Iumpur, kotoran atau es
efisiennya dapat dilihat dalam Acuan 13. rnengharuskan pintu ini dirawat agar tetap berfungsi. Penurunan keting-
gian air karena bekerjanya daun pintu dapat dihitung dengan mengguna-
6.6 Pelurusan Tak Beraturan kan koefisien penurunan permukaan air.
Pada beberapa tempat, dapat dlbuatkan lengkungan gabungan, baik 7.0 GORONG-GORONG SERBA GUNA
dalam perencanaan atau gambarannya, dalam penyatuan gorong-gorong.
Bila penyatuan tak beraturan dianjurkan atau diinginkan, lengkungan- Gorong-gorong selain untuk tujuan pengeringan juga sering digunakan
nya hendaknya gradual dan sama yang sesuai dengan kondisi medan- Per- untuk keperluan lain. Untuk berbagai kegunaan itu ada keuntungan b;a-
ubahan pelurusan dapat dikerjakan dengan lengkungan atau belokan si- yanya, tetapi untuk satu dua tujuan itu kurang memadai. Keuntungan
ku. Jika diperlukan perubahan yang luas, belokan-belokan kecil, umpa- biaya terhadap aneka keperluan itu hendaknya diperhitungkan dengan
manya l5o denganjarak 50 kaki, harus digunakan. Lintasan kotoran dan kemungkinan keuntungan mengenai fasilitas-fasilitas lain.
reruntuhan harus diperhitungkan dengan menghitung sudut, jarak dan
jumlah belokan yang digunakan untuk membuat perubahan guna 7.1 Berbagai Kegunaan
pelurusan. Kadang-kadang baik pula menempatkan berbagai alat-alat untuk ber-
Jika gorong-gorong akan berfungsi dengan kontrol jelas masuk, aliran bagai keperluan di dalam gorong-gorong, terutama jika peninggian, pem-
perhitungan akibat bengkokan tidak termasuk dalam komputasi tinggi boran atau pemotongan jalan raya tidak perlu diadakan berkat lokasi-
air. Jika akan berfungsi dengan kontrol jalan aliran keluar, perhitungan nya. Bidang tanah yang ditempati gorong-gorong biasanya sempit dan
akibat bengkokan akan kecil. Di tempat-tempat yang kritis, perhitungan pcngaruhnya pada kerja hidrolik tidak penting. Pertimbangan mengenai
itu harus teliti dan ditambahkan pada angka-angka biasanya. Koefisien- aneka kegunaan ini hendaknya mencakup kemungkinan aliran banjir dan
nya terdapat pada Acuan 12. kotoran endapan yang membahayakan alat-alat dan kemungkinan kurang-
rrya kapasitas gorong-gorong karena kotoran yang menyumbat. Juga, ge-
6.7 Peronggaan sckan karena tambahnya aliran sering terjadi pada dinding pipa di ujung
Fenomena yang dikenal sebagai peronggaan terjadi sebagai akibat per- aliran hulu dan hilir dalam gorong-gorong. Aneka kegunaan pada umum-
ubahan kecepatan aliran setempat para permukaan air yang tidak ber- nya tidak dianjurkan jika fasilitas-fasilitas tersendiri lainnya dapat
aturan, dan mengurangi tekanan pada batas uap air (vapor) cairan. tliadakan.
Gelembung-gelembung kecil uap air terjadi padatitik tekanan yang teren-
dah dan hanyut turun ke daerah yang bertekanan lebih tinggi sehingga 7.2 Jalan Llntas Ternak dan Margasatwa
lenyap. Ketika gelembung-gelembung yang banyak sekali itu pecah dan Corong-gorong bukan saja berguna bagi pengeringan tetapi juga bagi
lenyap, tekanan setempat yang amat besar itu memancar arah jari-jari kcJrcrluan jalan lintas ternak dan margasatwa. Ukuran Sorong-gorong hen-
roda dengan kecepatan suara, diikuti dengan gelombang bcrtckunttn ne- rllknya ditcntukan oleh kcperluan hidrolik atau kriteria yang disusun
v
120 Pedoman Droinase Jalan RaYa
Perenconaan Hidrolik Gorong-Gorong l2l
untuk akomodasi ternak atau binatang buruan yang akan menggunakan
bangunan itu. Kriteria untuk akomodasi ternak dan margasatwa tidak panjang dan kecuraman maksimum gorong-gorong, tipe bangunan, dan
termasuk dalam buku Pedoman ini. Perlindungan terhadap gerusan pa- penjadwalan bangunan.
da jalan aliran keluar harus dapat menjamin keamanan ternak yang me- Berbagai jenis instalasi gorong-gorong telah dimanfaatkan untuk lin-
laluinya. Sebagaimana umumnya gorong-gorong yang beraneka guna, ke- tasan ikan (17, I8), meliputi:
amanan penggunaannya bagi tujuan keperluannya harus meyakinkan. l.Gorong-gorong Dasar Terbuka:
Gorong-gorong yang disangga oleh pijakan untuk membiarkan adanya
7.3 Akses Tanah dasar sungai kecil alami. Ukuran gorong-gorong harus cukup untuk
Gorong-gorong sering berfungsi sebagai sarana akses tanah dan juga menampung kecepatan aliran alami yang berkecepatan sedang dan fon-
sarana pengeringan, terutama pada jalan raya dengan akses yang terkon- dasinya harus pada batu karang atau bahan yang tahan sapuan (Gam-
trol. Biasanya di daerah di mana tata guna tanah pada kedua belah sisi bar 25).
jalan raya dalam penguasaan umum. Ukuran gorong-gorong pada umum-
nya ditentukan oleh dimensi fisik peralatan atau kendaraan yang meng- 2. Gorong-Gorong yong Amat Besar atqu Tertekan:
gunakan fasilitas itu. Pencegahan terhadap gerusan yang tidak perlu di- Gorong-gorong yang amat besar dengan bagian bawah ditempatkan di
pertimbangkan untuk tegak alasan hidrolik dapat dibuat pada jalan alir- bawah dasar aliran sehingga terdapat banyak kerikil dan terbentuklah
an keluar untuk memudahkan akses pada gorong-gorong. Gorong-gorong semacam dasar sungai alamiah di dalam gorong-gorong (Gambar 26).
yang lebih kecil pada lokasi yang lebih rendah daripada gorong-gorong Terkadang, batu-batu diperlukan untuk menahan kerikil pada
aneka ragam, aneka guna, tindakan pencegahan terhadap potongan alir- tempatnya.
an ke lubang jalan keluar pada gorong-gorong aneka guna diperlukan.
Drainase yang lancar pada ujung gorong-gorong diperlukan bagi peman- 3. Gorong-Gorong dengan Batu-Butuan:
faatan gorong-gorong untuk akses tanah. Banyak konfigurasi batu-batuan terbukti memuaskan. Geometri batu-
batuan seperti pada Gambar 27 digunakan oleh beberapa Negara di Pa-
7.4 Jala,n Lintasan Ikan sifik Barat Laut. Batu-batuan semacam ini tidak begitu memuaskan ha-
silnya bagi lereng yang curam atau aliran yang lebar. Dengan lereng
Pada beberapa tempat, untuk keperluan menampung ikan yang datang
yang curam (2 sampai 5 persen), hanya dapat membuat lintasan pada
dibutuhkan pertimbangan dalam merancang persilangan aliran air. Lo-
kedalaman kira-kira satu kaki di atas permukaan batu-batuan.
kasi jalan-jalan raya baru dikoordinasikan dengan badan-badan Negara
yang mengurus ikan dan margasatwa sedini mungkin sehingga dapat se-
4. Bendungan:
gera diketahui tempat simpangan aliran air dan lintasan ikan. Badan-badan
Bendungan aliran hilir saluran gorong-gorong, yang dibangun begitu
ini biasanya meminta ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi menge- rupa untuk menjaga kedalaman yang diperlukan dalam gorong-gorong,
nai lintasan ikan di segala macam aliran air dan jalan perpindahan ikan
merupakan cara yang paling praktis untuk mempertahankan minimum
yang cocok bagi lingkungan kehidupan ikan. Masalah tentang kriteria lin-
kedalaman air bagi ikan-ikan. (Gambar 28).Bendungan itu harus di-
tasan ikan harus ditinjau di lapangan selagi membangun projek, dan di-
rancang agar dapat menahan aliran banjir, dan ketentuan-ketentuan
bahas bersama badan-badan yang mengajukan permintaan itu. Pada be-
harus dilaksanakan agar ikan dapat melewati bendungan, dan harus
berapa lokasi, perlu dimintakan desain gorong-gorong termasuk penyekat
disesuaikan dengan jenis ikan yang akan melewatinya. Acuan l9 dan
ikan untuk mencegah datangnya ikan-ikan ganas yang akan pindah ke
20 dapat membantu pembuatan desain bendungan dan bagian ben-
danau aliran hulu.
dungan yang dilalui ikan.
Jika ada permintaan mengenai lintasan ikan, pilihan prioritasnya: (a)
relokasi jalan raya untuk menghindari persimpangan, (b) membangun jem-
5. Pengurusan Khusus:
batan, dan (c) membangun gorong-gorong yang memadai.
Pada aliran yang lebar dan dangkal, sebuah lubang saluran dari gorong-
Banyak badan dan dinas perikanan dan margasatwa telah membuat kri-
gorong bersaluran banyak dapat dibuat lebih rendah untuk menampung
teria desain untuk lintasan ikan yang melalui gorong-gorong, yang mcli-
aliran rcndah, atau bendunga.l dapat dibuat pada ujunS aliran hulu de-
puti kecepatan maksimum yang diperbolehkan, kedalaman air rninimum,
ngun bcbcrupu Iubang ssluran untuk lintasan ikan pada aliran rendah.
r22 Pedoman Droinase Jalan RoYa Perenconaan Hidrolik Gorong-Gorong 123

lam saluran irigasi biasanya sempit dari desain hidrolik gorong-gorong


harus dibuat begitu rupa sehingga tanah-tanah yang dapat diairi tetap men-
dapat air bila terjadi penurunan tinggi air dalam gorong-gorong.
Pembangunan gorong-gorong saluran irigasi haruslah dengan jadwal
agar tidak bertentangan dengan musim pengairan, dan harus diawasi de-
ngan teliti untuk mengurangi sampai sekecil-kecilnya kemungkinan en-
dapan yang dapat mengganggu pemasokan air.

o TIDAK KURANG DARI 4


z IIDAK LEBIH DARI 6 o
z
o
Gambar 2s-Gorong-gorong di atas kaki landasan untuk menjaga landasan arus E
o
o
E
alami agar dapat dilalui ikan. q o
o q
z o
z
o
tr o
o E
o o
o o
z o
6 z
z o
z
o 6

GORqTG,GOBONG KOTAK

8 = LEBIH BERSIH GORONG.GORONG

GORONG-GOHONG BUI.AT ATAU LENGKUNG

S = LEBAB POTONGAN
T'-O' DI ATAS LUBANG MASUK

SEMUA PLAT TINGGINYA 1'-0"


rarpl uEHcmear coRoNG-GoRoNG
Gambar 26-Gorong-gorong yang ditempatkan di bawah bagian bawah aliran. 5l
Pelat-pelat digunakan untuk menahan kerikil di tempatnya dan menyediakan alas
aliran untuk lintasan ikan.

Penambahan batu-batuan dalam gorong-gorong untuk memberi jalan


lintasan bagi ikan dapat menyebabkan aliran agak lambat. Perlu diperhi-
tungkan susutnya, tenaga aliran karena olahan air yang disebabkan oleh
Gambar 27-Geometri pelat-pelat yang digunakan dalam goronggorong dan diran-
batu-batuan. Acuan 20 dianjurkan untuk menentukan kekuatan hidrolik cang unluk lintasan ikrn.
gorong-gorong dengan batu-batuan.

9.0 Pf,NGAWASAN TERHADAP KOTORAN


t.O IRIGASI
Pcnumpukan kotoran pada lubang masalah gorong-gorong dapat meng-
Gorong-gorong konvensional dan gorong-gorong lengkung scring di-
akibatkan gangguan di dalam gorong-gorong sehingga tidak dapat ber-
gunakan untuk melancarkan irigasi di bawah jalan raya. Pnpnn hehtrs da-
7
Pedoman Drainase Jalon RaYa Hidrolik Gorong-Gorong
!24 Perencanoon 125

fungsi sebagaimana direncanakan semula. Akibatnya, kerusakan karena kotoran yang disebabkan oleh tata guna tanah yang akan datang;
tergenangnya jalan dan saluran dan peralatan di hulu. (d) Kecepatan aliran air di sekitar jalan masuk gorong-gorong;
Pembuat desain punya tiga pilihan untuk mengatasi masalah kotoran: (e) Kebutuhan Perawatan;
membiarkan kotoran di bagian aliran hulu sebelum mencapai gorong- (0 Tempat yang bisa disediakan untuk tempat penyimpanan alat-alat;
gorong, melewatkan kotoran melalui gorong-gorong, atau menggunakan (e) Perencanaan membuang kotoran; dan
jembatan (22, 23). (h) Taksiran kerusakan karena gesekan kotoran, jika pencegahan ti-
dak diadakan.

Gambar 2t-Bendungan-bendungan aliran turun dan gorong'gorong untuk


memudahkan lintasan ikan.
Gambar 29-Peningkat vertikal pengurangan beban.
Jika kotoran diusahakan supaya tetap ada di hulu aliran sebelum me-
masuki gorong-gorong, maka diperlukan perawatan yang teratur. Jika 9.2 Perawatan
kotoran hendak disalurkan lewat gorong-gorong atau ditahan di lubang
masuk, lubang jalan masuk itu harus diperhitungkan pembuatannya, di- Ketentuan-ketentuan untuk perawatan diperlukan bagi bangunan pe-
buatkan semacam anak tangga yang ditempatkan oleh tinggi di tanggul ngontrol kotoran. Untuk tanggul yang tinggi, sukar pembuatannya. Jika
jalan masuk ke bangunan pengontrol kotoran tidak lancar, tempat un-
(Gambar 29).
Sering lebih sedikit biayanya untuk membuat bangunan pengontrol ko-
tuk peralatan mekanik seperti derek memang diperlukan guna memindah-
toran setelah kotoran menumpuk dan mengganggu, karena masalah ko- kan kotoran tanpa mengganggu lalu-lintas.
toran tidak terjadi pada semua lokasi yang diperkirakan. Banyak perintang kotoran perlu dibersihkan sesudah terjadi semburan
aliran. Standar atau jadwal perawatan harus dipertimbangkan ketika me-
9.1 Desain Bangunan Pengontrol Kotoran nentukan pilihan mengenai bangunan pengontrol kotoran. Jika standar
perawatannya rendah, perencananya harus merancang agar kotoran da-
Desain bangunan pengontrol kotoran harus berdasarkan pengkajian pat melalui gorong-gorong.
yang menyeluruh mengenai masalah kotoran. Di antara'faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan: IO.O UMUR LAYANAN
(a) Jenis kotoran;
Bahan pembuatan gorong-gorong biasanya dipilih yang tahan lama, te-
(b) Banyaknya kotoran;
tapi ada beberapa jenis tanah dan lingkungan air yang gampang meru-
(c) Pergantian yang mungkin terjadi mengenai jcnis dan bunyaknya
sak, sehingga harus diperhitungkan perlunya perawatan selama-lamanya
7
126 Pedoman Drainase Jalon RaYa Perencanaon Hidrolik Gorong-Gorong 127

dan pemilihan bahan ketika merancang gorong-gorong. Kondisi yang perlu


diperhitungkan dalam perawatan gorong-gorong ialah karatan, goresan,
pembekuan dan pencairan. Untuk meningkatkan perawatan terkadang ma-
hal dan jumlah biaya tahunan harus diperhitungkan ketika menyiapkan
desain. Penggantian gorong-gorong secara periodik menjadi alternatif pu-
la. Gorong-gorong di bawah jalan raya dengan laluJintas padat paling
sukar dipindahkan dan mahal biaya perbaikannya, dan harus waspada
terhadap bahaya kerusakan karena lingkungan yang tidak mendukung.
Berbagai kondisi yang mempengaruhi perawatan dapat diperhitungkan
dan biaya perawatan dapat diperkirakan sebelum memilih bahan bangunan
gorong-gorong. Jenis dan tingkat perlindungan yang diperlukan selanjut-
nya dapat ditentukan (24 sampai 30). Cara yang paling dapat diandalkan
oleh perencana bangunan ialah memeriksa gorong-gorong yang sudah ada
di saluran aliran yang sama atau aliran yang sama di daerah yang sama
pula.
Gambar 30-Kerusakan bahan-bahan gorong-gorong karena goresan.
10.1 Goresan
Kerusakan karena goresan adalah erosi pada bahan-bahan gorong-
gorong karena tekanan beban yang dibawa oleh aliran (Gambar 30).
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi dan
lamanya aliran yang membawa benda-benda yang dapat menggores,.si*
fat dan volume dasar gorong-gorong, dan daya tahan bahan-bahan
gorong-gorong terhadap goresan.
Pada beberapa tempat gorong-gorong dapat dilindungi dari goresan de-
ngan menggunakan bangunan pengontrol kotoran untuk memindahkan
endapan yang mudah menggores dari aliran (Bagian 9.2).
Lapisan untuk menahan goresan dapat dibuatkan dengan bahan-bahan
yang menebalkan dinding bangunan sebelah dalam. Pada gorong-gorong
logam, pelapis untuk menebalkannya logam atau beton pada dinding ba-
ngunan sebelah dalam. Untuk gorong-gorong logam lapisannya terdiri dari
tambahan logam yang lebih kuat dan tahan lama.
Jika lubang gorong-gorong pernah tergores-gores atau diperkirakan
akan terkena goresan yang parah, harus diperkuat dengan pelat-pelat lo- Gambar 31-Perangkat ujung aliran hilir untuk mencegah goresan.
gam atau rel-rel yang membujur di dasar gorong-gorong (Gambar 3l)'

10.2 Karatan Air yang mengandung garam karatan pada baja, dan tergahtung pada
konsentrasi garam, dapat mengaratkan aluminium pula meski berdasar
Kondisi lingkungan yang biasanya dianggap mempercepat terjadinya pengalaman, gorong-gorong aluminium tahan terhadap ancaman karat-
karatan pada pipa gorong-gorong logam adalah kondisi asam (acidic) an. Aluminium janganlah digunakan dalam lingkungan alkalin, atau di
dan alkalin di dalam tanah dan air serta konduktivitas listrik pada mana logam lain seperti besi atau tembaga digunakan bersama. Penggu-
tanah. Selain itu juga faktor frekuensi dan lamanya aliran yang memba- naan logam di dacrah lingkungan mana juga kurang baik jika terdapat
wa benda-benda hanyutan sehingga menggores-gores atau memasukkan bayak kotoran organis. Iletoo lantbat laun n'sak jika terkena klorida, sul-
lapisan pelindung. I'at dan gurarn nragncsium. l)enthasahan dan pcngeringan air laut yang
7

128 Pedoman Drainase Jalan RaYa PerenconaanHidrolikGorong-Gorong 129

berganti-ganti juga merusakkan beton. Umumnya, bahan-bhan gorong- 12.0 DOKUMENTASI DESAIN
gorong yang akan terkena air laut membutuhkan pelindung agar tahan
lama. Data desain hendaknya dikumpulkan dan tersusun rapi untuk keper-
luan rujukan di kemudian hari. Jumlah dan rincian dokumentasi untuk
Tambang batu bara dan beberapa tambang tertentu lainnya dapat meng-
setiap gorong-gorong harus juga meliputi risiko dan bangunannya. Tin-
hasilkan unsur-unsur pembetuk asam yang dapat membuat bahan-bahan
jauan pasca konstruksi mengenai data dan dokumentasi diperlukan atas
gorong-gorong jadi karatan. Tanah liat, baja tak berkarat dan serat bitu-
alasan sebagai berikut:
min baik sekali digunakan pada lingkungan yang berasam sebagai bahan
pelapis. Ujung-ujung serat bitumin harus dilindungi karena ada petun- l.
Keadaan bangunan setelah periode tertentu sangat berguna dalam
juk bahwa pengelupasan terjadi bila terkena sinar matahari secara menilai penentuan desain, prosedur dan keabsahan asumsi desain;
langsung.
2. Jika terjadi kerusakan, faktor-faktor penyebabnya dapat diketahui
Air alkalin dan tanah yang mengandung sulfat-sulfat karbonat cepat dalam membuat desain bangunan penggantinya;
menyebabkan kerusakan pada gorong-gorong beton. Kerusakan ini da-
3. Sumber informasi, jika bangunannya diganti, diperluas atau
pat diperlambat dengan penggunaan Jenis V dan semen aluminat kalsium diperbaiki;
atau beton yang mengandung semen lebih banyak.
4. Sumber informasi untuk desain bangunan lain di daerah itu;
Perlindungan terhadap gorong-gorong logam terhadap ancaman karat- 5. Sumber informasi jika terjadi perkara hukum.
an biasanya dengan pelapisan bitumin atau asbestos. Tetapi penggunaan-
nya belum merata. Beberapa negara berkesimpulan bahwa pelapisan se- 12.1 Kompilasi Data
macam itu tidak efektif dalam hal pembiayaan. Asbestos yang terkan- Data dapat dihimpun dengan berbagai cara dan hendaknya mencakup
dung dalam logam tampaknya lebih dapat bertahan terhadap ancaman hal-hal berikut:
kerusakan. Pelapisan bitumin tidak begitu berhasil menahan perusakan l. Kopi semua surat yang bersangkutan;
dari lingkungan karena kurang berpadu dengan logam. Semua pelapisan 2. Topografi daerah;
dengan bitumin tidak kuat menahan tumpahan minyak tanah dan jilat- 3. Peta daerah drainase;
an api. 4. Alur aliran dan penampang;
Pelapisan thermoplastik pada gorong-gorong logam yang bergelombang 5. Dokumentasi tinggi air;
haruslah sama tebalnya, sehingga dapat mengurangi kerusakan daripada 6. Informasi mengenai bangunan yang ada di daerah itu;
pelapisan dengan bitumin di lingkungan yang memudahkan karatan. 7. Komputasi desain hidrologi;
8. Perhitungan desain hidrologi dan kurva prestasi gorong-gorong;
11.0 KEAMANAN 9. Penyelidikan mengenai fondasi;
Jaminan keamanan yang utama bagi lalu-lintas di atas gorong-gorong 10. Rencana bangunan; dan
yang dirancang secara hidrolik akan dipenuhi oleh bangunan yang kuat ll. Analisis ekonomi tentang pemilihan bangunan.
dan dapat menahan banjir serta kerusakan jalan raya. Penting kiranya
memperhitungkan dan memilih letak gorong-gorong agar dapat mengu- 12.2 Penyimpanan Catatan
rangi bahaya dari goncangan jalan raya sampai sekecil-kecilnya. Ketentuan harus dibuat untuk menyimpan desain gorong-gorong sam-
Ujung gorong-gorong sedapat mungkin ditempatkan di luar tanah urug- pai jalan raya dibangun atau gorong-gorong itu dipindah. Catatan harus
an baru, ttan harus aman terhadap goncangan laluJintas dengan mem- disimpan dalam dokumentasi desain atau pada mikrofilm, dan harus se-
buat jeruji yang melintang. Kapasitas hidrolik jeruji dan kemampuannya gera tersedia jika diperlukan untuk rujukan atau tinjauan.
menapis kotoran arus diperhitungkan sebelum menentukan pembuatan
ujung gorong-gorong dan keamanan lalu-lintas (31, 32, 23). I3.O PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERHUBUNGAN DE.
Jika penggunaan jeruji pada lokasi ujung gorong-gorong tidak memung- NGAN BANGUNAN
kinkan, harus dibuatkan rel pengaman.
Pcmasangan atau konstruksi, pembuatan dasar dan penangguhan ada-
lah sama pcntingnya dengan desain hidrolik dan struktural. Lagi pula,
ada faktor-fsktor hidrolik yang harur dipertimbangkan oleh insinyur
Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong l3l
130 Pedoman Droinase Jalan RaYo

wa semua struktur memerlukan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan


- bangunan.
secara berkala. Bila mungkin, beberapa peraiatan harus disediakan un-
tuk keperluan jalan masuk bagi personel dan peralatan ke dalam bangunan
13.1 Verifikasi Rencana guna memudahkan pekerjaan ini. Gorong-gorong harus mudah dan da-
Rencana harus diperiksa untuk memeriksa bahwa kondisi lahan tidak pat diperbaiki, serta selalu bersih (35).
berubah sejak saat survei lokasi sampai saat pembangunan. Perubahan Personel perawatan hendaknya menasihati insinyur desain mengenai lo-
dalam desain gorong-gorong diperlukan kalau ada perbedaan antara sur- kasi gorong-gorong yang memerlukan perawatan setiap tahun. Mungkin
vei lokasi dan survei konstruksi dalam konsultasi dengan insinyur desain. perawatan tidak perlu bagi integritas strukturnya, atau sesuatu masalah
Beberapa perubahan dapat mempengaruhi hidrologi di lahan atau pres- bisa timbul yang harus diatasi dengan perubahan desain.
tasi hidrolik gorong-gorong yang dirancang untuk lokasi itu.
Perubahan dalam tata guna tanah pada batas air pada hutan atau ur- 14.1 Pemeriksaan Perawatan
banisasi, dapat mengubah hidrologi daerah itu dan perhitungan menge-
Kerusakan gorong-gorong selain dapat menimbulkan kerugian juga ma-
nai kotoran yang dipergunakan dalam desain. Pembangunan di dekat dae-
hal biaya perbaikannya. Perencanaan yang menyeluruh mengenai per-
rah itu dapat mengubah perhitungan risiko kerusakan dalam desain.
baikan gorong-gorong agar rapi dan dapat berfungsi sebagaimana mesti-
Perubahan dalam penjajaran dan batas aliran dapat mengakibatkan per-
nya akan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan, sehingga pem-
bedaan kondisi aliran daripada yang disiapkan dalam desain. Perubahan
biayaannya efektif. Program itu meliputi pemeriksaan berkala dan pe-
dalam kapasitas meningkatnya ketinggian air dan kecepatan keluar dari rneriksaan tambahan sesudah terjadi banjir. Kondisi yang memerlukan
gorong-gorong memerlukan pertimbangan dalam jenis gorong-gorong,
perubahan harus segera diberitahukan kepada insinyur hidrolik agar
ukurannya, dan bentuknya, serta perlunya perlindungan terhadap gesekan
diperbaiki.
pada jalan aliran ke luar.
14.2 Cztatan Banjir
13.2 Pengawasan Erosi Temporer
Pemeriksaan terhadap gorong-gorong harus dilakukan selagi dan sete-
Dalam pembangunan, harus hati-hati untuk memperkecil bahaya erosi
lah banjir untuk memeriksa fungsi gorong-gorong dan mencatat keting-
pada lubang masuk dan lubang keluar gorong-gorong, serta situasi di da-
gian air. Kondisi yang memerlukan perbaikan perawatan harus dicatat,
lam gorong-gorong. Pengendapan lumpur dan bendungan secara tempo-
termasuk tumpukan kotoran, lumpur, erosi, pipa-pipa aliran, gesekan,
rer harus diperhitungkan kemungkinannya di lubang masuk dan keluar.
dan kerusakan bangunan. Informasi mengenai kondisi yang memerlukan
Metode penanggulangan erosi secara temporer di bahas dalam Volume perubahan desain atau konstruksi, atau banjir yang luar bisa, harus dise-
III berjudul "Pedoman untuk Pengawasan Erosi dan Pengendapan da- rahkan kepada bagian desain hidrolik.
lam Pembangunan Jalan Raya" dan Acuan 34.
14.3 Rekonstruksi dan Perbaikan
13.3 Konstruksi dan Dokumentasi
Pemeriksaan perawatan sering melihat kondisi yang memerlukan per-
Catatan-catatan mengenai konstruksi setiap instalasi gorong-gorong ha-
baikan besar, struktur perlengkapan gorong-gorong, perhamburan tena-
rus disimpan. Lokasi terakhir dan lereng gorong-gorong harus dicatat.
ga, pencegah gesekan, dan terkadang perlu pembangunan kembali. Per-
Informasi ini berguna untuk menghitung kemampuan instalasi secara baikan berbagai jenis gangguan dan kerusakan dibahas dalam Acuan 35.
keseluruhan.
Perbaikan besar dan mahal, konstruksi dan rekonstruksi harus dikoor-
Personel konstruksi dianjurkan agar menjelaskan kepada desainer me-
dinasikan dengan bagian desain hidrolik. Hal ini penting sekali jika kon-
ngenai sesuatu kesulitan yang ditemui dan memberi saran agar memper-
disinya berubah dari semula ketika merancang gorong-gorong yang ber-
baiki desain nanti. sangkutan. Urbanisasi atau perubahan lain pada batas air, penyaluran
ruliran, kolom pengontrol banjir, atau berbagai perubahan lain yang mem-
14.0 PERTIMBANGAN PERAWATAN YANG BERHUBUNGAN pcngaruhi hidrologi kiranya memerlukan penilaian kembali mengenai je-
DENGAN HIDROLIK
rris dan ukuran gorong-gorong. Perubahan fisik lahan dan aliran, seperti
Desain 8oron8-gorong haruslah dipersiapkan dengan kesndurun bah- ;rcningkutan stBu penurunan, kiranya lcbih baik merekonstruksi daripa-
7

132 Pedoman Droinose Jalon RciYa Perenconaon Hidrolik Gorong-Gorong 133

da membuat perbaikan atau perubahan. ond Controlling Erogion at Culvert Outlets, Miscellaneous Paper H-72-5,
Penggantian peralatan harus dikoordinasikan dengan desain karena ke- U.S. Army Waterways Experiment Station, Vicksburg, Mississippi, 1972,
mungkinan revisi geometri struktur dan ukurannya. Kerusakan gorong- hlm.42.
gorong yang tidak memadai, atau sebab-sebab yang tidak ada hubungan- (/0) Bohan, J. P., Erosion dan Riprap Requirements at Culvert and
nya dengan cukup tidaknya hidrolik misalnya pipa-pipa aliran, gesekan, Storrn-Drain Afibts, Miscellaneous Paper H-70-2, U.S. Army Waterways
karatan, goresan, fondasi yang tidak memadai dan luapan. Untuk itu, Experiment Station, Vicksburg, Mississippi, 1970, hlm. 54.
genangan air di jalan atau kerusakan gorong-gorong memerlukan peng- (//) Schilling, M. C. Culvert Outlet Protection Design: Computer Pro-
gantian dengan gorong-gorong yang lebih besar, perubahan geometri lu- gram Doc.umentation. Wyoming State Department of Highway Ad-
bang masuk, kewaspadaan terhadap kerUsakan karena sebab-sebab lain, ministration. Available from the National Technical Information Service,
atau penggantian gorong-gorong yang berukuran sama memang Springfield, Virginia 22151, 1974, hlm. 243.
diperlukan. (12) Edgerton, Roy C., Culvert Inlet Failures-A Case History, Highway
Research Board Bulletin 286, Drainage Structures, Design and Perfor-
15.0 DAFTAR ACI.JAN mance, 1960. Publication 856. Washington, D:C. 1961, hlm. 31.
(13) Bureau of Reclamation, U.S. Department of Interior, Design of
(/) Herr, L. A. Hydraulic Chorts for the Selection of Highway Culverts. Small Dams, U.S. Covernment Printing Office, Washington,D.C. 1973,
Hydraulic Engineering Circular No. 5, Federal Highway Administration, hlm. 816.
U.S. Government Printing Office, Washington, D.C. 1965, hlm. 54. (14) Chow, Y.T., Open Channel Hydroulics, McGraw-Hill, 1970, hlm.
(2) Herr, L. A. Bossy, H. G.; Capocity Chartsfor the Hydraulic Design 512-5t6.
of Highway Culverts, Hydraulic Engineering Circular No. 10, Federal (/5) Behlke, C. E. Pritchett, H. D., The Design of Supercritical Flow
Highway Administration, Office of Engineering, Washington, D.C., 1965 Channel Junctions, Highway Research Record Number 123, Highway
hlm. 90. Research Board, Washington, D.C. 1966, hlm. 17-35.
(3) Harrison, L. J. Morris, J.L.Normann,J. M. dan Johnson, F. L. (/6) Rouse, H., Engineeing Hydraulics, John Wiley & Sons, Inc. , 1949,
Hydraulic Design of Improved Inlets for Culverts, Hydraulic Engineer- hlm. 29.
ing Circular No. 13, Federal Highway Administration, U.S. Government (17) Kay, A. R., Lewis, R. B., Possage of Anadromous Fish Thru
Printing Office, Washington, D.C. 1972, hlm. 150. Highway Drainage Structares, Research Report 629110, State of Califor-
(y') Normann, J. M. Bossy, H. G., Hydraulic Flow Resistance Factors nia, Department of Public Works, Division of Highways,l9TO, hlm. 15.
for Corrugoted Metol Conduits, Federal Highway Administration, U.S. (18) McClellan, T. J. Fish Passage Through Highway Culverts, U.S.
Government Printing Office, 1970, hlm. 48. Department of Transportation, Federal Highway Administration, Region
(J) Simons, D. B., Stevens, M. A., Watts, F. J. Flood Protection at 10, Portland, Oregon, 1970.
culvert outlets, Report No. cER-69-70DBS-MAS-FJWA, Colorado State (l9)'Clay, C. H., Design of Fishwoys and Other Fish Focilities, Queen's
University, Ft. Collins, Colorado and Wyoming State Highway Depart- Printer, Ottawa, Canada, 1961.
ment, Cheyenne, Wyoming, 1970, hlm. 218. (20) Watts, F . I . Design of Culvert Fishways, W ater Resources Research
(6) Highway Research Board, Design of Culverts, Energy Dissipators Institute, University of Idaho, Moscow, Idaho, 1974, hlm. 62.
and Filter Systems, Highway Research Record Number 373, I Reports, (2/) Normann, J. M., Hydroulics Aspects of Fish-Ladder Balfles in Box
Highway Research Board, Washington, D.C., 1971, hlm. l-73. Culverts, U.S. Department of Tmnsportation, Federal Highway Ad-
(7) Chang, F. M., dan Karim, Nl. Erosion Protection for the Outlet ministration, Office of Engineering, Washington, D.C., 1974, hlm, 29.
oJ Small and Medium Culverts, South Dakota State University, Brook- (22) State of California, Calilornia Culyert Practice,2nd Edition, State
ings, South Dakota, and South Dakota Department of Highways, Pierre, of California, Department of Public Works, Division of Highways, hlm.
South Dakota, 1910, hlm. 52. I19.
(8) American Society of Civil Engineers, Symposium of Stilling Basins (2J) Rcihscn, G., Harrison,L. J., Debrb Control Structures, Hydraulic
and Energt Dissipolors, Journal of the Hydraulics Division, Proceedings Engineering Circular No. 9, U.S. Department of Transportation Federal
Symposium Series No. 5, 1961, 8 Papers, dengan Diskusi, Highway Administration, U.S. Government Printing Officc, Washin4on,
(9) Fletcher, B. P., Grace, Jr., J. L. Practical Gurtoncetor Esllmaling D.C., 1971. hlm. 38.
r
Jolun RaYq
l3O Pedomsn Drainose
(24)lJavilarrd, J. E., Bellair, P.J., dan Morrell, Y.D., Durability of
Corrugated Metal Culverts. Highway Research Report Number 242'
Highway Research Board, Washington, D.C., 1968, hlm. 4l-66.
(25)Beaton, J. L. Stratfull, R. F., Field Test for Estimating Service'
Life of Corrugated Metal Pipe, Highways Research Board Proceedings,
Volume 41, 1962, hlm. 255-272.
(26) Berg, Y. E. Culvert Performance Evoluation, Washington State
Highway Commission, Department of Highways, 1965.
(22) Nordin, E. P., Stratfull, R. F., A Preliminary Study of Aluminum
as a Culvert Moterial, Highway Research Record No. 95, Highway
Research Board, Washington, D.C., 1965, hlm. l-70.
(28) Lowe, T.A., Koeph, A. H., Corrosion Performance of Aluminum
Culvert, Highway Research Record No. 56, 1964, hlm. 98-115.
(29) Peterson, D. E. Evaluation of Aluminum Alloy for Use in Utoh's
Highways, Utah State Department of Highways, 1973, hlm. 43.
(30) Braley, S. A., Acid Drainagefrom Coal Mines, Trans. AIME, (Mi-
ning Branch, Volume 190, 1951, t$m. 703-707.
/31) Highway Research Board, Traffic-Sofe and Hydraulically Efficient
Drainage Structures, NCHRP Synthesis Report No. 3, Highway Research
Board, Washington, D. C., 1969, hlm. 38.
(32) Federal Highway Administration, Handbook of Highway Safety
Design and Operating Practices, U.S. Department of Transportation
BAB V
Federal Highway Administration, 1973, hlm. I12.
(33) AASHTO, Highway Design and Operational Practice Reloted to
Highway Ssfety,2nd Edition, American Association of State Highway
and Transportation Officials, Washington, D.C. 1974.
(Jd) Dunkley, C. L., Suggestionsfor Temporary Erosion and Siltation
Control Measures, U.S. Department of Transportation, Federal Highway
Administration, Office of Engineering, Washington, D.C. 1973, hlm. z[0.
(35) AASIITO, An Informationol Guide for Physicol Maintenance,
American Association of State Highway and Transportation Officials,
Washington, D.C., 1971, hlm. 52.
1

Doftar Isi 137

4.2.2 Hak Atas Air 162


4.2.2.1 Doktrin Pemilikan Tunggal 163
4.2.2.2 Doktrin Pendaulatan Terdahulu 163
DAFTAR ISI 4.2.3 Kendali Banjir, Drainase dan Distrik Irigasi r64
4.2.4 Hukum Drainase Pertanian t65
l) \ Hukum Lingkungan 165

5.0 HUKUM LOKAL 166


1.0 PENDAHULUAN 138 5.1 Ordonansi Lokal 166
5.2 Undang-Undang Perlindungan Bencana
2.0 HUKUM SECARA UMUM t40 Tahun 1973 167

3.0 HUKUM FEDERAL 140 6.0 PENGADUAN DRAINASE UMUM t67


3.1 Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional 142 6.1 Pembelokan (Diversi) 168
3.2 Asuransi Banjir r44 6.2 Pengumpulan dan Konsentrasi 168
3.3 Air yang Dapat Dilayari 144 6.3 Penambahan 169
3.4 Ikan dan Satwa Liar 147 6.4 Hambatan 169
3.5 Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Valley 6.5 Erosi dan Sedimentasi 170
Authority) 148 6.6 Pelanggaran Air Tanah t7t
3,6 Pengelolaan Kawasan Pantai 149
3.7 Order Eksekutif 150 7.0 PENYELESAIAN LEGAL t7t
7.1 Kutukan Terbalik t72
4.0 HUKUM NEGARA BAGIAN 152 7.2 Amanat 172
4.1 Hukum Umum 152 7.3 Tuntutan Legislatif 172
4.1.1 Klasifikasi Air ts2 7.4 Tuntutan Ganti-Rugi Ketidakadilan t73
4.l.l.l Air Permukaan 153 7.5 Santunan Ganti-Rugi dari Badan Jalan Raya Negara
4.1.1.2 Aris Arus 153 Bagian 174
4.1.1.3 Air Banjir 154
4.1.1.4 Air Tanah 154 8.0 KETERLIBATAN INSINYUR HIDROLIK 176
4.1.2 Peraturan dan Penggunaan Air Permukaan 155 8.1 Pertimbangan Perencanaan dan Lokasi 176
4.1.2.1 Peraturan Hukum Sipil (Peraturan 8.2 Pertimbangan Rancangan 177
Drainase Nasional) 155 8.2.1 Dokumentasi 177
4.1.2.2 Penerapan Peraturan tlukum Sipil 156 8.2.2 Santunan Insinyur 178
4.1.2.3 Doktrin Musuh Bersama 157 8.3 Hubungan dengan Staf Legal 178
4.1.2.4 Penerapan Doktrin Musuh Bersama ' l5'l 8.4 Kesaksian Rekayasa t79
4.1.2.5 Peraturan Pelaksanaan yang Wajar 158 8.5 Negosiasi 180
4.1 .2.6 Penerapan Peraturan Pelaksanaan 8.6 Insinyur Sebagai Saksi Mata 180
yang Wajar 158 8.6.1 Testimoni Rekayasa 180
4. 1.3 Peraturan Air Arus 159 8.6.2 Sikap Sebagai Saksi Mata l8l
4.1.4 Peraturan Air Banjir 160 tt.7 Sikap Seorang Insinyur Terhadap Golongan Lawan 183
4.1.5 Peraturan Air Tanah l6l
4.2 Hukum Statuta t62 9.0 I)NFTAR ACUAN t83
4.2.1 Domain Istimewa 162 I0.O KoSA KA'I'A 184

136
Aspek Hukum Drainase Jalan Raya 139

4. Hukum drainase juga sedang mengalami perubahan, dengan hasil di


mana standar yang lebih luwes yang akan tergantung pada suasana
ASPEK HUKUM DRAINASE peristiwa tertentu.
Selanjutnya, suatu pengertian hukum drainase terpakai belum ditekan-
JATAN RAYA kan secara memadai sebagai kualifikasi seorang insinyur yang bertang-
gung jawab akan perencanaan, rancangan, pembangunan, operasi dan
perbaikan sarana drainase. Pedoman ini ditulis oleh para insinyur untuk
memberikan informasi dan pengarahan akan peran insinyur hidrolik da-
lam aspek legal drainase jalan raya. Walaupun ditulis dari pandangan in-
1.0 PENDAHULUAN sinyur perencana, pedoman ini akan berguna pula bagi insinyur perbaikan
yang harus bertindak untuk menangani masalah yang ada. Walaupun de-
Pengacara yang bekerja dengan insinyur jalan raya mengenai masalah
drainase dapat memahami kekecewaan insinyur bahwa peraturan- mikian hendaknya tidak diperlakukan sebagai buku pegangan (manuaf
peraturan legal khusus tidak tersedia untuk digunakan sebagai pedoman yang menjadi dasar nasihat legal atau untuk membuat keputusan legal.
dalam pekerjaannya. Tugas insinyur umumnya mencakup penerapan prin- .lenis hukum dan peraturan drainase yang dapat diterapkan pada sarana
sip yang ditemukan dalam hukum matematika dan fisika dari alam. Se- lalan raya dan jenis tuntutan drainase yang umum berhubungan dengan
jalan raya dibahas, dan keterlibatan insinyur hidrolik dalam bidang le-
baliknya, hukum drainase berusaha melawan keseimbangan antara hal-
gal diuraikan secara umum. Ini bukan rangkuman dari semua hukum drai-
hal yang sering bertentangan dari pemilik-pemilik harta benda di sekeli-
nase yang ada, dan situasi peristiwa tidak digunakan. Lebih tegas lagi,
lingnya. Umumnya, hukum memahami bahwa si pemilik melakukan hak
guna tanahnya dengan wajar tanpa tanggung jawab, walaupun hal ini pedoman ini bukan dimaksudkan sebagai pengganti bantuan legal.
mungkin mempengaruhi tanah di sekelilingnya. Namun, penggunaan ter- Salah satu tujuan utama dari pedoman ini adalah untuk meningkatkan
perhatian pada hukum, terminologi, peraturan dan aplikasi drainase di
tentu lainnya mungkin bertahan sebagai gangguan yang tidak wajar, mem-
mana para insinyur akan tergerak untuk mempelajari literatur yang ada
berikan hak kepada golongan yang terluka akan kerusakan-kerusakan dan
pengurangan dari gangguan. Masalah drainase jalan raya bertambah de- dan menjadi lebih terampil untuk menangani aspek drainase jalan raya ini.
ngan bertambahnya perkembangan tanah, termasuk pembangunan jalan Perlu ditekankan di sini, bahwa kecuali kalau keadaannya lain, seorang
raya, dan ada kemungkinan akan lebih beragam dan menyusahkan kare- insinyur hendaknya tidak berusaha menanyakan hukum tanpa pertolongan
na pemilik harta benda tersebut menjadi semakin yakin bahwa tersedia bantuan hukum. Hukum air di Amerika Serikat berada dalam keadaan
penilaian kembali legal. kacau sehingga sangat sukar bagi pengacara yang telah berpengalaman
Tujuan dari pedoman drainase jalan raya ini adalah untuk menekan- dalam hukum untuk menyelesaikan beberapa masalahnya. Dalam seba-
gian besar daerah hukum, hukum tidak hitam atau putih tetapi kenya-
kan pentingnya aspek legal dari drainase jalan raya. Walaupun hukum
drainase berubah-ubah dari Negara Bagian satu ke lainnya, dan kesim- taannya kelabu, dan ahli bantuan hukum perlu untuk menentukan da-
pulan yang tepat mengenai tanggung jawab dalam Negara Bagian satu lam bayangan kelabu yang mana keadaan tersebut berada. Tujuan lain
'mungkin tidak benar di Negara Bagian yang lain, namun dapat dibuat pedoman ini adalah untuk memberi kesan pada para insinyur akan pen-
hal-hal yang umum seperti berikut: tingnya memupuk cukup perhatian dalam aspek legal drainase jalan raya
dan cukup pengetahuan tentang subjek yang akan lebih mengenali ke-
l. Tujuan dalam merancang drainase jalan raya hendaknya sedapat adaannya yang meyakinkan nasihat dari bantuan hukum.
mungkin melestarikan drainase alami. f)alanr nrerrangani hukum air, para insinyur hendaknya mengenali bah-
2. Pengadilan memandang dengan perhatian terhadap kerusakan yang wa Negara Ragian umumnya bertahan pada standar lebih tinggi daripa-
menyengsarakan, yang secara wajar dapat dihindarkan, bahkan wa- da penduduk pribadi. Hal ini benar walaupun Negara Bagian akan me-
laupun beberapa perubahan aliran secara legal diperbolehkan. nikmati hak dan kewajiban yang sama, dan tidak ada hukum yang me-
3. Hukum dasar yang berkaitan dengan tanggung jawab kesatuan pe- ngatakan bahwa Negara Bagian akan diperlakukan berbeda.
merintah sedang mengalami perubahan radikal, dengan kccenderungan llanyak terbitan tentanS aspek lcgal drainase dan hukum air, termasuk
naiknya tanggunS jawab pemerintah. ynng menyangkut hukunt drainuse dan badan jalan raya di Ncgara Ba-
I18
140 Pedoman Droinase Jalan RaYa Aspek Hukum Drainase Jolon Roya l4l
I

gian tertentu. Terbitan sangat membantu di Negara Bagian di mana ditu- ;


i
sikap pemerintah atau organisasi departernen eksekutif, yang mempunyai
lis; namun, informasi seperti itu dapat diterapkan pula untuk Negara Ba- :
makna yang lebih luas. Executive Order tidak pernah ditentukan oleh hu-
gian lain. Beberapa acuan didaftar dalam Bagian 9.0 dari pedoman ini. i kum atau regulasi. Dalam arti yang umum, setiap Undang-undang Presi-
den yang memberi wewenang atau mengarahkan bahwa undang-undang
2.0 HUKUM SECARA UMI.]M harus dilakukan merupakan suatu order eksekutif, tetapi ada perbedaan
Peringkat menurun dari supremasi hukum adalah Federal, Negara Ba- keabsahan pendapat mengenai paper yang harus dimasukkan dalam kla-
gian, dan lokal, kecuali seperti yang diberikan dalam statuta tingkat ter- sifikasi tersebut.
tinggi pemerintahan, tingkat tertinggi tidak terikat oleh hukum, peraturan Mulai Juni 1938, Executive Order diterbitkan oleh Office of the Fede-
atau regulasi tingkat lebih rendah. Banyak hukum dari suatu tingkat pe- rol Register dalam lampiran ke Title 3 dari Code of Federal Regulotions
merintahan dilewati untuk memungkinkan tingkat tersebut menuntut atau (CFR). Executive Order No. 10006, 9 Oktober 1948, mensyaratkan pe-
menerapkan provisi hukum dari tingkat lebih tinggi berikutnya. Namun nerbitan semua Proklamasi Presiden dan Executive Order dalam Federol
dalam beberapa hal, tingkat pemerintahan lebih rendah dimungkinkan Register.
untuk menerbitkan hukum, peraturan atau regulasi yang akan memerlu- Semua regulasi yang masih berlaku diterbitkan dalam bentuk kode da-
kan aksi yang tidak wajar atau bahkan ilegal dari tingkat lebih tinggi. lam CFR paling tidak setiap tahun. CFR tidak seinklusif Federal Regis-
Contohnya adalah suatu ordonansi lokal memerlukan pengeluaran dana terkarena isinya hanya regulasi penerapan umum yang berlaku sekarang.
Negara Bagian untuk maksud yang tidak tepat. Persyaratan izin Negara Tidak seperti Federol Register, di dalamnya tidak dimuat peraturan se-
Bagian merupakan contoh supremasi hukum. Badan-badan Federal tidak mentara, pernyataan atau peraturan kebijakan atau penafsiran.
memperkuat izin yang diberikan oleh badan-badan Negara Bagian, ke- Hukum Federal tidak khusus menyinggung drainase, tetapi banyak hu-
cuali kalau disyaratkan oleh hukum Federal. kum yang mempunyai implikasi yang berkaitan dengan rancangan drai-
Banyak pertanyaan yang berkaitan dengan pertikaian hukum dari ting- nase. Termasuk di dalamnya hukum-hukum mengenai asuransi banjir cian
kat pemerintahpn yang berbeda menyangkut penafsiran konstitusional dan pembangunan di daerah rawan banjir, pelayaran dan pembangunan da-
harus diselbsaikan kasus demi kasus. Pertikaian demikian harus disam- lam air yang dilayari, perlindungan lingkungan kendali pencemaran air,
paikan kepada bantuan hukum dari badan jalan raya sebelum tindak lanjut perlindungan ikan dan satwa liar, dan pengelolaan zona pantai. Badan
diambil. Federal memformulasikan dan menerbitkan peraturan-peraturan pelak-
sanaan hukum-hukum ini, dan insinyur hidrolik harus berusaha selalu
3.0 HUKUM FEDERAL mengikuti regulasi usulan dan akhir.
Beberapa hukum federal yang lebih menonjol berkaitan dengan drai-
Hukum Federal terdiri atas Konstitusi Amerika Serikat, Undang-undang
nase jilan raya dituliskan di bawah ini dengan penjelasan singkat bidang
Kongres, regulasi yang diterbitkan badan pemerintah untuk pelaksanaan
masing-masing.
undang-undang ini, Executive Order yangditerbitkan oleh Presiden, dan
hukum per kasus. Undang-undang Kongres diterbitkan segera mengikuti l. Department of Tronsportation Act (80 Stat.94l,49U.S.C.165l et seq).
penerbitan dalam bentuk hukum sisipan (slip law), dan dikumpulkan pa- Undang-undang ini ditetapkan Departemen Transportasi dan ielan-
da setiap sidang Kongres dan diterbitkan dalam united states statutes jutnya mengatur kekuatan, tugas dan tanggung jawab untuk mene-
at Lorge. tapkan, mengkoordinasikan, dan memelihara administrasi efektif dari
Federal Register, yang diterbitkan harian, memberikan suatu sistem uni- program transportasi Pemerintah Federal.
form untuk membuat regulasi dan catatan Executive order Presiden, re- 2. Federal-aid Highway Acts (23 U.S.C. l0l et seq).
gulasi dan dokumen badan Federal dapat diterapkan dan berpengaruh Undang-undang Jalan Ray.r bantuan-Federal ini ditujukan untuk ad-
legal secara umum, dokumen diterbitkan oleh Undang-undang Kongres ministrasi Program Jalan Raya bantuan-Federal. Proyek bantuan-
dan dokumen badan Federal lain yang diperlukan umum diterbitkan da- Federal yang diusulkan harus memenuhi keperluan dan kondisi lalu-
lam Federal Register. Iintas yang ada dan kemungkinannya di kemudian hari dengan cara
Executive Order mempunyai cakupan yang luas, berkisar dari perjan- yang baik untuk keamanan, daya tahan dan ekonomi pemeliharaan,
jian perorangan sampai penguraian aturan dan regulasi di bawah Undang- dan harus dirancang sesuai dengan standar yang cocok untuk melak-
undang Perdagangan-Dengan-Musuh. Sebagian besar bcrkaitan dengan sanakan tujuan ini dun untuk disclaraskan dcngan kcpcrluan masing-
,

142 Pedomon Drainase Jalan Raya i


i
Aspek Hukum Drainase Jalon Roya 143

masing tempat. merugikan yang tidak dapat dihindari apabila proposal dilakukan, (3) al-
Undang-undang Jalan Raya bantuan-Federal 19'70 (84 Stat. 1713.23 ternatif tindakan yang diusulkan, (4) hubungan antara penggunaan jang_
ka pendek dari lingkungan manusia dan pemeliharaan serta perbaikan pro-
U.S.C.l09(h) ditujukan .untuk menetapkan pedoman umum untuk
meyakinkan bahwa ada kemungkinan akibat ekonomis, sosial dan duktivitas jangka panjang, dan (5) adanya komitmen yang tidak dapat_
lingkungan yang merugikan yang berhubungan dengan setiap proyek balik(irreversible) dan tidak dapat ditarik kembali (iretrievable) dari sum-
bantuan-Federal yang diusulkan telah sepenuhnya dipertimbangkan da- ber yang mungkin ikut serta apabila tindakan usulan diterapkan.
lam mengembangkan proyek. Dalam tambahan untuk Undang-undang Pedoman CEQ untuk persiapan dan tiyrjauan kembali pernyataan ling_
tersebut, Administrasi Jalan Raya Federal telah menerbitkan pedoman kungan telah diterbitkan dengan tujuan membangun proses pengambilan
proses pengembangan rencana aksi lingkungan. Pedoman ini ada dalam keputusan dalam badan Federal yang tepat dan pertimbangan hati-hati
Federal-aid Highway Program MunuqlVolume 7, Bab 7, Seksi I (FHPM aspek lingkungan dari tindakan yang diusulkan. pedoman tersebut me-
'7-7-l), dan dalam 23 CFR 795. nyebutkan bahwa pernyataan pengaruh pada lingkungan akan mencakup:
Federal-aid Highway Act tahun 1966 (80 Stat.766), yang diperbaiki I. Penjelasan tentang tindakan yang diusulkan termasuk informasi dan
oleh Undang-undang tahun 1970 (84 Stat.1713), mensyaratkan diterbit- data teknik yang memadai untuk memungkinkan dapat diterimanya
kannya pedoman untuk memperkecil kemungkinan erosi tanah dari pem- pengaruh pada lingkungan oleh badan penyanggah.
bangunan jalan raya. Sebagai tambahan persyaratan ini, Administrasi Ja- 2. Kemungkinan pengaruh dari tindakan yang diusulkan pada ling_
lan Raya Federal menerbitkan pedoman yang dapat diterapkan untuk se- kungan, termasuk pengaruh pada sistem ekologi seperti satwa liar, ikan
mua proyek jalan raya bantuan-Federal. Pedoman ini dimasukkan da- dan kehidupan laut.
lam FHPM 6-7 -3-1. 3. Setiap kemungkinan pengaruh merugikan yang tidak dapat dihindar-
Bagian berikut berisi pembahasan singkat hukum-hukum dan regulasi kan, seperti pencemaran air dan udara, kerusakan pada sistem kehi_
Federal lain, sampai diterbitkannya pedoman ini, yang banyak berkaitan dupan, penghunian yang berdesakan, ancaman kesehatan, atau kon-
perencanaan drainase jalan raya. sekuensi lain yang merugikan tujuan lingkungan.
4. Alternatif tindakan yang diusulkan yang mungkin dapat menghindar-
3.1 Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional kan tindakan beberapa atau semua pengaruh lingkungan yang
merugikan.
Undang-undang Kebijakan Lingkungan Nasional (National Environ'
mental Policy Act 1969 (NEPA) (42 U.S.C. 4321-4347) menjelaskan ke-
5. Hubungan antara penggunaan lingkungan manusia jangka pendek lo_
kal dan pemeliharaan serta perbaikan produktivitas jangka panjang.
bijakan nasional untuk menggiatkan keselarasan yang produktif dan me-
nyenangkan antara manusia dan lingkungannya; mengembangkan upaya
6. Semua ikatan sumber daya tidak dapat balik (irreversibre) dan tidak
yang akan mencegah atau meniadakan kerusakan pada lingkungan dan dapat ditarik kembali (irretrievable) yang mungkin akan diikutsertakan.
biosfer dan mendorong kesehatan dan kesejahteraan manusia, dan un- 7. Kalau diperlukan, suatu pembahasan masalah dan keberatan yang di-
tuk memperkaya pengertian sistem ekologi dan pentingnya sumber alam ajukan oleh badan Federal, Negara Bagian dan tokal lain, dan oleh
bagi Negara. organisasi swasta dan pribadi dalam proses tinjauan dan disposisi dari
Seksi 102 NEPA mensyaratkan bahwa kemungkinan kebijakan, regu- masalah yang ada.
lasi dan hukum-hukum Amerika Serikat harus ditafsirkan dan diadminis- Kebijakan jalan raya bantuan-Federal, yang ada dalam F}IPM 7-7-z
trasikan sesuai dengan NEPA, dan semua badan Federal harus menja- dan diterbitkan dalam 23 CFR 771.2, menyatakan:
min bahwa kesenangan dan nilai lingkungan yang tidak terhitung seka-
rang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bersama-sama
"Kebijakan dari Administrasi Jalan-Raya Federal adalah bahwa da-
lam pengembangan proyek suatu pendekatan antardisiplin yang siste-
dengan pertimbangan ekonomi dan teknik.
matis harus digunakan untuk menerima pertimbangan rekayasa dan pe-
Seksi 102(2)(c) mensyaratkan bahwa semua badan Federal, mengenai
ngaruh sosial, ekonomi, lingkungan dan lain pengaruh yang me-
sebagian besar tindakan Federal yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
nguntungkan dan merugikan; upaya tersebut dibuat dalam mengem-
harus menyampaikan pernyataan terperinci kepada Dewan Kualitas Ling-
bangkan proyek untuk memperbaiki hubungan antara manusia dan
kungan (Council on Environmental Quolity, CEQ) mengenai: (l) pe-
lingkungannya, dan untuk melestarikan keindahan alami dari pcdesaan
ngaruh lingkungan tindakan yang diusulkan, (2) pengaruh llnilrrnian yang
144 Pedoman Drainase Jolan RaYo Aspek Hukum Drainase Jalan Raya 145

atau pekerjaan dalam air pelayaran di Amerika Serikat disyaratkan oleh


dan sumber alam dan budaya; bahwa pengembangan proyek dilaku-
kan dengan konsultasi dengan badan lokal, Negara Bagian dan Fede- Seksi 9, 10, dan 1l dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan (River
ral; bahwa keputusan diambil sesuai kebutuhan masyarakat banyak di- and Harbor,4cl) tahun 1899 (30 Stat. I l5l, 33 U.S.C 4Ol, 403 dan 404),
dasarkan pada pertimbangan yang adil dari keperluan untuk transpor- dan Seksi 404 dari Amandemen Undang-undang Pengendalian Pence-
tasi yang cepat, aman dan efisien, pelayanan masyarakat, pengaruh so- maran Air Federal (Federsl Water Pollution Control Act Amendments)
sial, ekonomi, dan lingkungan, dan tujuan lingkungan nasional". tahun 1972 (FWPCA) (PL 92-500, 86 Stat. 816, 33 U.S.C. 1344).
Seksi 9 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan (33 U.S.C. 401) me-
NEPA dan pedoman pelaksanaan dari CEQ dan Administrasi Jalan larang pembangunan bendungan atau kolam melewati air pelayaran di
Raya Federal mempunyai pengaruh pada perencanaan drainase jalan raya Amerika Serikat tanpa pengetahuan Kongres dan persetujuan rencana oleh
sejauh mengenai pengaruh kualitas air dan sistem ekologi. Kepala Insinyur, Korp Insinyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
(U.5. Army Corps of Engineers), dan Sekretaris Angkatan Bersenjata.
3.2 Asuransi Banjir Instrumen otorisasi diwujudkan dalam bentuk perizinan. Otoritas Seksi
Undang-undang Perlindungan Bahaya Banjir (Flood Disoster Protec- 9 mengenai jembatan dan pematang telah dipindahkan ke Sekretaris Trans-
tion Act) 1973 (PL 93-234,87 Stat.975) menolak bantuan keuangan Fede- portasi oleh Undang-undang Departemen Tansportasi (Deportment of
ral kepada masyarakat musibah banjir yang gagal mengkualifikasikan asu- Transportation Act) tahun 1966 (80 Stat. 941,49 U.S.C. l165 g(6XA) dan
ransi banjir. Formula yang diberikan ke Negara Bagian dikeluarkan dari otoritas untuk menyetujui rencana dan mengeluarkan izin telah didelega-
definisi bantuan keuangan, dan definisi pembangunan dalam Undang- sikan ke Penjara Pantai (Coast Guard).
undang itri tidak termasuk pembangunan jalan raya. Undang-undang me- Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899 (33
minta masyarakat untuk menerima pengendalian penggunaan tanah ter- U.S.C. 403) melarang hambatan atau perubahan tanpa otoritas dari se-
tentu agar dapat diterima untuk asuransi banjir. Persyaratan penggunaan tiap air pelayaran di Amerika Serikat. Izin Korp Insinyur diperlukan un-
tanah ini dapat meniadakan hambatan pembangunan jalan raya dalam tuk pembangunan konstruksi selain jembatan atau pematang atau peng-
daerah banjir dan jalan banjir dari masyarakat yang telah dapat kualifi- galian atau penimbunan bahan dalam perairan tersebut.
kasi untuk asuransi banjir. Jalan banjir, Yatrg dimaksudkan di sini, dan Seksi 1l Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899 (33 U.S.C.
dalam hubungannya dengan Program Asuransi Banjir Nasional, adalah 404) memberi otoritas Sekretaris Angkatan Bersenjata untuk menetap-
bagian dari daerah banjir yang diperlukan untuk melewatkan banjir yang kan batas pelabuhan. Pekerjaan arah saluran dari batas tersebut memer-
mempunyai perubahan I persen kejadian dalam periode I tahun dengan lukan persetujuan, dan pekerjaan arah pantai memerlukan izin Seksi 10.
kenaikan yang tidak menyolok dalam profil akibat pembatasan marginal. Seksi 404 dari FWPCA (33 U.S.C. 1344), melarang pelepasan pem-
Mungkin saja untuk memenuhi persyaratan Federal mengenai hambatan buangan tanpa otoritas dari hasil pengerukan atau bahan timbunan ke
jalan raya dan masih dihadapkan pada kewajiban legal di masa datang dalam air pelayaran. Instrumen otorisasi dinyatakan dalam perizinan,
karena pengaruh jalan raya pada daerah banjir dan arus. Insinyur hidro- dan Sekretaris Angkatan Bersenjata, melalui Kepala Insinyur, Korp Insi-
likharus meninjau kewajiban yang potensial ini dan meyakinkan bah- nyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, mempunyai tanggung jawab
wa evaluasinya dipertimbangkan kalau lokasi akhir jalan raya telah administrasi program regulasi. Untuk maksud Seksi z[04 FWPCA, definisi
ditetapkan. air pelayaran termasuk semua air pantai, air pelayaran Amerika Serikat
Regulasi yang berkaitan dengan asuransi banjir Federal adadalam24 sampai ke air atas, percabangan arus ke air pelayaran Amerika Serikat
CFR, Housing and Urban Development, Bab X. Subjek ini dibahas lebih sampai air atas, danau daratan yang digunakan untuk rekreasi atau ke-
lanjut dalam Bagian 5.2, Undang-undang Perlindungan Bahaya Banjir giatan lain yang mungkin digunakan untuk rekreasi atau kegiatan lain yang
(Flood Disoster Protection Act) 1973. mungkin alamnya merupakan antar-negara bagian, dan perbatasan ta-
nah basah atau berdekatan dengan air di atas.
3.3 Air yang Dapat Dilayari Pemberian setiap izin di atas disertai dengan penerimaan sertifikat kua-
Air yang dapat dilayari di Amerika Serikat adalah air yang telah digu- litas air atau pembatalan sertifikat dari Negara Bagian di mana pelepasan
nakan pada masa lalu, saat ini, atau diharapkan akan digunakan nanti pcmbuangan datang dengan menyatakan pembatalan sertifikat Negara Ba-
sebagai sarana transportasi perdagangan antar negara bagian. Definisi gian atau bahwa pekcrjaan yang diusulkan akan memenuhi pembatasan
yang lebih lengkap ada dalam seksi 10, Kosa kats. otorimrl konrlruksi aliran kcluar dan standar yang ditctapkan tuntutan FWPCA (Seksi 401,
146 Pedoman Drainase Jalan Roya

Aspek Hukum Drainase Jalan Raya l4j


PL 92-500). Administrator Badan Perlindungan Lingkungan(The Admi-
nistrator of the Environmental Protection Agency, EPA) mempunyai oto-
juk harus mempunyai proses perencanaan pcngelolaan pengolahan lim-
ritas melarang penggunaan setiap daerah sebagai tempat pembuangan ka-
lau ia menentukan bahwa pelepasan material pada teinpat akan menca- bah di seluruh daerah secara terus-menerus, yang bekerja secara terus-
pai akibat merugikan yang tidak dapat diterima pada perusahaan air mi- menerus dalam penugasan satu tahun. Rencana harus disertifikasi oleh
num, lingkungan hidup kerang-kerangan, daerah nelayan, satwa liar, atau Gubernur dan disampaikan kepada Administrator EpA dalam waktu dua
daerah rekreasi (Seksi 404(c), PL 92-500). tahun setelah proses perencanaan beroperasi. Rencana harus termasuk
Seksi 402 FWPCA mensyaratkan perizinan dari EPA untuk pelepasan identifikasi pekerjaan pengolahan yang diperlukan untuk memenuhi keper-
bahan pencemar dari sumber titik. Otoritas perizinan mungkin didelega- luan luas selama periode 20 tahun termasuk persyaratan yang diperlukan
sikan ke Negara Bagian untuk administrasinya. Pengelak badai terpisah untuk - sistem limpasan air badai urban - dan suatu program untuk
dimasukkan dalam definisi sumber titik pencemaran, dan izin umum akan memberikan anggaran keuangan yang diperlukan untuk mengembangkan
diterbitkan oleh badan regulasi. Pengelak badai terpisah termasuk fasili- pekerjaan tersebut. Rencana tersebut juga termasuk suatu proses untuk
tas pemindahan, termasuk pipa, saluran, parit dan kanal, terutama yang identifikasi sumber pencemaran yang berkaitan dengan aktivitas pem-
berfungsi untuk mengumpulkan dan memindahkan limpasan air badai. bangunan, dan menyiapkan prosedur dan rnetode (termasuk persyaratan
Daerah program perizinan umum (generol permit program area, GppA) penggunaan tanah) untuk mengendalikan sumber-sumber seperti itu, ka_
adalah daerah yang dimaksudkan oleh badan regulasi di mana semua pe- lau layak.
milik dan operator dari pengelak badai terpisah, selain dari izin individu Insinyur hidrolik harus yakin badan perencanaan yang ditunjuk di Ne-
yang akan diterbitkan, merupakan izin umum yang sama. lzin Sistem Eli- gara Bagian dan implikasi rencana untuk pembangunan jalan raya, ope-
minasi Pelepasan Pencemaran Nasional Individu (Individual National pol- rasi dan pemeliharaan. Karena pengalaman yang banyak dalam pengen-
lution Discharge Eliminotion System, NPDES) mungkin diperlukan un- dalian erosi dan endapan, personel dalam badan jalan raya mempunyai.
tuk pengelak badai terpisah ternyata merupakan kontributor pencemaran kualifikasi yang sama dalam kontribusi ke proses perencanaan dalam iden-
yang menyolok. tifikasi sumber pencemaran vang'berkaitan dengan pembangunan, dan
Tidak perlu untuk mendaftarkan terpisah untuk izin yang paling prosedur serta metode untuk mengendalikan sumber-sumber polusi
umum diperoleh dari Korps Insinyur (Seksi 10, Undang-undang Sungai tersebut.
dan Pelabuhan tahun 1899 dan Seksi 404, PL 92-500). perizinan untuk Regulasi EPA untuk implementasi Seksi 208 dari FWPCA ada dalam
ruang bebas pelayaran yang diperoleh dari Penjaga pantai (Seksi 9, 40 cFR 126.
Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899) dahulu memasukkan
otoritas untuk pekerjaan yang bersangkutan yang memerlukan izin dari 3.4 lkan dan Satwa Liar
Korps Insinyur dalam Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan Undang-undang Ikan dan Satwa Liar (The Fish and Wildlife Act) ta-
tahunl899. Sekarang ini diperlukan untuk memperoleh baik izin dari Pen- hun 1956 (16 U.S.C. 742aet seq.), Undang-undang Binatang Liar-Ikan
jaga Pantai untuk ruang bebas pelayaran maupun dari Korps Insinyur Migrasi (Migratory Game-Fish Act) (16 U.S.C. 160c-7609), dan Undang-
(Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan dan Seksi 404, undang Koordinasi Ikan dan Satwa Liar (the Fish and wildlife coordi-
FWPCA) untuk pekerjaan yang berkaitan dengan air pelayaran Amerika nqtion Act) (16 U.S.C. 661-666c) menjelaskan keterkaitan Kongres de-
Serikat. ngan kualitas lingkungan perairan karena akibatnya pada konservasi, per-
Regulasi yang mengatur penerbitan izin untuk air pelayaran di Ameri- baikan dan kenyamanan sumber daya ikan dan satwa liar. Undang-undang
ka Serikat ada dalam Title 33 dari Code of Federal Regulation (33 CFR) Koordinasi Ikan dan Satwa Liar mensyaratkan bahwa ,,apabila air dari
dengan sampul "Navigation and Navigable Waters". Regulasi untuk sum- arus atau badan air diusulkan atau diotorisasikan untuk dikuasai, diba-
ber titik EPA izin (NPDES) diterbitkan dalam 40 CFR. gi, saluran diperdalam, atau arus badan air yang lain dikendalikan atau
Seksi 208 dari FWPCA mensyaratkan Gubernur tiap Negara Bagian dimodifikasi untuk suatu tujuan, termasuk pelayaran dan drainase, oleh
untuk mencari tiap daerah dalam Negara Bagian yang mempunyai masa- suatu departemen atau badan seperti itu mula-mula harus berkonsultasi
lah kendali kualitas air yang menyolok. Batas daerah seperti itu harus di- dcngan Pelayaran Ikan dan Satwa Liar Amerika Serikat (US Fish ond
tentukan dan ditunjuk organisasi yang mampu mengembangkan rcncana Wildli.fe Service). Departcmen Dalam Negeri dan dengan kepala badan
pengelolaan pengolahan limbah seluruh daerah. Organisasi yang ditun- bcrlatih administrasi rcntang sumber daya satwa liar dari suatu negara
hugiurr tcrlcnllr dengulr pandangulr konservasi srrnrbcr satwu lirr de
148 Pedoman Droinase lalan Roya Aspek Hukum Drainose Jalan Raya 149

nganmencegah kehilangan dan kerusakan sumber daya seperti itu mau- yang luas pada Otoritas Lembah Tennessee (TVA) sehubungan dengan
Pun memberikan perkembangan dan perbaikannya". konservasi dan pengembangan dari Lembah Sungai Tennessee dan ka-
Peran Pelayanan Ikan dan Satwa Liar dalam proses peninjauan izin wasan di sekitarnya. Terutama, Seksi 26,{ dari Undang-undang mensya-
adalafi meninjau dan memberikan komentar tentang pengaruh usulan pada ratkan agar persetujuan TVA harus diperoleh sebelum pembangunan, ope-
sumber daya ikan dan satwa liar. Ini merupakan tugas dari badan peng- rasi atau pemeliharaan bendungan, pekerjaan yang bersangkutan atau
atur (seperti Korps Insinyur dan Penjaga Pantai Amerika Serikat) untuk hambatan lain yang mengganggu pelayaran, kendali banjir, atau tanah
mehpertimbangkan dan menimbang semua faktor, termasuk keuntungan masyarakat atau pelestarian sepanjang atau di dalam Sungai Tennessee
dan biaya yang diperlukan sehubungan dengan NEPA, dalam menentu-
atau percabangannya.
kan apakah akan diberikan izin (40 FR 55810, I Desember 1975). Persetujuan atau penolakan permohonan pembangunan, operasi atau
Walaupun Undang-undang Koordinasi Ikan dan Satwa Liar menyedia- pemeliharaan konstruksi telah ditugaskan pada Direktur dari Divisi Har-
kan peran konsultasi kepada Pelayanan Ikan dan Satwa Liar dan kepala ta Reservoir dari TVA. Pembuatan Undang-undang termasuk NEPA dan
badm \tsg21a Bagian, suatu "Memorandum of Understanding" antara FWPCA, telah menjelaskan kebijakan kongres bahwa badan-badan ha-
Sekretaris Angkatan Bersenjata dan Sekretaris'Departemen Dalam Ne- rus mengadministrasikan tanggung jawab statutanya seperti untuk mem-
geri telah banyak memperlebar peran Pelayanan Ikan dan Satwa Liar da- perbaiki, menjaga dan memperluas kualitas lingkungan dan harus beker-
Iam program perizinan Korps Insinyur (42 FR 37158, 19 Juli 1971). De- jasama dalam pengendalian pencemaran. Dengan kebijakan ini, sertifi-
ngan memorandum saling pengertian ini, telah disetujui bahwa dua De- kasi kualitas air dari Negara Bagian yang mempunyai daerah kuasa (Sek-
partemen (Angkatan Bersenjata dan Dalam Negeri) akan saling berkoor- si 401, PI- 92-500) diperlukan dan TVA dapat mensyaratkan penerimaan
dinasi dan bekerja sama sepenuhnya dalam pelepasan dengan saling ber- lingkungan sebelum menerbitkan izin.
tanggung jawab untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran dan Regulasi yang mengenai pemberian izin TVA ada di dalam Title l8 dari
konservasi sumber daya alam. Selanjutnya memorandum menyatakan bah- Code of Federal Regulations (18 CFR 304).
wa Sekretaris Angkatan Bersenjata akan mencari nasehat dan konseling
Sekretaris Dalam Negeri atas kasus kesulitan dan dengan hati-hati meng-
evaluasi kebaikan dan keuntungan dalam hubungannya dengan kehilangan
3.6 Pengelolaan Kawasan Pantai
atau kerusakan total. Setelah evaluasi, izin mungkin ditolak atau kondisi Undang-undang PengelolaanZona Pantai (the Coastsl Zone Manage-
YanS ada di dalamnya ditentukan menjadi persoalan umum, termasuk pro-
ment Act) tahun 1972 (PL 92-583, yang diperbaiki oleh PL 94-370; 86
visi yang akan menjamin sesuai dengan standar kualitas air. Memoran- Stat 1280, l6 U.S.C. 145, et seq.) menjelaskan bahwa adalah merupakan
dum juga memasukkan suatu prosedur pendekatan, misalnya ketidakco- kebijakan nasional untuk (a) memelihara, melindungi, mengembangkan
cok6n 2p1a1a Insinyur Distrik dari Korps Insinyur dan Pelayanan Ikan dan di mana mungkin memperbaiki atau melengkapi sumber daya zona
dan $x1v3 Liar dan sesudahnya menyampaikan kepada Sekretaris Depar- pantai Negara, (b) mendorong dan membantu Negara Bagian untuk se-
temen bersangkutan. Kesalahan persetujuan dalam tahap ini dapat meng- cara efektif melatih tanggung jawabnya lewat pengembangan dan imple-
arah keberhentinya saling pengertian. mentasi program pengelolaan untuk mencapai penggunaan tanah dan sum-
Memorandum saling pengertian yang sama antara Departemen Dalam ber air dengan sebaik-baiknya, dengan perhatian penuh pada ekologi, bu-
Negeri dan Transportasi tidak ada dan Penjaga Pantai Amerika Serikat daya, sejarah dan nilai-nilai estetika maupun keperluan pengembangan
bertahan pada otoritas yang diberikan kepada Departemen Transportasi ekonomis; (c) untuk semua badan Federal yang ditugaskan untuk prog-
dengan memungkinkan pembuatan Undang-undang. ram yang mempengaruhi zona pantai untuk kerjasama dan ikut serta da-
Regulasi dari Pelayanan Ikan dan Satwa Liar diterbitkan dalam 50 CFR lam mengefektifkan maksud Undang-undang; (d) mendorong perkem-
Bab l. Pedoman untuk tinjauan aspek ikan dan satwa liar dari proposal bangan program pengelolaan zona pantai. Mengenai implementasi prog-
pelaynsxn air ada dalam 40 FR 55810, I Desember 1975. ram seperti itu, kebijakan nasionallah yang mendorong kerjasama anta-
ra berbagai badan Negara Bagian atau regional terutama mengenai ma-
3.5 Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Vattey Authorttyl salah lingkungan.
Program zona pantai adalah untuk (l) mengidentifikasi batas-batas,
Undang-undang Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Volte.v A<'l) ta- I
(2) menetukan penggunaan tanah dan air yang diizinkan, (3) inventarisa-
hun 1933, seperti diperbaiki dalam (16 U.S.C. 831-83ldd) mempunyni daya I
si dan pcnunjukkan dacrah yang penting, (4) mengidentifikasikan cara
,.l.t1x'k llrtktttn l)ntltrust' .lulun Ru.vo l5l
150 Pedoman Drainase Jalan Royu
lrilangarr akibat banjir, memberikan pengarahan badan Federal untuk
dengan apa Negara Bagian mengusulkan pengendalian penggunaan ta- rrrcnghindari daerah banjir yang tidak ekonomis, rawan dan penggunaan
nah dan air, dalam bentuk perbaikan konstitusional, aksi legislatif, ke- yanftidak perlu. Dalam bulan Mei 1972, Dewan Sumber Daya Air (Wa-
putusan regulasi dan menurut hukum, (5) mengembangkan pedoman luas tcr Resources council, wRC) menerbitkan "Pedoman untuk Badan-badan
dalam prioritas penggunaan, dan (6) menjelaskan susunan organisasi yang tiksekutif Federal untuk Evaluasi Bencana Banjir" yang berisi pedoman
pengeringan
diusulkan untuk implementasi program. Persetujuan progiam pengelo- rrntuk implementasi provisi dari Order Eksekutif. Rancangan
jalan raya dari bantuan Federal , agar memenuhi syarat bagi partisipasi
laan zona pantai dilakukan oleh Sekretaris Perdagangan. yang
bantuan Federal, haruslah memenuhi kebutuhan minimum sesuai
Tiap badan Federal yang melakukan atau menunjang langsung kegiatan sumber Daya
clengan persyaratan order Eksekutif dan Pedoman Dewan
yang mempengaruhi zona pantai harus melakukan dan mendukung ke- Manual,
nir.-persyararan ini ada di dalam Federol-aid Highway Program
giatan tersebut dengan cara, sedapat mungkin, yang sesuai dengan prog-
ram pengelolaan Negara Bagian yang disetujui. Setelah persetujuan volume 6, gub 7, seksi 3, Subseksi 2, dan diterbitkan dalam Federal Re-
akhir program pengelolaan Negara Bagian, setiap pemohon lisensi atau gister,25Septemberlg't4(39FR34399),dandalam23CFR650'
izin Federal yang diperlukan untuk melakukan kegiatan yang mem- E.o. l1988, 24 ly'reil9,t.7 , mensyaratkan tiap badan Federal, dalam me-
pengaruhi penggunaan tanah atau air dalam daerah zona pantai harus lakukan aktivitasnya, untuk (1) mengurangi risiko kehilangan karena ban-
memberikan sertifikasi bahwa kegiatan yang diusulkan sesuai dengan prog- jir, untuk memperkecil akibat banjir pada keamanan manusia' kesehatan
ram yang disetujui Negara Bagian, dan akan dilaksanakan dengan cara dan kesejaht"r"rn, d"n untuk memelihara nilai-nilai alami dan keuntungan
yang sesuai dengan program. Sertifikasi juga harus dilengkapkan ke agen yangdiberikanolehdaerahbanjir;(2)mengevaluasipengaruhpotensial
prog-
yang ditunjuk Negara Bagian dan agen tersebut harus memberikan rrota setiap aksi yang dapat diambil dalam daerah banjir, untuk menjamin
kepada agen Federal yang mengizinkan atas persetujuannya atau kebe- ramperencanaantercerminpertimbanganbencanabanjirdanpengelo-
ratan atas sertifikasi pemohon. Tidak ada lisensi atau izin yang diberikan laan daerah banjir; (3) dan memberikan laporan ke CEQ dan WRC ten-
tang status prosedur dan akibat Order pada pekerjaan Badan'
E'O' I1988
sampai badan yang ditunjuk telah menyetujui sertifikasi pemohon. Ba- yang
meirperuaiii E.o. I 12g6 dan semua aksi, prosedur dan penerbitan
dan Negara Bagian yang ditunjuk diberi waktu enam bulan untuk me-
aiamtl dalam rangka E.o.11296 masih tetap berlaku sampai dilakukan
lengkapi nota persetujuannya atau kalau tidak ada komentar, persetu-
juan akan dianggap selesai. modifikasi untuk implementasi E.o. 11988. WRC disyaratkan untuk me-
wak-
Badan Negara Bagian dan lokal yang mendaftarkan diri membantu Fe- nerbitkan pengarahan untuk menentukan lokasi daerah banjir dalam
order. Prosedur Badan harus
deral harus menunjukkan pandangannya tentang badan yang ditunjuk Ne- tu satu tahun untuk menyesuaikan dengan
Asuransi Federal
gara Bagian demikian pula hubungannya dengan program pengelolaan dikembangkan dengan ktnsultasi WRC, Administrasi
yang telah disetujui untuk zona pantai. Badan Federal tidak dapat me- dan CEQ.
f .O. itggg, 24 Mei 1977, memerintahkan tiap badan Federal (l) un-
nyetujui usulan proyek yang tidak sesuai dengan program pengelolaan
tuk mengambil tindakan memperkecil kerusakan, kehilangan atau degra-
pantai Negara Bagian, kecuali kalau Sekretaris Perdagangan mengetahui
dasi daerah aliran sungai, dan memelihara serta meningkatkan nilai ala-
bahwa proyek sesuai maksud Undang-undang atau diperlukan keamanan
aliran sungai; (2) menghindarkan
nasional. mi dan nilai keuntungan dari daerah
Kantor Pengelolaan Zona Pantai, Administrasi Laut dan Atmosfer Na- pengambilan atau pemberian bantuan pembangunan baru dalam daerah
sional, Departernen Perdagangan Amerika Serikat, mempunyai tanggung utirln ,rrrgui kecuali kalau kepala badan tersebut menemukan bahwa ti-
dak ada alternatif praktis dan semua upaya praktis diambil untuk
mem-
jawab untuk administrasi provisi dari Undang-undang Pengelolaan Zo-
perkecil kerusakan yang diakibatkan dari tindakan tersebut; (3) pertim-
na Pantai tahun 1972. Peraturan dari persyaratan administrasi Federal pada keta-
agar sesuai dengan program pengelolaan zona pantai akan diterbitkan se- L"ngun faktor_faktor yang berkaitan dengan pengaruh usulan
sungai; dan (4) perbaiki prosedur yang
bagai 15 CFR 930. tranin dan kualitas daerah aliran
yang pernyataan pe-
ada atau terbitan prosedur baru untuk proyek
lingkungan draft atau akhir gagal sampai I Oktober 1977 ' Badan
3.7 Order Eksekutif
"g"trt dari I oktober 1977.
harus menggunakan provisi order tidak lebih lambat
Order Eksekutif Presiden (Executive Order) mempunyai kekuatan hu-
kum dalam administrasi program oleh badan Federal. Order Eksekutif
(E.O) I 1296 yang dikeluarkan Agustus 1.966, karena makin besarnya ke-

L
F 152 l'edomun l)ruinu.re .lolon Roya
I ..1,t:1x,k llukurtt l)ruinuy.lulun Ruvu l5.l

4.0 HUXUM NEGARA BAGIAN ialan raya. Pembaca materi berdasarkan pengalaman, dan dengan kon-
Hukum drainase Negara Bagran terutama dijabarkan dari dua sumber srrltasi statuta Negara Bagian atau opini legal untuk definisi yang tepat
(a) hukum umum dan (b) hukum statuta. tlari istilah-istilah yang digunakan.
Hukum umum adalah bahwa badan dari prinsip yang dikembangkan Tahap pertama dalam evaluasi masalah drainase adalah menggolong-
dari penggunaan dan kebiasaan lestari dan yang diierima sebagai hal dan kan air sebagai air permukaan, air arus, air banjir, atau air tanah. Sekali
sangsi yang adil melalui penerapan yang berulang-ulang. prinsip ini di- penggolongan tersebut telah ditetapkan, peraturan yang diterapkan ke go-
kembangkan tanpa tindakan legislatif dan termasuk dalam keputusan longan (kelas) air tertentu menentukan tanggung jawab terhadap dispo-
pengadilan. Hukum umum merupakan bagian yang besar dan penting dari sisi air. Perlu diketahui, bahwa hukum air berbeda dari Negara Bagian
hukum drainase karena umumnya diterapkan ke harta berdekatan yang satu dengan Negara Bagian lain dan banyak penerbitan hanya dapat di-
mempunyai perbedaan cukup dalam elevasi yang menyebabkan drainase selesaikan dengan penggunaan bantuan legal yang tepat.
alami.
Hukum statuta drainase dilaksanakan oleh dewan pembuat undang- 4.l.l.l Air Permukaan
undang untuk memperluas, memodifikasi, menjelaskan atau mengubah Air permukaan adalah air yang telah dirembeskan ke dalam tanah dari
hukum umum yang diterapkan ke kondisi drainase tertentu. Jenis hukum langit atau dipaksa ke permukaan pada musim semi, yang telah menye-
ini dibiarkan dari konstitusi, statuta, ordinansi dan buku undang-undang. bar di permukaan tanah tanpa dikumpulkan ke dalam badan atau salur-
Secara umum, peraturan hukum umum drainase lebih dominan kecua- an tertentu. Mereka muncul sebagai kubangan, anak sungai, dan terus
li kalau telah diperbesar atau didahului oleh hukum statuta. Dalam ba- menjadi air permukaan sampai menghalang dari permukaan oleh infil-
nyak hal kalau provisi statuta telah diberlakukan, ada kemungkinan un- trasi atau penguapan, atau melalui tanah atau aliran liar mencapai aliran
tuk menentukan isi dari hukum. Namun, kalau ada ketidakjelasan da- air yang terpelihara baik atau menjadi badan air yang diam.
lam statuta, hal tersebut mungkin telah ada ligitasi penjelasannya. Da-
lam hal tidak ada kejelasan maupun ligitisasinya, pernyataan definitif hu- 4.1.1.2 Air Arus
kum tersebut tidak mungkin, walaupun faktor-faktor yang seakan-akan
mengendalikan mungkin ditujukan. Air arus adalah yang sebelumnya merupakan arus permukaan atau arus
tanah yang masuk dan sekarang mengalir dalam aliran air alami yang ter-
4.1 Hukum Umum atur baik, bersama-sama dengan air-air lain mencapai arus oleh presipi-
tasi langsung atarr naik dari sumber dalam dasar atau tepi aliran air. Me-
Hukum drainase Negara Bagian didasarkan pada hukum umum, atau reka meneruskan aliran sebagai air arus sepanjang mereka mengalir da-
yang dibuat pengadilan, pertama menggolongkan air yang sedang
!y\"-
dibicarakan, kemudian aturan yang sudah tepat dengan golongan terten-
lam aliran air, termasuk luapan dan saluran berganda maupun saluran
biasa atau air bawah.
tu diterapkan untuk memperoleh keputusan. Konsep dasar umum ini se- Aliran air (watercourse), dalam arti legal, dimaksudkan saluran tertentu
cara ringkas dirangkum dalam seksi berikut. Golongan yang dapat dite- dengan dasar dan tepi, yang di dalamnya air mengalir baik terus-menerus
rapkan ke berbagai kondisi peftama dikenali dan kemudian konsep peng- atau terputus-putus. Suatu aliran air mengalir terus menurut arah aliran
aturan yang terbaik dijelaskan. dan dapat meluas ke samping keluar dari tepi terhingga rnemasuki saluran
luapan yang meneruskannya ke saluran biasa. Dalam daerah yang sete-
4.1.1 Klasifikasi Air ngah kering, saluran dapat dianggap suatu aliran air, walaupun saluran
setiap pembahasan, arbitrasi atau ligitasi hukum dan masalah air oleh tersebut dialiri air pada periode badai saja, asalkan ia mengalirkan air
orang yang tidak ahli dan tidak profesional biasanya mendapat kesulitan tetap pada saat itu. Namun, istilah itu menjadi lain, dalam pengadilan
oleh berbagai penggunaan istilah yang menggolongkan, mendefinisikan, lain. Di beberapa Negara Bagian, kekeringan air alami dalam permukaan
dan menunjukkan kuantitas air alami. Hukum yang mengendalikan sum- tanah yang tidak mempunyai dasar dan tepi tertentu biasanya digolong-
ber air sangat berbeda dari hukum yang mengendalikan air permukaan. kan pada swales atau draws dan tidak merupakan aliran air dalam arti
Karena itu, beberapa definisi diperlukan, tetapi bukan maksud buku pe- legal.
doman ini untuk menetapkan terminologi air universal untuk badan-badan Saluran buatan, seperti kanal dan drainase, bukan aliran air kecuali
sebagai saluran alami yang dikelola atau dipertahankan oleh pekerjaan
r- 154 |tedomon l)roinuse .lulun Ruvu
?
A,spak llttkurn l)ruinu.yt' ,lalun Ruyu l5-5
manusia.

4.1.1.3 Air Benjir dalam saluran permanen, jelas batas-batasnya. Air dalam stratum (tak
tcrhingga) dalam tanah bukan rembesan, dalam arti hukum umumnya
Air bax;i1 (bah) semula merupakan air arus yang telah keluar
dari arir- dari istilah tersebut, di mana mereka berada dalam hubungan langsung
(dan
an air saluran luapannya) dan mengalir atau berhenti di atas tanah dengan arus permukaan yang membuatnya sebagai bagian dari arus, wa-
berdekatqn. Air itu tetap air banjir sampai menghilang
dari permukaan laupun mungkin hal ini sulit untuk membedakan antara air rembesan dan
karena perembesan (infirtrisi) atau penguapan, atau
kembari menjadi alir- irir arus subbawah tanah(subterraneanl dalamkeadaan istimewa. Di ma-
an air ala61. Air itu tidak menjadi air permukaan
dengan bercampurnya na arus menghilang ke dalam tanah, dilanjutkan dengan aliran subbawah
air.demihian, ataupun air arus dengan mengikis saluran
sementara. tanah pada suatu jarak, dan kemudian muncul lagi, bagian di bawah per-
Air permukaan tidak menjadi air banjir, balaimanapun cepatnya,
atau mukaan tidak merupakan air rembesan. Air yang mengalir di bawah ta-
dalamnya atau di mana pun mengalir, kecuali laau aaam p"4J".r*
-u- nah dalam saluran yang tidak rusak, dengan batas baik merupakan alir-
suk ke alilal air dan keluar. Air itu tidak akan keluar
katau mengarir da- an air dan umumnya dikendalikan oleh hukum yang diterapkan ke arus
lam-salursn luapan atau daram saluran luar dari arus yang
meiitit. air permukaan, dan bukan oleh hukum yang diterapkan ke air rembesan.
itu dinamalan air banjir hanya kalau telah pernah menjadiair
arus dan
sepenuhnya keluar dari aliran air alami, termasuk
saluran kolateralnya. 4.1.2 Peraturan dan Penggunaan Air Permukaan
Air banjir dibedakan dari air permukaan oreh kenyataan bahwa
air ban-
jir telah berpisah dari air arus maupun air permukaan yang Dua peraturan utama telah dikembangkan oleh pengadilan mengenai
belum per- disposisi air permukaan. Satu dikenal sebagai peraturan hukum sipil drai-
nah menjq6i bagian dari arus.
nase alami. Lainnya dinamakan doktrin musuh bersama, yang mengang-
4.1.1.4 Air Taneh gap air permukaan sebagai musuh bersama. Modifikasi dari kedua per-
aturan itu mengarah ke pendekatan satu sama lain, dan di beberapa Ne-
Dalam anggapan legal, air tanah dibagi menjadi dua golongan; gara Bagian peraturan biasa telah diganti dengan peraturan kompromi-
. yaitu,
air rembeg4l dan arus bawah tanah. nya yang dikenal sebagai peraturan penggunaan yang beralasan.
Istilah 'air rembesan' Qrcrcorating woter) umumnya
termasuk semua
air yang lewat melalui tanah di bawah permukaan 4.1.2.1 Peraturan Hukum Sipil (Peraturan Drainase Nasional)
bumi tanpa saruran
tertentu' Air rembesan adarah air yang merembes,
tersaring d", d.ngu, Peraturan hukum sipil didasarkan kepada pelestarian drainase alami.
demikian hengalami sirkulasi rewatlapisan bawah permukaan
saruran ter- Salah satu pengadilan, dalam menerapkan peraturan ini, memberikan
tentu' atau dalam cara yang tidak diketahui dan tidak
dapat diternukan alasan-alasan berikut dalam penggunaannya:
dari indikqsi permukaan tanpa penggalian untuk maksud
tersebut. Air
rembesan f,4ik merupakan air trujan yang secara perrahan "Karena air harus mengalir, dan beberapa peraturan mengenai hal itu
merembes ma-
suk ke dalqm tanah atau mungkin air yang menyusup harus dilaksanakan di mana tanah dipertahankan di bawah titel buat-
rewat tepi atau da-
sar arus' Yang jauh meninggalkan dasar arus dan an yang dibuat oleh hukum manusia, maka seharusnya tidak ada per-
air lain y"rri k"hil"og-
an sifat sebagai bagian dari aliran. aturan lain sekaligus sedemikian sama dan mudah penerapannya yang
.besAturan.qmumnya adalah bahwa semua air tanah dimisalkan merem-
dan kita masukkan ke golongan air rembesan,
dapat memaksa hukum alami. Dalam hal ini tidak ada kejutan dan ke-
sulitan, karena pemilik berikutnya akan mengambil apa pun keuntungan
adanya ariran saruran
pennanen harus jelas ditunjukkan. Kenyataan maupun ketidaksenangan yang telah diletakkan pada tanahnya".
bahwa air bawah tanah da-
pat datang bersama di berbagai tempat sehingga
seorah-olah membentuk (Gormley v. Sanford 52lll.l58 (1869))
cabang (yui4 aunanak sungai lriviret), atau bahkan
saluran bawah ta- Berikut ini pernyataan yang sering dikutip dari peraturan hukum sipil:
nah, tidak merusak sifatnya sebagai aii rembesan
selama mereka tidak
dikenal dan tidak dapat ditemukan kecuali karau
digari. sumur iapat ai-
" . . . setiap pemilik tanah harus menanggung beban yang diberikan
umpa.makan sebagai bentuk air rembesan kalau tidak pada tanahnya, air permukaan tanah yang secara alami jatuh ke tanah
ada membuktikan di atasnya dan kemudian mengalir menuju ke tanahnya, dan ia mem-
kebalikannya.
Arus baq'ah tanah adarah air yang Iewat tanah punyai hak bersangkutan atas air permukaan yang secara dami jatuh
di bawah permukaan di atas tanahnya atau secara alami datang di atas tanah tersebut, dan
mengalir bebas dari padanya ke tanah lebih rendah yang berdekatan,
156 I'cdomun Druinu.sa .lulun Ra-ya
I 'l.s:1n'k lt111i,r,rt l)ntinu.st' .lulun Ru)'u 157

seperti seandainya mengalir dalam keadaan alami. Dari hak-hak dan dak, air permukaan tidak akan mengalir. Penyadapan daerah aliran
beban ini, timbul prinsip bahwa ia mempunyai hak hukum penuh un- sungai tambahan biasanya dinamakan diversi dan umumnya dilarang
tuk menuntut satu sama lain, siapa, dengan terganggunya kondisi ala- oleh jurisdiksi hukum sipil.
mi, mengakibatkan air permukaan meluap dalam jumlah yang lebih l. Mengumpulkan dan membuang air. Ternyata peraturan hukum sipil
besar atau menurut jalan yang berbeda di atas tanahnya, daripada yang menyatakan bahwa pemilik tanah tidak boleh secara buatan me-
terjadi dalam kondisi alami. Ini adalah hukum yang mantap dari nega- ngumpulkan air atau air permukaan dan membuangnya en mosse pa-
ra (peraturan hukum sipil) ini . . . ". da pemilik lebih rendah yang mengakibatkan kerusakannya. Dengan
(Heier v. Krull.160 Cal 441 (l9ll)) kata lain, dalam perbaikan tanahnya yang tepat, pemilik tanah sebe-
Peraturan hukum sipil jelas merupakan hukum yang ketat. Selanjut- lah atas dapat memperbesar atau menyempitkan drainase alaminya,
nya merupakan peraturan yang mengarah ke campurtangan dengan pe- tetapi tidak boleh mengumpulkan air permukaan secara buatan dan
ngembangan tanah menjadi penggunaan yang tertinggi dan terbaik. De- membuangnya pada tanah di sebelah bawah dan merusakkannya. Te-
ngan peraturan ini, setiap penyimpangan air ke dalam tanah lain meru- lah diakui bahwa tidak hanya jumlah air yang mengakibatkan aliran
pakan pelanggaran teknik. Secara alami hal ini harus dimodifikasikan. pada tanah sebelah bawah, tetapi juga cara mengumpulkan dan me-
Banyak jurisdiksi peraturan hukum sipil yang menjumpai kekecualian lepaskannya, dan terputus-putusnya kenaikan volume atau kekuatan
dalam daerah urban. Hal ini mengakibatkan timbulnya masalah, di da- penghancur, atau arah ke titik invasi yang lebih memudahkan yang
lam atau di luarnya, bagaimana daerah urban seharusnya didirikan. Ke- juga penting.
kecualian umum lainnya mengizinkan pemilik sebelah atas untuk secara
berangsur-angsur menaikkan drainase air permukaan dari tanahnya de- 4.1.2.3 Doktrin Musuh Bersama
ngan cara mengusahakan tanahnya untuk maksud pertanian. Umumnya, Doktrin musuh bersama memperkenankan tiap pemilik tanah untuk me-
di mana penggunaan peraturan yang ketat mengakibatkan kesulitan, peng- nangkis air permukaan apabila menurut dia baik, yang sama sekali br,r-
adilan mengarah ke pengecualian. lawanan dengan peraturan hukum sipil. Dalam bentuknya yang ketat dari
Salah satu faset penting perlu dicatat di sini. Umumnya telah diakui, teori ini, air permukaan dipandang sebagai musuh bersama yang tiap pe-
bahwa tidak ada penyimpangan apabila air permukaan, yang untuk milik tanah dapat memperjuangkan apabila baik menurut pandangannya,
maksud-maksud wajar, dikumpulkan menjadi satu dan dibuang ke da- tanpa memperhatikan kerusakan yang diakibatkannya pada pihak lain.
lam arus yakni dalam drainase dengan cara yang alami. Kenaikan ariran Doktrin musuh bersama ini. dalam bentuk pernyataannya, jelas merupa-
dari pengembangan tanah harus dikeluarkan dengan suatu cara, dan arus kan doktrin yang kasar, karena itu telah dikaitkan dengan modifikasi.
alami umumnya merupakan saluran legal yang dikenal untuk maksud ter- Dalam sebagian besar jurisdiksi, telah dibuat pembatasan bahwa orang
sebut. Di beberapa Negara Bagian, hukum ini berlaku benar walaupun harus menggunakan tanahnya sedemikian rupa sehingga tidak merusak-
saluran arus tidak memadai untuk menampung aliran yang meluap itu. kan secara tidak wajar dan tidak perlu pemilikan pihak lain.
Beban akan dirasakan pada tiap pemilik tanah lebih rendah berikutnya
yang harus melewatkan aliran arus berlimpah lewat tanah miliknya. 4.1.2.4 Penerapan Doktrin Musuh Bersama

4.1.2.2 Penerapan Peraturan Hukum Sipil


l. Pembendungan air kembali. Dalam doktrin musuh bersama, dalam
bentuknya tanpa modifikasi, tidak ada pertanggungan untuk mem-
l. Membendung air kembali. Peraturan hukum sipil, paling tidak sebe- buang air permukaan pada tanah pemilik sebelah atas dengan mem-
lum modifikasi, ternyata melarang pemilik di bawah membendung bangun timbunan sedemikian rupa rnembentuk bendungan. Keadaan
kembali aliran alami air permukaan. Sudah tentu hal ini seakan-akan ini umunya dihindari dalam pembangunan dengan pemasangan fasi-
mengikuti teori, bahwa pemilik di bawah harus menerima air permu- litas drainas(: yang memadai. Hak untuk membendung air permukaan
kaan yang secara alami mengalir ke arahnya. sangat dibatasi oleh berbagai modifikasi dari doktrin. Telah diakui
2. Memperbesar drainase alami. Ternyata, umumnya drainase alami da- bahwa pembuangan atau pembendungan air harus wajar dan dengan
pat diperbesar seperti peraturan hukum sipil sekarang yang dimodifi- memperhatikan hak orang lain.
kasi. Air permukaan dapat dipercepat dan dinaikkan volumenya se- 2. Memperbesar drainase alami. Dengan doktrin musuh bersama, mau-
lama tidak ada tambahan daerah yang disadap dari mana kalau ti- pun yang sudah dimodifikasi. ternyata bahwa ada sedikit kesangsian
F-
l5U Pedorrtan l)ruinu,v Julan Rayu
I ,,1.t:1x,k llukurtt I)ruinust .lulurr llu.yu l5g

bahwa seorang pem,ik tanah sebelah atas, yang irn air permukaan berubah karenanya dan mengakibatkan kerusakan di
bertindak daram peng-
gunaan yang wajar.pada pemilikannya grihak lain. Namun, pemilik tanah membuat santunan, apabila pelanggar-
dan dengan sengaja, dapat
memperbesar arus air permukaan ke tanah di sn yang merusakkan dari aliran air permukaan tidak wajar. Hal wajar
bawitrnya,
cara menaikkan volume atau dengan cara mengubah
i"it a.ng"n dan tidak wajar merupakan pertanyaan dari kenyataan yang akan diten-
ragam aliran.
3' Mengumpulkan dan membu"ng uir. peraturan
musuh bersama dan
tukan pada setiap kasus dengan mempertimbangkan semua keadaan yang
peraturan hukum sipil ternyata paring berkaitan. Dalam menentukan pertanyaan yang wajar dengan peraturan
mendekati satu sama lain di dae_
rah ini. sejumlah jurisdiksi dengan doktrin musuh u.rr"." penggunaan wajar, harus dipertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah
uiuu -o-
difikasinya telah diakui bahwa tidak sepenuh hukum untuk mengum- kerusakan yang diakibatkan, dapat diramalkannya kerusakan yang di-
pulkan, menampung dan membuang air permukaan ke akibatkan, maksud atau motif tindakan pemilik tanah, dan hal-hal lain
tanah di sebe-
lah bawah yang mengakibatkan kerusakan atau luka pada pemilik- yang ada kaitannya seperti apakah ada kemampuan penggunaan tanah
nya. (Perlu dicatat bahwa di semua Negara Bagian dijumpai kesulitan oleh pemiliknya mengalahkan beratnya kerusakan yang diakibatkan pa-
dalam menentukan parameter atau definisi kata-kaia pengumpuran da tetangga dengan perubahan aliran air permukaan.
(koleksi), penampungan (konsentrasi) dan pembuangan. -
.1.3 Peraturan Air Arus
4.1.2.5 Peraturan Pelaksanaan yang Wajar Banyak hukum yang mengenai air arus didapatkan dalam aksioma hu-
Masalah yang timbur oleh upaya dini pada peraturan tertentu kum umum yang menyatakan "air mengalir dan harus mengalir karena
telah men-
jurus ke penerapan, di beberapa Negari Bagian, peraturan menurut hukum alamnya sudah biasanya mengalir". Sehingga, sebagai-
a"ng"., p"rrg_
gunaan yang wajar. Dengan peraturan ini, pemilik mana peraturan umumnya, setiap pelanggaran dengan aliran air alami
tanah membuat san_
tunan hanya kalau peranggaran yang merusakkan dari aliran air permu- yang merusakkan yang lain akan berakibat kerugian. Pelanggaran ini ter-
kaan tidak beralasan. Sarah satu pengadilan, yang menerapkan peraturan masuk pelebaran, hambatan dan penahan atau pemisahan arus. Namun,
ini, menyatakan sebagai berikut: terdapat beberapa kualifikasi.
Apabila aliran air alami tidak diragukan dalam kenyataan, cian dalam
"Dalam mempengaruhi penggunaan wajar tanah untuk maksud_ permanen dan kestabilan, maka sedikit kesulitan dalam penggunaan per-
maksud yang sesuai undang-undang pemilik tanah, yang bertindak
de- aturan. Saluran yang melintasi jalan raya melewati jembatan atau gorong-
ngan etiket baik, dapat mengeringkan tanahnya dari air
fermukaan dan gorong, biasanya dengan sedikit penyempitan lebar saluran dan hambatan
membuangnya sebagai beban untuk pemilik tanah lainnya, walaupun
oleh subkonstruksi dalam saluran, keduanya mengakibatkan air balik ke
drainase seperti itu mengangkut sejumrah air yang talau iidat
akan ti- hulu dan percepatan aliran ke hilir. Perubahan rezim harus sekecil yang
dak pernah mengalir seperti itu tetapi akan tetap di tanah tersebut
sam- dapat diperbolehkan oleh pemilik-pemilik berdampingan, atau mungkin
pai diserap oleh tanah atau menguap ke udara, kalau (a)
ada keper_ kerugian karena kerusakan yang diakibatkannya.
luan wajar untuk drainase seperti itu; (b) perlu tindakan wajar
untuk Air permukaan dari jalan raya sering dibuang ke dalam aliran air yang
menghindarkan bencana yang tidak diinginkan pada tanah y"ng paling mudah. Hak tidak diragukan apabila air-air tersebut secara alam
_"_
nerima beban tersebut; dan (c) kalau penggunaan dan keuntungan
ta- merupakan cabang-cabang aliran air dan tidak perlu dipertengkarkan ka-
nah yang dikeringkan wajar mengarahkan beratnya kerusakan ylng
di- lau aliran air mempunyai kapasitas yang cukup memadai. Namun, apa-
akibatkan pada tanah yang menerima beban tersebut; dan (d) kalau
da- bila semua atau sebagian air permukaan telah dipisahkan dari daerah alir-
lam praktek dituntaskan dengan perbaikan wajar dan membantu
sis- an sungai lain ke aliran air kecil, pemilik tanah di bawah dapat menuntut
tem drainase normal dan alami menurut kapasitas angkut yang wajar,
dan mendapatkan santunan atas kerusakan yang diakibatkannya.
atau kalau dalam har tidak ada drainase alami praktir,
Penerapan hukum menjadi lebih rumit lagi kalau rezim saluran ber-
kan sistem drainase buatan yang wajar dan andal',. "kur-dig.,.ru- ubah. Misalnya, kalau pemilik di atas mengubah karakter daerah aliran
(Enderson v. Kelehan,226Minn. 163,32, NW 2d 2g6 (194g)). sungai sehingga air arus membesar volumenya, pemilik di bawah terpak-
sa menerima kenaikan ini sesuai hukum umum, kalau tidak ada penyim-
4.1.2.6 Penenpan Peraturan pelaksanaan yang lVejar
pangan. Dia tidak perlu memperbaiki saluran yang lewat tanahnya, wa-
Dengan peraturan penggunaan wajar, pemilik tanah secara legal mem- laupun mereka dapat memilih perbaikan tersebut untuk perlindungan di-
punyai keuntungan menggunakan tanahnya dengan wajar walaupun
alir-
q*
160 l\tlttrrturt l)ruinusa .lulun Ruvu
I .,1.t;1x'k llttAuttt I)ruinust .lulurt Ilu,vu l(rl
ri. Pertanyaan belum tuntas tentang apakah pemilik di atas dapat me-
nuntut pemilik di bawah untuk memperbaiki saluran yang semula cukup, tltpat dianggap sepi. Dalam keputusan Kalifornia baru-baru lni, insinyur
kalau aliran yang membesar ditahan dan kembali ke tanah milik pemilik Ncgara Bagian telah menerbitkan peringatan seperti berikut: " . . . De-
di atas. Apabila pemilik di bawah adalah jalan raya, yang telah diberi rrgan hanya memberi label 'air banjir', seperti kita lihat, tidak perlu mem-
jembatan atau gorong-gorong, sementara berpendapat bahwa fasilitas ha- lrcrikan carte blqnche ke Negara Bagian untuk mengatur air yang dikata-
rus diperbesar segera memenuhi kepentingan pemilik di atas, sedangkan kan tersebut tanpa memperdulikan kewajaran metode yang digunakan dan
yang lain mendukung jalan raya yang mempunyai alternatif memperbaiki trrmlah kerusakan yang diakibatkan, diderita oleh masing-masing pemi-
fasilitas yang kelebihan beban, paling tidak sampai perubahan sedikit lik tanah".
diperlukan untuk rekonstruksi jalan raya itu sendiri atau penghentian fa-
silitas pada akhir masa kegunaannya. 4.1.5 Peraturan Air Tanah
Hukum tidak menentukan upaya yang secara memadai memperbaiki Air tanah dapat dikatakan bagian dari pemilikan nyata di mana air ber-
saluran. Jalan raya tidak menghindari kerugian karena hambatan salur- rrda; pemilik tanah memiliki air tanah sebagaimana pemilikannya pada
an dengan memberikan jembatan atau gorong-gorong untuk menyalur- tanah itu sendiri dan tanah liat, kerikil, batubara atau minyak tanah di
kan banjir 30-tahunan, banjir l0O-tahunan, bahkan banjir 1000-tahunan. dalamnya walaupun benda-benda pemilikan tersebut berbeda komponen-
Dalam hukum umum, banjir yang amat jarang disebut ,,tindakan Tuhan", nya.
yang didefinisikan sebagai "tindakan yang langsung, mendadak, dan yang
Pemilik yang berdampingan diakui mempunyai hak yang analog de-
tidak dapat ditahan, sehingga secara manusiawi tidak dapat diramalkan ngan hak dari pemilik tunggal. Sehingga, hak menggunakan air tanah,
atau dihindarkan". Namun, alasan demikian merupakan pertahanan yang apakah itu mengalir, disimpan atau merembes, oleh pemilik berdamping-
lemah dalam menuntut kerusakan, ramalan insinyur dan dapat membe- an atau pendaulat mempunyai hak analog dan sama dengan hak pemilik
rikan harga air arus yang besar. Hukum tidak dapat memberikan stan- tunggal (sebenarnya) terhadap penuntut berikutnya, merupakan bagian
dar dengan spesifikasi yang dapat masuk semua dan dapat diterima. Ka- dan paket tanah, dan hal itu merupakan pemilikan nyata. Secara umum
rena itu, keputuan rekayasa umumnya didasarkan pada pertimbangan ri- dapat dikatakan, bahwa hak berdampingan adalah hak dari pemilik ta-
siko dan ekonomi. nah untuk mengambil air dari tanah di bawahnya untuk digunakan di ta-
nahnya sendiri dan dalam cekungan atau daerah aliran sungai; hak itu
4.1.4 Peraturan Air Banjir didasarkan pada pemilikan tanah dan yang ada di sana. Oleh karena me-
Dalam hukum umum, air banjir diperlakukan sebagai ,'musuh bersa- reka merupakan pemilik-pemilik berdampingan terdekat, hak tersebut ber-
ma" dari semua orang, tanah dan pemilikan yang diserang atau mende- sifat korelasi, dan dinamakan pemilikan mereka bersama.
rita karenanya. Masing-masing dan tiap orang, termasuk pemilik jalan Feraturan umum untuk air yang mengalir adalah peraturan di mana
raya, dapat bertindak dalam setiap cara yang beralasan untuk memper- arus subbawah tanah mengalir dalam saluran yang nyata, permanen, di-
tahankan dirinya sendiri dan pemilikannya dari musuh bersama. Ia da- kenal dan tertentu, yang dikendalikan oleh aturan yang s:rma seperti yang
pat menghambat alirannya masuk ke tanahnya, membalikkan atau mem- digunakan untuk aliran air alami di permukaan. Pemilik tanah di bawah
belokkannya ke tanah lain tanpa merugikan. Umumnya, ia dapat mem- tempat ia mengalir mempunyai hak yang sama terhadap air itu seperti
buang air banjir tersebut dari tanahnya ke tanah tetangganya tanpa hu- halnya hak pemilikan tunggal terhadap arus pada permukaan yang mem-
kuman, dengan gravitasi atau pompa, dengan membelokkan ke parit atau punyai kondisi pada air yang datang ke tanah tersebut secara aliran ala-
selokan, atau dengan cara lain yang wajar. mi tanpa memandang apakah air itu bertekanan.
Sekali lagi, pengujian "kewajaran" telah sering diterapkan, dan keru- Air resapan umumnya dianggap sebagai bagian dari tanah di mana pe-
gian dapat terjadi dan kerusakan yang tidak perlu dapat terjadi. Biasa- milik tanah mempunyai hak pemilikan. Hak tersebut terbatas pada air
nya, perencana jalan raya harus membuat provisi untuk limpasan di dae- yang merembes lewat tanah oleh sebab alami; hukum tidak berpegang pada
rah di mana dapat diperkirakan akan terjadi. Ada risiko tertentu menge- pemilik tanah atas hak untuk meneruskan rembesan dari tanah lain aki-
nai pertanggungjawabannya jika air terkekang pada bagian hulu, atau bat irigasi atau mengakibatkan sebab buatan lain.
dialihkan ke daerah yang tidak memungkinkannya dapat mengalir. De- Apabila air rembesan meluap secara alami ke tanah lain, hak atas ta-
ngan hanya memberi label "air banjir" pada air tidak berarti bahwa ia nah dari pgmilik dulu hilang. Pemilik tanah dapat mencegah keluarnya
air seperti itu dari tanahnya, apabila ia dapat melakukannya. Ia tidak
r-
162 l\'rlrtrnun l)ruinu.vt'.lolon llu.yu I rls1r'k ltttkttttt l)ruirtu.st' .lulun Ruyu l6l
mempunyai hak untuk mengikuti air itu sampai ke dalam tanah tetang-
ganya dan di sana menangkap, mengendalikan atau mengurangi untuk dan menjadi pemilik tunggal atau pendaulat.
dimiliki. Hukum barat tentang hak air merangkul doktrin hukum umum ten-
rang hak pemilik tunggal dan doktrin statuta tentang pendaulatan terda-
4.2 Hukum Stetuta lwlu Qtrior appropriation). Prinsip yang mendasari dua doktrin ini berla-
wanan seratus delapan puluh derajat, yang terdahulu berdasarkan pada
Hal yang tidak memadai dari hukum umum atau hukum drainase yang pcmilikan tanah yang berdampingan dengan arus, tanpa memandang wak-
dibuat pengadilan mengarah ke berangsur-angsur membesarnya dan mo- tu penggunaan atau kenyataan penggunaan sama sekali, dan yang bela-
difikasi peraturan hukum umum oleh mandat legislatif. kangan pada waktu penggunaan dan pada kenyataan penggunaan tanpa
Tidak adanya statuta, peraturan hukum umum yang dipergunakan oleh memandang pemilikan tanah yang berdampingan dengan aliran air.
pengadilan Negara Bagian menentukan hak drainase air permukaan. Ka- Umumnya, hal yang penting untuk para insinyur hidrolik agar selalu
lau peraturan hukum umum telah diperluas atau diperbaiki oleh hukum ingat pada hak-hak air adalah, bahwa pekerjaan yang diusulkan di ka-
statuta, statuta menang. wasan arus, harus tidak merugikan baik kualitas maupun kuantitas alir-
Umumnya, statuta telah diberlakukan yang mempengaruhi drainase da- an dari hak air pada arus.
lam satu arah atau sebaliknya dalam hal daerah yang diterapkan di ba-
wah ini. 4.2.2.1 Doktrin Pemilikan Tunggal
Dengan doktrin pemilikan tunggal (riparian), tanah yang berdampingan
4.2.1 Domain Istimewa
dengan aliran air sebelumnya harus dituntut pada arus hanya karena alas-
Dengan tidak adanya hak, badan-badan masyarakat dapat mengaju- an lokasi dan tanpa memandang kapasitas produksi relatif pemilikan tung-
kan permohonan untuk membuang drainase jalan raya ke tanah-tanah gal dan tanah di luar pemilikan tunggal'
yang berdekatan lewat penggunaan hak domain istimewa (eminent do- Menurllt hukum, hak penggunaan air dalam doktrin pemilikan tung-
main). Domain istimewa adalah kekuatan dari badan masyarakat untuk gal merupakan kejadian kebetulan pada pemilik tanah pemilikan tung-
mengambil alih pemilikan pribadi untuk kepentingan umum. Apabila hak gal. Peraturan urrrum menyatakan bahwa perolehan tanah secara otoma-
domain istimewa ini digunakan, persyaratan konstitusional untuk kom- tis mengakibatk:n perolehan hak. Hanya tanah yang berdampingan ke
pensasi pemilikan yang diambil atau dirusakkan untuk kepentingan atau yang berbatasan dengan arus alami atau danau merupakan tanah
umum harus dipenuhi. pemilikan tunggal (riparion) Pembatasan selanjutnya pada tanah di ma-
Suatu kesimpulan (corollary) penting tentang hak domain istimewa ini na hak pemilikan tunggal dapat dituntut adalah bahwa tanah tersebut ha-
adalah permohonan penolakan balik di mana pemilik tanah menyatakan rus terletak pada daerah aliran sungai atau badan air yang berdampingan,
bahwa pemilikan pribadi telah diambil alih tanpa imbalan yang sesuai. dan harus dalam batas pemberian asli dari penguasa tanah yang berdam-
Badan masyarakat tersebut mungkin telah mengambil pemilikan tersebut pingan dengan arus.
dengan domain istimewa, tetapi pemilikan kadang-kadang terlalu berle- Dengan doktrin pemilikan tunggal yang ketat, pemilik tanah pemilikan
bihan atau dipertimbangkan spekulatif atau tidak dipahami sehingga pe- tunggal diberi hak untuk rnemiliki aliran arus di samping atau lewat ta-
milik mulai melakukan melawan tindakan domain istimewa. Penolakan nahnya tidak berkurang kuantitasnya dan tidak tercemar kualitasnya, ke-
balik dilihat lebih lanjut dalam Seksi 7.1, Penolakan Balik (Inverse cuali bahwa setiap pemilik pemilikan tunggal menggunakan apa saja air
Condemnation). yang ia perlukan untuk maksud domestik atau rumah tangga dan untuk
memberi minum ternaknya. Doktrin ini secara umum telah dimodifikasi
4.2.2 Hak Atas Air untuk memungkinkan pemiliknya menggunakan airnya untuk irigasi ta-
Hak atas air yang disertakan ke aliran air merupakan hak si pemakai nah milik tunggalnya sewajarnya dalam hubungannya dengan arus yang
aliran, bukan pemilik air itu sendiri. Hal ini dibenarkan balik oleh dok- sama. Hak tersebut tidak tergantung pada penggunaan air, dan oleh ka-
trin pemilikan tunggal (riparian doctrine) dan doktrin pendaulatan (appro- rena itu, kehilangannya tidak mengakibatkan sesuatu pun.
priotion doctrine). Hak menggunakan merupakan hak pemilikan, mem-
beri hak atas perlindungan yang sama kuatnya dengan pemilikan lain, dan 4.2.2.2 Doktrin Pendaulatan Terdahulu
dianggap sebagai pemilikan nyata. Setelah air dibelokkan dari aliran arus,
Doktrin pemilikan tunggal dikembangkan dalam iklim yang amat ber-
164 I'adonun l)ruinust' .lulun RuYu I .,1.r1x'k I lukuttr l)roinusc .lulun lla.va 165

beda dari iklim di Negara Bagian Barat. Di daerah kering di Barat, air r rkun kckuasaan tertentu pada distrik yang dapat mempengaruhi draina-
sangat penting untuk pengairan, dan jumlah air yang tersedia jauh lebih ,ic.ialan raya. Peraturan dan regulasi yang dikeluarkan oleh distrik dapat
sedikit dari jumlah yang diperlukan untuk mengusahakan tanah perta- rncrniliki kekuatan dan pengaruh hukum. Mereka memiliki otoritas un-
nian. Karena air jauh lebih sedikit dibandingkan tanah yang diairi, ma- trrk nrengeluarkan izin dan memiliki otoritas perpajakan untuk memper-
salahnya adalah membagi pencatuan air di mana akan lebih menguntung- buiki drainase. Badan-badanjalan raya dapat mendapat hak-hak air de-
kan dan penggunaan yang ekonomis. Suatu doktrin diperlukan yang akan rrgan langsung melalui tanah jalan karena hak pendaulatan dianggap se-
banyak menekankan pada penggunaan yang lebih bermanfaat dan mem- bagai bagian dari paket tanah. Dengan demikian, distrik irigasi dapat
berikan perlindungan kepada perusahaan berdasarkan pada kelayakan nrcmbayar pungutan air pada badan jalan raya tanpa melihat apakah air
pengarahan air dan penggunaannya pada tanah, apakah tanah itu ber- tlipakai atau tidak. Menurut beberapa statuta Negara Bagian, badan ja-
dampingan dengan aliran air atau tidak. Doktrin pendaulat terdahulu lan raya harus memperoleh izin pembangunan untuk proyek jalan raya
Qtrior appropriation) memenuhi keadaan ini lebih baik daripada doktrin tlalam distrik, dan badan jalan raya ditemui untuk proyek drainase yang
hak pemilikan tunggal. dibangun oleh distrik. Otoritas distrik ini sangat beragam dari satu Ne-
Isi dari doktrin pendaulat terdahulu r ini adalah hak eksklusif untuk gara Bagian ke Negara Bagian yang lain, dan dapat berbeda dari dis-
membelokkan air dari sumber kalau catu air secara alami tersedia tidak trik satu ke distrik yang lain. Di Negara Bagian yang distriknya aktif, pe-
cukup untuk keperluan semua yang memiliki hak penggunaannya. Hak ngetahuan yang mendalam tentang hukum statuta yang mendasari pe-
yang eksklusif demikian tergantung kepada tanggal efektif pendaulatan, keriaannya sangat disarankan untuk insinyur jalan raya dan insinyur hid-
yang waktunya lebih dulu yang memiliki hak. Kalau volume dalam arus rolik . Biasanya, berbagai masalah dapat dihindarkan dengan membuat
turun, pintu pembelokan pendaulat tertutup dan sebaliknya prioritasnya. inlormasi dari konstruksi jalan raya aEar selalu mendapatkan informasi
Kalau volume naik, pintu pembelok terbuka dan sebaliknya untuk prid- tentang aktivitas yang direncanakan.
ritas. Prioritas tidak tergantung pada lokasi titik pembelokan. Pendaulat
pertama mungkin berada pada air atas arus atau berada pada mulut arus, 4.2.4 Hukum Drainase Pertanian
dan pendaulatan kedua merupakan junior dalam segala hal, tanpa me- sebagai tambahan ke distrik drainase, banyak Negara Bagian memili-
mandang di mana titik pembelokannya di sebelah hulu atau hilir dari pem- ki hukum statuta yang berkaitan dengan drainase pertanian. Hukum-
belokan seniornya. Akibatnya, pendaulat terdahulu boleh secara legal hukum ini diberikan untuk penetapan perbaikan dan pemeliharaan sistem
membelokkan air dengan haknya sendiri, ia harus meluangkan cukup air selokan.
lewat pintunya untuk secara penuh memenuhi kepeduan semua pendau- Insinyur hidrolik harus mempertimbangkan hukum-hukum yang da-
lat di sebelah hilir yang prioritasnya lebih senior daripada haknya, tidak pat atau tidak dapat mengizinkan air limbah irigasi untuk dibuang ke da-
tergantung pada berapa keperluan airnya sendiri. Dengan doktrin pen- lam jalan raya langsung. Pemilik tanah berdekatan berhak untuk mem-
daulat terdahulu, hak air menjadi sebagian dari paket tanah spesifik dan buang air dari tanahnya ke dalam selokan jalan raya Negara Bagian, ter-
tidak dapat dihilangkan secara sewenang-wenang tanpa persetujuan Ne- masuk keluaran drainase. Dalam keadaan ini, air irigasi berlebihan ha-
gara Bagian. rus diperhatikan dalam rencana jalan raya. Hukum dalam masalah ini
berlainan dari Negara Bagian satu ke Negara Bagian lain, dan oleh kare-
4.2.3 Kendali Banjir, Drsinase dan Distrik Irigasi na itu, pengetahuan tentang hukum Negara Bagian harus mendahului drai-
Distrik-distrik kendali banjir, drainase dan irigasi dibangun atau men- nase jalan raya pedesaan.
dapat otoritas oleh statuta di beberapa Negara Bagian. Distrik-distrik ini
dalam statusnya ditetapkan sebagai badan pemerintah atau semi peme- 4.2.5 Hukum Lingkungan
rintah dan dapat berada dalam batas geografi satu atau lebih wilayah pe- Sebagai tambahan ke hukum-hukum Federal yang mempengaruhi pe-
merintahan lokal atau propinsi. Batas distrik sering didasarkan pada dae- rencanaan mengenai pencemaran air, banyak Negara Bagian telah men-
rah aliran sungai walaupun distrik irigasi dapat melampa.ui batas-batas jalankan undang-undang kualitas lingkungan yang mendorong pemeliha-
daerah aliran sungai utama di mana menyangkut diversi antar cekungan. raan dan perbaikan kualitas kehidupan. Insinyur hidrolik harus terbia-
Badan ini sering menjadi sumber informasi seperti rencana drainase mas- sa dengan statuta ini.
ter utama, informasi dan kriteria perencanaan. Beberapa statuta membe- Jenis pencemaran air yang umumnya dibicarakan adalah pencemaran

t.
166 Pedoman l)ruinust, ,lalan Rayu I A.t:1tck lltthutn I)ruinu:;t, .lulun Ru-yu 167

yang diakibatkan oleh erosi, pengendapan d,anzat-zatyang terbawa oleh 5.! llndung-Undang Pertindungan Bencana Banjir Tahun 19i3
air. Beberapa aspek lingkungan hidrolik berikut harus dipertimbangkan: [.lndang-undang Perlindungan Bencana Banjir tahun 1973 (The Flood
l. Aliran air dan angkutan endapan di atas dan di bawah proyek sebe- l)i.raster Protection Act of 1973) PL 93-234, memberikan sanksi terha-
lum pemasangan fasilitas. rlup masyarakat yang ikut serta dalam Program Asuransi Banjir Nasio-
2. Aliran yang bertambah dari tempat proyek, termasuk jumlah sedimen rrrrl di mana dalam masyarakat yang diperuntukkan oleh Sekretaris Peru-
(erosi) potensial. rrruhan dan Pengembangan Urban sebagai daerah bahaya banjir. Sanksi
3. Perubahan hidrolik sebagai akibat pembangunan yang dapat me_ rrri tcrdiri atas larangan badan Federal dan yang diawasi Federal, institu-
nyebabkan kondisi yang merugikan seperti penyapuan, erosi tebing si yang disetujui, diasuransikan, atau institusi pinjaman yang diregulasi
arus, dan sebagainya. rrrrtuk memberikan bantuan dana atau meminjamkan untuk tujuan akui-
4. Perubahan dalam lingkungan arus sebagai akibat pembangunan yang sisi atau pembangunan dalam masyarakat tersebut. Larangan terhadap
pengaruhnya merugikan sistem Iingkungan arus. pcmberian bantuan ini tidak berlaku terhadap bantuan Federal untuk ja-
Di samping tuntutan dari pemilikan pribadi, juga penting untuk dike- Itn raya, tetapi persyaratan penggunaan tanah yang harus diterapkan oleh
tahui bahwa ada penggunaan air lain yang menguntungkan yang dapat rnasyarakat dapat menimbulkan hambatan pada pembangunan jalan raya
menyolok, seperti sumber perikanan, rekreasi, estetika, penyaluran air, tlalam daerah banjir dan jalan banjir tertentu.
dan sebagainya. Undang-undang Asuransi Banjir Nasional tahun 1968, seperti telah di-
lrcrbaiki, (42 U.S.C. 400l-4127) mensyaratkan agar masyarakat harus me-
rrerapkan penggunaan tanah dan upaya pengendalian yang memadai un-
5.0 HUKUM LOKAL tuk menilai asuransi. Kriteria Federal yang dikeluarkan (24 CFR 1909)
Masing-masing subdivisi pemerintahan mempunyai peraturan (orclinan- untuk melaksanakan provisi ini berisi persyaratan berikut yang dapat mem-
ce) dan tata cara (code) yang memerlukan pertimbangan selama perenca- pcngaruhi jalan raya tertentu:
naan. Misalnya, ordonansi pembagian zona dapat mempunyai pengaruh l. Dalam keadaan dekat sungai, kalau Administrator dari Administrasi
yang besar pada perencanaan jalan raya dan drainase selanjutnya dari dae- Asuransi Federal telah mengetahui daerah rawan banjir, masyarakat
rah itu. harus menuntut agar, sebelum jalan banjir dibuat, tidak boleh ada izin
Ada kalanya, pertanyaan dapat timbul apakah Negara Bagian harus untuk penggunaan, termasuk timbunan tanah, di dalam wilayah dae-
mengizinkan ordonansi lokal. Umumnya, Negara Bagian secara legal ti- rah banjir, yang memiliki bahaya banjir khusus, yang elevasi banjir
dak diperlukan untuk mengizinkan ordonansi lokal kecuali perizinan ter- dasarnya telah diberikan, kecuali kalau telah didemonstrasikan bah-
sebut diperlukan oleh Negara Bagian. Namun, sangat sering, Negara Ba- wa pengaruh kumulatif dari penggunaan yang diusulkan, kalau diga-
gian menyelaraskan dengan ordonansi lokal demi penghormatan kalau bungkan dengan semua penggunaan yang ada dan yang ditangani de-
hal ini dapat dilakukan tanpa membebani Negara Bagian. ngan wajar dari alam yang serupa, tidak akan menaikkan elevasi per-
mukaan air dari banjir lOO-tahunan lebih dari I kaki di setiap titik
5.1 0rdonansi Lokal di masyarakat.
Banyak subdivisi pemerintahan sekarang menerapkan ordonansi dan 2. Setelah daerah banjir yang memiliki bahaya banjir dikenali, dan ele-
tatacara yang mengatur limpasan maksimum yang diperbolehkan dari dae- vasi permukaan air banjir 100-tahunan dan data jalan banjir telah di-
rah yang dikembangkan dengan mensyaratkan bahwa untuk frekuensi ba- berikan, masyarakat harus merencanakan jalan banjir yang dapat me-
dai yang diketahui, laju limpasan setelah pengembangan tidak melebihi nyalurkan banjir I0O-tahunan tanpa kenaikan air lebih dari I kaki di
limpasan yang terjadi sebelum pengembangan. Ordonansi ini mengubah- setiap titik dan melarang, dalam jalan banlir yang ditunjuk, timbunan
konsep drainase untuk jalan raya saja ke satu pengelolaan air badai. Or- dan penggerogosan, pembangunan dan perbaikan baru dari konstruksi
donansi lain tidak berusaha untuk membatasi laju aliran dari daerah yang yang ada yang akan mengakibatkan kenaikan tinggi banjir dalam ma-
baru dikembangkan tetapi berusaha untuk menerapkan pajak ,,permu- syarakat selama terjadinya pembuangan banjir lO0-tahunan.
kaan yang tak dapat dilewati (impervious surfoce)" kalau laju aliran ter-
lampaui. 6.0 PENGADUAN DRAINASE UMUM
Keluhan mengenai kondisi drainase harus dipelajari secepat mungkin.
r l6tt I'edonrun Druinuse .lolun Ruvu T Aslx'k llrtkunt I)ruinust' .lulun lluyu 169

Kalau penyelidikan menunjukkan bahwa keluhan tersebut dapat dijamin,


maka disarankan untuk mengambil langkah perbaikan. rryir. l'cngadilan dari beberapa Negara Bagian telah membuat pemba-
trrsun pcngumpulan air demikian didasarkan kepada kewajarannya dan
Keluhan dari drainase yang berkaitan dengan jaran raya yang disebab-
putlu pcrtimbangan kerusakan yang menyolok pada pemilik tanah.
kan oleh alasan-alasan pembelokan, pengumpulan dan konsentrasi, per-
luasan, hambatan, erosi dan sedimentasi serta pelanggaran air tanah. In- lrrsinyur hidrolik harus selalu menganalisis titik-titik pengumpulan dan
grcrrrbuangan untuk melihat apakah ada kondisi tidak wajar yang muncul
sinyur hidrolik harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai
alasan dari keluhan individu apabila tuntutan kerusakan yang dipelajari I'ircla pemilikan yang berdekatan dan memberikan upaya koreksi ran-
r iillgan yang mungkin diperlukan. Suatu contoh untuk memberikan upaya
dan penyebab keluhan pada waktu mengevaluasi alternatif drainase sela-
r irlrcangan untuk menghilangkan kerusakan pada pemilikan di sebelah hilir
ma perencanaanjalan raya. Sekali lagi, penggunaan yang tepat bantuan
legal yang ada tidak dapat terlalu ditekan. ndalah jaminan kemudahan drainase pada sisi hulu jalan raya yang me-
rrr ungkinkan memperkecil buangan dengan menggunakan gorong-gorong
Istilah yang digunakan di sini tidak dimaksudkan untuk digunakan se-
bagai istilah yang universal. vlng lebih kecil. Santunan untuk kerusakan pemilikan dapat juga ditu-
trrp dengan memperoleh kemudahan penampungan atau pengaliran pada
6.1 Pembelokan (Diversi) risi hilir. Upaya demikian mungkin penting kalau sistem pengumpulan
rrrcncakup pembelokan.
Diversi (diversion) (pembelokan) merupakan istilah yang sering digu-
nakan dalam menjelaskan hak-hak air dan dalam pendakwaan air. Isti- (r.3 Penambahan
lah ini dapat memiliki lebih dari satu arti, tetapi seperti digunakan dalam
hukum, diversi berarti penahanan atau perubahan aliran arus tanpa oto- Kenaikan puncak aliran atau volume yang disebabkan oleh pem-
rita atau jalan drainase dari kondisi alami aturan atau yang ada. Badan lrangunan sering dinamakan aliran tambahan (augmenting Jlow) dan ju-
ga dinamakan aliran percepatan (accelerated
flow). Seperti halnya dengan
hukum jalan raya tetap bertanggungjawab untuk membelokkan air dari
jalan air alami; namun, umumnya pengadilan bukan tidak membenar- pcmbelokan (diversi) dan pengumpulan (koleksi), jumlah teftentu penam-
kan perubahan d.rainase di mana air dikeluarkan dari aliran alaminya dan bahan dapat terjadi dari sarana jalan raya. Kenaikan jumlah (volume)
kemudian dikembalikan ke aliran tanpa kerusakan material untuk mem- limpasan tidak perlu menaikkan laju puncak (debit) limpasan di tempat
batasi pemilik tanah. Kalau pembelokan diperlukan, pembelian kemu- tertentu. Karena itu, petimbangan yang penting pada waktu mengevaluasi
dahan drainase di atas tanah yang dirugikan oleh pembelokan akan sa- pertambahan adalah apakah kerusakan akan atau tidak akan terjadi aki-
ngat mengurangi risiko tuntutan. bat kenaikan volume atau karena debit puncak yang lebih tinggi. Dalam
Para perencana jalan raya sering memilih untuk membuang air permu_ daerah drainase di mana waktu pengumpulan yang menentukan adalah
kaan ke dalam aliran air yang paling menguntungkan. Hak ini umumnya dari tanah jalan raya, jalan raya tidak dapat terukur menaikkan laju pun-
diragukan kalau air tersebut secara aiami bercabang ke aliran tersebut. cak limpasan. Sebagai tambahan, debit puncak tidak dapat naik, karena
Namun, kalau semua.atau sebagian air permukaan telah diberokkan dari kekurangan selokan dan pengumpulan pada masukan gorong-gorong.
daerah aliran sungai yang satu ke yang lain, setiap pemilik di bawah da- Pengaruh gabungan dari faktor-faktor ini dapat mengurangi debit pun-
pat menuntut dan memperoleh kembali setiap kerusakan langsung yang cak dan meniadakan pengaruh kenaikan yang merugikan akibat sarana
jalan raya. Dalam daerah drainase yang luas, penambahan yang menyo-
dianggap berasal dari pembelokan.
lok tidak terjadi, karena luas bagian jalan dari jalan raya kecil dibanding-
kan dengan luas keseluruhan. Santunan untuk kerusakan akibat kenaikan
6.2 Pengumpulan dan Konsentrasi
yang tidak dapat dilewati tidak menyolok selama kejadian banjir besar
Keluhan yang umum dibuaj berkenaan dengan jalan raya baru atau yang akibat kondisi yang biasanya jenuh dari daerah aliran sungai. Peristiwa
diperlebar adalah bahwa diberikan pengumpulan air permukaan yang le- tidak dapat dilewati juga terjadi di Negara Bagian sebelah utara selama
bih efisien, dan karena itu aliran puncak di beberapa titik pembuangan periode ketika tanah di daerah aliran sungai membeku.
dari jalan raya lebih besar. Suatu jalan raya dapat mengumpulkan dan
menampung air permukaan karena alam dari drainase yang diperlukan 6.4 Hsmbatan
dalam tanah jalan. Pengumpulan air permukaan telah dikenali oleh peng-
Badan pengelola jalan raya dapat mengeringkan (drainase) jalan raya,
adilan sebagai hal yang secara ekonomi diperlukan sebagai sarana jalan
tetapi dalam hal ini harus menjaga agar aliran air tetap bebas dan terbu-
T A:;1tek Hukutn l)rainuse Jalan Roya 17 I
170 Pedomon Drainase Jalan Raya

6,6 Pelenggeran Alr Tanah


ka. Aliran air balik dari jembatan atau gorong-gorong merupakan alas-
an umum tuntutan karena hambatan (obstruksi). Dasar untuk tuntutan . Air tanah sering dijumpai dalam pembangunan jalan raya. Serupa de-
dapat terjadi kalau kerusakan pada pemilikan pribadi terjadi akibat pem- rrgrrn hukum.yang mengenai air permukaan, setiap pelanggaran sementa-
bukaan yang tidak cukup dalam tanggul yang melewati aliran air. Dalam r n rrlau permanen dengan aliran, mutu atau tingkat air tanah dapat men-

peristiwa jalan raya sejajar dengan arus, tanggul jalan yang menggero- trrdi alasan suatu tuntutan.
gos dataran banjir arus dapat berlaku sebagai hambatan aliran arus da- Operasi penggalian dan pengeringan dapat mengosongkan air tanah
lam dataran banjir. Pemeliharaan yang kurang walaupun pembukaan su- vurrg sebelumnya tersedia untuk irigasi dan air minum. Tanggul dapat me-
dah cukup dapat dianggap sebagai hambatan. Dua aspek legal penting rrckan air di bawahnya yang mendukung tanah dan menghalangi sirkula-
yang harus dipertimbangkan insinyur hidrolika pada saat mengevaluasi si air tanah, karena itu menghilangkan aliran normal pada si pemakai.
pengaruh hambatan adalah: tuntutan lain adalah penurunan mutu air tanah sebagai akibat penggu-
1. Pengadilan telah mengakui bahwa luasnya santunan akibat hambatan rrnan garam untuk de-icing (pencegahan es) pada jalan raya.
aliran dibatasi oleh jumlah kenaikan kerusakan akibat hambatan. Kalau pelanggaran air tanah merupakan alasan kuat suatu tuntutan,
2. Tidak tergantung pada frekuensilencana dan debit yang digunakan, tingkat dan mutu air tanah harus dipelajari didokumentasikan sebelum
badan jalan raya dapat diakui santunannya untuk kerusakan air ba- rnemulai pembangunan jalan raya.
lik. Dari pandangan legal, penentuan santunan didasarkan pada apa-
kah pembukaan drainase cukup untuk aliran yang secara wajar dapat 7.0 PENYELESAIAN LEGAL
menampung pada waktu pembukaan diberikan. Karena definisi san-
tunan dibuat "setelah kejadian" dalam pengadilan hukum, maka sa- Aksi yang mungkin dilalui oleh penuntut untuk mencari sumber legal
ngat penting memilih ukuran pembukaan untuk mengevaluasi poten- tlapat berbeda dari satu Negara Bagian dengan Negara Bagian lain. Aksi
sial kerusakan air untuk pembuangan yang melebihi debit rencana. yang biasa dilakukan adalah lewat kutukan balik (inverse condemnatiori),
amanat (injunction), rasa ketidakadilan (tort) dan tuntutan pengadilan.
Pembahasan lebih lanjut mengenai segi-segi hukum tentang air yang Insinyur sering diminta untuk menyiapkan dan mengutarakan kesak-
tcrbendung dimuat dalam Highway Research Record No.. 58, "Legal sian dalam mempertahankan pengaduan seperti itu, di mana waktu keha-
Aspect of Back Water from Culverls." dirannya dapat disarankan dengan pengacara. Namun, pertahanan yang
nyata harus dimulai apabila insinyurnya bertindak atas inisiatifnya sen-
6.5 Erosi dan Sedimentrsi diri. Pertahanan ini terdiri dari dokumentasi dari keadaan tanah sepan-
jang jalan yang diproyeksikan, yakni untuk menunjukkan perubahan kon-
Erosi pada pemilikan pribadi yang dapat digolongkan ke jalan raya da- disi setelah pembangunan jalan. Dengan kesaksian yang baik dalam ben-
pat dijadikan alasan suatu tuntutan. Sedimen yang berasal dari jalan raya
tuk peta-peta, fotografi dan catatan-catatan dari pengamat yang dapat
dan mengendap di luar tubuh jalan raya dapat pula menjadi sumber tun- dipercaya, maka akan tidak sulit untuk memojokkan juri mengenai ke-
tutan. Dalam hal ini, penting untuk menetapkan kondisi erosi alami dan absahan kasus badan jalan raYa.
sedimentasi agar dapat menentukan kemungkinan bahwa erosi dan sedi-
Badan jalan raya dapat juga bertindak sebagai penuduh dalam peng-
mentasi yang diamati telah terjadi pada kondisi alami. Fotografi, laporan
aduan yang menyangkut peraturan air permukaan dan hukum air lain.
kualitas air dan sebagainya, merupakan dokumentasi yang penting dari
Contoh termasuk kerusakan menyolok pada jalan raya yang disebabkan
beban endapan yang kemungkinan ada dalam arus akibat erosi yang ter-
oleh endapan dari daerah yang baru saja dibajak, pembelokan oleh pe-
jadi dari sumber hulu yang lain. Masalah erosi dan sedimentasi pada
milik di sebelah atas atau penambahan aliran sedemikian rupa sehingga
pembangunan dan operasi jalan raya dapat diperkecil dengan perenca-
mengakibatkan tidak berfungsinya sistem drainase jalan raya, dan ham-
naan yang tepat dan pembangunan hal-hal penting dari pengendalian ero-
batan aliran oleh pemilik tanah di sebelah bawah. Secara terperinci hu-
si dan sedimen sementara maupun permanen. Hal-hal penting ini diba-
kum statuta melindungi jalan raya di beberapa Negara Bagian. Insinyur
has dalam Volume III, Pedoman Drainase Jalan Raya AASHTO, "Pe-
hidrotik dapat menawarkan nasehat tekniknya mengenai pengaruh per-
doman untuk Pengendalian Erosi dan Sedimen dalam Pembangunan Ja-
ubahan drainase pada jalan raya oleh pemilik tanah yang berdekatan.
lan Raya". (AASHTO Highway Droinage Guidelines).

tL
r-
172 I'edomon Druinuse Julan Royu ? rlsltt'k llukutn l)rainose .lulan Raya 173

7.1 Kutukan Terbrlik


rrulak tuntutan tersebut, menghindarkan kekebalan Negara Bagian dari
Doktrin tentang kekebalan kedaulatan (sovereign immunity) menyata- lrcngaduan, dan dengan demikian memungkinkan tuntutan tersebut dite-
kan, bahwa Negara bagian berdaulat dan kebal dari pengaduan tindakan ruskan dalam sistem pengadilan, atau memungkinkan tuntutan atau se-
tidak adil. (Lihat seksi 7.4 dan 7.5 di bawah tentang pembahasan san- hugian tuntutan dibayar.
tunan tidak adil). Doktrin ini telah dimodifikasi atau dihapuskan di be-
berapa Negara Bagian, kasus di mana konsekuensi proyek jalan raya di 1.4 Tuntutan Ganti-Rugi Ketidakadilan
luar pengadilan berada di luar cakupan akuisi tanah atau kemudahan yang
Dalam keadaan dini pengembangan suatu hukum, pengadilan menjum-
dipersoalkan, pemilik tanah yang dipengaruhi dapat menuntut badan pe-
pai sedapat mungkin, kompensasi harus diberikan ke orang yang mende-
merintah yang terlibat untuk memperoleh kompensasi untuk ketidakadil-
an dengan cara yang sama dengan penduduk pribadi menuntut pendu- rita karena tindakan orang lain. Ini merupakan asal dari teori santunan
k ctidakadilan. Dalam pelaksanaannya, ketidakadilan, kesalahan sipil, me-
duk lainnya. Sebaliknya, Negara Bagian yang tidak memodifikasi atau
rupakan pelanggaran hak manusia yang dijamin untuk perseorangan oleh
menghapuskan doktrin kekebalan kedaulatan ini sedemikian sehingga me-
mungkinkan pengaduan ketidakadilan umumnya melindungi penduduk hukum. Orang yang terlibat tindak ketidakadilan kalau ia terganggu orang
dalam konstitusi Negara Bagian dengan menetapkan pemilikan pribadi lain dalam keamanan, kebebasan, reputasi dan hak milik pribadi. Kalau
pihak yang menderita dapat membuktikan tertuduh benar menyakitinya,
tidak dapat diambil atau dirusakkan oleh Negara tanpa pembayaran kom-
pensasi yang dikehendaki. Sehubungan dengan
pengadilan mengakui tertuduh bertanggung jawab pada penderitaan pe-
itu, pengaduan kerusakan
pemilikan umumnya diperbolehkan terhadap Negara Bagi311, di mana pe- nuntut, dan tertuduh harus dipaksa membayar kerusakan tersebut.
milik telah menderita kerusakan yang mengakibatkan',pengambilan atau Santunan ketidakadilan dapat dibagi dalam tiga bidang yang luas:
kerusakan" hak miliknya. lni merupakan pengaduan "kutukan balik atau l. Santunan sebagai akibat tindakan kesengajaan
terbalik" dan umumnya didasarkan pada teori bahwa tindakan pemerin- 2. Santunan sebagai akibat tindakan tidak sengaja
tah sudah sepenuhnya sesuai hukum, bukan tidak adil, dan tuntutan kon- 3. Santunan tanpa salah.
stitusi yang membayarkan kompensasi untuk pemilikan yang diambil atau Umumnya, santunan untuk kerusakan hak milik seseorang oleh drai-
rusak untuk penggunaan umum. nase secara tidak adil karena pelanggaran dan/atau tidak disengaja. Pe-
langgaran merupakan penguasaan tanpa hukum dari hak milik tanah
7.2 Amanat orang lain. Ketidakadilan ini mempunyai akar dalam hukum umum Ing-
gris dan Amerika. Menurut tradisi, individu telah menikmati hak memi-
Dalam hal hak statuta dipaksa oleh kerusakan materi pemilik tanah, liki dan menggunakan tanah tanpa pelanggaran. Jadi, seseorang yang de-
biasanya pengadilan memberikan suatu amanat (injunct ioi). Amanat ter-
ngan sengaja mdsuk atau mengakibatkan sesuatu dapat masuk ke hak ki-
sebut menyertai badan pemerintah dalam mengambil suatu tindakan atau
lik pribadi tanpa diketahui pemiliknya, secara teknis dapat dikatakan se-
memerlukan pengurangan suatu kondisi yang telah dibuat. Amanat ini
bagai pelanggaran, tidak tergantung pada apakah merusakkan atau ti
tidak mencegah penarikan kembali kompensasi kerusakan yang telah ter- dak merusakkan hak miliknya.
jadi. Seperti peraturan umumnya, amanat dapat diberikan walaupun be-
Kasus yang muncul karena ketidaksengajaan sejauh ini merupakan ben-
sarnya kerusakan mampu ditentukan atau dihitung dalam kerusakan- tuk yang paling umum dari pengaduan ketidakadilan pada saat ini. Hal-
kerusakan.
hal yang mendahului pengaduan tidak sengaja adalah:
7.3
l. Pungutan yang ada untuk menggunakan pengurusan tepat dan per-
Tuntutan Legislatif hatian dalam keadaan tertentu.
Biasanya ada kemungkinan bagi penuntut untuk mendaftarkan tuntutan 2. Tindakan yang kurang pengurusan tepat dan kegiatan yang dapat se-
legislatifnya dalam Negara Bagian di mana kekebalan atas pengaduan di- cara wajar diharapkan dalam suasana tertentu.
berikan oleh hukum. Umumnya, komite legislatif ditugaskan untuk meng- 3. Hubungan dekat yang wajar antara sebab dan akibat.
evaluasi tuntutan tersebut. setelah dengar pendapat semipengadilan dari 4. Tidak ada pembelaan terhadap suatu tindakan.
barang bukti dan setelah mempelajari kesaksian yang disampaikan baik 5. Kerusakan yang disebabkan suatu tindakan.
oleh badan Negara terlibat ataupun penuntut, komite menyiapkan ren- Agar dapat menahan suatu tindakan, tindakan seseorang harus tidak
cana undang-undang untuk suatu tindakan legislatif. Legislatif dapat me- sengaja. Hal ini dapat didefinisikan sebagai tindakan yang berada di ba-
114 l'ulttmun I)ruinu:t' ,lulun lluyu I Asltt'k l!uktttn Druinuse Julun Rayo 175

wah standar yang wajar.


Santunan tanpa salah (liability without fault), juga dinamakan santunan islimewa; dan di pengadilan lainnya lagi, pengaduan dapat diotoritaskan
tegas (strict liability), merupakan suatu ketidakadilan yang tidak disengaja hanya kalau ketidaksengajaan badan jalan raya berada dalam rangka
dan yang juga tidak merupakan akibat dari kekurangan pengurusan yang bcberapa statuta jalan raya khusus, yang membentuk santunan untuk pe-
wajar. Santunan tanpa salah atau santunan tegas muncul oleh karenaje- langgaran tugas.
nis kecelakaan tertentu terjadi, tidak berhubungan dengan apakah sese- Walaupun hukum dari beberapa pengadilan memperkenankan peng-
orang salah atau tidak. Kebijakan hukum dalam hal ini adalah bahwa lduan ketidakadilan seperti ini berdasarkan atas prinsip ketidaksengajaan
penuntut yang menderita harus diberikan ganti rugi walaupun tertuduh umum seakan-akan Negara Bagian merupakan orang pribadi atau per-
tidak bertindak dengan tidak sengaja, sengaja atau secara moril salah. usahaan, kecenderungan lazimnya adalah memberi otorisasi pengaduan
hanya seperti diutarakan oleh undang-undang dalam penuntutan ketidak-
Pernyataan yang disarankan dari peraturan adalah bahwa orang yang
melakukan hal-hal yang berbahaya pada dasar pendapatnya, atau bertu- Irclilan. Undang-undang ini khususnya termasuk pembebasan santunan un-
gas dalam kegiatan yang mengandung bahaya kerusakan pada manusia ruk ketidaksengajaan dalam penampilan, kegiatan semau-maunya. Ka-
atau hak milik orang lain, sebagai pengganti semua pengurusan yang wa-
lau operasi jalan raya yang dimaksudkan, maka pertanyaan sering ber-
jar, akan tegas memberi santunan setiap kerusakan yang ditimbulkannya. rrbah menjadi apakah kegiatan atau keputusan termasuk dalam pembe-
basan santunan untuk fungsi atau tugas yang semau-maunya.
Hal yang berbahaya ini atau aktivitas yang amat berbahaya ini merupa-
Pengadilan telah sarna-sama sepakat dalam mengakui bahwa rancangan
kan risiko kerusakan berat pada orang atau hak milik orang lain yang
iatan raya adalah semau-maunya, karena termasuk di dalamnya
kegiatan
menyertai (baik yang di bawa oleh tertuduh atau ada pada tanahnya sen- faktor-
perencanaan tingkat tinggi dengan evaluasi berbagai kebijakan dan
diri); dan yang tidak biasa digunakan (yang ditentukan oleh adat-istiadat yang tidak
masyarakat). laktor. Lebih-lebih, kesimpulan ini didukung oleh keputusan
langsung berhubungan dengan pembebasan fungsi semau-maunya yang
Tugas yang terhutang merupakan tugas absolut untuk membuat ke-
giatan atau kondisi yang digolongkan sebagai aman "amat-berbahaya", sekalipun demikian, mengakui bahwa fungsi-fungsi tersebut alamnya se-
milegislatif dan harus dilindungi dari "sangkaan kedua" oleh pengadilan,
dan santunan akan diberikan untuk setiap penderitaan pada seseorang
yang tidak berpengalaman dalam pengambilan keputusan demikian. Sta-
atau hak mihk yang diakibatkannya.
Kasus yang merupakan tonggak batas dalam bidang ini mendasari pe-
tuta kekebalan rancangan menundukkan upaya kelanjutan oleh pembuat
undang-undang untuk mengebalkan badan dan pegawai pemerintahan dari
doman yang menyatakan: "Suatu kekuatan yang dibawa oleh tertuduh
santunan yang muncul dari ketidaksengajaan atau kesalahan dalam ren-
dalam tanahnya, yang merupakan penggunaan "tidak alami" dari tanah-
cana atau rancangan hal yang sama sepantasnya disetujui dengan stan-
nya, dan yang akan mengakibatkan kerusakan hebat ke tanah yang ber-
dar keamanan yang wajar. t
dekatan atau dicabut, sebagai ganti pengurusan wajib oleh tertuduh, me-
rupakan kegiatan atau kondisi yang sangat berbahaya". (Rytands v. Flet-
Pengadilan memberikan catatan kekecualian untuk kekebalan
i
rancangan: ,
cher, L.R.3 H.L. 330).
Kasus Rylands diakui bahwa menyimpan air dalam jumlah yang besar
1. Di mana persetujuan rencana atau rancangan sembarangan, tidak wa- t
jar, atau dibuat tanpa pertimbangan yang cukup.
merupakan kegiatan yang sangat berbahaya dan dari semua pertimbangan,
2. Di mana rencana atau rancangan dipersiapkan tanpa pengurusan yang
banyak pengadilan masih mengikuti peraturan yang diberikan dalam ka-
cukup.
sus Rylands.
3. Di mana berisi kesalahan yang terselubung, jelas berbahaya atau sa-
lah dari awal penggunaan nyatanya.
7.5 Santunan Ganti-Rugi dari Badan Jalan Raya Negara Bagian Di mana perubahan kondisinya menunjukkan perlunya tindakan tam-
4.
Masalah santunan ganti rugi dari badan jalan raya Negara Bagian un- bahan atau penyelesaian dari Negara Bagian.
tuk ketidaksengajaan perencan:En, pembangunan dan pemeliharaan mem- Di banyak Negara Bagian, pembangunan yang tidak sengaja seakan-
peroleh perlakuan yang berlainan oleh berbagai pengadilan. Dalam be- akan tidak kebal dari santunan ketidakadilan oleh sebab pembebasan fung-
berapa pengadilan, Negara Bagian tidak dapat dituntut tanpa persetujuan- si sembarangan, terutama kalau pembangunan menyeleweng dari renca-
nya: di Negara Bagian lhin, pengaduan dapat dilembagakan hanya da- na atau rancanlan yang telah disetujui, atau ada ketidaksengajaan da-
lam hal yang ditunjukkan oleh statuta, sering sebelum sidang pengadilan lam melaksanakan rencana dan rancangan, seperti dengan menambah-
kan hal yang tidak disinggung dalam fase perencanaan. Ketidaksengajaan

L
r
176 Putoman l)ruinu.st, .lulun Ruyu ,,1,s1ttk lluktttrt l)ruinuse .lulun Ru_yu lj'l
pembangunan mungkin kebal apabila rencana atau rancangan ditentu- rrrrirryrrr lriclrolik dalam tahap perencanaan dan pengembangan proyek
kan secara terperinci bagaimana suatu hal harus diselesaikan. Inlurr raya.
Pemeliharaan yang tidak sengaja paling sedikit mendapat kekebalan
santunan. Pengadilan cenderung untuk mempertimbangkan tahap ope- i.2 Pertlmbangan Rancangan
rasi jalan raya ini dengan memasukkan fungsi rumahtangga rutin yang
diperlukan dalam penampilan administrasi pemerintahan sehari-hari. pe-
lnsinyur hidrolik harus mempertimbangkan pengaruh drainase jalan
meliharaan jalan raya dilatih pada tingkat operasi, dan walaupun dalam
r milik yang berdekatan dan pengaruhnya pada jalan raya.
rryrr pada hak
I lnlumnya, rancangan drainase yarig baik akan menjamin drainase jalan
beberapa hal timbul tindakan semaunya, keputusan yang semau-maunya
r nya yang diperlukan, sedemikian rupa sehingga memperkecil potensial
yang dilakukan bukan merupakan orientasi kebijakan.
pcrrgaruh merugikan pada hak milik pribadi yang berdekatan. Badan ja-
Kesimpulan ini didasarkan pada kasus-kasus jalan raya yang ada yang
Iun raya mempunyai staf legal atau penasehat legal yang tersedia dan in-
kaitannya maupun kasus-kasus yang ada dalam bidang yang bersangkutan.
Walaupun demikian, ada kekecualian untuk semua peraturan, dan jawab-
rinyur hidrolik tidak perlu merupakan akar dalam hukum drainase. Na-
nrun, mereka harus terbiasa dengan provisi umum hukum drainase dan
an untuk setiap situasi tergantung pada penggunaan prinsip-prinsip legal
pada kenyataan dari masing-masing kasus (National cooperative High- kcputusan pengadilan menyolok mengenai drainase, dan mereka harus
sclalu yakin implikasi legal dari rancangannya. Pengetahuan ini akan me-
way Research Program, Digest 80, September, l9Z5).
nrungkinkan mereka memahami masalah legal potensial yang berkaitan
dengan rancangan sarana jalan raya.
8.0 KETERLIBATAN INSINYUR HIDROLIK
Dalam menetapkan kriteria rancangan drainase, regulasi badan hukum,
I4sinyur hidrolik mempunyai tanggung jawab ganda dalam aspek le- statuta yang diketahui, tata cara drainase, dan ordonansi harus dipertim-
gal jalan raya. Pertama, ia harus tahu prinsip legal yang diterapkan dan bangkan. Dalam kasus-kasus di mana kriteria bertolak belakang dengan
menggunakan pengetahuan ini untuk perencanaannya; dan kedua, di mana rcgulasi, statuta, atau tata cara, posisi legal dari pihak dengan kriteria
perlu bekerja ia harus dekat dengan staf legal dari organisasinya, dalam herlawanan dapat diperlemah. Insinyur hidrolik harus memberi nasehat
persiapan dan proses pengadilan kasus drainase. Tugas dari insinyur hid- dan membantu upaya badan jalan raya dalam perubahan pengaruh hu-
rolik termasuk keikutsertaan legal langsung dalam bidang-bidang berikut : kum drainase yang menimbulkan persyaratan yang tidak meyakinkan ten-
l. Tindakan penyelidikan, nasehat, dan memberikan kesaksian ahli pa- tang kriteria perencanaan drainase jalan raya.
da aspek teknis tuntutan drainase mengenai jalan raya yang ada.
2. Memberikan informasi perencanaan drainase serama akuisisi jalan un- t.2.1 Dokumentasi
tuk membantu menilai dalam mengevaluasi kerusakan dan kalau per-
Pedoman Drainase Jalan Raya lain menekankan pentingnya pengum-
lu, memberikan kesaksian dalam proses hukuman yang mengikutinya.
pulan informasi pengambilan keputusan dan dokumentasi rekayasa dari
file untuk penggunaan rekayasa di masa datang. Dokumentasi dari kon-
t.l Pertimbangan Perencantan dan Lokesi
disi sebelumnya juga berguna dalam semua tuntutan drainase. Dokumen-
Insinyur hidrolik harus sejak dini ikut serta dalam proses perencanaan tasi ini harus mencakup fotografi udaru(aerial) dan foto darat, yang diam-
seperti diterangkan dalam volume I Pedoman Drainase Jalan Raya bil selama musim basah, pernyataan penduduk setempat mengenai kon-
AASHTO, "Pedoman untuk Pertimbangan Hidroli k dalam perencanaan
. disi drainase yang kurang baik, perhitungan rencana drainase, dan rekam-
dan Lokasi Jalan Raya". Seringkali masalah legal yang dikembangkan an tertulis tentang pengambilan keputusan. Kadang-kadang, jalan raya
setelah proyek dibangun dapat dilacak ke tahap yang sangat dini dalam terletak dalam daerah di mana masalah drainase sudah ada. Sumur yang
tahap perencanium proyek. Hal ini termasuk santunan sebagai akibat per- terletak dekat dengan bangunan yang direncanakan harus dicek dan di-
janjian yang dibuat selama negosiasi tanah jalan berlangsung. santunan evaluasi turbiditasnya, rasa, bau, jumlah bakteri, garam, luluh (yield) dan
ini dapat dihindarkan dengan melengkapi negosiasi tanah jalan dengan surut muka air (drawdown), dan sejarahnya. Informasi ini dapat diguna-
informasi akurat mengenai kondisi drainase di daerah tersebut. kan untuk membuktikan kebenaran atau mengevaluasi tuntutan yang di-
Banyak tuntutan drainase dapat dihindari kalau kerusakan pada pemi- buat mengenai terhentinya aliran bawah tanah atau kontaminasi oleh se-
Iik harta lain telah diperkirakan dan dipertimbangkan dalam negosiasi dimen, garam, atau aliran permukaan. Tuntutan dan/atau peradilan da-
tanah jalan. Hal ini merupakan alasan penting untuk mengikutsertakan pat disebabkan oleh kenyataan bahwa jalan raya terletak di suatu dae-
r lTti l'edomun Druinuse .lulun Royu

rah, bukan dari perubahan karena jalan raya.


r A:i1tck llukurn l)ruinux' ,lulun

lrrrrr lrrcngambil keputusan rencana.


Ru.yu

Hal ini memerlukan penilaian dan


prrrgclahuan yang baik untuk analisis yang tepat mengenai masalah drai-
17r)

t.2.2 Santunan Insinyur rrusc rumit yang dijumpai. Interaksi antara pengacara dan insinyur mem-
Pendahuluan dari pedoman ini menunjukkan bahwa hukum air Ame- I'unt nlasing-masing lebih efektif dalam profesinya.
rika Serikat sedemikian kacaunya sehingia amat sulit bagi pengacara un- l)tlam persoalan pengadilan, insinyur hidrolik harus dipanggil untuk
tuk mencari penyelesaian mengenai suatu masalah. Di sebagian-besar dae- urrrnhantu penasehat legal badan jalan raya. Dalam hal ini, insinyur da-
rah, hukum air tidak hitam.,atau putih, tetapi kenyataannya kelabu, dan llnt rncmberikan bantuan teknik yang diperlukan kepada penasehat le-
penasehat legal perlu menentukan dalam bayangan kelabu gnl, tidak hanya dalam menyiapkan kasus, tetapi juga sebagai kesaksian
mana keadaan
tersebut berada. rrlrli.
Keadaan yang serupa muncul dalam santunan perorangan pengurus dan llcberapa insinyur yang belum berpengalaman dengan sidang pengadil-
karyawan badan jalan raya Negara Bagian. Hukum tentang r-tirr,u, p..- rur ccnderung untuk menghindari keikutsertaannya, terutama kalau me-
seorangan berada dalam keadaan pancaroba dan perubahan serta variasi rryangkut sebagai saksi. Insinyur hidrolik tidak boleh terlalu pendiam
sedang dilakukan oleh Negara Bagian di seruruh Amerika Serikat. virng dapat menghambatnya memperoleh pengalaman dalam bidang yang
Menurut pandangan perubahan di depan tentang keadaan hukum yang lrcrkaitan dengan pekerjaan penting ini. Sungguh, pemunculan sebagai
kacau tentang santunan insinyur dan dalam parameter yang diutarakan ruksi ahli harus dianggap sebagai salah satu tanggung jawab dari kedu-
dalam Seksi 7.5, kalau ada ketidaksengajaan dalam p"r"n.unuun sarana tlukannya. Keuntungan profesional akan diperoleh dalam pengalaman da-
jalan raya yang mengakibatkan kerusakan pihak rain, lrrnr menangani masalah drainase di pengadilan dan badan akan memper-
santunan insinyur
yang dipekerjakan oleh badan jalan raya dan/atau badan jalan olch keuntungan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan diterapkan da-
raya di-
mungkinkan di Negara Bagian yang akan mengizinkan jenii santunan ini lam rencana selanjutnya.
untuk dimenangkan. Dengan tidak melihat lebih dulu kemungkinan ke-
rusakan yang mungkin disebabkan ketidaksengajaan, tetapi ielah meli- t.4 Kesaksian Rekayasa
hat dahulu kemungkinan dan bobotnya dengan faktor lain, merupakan Dalam membantu pengacara badan jalan raya dalam mempersiapkan
pengalaman yang baik untuk penyelesaian pengadilan untuk
tindakan yang kasus, insinyur paling tidak mempunyai tanggung jawab untuk mencatat
semaunya. Kenyataan ini merupakan har yang menarik bagi insinyur hid- kesaksian yang akan digunakan. Biasanya terdiri dari rencana jalan 'yang
rolik yang keputusan rancangannya mengundang sejumiah risilo. Da- dibangun' dan perhitungan drainase untuk proyek yang dipertanyakan
lam drainase tidak ada tindakan tanpa risiko, bahkan kalau kemungkinan dan dapat dimasukkan rencana jalan yang lama agar dapat menunjuk-
banjir maksimum digunakan sebagai banjir rencana. Rancangan risiko kan kondisi sebelumnya. Sebagai tambahan dalam pengumpulan doku-
merupakan bentuk asuransi mandiri oleh badan jalan raya; karena itu mentasi rekayasa yang diperlukan, mungkin diperlukan pula untuk mem-
penggunaan peradilan rekayasa yang baik, yang dapat diterima persiapkan petunjuk-petunjuk lain seperti grafik, peta, fotografi, dan
oleh pro-
sedur rencana, dan dokumentasi yang cukup sangat diperlukan. Ketakutan sebagainya yang akan menolong memberi gambaran titik-titik kesaksian.
akan santunan hendaknya tidak mengakibatka, p".ikir"n yang kelewat Dalam hal yang menyangkut pengambilan atau kerusakan pemilikan pen-
konservatif, sehingga penilaian rekayasa dan pengalam"r, tiaul dialami duduk pribadi, posisi badan jalan raya harus disiapkan sedemikian rupa
dalam pengambilan keputusan mengenai drainase. pengurusan, keteram- sehingga bisa dibela dalam suratkabar, maupun di pengadilan. Dalam ba-
pilan, penilaian dan kepajinan yang biasa diarami insinyur profesionar dan jalan raya biasanya akan menguntungkan kalau gambaran jelas dari
memberikan sanggahan yang tepat melawan santunan karena ketidakse- situasi tempat ditunjukkan. Hakim sering mengunjungi tempat pengaduan
ngajaan. kerusakan, tetapi kadang-kadang hal ini terjadi setelah semua kesaksian
diutarakan.
t.3 Hubungan dengan Staf Legal Juga menjadi tanggung jawab insinyur untuk mengenali beberapa ke-
saksian yang akan menolong persiapan kasus. Insinyur dapat menolong
Fungsi kerja suatu bagian organisasi diperkuat lewat hubungan kerja
yang dekat dengan bagian yang lain. pengacarajalan raya perlu pelayan- mencari dan mengenali saksi-saksi yang dapat menolong membuktikan
kasus Negara Bagian, termasuk saksi-saksi untuk menetapkan kondisi
an insinyur hidrolik dalam penyelesaian kasus drainase, dan insinyur hid-
rolik perlu nasehat pengacara ketika mempertimbangkan santunan da- awal. [nsinyur dapat diminta untuk mengevaluasi kaitan teknis dari
F- IttO ltedomon Druinu,;e Jalan Royu ,,1l:1x'k llukurn l)ruinusc .lulun Ruyu ltil
T
kemungkinan kesaksian dari saksi potensial dan dalam beberapa hal, akan rrrs dipcrsiapkan dengan hati-hati walaupun tidak diujicobakan. "Memain-
mengenali kelemahan teknis dari kasus penuntut. kun tclinga" oleh saksi ahli dalam sidang yang mengikutsertakan teknik
lckayasa tidak disarankan. Penasehat legal harus dinasehatkan dalam
E.5 Negosiasi rrspck rencana drainase yang tidak menguntungkan kasus Negara Bagian,
Insinyur dapat memberikan bantuan berharga kepada staf legal dengan maupun yang menguntungkan. Petunjuk yang jelas, lebih besar yang
melakukan penyelidikan dan menyampaikan laporan dalam jalannya rncnggambarkan titik-titik utama testimoni sangat membantu pengertian
persidangan. Kantor pengacara jalan raya dapat menentukan pembica- pcngadilan tentang kejadian.
raan mengenai penyelesaiannya jika kenyataan dan kesimpulannya yang
berkembang menunjukkan kasasi Negara tersebut menjadi lemah atau ti- 11.6.2 Sikap Sebagai Saksi Mata
dak adil. Insinyur yang bertindak sebagai saksi harus selalu ingat bahwa: tujuan
clari sidang pengadilan adalah melakukan keadilan. Testimoni harus mem-
t.6 Insinyur Sebagai Saksi Mata punyai satu tujuan - untuk mengutarakan semua fakta yang diketahui
yang berkaitan dengan kasus sehingga pengadilan dapat memberikan pe-
Insinyur hidrolik harus menerima tanggung jawab dalam memberi-
layanan yang lebih baik.
kan kesaksian ahli dalam pengadilan drainase jalan raya. Tugas saksi bia-
Butir-butir berikut untuk saksi, sebagian diambil dari nasehat lowo State
sanya memerlukan waktu lebih banyak dalam ruang persidangan. Banyak
jumlah jam diperlukan sebelum pemunculannya di pengadilan dalam Bur Association:
konsultasi dengan penasehat legal, mempersiapkan petunjuk-petunjuk dan l. Katakan yang benar. Tidak ada lain yang penting seperti hal ini. Ka-
melakukan penyelidikan untuk menetapkan kesaksian. waktu yang di- lau anda mencoba untuk mewarnai, memberi bayangan atau meng-
perlukan untuk sidang pengadilan sering tidak dapat diramalkan dan in- ubah testimoni anda untuk membantu pihak anda, anda akan men-
sinyur akan sering mendapat kesulitan untuk mengkoordinasikan waktu jumpai kesulitan. Betapapun pandainya seorang ahli hukum berada
yang diperlukan untuk tanggung jawab yang lain. penundaan, kelanjutan Calam ujian silang, ia tidak pernah akan mengacaukan anda atau me-
sering terjadi. Insinyur tidak perlu diharapkan untuk meninggalkan tang- nyukarkan anda, kalau anda berterus-terang.
gung jawab yang lain untuk menanti sidang pengadilan yang lama. Jad_ 2. Jangan kehilangan kesabaran: Kalau kehilangan kesabaran anda ke-
wal sidang ditetapkan oleh pengadilan setelah berkonsultasi dengan ke- hilangan akal. Kalau seorang saksi menjadi demikian berprasangka
dua pengacara, dan sering tergantung pada adanya saksi. penggun* yurrg dalam kepentingan satu pihak sehingga ia kehilangan kesabarannya,
baik dari waktu seorang insinyur dapat diatur dengan konsultasi penase- sehingga fakta yang tidak menguntungkan Negara Bagian akan ter-
hat legal, tetapi beberapa penyempitan sering diperlukan oleh insinyur hapus. Ia menempatkan dirinya pada keuntungan penguji silang dan
untuk memenuhi tanggungjawabnya dalam bidang legal. menjadikannya tidak berguna pada Negara Bagian. Jaksa dan ha-
kim tidak tertarik pada testimoni yang berprasangka. Mereka hanya
8.6.1 Testimoni Rekayasa tertarik pada fakta. Tetaplah sabar dan anda sebagai saksi akan
menyenangkan.
Testimoni dari saksi ahli badan jalan raya biasanya sangat penting un-
3. Jangan takut pada ahli hukum! Kalau anda berikan informasi anda
tuk penyebab dalam kasus drainase. Testimoni rekayasa sering akan me-
dengan sopan, maka tidak ada pertanyaan yang diberikan oleh ahli
maparkan sejurnlah besar kejadian. Testimoni mencakup persentase fakta-
hukum yang mengakibatkan anda dalam kesulitan. Hanya kalau an-
fakta teknis dalam bahasa pembicara sehingga akan rebih memperjelas
da "menyilang anda sendiri" maka hakim dapat menunjukkan bah-
pada hadirin dalam ruang pengadilan. Strategi dan tujuan untuk tiap saksi
wa testimoni anda salah.
ditentukan oleh pengacara agar testimoni tersebut dapat digunakan sebaik-
4. Berbicaralah yang jelas. Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi
baiknya. Testimoni insinyur hidrolik umumnya menjelaskan sistem drai- pengadilan, hakim dan jaksa, kalau saksi menolak untuk berbicara
nase jalan raya mencakup kerusakan yang tidak dapat dibuktikan, dan
cukup keras agar dapat didengar. Suara yang lemah bukan saja me-
bagaimana sistem tersebut mempengaruhi penuntut. pertimbangan ran-
ngurangi nilai testimoni anda, tetapi juga mengarah ke dugaan hakim
cangan dan kejadian dari kondisi yang ada sebelumnya untuk pem-
dan jaksa bahwa anda tidak menguasai apa yang anda katakan. Se-
bangunan jalan raya merupakan titik-titik yang penting. Testimoni ha-
tiap orang dalam sidang pengadilan mempunyai hak untuk me-
F'
llt2 ltedoman l)rainu.sc Jalun Ruyu
? A.s1x'k llttkunt I)ruinu.st' Julun Rayu lU3
ngetahui apa yang anda katakan.
5. Kalau anda tidak memahami pertanyaan, mintalah untuk dijelaskan. timoni anda dengan ahli hukum.
Berkali-kali saksi tidak mengetahui pertanyaan yang telah diajukan,
tetapi walaupun demikian terus saja dan cobalah untuk menjawab- ll.7 Sikap Seorang Insinyur Terhadap Golongan Lawan
nya. Hal ini membingungkan sidang, hakim dan jaksa. Kalau anda
Suasana mungkin mencapai keadaan di mana insinyur dihadapkan pa-
tidak tahu, katakan saja tidak tahu dan katakan saja bahwa perta- tlu permintaan, Iisan atau tertulis, oleh pihak lawan untuk file dokumen
nyaannya harap dijelaskan pada anda. Ini akan menghemat waktu
rlurr/atau untuk menafsirkan data, perhitungan rencana, dan sebagainya.
dan kebingungan.
llagaimanapun juga, insinyur tidak harus mengabulkan permintaan tan-
6. Jawab semua pertanyaan langsung! Amat sering saksi akan begitu pl sebelumnya berkonsultasi dengan penasehat legal badan jalan raya.
asyik menceritakan ceritanya sehinga ia ingin menceritakan semua-
Kllau penasehat legal menyetujui permintaan penuntut itu untuk file da-
nya dalam jawaban pertanyaan pertama. Apabila saudara dapat men-
jawabnya dengan "ya', atau,,tidak,,, maka lakukan itu. Jangan mem_
tl, ia biasanya memerintahkan insinyur untuk tidak memberikan penaf-
siran atau penjelasan dokumen tersebut pada pihak penuntut.
berikan informasi sukarela kalau tidak ditanyakan.
7. Tetap pada fakta! Apa yang harus anda keluarkan untuk kesaksian 9.0 DAFTAR ACUAN
adalah apa yang anda pribadi tahu. Jarang apa yang dikatakan orang
lain pada anda dapat dikatakan di kasus ini. Apa yang anda TAHU Bahan-bahan secara bebas dikutip dari makalah-makalah dan terbitan
adalah penting, apa yang anda pIKIR tidak penting kecuali kalau lrcrikut tanpa acuan tertentu. Acuan-acuan ini disarankan sebagai tam-
memberikan pendapat dan jawaban penilaian pada fakta di mana bahan sumber informasi.
tanggapan anda harus bermutu sesuai pengalaman anda. l. Drables, Carroll J. W. dan Jones,Benjamin A. Jr., University of llli-
8. Jangan takut! Tidak ada alasan untuk takut dikatakan sebagai sak- nois Experiment Station, Circular Number 76. Urbana, Illinois, "Il-
si. Untuk memulai, hakim selalu berlaku hati-hati dan jaksa ada di linois Highway and Agricultural Laws", 1963 fiuga ringkasan ini da-
sana untuk meyakinkan bahwa anda diperkenankan untuk menceri- lam Highway Research Record No. 58).
takan pengalaman anda sehubungan dengan peraturan dan kesaksian. 2.. McCullough, C. B. dan McCullough, J.R., "The Engineer at Law,
Apabila anda takut pada waktu anda memberikan testimoni, pikiran Vol. Two", Oregon State Highway Department, State Printing De-
anda tidak jernih dan mungkin anda tidak bisa mengatakan apa yang partment, Salem, Oregon, 1945.
anda ketahui sejernih apabila anda tidak demikian. 3. Connor, Edward Jr., "What the Designer Should Know About the
9. Apabila anda tidak tahu, lewatkan saja - Beberapa saksi berpikir me- Legalities of Diverting the Flow of Waters", Makalah Department
reka harus menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Tidak ada of Public Works, State of California, Sacramento, California, 1965.
saksi yang tahu semua fakta, tetapi ahli hukum anda mungkin tidak 4. Randall, Charles H. Jr., "Problems of Water Law Concerning the
mengetahui setiap rincian yang anda ketahui. Kalau hal itu yang men- South Carolina Highway Department", South Carolina Highway De-
jadi sebabnya ia dapat menanyakan anda tentang apa yang anda ti_ partment, Columbia, S.C. tidak dipublikasikan.
dak ketahui. Kalau hal ini benar, katakan bahwa anda tidak tahu. 5. Thomson, James E.i "Liability for Drainage Damage" Makalah Io-
Ini merupakan kredit anda untuk kebaikan, daripada anda mencoba wa State Highway Commission. Ames, lowa, 1962.
mencari jawaban untuk sesuatu yang ditanyakan pada anda. 6. State of Sorith Dakota, Department of Highways Drainage Manual,
10. Jangan mengingat-ingat cerita anda! Administrasi pengadilan meng- Department of Highways, Pierre, S.D., 1969.
hendaki hanya saksi yang menceritakan sebaik yang ia mampu. Ti_ 1
Rowe, R. Robinson, "Engineering Law Applied to Highway Drai-
dak ada saksi diharapkan mengetahui setiap rincian secara sempur- nage", ASCE Journal Highway Division, Volume 85, No. HW 4,
na. Karena alasan ini diharapkan anda tidak mencoba untuk menga- 1959.
rang cerita anda. Diskusikan testimoni anda dengan ahli hukum yang 8. Mclellan, O. W., Jr., dan Fox, Victor. "Legal Aspects and Guideli-
memanggil anda, sebelum anda pergi ke pengadilan, kalau anda ke_ to Drainage of Surface Waters", Research Report; Ken-
nes Pertaining
hendaki. Kadang-kadang hal ini perlu dilakukan. Kalau anda laku- tucky Department of Transportation, Bureau of Highways, Frank-
kan, dan anda ditanya mengenai hal ini pada suatu kesaksian, jangan fort, Kentucky, 1970.
menolak untuk mengunjunginya. Tidak ada kesalahan membahas res- 9. Iowa State Bar Association, "Pointer on How to Act When a Wit-
ness", The Iowa State Bar Association, Des Moines, Iowa.
{
Itl4 l'ttlonrun Druinu.st' .lulun Rayu
T ,,ls1x,k llukutn Druinu:se .lulun Ruya 185

10. Thorstenson, F. W. dan Gronfield, W.P., "Legal Aspects of Back- lruk pribadi dan hak sipil, atau ganti rugi kerusakan; tindakan
water from Culverts", Highway Research Record No. 58 (1964). kctidakadilan.
u. Mandelker, D. R., "Inverse Condemnation and the Law of Waters," ('IVIL LAW : HUKUM SIPIL. Sistem jurisprudensi (ilmu hukum) yang
Highway Research Record No. 58 (1964). rlitctapkan secara nasi.onal, negara atau persemakmuran berkhasiat un-
12. NCHRP Report No. 134 Bab 4, "Drainage and Runoff'l. tuk mereka sendiri; pembagian hukum yang mengatur hal-hal yang ber-
13. General Statement of Principles to Included in the State Water Rights sifat pribadi, seperti dibedakan dari hukum-hukum yang mengatur hal-
Laws, ASCE Journal, Irrigation and Drainage Division, Vol. 98, No. hal menyangkut kriminal, politik atau militer.
IR 2, Juni, 1972. Hukum sipil yang mengenai pengelolaan air yang terjadi alami mene-
14. American Law Reports, Second Series, Volume 59, Halaman tapkan hak-hak atau kemudahan-kemudahan, yang meringankan atau
421 - 45s. rrrcnghalangi, dari pemilik tunggal (riparian) secara individu dan diban-
15. National Cooperative Highway Research Program, Digest 80, Sep- tling dengan yang lain; diarahkan pada penggunaan sama dan kelestarian
tember, 1975. tlan kontinuitas kondisi drainase alami.
(lMl- LAW RULE = PERATURAN HUKUM SIPIL. Suatu peraturan
rO.O KOSA KATA hukum yang ditujukan untuk pembuangan air drainase, yang dibawah-
rrya pemilik tanah lebih tinggi mempunyai hak atau kemudian untuk mem-
Catatan: Kebanyakan definisi dalam kosa kata ini diambil dari buku buang air surplus atau kelebihan dari tanahnya ke tanah lebih bawah, tan-
Black's Law Dictionary, Edisi Keempot dan dari ASCE Manual No. 43, pa dihalangi oleh pemiliknya di sana.
Nomenclature for Hydraulics, kata demi kata diterangkan panjang lebar.
CODE OF FEDERAL REGULATIONS (CFR) : TATA-CARA REGU-
Kosa kata lain dan kamus standar juga dikonsultasikan.
I,ASI FEDERAL. Penataan dan penerbitan paling sedikit tahunan, re-
Beberapa istilah yang dimasukkan secara tidak khusus dimuat dalam
gulasi Federal berlaku sekarang. CFR dipertahankan mutakhir dengan
pedoman tetapi digunakan dan tersebar dalam kosa kata. Kosa kata ini
penerbitan khusus dari Federal Register. Dua penerbitan ini harus digu-
disusun menurut abjad.
nakan bersama-sama untuk menentukan versi terakhir setiap peraturan
ACT, ACTS = UNDANG-UNDANG. Hukum tertulis. Undang-undang yang diberikan.
Kongres.
COLLATERAL, COLLATERAL CHANNELS : KOLATERAL, SA-
ACT OF GOD :
UNDANG-UNDANG TUHAN. Dalam hukum, tin- LURAN KOLATERAL. Berdampingan, dari sumber yang snma, serupa
dakan kekuatan alami yang langsung, mendadak atau yang tidak dapat
tetapi alamnya lebih rendah. Saluran sekunder dari arus.
dielakkan, yang tidak dapat diramalkan dan dicegah.
COMMON ENEMY DOCTRINE OR RULE : DOKTRIN ATAU PE-
AUGMENTATION : PENAMBAHAN. Tambahan air ke arus, teru- RATURAN MUSUH BERSAMA. Peraturan hukum umum yang dike-
tama untuk memenuhi mutu air atau keperluan ikan dan satwa liar. nal oleh beberapa Negara Bagian, mengenai pembuangan air permukaan
AUGMENTED FLOW : ALIRAN TAMBAHAN. Volume air bertam- surplus atau berlebihan yang diakui bahwa air demikian merupakan "mu-
bah yang masuk ke saluran, atau lewat terbuang ke tanah, dari pembe- suh bersama" dan oleh karena itu pemilik tanah mempunyai hak untuk
lokan (diversi) aliran atau air permukaan dari arus lain atau daerah alir- melindungi tanahnya dari air yang datang dari tanah lebih tinggi. Dengan
an sungai lain; atau dari air yang ditampung atau dikumpulkan di sebe- peraturan ini, air permukaan dianggap sebagai musuh bersama yang tiap
lah hulu dan dilepaskan setelah digunakan. pemiliknya dapat berjuang menurut pendapatnya paling baik dan tanpa
BACKWATER = AIR BALIK. Badan dari air yang relatif tenang da- memperdulikan kerusakan yang diakibatkan pada yang lain.
lam daerah yang terhampar rendah dan mempunyai masukan ke badan COMMON LAW : HIJKIJM UMUM. Dibedakan dari hukum "Romal'
utama air. Air yang sementara naik di atas tingkat normal oleh hambat- atau "Sipil", tubuh dari hukum tidak tertulis, terutama dari tnggris; di-
an saluran arus alami atau buatan atau halangan daerah banjir. dasarkan pada penggunaan dan kebiasaan berlangsung lama keputusan
CIVIL ACTION = TINDAKAN SIPIL. Tindakan yang menyebabkan dan perintah (decree) pengadilan yang mengenali, memperkuat dan me-
keadaan yang harus dipecahkan dengan hukum sipil, yang dibedakan dari maksakan penggunaan dan kebiasaan demikian.
hukum kriminal, dan/atau dibuat untuk menetapkan atau mendapatkan COMMON LAlll RULES : PERATURAN HUKUM UMUM. Prinsip-

Proyct Penbirero pcrpu.t.km.


ltvt Tirrur
?. A. lt94 , rr.r
186 Pedoman Droinose Jalan Royo At1x,k llukunt l)ruinuse Julun Raya
T ltiT

prinsip atau peribahasa (maxim) yang ditetapkan pribadi.


dalam hukum umum.
CONTIGUOUS : pERBATASAN. Menempel, NAVICABLE WATERS, NAVIGABLE WATERS OF UNITED STA.
berdekatan, berdam_
pingan, berbatasan pada. Barang-barang yang
berdekatan dan atau ti- IES : AIR PELAYARAN, AIR PELAYARAN DI AMERIKA SERT.
dak dapat bersinggungan nyata, tetapi mereka tirtak KAT. Air di Amerika Serikat yang dapat surut dan mengalir dari air pa-
terpisahkan oleh
barang-barang. Itu sesuatu van! berdekatan di ueue?apa iitik sang danlatau air di Amerika Serikat yang sekarang digunakan, atau per-
*r4,
sepanjang garis. Benda berbatasan kalau ia
atau
nah digunakan di masa lalu, atau mungkin diharapkan digunakan pada
*"ry"n ut ..pii"ng setrr_
ruh atau sebagian sisinya. masa yang akan datang untuk transportasi perdagangan antar Negara Ba-
DOCTRINE = DOKTRIN. peraturan, prinsip, teori gian atau luar negeri. (33 CFR 322.2, 42 FR 37139, 1977).
atau dalil (tenet)
dari suatu hukum. Definisi kedua: Laut teritorial Amerika Serikat dan air dalam Ameri-
EC,SYSTEM = EKoSISTEM = ka Serikat yang dapat dipengaruhi oleh air pasang yang: (i) sedang atau
LINGKUNGAN. organis- pernah digunakan, atau diperkirakan atau telah diperkirakan penggunaan-
me hidup dan lingkungan mati berinteraksi
'ISTEM di daerah v"rrg ait.tuiui.Ke- nya sendiri atau dalam hubungannya dengan air lain, sebagai jalan raya
rumitan masyarakat dan lingkungannya berfungsi
."uugi kesatuan eko- untuk perdagangan antar Negara Bagian dan luar negeri, walaupun ham-
logi dalam alam.
batan alami atau buatan yang memerlukan pengangkutan, atau (ii) ba-
EMINENTDOMAIN = DOMAIN ISTIMEWA. Dalam
hukum, hak sua_ dan pemerintahan atau swasta, yang mempunyai pengalaman dalam per-
tu pemerintah untuk mengambil, atau untuk otorisasi
mengambililuL,nilit baikan jalan air, menentukan kemampuannya untuk perbaikan dengan
nriUlj-i untuk penggunaan umum, kompensasi harus diberikan pada biaya yang wajar (suatu keseimbangan antara biaya dan keperluan) ha-
pemiliknya.
rus diberikan, olehnya sendiri atau dalam hubungannya dengan air lain,
FEDERAL COMMON LAItl = HUKUM UMUM FEDERAL. TUbUh jalan raya untuk perdagangan antar Negara Bagian atau luar negeri (40
keputusan yang dikembangkan oreh pengadilan FR 49327;33 CFR 2.05-25). (Lihat luga WATERS OF UNITED
fu-kum Federar, tidak di-
halangi oleh keputusan pengidilan Negara Bagran. STATES).
FEDERAL REGISTER: REGISTRASI FEDERAL. penerbitan
harian NATURAL DRAINAGE RULE : PERATURAN DRAINASE ALA-
dari Pemerintah Federar membuat regurasi Federal, MI. Petunjuk dalam hukum sipil mengenai pengelolaan dan penggunaan
catatan regJ, prok-
Iamasi Presiden, order Eksekutif, dan sebagainya, air yang terjadi alami, berdasarkan pada kelestarian dan kelanjutan sis-
memberikln-masya-
l"!1t apa vang diterbitkan. Lihat juga coDE OF FEDERAL tem drainase alami dan kondisi limpasan.
REGULATIONS.
NATURAL WATER COURSE = ALIRAN AIR ALAMI. Aliran air per-
FLooD ,ATERS = AIR BANJIR. Air yang keruar dari aliran air ara- mukaan atau bawah tanah yang dibangun oleh benda atau kondisi alami.
mi-dalam volume yang-besar dan mengalir lewat tanah yang
berdampingan PEAK DISCHARGE : DEBIT PUNCAK. Laju aliran maksimum se-
saluran yang tidak biasa. Kenyitaanbahwa
9d*
buat sendiri saluran sementara atau mengikuti "i. v*g
t"rr.rui -".rr- mentara untuk kejadian banjir yang diketahui.
beberapa saluran arami,
PERCOLATING WATERS : AIR REMBESAN. Adalah air yang le-
selokan atau depresi, tidak mempengaruhi
sifatnya seuar6 ;;-Lanjir,,
atau memberikan sifat "ariran wat tanah di sebelah bawah permukaan bumi tanpa saluran yang pasti,
air" alami pada aliran i""g Jiir.urinv".
dan tidak membentuk bagian dari badan atau aliran dari aliran air per-
GROUND WATER = AIR TANAH. Air subperrfrrkaan
jenuh, dari mana sumur dan sumber melingkupi zona mukaan atau subbawah tanah. Mereka dapat merupakan air hujan yang
dicatu, dan air daram formasi ba- meresap atau salju yang mencair, atau air yang telah meresap lewat te-
wah tanah dari bahan yang tak dapat dilewati (impemious),
maupun terikat. Taber air merupakan permukaan
Uait U.Uu. bing atau alas arus menuju suatu jarak di mana kehilangan sifatnya se-
arri'iuiur, ,"- bagai aliran air.
nah dan zona jenuh. "t* "i,
LECAL LIABILITY = SANTUNAN LEGAL. PRESCRIPTION, PRESCRIPTIVE RIGHT = PEMERINTAH, HAK
Santunan antara peng_ PEMERINTAH. Perolehan nama atau hak atas sesuatu lewat penggu-
aduyang dikenali dan dipaksakan oleh pengadilan.
naan terbuka atau terus-menerus atau pemilikan dari waktu sangat lama
LIABLE, LIABILITY = TANGGUNG JAWAB,
SANTUNAN. Me. atau selama diketahui legal atau selama diperintahkan.
ngenai tindakan sipil terhadap atau untuk ganti rugi atas pelanggaran
trat Pembelokan (diversi) air oleh seseorang di suatu titik di hulu dari ta-
r Itltl Pedomon l)rainusc Jalan Rava T .'l.t1x,k llukuttt l)ruinusc .lulun Ruyu lU9

nah pemilik tunggal (riparian), dalam kondisi di atas akan memberikan rlnlunr hal keteraturan, kesamarataan dan sebagainya. Suatu perintah for-
orang itu hak yang tepat, yang dikuatkan oleh perintah (preskripsi), un-
rrull, nrcnurut keputusan pengadilan. Peraturan itu meliputi bagian besar
tuk menggunakan air, seperti terhadap pemiliknya. trrhuh dari hukum umum.
REASONABLE USE RULE = PERATURAN PENGGUNAAN wA.
Itlll,E OF LAZ : PERATURAN UMUM. Prinsip legal penggunaan
JAR. Peraturan di mana dalam beberapa pengadilan, pemilik tungfal urnum, yang dikuatkan atas pengetahuan otoritas dan biasanya dinyata-
berlaku dengan kepercayaan yang baik dan untuk maksud-maksud krrrr scbagai aksioma atau proposisi logika. Disebut peraturan (rule)ka-
pengadilan dapat menggunakan dan,/atau mengubah aliran alami
dari air rcrra dalam kasus-kasus yang tidak menentu atau tidak dapat diramal-
dari tanahnya tanpa santunan pada pihak lain, selama penggunaan dan
Ilrr, ini merupakan pedoman atau norma untuk mengambil keputusannya.
tindakan tersebut wajar diperlukan dan menguntungkan, dan diambil
pengurusan wajar untuk menghindarkan kerusakan yang tidak perlu .\t,|PLAIU: HUKUM TAMBAHAN (CANGKOKAN). Publikasi awal
atau rlirn terpisah dalam bentuk brosur dari statuta untuk pengundangan, se-
menghalang-halangi penggunaan tanah di bawahnya.
di U.S. Statutes at Large.
lrclum publikasi resminya
REGULATIONS :
PERATURAN. Instruksi atau peraturan formal yang
mengatur penggunaan dan administrasi undang-undang legislatif terten- STATUTE, STATUTORY LAW : STATUTA, HUKUM STATUTA.
tu, yang mempunyai kekuatan dan berlaku hukum. Seperti penggunaan- llukum yang ditetapkan oleh badan legislatif dan diutarakan dalam do-
nya dalam CFR, peraturan (rule) dan regulasi mempunyai arti yang krrmen resmi. Dalam penggunaannya yang khusus, hukum mempunyai
sama. rrrti perintah dan pemaksaan oleh otoritas yang memerintah.
RIPARIAN : PEMILIK TUNGGAL. Hal yang mengenai sesuatu yang ,\'I'ATUTORY LIABILITI = SANTUNAN STATUTA. Santunan ber-
berkaitan dengan atau berdekatan dengan tebing arus atau badan air lain; tllsarkan undang-undang legislatif yang dibedakan dari santunan yang
pemilik tunggal (riparian) adalah yang memiliki tebing. tlidasarkan pada persetujuan kontrak antara beberapa pihak.

RIPARIAN owNER = PEMILIK TUNGGAL (RIPARIAN). pemilik :;URFACE WATER COURSE. NATURAL WATER-WAT : ALIRAN
tunggal yang mempunyai tanah dan tebing suatu sungai, danau atau ba- AIR PERMUKAAN, JALAN-AIR ALAMI. Saluran atau saluran-saluran
dan air lainnya. lrus utama, kalau arusnya rumit, dan saluran-saluran alaminya dan sa-
luran biasanya.
RIPARIAN PROPRIETOR: pRopRIEToR RIPARIAN. pemilik ta-
nah, umumnya terikat pada arus air, yang mempunyai sifat-sifat bermu- :;URFACE WATERS = AIR PERMUKAAN. Air yang berasal dari hu-
jan atau salju atau dari sumber yang berdifusi di permukaan tanah tanpa
tu pada tanah yang segaris dengan arus dan hak istimewa yang me_
nyertainya oleh hukum. rnengikuti aliran atau saluran tertentu, yang dibedakan dari air dalam arus
nlami, danau atau kolam, dan tidak membentuk atau terkumpul ke da-
RIPARIAN RIGHTS : HAK PEMILIKAN TUNGGAL (RIPARIAN). lam badan air yang lebih pasti bentuknya dibandingkan kolam atau ra-
Hak dari pemilik tanah sepanjang aliran air, yang berhubungan dengan wa. Air banjir dari sungai dapat juga dianggap sebagai air permukaan
air, penggunaannya, pemilikan tanah di bawah arus, pertambahan dan kalau air itu terpisah dari arus utamanya atau meninggalkan terus dan
sebagainya.
tersebar di atas permukaan atau tanah yang lebih rendah.
Hak legal dari pemilik untuk menggunakan air dalam tanah pemilikan .TORT,
TORT ACTION : KETIDAKADILAN, TINDAKAN TIDAK
tunggalnya (riparian) yang berasal dari hukum umum, yang memperke_
ADIL. Pribadi atau sipil yang bertindak salah terhadap orang atau pemi-
nankannya untuk meminta bahwa air mencapai tanahnya ,tidak 6ertu-
likan tidak tergantung pada kontrak. Unsur dari setiap tindakan tidak
rang jumlahnya dan tidak terpengaruh mutunya" kecuali untuk penggu-
adil adalah: adanya petugas legal dari pembela ke penuntut, pelanggaran
naan rumah tangga yang kecil.
tugas, dan kerusakan sebagai hasil yang dekat.
RIPARIAN WATER = AIR PEMILIK TUNGGAL (RIPARIAN). AiT
UNDERGROUND WATERCOURSE = ALIRAN AIR BAWAH TA-
yang berada di bawah garis tertinggi aliran normal dari sungai
atau arus, NAH. Bentukan geologi yang berisi air yang mengalir dalam saluran yang
yang berbeda dari air banjir.
diketahui dan tertentu. Hak atas air dalam aliran bawah tanah di keba-
RULE : PERATURAN. pedoman yang ditetapkan untuk bertindak. nyakan Negara Bagian serupa dengan hak ddam aliran air permukaan.
Suatu peraturan tidak dipaksakan secara otoritas, tetapi umumnya diamati
WATERCOIJRSE : ALIRAN AIR. Suatu saluran di mana aliran air
ry
l9O l)etlomun Druinuse .lulun Ruyu
I
berlangsung, baik terus-menerus maupun terputus-putus, dengan suatu
tingkat keteraturannya. Aliran demikian harus mempunyai arah yang ter-
tentu. Aliran air dapat alami atau buatan, dan yang alami mungkin ter-
jadi pada permukaan maupun di bawah tanah. Beberapa set prinsip legal
dapat diterapkan pada hak menggunakan air dari golongan aliran air yang
berbeda.

WATER DRAINAGE RIGHTS: HAK DRAINASE AIR. HaK yang


dimiliki pemilik tanah, menurut hukum, untuk membuang air surplus atau
berlebih yang berkumpul di atas tanahnya, ke tanah-tanah tetangganya.
Hak demikian mempunyai dua kelas, yaitu yang berada dalam aturan atau
doktrin musuh bersama, dan yang berada di bawah aturan hukum sipil.
WATERSHED : DAERAH ALIRAN SUNGAI. Daerah yang dikering-
kan oleh sistem sungai, atau daerah dari mana air mencapai titik tertentu
di sungai atau cabang-cabangnya.
WATER OF THE UNITED STATES : AIR DI AMERIKA SERIKAT.
(Istilah air yang dapat dilayari (navigable water) digunakan dalanr pL
92-500 dan didefinisikan dalam Seksi 502(7) sebagai "air di Amerika Se-
rikat termasuk laut teritoripl"). Laut teritorial: air pantai dan di daratan,
danau, sungai, dan arus yang dapat dilayari di Amerika Serikat, terma-
suk tanah basah berdekatan; dan semua air lain yang tidak ditunjukkan
di atas, yang degradasi atau kerusakannya dapat mempengaruhi perda-
BAB VI
gangan antara Negara Bagian (33 CFR 323.3,42 FR 371U,1977).
80 Stat.941 : Volume 80 dari U.S. Statutes at Large, halaman 941.
49 USC. 165I et seq.: Title 49, United States Code, Seksi 1651, dan yang
mengikutinya (atau "dan berikutnya").
PL 92-500: Public Law nomor 500 diberlakukan oleh Kongres ke-92.
40 FR 55810: Volume 40 dari Fedbral Register, halaman 55810.
40 CFR 126: Title 40 dari Code of Federal Regulation bagian 126.
t DuJtur l:;i l9.l

6.3.2.1 Analisis Seksi Tunggal 230


6.3.2.2 Profil Permukaan Air 231
6.3.2.3 Seksi Pengendalian 232
DAFTAR ISI 6.3.3 Hubungan Tingkat Debit Tak Stabil 233
6.3.4 Distribusi Aliran dan Kecepatan 237

/ 0 MORFOLOGI ARUS 238


l 7.1Arus Alluvial 239
1.0 PENDAHULUAN l9s 7 .l .l Jenis Arus 24t
7.l.l.l
Arus Lurus 241
2.0 PERTIMBANGAN UNTUK PENETAPAN KRITERIA 196 '7 .l .1.2 Arus Bersilang
242
7 .1.1.3 Arus Berbelok-Belok 243
3.0 P,,ERENCANAAN DAN PEMILIHAN LOKASI 196 7.1.2 Arus Gradasi atau Arus Tenang 244
3.1 Perencanaan 197 7 .1 .3 Tanggapan Sistem Arus 246
3.1.1 Koordinasi dengan Badan Lain 198 7.2 Saluran Tanpa Lumpur 250
3.l.l.l Sistem Drainase Lokal 199
3.1.1.2 Pengendalian Banjir 199 H.0 PENGARUH PERUBAHAN SALURAN 250
3.1.1.3 Pengelolaan Dataran Banjir 200 8.1 Perubahan Batas Saluran 25i
3.1.1.4 Pelestarian 201 8.1.1 Modifikasi Kemiringan 252
3.1.1.5 Ikan dan Satwa Liar 20t 8.1.2 Modifikasi Ruas 252
3.1.1.6 lrigasi 2U 8.2 Modifikasi Pemindahan 255
3.1.1.7 Perizinan 202
3.1.2 Proyek Kerjasama 203
3.2 Lokasi
9.0 STABILISASI SALURAN DAN PERLINDUNGAN TEBING 2s6
203 9.1 Pertimbangan Stabilisasi 256
3.2.1 Penggerogosan Longitudinal 204
3.2.2 Penggerogosan Transversal
9.2 Pemilihan Upaya Perlindungan 2s8
207
9.3 Lapis-Lindung 2s8
4.O SURVEI 208
4.1 Ciri-Ciri Topografi IO.O SALURAN DRAINASE SISI JALAN 260
208 I 0. I Keamanan dan Estetika
4.2 Karakteristik Saluran 260
220 I 0. 2 Bentuk 261
4.3 Ikan dan Satwa Liar 221 I 0. 3 Batas Arus 261
4.4 Informasi Air Atas 221
4.5 Data Hidrologi I 0.4 Superelevasi 263
224 10.4. I Aliran
Superkritis 264
10.4.2 Aliran Subkritis 264
5.0 HIDROLOGI 224
I 0.5 Terjunan dan Selokan Terbuka 264
I 0. 6 Konstruksi Kendali Cradasi 26s
6.0 HIDROLIK SALURAN TERBUKA 224 I 0. 7 Transisi 266
6.1Jenis Aliran 225 10.7. I Transisi Aliran Superkritis 266
6.2 Persamaan Saluran Terbuka 227 10.7.2 Transisi Aliran Subkritis 266
6.3 Analisis Aliran Saluran Terbuka 229 I 0. 8 Percabangan
6.3.1 palglsl-faktor yang mempengaruhi Aliran Sa- 229
267
I 0.9 Bengkokan dan Lengkungan 268
luran Terbuka
6.3.2 Hubungan Tingkat Debit Stabil 229

192
F 194 l)u./'tur lsi
f
I I.O PERTIMBANGAN KONSTRUKSI 269
I I . I Penyelidikan Subpermukaan 269
I I . 2 Penulangan untuk Batas Keras 269
, I I .3 Caya Apung dan Gaya Susut 270
, I I .4 Pengendalian Rembesan Selimut Saringan 270 ANATISIS DAN RANCANGAN HIDROLIK
I2,O PERTIMBANGAN HIDROLIK SEHUBUNGAN DENGAN SALURAN TERBUKA
-,, PEMBANGUNAN 272

I3.O PERTIMBANGAN HIDROLIK SEHUBUNGAN DENGAN


PEMELIHARAAN 273
I 3. I Pemeliharaan Selama Periode Kontrak 273 I.0 PIiNDAHULUAN
I 3 .2 Pertimbangan Pemeliharaan Kaitan Hidrolik 273 Srratu saluran terbuka adalah suatu pemindahan di mana air mengalir
tlcngan permukaan bebas dan dapat bersifat alami atau buatan manusia.
I4.O DAFTAR ACUAN
274 Arrrs alami biasanya terdiri dari saluran aliran normal atau aliran rendah
rl;rrr clataran banjir berdekatan. Untuk tujuan pedoman ini, istilah saluran
I5.O KOSAKATA
275 rcrtruka akan termasuk fasilitas pemindahan total, dataran banjir dan
slrlrrran arus.
l-lidrolik saluran terbuka merupakan hal yang amat penting untuk peren-
( itnaan jalan raya karena hubungan antara saluran ke semua konstruksi
lridrolik jalan raya. Dalarn analisis dan rancangan hidrolik jembatan dan
frorong-gorong, prinsip hidrolik saluran terbuka diterapkan untuk meng-
t'valuasi pengaruh konstruksi yang diusulkan pada profil permukaan air,
tlistribusi aliran dan kecepatan, stabilitas lateral dan horizontal dari sa-
Itrran, rezim arus, risiko banjir, dan reaksi potensial dari arus pada per-
rrbahan variabel seperti jenis, bentuk, lokasi dan upaya pengendalian sa-
puan konstruksi.
Proses rancangan hidrolik untuk saluran terbuka terdiri dari penetapan
kriteria, pengembangan dan evaluasi alternatif, dan pemilihan alternatif
tcrbaik untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Investasi modal
tlan kemungkinan biaya di masa datang termasuk pemeliharaan dan
kerusakan banjir pada pemilikan, persyaratan layanan lalu-lintas, arus
tlan lingkungan dataran banjir harus dipertimbangkan dalam proses. Rin-
cian di mana risiko dipertimbangkan harus sesuai dengan bahaya banjir
tli tempat tersebut, ekonomi dan praktek rekayasa sekarang.
Penggerogosan jalan raya pada arus dan dataran banjir sedapat
rnungkin dihindarkan; namun, penggerogosan diperlukan di beberapa tem-
pat. Pengaruh perubahan jangka pendek dan jangka panjang pada arus
alami harus dievaluasi baik selama tahap perencanaan maupun rancangan
dari pengembangan proyek. Pekerjaan saluran yang berkaitan dengan
jalan-raya umumnya bersifat lokal dan tidak boleh dihubungkan dengan
modifikasi ekstensif yang umumnya disebut proyek kanalisasi.
Dalam Pedoman Drainase Jalan Raya ini aspek rekayasa hidrolik dari

r95
r-
196 I'ttlomun l)ruinu,re .lulun Ruytt f Anulisis dun lluncongun llidrulik Sulurun 'l'erbuku 197

saluran terbuka dibahas, prosiding dari pertimbangan hidrolik diren- I rrhirrr sclanra taltap perencanaan karena jenis dan biaya sarana drainaSe
canakan dan lokasi Iewat penelitian yang diperlukan untuk rancangan dan \i1rp. (lil)crlukan dapat merupakan faktor menentukan dalam pemilihan
pembangunan dalam pertimbangan hidrolik sehubungan dengan l,rhirsi. Aspek hidrolik dari tiap alternatif harus dipelajari dengan baik
pemeliharaan. Saluran sepanjang, melintasi, mendekati dan meninggalkan 1ltuk lrcyakinkan bahwa pengaruh lingkungan, risiko, dan biaya fasilitas
jalan raya dimasukkan. ,lr,rrrrilsc yang diperlukan dapat dipertimbangkan dalam pemilihan akhir
Pedoman ini tidak semua dimasukkan, tetapi pertimbangan- rrltcr rrltil'. Selama pengembangan proyek berjalan, Iokasi yang dipilih tan-
yang
pertimbangan menonjol dibahas dan acuan ke sumber-sumber informasi ,,r pcrt imbangan persyaratan hidrolik penggerogosan dataran banjir
yang lebih rinci dikutip. , rrlr rrp baik atau modifikasi saluran ekstensif ternyata tidak dapat diterima
)rircna alasan lingkungan atau karena biaya dan risikonya.
2:O PERTIMBANGAN UNTUK PENETAPAN KRITERIA l,cnundaan pengembangan perencanaan pada Saat mencari data survei
rrrrtrrk srudi hidrolik dapat dihindarkan ka,lau lokasi di mana data tam-
Kriteria merupakan standar dengan apa hal penting dari proyek dinilai
untuf dapat diterima. Kriteria untuk saluran terbuka adalah pertimbangan l,.rllrl akan diperlukan dan didapatkan selama tahap perencanaan dan
hidrolik, lingkungan dan legal yang mencerminkan keunikan dan per- Lrkrrsi pengembangan.
syaratan individu tiap lokasi. Kriteria perencanaan harus mencakup per-
ti{nbangan karakteristik arus yang ada dalam kisaran besarnya banjir, .1.I l)erencanaan
kelas dan jenis sarana jalan raya yang termasuk dan tingkat layanan yang llanyak lokasi jalan raya memerlukan pembangunan melintas atau
harus dijaga, dan juga pertimbangan lingkungan seperti habitat ikan dan st.paniang arus dan dataran banjir. Suatu evaluasi, yang seimbang dengan
satwa liar. kcrumitan sistem harus dilakukan selama fase perencanaan mengenai pe-
Pertimbangan ini harus diberikan bobot terhadap risiko yang lp,rrruh alternatif lokasi yang ada pada sistem arus. Analisis batas alter-
disebabkan dan berhubungan dengan ekonomi. lirt il dapat menampilkan kemungkinan mengurangi biaya pembangunan,
Berdasarkan pada pertimbangan ini, kriteria perencanaan harus men- pprensial kerusakan banjir, masalah pemeliharaan dan akibat lingkungan
cakup kisaran besarnya dan frekuensi banjir, distribusi kecepatan dan alir- virrrg merugikan.
an, potensial sapuan dan erosi, waktu pemeliharaan, kesulitan anggaran lnformasi terperinci dan data survei sering tidak tersedia untuk studi
dan pemeliharaan atau restorasi lingkungan arus. lriclrolik yang mendalam selama fase perencanaan; namun, ada ke-
Penelitian yang diperlukan untuk menentukan apakah suatu rancangan rrrungkinan untuk meyakinkan persyaratan dasar dan akibat-akibat
yang diusulkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dapat menen- lokasi atau batas-batas tertentu dan keuntungan relatifdari alternatif. Peta
tukan tempat di mana modifikasi dapat dilakukan tanpa merusak neraca rgpografi, fotografi udara, data pengukuran arus, peta delineasi dataran
atau kecenderungan sistem. Ambang yang tidak harus dilewati dapat lxrnjir dan pengetahuan umum daerah teisebut akan sering memberikan
ditemukan dengan penyelidikan yang cermat dan mendalam dari kondisi landasan untuk evaluasi awal dari alternatif.
yang ada untuk jenis proyek yang diusulkan berikut: Standar kualitas air dan karakteristik arus, seperti dasar yang berpin-
l. Arus yang ada di mana penggerogosan pada dataran banjir diusulkan. rlah, debit sampah berat selama banjir, tebing yang tererosi keras serta
2. Saluran yang ada yang akan dimodifikasi oleh proyek. sumber ikan dan satwa liar, juga merupakan faktor yang harus dimasuk-
3. Penempatan lokasi di mana beberapa jenis saluran baru akan kun selama fase perencanaan. Pemasukan data ini mungkin memerlukan
dibangun. upaya kerjasama kantor dan insinyur lapangan dan juga dengan lainnya
Pertimbangan tanggapan potensial arus ke penggerogosan dan vang berpengalaman dengan proyek serupa atau pakar khusus dalam
modifikasi saluran dapat mempengaruhi pemilihan kriteria p6rencanaan. tridang tertentu.
Tanggapan potensial ini dibahas dalam Seksi 7. Selama fase perencanaan, kontak harus dilakukan dengan badan
licderal, Negara Bagian dan lokal mengenai rencana atau penggunaan yang
3.0 PERENCANAAN DAN PEMILIHAN LOKASI tlapat mempengaruhi perencanaan drainase jalan raya. Contoh perenca-
Tahap perencanaan dan lokasi untuk seksi jalan raya biasanya men- laan atau penggunaan demikian adalah bendungan dan waduk, irigasi,
cakup pertimbangan jumlah dan alternatif lokasi jalan raya dan skema tanggul sungai kendali banjir atau modifikasi saluran, pelayaran,
pengembangan. Studi hidrolik awal dari berbagai alternatif harus dila- pengelolaan dataran banjir, penggunaan rekreasi, dan pengelolaan ikan
E+"
llidrolik liuluron 'l'erbuka
198 Pedoman Drainase Jolon Roya T Anulisis dun Runtungun 199

atau satwa liar. Badan yang mempunyai otoritas pengaturan pada Konsul lndian (Indion Councils)
pelayaran dan kegiatan pembangunan pada air di Amerika l'erncrintahan Daerah
Serikat dan
badan dengan kepakaran khusus, seperti dalam batas dan klasifikasi tanah .lawatan Perikanan Laut Nasional (National Marine Fisheries Service)
basah, juga harus dikonsultasikan sebagai informasi awal yang dapat Adrninistrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and
mem-
pengaruhi keputusan lokasi. A t rrtospheric Administrotion)
Pembahasan tambahan tentang peran hidrolik dalam perencanaan I )ist rik-Distrik Perencanaan
diberikan dalam volume I, PEDOMAN DRAINASE JALAN RAYA I)cnduduk Pribadi
(HIGHWAY DRAINAGE GUIDELINES), "Guiderines for Hydrauric lndustri Pribadi
Considerations in Highway planning and Location,, (1).r kompak, Komisi, Komite dan Otoritas Daerah Sungai
Iladan-Badan Perlindungan Lingkungan Negara Bagian
3.1.1 Koordinasi dengan Badan Lain lladan-Badan Pengelolaan Zona Pantai Negara Bagian
208 Badan-Badan Perencanaan Negara Bagian dan Regional
Ada sejumlah badan Federal, Negara Bagian, lokal, setengah pemerin_ Badan-Badan Ikan dan Ikan Liar Negara Bagian
tah atau swasta yang bertugas dalam perencanaan, pembangunan dan Badan-Badan Pengelolaan Dataran Banjir Negara Bagian
regulasi yang dapat berpengaruh pada rokasi dan perencanaan jalan Badan-Badan Sumber Daya Air Negara
raya.
Badan-badan ini mempunyai kepentingan daram drainase, pengendalian Bagian Jawatan Pelestarian Tanah (Soil Conservstion Service)
banjir, pengelolaan dataran banjir, perayaran, pembangkit iistrik tenaga Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Valley Authority)
air, pelestarian, catu air, irigasi, ikan, satwa liar dan rekreasi. Korps Insinyur Amerika Serikat
Koordinasi dini dengan badan-badan ini akan membantu menghindari Pengawas Pantai Amerika Serikat
penundaan dalam kemajuan urutan perencanaan proyek, perencanaan Survei Geologi Amerika Serikat
dan
pembangunan. Beberapa badan mempunyai tanggung jawab Distrik Daerah Aliran Sungai
untuk me_
ngeluarkan izin aktivitas pembangunan dan komentar serta rekomen- Keuntungan koordinasi dini dengan badan-badan ini dibahas dalam
dasinya harus dipertimbangkan dalam tahap perencanaan pengembangan seksi berikut.
proyek. Koordinasi dalam tahap perencanaan dapat pula murampilkan
peluang untuk proyek kerjasama yang akan memberikan
keuntungan baik 3.1.1.1 Sistem Drainase Lokal
kepada badan jalan raya dan badan sumber daya air.
Berikut ini sebagian daftar badan-badan yang umumnya terlibat dalam Drainase umumnya didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan
kegiatan yang dapat berpengaruh pada perencanaan dan rokasi jalan raya. atau air tanah dari suatu daerah, baik secara gravitasi maupun dengan
Biro Reklamasi (Bureau of Reclomation) pompa. Jalan raya dan sistem drainase jalan raya harus direncanakan de-
Biro Pengelolaan Tanah (Bureau of Lond Management) ngan pertimbangan sistem drainase yang ada dan yang direncanakan lokal.
Biro Masalah Indian (Bureau of Indian Affairs) Koordinasi dengan badan lokal akan membantu meniadakan pengaruh
Distrik Drainase yang merugikan pada sistem lokal.
Badan Perlindungan Lingkungan
Administrasi Asuransi Federal (Federol Insuronce Administration) 3.1.1.2 Pengendalian Banjir
Jawatan Perikanan dan satwa Liar (Fish and wildrife service) Pengendalian banjir mencakup melindungi daerah tanah dari limpahan
Distrik Pengendalian Banjir dengan menggunakan tanggul, kapasitas saluran yang diperbesar, dinding,
Jawatan Kehutanan (Forest Service) pembelokan arus, kanalisasi atau waduk.
Komisi Batas dan Air Internasional (International Boundary and wa- Ada reaksi arus tertentu dan perubahan hidrologi sebagai akibat sifat
ter Commission) pengendalian banjir yang harus dipertimbangkan oleh badan jalan raya.
Distribusi Pengairan (Irrigotion Districts) Pembangunan pemutus saluran dan proyek kanalisasi dapat
mengakibatkan degradasi saluran, mengubah distribusi aliran dan
hubungan tingkat debit dan menaikkan debit puncak banjir, sehingga
membahayakan tanggul dan konstruksi jalan raya. Tanggul sungai akan
200 Pedomon Droinase Julun Rayu
f Anolisi.s dun Runt'unxun llidntlik liulurun I'erbuka 2Ol

mempengaruhi distribusi aliran, aliran puncak dan hubungan tingkat debit \ru(li inli)rmasi dataran banjir oleh Korps Insinyur, Soil Conservation Ser-
ke kemungkinan kerugian atau keuntungan pentingnya jalan raya yang r rt c t[ul lain-lain yang dapat membantu identifikasi dan menilai mutu per-
ada atau yang diusulkan. trrrrirlngan ini dan pengaruhnya pada jalan raya.
Jalan raya yang terletak sebelah hulu dari waduk pengendalian banjir llcrbagai peta dataran banjir, yang menjelaskan zona bahaya banjir,
dapat mengalami inundation selamaperiode banjir. Fasilitas dan saluran ,lircurh rawan banjir, dan batas daerah banjir, tersedia dari badan yang
drainase dapat mengalami endapan sedimen dan aggradasi akibat rrrclakukan studi tersebut dan dari Administrasi Asuransi Federal; namun,
berkurangnya kecepatan yang dialami daram air balik karena perbaikan rirrgkat ketelitian berubah dengan fase pengembangan dan tingkat pe-
tersebut. nrcrinciannya. Badan jalan raya harus melakukan studi terpisah untuk
Saluran di sebelah hilir konstruksi pengendari dapat mengalami sapuan r r rcrrr huktikan informasi yang dikembangkan untuk Administrasi Asuransi
atau degradasi akibat pembuangan banjir bebas sedimen yang tetap besar- l'ctlcral dan apabila terdapat informasi yang dikembangkan salah akan
nya yang melampaui kondisi aliran alami yang tanpa kendali atau dari vurgat menyolok mempengaruhi atau merugikan lokasi dan biaya lokasi
pembuangan yang terputus-putus sebagai akibat fluktuasi yang terlalu
;;rlan raya, pemberitahuan ke Administrasi Asuransi Federal untuk
besar dari tingkat, distribusi kecepatan dan aliran. Dengan menahan beban pcrubahan-perubahan seperti dijelaskan dalam 24 CFR 1918.
sedimen arus dalam waduk dapat mengakibatkan kondisi ,'sapuan air ber-
sih" di sebelah hilir waduk, yang membahayakan sifat-sifat dan jalan- .1. 1.1.4 Pelestarian
raya dalam kawasan arus.
Modifikasi saluran atau penggerogosan jalan raya pada dataran banjir Untuk sekian tahun, insinyur jalan raya sudah percaya akan perlunya
dapat mempengaruhi kurang memadainya sarana pengendalian banjir. pclestarian kondisi lingkungan alami. Prinsip yang sama ada dalam
Upaya-upaya pengendalian banjir dan, dalam hal waduk, operasi pe_ praktek pembangunan dan pemeliharaan jalan raya yang umumnya
nyimpanan untuk pengendalian banjir akan mempengaruhi keputusan rrrcmiliki tujuan yang paralel dengan pelestarian dan lingkungan.
mengenai lokasi dan rancangan jalan raya. Karena itu, koordinasi antar Kendali erosi dan pelumpuran, mutu air dan estetika merupakan tugas
badan sangat penting untuk pengembangan rasional dari perencanaan Irtama insinyur jalan raya dan kaum pelestarian alam (conservationist).
jalan raya. L.lpaya kerjasama dari kedua kepentingan tersebut perlu dalam t-ase peren-
Pertimbangan ini dan metode perkiraan potensial dan besarnya akan canaan untuk meyakinkan bahwa pertimbangan yang cukup telah
dibahas dalam Seksi 7. cliberikan pada persyaratan dan tujuan masing-masing.
Pelestarian dan badan ikan dan satwa liar mungkin dapat memberikan
3.1.1.3 Pengelolaan Dataran Banjir informasi yang berharga untuk fase perencanaan dan perancangan jalan-
raya dan modifikasi saluran. Informasi yang berhubungan dengan tanah
Executive order I1296, lo Agustus ,1966 dan Executive order I l9gg, rlan geologi, jenis, jumlah, dan karakteristik habitat ikan dan satwa liar
24Mei 1977, yang memperbaiki oder sebelumnya, ditetapkan sebagai tu- merupakan contoh seperti itu.
juan nasional pengurangan laju pertambahan kehilangan banjir tahunan. Banyak kaum pelestarian alam percaya bahwa proyek-proyek yang
Regulasi yang dikeluarkan oleh badan-badan seperti Federal Highway Ad- clikoordinasi, dirancang dan dibangun dengan baik hanya akan memiliki
ministration dan Federal Insurance Administration untuk melaksanakan pengaruh merugikan yang berlangsung singkat dan bahwa kondisi yang
prosedur yang diperlukan oleh order, mensyaratkan bahwa regulasi mengganggu akan menjadi stabil dalam waktu yang relatif singkat setelah
dan ordonansi dataran banjir harus dipertimbangkan untuk proyek-proyek proyek selesai.
Federal atau yang dibantu Federal. pengaruh penggerogosan jalan raya
pada dataran banjir harus seimbang dengan tujuan pengelolaan dataran 3.1.1.5 Ikan dan Satwa Liar
banjir.
Persyaratan zona dataran banjir yang diterbitkan sehubungan dengan Pedoman ini tidak termasuk pembahasan terperinci mengenai pertim-
program asuransi banjir lokal telah menetapkan kriteria dan kebijakan bangan lingkungan dalam lokasi dan rancangan saluran tetapi akan ter-
yang dapat berpengaruh pada lokasi dan perencanaan tidak tergantung batas pada lingkup luai pertimbangan yang saling berkaitan. Pedoman
pada dukungan Federal dari proyek jalan raya. penekanan yang lebih besar jalan raya lain akan mengarahkan pengaruh jalan raya pada mutu air dan
pada pengelolaan daratan banjir menyebabkan publikasi berbagai macam ekosistem akuatik. Subkomite Jalan-raya AASHTO tentang Perencanaan,
dan Panitia Kerja Perencanaan Lingkungan (The AASHTO Highway Sub-
r
202 Pedomon Drolnase Jolon Royo
T Anulisis dun Run<.ungun llidntlik Sulurun Terbuka ZO3

committee on Design, and Task Force For Environmental Design), telah


lrrrlusan aliran dan standar kualitas air yang ditetapkan sesuai dengan Seksi
menyiapkan suatu pedoman tentang perlindungan satwa liar dan .l(ll tlndang-Undang Air Bersih (33 U.S.C. l34l).
pelestarian (2).
ilanyak badan Negara Bagian dan lokal mempunyai otoritas statuta un-
Disarankan untuk mencari nasehat pada pakar biologi ikan dan satwa
liar dalam fase perencanaan dan lokasi sedangkan habitat dan ekosistem trrk rncngeluarkan izin atau menyetujui rencana pembangunan untuk
rrrirksud pengendalian erosi dan sedimentasi, pengelolaan daerah banjir,
untuk daerah banjir, dan ekosistem akuatik dalam arus yang dipertim-
bangkan. Dalam mempelajari lokasi dan perencanaan alternatif, koor- l,cnggunaan sumber daya alam, proteksi lingkungan dan pengelolaanzona
pittttai.
dinasi dini diperlukan untuk menentukan hal-hal yang menonjol daram
persoalan ini oleh orang yang tertarik ikan dan satwa liar.
Apabila upaya pelunakan dan restorasi habitat diperlukan, suatu tim
.1. I.2 Proyek Kerjasama
yang mengikutsertakan ahli biologi dan insinyur hidrolik yang paling baik Koordinasi dengan badan sumber daya air lokal, Negara Bagian dan
melayani kepentingan masyarakat dalam pelestarian sumber daya ikan lrcderal dapat menampilkan peluang untuk proyek kerjasama. Proyek
dan satwa liar dan dalam memberikan layanan masyarakat yang cemas rlirencanakan baik oleh badan jalan raya atau badan kerjasama dapat
karena proyek jalan raya. rlircncanakan dan dibangun untuk tujuan yang saling menguntungkan dan
ckonomis.
3.1.1.6 Irigasi Pada waktu mempelajari kemungkinan suatu proyek kerjasama, per-
tirnbangan berikut harus mendapat tinjauan kritis dan persetujuan an-
Pembangunan jalan raya yang memerlukan relokasi dan modifikasi
lara yang bekerjasama harus mendokumenkan butir-butir berikut:
sarana irigasi akan memerlukan koordinasi dan kerjasama dengan pemilik
dan operator sarana tersebut. Perencanaan, persyaratan aliran, prosedur
l. Pertanggungan (sebelum dan sesudah pembangunan )
operasional, hak atas air, persyaratan penyimpanan dan hak penggunaan
2. Jadwal proyek
lainnya yang akan datang harus dipertimbangkan pada tahap perenca- 3. Kriteria perencanaan yang dapat diterima kedua pihak
naan dan lokasi pengembangan proyek jalan raya. Koordinasi dini 4. Rancangan, spesifikasi dan tanggung jawab pembangunan
diperlukan untuk menetapkan kriteria gangguan pembangunan terbatas 5. Perimbangan rekayasa, biaya-biaya tanah jalan dan pembangunan
dengan praktek irigasi yang telah ditetapkan dan menghindari situasi yang 6. Pengendalian dan penerimaan pembangunan
terlarang oleh hukum atau berlawanan dengan kepentingan terbaik dari
7. Tanggung jawab pemeliharaan dan operasi
semua pihak.
8. Tersedianya dana dan badan kerjasama atau kesatuan.
Banyak proyek sumber daya air dan juga proyek jalan raya dirancang
atau diotorisasikan untuk beberapa tahun sebelum biaya pembangunan
3.f.1.7 Perizinan
tersedia dan pekerjaan sebenarnya mulai. Insinyur jalan raya harus menun-
Permohonan izin dan persetujuan oleh badan Federal, Negara Bagian jukkan alternatif (l) pembiayaan bersama dengan badan sumber daya air,
dan lokal yang mempunyai otoritas mengatur pada arus harus diprogram apabila penjadwalan dapat diselesaikan dengan kepuasan bersama dan
sedini proses perkembangan proyek. pendanaan dijamin; (2) membangun proyek jalan raya tanpa memper-
Jumlah izin Federal dan Negara Bagian yang makin banyak diperlukan timbangkan proyek sumber daya air apabila penjadwalam yang saling
untuk kegiatan pembangunan yang mungkin mencakup pelayaran dan dapat memuaskan tidak dapat disepakati, dengan kemungkinan bahwa
mutu air (3). Otorisasi konstruksi atau pekerjaan dalam air yang dilayari penyesuaian dikemudian hari akan diperlukan, atau (3) memilih lokasi
di Amerika Serikat disyaratkan oleh Seksi 9, l0 dan ll dari Undang- atau rancangan alternatif, kalau dipandang praktis, yang tidak akan
Undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899 (River and Horbor Act of lgg) dipengaruhi oleh penyelesaian atau penundaan proyek sumber daya air
(30 Stat.ll5l,33 USC 401,403, dan 404), dan Seksi 4M dari Undang- yang direncanakan.
Undang Air Bersih tahun 1977 (Clean Water Act of t977) (33 USC 1344).
Pengeluaran setiap izin di atas merupakan jaminan diberikannya ser- 3.2 Lokasi
tifikat mutu air atau pembuatan sertifikat dari Negara Bagian di mana
pekerjaan harus dilakukan. Sertifikasi ini merupakan tanda yang Pemilihan lokasi jalan raya alternatif merupakan langkah pertama
meyakinkan bahwa proyek yang diusulkan tidak akan melanggar pem- dalam pembangunan jalan raya. Pertimbangan hidrolik harus dimasuk-
kan dalam faktor-faktor yang dipertimbangkan selama evaluasi alternatif.
F
204 l'edoman Droinose ,lulan Rayu
T tlnuli,ris dun Run<'ungun Ilidrolik Sulurun 'lerbuka 205

Studi awal persyaratan drainase diperlukan untuk memperkecil dan me- lir , arus mencakup semua atau sebagian besar bagian lembah. Lokasi
ringankan masalah drainase pada lokasi yang telah dipilih. Rincian studi tllrlarn lembah berbentuk-U dengan teras lebar di atas saluran mungkin
yang diperlukan tergantung pada kerumitan masalah drainase yang rrrrran dari banjir kecuali selama banjir yang jarang dan tidak sering ter-
dijumpai. iirrli. Lokasi lembah yang terakhir biasanya diikuti arus dengan lumpur
Alternatif yang tersedia mungkin tidak memasukkan lokasi koridor ter- lulluvium) dan masalahnya dapat membesar dari arah luar dan berpin-
pisah, tetapi hanya memasukkan batas jalan alternatif di dalam koridor rlalr ke hilir dari bengkokan, dari saluran aggradasi atau degradasi, dan
yang sebelumnya terpilih. Sering penyesuaian batas kecil dapat menghin- lxrda kuala-kuala.
dari masalah drainase yang pelik. Gambar I menunjukkan tiga jenis u'mum penggerogosan longitudinal.
Banyak faktor memerlukan pertimbangan dalam evaluasi alternatif, ter- I-okasi sejajar dapat digolongkan menurut jarak saluran utama dari
masuk lokasi dari sarana yang ada, biaya tanah jalan, pembangunan dan suluran buangan, jadi (A) penggerogosan daerah banjir, (B) penggero-
pemeliharaan, keperluan lalu-lintas, pertimbangan politik, dan juga per- gosan arus (bagian timbunan), atau (C) penggerogosan saluran (bagian
syaratan drainase dan rancangan hidrolik. Pertimbangan drainase dan hid- galian dan timbunan).
rolik saluran terbuka tidak selalu harus dianggap faktor penentu utama
dalam pencarian lokasi; namun, mereka merupakan faktor yang akan
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi banyak pertimbangan
yang lain. Keterpaduan faktor-faktor perencanaan yang berkaitan dengan
saluran tidak boleh diabaikan untuk melihat aspek-aspek lain. TINGKAT BANJIR
Insinyur hidrolik harus minta saran insinyur lokasi mengenai pengaruh . Y ., -.r. AlR ATASJ,
-
TIMBUNAN BONGKAHAN
!
jalan raya pada arus dan tanggapan potensial arus pada penggerogosan --*J-'. - --*
sarana jalan raya. Pertimbangan pengaruh-pengaruh ini selama tahap pen-
carian lokasi akan membantu pemilihan alternatif lokasi terbaik dan akan MODIFIKASI
memperkecil masalah selama tahap perencanaan dikemudian hari. SALURAN

Keikutsertaan dini dari insinyur hidrolik akan memungkinkan waktu


penerimaan yang tepat dari setiap data penting untuk tahap perencanaan. Gambar l-Klasifikasi penggerogosan jalan.
Keikutsertaan demikian juga membuat upaya survei menjadi optimis.
Lokasi jalan sejajar ke saluran alluvial dapat dipersulit oleh tebing arus
3.2.1 Penggerogosan Longitudinal yang tererosi kecepatan serta konsentrasi aliran dekat dengan jalan.
Semua atau sebagian garis batas jalan raya dapat sangat jauh dari arus
Lokasi jalan raya yang berada dalam batas arus dan daerah banjir dan
dan ternyata aman (Gambar I A), tetapi tidak adanya jalan ke tebing arus
yang mendekati sejajar arus dinamakan penggerogosan longitudinal.
yang tererosi dapat mempersukar upaya pertahanan sampai suatu galian
Ada banyak faktor yang memilih lokasi jalan raya sejajar dengan alir-
membelok Iewat tanah pribadi dan memotong jalan raya. Kemungkinan
an air dalam jurang curam (canyon) dan sela gunung sempit (gorge) d,an
keuntungan lokasi yang relatif jauh dari tebing arus adalah kecepatan-
juga dalam sepanjang lembah yang lebar. Faktor ini termasuk lokasi berse-
nya yang rendah dan perlindungan tanggul yang lebih murah.
jarah fasilitas jalan yang memerlukan perbaikan, keuntungan topografi
Lokasi penggerogosan saluran (Gambar lB dan lC) adalah umum, di
ditawarkan relatif pada biaya gradasi, tanah jalan dan pembangunan.
mana jalan raya mengikuti arus gunung dalam lembah atau jurang yang
Keuntungan ekonomi yang jelas dari lokasi seperti itu mungkin tidak
sempit. Banyak jalan yang di atas timbunan yang menggerogos di satu
disadari tergantung pada besar dan biaya upaya perlindungan yang
bagian dari saluran arus. Kalau pertemuan dengan arus normal tidak
diperlukan, biaya untuk memperkecil dan meringankan kerusakan
begitu besar, biaya perlindungan tanggul mungkin tidak begitu besar
lingkungan, biaya untuk pemeliharaan dan pembangunan kembali bagian
kecuali di titik singgungan dan pada bengkokan. Di pihak lain, kalau peng-
yang rusak oleh arus dan risiko terhentinya lalu-lintas dari tingkat-tingkat
gerogosan sangat menghambat arus alami dan bagian penyaluran banjir,
banjir besar.
kemungkinan pengaruhnya adalah: (1) percepatan aliran yang
Kerusakan yang berkaitan dengan lokasi paralel paling besar pada lem-
mengakibatkan serangan pada tanggul jalan raya, atau kalau tanggul
bah sempit atau bentuk-V dengan gradien yang curam. pada tingkat ban-
cukup baik diperkuat, daya erosinya dapat menyerang alas arus atau te-
F
206 Pedoman Drainuse Jolan Rayo r Anulisis dun Run'ungun llidnilik Suluran 'lerbuko 207

bing seberang, (2) banjir potensial pemilikan di hulu akibat pengaruh air .1.2.2 Pcnggerogosan Transversal
balik dari hambatan, dan (3) pengqmpulan riak dan/atau es. t'crpotongan arus, baik normal maupun menyilang, biasanya disertai
Kerugian yang jelas dari suatu lokasi yang tergerogos adalah risiko ban-
hcbcrapa penggerogosan pada arus. Kekecualian pada pernyataan
jir yang membesar, potensial hilangnya jalan raya, biaya untuk melindungi
urnunl ini adalah perpotongan jurang atau sela gunung sempit di mana
sarana dan pengaruh lingkungan. Mungkin perlu untuk memberikan pern-
1rcrtimbangan topografi, geometri dan konstruksi memerlukan pembesaran
bukaan jalan air tambahan lewat bagian yang menghambat dengan
rrkrrran seluruh saluran. Jenis perpotongan ini jarang menunjukkan ham-
melebarkan sepanjang tebing seberang atau memberikan bagian transisi
l)itlan yang terukur dari arus dan daerah banjir.
cukup ke dan dari hambatan dan modifikasi penyaluran yang cukup un-
.lcnis perpotongan yang lebih umum mencakup pembangunan tanggul
tuk menaikkan kapasitas saluran. pcndekatan menyilang bagian daerah banjir dengan konstruksi menyilang
Lokasi penggerogosan saluran mungkin memerlukan modifikasi saluran
rlrrs utama dan kemungkinan konstruksi tambahan terletak di daerah ban-
seperti penggalian arus dan tebing, dan penggantian penutup pohon atau jir untuk menampung aliran melampaui tebing pada saat terjadinya ban-
batu dengan batu lapis lindung. Pengaruh lingkungan dalam bentuk lurn-
pur dan erosi, pengrusakan habitat ikan dan satwa liar dan hilangnya lahan
iir. Daerah banjir mungkin relatif sempit atau kadang-kadang beberapa
rrril lebar, bersih atau banyak kayunya, simetris terhadap saluran arus atau
basah mungkin disebabkan oleh lokasi dekat ke saluran. pengaruh poten-
csscntris. Tata guna pada daerah banjir dapat berbeda dari lahan basah
sial dan upaya meringankan tertentu ini akan dibahas dalam seksi berikut-
tlan rawa-rawa sampai penggunaan komersial atau penghunian.
nya dari pedoman ini.
Modifikasi saluran terlokasi kadang-kadang diperlukan untuk menam-
Penggerogosan longitudinal memotong arus pencabangan dekat perte-
l)ung tanggul dan konstruksi pendekatan. Besarnya modifikasi yang
muan arus harus dihindarkan akibat kemungkinan aggradasi atau tliperlukan berubah dengan tingkat penggerogosan dan perlu dipertim-
degradasi yang disebabkan oleh ketidakstabilan lokasi pertemuan (Gam- bangkan dalam mempelajari lokasi alternatif. Penggerogosan melintang
bar 2). Pemotongan saluran cabang dapat mempunyai pengaruh (transversal) alternatif perlu dipelajari dalam tahap pemilihan lokasi un-
merugikan baik oleh tingkat rendah dan tingkat tinggi dari arus utarna.
tuk meyakinkan pertimbangan hidrolik, ekonomi dan lingkungan.
Hal-hal yang tidak diinginkan dari penggerogosan transversal ditun-
jukkan dalam Gambar 3.
LOKASI BELOKAN SEBELUMNYA
,,.

ARUS CABANG .' Loxasr BELoKAN sEBELUMNyA BATAS


{ oaenen Z

\
,' ' ,r
BANJIB

PERTEMUAN LAMA -
ARUS CABANGI tl\\ ti

,.-
-.-aATAs
_,/ orinlx BATAS OAEFAH BANJIR
./z-. BANJIR ,:
a,' ..41)'--..'
/t
''t : :
-24-J
tr{''
:

, t+/
,''
roror oorffiiiilil i

CD
AGCRADASI POTENSIAL DEGRADASI POTENSIAL

Gambar 3-Sifat geometris penggerogosan.


Gambar 2-Pengaruh perubahan dalam lokasi perlemuan.
rBIEE
gi$[E$sfiE$BE

--tr

Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I- Gundukan mengurangi I - Erosi tebing I- Aggradasi \


jalan air 2 - Saluran tidak stabil 2- Banjir
2 - Arah aliran pada 3 - Laju pengangkutan 3- Perkembangan penghalang --
jembatan tidak menentu besar cabang sungai
--
3 - Lokasi saluran pada saluran utama
tidak menentu
(l) Memotong sebelah hilir gundukan
alluvial i
)r

Potongan Kepala Tingkat Kedalaman I- Penurunan permukaan I- Kecepatan naik I- Pemindahan ke saluran
2- Sapuan 2- Pemindahan bahan utama naik
3- Sapuan Lokal lantai dasar naik 2 - Aggradasi
4- Tebing tidak stabil 3- Saluran tidak stabil 3 - Tingkat banjir naik a
s
5- Kecepatan tinggi 4- Kemungkinan perubah-
an bentuk sungai
(2) Memperendah tingkat dasar untuk \:
saluran
b

t9
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

l- Pada aliran bawah


saluran air bawah
teEbentuk dalam dasar
sungai
1_ Bahaya naik pada tiang
't'- penyangga karena
kanalisasi dan
sapuan lokal
(3) Saluran ditandai oleh aliron bawah 3- Terbentuk gua dalam
yang diperponlang tebing

I - Lereng lebih terjal Lihat pengaruh lokal l- Endapan sebelah hilir


2 - Kecepatan lebih besar arus pada saluran
3 - Pemindahan naik yang diluruskan
* 1 Tingkat banjir naik
4 Degradasi dan
kemungkinan penu- J_ Kehilangan kapasitas
runan permukaan saluran
air 4- Degradasi dalam cabang
5- Tebing tidak stabil sungai
6- Sungai dapat ber-
cabang-cabang
7- Bahaya pada pondasi
(4) Terputus sebelah hilir perpotongan jembatan karena
degradasi dan sapuan
lokal

4
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raia iar, pada pe;ge;ra:.jar. :-;!: t ,ia. 1:;a l

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I - Hambatan pada sungai I- Aggradasi l- Endapan sedimen lebih


2 - Kecepatan naik 2- Air balik pada yang tererosikan pada
3 - Sapuan umum dan lo- tingkat banjir jembatan dan di sebelah
kal 2 - Tanggapan berubah hilirnya
Tebing tidak stabil pada percabangan Serangan yang lebih ber-
\
-
bahaya pada belokan per- --
j.
tama di hilir -
3- Kemungkinan perkem-
bangan saluran jeram
melintang hambatan titik
(51 Kelebihan sedimen poda jembatan
kedua sebelah hilir i
karena percabangan di hulu jembatan
h

I- Tidak satu pun bagian I - Sama dengan pengaruh I - Sama dengan pengaruh
lurus dirancang untuk lokal lokal F
memindahkan beban Z
sedimen sungai dan
kalau dirancang agar
stabil kalau dium- \
pankan ke aliran
Kalau tidak kasusnya
ts
sama dengan (4) a
(6) Relokasi saluran sungai pada
tempat lintasan t')
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan) N)
l..J

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir


r.
I - Aggradasi dasar I - Lihat pengaruh lokal I - Lihat pengaruh hulu
2 - I{ilangnya jalan air 2- Perubahan tingkat
3- Perubahan geometri dasar untuk perca-
sungai bangan
4- Tingkat banjir naik 4- Aggradasi yang
'{
menyebabkan saluran
sungai lebih tinggi c
(7) Menaikkan tingkat dosar sungai untuk nembuat atau
mengubah batas E
.s
saluran utama =

Pgngeluaran air l- Degradasi saluran Degradasi


1- I - Degradasi
b€ndungan
Kemungkinan perubah- 2- Berkurangnya tingkat 2 - Naiknya kecepatan dan
an bentuk sungai banjir pemindahan dalam
3- Sapuan lokal 3 - Berkurangnya tingkat percabangan
4- Kemungkinan tebing dasar untuk
G€rogosan dan Oasar UiunO
tidak stabil percabangan, naiknya
Oegradasi Saluran 5 - Kemungkinan kerusak- kecepatan dan berku-
an konstruksi karena rangnya stabilisasi
kerusakan bendungan saluran yang meng-
(8) Pengurangan beban sedimen hulu
akibatkan naiknya
pemindahan sedimen
ke saluran utama

-,I
r

Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogqsan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

l- Waduk A mengakibat- 1 - Saluran dapat meng- I - Lihat pengaruh hulu


kan degradasi alami aggradasi dan -.
--
2- Waduk B mengakibat- degradasi dengan \
kan aggradasi pengaruh sama dengan
3- Kondisi akhir pada kasus (7) dan (8) t
letak jembatan
merupakan pengaruh
r l+'Tj gabungan dari (l) dan )l
.1../\-..---
HrU (2). Situasinya rumit,
-tt==_=tr__d dan interaksi-gabungr
an waduk, saluran
utama dan percabang-
F
an harus dianalisis de- ,'.
ngan teknik routing
(9) Gabungan kenaikan tingkdt dosar dan sedimen dan air cian
pengurongan beban sedimen hulu faktor geomorfik
{
l\.

N)
tJ
5

Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan swgai (lanjutan)

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I - JembatanAdapat I - Hulu jembatan A I - Lihat pengaruh hulu -


mengalami aggradasi aggradasi dan mungkin 2 - Pembangunan waduk C
karena kelebihan se- perubahan bentuk su- dapat merangsang aggra-
dimen tertinggal dalam ngai di saluran utama dan
saluran oleh pembe- 2 - Hulu jembatan B- dalam percabangan E
lokan air bersih degradasi dan mungkin Pengaruhnya sama seperti -
2- JembatanBdapat perubahan bentuk sungai dalam kasus 7
mengalami degradasi 3 - Saluran tidak stabil
karena debit naik da- 4- Pengaruh nyata pada
lam saluran tingkat banjir
3 - Kalau waduk penyim-
pan telah dibangun di
(lO) Perubohan debil air, tidak ada C akan merangsang
perubahan beban sedimen aggradasi dalam dua
percabangan utama

r*k*

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Peagan:h Hil;

I- Sungai itu dinamis I- Sungai harus meniada- 1- Lihat pengaruh hulu


(saluran berubah) dan kan saluran yar,g ada. t Pergeseran posisi saluran
laju perubahan menu- Posisi yang berubarr utama relatif terhadap
rut waktu harus dieva- dari saluran utama posisi pertemuan dengan
luasi sebagai bagian memerlukan pengatur- cabang secara alternatif
dari analisis geomorfik an kembali pekerjaan meratakan atau menerjal-
dan hidrolik pengaliran kan gradien percabangan
2 - Batas saluran utama mengakibatkan aggradasi
=-
secara terus-menerus dan degradasi
mengubah batas aliran 3 - Pergeseran posisi saluran
terhadap jembatan A utama mengakibatkan
3 - Kalau pergeseran sa- aggradasi, degradasi dan t
luran ke posisi alterna- ketidakstabilan tergantung
tif, pergeseran perte- arah dan besarnya per-
E
muan dan gradien per- ubahan saluran tr
cabangan menyolok
naik mengakibatkan
degradasi dalam
cabang sungai. >
Pengaruh lokal pada I
jembatan B sama
dengan l, 2, 3 dan 4 di
kasus (8)
4 - Sedimen berlebihan
dari percabangan,
mengumpamakan (3) F
E
mengakibatkan'ag-
gradasi dalam saluran tJ
utama dan kemung-
(ll) Penggeseran saluron sungai secara kinan perubahan dalam
alami batas saluran
:t,q
I

nJ
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan) c\

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir ,it
\
<.1
IE
\) Jembatan B I- JembatanApertama I- Perubahan bentuk I- Untuk jembatan B:
A.
qi/, Rancaoa Asll mengalami degradasi sungai dari berbelok- lihat pengaruh hulu
i\
7 @r) Sungai Dlsaturkan dan kemudian aggra- belok menjadi ber- 2 - Untuk jembatan A:
dasi. cabang-cabang mula-mula saluran I
(4._ ,ntrf Mengontrot tr
rd Banilr Aksi dapat berbahaya 2 Laju pemindahan degradasi kemudian
{,..- -
2 - JembatanBterutama sedimen naik aggradasi s
't'/
") menderita degradasi. 3 - Penurunan permukaan 3 - Jumlah besar bahan :
gi Besarnya mungkin air atas di seluruh dasar dan beban cucian
) ,"r'","n o -tr
besar sistem sebelah hulu B terbawa ke waduk
3 - Seluruh sistem dile- 4 - Tingkat banjir ber- 4 - Bentuk delta di waduk
wati oleh gelombang kurang 5 - Beban cucian dapat
sedimen 5 - Kecepatan naik mempengaruhi mutu air
4 - Bentuk sungai dapat 6 - Percabangan menang- di seluruh waduk
berubah menjadi gapi perubahan 6 - Percabangan menang-
bercabang-cabang saluran utama gapi perubahan saluran
5 - Tingkat banjir ber- utama
kurang di B dan ber-
tambah di A
6 - Sapuan lokal dan
(12) Berkurangnla psnjang saluran umum terpenga.ruh
disengojo sekali

Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I- Sapuran atau aggradasi I - Lihat pengaruh lokal 1 - Lihat pengaruh lokal


2- Erosi tebing 2 - Erosi saluran 2 - Erosi tebing
3- Perubahan saluran 3 - Perubahan kemiringan \
4- Bentuk dasar ber- saluran
-.
a. Aliran pasang- surut, Seiches, Bores ubah
dsb.

I- Erosi tebing I - Lihat pengaruh lokal I - Lihat pengaruh lokal E


2- Jalan raya tergenang
3- Kecepatan naik
4- Aksi gelombang

b. Angin (Hurricane, Tornado) I- Perubahan saluran I - Lihat pengaruh lokal I - Lihat pengaruh lokal
2- Sapuan atau endapan 2 - Danau longsor 2- Danau longsor >
3- Stabilitas tebing turun 7
a
4- Tanah longsor
5- Batu longsor
6- Aliran lumpur \i
H,
c. Gempa bumi (Lihat Peta Kemung-
kinan Gempa A.S.)
+
a
(13) Sebob tektonik dan loin-loin

N)
-J
TJ
*
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan\

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I- Naik gradien energi I- Energi gradien juga 1- Saluran akan


dan tebing potensial naik dalam batas hulu mengalami aggradasi
dan sapuan dasar dapat mengakibatkan karena beban sedimen
2 - Timbunan jalan raya perubahan bentuk datang dari erosi
-
mengalami sapuan, sungai dari membelok dasar dan tebing
karena saluran menjadi bercabang Saluran dapat rusak
mengarah untuk meng- 2 - Laju pemindahan dari berbelok menjadi
geser ke batas lama sedimen naik. bercabang-cabang
3 - Pantai mengalami deg- Karena turunnya per-
radasi dasar karena mu.kaan bergerak
turunnya permukaan ke hulu, kemungkin-
pada hllir dan bergerak an erosi tebing dan
ke hulu erosi dasar
Batas saluran 4 - Drainase lateral ke 3 - Kalau percabangan
berubah untuk dalam sungai dihenti- dalam zona pengaruh,
meluangkan kan dan dapat ber- akan menanggapi
jalan raya akibat banjir dan ke penurunan tingkat
erosi dasar
a. Saluran belok-belok

Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jaian ra)a pa3a pcr-tem.ai^Ea: ii-r..Ea- \-a:--'-::-,

Lokasi Jalan Raya Pengaruh Lokal Pengaruh Hulu Pengaruh Hilir

I - Jalan air berkurang l- Air balik akibat - Beban sedimen besar


karena hambatan hambatan menaikkan mengakibatkan aggradasi
lokal dan kecepatan tingkat banjir
naik Endapan terjadi karena - Sapuan lokal pada ujung
2- Irlasalah erosi menon- air balik bagian menyempit
jol pada timbunan
jalan dan merangsang
-.
3- Drainase latetal ke
dalam sungai terhenti
dan akibatnya banjir
dan erosi
b. Saluran terpotong E
I - Erosi timbunan jalan t- Kalau penggerogosan I- Kalau saluran sungai
raya dan genangan dalam daerah banjir tergeser banyak, batas-
sewaktu banjir besar, jalan air, air batas saluran dapat
i
2- Pola luapan lewat balik dapat terangsang berubah
tebing dipengaruhi ) _ Kalau erosi besar
I
oleh penggerogosan terjadi di hulu, akan
dan dalam saluran terjadi aggradasi
yang menggeser banyak
aliran sungai dapat s
berubah hilir
3* Drainase lateral ke :tr
E
dalam sungai terhenti
c. Penggerogosan daerah banjir dan dapat
l.J
mengakibatkan banjir
(14) Penggerogosan longitudinol \c
dan erosi
F 220 ltulrtmun Drainase .lulun Ro.vu I .,lnuli.ris thtn Run'tngun llidrttlik Sulurun 'l'erltuku 221

aliran merupakan tujuan utama untuk memperoleh data topografi. Ciri ,rr us. l'crlu dicatat kalau dasar arus mengalami aggradasi atau degradasi,
fisika dan budaya yang menonjol dalam kawasan arus harus dicari dalam grelcbtran atau penyempitan dan kalau ada gerakan arus lateral. Kalau
survei ini. Ciri-ciri seperti tempat tinggal, gedung komersial, tanah perta- tcr iacli gcrakan lateral, laju gerakan harus diperkirakan. Perubahan arus
nian, jalan dan utilitas dapat berpengaruh pada kriteria dan perencanaan; .lrrrr lirju perubahan dapat mempengaruhi keputusan mengenai lokasi, jenis
karena itu, elevasi dan lokasinya harus diperoleh. tlrrrr tingkat perlindungan yang diberikan dalam rancangan. Perubahan
Pengumpulan informasi survei tersebut harus terbiasa dengan alam scornorfik ini dapat juga mempunyai pengaruh yang besar pada penaf-
khusus data yang diperlukan untuk membuat analisis hidrolik arus dan rrurn data banjir historis, kalau perubahan terjadi setelah banjir sejarah.
rancangan sarana hidrolik. Situasi yang unik dan rumit mungkin Misalnya, analisis dan dokumentasi kondisi yang ada sering memerlukan
memerlukan peninjauan ke tempat proyek oleh insinyur hidrolik yang r eproduksi hubungan tingkat debit untuk banjir yang diketahui dan per-

disertai supervisor survei, untuk meninjau persyaratan data lapangan. rrhrrhan menyolok dalam ukuran saluran setelah banjir sejarah akan
Jumlah jam manusia yang besar yang diperlukan untuk topografi arus, rrrcrrimbulkan kesimpulan yang salah. Wawancara pribadi dan fotografi
irisan melintang dan profil kadang-kadang dapat dihindari oleh penin- rrtlara berguna dalam menentukan kondisi arus yang ada sebelum data
jauan lapangan seperti itu. lxrnjir dipelajari.
lrotografi, terutama yang berwarna, saluran dan daerah sekelilingnya
4.2 Karakteristik Saluran (lilpat membantu perencana dan berperan sebagai dokumentasi yang baik
sckali untuk kondisi yang ada.
Untuk maksud dokumentasi dan analisis perencanaan, profil arus, per-
mukaan air, batas garis horizontal dan irisan melintang yang diperlukan
4.3 lkan dan Satwa Liar
untuk dapat memberikan penampilan yang akurat dari arus dan daerah
banjir harus diperoleh. Profil arus harus meluas di luar batas proyek yang Data survei harus mencakup informasi tentang kehidupan air, termasuk
diusulkan cukup jauh untuk menentukan kemiringan, untuk mencari jcnis dan karakteristik populasi ikan dalam arus. Semua arus yang
ketidakaturan dasar arus yang besar, seperti penurunan permukaan air, tlipengaruhi oleh modifikasi dan pembangunan jalan raya tidak akan me-
dan juga untuk mencari sarana yang dibuat manusia dalam arus. rryangkut biota air. Arus terputus-putus yang berisi zat kimia dan bahan
Arus dan irisan daerah banjir harus diperluas lateral untuk memasuk- rnineral yang dilarang perikanan harus diberitahukan oleh survei dan
kan air atas sejarah dan yang ada. Insinyur hidrolik mungkin dapat clidokumentasikan oleh perencana. Di mana sumber ikan menjadi per-
memperkirakan jarak lateral dari informasi seperti data pengukuran arus, timbangan, perlunya melindungi dan melestarikan ekosistem akan ber-
studi informasi daerah banjir, kejadian sejarah, atau perhitungan awal. pcngaruh banyak keputusan mengenai perencanaan saluran aliran ren-
Penampang melintang harus normal ke arah aliran banjir. Jumlah seksi dah, kecepatan dan bangunan kendali gradasi, perbandingan kolam dasar
yang diperlukan akan tergantung pada ketidakaturan arus dan daerah ban- lrenderas Qtool riffle), bayangan, teknik stabilisasi dan waktu dan metode
jir. Secara umum, perubahan menyolok dalam lebar arus, bentuk atau pembangunan.
pola tumbuhan yang memerlukan irisan melintang pada tempat itu. Pembangunan atau modifikasi saluran yang diusulkan dapat
Tingkat banjir pada tempat saluran sering dikendalikan oleh perpo- rnengikutsertakan daerah habitat satwa liar dan daerah pengungsian
tongan jalan; konstruksi jembatan atau hambatan saluran alami, yang (refuse). Pengenalan dan pertimbangan dini perubahan habitat potensial
masing-masing terletak jauh di hilir daerah yang dipelajari. Kalau ciri ken- di masyarakat dan tingkat spesies memerlukan koordinasi dengan petugas
dali seperti itu ada, penting untuk mengenalinya dan dibuat irisannya pengelolaan satwa liar.
karena perhitungan profil permukaan air harus mencerminkan pengaruh Pedoman tambahan mengenai pertimbangan satwa liar dapat dicari
irisan kendali. dalam Perencanaan Satwa Liar (Planning for Wildlife), AASHTO, "A
Karakteristik umum seperti jenis dan gradasi tanah atau batu dalam Guide for Wildlife Protection and Conservation for Transportation
dasar arus, kondisi tebing, jenis dan luas tanaman penutup, bukti dari Facilities." (2)
jumlah dan ukuran ombak, sampah dan kondisi es harus dimasukkan
bersama-sama data survei. Ciri-ciri seperti lapisan tanah berbatu, sum- 4.4 Informasi Air Atas
bat belokan dan jenis bahan tebing juga harus dicatat.
Data harus mencantumkan tanggal dan elevasi kejadian banjir yang
Survei harus memasukkan informasi tentang kestabilan arus dan batas
silam. Perencana sering harus memperhatikan tanda tangan air atas
F ?
222 l\,rtomun Druinuse .lulon RuYu
Anulisi.s tlun Runtungun Ilirtntlik Soluran 'l'<,rhuku 223

sebagai satu-satunya rekaman banjir masa laru. Tanda-tanda air atas un-
tuk banjir yang direkam dapat digunakan untuk menetapkan garis gradasi
(gradelines) jalan raya dan menetapkan lokasi kendali hidrolik, dan un-
tuk mengecek hasil prosedur perkiraan banjir dan hubungan banjir keda-
laman yang dihitung.
Data yang berkaitan dengan air atas sejarah dalam kawasan studi sa-
luran yang direncanakan tidak perlu terbatas pada batas proyek sebenar-
nya. Elevasi air atas dapat dipengaruhi oleh kendali yang ditempatkan
berdampingan dengan batas proyek langsung; karena itu, penjelasan ken-
dali dan pencarian lokasi ini harus dimasukkan dalam data.
Data air atas dapat diperoleh dalam survei lapangan, wawancara
perseorangan, penelitian rekaman banjir, laporan daerah banjir, dan survei
kerusakan. Tanda air atas yang diacu untuk data proyek, tanggal keja-
dian dan informasi penunjang termasuk sumber informasi harus direkam.
Kalau data air atas diperoleh dari penduduk setempat, perseorangan
tersebut harus ditunjukkan dan lamanya tinggal di tempat tersebut dicatat.
Bendungan kayu membentuk kolam untuk ikan.
Kemungkinan surflber lain data air atas termasuk personil pemeliharaan,
pengantar surat, pengemudi bus sekolah dan pegawai penegak hukum.

Tanda air'atas yang dibentuk oleh sampah ranting yang mengepung'

Dalam mencari tanda air atas sering mengalami kesulitan dan


memerlukan latihan dan penilaian. Tiap tanda air atas dan mutunya perlu
dicatat dan profil digambarkan untuk evaluasi kebenaran tanda-tanda
tersebut. Mutu yang terang dari tanda air atas dapat diperkirakan kalau
tanda itu tidak tepat ditafsirkan dan dievaluasi. Misalnya, suatu tanda
pada sisi hulu pohon atau gedung akan mencerminkan tingkat banjir yang
lebih tinggi dibandingkan dengan yang sesungguhnya karena kenaikan per-
Habitat ikan satwa liar dapat diperbaiki dengan peralatan buatan manusia. mukaan air sebelah hulu dari hambatan. Sebaliknya, tanda air atas yang
F"
224 l,edomon Druinase .lulan Ruyu .,lnuli,ris tlun Runcuttgurt llidntlik Sulurun 'l'crbuka 225

diambil di daerah sebelah bawah bangunan hidrolik atau suatu hambatan rkrkrrrncrrtasi kondisi yang ada, (2) analisis dan dokumentasi dari pengaruh
alami akan mencerminkan tingkat lebih rendah banjir daripada yang riurc.rngan alternatif yang akan dibuat terhadap kondisi yang ada, dan
sebenarnya. Tingkat yang dipengaruhi oleh es, sumbatan kayu, kerusakan (t) rancangan dari fasilitas yang diusulkan. Profil permukaan air dan
bendungan, pertemuan aliran, perubahan penggunaan tanah selama tlistribusi kecepatan dan aliran merupakan hal yang utama dalam men-
bertahun-tahun dan saluran yang mengalami aggradasi dan degradasi r'rrpai tujuan ini.
dapat mengakibatkan hubungan tingkat debit yang abnormal yang tidak
mewakili kondisi aliran alami pada arus. Tanda air atas harus ditandai (r. I Jenis Aliran
segera mungkin setelah banjir untuk survei dikemudian hari.
l)i sini dikenal beberapa jenis aliran yang secara teoretis dimungkinkan
tllrlam saluran terbuka. Penjelasan dan pembahasan singkat dari jenis
4.5 Data Hidrologi
irliran ini diperlukan, karena metode analisis, maupun perumpamaan
Informasi dan data yang diperlukan oleh insinyur hidrolik untuk analisis rcrtcntu yang diperlukan akan tergantung pada jenis aliran yang diselidiki.
dan rencana saluran mencakup daerah drainase, guna tanah sekarang dan Dengan menggambarkan energi spesifik terhadap kedalaman aliran un-
di masa datang, daerah yang tidak kontribusi (topografi ksrst, d,ana\ rrrk debit tetap, maka didapatkan diagram energi spesifik. Kalau energi
playa), kendali buatan manusia, dan informasi seperti laporan informasi, slresifik minimum, kedalaman bersangkutan merupakan kedalaman krit is.
penggolongan daerah dan regulasi daerah banjir. persyaratan data Aliran dengan kedalaman aliran kurang dari kedalaman kritis dinamakan
hidrologi tambahan akan tergantung kepada metode yang digunakan un- uliran superkrilrs, dan aliran yang kedalamannya lebih besar dari
tuk memperkirakan debit, frekuensi dan tingkat banjir. Data ini dapat kcdalaman kritis dinamakan aliron subkritis.
dikembangkan baik oleh survei lapangan dan penelitian di kantor dari Aliran saluran terbuka biasanya digolongkan pada : aliran samarata
informasi yang tersedia (6 hlm.l5). (uniform) dan tidak samarata (nonuniform), mantap (steady) dan tidak
rnantap (unsteady), dan subkritis, kritis dan superkritis. Dari golongan-
5.0 HIDROLOGI golongan ini, aliran tidak samarata, tidak mantap, subkritis merupakan
jenis yang paling umum dari aliran saluran terbuka. Karena kerumitan
Hidrologi yang mengenai penggunaan berbagai teknik untuk menen-
dan kesulitan yang ada dalam analisis aliran tidak samarata, tidak man-
tukan batas debit banjir dan frekuensi bersangkutan untuk digunakan
dalam analisis dan perencanaan (O. tap, banyak perhitungan hidrolik dibuat dengan perumpamaan
penyederhanaan tertentu yang dimungkinkan dengan penggunaan prin-
Suatu batas debit harus dipilih untuk pertimbangan dalam perencanaan
sip aliran mantap, samarata atau berubah berangsur-angsur dan metode
dan saluran yang dirancang untuk operasi dengan cara yang telah
ditetapkan dalam kriteria. Dengan mengetahui bahwa banjir tidak dapat analisis satu dimensi.
diramalkan secara tepat dan bahwa secara ekonomis sering andal untuk Penggunaan metode aliran mantap secara implisit memisalkan, bahwa
merancang dengan banjir yang sangat jarang, semua rancangan alternatif debit pada titik tidak berubah menurut waktu, dan penggunaan metode
harus ditinjau untuk risiko yang berkaitan dengan dilampauinya banjir aliran samarata memisalkan, bahwa tidak ada perubahan besarnya atau
rencana.
arah kecepatan menurut jarak sepanjang garis arus. Aliran mantap,
samarata dengan demikian ditandai oleh kecepatan dan laju aliran tetap
6.0 HIDROLIK SALURAN TERBUKA dari ruas ke ruas sepanjang saluran.
Aliran mantap, samarata merupakan konsep yang diidealkan dari alir-
Seksi ini berisi pembahasan mengenai dasar-dasar hidrolik saruran ter- an saluran terbuka yang jarang terjadi dan bahkan sulit diperoleh dalam
buka, prosedur analisis, dan penggunaannya. Namun, walaupun hal ini saluran model. Namun, untuk penggunaan jalan raya yang paling praktis,
tidak dimaksud untuk digunakan sebagai teks hidrolik, suatu dasar un- aliran mantap dan perubahan-perubahan lebar, kedalaman atau arah (yang
tuk mengetahui prinsip yang dituangkan di sini amat penting dalam analisis menghasilkan aliran tidak samarata) cukup kecil sehingga aliran dapat
dan perencanaan fasilitas saluran terbuka. Penjelasan terperinci mengenai dianggap samarata. Perubahan dalam karakteristik saluran terjadi sepan-
teknik dan metode khusus tertentu dapat dijumpai dalam acuan 7, g, 9 jang jarak sedemikian sehingga aliran berubah berangsur-angsur. Oleh
dan 10. sebab inilah, penggunan teori aliran samarata biasanya berada dalam dera-
Tujuan utama dalam analisis hidrolik saluran terbuka adalah: (l) jat ketelitian yang dapat diterima.
F-
F

226 Pedoman Druinuse Jalun RaYu f rlnuli,ti.t rlun Rtncung,un llktntlik Sulurun 'l'erbuku 227

Perumpamaan selanjutnya tentang kondisi batas yang pejal, samarata crrcrgi spcsifik minimum, kcdalaman yang bersangkutan merupakan
diperlukan untuk memenuhi kondisi kedalaman tetap sepanjang saluran. kcclalaman kritis. Kedalaman aliran yang kurang dari kedalaman kritis
Saluran alluvial, dasar pasir tidak menunjukkan karakteristik batas pejal tlirramakan aliron superkritis , dan kedalaman lebih besar dari kedalaman
dan metode eeperti itu dibahas dalam Seksi 7.0 dan Acuan 4 harus kritis dinamakan aliran subkritis.
digunakan untuk memperbaiki keandalan hasil analisis. Bcda antara aliran subkritis dan aliran superkritis penting dalam analisis
Dalam aliran saluran terbuka, kedalaman kritis adalah kedalaman alir- rrliran saluran terbuka. Aliran superkritis sering ditandai dengan aliran
an di mana energi spesifik minimum. Energi spesifik dalam irisan melin- ccpat (rapid) atau tembak (shooting), dengan kedalaman aliran kurang
tang relatif terhadap dasar saluran dinyatakan sebagai : ilari kedalaman kritis, sedangkan aliran subkritis tenang (tranquil) dan
larnban dengan kedalaman lebih besar dari kedalaman kritis. Lokasi dari
HE:d+Y2/2g (l) bagian kendali dan metode analisis akan tergantung kepada jenis aliran
nrana yang baik di dalam jangkauan saluran yang dipelajari. Angka
Dalam istilah persamaan kontinuitas, Q : AV, dan energi spesifik sama Iiroude F, : V/Vgy, secara unik menjelaskan rezim aliran ini dengan
dengan angka Froude aliran kritis sama dengan satu. Harga angka Froude lebih
be'sar satu menunjukkan aliran superkritis dan harga kurang dari satu
H.-rt+
--E-u -Ai
2gAz (2)
menunjukkan aliran subkritis.

6.2 Persamaan Saluran Terbuka


Dengan menggambarkan energi spesifik terhadap kedalaman aliran un-
tuk debit tetap, diagram energi spesifik, Gambar 4, dapat diperoleh. Kalau Persamaan berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk
analisis aliran saluran terbuka :

Persamaan Manning:
d = KEDALAMAN ALIRAN
dc = KEDALAI AN KRITIS
v : fpR2/3sr/2 ( u,uu E# dalam merrik) (3)

Persamoqn Bernoulli:
v;
d
ALIRAN SUB.
KRITIS ATAU
rJ, + ?., +Yi=
2g
d,+ z.j +
Tg
(4)
ALIRAN
dc TRANKUIL KE"
MIRINGAN Persamaan Energi:
LANDAI
1
KEDALAMAN qrVi : d,+2,+ o.Vi (s)
ALIRAN SU. d,*2,* 2g 2s
PERKRITIS
ATAU ALIRAN
-+n,
T
Persa moa n K ont i nuitas :
(6)
Q: AV

Persamaan Pemindahan:

Q : 65ttz (7)

Di mana:
Gambar 4-Diagram energi spesifik tanpa saturn untuk saluran persegi. a = debit dalam cfs (atau m3ldet.)
i
F.'
22tl Itedotttutr I)ruinu:;e .lulutt Ruyu f .,lnulisi,t tltn RuntunRun llirlntlik Sulurun 'l'erbuku 229

A : penampang irisan dari aliran dalam sq.l't (atau m2) ,rtirrr rlirrrisalkan, karena luas dan kecepatan rata-rata dapat dihitung un-
R : jari-jari (radius) hidrolik = # datam ft (atau m) ruk pcnampang dan kedalaman aliran yang diketahui.
WP : keliling luas aliran yang basah dalam ft (atau m)
V : kecepatan rata-rata dalam fpd (atau m/det)
So : kemiringan dasar saluran dalam ftlft (atau m/m)
S : kemiringan garis gradasi energi dalam ft/ft (atau m/m), (kalau
dimisalkan aliran samarata mantap, S : So)
n : koefisien kekasaran Manning
d : kedalaman aliran di suatu titik dalam ft (atau m)
z - elevasi atau tinggi di atas suatu datum dalam ft (atau m)
hE : beda tinggi spesifik dalam ft (atau m)
hL : kehilangan beda energi dalam ft.(atau m)
K : faktor pemindahan l'49 4pz''
" (u'u' AR2/3 ' Gambar S-Subdivisi hidrolik daerah banjir.
n ,, )
o = koefisien energi untuk koreksi efek distribusi kecepatan tidak
6.3 Analisis Aliran Saluran Terbuka
samarata keseluruhan.
Studi, analisis dan dokumentasi aliran saluran terbuka merupakan
Tidak ada metode pasti untuk memilih harga "n" dalam persamaan
hagian terpadu dari rancangan drainase jalan raya. Perencanaan saluran
Manning, karena koefisien ini menyatakan resistansi aliran yang memiliki
rnerupakan proses menetapkan kriteria, menganalisis kondisi yang iida,
banyak peubah (variabel). Faktor yang mempengaruhi ,,n,, dalam persa-
dan menggunakan penyelesaian coba-coba(tiol and error) untuk mengem-
maan Manning termasuk: (l) kekasaran permukaan, (2) tanaman, (3)
bangkan rancangan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
ketidakteraturan saluran, (4) batas saluran, (5) sapuan (scour) dan
sedimentasi, (6) hambatan, (7) ukuran dan bentuk saluran, (g) kedalaman
6.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aliran Saluran Terbuka
aliran dan (10) sedimen terlarut, beban dasar dan bentuk-bentuk. Acuan
9 dan I I memberikan komentar terperinci tentang pengaruh faktor-faktor Faktor-faktor untuk pertimbangan analisis aliran saluran terbuka
ini pada koefisien dan metodologi penggabungannya ke dalam satu angka adalah:
yang siap pakai. 1. Tingkat dan kedalamanr
Persamaan Manning digunakan untuk analisis saluran terbuka di mana 2. Kekasaran, ukuran (geometri) dan batas-batas (yang termasuk
terdapat aliran samarata atau secara wajar dapat dimisalkan ada. Aliran pemindahan sedimen, erosi, bentuk dasar)
tidak samarata atau aliran berubah memerlukan penggunaan metode lain 3. Luas jalan air
atau sebagai tambahan ke persamaan Manning. persamaan energi 4. Pemindahan
digunakan untuk menganalisis aliran di mana perubahan resistansi aliran, 5. Garis gradasi energi dan kemiringan permukaan air
ukuran, bentuk atau terjadi kemiringan saluran (aliran berubah bertahap). 6. Debit
Konsep imbangan energi dari persamaan energi sangat berguna untuk 7. Kecepatan
menghitung profil permukaan air. 8. Distribusi aliran
Persamaan pemindahan ( co n v e y a nc e equo ti o n) merupakan metode yang 9. Sumbatan gelombang, sampah, es.
baik untuk menganalisis kecepatan dan distribusi aliran di mana penam-
pang melintang terdiri dari banyak potongan (subdivisi) seperti dalam 6.3.2 Hubungan Tingkat Debit Stabil
Gambar 5, yang masing-masing dengan harga "n" atau karakter geometri Hubungan tingkat debit merupakan salah satu faktor penting yang
yang berbeda.
Persamaan kontinuitas dan persamaan Manning digunakan untuk lTingkat (stage) adalahtinggi permukaan air di atas bidang datum yang telah ditetapkan,
menghitung langsung debit saluran untuk kedalaman aliran yang diketahui karena itu tidak perlu ada kesamaan arti dengan kedalaman (dept).
F 'f
23O Pcdomon Drainose .lulan Ru.vu Anulisis tlun Rontungon lliilntlik Suluron 'l'crhuko 231

dipertimbangkan dalam analisis dan perencanaan. Debit total untuk rltrllslrkan pada perumpamaarl pcnyederhanaan tertentu yang harus wa-
saluran arus normal dan daerah banjir dapat dihitung untuk berbagai lirr clitcrapkan ke kondisi saluran sebenarnya, kalau hubungan tersebut
kedalaman. Data yang diplotkan dalam bentuk grafik (kadang-kadang lrirlrrs digunakan untuk lain dari studi permulaan tersebut. Analisis dapat
dinamakan roting curve), memberikan peragaan visual dari hubungan ,lig,rrnakan untuk studi perencanaan atau dalam pengendalian, untuk
tersebut pada perencana. Suatu kurva tingkat debit ditunjukkan dalam rrrcrrgenali elevasi awal profil permukaan air atau untuk studi permulaan.
Gambar 6. tcilis analisis tingkat debit ini merupakan pendekatan dan dapat meng-
Untuk perencanaan saluran , suatu hubungan tingkat debit yang akurat ;rlrrrni kesalahan besar kalau perumpamaan yang ada dalam analisis
diperlukan untuk evaluasi antar-hubungan dari karakteristik aliran dan scksi tunggal ini tidak digunakan dengan wajar.
untuk menetapkan alternatif untuk lebar, kedalaman aliran, freeboord, l)erumpamaan dasar yang diterapkan ke metode analisis seksi tunggal
kapasitas pemindahan dan jenis serta tingkat stabilisasi yang mungkin rrtlalah debit samarata, penampang melintang, kemiringan dan harga "n."
diperlukan. Hubungan tingkat debit memungkinkan perencana untuk lllrga-harga ini harus dengan wajar mewakili karakteristik saluran rata-
mengevaluasi batas kondisi dibandingkan dengan laju aliran yang diren- r irta dalam penampang melintang iata-rata. Perhitungan terdiri
dari peren-
canakan lebih dulu. (.ilnaan subseksi penampang melintang menurut geometri dan karakteristik
kckasaran dan perhitungan pemindahan tiap subseksi untuk berbagai
kcdalaman aliran. Pemindahan total seksi di setiap tingkat sama dengan
ELEVASI DAN DEBIT AIB ATAS irrrnlah semua pemindahan subseksi.
YANG DIKETAHUI Persamaan pemindahan (persamaan (7), Seksi 6.2) digunakan untuk
ruenghitung pemindahan dalam subseksi. Debit total (Q) sama dengan
iumlah semua faktor (K) lewat seksi saluran dikalikan dengan faktor
TINGKAT kemiringan, (S7'). Kemiringan yang digunakan hendaknya merupakan

t.)u*/ kemiringan permukaan air; namun, kemiringan saluran dimisalkan seja-


iar dengan permukaan air, S : So, untuk aliran samarata dan kalau
analisis seksi tunggal berlaku, S juga harus sama dengan So.
*/* )rro r,*o*or DEBrr
Pada waktu memperkirakan hubungan tingkat debit dengan metode
DIHITUNG 'ANG
seksi tunggal, diharapkan paling tidak memiliki satu titik acuan yang
diketahui data tingkat debitnya. Dengan informasi ini, titik yang diketahui
DEBIT dapat dibandingkan dengan lengkung laju yang dihitung, dan kalau perlu,
penyesuaian dilakukan pada harga kekasaran atau kemiringan untuk
Gambar 6-Lengkung tingkat debit. memperoleh korelasi yang memuaskan. Tingkat yang dihitung sangat peka
terhadap kemiringan yang diperkirakan dan penyesuaian sedikit dalam
Hubungan tingkat debit dapat diperkirakan dengan menggunakan batas ketelitian perkiraan kemiringan permukaan air tidak bertentangan
beberapa cara. Analisis seksi tunggal dapat digunakan dengan data ter- dengan perumpamaan bahwa S = So.
batas untuk analisis permulaan atau untuk situasi, di mana perumpamaan
dasar dalam analisis seksi tunggal secara wajar dapat diterapkan. Metode 6.3.2.2 Profil Permukaan Air
yang lebih akurat tetapi lebih kompleks untuk memperkirakan hubungan
Penggunaan profil permukaan air merupakan metode yang lebih akurat
tingkat debit mencakup penggunaan perhitungan profil permukaan air.
untuk menetapkan hubungan tingkat debit untuk saluran terbuka. Metode
Metode yang digunakan akan tergantung pada ketelitian yang diminta,
ini hendaknya digunakan dalam daerah kritis dan untuk studi akhir, di
risiko yang ada, biaya penyelidikan, dan berlakunya perumpamaan dasar
mana aliran mantap samarata tidak dapat dianggap wajar mewakili kon-
analisis seksi tunggal.
disi arus sebenarnya.
perhitungan profil permukaan memperhitungkan banyak peubah
6.3.2.1 Analisis Seksi Tunggal (variabel) dan kendali yang mempengaruhi hubungan tingkat debit. Pro-
Metode analisis seksi tunggal untuk menetapkan hubungan tingkat debit sedur perhitungan memungkinkan untuk memperhitungkan perubahan-
Fr-
232 I'edoman Drainuse .lalun Rayu f Anulisis dun Runtongon tlidnilik Sulurun 'I'erbuka 233

perubahan dalam penampang melintang, kekasaran atau kemiringan Kcndali saluran terdiri dari semua ciri fisik saluran, yang untuk debit
sepanjang arus. Kondisi aliran yang cepat berubah seperti lompatan ylng <Iiketahui, akan menentukan tingkat di tempat itu. Ciri-ciri ini ter-
hidrolik, surut muka air, perpindahan mendadak harus dihitung tersen- rrrusuk luas jalan air dan ukuran penampang saluran; karakteristik
diri dan terpadu ke dalam analisis profil. kckasaran dasar saluran, tebing dan daerah banjir; dan pembatas saluran
Persamaan energi (persamaan (5) , Seksi 6.2) harus digunakan untuk tlan daerah banjir. Kalau kendali saluran diketahui atau diharapkan un-
menghitung profil permukaan air. Rezim energi saluran (subkritis atau rrrk mengatur hubungan tingkat debit lewat bagian lurus saluran,
superkritis), maupun jenis saluran (alami dan tidak teratur atau seperti pcrhitungan profil permukaan arus harus dimulai dari hilir bagian lurus
prisma), akan menentukan prosedur mana yang akan digunakan. Kalau saluran dengan dua atau lebih elevasi permukaan air awal dan profil ter-
aliran subkritis, kendali hidrolik di sebelah hilir dan analisis harus dimulai pisah yang dihitung sebelumnya di hulu. Kalau digunakan cukup jarak
pada jarak yang cukup jauh dari di sebelah hilir bagian lurus saluran yang rlan seksi dalam Metode Langkah Standar antara titik awal dan seksi
dipandang dan langkahnya ke hulu. Aliran dalam kebanyakan saluran saluran di mana hubungan tingkat debit diinginkan, profil terpisah
terbuka bersifat subkritis. Dalam aliran superkritis, bagian kendali terletak ccnderung untuk mencakupi elevasi permukaan air yang sama.
di hulu dan perhitungan profil harus dimulai pada kendali dan langkahnya Hubungan tingkat debit untuk saluran yang alirannya superkritis diken-
ke hilir. Pengendaliannya pada kedalaman kritis di mana aliran beiarih dalikan oleh ciri-ciri lokasi di sebelah hulu tempat itu. Ciri-ciri tersebut
dari subkritis menjadi superkritis. Pembahasan tambahan bagian kendiri clapat berupa perubahan dari kemiringan landai atau datar ke kemiringan
ada dalam seksi berikutnya. untuk saluran alami dan tidak teratur, tcrjal, bagian hambatan, bendungan, bendung pengelak atau ciri lain.
digunakan teknik imbangan energi, biasanya Metode Langkah Standar Perhitungan profil permukaan air harus dimulai pada bagian kendali dan
(standort step Method) atau beberapa variasinya. penjelasan tentang luas melangkah ke hilir lewat tempat dan menuju ke seksi kendali berikutnya
penampang dan kekasaran saluran diperlukan pada tiap lokasi sepanjang agar dapat menentukan apakah aliran kritis pada tempat itu akan
arus di mana terjadi perubahan pada seksi, kemiringan dan kekasaran. tergenang oleh aliran subkritis di hilir. Perhitungan profil permukaan air
Kalau perhitungan profil permukaan air melibatkan saluran dengan akan mengalami kesalahan besar kalau perhitungan dilakukan menurut
penampang dan kekasaran yang samarata tetapi dengan bagian lurus hulu lewat bagian lurus saluran yang dikendalikan hulu.
saluran dengan beberapa kemiringan, metode langkah langsung biasanya
digunakan. Acuan 7, 8 dan l0 mencakup pembahasan teori dan prosedur 6.3.3 Hubungan Tingkat Debit Tak Stabil
perhitungan untuk metode-metode ini. Metode ini memerlukan
Hubungan tingkat debit untuk saluran stabil bisanya telah baik
perhitungan iterasi tetapi-tersedia berbagai program komputer (12) yang
didefinisikan dan sesuai, dengan hanya perubahan atau pergeseran kecil
mempunyai fasilitas untuk menggunakan prosedur tersebut.
dari waktu ke waktu. Pergeseran ini biasanya mempengaruhi hubungan
tingkat debit selama aliran bawah dan diperhatikan insinyur jalan raya
6.3.2.3 Seksi Pengendalian
hanya kalau mempengaruhi operasi konstruksi drainase jalan raya selama
Karakteristik geometri dan fisik suatu bagian lurus saluran yang mengen- periode aliran bawah.
dalikan kedalaman aliran seperti hubungan tingkat debit stabil dikenal Hubungan tingkat debit untuk saluran dengan dasar pasir atau lumpur
sebagai seksi kendali. Dalam saluran yang stabil dengan aliran subkritis, dapat berubah menurut waktu akibat sapuan dan timbunan, pemindahan
hubungan ini dikendalikan oleh seksi atau bagian lurus saluran sebelah sedimen dan perubahan bentuk dasar atau kekasaran saluran' Hubungan
hilir tempat yang berturut-turut dikenal sebagai kendali seksi dan ken- tingkat debit untuk saluran tak stabil dengan demikian amat kompleks
dali saluran. untuk dijabarkan dan dapat tidak menentu karena hubungan berubah
Kendali seksi dapat berbentuk alami atau buatan manusia dan dapat menurut waktu dan berubah dari banjir satu ke banjir yang lain.
terdiri dari dam, lapisan terbuka tanah atau batuan, dasar penderas ter- Aliran dalam arus lumpur dapat terjadi dalam satu di antara dua rezim
tutup batu-batu bundar, tanggul jalan atau jalan kereta api, suatu ham- atau dalam zona peralihan di antaranya. Rezim aliran ditandai oleh ben-
batan pada lintasan jembatan, atau ciri topografi lain. Kendali seksi tuk dasar, ragam pemindahan sedimen, proses disipasi energi dan
biasanya hanya efektif untuk aliran yang lambat, yang mudah tergenang hubungan fasa antara bentuk dasar dan permukaan air. Dua rezim dan
sehingga tidak efektif pada tingkat medium dan tinggi. Seksi kendali jenis bentuk dasar yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
ini paling mudah dikenali dari pengamatan medan. Rezim aliran bawah (daya arus kecil)
r*
234 ltulonrun l)rainu,rc .lulun Ru.yu r Anulisi.s dun Rutu'ungun llidrolik Salurun 'lerbuko 235

l. kerutan
g,irrnbar 8A yang jelas menunjukkan tidak jelasnya ketentuan dan
2. gundukan (dune) dengan gabungan kerutan
kcscsuaian dalam hubungan. Beberapa permisalan harus dibuat dalam
3. gundukan
analisis kalau kondisi tidak stabil sangat diharapkan. Dalam suatu con-
Zona peralihan (transisi)
Ioh, harga "n" yang besar mengakibatkan perkiraan kedalaman banjir
Kekasaran dasar dari gundukan ke dasar rata atau anti-gundukan
lcbih besar yang kritis terhadap.kerusakan pemilikan dan genangan jalan
Rezim aliran atas (daya arus besar)
raya. Perhitungan dengan menggunakan batas bawah harga "n" (Tabel
l. dasar rata
2, Cambar 9) akan menghasilkan perkiraan kedalaman yang lebih kecil
2. anti-gundukan
clan kemungkinan menunjukkan masalah seperti yang terjadi pada
a. gelombang berdiri
kccepatan tinggi dan aliran superkritis. Pertimbangan daerah harga "n"
b. gelombang terputus
memungkinkan paling tidak pentingnya penampilan saluran. Prosedur
3. jeram dan bagian lurus pemilihan harga "n" yang tepat untuk saluran pasir dibahas dalam
Dalam rezim aliran bawah, hambatan pada aliran besar dan pemindahan
paragraf berikutnya.
sedimen kecil. Bentuk dasar dapat berupa kerutan (ripples) atau gundukan
(dunes) atau gabungan keduanya. Gelombang permukaan air tidak sefasa 3/d"t
DEBIr DALAM METER
dengan permukaan dasar, dan terjadi zona perpisahan relatifbesar sebelah 51050
hilir perpotongan tiap kerutan atau gundukan (Gambar 7).
tr8
U
Dalam rezim aliran atas hambatan pada aliran kecil dan pemindahan u
r6
sedimen besar. Bentuk dasar biasa datar dan anti-gundukan. permukaan
air sefasa dengan permukaan dasar kecuali kalau anti-gundukan terputus e4 E
dan secara normal aliran tidak memisah dari batas (Gambar 7).
6
=3
rEU
+
E^ a a
)z J
Y
l o.s 3
o
ffi
i::.:., ;r. '....'.'... ......;:.:..:.:.....;. : .
zU
L1 I

Oasar datar 6e ']n'


!a
a76 i

70 80 100 200 400 600 800 1000 2000


DEBIT DALAM KAKI KUBIK PER DETIK

Beting pasir dengan jenls rlak


Gambar 8A-Hubungan tingkat debit untuk Sungai Huerfano dekat Undercliffe'
Colorado.

Hubungan tingkat debit terputus-putus dalam zona peralihan antara


rezim bawah dan rezim tinggi.l Gambar 88 menunjukkan kurva tingkat
debit yang terputus-putus.
i1:iil,.Ii-i$ffi '.!.j:1:.:1.i ii': Amat bertentangan dengan ketidakstabilan yang menandai hubungan
Betlng paslr yang sudah hanyut Luncuran dan karang tingkat debit dalam rezim bawah, rezim aliran tinggi, yang paling banyak
dihadapi oleh insinyur jalan raya digambarkan agak sesuai. Hambatan
Gambar 7-Bentuk-bentuk kekasaran dasar dalam saluran pasir. aliran berubah menurut bentuk dasar, konsentrasi sedimen dan temperatur
air dalam rezim bawah sedangkan dalam rezim tinggi, hambatan aliran
Bentuk dasar dalam zona peralihan tidak menentu dan dapat berubah secara prinsip tergantung pada ukuran bahan dasar.
dari khas rezim aliran bawah ke khas rezim aliran tinggi.
lUntuk pembahasan rezim aliran lebih terinci dalam saluran dasar pasir, pembaca dapat
Hubungan tingkat debit yang paling tidak stabil ditunjukkan dalam
mengacu ke Bab III Acuan 4.
236 Perlomun Drainase .lulan RoYo
f Analisis dun Ranutnxun Ilidntlik Sulurun 'I'erltuku 237

oegtt olLala u3roEt


10
Karena perencana jalan raya biasanya berhadapan dengan rezim aliran
irtas, maka prosedur berikut disarankan sebagai pedoman dalam mengem-
E
h io,o Sr' U bangkan hubungan tingkat-debit untuk aliran dalam saluran alluvial:
U
I
> 6,0
2 2> = I Tentukan ukuran butiran median bahan dasar.
J , ,r J
2. Hitung daya arus yang ditentukan oleh:
3
E
?
e,o

s,o 2
r 1l
o
E
Y
Daya arus = 62 RSV ft.-lbs./det./ft.persegi (atau 1000 RSV dalam
Pa-det.)
d z,a l
o Di mana:
a
L
2'6
2,4
z
U
G 62 =pendekatan berat jenis air, dalam lbs./ft.kubik (atau
o V 0,7 s
o o l000kg/m3)
z z
F
2,2
tr R = radius hidrolik, dalam ft.(atau m)
2,1
10 20 10 60 100 200 S = kemiringan permukaan air, dalam ft./ft. (atau m/m)
400 600 1000 2000 4000 6000 10,000

DEBIT DALAM KAKI KUBIK PER DETIK


V : kecepatan rata-rata, dalam ft.det (atau m/det)
3. Gunakan Gambar 9 untuk menentukan apakah aliran beradapada
Gambar tB-Hubungan tingkat debit untuk Stasiun 34 Piegon Roost Creek, rezim atas (Aliran rezim atas dimisalkan kalau daya arus tergam-
Mississippi. bar di atas lengkung atas.)
4. Kalau aliran dalam rezim atas, gunakan Tabel 2 (Gambar 9) un-
Y
tr
U tuk menentukan koefisien kekasaran Manning. (Kalau Gambar 9
o
E menujukkan aliran rezim bawah atau peralihan, prosedur di atas
u 4.0
I
o
)oz
3'o
2.O
ie
si
tidak disarankan.)
5. Hitung hubungan tingkat debit dengan menggunakan koefisien
r6 [-e AGI. o kekasaran Manning yang telah ditentukan dalam (4), dan
FU 2 6u
9t
Rg 1,0
aco karakteristik aliran lain yang ditentukan dengan cara yang sama
trH
ib
o,B
qu ----1
trRANSr
, 3i
=o
seperti untuk aliran dalam saluran stabil.
3P o,o s2
^E
>U o,s E' Kalau aliran dalam rezim bawah dan informasi tingkat debit penting,
OL
E
N
O,2 satu-satunya sumber adalah dengan mendapatkan pengukuran terus-
9 BUKIT PAS IR

3
i
o,ir
o o,2 0,4
tl
0,6 0,8 .l,o 1,2
o,2
o menerus debit dan tingkat dalam batas penuh kondisi hidrologi dan sungai
yang dialami. Walaupun kemudian hasil yang sesuai tidak diharapkan dan
UKURAN MEOIAN, DALAM MIL1METEB saran mengenai penggunaan daerah harga "n" untuk memperkirakan po-
o sisi hubungan tingkat debit dapat diterapkan. Praktisnya, program
pengukuran seperti itu tidak selalu mungkin dilakukan, mana di
Gambar 9-Hubungan daya arus dan ukuran median yang membentuk kekasaran pengalaman dan kepakaran insinyur dalam badan seperti Survei Geologi
dasar.
Amerika Serikat (U.5. Geological Survey) sangat bermanfaat.

TABEL 2-Hasga "n" Manning untuk Aliran Rezim Atas 6.3.4 Distribusi Aliran dan Kecepatan
Ukuran Harga Manning "n" Aliran dalam saluran terbuka menyertakan campuran kompleks pola
Median butiran aliran dalam penampang yang diketahui. Dalam saluran alami, kecepatan
(mm) dan arah aliran dapat sangat berubah dari bagian satu penampang ke
0,2 ,012 bagian lain, dan dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain, tergantung
0,5 ,014 pada ukuran, pembatas saluran dan karakteristik kekasaran di dalam
1,0 ,016 bagian penampang melintang tersebut (Gambar l0).

troyek ?eolirur Ferpusrrkue


Jere fi'nur
I. A. tre. , 199,
Fr"'
23tl Itedomun l)rainuse Jalon Rayu
f ..lttult,ti.t tlurt Htrtr'urtgutr llulntlik .\ulurun l'erltuku 239

rryir rrrrttrk mcmpcrkcnalkan subjck geomorfologi arus (fluvial) dan


DISTRIBUSI ALIRAN, PERSEN
rtrckllika sungai. Pengertian umum dari subjek ini diperlukan untuk
!..1.
u,
. ....,
ro0
l
rrrcrrgcvaluasi pengaruh potensial perencanaan jalan raya pada sistern
o qrlurap dan lingkungannya. Banyak masalah yang berkaitan dengan arus
Y
Y lrcrlrrrrrpur (atlut,ial) yang dikenali di Seksi 6 dapat diselesaikan dengan
6 t'irra wajar lewat pengertian morfologi arus.
J
f Morfologi adalah studi tentang bentuk, dan geomorfologi adalah studi
l
Y tt,illung perkembangan, konfigurasi dan distribusi (atau bentuk) per-
F Irrrrkaan bumi. Morfologi arus atau fluvial adalah studi perkembangan
(D
UJ
rlirl konfigurasi permukaan bumi yang terbentuk oleh arus. Mekanika
o srrngai merupakan istilah inklusif terutama mengenai aksi sungai pada per-
rrrukaan bumi, termasuk tanggapannya pada modifikasi alami dan buatan.
lnsinyur-insinyur perencana dan lokasi harus insaf morfologi arus dan
pcrmintaan layanan insinyur hidrolik untuk menghitung perubahan-
r ux) 2UX)
lrcrubahan alami dan perubahan yang mungkin terjadi sebagai akibat
Gambar l0-Diagram distribusi aliran. l)cnggerogosan arus, perlintasan atau modifikasi saluran'
Geomorfologi fluvial dan mekanika sungai bukan subjek baru; namun,
Iuetode untuk menghitung hubungan peubah-peubah merupakan perkem-
Metode yang paling akurat untuk menentukan medan kecepatan dalam
bangan yang relatif baru. Selama beberapa tahun insinyur-insinyur secara
saluran adalah dengan pengukuran arus sebenarnya. Namun, metode ini
iptuitif mempertimbangkan faktor-faktor ini. Teori dan pengetahuan yang
tidak selalu mungkin dilaksanakan, praktis atau ekonomis; karena itu, tersedia saat ini memungkinkan untuk memperkirakan dan meramalkan
perkiraan wajar distribusi kecepatan biasanya dibuat dengan menggunakan
berbagai reaksi pada perubahan dan yang lebih penting, untuk menetapkan
prinsip hidrolik dasar.
ambang toleransi pada Perubahan.
Analisis saluran terbuka yang mencakup bagian tidak teratur atau Arus-arus memiliki mutu dinamis terpadu di mana perubahan-
gabungan paling baik dilaksanakan dengan membagi penampang melin-
perubahan terus-menerus dalam posisi dan bentuk arus. Perubahan dapat
tang menjadi subseksi yang wajar rata atau memiliki karakteristik tum-
berlangsung lambat atau cepat, tetapi semua arus menderita gaya yang
buhan dan geometri rata-rata yang wajar. Kecepatan rata-rata dari tiap
mengakibatkan terjadinya perubahan. Dalam arus alluvial, yaitu arus yang
subseksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Manning, dan
dasar dan tebingnya terdiri dari bahan-bahan yang mengendap dalam air,
debit total yang dihitung dengan menjumlahkan debit di tiap subseksi menurut aturan tanpa kecuali bahwa tebing terkikis (erosi), sedimen
dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas. Debit total untuk mengendap, saluran darat dan sisi terbentuk dan menghilang dalam kurun
seksi dapat pula dihitung dengan menggunakan persamaan pemindahan
waktu.
(persamaan (5), Seksi 6.2) dari mana jumlah debit di tiap subseksi
Seksi ini mengutarakan latar-belakang dan komentar singkat tentang
diperoleh.
karakteristik arus alluvial dan tanggapan sistem sungai pada modifikasi.
Kecepatan subseksi dan harga debit dapat digunakan untuk Acuan 4, Highways in the River Environment, Hydraulic and Environmen-
memperkirakan potensial sapuan dalam saluran arus dan dalam daerah
tat Design Consideration (Jalan Raya dalam Lingkungan Sungai, Pertim-
banjir, dan untuk merencanakan perlindungan kemiringan dan geometri bangan Perencanaan Hidrolik dan Lingkungan), merupakan dokumen
saluran. Hasil dari prosedur ini juga berguna untuk memilih lokasi dan
sumber untuk seksi ini.
panjang jembatan dan untuk membuktikan perlunya pencarian lokasi un-
tuk bangunan seperti jembatan pertolongan dan dinding atur arus (spur
dikes). 7.1 Arus Alluvial
Arus alluvial mempunyai dasar dan tebing yang terdiri dari tanah liat,
7.0 MORFOLOGI ARUS lumpur, pasir atau berbagai kombinasi dari bahan-bahan tersebut yang
.., Seksi ini terutama mengutarakan mengenai saluran alami dan tujuan- telah dipindahkan oleh dan diendapkan dalam air. Tebing dan daerah ban-

i '1
F*
240 |tedoman l)rainuse ,lulon Ravu Y 'lnuli.t.i.s tlutt Rutrtuttgutt llidntlik Sulurun 'l'erbuku 241

jir di dekatnya biasanyaberisi bagian besar pasir, walaupun lapisan per-


l'anggapan arus potensial pada perubahan alami dan yang diusulkan
mukaan dapat terdiri dari lumpur dan tanah liat; jadi, tebing tererosi dan
rlapat dihitung dengan menggunakan prinsip dasar mekanika sungai. In-
relatif mudah terjadi geronggang.
sirryur harus mengerti dan menggunakan prinsip ini untuk memperkecil,
Kebanyakan saluran alluvial menunjukkan ketidakstabilan alami yang
rrntuk praktisnya, pengaruh potensial sistem dinamis ini pada jalan raya
mengakibatkan pergeseran arus terus-menerus lewat erosi dan mengen-
clan pengaruh yang merugikan jalan raya pada sistem arus.
dap di belokan , pembentukan dan rusaknya pulau-pulau, berkernbangnya
danau bentuk-U (oxbow) dan terbentuknya seksi saluran beriak (Gambar
7.1.1 Jenis Arus
I I a dan b). Tingkat ketidakstabilan berubah menurut kejadian hidrologi,
ketidakstabilan tebing dan dasar, dan penggunaan daerah banjir. Insinyur Arus digolongkan ke dalam dua kategori umum yang luas, yaitu arus
harus mengenali pengaruh-pengaruh ini dan mengetahui hubungan an- dengan daerah banjir dan arus tanpa banjir. Daerah banjir biasanya tidak
tara aksi dan reaksi gaya-gayayang mengarah perubahan pengaruh. Hal merupakan akibat langsung aliran banjir besar tetapi merupakan hasil
ini memungkinkan para insinyur untuk memperkirakan laju perubahan gerakan lateral arus dari sisi daerah banjir yang satu ke sisi yang lain
dan mengevaluasi pengaruh hulu dan hilir potensial dan mengusulkan rnenurut waktu geologi. Sebagai akibat pendalaman saluran dan pening-
modifikasi saluran lokal. katan daerah banjir (saluran terpotong), beberapa daerah banjir jarang
digenangi, tetapi umumnya daerah banjir cukup rendah untuk digenangi.
.-\ \ti'. .
Lebih khusus lagi, arus selanjutnya digolongkan pada arus lurus
\'\.i: ,
(straight), bersilang (braided) dan berbelok- belok (meandering) seperti
l"x ditunjukkan dalam Gambar 12. Klasifikasi khusus inidibahas dalam seksi-

&ffiffiffi, ,/','
'.tl
'(Ql' seksi berikut.

7.1.1.1 Arus Lurus


(a) Jenis lebar saluran: pola saluran dengan aliran (e) Jenis pembenlukan kelokan
air normal
Arus digolongkan pada arus lurus, kalau perbandingan panjang bagian
aliran terdalam (thalweg), ke panjang lembah kurang dari 1,5. Per-
. F-ar----4 bandingan (ratio) ini dinamakan sinuositas arus. Tingkat sinuositas digam-
barkan dalam Gambar llc. Saluran lurus dikatakan sinuous (berbelok-
(b) Pola 'pola kepangan
(f) Jenis tepian tinggi
belok) karena thalweg biasanya berosilasi transversal di dalam saluran
aliran rendah dan arus dipantulkan dari satu sisi ke sisi yang lain. Osilasi
ftJ{ru 4rz4a:i:4.,-jL;r:' .'
€ pru (9) Janis pembentuan,dermaga alami
arus biasanya berakibat pembentukan bagian lurus di sebelah luar
bengkokan sedangkan hambatan lateral, yang disebabkan endapan,
(c) Jenis.jenis likuan .. ?". |s', terbentuk di sebelah dalam bengkokan (Gambar llb, l2).
. ./- ^

ca<e aq-\^^
^ z{)-+. tt
Kolam lurus saluran alluvial mungkin hanya merupakan kondisi semen-
€adafl{i4 i-1' tara dan fotografi udara dan peta topografi mungkin dapat
(h) Jenis dataran baniir modern
mengungkapkan lokasi saluran terdahulu dan arah potensial gerakan
(d) Kolam di dataran baniir
selanjutnya.
Saluran lurus artifisial atau buatan orang dalam alluvium (lumpur)
mungkin sangat tidak stabil. Dengan meluruskan saluran berbelok-belok
menghasilkan gradien yang lebih terjal dan degradasi dan pengerukan te-
bing sebelah hulu biasa dilakukan karena arus berusaha untuk mengem-
(i) Jenis pola tumbuh
balikan keadaan seimbang. Bahan tererosi akan diendapkan di sebelah
hilir dengan akibat kemiringan arus berkurang, kapasitas pemindahan
sedimen berkurang, dan kemungkinan terjadinya arus bersilang (braiding).
Gambar lt-Klasifikasi saluran sungai (menurut Culbertson dkk., 1967).
r $ Anulisr.t dun RutrcunTiun llidnilik ,\ulurun 'l'erbuku 243
242 Pedoman Drainase Jalan Raya

Arus bersilang sukar distabilkan yakni berubah garis pembatasnya


tlcngan cepat, yang dapat mengalami degradasi atau aggradasi, sangat luas
tlrrn dangkal bahkan pada tingkat banjir dan pada umumnya tidak dapat
tlipcrkirakan.

Bersilang Belok-belok

V-"-[a b'

ft-"Vnti-
c
\Z c'd

Gambar l2-Pola saluran sungai.


7.1.f .3 Arus Berbelok-Belok
Arus berbelok-belok terdiri dari bengkokan-bengkokan bentuk-S (Gam-
7.1.1.2 Arus Bersilang bar I lc). Dalam arus alluvial, saluran mengalami baik gerakan melintang
( lot eral) atau membuj sr (longitudinal) lewat pembentukan dan penghan-
Arus bersilang adalah arus yang terdiri dari banyak saluran yang sa- curan bengkokan.
ling menTilang satu sama lain (Gambar I la). Penyebab pengepangan ada- Bengkokan dibentuk oleh proses erosi dan pengirisan tebing di sebelah
lah pengerukan tebing dan jumlah besar beban dasar yang tidak dapat di- luar bengkokan dan pengendapan bersangkutan dari beban dasar pada
pindahkan arus. Beban dasar atau beban kontak dalam arus adalah bagian bagian dalam bengkokan untuk membentuk tumpukan titik. Tumpukan
dari debit sedimen total yang bergerak sepanjang dasar dengan bergulung titik ini menghambat bengkokan dan mengakibatkan erosi dalam
atau menggeser dan pada saat itu dapat dilarutkan oleh aliran. Terjadi bengkokan terus berlangsung, yang memperhitungkan perpindahan melin-
endapan kalau catu sedimen melampaui kapasitas pemindahan arus. tang dan membujur arus berbelok-belok (Gambar l3).
Karena dasar arus mengalami aggradasi akibat endapan, bagian lurus Karena arus berbelok-belok ini bergerak sepanjang alur dengan ham-
saluran sebelah hilir mengembang memiliki kemiringan yang lebih terjal batan terkecil, bengkokan akan bergerak pada laju yang berbeda karena
perbedaan dalam kepekaan erosi (erodibilitos)tebing dan daerah banjir.
yang mengakibatkan kecepatan yang lebih besar..Saluran berganda yang
Bentuk umbi yang secara sempurna terputus membentuk danau bentuk-
terbentuk pada kemiringan hulu. Saluran berganda terbentuk pada lereng lJ (oxbow). Setelah pemutus terbentuk, gradien arus lebih terjal dan arus
hulu (milder) karena sedimen tambahan diendapkan di dalam saluran cenderung untuk menyesuaikan hulu dan hilirnya, dan dapat terbentuk
utama dan saluran yang bersilangan ini mengakibatkan sistem saluran bengkokan baru. Dianjurkan untuk membandingkan dengan fotografi
keseluruhan melebar, yang mengakibatkan erosi tebing tambahan. Bahan udara yang diambil beberapa tahun untuk memperkirakan laju dan arah
tererosi mungkin diendapkan di dalam saluran yang membentuk tumpukan gerakan belokan. Kadang-kadang, sejarah lokal dapat membantu kuan-
yang dapat menjadi pulau yang stabil. Pada tingkat banjir, aliran dapat tisasi laju gerakan.
menggenangi sebagian besar tumpukan dan pulau dan akibatnya Modifikasi saluran alluvial dari kecenderungan belokan alami ke pem-
kerusakan sempurna beberapa pulau dan mengubah lokasi pulau lainnya. batas saluran lurus memerlukan pembatasan dalam tebing dengan penguat.
244 ltulomqn Druinuse .lulun Ro.yo f Anuli.ris tlun Runlungan llldrolik Salurun 'lbrbuku 245

fitik Penghatang
Penghalang Tengah

Penghalang Piilhan

tu
Potongan a-A penghalang
pilihan C-C
'l umpukan titik, tumpukan tengah, dan tumpukan pindahan dalam arus
berbelok-belok.
Gambar l3-Beberapa penencanaan dari arus berberok-belok dan penampang
melintang.

Arus yang dibatasi demikian dapat bersilang atau dasarnya mengalami


d.egradasi karena gradien yang lebih terjal dilam arus lebih lurus. per-
silangan atau degradasi sering melampaui batas-batas p".iinorngun
perkuatan lokal. Kalau saluran lurus ianpa perlindungan dibangun,
arusnya akan cenderung berosilasi transversal dan mulai-pembentukan
bengkokan. Sering, walaupun saluran lurus dengan perlindungan, bagian
lurusnya akan dihancurkan sebagai akibat pergeseran alami diri 6elokan
di sebelah hulu saluran yang dimodifikasi.

7.1.2 Arus Gradasi atau Arus Tenang


Arus gradasi mempunyai kemiringan dan energi yang cukup untuk me-
mindahkan bahan yang masuk ke arus dan umumnya stabil. Definisi ini
diberikan untuk kondisi rata-rata arus selama beberapa tahun. Di setiap
waktu, akan ada lokasi terisorasi yang sedang berlangsung proses aggra-
dasi dan degradasi. Insinyur hidrolik juga menggunakan istilah arus te- Pembentukan bengkokan dalarn suatu saluran lurus tanpa perlindrrngan.
nang Qtoised stream), yaitu arus yang selama suatu periode waktu salur-
annya tidak mengalami degradasi maupun aggradasi. bah; karena itu, beban dasar tambahan yang terbawa masuk ke dalam-
Arus gradasi atau arus tenang secara dinamis seimbang dan setiap per- nya sebagai akibat sapuan hulu akan diendapkan. Pada saat berlangsung
ubahan yang melawan kondisi tersebut akan mengarah ke aksi arus yang aggradasi, kemiringan arus lebih rendah dari endapan naik dan kapasitas
berusaha mengembalikan keadaan seimbang. Misalnya, kalau gradien pemindahan diatur sesuai dengan yang diperlukan untuk membawa ba-
sa-
luran naik, seperti halnya pada pemutusan (cutofJ) kapasitas pemindah- han tambahan lewat seluruh bagian lurus saluran. Proses ini akan terus
an sedimen aliran naik dan sapuan tambahan terjadi, sehingga mengu- sampai keseimbangan baru dicapai dan pengaruh dapat diperluas sampai
rangi kemiringan. Kapasitas pemindahan bagian lurus di tritiitioak ueru- cukup jauh di atas dan di bawah pemutusan.
246 l'crknnan Drainase Julon RoYa f Analisis dun Rancungan Hidrolik Saluran Terbuka 247

tcrjadi penurunan kapasitas saluran, gorong-gorong tersumbat, pengu-


nrrrgan jalan air jembatan aggradasi arus percabangan pada arus yang se-
tlang mengalami aggradasi. Arus yang aktif degradasi dapat mengurangi
grondasi konstruksi , pekerjaan pelindung tebing, dan tanggul jalan raya.
Kcrusakan yang tidak berkaitan dengan jalan raya dapat terjadi dalam
bcntuk pengurangan air dalam waduk kendali banjir, dan kerusakan ta-
rlilman berdekatan, tanah-tanah komersial dan perkayuan.
Modifikasi saluran tidak selalu berpengaruh pada rezim arus. Ran-
cangan rekayasa yang baik dapat mempercepat kecenderungan alami arus
pada kondisi tenang. Untuk melakukan hal itu, diperlukan pengertian ten-
tang kondisi alami arus, tanggapan dan toleransi potensial untuk modifi-
kasi. Pertimbangan berikut ini diperlukan sebagai bagian dari proses pe-
rcncanaan :

Perpindahan bengkokan sebelah hulu dari bagian lurus yang dilindungi dari saluran l. Pengetahuan tentang kondisi alami arus.
lurus. 2. Perkiraan debit sedimen dan air.
3. Ramalan jenis dan besarnya tanggapan arus potensial pada sarana
yang diusulkan.
7.1.3 Tanggapan Sistem Arus 4. Pengetahuan tentang geologi, mekanika tanah, hidrologi dan hidro-
Banyak arus yang telah mencapai keadaan kesetimbangan dinamis di lik arus berlumpur.
sepanjang bagian lurusnya dan untuk maksud rekayasa, dapat dianggap
gradasi atau tenang seperti didefinisikan dalam Seksi 7.1.2. Namun, kon-
disi ini tidak mengabaikan perubahan-perubahan dalam selang waktu sing-
kat atau dalam waktu beberapa tahun.
Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh pada tingkat dan besarnya
tanggapan arus adalah perubahan-perubahan karakteristik hidrologi, mo-
ditikasi pembatas dan gradien, dan stabilitas alami dasar, bahan tebing
dan daerah banjir. Tanggapan arus pada perubahan-perubahan dari
faktor-faktor ini dapat dibatasi pada daerah lokal atau perluasannya be-
berapa mil ke hulu atau ke hilir dari tempat itu.
Tanggapan arus dapat diawali sebagai akibat perubahan karakteristik
daerah aliran sungai seperti pengembangan tanah, penggalian, pengelo-
laan kayu atau perubahan iklim yang mempengaruhi rembesan. perubahan
buatan manusia pada karakteristik saluran dapat mengakibatkan per-
ubahan distribusi aliran, aliran, kecepatan dan kapasitas pemindahan se-
dimen. Kalau tanggapan potensial arus pada perubahan-perubahan ini di- Pondasi iembatan terbuka pada arus degrrdasi.
kenali dalam tahap perencanaan dan perancangan pengembangan pro-
yek, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mencegah atau mem-
perkecil reaksi yang merugikan. Meramalkan tanggapan arus potensial merupakan tugas yang kompleks.
Banyak arus dalam keadaan alaminya secara aktif mengalami aggra- Banyak peubah yang saling berkaitan yang tercakup dalam analisis dan
dasi atau degradasi lewat bagian lurusnya yang panjang. perubahan gra- perubahan-perubahan dalam satu peubah atau lebih dapat mengakibat-
dasi ini dapat menimbulkan kerusakan tertentu pada sarana jalan raya kan reaksi oleh sistem arus. Pengertian tentang teori dan pengetahuan yang
yang memotong arus atau menggerogos daerah banjir. Kemungkinan akan tersedia tentang mekanika sungai akan memungkinkan para insinyur un-
tuk melakukan baik perkiraan kualitatif maupun kuantitatif tanggapan
248 I'edomun Druinusc Julun Rayu f .,ltttli:i.t rlurt lluncungun lliilrulik Sulurun 'l'erlruku 249

iu us yang diharapkan dari jenis modifikasi saluran tertentu. Gambar l4


tlrrn 'l'ahcl 3 mcrupakan suatu contoh alat yang tersedia dalam Acuan 4
HI
Ll yiurg akan memungkinkan insinyur memperkirakan tanggapan arus
Pl +r +l t+ t+ tt +t +l t+
unlurn jangka-pendek dan jangka-panjang pada perubahan faktor yang
FI
nrcngatur reaksi arus alluvial. Alat bantu seperti Gambar 14 jangan di-
8l + r +t t+ t+ t+ +t +t t+ tlunakan tersendiri, karena kunjungan lapangan atau fotografi dapat
5t nrcngungkapkan saluran berbelok-belok yang secara teori diperkirakan
rrtlanya saluran bersilang. Dalam keadaan demikian, kondisi ambang da-
a pat disangsikan dengan tanaman atau beberapa faktor lain yang mena-
(l
a l+ +t +t tt
+t +t +t +t +t +t fl Iurn arus dalam rezim berbelok-belok. Kalau ada kondisi seperti ini, se-
(B
tiap modifikasi saluran dapat mengakibatkan arus relatif stabil berubah
"o
q, rncnjadi arus tidak stabil, saluran bersilang.
a
H
ee al DEBIT RATA.RATA, M3/DET
o.
I
a ,E
Hl , + +t t+ t+ t+ t+ t+ +l 'ro to' Io.
k
pc) vO rl
at
d
auo
<6
rd- sl
a <t
IrYu ali cl +l + +l t+ t+ tf +l +t l+ Zr"
'xd st
dI (9
E^0
.tR !I z
r! EI
dl a
v EI
=
UJ
Y
3\,
o. !.vr mE pqE eo ea z@ cQz
CI
00
bI)
C,
EEI
o ol :tr t
lala|
t tr
.z co
11
62
tt
co2
T1
62.
1t
z6
F
cn
()
.o
(n
F EI
<l DEBIT RATA.RATA FKDET
EI
'il|
ol
+ l, t+ +t +t +t t+ t+ +t
el Gambar 14. Hubungan kemiringan-debit untuk arus dasar pasir bersilang atau
berbelok-belok (Menurut Lane, 1957).

s,
(, _t 6i
Gambar l4 menunjukkan hubungan antara bentuk sungai pada kemi-
!
kEl + r +t +t +t +t aA
6S +t
o o ol VZ ringan saluran dan debit yang diketahui. Gambar tersebut r4enunjukkan
A laAI bahwa kalau SQz' < 0,0017 dalam saluran dasar pasir, arus akan
oo 6D $D d! 16! (c! oo 6! berbelok-belok. Demikian pula, kalau SQ'' > 0,10, arus akan bersilang.
Dalanr persamaan ini, S adalah kemiringan saluran dalam feet per foot
d (!
(g dan Q adalah debit rata-rata dalam f kubik detik (cfs) (lihat Gambar 14
,sl .=
)Eo d(g6
tr
d.- o.
o sB d
El I €3 untuk setara metrik). Di antaraharga-hargaSQ% ini adalah daerah per-
=(E(,
J'd 6 nE
'odls 6 a
o (d
o0
-= d
DriiO coaoo cqo V OF F alihan. Banyak sungai A.S. digambarkan dalam daerah ini di antara kurva
F'
250 l'edorrtun l)ruinust, .lulun Rayu
Anulisis dun Rurcungun llidntlik Sulurun 'l'erbuka 251
batas yang menentukan arus berbelok-belok da, arus bcrsilang. Kalau
suatu arus berbelok-belok tetapi batas debit dan kemiringan berada pada Mungkin diperlukan untuk memodifikasi arus agar dapat lebih bersaing
batas zona peralihan, kenaikan relatif kecil kemiringan saluran dapat rlcngan sarana jalan raya dan kendala fisik yang ditunjukkan oleh lahan
mengakibatkan perubahan menurut waktu ke arus peralihan atau arus krkal atau penggunaan tanah. Modifikasi mungkin mencakup perubahan
bersilang. rlirlam pembatasan atau pemindahan. Perubahan mungkin diperlukan agar
tlirpat menampung persyaratan jalan raya, tetapi harus dievaluasi untuk
rrrcnerima pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pada sistem arus.
7.2 Saluran Tanpa Lumpur Suatu kumpulan data latar belakang pada arus yang ada harus tersedia
Saluran tanpa lumpur dapat menunjukkan beberapa kemiringan dan tlari rencana dan studi lokasi yang telah selesai sebelumnya, dan rencana
karakteristik pembatas yang dibahas dalam Seksi 7.1 dan 7.1.3. Ada sa- pendahuluan jalan raya harus tersedia dengan rincian yang cukup untuk
Iuran tanpa lumpur yang sangat berkembang belokannya dalam lembah rrrcnunjukkan besarnya modifikasi saluran yang diperlukan.
batu cadas dan dasarnya dapat mengalami degradasi. Contoh arus seperti .lcnis tertentu arus rnungkin mempunyai ambang toleransi yang sangat
itu adalah Sungai Colorado melewati Grand Canyon. Banyak arus pegu- lebar untuk mengubah pembatas, gradasi dan seksinya. Sebaliknya, per-
nungan digolongkan arus tanpa lumpur dan analisis hidroliknya dapat rrbahan kecil dapat menyebabkan pengaruh yang menyolok pada arus rek-
dilakukan dengan menggunakan teori batas tegas. rcasi yang peka atau nilai sumber daya air yang lain. Suatu analisis tole-
Saluran yang tidak bebas menggeserkan batasnya tetapi digolongkan ransi pada perubahan dapat mengungkapkan bahwa pengaruh yang me-
pada sinuous dinamakan saluran berbelit-belit (tortuous). Saluran buat- rrrgikan tidak akan muncul dari perubahan yang diperlukan. Kalau pe-
an manusia yang dasar dan/atau tebingnya telah diperkuat atau dise- rrgaruh yang merugikan dikenali, rencana harus dikembangkan untuk
arahkan dinamakan arus tanpa lumpur (nonalluvial). rnemperkecil pengaruh tersebut ke dalam batas-batas yang diperbolehkan.
Scgera setelah langkah-langkah yang dipertimbangkan dapat dilakukan
8.0 PENGARUH PERUBAHAN SALURAN rrntuk menghindari dan memperkecil pengaruh yang merugikan, aksi po-
Pengaruh modifikasi saluran dan pentingnya pengaruh pada arus ala-
sitif dapat dilakukan untuk menggiatkan aspek tertentu dari sistem arus
yang ada, sering pada keuntungan ekonomi jalan raya. Misalnya, penu-
mi sangat bervariasi. Seksi ini mengutarakan analisis kemungkinan pe-
ngaruh modifikasi saluran yang diusulkan pada arus dan kemungkinan runan air atas aktif dapat dikendalikan dengan gorong-gorong standar
pengaruh tanggapan arus pada sarana jalan raya.
iltau gorong-gorong khusus dirancang sehingga banyak luas tanah se-
panjang tebing arus tidak akan hilang dan sarana jalan raya akan ter-
lindungi dari penurunan air atas. Demikian pula, lewat koordinasi dan
kerjasama dengan pejabat badan perikanan dan satwa liar, upaya stabili-
sasi yang diperlukan untuk melindungi jalan raya dapat diterapkan atau
dimodifikasi untuk memperbaiki habitat akuatik.
Pedoman Drainase Jalan Raya lain akan ditujukan pada subjek akibat
jalan raya pada lingkungan air permukaan. Pengaruh sarana konstruksi
khusus, seperti jembatan dan gorong-gorong juga dicakup dalam pedo-
man Drainase Jalan Raya lain.

E.l Perubahan Batas Saluran


Perubahan pembatas saluran dapat mengubah keseimbangan rezim sis-
tem alami dan mengakibatkan tanggapan arus yang serupa dengan yang
diutarakan dalam Tabel 3. Pengaruh dari perubahan-perubahan ini da-
pat diabaikan atau sangat menyolok. Hubungan waktu pengaruh tergan-
tung pada besar, lama dan frekuensi banjir, morfologi arus, dan alam
Upaya stabilisasi diterapkan untuk memperbaiki habitat akuatik. atau besarnya modifikasi.
Perubahan pembatas saluran dapat mencakup perubahan habitat akua-
F*
252 I'ctloman Druinusc .lulurt Ruyu ? Anulisi.r tlan Runt'ungun ltidntlik Sulurun 'l't'rlruku 253

dasar-dan ka-
tik dengan mengeluarkan bahan dasar arus yang memberikan habitat yang cluplikasikan ciri-ciri seperti bentuk, kemiringan sisi' bahan
merugikan untuk ikan dan zat-zat untuk serangga akuatik. Berkurang- raktcristik kekasaran dan untuk menjaga secara kasar aliran sebanding
nya tanaman di sisi arus kadang-kadang mempengaruhi temperatur air yang sama dalam saluran dan daerah banjir'
dan stabilitas lubang perlindungan maupun tebing. Pelestarianlengkapkondisialiranrendahyangadaseringdimungkin-
Mengenai modifikasi saluran , prosedur yang dipilih adalah: (l) mene- kandimanaperubahanpembatasdiinginkanagardapatmeniadakanba. i
H
men€gambar-
tapkan alam rezim yang ada (kemiringan, seksi, pola belokan, hubungan ngunan jembatan ganda atau gorong-gorong' Gambar 15 Iil
ya,g lokasinya diubah sambil menjaga
tingkat debit), (2) menentukan ambang untuk perubahan berbagai para- kin aliran banjir dalam saluran
meter rezim, dan (3) duplikasi rezim yang ada, di mana mungkin, tetapi pembatas arus alami untuk aliran yang normal'
menjaga dalam batas perubahan yang diperbolehkan, di mana duplikasi Suatu bendung diversi, yang dirancang dengan tepat
akan membelok-
tidak praktis atau tidak mungkin. kan aliran normal lewat belokan dengan
jalan gorong-gorong' sehingga
Parameter rezim yang harus dipertimbangkan kalau diperlukan modi- meniadakanperlunyapersilanganjembatanganda.Saluranbanjirmung-
yang terjal dan
fikasi arus dibahas dalam seksi berikut. kin memerlukan bebeiapa jenis stabilisasi akibat gradien
potensialsapuanyangdiakibatkan;namul,suatuanalisisekonomisda-
'put
8.1.1 Modifikasi Kemiringan *.nu"jrkkan bahwa metode ini lebih murah dalam pembangunan
memberi-
awal dan pemeliharaan di masa datang dibandingkan dengan
Perubahan pembatas arus kadang-kadang dapat mengakibatkan ber- potensial banjir penuh' Sebagai tam-
kan bangunan yang cukup memenuhi
kurangnya kemiringan saluran, tetapi sering, modifikasi menaikkan gra- yang kalau tidak akan ditutup.
bahan, bagian dari arus alami dilestarikan
dien saluran. Kenaikan lokal kemiringan saluran dapat menyebabkan tang-
gapan saluran yang terasa dalam jarak yang cukup di sebelah hulu atau
hilir proyek.
Tanggapan arus dapat dalam bentuk perubahan rezim dari saluran
berbelok-belok menjadi saluran berseling atau pemindahan sedimen le-
wat bagian lurus terjal dapat cukup naik untuk mengakibatkan degrada-
si hulu dari perubahan pembatas dan aggradasi hilir. Tebing menjadi ti-
dak stabil dan memerlukan upaya stabilisasi konstruksi untuk mencegah
erosi. Saluran bercabang yang masuk saluran utama lebih terjal dapat
mengalami penurunan tinggi air dengan endapan yang terjadi pada atau
sebelah hilir pertemuan.
Konstruksi kendali gradasi dalam bentuk deretan bendung dan jeram
dapat digunakan untuk memperkecil gradien asalkan ada jaminan bah-
wa kecenderungan belokan normal saluran tidak akan memintas bangunan
ini dalam waktu bersamaan. Kalau topografi mengizinkan, belokan da-
pat digunakan,untuk mengurangi gradien arus sampai tingkat yang ada
atau yang diperkenankan. Belokan ini memerlukan stabilisasi agar dapat
meyakinkan efektivitas dan stabilitas terus-menerus. Jenis dan besarnya aliran rendah'
Saturan aliran rendah dan gorong'gorong
stabilisasi yang diperlukan tergantung pada bahan tebing, dan hubungan
kecepatan debit. Sekali lagi, mengenai konstruksi kendali gradasi, sistem
sungai dengan belokan berpindah dapat menyerang bagian lurus belokan Lokasi atau modifikasi jalan raya dalam kondisi lahan tertentu dapat
yang terlindung dari hulu batas perlindungan. mengakibatkan penggerogosan seperti digambarkan dalam Gambar
l6'
ini memerlukan saluran dengan ruas
Jenis perubahan batas saluran seperti
E.1.2 Modifikaii Ruas yang cukup untuk menyalurkan baik aliran normal maupun aliran banjir
Ai aAu,n tibing-tebing yang dibentuk oleh
jalan raya dan daerah banjir.
Karakteristik penampang melintang saluran merupakan pertimbangan pembatas, suatu sa-
Kalau saluran aliran rendah memerlukan perubahan
utama {i mana perubahan pembatas diperlukan. Diharapkan untuk men-
r ? .4nuli.rt.t tlun Runtungon llklntlik Sulurun 'l'erhuku
254 Ptdotnun Drainuse .lalun Rayo 255

luran pilot harus dibuat di dalam saluran baru. Saluran pilot ini harus It.2 Modilikasi Pemindahan
mendekati karakteristik saluran yang ada yaitu dalam hal lebar, dalam, l)cnggerogosan longitudinal pada daerah banjir dan perubahan pem-
gradien dan kekasaran dasar. Kalau tidak diberikan saluran pilot, aliran lrirtus arus biasanya akan mempengaruhi daya pemindahan dari bagian
harian rata-rata akan tersebar di atas seksi yang lebih lebar dan kedalaman Irrnrs saluran. Kapasitas saluran dapat turun atau naik sebagai akibat per-
aliran akan berkurang sedemikian rupa sehingga temperatur air, pemben- rrbuharrr ini. Sebagai tambahan modifikasi yang dibahas dalam Seksi 8.1.2,
tukan kolam dan pemindahan sedimen akan mendapat pengaruh yang me- rrrrrngkin juga akan berubah karakteristik kekasaran dasar, tebing, dan
rugikan. Modifikasi dapat mengakibatkan kondisi saluran bersilang dan tlucrah banjir yang disebabkan oleh pembersihan, penggalian, ruas sa-
menghalangi penetapan kembali lingkungan akuatik alami. lrrran yang membesar, dan pelurusan saluran. Perubahan-perubahan ini
rrkan mempengaruhi hubungan tingkat debit dan dapat mempengaruhi
rczim aliran dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem arus.
LOKASI KEMUNGKINAN BENDUNG
l)embersihan tanaman sepanjang tebing arus dapat membongkar sistem
-\\_
-\-./ /
--i(- J j LA t'r B/q N J H
\ -/.2
irkar yang mempunyai kontribusi pada stabilitas tebing. Pembersihan dan
I

-- -- -- pcnggalian mengurangi kekasaran tebing dan daerah banjir dan membe-


-----
f:-\-JAren r ikan kontribusi pada kecepatan yang lebih tinggi dan menaikkan poten-
GORONG-GOHONG 11 sial erosi di daerah itu. Pembersihan terbatas di tanah jalan yang berde-
ALIHAN HENDAH \\
katan yang disertai penggerogosan transversal atau persilangan tidak se-
lalu mengakibatkan pengaruh yang menonjol pada pemindahan dalam
\-- saluran. Analisis profil permukaan air diperlukan untuk menetapkan hu-
bungan tingkat debit saluran dengan karakteristik kekasaran yang
Kemiringan sisi dan penutup tebing harus dipertimbangkan kalau per- herubah-ubah. Metode analisis seksi tunggal untuk meramalkan hubungan
ubahan pembatas arus diperlukan. Kriteria untuk menetapkan kemiringan tingkat debit dapat mengalami kesalahan besar kalau seksi khas yang di-
sisi akan tergantung padajenis tanah, potefisial erosi, kecepatan arus, batas gunakan tidak mewakili kondisi hulu dan hilir sebenarnya di titik
tanah jalan, upaya stabilisasi yang harus digunakan dan kalau ada per- persilangan.
timbangan perikanan. Tebing arus harus dibangun sedekat mungkin de- Pelebaran saluran atau pembersihan lewat bagian lurus saluran tei'ba-
ngan garis vertikal untuk habitat ikan, kalau stabilitas bukan merupakan tas kadang-kadang diusulkan dalam upaya memberikan tambahan kapa-
masa-lah atau kalau pemotongan terbatas tebing dapat diperkenankan. sitas arus. Kalau tingkat arus pada tempat jalan raya yang diusulkan di-
kendalikan oleh hilir, maka sedikit atau tidak ada manfaat yang dapat
diambil dari modifikasi setempat tersebut. Untuk menghindari kemung-
-'l kinan kesalahan, analisis harus dilakukan dari hilir untuk memasukkan
..-. BATAS DAERAH BANJIR pengendalian yang diutarakan dalam Seksi 6.3.2.3. Ruas saluran yang
.\ mengecil atau membesar berlawanan dengan karakteristik geomorfologi
__
dari saluran yang ada sering menanggapi terbalik terhadap perubahan.
Tanggapan ini mungkin dalam bentuk perubahan rezim aliran dari arus
berbelok-belok menjadi bersilang atau perubahan dari kondisi tenang men-
jadi kondisi aggradasi atau degradasi. Seksi 7 dan Acuan 4 harus dikon-
sultasikan mengenai evaluasi perubahan penampang melintang untuk kon-
:\_\ figurasi saluran yang diketahui dan rezim aliran.
.__-\ AIR ATAS
Penggunaan upaya stabilisasi dasar dan tebing sering memberikan pe-
rl].roer Aln
BTASA
] ngaruh yang dapat dirasakan pada daya pemindahan saluran. Pelurusan
,r. saluran terdiri dari perkerasan beton, batu lapis lindung, mattress ben-
ARUS
YANG ADA iELEVASI'
dungan elak rongga kecil atau tanah rumput. Upaya ini biasanya mahal
dan memerlukan coba-coba dalam efisiensi dan ekonomi. Saluran yang
256 l>edomun Droinuse Julun Ruyo Anulisi:; tlun Runtungun ttklntlik Sulurun 'l'erbuka 25'l

diperkeras dapat menimbulkan masalah sebaliknya, seperti konsentrasi pada lokasi yang
hcr rrlang-ulang. Namun, kalau terjadi erosi tebing hanya
aliran dengan kecepatan tinggi pada perhentian ruas, dan hilangnya ling- eko-
rcrisolirl upaya stabilisasi di lokasi ini akan memerlukan penyelesaian
kungan arus untuk habitat ikan. Lokasi dan rancangan jalan raya yang masa perbaikan yang berulang-ulang akan
rronris walaupun suatu
memasukkan konversi arus alami ke saluran diperkeras tidak dapat diteri-
rrrcngikutinya.
ma oleh beberapa pihak, dan badan jalan raya biasanya menghadapi ba- 'I'anggapanaruspadastabilisasilokalmungkinberupaperubahanre.
nyak rintangan dalam memperoleh berbagai persetujuan dan izin yang
,i,n atiran, atau arus dapat menyerang dasar atau tebing di seberangyang
diperlukan untuk pekerjaan semacam itu. terjadinya hal-hal tersebut di atas ha-
r iclak berpelindung. Kemungkinan
Modifikasi kemiringan saluran umumnya tidak digunakan seperti tek- yang diperlukan.
r dipertimbangkan dalam merancang upaya stabilisasi
rrs
nik perbaikan pemindahan lain; namun, dihilangkannya bendungan dan
Acuan dan metode yang digunakan dalam melakukan penentuan ini te-
bangunan kendali gradasi, dan penutupan belokan biasanya akan me- seksi sebelumnya dari pedoman ini'
lah ditandai dalam
nyebabkan kenaikan kemiringan arus, dan tanggapan arus potensial pa-
da perubahan ini harus dievaluasi.

9.0 STABILISASI SALURAN DAN PERLINDUNGAN TEBING


Tanggul jalan raya yang dibangun di dalam daerah banjir memerlukan
stabilisasi untuk menahan erosi selama peristiwa banjir. Stabilisasi tang-
gul dapat dirancang dan dibangun bersamaan dengan awal proyek jalan
yang jelas perlunya atau risiko kerusakan tinggi. Mungkin ada lokasi lain
di mana pertimbangan ekonomisnya, tersedianya bahan, dan kemung-
Medan kerangka baia.
kinan kerusakan sedemikian rupa sehingga pemasangan stabilisasi tang-
gul dapat ditunda sampai masalah sebenarnya berkembang.
Upaya stabilisasi saluran jalan raya biasanya bersifat setempat, dan ter-
utama dirancang untuk melindungi sarana jalan raya dari serangan peng-
geseran saluran atau di mana daerah banjir berdekatan ke sarana itu sa-
ngat mudah erosi.

9.1 Pertimbangan Stabilisasi


Kalau lokasi jalan raya dekat arus tidak dapat dihindarkan, upaya per-
lindungan alternatif harus dievaluasi untuk menentukan upaya yang pa- Diversi batang kayu.
ling cocok untuk keadaan tersebut. Alternatif perubahan termasuk
perubahan saluran, perlindungan tebing jalan, stabilitas tebing arus dan
pekerja latihan arus.
Stabilisasi saluran dapat dipertimbangkan hanya kalau dinilai ekonomis
dan satu atau lebih maksud berikut akan diselesaikan: (l) mencegah
kehilangan atau kerusakan sarana jalan raya dan perbai-kan bersangkutan,
(2) mengurangi persyaratan pemeliharaan, dan (3) mencapai manfaat
sekunder seperti keindahan, rekreasi dan pencegahan atau menetapkan
habitat ikan dan satwa liar.
Upaya stabilisasi lokal mungkin tidak berhasil kalau terletak sepanjang
bagian lurus dari saluran yang tidak stabil. Stabilisasi setempat sering akan
menimbulkan biaya pemeliharaan yang tinggi dan rekonstruksi yang Parit tanah dengan lapis lindung.
25tt Pedomun Drainuse Jalan Rayu
f ..lnuli.ti.t tlun Rtnctnxun llklnilik *tluran I'erhuka 25r)

Krrrcna konclisi yang mempengaruhi pembangunan, jenis bahan yang


It.rscciia cian perbedaan dalam lamanya dan intensitas Serangan' segmen
lrrpis lindung yang diletakkan di atas elevasi banjir tahunan mungkin mem-
grrrnyai rancangan yang berbeda dibandingkan dengan segmen yang ter-
lcrlk <Ii bawah elevasi tersebut. Segmen lebih tinggi diberi istilah perlin-
rltrrrgan tebing atas (upper bank protection) dan segmen lebih rendah,
lrcrlindungan subakua (protection subaqueous). Kedua perlindungan ini
rlipcrlukan untuk mencegah resesi (recession) tebing, dan perlindungan
rcbing atas dapat diperluas sampai cukup tinggi untuk melindungi aksi
gclombang. Untuk arus dan sungai lebih kecil, perlindungan atas dan sub-
trkua biasanya merupakan rancangan yang sama dan ditempatkan dalam
sutu operasi.
Cradasi dan pembentukan tebing di mana lapisan lindung ditempatkan
irmat penting. Daerah tersebut digradasi sampai kemiringan yang stabil
kalau jenuh dan suatu sistem saringan yang memadai digunakan untuk
Pagar kayu. rrrcncegah hilangnya bahan lewat lapisan lindung perlindungan. Jenis sis-
rcrn saringan yang digunakan tergantung pada stabilitas kemiringan, ba-
han tebing, jenis lapisan lindung dan bahan saringan yang tersedia.
9.2 Pemilihan Upaya Perlindungan Berbagai bahan seperti batu buangan, beton semen portland, beton
aspal, karungan pasir semen, tanah semen, bendung gabion, saringan sin-
Pemilihan jenis upaya yang cocok untuk digunakan pada suatu tempat
tetis kain tenunan atau bukan tenunan atau kombinasinya.
tergantung pada banyak faktor, tetapi mungkin paling banyak adalah pe-
Penjelasan terperinci dan komentar mengenai berbagai jenis bahan dan
ngalaman dengan sarana yang ada dalam lokasi yang serupa. Dalam me-
teknik penempatannya di luar cakupan pedoman ini; namun, Acuan I l,
ngambil kesimpulan dari proyek stabilisasi arus lain, pengaruh karakte-
l3 dan 14 disarankan untuk dipertimbangkan dan digunakan oleh para
ristik yang berbeda di tiap tempat harus dipertimbangkan. Faktor-faktor
pembaca.
seperti kemiringan, ukuran butiran beban dasar, bahan dasar dan tebing,
debit banjir rata-rata dan air rendah harus diperhitungkan. Wawancara
dengan personil pemeliharaan yang sudah biasa dengan daerah yang di-
bandingkan, akan memberikan data tambahan yang berharga untuk di-
gunakan dalam perencanaan.
Biaya relatif dan ketahanan bahan yang tersedia, maupun sukarnya
pembangunan dan persyaratan pemeliharaan yang diperlukan, merupa-
kan pertimbangan tambahan dalam proses pemilihan.

9.3 Lapis Lindung


Lapis lidung (revetment) merupakan konstruksi jenis menerus yang
umumnya diletakkan membujur (longitudinal) sepanjang tebing arus atau
tanggul jalan raya untuk melindungi benturan atau kerusakan oleh alir-
an arus dan aliran banjir. Lapis lindung umumnya, walaupun tidak selu-
ruhnya, terletak pada sebelah luar tebing bengkokan, di mana resesi atau
erosi tebing paling aktif sebagai akibat aliran yang membentur. Mereka
Batu buangan dapat dijadikan pembqtas yang lurus.
mungkin diperlukan di mana saja untuk melindungi tatrggul dari sapuan
gelombang atau serangan banjir.
260 I'ctlornun l)ruinose ,lulun lluvu
.4nultsi.s tltn lluttturtgurt llitlroltk Sulurun lcrltuku 26 1

rlrrri .jalan kcndaraan, umumnya memenuhi efisiensi hidrolik saluran.


,\n SHTO "Highway Design and Operational Practices Related to High-
rviry Sal'cty" (Praktek Perencanaan dan Operasi Jalan Raya dalam Kaitan-
rrvrr dcngan Keamanan Jalan Raya) menyarankan bahwa, apabila lahan
rucnrungkinkan, saiurandrainasejalan raya yang di bangun dalam tanah
Irarus mempunyai kemiringan sisi yang datar, sesuai dengan rekomenda-
ri ini mengarah ke bentuk lingkaran yang dikenal sebagai bentuk yang
\ceara hidrolik paling efisien untuk saluran (15).

lll.2 Bentuk
llentuk saluran umumnya ditentukan untuk lokasi tertentu oleh per-
tinrbangan lahan, rezim aliran dan banyaknya aliran yang disalurkan. Sa-
lrrran yang terletak dekat dengan jalan (sisi jalan dan selokan tengah) ha-
rrrs dibentuk sesuai yang disarankan yang akan memperkecil kejutan ben-
Bendung gabion 1,ang digunakan untuk perlindungan tebing. trrran oleh kendaraan tersesat dan memberikan ruas yang dapat dilewati.
Saluran bentuk parabola paling dapat memenuhi persyaratan keamanan
IO.O SALURAN DRAINASE SISI JALAN rlalam selokan sisi jalan. Proses alami erosi dan pelumpuran biasanya
ruembentuk saluran trapezoidal tidak berbatas ke bentuk mendekati pa-
Untuk tujuan pedoman ini, saluran drainase sisi jalan termasuk terjunan
rabola. Saluran yang tidak memerlukan penggarisan ketat pada waktu
dan saluran terbuka. Saluran alami yang berhubungan dengan gorong-
pembangunan biasanya mempunyai bentuk trapezoidal. Bentuk ini, ter-
gorong dan jembatan tidak dimasukkan walaupun beberapa komentar be-
gantung pada ukuran kemiringan sisi dan lebar dasar, mudah dikerjakan
rikut kadang-kadang dapat diterapkan untuk saluran tersebut. Saluran
dengan mesin. Saluran bentuk-V mudah mengalami erosi dan biasanya
drainase sisi jalan harus ekonomis pembangunannya dan memerlukan se-
tidak memenuhi persyaratan keamanan sisi jalan (16, hlm. 24-27).
dikit pemeliharaan, sebagai tambahan secara memadai melakukan fung-
Kondisi tanah lokal dan kedalaman dan kecepatan lokal di dalam sa-
sinya yang utama sebagai sarana pemindahan. Saluran drainase yang ter-
luran biasanya merupakan pertimbangan utama dalam perencanaan sa-
bentuk oleh ruas-ruas gili-gili dan selokan akan dibicarakan dalam pedo-
luran; narnun, pertimbangan lahan dan keamanan mempunyai pengaruh
man lain.
yang perlu dipertimbangkan. Saluran yang tidak berbatas jarang dibangun
Tujuan utama saluran drainase sisi jalan adalah untuk mencegah lim-
dengan kemiringan sisi lebih terjal daripada 2-horizontal ke l-vertikal.
pasan permukaan mencapai jalan dan menghilangkan air permukaan
men- Kalau kondisi lokal menentukan penggunaan beberapajenis batas keras,
capai jalan. ciri-ciri geometris saluran mungkin merupakan tugas pihak
penggunaan kemiringan sisi yang lebih terjal akan lebih ekonomis. Ben-
Iain karena pengaruh jalan lain dan pertimbangan rahan, tetapi saluran
tuk persegi merupakan bentuk paling ekonomis dilihat dari 6iaya bahan.
yang aman dan estetis menyenangkan harus juga stabil dan memenuhi
persyaratan untuk drainasejalan raya. Kriteria untuk perencanaan saluran
Namun, penggunaan bentuk ini biasanya terbatas pada daerah dengan
tanah jalan yang terbatas di mana bahaya pada lalu-lintas dapat diperke-
drainase harus mendukung perkembangan perencanaan yang memadai un-
cil lewat penggunaan pagar pengaman atau tembok pengaman (parapet).
tuk menyalurkan laju limpasan puncak dengan kemungkinan terjadinya
dalam setiap periode satu tahun diimbangi dengan persyaratan layanan
10.3 Batas Arus
lalu-lintas dan risiko yang mungkin ada.
Banyak prinsip hidrolik dan morfologi yang dibahas dalam Seksi 6 dan Pembatasan arus mungkin diharapkan atau diperlukan untuk: (l) mem-
7 pedoman ini diterapkan ke rancangan saluran drainase sisi jalan. perkecil pemeliharaan, (2) melawan gaya erosi air yang mengalir, (3) me-
naikkan kecepatan dan,/atau pemindahan untuk memperbaiki efisiensi hid-
l0.l Keamanan dan Estetika rolik, atau (4) membatasi ukuran saluran untuk pertimbangan tanah ja-
lan atau keamanan.
Saluran yang aman untuk kendaraan yang secara kebetulan keluar
Pembatas saluran drainase jalan raya berbeda-beda dalatn hal biaya,
262 Pedonrun l)roinase Julun RuYu ? Anulisis tlun Run<'ungun llidntlik Saluran 'I'erbuku 263

katahanan, kekasaran hidrolik dan penampilannya. Secara l'ilosol'i, pc-


rencanaan saluran drainase jalan raya sedapat mungkin harus menggu- ngan rumput biasanya lebih mahal dibandingkan dengan pembenihan, te-
nakan bahan setempat, bahan alami seperti rumput, batu pecahan dan tapi mempunyai keuntungan memberikan perlindungan langsung. Bebe-
tanah. Namun, sering diperlukan penggunaan jenis bahan lain untuk ala- rapa jenis penutup pelindung sementara sering diperlukan untuk benih
san hidrolik, ekonomi, keamanan, estetika dan lingkungan. Termasuk dan puncak tanah sampai tanaman tumbuh menetap.
bahan-bahan gabion, beton semen portland, beton aspal, bahan bong- Pembatas saluran sementara dan penutup pelindung mungkin terdiri
je-
karan, berbagai bentuk pipa ruas lingkaran l/2, l/3, atau l/4, blok fab- dari tenunan jute, tenunan excelsior atau penutup serat kaca. Serpih
raml atau kayu yang dicampur dengan aspal biasanya tidak begitu cocok
rikasi, batu lapis lindung buatan, dan semen tanah maupun kombinasi
bahan-bahan tersebut. untuk pembatas balik saluran tetapi dapat digunakan untuk kemiringan
sisi. Acuan l1 terdiri dari pembahasan yang lebih terperinci mengenai
pem-
Pembatas saluran keras memiliki kerugian tertentu bila dibandingkan
dengan saluran alami atau pembatas tanah. Biaya pembangunan awal pem- batas saluran.
batas keras biasanya lebih besar daripada biaya pembatas yang luwes (flek-
sibel). Biaya pemeliharaan dapat juga naik karena pembatas keras mu- 10.4 Superelevasi
dah rusak karena penggalian di bawah, dorongan ke atas hidrolik, dan
erosi sepanjang permukaan longitudinal antara pembatas keras dengan Gaya momentum yang terkandung dalam air mengalir mengakibatkan
ruas yang tanpa pembatas. Pembatas keras mempunyai kerugian lain yang superelevasi aliran dan konsentrasi pada bengkokan yang dapat meng-
tidak memungkinkan perembesan (infiltrasi) alami di lokasi di mana pe- aklbatkan erosi dalam saluran berbatas tidak keras. Kondisi ini akan ada
rembesan diharapkan atau diizinkan. Pembatas yang licin biasanya meng- untuk berbagai tingkat tergantung kepada rezim arus yang ada dan bia-
akibatkan kecepatan aliran lebih tinggi dengan sapuan yang terjadi pada sanya lebih serius di mana ada aliran superkritis'
perpotongan ruas-ruas ini kecuali kalau dikendalikan oleh lapis lindung
atau alat disipasi energi lain.
Pembatas keras mungkin tidak diinginkan di daerah di mana pertim-
bangan mutu air dipentingkan. Kontaminan dapat dipindahkan ke pene-
rima air sedangkan pembatas jenis tanaman atau jenis fleksibel dapat me-
nyaring kontaminasi dari limpasan.
Saluran dan selokan yang menyalurkan debit dari kotak sumber air,
rembesan, saluran drainase lanjut atau sistem yang mempunyai aliran air
kontinyu biasanya memerlukan pembatas. Aliran air kontinyu dalam sa-
luran ini sering mencegah ditetapkannya pembatas tanaman efektif de-
ngan pertumbuhan yang cukup.untuk mencegah erosi. Pembatas gabungan
dengan bahan keras dalam dasar saluran dan sepanjang sisi aliran ren-
dah dan pembatas tanaman di atas pembatas keras sebagai pelin{ung dari
kejadian limpasan badai sering merupakan alternatif yang menguntung-
kan di mana terdapat kondisi aliran kontinyu.
Pembatas luwes (fleksibel) biasanya lebih murah dibangun, mempunyai
sifat menyembuhkan sendiri (self heoling) yang memperkecil biaya peme-
liharaan, memungkinkan infiltrasi dan eksfiltrasi, dan mempunyai penam- Super elevasi selokan dari Sisi jalan'
pilan yang lebih alami dan sisi jalan lebih aman.
Berbagai jenis (spesies) rumput dapat digunakan sebagai pembatas sa-
Iuran permanen, apabila kedalaman dan kecepatan aliran dan jenis ta- Superelevasibiasanyasuatupertimbanganpadasaluranterjal,kecepat-
nah berada dalam batas yang diperkenankan unttlk pembatas tanaman. antinggidimanapembatastermasuklengkungandanbengkokan.Apa.
stu-
Tanah yang berumpvt QUA dapat ditumbuhkan dengan cara menutup: bila risiko luapan arus dan kerusakan perlu dipertimbangkan, suatu
kan rumput (sodding) atau dengan pembenihan (seeding\. Penutupan de- dimodelkadang-kadangdiperlukanuntukmenilairancangan.

.1
Anulisis dun Run<'unqun llidrollk Sulurun 'l'erbuku 265
264 l'edttman I)ruittu,st' .lulurt Ru.vu

kcmiringan terjal. 'I'ali angker yang diproyeksikan dari selokan ke dalam


10.4.1 Aliran Superkritis
trrrrah alami dan dinding ujung di ujung atas dan ujung bawah disarankan
Aliran superkritis sekitar bengkokan sangat sulit dianalisis karena ka- untuk selokan pada kemiringan terjal.
rakteristik pola gangguan gelombang melintang. Gelombang melintang Hasil penelitian dan bantuan perencanaan telah dikembangkan dalam
yang diawali pada suatu bengkokan dapat meneruskan osilasinya bebe- l)cnerapan unsur kekasaran dalam selokan untuk menghasilkan aliran
rapa jarak ke hilir, di mana jarak tersebut merupakan fungsi dari bentuk tumbling dan untuk memperkecil kecepatan keluar. Acuan l8 dan 19 di-
saluran, kecepatan aliran dan tinggi gelombang asal. Acuan 7 dan l7 meng- sarankan untuk pertimbangan.
utarakan metode analisis jenis aliran ini. Sebagian teori mengenai jenis
analisis ini didasarkan pada perumpamaan laju aliran yang tetap. Saluran 10.6 Konstruksi Kendali Gradasi
yang berkaitan dengan jalan raya mengalami perubahan laju aliran yang Di mana kondisi diperlukan untuk menyalurkan air dari elevasi tinggi
luas, karena itu, mungkin diperlukan mempelajari batas debit untuk me- kc elevasi rendah dan penggunaan terjunan atau selokan tidak praktis,
milih harga rancangan optimum. Studi model hidrolik mungkin diperlu- gradasi saluran dapat dibangun dengan kemiringan yang lebih datar dan
kan untuk saluran yang besar dan kompleks. "cck selokan atau bangunan terjun" digunakan untuk menyelesaikan per-
rrbahan elevasi total. Bangunan ini dasarnya adalah bendung yang di-
10.4.2 Aliran Subkritis tcmpatkan sedemikian rupa untuk memungkinkan pembangunan lereng
Saluran yang menyalurkan aliran subkritis biasanya tidak menjumpai landai dan menjaga rezim aliran tanpa erosi. Bangunan kendali gradasi
masalah yang berkaitan dengan superelevasi. Mungkin ada beberapa per- tidak disarankan untuk digunakan dalam selokan sisi jalan tetapi di ma-
bedaan elevasi pada permukaan air dari satu sisi saluran ke sisi yang lain, na penggunaannya diperlukan, pagar pengaman atau parapet harus di-
perbedaan ini merupakan fungsi dari lebar saluran, kecepatan aliran rata- pasang untuk mengurangi bahaya keamanan kendaraan yang tersesat.
rata dan jari-jari (radius) rata-rata bengkokan (7, 8). Cek selokan dan bangunan terjun harus dianker kuat ke dalam tebing
saluran drainase. Dinding pembatas di apron datang dan pada ujung hi-
10.5 Terjunan dan Selokan Terbuka lir dari apron buang diperlukan untuk menghindari sapuan dan penurunan
tingkat berlebih. Bangunan ini harus diinspeksi dan dipelihara teratur un-
Kata-kata terjunan (chute) dan selokan terbuka (flume) sering diguna-
tuk mencegah penurunan tinggi permukaan atau pintasan dari bangunan
kan secara sinonim dalam mengartikan saluran terjal, terbuka yang di-
yang menjadi tidak efektif.
gunakan untuk menyalurkan air menuruni kemiringan (lereng).
Pembatas biasanya akan diperlukan untuk kecepatan aliran tinggi da-
lam selokan terbuka dan beberapa peralatan untuk disipasi energi atau
perlindungan terhadap sapuan mungkin diperlukan pada ujung keluaran.
Saluran terbuka mungkin dibatasi dengan berbagai jenis logam, beton se-
men portlan4 beton aspal, batu atau rerumputan, tergantung pada volu-
me dan kecepatan aliran. Pada lereng yang panjang, selokan tertutup (pi-
pa) umumnya lebih baik dibandingkan dengan ruas terbuka karena alir-
an kecepatan tinggi dapat meluapi selokan terbuka, mengikis (erosi) le-
reng dan merusakkan seluruh bangunan.
Kedalaman aliran dalam suatu selokan mungkin lebih besar dibanding-
kan dengan yang diperkirakan oleh persamaan Manning dan persamaan
kontinuitas karena udara yang masuk. Hal ini dapat dikompensasi de-
ngan menggunakan harga "n" yang lebih besar dan dengan memberikan
tinggi batas bebas.
Masukan pada semua selokan, terbuka atau tertutup, harus dirancang
untuk mencegah aliran datang mengambil jalan pintas atau meluapi ba.
ngunan sebelum cukup aliran ke bawah dalam kedalaman terjadi dalam Transisi menjaga kehilangan masukan gorong-gorong mini.
266 l\,donrun l)ruinusc .lulun Ruvu Anuli.ris rlun Runtungun llklntlik Sulurun 'l'erbuka 261

Kalau jarak bangunan terjun dekat, biaya pembangunan dan pemcli-


t'lrra bcrangsur berubah dalam saluran yang tidak teratur.
haraan total harus dibandingkan dengan biaya untuk menyediakan sa-
l'crlrrasan atau kehilangan kontraksi dalam transisi saluran sering dapat
luran berbatas diperkeras atau berlapis lindung untuk seluruh bagian lu-
tliclinranasi atau diukur dengan sudut kecil dari divergen Acuan 7 dan
rus saluran.
l() disarankan untuk asisten teknik dalam analisis transisi dan peren-
( illlitan.
10.7 Transisi
Saluran dari berbagai ukuran dan penampang memerlukan ruas tran-
sisi dari ukuran satu ke ukuran lainnya. Ruas transisi ini biasanya suatu l0.E Percabangan
perluasan atau penyempitan ruas dan dapat merupakan suatu perubahan l'ercabangan saluran atau kuala merupakan bagian dari kebanyakan
dalam rezim aliran lewat ruas transisi. Kehilangan energi, perubahan ge- r irlcangan saluran drainase. Jumlah saluran yang berpotongan pada suatu
lombang dan kecepatan harus diperhitungkan dalam perencanaan ruas rit ik, sudut perpotongan, bentuk dan kemiringan tiap Saluran, rezim alir-
transisi. iill yang ada dan besarnya relatif aliran dalam tiap saluran harus diper-
Penggunaan grafik dan nomograf aliran yang didasarkan pada kesa- t irnbangkan dalam analisis hidrolik'
marataan aliran tidak cocok untuk perencanaan dan analisis, karena baik Percabangan dalam saluran alami biasanya memiliki aliran subkritis
perubahan secara berangsur maupun perubahan secara cepat dalam alir- baik dalam saluran utama maupun saluran cabang. Hal ini umum terjadi
an terjadi dalam transisi. Alat perencanaan yang mengikutsertakan prin- rlalam saluran drainase jalan raya buatan manusia yang dibahas dalam
sip energi dan momentum disarankan untuk analisis dan rencana transisi scksi dari pedoman ini.
(7, t0, Ig\. Analisis dan perencanaan rekayasa percabangan untuk aliran subkritis
tcrdiri dari perhitungan profil permukaan air lewat percabangan. Profil
10.7.1 Transisi Aliran Superkritis permukaan air biasanya ditetapkan dari mulai profil di suatu seksi ken-
clali sebelah hilir percabangan. Profil dihitung dengan melangkah ke hu-
Gelombang melintang akan terbentuk dalam penyempitan terhadap arus lu dari percabangan untuk menetapkan "elevasi permukaan air hilir" di
superkritis. Kalau dinilai secara ekonomi, pola dan ketinggian gelombang percabangan ini. Dengan mengimbangkan energi di tiap aliran yang da-
paling baik dianalisis oleh uji model, kalau tidak pendekatan yang wajar tang dengan energi di percabangan, elevasi awal di masing-masing cabang
dapat diperoleh secara analitis dengan beberapa perbaikan, biasanya tinggi ditetapkan dan perhitungan dapat diteruskan ke hulu di tiap cabang.
bebas (freeboard)tambahan, yang dibuat untuk ketidakpastian (2, t0, tB). Percabangan di saluran drainase sisi jalan dapat terdiri dari kombinasi
Kalau suatu ruas perluasan menggunakan aliran superkritis untuk pe- aliran subkritis dan superkritis dalam cabang-cabang dan aliran sebelah
ngembangan terlalu cepat, aliran tidak didistribusikan secara rata lewat hilir percabangan dapat bersifat subkritis maupun superkritis. Aliran sub-
transisi dan aliran akan gagal mengikuti batas-batas. Kalau transisi terla- kritis dianalisis seperti diutarakan di atas. Hubungan aliran superkritis
lu berangsur-angsur, penggunaan biaya bahan bangunan dan penggalian sangat rumit, karena kemungkinan adanya lompatan hidrolik, pembat'g-
akan terlalu besar. Perencanaan batas yang tidak,tepat dapat menghasil- kiran gelombang dan pengambilan di dinding. Kenaikan besar dalam tinggi
kan gangguan lokal tinggi gelombang yang besar yang akan melampaui dinding saluran dalam hubungan aliran superkritis mungkin diperlukan.
permukaan dinding baik di dalam perluasan atau di sebelah hilir. Gelombang yang dibangkitkan di hubungan mungkin memerlukan peng-
Bab l7 Acuan 7 dan Acuan l8 dan 20 mengutarakan analisis dan peren- gunaan dinding yang lebih tinggi untuk jarak yang cukup jauh ke hilir.
naan perluasan. Sayang, bahwa hanya ada sejumlah terbatas data penelitian dan ban-
tuan perencanaan tersedia untuk membantu insinyur dalam masalah ini.
10.7.2 Transisi Aliran Subkritis Acuan 2l disarankan untuk digunakan di mana aliran di satu cabang atau
Analisis dan perencanaan transisi saluran untuk aliran subkritis memer- beberapa cabang dari percabangan saluran superkritis. Kalau risiko dan
lukan pertimbangan profil aliran di sebelah hulu ruas transisi. Kalau tran- biaya menyolok, uji model dapat digunakan untuk memberlakukan ana-
sisi tersebut cukup panjang, hubungan tingkat debit akan dikendalikan lisis dan rancangan saluran dengan aliran superkritis'
oleh kekasaran saluran dan bukan oleh percepatan atau perlambatan da-
lam ruas, dan dapat digunakan metode perhitungan profil aliran yang se-
I

26tl l'edonun l)rainosc ,lalon Ruyu ,4nulltl.t thtt Runtungun llidrolik Salurun 'l'erhuka 269

10.9 Bengkokan dan Lengkungan saluran setelah selcsai dibangun atau dibuat berdiri tegak pada tepi sa-
Bengkokan (benA dan lengkun gan (curve) dalam pembatas saluran si- Iuran. Bendul itu dapat berfungsi sebagai pengumpul kotoran dan akan
sijalan kadang-kadang diperlukan untuk memantapkan lahan alami dan rusak bila terjadi aliran deras. Jika terjadi aliran yang amat cepat, ben-
geometri jalan. Profil permukaan air, superelevasi dan tinggi bebas me- tlul itu dapat menyebabkan terjadinya lubangJubang yang merusak ba-
rupakan kriteria pengendali untuk perencanaan saluran jenis ini (Lihat gian dalam saluran. Kerugian ini pada umumnya dapat membatasi kegu-
Seksi 10.4 dan 10.5). Kalau dimungkinkan, disarankan agar pembatas sa- naan bendul pada daerah-daerah di mana terjadi bebagai masalah pada
luran sisi jalan tetap lurus lewat sedikit pembengkokan kemiringan de- saluran dan cara-cara perbaikannya tidak ekonomis atau tidak praktis (14
pan dan kemiringan belakang untuk menghindari lengkungan dan beng- tn.
kokan tajam dan memberikan sisi jalan yang lebih menyenangkan. pro- Analisis bengkokan dalam saluran sisi jalan harus dilakukan dalam batas
fil permukaan air dan tinggi bebas yang diperbolehkan biasanya merupa- clebit yang diperhatikan karena debit yang berbeda akan memberikan ka-
kan masalah utama dalam perencanaan saluran dengan aliran superkri- rakteristik aliran yang berbeda. Perencana harus ingat bahwa ada kemung-
tis. Kondisi aliran superkritis mungkin memerlukan upaya struktural tam- kinan bahwa aliran rencana akan dilampaui selama masa hidup sarana.
bahan untuk membatasi atau meniadakan pengaruh merugikan dari aksi Karena alasan inilah dan karena kemungkinan kesalahan dalam beng-
gelombang dan superelevasi. Studi model dianjurkan untuk verifikasi ana- kokan lebih besar di mana-mana dalam saluran, mungkin bijaksana un-
lisis di mana risiko dan biaya menyolok; kalau tidak, tinggi bebas gene- tuk merencanakan bengkokan atau aliran yang lebih besar.
rik mungkin merupakan penyelesaian yang paling praktis dan ekonomis.
Pembahasan tentang aliran superkritis berikut hanya mengenai ruas per- 11.0 PERTIMBANGAN KONSTRUKSI
segi saja. Teknik yang digunakan untuk meredam gelombang dalam sa-
Penampilan yang memuaskan setiap saluran terbuka sangat tergantung
luran persegi tidak dapat diterapkan pada ruas trapezoidal dan metode
pada rancangan konstruksi maupun rancangan hidrolik. Dalam meren-
analisisnya tidak dapat digunakan. Penggunaan saluran trapezoidal de-
canakan semua jenis saluran, persyaratan pondasi dan kemampuan ba-
ngan pembatas keras dan lengkungan dan bengkokan tidak disarankah
han menahan tekanan yang diberikan padanya harus dipertimbangkan.
unruk aliran superkritis, kalau akibat kesalahannya tidak dapat diterima.
Beberapa teknik telah digunakan, dengan berbagai tingkat keberhasil-
11.1 Penyelidikan Subpermukaan
an, untuk memperbaiki atau menstabilkan aliran superkritis di sekitar
lengkungan sederhana. Dengan membuat tebing atau superelevasi inversi Saluran terbuka buatan manusia yang dirancang untuk arus utama atau
saluran memiliki pengaruh mengeluarkan gaya sentripetal kepada aliraq selokan sisi jalan harus menyertakan perlengkapan untuk melindungi sa-
fluida. Gaya-gaya ini berlawanan dengan gaya sentrifugal yang dibang- rana terhadap sapuan, penggalian sebelah bawah, dan erosi dasar dan te-
kitkan oleh kelengkungan (kurvotur) saluran. Perlakuan ini tidak praktis bing. Penyelidikan subpermukaan yang teliti dengan para insinyur geo-
untuk saluran dengan pembatas keras dan penebingan paling efektif di- logi dan pondasi sering diperlukan untuk menentukan jenis dan tingkat
laksanakan dengan menurunkan elevasi dasar di dalam, sedangkan peng- perlindungan yang diperlukan untuk saluran arus utama. Cakupan pe-
gunaan perpindahan lengkung spiral ke dalam atau keluar dari lengkungan nyelidikan demikian akan seimbang dengan pentingnya dan biaya sarana
utama. Suatu alternatif yang sangat berguna untuk perencanaan saluran dan dengan risiko potensial yang berkaitan dengan saluran.
sisi jalan gabungan dari lengkungJengkung mudah. LengkungJengkun! Persyaratan dan alternatif perencanaan untuk ciri-ciri seperti kemiringan
ini sederhana perencanaannya dan murah dibangunnya. Panjang ruas tran- sisi, jenis pembatas dan persyaratan penyaring akan tergantung pada in-
sisi dirancang sama dengan satu setengah kali panjang gelombang yang formasi yang diperoleh dari penyelidikan subpermukaan. Data ini pen-
dibangkitkan oleh lengkungan. Kalau dirancang dan dibangun dengan ta- ting untuk menyelesaikan perencanaan dan spesifikasi kontrak akhir.
pat, gangguan negatif yang disebabkan oleh ruas transisi akan dihilang-
kan oleh lengkungan utama (7, 10, ln. 11.2 Penulangan untuk Batas Keras
Bendul diagonal pada saluran dekat jalan masuk dan keluar dari kelok-
Saluran besar yang memerlukan batas keras biasanya dirancang dengan
an kadang-kadang digunakan untuk mengurangi sekecil mungkin gelom- penulangan konstruksi; namun, saluran beton yang lebih kecil, selokan
bang dan mengatur peningkatan kecepatan aliran di sekitar kelokan. Ben-
dan saluran terbuka mungkin memerlukan suatu jenis penulangan untuk
dul dapat dibangun dari kayu, beton atau logam dan dibuat pada tepi berfungsi tepat dan stabilitas konstruksi.
27O Pedoman Droinase Jalan Rayo
Anullsls rlon Ran<.ungun llidrolik Soluran T.erbuka 271

Rancangan penulangan konstruksi untuk sebagian besar batas


keras ter- rnrluk mencegah tanggul dan bahan lapis alas agar tidak dilarutkan tan-
gantung pada pertimbangan kondisi pondasi, kondisi
air tanah, bentuk pa faedah dalam perlindungan kemiringan (tercuci). Kehilangan bahan
dan kemiringan saluran, perlengkapan untuk pemeriharaan biaya
, mem- lapis bawah ini akan mengakibatkan kedudukan lapis lindung yang tidak
perbaiki atau mengganti, dan kondisi aliran (hidrostatik da., gaya tcrkendali dan pembatas terancam serangan arus dan aliran kecepatan
momentum).
t irrggi.
Penulangan saluran drainase kecil biasanya terdiri dari beberapa
kom-
binasi anyaman kawat dilas, baja turang dan pasak tayu peminaah
be-
ban pada sambungan. Jenis penurangan semacam ini biasanya
cukup un-
tuk melindungi pembatas keras terhadap kerusakan total karena keretakan
akibat perubahan temperatur, sapuan dan penggalian sebelah bawah
se-
panjang sisi saluran dan akan menjaga keterpaduan konstruksi
saluran
sampai perbaikan pemeriharaan yang tepat dapat dilakukan. penurangan
juga harus diperluas sampai ke kaki angker dan
dinding pemutus untuk
mencegah patahan karena tekanan.
Terjunan dan saluran terbuka dapat dilimpahi dan digali bawahnya.
Seluruh ruas saluran yang diperkeras dapat digeserkan dengan mengam-
bangkannya kecuali kalau mereka diikat bersama dan diangker dengan
kuat. Jenis kerusakan ini biasanya meniadakan pemeliharain rutin
dan
rekonstruksi lengkap diperlukan.

11.3 Gaya Apung dan Gaya Susut


Gaya apung menjadi masalah kalau saluran keras dibangun dalam
ta-
nah jenuh atau di seberah bawah tinggi air tanah normar. perrengkapan
harus ada dalam rencana untuk menghilangkan tekanan hidrostat-is yang
cenderung meretakkan atau mengapungkan pembatas. Karau tidak,
te-
kanan ke atas harus diharangi oreh berat kosong pembatas saruran,
dan
tebal pembatas dan penulangan tambahan di dieiah tegangan mungkin
diperlukan.
Lubang buangan air sering dibangun daram saluran yang menyarurkan
aliran subkritis yang tidak disarankan di mana aliran superkritisiiharap- Xesalahan saluran berpembatas beton.
kan karena tekanan negatif akan membongkar bahan-tahan rapis
aras.
suatu sistem bawah drainase mungkin digunakan di mana saluran aliran
superkritis memerlukan perlindungan dari tekanan hidrostatis. Selimut saririgan dapat terdiri dari satu atau lebih ukuran pasir danl
atau plastik yang digradasi atau tersedia komersial dan benang monofi-
_ Gala susut beku (frost heave) paling baik dicegah dengan sistem sub- lamen. Korps Insinyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat telah mela-
basis bebas drainase atau drainase bawah. Tebal pemb-atas tambahan
dan/atau penulangan mungkin diperlukan untuk mencegah keretakan kukan beberapa studi dalam evaluasi medan dari berbagai bahan filter
di dan laporan-laporan yang terbit yang merupakan acuan yang baik sekali
mana diharapkan adanya Eaya susut beku.
untuk data perencanaan dan pembangunan (II, I4).
Informasi dari penyelidikan pondasi dan subpermukaan sangat penting
11.4 Pengendclian Rembesan ,selimut Saringan untuk merencanakan sistem filter. Apabila lapis lindung akan digunakan
Saluran berbatas lapis lindung mungkin memerlukan pemasangan sua- untuk perlindungan tanggul, sumber dan gradasi bahan yang akan digu_
tu jenis selimut saringan (filter blanket) di sebelah bawatr lapis lindung nakan untuk pembangunan tanggul harus diteliti. Kalau informasi ini ti-
dak diperoleh pada tahap perencanaan, perlengkapan khusus harus di-
272 Pedomon l)ruinase Jalun Rayu
Anallsls dun Rant'ungun llklrulik Salurun 'l'erbuka 2'j-3

masukkan dalam rencana yang memerlukan evaluasi tanggul setempat se- rurluk perbaikan rancangan di masa datang.
belum penempatan lapisan lindung. Evaluasi ini dapat mengungkapkan
perlunya modifikasi atau kemungkinan menghilangkan perlunya saringan
(11). I3.O PERTIMBANGAN HIDROLIK SEHUBUNGAN DENGAN
PEMELIHARAAN
12.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK SEHUBUNGAN DENGAN Saluran arus dan selokan sisi jalan harus dirancang dengan mengeta-
PEMBANGUNAN lrui bahwa peninjauan pemeliharaan dan perbaikan periodik mungkin di-
Pertimbangan yang berkaitan dengan pembangunan saluran terbuka grcrlukan. Apabila mungkin, kelengkapan harus disediakan untuk masuk-
merupakan bagian yang diperlukan dari tahap perencanaan dan rancangan nya personil dan peralatan pemeliharaan. Pertimbangan harus diberikan
maupun tahap pembangunannya sebenarnya. Faktor yang akan mem- pirda ukuran dan jenis peralatan yang biasanya diperlukan dalam mene-
r irrra perlunya kemudahan masuk permanen atau sementara, (romp) dan
pengaruhi waktu pembangunan dan metode yang perlu dipegang selama
proyek berjalan. Tanggung jawab administrasi kontrak dan pembangunzrn gcrbang masuk lewat pagar tanah jalan pada tanah jalan tol.
sebenarnya perlu koordinasi penj adwalan dan prosedui pembangunannya
dengan insinyur agar dicapai hasil yang diharapkan. Setiap persyaratan lJ.l Pemeliharaan Selama Periode Kontrak
pembangunan yang khusus atau unik harus dikomunikasikan dengan in- Pekerjaan saluran pada beberapa proyek dapat diselesai[an beberapa
sinyur hidrolik sebelum tahap perencanaan proyek. bulan sebelum proyek keseluruhan selesai. Waktu antara penyelesaian sa-
Upaya kendali erosi dan pelumpuran harus dimasukkan dalam tahap lrrran dan pekerjaan saluran biasanya lebih lama, kalau proyek gradasi
perencanaan dan rancangan pembangunan. Pembangunan bertahap mung- clan konstruksi dipisahkan dari kontrak untuk pengerasan. Selama pe-
kin diperlukan untuk menampung pertimbangan musiman yang mem- riode ini, upaya pengendalian erosi tanaman tidak ditetapkan dengan baik
pengaruhi musim telur dan makan ikan dan persyaratan irigasi. dan pemeliharaan untuk memperbaiki erosi dan endapan sedimen dalam
Spesifikasi kontrak sedekat mungkin menghindarkan seringnya pen- salrrran yang baru saja selesai dibangun penting untuk mencapai hasil yang
dangkalan dan pembangunan aktif dalam arus. pemasangan dini, peme- diharapkan. Badan jalan raya harus memperoleh perbaikan oleh kontrak-
liharaan tepat dan penghilangan upaya kendali erosi dan pelumpuran se- tor selama termin kontraknya, memerlukan upaya perlindungan internal,
mentara harus disebutkan sebagai bagian dari perencanaan dan spesifikasi. dan/atau mengadakan jadwal pemeliharaan sendiri untuk menjamin bah-
Perencana harus hadir pada saat konferensi prapembangunan untuk wa kerusakan kecil tidak akan berkembang menjadi kerusakan besar yang
menjelaskan ciri-ciri khusus dan pentahapan pembangunan yang diren- nantinya memerlukan perbaikan atau penggantian mahal kalau dimisal-
canakan di mana pertimbangan ini diperlukan untuk berfungsinya ran- kan tanggung jawab pemeliharaan permanen.
cangan dengan tepat. Disarankan dan perlu agar memerinci batas waktu
tertentu dan instruksi khusus seperti bagaimana pekerjaan akan 13.2 Pertimbangan Pemeliharaan Kaitan Hidrolik
dilaksanakan.
Saluran rusak akan mahal untuk perbaikan dan berbahaya untuk lalu-
Segera sebelum dimulainya pembangunan upaya stabilisasi tebing, in-
Iintas. Program komprehensif pemeliharaan saluran harus termasuk in-
sinyur hidrolik harus meninjau tempat untuk meyakinkan bahwa upaya
speksi dan perbaikan periodik mengikuti banjir besar. Kondisi yang mun-
yang diusulkan tidak menyimpang karena perpindahan tebing akan me-
cul untuk perbaikan dan rekonstruksi ekstensif atau pemeliharaan yang
nunda berakhirnya survei.
sering dilakukan harus diberitahukan pada insinyur hidrolik untuk anali-
Insinyur hidrolik harus dikonsultasi kalau revisi lapangan pada ran-
sisnya. Mungkin saja terjadi bahwa perencanaan ulang lengkap diperlu-
cangan diperlukan, terutama kalau perubahan-perubahan ini dapat mem-
pengaruhi fungsi hidrolik dari saluran yang telah selesai. kan daripada perbaikan berulang-ulang atau rekonstruksi yang besar.
Program pemeliharaan harus termasuk pembuangan kotoran, sedimen dan
Peninjauan pasca pembangunan sebagai lanjutan selesainya proyek ha-
sampah. Pembatas saluran harus segera diperbaiki untuk mencegah ke-
rus mendokumentasikan setiap penyimpangan dari rencana asli maupun
rusakan yang lebih besar selama banjir berikutnya.
penerimaan awal penampilan hidrolik.
Tumbuhnya rumput-rumput, semak dan pohon-pohon dalam saluran
Personil pembangunan harus dihimbau memberikan informasi kepada
dapat mengurangi efisiensi pemindahan jauh di bawah harga-harga ren-
perencana kalau ada kesulitan yang dihadapi dan memberikan saran-saran
cana. Saluran dapat juga dengan sendirinya berubah bentuk dan beru-
274 Pedoman Drainase Jalan Royu Anuli.sis tlun Runcungun llidrolik Suluran 'l'erbuka 275

bah pembatasnya sebagai tanggapan pada perubahan morfologi alami atau Kccrram, McGraw-Hill, 197 6
buatan manusia. Oleh karena alasan ini, suatu saluran tidak boleh diang- ( / /) Federal Highway Administration, "Design of Stable Channels with
gap hanya sebagai geometri yang mudah dijaga seperti waktu dibuatnya. l;lcxiblc Linings," Hydraulic Engineering Circular No. 15, U.S. Depart-
Dalam banyak hal, suatu upaya gradasi ulang akan terbukti mahal dan rrrcnt oi Transportation, U.S.Government Printing Office, Washington,
tidak memberikan hasil karena saluran hanya akan kembali pada bentuk r).c. 1975.
dan batas semula yang lebih alami. Rekonstruksi saluran utama harus ha- ( 12) U.S. Army Corps of Engineering, "Survey of Programs for Wa-
nya dilakukan kalau insinyur hidrolik menentukan bahwa rekonstruksi tcr Surface Profiles," Technical Paper No. ll, Hydrologic Engineering
besar diperlukan untuk memperbaiki kerusakan atau menaikkan kapasi- ('cnter, Davis, California.
tas hidrolik saluran. Hal ini tidak menghindarkan kekuatan pemeliharaan (/-?) California Division of Highways, "Bank and Shore Prqtection in
dari penyelesaian pembersihan dan perbaikan erosi kecil saluran. ('alifornia Highway Practice," 1960.
Program pemeliharaan ideal akan termasuk prosedur untuk melapor- (14) Federal Highway Administration, "Use of Riprap for Bank Pro-
kan efektivitas dan efisiensi rancangan saluran. Informasi ini akan mem- tcction," Hydraulic Engineering Circular No. ll, U.S. Department of
bantu mengevaluasi prosedur dan praktek perencanaan dan akan menam- 'l'ransportation, Government Printing Office, Washington, D.C., 1967.
bah data survei yang dikumpulkan untuk analisis dan perencanaan pro- (15) AASHTO, "Highway Design and Operational Practices Related
yek selanjutnya. ro Highway Safety," AASHTO Select Committee on Highway Safety,
trdisi Kedua, 1974.
14.0 DAFTAR ACUAN (/O AASHTO, "Guide for Selecting, Locating, and Designing Traffic
(1) AASHTO, Volume I-Highway Drainage Guidelines, ,,Guidelines Barriers," AASHTO Operating Subcommittee on Design, 1977.
for Hydraulic (17) American Society of Civil Engineers, High Velocity Flow in Open
Considerations In Highway planning and Location,"
AASHTO Task Force on Hydrology and Hydraulics,'1973. Channel: A Symposium, "Design of channel curves for Supercritical
(2) AASHTO, "A Guide for Wildlife Protection and Conservation for Flow," Transactions, Vol. l16, 1951.
Transportation Facilities," AASHTO Task Force for Environmental De- (18) Federal Highway Administration, "Hydraulic Design of Energy
sign, 1976. Dissipators for Culverts and Channels," Hydraulic Engineering Circular
(3) AASHTO, Volume V-Highway Drainage Guidelines, ',Guidelines No. 14, U.S. Department of Transportation, U.S. Government Printing
for the Legal Aspects of Highway Drainage,,, AASHTO Task Force On Office, Washington, D.C., 1975.
Hydrology and Hydraulics, 1977. (/9) Morris, H.M., "Hydraulics of Energy Dissipation in Steep Rough
(,{) Federal Highway Administration, "Highways in the River Environ- Channels," Bulletin No. 19, Research Division, Virginia Polytechnic In-
ment, Hydraulic and Environmental Design Considerations," Training stitute and State University, Blackburg, Virginia, 1968.
and Design Manual, National Highway Institute, l9?3. (20) American Society of Civil Engineers, High Velocity Flow in Open
(5) AASHTO, Volume 7 Highway Drainage Guidelines, ,,Guidelines Channels: A Symposium, "Design of Channel Curves for Supercritical
for the Hydraulic Design of Stream Crossings-Bridges,', AASHTO Task Flow," Transactions, Vol. l16, 1951.
Force on Hydrology and Hydraulic:, 1980. (2,1) Behlke, C.8., "The Design of Supercritical FIow Channel Junc-
(O AASHTO, Volume Il-Highway Drainage Guidelines, ,,Guideliries tions," Highway Research Record No. 123, Transportation Research Bo-
for Hydrology," AASHTO Task Force on Hydrology and Hydraulics, ard, 1966.
1973.
(7) Chow, V.T., "Open Channel Hydraulics," McGraw-Hill, 1970. 15.0 KOSAKATA
(8) Rouse H., "Engineering Hydraulics,', John Wiley & Sons, Inc.,
t949. AGGRADATION = AGGRADASI. Kenaikan dan arus secara umum
(9) Barnes, Harry H. Jr., "Roughness Characteristics of Natural Chan- dan berangsur-angsur (progresif) karena endapan sedimen.
'nels,"-U.S. Geological Survey Water Supply paper 1849, U.S. Govern- ALLUVIAL = LUMPUR. Mengenai pengendapan lumpur, pasir, keri-
ment Printing Office, Washington, D.C., Edisi Kedua,1918. kil atau bahan longsoran yang telah terbawa oleh air yang mengalir.
(10) Brater, E.F., dan King, H.W., ,,Handbook of Hydraulics," Edisi ANTIDUNE: LEMBAH PASIR . Suatu gelombang pasir, yang ditun-
E-'

276 Pedomun l)ruinase .lulun RuYu Anuli.si,t dun Runcungun llklntlik liulurun 'l'erhuka 217

jukkan dalam permukaan air oleh gelombang mengombak teratur. l,ung- srrdu-sudu atau gayung-gayung yang berputar dengan kekuatan arus yang
gung gelombang dapat bergerak ke hulu dan gelombang permukaan men- rncncrjangnya. Suatu alat penunjuk atau pencatat untuk menunjukkan
jadi berangsur-angsur lebih terjal di sisi hulu sampai pecah seperti om- kcccpatan putaran yang dikorelasikan dengan kecepatan arus.
bak dan menghilang. Gelombang ini biasanya berseri dan sering terben-
I)EBRIS = SAMPAH. Setiap bahan termasuk bahan kayu mengapung
tuk lagi setelah menghilang.
atau barang tak berharga lain, sedimen yang terlarut, atau bahan dasar
BED LOAD : BEBAN DASAR. Sedimen yang bergerak secara meng- yang bergerak oleh arus yang mengalir.
gulung, menggeser atau melompat-lompat pada dasar saluran dan ter-
I)EGRADATION = DEGRADASI. Penurunan secara umum dan
utama bersentuhan dengan dasar arus.
hcrangsur- angsur profil membujur (longitudinal) saluran karena erosi.
BORE (HYDRAULIC BORE) : GELOMBANG TEGAK AIR PA-
DRAWDOWN = BEDA ELEVASI. Beda elevasi antara elevasi permu-
SANG. Gelombang air yang mempunyai muka gelombang yang vertikal,
kaan air pada penyempitan arus atau pipa dan elevasi yang akan terjadi
seperti gelombang pasang, gelombang yang mengembang di hilir sebagai
seandainya penyempitan tidak ada. Beda elevasi (drawdown) juga terjadi
akibat dari 'turun hujan'(cloudburst), atau pengeluaran mendadak volu-
pada perubahan-perubahan dari kemiringan saluran sedang ke terjal dan
me air yang besar seperti dari waduk.
pada bendung atau saluran buangan vertikal.
BRAIDED STREAM = ARUS BERSILANG. Suatu arus di mana alir-
DLINE : GELOMBANG PASIR SEGI TIGA. Gelombang pasir yang
an terbagi pada tingkat normal oleh gundukan tengah saluran kecil atau
mendekati penampang segi tiga (dalam bidang vertikal menurut arah alir-
oleh pulau-pulau kecil. Jenis arus ini mempunyai akibat bahwa saluran
an) yang terbentuk oleh air atau angin yang bergerak, dengan kemiring-
besar tunggal yang di dalamnya terdapat saluran-saluran bagian.
an hulu landai dan kemiringan hilir terjal' Gelombang pasir segitiga (du'
CAVITATION : KAVITASI. Suatu gejala yang berhubungan dengan ne) ini bergerak ke hilir oleh gerakan sedimen pada kemiringan hulu dan
penguapan cairan yang mengalir dalam suatu daerah tekanan rendah, di mengendap pada kemiringan hilir.
mana rongga (cavity) terisi oleh uap cairan (gelemburig uap) yang kemu-
DYNAMIC EQUILIBRI(JM = KESETIMBANGAN DINAMIS. KCSC-
dian mengembang dan rusak.
timbangan dari banyak faktor yang harus terjadi dalam bagian lurus arus
CHUTE = TERJUNAN, ALAT SALUR CURAM. Suatu saluran ter- sehingga saluran tidak mengalami aggradasi maupun degradasi.
buka miring (flume) dan terjal.
EFFLUENT = ALIRAN KELUAR. Limbah, air, atau cairanlain, yang
COMMUNITY SPECTES LEVEL : TINGKAT SPESIES MASYARA- sebagian atau sepenuhnya diolah atau dalam aliran alaminya, mengalir
KAT. Bagian hidup dari ekosistem liistem lingkungan) yang mempunyai keluar dari waduk, kolam atau pabrik pengolahan.
susunan ekologi yang ada dalam kesetimbangan dinamis dengan
ENCROACHMENI : PENGGEROGOSAN. Keluar dari batas-batas
sekelilingnya.
aslinya, atau yang biasanya, seperti pengisian sungai dan/atau daerah ban-
CONFLUENCE : PERCABANGAN. Sambungan antara arus-arus. jir dengan tanggul timbunan tanah.
CONTRACTION : PEI.IYEMPITAN. Pengurangan luas penampang sa- ENERGY GRADE LINE = GARIS GRADASI ENERGI. Caris yang
luran arus. menunjukkan gradien energi total sepanjang saluran. Hal ini ditetapkan
CONTROL : KENDALI. Suatu ruas atau bagian lurw(reach) dari suatu dengan menjumlah bersama-sama energi potensial yang dinyatakan da-
pipa terbuka atau saluran arus yang menjaga hubungan stabil antara ting- lam elevasi permukaan air yang diacu ke datum, dan energi kinetis (bia-
kat dan debit. sanya dinyatakan dalam kecepatan) pada titik sepanjang dasar arus atau
CONVEYANCE : PEMINDAHAN. Suatu ukuran kapasitas pemin- dasar saluran.
dahan arus atau saluran. FLOOD FREQUENCY : FREKUENSI BANJIR. Juga dinamakan in-
CRITICALL FLOW = ALIRAN KRITIS. Aliran yang mengalir dalam terval dilewati, interval kejadian atau periode ulangan, interval waktu rata-
saluran terbuka di mana kandungan dengan energi fluida minimum. Juga rata antara kejadian peristiwa hidrologi dari ukuran atau lebih besar ;
merupakan aliran yang mempunyai angka Froude sama dengan satu. perubahan persen kejadian di suatu tahun; misalnya 290 perubahan banjir.

CURRENT METER : PENGUKUR ARUS. Suatu alat untuk mengukur FLOOD PLAIN : DAERAH BANJIR. Daerah tanah kering vang seca-
kecepatan arus. Biasanya bekerja dengan roda yang diperlengkapi dengan ra periodik mengalami genangan sementara aliran arus atau limpahan air
278 Pedoman Drainuse .lulun RoYa
Anulisis dun Runcangun llidrolik Soluran 'l'erhuka 279

pasang. Tanah yang terbentuk oleh endapan sedimen oleh air; tanah
ivr (meundering) merupakan suatu tingkat dalam gerakan pergeseran sa-
alluvial.
lrrran keseluruhan ke hilir lembah.
FLOW REGIME : REZIM ALIRAN. Sifat sistem atau tingkat aliran
arus terhadap kecepatan, kedalaman dan energi spesifik.
MIiANDER PLUGS : SUMBATAN BELOKAN. (Sumbatantanah liat).
Iindapan bahan kohesif dalam jalan membelok saluran lama. Sumbatan
FREEBOARD = TINGGI-BEBAS. Jarak verrikal antara tingkat permu- rni cukup bertahan terhadap erosi untuk berperan sebagai kendali geolo-
kaan air biasanya sesuai dengan aliran yang direncanakan dan suatu titik gi scmipermanen pada pergeseran saluran yang berlangsung.
yang diinginkan seperti bentangan jembatan, puncak tanggul banjir atau
MEANDER SCROLL : GULUNGAN BELOKAN. Tanda-tanda yang
lokasi tertentu pada gradasi jalan.
rncmbentuk lembaran kertas seperti sebagian gulungan terbuka atau mem-
FROUDE NUMBER : ANGKA FROUDE. Suatu pernyataan tanpa sa- punyai bentuk spiral atau sumbu, yang telah ditinggalkan pada daerah
tuan perbandingan gaya inersia ke gaya gravitasi, yang digunakan seba- banjir sebagai akibat gerakan perpindahan bersejarah dari saluran.
gai indeks untuk karakterisasi jenis aliran dalam konstruksi hidrolik di
mana gravitasi merupakan gaya yang menghasilkan gerakan dan inersia
"n" VALIIE: HARGA n. Koefisien kekasaran dalam rumus Manning
pada gaya yang melawan. Besarnya sama dengan kecepatan aliran karak- iurtuk menentukan koefisien debit dalam rumus Chezy, V = C lES, d;
lnana
teristik (rata-rata, permukaan, atau maksimum) dari sistem dibagi dengan
akar kuadrat dari hasil kali ukuran karakteristik (sebagai diameter atau
kedalaman) dan konstanta gravitasi (percepatan akibat gravitasi) semua
,, : ';o' B''u ("* Y dalam metrik)
dinyatakan dalam satuan yang sesuai. F. = V/r[f
NONUNIFORM FLOW = ALIRAN TIDAK SAMARATA. Suatu alir-
GRADUALLY VARIED FLOW = ALIRAN BERUBAH BERANG- an di mana kecepatan berubah darititik ke titik sepanjang arus atau pi-
SLIR. .Aliran di mana perubahan kedalaman dan kecepatan berlangsung pa, yang disebabkan oleh perubahan luas penampang, kemiringan dan
lambat pada jarak yang jauh, hambatan aliran dominan dan gaya perce-
sebagainya.
patan diabaikan.
NORMAL WATER SURFACE (NATURAL WATER SURFACE) =
HEAD = BEDA TINCGI. Energi, baik kinetis maupun potensial yang PERMUKAAN AIR NORMAL (ALAMI). Permukaan bebas yang di-
dimiliki oleh tiap satuan berat cairan yang dinyatakan dalam tinggi verti- hubungkan dengan aliran dalam arus alami.
kal yang satu satuan berat lewat mana satu satuan berat harus sama de-
ngan energi rata-rata yang dimilikinya. OPEN CHANNEL: SAI-URAN TERBUKA. Setiap penyaluran di ma-
na air mengalir dengan permukaan bebas.
HEADCUTTING = PENURUNAN TINGGL Sapuan berangsur-angsur
dan degradasi dasar arus pada laju yang relatif cepat menurut arah hulu PLAYA LAKES : DANAU DANGKAL. Suatu kolam yang tidak per-
biasanya ditandai oleh satu atau sederetan terjunan vertikal. nah kering yang kadang-kadang menjadi dangkal.
INUNDATE : MENGGENANGI. Menutupi atau mengisi misalnya de- POISED STREAM (GRADED STREAM) : ARUS TENANG (ARUS
ngan air banjir. GRADASI). Suatu istilah yang digunakan oleh insinyur sungai untuk
mengartikan arus yang pada suatu periode tertentu salurannya mengala-'
KARST TOPOGRAPHI : TOPOGRAFI KARST. Topografi yang ti- mi aggradasi atau degradasi. Arus mendekati setimbang dalam hal
dak teratur, yang ditandai oleh lubang pusaran (sinkhole),lembah tanpa pemindahan sedimen dan catunya.
arus, dan arus yang menghilang ke dalam tanah, semua disebabkan oleh
aksi air pemukaan dan air tanah dalam batuan yang mudah larut seperti POOL : KOLAM. Badan air kecil tenang dan agak dalam, seperti ke-
batu kapur (limestone). dung dalam arus.
RAPIDLY VARIED FLOW = ALIRAN BERUBAH CEPAT. AIiTAN
MEANDER: BELOKAN. Dalam hubungannya dengan arus, saluran di mana perubahan kedalaman dan kecepatan terjadi pada jarak dekat,
yang berbelok-belok dalam lembah yang mudah tererosi, berlumpur. Suatu gaya percepatan dominan, dan kehilangan energi karena gesekan kecil.
kurva membalik atau bentuk-S atau sederetan kurva yang terbentuk ka- REACH = RUAS LURUS SALURAN. Panjang saluran arus atau pantai.
rena erosi tebing cekung, terutama pada ujung hilir, yang ditandai oleh
REGIME = REZIM. Suatu karakteristik sistem atau order arus; sifat-
aliran lengkung dan gosong yang berubah-ubah dan erosi tebing. Belok-
nya terhadap kecepatan dan volumenya, bentuk dan perubahan'-
E
I

280 Pedoman l)roinase Jalan RuYo


t Analrsil dun Runcungun llidntllk Saluran 'l'erlruka 28 I

perubahannya dalam saluran, kapasitas memindahkan sedimen, jumlah sirr dalam saluran berlumpur hasil dari kecepatan rata'rata, berat jenis
bahan yang dicatu untuk dipindahkan, dsb. eurnpuran air sedimen, kedalaman normal aliran dan kemiringan.
RIT.'FLE.POOL RATIO : PERBANDINGAN DASAR PENDERAS :;'f REAM RESPONSE : TANGGAPAN ARUS. Perubahan dalam ke-
KOLAM. Jumlah panjang dasar-penderas dibagi dengan jumlah panjang sctirnbangan dinamis arus oleh satu atau kombinasi berbagai sebab.
kolam yang dinyatakan dalam persen untuk ruas lurus yang diketahui. ,\LJBCRITICAL FLOW: ALIRAN SUBKRITIS. Aliran dengan angka
Panjang ini biasanya diukur pada tingkat yang relatif rendah. trroude kurang dari satu. Dalam keadaan ini, peranan yang dimainkan
RIPPLE : KERUTAN. (l) Riak atau kerutan kecil permukaan air yang oleh gaya gravitasi lebih kelihatan, sehingga aliran mempunyai kecepatan
disebabkan oleh angin sepoi-sepoi. (2) Punggung dan alur yang bergelom- rcndah dan sering dijelaskan sebagai aliran yang tenang (tranquil) dan
bang, atau jambul dan kaki gelombang yang terbentuk oleh aliran. irrus sejajar (streaming).
SCOUR : SAPUAN. Akibat aksi'erosi air mengalir terutarna dalam arus, :;UPERCRITICAL FLOW = ALIRAN SUPERKRITIS. Aliran dengan
menggali dan mengangkut bahan-bahan dari dasar dan tebing. angka Froude lebih besar da.i satu. Dalam hal ini, gaya lemban (inersia)
SEDIMENT : SEDIMEN. Bahan pecahan yang berasal dari batuan yang rnenjadi dominan, sehingga arus mempunyai kecepatan tinggi dan biasa-
berpanas berangin dan dibawa serta dilarutkan dalam atau diendapkan nya diterangkan sebagai aliran cepat, memancar (shooting), deras
oleh air. (torrential).
SEICHE : RIAK DANAU. Suatu osilasi permukaan air danau atau ba- :iUPERELEVATION = SUPERELEVASI. Kenaikan elevasi permukaan
dan air besar yang terkunci tanah lain akibat tekanan atmosfer yang ti- air di sisi luar bengkokan saluran terbuka.
dak sama, angin, tanah longsor, gempa bumi atau sebab lain, yang meng- ,SUSPENDED LOAD : BEBAN TERLARUT. Sedimen yang didukung
akibatkan permukaan mengalami getaran. Juga berkaitan dengan taufan oleh komponen ke atas dari arus turbulen dalam arus dan yang tetap ber-
pada air yang tidak terkunci tanah. ada dalam larutan dalam waktu yang cukup lama.
SINUOUSITI : SINUOSITAS. Perbandingan panjang thalweg sungai THALWEG: THALWEG. Garis yang mengikuti bagian terendah dari
ke panjang lembah sebenarnya. lembah, tidak peduli di bawah air atau tidak. Biasanya garis mengikuti
SPECIFIC ENERGY : ENERGI SPESIFIK, ENERGI JENIS. EneTgi bagian terdalam dasar atau saluran sungai.
yang terkandung dalam arus air, dinyatakan dalam istilah beda tinggi 30 STAT 1151. Volume 30 dari U.S. Statutes at Large, Halaman ll5l.
(head), yang mengacu ke dasar arus. Hal ini sama dengan kedalaman rata-
33 USC 401 . Title 33, United States Code, Seksi 401.
rata air ditambah beda kecepatan dari kecepatan rata-rata.
TORTUOUS CHANNEL : SALURAN BENGKAK-BENGKOK. Salur-
SPR/NG BOX : KOTAK SUMBER AIR. Suatu penutupyang dibangun an berbelit yang tidak bebas menggeser pembatasnya.
untuk melindungi aliran air yang keluar dari dalam tanah.
UNIFORM FLOW = ALIRAN SAMA RATA. Aliran di mana kecepat-
STAGE : TINGKAT. Elevasi permukaan air di atas datum acuan. an sama baik dalam besar maupun arahnya dari titik ke titik sepanjang
STANDING WAVE = GELOMBANG BERDIRI. Suatu istilah yang di- arus atau pipa, semua garis arus sejajar.
gunakan untuk menjelaskan rezim aliran atas dalam saluran lumpur /a/-
UNSTEADY FLOW : ALIRAN TIDAK MANTAP. Suatu aliran di ma-
luviol), berarti suatu osilasi vertikal permukaan air antara simpul tetap na kecepatan berubah terhadap waktu maupun tempat.
tanpa pertambahan berarti baik menurut arah hulu maupun hilir. Untuk
menjaga kedudukan tetap, gelombang harus mempunyai seleritas (kece-
WASHLOAD = BEBAN CUCI. Bagian dari debit sedimen total yang
patan) yang sama dengan kecepatan datang dalam saluran, tetapi dengan terdiri dari ukuran partikel lebih halus dari yang didapatkan dalam jum-
arah yang berlawanan. lah besar dalam bahan dasar.
STEADY FLOW : ALIRAN MANTAP. Suatu aliran di mana laju alir- WATER COURSE = ALIRAN AIR. Saluran alami atau buatan di ma-
an atau jumlah fluida yang lewat titik yang diketahui tiap satuan waktu na aliran air terjadi, baik kontinyu maupun terputus-putus. Aliran air ala-
tetap besarnya. mi mungkin berlangsung pada permukaan atau di dalam tanah.
STREAM POWER = DAYA ARUS. Suatu pernyataan yang digunakan
dalam memperkirakan bentuk dasar arus dan juga pemindahan beban da-
282 ltedoman Drqinuse .lulun Ruyu ?

ACUAN KOSAKATA
Sumber utama definisi:
l. American Society of Civil Engineers,,![anual of Engineering practice
No. 43: Nomenclature for Hydraulics.
.,
United States Department of the Interior Manual of Hydrology: part
l. General Surface-Water Techniques. General Introduction and Hyd-
rologic Definitions. Geological Survey Water-Supply paper l54l-A.
U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1960.
3. United States Department of Transportation, Federal Highway Ad-
ministration. Water Quality Manual Volume IV, Glossary of Terms
for Water Quality Studies, October 1976.
4. United States Department of Transportation, Federal Highway Ad-
ministration, Training and Design Manual. Highway in the River
Environment- Hydraulic and Environmental Design Consideration.
Prepared by Engineering Research Center, Colorado State Universi-
ty, May 1975.
5. Webster's New Collegiate Dictionary, G & C Merriam Company, 1977
Edition.
6. Chow, Ven Te. Open Channel Hydraulics. McGraw-Hill Book Com-
pany, Inc. 1959.
BAB VII
l)ql'tur lsi 2tt5

4.0 ANALISIS HIDROLOGI 320

5.0 ANALISIS HIDROLIK ARUS 322

DAFTAR ISI 5.1 Tingkat Debit 323


5.1.1 Hubungan Tingkat Debit Stabil 324
5.1.2 Hubungan Tingkat Debit Tak Stabil 32s
5.2 Distribusi Aliran dan Kecepatan 326

6.0 PERENCANAAN PERSIMPANGAN ARUS 327


1.0 PENDAHULUAN 288
5.1 Kriteria 328
2.0 PERENCANAAN DAN LOKASI 289
6.2 Sistem Persimpangan Jalan Raya Arus 330

2.1 Lokasi Perlintasan Arus 289 6.2.1 Profil Jalan Raya dan Pembatas 332
2.2 Jenis Bangunan 290 6.2.2 Pembukaan Jalan Air 338

2.3 Pertimbangan Lingkungan 291


6.2.2.1Lokasi 339
2.4 Koordinasi dengan Badan Lain 292 6.2.2.2 Ukuran 343
2.4.1 Badan Sumb.er Air 292 6.2.2.3 Bukaan Bantu 344
2.4.2 lzin dan Persetujuan 293 6.2.2.4 Jembatan Pengganti 34s
2.5 Morfologi Arus 294 6.2.3 Alternatif Konstruksi 346
2.5.1 Jenis Arus 29s 6.2.3.1 Jembatan atau Gorong-Gorong 346
2.5.1.1Arus Bersilang 296 6.2.3.2 Pilar 348
2.5.1.2 Arus Lurus 29',1
6.2.3.3 Tiang Penopang 350
6.2.3.4 Pondasi 350
2.5.1.3 Arus Berbelok-Belok 298
2.5.2 Formasi Pulau, Delta dan Fan Alluvial 301
6.2.3.5 Bangunan Atas Tanah 351
6.2.3.5.1Gaya Apung 3sl
2.5.3 Aggradasi dan Degradasi 303
6.2.3.5.2 Gaya Angkat 352
2.6 Percabangan 305
6.2.3.5.3 Gaya Es 353
2.7 Daerah Pasang 306
2.8 Tanggul Dabrah Banjir dan Penggerogosan 308
6.2.3.5.4 Gaya Sampah 356

2.9 Penggantian, Perbaikan dan Rehabilitasi 309


6.2.4 Modifikasi Saluran 357
6.3 Analisis Sistem Persimpangan Arus 359

3.0 SuRvu 310


6.3.1 Penampilan Hidrolik Sistem Persimpangan 360

3.1 Ciri-ciri Topografi 3ll 6.3.2 Air Balik 363

3.2 Tata Guna Tanah dan Budaya 3ll 6.3.3 Distribusi Aliran 363

3.3 Data Hidrologi 312


6.3.4 Kectspatan 364

3.3.1 Data Banjir 312


6.3.5 Sapuan 364
Karakteristik Kolam (Cekungan) 6.3.5.1 Sapuan Umum 367
3.3.2 3r3
Peresapan (Presipitasi)
6.3.5.2 Sapuan Lokal 370
3.3.3 315
6.3.5.3 Sapuan Alami 370
3.3.4 Informasi Air Atas 316
6.3.5.4 Daerah Pinjaman dalam Arus, Penambangan
3.4 Bangunan yang Ada 3r6
Komersial dan Pengerukan untuk
3.5 Karakteristik Saluran 317
371
Pelayaran dan Kendali Banjir
3.6 Data Lingkungan 318
6.3.5.5 Pengaruh Gabungan dari Sapuan Umum, Lo,-
3.7 Perencanaan Tempat 320
3.8 Tinjauan Lapangan kal dan Alami 373
320
6.3.6 Lingkungan Arus 374
284
2ti6 Dultur l,ri
't Dqltor lsi 287

6.3.7 Analisis Ekonomi 375 BERKAITAN DENGAN HIDROLIK 407


6.4 Upaya Perlindungan dan Pencegahan 378
12. I lnspeksi Pemeliharaan 408
6.4.1 Pondasi Bendung 379 12.2 Kerusakan Banjir 408
6.4.1.1 Upaya Pencegahan pada Bendung 379
12.2. 1 Pembangunan dan Perbaikan Penyembuhan 409
6.4.1.2 Upaya Perlindungan pada Bendung 383
12.2.2 Kerusakan Berulang 409
6.4.2 Tumpuan dan Timbunan Penutup 385
6.4.2.1 Upaya Perlindungan dan Pencegahan
I1.O DAFTAR ACUAN 410
Sepanjang Tanggul 386
6.4.2.2 Upaya Perlindungan dan Pencegahan I4.O KOSAKATA 413
pada Tumpuan 387
6.4.3 Stabilisasi Tebing dan Pengarahan Sungai 392 I5.O ACUAN KOSAKATA 420
6.4.4 Gaya-Gaya Apung, Gaya Angkat, Gaya oleh Sampah
dan Es pada Superstruktur Jembatan 394
6.5 Sistem Dolphin clan Fender 395

7.0 DRAINASE DEK 396


7.1 Masukan Dek 397
7.2 Drainase Ujung Jembatan ,lt
8.0 DOKUMENTASI PERENCANAAN 398
8.1 Data Perencanaan untuk Rekaman Permanen 399
8.2 Data Pasca Pembangunan 399

9.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERKAITAN


DENGAN PEMBANGUNAN 400
9.1 Informasi Hidrologi 400
9.2 Bendung Elak, Kaison dan Pekerjaan Salah 401
9.3 Daerah Kerja dan Tumpang-Tindih Kontraktor 401
9.4 Daerah Pinjaman 402

IO.O PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN YANG BERKAIT.


AN DENGAN HIDROLIK 403
l0.l Verifikasi Rencana 403
l0.2Perubahan Rencana 443
l0.3Daerah Pinjaman N4
10.4 Jalan Memutar (Detour) 404
l0.5Aspek Lingkungan dan Ekologi 405
10.6 Umpan-Balik 40s

II.O PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERKAITAN


DENGAN PEMELIHARAAN 4M

I2:O PERTIMBANGAN PEMELIHARAAN YANG


T Anullsl.r llltlnilk untuk Penenrltulun dun lteren<'onaon 2ll9

2.0 PERENCANAAN DAN LOKASI


Lokasi persimpangan arus umumnya dipilih selama tahap perencanaan
ANALISIS HIDROTIK UNTUK dan pencarian lokasi pengembangan proyek jalan raya. Lokasi akhir ha-
rus dipilih hanya setelah informasi survei terperinci telah diperoleh dan
PENEMPATAN DAN PERENCANAAN studi hidrolik pendahuluan telah selesai. Walaupun bukan satu-satunya
JEMBATAN pcrtimbangan dalam pemilihan lokasi, aspek hidrolik harus mendapat-
kan perhatian utama dalam perencanaan awal jalan raya. Lokasi dan pem-
batasan jalan raya dapat membesar-besarkan atau memperbaiki masa-
lah hidrolik pada persimpangan.

1.0 PENDAHULUAN 2.1 Lokasi Perlintasan Arus


Jembatan melayani berbagai tujuan ja' raya termasuk menghilang- Banyak faktor yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi jembatan,
kan pertentangan lalu-lintas dan pertenta r dengan ragam transporta- termasuk keamanan pemakai jalan raya, biaya penggunaan, pembatas ja-
si lain, seperti rel kereta, laut, udara dan pejalan kaki. Jembatan juga lan raya vertikal dan horizontal, biaya pembangunan dan pemeliharaan,
penting dan merupakan konstruksi jalan raya hidrolik yang mahal dan kondisi pondasi, tersedianya dana, keperluan laluJintas, persyaratan pe-
mudah mengalami kerusakan yang disebabkan banjir. Agar dapat mem- layaran, pengembangan dalam koridor jalan raya, biaya sosial, sumber
perkecil risiko kerusakan, persyaratan hidrolik persimpangan arus harus alam, pertimbangan politik, pendapat masyarakat, rezim arus, pertim-
dikenali dan dipertimbangkan dalam setiap tahap perkembangan jalan bangan lingkungan, dan kerusakan akibat banjir. Jelas, kondisi hidrolik
raya, pembangunan dan pemeliharaan. yang paling baik tidak selalu dapat dicapai kalau pertimbangan lain ber-
Ciri-ciri penting untuk penampilan hidrolik suatu jembatan termasuk tentangan. Sebagai gambaran, biaya tambahan pembangunan dan peme-
pembatas, miringnya, dan profil timbunan pengisi; lokasi, miring dan liharaan sering diterima agar dapat mencapai resolusi yang memuaskan
panjang jembatan; panjang bentangan, lokasi dan rencana kerangka da- dari pertentangan antara faktor-faktor lain ini dan kondisi hidrolik yang
tar dan pilar; konfigurasi dan elevasi pondasi dan superstruktur. ciri-ciri lebih diinginkan. Namun, faktor lain harus tidak diberikan bobot sede-
perlintasan arus jalan raya ini biasanya ada dalam batas lingkungan insi- mikian sehingga keterpaduan perencanaan hidrolik dan keamanan jem-
nyur lapangan, perencanaan dan jembatan; namun, keterpaduan dan ke- batan dikompromikan.
amanan sarana sering tergantung baik pada rancangan hidrolik yang ber- Pertimbangan hidrolik dalam pemilihan tempat bermacam-macam, ka-
wenang maupun pada rancangan konstruksi dan geometri yang rena beragamnya kondisi aliran yang dijumpai dan banyaknya pertim-
berwenang. bangan lingkungan yang berkaitan dengan air. Aliran mungkin terbatas
Dalam Pedoman Drainase Jalan Raya ini, dibahas aspek rekayasa hid- dalam saluran arus, atau arus mungkin mempunyai daerah banjir yang
rolik dari perlintasan arus dengan jembatan, dimulai dari pertimbangan lebarnya beberapa mil. Daerah banjir mungkin bersih atau penuh ditum-
hidrolik dalam perencanaan dan lokasi melalui studi yang diperlukan un- buhi tanaman, simetris terhadap saluran arus atau sama sekali tidak ter-
tuk perencanaan dan pembangunan sampai pertimbangan hidrolik dalam pusat, jelas ditentukan oleh topografi alami atau tanggul banjir buatan
pemeliharaan dan operasi. Daerah-daerah pasang surut, seperti teluk dan manusia, atau tidak pasti. Aliran mungkin secara sama rata terdistribusi
kuala tidak dibahas secara terperinci, walaupun banyak pembahasan da- di seluruh daerah banjir atau terpusat dalam swale di daerah batas tebing
pat diterapkan untuk daerah ini. Pedoman Drainase Jalan Raya lain akan tertentu. Arah aliran sering berubah dengan menurut tingkat air sehing-
membahas hidrolik pasang surut. ga orientasi subbangunan jembatan untuk satu tingkat banjir tidak dibe-
Bangunan yang mempunyai ukuran lebih dari 20 kaki sepanjang garis narkan untuk tingkat banjir yang lain. Arah aliran dalam daerah batas
tengah jalan secara konvensional digolongkan pada jembatan. Namun, tebing sering tidak ada hubungannya dengan arah dalam saluran utama
bangunan yang dirancang secara hidrolik seperti jembatan diutarakan atau saluran aliran rendah. Dalam beberapa peristiwa, daerah banjir me-
dalam pedoman ini, tidak tergantung pada panjangnya. Pembahasan nyalurkan sebagian besar aliran total selama banjir yang besar dan sa-
hidrolik jembatan akan mempertimbangkan persimpangan total, termasuk luran arus menyalurkan hanya sebagian kecil saja.
tanggul pengisi dan bangunan pada daerah banjir. Saluran arus dapat berbentuk bersilang, lurus atau berbelok-belok; te-

288
r-
29O Pedomon Drainase .lalan RuYa Y Anulisi:; ltidxtlik rtrttttk l'(nuttltulun don ltffencanaun 291

nang, aggradasi atau degradasi; dan bengkokan dapat relatif stabil atau inlormasi yang tersedia harus dilengkapi pada insinyur dan keputusan yang
bergerak keluar atau ke hilir. Percabangan, kendali arus buatan manu- rlibuat dalam pertimbangan semua faktor yang mempengaruhi pemilihan.
sia, kanalisasi, pergeseran dan es merupakan pertimbangan hidrolik tam-
bahan yang harus dituju dalam pemilihan tempat. 2.3 Pertimbangan Lingkungan
Banyak aspek penerimaan lingkungan yang dilakukan sehubungan de-
ngan pemilihan tempat juga berkaitan dengan rancangan hidrolik suatu Maksud dari pedoman ini tidak termasuk pembahasan pasti tentang
persimpangan arus. Termasuk di dalamnya pengaruh penerapan tempat pertimbangan lingkungan dalam pemilihan tempat dan perencanaan jem-
yang dipelajari pada kehidupan air dalam arus; perkembangan lain se- batan. Karena banyaknya dan rumitnya pertimbangan yang ada, pemba-
perti pendangkalan dekat dengan jalan masuk catu air keperluan pendu- hasan di sini dibatasi pada pendekatan luas pada persoalan lingkungan
yang harus diperhatikan dalam pemilihan dan perencanaan perlintasan
duk atau pengairan ; dan pengaruh yang akan dijumpai oleh sarana jalan
raya yang diusulkan pada semua penggunaan yang baik dalam daerah ba- arus.
haya banjir di daerah banjir. Pengaruh lingkungan dari kegiatan pembangunan dapat digolongkan
pada pengaruh hidrologis, fisika, kimiawi, estetika, dan biologis pada mu-
Juga ada tujuan nasional yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
tempat, yang paling jelas adalah persyaratan kejelasan pelayaran untuk tu air. Konsep mutu air, menurut artinya harus dikaitkan dengan peng-
keamanan lalu-lintas laut maupun untuk keamanan jembatan. Yang lain fiunaan air secara khusus. Mutu air, per se, tidak dapat dikuantisasikan,
tetapi komponen-komponen hidrologis, fisika, kimiawi, dan biologinya
adalah tujuan nasional untuk mengurangi laju kenaikan tahunan keru-
gian banjir karena mengabaikan penggunaan yang tidak baik dalam dae- memang mempunyai satuan kuantitatif yang dapat digunakan untuk
rah banjir. Persimpangan arus dengan jalan raya harus diletakkan dan mengukur pengaruh relatif pemilihan tempat pada mutu air.
Pertimbangan hidrologi, seperti yang digunakan oleh para ekolog, ter-
direncanakan sedemikian rupa sehingga membantu pengelolaan arus yang
masuk baik hidrologi maupun hidrolik dari perlintasan. Hidrologi pada
baik dan daerah banjir nasional dan dalam upaya untuk mencapai tujuan
perlintasan rupanya merupakan faktor dalam pemilihan tempat, tetapi
mengurangi kerugian akibat banjir. Pelestarian daerah basah juga meru-
pakan tujuan nasional yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan per- hidrolik mungkin terlampau berlebihan untuk dilibatkan. Pertimbangan
lingkungan untuk aspek hidrolik dan fisika dari mutu air di tempat lain
lintasan arus. Pentingnya tanah basah telah dimaklumi karena produkti
mempunyai keterlibatan yang sama di mana insinyur hidrolik telah mem-
vitasnya yang tinggi dalam makanan dan serat; pengaruh yang mengun-
perhatikan secara historis dalam mengevaluasi keuntungan relatif lokasi
tungkan daldm kendali banjir, polusi, dan sedimen; dan memberikan ha-
bitat pada satwa liar. Lokasi perlintasan arus harus dipilih sedemikian lain. Termasuk di dalamnya pengaruh perlintasan pada kecepatan, profil
permukaan air, kecepatan dan distribusi aliran, sapuan, stabilitas tebing,
sehingga daerah basah yang penting tidak akan rusak atau nilainya tidak
pemindahan sedimen, aggradasi dan degradasi saluran, dan catu sedimen
terbuang percuma.
ke dalam arus atau badan air. Insinyur hidrolik harus mengevaluasi pe-
Tidak semua yang diutarakan di atas dapat diterapkan untuk tiap per-
ngaruh potensial faktor-faktor ini baik pada perlintasan maupun penga-
lintasan arus atau lokasi jembatan, tetapi banyak pertimbangan tempat
yang lebih penting adalah yang berkaitan dengan hidrolik dan air. Alter- ruh potensial tempat perlintasan pada lingkungan.
natif lokasi perlintasan sering tidak menunjukkan tempat yang diinginkan Pengaruh jalan raya pada mutu kimia air permukaan biasanya tidak
dari pandangan rancangan hidrolik, tetapi kesulitan yang ada dapat se- menjadi pertimbangan dalam pemilihan tempat, walaupun ada kemung-
kinan bahwa kontaminasi dalam bentuk mineral atau dalam bentuk tim-
ring diperkecil dengan perhatian pada pertimbangan bertalian dengan
bunan tanah sanitasi harus dibiarkan terbuka dalam satu lokasi dan bu-
hidrolik.
kan di tempat lain. Ada sesuatu keterlibatan mutu kimia pada tempat per-
2.2 Jenis Bangunan simpangan, terutama dekat tempat masukan catu air penduduk, karena
risiko keracunan bahan tumpahan. Kemungkinan tumpahan seperti itu
Pemilihan akhir dari jenis bangunan jangan dilakukan sebelum selesai harus dipertimbangkan dalam memberi bobot faktor-faktor yang mem-
survei terperinci dan studi hidrologi dan hidrolik yang diperlukan. Pemi- pengaruhi pemilihan tempat. Penggunaan beton untuk pembangunan da-
Iihan bangunan merupakan keputusan perencanaan dan keputusan pen- lam uap, garam pencegah es, pupuk, penghambat tumbuhan, dan lain
dahuluan yang tidak harus mengikat insinyur. Kalau pemilihan akhir ba- bahan kimia biasanya tidak sangat berbeda di berbagai tempat, tetapi pe-
ngunan diperlukan untuk memenuhi persyaratan penyesuaian dengan ling- ngaruh yang merugikan penggunaan normal bahan-bahan tersebut dapat
kungan, dengar pendapat masyarakat atau akuisisi tanah jalan, semua berbeda dan karena itu, merupakan faktor pemilihan tempat.
292 ltedonrun Droinusc Julun Rayu .,lrrrrlr.sr.r tlidrotik unluk ltenernpulon dan l'uencunuun 291

Pertimbangan estetika termasuk pengaruh mutu visual, bau dan rasa


nrengadakan persetujuan dini mengenai pertimbangan biaya untuk pro-
air permukaan. Mutu estetika air permukaan harus dipertimbangkan da-
yck yang direncanakan dan pemilihan lokasi jalan raya optimal, dengan
lam pemilihan tempat di mana pencatuan air minum, olahraga yang me-
rnempertimbangkan proyek pengembangan sumber daya air.
merlukan air, dan perikanan juga termasuk. Mutu visual yang paling se-
Koordinasi dengan badan sumber daya air, kadang-kadang memberi-
ring dipengaruhi oleh jalan raya adalah turbiditas sementara selama
kan peluang untuk mengumpulkan dana masyarakat oleh tiap badan yang
pembangunan.
melengkapi provisi dalam perencanaannya untuk menampung keperluan
Pertimbangan biologis dalam pemilihan tempat termasuk pengaruh pada
yang lain. Pekerjaan yang akan saling menguntungkan dapat ditangani
habitat dan ekosistem dalam daerah banjir, dan ekosistem akuatik da-
baik oleh badan jalan raya atau badan sumber daya air dengan persetu-
lam arus dan daerah basah yang bersangkutan. Perlu disarankan agar para juan persamaan biaya dan dokumen kontrak pembangunan yang meme-
ahli biologi menerima aspek pemilihan tempat ini, tetapai banyak infc r-
nuhi persyaratan kedua badan.
masi yang diperlukan untuk keabsahan penerimaan pengaruh biologi dan
Banyak proyek pengembangan sumber daya air direncanakan atau rnen-
alternatifnya yang tersedia untuk keringanan harus datang dari insinyur.
dapat otorisasi untuk periode bertahun-tahun atau bahkan beberapa pu-
Termasuk di dalamnya kemungkinan ekonomis penggunaan jembatan cri-
luh tahun sebelum pembangunan dimulai. Yang lain tidak pernah diba-
bandingkan timbunan dalam tanah basah; biaya untuk penggantian ta-
ngun dan bahkan mungkin dicabut otorisasinya atau secara permanen di-
nah paya atau daerah basah yang hilang; sirkulasi air bersih atau air pa:
hentikan oleh keputusan pengadilan atau tindakan badan pengatur. Apa'
yau dalam paya dan kuala; kelayakan memberikan upaya peringanan ke-
bila lokasi persimpangan arus dipilih untuk mengambil keuntungan atau
rugian pada penduduk; dan daerah teduh untuk istirahat ikan.
untuk menampung proyek pengembangan sumber daya air yang direnca-
nakan, seperti modifikasi waduk atau saluran arus, maka hal ini harus
2.4 Koordinasi dengan Badan Lain
diketahui bahwa rencana badan sumber daya air mungkin tidak sampai
Berbagai badan lokal, Negara Bagian dan Federal mempunyai kepen- membuahkan hasil, dan sarana jalan raya harus dirancang baik untuk kon-
tingan dalam penggunaan air permukaan. Badan- badan ini mewakili ke- disi sekarang maupun untuk masa datang. Untuk menggambarkan ba-
pentingannya dalam hak atas air, kendali banjir, drainase, pelestarian, haya membangun jalan raya untuk memenuhi proyek pengembangan sum-
pelayaran dan pemeliharaan saluran pelayaran, rekreasi, pengelolaan dae- ber daya air yang direncanakan, suatu jembatan jalan raya yang penting
rah banjir dan keamanan penghunian daerah banjir, ikan dan satwa liar, gagal karena jembatan tersebut dibangun sesuai dengan rencana untuk
pelestarian tanah basah, dan regulasi pembangunan untuk perlindungan modifikasi saluran yang telah terbengkalai sesudah sarana jalan raya se-
nilai lingkungan. Badan-badan lokal, Negara Bagian dan Federal lain, lesai dibangun.
mempunyai kepentingan dalam pelestarian sejarah dan arkeologi yang ter- Kebenaran pengeluaran dana jalan raya masyarakat dalam menerima
masuk kepentingan dalam bangunan jembatan bersejarah dan sumber ar- biaya untuk membangun sarana tanpa pertimbangan proyek sumber daya
keologi. Koordinasi awal dengan badan-badan lain akan mengungkap- air yang direncanakan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam me-
kan daerah-daerah kepentingan bersama, dan sering peluang untuk me- milih tempat persimpangan arus. Alternatif yang tersedia untuk badan
ngumpulkan dana masyarakat dan menyelesaikan pertikaian antara ren- jalan raya adalah: (l) pembagian andil biaya oleh badan sumber daya air,
cana badan jalan raya dan rencana untuk pengembangan sumber air dan (2) membangun jalan raya dan persimpangan arus tanpa pertimbangan
perlindungan dan pelestarian sumber. rencana proyek pengembangan sumber daya air, dan (3) memilih suatu
lokasi alternatif, untuk praktisnya, yang tidak mungkin dipengaruhi oleh
2.4.1 Badan Sumber Air rencana proyek pengembangan sumber daya air.
Proyek pengembangan sumber daya air sering memerlukan relokasi (pe-
nempatan ulang) atau rekonstruksi (pembangunan ulang) jalan raya yang
2.4.2 lzin dan Persetujuan
telah ada atau yang mengganggu dengan lokasi atau perencanaan perlin- Persyaratan untuk izin dan persetujuan dari badan lokal, Negara Ba-
tasan arus jalan raya yang direncanakan. Perlu adanya koordinasi dengan gian, dan Federal yang mempunyai peradilan pengatur terhadap arus ha-
badan yang bertanggungiawab untuk proyek pengembangan sumber daya rus dipertimbangkan sedini mungkin dalam proses pengembangan peren-
air yang diusulkan atau yang telah ada dalam tahap perencanaan dan lo- canaan agar memperkecil penundaan di kemudian hari. Izin Federal di-
kasi pengembangan rencana jalan raya. Hal ini memungkinkan untuk perlukan untuk pembangunan dalam air pelayaran untuk keterangan pe-

)
r:
294 Pedoman Drainose Jolon RoYa ? Anullsis llklroltk unluk Penempotun dun l'erencanuun 295

layaran oan perlindungan mutu air. Izin untuk jembatan dan couseway harus sangat memahami morfologi arus dan yakin bahwa metode dapat
dalam air yang dapat dilayari atau telah digunakan menurut sejarah per- diperoleh untuk kuantisasi perubahan alami dan perubahan yang dapat
dagangan (kecuali seperti diberikan dalam Seksi 124(a) dari Undang- terjadi sebagai akibat penggerogosan dan persimpangan arus.
undang Transportasi Permukaan (Surface Transportation Assistance Act) Saluran arus mempunyai mutu dinamis yang tersembunyi, dengan per-
tahun 1978,PL 95-599) merupakan di bawah wewenang peradilan Pen- ubahan terus-menerus terjadi dalam kedudukan dan bentuk arus. Per-
jaga Pantai (Coast Guord), Departemen Transportasi Amerika Serikat (49 ubahan dapat berlangsung lambat atau cepat, tetapi semua arus menga-
U.S.C. 165l et seq.). Izin untuk kegiatan pembangunan lainnya dalam lami gaya-gaya yang mengakibatkan perubahan terjadi. Dalam arus ber-
air pelayaran, termasuk terowongan, berada di bawah wewenang Korps lumpur (alluvial), yakni arus yang dasar dan tebingnya terdiri dari bahan
Insinyur, Departemen Angkatan Bersenjata A.S. (33 U.S.C. 403 et seq.). yang mengendap dalam air, maka aturanlah dan bukannya perkecualian
Korps Insinyur juga mempunyai otoritas untuk menerbitkan izin untuk bahwa tebing akan tererosi, sedimen akan mengendap, dan pulau-pulau
pembuangan bahan hasil kerukan dan timbunan di semua air di Amerika serta saluran sisi akan mengalami perubahan menurut waktu. Sifat dina-
Serikat untuk keperluan perlindungan mutu air (33 U.S.C. 1344). Undang- mis arus abadi mengesankan, tetapi modifikasi yang sedang berlangsung
undang mengatakan bahwa Negara Bagian dapat menangani administra- oleh sementara arus dalam daerah kering dan setengah kering, dan ter-
si program perizinan ini. Pengadilan telah diatur bahwa tinjauan pan- utama arus yang cepat berlalu sangat mengherankan.
dangan masyarakat dapat dilakukan dalam mengevaluasi permohonan un- Dalam pemilihan tempat, pengetahuan harus tersedia mengenai: (t) fak-
tuk izin Federal. Undang-undang Kebijakan Lingkungan Nasional tahun tor geologi, termasuk kondisi tanah; (2) faktor hidrologi, termasuk per-
1969 (The National Environmental Policy Act) (42USC 4321-4347) men- ubahan arus dan pengaruh hidrologi dari perubahan dalam tata guna ta-
syaratkan suatu penerimaan lingkungan dari setiap tindakan Federal uta- nah; (3) karakteristik geomorfis arus, termasuk kemungkinan perubahan
ma. Karena itu, permohonan untuk izin Federal ditinjau dan diterima un- geomorfis yang akan teraktifkan oleh perubahan yang disebabkan oleh
tuk implikasi tindakan pengeluaran izin yang kira-kira tidak ada hu- persimpangan jalan raya dan proyek-proyek di masa datang; dan (4) ka-
bungannya dengan tujuanyang aslinya dimaksudkan dalam memerlukan rakteristik hidrolik seperti kedalaman, kemiringan, dan kecepatan, dan
i7in. perubahan-perubahan yang diperkirakan terjadi dalam waktu dan tem-
Banyak badan Negara Bagian dan bahkan lokal memiliki otoritas sta- pat tertentu.
tuta untuk mengeluarkan izin atau menyetujui pembangunan untuk mak- Pembahasan lebih lengkap tentang karakteristik arus yang harus diper-
sud perlindungan nilai-nilai hidup, kekayaan dan lingkungan. Kalau di- timbangkan dalam pemilihan diberikan dalam paragraf berikut. Volume
perlukan oleh hukum Negara Bagian atau Federal, dengan persyaratan VI, Pedoman Drainase Jalan Raya (Highway Drainage Guidelines). "Ana'
regulasi badan lokal. lisis dan Rancangan Hidrolik Saluran Terbuka," (Hydraulic Analysis
Izin dibahas lebih terinci dalam Volume V, Pedoman Drainase Jalan and Design of Open Channels) (2) berisi pembahasan yang lebih kompre-
Raya, "Aspek Legal Drainase Jalan Raya."(/)l hensif. Tabel I dan Acuan (2) disarankan sebagai ringkasan yang memu-
dahkan tentang tanggapan arus pada pembangunan jalan raya. Highways
2.5 Morfologi Arus in the River Environment, Hydroulic ond Environmental Design Consi-
Morfologi adalah studi tentang bentuk, dan geomorfologi adalah stu- derations, (3) merupakan dokumen mutakhir (state of the ort) tentang me-
di tentang perkembangan, konfigurasi dan distribusi atau bentuk, per- kanika sungai, berisi sejumlah besar bahan berharga tentang analisis kua-
mukaan bumi. Morfologi fluvial atau arus adalah studi tentang perkem- litatif dan kuantitatif tentang tanggapan sistem sungai pada perubahan
bangan dan konfigurasi permukaan bumi yang terbentuk oleh arus. Ba- alami maupun perubahan tangan manusia. Bab 4, Acuan (45) juga meru-
nyak arus yang mengubah pola, ukuran (dimensi) dan orientasi sebagai pakan bacaan yang disarankan tentang masalah tersebut.
akibat dari satu banjir; perubahan lain ada pada laju yang lebih rendah.
Semua perubahan arus menurut waktu, dan laju dan cara bagaimana per- 2.5.1 Jenis Arus
ubahan itu akan terjadi, dapat dikenali. Insinyur perencana dan lokasi
Arus dapat digolongkan menurut yang mempunyai daerah banjir dan
yang tidak mempunyai daerah banjir. Daerah banjir biasanya merupa-
rAngka Italic dalam kurung mengacu ke terbitan yang didaftar dalam Seksi 13.0 kan akibat gerakan lateral arus dari sisi daratan ke sisi lain lewat waktu
"Acuan". geologis. Arus yang deeply incised mempunyai daerah banjir lama, yang
296 Pedoman Drainose Jalan Rayu
I .'lttult.ttstlidntlikttttlukl'tttttttl)'tlund't'tltercn<'unuun297

dinamakan terroce, yang lebih tinggi di atas tingkat banjir sekarang. Analisis hidrolik arus bersilang sangat sulit karena ketidakstabilan yang
Arus selanjutnya dapat digolongkan arus bersilang, lurus atau berbelok- ilcla didalamnya dan sifat yang tidak dapat diperkirakan dari arus sema-
belok, dan bentuk ini terjadi tidak tergantung pada adanya daerah banjir. cam itu. Dengan menyempitkan saluran bersilang menjadi satu saluratr
atau dengan menempatkan timbunan jalan di antara saluran bagian da-
2.5.1.1Arus Bersilang pat mengubah kapasitas pemindahan sedimen pada beberapa tempat, se-
pcrti oleh pengendapan tambahan di sebelah hulu persimpangan, dan se-
Arus bersilang terdiri dari banyak arus yang saling bersilangan. Penye- baliknya mempengaruhi hidrolik pada persimpangan. Untuk praktisnya,
bab bersilangnya arus-arus ini adalah erosi tebing dan besarnya jumlah tcmpat persimpangan alternatif di bagian lurus arus yang tidak bersilang
beban dasar yang tidak dapat dipindahkan oleh arus. Beban dasar dalam harus dipilih.
arus terdiri dari sedimen yang bergerak sepanjang dasar dengan cara meng-
gulung, menggeser atau melompat-lompat. Endapan terjadi kalau catu 2,5.1.2 Arus Lurus
sedimen melampaui kapasitas pemindahan arus. Pada saat dasar menga-
lami aggradasi dari endapan, kemiringan hilir saluran naik, kecepatan Suatu arus dianggap lurus kalau perbandingan panjang dan thalweg,
naik, saluran ganda terbentuk kalau gundukan sedimen mengendap di da- atau bagian terdalam dari aliran, ke panjang dari lembah sebenarnya ku-
lam saluran utama, dan sistem saluran keseluruhan melebar. rang dari 1,5. Perbandingan ini dikenal sebagai sinuositas arus. Walau-
pun arus lurus merupakan arus sinuous dalam arti bahwa thalweg berosi-
lasi transversal di dalam saluran dan arus tidak terdistribusi samarata di
seluruh bagian tetapi dipantulkan menuju tebing yang satu kemudian ke
\ a
I
tebing yang lain. Pada waktu arus diarahkan ke tebing, tebing tersebut
I
Garis tepi mengalami erosi di daerah benturan dan endapan terjadi dekat tebing
dihadapannya.
Jalinan Bagian lurus saluran arus dalam arus berbelok lain, dapat dipandang
sebagai kodisi perpindahan (transisi). Fotografi udara dan peta topogra-
fi harus diuji untuk mengungkapkan lokasi terdahulu saluran dan kecen-
derungan saluran berbelok dalam bagian lurus saluran'

Bersilang

'r-T-
\-.7lN7W c'd d'r

Gambar l-Pola saluran sungai.

Saluran arus bersilang lebar dan tebing-tebingnya kurang baik dan ti-
dak stabil. Saluran bagian, gundukan pasir dan pulau-pulau di antara sa-
luran bagian cepat berubah posisi dan tidak dapat diperkirakan menurut
waktu dan tingkatnya. Pada tingkat banjir, aliran menjadi lurus, dan se- Foto |-Thalwegy^ng berbelok-belok dan pengerukan tebing dalam saluran yang
bagian besar gundukan pasir tergenang atau rusak. diluruskan.
298 l,edoman Drainuse .lulun Ruyo
I Anulisis Hidrolik unluk ltenernpalun dan Perenconoon 299

Saluran artifisial atau saluran lurus buatan manusia dapat juga kurang
stabil karena kurang stabil disebabkan oleh gradien yang lebih terjal da-
lam bagian lurus saluran, perubahan penampang dari seksi saluran
alami, dan kecenderungan semua arus untuk membentuk pembatas belok-
an (foto l). Pengerukan tebing dan degradasi biasa terjadi dalam ba-
gian lurus saluran lurus dan saluran cabang buatan manusia. Tergantung
pada penggunaan tanah di sebelah hulu, sering volume sampah yang me-
ngambang naik dalam arus mengal:lmi degradasi yang parah. Endapan ter-
jadi di sebelah hilir bagian lurus arus yang mengalami degradasi, yang
mengakibatkan berkurangnya ruas saluran dan kemungkinan terjadinya
bersilangnya arus. Foto 2,3, dan 4 melukiskan kesulitan yang disebab-
kan oleh akibat degradasi, pengerukan tebing, sampah dan aggradasi.

2.5.1.3 Arus Berbelok-Belok


Saluran berbelok-belok terdiri dari pergantian bengkokan bentuk-S; ini Foto 3-Sampah yang menyertai degradasi.
merupakan definisi statik. Dalam arus alluvial, pembentukan dan peng-
rusakan bengkokan menghasilkan baik pergerakan saluran lateral mau-
pun longitudinal; ini merupakan kondisi dinamik yang harus dikenali da-
lam perencanaan dan lokasi jalan raya.

Foto 4(a)-Jembatan sedang dibangun' 1934.

Bengkokan terbentuk oleh proses erosi dan pengirisan tebing dan en-
dapan beban dasar di daerah bukan dalam arus utama. Titik tumpukan
bahan endapan terbentuk di sebelah hilir bengkokan, menyempitkan beng-
Foto 2-Arus yang mengalami degradasi. kokan dan memungkinkan erosi lebih lanjut. Ini termasuk pergeseran la-
teral dan longitudinal bengkokan dalam arus berbelok-belok.
T
300 Pedoman Drainose Jolan RaYu Anulisi,t Hidrolik untuk l'enempalun dun Perencanaan 301

Karena perbedaan dalam tingkat erosi bahan tebing, lingkar belokan


bergerak dengan laju yang berbeda, kadang-kadang membentuk gelem-
bung yang pada keadaan puncak terpotong dan meninggalkan danau ox-
bow (bentuk-U). Setelah terpotong, kemiringan yang lebih terjal akan me- .*o*r'$li
nyesuaikan sendiri baik di hilir maupun di hulu dan bengkokan baru da-
pat terbentuk. Laju gerakan bengkokan dari belokan yang terdahulu da-
pat diperkirakan dengan mempelajari seri foto udara atau pengukuran
lapangan yang diambil dalam periode beberapa tahun. Hal ini sering meng-
ungkapkan gerakan lateral dan gerakan hilir dari mana laju gerakan ter-
dahulu dapat dihitung dan gerakan yang akan datang dapat diperkirakan.
Tebing cekung dari bengkokan, atau tebing dengan jari-jari lebih pan-
jang, memberikan kerusakan yang paling besar pada sarana jalan raya
karena serangan arus pada tebing tersebut. Arus biasanya paling dalam
di tebing tersebut, kecepatannya lebih tinggi dan permukaan air meng-
alami superelevasi. Namun, pada kebanyakan tempat, pengerukan dan Foto S(a)-Lokasi jalan raya yang diusulkan pada bengkokan sungai'
sapuan tebing yang lebih diperhatikan daripada superelevasi permukaan
dalam bengkokan.
Perencanaan persimpangan pada bengkokan rumit, karena sulit untuk
memperkirakan distribusi aliran banjir. Arah aliran sulit diperkirakan
dan dapat cepat berubah menurut tingkat banjir; mungkin ada pertukar-
an aliran antara daerah banjir dan saluran; dalam beberapa peristiwa,
hampir semua aliran berada dalam daerah banjir (foto 5(a) dan 5(b)); lo-
kasi bangunan di atas tebing dapat mudah terputus; dan kalau sistem beng-
kokan bergerak, timbunan pengisi dan penopang jembatan akan diserang
kalau bengkokan bergerak ke hilir.

beng'
Foto 5(b)-Distribusi aliran yang terukur pada tiga keadaan banjir di atas
kokan sungai (ruas diambil memanjang pembatas jalan yang diusulkan)'

2.5.2 Formasi Pulau, Delta dan Fan Alluvial


Pulau dapat terbentuk sebagai akibat pembentukan geologi terisolasi
yang menahan sapuan dan erosi dengan arus yang membentuk saluran
paaa teaua sisi pembentukan, atau dari erosi dan endapan oleh arus. Pulau
dibentuk oleh bahan-bahan alluvial yang relatif besar dan bahan yang
Foto 4(b)-Jembatan di atas sctelah terjadi endapan dari kanalisasi di bagian hu- membentuk pulau tetap melalui proses erosi dan depresi. Akibatnya, pu-
lu, 1970. lau dapat menggeser ke hulu, melintang atau ke hilir, tergantung pada
,?
302 Pedoman Droinase .lolun Raya .'lnrlt.ri,r llidrolik unluk l\'ncmpolun dun Peren<'unuon 303

konclisi aliran dan jumlah ukuran sedimen yang dipindahkan oleh arus. lume material yang diendapkan besar dalam setiap banjir. Untuk menja-
Pulau mungkin stabil dan dengan menilai ujung pohon dan tanaman ga saluran yang bersih di bawah jembatan, bahan harus dikeruk setiap
lain, yang telah ada beberapa dekade sebelumnya. Namun pulau-pulau habis banjir tetapi tidak ada kepastian bahwa arus akan menggunakan
tersebut telah dikenal tenggelam dalam suatu banjir. Penggunaan ruas saluran yang dikeruk tersebut. Foto 6(a), (b), dan (c) melukiskan masa-
timbunan jalan pada pulau alluvial antara jembatan di atas saluran-saluran lah yang terus-menerus dengan endapan pada suatu jembatan di atas "sa-
yang terpisah mungkin merupakan alternatif yani Uait kalau risiko kehi-
luran" dalam suatu fan alluvial. Jumlah besar volume bahan yang telah
langan timbunan dievaluasi dan biaya pekerjaan perlindungan yang di- digali sejak jembatan asli dibangun untuk menjaga agar saluran di ba-
perlukan untuk pulau dan timbunan dipertimbangkan. wah jembatan tetap terbuka. Kalau arus dapat menyebabkan pemindahan
Pulau-pulau alluvial dibentuk oleh arus karena kondisi aliran dan pe- bahan beban dasar jauh keluar tempat persimpangan sebelum diendap-
mindahan sedimen terhadap sisi pulau. Usaha untuk mengubah kondisi kan, penggalian perbaikan dapat sedikit dikurangi. Upaya yang telah di-
aliran dengan menghilangkan pulau kemungkinan akan gagal dalam jang- gunakan untuk menaikkan kapasitas pemindahan sedimen umumnya ter-
ka panjang, kalau kondisi yang menyebabkan arus membentuk pulau ma- diri dari upaya untuk mengumpulkan aliran ke saluran yang digali anta-
sih ada. Tempat yang dipilih dengan perumpamaan bahwa jalan air da- ra selokan yang dibangun oleh bahan penggalian.
pat diperbaiki dengan menghilangkan pulau harus dipelajari dengan cer-
mat untuk menentukan apakah pulau akan terbentuk kembali dalam ke-
dudukan yang sama atau di tempat yang tidak menguntungkan.
Pembentukan delta dan fans alluvial dibentuk oleh arus dengan cara
yang hampir sama. Pembentukan delta terjadi di mana arus memindah-
kan sedimen ke badan air dan kecepatan dan turbulensinya kecil untuk
dapat tetap memindahkan bahan, membentuk delta dari sedimen yang
diendapkan. Karena delta terbentuk maju ke arah badan air, saluran men-
jadi bertambah panjang dan kemiringan berkurang. Karena berkurang-
nya kemiringan , bahan diendapkan di hulu delta, dan saluran selanjut-
nya menjadi lebih panjang, dan kemiringannya menjadi berkurang. Ka-
rena prosesnya terus-menerus, arus membentuk daerah banjir pada saat
bekerja melintasi delta.
Tanggul pengarah alluvial hanya terjadi di mana ada perubahan gra-
dien dari terjal ke datar. Bahan beban dasar lebih kasar diendapkan ka-
rena berkurangnya secara mendadak kemiringan dan kecepatan. Suatu
kerucut atau fan terbentuk karena bahan terjun dengan kemiringan ter-
jal yang menghadap daerah banjir. Fan alluvial dan delta ditandai oleh Foto 6(a)-Jembatan Sungai White, 1929.
ukuran saluran yang tidak stabil dan gerakan melintang yang cepat, ti-
dak dapat diperkirakan. Bekas saluran dalam fans alluvial sesudah alir-
an banjir tidak memberikan jaminan bahwa arus akan menggunakan sa-
2.5.3 Aggradasi dan Degradasi
luran tersebut dalam banjir berikutnya.
Suatu aksi yang serupa dengan pembentukan delta berkembang di per- Banyak arus berada dalam keadaan kesetimbangan praktis di sepan-
cabangan yang terjal dengan arus utama. Beban sedimen dari saluran terjal jang bagian lurus dan untuk maksud-maksud rekayasa dapat dianggap
diendapkan dalam saluran utama, membentuk arus dan memaksa per- stabil. Namun, keadaan kesetimbangan praktis tidak menghindari
ubahan dalam thalweg arus utama. Dalam beberapa hal, cabang sungai perubahan-perubahan menyolok menurut waktu. Banyak arus yang lain
memaksa arus utama membuat perubahan drastis selama banjir pengen- mengalami aggradasi dan degradasi aktif dan kesetimbangan arus yang
dapan dalam saluran utama. relatif stabil dapat diatasi oleh upaya manusia untuk memperbaiki kon-
Fans alluvial harus dihindarkan dalam pemilihan tempat, kalau dalam disi aliran atau untuk mengembangkan sumber daj'a air untuk penggu-
praktek bisa, karena sifat saluran utama yang sukar diperkirakan dan vo- naan yangi bermanfaat.
r'-
F

3M Pedonrun Druinose Julun RuYa


Anulisis llidrclik untuk l'enempulun dun l'erenconoon 305

ngunan ini biasanya kecil dan dapat dilokalisasi.


Aggradasi terjadi kalau kapasitas pemindahan sedimen dari arus me-
ngecil, seperti dalam bagian lurus yang lebih datar dari suatu saluran ter-
iat, di sebelah atas waduk atau badan air seperti dijelaskan dalam Seksi
2.5.3, dan di sebelah hilir waduk kalau aliran tidak cukup untuk memin-
dahkan sedimen yang disalurkan oleh cabang sebelah hilir waduk. Da-
lam keadaan demikian, jumlah dan laju degradasi sangat sulit untuk
diramalkan.
Stabilitas arus sering dapat ditentukan dengan membandingkan penam-
pang melintang arus pada rencana lama dengan kondisi sekarang dan de-
ngan *"ng.rji fotografi udara untuk mengungkapkan pengerukan tebing
clan penimbunan saluran. Penarnpilan saluran juga dapat menunjukkan
Foto 6(b)-Jembatan Sungai lYhite, 1959.
kondisi yang tidak stabil. Adanya air terjun kecil, penurunan permukaan
air dan pengerukan tebing merupakan tanda-tanda degradasi. Pengeboran
kadang-kadang dapat mengungkapkan sejarah kedalaman sapuan dan en-
dapan oleh ukuran dan tingkat bahan; tidak adanya butir halus dalam
Uahan merupakan tanda sapuan. Pengeboran juga dapat rnengungkap-
kan strata bahan lebih kasar yang akan mernbatasi kelanjutan degradasi.
Mungkin tidak praktis untuk menghindari arus yang mengalami aggra-
dasi dan degradasi dalam perencanaan dan lokasi, tetapi risiko kerusak-
an jembatan dari pengerukan tebing dan penggalian di bawah kaki dan
penyangga arus degradasi dan risiko banjir jalan raya karena berkurang-
nya jalan air jembatan pada arus aggradasi harus penuh dipertimbang-
kan pada waktu mengevaluasi tempat alternatif.
Foto 6(c)-Jembrtan Sungai White, 1971.

2.6 Percabangan
Degradasi dan aggradasi dapat disebabkan oleh perubahan- perubahan Hidrologi, hidrolik dan geomorfologi percabangan arus sangat kom-
dalam kendali arus, seperti bendungan; perubahan- perubahan beban se- pleks. Hidrologi sangat kompleks karena kemungkinan puncak besar se-
dimen; perubahan- perubahan hidrologi; dan perubahan-perubahan da- kaligus pada dua arus harus dipertimbangkan. Kemungkinan ini biasa-
lam karakteristik arus, seperti perubahan dari arus berbelok ke arus ber- nya kecil relatif terhadap kemungkinan terjadinya arus besar pada satu
silang. Degradasi terjadi kalau kapasitas pemindahan sedimen arus naik arus. Namun, ada kemungkinan tinggi relatif terjadinya banjir bersamaan
atau catu sedimen turun. Proyek kanalisasi yang menaikkan gradien arus, pada dua arus kecil di daerah yang dapat terkena banjir es mencair atau
kecepatan dan laju aliran, dan perkembangan daerah aliran sungai yang badai hujan yang menyebar luas. Tingkat banjir arus kecil di atas perca-
menaikkan laju dan volume aliran puncak, menaikkan kapasitas arus un- bangan dengan arus besar biasanya tergantung pada tingkat yang bersa-
tuk memindahkan sedimen dan mengakibatkan degradasi. Pengumpul air maan dari arus yang besar. Sebagai tarnbahan, tingkat ekstrim bersang-
dapat merupakan perangkap beban sedimen alami dari arus dan aliran kutan pada arus kecil dapat disebabkan oleh banjir pada arus besar saja.
bebas sedimen yang dikeluarkan dari waduk akan menyapu dasar arus Hidrolik percabangan diperumit oleh distribusi aliran, gradien hidro-
dan tebing dan memperoleh beban sedimen baru. Dalam beberapa hal, lik, dan kecepatan aliran yang tergantung pada dan berubah dengan ting-
gejala ini terjadi pada lokasi jembatan dan gorong-gorong di mana air
kat relatif dan laju aliran dua arus. Dalam Gambar 2, arus lebih kecil
balik atau beda tinggi air terjadi di sebelah hulu bangunan. Namun, ka- akan mengalami gradien hidrolik jauh lebih terjal dan kecepatan lebih
rena waktu yang relatif singkat dan jumlah terbatas pengumpulan air di tinggi dalam banjir ekstrim kalau arus lebih besar tidak berada pada ting-
jembatan dan gorong-gorong, endapan di atas dan sapuan di hilir ba-
kat banjir. Gambar 3 melukiskan lokasi di mana jembatan di atas arus
106 l'edomun l)ruinu.se Julun RuYu
Anulisis I tidrolik unlttk l'.'n(nrpu!un ttun l'eren<'unuun 307

lebih kecil akan menyalurkan aliran lewat tebing kalau arus lebih bcsar
berada dalam tingkat banjir.
Stabilitas lokasi percabangan trus sering goyang sedikit, karena endap-
an oleh kedua arus. Endapan yang terbentuk lebih menyerupai delta, yang
mengakibatkan saluran berubah lokasi dan percabangan berpindah. Tem-
pat persimpangan arus baik dekat dengan hulu maupun hilir percabangan
dirumitkan oleh kenyataan bahwa distribusi kecepatan dan arah dan dis-
tribusi aliran berubah menurut tingkat dan laju aliran dalam dua arus.
Karena itu, lokasi tembok pencegah dan orientasinya sulit, dan apabila
dirancang dengan baik untuk kondisi yang satu, mungkin menjadi tidak
benar untuk kejadian lain yang mungkin sama.

JALAN RAYA DENGAN


JEMBATAN DI ATAS
ANAK SUNGAI

PEMBUKAAN
JEMBATAN

TINGKAT BANJIR
TINGKAT NORMAL

41t\ ri
RENCANA PAOA ALIHAN
JEMBATAN TINGKAT DI ALIRAN UTAMA
BANJIR DI ANAK UTAMA
JEMBATAN
SUNGAI
TINGKAT BANJIR ALIBAN DAN TJ PENAMPANG
PADA ALIHAN BESAF KECEPATAN TINGGI

Gambar 3-Aliran banjir lewat jembatan di atas arus cabang dalam daerah banjir.
JEMBATAN TINGKAT
BANJIB DI ANAK
LEBENGSEDIKIT JEMBATAN
TINGKAT ALIRAN DAN KECEPATAN
aaNJtR eesan AGAK LAMBAT

BAGIAN S-S

Gambar 2-Profil permukaan air dalam arus percabangan.

2.7 Daerah Pasang


Persimpangan air pasang dapat berubah tingkat airnya dari pasang
astronomis biasa, desakan badai dari angin dan perubahan tekanan ba^
rometris yang cepat, osilasi resonansi atau air pasang danau (seiche) di
Foto 7-Kerusakan jembatan kereta api karena perubahan arah aliran ke hilir
pelabuhan dan gelombang masukan, seismik atau tsunamis, dan dalam
(sebagian besar aliran banjir adatah dari cabang dan bukan dari arus utama).
peristiwa kuala, aliran banjir dari arus.
30tl Perlontutt I)rainu';t' .lulun Ruyu AnolisisltulntlikutttukltenunDulandunl'erent'unuun309

Masukan air pasang dan paya garam yang bersangkutan sangat ber- tlan mengurangi kapasitas aliran sistem tanggul. Pada saat aggradasi ber-
harga untuk produktivitas biologis dan keuntungan rekreasi. Pemilihan langsung, sistem tanggul harus dinaikkan atau diperkuat atau sungai akan
tempat persimpangan untuk masukan air pasang tanpa aliran air jernih kcluar dari sistem tanggul dan kembali ke dataran banjir aslinya. Kalau
akan tergantung pada persyaratan pelayaran, kondisi pondasi, ekonomi, sungai dalam kondisi lebih tinggi daripada tempat lain (perched condi-
dan pertimbangan lingkungan. Tempat yang akan menghambat aliran atau tion) keluar dari sistem tanggul, hal ini tidak mungkin untuk mengum-
mengubah catu air garam ke daratan persimpangan mungkin tidak dapat juga mempengaruhi tingkat banjir
Jrulkannya di antara tanggul. Aggradasi
diterima karena alasan lingkungan (4). dan stabilitas pada arus cabang.
Pengaruh dari sedikit hambatan masukan air pasang adalah pada ke- Tanggul pengelak, tembok laut dan bangunan lain serupa dapat meng-
naikan kecepatan dan kecenderungan terjadinya sapuan, waktu tunda an- akibatkan sapuan dengan secara lokal menaikkan kapasitas pemindahan
tara tingkat air pasang sebelah dalam dan sebelah luar, perubahan ka- sedimen arus. Pembangunan dan tata guna tanah pada daerah banjir da-
rakteristik air payau, dan kemungkinan berkurangnya tinggi gelombang pat mengakibatkan sapuan, menaikkan tingkat banjir dan mengubah dis-
sebelah dalam dan lamanya pasang. Analisis yang teliti persimpangan air
tribusi aliran.
pasang mungkin dapat dijamin dalam penggunaan model matematis atau
Pengaruh persimpangan arus jalan raya pada tingkat memadai dari sis-
model fisika dan analisis oleh pakar dalam hidrolik air pasang.
tem tanggul yang ada dan pada pembangunan yang ada di daerah banjir
Persimpangan di kuala dengan aliran masuk air jernih memerlukan per- sama pentingnya dengan pengaruh ciri-ciri ini yang mungkin ada pada
timbangan kemungkinan banjir pada arus yang serempak dengan badai lokasi, rancangan dan keterpaduan jalan raya yang telah selesai. Dalam
pasang, pasang tinggi, surut, dan aliran masuk serta aliran keluar pasang memilih lokasi persimpangan, harus dipertimbangkan perlunya melindungi
maksimum. Hidrolik pada kuala lebih jauh dipersulit oleh pengaruh ga- dan melestarikan ciri-ciri daerah banjir ini.
ram pada arus dan sedimen. Air segar dan air asin dapat mengalir ber-
lawanan arah. Benda padat yang terlarut terbawa dalam air segar cende- 2.9 Penggantian, Perbaikan dan Rehabilitasi
rung menggumpal dan mengendap pada saat bertemu dengan air asin, dan
Keputusan untuk merehabilitasi, memperbaiki atau mengganti jembatan
beban dasar yang dibawa oleh arus diendapkan pada saat bertemu de-
sering dilakukan dalam tahap perencanaan dan lokasi perkembangan pro-
ngan arus yang mengalir pada arah yang berlawanan.
yek jalan raya. Jembatan diganti karena konstruksi yang tidak memadai
Persimpangan dengan kuala memerlukan pertimbangan faktor yang da-
pat diterapkan ke masukan air pasang, pengaruh air balik banjir arus, atau rusak, kerusakan konstruksi akibat benturan, pembatasan dan geo-
perubahan kecepatan arus, arah dan salinitas, dan kenyataan bahwa sa- metri yang tidak memadai, kerusakan banjir, pembersihan yang tidak me-
puan dapat menjadi lebih keras apabila bertemu dengan arus berlawanan. madai untuk pelayaran, rencana untuk proyek sumber air atau untuk ala-
san lain. Jembatan lain direhabilitasi atau diperbaiki untuk memperbaiki
Studi hidrolik dan lingkungan yang lebih terperinci dari tempat persim-
pangan kuala mungkin diperlukan dan memerlukan penggunaan model kerusakan, kekurangan atau geometri yang tidak memadai.
dasar yang bergerak dan pakar dalam hidrolik air pasang.
Hal yang cukup memadai secara hidrolis dari persimpangan yang ada
harus dikaji secara cermat sebelum keputusan untuk menggantikan jem-
2.8 Tanggul Daerah Banjir dan Penggerogosan batan secara keseluruhan, diperluas atau rehabilitasi yang penting saja.
Tujuan pengujian adalah untuk menentukan apakah persimpangan yang
Sistem tanggul sepanjang arus dapat menyederhanakan atau bahkan ada akan memberikan hasil yang memadai pada persyaratan layanan lalu-
memperumit hidrolik persimpangan. Sistem yang dirancang, dibangun dan lintas yang berubah, untuk reevaluasi bahaya dan risiko banjir, dan un-
dijaga untuk meniadakan banjir dari kejadian yang jarang terjadi dapat tuk pengujian-ulang hidrologi dan hidrolik. Pengalaman banjir pada per-
sangat memperkecil masalah yang berkaitan dengan distribusi dan arah simpangan yangada amat penting dalam menganalisis memadai tidak-
aliran. Sistem tanggul yang tidak semestinya dipelihara atau sistem yang nya hidrolik persimpangan arus. Penampilan persimpangan yang ada se-
dirancang untuk meringankan banjir dari kejadian kecil akan memper- lama banjir merupakan masukan yang baik untuk menganalisis dan ini
sulit perkiraan tingkat dan arah aliran banjir karena hal ini akan berubah merupakan salah satu informasi yang biasanya tidak tersedia pada per-
menurut lokasi dan besarnya limpahan atau tanggul selama banjir besar. simpangan baru. Namun, banyak jembatan yang masih tetap berfungsi
Tanggul dapat mengakibatkan ketidakstabilan arus. Sistem tanggul yang beberapa tahun dan tidak mengalami banjir besar.
panjang dapat mengakibatkan aggradasi yang menaikkan tingkat banjir Kondisi pada kebanyakan persimpangan akan relatif sama seperti apa-
-'T
310 Pedoman Druinase Jalan RaYu ' Antlt.tll llhlntlik untuk l'.'n(mpulon dun l'ercncuriuon lll
bila persimpangan aslinya dibangun, tetapi baik hidrolik maupun hidro- luk perencanaan pcrsintpangan yang akan memenuhi persyaratan tem-
logi kebanyakan arus telah berubah. Masalah yang dialami pada persim- pat. Individu yang akan ditugasi survei drainase lapangan harus memi-
pangan mungkin telah berubah karena terjadinya banjir jarang daripada liki pengetahuan umum tentang perencanaan dan mengkoordinasikan ko-
hidrolik yang tidak memadai dari persimpangan yang ada, tetapi kenya- lcksi data dengan insinyur hidrolik. Jumlah data survei yang dikumpul-
taan bahwa suatu persimpangan arus telah berfungsi baik selama periode kan dan perincian data harus seimbang dengan kerumitan hidrolik, ma-
waktu panjang tidak perlu khawatir tentang tingkat memadai hidrolik- salah stabilisasi arus, pentingnya dan biaya bangunan, dan risiko kerusak-
nya. Anehnya adalah bahwa 2 sampai I jembatan tua 20 tahun tidak per- an jalan raya dan yang mengakibatkan kerusakan pada harta benda dan
nah mengalami 2-persen perubahan banjir dan lebih dari 4 sampai I yang nilai-nilai lain.
l-persen perubahan banjir tidak terjadi selama adanya jembatan. Per-
ubahan hidrologi mungkin disebabkan oleh pengendalian banjir oleh wa- 3.1 Ciri-Ciri Topografi
duk, kanalisasi atau tanggul banjir, perkembangan dalam daerah aliran
sungai yang menaikkan limpasan dan aliran puncak, perubahan dalam Data survei yang dikumpulkan memberikan informasi yang cukup un-
praktek tata guna tanah, dan oleh sebab-sebab lain. Hidrolik arus mung- tuk insinyur-insinyur lokasi, konstruksi dan hidrolik untuk memilih lo-
kin telah berubah oleh kanalisasi, tanggul banjir, perkembangan dalam kasi persimpangan, membuat tata letak percobaan, dan untuk melaku-
daerah banjir, tata guna tanah dalam daerah banjir, perubahan dalam kan pengkajian pondasi dan hidrolik. Semua ciri-ciri fisika dan budaya
yang menyolok dan di kawasan tempat persimpangan harus dicari, ter-
rezim arus, dan sebab-sebab lain.
Stabilitas arus itu sendiri dapat berubah menurut waktu dari kasus- utama ciri-ciri yang mempunyai pengaruh merugikan. Ciri-ciri seperti
penghunian, tempat-tempat komersial dan industri, tanah garapan, ta-
kasus alami atau pengaruh tangan manusia. Arus yang relatif telah sta-
bil pada saat jembatan dibangun mungkin menjadi sangat tidak stabil pada nah basah, jalan, jalan kereta api, utilitas, sumur dan sarana lain dapat
saat jembatan perlu direhabilitasi atau dibangun kembali. Aggradasi, de-
mempengaruhi perencanaan dan pemilihan lokasinya dan elevasi harus
gradasi atau ketidakstabilan melintang harus dipertimbangkan pada waktu diketahui oleh survei.
keputusan dibuat untuk rehabilitasi atau membangun kembali suatu Luasnya cakupan survei yang diperlukan untuk perencanaan hidrolik
jembatan. persimpangan jalan raya arus ada kaitannya dengan topografi dan kemi-
Metode yang digunakan untuk menganalisis hidrolik dan hidrologi pa-
ringan arus. Air balik di atas jembatan dapat meluas sampai jauh di hulu
pada arus dengan kemiringan relatif rata dan ciri-ciri yang mungkin di-
da lokasi jembatan telah diperbaiki selama beberapa tahun terakhir dan
pengaruhi oleh air balik harus dicari dan dikenali.
kalau analisis untuk perencanaan persimpangan asli harus dikaji kalau
pembangunan kembali atau penggantian harus dilakukan. Sebagai tam-
bahan, risiko suatu kesalahan harus dipertimbangkan kembali, termasuk 3.2 Tata Guna Tanah dan Budaya
pertimbangan volume lalu-lintas yang naik, perubahan persyaratan layan- Tata guna tanah sekarang dan masa lalu dan budaya di kawasan arus
an lalu-lintas, biaya pembangunan jalan raya dan pemeliharaan yang me- mempengaruhi baik hidrolik arus maupun perencanaan persimpangan ja-
ningkat, dan santunan untuk kerusakan pemilikan yang dapat diakibat- lan raya arus. Distribusi, kecepatan arus dan hubungan tingkat debit di-
kan oleh persimpangan jalan raya. pengaruhi oleh perkembangan dan tata guna tanah. Potensial untuk sam-
Aspek perencanaan untuk pembalikan dan persimpangan sementara di- pah terapung, seperti rongsokan, sampah rumah, potongan- potongan dari
bahas di Seksi 10, Pertimbangan Pembangunan yang Berkaitan dengan operasi perkayuan, sangat banyak tergantung pada tata guna tanah di dae-
Hidrolik. rah aliran sungai dan perkembangan di daerah banjir.
Salah satu tujuan dalam pemilihan lokasi dan perencanaan persim-
3.0 SURVEI pangan arus jalan raya adalah, sedapat mungkin menghindari kerusakan
pemilikan pribadi dari banjir yang disebabkan jalan raya. Praktek peng-
Untuk tujuan seksi ini, informasi tempat, dari sumber mana saja, se- hindaran umumnya dapat dievaluasi atas dasar kemungkinan jalan raya
cara luas digolongkan pada data survei. Sumber data termasuk survei uda- yang dapat mengakibatkan kerusakan banjir tambahan, biaya ekonomi
ra dan survei lapangan, wawancara, sumber daya air, badan-badan ikan dari kemungkinan kerusakan, dan biaya untuk menghindari dan,/atau me-
dan satwa liar, dan perencanaan, surat kabar; dan pengkajian delineasi ringankan kerusakan. Karena biaya untuk menghindari semua kerusakan
bahaya banjir. Informasi survei yang lengkap dan akurat diperlukan un- yang diakibatkan jalan raya mungkin tidak cocok dengan harga pemi-
312 Pedomon Droinuse .lolon Rayo Y .'lttuli.vi.r tlitlntlik un!uk l\'nentputun dan lterencunaan ll3
likan yang ada, karena itu perlu untuk mendapatkan informasi tentang pcrubahan dalam hidrologi arus. Kerusakan rekaman yang diambil dari
penggunaan tanah, seperti perkembangan tanaman, taman, dan rekrea- bcrhagai sumber mungkin disebabkan oleh tidak memadainya ketelitian
si, dan elevasi, kegunaan dan nilai bangunan yang mungkin dipengaruhi. standar salah satu sumber. Perubahan-perubahan dalam hidrologi arus
rncrupakan hasil perubahan tata guna tanah atau urbanisasi dalam pro-
3.3 Data Hidrologi yck daerah aliran sungai, kanalisasi, tanggul banjir atau bendungan. Plot
Data yang diperlukan untuk analisis hidrologi sebagian besar tergan- kronologis puncak banjir maksimum tahunan dapat mengungkapkan ke-
tung pada metode yang digunakan untuk memperkirakan aliran banjir. ccnderungan dalam hidrologi arus yang tidak dapat dideteksi dengan ca-
Informasi tentang aliran banjir, karakteristik kolam drainase, air tinggi ra lain. Rekaman yang memberikan bukti perubahan dalam hidrologi arus
selama banjir yang lewat, sejarah banjir pada bangunan yang ada, geo- dikatakan kurang stasioner. Stasionaritas harus ada dalam data yang di
metri saluran, dan resapan (presipitasi), merupakan data hidrologi yang gunakan untuk analisis hidrologi dan kondisi harus wajar mewakili kon-
umumnya digunakan. Pembahasan yang lebih terperinci dan lengkap ten- disi daerah aliran sungai yang ada atau yang sekarang.
tang data yang diperlukan untuk analisis hidrologi ada di dalam Volume Periode waktu yang cukup lama biasanya terjadi antara konsep pro-
II, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Pedoman Hidrologi,, (5). yek dan pembangunan jalan raya. Selama periode ini, informasi penting
dapat dikumpulkan kalau terjadi banjir. Korelasi tingkat pada sisi jem-
3.3.1 Data Banjir batan dengan stasiun pengukur arus sebelah hulu atau hilir dapat mem-
bantu verifikasi hubungan tingkat debit dengan memberikan satu titik yang
Data aliran banjir dan rekaman aliran arus tersedia untuk berbagai lo- diketahui pada kurva yang kalau tidak didasarkan seluruhnya pada per
kasi di Amerika Serikat. Data yang dikumpulkan oleh U.S. Geological hitungan. Kalau tidak ada stasiun pengukur pada arus, data tingkat dan
Survey dan badan lain diterbitkan secara periodik dalam rekaman air per- debit harus dikumpulkan untuk membantu baik untuk analisis hidrologi
mukaan yang tersedia pada kantor lokal dari Geological Survey Data dan maupun hidrolik. Hal ini memerlukan persiapan yang luas sehingga sum-
juga dapat diperoleh dari sumber lain seperti universitas, badan lokal dan
ber daya dapat segera dimobilisasi kalau terjadi banjir. Suatu persetujuan
Negara Bagian. File pemeliharaan jalan dan jalan Negara Bagian sering dengan U.S. Geological Survey atau badan yang mempunyai kualifikasi
berisi i4formasi berharga tentang tingkat banjir. Berita surat kabar dan serupa, untuk mengumpulkan data banjir pada sisi jembatan kadang-
majalah mengenai banjir dapat berisi informasi dari mana tingkat dan kadang dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mem-
profil permukaan air dapat direkonstruksi. Tanda banjir dan ungkapan perbaiki rancangan.
positif lain tentang kejadian banjir luar biasa merupakan data yang ber-
harga, terutama di mana tidak tersedia rekaman stasiun pengukuran atau 3.3.2 Karakteristik Kolam (Cekungan)
rekaman terlalu singkat. Geological survey membuat laporan file terbu-
ka yang mendokumenkan kejadian banjir luar biasa di berbagai tempat. Pengkajian frekuensi banjir regional digunakan untuk analisis frekuensi
Laporan bahaya banjir yang dikumpulkan untuk Badan pengelolaan Da- pada arus di mana tidak ada rekaman pengukuran arus tersedia dan un-
rurat (Emergency Management Agency) berisi informasi tentang banjir tuk melengkapi dan melampiri pengkajian arus yang terukur. Analisis re-
yang mempunyai perubahan I persen dan perubahan0,2persen dari ke- gional yang umum digunakan dibuat dengan teknik regresi yang diguna-
jadian di suatu periode satu tahun. kan untuk menentukan karakteristik cekungan yang sangat mempengaruhi
Geological Survey telah menetapkan suatu pelayanan, pertukaran Data debit puncak. Model regressi mempunyai bentuk
Air Nasional (National Woter Data Exchange (NAWDEX)), untuk mem-
.Nn+l (l)
berikan bantuan dalam mengidentifikasikan, memilih lokasi dan menca- Qn:aAbBcCd
ri data air yang tersedia lewat jaringan nasional pusat-pusat bantuan lo-
di mana Q, adalah debit banjir yang mempunyai interval kejadian n-
kal. Pusat-pusat ini memberikan akses dengan terminal komputer pada
tahun; A, B, C dan N adalah karakteristik cekungan; a adalah konstanta
informasi tentang tersedianya data aliran arus, tingkat air tanah, debit
regressi, dan b, c, d dan n adalah eksponen yang ditentukan oleh analisis
sedimen dan mutu air permukaan dan air tanah dari stasiun yang bekerja
regressi.
lebih dari 300 badan. Informasi mengenai NAwDEx dapat diperoleh dari
Karakteristik cekungan yang digunakan dalam model regressi umum-
kantor-kantor lokal dari Geological Survey.
nya termasuk luas, kemiringan saluran utama, panjang arus, penyimpanan
Semua rekaman harus dikaji tentang ketidakcocokan, dan hal penting
permukaan, geologi, indeks resapan tanah, bentuk cekungan, rapat arus,
t:

314 l'ecloman l)ruinuse Julan Ruyu ? ,'lrtult,st.s ltidrotik unluk Itenempolun dun Iterencunuun 315

elevasi cekungan, penutup, kemiringan cekungan, tata guna tanah, darr


orientasi cekungan. Karakteristik cekungan dikaitkan dengan karaktcris- si yang cligunakan untuk pengkajian frekuensi banjir harus digunakan da-
tik banjir dan perhitungan iterasi dilakukan dengan karakteristik ber- lam pengukuran karakteristik ini untuk digunakan dalam analisis hidro-
makna terkecil yang dihilangkan pada'tiap iterasi berikutnya sampai ha- logi.
nya karakteristik yang paling makna saja yang tersisa. Kebanyakan data Karakteristik geologi, daerah fisiografik, geologi lapisan di bawahnya,
yang diperlukan dalam persamaan yang dihasilkan dapat diperoleh dari dan indeks peresapan (infiltrasi) tanah digunakan sebagai ukuran perban-
peta-peta tanah, peta-peta topografi, dan fotografi udara (aerial). dingan limpasan peresapan (infiltrasi) untuk daerah aliran sungai terse-
Luas drainase yang masuk merupakan karakteristik cekungan yang pa- but. Indeks peresapan tanah biasanya diambil dari data Jawatan Konser-
ling makna dalam semua prosedur perencanaan banjir. Luas ini biasanya vasi Tanah (Soil Conservation Service), Departemen Pertanian Amerika
dapat ditentukan dari peta topografi, dengan fotogrametri, atau dengan Serikat. Data tentang daerah fisiografik dan geologi bisa didapatkan dari
menggunakan gabungan dari cara-cara tersebut. Dalam beberapa hal, sumber-sumber yang diterangkan dalam laporan frekuensi banjir atau dari
mungkin perlu untuk melampirkan informasi dari peta-peta dengan in- laporan itu sendiri.
formasi survei lapangan. Luas yang tidak masuk, seperti yang masuk ke
lobang lenyap atau danau paya, harus ditentukan. 3.3.3 Peresapan (Presipitasi)
Tergantung pada metode atau metode-metode analisis yang harus di- Peresapan (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hujan es atau salju
gunakan, dan makna dari luas, daerah penyimpanan permukaan di da- basah merupakan sumber utama limpasan. Namun ada sejumlah kesulit-
lam cekungan drainase mungkin merupakan karakteristik cekungan yang an dalam mengkorelasikan interval kejadian curah hujan dan interval ke-
bermakna. Luas dalam kolam, danau alami, rawa dan paya mungkin ti- jadian limpasan, setidak-tidaknya kenyataan bahwa kurva frekuensi cu-
dak bebas dari beberapa karakteristik cekungan lain seperti elevasi, ben- rah hujan tidak didasarkan pada kejadian tunggal tetapi pada suatu cam-
tuk cekungan, dan kemiringan saluran, dan pengaruhnya pada banjir puran kejadian curah hujan. Juga, curah hujan dihitung pada suatu ti-
mungkin dapat ditentukan baik menurut luas penyimpanan atau menu- tik, dan jarang, kalaupun terjadi, hal ini dapat dimisalkan bahwa keja-
rut salah satu karakteristik cekungan lain. dian badai akan tersebar sama rata di seluruh cekungan, baik dalam vo-
Dalam hal waduk, maksud operasional dari pengumpulan, dan badan lume maupun intensitasnya. Kondisi sebelumnya seperti kelembapan ta-
yang bertanggungjawab pada operasi waduk harus ditentukan. Waduk nah, mempunyai pengaruh besar pada jumlah curah hujan yang melim-
yang bekerja untuk maksud konservasi, seperti catu air, pengairan dan pas, sehingga membuat korelasi frekuensi curah hujan dan frekuensi lim-
pembangkit tenaga air, dapat mempengaruhi aliran banjir dengan me- pasan semakin tak mungktn.
ngurangi puncak. Waduk pengendali banjir dan waduk serba guna yang Di beberapa daerah geografi, puncak banjir dari pencairan salju me-
memasukkan penyimpanan kendali banjir mengurangi baik aliran pun- lampaui puncak banjir curah hujan; karena itu, suatu pengukuran curah
cak maupun volume banjir di sebelah hilir waduk, dan menaikkan waktu salju mungkin merupakan faktor penting dalam prosedur perkiraan ban-
aliran tinggi di sebelah hilir. jir. Badan seperti Jawatan Pelestarian Tanah (Soil Conservation Servi-
Tata guna tanah, penutup tanah, dan luas yang diramalkan biasanya ce), Biro Reklamasi (Bureau of Reclamation), dan Jawatan Iklim Nasio-
dapat ditentukan dari peta dan fotografi. Apabila penggunaan tanah me- nal (National Weother Service) mengumpulkan dan menerbitkan infor-
rupakan karakteristik cekungan yang sangat mempengaruhi perkiraan ban- masi tentang kelompok salju di beberapa daerah agar dapat menentukan
jir, informasi harus diperoleh mengenai kemungkinan perubahan tata guna kesetaraan air dalam penutup salju.
tanah di masa datang. Urbanisasi merupakan jenis penggunaan tanah yang Analisis regional besarnya dan frekuensi banjir biasanya mengusaha-
dapat sangat mempengaruhi limpasan banjir, terutama dalam daerah alir- kan korelasi beberapa pengukuran peresapan dengan banjir. Peresapan
an sungai relatif kecil dan untuk banjir yang sering (kecil) (5). Data sur- biasanya dinyatakan oleh curah hujan rata-ratadan/atau curah salju, hari-
vei harus mencakup informasi tentang daerah pemukiman (urbanisasi) dan hari badai, intensitas curah hujan, penguapan tahunan dan data serupa.
informasi tentang kemungkinan urbanisasi di masa datang dalam cekung- Data peresapan tersedia dari Jawatan Iklim Nasional, Administrasi
an. Lautan dan Atmosfer Nasional (Notional oceanic and Atmospheric Ad-
Karakteristik cekungan lain seperti kemiringan, bentuk, rapat arus, pan- ministration), Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Data penguapan
jang, elevasi dan orientasi arus dapat ditentukan dari peta. Perubahan dapat diperoleh dari banyak badan sumber daya air, termasuk Jawatan
dalam definisi dari istilah-istilah ini bukan tidak biasa terjadi dan defini- Iklim Nasional, Survei Geologi Amerika serikat, dan Biro Reklamasi.
ll(r Iterktnrun l)ruina.;e Julun Ruyu I ,4nulil;i,t llidrolik unluk l'enonpolan dan Peren<'anoan 317

3.3.4 Informasi Air Atas


informasi yang bermanfaat. Informasi mengenai banjir yang telah terja-
Data air atas yang andal dapat merupakan informasi yang amat ber_
di sejak pembangunan jembatan dapat diperoleh dari personil badan ja-
harga untuk menetapkan tingkat dan debit banjir masa lalu, untuk
men- lan raya dan dari file pemeliharaan, dari penduduk daerah tersebut, dan
cari lokasi kendali hidrolik yang ada, dan untuk menetapkan profil jalan
dari tanda air atas.
raya. Beberapa tanda air atas yang saling berkaitan diperlukan untuk
Data pada bangunan yang ada harus mencakup sebanyak mungkin
menghitung debit banjir dengan metode kemiringan luas.
butir-butir berikut yang tersedia atau praktis didapatkan;
Amat penting bahwa orang yang berpengalaman digunakan dalam me-
ngenali dan mengevaluasi tanda air atas karena mutu yang baik dari
l. Tanggal pembangunan
buk- 2. Lokasi relatif ke bangunan yang direncanakan
ti air atas dapat memperdaya hal yang tidak ada. Tanda air atas harus 3. Data perencanaan hidrologi dan hidrolik, perumpamaan dan
diberi bendera dan disurvei segera mungkin setelah banjir karena tanda perhitungan
itu dapat hilang dalam beberapa minggu daram daerah bertanaman ra-
4. Penampang melintang di bawah jembatan dari rencana seperti apa
pat. Kalau banjir luar biasa tidak terjadi dalam beberapa tahun,
tanda yang dibangun
air atas yang ditemukan oreh orang yang berpengaraman sekalipun akan
5. Penampang melintang di bawah jembatan
dianggap banjir yang relatif kecil. Tingkat air atas dapat menyesatkan
6. Jenis dan ukuran bahan dalam dasar arus dan tebing
karena hal ini kadang-kadang disebabkan oleh es, sumtatan kay,.,, per-
7. Kondisi bangunan
cabangan atau penggunaan tanah yang berubah kemudian. Tingkat
ter- 8. Endapan sedimen, sapuan dan erosi
sebut dapat mempunyai harga sekitar 5-r0 kaki di atas tingkat-normar
9. Bukti penurunan tinggi air dalam arus
untuk debit yang sama. pangkajian fotografi udara yang diambil serama
10. Kejadian banjir besar sejak pembangunan dan tanggal kejadian
banjir atau lebih dari satu pengukuran tidak langsu.,g yung diambil di
bagian lurus yang terletak agak jauh dapat membantu mengioentifikasi
ll. Tinggi banjir di hulu dan hilir jembatan (tingkat banjir di dalam
pembukaan jembatan umumnya memberikan informasi sediklt)
tingkat ini sebagai tidak normal.
12. Perbedaan yang diamati dalam elevasi permukaan air di hulu dan
Informasi tentang erevasi air atas dapat diperoreh dengan mengamati
hilir tanggul sebanyak mungkin informasi yang akan didapat dari
garis biji-bijian dan lumpur pada batang pohon dan penyangga jembatan,
sebanyak mungkin lokasi. Tanggal dan besarnya banjir harus di-
garis basah dan garis sampah halus pada tebing dan
timbunan pengisi jem- masukkan sebanyak mungkin yang didapat
batan, rumput kering atau jerami yang tertahan pada dahan poh-on
atau 13. Pengamatan pada distribusi aliran, aliran lewat tebing, arah dan
paBar' dan bukti erosi dan sapuan. wawancara dengan penduduk,
pe- kecepatan aliran
ngemudi bus sekolah dan bus umum, pengantar surat, staf penegak
hu_ 14. Arah aliran relatif ke tiang penyangga dan saluran air bawah
kum, personil pemeliharaan jalan raya dan jalan, dan lainJain ylng
re- 15. Ukuran dan kuantitas pergeseran yang diamati
mungkinan mempunyai kesempatan menyaksikan banjir luar biasa
akan 16. Pembersihan dan tinggi-bebas
memberikan informasi tambahan. Tanggal kejadian banlir, nama
dan ala- 17. Lama banjir
mat pengamat dan tingkat serta lokasi pengamatan harus direkam.
Fre- 18. Kerusakan pada jalan raya, perlindungan kemiringan, upaya ken-
kuensi kejadian yang diamati harus dicatat karena informasi yang
andal dali arus, jembatan, dan pemilikan lain
tentang elevasi tertentu yang dicapai arus setiap 2 atau3 tahun memberi-
19. Besarnya banjir relatif ke banjir yang tercatat
kan informasi frekuensi penting untuk perencana. Beberapajam
diluang- 20. Fotografi bangunan, kejadian banjir, arus, dan ciri-ciri lain yang
kan waktu dalam wawancara beberapa orang yang terbiaia dengan
seja- akan membantu perencanaan jembatan yang diusulkan
rah banjir suatu arus akan menghasilkan penghematan besar dalim pem-
21. Perincian rencana jembatan termasuk profil dek, rencana super-
bangunan, santunan atau perbaikan pemeliharaan di masa datang
dalam struktur, rencana dan orientasi tiang penyangga, dan rancangan
perencanaan.
pengaman jembatan
22. Profil jalan yang diperluas ke batas-batas daerah banjir.
3.4 Bangunan yang Ada
Bangunan dalam kawasan jembatan yang direncanakan dapat meng_ 3.5 Karakteristik Salurrn
alami banjir luar biasa atau banjir yang cukup besar untuk memberikan Data survei diperlukan untuk menganalisis karakteristik aliran arus dan

Proycl ?embinral ?crpurtrkmr


frwr Ti nur
aa
3 18 Pedoman Drainose Jolan Roya Y .,lntlr.tt,r Ilidnilik unluk I'enempolun dun Pcrencanaun 319

morfologi arus pada sisi jembatan. Dalam kedua analisis, fotografi uda- ligurasi pcrcncanaan tertentu. Dalam kasirs-kasus tersebut di mana peng-
ra berguna dalam mengenali jenis tanaman, uku"an dan lokasi gundukan kajian lingkungan telah diselesaikan sebelumnya dalam perkembangan
pasir, kendali arus, pembentukan geologi, pekerjaan perlindungan tebing proyek, sebagian atau semua evaluasi ini mungxin pula telah diselesai-
arus yang ada, dan saluran berbelok-belok lama. Seri fotografi udara yang kan. Apabila pengkajian lingkungan belum dilakukan, data yang dikem-
diambil selama periode bertahun-tahun dapat digunakan untuk menen- hangkan untuk perencanaan dan lokasi persimpangan sering berguna da-
tukan pola dan memperkirakan Iaju gerakan bengkokan belokan. Foto- lam analisis rekayasa lingkungan.
grafi udara dapat juga digunakan untuk menentukan apakah arus lurus, Perencana memerlukan informasi tentang standar mutu air arus. Be-
berbelok-belok atau bersilang, dan untuk mendeteksi bukti degradasi dan berapa informasi ini tersedia dalam standar dan kriteria mutu air yang
aggradasi arus. cliterbitkan oleh tiap Negara Bagian daiam memenuhi bagian dari per-
Penampang saluran arus dan daerah banjir diperlukan untuk menetap- syaratan Undang-undang Air Bersih (Cleon Water Act). Data fisika, ki-
kan hubungan tingkat debit dan daya pemindahan. Penampang yang cu- miawi dan biologi untuk sebagian besar arus juga dapat diperoleh dari
kup harus diperoleh untuk memberikan gambaran akurat saluran dan dae- badan kendali pencemaran air Negara Bagian maupun Federal, U.S. Geo-
rah banjir. Kalau suatu ruas kendali arus, seperti penyempitan, penca- logical Survey, dan dari pemerintah kotapraja, distrik air, dan industri
bangan, atau penutup tanaman yang rapat, ada dalam hilir sisi persim- yang menggunakan arus sebagai sumber catu.
pangan, maka penampang harus diperoleh sedemikian rupa sehingga profil Penjelasan pola sirkulasi air yang ada dan definisi jenis dan luasnya
permukaan air dapat dihitung dimulai pada ruas kendali. daerah basah yang amat terpengaruh diperlukan oleh perencana untuk
Penampang melintang harus diperluas untuk mencakup daerah banjir memperhatikan pengaruh masing-masing konfigurasi jembatan timbun.
keseluruhan untuk perencanaan banjir yang lebih besar. Penampang ha- Data tentang sirkulasi, pasang-surut, kecepatan air, mutu air dan tanah
rus normal (tegak lurus) arah aliran banjir yang diperkirakan dan tidak basah dapat diperoleh dari U.S. Geological Survey, U.S. Fish and Wild-
perlu normal ke saluran arus. Jumlah penampang yang diperlukan ter- life Service, The Army Corps of Engineers, universitas, dan institut !le-
gantung pada kondisi aliran pada tempat tersebut. Pedoman harus dicari lautan, juga badan dan organisasi Negara Bagian, Federal dan lokal
dari insinyur hidrolik yang bertanggungjawab untuk menganalisis. lainnya.
Data tentang penggunaan tanah, penutup tanaman, dan bahan dasar Informasi tentang pemindahan sedimen juga penting dalam menentu-
harus didapatkan untuk mendapatkan karakteristik kekasaran dalam kan kecocokan arus untuk penggunaan yang paling menguntungkan ter-
menghitung daya pemindahan. Fotografi saluran dan daerah banjir dan masuk habitat ikan, rekreasi dan catu air. Perubahan potensial dalam la-
penjelasan diperlukan untuk analisis dan inspeksi tempat oleh perencana ju pemindahan sedimen sebagai akibat pembangunan jembatan harus di-
mungkin diperlukan untuk meyakinkan perkiraan koefisien kekasaran pelajari dengan cermat terhadap dampak lingkungan, termasuk penga-
yang baik. ruh pada stabilitas saluran.
Karakteristik lain yang diperlukan untuk keputusan perencanaan ha- Mungkin perlu bagi badan jalan raya untuk mengumpulkan data pada
rus diperhatikan. Hal ini termasuk jenis tanah dalam dasar arus, tebing sisi kritis, kalau informasi yang diperlukan tidak dapat diperoleh dari sum-
dan daerah di atas tebing, dan, kalau mungkin, jenis bahan (gradasi) da- ber lain.
sar arus. Ciri-ciri seperti lapisan batu terbuka dan sumbatan belokan ha- Data yang diperlukan dapat dirangkum seperti berikut:
rus diperhatikan. Bukti drift dan ukuran dan volume sampah, kondisi es, l. Informasi yang diperlukan untuk menentukan kepekaan lingkungan
pengerukan tebing, air terjun, penurunan permukaan, dan kondisi-kondisi pada persimpangan, yakni, penggunaan air, mutu air dan infor-
lainnya yang akan mempengaruhi lokasi dan orientasi dan jenis tiang pe- masi tanah basah.
nopang dan tembok harus direkam. Fotografi saluran dan dasar arus, le- 2. Informasi yang diperlukan untuk menentukan rencana yang paling
bih baik berwarna, dapat merupakan bantuan berharga untuk perencana praktis, yang dapat menyesuaikan lingkungan, yakni pola sirkula-
dan berfungsi sebagai dokumentasi yang baik sekali atas kondisi yang ada. si dan data pemindahan sedimen.
3. Informasi yang diperlukan untuk menentukan keperluan dalam me-
3.6 Data Lingkungan rencanakan upaya peringanan, seperti habitat ikan, analisis sedi-
Perlunya data lingkungan dalam analisis rekayasa persimpangan arus men, penggunaan air dan standar mutu.
dijabarkan dari keharusan menvelidiki kemungkinan dampak dari kon-
32O Pedoman Drainose Jalon Roya .,lnulist.r tlklntlik unluk l\'n.'fi,polan dun ltffr'ncunuun 121

3.7 Perencanaan Tempat tlarr bahwa banjir yang relatif jarang, yakni banjir yang lebih besar dari
Rencana tempat urnumnya harus dipersiapkan untuk menunjukkan ciri- banjir rencana, perlu dipertimbangkan dalam analisis hidrolik. Karena
ciri fisika dari tempat tersebut. Walaupun peta kontur kawasan yang le- alasan ini, dan karena ketidakpastian dalam analisis hidrologi dan kemung-
bih luas umumnya diperlukan untuk maksud tersebut, namun peta kon- kinan bahwa banjir rencana yang dipilih akan dilampaui, analisis hidro-
tur tempat bersangkutan sangat membantu dalam menentukan arah alir- logi harus menentukan hubungan aliran puncak-frekuensi untuk kisaran
an, dan dalam membuat keputusan tentang panjang rentangan dan loka-
yang luas untuk digunakan dalam analisis hidrolik persimpangan.
si dan orientasi tiang penopang dan pilar. Rencana tempat harus dapat Hubungan banjir frekuensi umumnya didefinisikan oleh badan jalan
menunjukkan batas daerah banjir, tebing danthalweg arus, penutup ta- raya atas dasar analisis regional, analisis stasiun pengukur, atau dengan
naman, budaya dan tata guna tanah, lokasi persimpangan yang disurvei, pertimbangan kedua analisis tersebut. U.S. Geological Survey telah me-
dan garis tengah jalan, lereng,. jembatan dan modifikasi saluran. nyelesaikan analisis regional untuk sebagian besar Negara Bagian dengan
analisis statistik rekaman stasiun pengukur. Hasilnya biasanya dapat di-
3.8 Tinjauan Lapangan terapkan untuk daerah aliran sungai yang belum diubah manusia, seperti
urbanisasi, kanalisasi dan penyimpanan waduk. Sebagian besar analisis
Tinjauan lapangan sangat diharapkan agar perencana menjadi terbia- didasarkan pada analisis regressi dari faktor-faktor yang mempengaruhi
sa dengan tempat tersebut. Data survei yang paling lengkap tidak dapat aliran puncak, seperti ukuran daerah aliran sungai, kemiringan cekung-
dengan memadai mengungkapkan semua kondisi tempat atau menggan- an, peresapan (presipitasi), penutup tanah, elevasi dan faktor-faktor lain.
tikan pengamatan personil. Suatu tinjauan lapangan juga berguna dalam Puncak banjir dapat diperkirakan untuk berbagai kemungkinan yang di-
menentukan bahwa data tempat tambahan diperlukan. Pemilihan koefi- perluas dengan harga pendekatan dalam persamaan akhir.
sien kekasaran, evaluasi arah dan konsentrasi aliran, pengamatan tangan Hubungan banjir frekuensi pada sisi terukur dapat ditetapkan dari re-
pertama penggunaan tanah dan perkembangan daerah banjir merupakan kaman stasiun pengukuran yang cukup panjang untuk mewakili popula-
faktor-faktor yang sering diperlukan dalam peninjauan lapangan. Kon- si total kejadian banjir pada arus utama tersebut. Ada beberapa metode
sultasi dengan insinyur pembangunan dan pemeliharaan mengenai kon- analisis aliran frekuensi yang umumnya dianggap dapat diterima, dan ba-
disi tempat sering memberikan informasi mengenai faktor yang harus di- nyak ahli hidrologi menganggap pendekatan "paling cocok" (best fit) se-
cari yang menjadi tanggungjawabnya yang penting. bagai yang paling tepat. Pendekatan ini memerlukan penggunaan tes sta-
tistik untuk menentukan metode analisis mana yang menghasilkan wakil
4.0 ANALISIS HIDROLOGI statistik "paling cocok" dengan hubungan banjir frekuensi "sebenarnya."
Namun, karena perbedaan yang besar pada hasil yang diperoleh oleh be-
Analisis frekuensi banjir untuk persimpangan arus dibahas dalam Vo-
berapa penganalisis, Badan Sumber Daya Air Amerika Serikat (U.5. Water
lume II, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Pedoman Hidrologi" (5). Un-
Resources Council) telah dibayar dengan tanggung jawab mengembang-
tuk maksud pedoman ini, analisis hidrologi mencakup penetapan hu-
kan satu set prosedur seragam untuk memperkirakan potensial banjir. Ko-
bungan puncak frekuensi aliran untuk persimpangan dan hidrograf aliran-
mite Hidrologi yang bekerja dalam wewenang Badan Sumber Daya Air
waktu seperti itu diperlukan juga bagi analisis tempat. Hubungan ting-
Amerika Serikat telah menertritkan Bulletin # lTB, "Guidelines for De-
kat debit merupakan bagian dari analisis hidrolik dan analisis hidrolik
termining Flood Flow Frequency" (A, yang "merupakan hasil terakhir
untuk perencanaan mencakup suatu evaluasi dari pengaruh pada persim-
upaya terus-menerus untuk mengernbangkan satu set prosedur untuk se-
pangan jalan raya untuk batas laju aliran.
cara akurat menentukan potensial banjir pada lokasi terukur". Bulletin
Sudah menjadi kebiasaan untuk memilih kemungkinan yang diperluas
#l78 menyarankan distribusi jenis Pearson Type III dengan transforma-
untuk perencanaan didasarkan atas sistem jalan raya dan persyaratan pe-
si log dari data banjir (log-Pearson III) sebagai distribusi dasar untuk me-
layanan lalu-lintas. Banjir yang dipilih untuk perencanaan harus dipilih
nentukan seri banjir tahunan. Memahami bahwa ketidakpastian dalam
berdasarkan pertimbangan ekonomi, rekayasa, sosial, politik dan ling-
p3rkiraan banjir tetap ada apa pun metode analisis digunakan, metode
kungan. Pertimbangan ini selanjutnya dibahas dalam Seksi 6, Perenca-
dari Bulletin #l7B disarankan untuk analisis rekaman stasiun pengukuran.
naan Persimpangan Arus. Untuk maksud kita di sini cukup untuk me-
Keterbatasan penerapan metode harus diamati. Ketidakpastian perkiraan
nunjukkan bahwa banjir yang dipilih untuk perencanaan mungkin ber-
harus dianggap sebagai unsur risiko dalam analisis hidrolik persimpangan,
beda dengan banjir dari kemungkinan diperluas yang dipilih lebih dulu,
seperti halnya kemungkinan terlampaui harus dipertimbangkan pula.
322 Pedomon Dralnose Jolon Royo Anuli.rit ltidrollk unluk l'enempolan dun |terencunoon 321

Perkiraan banjir yang dibuat atas dasar analisis reglonal sering tidak
5.1 Tingkat Debit
cocok dengan perkiraan yang didasarkan atas rekaman stasiun peng-
yang penting un-
ukuran. Berbagai faktor seperti panjang rekaman stasiun pengukuran, Hubungan tingkat debit merupakan informasi dasar
profil jalan dan jembatan
distribusi badai, dan perubahan tempat (spasial) kejadian badai merupa- ,rt f"."nIunaan*persimpangan total, termasuk
penting untuk me-
kan salah satu kekurangan dalam perkiraan. Kalau rekaman arus cukup dan perencanaan konstruksi jembatan' Hubungan ini
untuk perencanaan persimpangan arus'
panjang untuk dapat memberikan hubungan banjir frekuensi yang baik, netapkan tempat kriteria khusus
dengan berbagai alternatif perencanaan,
bobot yang besar harus diberikan ke perkiraan yang dibuat berdasarkan evaluasi risiko yang berkaitan
pertimbangan ini me-
rekaman stasiun pengukuran. Suatu pengujian faktor yang ternyata makna dan pemilihan atternatii p.r"n"ur,"i, yang disukai.
,upukun bagian terpadu p.r.n"urru,t persimpangan arus dan dibahas da-
dan tidak bermakna dalam analisis banjir"frekuensi regional dapat meng-
ungkapkan bahwa arus yang ditinjau tidak khas untuk daerah hidrologi. lam Seksi 6 Pedoman ini.
Dalam hal ini, analisis stasiun dari kejadian dengan waktu rekaman yang
singkat harus diberikan bobot yang lebih besar, terutama di mana anali-
sis stasiun menunjukkan bahwa analisis regional meremehkan banjir un-
tuk arus tersebut.
Informasi air tinggi, berbagai data banjir, dan informa.si yang dikum-
pulkan dalam survei pada bangunan yang ada harus digunakan dalam ana-
lisis hidrologi untuk membuktikan dan memperbaiki keyakinan dalam ana- $
lisis banjir frekuensi. Data yang bermacam-macam ini terutama berman- -
I
C
a
faat kalau perkiraan banjir didasarkan pada analisis regional aliran banjir. (,
Hidrograf gabungan dari aliran rata-rata harian digunakan dalam ba-
nyak persimpangan sungai untuk memperkirakan tinggi bendungan elak I
(cofferdam) dan menentukan musim pada saat mana akan relatif aman
untuk memisalkan bahwa banjir besar tidak akan terjadi. Suatu contoh
-
hidrograf ditunjukkan dalam Gambar 4. Dua puluh tahun debit rata-rata
harian telah diplotkan pada basis l2-bulan yang menggambarkan seja-
rah aliran selama periode tersebut. Suatu plot tabel harga stasiun peng-
ukuran akan memungkinkan pemakai mengubah debit ke tingkat dan
elevasi.
t a
CT rcv

5.0 ANALISIS HIDROLIK ARUS


Gambar 4-Hidrograf gabungan debit rata'rata harian'
Suatu analisis hidrolik arus mencakup pengkajian yang cermat tentang
hubungan antara tingkat, atau lebih tepatnya, elevasi permukaan air, de-
bit, dan pengkajian arah aliran, distribusi aliran dan distribusi kecepatan Hubungan tingkat debit biasanya diperkirakan baik dengan perhitung-
mencakup daerah luas laju aliran. Hidrolik arus dengan persimpangan an profil permukaan air atau dengan analisis ruas tunggal. Analisis ruas
jalan raya digabungkan dengan arus alami dibahas dalam Seksi 6.3, Ana- tunggal secara implisit memisalkan (l) aliran mantap, seragam dalam arus,
lisis Sistem Persimpangan Arus. dan (2) penampang, kemiringan dan harga "n" yang digunakan secara
Berbagai aspek analisis hidrolik arus dibahasdalam seksi ini. pemba- wajar menggambarkan karakteristik arus untuk bagian lurus yang sedang
hasan lebih terperinci hidrolik saluran terbuka diutarakan dalam volu di[aji. Agir(l) di atas cukup akurat untuk menghiildarkan kesalahan be-
dan
me VI, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Analisis dan perencanaan Hid- sar, arus harus lurus sewajarnya, mempunyai luas penampang seragam
rolik Saluran Terbuka" (2), Seksi 6. permukaan air harus tidak dipengaruhi oleh kendali hilir. Kendali diba-
has dalam Seksi 5 . I . I dan 5. I .2. Metode perhitungan dibahas dalam Vo-
lume VI, Pedoman Drainase Jalan Raya (2), dan dalam Acuan (Z)'
324 Pedomon Drainose Jalon Rayo
,lrrulisi.r lliilntlik unluk l'enentpulun dun I'erencunaon 325

Metode yang lebih andal untuk menetapkan hubungan tingkat debit


adalah dengan perhitungan profil permukaan air. prosedur p"ihitung"n rrbah dari arus, perubahan dalam penutup tanaman dan aktivitas manu-
ini menggunakan teknik keseimbangan energi dan memperhitungkan per- sia, baik dalam arus dan pada daerah banjir. Karakter arus berubah oleh
ubahan penampang' kekasaran dan kemiringan saluran. perhitungan aggradasi, degradasi, pengaturan kemiringan, gerakan belokan dan beng-
un- kokan, perubahan dalam bentuk dasar, pengerukan tebing dan pengiris-
tuk aliran subkritis harus dimulai pada ruas kendali di hilir dan berjalan
ke arah hulu ke sisi yang dikaji. perhitungan aliran superkritis mulai an dan aksi alami atau aksi induksi lain. Perubahan tutup tanaman lain
dari karena pertumbuhan alami, kebakaran, perubahan iklim, pemotongan
hulu pada kendali dan berjalan ke hilir. Acuan (g) dan (9) disarankan un-
tuk prosedur perhitungan. pembersihan, perubahan penggunaan tanah, dan dengan perkembangan
Hubungan tingkat-debit yang dikembangkan dengan prosedur perhi- daerah banjir. Kontribusi aktivitas manusia pada perubahan dalam hu-
tungan di atas biasanya diperkenalkan dalam kurva tingkat debit. Dari bungan tingkat debit dengan pembangunan bendungan kendali banjir,
kurva ini, perencana dapat menentukan elevasi permukaan air untuk ber- tanggul banjir, dan proyek kanalisasi, timbunan jembatan dan pengisi,
bagai debit banjir. Informasi stasiun pengukuran aliran arus untuk keba- penambangan dalam arus, pengerukan, pembersihan tanah, dan peker-
nyakan tempat U.S. Geological Survey mencakup informasi kurva rating jaan lain. Karena itu, harus ditentukan bahwa perubahan tidak akan ter-
yang dikembangkan dari pengukuran langsung/atau tidak langsung. jadi yang sangat mempengaruhi hubungan tingkat debit sebelum dimi-
Apabila debit banjir telah ditentukan oleh pengukuran tidak Lngsung salkan hubungan yang stabil. Analisis hidrolik arus harus didasarkan pa-
atau pada stasiun pengukuran dan dapat dikorelasikan dengan elevasi air da informasi terbaik yang tersedia untuk kondisi sekarang dan perkiraan
atas yang andal pada atau dekat dengan tempat yang dikaji, kurva perhi_ terbaik yang dapat dibuat perubahan-perubahan di masa datang yang da-
tungan dapat diatur untuk menambah kredibilitas pada hasil dan meya- pat mempengaruhi hubungan. Pertimbangan perubahan di masa datang
kinkan penggunaannya. sulit karena perencanaan memerlukan penyaluran baik hubungan ting-
kat debit sekarang maupun yang diperkirakan.
Untuk aliran subkritis, kendali dapat terdiri dari ruas hilir yang mem-
KURVA TINGKAT DEBIT persempit aliran atau mengakibatkan lewat dengan kedalaman kritis, atau
kendali dapat berupa bagian lurus di hilir di mana karakteristik kekasaran
ELEVASI AIR ATAS DAN daerah banjir dan ruas saluran mengatur hubungan tingkat debit. Perhi-
DEBIT YANG DIKETAHUI tungan profil permukaan air harus berlangsung ke hulu dari kendali.
Kendali dalam aliran superkritis di sebelah hulu bagian lurus yang di-
kaji dan merupakan ruas di mana aliran melewati kedalaman kritis. Per-
TINGKAT
FT
-2i9"'- hitungan profil permukaan air harus dimulai pada ruas kendali dan me-
langkah ke hilir ke tempat yang dikaji. Kalau aliran subkritis ke sebelah
hilir tempat, maka perlu menetapkan elevasi permukaan air dalam ruas
,/'1"]ro',n u*o, DEBrr
aliran subkritis untuk menentukan apakah aliran superkritis pada sisi akan
terendam oleh aliran subkritis hilir.
DIHITUNG 'ANG
Kendali arus dibahas lebih tefinci dalam acuan (10) sampai (13) dan
dalam Volume VI, Pedoman Drainase Jalan Raya (2).
DEBTT (KAK|, KUBTK DET|K, (cFs))

5.1.2 Hubungan Tingkat Debit Tak Stabil


Gambar S-I(urve tingkat debit.
Banyak arus alluvial mempunyai hubungan tingkat debit stabil wajar
sedang yang lain ada yang tidak stabil dan hubungan berubah menurut
5.1.1 Hubungan Tingkat Debit Stabil suhu, pemindahan sedimen dan bentuk dasar arus. Tidak mungkin un-
Biasanya mudah dan cukup akurat memisalkan bahwa hubungan tuk mengembangkan hubungan tingkat debit yang akurat dengan perhi-
an- tungan kecuali kalau dapat diharapkan, bahwa bentuk dasar akan sefase
tara tingkat dan debit tidak berubah menurut waktu. Namun, hu6ungan
tingkat debit dalam arus alami jarang tepat, karena karakter yang dengan permukaan air pada laju aliran yang dikaji. Cara yang paling an-
berubah- dal untuk menetapkan batas atas dan bawah tingkat pada berbagai laiu
326 Pedoman l)roinase Jalan Rayu
Anallsls Hklr<tllk unluk l'enempolon don Perenconaon 327

aliran adalah dengan pengukuran terus-menerus dari semua kisaran har-


Analisis distribusi aliran akan mengungkapkan iuas di mana laju alir-
ga debit.
an relatif tinggi dan ruas yang relatif tidak etektif memindahkan aliran.
Acuan (3)' (10) dan (2) disarankan untuk pembahasan lebih lanjut sub-
jek ini. Informasi ini diperlukan untuk menempatkan jembatan dengan tepat atau
pembukaan lain pada dataran banjir, menentukan panjang jembatan, me-
nentukan ruas aliran lebih dalam jalan yang mendekati, dan mengeva-
5.2 Distribusi Aliran dan Kecepatan
luasi keperluan dan Iokasi dinding atur arus dan ciri-ciri pelindung dan
Distribusi aliran adalah proporsi dari aliran total dalam arus yang di- pencegah lain untuk dimasukkan dalam rancangan.
salurkan oleh tiap subseksi dari penampang. Distribusi kecepatan adalah Banyak alasan untuk melestarikan, untuk memperluas secara praktis
kecepatan rata-rata dalam tiap subseksi dan tidak dapat menunjukkan distribusi aliran alami pada persilangan arus. Alasan ini termasuk masa-
apakah kecepatan lokalnya tinggi atau rendah. Metode yang lebih akurat lah ekonomi, sosial, rekayasa dan Iingkungan dan tidak sama penerapan-
untuk menentukan distribusi kecepatan dan aliran adalah dengan peng- nya untuk semua persimpangan arus. Pembahasan selanjutnya diutara-
ukuran alat pengukur arus, tetapi perhitungan hidrolik biasanya cukup kan dalam Seksi 6, di sini hanya akan ditekankan perlunya menentukan
akurat untuk maksud perencanaan. Gambar 6 menunjukkan distribusi distribusi aliran untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan per-
aliran untuk saluran utama dan dataran banjir arus pada debit yang di- simpangan arus.
ketahui. Distribusi arus biasanya akan berubah dengan berubahnya ting- Distribusi aliran ditentukan dengan mengubah pemindahan dari tiap
kat dan debit dan harus diperkirakan untuk berbagai laju aliran yang di- subseksi ke debit. Hasilnya harus dikaji dengan hati-hati, "di mana mung-
perlukan dalam perencanaan persimpangan. kin dibandingkan dengan banjir yang diamati untuk menentukan apakah
distribusi aliran yang dihitung telah wajar". Mungkin dan ciri-ciri fisika
lain di hulu atau di hilir ruas persimpangan yang akan membuat perhi-
tungan tidak berlaku.

{ll
.ffi F,'lFj$llifel
PLAN
6.0 PERENCANAAN PERSIMPANGAN ARUS
Proses di mana perencanaan persimpangan arus jalan raya dikembang-
kan telah berubah cepat dalam beberapa dasawarsa (dekade) terakhir. Un-
tung, teknologi rekayasa hidrolik tersedia yang memenuhi tantangan eko-
DISTRIEUSI nomi pembangunan yang berubah baik sebagai keperluan yang dibangun
oleh kebutuhan laluJintas yang naik, dan mengenai keamanan pemakai
E
(o jalan raya, lingkungan, dan kehilangan akibat banjir yang membesar ka-
U
o2 rena penghunian dataran banjir.
EU Prosedur untuk perencanaan persimpangan arus umumnya harus meng-
=u
l=5
ikuti urutan yang ditunjukkan di bawah ini:
Y
l. Analisis hidrologi-perkiraan debit arus pada tempat untuk kisaran
kemungkinan dilampauinya banjir. Semua upaya kendali banjir yang
ada, penggunaan tanah dan perubahan yang diperkirakan dalam
daerah aliran sungai harus dipertimbangkan dalam analisis hidrologi.
2. Analisis arus dan dataran banjir penetapan karakteristik aliran arus
pada tempat persimpangan untuk daerah harga debit yang diperki-
rakan, termasuk tingkat, distribusi aliran, kecepatan, morfologi
arus, pemindahan sedimen dan pengaruh kegiatan Sanusia.
PENAMPANG
3. Pengenalan kriteria untuk perencanaan-kriteria atau standar ter-
tentu, dengan apa perencanaan dinilai pemenuhan tujuan perenca-
Gamdar 6-Distribusl elirsn. naan persimpilgm, pertimbangan risiko dan ekonomi berlebihan
32tt l'adonrun Druinusc Julun RuYu I Anuli.ris ltldrolik untuk ltenefiPalun dun l'erencanoon 129

dalam beberapa rancangan persimpangan. Kriteria ini meliputi stan- menghindari kerusakan akibat sapuan
dar yang dikeluarkan atas dasar mandat legislatif, kebijikan atau pilar untuk melewat-
6. Batas bebas pada rancangan bangun'tn dan
pentingnya jalan raya, yaitu pertahanan nasional atau untuk penya-
kan samPah dan es Yang mungkin ada
luran kendaraan darurat, dan menghindari penyelesaian yang tidak 7. Risiko akan kerusatan yang dapat diterima atau upaya yang da-
dapat diterima secara politis, lingkungan, atau sosial seperti penem, pat terus untuk dapat menanggulangi tingkah arus alluvial
patan tanggul dalam rawa atau tanah basah atau meninggalkan ma-
8. Perpecahan minimal ekosistem dan harga
unik untuk dataran banjir
syarakat yang terisolasi selama banjir. dan arus
4. Analisis alternatif perencanaan-analisis persimpangan jalan raya 9. Suatu tingkat pelayanan lalu-lintas yang dapat
disamakan dengan
arus meliputi evaluasi rekayasa, lingkungan dan ekonomis dari ber- jalan raya dan yang dapat
yang umumnya diharapkan untuk kelas
bagai alternatif rancangan. Tujuan analisis untuk mendapatkan sua- disamakan dengan ,oirr." lalu-lintas yang diproyeksikan
tu rancangan yang akan mempunyai biaya yang paling murah pada termasuk kemung-
10. Biaya pembangunan, pemeliharaan dan operasi'
masyarakat dengan mempertimbangkan kehilangan dan biaya mo- dan santunan potensial' yang da-
kinan perbaikan danrekonstruksi
dal dalam batasan yang diberikan oleh kriteria dalam 3 di atas. Ana- pat dilaksanakan.
lisis alternatif rencana persimpangan arus termasuk pembatasan dan
profil jalan, kemungkinan sapuan yang berkaitan dengan masing- Biayaekonomistiapalternatifyangmemenuhitujuankriteriarekaya-
harus dibandingkan sehingga penyetesaian ekonomi
optimum dapat di-
masing alternatif, upaya perlindungan dan pencegahan yang diper- sa
baik pengeluaran modal dan biaya
lukan sehubungan dengan tiap alternatif, panjang jembatan dan lo- lienali. Biaya ekonomi total meliputi
pasca pembangunan meliputi biaya terputus-
kasi pada daerah banjir, orientasi yang disarankan dan lokasi tiang pur.u p.*b"ngunan. Biaya
dan perbaikan kerusakan ban-
penopang dan pilar, kedalaman pondasi dan elevasi konstruksi atas nya laiu-lintar, ;ulun rn".r',tut, rekonstruksi
tanah, modal dan biaya risiko berkaitan dengan tiap alternatif, dam- jii pada jalan raya, dan santunan potensial'
ekonomis
pak lingkungan dan sosial dari tiap alternatif, dan upaya mempe- Ada kendala lain pada perencanaan, YanB tidak seluruhnya
. kriteria untuk menilai apakah suatu al-
ringan yang diperlukan untuk melestarikan atau memperbaiki ling- atau rekayas a, yangjuga menjadi
jalan yang biasa ditempuh
kungan arus. i..nutir orpai ait"ii*i. suutu contoh, lewat
Pertahanan
Analisis hidrolik dan analisis hidrologi arus dibahas berturut-turut da-
(lqne) lalanRaya Sistem Nasional Antar Negara Bagian dan
'(*ationsl and Defense Highways) dirancang untuk
Systim oJ Interstate
lam.Seksi 4 dan 5. Seksi ini mengutarakan terutama pyosedur perencanaan
yang dimulai dengan pengenalan kriteria perencanaan. perubahanterputusnyalalu-lintas2persenataukurangakibatbanjirpa-
atau ekonomi me-
da satu persimpangan arus. Apabila analisis rekayasa
yang tinggi dapat dijamin' satu persimpangan
6.1 Kriteria nunjukkan bahwa standar yang
untuk kemungkinan genangan
a.us pada sistem ini harus dirancang
Dalam perencanaan persimpangan arus jalan raya, seperti halnya da- lebih kecil.
yang tidak meng-
lam setiap perencanaan, standar atau kriteria harus didefinisikan di ma- Setiap jalan raya dapat berperan untuk tujuan sosial
na perencanaan dapat citukur untuk penerimaannya. Kriteria yang umum- pertimbangan rekayasa dan ekonomi' Tujuan so-
indahkan secara tepat
nya digunakan untuk menilai penerimaan rancangan hidrolik persimpang- ini dapat meliputi akses ke daerah untuk kendaraan darurat' meng-
sial
an arus meliputi: evaluasidaerahyangdapatmudahrusaksebagianataukeseluruhanoleh
l. Air balik yang tidak akan terasa menaikkan kerusakan banjir pada jalan kelas rendah'
hempasan taufan atau air pasang' dan, untuk kasus
sifat-sifat hulu persimpangan kemungkinanbahwarutebussekolahakanseringterhambatmeng-
. 2. ,Kecepatar, melewati banguuan yang tidak akan merusakkan baik akibatkln merupakan alasan yang cukup kuat untuk memilih
alternatif
fasilitas jalan raya ataupun kerusakan naik di luar batas pemilikan optimum. Pertimbangan sosial yang
lain selain rencana dengan ekonomi
suatu alternatif
di hilir mengabaikan ini menjidi kriteria untuk menilai apakah
,3. Pemeliharaan distribusi aliran yang ada yang sepraktis mungkin rancangan daPat diterima.
4. Jarak dan orientasi pilar, dan rancangan tiang penopang untuk Pertimbangan ekonomi selain penyelesaian ekonomi optimum dapat ju-
mempqrkecil tdrputr,snya alirar dan sapuan potensial ga merupakaln kriteria yu,,g mt"gubaikan-perencanaan'
N"gq" Bagian
5. pgrencanaarr pondasi danlatau upaya pencegah sapuan untuk yang kronis dapat me-
iu"g *#punyai kekurangan dana -pemeliharaan
rr'
330 Pedoman Droinase lolan RoYa t ,'lttulrtisllitlrotlkuntukl'enempalundunlteren<:anaon33l

milih alternatif yang mendekati rencana ekonomi optimum tetapi memer- dari
tcrn pcrsimpatlgttrl arus secara individu berdasarkan pada masukan
lukan investasi modal lebih tinggi untuk mengurangi biaya pemeliharaan,
bcberapadisiplinyangmasuk.Namun,tujuanumumdarisemuadisiplin,
perbaikan dan rehabilitasi di masa datang. Pertimbangan ekonomi lain
dalam praktek yang luas, harus dapat menjamin sarana yang aman un-
mungkin adalah keperluan yang dimengerti atau bahkan suatu mandat
tuk lalu-lintas, pengeluaran bijaksana dana masyarakat, dan rancangan
legislatif untuk memberikan sistem jalan raya seluruh negara bagian atau
yang memperkecil kerusakan pada harta benda dan lingkungan'
regional untuk melayani maksud yang telah dinyatakan, seperti jaringan
jalan raya pedesaan (rural) atau perkotaan (urban), dengan anggaran yang
tertentu. Dana yang terutama sebaiknya digunakan membangun suatu rute ."$"
atau ruas tertentu juga mempunyai kategori serupa. Standar yang harus 6
o ^Ft.rO
z <o-1ts'
digunakan dalam perencanaan persimpangan merupakan standar yang pa- tr
ling peka biaya yang perlu dipilih untuk perencanaan, dan keputusan ti-
dak boleh diambil tanpa menganggap dampaknya pada baik anggaran t DAERAH RANCANGAN
pembangunan dan anggaran pemeliharaan. z MENDEKATI OPTIMUM
Y
Pertimbangan rekayasa lain, terutama standar geometrik dan persya- G
ratan pelayaran, dapat pula mengabaikan kriteria untuk perencanaan hid- ?
rolik pada tempat individu. Sebagai contoh, persyaratan pelayanan lalu-
E
u
c \
o
lintas, hidrolik dan ekonomi dapat menunjukkan perlunya perencanaan o
z
yang akan melewatkan banjir 25-tahunan lewat bukaan jembatan, teta-
pi, karena topografi atau persyaratan navigasi, profil jalan tinggi dan ban-
jir 500-tahun akan mengalir lewat bangunan tanpa lewat melampaui ja- 6

lan. Sehingga analisis hidrolik dan ekonomi menjadi persoalan risiko ke-
I
rusakan air balik, sapuan dan erosi padajalan raya dan harta benda lain I
dan tingkat proteksi yang harus diberikan sebagai upaya-balik melawan 6
zu KELEBIHAN
kerusakan. TE
TINGGI<r- PROBABILITA RENDAH

Pertimbangan yang dibahas di atas tidak dijumpai dalam prosedur op-


GambarT.Rancanganoptimumdanmendekatioptimumekonomis.
timisasi ekonomi untuk perencanaan persimpangan arus jalan raya un-
tuk perkiraan biaya total paling sedikit untuk masyarakat karena tidak
Pertarra dan yang terutama, semua banjir yang terjadi selama adanya
dapat dievaluasi secara kuantitatif. Jadi, pengambilan keputusan atau pe-
sarana akan lewat dan melewati tempat tersebut. Dengan dana yang ter-
milihan alternatif dengan memperhitungkan penyelesaian ekonomis op-
batas untuk pembangunan, setiap persimpangan dapat dirancang untuk
timum atau mendekati optimum dalam menyelesaikan perbedaan antara
kemungkinan amat kecil kerusakan atau terhentinya lalu-lintas. Namun,
"rancangan terbaik" ekonomis dan kendala sosial, lingkungan, politik,
baik untuk ekonomi maupun rekayasa pembobotan ukuran biaya modal
ekonomi, dan rekayasa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan ran-
yang diambil untuk menghindarkan kerusakan dan terhentinya laluJintas
cangan yang tepat (Gambar 7).
dibandingkan dengan risiko biaya di masa datang. Agar dapat menerap-
kan biaya di masa datang, risiko yang berkaitan dengan banjir yang le-
6.2 Sistem Persimpangan Jalan Raya Arus bih kecil maupun yang lebih besar dari banjir yang umumnya direncana-
Insinyur hidrolik dan personil rekayasa jalan raya dan lingkungan lain- kan harus dievaluasi, termasuk banjir terbesar yang harus lewat melalui
bangunan jalan raya dan banjir lebih besar yang akan menggenangi
jalan
nya dirangsang untuk memikirkan persimpangan jalan raya arus sebagai
suatu sistem yang terdiri dari arus dan daerah banjirnya, jembatan ber- raya. Jadi, semua komponen arus jalan raya yang melintasi merupakan
fungsi melewatkan banjir dari kemungkinan perkiraan dilampauinya, dan sebagian dari sistem yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan
jalan dalam daerah banjir yang memungkinan tergenang kalau banjir me- hidrolik.
lampaui perkiraan. Hidrolik komponen arus sistem persimpangan jalan raya arus dibahas
Biasanya kita sampai pada perencanaan komponen jalan raya pada sis- dalam Seksi 5. Komponen jalan raya dan jembatan dibahas dalam seksi
berikut.
.T
332 I'edonrun Druinust Julun Ruya .'ltrultst,t ltidntlik tutlu/t lt(ncntlrulun tlun l'rrcntunuun .ll3

6.2.1 Profil Jalan Raya dan Pembatas 1ruru1tel. .lcnrtratan pada kurva lendutan vertikal juga tidak diinginkan
Profil dan pembatas jalan raya umumnya dipertimbangkan agak be- apabila drainase lantai atas yang dimaksud karena genangan akan terja-
bas dari jalan air jembatan kecuali untuk pertimbangan yang diberikan cli cli lantai atas kalau masukan tidak mempunyai kapasitas cukup untuk
untuk memberikan suatu beda elevasi antara air atas perencanaan kon- rlrcmotong aliran atau menjadi tersumbat oleh es atau sampah.
vensional dan permukaan jalan. Sebagai bagian dari sistem persimpangan
jalan raya arus, baik profil dan pembatas mengendalikan besarnya ban-
jir maksimum yang akan melewati bukaan jalan air yang diberikan. Ja-
lan air jembatan dan pembatas jalan dan profil bersama-sama menentu-
kan kapasitas sistem untuk melewatkan banjir tanpa menggenangi salah
PEBMUKAAN AIR
satu atau kedua komponen-komponen. Pengaruh profil jalan pada bu- SELAMA BANJIB,
kaan jalan air yang memadai harus dipertimbangkan dalam menetapkan JEMBATAN TTDAK
BERBAHAYA
profil dan dalam merencanakan jalan air jembatan.
Hubungan tingkat debit untuk arus dan air balik yang berkaitan de-
ngan alternatif perencanaan merupakan pertimbangan hidrolik untuk me-
JEMBATAN TINGGI DI MEDAN YANG TIDAK DATAFI
netapkan profil jalan raya. Baik pembatas horizontal maupun pembatas
vertikal jalan raya merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan perencanaan jalan air, pembatas vertikal akan diuta-
rakan lebih dulu dalam pembahasan ini.
Beberapa alternatif profil tersedia untuk pertimbangan, tergantung pada
topografi tempat, persyaratan lalulintas dan potensial kerusakan banjir. JEMBATAN RENDAH OI i\4EDAN )ENGAN
Alternatif persimpangan berkisar dari persimpangan yang dirancang un- JALAN,JALAN RENDAH
tuk sering digenangi dan persimpangan yang dirancang untuk jarang atau
tidak digenangi sama sekali. Rancangan alternatif yang dipilih akan ter-
gantung pada kriteria yang ditetapkan untuk biaya perencanaan, pem- Gambar 8. Profit kurva lendutan-vertikal.
bangunan, risiko, hubungan tingkat debit waktu, distribusi arus, dan per-
timbangan sapuan.
Dalam Gambar 8, jembatan berada pada titik bawah dalam profil kur-
va Iendutan vertikal. Contoh ekstrim penggunaan konfigurasi profil ini
merupakan penggunaan jembatan rendah dalam tanah beromba.k untuk
jalan lalu-lintas rendah yang sering digenangi dan jembatarr tinggi dalam
tanah tidak rata yang kemungkinan tidak akan pernah menderita banjir.
Ciri yang menonjol dari profil ini adalah kepastian bahwa konstruksi jem-
batan akan tenggelam apabila terjadi suatu air melimpah jalan. Kalau
mungkin, jembatan pada lengkung lendutan vertikal harus dihindari ka-
rena riak akan terkumpul dalam konstruksi atas tanah dan pada beng-
kokan dan memperkuat sapuan umum dan lokal. Juga, riak yang besar
dapat mengakibatkan gaya benturan yang keras pada bangunan, yang ke-
mungkinan mengakibatkan kerusakan bangunan, terutama kalau sapuan
mengenai pondasi. Kalau kurva lendutan vertikal tidak dapat dihindar-
kan, dan kecil kemungkinan melimpah, maka disarankan untuk meng-
hindarkan batu tepian jalan dan menggunakan rel terbuka dengan profil Foto E(a)*Jembatan dalam kurva lendutan vertikal yang sebagian terendam se-
ini agar dapat memperkecil kerusakan aliran kecepatan tinggi sekitar ujung lama banjir.
334 l'edotnon I)ruinasc Julun Ruyu ,4nuli.ti.s Ilklntlik untuk l'entntltttlun dun l'ercncunuun l3J

Alternatil'prol'il ketiga ditunjukkan dalam Gambar 10. Perubahan profil


ini mcliputi kurva sedikit menyembul vertikal pada jembatan untuk me-
nctapkan suatu anti lendutan dalam konstruksi atas tanah. Dengan pro-
fit ini, semua banjir dengan tingkat lebih rendah dari elevasi profil jalan
dan lantai atas jembatan akan melewati bukaan jalan air yang ada. Ke-
kurangan profil kurva lendutan vertikal dapat diterapkan dan sebab yang
sama harus dipelajari. Dengan konfigurasi- konfigurasi tersebut, sapuan
penyempitan agaknya akan terjadi di bawah jembatan dan di sebelah hi-
lir untuk jarak dekat kalau konstruksi atas tanah sebagian atau seluruh-
nya tergenang, dan tidak tergantung pada kecepatan aliran dan keda-
laman konstruksi atas tanah, gaya hidrolik besar dapat menekan konstruk-
si atas tanah jembatan. Pengumpulan sampah atau es pada sebelah hulu
bangunan dapat menaikkan kedalaman efektif konstruksi atas tanah,
memberikan gaya hidrolik lebih besar pada konstruksi atas tanah jem-
batan dan menaikkan kedalaman sapuan. Karena tidak ada pengurangan
Foto 8(b)-Kerusakan jembatan di atas. gaya-gaya ini, persimpangan dengan gradien nol dan dalam kurva
lendutan-vertikal lebih mudah menderita dibandingkan dengan persim-
pangan dengan profil yang memberikan suatu alternatif untuk memaksa
Gambar 9 menggambarkan suatu profil yang mungkin digunakan ka- semua air lewat jalan air jembatan.
lau lebar lembah cukup untuk menggunakan profil yang memungkinkan
jalan tergenang tanpa konstruksi atas tanah jembatan yang digenangi. Va-
riasi profil ini dapat digunakan di lokasi di mana saluran arus terletak
pada salah satu sisi daerah banjir, yakni suatu persimpangan tidak se-
sumbu (eccentric), dan profil memungkinkan penggenangan jalan yang
mendekat hanya pada satu sisi. Beda antara titik bawah dalam profil ja- SEMUA TINGKAT BANJIR DI
lan dan busur bawah dalam konstruksi atas tanah jembatan dapat beru- BAWAH KENAIKAN TINGKAT PROFIL
(ATAU KENAIKAN DARI
bah, dalam kendala geometri, untuk memenuhi persyaratan terpelihara-
TUMPAHAN AIR) HARUS ME-
nya aliran permukaan bebas dan untuk memberi peluang alur untuk es, LALUI PEMBUKAAN JEMBATAN
sampah, dan riak. Jembatan-jembatan harus dirancang dengan memper-
timbangkan banjir besar yang akan lewat bukaan dan kemungkinan Gambar 10. Profil tingkat.
kejadiannya.

Pembatas horizontal jalan raya pada persimpangan arus juga harus di-
pertimbangkan dalam memilih lokasi dan rancangan bukaan jalan air,
dan profil persimpangan. Elevasi permukaan air biasanya dimisalkan sa-
ma dalam penampang yang diambil tegak lurus ke arah aliran banjir. Ka-
rena itu, elevasi kritis untuk profil persimpangan arus jalan raya tegak
lurus aliran banjir puncak, biasanya dapat dimisalkan sama dengan ting-
JEMBATAN TIDAK
BEBBAHAYA UNTUK kat untuk debit yang dikaji ditambah dengan air balik untuk jalan air
BANJIR ISTIMEWA yang dipertimbangkan.
Elevasi permukaan air selama aliran puncak sepanjang persimpangan
Gambar 9. Profil kurva sembulan-r.ertikal. arus jalan raya miring tidak sama karena adanya gradien dalam profil
permukaan air. Elevasi sebelah hulu persimpangan akan berbeda, kadang-
r;
,lnulisi:; llktntlik urttttk I'cnempu!utt tlun Itcn'ncunuun .117
336 Pedomun Drainnse Jalon Rayu

.jcnrbatan ditalnbah dengan beda kecepatan pada jembatan. Dengan de-


rnikian, tidak akan ada aliran dari A ke jembatan sepanjang tanggul ja-
lan. Pada sisi sebelah hilir, air banjir akan mengalir dari jembatan menu-
ju A, dan tidak tergantung pada beda kecepatan pada jembatan, akan
lcbih rendah di sebelah hilir A dibandingkan di sebelah hilir jembatan.
Karena itu, beda permukaan air dari hulu ke hilir akan lebih besar baik
pada A dan B dibandingkan pada jembatan.
Metode satu dimensional, yakni air balik tangga, tidak memadai un-
tuk memberikan analisis kuantitatif elevasi permukaan air sebelah hulu
dan hilir dari persimpangan arus jalan raya miring. Namun, semua itu-
lah yang tersedia secara umum pada saat ini. Mereka harus digunakan,
dirangkaikan dengan penilaian rekayasa yang memadai, sampai model
yang lebih baik dapat ditemukan. Model dua dimensional, yaitu model
elemen hingga (finite element) dan model beda hingga (finite difference)
sedang dalam tahap pengembangan dan telah diterapkan dalam bebera-
Foto 9-Sapuan lateral pada jembatan pada profil tingkat. pa keadaan yang kompleks" Model ini akan memungkinkan para peran-
cang untuk mengkaji elevasi permukaan air dalam penampang dibanding-
kadang cukup besar, tergantung pada gradien permukaari aif, guna ta- kan hanya dalam profil dan digunakan untuk mengenali lokasi di mana
nah, lebar daerah banjir, dan besarnya kemiringan persirnpangan. Per- perbedaan tinggi yang tidak diinginkan terjadi.
bedaan permukaan air antara sisi hulu persimpangan dan sebelah hilir akan
letrih besar di titik A dan B dibandingkan dengan air balik di atas jem-
batan, seperti ditunjukkan dalam Gambar 11. Pengaruh yang menonjol
dari persimpangan pada elevasi permukaan air kadang-kadang dilebih-
i'lt llt.
\
lebihkan karena perbedaan elevasi permukaan air dari sisi satu jalan ke
sisi lainnya. Foto l0 merupakan contoh di mana jalan memotong di lo- \l i
kasi setara dengan titik A di Gambar I l, karena perbedaan lewat jalan I
selama banjir besar. Di banyak lokasi, disarankan untuk memberikan bu- 'l
kaan jalan air di lokasi A dan B, Gambar ll, agar dapat menghindari
beda tinggi yang besar dari sisi hulu ke sisi hilir jalan. Sekali lagi, ini ter-
r0
gantung pada beberapa pertimbangan termasuk penggunaan tanah di hulu
dan di hilir, gradien permukaan, besarnya kemiringan, air balik dari per-
simpangan jalan raya, dan panjang penggerogosan jalan di daerah banjir.
Perbedaan tinggi yang besar dari sisi hulu ke sisi hilir persimpangan
RENCANA
miring dapat dijelaskan dengan mengacu ke Gambar 11. Air banjir di hu-
lu dari tanggul dekat lokasi B akan dipantulkan ke arah bangunan kare-
na akan ada gradien dari B. Di sebelah hilir, air harus mengalir dari jem- GABIS DERAJAT JALAN RAYA

batan menuju B agar mengisi daerah di sebelah hilir jalan pada daerah
banjir sebelah kiri. Dengan demikian, elevasi permukaan air pada hulu
di B akan lebih tinggi dibandingkan pada jembatan dan pada sebelah hi-
lir B biasanya lebih rendah dibandingkan pada sebelah hilir B dari
jembatan. PENAMPANG

Demikian pula, elevasi permukaan air pada sebelah hulu daerah banjir
dekat lokasi A akan mendekati sama dengan elevasi permukaan air pada Gambar 11. Elevasi permukaan air hulu dan hilir dari persimpangan miring.
3 3tt I'ulonrun I)ruinu:;<' .lulun lluvu Anulr:tis Itidrotik urtlttk I'enenrytutun don I'ercncunaun 339

6.2.2.1 Lokasi
Pcmilihan lokasi bukaan jalan raya pada tempat persimpangan arus
clengan lebar daerah banjir yang terbatas tidak sulit, karena hal ini sudah
jclas bahwa satu bukaan akan cukup atau bahwa secara fisik tidak prak-
t is menggunakan lebih dari satu bukaan. Demikian pula, kalau jalan yang
rnendekat tidak cukup tinggi dibandingkan dengan dataran banjir, bu-
kaan jalan air luar pada daerah banjir mungkin tidak diperlukan atau bu-
kaan ukuran-gorong-gorong untuk drainase lokal semuanya diperlukan.
Lokasi bukaan jalan air dalam sistem persimpangan jalan raya arus le-
bih kompleks untuk perencanaan banjir jarang dan pada tempat dengan
daerah banjir besar. Dalam pembahasan ini, diumpamakan bahwa suatu
bukaan akan diberikan pada saluran utama dari arus dan bahwa pilihan
yang ada meliputi bukaan yang lebih panjang pada lokasi tersebut dan
bukaan luar pada daerah banjir atau beberapa kombinasi pilihan ini.
Foto l0-Potongan jalan pada bagian hilir daerah banjir untuk menaikkan beda Beberapa faktor mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi bukaan ja-
tinggi melintas jalan pada persimpangan miring.
lan air untuk memberi peluang alur banjir.Tujuan dasar pemilihan loka-
si bukaan luar meliputi pemeliharaan distribusi aliran dan arah aliran se-
cara praktis, sarana untuk konsentrasi aliran yang relatif besar dalam dae-
Pembahasan analisis hidrolik dari sistem persimpangan arus diberikan
rah banjir, penghindaran diversi aliran daerah banjir sepanjang tanggul
dalam Seksi 6.3. Ciri-ciri konstruksi yang dapat memiliki pengaruh besar jalan untuk jarak yang panjang, dan pertimbangan air balik dan kerusak-
pada penampilan.sistern ditiahas dalam Seksi 6.2.3.
an sapuan pada jalan raya dan pemilikan iain. Kondisi tempat, ekonomi,
kendaia dana, dan pembatas horizontal jalan raya membatasi jangkauan
6.2.2 Pembukaan Jalan Air
tercapainya tujuan ini. Tujuan merupakan komplementer dalam karena
Bukaan yang diberikan dalam tanggul jalan untuk melewatkan aliran maksud pemeliharaan distribusi dan arah aliran adalah memperkecil ke-
arus merupakan komponen jalan raya dari sistem persimpangan jalan raya rusakan lingkungan daerah banjir, d4n menghindarkan air balik dan sa-
arus. Lokasi dan ukuran bukaan jalan air, bersama-sama dengan pem- puan berlebih. Pengambilan tindakan lebih dulu untuk konsentrasi alir-
batas horizontal dan vertikal dari jalan yang mendekat, menetapkan be- an mencapai maksud yang sama dengan menghindarkan diversi jarak jauh
sarnya banjir yang tidak akan mengganggu lalu lintas pada jalan raya. sepanjang tanggul jalan.
Kriteria lain juga mempengaruhi lokasi dan ukuran bukaan jalan air Faktor khusus tempat lain yang mempengaruhi lokasi bukaan adalah
dalam sistem persimpangan jalan raya arus. Untuk keadaan praktis, bu- drainase lokal, kemungkinan penypbab pemutusan dalam bengkokan be-
kaan jalan air harus ditempatkan dan diberi ukuran untuk melestarikan lokan, sarana transportasi lain dalam kawasan, penggunaan daerah ban-
distribusi aliran alami arus, untuk menghindari kerusakan pada nilai ala- jir, dan pembatas horizontal dan vertikal dari jalan raya.
mi dan kegunaan yang berkaitan dengan arus, dan untuk menghindari Keperluan untuk pengambilan tindakan untuk drainase lokal timbul ka-
bahaya kerusakan yang tidak diinginkan pada jalan raya dan pemilikan lau suatu daerah pada daerah banjir tidak mengering setelah jalan raya
lain. dibangun dan di mana pembatas jalan raya memotong arus cabang di se-
Hal-hal selain persyaratan hidrolik, yang mempengaruhi lokasi dan belah hulu percabangannya dengan arus utama (Gambar l2). Pada kasus
ukuran bukaan jalan air meliputi pembersihan untuk pelayaran, geomet- Iain, dimungkinkan diversi sepanjang timbunan jalan r.aya sampai salur-
ri jalan, tanah, stabilitas tanah pada tiang penopang, akses ke pemilikan an arus utama atau memberikan suatu bukaan luar pada daerah banjir.
berdekatan, persimpangan dan persilangan dengan jalan lain, perpindahan Diversi sepanjang tanggul jalan raya dapat membentuk masalah pemeli-
ke jalan atau jalan kereta lain, tanah basah, ekonomi dan sebagainya la- haraan dengan menaikkan gradien dalam saluran cabang dan dengdn mem-
gi. Pembahasan di sini akan dibatasi pada pertimbangan hidrolik dan eko- berikan saluran yang lebih efisien untuk aliran daerah banjir pada ujung
nomi dalam menempatkan dan memberi ukuran bukaan jalan air. tanggul jalan raya. Penurunan tinggi air dapat terjadi yang akan memba-

;
g
T
140 l\tlotrturr I)ruitttr.s<' .lulun Rowt ,.lrtuli.si.t ttidntlik un!uk l'(n(nrpa!un tlun l'eran<'anuun .l4l

larn dacrah banjir atau diversi aliran daerah banjir untuk jarak jauh se-
panjang tanggul jalan raya, dapat mempengaruhi keputusan. Walaupun
lokasi bukaan di daerah banjir akan dipengaruhi oleh perlunya drainase
lokal atau saluran cabang, setiap bukaan pada daerah banjir akan meng-
alami akibat aliran banjir dari arus lebih besar dan bukan oleh aliran
dari cabang.
Jalan raya yang terletak dalam bengkokan sungai, seperti dalam Gam-
bar 13, memberikan masalah yang amat sulit dalam meletakkan pembu-
kaan luar. Aliran dalam daerah banjir cenderung untuk terkonsentrasi
pada mulut bengkokan, seperti di gambar. Karena jarak lewat bengkokan
lebih pendek daripada dalam saluran, kemiringan permukaan air lebih
terjal dan daya pemindahan dalam daerah banjir naik relatif terhadap daya
pemindahan dalam saluran. Bukaan luar pada lokasi ini yang sangat meng-
hambat aliran akan mengakibatkan sapuan umum yang dapat meng-
akibatkan putusnya bengkokan, tergantung pada lebar lewat beng-
kokan, panjang bengkokan, guna tanah, dan tanah. Kalau bukaan
Gambar 12. Diversi dan perubahan jembatan untuk arus cabang dalam daerah diperlukan, rancangan biasanya harus berjaga-jaga akan kemungkinan
banjir. kecepatan sapuan. Upaya lain dapat pula disarankan. Dinding atur arus
membuat bukaan secara hidrolik lebih efisien, dan perkuatan batas arus
secara efektif dalam beberapa hal melindungi sapuan. Bukaan luar tr-m-
hayakan tanggul dan pemilikan di hulu dan delta dapat terbentuk dalam bahan dapat digunakan untuk mengurangi tingkat penyempitan aliran da-
saluran arus utama, yang mengakibatkan perubahan arah arusnya (Foto lam bengkokan yang panjang, dan dalam beberapa peristiwa bukaan da-
I l). pat ditempatkan jauh dari mulut bengkokan. Demikian pula, perusakan
Suatu bukaan pada daerah banjir untuk arus cabang atau drainase lo- bengkokan oleh pembatasan baru dapat terjadi pada beberapa lokasi. Di
kal merupakan alternatif yang paling diinginkan kalau biaya tambahan mana pengaruh bukaan luar pada bengkokan dapat merusakkan, model
untuk pembangunan dijamin. Faktor lain, seperti konsentrasi aliran da- fisis dapat meyakinkan.

JEMBATAN
SALURAN UTAMA

/
t/
/( (Jl"
JEMBATAN
ATAU GORONG-GORONG LEBAR

PEMBUKAAN AIR HARUS DISESUAI


rxaN oeHcaN PENYEMPTTAN B|LA
TERJADI ALIBAN BANJIR

] oto I l yang terbentuk dalam arus utama karena cabang yang didiversikan.
-Delta Gambar 13. Persimpangon arus dalam suatu bengkokan.
r
342 I'erkttnttn Druinusc .lulurt Ruya Anuli.ri.t Ilidntlik untuk l'enempalun dun l'erencunoan 343

Sering terjadi persimpangan dalam kawasan suatu persimpangan yang


I)cnggunaan daerah banjir yang dapat mempengaruhi lokasi bukaan
direncanakan yang telah mengubah distribusi aliran. Agar dapat mcm-
rncliputi perkembangan dan perlunya akses melewati tanah jalan raya.
pertahankan pengaruh persimpangan baru pada distribusi aliran yang ada
llukaan jalan air luar mungkin memerlukan lokasi untuk menampung
sampai minimum yang diperbolehkan, bobot tertentu harus diberikan ke
pcnggunaan ini dan dalam mengenali pengaruh perkembangan pada dis-
lokasi bukaan yang ada, tetapi ukuran dari bukaan yang diusulkan harus
didasarkan pada persyaratan hidrolik. Kalau bukaan luar yang ada tidak
tribusi aliran dan air balik yang diperbolehkan.
Bukaan jalan air luar atau profil jalan yang mendekat relatif rendah
dapat menampung aliran yang cukup besar, keputusan pada bukaan da-
mungkin diperlukan agar menghindarkan perbedaan besar elevasi permu-
lam persimpangan baru harus didasarkan pada persyaratan hidrolik dari
kaan air antara sisi hulu dan sisi hilir dan persimpangan jalan raya yang
sistem persimpangan.
Sarana transportasi lain di daerah banjir memerlukan pemisahan gra-
miring. Suatu pembukaan yang terletak baik di A atau B dalam Gambar
I I secara teliti diukur sehingga beda tinggi air akan diperkecil dan sapuan
dasi. Bukaan ini pada daerah banjir akan melewatkan air banjir dan eleva-
besar tidak akan mengembang.
si jalan yang diperlukan untuk pemisahan dapat banyak mengubah be-
sarnya banjir yang harus dilewatkan melalui bukaan yang'diusulkan. De-
mikian pula, pertimbangan harus diberikan kepada ke penyempitan alir- 6.2.2.2 Ukuran
an pada pemisahan yang dapat mengakibatkan kerusakan sarana lain Ukuran bukaan jalan air dibatasi oleh batas-batas yang terdiri dasar
(Gambar l4). arus dan,/atau daerah banjir, ujung tanggul pada tiap sisi dan konstruksi
atas-tanah jembatan pada puncak. Banyak karakteristik tempat persirn-
pangan yang mempengaruhi pemilihan ukuran bukaan jalan air. Karak-
/\ \
teristik ini digunakan dalam menentukan kriteria untuk menilai dapat di-
terimanya rancangan alternatif dari sistem persimpangan seperti dibahas
dalam Seksi 6.1. Ada kemungkinan bahwa banyaknya profil jalan dan
alternatif bukaan air yang dapat memenuhi kriteria yang telah ditetap-
kan dari karakteristik tempat. Sebagai contoh, kalau kriteria untuk per-
simpangan meliputi keterbatasan air balik, batasan ini dapat dipenuhi baik
rl
dengan menggunakan bukaan kecil dan profil jalan yang rendah atau de-
\/ ngan membuat jembatan semua penampang arus. Namun, ada kemung-
REL KERETA API SALUBAN UTAMA kinan bahwa di banyak lokasi, alternatif yang berada di antara dua eks-
l\ trim ini juga akan memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk tempat dan
BATAS DATARAN
RENCANA
BANJIR akan terbukti lebih bijaksana sejauh pengeluaran dana masyarakat yang
dimaksudkan.
\\ Penampilan bukaan jalan air tergantung tidak hanya pada batas yang
ditentukan oleh tanah, konstruksi atas tanah jembatan, dan tanggul pa-
PBOFIL BEROASARKAN
JARAK
da tiap ujung jembatan, tetapi juga oleh elevasi permukaan air. Banjir
yang akan mengalir lewat bukaan tanpa menghentikan laluJintas diten-
tukan oleh batas-batas fisik bukaan di atas dan profil persimpangan.
Kedua alternatif profil jalan dan bukaan jalan air praktis untuk banyak
persimpangan arus jalan raya. Apabila kebebasan ini ada, kemungkinan
BANJIB AKAN
MELALUI qEIIAP penggenangan merupakan keputusan perencanaan yang dapat dibuat de-
PEMBUKAAN
KE DATABAN
'ngan mempertimbarigkan akibat-akibat ekonomis keputusan tersebut.
BANJIR Komponen konstruksi jembatan, pondasi, ukuran bukaan jalan air, dan
jalan yang mendekat harus dirancang sedemikian rupa sehingga sistem
Gambar 14. Pemisahan gradasi untuk sarana transportasi lain dalam daerah ban- persimpangan arus alternatif yang dipilih menghasilkan penggunaan yang
jir
akan berfungsi sebagai bukaan jalan air luar. optimal atau mendekati optimal dari dana masyarakat. Modal untuk pem-

_i
344 ltedoman l)roinuse Julon Raya
rlnuli.si,,s llidntlik ut,l,tk l'.'n(rnpulutt dun P(rencanaon 345

bangunan, risiko kerusakan jaran yang mendekat, risiko


kerusaka, jcnr
batan akibat Eayaapung, gelombang, beban benturan, rrologi adalah dalam penggunaan model satu dimensional untuk menga-
dan sapuan, ble_
ya berhentinya lalu-lintas, dan risiko pemilikan rrrrlisis aliran dua dimensional. Perkembangan model 2-D merupakan lang-
lain trarus dipe'rtimbanj.
kan dalam menentukan akibat ekonomis pemilihan run.ungun ktlr utama menuju analisis yang lebih memadai dari sistem persimpangan
dari arter-
natif yang tersedia. irrus yang kompleks.
Perencanaan banyak sistem persimpangan arus rain menjumpai Ilukaan bantu pada daerah banjir umumnya dimaksudkan untuk se-
banyak
kendala dari masalah sosial, poritik atau lingkungan, peitimtangan hagian dari aliran arus total yang didasarkan pada perhitungan pemindah-
re-
kayasa, seperti geometri, maksud serba guna, seperti pelayarar, lrn. Secara konsep, aliran akan terpisah seperti dimisalkan atau penyim-
alur ter-
nak, dan akses tanah, pertimbangan ekonomi t"tuin pirrgjunaan optimat l)ilngan nyata dan mengalir menuju ke bukaan yang tepat. Untuk sistem
dana masyarakat, keputusan kebijakan, seperti standai minimum, pcrsimpangan normal pada bagian lurus arus, penyimpangan aliran ini
dan
kendali topografi. Apabila kendala seperti itu muncul, perencanaan per- rlapat dilaksanakan mendekati seperti apa yang diperkirakan dengan mem-
simpangan alternatif yang memenuhi kendala dengan biaya dari dana
ma- beri ukuran semua bukaan jalan air sehingga air balik di atas masing-
syarakat yang paling murah harus dipilih. pertimbangan ekonomi dalam rnasing kira-kira sama. Kalau setiap bukaan diukur demikian sehingga
memilih alternatif dapat dipilih. Dalam hal ini, pondasi, komponen kons- nrengakibatkan lebih banyak air balik daripada sebaliknya, maka pe-
truksi jembatan, ukuran bukaan jalan air, upaya perlindungan dan pen- nyimpangan tidak akan seperti apa yang direncanakan karena permukaan
cegahan, dan profil persimpangan arus harus dinyatakan dengan air tinggi pada bukaan itu mengakibatkan diversi menuju bukaan lainnya.
modar
dan biaya risiko untuk semua banjir yang besar kontribusinya pada Kerumitan analisis dengan model satu dimensional menyertai
bia-
ya risiko. persimpangan-persimpangan yang tidak tegak lurus ke arah aliran, de-
Bukaan jalan air paling banyak diuji oleh aliran terbesar yang harus ngan bengkokan dan sinusitas dalam sistem arus, dan dengan arah aliran
melewati bukaan. Laju aliran ini merupakan pendekatan pada g.nurrgu, yang berubah-ubah sepanjang persimpangan dan dengan tingkat daiam
permulaan sistem persimpangan arus jalan raya. Karena itu, arus. Hal ini menjelaskan persimpangan biaya bukan yang luar biasa, wa-
tiap bukaan
jalan air harus diberi ukuran dengan mempertimbangkan laupun penggunaan bayangan model satu dimensi akan memberikan ana-
kemungkinan
kejadian tersebut dan risiko kerusakan yang bersanttrtan. lisis yang memadai bagi banyak sistem persimpangan namun merupakan
analisis yang tidak memadai untuk sistem yang lain. Karena alasan itulah
6.2.2.3 Bukaan Bantu disarankan (Seksi 6.2.2.1) bahwa bukaan bantu dalam persimpangan mi-
ring baik di lokasi A atau B, Gambar I l, harus diukur dengan baik seba-
Perlunya bukaan bantu (aux,iary opening)ialan
air, atau bukaan pe- gai penilaian oleh metode analisis terbaik yang ada. Model fisik maupun
ringan (relief opening) seperti istilah yang biasa digunakan,
timbul pada matematika suatu lokasi kompleks mungkin tersedia.
arus dalam daerah banjir. Terminologi yang diambil
ai sini, yaitu but aan
bantu, dimaksudkan untuk *"ny"ru"ikan i"r,gun konsep
pangan arus jalan raya-di mana setiap komponen
,irt"- persim- 6.2.2.4 Jembatan Pengganti
mempunyai p"iun t"._
tentu. Maksud dari bukaan pada daerah banjir adarah Penanaman modal (investasi) dalam jembatan pengganti merupakan
uniuk merewat-
kan sebagian aliran banjir daram daerah banjii karau bagian yang membesar dari pengeluaran mqdal untuk pembangunan jem-
kat tertentu' Hal ini tidak meringankan bukaan jaran "rur -*.upi ,irg- batan. Pengalaman yang sehat muirgkin dijumpai pada tempat jembatan
air utun,i aau*
arti bahwa suatu saluran rimpah (spillway)darurat pada yang ada relatif terhadap hidrologi arus, penampilan hidrolik sistem per-
bendungan mem-
pu_nyai kapasitas yang dapat diramalkan simpangan, dan morfologi arus. Pengalaman ini dan hidrologi, hidrolik
selama lejadian Uun]ii.
Lokasi bukaan bantu dibahas daram seksi 6.2.2.1. ukrr", modern dan teknologi analisis ekonomi harus sepenuhnya dimanfaatkan
bukaan yang
diperlukan belum diteliti dengan tuntas waraupun suatu apabila sistem persimpangan pengganti dipilih. Terutama, penggunaan
upaya terah diam_
bil oleh Negara Bagian Mississipi untuk memperajari penampilan daerah banjir mungkin telah berubah dekat dengan tempat persimpangan
hidro-
lik sistem jembatan banyak yang ada. karena pembangunan asli, yang menunjukkan perlunya evaluasi ulang ri-
suatu metode yang baru-baru ini digunakan untuk menentukan siko pemilikan pribadi. Volume lalu-lintas naik dan perubahan dalam ka-
ukur_
an bukaan bantu dijeraskan di sini karena ternyata
didasarkan pada Iogi- rakter lalu-lintas dapat menunjukkan perlunya mendapatkan persyarat-
ka yang baik walaupun teknologi untuk analisis lemah. an layanan laluJintas. Perubahan biaya pembangunan relatif, pemeliha-
Kelemahan tek_
raan dan perbaikan kerusakan banjir dari berbagai komponen sistem per-
F 146 l\tlorrttttt l)ruinu.st .lulun Ruvu
Anulisis lliclrolik untuk l'enempulan dun Pcrencunaon 147

simpangan dapat memberi petunjuk bahwa suatu alternatif yang bcrbc-


TABEL T
da dari sistem. persimpangan yang ada harus dipilih. JEMBATAN ATAU GORONG-GORONG
Banyak jembatan yang ada telah bertahan terhadap banjir yang cukup
besar dan pengkajian menunjukkan bahwa tidak ada perubahan dalanr Jembatan
sistem persimpangan arus yang berarti. Dalam hal ini, kenyataan tidak
boleh terlalu diperhatikan bahwa penggantian rentangan pendek dengan Keuntungan Kerugian
rentangan panjang atau bangunan penyangga dengan bangunan kayu pa- 'tidak mudah mengalami sumbatan karena Memerlukan lebih banyak perbaikan ba-
lang akan menghasilkan berkurangnya bukaan jalan air kalau konstruksi gelombang, es atau sampah ngunan dibandingkan dengan gorong-gorong
pengganti mempunyai bangunan atas tanah yang lebih dalam. Sebagai Jalan air naik dengan naiknya permukaan Kemiringan saluran limpahan mudah terkena
air sampai air mulai menenggelamkan ba- erosi dan kerusakan sapuan tanah
akibat penggantian, risiko kerusakan air balik akan naik, kemungkinan
ngunan atas tanah Pilar dan tiang penyangga mudah mengalami
penggenangan akan naik, dan akan terjadi kerusakan lebih besar karena
Sapuan menaikkan bukaan jalan air kerusakan karena saPuan
es dan sampah. Kalau tingkat lalu-lintas yang ada harus dipertahankan, Mudah menjadi beku dan bentuk es pada dek
Caris aliran luwes (fleksibel)
sedemikian jauh seperti terhentinya lalu-lintas karena banjir, dan risiko Benturan minimal pada lingkungan akuatik Pagar pengaman dan parapet berbahaya
kerusakan banjir ke jalan raya dan pemilikan lain tidak harus membesar, dan daerah basah dibandingkan dengan daerah pemulihan
gradasi lantai atas jembatan harus dinaikkan untuk mengimbangi ba- Pelebaran tidak selalu mempengaruhi ka- Drainase lantai atas memerlukan pember-
pasitas hidrolik sihan perbaikan Yang sering
ngunan atas tanah yang lebih dalam dari jembatan pengganti. Gaya apung, angkat dan benturan berbahaya
untuk jembatan.
6.2.3 Alternatif Konstruksi Mudah rusak karena pergeseran belokan arus

Banyak sekali alternatif konstruksi tersedia untuk digunakan dalam sua- Gorong-Gorong
tu sistem persimpangan jalan raya arus, kalau semua kemungkinan kom-
binasi panjang, rentanganjembatan, jenis dan orientasi penyangga, geo- Keuntungan Kerugian
metri, rancangan parapet, dan rancangan bangunan atas tanah dipertim- Memberikan pandangan jalan yang tidak Pelumpuran dalam gorong-gorong dengan
bangkan. Sebagai tambahan, di banyak persimpangan, jembatan ganda ruas banyak memerlukan pembersihan
terputus
atau jembatan tunggal merupakan alternatif yang baik atau gorong-gorong periodik
Daerah recoverY daPat dibuat
Kenaikan gradasi dan proyek pelebaran Tidak ada kenaikan jalan air karena ting-
besar dapat digunakan dalam mengganti satu atau lebih jembatan.
kadang-kadang dapat dilaksanakan dengan kat banjir ada naik di atas soffl
Hidrolik sistem persimpangan jalan raya arus harus diberikan pengLa- I)apat tersumbat oleh gelombang, sampah
jian yang cukup dalam memilih rancangan yang diinginkan dari daftar memperpanjang ujung gorong-gorong
Memerlukan lebih sedikit perbaikan diban- dan es
panjang alternatif yang tersedia. dingkan dengan Jembatan Mungkin menjadi penghalang alur ikan
Kebekuan dan es biasanya tidak terbentuk Mudah mengalami erosi dan kemiringan
sebelum daerah lain mengalami persoalan
timbunan dan sapuan pada jalan keluaran
6.2.3.1 Jembatan atau Gorong-Gorong
Kapasitas naik menurut tingkat banjir Mudah mengalami kerusakan abrasi dan
Kadang-kadang, bukaan jalan air untuk persimpangan jalan raya arus Kapasitas kadang-kadang dapat dinaikkan korosi
dapat diberikan baik dengan menggunakan gorong-gorong atau jembatan. dengan memasang masukan yang diperbaiki Perluasan dapat mengurangi kapasitas hidro-
Biasanya lebih mudah dan lebih cepat lik
Perkiraan biaya dan risiko yang berkaitan dengan masing-masing akan Masukan gorong-gorong luwes (fleksibel)
dibangun daripada jembatan
menunjukkan alternatif bangunan mana yang harus dipilih atas dasar eko- mudah rusak karena gaYa aPung
Sapuan dapat dilokalisasikan, lebih dapat
nomi. Pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi pemilihan jenis ba- diperkirakan dan mudah dikendalikan Gorong-gorong pejal terpisah pada sam-
ngunan didaftar dalam Tabel I dan dibahas dalam paragrafberikutnya. Dapat digunakan untuk menahan penunrnan bungan
Tabel I mendatar banyak keuntungan dan kerugian jembatan dan permukaan Mudah rusak karena pemipaan danlatau
Penyimpanan dapat digunakan untuk me- peresapan (infiltrasi)
gorong-gorong. Pertimbangan tersebut yang berkaitan dengan peng-
gunaan gorong-gorong dibahas dalam acuan (14) dan yang berkaitan de- ngurangi debit puncak

ngan jembatan dibahas di mana-mana dalam pedoman ini. Gorong-gorong


dengan kombinasi jembatan-jembatan digunakan di berbagai persim-
pangan jalan raya arus, baik untuk melewatkan aliran dalam daerah banjir
P:

34li I't,ttttrttutt l)ruinusc .lulun Rtwt T .,ltttli:;t.s tlidntlik urttuk l\netnpulun ilun Iteren<'unuun 349

atau untuk memberikan drainase lokal dalam daerah banjir. Kalau gorrng-
pcrkccil pcluartg gelombang ditangkap oleh pemancangan atau kolom,
gorong atau jembatan kecil digunakan dalam daerah banjir hubungan-
untuk memperkecil pengaruh penyempitan (kcntraksi) pilar dalam jalan
nya dengan jembatan, sapuan potensial sebagai akibat becla tinggi air di
air, untuk memperkecil gaya es dan kemungkinan pembentukan ben-
hulu dan di hilir dan lamanya kerja hidrograf harus dipertimbangkan (Foto
dungan es pada jembatan, dan memperkecil sapuan air balik dan lokal
l2). Sebagai contoh, gorong-gorong pada lokasi A dan B dalam Gambar
( /5). Orientasi pilar sulit apabila arah aliran berubah menurut tingkat ban-
I I akan mempunyai kecepatan keluar tinggi karena beda tinggi air yang
jir atau waktu. Pilar bulat (sirkular), atau beberapa perubahannya, mung-
besar melewati jalan, dan sapuan yang keras dapat terjadi pada keluaran.
kin merupakan alternatif terbaik kalau orientasi pada tingkat selain ting-
kat banjir adalah kritis.
Pilar yang terletak pada tebing atau dalam saluran arus dekat tebing
menyebabkan sapuan lateral pada tebing. Pilar yang terletak dekat de-
ngan tebing arus dalam daerah banjir mudah rusak, karena arus dapat
mengakibatkan sapuan tebing. Pilar tersebut juga mudah rusak akibat
perongrongan oleh bengkokan yang berpindah. Pilar yang harus ditem-
patkan di lokasi di mana akan sangat mudah rusak akibat sapuan harus
diberi pondasi pada elevasi yang aman dari perongrongan atau dilindungi
dengan penguatan (Foto l3).
Bentuk pilar juga merupakan faktor dalam sapuan lokal (15). Pilar yang
pejal tidak akan mengumpulkan banyak sampah seperti kerangka rata
pilar atau kerangka rata berkolom banyak. Dengan memberi bentuk bu-
tr'oto l2-Sapuan pada gorong-gorong dalam daerah banjir. latan atau menuruti garis arus (streamline) pada ujung pilar akan m':m-
bantu memperkecil akumulasi sampah dan mengurangi sapuan lokal pa-
da pilar.
6.2.3.2 Pilar Apabila merupakan masalah, pilar dapat diperkuat untuk memecah
es

Ekonomi pembangunan biasanya memegang peranan besar dalam me_ es yang kalau tidak akan membentur ujung depan pilar (,16). Perkuatan
nentukan rentangan, lokasi dan orientasi pilar, dan perancangan bangunan ujung depan juga diperlukan untuk upaya penahanan dalam arus yang
bawah tanah dan bangunan atas tanah. perlu agar biaya pembangunan menyalurkan bahan besar sebagai beban dasar (Foto l4).
selalu merupakan faktor dalam perencanaan bangunan jembatan agar
menggunakan bahan bangunan tersedia seekonomis mungkin, tetapi bia-
ya pembangunan hanya merupakan salah satu bagian dari biaya ekono_
mi total dari sistem persimpangan arus. Ada pertimbangan-pertimbangan
hidrolik, biaya pemeliharaan, dan risiko biaya di masa datang untuk nem-
perbaiki kerusakan banjir yang juga harus merupakan faktor dalam meng-
ambil keputusan tentang jumlah pilar dan lokasi, orientasi dan jenisnya.
Jumlah pilar dalam suatu saluran dibatasi oleh minimum praktis dan
pilar dalam saluran arus kecil dalam praktek perlu dihindarkan sedapat
mungkin. Pilar yang mengarah sesuai dengan aliran tidak terlalu mem-
beri kontribusi pada air balik jembatan, tetapi ada kontribusinya pada
sapuan umum. Dalam beberaph peristiwa, sapuan keras telah berkem-
bang langsung di sebelah hilir jembatan, karena arus eddy dan karena
pilar menempati luas cukup besar dalam saluran. Sapuan Iateral mau-
pun vertikal juga terjadi pada beberapa lokasi.
Pilar harus diluruskan dengan arah aliran pada tingkat banjir agar mem-
Foto l3-Pilar dan tebing yang dirongrong oleh perpindahan bengkokan belokan.
350 I'uloman Drainusa Julan Ruyu
.,lnuli,ri.r ttidntlik untuk Pencmputan dun Peren<'unuun 3-iI

pangan arus: (l) kaki menyebar (spreadfootings), (2) kerangtca kuda-kuda


prrros tiang pancang atau galian Qtile atau drilled), (3) kaki pada tiang
pancang atau poros galian dan (4) kaison (coissons) (Gambar 26,27 dan
28). Kaki menyebar tergantung pada kapasitas penyangga bahan di ma-
na dipondasi untuk menyangga. Jenis ini digunakan kalau dipondasi le-
bih rendah daripada tingkat sapuan yang diperkirakan, di mana batuan
tampaknya dangkal, atau di mana dasar arus diperkuat oleh batu kerikil
dan diperkirakan dapat menahan sapuan.
Poros tiang pancang atau galian, di mana dalam kerangka jenis kuda-
kuda atau dengan kaki-kaki, biasanya tergantung pada bahan sekeliling-
nya untuk geseran tepi dan stabilitas lateral. Dalam beberapa peristiwa,
mereka dapat dibawa ke batu-batuan atau benda rapat lainnya untuk ka-
pasitas mengangkut beban. Elevasi puncak untuk poros pancang atau po-
ros galian harus didasarkan pada perkiraan kedalaman sapuan potensial
maupun penyangga agar menghindarkan kehilangan dukungan lateral dan
kapasitas mengangkut beban selama banjir. Kapasitas menyangga pan-
Foto l4-Pilar yang dirusakkan oleh batu-batu besar. cangan yang dijabarkan dari rekaman penggerak tidak begitu berlaku se-
lama banjir kalau bahan yang dilewati pancangan disapu habis.
Kaison digunakan dalarr sungai besar dan biasanya tenggelam ke ba-
6.2.3.3 Tiang Penopang han padat dengan penggalian di dalam kaison. Kedalaman pondasi sede-
Tiang penopang dapat merupakan dinding vertikar, kemiringan tim- mikian sehingga sapuan biasanya tidak menjadi masalah setelah pem-
bunan dapat melimpahkan lewat rentangan ujung membentuk ',t1ang pe- bangunan selesai. Namun, sapuan kontraksi hebat berkembang di sebe-
nopang" yang bisa dilimpahi, atau kombinasi dari jenis-jenis tiang peno- tah hilir beberapa jembatan seperti itu, karena penyempitan (kontraksi)
pang dapat digunakan. Jenis tiang penopang yang digunakan mempunyai aliran akibat pilar yang besar.
pengaruh yang kecil pada air balik total kecuali di mana bagian arus Perhatian harus diberikan ke sapuan potensial dan kemungkinan per-
sa-
ngat dipersempit oleh jembatan pendek. pemilihan jenis tiang penyang- geseran saluran dalam merencanakan pondasi untuk jembatan pada dae-
ga sebagian besar didasarkan pada biaya, jenis bahan pondaii-dan per- rah banjir dan rentangan yang mendekati saluran arus. Tholweg dalam
timbangan stabilisasi. saluran hendaknya tidak dipertimbangkan dalam lokasi yang pasti pada
Keterlibatan utama insinyur hidrolik pada tiang penopang adalah orien- waktu menetapkan elevasi pondasi. Sejarah arus dan pengkajian bagai-
tasi dan keamanan dari kerusakan yang berkaitan dengarrsapuan. Kait- mana keaktifan arus di masa lalu dapat bermanfaat dalam mengambil
an keamanan dari sapuan biasanya ditanggulangi dengan upaya per_ keputusan elevasi puncak poros pancang dan porosgalian (Gambarl5).
lindungan dan pencegahan yang dibahas dalam Seksi 6.4. orientasi bia-
sanya sama untuk pilar dalam kerangka rata yang bercleliatan dan pe- 6.2.3.5 Bangunan Atas Tanah
ngaruh persimpangan miring dibahas dalam Seksi 6.2.1 dan 6.3.1. Gaya hidrolik harus dipertimbangkan dalam merencanakan bangunan
atas tanah (superstruktur) jembatan termasuk gaya apung, gaya angkat
6.2.3.4 Pondasi dan benturan dari es dan sampah. Penentuan jenis bangunan atas tanah
Pondasi merupakan salah satu unsur jembatan yang paling mudah di- harus tergantung pada konfigurasi profil (Pemilihan 6.2.1), kemungkinan
serang oleh banjir. Pengkajian kayu yang dibor dan plot profil berbagai tenggelam, masalah yang diperkirakan dengan es dan sampah, kecepatan
bahan bawah permukaan penting untuk meramalkan kedalaman sapuan aliran, dan pertimbangan ekonomi biasa, konstruksi dan geometri.
potensial maupun untuk memperkirakan kapasitas penyangga tanah.
Pada dasarnya ada empat jenis pondasi yang digunat<an untut persim- 6.2.3.5.1Gaya Apung
Kalau bangunan atas tanah jembatan digenangi atau sebagian digenangi,
152 l'utttttturt l)ruinasc .lulun Ruyu Anulrsis ltidrotlk unluk Penempalun dun Perencanoan 353

berat bersih bangunan atas sama dengan berat bangunan dikurangi bcrat Koefisien gaya angkat, C6, dapat diarnbil sama dengan 2,0 sampai 2'2
volume air yang dipindahkan. Hal ini akan berbeda dengan berat bagiarr berdasarkan pada angka Reynolds dalam a.rus alami dan bentuk biasa ba-
tenggelam dari bangunan atas kalau udara terperangkap di bawah lantai ngunan atas tanah jembatan (If
(atas) atau kalau bangunan atas tanah merupakan rancangan gelagar. Ka- Massa jenis air biasanya diambil sama dengan
lau pengaman parapet pejal digunakan, volume besar di atas lantai juga
menggeser air kalau jembatan berada pada dasar kurva lendutan vertikal
*ffinitff:
62-4lbs/ ftlkubik slugs/ft3
1,94 :
looo kg/m3.
atau pada gradien kecil dan parapet padat jugir digunakan pada jalan yang Jelas dari Fotol5 bahwa gabungan gaya apung dan gaya angkat perlu
mendekat. diperhatikan dalam p€rencanaan. lnsinyur bangunan dan hidrolik harus
Pengaruh udara yang terperangkap di bawah lantai atas jembatan da- yakin gaya-gaya ini dalam pemilihan alternatif profil, dan kemungkinan
pat dikurangi dengan memberikan lobang lewat lantai atas di antara tiap petimpitran dan implikasi parapet dan alternatif bangunan atas tanah.
gelagar. Bangunan atas biasanya tidak diangkerkan ke pilar untuk mela- Apabila diyakinkan kemungkinan tenggelam, bangunan atas tanah ha-
wan gaya apung dan menahan gaya angkat yang terbentuk oleh air yang rus cukup diangker dan dilubangi.
mengalir.
6.2.3.5.3 GaYa Es
caya es dipertimbangkan dalam perencanaan pilar jembatan menurut
prosedur yang dijelaskan dalam Seksi 1.2.1.7, Spesifikasi Standar Jem-
tatan Jalan Raya (AASHTO Standard specificotions for Highwsy Brid-
ges) (18). Termasuk dalam seksi ini spesifikasi jembatan, suatu permisalan
gaya benturan dari
bahwa bangunan atas jembatan tidak akan mengalami
es yang mengalir, tekanan statis dari gerakan panas atau dari kemacetan
ber-
es, atau guyi t" atas dari es yang melekat dalam air yang tingkatnya
beralasan bahwa bangunan atas tanah jembatan akan
fluktuasi. Sangat
jarang menderita gaya ke atas dari es melekat atau tekanan dari gerakan
yang re-
panas karen a gaya-gayaini biasanya berkaitan dengan badan air
iatif besar dan bangunan atas tanah secara normal harus cukup tinggi su-
paya tidak terpengaruh.
Gambar l5-Saluran berubah dapat merongrong pondasi (menurut (23)).

6.2.3.5.2 Gaya Angkat


Gaya angkat pada bangunan atas yang tergenang atau sebagian terge-
nang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Fa = CorHY (2\

Di mana:
Fd : gaya angkat tiap satuan panjang jembatan, lbs/ft (N/m)
C,r = koefisien gaya angkat
p : kerapatan air, slugs,/tl: 1kg/m3)
H : kedalaman genangan bangunan atas tanah, ft (m)
Foto l5fRtntanlah gelager digeser rilih gaf\ apulg dil glvr angkal.
V : kecepatan aliran, ftldet (m/det) . 1.'
j54 Puktman l)ruinu.re Julun Rayu .,lnulisis t"titlrolik urttuk l't'nottpalun dun l)erencunuun 355

Kemacetan es dan gaya es mengapung dapat menekan bangunan atas


tanah tergantung pada konfigurasi profil persimpangan jalan raya arus
dan kemungkinan penggenangan selama melelehnya es di musim semi pada
arus. Spesifikasi jembatan AASHTO menyarankan untuk pilar bahwa t6,t 4;;i
"Pertimbangan harus diberikan pada kemungkinan kondisi ekstrim dan
bukan kondisi rata-raia pada tempat yang dipertanyakan." Dalam kon-
teks Seksi 1.2.1 .7 , kondisi ekstrim yang dimaksud adalah temperatur es,
ukuran lembaran dan bidang es yang bergerak, dan kecepatan pada
kontak.
Spesifikasi jembatan yang menganjurkan bahwa tekanan es statis ha-
rus dipertimbangkan, tetapi metode untuk perhitungan gaya yang ber-
kaitan dengan kemacetan es tidak dianjurkan atau disarankan. Suatu me-
tode untuk menghitung gaya dinamis pada pilar dari es terapung dima-
sukkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam persamaan yang dikem-
bangkan dari data padapilar dan tidak dapat diterapkan untuk menghi-
tung gaya pada bangunan atas tanah.
Foto 16 dan l7 merupakan contoh kerusakan es pada bangunan atas-
tanah jembatan. Penelitian diperlukan untuk menentukan beban statis dan gaya es'
Foto l7-Gelogar (girder) yang terpuntir oleh
dinamis yang dapat diharapkan dari beban es pada bangunan atas-tanah
dalam berbagai kondisi kekuatan es dan aliran arus. Kemungkinan bi-
dang es terjadi bersama-sama dengan aliran arus pada tingkat banjir yang bangunan bawah tanah
Sebagai tambahan pada gaya es yang menekan
akan memberikan gaya es pada bangunan atas tanah jembatan di keba- jembatan oleh be-
(siistrittctur)dan bangunai atas tartah {superstuktur\
.r, ada kesimpulan lain tentang bidang es' Misalnya' kemacetan
nyakan lokasi amat kecil, tetapi sampai gaya ditentukan oleh penelitian, es
Uun
langkah aman adalah menempatkan jembatan di atas tingkat es yang ban-
p"a":.-U"an daiam atau dekat pemukiman dapat mengakibatkan
diketahui. belakang bendungan es'
.!ir Ai-pemutiman oleh air balik di
Fotol8merupakancontohditnanaaksimembanjiraliranaruskarena
kemacetan es yang mengakibatkan kerusakan
pondasi' Jelas bahwa ke-
kerusakan karena sapuan terjadi kare-
macetan es merupakan fenyebab
jembatan. Aliran arus selama kejadian yang meng-
na es pada sisi hulu dari
dalam perio-
akibatkan kerusakan mempunyai kemungkinan terlampaui
de satu tahun sekita r 0,20. Kemungkinan
gabungan Qoint prottability) alir-
an es dan aliran arus yang terjadi selama kejadian jauh lebih kecil dari
0,20kecualiesterbentukpadaa'u'setiaptahundanalirarrarusmaksi.
pada musirn se-
mum tahunan terjadi setiap tahun dengan pemecahan es
t;irnbahan
mi. Walaupun kemungkinan gabungan mungkin kecil' biaya
lapis lindung sapuan' pondasi yang dalam clan/atau
relatif kecii untuk
bukaanlebihpanjanguntukmelindungikerusakanSepertiitrrdapatme-
rupakan investasi yang baik di banyak lokasi'
bagaima-
Acuan (42) merupakan sumber informasi yang baik tentang
di mana sering terbentuk, bagaimana untuk
na kemacetan es terbentuk,
mencegahnya, dan bagaimana memeranginya'
foto 16-Rentangan yang digeserkan oleh gsya es.
r 356 Pedomon Drolnose Jalon Royo
Anull,sis llldrollk untuk Penempoldn don Perenconoan 357

ga; karena itu, jelas bahwa mungkin untuk membedakan sampah dari
k<lmponen jembatan, Ternyata bahwa gaya benturan pada bengkokan
pancangan dan bangunan atas tanah jembatan akan cukup untuk menja-
min pelaksanaan penelitian.
Caya angkat pada bangunan atas tanah dapat naik banyak dengan ma-
kin menumpuknya sampah. Penumpukan itu tidak hanya menaikkan ke-
dalaman efektifbangunan atas tanah, tetapi koefisien gaya angkat dapat
juga naik karena kenaikan tahanan pada aliran.
Sebagai tambahan gaya yang menekan jembatan dari sampah, barang-
kali bahaya yang paling besar adalah penyumbatan sebagian atau selu-
ruhnya pada bukaan jalan air." Penyumbatan sebagian dapat meng-
akibatken pergeseran saluran.atau aksi rnembanjir serupa itu dari es da-
lam,Fd[o 18. Penyumbatan tbtal dapat mengakibatkan kerusakan jem-
batm,.,{taq pergeseran dalam lokasi saluran dari bawah jembatan.

6.2.4 Modifikasi Sahlran


Foto l8-Kerushkan pondasi dari sapuan karerla kemacetatrEs selama banjir kecil Tujuan utarna dalam perencanaan sistem persimpangan jalan raya arus
,: adalatr sgsedikit inungkin mengganggu arus. Modifikasi saluran hendak-
nya dilakukan hanya kalau modifikasi diperlukan untuk mencapai sya-
I

5,?.3.5^4 Gaya Sampah


rat dapat dihitungnya antara jalan raya dan arus, dan untuk memberi pe-
Informasi mengenai metode perhitungan gaya yang menekan bangun- luang aliran arus dengeB,minimum terhentinya arus dan lingkungannya.
an bdwih taiiah dan ban'gtrnan atas'?hriali'jirhbaiah oiehsampah hd;nrr Jalan raya yang berkaitan dengan modifikasi saluran meliputi hanya
selain e$ jtrga'kuian!, walaupun. ddlain, kerilatdan sampah hirhyut, dapat bagian lurus arus yang pendek dalam semua peristiw,a. Namun, keterli-
mengakibatkein atau rnetnpunyai kontribusf pada banyak kerusakan. Sam- batan lingkungan untuk kecepdtan arus, kedalaman aliran,bayangan, tem-
pah hahyut'dapat berirpa'balbk'kayu;'pohoir:pohbn, buangan dari ru- peratur air, perbandingan kolam dan dasar penderas, tebing bergantung,
mah, mobil, tangki penyimphri;'papan kayul rumah-rumah, dan banyak dan faktor lain yang penting untuk,ekosistern arus, dan keterlibatan hid-
barang liriii >&he mehunjukliin petrlgunadn daerah banjir sebelah hulu rolik untuk stabilitas dasar dan tebing, memungkinkan untuk melakukan
jembatan. Kareha beibagai jefii"s'sliiiipdrfereakup, perlu menghitung gay'a modifikasi saluran kecuali kalau tidak ada alternatif lain.
b'enturan befdai;arkan kejzidihn itt'trtituk untuk iampah yanfberasar dari Modifikasi untuk maksud menaikkan kapasitas saluran biasanya tidak
cekungan dengari mengguriatan, p'eiumphriraan percephtan negatif beh. dijumpai pada persimpangan atus jalan raya karena keterbatasan daya-
guna modifikasi seperti itu. Perbaikan kapasitas saluran biasanya harus
dilaksanakan pada jarak jauh ke hilir, kalau hubungan tingkat debit pa-
','' , F - Morro, = {$
i
,(3),,
).," 1
da tempat tersebut hartrs diubah. Karena.aliran mengendalikan ke hilir,
2S
, . ,
hubungan tingkat debit pada persimpangan tidak boleh diubah oleh ba-
gian lurus saluran yang pendek yang dimodifikasi.
DimanaF:benturah'iang,diberikanoleh.sahip.ih.,,, Saluran arus kadang-kadang melebar melampaui bukaan jalan air jem-
M:masbisdmpah- ; ,',.-,' r (',.".-;r' 1 :::: batan. Seperti ditunjukkan, hal ini pada hakekatnya tidak mempenga-
dv/dt : perubahan kecepatair sanipah terhadap waktu ruhi hubungan tingkat debit alami dari arus, tetapi dengah naiknya bu-
V : kecepatarr sampah'priaa s'aattnemb6ntiii',', .;' I
kaan jalan air di bhwah jembatan, air balik piada tingkat banjir tinggi da-
5:Jarakberhenti" t"::' ':: i .rr" "'r-:" r
pat turun. Namun, bagian lurus saluran arus yang pendek yang diperbe-
i:
sar dapat kembali'ke penampang alami dengan endapan di dalarn bagian
:r

Perhentian sesaat,,s4rllpah 4epat .menqnj ukkpn gay4.lenturan terhing_


arus lurus kecuali kalau diperbaiki dengan teratur. Di banyak tempat, di-
r-
.15ti l'edomun Draina,re Jalan Ruyu Anulisis ttidntlik unluk l'entmpalun dan Perencanoon 359

sarankan untuk mempertimbangkan panjang jembatan tambahan dari- urutan dan garis tebing antara bengkokan kira-kira harus sama dengan
pada melebarkan bagian saluran di bawah jembatan. 20 derajat. Hal ini memungkinkan panjang persimpangan yang cukup
(3)
Bagian yang diperbesar di bawah jembatan mungkin lebih berhasil ka- wtuk thalweg agar bergerak dari satu sisi saluran ke sisi saluran lain. Si-
lau digali sedemikian rupa sehingga beban dasar tidak akan diendapkan nuositasP, yang dikalikan dengan kemiringan saluran tidak akan berubah
dalam daerah penggalian dan daerah yang diperbesar akan tersedia ka- oleh modifikasi pembatas. Jadi, kalau catatan I menyatakan saluran asli
lau diperlukan untuk menyalurkan arus lewat jembatan (Foto l9). Na- dan catatan 2 menyatakan saluran modifikasi.
mun, dalam hal arus dan lingkungan daerah banjir dan dalam hal stabili-
tas tebing pada beberapa arus dapat dihindari penggunaan penampang
yang diperbesar seperti itu.
P1S1 = P2S2 (4)

(2) agar memenu-


Kemiringan 52 dalam saluran modifikasi harus dipilih
hi persamaan (5):

S, Q'u < 0,0017 (0,0007 dalam satuan metrik) (5)

Kalaupersamaaninitidakdipenuhi,adakemungkinansaluranmenjadi
kemiring-
bersilang (braided), sinuositas, P2 harus naik agar mengurangi
?n, 32.
Oaiaarus (2J) dalam saluran baru mempunyai harga kira-kira
sama
daya arus da-
dengan daya dalam saluran lama' Dengan menyamakan
pedoman untuk me-
larn- arus lama dan arus baru maka memberikan
persamaan:
Foto l9-Perluasan saluran yang melindungi bagian saluran aliran rendah.
,r.,rptun lebar, Wz, dalam modifikasi saluran dalam bentuk
W2S1 : S2W1 (6)

Dalam beberapa hal, mungkin menguntungkan membuat pembatas


Jadi, kalau kemiringan 52 ) 51, maka W2 akan lebih
besar dari W1 se-
ulang saluran agar dapat membentuk pembatas aliran yang lebih baik de-
ngan bukaan jalan air. Keadaan ini dapat timbul di tempat persimpangan, lama kenaikan lebar sedang saja.
per-
di mana kendali lain menyulitkan atau tidak praktis untuk memilih suatu Pemeliharaan saluran yang pembatasnya diperbaiki memerlukan
sisi alternatif atau pembatas jalan raya lain (Gambar 16). Modifikasi pem- lindunganbatulindungpadasisiluartebingpadabengkokandanpenge-
batas saluran biasanya dapat dilaksanakan dengan berhasil kalau bebe- rukan indapan setelatr-banjir sehingga pola belokan baru
tidak akan ter-
rapa prinsip umum dan pedoman diikuti walaupun kriteria umum yang bentuk.Acuan(2)dan(3)disarankanuntukpembahasanlebihterperinci
untuk
dapat diterapkan ke semua arus sulit dirumuskan. Perlu dicatat bahwa i*,ung modifikasi saluian. Acuan (30) berisi pedoman baik sekali
(relokasi)
upaya meringankan atau memperbaiki seperti yang dibahas dalam Acuan p"..n"irru"n dan pembangunan saluran yang lokasinya diubah
(2) harus dipertimbangkan dalam mengembangkan rencana suatu modi- danmenjelaskanupayayangakanmengarahkepemulihancepatnilaieste-
fikasi saluran. Perlu dicatat pula bahwa modifikasi pembatas saluran yang tika dan perikanan dalam saluran baru'
digambarkan dalam Gambar 16 tidak dapat menyelesaikan masalah de-
ngan persimpangan miring dengan arah aliran dalam daerah banjir.
6.3 Analisis Sistem Persimpangan Arus
Aturan umum yang harus diikuti dalam membuat modifikasi pemba-
tas saluran dalam saluran berlumpur harus mengingat radius bengkokan, Analisissistempersimpanganarusmeliputipenggunaanprinsiprekaya-
sinuositas, kemiringan, tanggapan sistem dan daya arus. Radius beng- sahidrolik dan teknik serta ekonomi rekayasa untuk memilih suatu ran-
yang diper-
kokan dalam arus yang diubah pembatasnya harus dibuat sama dengan cangan alternatif yang akan memberikan layanan lalu-lintas
pem-
radius rata-rata bengkokan dalam bagian lurus saluran. Sudut antara ga- lukan dengan biaya praktis minimum dengan dana masyarakat untuk
ris yang ditarik menyinggung sebelah dalam dua bengkokan yang ber- bangunariberdasarkan kriteria yang ditetapkan untuk perlindungan ling-
kunlan arus, baik secara sosial, politik, dan ekonomi maupun rekayasa'

A
r:-
360 l\,tlontun l)ruinu:;t' ,luktn Rowt T Attult,ri,t tlidrolik untuk ltcn.'nrputun dun ltcren<'anuun 361

kan upaya pertama yang umumnya digunakan untuk menilai diterima-


tidaknya suatu rancangan sistem persimpangan jalan raya arus alternatif.
Dengan memasukkan penyempitan dalam saluran arus dengan kondisi
aliran superkritis, seperti persimpangan, seperti pada persimpangan ja-
lan raya, tidak akan mengakibatkan air balik lebih atas dari penyempit-
an. Penyempitan mengakibatkan pengubahan energi potensial ke energi
PENYUSUNAN
kinetis, karena itu, tidak ada kenaikan elevasi permukaan air di sebelah
KEMBALI SALUBAN hulu dari penyempitan yang diberikan.
Sarana jalan raya yang menyempitkan arus dengan kondisi aliran sub-
kritis akan mengakibatkan elevasi permukaan air sebelah hulu persim-
pangan lebih tinggi dibandingkan dengan seandainya terjadi banjir sebe-
lum pembangunan sarana jalan raya. Elevasi permukaan air yang lebih
tinggi menyatakan jumlah energi kinetis yang diubah ke energi potensial
JALAN nAYA untuk mengatasi kehilangan yang terutama terdiri dari kehilangan pe-
nyempitan dan pelebaran. Kehilangan lain meliputi kehilangan dalam pi
YANG I'II,ST'LKAN

lar, tiang penopang, essentrisitas, bangunan atas (super truktur) (kalau


tenggelam), dan geseran dari bagian aliran yang lebih panjing. Kehilang-
an geseran dapat menonjol kalau penyempitan daerah banjir relatif ke-
Gambar 16. Pembatasan kembali saluran. ras dan hambatan pada aliran dalam daerah banjir tinggi, seperti dalam
daerah pepohonan (19).
Seksi ini mengutarakan analisis hidrolik, lingkungan dan ekonomis dari Kenaikan elevasi permukaan air sebelah hulu sarana jalan raya dina-
persimpangan arus. makan air balik (backwoter). Kenaikan ini diukur di sebelah hulu bukaan
Analisis hidrolik sistem persimpangan jalan raya arus meliputi penen- jalan air di atas elevasi permukaan air teoretis (Gambar l7) sebelum pem-
tuan air balik yang berkaitan dengan tiap profil dan bukaan jalanair al- bangunan persimpangan (1). Air balik di atas persimpangan jalan raya
ternatif, pengaruhnya pada distribusi dan kecepatan aliran, dan memper_ akan mengakibatkan tambahan kedalaman dan lama banjir dan tambah-
kirakarr potensial sapuan. Analisis lingkungan meliputi pengkajian dam- an luas genangan untuk besar banjir yang diketahui. Tambahan banjir
pak alternatif persimpangan mempertimbangkan kelengkapan untuk yang berkaitan dengan berbagai besar banjir harus dipertimbangkan da-
upaya meringankan dan memperbaiki. lam mengevaluasi risiko yang ada hubungannya dengan rancangan alter-
Analisis ekonomi sistem persimpangan jalan raya arus meliputi perki- natif dari sistem persimpangan arus (20, 2l).
raan biaya modal dan kemungkinan biaya di masa mendatang dari keru-
sakan harta, terhentinya lalu-lintas dan jalar, pintas, dan perbaikan dan
rekonstruksi jalan raya untuk tiap alternatif yang memenuhi kriteria re- PERMUKAAN AIR
kayasa dan lingkungan yang ditetapkan untuk persimpangan. Alternatif YANG SEBENABNYA NORMAL

yang dipilih, sampai saat ini secara ekonomis, merupakan alternatif yang
biayanya paling rendah.
Analisis l,idrolik, lingkungan dan ekonomis harus merupakan sarana
persimpangan total termasuk semua butir jalan .ay", ,.*uu
bukaan ja-
lan air, dan dampak lingkungan dan risiko yang ada kaitannya dengan
tiap alternatif. PENAMPANG JEMBATAN

6.3.1 Penampilan Hidrolik Sistem persimpangan


Gambar 17-Air balik pada persimpangan arus ialan raya.
Penampilan hidrolik dan air balik pada berbagai tingkat arus merupa-

,t
F=
162 l)ul<tntun l)ruinus:t, ,tulun Ruvu
.4nuli'si,s Ilidntlik unluk l'encmltulun dan Pert'ncunuon 363

Penampilan hidrolik srstem persimpangan arus, scperti dilukiskan cla-


lam profil Gambar 9, akan serupa dengan yang dilukiskan dalam Gam- 6.3.2 Air Balik
bar 18. Penampilan sistem persilangan yang meliputi bukaan bantu juga Air balik (backwater), atau pertambahan kedalamam banjir yang naik
ditunjukkan. Gambar l8 merupakan skema saja dan tidak dimaksudkan di sebelah hulu persimpangan jalan raya dari suatu arus, sering diguna-
untuk menyatakan kenaikan relatif penampilan hidrolik yang diberikan kan sebagai satu-satunya kriteria untuk menilai memadai tidaknya bu-
oleh bukaan bantu atau penurunan relatif air balik yang akan diberikan. kaan jalan air alternatif. Jumlah air balik yang diperkenankan kadang-
Aliran lewat bukaan jalan air dalam sistem persimpangan jalan raya kadang menentukan penerapannya di semua negara bagian tanpa meman-
arus sangat dipengaruhi oleh elevasi profil jalan (20). Kalau air balik pa- dang risiko pada pemilikan, yang mempunyai sifat setempat, dan
da jembatan relatif kecil, kapasitas bukaan jalan air pada genangan per- perbedaan-perbedaan dalam kondisi aliran di berbagai tempat persimpang-
mulaan relatif tidak peka terhadap perubahan dalam ukuran bukaan un- an. Kemajuan Program asuransi Banjir Nasional dari Badan Pengelolaan
tuk alternatif praktis dalam panjang jembatan. Sebaliknya, profil jalan Darurat Federal menghasilkan luasnya penggunaan berbagai jurisdiksi
alternatif praktis akan mengubah banyak laju aliran yang akan melewati upaya standar yang diperkenankan. Beberapa jurisdiksi telah menetap-
bukaan jalan air pada genangan permulaan. Namun, penampilan total kan aturan yang memerlukan bukaan jalan air yang memadai untuk ban-
sistem persimpangan jalan raya arus peka terhadap baik bukaan jalan air jir dengan kemungkinan terlampaui satu persen dalam setiap periode sa-
maupun elevasi profil. Pengaruhnya pada kecepatan, distribusi aliran, ling. tu tahun dengan air balik tidak melebihi jumlah yang ditetapkan. Aturan
kungan arus' sapuan, biaya pembangunan,dan biaya risiko sangat mem- seperti itu memerlukan standar perencanaan persimpangan arus yang sa-
pengaruhi perencanaan total persimpangan. ma tanpa memandang tingkat layanan lalu-lintas yang digaransikan atau
Perencanaan hidrolik sistem persimpangan jalan raya arus merupakan risiko kerusakan pemilikan.
proses iterasi (coba-coba) di mana bukaan jalan air alternatif dicoba
un- Air balik hendaknya tidak digunakan sebagai satu-satunya kriteria un-
tuk tiap alternatif profil. Tiap bukaan alternatif dan profil akan mempu- tuk menilai diperkenankannya suatu rancangan alternatif. Sebagai ganti-
nyai kapasitas hidrolik bersangkutan dan kemungkinan bahwa kapasitas nya, ini merupakan bantuan yang dapat digunakan dalam memilih bu-
bukaan akan terlampaui. kaan jalan air dan profil persimpangan, dan untuk menerima biaya risi-
ko membesarnya banjir yang diakibatkan oleh sarana persimpangan.
Air balik yang berkaitan dengan tiap profil dan bukaan dapat dihitung
dengan metode dalam Acuan (fl dan (19). Limpahan lewat jalan dapat
dihitung dengan menggunakan metode dalam Acuan (7) dan (22).
f
J DENGAN PEMBANTU BUKAAN
3
I
-..-\
IE BUKAAN JEMBATAN 6.3.3 Distribusi Aliran
a
z
tr:{:T::F-----*'-F Distribusi aliran akan terganggu selama banjir oleh sistem persimpang-

/v\
'J--.;7
Y
3
E
=
z7/ an jalan raya arus yang menggunakan kombinasi timbunan dan jembatan
dalam daerah banjir. Namun, distribusi aliran harus dilestarikan sedapat
U ALIRAN
c
z NORMAL- PELEPASAN mungkin, agar dapat terhindar kerusakan lingkungan sisi arus (31), un-
E tuk melestarikan pola drainase lokal, untuk memperkecil kerusakan pe-
o
o
z milikan baik oleh air balik yang berlebihan atau kecepatan lokal yang ting- i

a- gi, dan untuk menghindarkan aliran yang terkonsentrasi di daerah yang


tidak boleh tergenang sebelum pembangunan saranajalan raya. Banyak
tempat persimpangan akan mempunyai alasan lain yang baik untuk mem-
PELEPASAN
perkecil redistribusi aliran yang ada, seperti persimpangan di mana bu-
KERJA SISTEM kaan bantu pada daerah banjir akan lebih efisien secara hidrolik diban-
dingkan dengan perluasan bukaan pada saluran arus.
Distribusi aliran umumnya merupakan pertimbangan pada tempat per-
Gambar lE-Prestasi hidraulft sistem silangan aliran jalan rayp.
simpangan di mana aliran besar didistribusikan di sebagian besar luas dae-
rah banjir selama kebanyakan banjir. Terputusnya minimal distribusi arus
364 I'edoman l)ruinuse ,lulutt Ruyu T Ittult.tr,s t titlntlik ttnlilk l'.',t.'trtltultttt tlurt I'crcncunuutt .165

dapat dicapai dengan memberikan bukaan untuk menghindari divcrsi un- s<'our), sapuan utllum (general scour) dan sapuan lokal (locol scour). Sa-
tuk jarak jauh sepanjang tanggul jalan, pada lokasi di mana berlangsung puan alami terjadi dalam arus dengan perpindahan bentuk dasar, perge-
konsentrasi aliran yang besar, dan dengan memberikan profil sistem per- scran thalweg, dan pada bengkokan dan penyempitan. Sapuan umum'
simpangan yang akan tergenang pada lokasi yang tepat. Suatu bukaan iltau sapuan penyempitan, terjadi melewati penampang sebagai akibat ke-
yang diberikan untuk menjaga distribusi aliran harus diatur untuk meng- naikan kecepatan dalam penampang yang menyempit. Sapuan lokal ter-
hindarkan diversi yang disebabkan oleh air balik yang membentuk gra- jadi di lokasi yang lebih konsentrasi, seperti di sekitar dermaga, ujung
dien hidrolik menuju bukaan lain. Hal ini dapat dilaksanakan di mana tanggul, dan dinding atur arus, karena kecepatan lokal yang tinggi dan
persimpangan tegak lurus arah aliran dengan mengatur ukuran bukaan gangguan aliran seperti ulekan (eddy) dan pusaran (vortice) (Gambar l9
sehingga air balik di atas tiap bukaan kira-kira sama. Tempat yang kom- <Jan 20). Pengaruh sapuan alami, umum dan lokal umumnya saling me-
pleks, seperti tempat pada bengkokan, seperti dalam Gambar 13, dan per- rrambahkan (sdditive) di mana mereka terjadi pada lokasi yang sama, ke-
simpangan miring, seperti dalam Gambar I l, dapat dianalisis dengan mo- cuali aclanya salah satu dapat mempengaruhi besarnya yang lain (Gam-
del satu dimensional hanya dengan menggunakan pengukuran besar in- bar 21). Degradasi umum dalam arus dapat pula terjadi secara alami atau
tuisi, pengalaman, dan penilaian rekayasa untuk melengkapi analisis kuan- sebagai akibat tindakan manusia. Aggradasi dan degradasi harus dipen-
titatif. Sayang, tempat-tempat yang rumit sering dijumpai dalam meren- timbangkan dalam menerima pengaruh potensial sapuan alami, umum
canakan persimpangan arus. Pengembangan metode analisis dua- tlan lokal karena perubahan-perubahan kondisi aiiran, pemindahan sedi-
dimensional akan sangat memperbaiki kemampuan rekayasa hidrolik un- men, atau sampah akan sangat mengubah potensial sapuan pada bukaan
tuk menangani tempat-tempat yang kompleks ini. air.
DEHMAGA JEMBATAN SILINDRIS
6.3.4 Kecepatan PERMUKAAN AIR
YANG DIPER-
Kecepatan dalam bukaan jalan air dari kebanyakan persimpangan arus
Iebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan dalam arus alami karena pe-
nyempitan aliran oleh timbunan pengisi, pilar jembatan, dan dalam be-
berapa peristiwa, aliran akan melewati daerah kritis penyempitan dan kem-
bali ke subkritis di sebelah hilir kalau penyempitannya keras atau kece-
patan dalam arus mendekati kritis. DASAR ALIRAN
Penggunaan kecepatan rata-rata untuk semua bukaan jalan air seba-
gai kriteria untuk perencanaan tidak disarankan. Dapat diterimanya ke-
cepatan rata-rata dalam bukaan jalan air tergantung pada karakteristik
tempat seperti kecepatan arus alami, bahan dasar arus, jenis tanah, ba-
han pondasi, dan risiko kerusakan. Pertimbangan khusus tempat lain,
KEDALAMAN
seperti persimpangan yang ada, dapat juga mempengaruhi keputusan me- RELATIF GOSOKAN
ngenai dapat diterimanya kecepatan rata-rata.
u o. o *f i T Elf$ )],'"^YiJi[,, o
^ ^
6.3.5 Sapuan
Gambar l9-Gambaran skematis sapuan pada pilar silinder'
Sapuan (scour) potensial dapat menjadi kriteria penting dalam analisis
sistem persimpangan arus. perencanaan sistem persimpangan mencakup
Laju sapuan dalam berbagai bahan dan dalam kondisi aliran yang ber-
pertimbangan diterima-tidaknya antara (l) bukaan jaian ai, yang
tidak beda tergantung pada daya erosi dalam aliran, ketahanan (resistansi) ero-
akan mengakibatkan kerusakan yang tidak diperkirakan oteir aii uatit
si bahan, dan neraca antara sedimen yang dipindahkan ke dalam dan kc
atau menderita kerusakan yang tidak diperkirakan dari sapuan, dan (2)
Iuar ruas bersangkutan. Dalam bahan yang tahan erosi, dalam kejadian
suatu profil persimpanan yang cukup tinggi untuk memberikan rayanan
paling jelek, sapuan akhir, atau sapuan seimbang mungkin tidak dicapai
Ialu-lintas yang diperlukan.
dalam satu kejadian banjir tetapi dapat berkembang selama kejadian yang,
Sapuan pada bukaan jalan air terjadi sebagai sapuan arami (naturar
berurutan.
r-
1 (r(r l\'rlttmun l)ruinu:t,lulutr llut,u T .,lrtuli.tt.s llidntlik urtluk l'cnrmlrulun lun l'(rencunuun '167

Suatu dasar saluran mungkin didasari lapisan yang ketahanan sapuan-


nya bervariasi. Kalau lapisan yang lebih tahan melapisi bahan yang mu-
dah kena erosi, mungkin disarankan untuk berhati-hati terhadap peresap-
an sapuan dengan cara perencanaan dan pembangunan pilar dengan hati-
hati, dengan menerapkan upaya perlindungan , dan dengan menghindar-
kan penyempitan aliran. Lapisan tahan erosi dapat membatasi kedalam-
an sapuan potensial dan evaluasi hati-hati pelapisan (stratigrafi) dapat
tfo,v
-\ mengungkapkan peluang untuk penghematan dalam biaya dasar kalau
bangunan dirancang dan dibangun untuk melestarikan keterpaduan lapis-
an tahan sapuan.

6.3.5.1 Sapuan Umum


Kedalaman dan luas sapuan umum pada bukaan jalan air dapat dipe-
ISOMETHIK ngaruhi oleh salah satu atau semua faktor-faktor berikut (23):
DI BATAS AIR l. Kemiringan, pembatas alami, dan pergeseran saluran
2. Jenis dan jumlah bahan dasar yang dipindahkan
Gambar 20. Gambaran skematis sapuan pada ujung tanggul. 3. Alam dan seringnya kejadian banjir
4. Penumpukan es dan sampah lain
5. Penyempitan dan atau pembatasan ulang aliran karena persim-
pangan arus
6. Tata letak dan geometri pilar
7. Geometri dan orientasi pilar
8. Penggolongan (klasifikasi), pelapisan (stratifikasi) dan konsolida-
si bahan dasar dan subdasar
9. Penempatan dan hilangnya batu lapis lindung dan bahan pelindung
Gambar 21(a). Sapuan umum (Menurut (2J)). lainnya
10. Ferubahan alami atau buatan manusia dalam aliran atau resim
sedimen
ll. Kesalahan, seperti rusaknya bangunan terdekat.
Sejumlah studi sapuan pada jalan air jembatan telah dilakukan dan be-
lum ada karya definitif yang dapat diterapkan yang dapat digunakan un-
tuk semua keadaan. Keistimewaan dan kegunaan tiap metode harus di-
mengerti pada waktu memperkirakan potensial sapuan.
Sapuan umum terjadi pada penyempitan karena membesarnya kece-
Gambar 21(b). Pengaruh gabungan sapuan umum dan sapuan lokal (Menurut (2J)). patan dan tekanan sisi (shear stress) dasar dan kenaikan daya arus ber-
sangkutan. Sapuan berlangsung terus selama bahan dasar lebih banyak
Ketahanan bahan berbutir halus, kohesifterhadap erosi tergantung pada dipindahkan lewat bagian penyempitan daripada yang dipindahkan ma-
jumlah faktor fisiokimiawi dan faktor lingkungan , karena ikatan antara suk ke ruas tersebut.
partikel harus dipecahkan sebelum erosi dapat terjadi. Batu pasir lemah Untuk peristiwa di mana aliran menyempit ke dalam saluran arus, Gam-
dan pasir serta kerikil yang lemah disemen dapat menjadi tanpa kohesi bar 22 dapat digunakan untuk melukiskan kondisi kesetimbangan. Pada
karena bahan penyemen mungkin telah larut. Bahan-bahan pipih, seper- keadaan setimbang , pemindahan sedimen total pada bagian penyempitan,
Q52, sama dengan jumlah total sedimen yang dipindahkan masuk
ti batu keras, mungkin cenderung menjadi tidak pipih selama banjir (23). penam-
F*
36tt l,edttnrun l)ruinusa .lulun Royu T ,lrrulttt.s llklntlik ttntuk l'.'n(rrrPulutt rlun l\'ren<'uiluun .169

pang2 dari penampang l, Qsr (-i).Karena iru, pada rrcraca calu scdimen dan kapasitas pemindahan sedimen. Hal ini ti-
dak dikutip di sini karena penerapannya dapat paling baik diterima de-
9sr Wr : 9sz Wz (7) ngan mengkaji bahan yang dinyatakan dalam acuan di atas' Sudah terse-
: pemindahan sedimen tiap satuan lebar berturut-turut but dalam prosedur ini adalah perumpamaan bahwa sapuan akan terba-
di mana gsl, es2
pada penampang I dan 2 tas dasar arus. Pengalaman dengan penyempitan di atas menunjukkan
: bahwa beberapa sapuan umum akan terjadi sebagai erosi tebing kalau sa-
Wr, Wz lebar aliran berturut-turut pada penampang I dan 2.
luran arus dipersempit oleh tanggul atau pilar. Dengan memperkuat baik
dasar maupun tebing biasanya akan berakibat sapuan tambahan pada yang
ot,' oq lain.

PENAMPANG DARI
Gambar 22-Pemindahan sedimen pada penampang kendali (Menurut (r5)).

KEMUNGKINAN SELUBUNGiSAPUAN
SEBAGAI AKIBAT DABI
Kesetimbangan dapat dicapai dengan erosi dalam tebing di penampang YANG PALING BURUK. MEMPEHKIRA.
ALIFAN UTAMA YANG
2, dengan sapuan dalam dasar arus, atau dengan gabungan erosi dasar KAN ALIFAN UTAMA DAPAT
OIARAHKAN KE TEPI KIRI
DIARAHKAN KE KEOUA SISI.
arus dan tebing. Arus akan cenderung mencapai kesetimbangan oleh ero-
si tebing sehingga Wr :
Wz di mana ujung pilar atau tanggul memben-
PENAMPANG SEPANJANG JEMBATAN

tuk penampang menyempit dalam saluran arus yang memindahlan beban


dasar berat atau memiliki dasar yang tahan erosi. Di mana tebing arus Gambar 23-Selubung sapuan umum terburuk (Menurut (2J)).
diperkuat, r.parti batu lindung, luas-kesetimbangan sapuan umum pada
penampang menyempit secara konservatif dapat diperkirakan dengan me- Sapuan umum tidak terjadi sebagai akibat penyempitan oleh ujung tang-
misalkan sapuan dasar arui dan penampangirisa.segi empat ,"-]bururg gul di mana tiang penopang dijulurkan dari tebing arus pada jarak yang
(trapezoid) yang akan membuat kecepatan saluran rata-ratalewat bukaan
cukup untuk menghindari aliran melampaui tebing yang membelok ke da-
jalan air akan sama dengan kecepatan saluran rata-ratayang diperkirakan
lam saluran. Namun, sapuan umum dapat terjadi pada bukaan jalan air
di luar penyempitan (23). Namun, perlu dicatat, bahwa dalam bengkokan seperti itu, kalau pilar menempati sebagian besar saluran.
sapuan dapat dimisalkan segitiga dan bukan bentuk segi empat dengan Sapuan umum pada bukaan bantu pada daerah banjir berbeda dengan
sapuan terdalam dekat dengan tebing luaran. Dalam beberapa peristiwa, sapuan dalam saluran karena pemindahan sedimen dari hulu biasanya ke-
diinginkan untuk memisalkan suatu selubung sapuan terburuk, de- cil. Persamaan yang telah diterima tersedia dari Acuan (2Q dan karya
ngan memisalkan bahwa sapuan terdalam dapat bergeser (Gambar 23). terdahulu oleh penulis tersebut untuk memperkirakan sapuan umum pa-
Acuan (3), halaman,:'LI-29 sampai VI-31, memberikan suatu pendekatan da bukaan bantu:
untuk memperkirakan kedalaman sapuan umum untuk penyempitan sa-
luran di mana saluran memusat ke saluran dan sapuan terbatas pada
dasar saluran. &= /w'\"'( v,1= \',,7 (8)
Acuan (15) dan (24) memberikan suatu persamaan untuk menghitung yr \Wz/ \120 Y, "'P",2:)
sapuan umum di mana semua aliran lewat tebing dipaksa ke dalam pe-
nampang saluran oleh suatu penyempitan dan saluran itu sendiri me- Di mana yr, Vr, Wr : kedalaman, kecepatan dan lebar aliran di sebe-
nyempit, baik oleh pilar atau oleh ujung tanggul. persamaan didasarkan lah hulu bukaan
L

170 Itulotrtutt l)ruinust' ,lulun Ruyu I 'lrttt!t.tt.s llittntlik r|ltluk l\'nrtttlttttttrr rlurt l'("'tt''u't'run 'l7l

yz- - kedalaman aliran yang tersapu dalam bukaan pitan clart pcngcrnbangan. Selama banjir naik, sapuan terjadi dalam pe-
Wz : lebar aliran dalam bukaan nycnrpitan, cndapan terjadi dalam pengembangan, dan selama tingkat
pe-
dan D5s : diameter median bahan dasar.
nrrunu., banjir, terjadi hal yang sebaliknya' Jadi, dasar arus dapat sa-

ngat berkeliaian dan dapat berubah-ubah dari sapuan alami dan menim-
6.3.5.2 Sapuan Lokal
buni saluran.
Sapuan lokal terjadi pada ujung tanggul, pilar, dinding atur arus, dan Sapuanalamijugaterjadipadawaktubengkokandalambelokanber-
pada
hambatan serupa dalam aliran. Hal ini disebabkan oleh pusaran fluida g"ruk k. arah hilir. Karena belokan bergerak, tebing luar dan dasar
yang disebabkan dari mengumpulnya air di ujung hulu dan percepatan Lengkokan disapu dan terjadi penimbunan pada sisi dalam bengkokan'
aliran yang mengikutinya di sekeliling hambatan. Sapuan berlanjut sela- Sapra, yang kuat terjadi pada sisi luar bengkokan selama kejadian ban-
ma sedimen yang dipindahkan keluar dari lobang sapuan melampaui se- jirdimanabengkokandapatdianggapmemilikilokasiyangstabil.Bah-
perpindahan
dimen yang dipindahkan ke dalam lobang. Karena kedalaman lobang naik, ian dalam bagian lurus saluran' sapuan alami terjadi dengan
kekuatan pusaran berkurang dan sapuan berhenti setelah laju pemindah- bentuk dasar dan menggeserkan tholweg'
dida-
an sedimen menjadi sama (3). Kalau dimungkinkan, perkiraan sapuan alami maksimum harus
yang sama sela-
Sapuan lokal pada ujung tiang penopang dan pada pilar yang terletak sarkan pada pengukuran tempat yang serupa pada arus
ma baniir yang terjadi dalam sapuan yang mewakili' Pengukuran
sema-
dalam daerah banjir jauh dari tebing arus harus dipertimbangkan seba-
yang berkaitan dengan
gai sapuan air bersih karena tidak ada beban dasar. Kedalaman sapuan cam itu biasanya sulit didapatkan karena bahaya
relatif
maksimum pada pilar yang terletak dalam arus akan tergantung pada ada sekelilingnya ,Llu*u banjir dan karena banjir yang bersangkutan
tidaknya bukit pasir. Kalau ada bukit pasir, kedalaman sapuan akan ber- jarang terjadi.
ubah menurut waktu. Pemindahan sedimen dalam lembah bukit pasir kecil Pengeboran, pencatatan kerapatan dan metode geoteknik untukrne-
dan sapuan lokal akan lebih besar daripada kalau perpotongan lembah neliti pelapisan subdasar lainnya telah disarankan sebagai metode
urtuk
melewati lobang sapuan lokal dan catu sedimen besar. Kedalaman sapuan *.nuiik kesimpulan tingkat sapuan masa lalu. Menurut dugaan, tingkat
maksimum, seperti yang ditentukan dari uji laboratorium, umumnya 30 terendahSapuanyangterakirdapatdideteksidenganperbedaankerapat-
persen lebih besar daripada sapuan kesetimbangan (3). an, garis batas antara kerikil yang relatif bersih dan kerikil bermuatan
Bentuk bagian hulu lobang sapuan lokal pada pilar merupakan keru- ,.iiil.n, dan sifat-sifat lain. Karena penafsiran data geoteknik diperlu-
cut terpotong dengan sudut kerucut mendekati sudut berhentinya redi- kan, perkiraan sapuan maksimum dengan menggunakan metode
ini akan
men. Kemiringan hilir lebih datar di mana ombak bercampur dengan alir- mengalami ketidakPastian (23).
(23) suatu me-
an lain dan gundukan terbentuk di sebelah hilir lobang. Melebarnya lo- Asosiasi Jalan dan Transportasi Kanada menyarankan
bang sapuan ditentukan dari sudut berhentinya bahan dan kedalaman tode untuk memperkirakan kedalaman sapuan alami
yang diambil dari
Indian Ro?ds
sapuan. stondard specifications and code of Practice for Bridges,
tanpa penyempitan' dan
Metode untuk memperkirakan kedalaman sapuan lokal yang ditunjuk- Congress, igOo. tvtetode ini untuk sungai alluvial
kan dalam Acuan (3) dan (1J) disarankan dengan catatan bahwa kedalamansapuanrata-latadarialirandiperkirakandenganpertolongan
persamaan-persamaan dalam Acuan (3) memberikan perkiraan kesetim- rumus rezim emPiris.
bangan dan bukan kedalamam maksimum sapuan. Perlu juga dicatat bah- Acuan (3) dan (-14) berisi prosedur yang dikembangkan di Uni Sovyet
sapuan
wa pengaturan pendekatan untuk kedalaman sapuan terhitung harus di- dari data prototipe untuk memperkirakan panjang dan kedalaman
buat untuk bentuk pilar. Acuan (44) disarankan untuk memperkirakan dalambengkokanarus.Acuan(34)jueaberisimetodeuntukmemperki-
rakan kedalaman sapuan dalam saluran dasar kerikil dan kerikil
kedalaman sapuan di mana kecepatan aliran superkritis. dengan
Acuan (2i) dan (29) disarankan untuk tinjauan rumus untuk memper- tebing yang berlaPis lindung.
kirakan sapuan pada pilar jembatan dan pembahasan keadaan mutakhir
Komersial dan
perkiraan sapuan pada pilar. 6.3.5.4 Daerah Pinjaman Dalam Arus, Penambangan
Pengerukan untuk Pelayaran dan Kendali Banjir
6.3.5.3 Sapuan Alami
Pinjamandalamarusseringdigunakansebagaisumberbahantimbunan
Bagian lurus arus dalam banjir dapat dianggap sebagai seri penyem- jalan raya. Penambangan komersial pasir
bermutu baik oleh kontraktor
-=1
172 l\'rlotnun I)roinust .lulutr Ru.yu
Anuli.st,t llidrolik unluk l'enempalun dan Perenc'anoan 371

dan kerikil dalam arus juga biasa dilakukan, karena bahan terscbul bcr-
sih, berkualitas bagus, dan catunya diganti oleh arus. diambil dari daerah di mana terjadi endapan sedimen, seperti gundukan
Lobang galian pinjaman, baik yang ada di hulu maupun hilir persim_ titik dan gundukan pindahan, dan bukan dari daerah di mana terjadi sa-
pangan arus jalan raya, dapat mengakibatkan sapuan pada jembatan puan, seperti sepanjang tebing yang mengalami serangan arus. Apabila
(cambar 24). sapuan terjadi di hulu lobang pinjaman karena gradien dasar ada masalah dengan kaitan pengaruh pinjaman dari suatu arus, volume
arus membesar. Beban dasar arus akan diendapkan dalam daerah pin- pinjaman yang harus digali harus dibandingkan dengan beban dasar da-
jaman dan sapuan terjadi di hilir pada saat arus mendapatkan kembali lam arus. Beban dasar dapat diperkirakan dengan menggunakan metode
beban dasarnya. perhitungan yang dijelaskan dalam Acuan (3) atau dengan mengambil con-
toh beban dasar dengan metode contoh standar yang dijelaskan dalam
Acuan (37).
Tambang dalam arus untuk pengumpulan dan pengerukan untuk pe-
---- layaran dan kendali banjir dapat sangat merusakkan di mana sangat ba-
nyak't ahan dibawa dari dasar arus sehingga semua catu sedimen yang
to"o* ot'to* rurnAN HUL-' masuk terperangkap dan terjadi degradasi bagian arus yang panjang (Foto
''I:.oruo*
2l(a) dan 2l(b). Pada beberapa tempat, pengerukan diperlukan, atau pe-
nambangan komersial tidak dapat dihentikan baik secara legal atau de-
ngan pembelian.

Gambar 24. Daerah pinjaman dalam arus (Menurut (If)).

Pinjaman dalam arus mungkin tidak menyebabkan bahaya pada jem-


batan, tergantung pada jumlah bahan yang dibawa dari arus, pengaruh
daerah pinjaman pada arus, lokasi daerah pinjaman, ukuran arus, dan
kapasitas pemindahan sedimen dari arus. Banyak daerah pinjaman telah
terisi tanpa merusakkan jembatan terdekat selama kenaikan iedang arus
besar yang membawa beban sedimen besar (Foto 20). pinjaman harus

Foto 2l(a)-Degradasi dalam arus yang ditambang pasir dan kerikilnya.

6.3.5.5 Pengaruh Gabungan dari Sapuan Umum, Lokal dan Alami


Prosedur yang disarankan untuk memperkirakan sapuan total pada si-
si persimpangan adalah memperkirakan sapuan alami dan sapuan umum
dalam jalan air, gambarkan perkiraan penampang yang tersapu atau se-
lubung sapuan terburuk, dan sapuan lokal tambahan pada pilar terha-
dap sapuan umum dan sapuan alami. Prosedur ini harus konservatif.
Pengukuran sapuan hasil penelitian (29) menunjukkan bahwa sapuan lo-
kal mungkin kurang kuat, sedangkan sapuan umum atau alami juga ter-
jadi. Degradasi saluran akan mengubah kondisi yang mempunyai kontri-
busi pada sapuan umum, lokal dan alami. Sapuan total dalam arus yanS
mengalami degradasi harus diperkirakan dari elevasi yang diharapkan dari
374 Pedornan Druinosc .lulun Ruvu Anolisis ttidrultk untuk ltenempolun don Perencanoon 375

saluran degradasi dengan pertimbangan penampang arus yang bcrubalr,


doman yang akan datang akan menyinggung khusus mengenai pertim-
pemindahan sedimen, dan kecepatan.
bangan mutu air. Acuan (30) disarankan sebagai pedoman untuk resto-
rasi habitat dalam saluran arus yang dimodifikasi.
Insinyur hidrolik umumnya telah banyak terlibat dengan aliran banjir
dalam perencanaan persimpangan arus. Hal yang penting dari arus ren-
dah dan pengaruh dari perubahan aliran arus telah dikenali dalam tahun-
tahun terakhir. Acuan (30) berisi informasi yang banyak tentang metode
rehabilitasi arus yang pada prinsipnya meliputi restorasi saluran air ren-
dah yang mendukung habitat akuatik.
Tanah basah sering dikaitkan dengan daerah banjir dan perhatian khu-
sus diharapkan dapat mengakibatkan pengaruh minimal pada fungsi ta-
nah basah. Acuan (35) dan (3O disarankan sebagai pedoman untuk digu-
nakan dalam menganalisis pengaruh pada tanah basah dalam kaitannya
dengan persimpangan arus.
Seksi 2.7, Daerah Pasang Surut, dan Seksi 3.6,Data Lingkungan, ber-
isi informasi tentang pertimbangg dalam perencanaan dan data yang ber-
guna dalam menetapkan kriteria untuk perencanaan perlindungan ling-
kungan air.

Foto 21(b)-Degradasi dalam arus yang ditambang pasir dan kerikilnya. 6.3.7 Analisis Ekonomi
Tujuan perencanaan sistem persimpangan arus adalah untuk memilih
Seperti jelas dari pembahasan dalam bagian irft, ketidakpastian dalam alternatif yang memenuhi semua kriteria rekayasa dan lingkungan dan
memperkirakan sapuan cukup besar. Faktor-faktor berikut (23) harus di- merupakan biaya total termurah untuk pembangunan, pemeliharaan dan
perhitungkan kalau menggunakan perkiraan akhir sapuan total untuk pe- operasi. Tujuan ini juga dapat diterapkan untuk komponen lain jalan raya.
rencanaan pilar dan tiang penopang: Namun, dimisalkan bahwa perencanaan biaya total termurah ini juga me-
l. Keandalan data hidrologi, hidrolik, dan geoteknik menuhi pertimbangan politik dan sosial, dan.keperluan darurat mem-
2. Kemungkinan dilampauinya aliran rencana pengaruhi keputusan harian. Kendala anggaran tercermin dari semua ke-
3. Jenis pondasi dan mudah rusaknya dalam peristiwa dilampauinya perluan tidak dapat sekaligus dipenuhi, dan setiap keputusan mengenai
sapuan yang diperkirakan. pemilihan perencanaan alternatif mempengaruhi jadwal proyek untuk me-
4. Akibat-akibat kerusakan pilar total atau sebagian menuhi keperluan peringkat terkecil. Pemilihan alternatif juga mempu-
5. Pengalaman dalam badan dalam arus yang sama atau yang serupa nyai arti anggaran di mana badan jalan raya menyetujui biaya pemeliha-
6. Biaya yang diberikan untuk keamanan. raan dan operasi, risiko perbaikan dan rekonstruksi, dan santunan ber-
kenaan dengan alternatif. Karena itu, keputusan harus didasarkan pada
informasi terbaik yang dapat dikembangkan mengenai biaya modal dan
6.3.6 Lingkungan Arus
kemungkinan biaya di masa datang. Kalau informasi ini tersedia, biaya
Dampak lingkungan persimpangan arus dan upaya untuk memperingan masyarakat untuk memilih selain rencana optimum dapat dikenali dan
dampak dan memperbaiki lingkungan arus dan daerah banjir merupa- ditangani dengan rasional. Standar yang dapat diterapkan universal un-
kan bagian terpadu dalam analisis sistem persimpangan jalan raya arus. tuk perencanaan hidrolik persimpanan jalan raya arus, seperti standar di-
Acuan (31),(32) dan (33) disarankan untuk mengevaluasi kemungkinan lampauinya kemungkinan atau air balik untuk setiap persimpangan, ti-
dampak pada lingkungan arus dan sisi arus dan upaya memperingan dan dak ditangani secara rasional dengan biaya total standar tersebut lebih
memperbaiki harus dipertimbangkan. Pedoman Drainase Jalan Raya se- besar dari perencanaan optimum.
belumnya berisi banyak bahan reldtifterhadap perlindungan arus dan pe- Analisis ekonomi sistem persimpangan jalan raya arus meliputi penc-
r 376 I'e\lonrun l)roinu.st' Julun Raya .'lnuli:;t.s tlidrolik untuk l'en(,npolon dun l'erenconuun 171

tapan biaya total yang diharapkan dari berbagai rencana alternatil'agar


kanan untuk mengurangi kehilangan banjir tahunan termasuk kerusakan
dapat menentukan alternatif mana yang akan mempunyai biaya total ter-
pada sarana jalan raya, (4) tinjauan dan persetujuan otoritas badan lain
murah yang dapat diharapkan. Biaya total yang diharapkan ke masyara-
tingkat pemerintahan lain, dan (5) kemungkinan distorsi dari sumber da-
kat selama masa layanan sarana jalan raya termasuk investasi modal da-
na, seperti pembagian pembangunan bantuan Federal atas dasar keper-
lam sistem persimpangan, perbaikan yang diharapkan dan biaya peng-
luan, meringankan kerusakan banjir, dan ketidakseimbangan antara da-
gantian sebagai akibat kerusakan banjir, biaya pemakai yang diharap-
na pembangunan dan pemeliharaan. Analisis ekonomi dapat berperan
kan dari banjir tambahan akibat air balik. Prosedur untuk mengembang-
mengenali biaya kendala seperti itu danlatau mengenali alternatif yang
kan biaya total yang diharapkan meliputi penggunaan kerangka waktu
memenuhi kendala dan memiliki paling sedikit biaya total yang diharap-
umum, seperti manfaat sekarang (present worth) dari pengeluaran di masa
kan pada masyarakat. Dapat pula berperan untuk mengenali sistem
datang dan pengeluaran modal, atau biaya tahunan investasi modal dan
persimpangan yang harus direncanakan untuk melampaui standar apa saja
pengeluaran tahunan di masa datang yang diharapkan. Alternatif yang
agar mengurangi biaya masyarakat total yang diharapkan.
mempunyai biaya total termurah yang diharapkau merupakan rancangan
Menurut tradisi, sistem persimpangan arus telah dirancang di dalam
yang optimum.
kendala yang dijelaskan dalam paragraf terdahulu. Apabila insinyur hid-
Perlu ditekankan di sini bahwa penggunaan prosedur optimisasi tidak
rolik bebas dari kendala ini, kemungkinan terhentinya laluJintas oleh ban-
berarti merupakan keputusan untuk memilih optimum ekonomis karena
sering alasan yang baik dan rasional untuk memilih alternatif lain. Ana-
Jir merupakan keluaran dari pengkajian rekayasa dan ekonomi dan bu-
kan masukan untuk perencanaan. Profil sistem persimpangan dan bukaan
lisis ekonomi mdrupakan alat atau bantuan dalam pengambilan keputusan,
jalan air bersama-sama menentukan kemungkinan bahwa suatu perenca-
dan memberikan metode sistematis untuk memasukkan atau mengkait-
naan alternatif akan melimpah selama periode I tahun. Pembandingan
kan banyak pertimbangan sosial, ekonomi dan rekayasa. Analisis ini ju-
biaya modal dan di masa datang dari alternatif lain mengungkapkan al-
ga memberikan informasi kepada pengambil keputusan mengenai biaya
ternatif mana yang akan memiliki biaya total paling murah dan kemung-
pemilihan dan alternatif yang tidak merupakan rancangan optimum
kinan banjir yang akan sanggup memberikan penyelesaian ekonomi un-
ekonomis.
tuk perencanaan Persimpangan.
Sebagaimana dengan setiap alat perencanaan, metode memiliki kekuat-
Kendala perencanaan bervariasi, tetapi mungkin yang paling umum ada-
an dan kelemahan yang perlu dijaga dalam penggunaannya. Penilaian ran-
lah interval pengulangan standar untuk perencanaan, tinggi bebas stan-
cangan dan perumpamaan harus dibuat kalau ada ketidakpastian dalam
dar untuk jalan raya di atas permukaan air dari banjir dengan interval
rancangan, dan hasil analisis akan mencerminkan keputusan penilaian ini.
kejadian standar, dan profil jalan tetap yang diberikan kepada insinyur
Namun, pengaruh relatif dari penilaian semacam itu dapat dicapai lewat
hidrolik untuk perencanaan bukaan jalan air. Kalau interval kejadian stan-
analisis kepekaan (sensitivitas) seperti dijelaskan dalam Acuan (2/).
dar dijelaskan, analisis rekayasa dan ekonomi meliputi pemilihan profil
Insinyur hidrolik menghadapi kendala dalam beberapa cara yang ber-
dan alternatif yang memenuhi kendala dan menghasilkan biaya ekonomi
beda terhadap alternatif yang tersedia dalam perencanaan sistem persim-
total yang pating murah. Dapat juga direncanakan untuk memperluas ana-
pangan jalan raya arus. Di antara kendala-kendala ini berasal dari badan
lisis hinggi probabllita perluasan guna mendapatkan informasi mengenai
jalan raya, atau badan intra, dan beberapa di antaranya dari luar, atau
biaya kenaikan perencanaan probabilita standar perluasan'
badan ekstra. Contoh kendala badan intra termasuk: (l) kebijakan yang
Tinggi bebas standar di atas menyatakan interval pengulangan banjir
memerlukan rancangan untuk kemungkinan dilampauinya standar, (2) ke.
dan profil-profil silang yang telah ditentukan mengenai keperluan datang-
bijakan "pengerasan kering" (dry pavemenf), (3) "tinggi bebas" untuk
nya banjir terlesar yang akan mengalir melalui pembukaan jalan(-jalan)
pengerasan, (4) keengganan menggunakan profil "bergelombang," (5)
air. Hal ini penting agar mampu untuk memperkirakan biaya nanti ka-
profil sistem persimpangan yang tetap untuk alasan selain persyaratan
rena kerusakan akibat banjir padajalan raya, bertambahnya kerusakan
rancangan hidrolik, dan (6) keinginan alami untuk membangun "sarana
bangunan-bangunan lain karena air yang mengalir kembali, dan biaya yang
jalan raya bebas" pemeliharaan. Kendala badan ekstra termasuk: (1) ke-
diperkirakan nanti karena gangguan laluJintas dan pengalihan jalan. Ana-
bijakan Administrasi Jalan Raya Federal untuk merencanakan semua per-
lisis ekonomi meliputi pemilihan alternatif yang dapat mengatasi kenda-
simpangan jalan raya arus antar negara bagian (interstate) paling tidak
la dan setidak-tidaknya dapat menghasilkan total biaya ekonomis.
untuk perubahan banjir 2-persen, (2) kendala air balik yang ditimbulkan Dokumentasi analisis harus meliputi biaya ekonomi perencanaan de-
oleh asuransi bahaya banjir dan badan pengelolaan daerah banjir, (3) te-
ngan kendala yang diberikan oleh standar tinggi-bebas atau garis gradasi
r 3711 l'edoman Droinase Jolan Rayu
Anolisis ttidrolik untuk l'enempalan dun l'eren<'onoon 379
tetap.
Acuan (20)dan (21) disarankan untuk teknik analisis ekonomi sistem 6.4.1 Pondasi Bendung
persimpangan arus. Acuan terpilih yang didaftar dalam Acuan (2/) dira.
rankan untuk bacaan dan kajian lebih lanjut. Upaya pencegahan dan perlindungan digunakan bersamaan pada pilar
rrntuk menghindari kerusakan sapuan. Upaya pencegahan umumnya di-
rlaksudkan untuk memperkecil gangguan aliran akibat pilar dan berarti
6.4 Upaya Perlindungan dan pencegahan
rnemperkecil sapuan lokal pada pilar, atau dimaksudkan untuk mengham-
Berbagai upaya telah digunakan pada persimpangan
arus untuk merin- bat atau menahan sapuan lokal pada pilar pada kedalaman yang dapat
dungi sarana jalan raya dari kerusakan banjir. gat ini diterima.
mrngt in a"pat di-
golongkan sebagai upaya untuk mencegatr tllaaian-kejadiai, Upaya perlindungan seluruhnya terdiri dari berbagai jenis pondasi pa-
seperti batu
lindung untuk mencegah atau menghalangi erosi tebing da kedalaman yang aman dari kerusakan sapuan. Baik upaya perlindungan
arus, dan upaya-
upaya yang dimaksudkan untuk melindungi sarana jaLn
raya dari keru- dan upaya pencegahan digunakan pada suatu tempat, terutama di mana
sakan banjir, seperti pondasi pilar yang dalam untuk
melindungi jembatan bendungan elak digunakan dan sapuan selama pembangunan dapat sa-
dari sapuan keras. Upaya yang biasa digunakan umumnya riuiah
dila-
ngat melampaui sapuan yang diantisipasi setelah bendungan elak
kukan, namun, dengan membahas unsur-unsur persimpangan ditiadakan.
dan bukan
kategori upaya perlindungan daa pencegahan. Degradasi arus dan sapuan umum dan sapuan alami pada persimpangan
Prinsip-prinsip ana.lisis ekonomi dapat diperruas sampai ke upaya yang tidak perlu dipersoalkan apakah upaya pencegahan, perlindungan atau
digunakan untuk melindungi sistem persimpangan ur"ikun uuii*i t keduanya digunakan untuk mengamankan pilar dari sapuan. Pengaruh
sakan itu dapat diperkirakan. Misalnya, dalam pengkajian sistem persim- "rr- pilar dalam aliran yang menyempit dan mengakibatkan sapuan umum ha-
pangan , pertanyaan dapat muncul mengenai kelayakan (feasibility) rus dipertimbangkan dalam memilih panjang rentangan. Pengumpulan
eko-
nomi dari perlindungan lereng untuk sisi hilir timbunanlalan raya. De- sampah dan es di sebelah hulu jembatan dapat mengakibatkan membe-
ngan mempertimbangkan modal dasar untuk lapis-lindung lereng, sarnya sapuan umum bahkan selama banjir yang relatif sedang (Foto l8).
biaya
penggantian pengerasan dan tanggul yang hilang dan biaya pen-undaan Terendamnya bangunan atas tanah (superstruktur) jembatan juga akan
perjalanan akibat perbaikan yang dilakukan, Iapii-lindungakan menyempitkan aliran dan mengakibatkan sapuan umum. Kedalaman se-
terbukti
dapat diterima untuk alternatif yang mempunyui to p"r."n remungkinan tiap superstruktur jembatan, termasuk parapet, yang dapat terendam di
menderita kerusakan hebat dan tidak dapat diterima untuk alternatif setiap saat, merupakan hal yang sangat penting untuk keamanan jemba-
de-
ngan 4 persen kemungkinan kerusakan berat akibat luapan air. Logika tan. Rel terbuka, tanpa batu tepian, dan superstruktur yang seramping
yang sama dapat diterapkan untuk perlindungan lereng pada mungkin harus digunakan kalau ada kemungkinan tergenang.
ujung tang_
gul, penggunaan dinding atur arus, perlindungan tebing a.s, porO^l pil* Kalau kemungkinan kecil untuk merancang kaki-kaki pilar karena alas-
(Seksi 6.4.1), dan sejumlah perlengkapan dan komponen an kuat analisis ekonomi atas ketidakpastian perkiraan sapuan, kasus yang
rain dari sistem
persimpangan arus. baik dapat dibuat untuk keadaan sangat konservatif dalam rancangan pon-
Kegiatan arus alluvial sering tidak dapat diperkirakan, terutama dasi (/5, 28). Biaya modal dalam memberikan keamanan pondasi terha-
me-
ngenai waktu yang akan lewat sebelum suatu kejadian yang kita dap sapuan biasanya kecil kalau dibandingkan dengan biaya risiko keru-
maksud-
kan terjadi, seperti alur bengkokan berbelok. Dengan mempertimbang- sakan akibat sapuan.
kan investasi besar yang biasanya diberikan pada pengarairan dan pe-
ngendalian sungai, kadang-kadang prudent untuk menggunakan
sikap 6.4.1.1 Upaya Pencegahan pada Bendung
"tunggu dan lihat" (wait ond see). pengetahuan mengenai arus dan tang-
gapan pada banjir merupakan panduan terbaik untuk
menentukan ka- Upaya pencegahan yang paling banyak dianjurkan untuk memperkecil
pan pekerjaan perlindungan harus dipasang. Kalau perrindungan gangguan aliran dan sapuan yang diakibatkannya adalah pilar bulat dan
diper
lukan, apakah itu pada saat pembangunan sistem persimpangair atau pa- hidung bulat pada pilar memanjang yang mengikuti arah aliran. Acuan
da saat kemudian, biaya untuk memberikan upaya pengendalian (/5) dan (24\ memberikan informasi tentang pengaruh bentuk pilar dan
harus
dibandingkan dengan biaya penundaan perjalanan dan memperbaiki
ke- orientasi pilar pada kedalaman sapuan lokal'
rusakan yang diakibatkannya. pondasi pilar mungkin perlu juga {ipertimbangkan dalam kategori
upaya yang digunakan untuk memperkecil gangguan aliran dan sapusn

r'
.1ttO l'ctlornurt l)rainusc Julun Ru.vtt
=T
Anulisis tlidrotik unluk l'enempotun dan Perencanaon 38 I

lokal yang dihasilkannya. Gambar 25 melukiskan tiga penyelesaian pon- Membesarnya lebar pilar yang diproyeksikan normal ke arah aliran da-
dasi yang dimaksudkan untuk menekan ulekan Can dengan demikian me- lam arus cenderung menaikkan sapuan lokal; karena itu, upaya yang di-
ngurangi kapasitas pemindahan sedimen keluar dari Iobang sapuan (23). lukiskan dalam Gambar 25 harus lebih rendah dari tingkat sapuan
umum yang diperkirakan. Pondasi atau batuan lindung yang dibuat un-
tuk menekan ulekan harus diperlebar sampai batas aksi ulekan yang di-
harapkan agar dapat memperkecil kemungkinan penggalian lebih bawah.
Acuan (23) menyarankan bahwa upaya yang digunakan untuk menekan
ulekan harus melebar jauh keluar dari pilar paling tidak sama dengan dia-
meter atau lebar pangkal Pilar.
IINGKAT
Pendekatan yang paling konservatif dianjurkan dalam memperkirakan
PENEKANAN pelebaran sapuan umum atau sapuan alami untuk penggunaan upaya pe-
nekanan ulekan. Suatu pendekatan konservatif juga disarankan dalam
merencanakan upaya penekanan dan dalam menilai kemungkinan daya
gunanya. Upaya-upaya ini tidak akan mengendalikan degradasi, sapuan
umum maupun sapuan alami dan mungkin tidak akan berhasil mengen-
dalikan sapuan lokal atau bahkan akan menambah buruk kalau bagian
yang diperbesar dari pilar ditonjolkan ke arus utama arus.
Upaya pencegahan lain yang telah digunakan biasanya dimaksudkan
untuk memperkecil pengaruh sapuan umum atau sapuan alami pada jem-
batan dan untuk melindungi jembatan dari degradasi arus terus-menerus.
Upaya ini biasanya terdiri dari pengerasan perimeter jalan air pada jem-
batan dengan batu lindung, semen tanah, atau semen beton. Pada bebe-
rapa tempat, bangunan penurun (drop structure) atau bangunan kendali
gradasi dari beton, pancang lembaran, bendung elak (gabion) atau pelin-
dung adukan encer (grouted riprop) digunakan di atau sebelah hilir bu-
kaan jalan air jembatan untuk menghentikan berlangsungnya degradasi
arus. Semua upaya ini mudah mendapatkan kerusakan oleh aliran pemi-
paan dan oleh degradasi arus yang melampaui degradasi yang diharap-
kan dalam arti bahwa sisi hilir bangunan tergali. Air yang memintas ba-
ngunan karena erosi tebing arus ke mana bangunan terhubung juga da-
pat mengakibatkan kerusakan bangunan kendali gradasi.
Umumnya, bangunan penurun yang luwes kurang mudah mengalami
kerusakan karena penggalian atau pemipaan karena sifat penyembuhan
sendiri (self-healing). Batuan harus cukup besar untuk mencegah perge-
seran oleh aliran berkecepatan tinggi atau dijerat kawat untuk memben-
tuk suatu bangunan tiruan. Pengaruh pemipaan dapat dikendalikan de-
ngan filter koral atau kain. Apron harus diberikan di sebelah hilir bangun-
PANAMPANG DERMAGA an untuk mencegah penggalian oleh sapuan. Bangunan yang dimaksudkan
untuk melindungi jembatan dari kerusakan karena degradasi sering meli-
batkan investasi modal yang besar, dan harus dirancang untuk menang-
Gambar 25-Upaya untuk menekan ulekan atau mengurangi sapuan lokal (Me- gulangi gaya hidrolik statis dan dinamis yang akan diberikan oleh sapuan
nurut (23)). tersebut. Kerusakan bangunan penurun dapat melibatkan kehilangan in-
vestasi dalam jembatan yang harus dilindungi maupun investasi dalam
-T
382 l,edoman Drainase Julon Rova ..ltttlt.tt,t llidntlik urtluk l'ett,rntpalun dun l'(runconuun ltll
bangunan penurun. Model fisik perencanaan alternatif dalam banyak har Kaison digunakan dalam sungai alluvial besar seperti Mississipi, Mis-
dapat dijamin. souri, Arkansas dan Red River di mana sapuan ekstrim diperkirakan. Da-
Foto 22(a) menunjukkan pembangunan bangunan penurun lindung lam banyak peristiwa, karung tenunan serat atau bahan lain digunakan
adukan encer antara dinding-dinding beton. Foto 22(b) menunjukkan ba- untuk pencegahan sapuan selama dan setelah pembangunan. Batuan yang
ngunan pancang lembaran dan batuan lindung yang lebih konvensional. digunakan pada karung tenunan harus cukup besar untuk menahan sela-
ma menggulung karena banjir, kalau karung dimaksudkan untuk mam-
pu melindungi sampai pembangunan selesai.

6.4.1.2 Upaya Perlindungan pada Bendung


Beberapa jenis pondasi digunakan pada lokasi di mana perlindungan
terhadap sapuan diberikan oleh pondasi dalam. Kaki menyebar yang
diletakkan di bawah mangantisipasi sapuan umum dan sapuan lokal
dilukiskan dalam Gambar 26. Jenis pondasi ini umumnya digunakan
dalam arus yang relatif stabil, arus yang dasarnya secara alami diperkuat
oleh batu besar dan batu bulat, dan dalam arus di mana pondasi yang
lebih dalam amat sulit dibangun karena adanya batu besar di bawah dasar
arus. Pondasi ini juga digunakan di mana pilar dapat dipondasikan pada
batu lunak.

Foto 22(a)-Bangunan penurun dari dinding beton dan batu lindung adukan encer.

TINGKAT
SAPUAN
UMUM

LUBANG SAPUAN
SETEMPAT

PENAMPANG DERMAGA
Foto 22(b)-Bangunan kendali gradasi dengan lembarsn pancang dan batuan
lindung.
Gambar 26. Kaki menyebar (spread footing)(Menurut (I5)).
3tl4 I'ultttttun l)ruinuse .lulun Ruyu ?
.'lrttlt.tts Itidrotik untuk ltcnempulun dan |terenutnuun 3tl5

Masalah yang sulit dan kesalahan telah terjadi di berbagai tempat di


mana kaki menyebar digunakan dalam arus yang seakan-akan stabil dan memungkinkan pancangan lembaran berada di atas tutup dapat juga mem-
kaki ditempatkan dengan penyangga pada kedalaman yang aman. atau bantu menekan ulekan. Gambar 29 menunjukkan kaki pancangan yang
kesulitan dalam menggerakkan tiang pancang atau dalam menggunakan dilindungi pancangan lembaran.
pondasi poros bor kira-kira tak mungkin diatasi. Foto 2l(a) melukiskan
lokasi demikian.
Batu wadas, batu pasir dan batu lunak lainnya dapat tererosikan, men-
jadi larutan, atau melebur kalau di permukaan terbuka. Masalahnya
telah
berkembang pada jembatan yang dipondasikan pada batuan tererosikan
ini. Poros bor atau pilar bor menawarkan penyelesaian praktis untuk
melengkapi baik keamanan terhadap sapuan dalam batuan ini maupun
dalam koral dan tanah liat di mana pemancangan tidak dapat digerak-
kan. Gambar 27 menunjukkan rancangan poros bor yung khur. -

RANCANGAN TIANG VEFTIXAL RANCANGAN TIANG PENCAR

PENAMPANG,DERMAGA

Gambar 28. Pondasi pancangan khas (Menurut (fr).


5i-\ T\
LUBANG 'DASAR TANI
SAPUAN BARU
SETEMPAT 9
DASAR TANAH
BARU
PENAMPANG DEBMAGA

Gambar 27. pondasi poros bor (menurut (If)).

Pemancangan yang digerakkan dalam di bawah kedalaman IIANG BARINGAN BAJA


sapuan yang
diantisipasi mampu memberikan perlindungan terhadap ,upuun
di mana
tiang pancang cukup panjang untuk mendukung banjunan setelah
ter- PENAMPANG DERMAGA
jadi sapuan. Pemancangan harus mempunyai kekuatan
bengkok balik atau
kelompok tiang pancang harus digunakan untuk menahan gaya es
dan
sampah dalam kondisi sapuan. Kapasitas mendukung beban yang Gambar 29. Pondasi pancangan dilindungi pancangan lembaran.
didasarkan pada kapasitas mendukung titik akan menaikkan kemampuan
pemancangan menahan sapuan dalam banyak peristiwa.
Gambar 2g 6.4.2 Tumpuan dan Timbunan Penutup
menunjukkan rancangan pondasi pancangan khas.
Beberapa perlindungan kaki pancangan dapat diberikan oreh pancangan Tanggul yang diproyeksikan ke dalam daerah banjir akan mudah meng-
lembaran sekeliling kaki. Tutup pancangan harus ditempatka; lebih
ren- alami kerusakan sapuan dari konsentrasi aliran pada tumpuan, sepanjang
dah dari sapuan alami atau umum yang diperkirakan kalau tidak tanggul di mana saluran efisien terbentuk oleh pembersihan tanah jalan
bagian
yang membesar akan mengakibatkan lebih membesarkan
sapuan lokal dan penggalian pinjaman, dan oleh aliran di atas jalan. Upaya yang bia-
karena bidang luas yang menderita aliran arus utama. Tutup pancangan sanya digunakan untuk mencegah sapuan atau melindungi tanggul dari
harus diperlebar untuk menekan aksi urekan pada piiar; dengan kerusakan oleh sapuan termasuk pelapisan dengan beton, batu, karung
semen dan pasir, atau semen tanah, dinding diperkuat pancangan lem-
F 3116 l'edoman Drainuse Julun Ruya I ,4nuli:;i.s llidrolik untuk Pt'nempalan dan Perencanoan 387

baran, dinding atur arus, dinding tapak, tebing pengarah, dan lain-lain
yang sering terjadi sangat terasa melampaui banjir "rencana" yang di-
dinding dengan berbagai kegunaan untuk mengatur aliran sepanjang tang-
gul proyeksi. paksa lewat bukaan jalan air merupakan kesalahan tumpuan dan ren-
tangan ujung jembatan dari sapuan dan hancurnya timbunan pengisi pa-
da tumpuan. Alternatif "tinggi bebas" adalah profil persimpangan yang
6.4.2.1 Upaya Perlindungan dan pencegahan Sepanjang Tanggul mempunyai kemungkinan limpahan yang diketahui dan bukaan jalan air
Tanggul yang mengalami penggerogosan pada daerah banjir umumnya yang dirancang dengan pertimbangan risiko kerusakan akibat banjir yang
sangat menderita sapuan dan erosi oleh luapan air dan oleh aliran yang harus mengalir lewat bukaan.'Kalau praktis, limpahan harus terjadi pa-
dibuang sepanjang tanggul ke bukaan jalan air. Kerusakan dapat pula da tempat yang jauh dari jembatan agar memperkecil perubahan keru-
terjadi dari redistribusi aliran dalam daerah banjir sebelah hilir jalan air. sakan jembatan. Apabila kemungkinan melimpahnya banjir diketahui dan
Terjadinya kerusakan karena aliran sepanjang timbunan pengisi ke- direncanakan, penetapan uang yang didokumentasikan untuk pem-
mungkinan terbesar dalam daerah banjir berpohonan di mana tanah ja- bangunan dan perbaikan kerusakan banjir dapat diberikan.
Ian dibersihkan dari semua pohon dan di mana daerah pinjaman ditetap- Upaya pencegahan yang digunakan untuk melindungi timbunan peng-
kan di sebelah hulu tanggul. Kerusakan pada timbunan penutup biasa- isi dari erosi dan sapuan dari limpahan air merupakan lapisan yang terdi-
nya tidak begitu parah, tetapi sapuan dari penyempitan aliran pada tum- ri dari batu, batu yang dibungkus kawat, atau beton. Batuan lindung ha-
puan akan lebih besar daripada seandainya tidak ada. Karena itu upaya rus mempunyai ukuran yang cukup untuk mencegah pergeseran, batu be-
pencegahan sepanjang tanggul biasanya dimaksudkan untuk memberikan kas lebih baik dibanding batu lindung yang diletakkan tangan, dan filter
keamanan pada tumpuan dan tidak pada timbunan pengisi. bahan kerikil atau filter kain harus diberikan. Penentuan ekonomis da-
Upaya pencegahan yang umumnya paling dianjurkan adalah menghin- pat ditetapkan dengan membandingkan biaya modal pembangunan de-
dari pembersihan tanah jalan di samping lereng timbunan dan menggu_ ngan biaya laluJintas tahunan yang diperkirakan dan biaya pemeliharaan
nakan sumber pinjaman yang tidak akan mengakibatkan kerusakan pa- tanpa pelapisan.
da fasilitas jalan raya selama banjir. upaya lain yang terah digunakan Upaya pencegahan juga diperlukan pada beberapa persimpangan un-
adalah dinding atur dari batang kayu atau dinding jari dari bahan yang tuk melindungi tanggul dari aksi gelombang, terutama pada waduk. Batu
ditanam berjarak menuruti dan tegak lurus timbunan pengisi untuk men- lindung dari batuan yang tahan dan keras biasanya digunakan di tempat
cegah aliran sepanjang tanggul . Dinding atur arus dan dinding tapak pa_ ini. Elevasi puncak dari batuan yang diperlukan tergantung pada elevasi
da tumpuan juga mempunyai fungsi yang sama. Dalam daerah banjir ber- penyimpanan dan elevasi banjir dalam waduk, dan tinggi gelombang yang
pohonan, dinding atur arus digunakan untuk menyumbat aliran atau un- dapat dihitung dengan menggunakan kecepatan angin dan ombak waduk.
tuk mengarahkan aliran dengan bukaan jalan air harus merebar sampai Acuan (41) disarankan untuk pedoman perencanaan.
masuk ke daerah pepohonan. Batu lindung atau lapisan yang lain biasa-
nya tidak diperlukan untuk melindungi timbunan dari aliran lateral ke- 6.4.2.2 Upaya Perlindungan dan Pencegahan pada Tumpuan
cuali kalau timbunan tidak merupakan bahan kohesi atau persimpangan
ada pada relatifagak miring dengan daerah banjir. Kalau cukup banyak
Sapuan pada tumpuan biasanya disebabkan oleh turbulensi dari
pembelokan aliran daerah banjir ke dalam bukaan jalan air. Sapuan
turun hujan, pelapisan lereng timbunan dengan penutup tanah dan pe-
nutup tanaman yang baik biasanya akan memberikan perlindungan cu- biasanya terjadi pada pojok hulu tanggul dan tergantung pada derajat
penyempitan, kedalaman aliran, dan laju aliran volume dalam daerah ban-
kup pada timbunan untuk bahan yang tidak berkohesi.
jir, dapat meluas ke pilar pertama atau kedua dari jembatan (Gambar 30).
Upaya yang umumnya digunakan untuk melindungi timbunan yang
menjorok ke dalam daerah banjir terhadap erosi dan sapuan karena ban- Upaya perlindungan yang digunakan pada tumpuan terdiri dari din-
jir adalah dengan menempatkan "tinggi bebas,' dalam profil persim- ding tumpuan vertikal, dinding tapak pancang lembaran, dan pondasi
pangan di atas elevasi banjir "rencana.,, Namun ada kemungkinan bah_ dalam dari tiang pancang atau poros bor. Dinding tumpuan vertikal yang
wa "rencana" tersebut akan terlampaui dan kemungkinan bahwa sarana
dipondasikan lebih rendah daripada kedalaman sapuan yang diantisipasi
jalan raya akan digenangi. Praktek mengabaikan kemungkinan ini akan akan melindungi ujuqg jembatan dan tanggul kalau dinding diperlebar
sekeliling lereng timbunan sampai kedalaman sapuan yang diantisipasi.
mengarah ketidakseimbangan dalam banjir yang akan melampaui banjir
"rencana" akan dipaksa untuk melewati bukaan jalan air. Akibat banjir Dinding tapak pancang lembaran biasanya dipasang untuk memper-
baiki kerusakan sapuan setelah banjir. Biasanya digunakan di mana ba-
3litt I'ctltttttun l)nrt nu.st',lulun Ruyu I .lrttltstt llidrolik untuk l'enentpulon lun l,ercncunuun 3tt9

alami kerusakan karena penggalian. Pelapisan harus diteruskan ke bawah


ALIRAN lebih rendah dari tingkat sapuan yang diperkirakan untuk dilindungi dan
GAA-
tanggul dari kerusakan (Foto 23). Suatu alternatif yang dapat digunakan
KEDALAMAN BELATIF
pada tanah tanpa kohesi adalah apron yang luwes (fleksibel) yang melebar
SAPUAN S' sampai batas sapuan yang diperkirakan (Gambar 32). Apron cenderung
menyembuhkan sendiri karena apron akan mcnciipai setiap tempat yang
llt.
tersapu dan mengalami sapuan berikutnya. Apron yang luwes tidak dapat
bekerja pada sumur seperti bahan kohesif karena permukaan yang terjal
UJUNG TUMPUAN dari kerusakan tidak dilindungi oleh bahan dari apron (23). Bahan yang
umumnya digunakan untuk apron yang luwes adalah batu lindung, beton
GAMBARAN TUMPUAN artikuiasi, dan batuan dibungkus kawat.
UJUNG JEMBATAN

Garnbar 30. Sapuan pada tumpuan dan pilar berdekatan (Menurut (IO).

tuan tidak dapat diperoleh atau jalan untuk menempatkan batu sangat
sulit. cambar 31 melukiskan penggunaan blok angker (deadmen) untuk
memberikan sistem struktur yang efektif. Upaya yang lain seperti struktur
tutup atau pancang-H baja dapat juga digunakan.
Upaya pencegahan yang umum digunakan adalah pelapisan beton pe_
jal atau artikulasi, beton karung, atau dinding atur dan dinding pengarah
untuk mengatur aliran dengan bukaan jalan air dan meniadakan sapuan
dari ujung jembatan, dan dinding tapak untuk mencegah aliran lateral
dari erosi sudut sisi hilir tanggul.

Foto 23-Pelapisan beton selular pada kain filter; pelapisan ditapakkan dalam
untuk mencegah penggalian.

PENAMPANG
"ty,?,iEiIJNIil,f'
DASAR ALAMI
BATU LINDUNG
Gambar 3l-Dinding ujung tiang.
LUBANG SAPUAN

Pelapisan pada tumpuan biasanya ditempatkan pada lereng di bawah


ujung jembatan dan sekeliling sudut tanggul untuk menjaga erosi terus-
PENAMPANG TdUPUET JEMBATAN
menerus pada tanggul. Pelapisan pada lereng timbunan tidak meng-
akibatkan sapuan karena penyempitan aliran dan karena itu, mudah meng-
Gambar 32. Batu lindung pada tumpuan (Menurut (15)).
F!-
li
.T
390 Pedomun l)rainose .lulun Rayu ..lttttlt'lt'l llklnltik untuk l,cncmpolutt tlutt l'(rcncunuutt 391

Pemancangan lembaran juga digunakan pada tapak lapisan sebagai gan- Bcntuk dinding atur yang diusulkan adalah elips dengan sumbu mayor
ti apron fleksibel atau atau untuk memperlebar lapisan lebih rendah sa- <lan minor yang berbanding 2h:l (7). Panjangnya bervariasi dengan
puan yang diperkirakan. Hal ini ternyata lebih menguntungkan kalau perbandingan aliran yang dibelokkan dari daerah banjir ke aliran dalam
digunakan lapisan yang pejal, sapuan keras diperkirakan, dan bahan tidak iOO tufi pertama dari jalan air di bawah jembatan. Bentuk yang diusul-
dapat diperoleh untuk apron fleksibel. Upaya diperlukan untuk menjamin kan didasarkan pada percobaan laboratorium dan panjang pada model
keterpaduan bangunan struktur pancang lembaran setelah sapuan. dan data lapangan (4. Bentuk dan panjang optimum jelas akan berbeda
.Dinding atur merupakan tambahan tanggul jalan raya pada tumpuan dari masing-masing tempat dan kemungkinan untuk tiap banjir pada suatu
jembatan. Biasanya merupakan perluaSan yang rata dari lereng limpahan tempat. Namun, praktek lapangan telah menunjukkan bahwa bentuk elips
pada sisi hulu. Dua tujuan dinding atur adalah untuk mengarahkan alir- yung ditu.ut kan biasanya sangat efektif dalam menurunkan turbulensi'
an dari daerah banjir dengan bukaan jalan air dan untuk memperkecil Kalau alasan-alasan praktis memerlukan penggunaan bentuk lain seperti
sapuan pada tumpuan dengan memindahkan turbulensi hulu penyebab dinding arur lurus, diperkirakan akan lebih banyak sapuan pada ujung
sapuan ke ujung dari dinding atur (Gambar 33). Dinding atur biasanya hulu dinding atur.
merupakan tanggul dibumikan tetapi kadang-kadang dari batu di mana Dinding tapak kadang-kadang juga diperlukan sebelah hilir ujung jem-
bahan ini dapat secara berlebihan diperoleh. Pelapisan disarankan untuk batan untuk mengarahkan aliran keluar dari bangunan sehingga redistri-
perlindungan dinding kalau sapuan diperkirakan terjadi walaupun suatu busi dalam daerah banjir tidak akan mengakibatkan kerusakan erosi pa-
kerusakan pada ujung hulu dinding atur biasanya tidak mendadak meru- da tanggul di sebelah hilir ujung jembatan. Keperluan ini biasanya terja-
sak ujung jembatan. Pembersihan di sekeliling ujung dinding atur diusa- di dalam daerah banjir berpohonan di mana tanah jalan dibersihkan dari
hakan seminimum mungkin di daerah banjir yang banyak pohon agar pohon-pohon, terutama kalau beberapa bagian daerah banjir agak jauh
memperbesar daya guna dinding atur dalam mengurangi turbulensi. dari bukaan jalan air telah dibersihkan dari pohon-pohon (Gambar 34).
Gorong-gorong kecil lewat dinding sebagai ganti saluran drainase sekeli- Dinding tapak serupa dengan yang dijelaskan untuk penggunaan di sebe-
ling ujung untuk memberikan drainase lokal juga berfungsi untuk mem- lah hulu bukaan jalan air tepat digunakan , tetapi bentuknya kurang pen-
perkecil turbulensi aliran yang bercampur dari berbagai arah. ting. Panjangnya harus cukup untuk memaksa aliran masuk ke daerah
berhutan di hilir kalau daerah banjir tidak berpohon. Dalam beberapa
hal, pembersihan di hilir atau penggalian pinjaman dalam tanah jalan te-

KEDALAMAN RELATIF
SAPUAN
El

UJUNG TUMPUAN

TUMPUAN UJUNG
DAN DINDING ATUR

Gambar 33. Dinding atur (Menurut (Ir).


Gambar 34. Sapuan hilir parsial dari redistribusi rliran'
-:l

392 Pedoman Droinase Jalan RaYa


t .lrtuli,si.s tlidrulik untuk lt?n(,npulun tton l\'rencunuan 393

lah mengakibatkan erosi di sebelah hilir di ujung jembatan dan mengaki- l. Biaya upaya perlindungan jangan melampaui biaya akibat aksi
batkan perubahan distribusi aliran di sebelah hilir sarana jalan raya. Ba' yang diantisipasi pada arus.
yangkan suatu punggung bukit alami dalam daerah berpohon dalam Gam' 2. Rancangan harus didasarkan pada penyelidikan kecenderungan
bar 34 antara arus dan medan yang telah dibersihkan. Sebelum pem- (trend) dan proses dan pada pengalaman dengan situasi yang seban-
bangunan sarana jalan raya, medan yang bersih tidak akan sering menga- ding. Pengaruh optimum pekerjaan pada saluran alami baik di hu-
lami banjir. Penggunaan tanah jalan untuk pinjaman dapat membelok- lu maupun di hilir harus dipertimbangkan.
kan aliran ke lapangan selama kejadian banjir di luar tebing. Restorasi 3. Pengenalan (reconnaissance) tempat sangat perlu. Pengenalan da-
pemisah di dalam tanah jalan akan meringankan banjir yang disebabkan pat dilakukan dengan inspeksi langsung di tempat, pengenalan uda-
oleh tanah pinjaman. ra, dan/atau foto udara yang diambil selama periode beberapa
tahun.
6.4.3 Stabilisasi Tebing dan Pengarahan Sungai 4. Kajian kemungkinan penggunaan model fisis harus dipertimbang-
kan sedini mungkin.
Stabilisasi tebing dan pengarahan sungai merupakan upaya pencegah- 5. Pekerjaan harus ditinjau secara periodik setelah pembangunan de-
an yang dipasang untuk meniadakan erosi tebing dan pergera-kan tebing ngan pertolongan survei untuk meneliti hasil dan kalau diperlukan
arus. Upaya mungkin diperlukan sebagai pertahanan terhadap aksi arus untuk modifikasi rancangan.
yang menekan persimpangan jalan raya atau untuk melindungi tebing arus 6. Sehubungan dengan pemeliharaan jembatan yang ada, pertimbangan
dan jalan raya dari tanggapan yang diantisipasikan terhadap pembangunan harus diberikan pada suatu lokasi alternatif jauh dari bahaya sungai.
jalan raya. Tabel I dalam Acuan (2) mudah digunakan untuk penerimaan
kualitatif tanggapan arus pada persimpangan jalan raya. "Prinsip dapat digunakan (expendability)" yang digubah dari Acuan
(38) dapat ditambahkan ke daftar di atas:
Berbagai bahan digunakan untuk stabilisasi tebing dan pengarahan su-
ngai termasuk batu lindung, tepian beton, kayu, baja atau tembok laut 7. Jangan lari dari kenyataan, bahwa tujuan pemasangan stabilisasi
batuan, 'jack field' baja atau beton, pagar kawat, sekat kayu, anyaman tebing dan upaya pengarahan sungai adalah untuk melindungi ja-
beton artikulasi, dan tebing pengarah, dinding atur dan pacu biasanya lan raya. Upaya perlindungan itu sendiri dapat digunakan.
dari tanah atau batu. Pemilihan peralatan yang tepat digunakan tergan- Daya guna upaya perlindungan dan pengarahan dalam sejumlah besar
tung pada aksi total sungai jauh di hulu dan hilir. Penyelidikan bagian arus alluvial, dan sebenarnyajuga perlunya upaya-upaya tersebut, mung-
lurus sungai yang panjang akan membantu menghindari usaha sia-sia pada kin berjangka pendek karena arus akan bergerak menyerang lokasi lain-
kendali setempat di mana sungai di tengah-tengah perubahan yang akan nya atau bahkan merusakkan instalasi. Pekerjaan yang besar yang diper-
memintas upaya pengendalian atau membuatnya tidak perlu. Tidak ter- lukan untuk daya guna jangka panjang akan bertentangan dengan prin-
gantung pada ukuran arus dan upaya kendali yang digunakan, tanggap- sip pertama di atas, dan karena itu biasanya tidak diperhatikan. Alterna-
an arus pada instalasi upaya tersebut harus dipertimbangkan. Misalnya, tif dari pekerjaan pengarahan yang besar adalah usaha terus-menerus un-
stabilisasi tebing pada persimpangan dapat mengakibatkan sapuan pada tuk melindungi jalan raya dengan pemasangan berurutan untuk mena-
dasar saluran atau mengarahkan balik arus menuju tebing stabil lain di han aksi arus paling akhir. Tiap pemasangan berikutnya biasanya diuji
sebelah hilir bagian lurus sungai yang stabil. terhadap prinsip pertama yang memperhatikan kemampuan jalan raya
Stabilisasi tebing dan pengarahan sungai merupakan bidang khusus yang pada titik itu pada saat diperlukan pelayanan lalulintas. Akibatnya, ini
memerlukan pengetahuan yang baik mengenai arus dan kemungkinan per- merupakan penggunaan sikap "tunggu dan lihat" (wait and see) yang di-
ubahannya, pengetahuan beban dasar dan karakteristik pengangkutan sarankan dalam Seksi 6.4, tetapi maknanya lebih besar daripada keper-
sampah dari arus, dan pengalaman dan percobaan pada tempat yang sa- luan masa datang yang diantisipasi oleh tindakan "sekali pasang." Da-
ma atau arus yang sama. Secara luas, perencanaan merupakan suatu seni lam beberapa hal, apabila keperluan, waktu yang diperlukan, dan biaya
dan banyak pertanyaan mengenai kegunaan relatif berbagai upaya belum untuk pemasangan di masa datang dapat diantisipasi, analisis biaya munS-
dijawab secara definitif. Acuan (2, 3, 23, 38, 39,40) disarankan untuk kin dapat menunjukkan bahwa jembatan yang cukup panjang untuk me-
dibaca. luangkan arus untuk mengikuti proses alami akan menarik perhatian ma-
Prinsip umum berikut untuk perencanaan dan pembangunan perlin- syarakat. Rencana perluasan jembatan setelah (dan apabila) arus meru-
dungan tebing dan pekerjaan pengarahan dikutip dari acuan (23). sakkan jalan mendekat mungkin merupakan alternatif jembatan panjanS
{
394 Pedomon Drainose Jalon RoYo
t llidntlik unluk ltencmpulun tlun l\'ran<'unuun 395
,lnuli.ti.s

yang dapat dilaksanakan.


6.5 Sistem DolPhin dan Fender
Apabila upaya diperlukan untuk melindungi sarana jalan raya dari ak-
si antisipasi arus, kemungkinan proyek kerjasama dengan badan peme- Sistem Dolphin dan fender merupakan dua sistem konstruksi yang ber-
jembatan,
rintah lain, terutama Korps Insinyur, harus dikaji. Badan lain mempu- beda sedikit dengan maksud yang sama. Kalau diacukan ke
nyai tanggung jawab dan otoritas untuk menangani usaha stabilisasi dan maksudnya adalah untuk melindungi pilar, kerangka rata dan unsur ba-
dimungkinkan suatu proyek yang saling menguntungkan. ngunan lain dari kerusakan akibat benturan lalu-lintas laut. Jenis Dol-
phin berkisar dari kelompok tiang pancang sederhana sampai bangunan
teton pejal. Jenis sistem fender kurang bervariasi, biasanya terdiri dari
6.4.4 Gaya-Gaya Apung, Gaya Angkat, Gaya oleh Sampah dan Es pada
serabut yang didukung tiang pancang , seperti ditunjukkan dalam Gam-
Superstruktur Jembatan
bar 35.
Tahap pertama pertahanan melawan gaya hidrolik yang diberikan pa-
da superstruktur jembatan yang tergenang atau tergenang sebagian ada-
lah menempatkan jembatan pada suatu ketinggian di mana kemungkin-
an tergenangnya kecil. Jelas, hal ini di banyak tempat secara ekonomis
dan secara fisik tidak dapat dilaksanakan.
Tahap kedua dari pertahanan ini adalah membuat superstruktur ini se-
dangkal mungkin. Gelagar kotak yang akan memindahkan volume air
".",x'*'"
yang besar dan yang mempunyai berat relatif kecil dibandingkan dengan
berat air yang dipindahkan tidak merupakan alternatif rancangan yang
baik kecuali kemungkinan tergenangnya sangat kecil. Tembok penahan
(parapet) dan gili-gili yang menaikkan kedalaman efektif superstruktur
B
dapat menaikkan gaya-apung dibandingkan dengan rancangan rel terbu-
ka. Apabila terendam, kedalaman efektif superstruktur yang naik akan
mengakibatkan naiknya sapuan umum, dan gaya angkat pada superstruk-
tur akan jauh lebih besar daripada dengan rel terbuka.
Tahap ketiga pertahanan adalah memberikan suatu profil mendekat ja-
u_
lan yang akan tergenangi sebelum tergenangnya superstruktur jembatan. RENCANA LOKASI
Upaya ini akan mengurangi kemungkinan tergenangnya jembatan pada
suatu ketinggian. Hal ini juga akan memberi kemampuan meringankan
sapuan ujung jembatan, sapuan umum dan sapuan lokal yang diperberat
OEBMAGA
karena tergenangnya superstruktur, dan tersumbatnya sampah dalam ja- I DOLPHIN
TIANG
lan air. OINOING
KAYU
KAYU
Tahap keempat pertahanan adalah menghentikan sampah atau es se-
belum mencapai bangunan. Arakan sampah atau kenaikan mendadak es
dan apungan kayu yang melintang sungai pada kabel mungkin cara praktis
menghindari gaya yang diberikan sampah pada superstruktur di bebera-
pa tempat. illrll l
i ii il ir r iluUIU
lllll
I i[il I iir {{nlI
Apabila ada kemungkinan walaupun kecil tergenangnya total maupun
rt
lu u
lt ll
It PERMUKAAN I

sebagian, superstruktur harus dengan aman diangker ke substruktur un- AIR BAWAH

tuk menahan gaya apung, gaya angkat, gaya sampah dan gaya es. Lo- ELEVASI
bang air juga harus diberikan di sepanjang dan antara masing-masing ge-
lagar untuk mengurangi volume air yang dipindahkan oleh keluarnya air
kalau tidak akan terperangkap di bawah superstruktur. Gembsr 35-Sistem dolphin dan fender.

Jf
396 Pedtnnun l)ruinase Jalan Raya I Anolisi.t llitlntlik unluk ltenentpulan dan Perencunoun 397

Perlunya sistem dorphin dan sistem fender sering


dapat dihirangkan dc-
ngan merentangkan sungai yang lebih kecil tanpa tepi. Akhir-akhir ini ada kecenderungan penggunaan sarnbungan
atau dengan penemiatan pi-
lar yang bijaksana. Biaya pembangunan rentangan panjang kedap air dan mengangkut semua drainase dek ke ujung jembatan untuk
secara eko- dibuang karena drainase dek biasanya tidak efektif dan tidak terpelihara.
nomis tidak menarik kalau dibandingkan derrgai
r"niu"s";-p";ek. Na- Praktek ini perlu dianjurkan, kalau mungkin, karena sifat yang mengun-
mun, kalau semua biaya dipertimbangkan, uaik taitan
p".uungunun mau-
pun kaitan pemeriharaan, penyelesaian tungkan dari buangan air, kisi-kisi dan semprotan turun (Foto 24).
rentangan panjang mungkin yang
paling menarik. Perencana jembatan harus
menerima petunjuk-dari insi_
nyur hidrolik dalam bentuk kedalaman sapuan yang
diperkirakan untuk
sistem dolphin dan fender. Informasi ini mempengaruhi
panjang, diame-
ter,.dan rentangan pancangan fender aan aotptrirU
,efrirrgg"
ruhi perbandingan bi1fa. Demikian pula, perkiruu, ^"-penga_
p"i-Uuungan sam_
pah merupakan suatu perencana jemtatan t
lakt91, u.r, ."*p".iimuang-
kan faktor-faktor ini,-demikian pula biaia pemeliharaan akibat benturan,
pada saat mengambil keputusan panjang
i"ntungun.
Dolphin dan sapuan pilar dapat disatukan untuk memperdalam sapuan
daripada masing-masing. Dalam beberapa hal, sistem fender dapat ,,me-
lindungi" dengan jembatan, mengurangi kecepatan dan sapuan pada pi_
lar. Tetapi, daya lindung ini bisa hilang, atau beralih, jika sistem
fen-
der gugur karena tumburan atau masalah sapuan yang tidak terdengar.
Sistem pilar dan fender yang mulai digunakan paia irngai yang
boreh
dikata kecil dapat menyebabkan sapuan umum pada
sistem fender. Sa-
puan ini rerjadi dekat sekali pada ujung aliran
hilir sistem itu.
7.0 DRAINASE DEK
Drainase dek jembatan yang efektif memang penting menurut
berbagai
alasan, termasuk keremahan struktur geladak dan
baja penguat ,..t uoup
terjadinya karatan karena penggaraman, pembekas"n puou'g.taaat
lem-
masih ",
batan pada waktu permukaan jalan-jalan lain
beium tirselimut es,
dan kemungkinan hidroplaning padi geradak dengan
sedikit tekstur per-
mukaannya. celadak jembatan sering kurang elektif pcngeringannya
daripada jalan-jaran lainnya karena darl lereng silang
lebih rendah; lereng Foto 24-Masukan drainase dek jembatan yang tidak efektif.
Iereng silang samarata untuk jalan sempit dan jalan;
bahu parapet atau
tepi jalan yang berisi air dan sampah daram bagian j-arar;
kiri-firi, o"n
lobang bukaan pembuang air dan bukaan tepi yang
biasanya tidak 7.1 Masukan Dek
mengalami tekanan dan lebih kecil dibandingkan paaa -uagian jurun;
aun
di mana semprotan kebawah dan pipa-pipa aiguna*an,-p.nyu.,u"tun Banyak jenis masukan digunakan untuk dek jembatan termasuk kisi-
dalam bengkokan tajam pipa berdiametir kecil. kisi, lobang pembuang air, masukan bertepi, tepi bercelah. Kisi-kisi dan
Drainase dek dapat diperbaiki dengan memberikan gradien yang drainase dek vertikal mudah tersumbat dibandingkan dengan bukaan
cukup
untuk menyebabkan air mengalir ke masukan atau keluar masukan bertepi atau parapet.
dari-ujuirg jem-
batan, menghindari gradien nol dan lengkung vertikal Masukan harus diberi jarak, yang memungkinkan untuk dipintas, un-
lendutan p"Ju:.--
batan, yang memotong semua aliran dari jalin bertepi tuk menghindari penyebaran pada jalan yang akan mengakibatkan gang-
sebelum mencapai
jembatan, dan kalau mungkin dengan guan pada lalu-lintas atau terbentuknya bahaya lalu-lintas. Sistem pengum-
menggunakan rel jembatan terbuka
pulan dan semprqtan ke bawah sedapat mungkin harus dihindarkan. Kalau
'-il
398 ltedomon Draina,se Julun Raya
/lnuli:;is llidrolik unluk Penempalun <lon lterencanuun .199

sistem pengumpulan diperlukan, pembersihan harus dapat dicapai pada


membantu dalam mengevaluasi kebijakan dan prosedur perencanaan
semua bengkokan, gradien yang cukup harus diberikan untuk memperkecil
dan keabsahan perumpamaan rancangan.
masalah sampah, dan jalannya harus sesingkat mungkin. Sistem pengum-
pulan dengan gradien berlebihan sering menjumpai masalah sumbatan
2. Dalam peristiwa kerusakan, penyebab-penyebabnya dapat dikenali,
dibandingkan dengan perumpamaan dan perhitungan perencanaan,
karena kedalaman aliran yang tidak cukup untuk mengangkut sampah
yang masuk lewat masukan.
dan dipertimbangkan dalam perencanaan bangunan pengganti.
3. Dokumentasi data untuk bangunan yang ada merupakan sumber in-
Drainase dek di sepanjang jalan kendaraan harus diberi jarak sehingga
formasi berharga kalau bangunan diganti, diperbaiki, atau direhabi-
air tersebut tidak langsung keluar ke jalan di bawahnya. Kalau semprot_ litasi, dan untuk perencanaan bangunan lain dalam jangka panjang
an kebawah digunakan, kolam ceburan harus diberikan untuk memper-
di tempat tersebut.
kecil erosi. Drainase tidak boleh melimpah menuju setiap bagian bangunan
(1&
4. Informasi yang dikumpulkan dan dianalisis untuk maksud perenca-
1.1.e).
naan jalan raya berharga untuk perencanaan yang dipertimbangkan
Drainase dek biasanya diperkenankan di atas jalan air, tetapi bebera-
di tempat yang sama.
pa hal harus diutarakan bahwa keluaran bahan-bahan racun
akan lang- 5. Dokumentasi file data, analisis dan pengambilan keputusan perlu un-
sung melimpah ke dalam arus. Kalau hal ini terjadi, frekuensi lalu-lintas
tuk menangani keluhan dan pendakwaan kelak di kemudian hari.
yang membawa bahan seperti itu harus diselidiki dan kemungkinan
keja-
dian seperti itu harus dievaluasi. Kalau terjadi bahaya sepertiitu, perleng- Perencanaan proyek merupakan yang paling perrnanen dari semua re-
kapan harus diberikan untuk perangkap Iimpahan (43). kaman badan jalan raya dan karena itu merupakan dokumen yang baik
dan tepat untuk merekam hasil analisis dan keputusan.
7.2 Drainase Ujung Jembatan
Karena ketidakkebalan bahu jalan dan lereng depan terhadap erosi dari 8.1 Data Perencanaan untuk Rekaman Permanen
aliran terkonsentrasi, kapasitas maksud yang cukup harus dibirikan jauh Rekaman permanen harus meliputi semua bahan yang digunakan da-
diujung jembatan untuk memotong aliran dari jembatan. Saluran tertu- lam rancangan terpilih. Rekaman itu harus mencakup semua hasil studi
tup sering dipilih untuk terjunan menuruti lereng depan karena mengen- alternatif dan alasan penolakan, baik mengenai:
dalikan air dengan cara yang lebih baik, secara estetis lebih menyenang-
l.Tembusan semua korespondensi bersangkutan, persetujuan, ca-
kan, dan kurang mendapat kerusakan oleh peralatan pemelihaiaan. tatan konferensi dan terutama, hal yang bersangkutan dengan
Kalau drainase ujung jembatan tidak diberikan dalam pembangunan
masyarakat
jembatan, perlengkapan sementara untuk melindungi
timtunan pengisi 2. Topografi tempat
terhadap erosi harus digunakan sampai upaya permanen dipasang dan
3. Peta daerah drainase, kalau ada
berfungsi.
4. Rencana bangunan
5. Penyelidikan pondasi
8.0 DOXUMENTASI PERENCANAAN
6. Profil arus dan penampang irisan
Data perencanaan harus digabungkan dalam cara yang teratur dan da- 7. Dokumentasi sejarah tinggi air
pat digunakan untuk acuan di masa datang. Jumlah dan perincian 8. Informasi bangunan yang ada di tempat yang sama
doku-
mentasi untuk sistem persimpangan arus jalan raya harus dapat diban- 9. Perhitungan rencana hidrologi
dingkan dengan risiko dan pentingnya persimpangan. Misalnya, arus ke- 10. Perhitungan rencana hidrolik
cil di daerah pedesaan biasanya tidak memerlukan tingkat dokumentasi I l. Penelitian sapuan
yang sama dengan dokumentasi arus kecil di daerah maju. 12. Analisis ekonomi bangunan dan pemilihan profil
Data perencanaan penting dalam periode pasca pembangunan dengan 13. Catatan lapangan lain.
alasan berikut:
E.2 Data Pasca Pembengunan
Penampilan bangunan selang beberapa waktu, dalam bandingan_
nya dengan informasi yang dikembangkan untuk perencanaan, sangat Kemungkinan pengalaman yang paling berharga dari setiap perencana
dialami dengan memperhatikan dan menganalisis penampilan rancangan
r" "t
4fi) I\,rlomon l)roinase Jolun Royu
/1lali.vs Hidrolik unluk |tenempatun don I'erenconoun 401

dalam kondisi uji. Insinyur hidrolik, dibandingkan dengan insinyur lain- gambaran tabel rata-rata stasiun pengukur arus dekat tempat persim-
nya, berada dalam posrsi yang hampir sama daiam hal ini karena ran- pangan bermanfaat untuk merencanakan bendung elak, pekerjaan yang
cangan mereka sering diuji oleh alam dan dapat mengalami kerusakan
salah dan persimpangan sementara, dalam jadwal kerja badan jalan raya,
dari laju aliran kecil sampai aliran yang lebih besar. Namun, hal yang
dan dalam memilih lokasi daerah pekerjaan dan penyimpanan bahan. Ka-
umum dengan insinyur lain, data penampilan jarang tersedia untuk insi-
lau hidrograf diberikan pada kontraktor atau termasuk dalam rencana
nyur hidrolik untuk menyelesaikan lebih dari analisis kuantitatif penggunaan kontraktor dalam merencanakan dan operasi penjadwalan,
penampilan.
dokumen kontrak harus menunjukkan bahwa penggambaran hanya me-
Insinyur hidrolik harus mengambil manfaat dari kesempatan yang sa-
rupakan informasi dan bahwa agen jalan raya tidak bertanggung jawab
ma untuk memperoleh pengalaman dari ujian yang diberikan oleh alam.
pada penutupan atau penafsiran yang dibuat dari rekaman.
Data berikut merupakan contoh jenis informasi yang berharga dalam me-
Dalam kejadian stasiun pengukur tidak terletak dekat dengan tempat
ninjau dan menganalisis rancangan untuk mengenai keabsahan praktis, persimpangan, rekaman dari hulu atau hilir dapat dimanfaatkan sebagai
.prosedur, perumpamaan dan keputusan. petunjuk besarnya, lamanya dan waktu kejadian banjir.
l. Elevasi tinggi air dan laju aliran (Lihat Seksi 3.3.4)
2. Kondisi es dan gelombang 9.2 Bendung Elak, Kaison dan Pekerjaan Salah
3. Erosi bagian limpahan pengisi, tanggul dan tanggul atur arus
Bendung elak, pekerjaan salah, dan beberapa peralatan kontraktor, se-
4. Aggradasi atau degradasi arus perti bargas, menghalangi saluran arus lebih besar dari substruktur yang
5. Lokasi, kedalaman dan besarnya sapuan
sudah selesai dan akibatnya mempunyai potensial lebih besar untuk meng-
6. Penampilan upaya pencegahan sapuan dan erosi akibatkan sapuan dan penggerusan tebing, dan untuk mengumpulkan sam-
7. Perpindahan (migrasi) bengkokan dan belokan pah. Penjadwalan pekerjaan untuk menghindari musim banjir sangat pen-
8. Penampilan perlindungan tebing arus dan upaya pengaturan sungai ting kalau jenis operasi ini akan dimasukkan.
9. Biaya pemeliharaan, perbaikan, dan upaya koreksi. Beberapa badan jalan raya memasukkan perlengkapan dalam rencana
Tekanan dalam seksi ini dalam pengetahuan dan pengalaman yang da- pembangunannya untuk mengurangi risiko kerusakan kaison dari sapuan
pat diperoleh dari pengujian lapangan dari perencanaan, data di atas ju- dan melakukan upaya balik melawan kerusakan sapuan pada bangunan
ga bermanfaat dalam mendeteksi masalah-masalah potensial atau yang yang selesai. Upaya balik ini umumnya terdiri dari batu lindung atau
ada pada persimpangan yang dapat diselesaikan dengan melakukan upaya anyaman dan batu lindung. Kalau pembangunan berada dalam arus lum-
koreksi. pur yang besar, pertimbangan diberikan pada alternatif memberikan bu-
tir kontrak untuk upaya yang ditujukan untuk menghindari sapuan sela-
9.0 PERTIMBAI\GAN HIDROLIK YANG BERKAITAN DENGAN. ma pembangunan. Berkurangnya biaya pembangunan harus dilaksana-
PEMBANGUNAN kan karena risiko kecil yang ditanggung kontraktor.
Tanggung jawab pertimbangan hidrolik yang berkaitan dengan pem-
bangunan persimpangan arus biasanya terletak pada kontraktor, tetapi 9.3 Daerah Keria dan Tumpang-Tindih Kontraktor
dalam beberapa hal, badan jalan raya dapat memasukkan rincian kaitan- Persimpangan arus sementara yang diperlukan untuk pembangunan ja-
pembangunan dalam perencanaan agar memanfaatkan pengaruh ling- lan raya biasanya merupakan tanggung jawab kontraktor. Namun, da-
kungan yang potensial atau memisalkan atau mengurangi risiko kerusak- lam beberapa hal, bagi agen jalan raya untuk membangun persimpangan
an selama pembangunan. Apabila badan jalan raya atau kontraktor me- seperti itu agar memperkecil atau memanfaatkan pengaruh balik pada ling-
misalkan risiko dan tanggung jawab, pertimbangan hidrolik selama pem- kungan arus, untuk membantu mengamankan izin, atau untuk mengu-
bangunan biasanya berlainan dari pertimbangan rancangan untuk sara- rangi risiko yang ditanggung kontraktor dan dengan demikian mengu-
na yang telah selesai. rangi biaya pembangunan.
Bangunan persimpangan arus sementara biasanya sangat kecil diban-
9.1 Informasi Hidrologi dingkan dengan bangunan persimpangan permanen karena kecilnya ke-
Hidrograf dari aliran rata-rata yang digambarkan (Gambar 4) dan peng_ mungkinan kejadian banjir besar selama fase pembangunan yang relatif
singkat. Gambar 36 menunjukkan bahwa hanya ada27 persen perubah-

A
402 l'tlotttun l)ruinu:t, .lulutt lluvu
,4nuli:ti.s Hidrolik unluk l'enempulun dan Pcrenconoon 403

an banjir besar di mana banjir r0 tahunan akan terjadi


serama pcriodc
pembangunan 3 tahun dan hanya 6 persen perubahan IO.O PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN YANG BERXAITAN DE.
banjir 50-tatrunan
yang akan terjadi. Demikian pula, kemungkinan NGAN HIDROLIK
dilampauiny" r"lr*u p"_
riode pembangunan lain dapat dibaca daii kurva
atau yang Jil,itrng a.- Berbagai pertimbangan yang berada dalam pengetahuan insinyur pem-
ngan persamaan yang diberikan pada gambar.
Makin kecil bangunan se- bangunan dan/atau kontraktor akan sangat mempengaruhi keterpaduan
mentara akan menimburkan air barik berlebih dan
sapuan bahian sera- rancangan hidrolik dan sistem persimpangan jalan raya. Juga, ciri-ciri pe-
ma banjir kecil kecuari J<alau garis batas dijaga
serendah mungkin untuk rencanaan dapat rasional selama insinyur hidrolik terlibat tetapi kurang
dilewati sebelum terjadi kerusakan hulu.
Bangunan harus diangker untuk menghincrari keh,angan diperhatikan dari pandangan insinyur pembangunan. Garis komunikasi
selama ban- antara perencana dan karyawan pembangunan harus dibuat untuk me-
jir kecil.
yakinkan bahwa rancangan tidak perlu rumit atau sulit untuk dibangun
9.4 Daerah Pinjaman dan bahwa metode dan upaya pembangunan tidak meniadakan keabsahan
perumpamaan rancangan atau menimbulkan kondisi yang merugikan per-
Keterlibatan lingkungan dan isu ,'kepentingan masyarakat,,, simpangan arus.
. seperti pe_
ninggalan arkeologi dan perlindungan sejarah,
mengakibatkan kecende-
rungan menuju sumber pinjaman yang dibuat
khusus-. Tanpa mengindah- 10.1 Yerifikasi Rencana
kan isu-isu lain, tempat pinjaman yang diperuntukkan
*.-rrg-kirkun
perencana berkesempatan untuk memilih
tempat yang tidak merugikan Rencana harus diuji untuk membuktikan bahwa kondisi tempat pada
rancangan hidrolik. persimpangan arus tidak berubah dari yang ada pada saat rancangan di-
Pertimbangan dalam lokasi daerah pinjaman dibahas selesaikan. Perpindahan belokan, pengerukan tebing, aggradasi, penurun-
dalam Seksi
6.3.5.4, 6.4.2.1,6.4.2.2, dan 10.3 pedoman ini. an tinggi air atau perubahan alami atau buatan manusia dalam saluran
mungkin telah terjadi yang akan mengharuskan perencana mempertim-
bangkan kembali keputusan yang telah dibuat atas dasar kondisi yang ber-
beda dari kondisi yang ada pada permulaan pembangunan. Kondisi yang
I . KEranu FEruue uriiil]-i^ri
ATAU PEamE uuig ,6 TSUI berubah ini memerlukan pekerjaan pengendalian sungai, revisi letak dan
l. mMaur^sreli^rUUgru
orientasi pilar, penempatan kembali jarak, atau modifikasi rancangan lain
t - $ia. m"^",rr^s r{ ao1iy^ rEuorHN
'
'
HUN.IABUf, EEfuMI untuk memungkinkan perubahan-perubahan yang telah terjadi.
i. I - a - !f.. rcBsu?sar^u -esrc,, x&E.
I &H N UUx x TAXUI
Tergantung pada waktu yang telah berlangsung antara selesainya ren-
3
E cana dan dimulainya pembangunan, perubahan penggunaan tanah sangat
F
I rnempengaruhi keabsahan pertimbangan perencanaan. Pengerukan bahan
E
E
bangunan merupakan praktek umum yang dapat mengubah kecepatan
2
f;
aliran, volume dan karakter beban dasar, arah dan distribusi aliran
6
z
pada letak persimpangan. Pembersihan tanah untuk pertanian dapat me-
U
!I
U
nimbulkan perlunya pertimbangan lokasi dan ukuran bukaan jalan air
E
a dan perlunya tanggul atur arus. Pembangunan tanah dekat tempat dapat
mengubah pertimbangan risiko kerusakan pada persimpangan.
Perencana hidrolik dan bangunan harus berkonsultasi mengenai per-
lunya modifikasi rancangan pada setiap persimpangan arus yang telah ber-
ubah banyak dari kondisi yang ada selama perencanaan.

10.2 Perubahan Rencana


Perubahan perencanaan yang diperlukan selama pembangunan yang
Gambar 36. Risiko terlampauinya banjir.
mempengaruhi lokasi, konfigurasi atau orientasi pilar dan tumpuan, tu-
tup pancangan atau ketinggian pondasi harus disetujui oleh insinyur hid-
404 l'edoman l)roinuse .lulon RuYu .'lnult.ti.sllidrclikunlukltenempolundunl'erc't(un'tun4(15

rolik sebelum pelaksanaan rancangan ulang dan pembangunan bangun- da banjir rencana diberikan dengan profil jalan rendah yang memung-
an. Pertimbangan sapuan, sampah dan air balik untuk kondisi yang ber- kinkan limpasan tanpa membentuk kecepatan berlebih atau air balik.
ubah dapat menunjukkan bahwa perubahan rencana yang diusulkan ti- Ada kecenderungan ke arah perencanaan hidrolik persimpangan arus
dak disarankan atau bahwa suatu alternatif perubahan yang diusulkan jalan memutar oleh badan jalan raya, karena pertimbangan lingkungan
akan memenuhi kebutuhan pembangunan tanpa merugikan hidrolik. dan risiko yang berkaitan dengan rencana kontraktor. Rancangan yang
diselesaikan kontraktor bervariasi dari bukaan jalan air yang diperlukan
10.3 Daerah Pinjaman sampai rancangan lengkap persimpangan arus sementara. Dengan mem-
Daerah pinjaman harus ditempatkan sedemikian sehingga tidak akan pertimbangkan bahwa baik profil jalan mendekat dan bukaan jalan air
ikut menyebabkan bahaya persimpangan arus. Dasar arus dan pinjaman merupakan bagian terpadu dari sistem persimpangan arus, rancangan ja-
tebing dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam arus yang dapat lan memutar jangan dibatasi pada spesifikasi luas jalan air yang
mengakibatkan pembelokan aktif, saluran baru akan terbentuk, atau diperlukan.
mengakibatkan endapan beban dasar yang akan mengakibatkan sapuan
air bersih dalam jalan air. Daerah pinjaman yang dibangun sepanjang 10.5 Aspek Lingkungan dan Ekologi
tanggul dapat mengakibatkan aliran terkonsentrasi sepanjang tanggul dan Distribusi minimum dari tebing dan dasar arus selama periode pem-
mengakibatkan sapuan keras pada tumpuan jembatan. bangunan akan mengurangi kerusakan erosi pada tebing, endapan dan
Drainase daerah pinjaman dan pembuangan air harus dilaksanakan de- cedera pada ikan dan binatang. Tanggul dalam atau sepanjang arus ha-
ngan cara yang tidak akan menimbulkan endapan dalam arus. Mungkin rus dibangun dari bahan yang tahan erosi danlatau dilindungi terhadap
diharapkan untuk memberikan kolam pengendap untuk menghilangkan erosi untuk menghindarkan konsentrasi endapan yang merugikan yang
kontaminasi dari drainase sebelum dibuang ke dalam arus. mempunyai kontribusi pada kekeruhan arus.
Pertimbangan harus diberikan untuk dimasukkan dalam operasi arus
10.4 Jalan Memutar (Detour) yang akan mengakibatkan kekeruhan selama musim ikan bertelur dari
Persimpangan arus untuk jalan memutar dibangun jauh di bawah stan- beberapa jenis ikan. Ahli biologi ikan dan spesialis perikanan lokal lain
dar dibandingkan dengan persimpangan yang dirancang untuk jalan raya. dapat memberikan informasi tentang adanya ikan demikian dan musim
Ini merupakan praktek yang baik dari segi rekayasa hidrolik maupun se- di mana perlindungan ini diperlukan. Jalan memutar dan jalan yang di-
gi ekonomi. Gambar 36 menunjukkan bahwa selama periode pembangun- bangun merupakan sumber kekeruhan lain yang harus dibangun pada ma-
an l-iahun, kejadiannya adalah 4 terhadap I dibanding banjir sebesar ban- sa kegiatan ikan-ikan tidak akan diganggu, atau suatu kelengkapan ha-
jir 5-tahunan dan ada perubahan kejadian di mana kejadian tahunan rata- rus diberikan untuk mengendalikan setiap pengaruh mencederakan dari
rata tidak dilampaui. Kemungkinan bahwa banjir l0-tahunan akan ter- erosi. Lumpur dan tanah liat umumnya akan menyembur keluar darizat
jadi selama periode pembangunan l-tahun adalah 9 terhadap I kejadian selama periode tertentu tetapi pasir cenderung menempel. Kerikil dan batu
dan2,7 terhadap I kejadian selama periode pembangunan 3-tahun. Dari serupa gradasinya terdapat dalam zat akan mengakibatkan sedikit
sini kriteria yang digunakan untuk perencanaan hidrolik persimpangan kerusakan pada habitat akuatik (kehidupan air).
arus jalan memutar harus didasarkan pada faktor risiko yang harus di- Pemompaan bendung elak dan operasi pengeluaran lain dapat memiliki
evaluasi dengan pertimbangan kemungkinan dilampauinya banjir selama debit kualitas yang tidak dapat diterima pada arus yang menerima. Upaya
masa layanan yang diharapkan dari jalan memutar tersebut (yaitu perio- yang meringankan seperti kolam perangkap mungkin diperlukan kalau
de pembangunan persimpangan jalan raya), risiko kehidupan dan harta ekosistem arus akan kacau oleh degradasi sementara mutu air.
benda dan persyaratan layanan laluJintas.
Seperti halnya dalam kasus perencanaan persimpangan arus jalan raya, 10.6 Umpan-Balik
rancangan jalan memutar harus menampung banjir lebih besar daripada Sebagian besar perencana jalan raya tidak mempunyai kesempatan un-
banjir yang direncanakan agar dapat menghindarkan santunan kerusak- tuk ikutserta dalam pembangunan pekerjaan yang telah dilakukan. Ka-
an dari air balik besar dan untuk mengurangi kemungkinan hilangnya ba- rena alasan inilah, rancangan yang dapat diperbaiki untuk maksud pem-
ngunan persimpangan jalan memutar arus selama banjir besar. Dalam bangunan cenderung untuk digunakan terus-menerus karena perencana
beberapa peristiwa, kemampuan mengangkut banjir lebih besar daripa- tidak mengetahui kekurangannya.
V'
r
406 Pedoman Droinase Jalan Raya ,,lnuli,ti.s ttidrotik urtluk I'enempulun dun Perencanaan 407

Personil rekayasa pembangunan dianjurkan untuk mengundang peren- ya. Jumlah pilar dalam saluran arus harus dijaga sedikit mungkin, de-
cana, termasuk insinyur hidrolik, untuk mengunjungi tempat pemba- ngan mempertimbangkan masalah potensial sampah, sapuan dan es dan
ngunan untuk membahas masalah perencanaan dan kemungkinan per- biaya modal tambahan yang dilibatkan untuk mengurangi biaya pemeli-
baikan dalam perencanaan di masa datang. Dalam menyelesaikan pem- haraan danlatau rekonstruksi kelak di kemudian hari. Sejumlah besar
bangunan suatu proyek, kritik rancangan yang dilakukan bersama dan masalah berkembang pada persimpangan arus akibat perpindahan belok-
personil lapangan akan merupakan pengalaman yang baik untuk kedua an. Sering tidak ada pemecahan jangka panjang untuk masalah-masalah
belah pihak. tersebut, insinyur dan perencana pemeliharaan dihadapkan pada penang-
gulangan serangan arus. Di beberapa tempat lain, penyelesaian jangka
11.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERKAITAN DENGAN panjang dapat dimasukkan ke dalam rencana pembangunan. Pekerjaan
pengendalian sungai mungkin diperlukan sangat banyak agar efektif dan
PEMELIHARAAN
kadang-kadang perlu dilakukan pilihan antara pengeluaran sejumlah be-
Total biaya persimpangan arus tidak berbeda banyak untuk kisaran ran- sar biaya kalau jalan raya dibangun dan pemasangan upaya penanggu-
cangan yang luas. Biaya total persimpangan termasuk biaya untuk pem- langan apabila persimpangan terganggu.
bangunan, operasi dan pemeliharaan persimpangan. Karena membesar- Insinyur hidrolik harus menjalin hubungan komunikasi dengan insinyur
nya saham anggaran badan jalan raya yang diperlukan untuk memeliha- pemeliharaan dan membantu mereka, tidak hanya dengan merencanakan
ra jalan raya dan masalah yang terus-menerus dengan kekurangan dana, upaya untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada persimpangan,
perencana harus mengenali kenyataan perencanaan ini untuk memperke- tetapi juga dengan keyakinan masalah bersama dan kekurangan dalam
cil biaya pemeliharaan sedemikian rupa sehingga biaya total tidak banyak perencanaan yang dapat dihilangkan atau diperingan dengan perubahan-
naik menyolok. Dengan pertimbangan dana yang tersedia untuk pemeli- perubahan dalam perencanaan di masa datang.
haraan dan pembangunan, investasi modal tambahan mungkin dapat di-
gunakan kalau kenaikan biaya pembangunan tidak jauh melampaui nilai
kini dari biaya pemeliharaan masa datang yang dapat dihemat. 12.0 PERTIMBANGAN PEMELIHARAAN YANG BERKAITAN DF-
Banyak ciri-ciri yang dimasukkan dalam perencanaan untuk maksud NGAN HIDROLIK
pengurangan biaya pemeliharaan di masa datang jelas efektif biaya (cost Sebagian besar sumber pemeliharaan jalan raya dikeluarkan dalam per-
effective). Profil pendekatan jembatan yang memperkenankan limpahan lindungan dan pencegahan modal investasi dalam persimpangan arus. Ba-
sebelum menggenangi superstruktur jembatan, atau sebaliknya, elevasi nyak pengeluaran dibuat dalam bentuk gawat mendadak sedangkan ke-
baja bawah jembatan dipasang lebih tinggi daripada titik rendah profil banyakan diperlukan untuk memperbaiki keterpaduan hidrolik dan struk-
jalan mendekat, melindungi biaya modal jembatan yang tinggi dengan tur persimpangan dan untuk menjaga kerusakan di masa datang oleh alir-
risiko kehilangan jalan mendekat yang murah. Hal ini jelas, bahwa biaya an banjir. Dari kenyataan semua aspek pemeliharaan jalan raya dan jem-
yang relatif rendah yang diperlukan dalam membangun jembatan dengan batan, pada saat pekerjaan pemeliharaan dilakukan,sangat penting (l) sa-
elevasi lebih tinggi merupakan investasi yang baik dalam meyakinkan ter- ngat diperlukan dan (2)efektif biaya.
hadap kehilangan atau kerusakan di masa datang. Dinding atur arus pa- Insinyur hidrolik dan personil jalan raya lain yang berpengalaman dalam
da ujung jembatan pada daerah banjir yang luas sangat efektif dalam me- bidang khusus dapat memberikan bantuan pakar penting dalam menerima
lindungi tumpuan jembatan dan rentangan akhir terhadap sapuan. Per- keperluan peringkat pertama dan dalam menyarankan perbaikan efektif
lindungan batu lindung pada tumpuan dan pada tebing arus sering meru- biaya dan upaya perlindungan. Demikian pula, insinyur pemeliharaan
pakan investasi yang dapat mengurangi biaya total persimpangan arus. dapat memberikan informasi penting pada insinyur hidrolik yang
Pilar jembatan yang terletak dekat atau pada tebing arus sangat mudah memungkinkan insinyur hidrolik memberikan penyelesaian masalah-
rusak karena sapuan dan biaya untuk menempatkan jauh dari tebing masalah pada persimpangan yang ada dan kemungkinan menghindari
kadang-kadang dapat diimbangi dengan berkurangnya biaya pemeliha- masalah yang sama dalam perencanaan di masa mendatang.
raan atau pembangunan. Bengkokan yang orientasinya sama dengan arah Pembahasan dalam seksi berikut dimaksudkan untuk meneliti kegunaan
aliran merupakan contoh jelas pertimbangan rancangan untuk mengu- layanan insinyur hidrolik dalam pemeliharaan sistem persimpangan ja-
rangi biaya pemeliharaan dan biaya total persimpangan arus. lan raya arus. Arus merupakan sistem yang dinamis dan umumnya' per-
Pilihan lain yang tersedia untuk perencana tidak selalu pasti efektif bia- lu untuk memberikan upaya penanggulangan pada setiap tempat masa-

.d
r-
I

408 Pedomon Droinase Jolun Rayu


I .4nult.tt.t Ilidnilik unluk lten(mpulun don I'er(ncunuun 409

lah sepadan dengan bahaya dan sumber yang tersedia. Karena itu, bukan tentukan dengan harapan bahwa upaya yang lain diperlukan setelah arus
maksudnya di sini untuk memberikan bahasan yang terperinci tentang kon- menyerang instalasi asli. Pada waktu itu, kemungkinan bahwa restorasi
disi yang menjamin upaya koreksi atau bukan pula untuk memberikan instalasi asli akan merupakan calon untuk menstabilkan tebing atau meng-
penjelasan upaya-upaya yang harus diambil. arahkan arus dalam kondisi yang berubah, dan suatu keputusan harus
dilakukan untuk keperluan upaya baru atau tambahan.
12.1 Inspeksi Pemeliharaan Pembahasan di atas untuk melukiskan bahwa semua "kerusakan" ti-
Persimpangan arus harus diinspeksi setelah kejadian banjir, sebagai tam- dak perlu diperbaiki dan perbaikan atau pembangunan yang menghabis-
bahan inspeksi pemeliharaan yang dijadwalkan secara teratur, untuk men- kan biaya tidak perlu mengembalikan upaya seperti dibangun semula.
dapatkan kondisi yang dapat mengganggu keterpaduan persimpangan. Catatan pemeliharaan harus meliputi data mengenai "pembangunan se-
Butir-butir yang dicatat dan dikomentari termasuk perpindahan belokan, bagaimana adanya" untuk membantu keputusan mengenai perlunya upaya
aggradasi, degradasi, kedalaman sapuan yang tidak biasa, erosi tebing, koreksi, tetapi dalam mempertimbangkan situasi mendesak selama ba-
erosi timbunan pengisi, perlindungan tebing dan kerusakan atau kehan- nyak kejadian banjir, mungkin sangat tepat untuk berkonsultasi pada in-
curan alat pengarah sungai, dan perubahan dalam tepi saluran dan kon- sinyur konstruksi dan hidrolik yang dapat meninjau kembali rancangan
disi aliran. Kondisi yang ternyata mengganggu jembatan atau pengisi ha- dan memberikan saran tentang perlunya upaya mendesak. Beberapa upaya
rus diacukan ke insinyur hidrolik dan konstruksi untuk rekomendasi ten- perlindungan tidak dapat diberikan atau upaya yang ada tidak dapat atau
tang upaya penanggulangan yang diambil. tidak perlu diperbaiki selama banjir di mana kerusakan terjadi. Setelah
banjir reda, ada kesempatan untuk mengevaluasi kondisi yang berubah
12.2 Kerusakan Banjir dan kerusakan yang disebabkan oleh banjir dan untuk mengambil kepu-
tusan baru mengenai upaya perlindungan yang akan digunakan. Kepa-
Seksi 8.2 menyatakan pentingnya insinyur hidrolik mendokumentasi- karan insinyur hidrolik dan insinyur konstruksi harus dimanfaatkan trn-
kan penampilan rancangan persimpangan arus yang telah diuji oleh ban- tuk meyakinkan bahwa upaya yang efektif biaya dapat diberikan.
jir. Walaupun personil pemeliharaan sering disibukkan oleh upaya per-
baikan gawat selama periode ini, data yang dapat dikumpulkan hanya
12.2.1 Pembangunan dan Perbaikan Penyembuhan
selama banjir dan segera setelah banjir, seperti elevasi air atas dan keda-
laman sapuan, harus diberikan perhatian. Data ini penting untuk setiap Upaya perlindungan tambahan sering diperlukan pada persimpangan
keputusan mengenai perlunya memberikan upaya penyelesaian dan ko- arus untuk melindungi persimpangan dari kerusakan oleh arus. Perpin-
reksi dan upaya yang harus digunakan. dahan belokan dapat membahayakan tanggul ialandan/atau bangunan
Beberapa masalah yang sangat penting yang berkembang selama ban- atau penurunan permukaan atau sapuan yang tidak diperkirakan mung-
jir telah diketahui lebih dulu oleh perencana. Misalnya, sapuan arus ber- kin telah membuka kaki pilar atau pancangan pada kedalaman yang ti-
lumpur merupakan gejala yang sudah dikenal dan walaupun teknik ra- dak diperkenankan. Kondisi ini harus diperbaiki secepat mungkin dan in-
malan tidak teliti, jembatan dirancang untuk menghadapi sapuan yang sinyur hidrolik dan konstruksi harus dikonsultasi mengenai upaya pe-
diperkirakan. Karena itu, penting untuk menentukan luas dan dalam sa- nyembuhan dan upaya penanggulangan yang harus digunakan. Perlu di-
puan yang berkembang selama banjir, tetapi upaya koreksi tidak diper- ingat, bahwa keamanan persimpanganlah yang merupakan tujuan usaha
lukan kecuali kalau perkiraan perencana dilampaui. Demikian pula, sa- pemeliharaan dan bukan upaya perlindungan yang ada. Upaya yang re-
luran "yang sudah dibangun" pada jembatan mungkin tidak perlu di- latif murah, dapat terjangkau mungkin lebih efektif biaya dibandingkan
bangun lagi kalau pilar dirancang untuk antisipasi degradasi atau perpin- dengan upaya yang mahal dan relatif permanen.
dahan belokan lewat bukaan jembatan.
Perlindungan tebing arus dan upaya pengarahan sungai umumnya ber- 12.2.2 Kerusakan Berulang
sifat "sementara" karena tidak murah (efektif biaya) memberikan per- Pada beberapa persimpangan arus, kerusakan yang sama terjadi setiap
lindungan terhadap kemungkinan terburuk dari ketidaktentuan. Keba- kali banjir, yang memerlukan pemeliharaan yang relatif sering. Bebera-
nyakan upaya demikian dimaksudkan untuk memberikan perlindungan pa keperluan pemeliharaan, seperti tersedianya personil pemeliharaan se-
terhadap sebagian besar banjir yang terjadi tetapi ternyata rusak atau han-
lama periode banjir untuk membantu melewatkan sampah atau es, mung'
cur. Dengan demikian, perencana ,,membeli waktu,'pada saat upaya di- kin tidak terpengaruh oleh penyelesaian pembangunan kembali pcrrint'
F"'
410 ltedomun l)ruinuse Julun Ruya T ,,lnulrsts ttktrolik untuk ltenentpalon dun Perencanuon 4l I

pangan arus. Masalah lain dapat dihilangkan dengan pembangunan


pcr- Dcsign Manual," National Highway Institute, 1973.
baikan, seperti pembangunan dinding atur arus, atau dinding hirir untuk
(4) Clewell, A.F., "Biological Effects of Fill-Roads Across Salt Mars-
menghindarkan kerusakan tanggul pengisi. penyelesaian logis dan
rayak hes," Florida Department of Transportation, 1976.
untuk masalah kerusakan berulang mungkin menghentikan perbaikan ke-
(J) AASHTO, Volume Il-Highway Drainage Guidelines, "Guidelines,
rusakan kalau tidak membahayakan persimpangan dan harta benda
di for Hydrology," AASHTO Task Force on Hydrology and Hydraulics,
sekelilingnya. Suatu contoh dari jenis masalah ini adatah lobang sapuan
yang membesar pada pertengahan rentangan atau pada 1973.
hirir bangunan (O U.S.Water Resources Council, "Guidelines for Determining Flood
pada daerah banjir.
Banyak sistem persimpangan jalan arus dirancang dengdn profil rela- Flow Frequency," Bulletin #l7A of the Hydrology Committee, 1977.
(7) Bradley, J.N., "Hydraulics of Bridge Waterways," Hydraulics De-
tif rendah di mana jalan menggerogos bidang banjir. Limpahan banjir
pada jalan dapat menghentikan lalu-lintas dan kerusakan sign Series No. l, Federal Highway Administrasion, 1970.
tanggul warau- (8) Chow, V.T., "Open Channel Hydraulics," McGraw-Hill, 1970.
pun jembatan di atas arus berada jauh di atas air. penyelesaiiir yang
ki- (9) Brater, 8.F., dan King, H.W., "Handbook of Hydraulics," Sixth
ranya baik adalah menaikkan profil jaran, tetapi hal ini mungkin
mem- Edition, McGraw-Hill, 197 6.
punyai akibat yang tidak rangsung kelihatan. profil yang
lebih tinggi da- (10) Nordin, C.F., dan Richardson, 8.V., "Instrumentation and Mea-
lam bidang banjir akan mengakibatkan air barik lebih iinggi, memaksa
banjir lebih besar lewat jalan air jembatan, dan mengubah Ii-siribusi suring Techniques, River Mechanics, Volume I, diedit oleh H.W. Shen,
alir_ t9'71.
an di sebelah hilir sarana jalan raya. perubahan-perubahan ini
dapat sa- (1,1) Carter, R.W., dan Davidian, J., "Discharge Ratings at Gaging Sta-
ngat menaikkan risiko kerusakan banjir pada harta benda di sebelah
hu- tions," U.S. Geotogical Survey, Techniques Water-Resources Inv., Buku
lu dan hilir jalan raya, dan mungkin terjadi sapuan besar pada jembatan
oleh aliran yang lebih besar yang memaksa lewat bukaan. iuga,-kemung-
I. 1968.
(12) Benson, M.A., dan Dalrymple, T., "General Field and Office Fro-
kinan bahwa superstruktur jembatan akan tergenang dan kerusakan
aki- cedures for Indirect Measurement," U.S. Geological Survey Techniques
bat gaya geseran, sampah, es atau gaya angkat akan naik.
Water-Resources, Inv., Buku 3, 1968.
Persyaratan pemeliharaan berulang pada beberapa persimpangan
arus (/3) Henderson, F.M., "Open Channel Flow," The MacMillan Com-
dan sedemikian rupa sehingga hanya rekonstruksilah yang menyembuh-
pany, 1966.
kan. Hal ini sering terjadi dengan arus yang aggradasi dan degradasi
di (14) AASHTO, Volume IV-Highway Drainage Guidelines, "Guideli-
mana pemeliharaan dan penanggulangan yang terus-menerus
akan sangat nes for the Hydraulic Design of Culverts," AASHTO Task Force on Hyd-
mahal dan tidak efektif. perlunya rekonstruksi juga timbul dari perubahan
dalam daerah aliran sungai yang telah mengubah hidrologi arus. perso- rology and Hydraulics, 1975.
nil pemeliharaan harus mengambil langkah untuk meyakinkan bahwa per-
(/5) Higway Research Board, National Cooperative Highway Research
sonil perencanaan sangat sadar sejarah persimpangan dan alasan yang Program "synthesis of Highway Practice 5, Scour at Bridge Waterways,"
ku- 1970.
rang memadai.
(16) Watt, F.J. dan Podolny, Walter, Jr., "Ice Loads on Bridge Piers,"
Structural Engineering Series No. l, Federal Highway Administration,
13.0 DAFTAR ACUAN Washington, D.C., 1976.
(/Z) Streeter, V.L., "Fluid Mechanics," Fifth Edition, McGraw-Hill
(1) AASHTO, volume v-Highway Drainage Book Company,1971.
Guidelines, ,,Guidelines (1S) AASHTO, "Standard Specifications for Highway Bridges," High-
for the Legal Aspects of Highway Drainage,,, AASHTO Task Force on
way Subcommittee on Bridges and Structures, 1977 and subsequent.
Hydrology and l{ydraulic, 1971..
(19) Schneider, V.R., et al., "Computation of Backwater and Dishar-
(2) AASHTO, Volume Vl-Highway Drainage
Guidelines, ,,Guideli_ ge at width Constrictions of Heavily Vegetated Flood Plains," U.S. Geo-
nes for the Hydraulic Analysis and Design of Open Channels,',
AASH- logical Survey, Water-Resources Investigation, 1977.
TO Task Force on Hydrology and Hydraulics, 1979.
(3) Federal Highway Administration, "Highways in
(20) Schneider, V.R., dan Wilson, K.V., "Hydraulic Design of Brid-
the River Environ- ges with Risk Analysis," Federal Highway Administration, Washington,
ment, Hydraulic and Environmental Design consideration, Training
and D.C., 1980.
412 Pedoman Drainase Jolan Rayo .'lrtrtlt';is ltidnttik unluk I'enempalun don l'eren<'anoon 413

(2 1) Corry, M.L. Jones, J.S. dan Thompson, P.L. "The Design of En.
California Highway Practice," Sacramento: Division of Documents, State
croachments on Flood Plains Using Risk Analysis," Hydraulic Enginee- of California, 1960.
ring Circular No. 17, Federal Highway Administration, Washington, D.C., (39) ASCE, "Channel Stabilization on Alluvial Rivers," Journal, Wa-
1980.
terways and Harbors Division, February 1965.
(22) Kindsvater, C.8., "Discharge Characteristics of Embankmenf Sha- (40) U.S. Army Corps of Engineers, "State of Knowledge of Channel
ped Weirs," U.S. Geological Survey WSP 1607-4, l9&.
Stabilization in Major Alluvial Rivers," Technical Report No. l, Com-
(23) Neill, C.R., "Guide to Bridge Hydraulics," Roads and Trhnspor-
mittee on Channel Stabilization, 1969.
tation Association of Canada, University of Toronto Press, 1973. (41) Texas Department of Highways and Public Transportation. "Hyd-
(24) Laursen, E.M., "Scour at Bridge Crossings," Iowa HRB Bulletin
raulic Manual," current edition.
No. 8, 1958. (42) Corps of Engineers, U.S. Department of the Anny, Office of the
(25) Laursen, E.M., "Scour at Bridge Crossings," Transaction, Chief of Engineers, "Ice Engineering," Engineering Circular No'
ASCE, Volume 121, Part l, Paper 3294, 1962. lll}-2-220, October 1980.
(26) Laursen, E.M., "An Analysis of Relief Bridge Scour," Procee- (43) Transportation Research Board, "Bridge Drainage Systems," Na-
dings, ASCE, Volume 89, No. HY3, 1963.
tional cooperative Highway Research Program Synthesis of Highway
(27) Anderson, A.G., "Scour at Bridge Waterways*A Review," Re-
Practice 67,1979.
port No. FHWA-RD-75-89, Federal Highway Administration, Office of (44) Federal Highway Administration, "Scour Around circular Brid-
Research and Development, 1974.
ge Piers at High Froude Numbers," Report No. FHWA-RD-79-104, 1979'
(28) Laursen, E.M., "Bridge Design Considering Scour and Risk," Pro-
(45) Federal Highway Adminiqtration, "Counter-Measures for Hydrau-
ceedings, ASCE, Transportation Engineering Journal, Volume 96, No.
Iic Problems at Bridges," Report No. FHWA-RD-78-162' 1978.
TE2, t970.
(29) Hopkins, G.R.,'et al, "Scour Around Bridge Piers," Report No.
14.0 KOSAKATA
HFWA-RD-79-103, Federal Highway Administration, 1980.
(30) Federal Highway Administration, "Restoration of Fish Habitat in
AGGRADATION = AGGRADASI. Kenaikan umum dan progresif da-
Relocated Streams," Report No. FHWA-[P-79-3, 1979.
sar arus oleh endapan sedimen.
(31) U.S. Water Resources Council, "Floodplain Management Gui-
delines for Implementing Executive Order 11988," 43FR6030, February ALLUVIAL : ALUVIAL. Mengenai endapan lumpur, pasir, kerikil dan
10, t978. bahan pecahan lain yang telah diangkut oleh air yang mengalir.
(32) AASHTO, "A Guide for Wildlife Protection and Conservation BACKWATER: AIR BALIK. Kenaikan air dalam permukaan air yang
for Transportation Facilities," AASHTO Task Force for Environment diukur pada tempat tertentu di sebelah hulu dari penyempitan yang me-
Design, 1976. nyebabkan kenaikan tinggi air.
(33) Shirley, E.C., Howell, R.8., Kerri, K.D., "Water Quality Manual,', :
BED LOAD BEBAN DASAR. Sedimen yang bergerak dengan cara
5 Volumes, Federal Highway Administration, 1976.
menggulung, menggeser atau meloncatJoncat sepanjang dasar saluran dan
(34; Watts, F.J., "Addendum to Highways in the River Environment-
pada hakekatnya bersentuhan dengan dasar arus.
Hydraulic and Enviromental Design Considerations," Hydraulic Enginee-
ring Circular No. 16, Federal Highway Administration, 1980. BRAIDED STREAM: ARUS YANG MENYEBAR. Suatu arus di ma-
(35) Transportation Research Board, "Ecological Effects of Highway na aliran dipisah pada tingkat normal oleh pulau-pulau kecil. Jenis arus
Fills on Wetlands: Research Report," ISBN 0-309-03014-5, 1979. ini memiliki aspek saluran besar tunggal di mana terdapat saluran-saluran
(36) Transportation Research Board, "Ecological Effects of Highway subordinat.
Fills on Werlands: User's Manual," ISBN 0-309-0315-3, 1979. COMPOSITE HYDROGRAPII : HIDROGRAFI GABUNGAN. Sua-
(34 Office of Water Data Coordination, "National Handbook of Re- tu penggambaran debit harian rata-rata untuk sejumlah tahun rekaman
commended Methods for Water-Data Acquisition," U.S. Geological Sur- pada basis waktu tahun tunggal untuk maksud menunjukkan kejadian
vey, 1977. aliran tinggi dan rendah.
(38) California Division of Highways, "Bank and Shore Protection in
CONFLILENCE : PERCABANGAN. Percabangan arus.
v'
414 lrulortturt l)ruinu.yt, .lalun Ruyu
..ltttlt:r.s I lidntlik utt!ttk l'en(tttpulun (lurt l'<'rcncunuun .l I 5

CONTRACTION = PENYEMPITAN. Berkurangnya


tang aliran.
luas irisan melin_ DRAWDOWN : SUDUT MUKA AIR. Beda elevasi antara elevasi per-
mukaan air pada penyempitan arus atau saluran dan elevasi yang akan
coNTRACToR scouR : SApUAN Lihat scouR, ada seandainya tidak ada penyempitan. Sun't muka air juga terjadi pada
GENERAL. 'EN'EM'ITAN. perubahan dari kemiringan saluran sedang ke terjal dan pada weir atau
,.NTROL = KENDALI. Bagian rurus sungai dari saruran terbuka atau spillways vertikal.
saluran arus yang menjaga hubungan stabil antara
tingkat dan debit. DUNE : BUKIT PASIR. Gelombang pasir dengan penampang mende-
CONVEYANCE : DAyA ANGKUT. Suatu ukuran kapasitas pengang_ kati bentuk segitiga (dalam bidang vertikal menurut arah aliran) yang di-
kutan air dari arus atau saluran. bentuk oleh air atau angin yang bergerak, dengan kemiringan sedang di
CRITICAL FLOW : ALIRAN KRITIS. Lihat FLOW, hulu dan kemiringan terjal di hilir dan endapan pada kemiringan hilir.
CRIT:ICAL.
.URRENT METER : ENCROACHMENI :PENGGEROGOSAN. Menjorok dari aslinya,
ARUS. suaru arat untuk mengukur
kecepatan arus. Biasanya'ENGUKUR atau batas-batas seharusnya, seperti pengisian sungai dan/atau daerah ban-
bekerja dengan roda yang airengtapisuau-sudu
atau cangkir-cangkir yang berputar oleh arus yang menerpanya. Suatu
jir oleh tanah atau timbunan pengisi.
alat penunjuk atau perekam diberikan untuk menunjukkan
kecepatan pu- ENERGY GRADE LINE : CARIS (TINGKAT) ENERGI. Garis yang
taran yang dikorelasikan dengan kecepatan arus. menunjukkan gradien energi total sepanjang saluran. Garis ini ditetap-
DEBRIS: SAMpAH. kan dengan menggabungkan energi potensial yang dinyatakan sebagai ele-
Setiap bahan termasuk bahan kayu mengambang
dan serpihan lain, sedimen terlarut, atau beban dasar, vasi permukaan air yang diacu ke datum dan energi kinetis (biasanya di-
yang bergJrak oleh
arus yang mengalir. nyatakan sebagai beda kecepatan) pada titik-titik sepanjang dasar arus
atau bidang saluran.
DEGRADATION = DEGRADASI. penurunan profil membujur (lo_
ngitudinal) umum dan progresif dari saluran oleh ESTUARY = MUARA. Bagian dari saluran sungai yang pada saat-saat
erosi- tertentu digenangi sebagian oleh laut dan aliran sungai dalam jumlah yang
DIKE : TANGGUL. Suatu tanggul untuk mengumpulkan atau
mengen- cukup besar. Air biasanya mempunyai sifat payau.
dalikan arus, terutama yang dibangun sepanjang tebing
sungai untuk men- FETCH = PANJANG. Jarak menurut air terbuka di mana angin yang
cegah limpahan tanah yang Iebih rendah atau
menolak arui menjauhi te-
bing. Juga dinamakan Levee. melewatinya berperan membangkitkan gelombang.
DIKE, FINGER : BAGIAN-BAGIAN DARI TANGGUL. FINGER DIKE lihat DIKE, FINGER.
Tanggul yang
relatif pendek yang dibangun tegak lurus ke tanggul
besar, sefJ.ti tim- FLOOD PLAIN : DAERAH BANJIR, BIDANG BANJIR. Normal-
bunan pengisi jembatan. Tujuannya untuk mengharrang-halangi nya daerah tanah kering yang secara periodik mengalami genangan oleh
atiran dan
mengarahkan menjauhi tanggul utama. aliran arus atau limpahan air pasang. Tanah terbentuk oleh endapan se-
DIKE, SPUR = DINDING PEMACU. Tanggul yang relatif pendek dimen oleh air; tanah alluvial.
yang
dibangun pada seberah hulu ujung jembatan yang
dimaksudkan untuk FLOOD EXCEEDANCE PROBABILITY : KEMUNGKINAN DI-
mengarahkan aliran dengan bukaan air dan untuk LAMPAUI BANJIR. Kemungkinan bahwa suatu kejadian acak akan me-
memindahkan sapuan
menjauhi tumpuan jembatan. Iampaui harga tertentu dalam periode waktu yang diketahui, biasanya I

DIKE, TOE = DINDING TAPAK. Tanggul yang dibangun tahun kecuali kalau dinyatakan lain.
untuk men-
cegah aliran melintang (laterar) supaya tidak
menyapu sudut sisi hilir tang- FLOW CRITICAL = ALIRAN KRITIS. Aliran dalam saluran terbuka
gul tumpuan. Kadang-kadang dinamakan juga
tanggur pengarah (training di mana kandungan energi fluida minimum. Juga aliran yang mempunyai
dike). angka Froude sama dengan satu.
DIKE, TRAINING = TANGGUL KENDALI. Tanggul yang
dibangun Fr,OW, SUBCRITICAZ = ALIRAN SUBKRITIS. Dalam keadaan ini
untuk memberikan transisi dari saruran arus alami
biairrg banlir, gaya gravitasi dominan, sehingga aliran mempunyai kecepatan rendah durr
baik menuju maupun dari persimpangan jembatan "t* y"r,g ."nvimpit. sering dijelaskan sebagai tranquil dan streaming. Demikian pula, irlirirrr
yang mempunyai angka Froude kurang dari satu.

lroyet Pctbiaraa perpurtrllrr


frre fi nut
?. A. lqga , latr
416 l'ctlottturt l)ruinust .lulun Ruyu
.'lntli:;is ttidrolik unluk Penempalan dan Perencanaan 417

FLOW, SUPERCRITICAL : ALIRAN SUPERKRITIS. Dalanr kc-


adaan ini gaya inersia dominan. Sehingga aliran memiliki kecepatan tinggi INCISED CHANNEL : SALURAN TERPOTONG. Saluran yang te-
dan biasanya dijelaskan secara cepat, seperti menembak dan berderai- lah terpotong relatif dalam ke dalam formasi lebih rendah oleh proses
derai. Demikian pula aliran yang mempunyai angka Froude lebih besar alami. Karakteristik termasuk batas yang relatif lurus dan tebing yang ting-
dari satu. gi dan terjal, seperti saluran yang jarang terjadi.

FLOW REGIME : REZIM ALIRAN. Karakteristik sistem atau order


INUNDATE = INUNDASI BANJIR. Ditutup oleh banjir.
aliran arus terhadap kecepatan, kedalaman dan energi spesifik. LOCAL SCOUR Lihat SCOUR, LOCAL.
FREEBOARD : TINGGI BEBAS. Jarak vertikal antara tingkat permu- MEANDER: PEMBELOKAN SALURAN. Dalam kaitannya dengan
kaan air biasanya berhubungan dengan aliran rancangan dan titik yang arus, saluran membelok biasanya dalam lembah yang tererosi dan allu-
dipilih seperti bentangan jembatan, puncak tanggul levee atau lokasi ter- vial. Kurva terbalik atau bentuk - S atau seri kurva yang terbentuk oleh
tentu pada jalan. ereosi tebing cembung, terutama pada ujung hilir, ditandai oleh aliran
membengkok dan erosi gosong atau tebing bergantian. Pembelokan ber-
FLOOD FREQUENCI : FREKUENSI BANJIR. Juga dinamakan in-
langsung terus dalam gerakan berpindah saluran secara keseluruhan me-
terval terlampaui (exeedance interval), interval kejadian (recurrence in-
nuruni lembah.
terva[) atau periode pengulangan (return period); interval waktu rata-rata
antara kejadian sebenarnya peristiwa hidrologi dari besar yang diketahui
MEANDER PLUG (Clay Plug) : SUMBAT BELOKAN. Endapan ba-
atau lebih; perubahan persen kejadian berbanding terbalik dengan fre-
han kohesif dalam jalan belok saluran lama. Sambutan ini cukup meng-
kuensi banjir, yakni perubahan banjir 2 persen kebalikan dari pernyataan
hambat erosi pada hakekatnya berperan sebagai kendali geologi semi-
banjir 50 tahunan.
permanen pada perpindahan saluran yang berkembang.
FROUDE NUMBER : ANGKA FROUDE. Pernyaraan tanpa satuan
dari perbandingan gaya inersia ke gaya gravitasi, yang digunakan seba- MEANDER SCROLL = GULUNGAN BELOKAN. Kejadian pola
gai indeks untuk karakterisasi jenis aliran dalam konstruksi hidrolik di belokan historis dalam bentuk garis-garis nyata di sebelah dalam
mana gravitasi merupakan gaya yang menghasilkan gerakan dan inersia bengkokan belokan (terutama pada fotografi udara) yang membentuk spi-
merupakan gaya penghambat. Hal ini sama dengan kecepatan aliran ka- ral atau bentuk konvolusi dari rancangan ornamen. Garis-garis ini kon-
rakteristik (rata-rata, permukaan atau maksimum) dari sistem dibagi de- sentris dan mempunyai bentuk teratur dalam saluran sinuositas tinggi dan
ngan akar kuadrat hasil kali satuan karakteristik (sebagai diameter atau tidak nyata dalam saluran bersilang yang terjadi.
kedalaman) dan konstanta gravitasi (percepatan gravitasi) semua dinya- "n" VAL(JE: HARGA "n". Koefisien kekasaran dalam rumus Man-
takan dalam satuan yang sesuai, F, : y/{gy. ning untuk menentukan koefisien debit dalam rumus Chezy, V : C Vm
GAGING'STATION : STASIUN PENGUKUR. Suaru lokasi pada arus c : l'*9 P"u
di mana
di mana pengukuran tingkat atau debit biasanya dilakukan. Loksi itu ter-
masuk bagian lurus saluran yang dilewati aliran samarata, suatu kendali NATURAL SCOUR : SAPUAN ALAMI, LihAt SCOUR' NATURAL, I

sebelah hilir bagian lurus ini dan biasanya bangunan kecil untuk menem- NONUFIFORM FLOW : ALIRAN TIDAK SAMARATA. Suatu alir- I
I
patkan instrumentasi perekaman. an di mana kecepatan berubah dari titik ke titik
sepanjang arus atau sa-
: luran, akibat perubahan irisan, kemiringan dan sebagainya.
GENERAL SCOUR SAPUAN UMUM. Llhat SCOUR, GENERAL.
GRADUALLY VARIED FLOW : ALIRAN BERANGSUR BER- NORMAL WATER SURFACE (NATURAL WATER SURFACE) :
UBAH. Dalam jenis aliran ini, perubahan kedalaman dan kecepatan pa- PERMUKAAN AIR ALAMI. Permukaan bebas berkaitan dengan alir-
da jarak jauh, hambatan pada aliran mendominasi dan mempercepat gaya an dalam saluran alami.
diabaikan. OPEN CHANNEL : SALURAN TERBUKA. Setiap penvaluran di mana
HEADCUTTING : PENURUNAN PERMUKAAN. Penyapuan dan air mengalir dengan permukaan bebas.
degradasi berangsur dasar saluran pada laju relatif cepat pada arah hulu, PHYSIOGRAPHIC REGION : DAERAH FISIOGRAFIS. Daerah geo-
biasanya dikarakterisasikan oleh satu atau seri terjunan vertikal. grafi yang pola bentuk tanahnya berbeda menyolok dengan daerah yang
berdekatan.
FI
418 Pedoman l)rainase Jolan Roya
I ,,lntli:;ts llidrulik untuk l'(n(ntpatun dun Perencanaan 419

PIPING : PEMIPAAN. Aksi air yang melewati melalui atau di bawah SEISMIC WAVE : CELOMBANG SEISMIK. Gelombang gravitasi
tanggul dan membawa beberapa bahan lembut menuju permukaan di se-
yang disebabkan oleh gempa bumi.
belah hilir.
POISED STREAM = ARUS SEIMBANG. suatu istilah yang diberikan
SHOALING = PENDANGKALAN. Endapan bahan alluvial yang di-
hasilkan dalam daerah dengan kedalaman relatif dangkal.
oleh insinyur sungai pada arus yang selama periode waktu tidak menim
bulkan agradasi ataupun degradasi pada saluran, dan dapat dikatakan SINUOSITY = SINUOSITAS. Perbandingan panjang thalweg sungai ke
setimbang dari segi pemindahan dan catu sedimen. panjang lembah bersangkutan.
RAPIDLY VARIED FLOW = ALIRAN BERUBAH CEPAT. Dalam SPECIFIC ENERGY = ENERGI SPESIFIK (ENERGI JENIS). EneTgi
bentuk aliran ini, perubahan kedaraman dan kecepatan terjadi pada ja- yang terkandung dalam arus air, yangj dinyatakan dalam istilah beda tinggi
rak singkat, gaya percepatan dominan, dan kehilangan eneigi akibat (head), yang mengacu ke dasar arus. Besaran ini sama dengan kedalaman
ge_
seran minor. rata-rata air ditambah beda kecepatan dari kecepatan rata-rata.
REACH : BAGIAN LURUS SALURAN. panjang saluran arus. SPUR DIKE Lihat DIKE, SPUR.
REGIME = REZIM. Karakteristik sistem atau order arus; sifatnya ter- STAGE : TINGKAT Elevasi permukaan air di atas datum acuan.
hadap kecepatan dan volume, perubahan dan bentuknya daram saluran, STANDING WAVE : GELOMBANG BERDIRI. Suatu istilah yang di-
kapasitas mengangkut sedimen, jumrah bahan yang dicatu untuk diang- gunakan untuk menjelaskan rezim aliran atas dalam saluran alluvial, ber-
kut, dan sebagainya. arti osilasi vertikal permukaan air antara mode tetap tanpa progressi me-
RIFFLE.POOL RATIO : PERBANDINGAN DASAR PENDERAS- nyolok baik dalam arah hulu maupun hilir. Untuk menjaga kedudukan
KOLAM. Jumlah panjang dasar penderas dibagi oleh jumlah panjang yang tetap, gelombang harus mempunyai kecepatan sama dengan kece-
kolam dinyatakan dalam persen untuk panjang saruran yang diietahui. patan datang dalam saluran, tetapi dengan arah yang berlawanan.
Panjang ini biasanya diukur pada tingkat yang relatif rendah. STEADY FLOW = ALIRAN MANTAP. Suatu aliran di mana laju alir-
RIPPLE = KERUTAN. (l) Kerutan atau riak kecil permukaan air yang an atau jumlah fluida yang mengalir di suatu titik tiap satuan waktu te-
disebabkan oleh angin sepoi-sepoi. (2) Lingir (punggung) dan alur berom- tap sama.
bak, atau sisir dan lembah yang terbentuk oleh aksi aliran. STREAM POWER : DAYA ARUS. Suatu pernyataan yang digunakan
scouR : SAPUAN. Hasil aksi erosi dari air mengalir, terutama daram dalam memperkirakan bentuk dasar dan dengan demikian juga daya ang-
arus menggali dan mengangkut keluar bahan dari dasar dan tebing. kut beban dasar dalam saluran alluvial. Besaran ini merupakan hasil kali
kecepatan rata-rata, berat jenis campuran air sedimen, kedalaman nor-
scouR, GENERAL: SApUAN UMUM. pengeluaran bahan dari da-
mal aliran dan kemiringan.
sar dan tebing di seluruh atau sebagian besar lebar saluran, sebagai
aki-
bat penyempitan aliran yang menyebabkan kenaikan kecepatan-clan te- STREAM RESPONSE : TANGGAPAN ARUS. Perubahan dalam ke-
kanan sisi dasar. Juga dikenal sebagai sApuAN PENYEMPITAN. setimbangan dinamis arus oleh salah satu atau gabungan berbagai
penyebab.
scouR, LocAL : SApUAN LoKAt. pengeruaran bahan dari dasar
dan tebing yang terbatas pada bagian kecil lebar saluran. sapuan
ini ter- SUBCRICAL FLOW. Lihat FLOW, SUBCRICAL.
jadi di sekeliling pilar dan tanggur dan disebabkan oleh
aksiiistem ulek- SUPERCRITICAL FLOW. LihAt FLOW SUPERCRITICAL.
an yang diinduksi oleh hambatan aliran.
SUSPENDED LOAD : BEBAN TERLARUT. Sedimen yang didukung
scouR, NATURAL : SApUAN ALAMI. pengeluaran bahan dari da-
oleh komponen bergerak ke atas dalam turbulen dalam arus dan yang te-
sar atau tebing yang terjadi daram arus dengan perpindahan bentuk
da- tap berada dalam larutan untuk -beberapa lama.
sar, penggeseran thalweg dan pada bengokan dan penyempitan alami.
SEDIMENT = SEDIMEN. Bahan hancuran yang berasar dari batu yang
THALWES: THALWEG. Garis yang mengikuti bagian rendah lem-
bah, di bawah air atau tidak. Biasanya garis yang mengikuti bagian ter-
terpengaruh iklim dan dihanyutkan oleh, terrarut dalam atau diendap-
dalam dasar saluran atau sungai.
kan oleh air.
30 STAT 115.1. Volume 30 dari Status at Large Amerika Serikat, Halaman
420 Pedomon Drqinose Jalon Rayo

I l5l.
33 USC 401. Pasal 33, United States Code, Section 401.
TOE DIKE, Lihat DIKE, TOE.
TRAINING DIKE, Lihat DIKE, TRAINING.
TSUNAMI = TSUNAMI. Gelombang gravitasi yang disebabkan oleh
gangguan seismik bawah air (seperti kesalahan, tanah-longsor atau ke-
giatan gunung berapi mendadak).
UNSTEADY FLOV : ALIRAN TIDAK MANTAP. Suatu aliran di ma-
na kecepatan berubah terhadap baik ruang maupun waktu.
WATER COURSE : ARUS AIR. Saluran alami atau buatan di mana
terjadi aliran air, baik terus-menerus atau terputus-putus. AruS air dapat
di permukaan atau di bawah tanah.

15.0 KOSAI(ATA
l. American Society of Civil Engineerings, Manual of Engineering Prac-
BAB VIII
tice No. 43, "Nomenclature" for Hydraulics."
2. U.S. Department of the Interior, Manual of Hydrology, part I,
"General Surface-Water Techniques, General Introduction and Hydrologic
Definitions," Geological Survey Water-Supply Paper l54l-A. U.S.
3. U.S. Department of Transportation, Federal Highway Administra-
tion, Water Quality Manual Volume IV, "Glossary of Terms of Water
Quality Studies," October, 1976.
4. U.S. Department of Transportation, Federal Highway Administra-
tion, Training and Design Manual, "Highways in the River Environment,
Hydraulic and Environmental Design Consideration," prepared by the
Engineering Research Center, Colorado State University, 1975.
5. Webster's New Collegiate Dictionary, G & C Merriam Company,
t977.
6. Chow, Ven Te, "Open Channel Hydraulics," McGraw-Hill Book
Company, Inc., 1959.
7. The Random House Dictionary of the English Language, Random
House, Inc., 1975.
8. Chow, Ven Te, "Handbook of Applied Hydrology," McGraw-Hill
Book Company, Inc., 1975.
9. State of California, Division of Highways, "Bank and Shore pro-
tection in California Highway Practi6e," 1970.
F
l)u.liur lsi 421

5.2 I'crubalran-Perubahan dalam Metode Hidrologi 443


5.3 Perubahan Penggunaan Tanah 444
DAFTAR ISI 5.4 Penyelidikan Hidrologi dan Hidrolik 445

6.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK 447


6.1 Analisis Ekonomi Alternatif 447
1.0 PENDAHULUAN 6.2 Konsekuensi Perubahan dalam Penampilan Hidrolik Ba-
425
ngunan yang Ada 449
2.0 PERENCANAAN 426
6.2.1 Penambahan Jalur Lalu-Lintas 449
2.I Koordinasi dan Kerjasama 426
(l) Dengan Median 449
2.1.1 Badan Lain 427
(2) Tanpa Median 451

2.1.2 Utilitas 427


6.2.2 Proyek yang Aman 452
2.1.3 Pemilik Harta Benda 428 6.2.3 Penggantian dan Rehabilitasi Gorong-Gorong 453
2.2 lzin dan Persetujuan 428 6.2.3.1 Penggantian Gorong-Gorong 453
2.2.1 Program Asuransi Banjir Nasional 428 6.2.3.2 Rehabilitasi Gorong-Gorong 455

2.2.2 Undang-Undang Kendali Pencemaran Air Federal 6.2.4 Penggantian Jembatan 456
(FWPCA)- Seksi 404 (Federal Water Pollution 6.2.5 Perubahan dalam Jenis Bangunan 457
Control Act) 430
(l) Jembatan Mengganti Gorong-Gorong 457
2.2.3 Pelayaran (2) Gorong-Gorong Mengganti Jembatan 458
431
2.2.4 Undang-undang pengelolaan Zona pantai 6.2.6 Perpanjangan Gorong-Gorong 459
431
2.2.5 lzin (Permit) Negara Bagian 6.2.7 Bangunan dalam Daerah Urban 460
432
2.3 Bangunan Pengganti dan Rehabilitasi 6.3 Pengaruh Bangunan Berdekatan 461
432
2.4 Pertimbangan Lingkungan 6.3.1 Bangunan di Sebelah Hulu 462
433
6.3.2 Bangunan di Sebelah Hilir 463
3.0 JENIS RESTORASI DAN PENINGKATAN 6.4 Perbaikan dalam Penampilan Hidrolik Bangunan yang
434
3.1 Pengaturan Horizontal dan Vertikal Ada 463
434
3.2 Perubahan-Perubahan dalam penampung 6.4.1 Masukan yang Diperbaiki 464
43s
3.2.1 Melebarnya Jalan 6.4.2 Penarnbahan Tanggul Atur Arus 454
435
3.2.2 Meratanya Lereng Depan 6.4.3 Modifikasi Saluran 465
435
3.2.3 Bertambahnya Jalur Lalu-Lintas 6.4.4 Modifikasi Jembatan 466
436
3.3 Rekonstruksi Perkotaan (Urban) 6.4.5 Kendali Sampah 468
437
3.4 Proyek Keamanan 6.5 Bangunan Ketinggalan Jaman 469
437
3.5 Rehabilitasi dan Penggantian Jembatan atau Gorong- 6.6 Bangunan Tambahan 470
438
Corong
7.0 PERTIMBANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PEM-
4.0 SURVEI BANGUNAN SELAMA PERENCANAAN HIDROLIK 471
438
4.1 Survei Kondisi Bangunan yang Ada 7.1 Penyediaan Drainase Selama Pembangunan 472
439
4.2 Penampilan Hidrolik Masa Silam 7.1.1 Persimpangan Kontraktor 473
440
4.3 Identifikasi Masalah lain dengan Bangunan yang Ada. 440
7 .l.2 Jalan Memutar 473
7.2 Pembangunan Bertahap 475
5.0 HIDROLOCI 7.3 Perubahan Alinemen Jalan 475
441
5.1 Evaluasi Debit Banjir yang Diamati 441
8.0 KENDALI EROSI DAN SEDIMENTASI 476
422
E
424 Dqftor Isi

9.0 DAFTAR ACUAN 476

IO.O KOSAKATA 477

ASPEK HIDROLIK
DALAM RBSTORASI DAN PENINGKATAN
JATAN RAYA

1.0 PENDAHULUAN
Bagian besar pengeluaran jalan raya adalah untuk memperbaiki jalan
raya yang ada. Berapa mil di antara jalan-jalan ini telah diperbaiki atau
ditingkatkan, sementara ribuan mil masih tetap memerlukan pemeliha-
raan. Jenis perbaikan dapat termasuk perbaikan geometri, tingkat pela-
yanan, keamanan, dan/atau perbaikan dan rehabilitasi berbagai unsur
jalan raya. Semua perbaikan ini dapat termasuk drainase jalan ra1'a.
Kebanyakan konstruksi drainase pada sistem jalan raya secara indivi-
du tidak menunjukkan bagian besar investasi total dana jalan raya; na-
mun. kalau dipandang secara keseluruhan, bangunan drainase menggam-
barkan investasi yang amat besar. Dalam tahun-tahun terakhir ini, tidak
cukup dana di tingkat Federal, Negara Bagian dan lokal untuk secara pe-
nuh memelihara semua unsur sistem nasional jalan raya. Kalau tersedia
sumber tidak memadai untuk memenuhi keperluan yang ada, maka men-
jadi penting untuk mengembangkan suatu cara memprioritaskan peker-
jaan yang harus diselesaikan dan merencanakan perbaikan jalan raya yang
efektif biaya yang mempertimbangkan biaya pembangunan maupun per-
baikan serta biaya operasi di masa datang. Analisis ekonomi rancangan
drainase alternatif berperan sebagai cara efektif untuk mengambil kepu-
tusan tentang perkembangan perbaikan jalan raya yang efektif biaya.
Pembahasan komprehensif tentang penggunaan analisis ekonomi di-
tunjukkan dalam acuan(7), Seksi 6.3.7. Unsur atau kendala yang diper-
timbangkan dalam menentukan rancangan yang dapat diterima terma-
suk dalam pembahasan tersebut.
Pedoman drainase jalan raya lain berorientasi pada pembangunan ja-
lan raya baru pada batas yang baru. Pedoman ini akan membahas aspek-
aspek drainase jalan raya yang menguntungkan proyek yang termasuk
perbaikan jalan raya yang ada dan,/atau konstruksi drainase jalan raya.
Pembaca disarankan untuk membaca pedoman drainase jalan raya lain,
Acuan (1) sampai (7).

42s

I
L
4?6 l'edomun Drainusa Jalun Ruyu A.t1rt,* llrdntltk tlulum Rcslorusi dun l'eningkulun .lulan Rayt 427

2.0 PERENCANAAN 2.1.1 Brdun [,ain


Selama fase perencanaan proyek perbaikan jalan raya, keputusan di- Beberapa badan Federal, Negara Bagian atau lokal mungkin berminat
buat mengenai jenis pekerjaan apa yang harus dilakukan dan pada jad- dalam aspek drainase dari proyek perbaikan jalan raya tertentu. Modifi-
wal mana di masa datang pekerjaan tersebut harus diselesaikan. kasi atau penggantian konstruksi drainase dapat mempengaruhi proyek
Yang paling penting adalah bahwa suatu proyek atau program per- yang ada atau direncanakan atau aksi badan lain. Modifikasi persim-
baikan, bagaimanapun kecilnya, berjalan melalui beberapa jenis fase pe- pangan yang diusulkan juga memerlukan kelayakan tindakan yang mung-
rencanaan sebelum rancangan dan pekerjaan pembangunan yang sebe- kin tidak dapat dipraktekkan dengan kondisi yang ada.
narnya diselesaikan. Penggantian jembatan atau gorong-gorong (terutama gorong-gorong)
Banyak proyek kecil, seperti perbaikan keamanaan setempat, satu peng_ memberikan keluwesan dalam elevasi dasar saluran pada persimpangan.
gantian jembatan, dan pekerjaan yang serupa, sering direncanakan dan Hal ini sangat menarik perhatian yang berwenang dalam distrik pengairan,
diselesaikan dalam beberapa bulan. Perbaikan jaran raya besar, seperti distrik drainase, distrik pelestarian tanah dan lainJainnya yang mungkin
penambahan lanes pada beberapa mil jalan raya, kadang-kadang memer- memiliki rencana atau keinginan untuk mengambil kesempatan pada sa-
lukan waktu yang sama atau lebih daripada waktu untuk menyelesaikan luran tersebut. Kemungkinan kenaikan ukuran dan/atau karakteristik
seluruh bagian baru jalan raya. pengangkutan dari suatu persimpangan dapat menarik minat badan-badan
Konsekuensi hidrolik perbaikan jalan raya harus dialamatkan selama di atas baik yang berkecimpung dalam pengelolaan daerah banjir dan pe-
fase perencanaan proyek. Kesalahan mengambil aspek hidrolik dari per- lestarian daerah aliran sungai.
baikan itu dapat mengakibatkan kenaikan kerusakan harta benda dise- Penggantian bangunan dalam air pelayaran atau rekreasi akan mena-
kelilingnya maupun fasilitas jalan raya. walaupun informasi letak terpe- rik beberapa badan karena adanya modifikasi atau pelestarian pember-
rinci mungkin tidak diperlukan, namun penting agar dirnasukkan hidro- sihan vertikal atau horizontal yang ada.
lik dalam fase perencanaan untuk menentukan kendala-kendala rekayasa Perbaikan dalam kota dapat memberikan kesempatan untuk kerjasa-
dan regulasi dapat ditemukan. ma proyek drainase banjir.
Dalam bagian ini, perizinan, persyaratan legal, pertimbangan ling_ Koordinasi dapat membantu mempercepat pengembangan proyek yang
kungan, dan koordinasi serta kerjasama dengan perseorangan dan badan- lain.
badan akan dibahas.
2.1.2 Utilitas
2.1 Koordinasi dan Kerjasama Utilitas termasuk jalan kereta api, saluran telepon, drainase banjir, pe-
Peluang untuk koordinasi serta kerjasama dengan utilitas, pemilik harta nyaluran sanitasi, pipa gas, saluran air, saluran minyak, saluran daya,
individu atau dengan badan lain, kadang-kadang muncul dalam proyek dan pelayanan lain baik umum maupun pribadi.
perbaikan jalan raya. Eksplorasi peluang ini merupakan bagian penting Penting agar setiap usaha dilakukan untuk mengenali semua utilitas yang
dalam fase perencanaan dari pengembangan proyek ini karena di mana dapat berpengaruh pada proyek perbaikan jalan r"aya, karena hal itu me-
ada kemungkinan untuk bekerjasama, potensial untuk menghimpun da- rupakan pertimbangan utama baik dalam perencanaan proyek perbaikan
na masyarakat juga ada. Kota-kota, badan-badan lain, atau bahkan per. maupun dalam biaya proyek. Misalnya, drainase badai besar merupakan
seorangan yang berminat yang memperoleh keuntungan dari perbaikan milik pemerintah kota dan terletak di bawah jalan raya yang ada dan me-
ini, mungkin dapat menerima kontribusi keuangan dalam perbaikan ini. merlukan perbaikan besar atau bahkan penggantian pada saat proyek per-
Keikutsertaan pembiayaan, perbaikan dan penugasan lain untuk proyek baikan jalan raya sedang direncanakan. Biaya perbaikan drainase badai
kerjasama harus diperhatikan pada saat perencanaan perbaikan. penting mungkin dimasukkan ke dalam proyek jalan raya, ke kota, atau dimiliki
agar koordinasi yang tepat dengan badan lain dan masyarakat harus di- bersama-sama. Masalah ini harus diketengahkan selama fase perencanaan
awali sedini mungkin dalam fase menentukan lokasi dan melanjutkan se- proyek perbaikan. Jadwal proyek jalan raya dapat dipengaruhi oleh ke-
perlunya lewat tahap-tahap pengembangan proyek berikutnya. mampuan kota menyediakan dana pekerjaan drainase badai.
Penyimpanan penahan mungkin diperlukan kalau perbaikan jalan raya
menaikkan limpasan dan mengakibatkan meluapnya drainase badai yang
ada, atau kalau diterapkan persyaratan pengelolaan air badai Negara Ba-

*)
f* 428 lredonrun Droina.se .lulan Rovu T
As1x,k lltulntlik lulum Resltrusi dun I'eningkalan Julon Ruya 429
gian. Har ini juga dapat memberikan penyelesaian kalau
bangunan drai-
nase yang ada kurang besar. grarn asuransi banjir masih diperlukan.
Dalam banyak kasus, persetujuan mengenai penggunaan atau Salah satu contoh proyek perbaikan yang tidak akan menaikkan profil
disposi-
si utilitas perru dicapai daram fase perencanaan p-royek. banjir adalah penggantian jembatan di mana jembatan baru mempunyai
bukaan jalan air yang sama atau lebih besar dibandingkan dengan jem-
2.1.3 pemilik Harta Benda batan yang ada dan tidak ada aliran di atas jalan raya. Contoh lain ada-
lah pelebaran jalan raya tanpa menaikkan garis batas di mana aliran di
Unsur drainase jalan raya yang ada dan cara kerjanya, memuaskan
atau atas jalan merupakan pertimbangan.
tidak, harus dikenari oreh penduduk sepanjang jalur aan masukan
dari Informasi biasanya yang mengenai dua profil permukaan jalan untuk
penduduk setempat dapat menguntungkan proyek perbaikan.
Jenis in- profil banjir 100-tahpnan diterbitkan dalam studi asuransi banjir. Salah
formasi yang menarik termasuk lokasi drainar. tu* atau yang
ada, dan satu profil banjir IOO-tahunan adalah untuk daerah banjir alami dan yang
perubahan saluran yang direncanakan oreh pemilik yang
dapat mem- lain untuk jalan banjir. Jalan banjir, umumnya dirancang sebagai bagian
pengaruhi. lokasi bangunan penggantian gorong-gorong
atau jembatan. dari studi asuransi, akan menyalurkan banjir lO0-tahunan tanpa menaik-
Masukan ini harus diperoleh selama fase perencanaan perbaikan
dan di- kan permukaan air lebih dari kenaikan yang dimaksudkan, yang dapat
pertimbangkan dalam perencanaan dan perancangan proyek.
tidak lebih dari I kaki dan sering kurang dari satu kaki (Gambar 2-l).
Kalau studi asuransi banjir diterapkan, jalan banjir menjadi teratur. Peng-
2.2 lzin dan persetujuan gerogosan ke dalam jalan banjir tidak diperbolehkan kecuali kalau
Proyek perbaikan jalan raya dapat mengikuti persyaratan perizinan perubahan-perubahan permukaan air yang disebabkan oleh penggerogosalt
yang
sama karena jaran raya pada batas baru. permohonan izin
dan persetul masih dalam batas yang telah ditetapkan dan badan pengelolaan daerah
juan yang diperrukan oleh Negara Bagian, banjir dan Badan Pengelolaan Darurat Federal (FEMA) menyetujuinya.
badan lokal atau Federal, ha_
rus diajukan segera daram proses pengembangan proyek (pada
waktu pe-
rincian rancangan drainase telah disetujui) agar mem'berikan
waktu yang
cukup untuk memproses izin.
Izin dan persyaratan legal lain dibahas dalam pedoman drainase jalan
raya sebagai berikut: |-oATARAN
BANJTR roo rAHUN #l
Vol. I. Pertimbangan Hidrolik daram perencanaan dan Lokasi
Jalan
Raya.
Vol. V. Aspek Legal Drainase Jalan Raya.
Vol. VI. Analisis Hidrolik dan perencanaan Saluran Terbuka.
vol. vII. Analisis Hidrorik untuk penempatan dan Rancangan
Jembatan.
Sebagai tambahan, faset persyaratan izin yang unik untuk proyek
per_
baikan dibahas dalam paragraf berikut.
TINGGI BANJIR SEBELUM
2.2.1 Prograrn Asuransi Banjir Nasional MELANGGAR BATAS

Di bawah Program Asuransi Banjir Nasionar, profir banjir yang diter- GARIS A.D: KENAIKAN BANJIR SEBELUM MELANGGAR BATAS
- .
bitkan sebagai bagian dari studi asuransi banjir harus GARIS C.D : KENAIKAN BANJIA SETELAH MELANGGAR BATAS

sarana jalan raya yang ada yang terletak dalam daerah


-"riiltip.igurrt,
keda. perbaikan TAMBAHAN TEKANAN TIOAK LEBIH DARI 'I,5 KAKI ATAU KURANG
jalan raya di dalam batas-batas studi asuransi
banjir uiasanyadap", air"-
lesaikan tanpa penorakan selama tidak mempunyai dampak
kenaikan ele-
vasi permukaan air banjir yang dihitung uni"x jalan Gambar 2.I-Skema jalan banjir
banjir teratur. Na-
mun, pembuktian formar proyek seperti itu dari badan yan!
mencatat pro-
r 430 l't\lottturr I)ruinu:;t' .lulun llu-vu
tl,l1tt,*llttlrttltktlulumRcslorasidunl'eningkutun,lulunRuya4Sl

Apabila persimpangan yang tersedia mengangkut aliran banjir lebih be-


ripada izin proyek individu. Informasi tentang izin bersifat nasional dan
sar dari jalan banjir yang direncanakan, ada kemungkinan melengkapi
dengan penggerogosan kecil dalam jalan banjir dengan pembelian alat ban-
izin umum dapat diperoleh lewat kantor Korps Insinyur yang
bersangkutan.
tu yang mengalihkan batas banjir atau dengan menyelesaikan keringan
Seksi 3.3 Acuan (5) berisi pembahasan tambahan dari FWPCA'
lain yang dapat memberikan daya angkut yang lebih besar daripada ja-
lan banjir yang dipublikasi oleh studi asuransi banjir. Jenis peringahan
2.2.3 Pelayaran
ini memungkinkan persesuaian antara proyek jalan raya dengan studi asu-
proyek perbaikan jalan raya yang meliputi jalan yang dapat dilayari
ransi banjir, karena kenaikan daya angkut jalan banjir yang diperbaiki
dapat diimbangi oleh air balik tambahan yang disebabkan oleh jalan raya. di Amerika Serikat umumnya memerlukan izin yang sama sehubungan
Untuk beberapa proyek perbaikan jalan raya, peringanan mungkin me- dengan pelayaran sebagaimana halnya proyek baru, dan koordinasi de-
rupakan pendekatan rancangan yang efektif biaya (misalnya, suatu pro- ngan kepentingan pelayaran harus diawali sedini mungkin dalam tahap
yek di mana gradasi pengisi ke limpahan jembatan dan diinginkan untuk perkembangan proyek.
menaikkan gradasi tanpa mengubah jembatan arus). lzin yang diperoleh untuk jembatan pengganti juga harus mencakup
,,
Program Asuransi Banjir dibahas dalam Seksi 5.2 Vol. V-Aspek Le- pembuangan bangunan yang ada yang dapat digunakan sedemikian rupa
gal Drainase Jalan Raya-Pedoman Drainase Jalan Raya. Informasi tam- sehingga izin tambahan untuk pembuangan tidak diperlukan lagi.
I
bahan dapat diperoleh dari koordinator program asuransi banjir dan Ad- Izin pelayaran diadministrasi oleh Penjaga Pantai (Coast Guard) da-
i ministrasi Jalan Raya Federal (FHWA) "Procedures for Coordinating ram Seksi 9 mengenai Undang-Undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899
Highway Encroachments on Floodplains with FEMA" dan FEMA "Gui- seperti yang telah diperbaiki. Di bagian lurus air yang tidak mengalami
delines and Specifications for Study Contractors." pasang surut air dan yang tidak dapat digunakan dalam kondisi alami
atau oleh perbaikan yang beralasan sebagai salana transportasi. Perda-
gangan antar negara atau luar negeri, Penjaga Pantai (atau Administrasi
2.2.2 Unilang-Undang l(endali Pencemaran Air Federal (FWPCA)-Seksi
Jalan Raya Federal, FHWA, atau proyek jalan raya bantuan Federal) da-
404 (Fedenl Watcr Pollution Control Act) pat menentukan apakah izin tidak diperlukan. Kalau ada keraguan me-
Seksi 4O4 FWPCA mengenai disposisi bahan bongkahan atau timbunan ngenai perlunya izin Penjaga Pantai, Kantor Penjaga Pantai Distrik ha-
ke dalam arus dan/atau tanah basah didaftar oleh Corps of Engineers. rus dikonsultasi. FHWA dan Penjaga Pantai telah mengembangkan pro-
Disarankan agar insinyur hidrolik terbiasa dengan regulasi, persyaratan, sedur kerja yang menggariskan tanggung jawab masing-masing badan se-
dan prosedur aplikasi Seksi 404 FWPCA, yang umunmya dinamakan lama proses peninjauan lingkungan maupun persetujuan izin.
Undang-undang Air Bersih (Clean Water Act). Penjaga Pantai mempunyai tanggung jawab mengenai izin jembatan
Apabila proyek perbaikan jalan raya berada dalam batas yang sama, dan harus tetap mengawasi pekerjaan lain pada jembatan pada air pela-
izin 404 umumnya lebih mudah didapatkan daripada izin untuk jalan raya yaran sehingga kepentingan pelayaran dapat aman dari pekerjaan' Da-
dengan batas baru karena dampak pada arus dan daerah banjir biasanya lam beberapa hal, badan jalan raya telah menandatangani perjanjian de-
kurang. Di daerah yang peka lingkungan, disarankan bertahan pada ba. ngan pemilik harta benda untuk menjaga keperluan pelayaran lokal yang
tas jalan yang ada. Izin seksi 404 mungkin diperlukan jalan melingkar memerlukan pertimbangan perencanaan perbaikan jalan raya'
yang dibangun sementara sehubungan dengan proyek jalan raya. Seksi 2.4.2 Vol. VII, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Analisis Hidro-
Korps Insinyur telah menerbitkan izin umum untuk pekerjaan kecil ter- lik untuk Penempatan dan Perencanaan Jembatan," yang berisi infor-
tentu. Proyek yang memenuhi kondisi untuk izin umum dapat dibangun masi tambahan tentang izin pelayaran.
tanpa izin proyek individu. Proyek bantuan Federal yang ditentukan un-
tuk keluar dari kategori dapat diproses dengan menggunakan idn 40!t yang 2.2.4 Undang'Undang Pengelolaan Zona Pantai
berlaku umum secara nasional dengan persetujuan antara FHWA dan proyek perbaikan jalan raya yang terletak dalam daerah pantai dapat
Korps Insinyur.
dipengaruhi oleh Undang-undang Pengelolaan zonaPantai (coastal Zo-
Beberapa Negara Bagian telah memperoleh izin umum untuk proyek
ne Manage Act) (16 USC l45l -1464\. Undang-undang ini terutama me-
penggantian jembatan dan pekerjaan lain yang merupakan pengulangan
ngenai perlindungan, pelestarian, dan pengembangan zona pantai'
/ang sama. Izin umum memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat da- Kantor Administrasi Pengelolaan ZonaPantai, Kelautan Nasional dan

t
432 l'edomon Droinase Julan RaYo Aqn'k llrtlnilik dulum Reslora,si rlun l'eningkutun .lulun Ruya 433

Atmosfer, Departemen Perdagangan A.S., mempunyai tanggung jawab


hidrolik penting kalau biaya rehabilitasi jauh lebih tinggi untuk menen-
administrasi provisi Undang-undang Pengelol aan Zona Pantai I 972. Atur-
tukan penggantian atau di mana rehabilitasi tersebut meliputi perubahan
an administrasi persyaratan Federal untuk kesesuaian dengan program
dalam profil jalan raya yang dengan mengurangi limpahan jalan raya,
pengelolaan zona pantai yang telah disetujui, telah diterbitkan sebagai
dapat menaikkan tegangan hidrolik pada bangunan dan mengubah dis-
15 CFR 920,923,925, dan93 dan persyaratan FHWA dalam 23 CFR 771
Undang-undang tersebut telah dibahas secara cermat dalam Acuan (5),
tribusi aliran.
Rehabilitasi atau penggantian gorong-gorong diperlukan kalau gorong-
Seksi 3.6.
gorong tidak lagi memadai secara konstruksi. Masalah yang paling
Administrasi Undang-undang Pengel olaan Zona Pantai telah didelega-
umum adalah kehilangan bahan-bahan pada gorong-gorong akibat ko-
sikan ke sebagian besar Negara Bagian pantai, dan izin atau persetujuan
rosi dan atau pengikisan. Karena itu, pertimbangan sisa umur pelayanan
yang diperlukan diperoleh lewat badan Negara Bagian yang bersangkutan.
dari gorong-gorong yang ada merupakan faktor yang sangat penting da-
lam keputusan merehabilitasi atau menggantinya. Dalam memilih gorong-
2.2.5lzin (Permit) Negara Bagian
gorong pengganti, harus dipertimbangkan kekuatan relatif bahan-bahan
Dalam banyak negara bagian ada badan Negara Bagian yang secara pipa alternatif yang tersedia.
statuta memiliki otoritas untuk mengeluarkan izin atau persetujuan pem- Dalam beberapa hal, konstruksi mungkin perlu diganti karena luas ja-
bangunan. Badan-badan tersebut sebagian besar berkepentingan dengan Ian air yang tidak memadai dan terhentinya lalu-lintas yang diakibatkan-
mutu air, pelestarian, pengelolaan daerah banjir, dan dengan perlindungan nya karena banjir. Pembentukan kolam di belakang tanggul yang dise-
kehidupan, harta benda, dan nilai lingkungan. Badan jalan raya Negara babkan oleh tidak memadainya gorong-gorong dapat juga berakibat je-
Bagian harus menolak persyaratan izin dari badan ini kalau secara hu- nuhnya tanggul atau pemipaan sepanjang gorong-gorong.
kum diperlukan.
Kalau izin Federal diperlukan baik dari Penjaga Pantai maupun dari 2.4 Pertimbangan Lingkungan
Korps Insinyur, pengeluaran izin ini disertai dengan tanda penerimaan
Jalan raya yang ada merupakan salah satu bagian dari lingkungan. Dam-
sertifikat mutu air atau water sertifikat dari badan Negara Bagian mem-
pak lingkungan karena perbaikan kecil (minor) pada jalan raya biasanya
perkuat pengeluaran sertifikat. Sertifikat ini diperlukan sehubungan de-
terbatas pada pengaruh sementara yang terjadi selama periode pem-
ngan Seksi 401 Undang-undang Pengendalian Pencemaran Air Federal.
bangunan. Pengaruh-pengaruh ini meliputi derau dari bekerjanya per-
alatan pembangunan, terhentinya atau terganggunya lalu-lintas, kenaikan
2.3 Bangunan Pengganti dan Rehabilitasi sementara turbiditas arus. Perbaikan kecil akan meliputi proyek-proyek
Apabila perbaikan jalan raya sedang direncanakan, keputusan harus yang tidak menyolok mengubah batas gradasi, persimpangan, atau batas-
diambil tentang penggunaan ruas-ruas jalan raya yang ada. Bagian-bagian batas jalan raya, seperti pekerjaan perbaikan pelapisan ulang, perbaikan
ini termasuk pengerasan, tanggul dan bangunannya. jembatan atau bangunan, berbagai jenis penambalan, dan berbagai peng-
Keputusan untuk merehabilitasi atau mengganti bangunan tidak boleh gantian yang lain.
dilakukan tanpa memeriksa memadai tidak secara hidrolik karena tidak Proyek perbaikan yang sangat menyolok mengubah garis gradasi, per-
baik mengeluarkan uang tanpa mengoreksi masalah hidrolik. Secara nor- simpangan, atau batas jalan raya yang ada dapat digolongkan pada per-
mal, badan jalan raya tidak mempunyai keharusan memperbaiki kondisi baikan besar (mayoy'. Jenis perbaikan ini dapat memberikan pengaruh
hulu, dan rancangan yang memperbaiki kondisi banjir hulu umumnya ha- yang menyolok pada karakteristik hidrolik persimpangan arus dan pada
rus merupakan hasil dari pemenuhan kriteria banjir jalan raya. Perlin- ciri drainase jalan raya yang lain. Pengaruh perubahan seperti itu meli-
dungan sapuan, tanggul pengelak, atau upaya perlindungan lain harus puti perubahan-perubahan dalam pola distribusi arus, bahaya sapuan yang
dimasukkan dalam rehabilitasi jembatan. makin besar, dan air balik yang tinggi. Penting agar pengaruh yang po-
Keputusan mengenai rehabilitasi atau penggantian jembatan dan tensial ini, yang akan dibahas di seksi belakang dari pedoman ini, dapat
gorong-gorong yang ada biasanya merupakan keputusan konstruksi atau dikenali dalam tahap perencanaan pengembangan proyek. Masukan dari
fungsional. Perlunya rehabilitasi, terutama jembatan, biasanya disebab- para insinyur yang terbiasa dengan aspek drainase perencanaan jalan raya
kan oleh kekurangan konstruksi, seperti kesalahan unsur konstruksi, ja- penting dalam mengenali akibat-akibat proyek perbaikan jalan raya yang
lan sempit, atau kurangnya kapasitas menanggung beban baru. Masukan diusulkan.
434 l,edoman l)ruinase Julun Ruyu Aslrk llklnilik dulum Reslorusi dun l'cningkalun .lulan Raya 415

Pengaruh perbaikan besar pada arus dan lingkungan daerah banjir akan rolik dan, dalam beberapa hal, perlunya perubahan dalam penampilan
sangat serupa dengan pengaruh persimpangan baru secara keseluruhan. hidrolik.
Pertimbangan lingkungan dibahas dalam Seksi 3.6 dan Seksi 6.3.6 acuan
@. 3.2 Perubahan-Perubahan dalam Penampang
Penampang jalan sangat menyolok berubah dalam berbagai proyek per-
3.0 JENIS RESTORASI DAN PENINGKATAN
baikan jalan raya. Kalau perubahan persimpangan jalan raya diusulkan,
Terdapat banyak jenis proyek perbaikan jalan raya berkisar dari pe- pengaruh perubahan pada sarana drainase jalan raya harus diketahui dan
nambalan perkerasan kecil sampai rekonstruksi lengkap beberapa mil atau ditangani. Pengaruh ini dapat meliputi kenaikan dalam limpasan akibat
lebih jalan raya yang ada. Proyek perbaikan jalan raya diperlukan kare- luas perbaikan yang lebih besar atau penyaluran yang lebih langsung, Per-
na beberapa alasan , diantaranya: ubahan dalam drainase jalan dari sistem terbuka ke sistem tertutup,
l. Pemeliharaan sarana yang ada. perubahan-perubahair dalam penampilan hidrolik dari bangunan draina-
2. Perbaikan kerusakan. se, dan pengaturan drainase dan utilitas badai yang ada'
3. Perbaikan keamanan. Pertimbangan drainase dapat mempengaruhi jenis perubahan persim-
4. Perbaikan drainase. pangan yang akhirnya digunakan, seperti halnya di mana selokan drai-
5. Penggantian ciri yang usang. nase sejajar dengan jalan raya dapat mengakibatkan pelebaran proyek
6. Kenaikan kapasitas lalu-lintas. yang akan dibangun pada sisi jalan raya diseberang selokan, atau di ma-
7. Kenaikan kapasitas beban. na bagian selokan diganti dengan bagian gili-gili dan parit dengan drai-
Suatu proyek perbaikan menyelesaikan semua atau salah satu dari butir- nase badai.
butir yang disebutkan di atas. Misalnya, proyek untuk rekonstruksi jalan
raya dua jalur menjadi empat jalur sebagai tujuan utama perbaikan ka- 3.2.1 Melebarnya Jalan
pasitas lalu-lintas dapat pula merupakan perbaikan keamanan, penggan- Banyak proyek perbaikan jalan raya merupakan pelebaran bahu dan
tian ciri yang usang, dan menaikkan kapasitas pengangkut beban. perkerasan sempit. Maksud dari jenis perbaikan ini biasanya untuk mem-
Seksi ini menjelaskan berbagai jenis proyek perbaikan jalan raya dan berikan jalan yang lebih aman. Pelebaran perkerasan biasanya dilaksa-
mengenali aspek-aspek drainase yang mungkin mempengaruhinya. Per- nakan tanpa perubahan yang berarti dalam persimpangan jalan raya dan
timbangan hidrolik yang harus dibuat dibahas dalam Seksi 6 dari pedo- akibatnya tidak ada pengaruh berarti pada drainase jalan raya. Kalau pro-
man ini. yek pelebaran meliputi pelebaran bahu jalan di samping perkerasan, le-
bar atas persimpangan menjadi cukup lebar untuk diperlukannya lereng
3.1 Pengaturan Horizontal dan Vertikal depan. Kalau lereng depan dipengaruhi, kemungkinan perubahan selo-
Pengaturan batas horizontal dan vertikal jalan raya kenyataannya ju- kan jalan raya dapat terjadi dan diperlukan pelebaran gorong-gorong.
ga berubah dalam lokasi jalan raya. Karena itu, jalan raya biasanya dire-
konstruksi total, kecuali kalau sebagian tanggul digunakan. Rekonstruk- 3.2.2 Meratanya Lereng Depan
si dapat mengakibatkan perubahan dalam drainase sebelah selokan. Re- Sangat jarang proyek perbaikan jalan raya hanya terdiri dari lereng de-
konstruksi dapat pula memerlukan baik penggantian atau modifikasi ba- pan. Kebanyakan lereng depan agak diratakan sebagai bagian dari bebe-
ngunan drainase yang ada, yang dapat mengakibatkan perubahan penam- rapa perbaikan lain seperti proyek pelebaran bahu jalan.
pilan hidroliknya. Kalau garis gradasi dinaikkan pada persimpangan arus, Lereng depan sebagian besar jalan raya lama umumnya lebih terjal dari-
akan cenderung terjadi perubahan dalam penampilan hidrolik bangunan, pada yang diterapkan pada jalan raya yang sama dengan standar modern.
karena air yang semula melimpah jalan mendekat sekarang harus dile- Akibatnya, mungkin diperlukan untuk meratakan lereng depan untuk me-
watkan melalui bukaan bangunan atau sepanjang ruas lain yang sebalik- naikkan keamanan jalan raya dan dalam banyak hal memperbaiki stabi-
nya mefnpengaruhi sifat berdekatan. Beda tinggi yang naik dapat pula litas tanggul jalan raya.
mempengaruhi sifat-sifat berdekatan. Apabila lereng depan diratakan gorong-gorong perlu diperpanjang dan
Bagian-bagian seperti selokan, gorong-gorong, dan jembatan harus di- pengaruh proyek pada selokan jalan yang ada harus ditentukan, sepan-
tinjau kembali. terutama mengenai pengaruh perubahan penampilan hid- jang diperlukan untuk mendapatkan tanah jalan tambahan.
.1.16 l\tlottturt l)ruinase ,lalan lluyu
A,t1x'A llttlntlik dulum Rtslrtrusi dan ltcningkutun Julun Ruyu 4J7

Jenis proyek ini dapat juga mempengaruhi lereng belakang dalt tanah
jalan (Cambar 3.1). Pertimbangarr drainase utama adalah drainase median, rekonstruksi se-
lokan jalan, perpanjangan gorong-gorong, dan pembangunan jembatan.
Proyek perbaikan di mana kapasitas lalu-lintas diperbaiki dengan me-
3.2.3 Bertambahnya Jalur Lalu-Lintas lebarkan perkerasan yang ada lebih umum dilakukan di mana tanah ja-
Volume lalu-lintas pada jalan raya yang ada kadang-kadang naik ke lan atau lahan sangat terbatas untuk dibangun secara paralel atau jalan
suatu titik di mana kapasitas lalu-lintas tambahan perlu diberikan. Ke- terpisah. Parit biasanya merupakan bagian dari jenis perbaikan ini, wa-
naikan kapasitas biasanya dilaksanakan dengan menambahkan jalur lalu- laupun hal ini harus ditiadakan karena alasan keamanan di mana diper-
lintas padajalan raya yang ada, baik dengan melebarkan perkerasan atau kirakan akan adanya lalu-lintas yang sangat cepat (13). Drainase permu-
dengan membangun jalur lintasan terpisah oleh median atau jenis pem- kaan perkerasan dengan parit dan selokan merupakan pertimbangan uta-
batas. Biasanya, kedua jenis perbaikan tersebut harus dilaksanakan se- ma sebagai tambahan pada yang disebutkan di atas. Pembangunan batas
mentara tetap membiarkan lalu-lintas lewat daerah perbaikan selama median beton yang terusan dapat menimbulkan bahaya kenaikan banjir
pembangunan. di hulu di mana banjir sebelumnya melimpahi jalan.
Pertimbangan drainase jalan raya berlainan menurut jenis perbaikan
kapasitas laluJintas yang dibangun dan juga menurut parit yang harus 3.3 Rekonstruksi Perkotaan (Urban)
dibangun. Tanah jalan terbatas, garis gradasi relatif tetap, penggunaan yang be-
Proyek perbaikan apabila kapasitas lalu-lintas tambahan diberikan de- rat dan sarana drainase yang telah mantap termasuk saluran banjir badai
ngan membangun jalan berdampingan dengan median antara dua jalan merupakan keadaan yang umum dalam sebagian besar proyek rekonstruksi
biasa dilakukan dalam daerah pedesaan di mana tanah jalan tidak meng- jalan raya perkotaan. Pfoyek rekonstruksi perkotaan kebanyakan terdiri
alami kendala, parit biasanya tidak dibangun pada jenis perbaikan ini. dari pelebaran jalan yang ada, pengerasan jalan yrng ada, atau kedua-
duanya. Butir yang penting yang mengikutsertakan drainase jalan raya
Garis tanah adalah pengumpulan dan pembuangan limpasan perkerasan.
Dalam beberapa hal, diinginkan atau perlu agar mengganti drainase
banjir yang tidak memadai sehubungan dengan perb4ikan jalan raya atau
untuk menyelesaikan pekerjaan lain yang di luar tanggung jawab proyek.
Pekerjaan ini mungkin diperlukan karena adanya tambahan limpasan dari
proyek jalan raya atau karena lebih mudah mengganti penyaluran banjir
sementara pekerjaan jalan raya sedang diselesaikan. Biasanya, perjanjian
biaya bersama harus dikembangkan sebelum pembangunan dimulai.

3.4 Proyek Keamanan


Proyek keamanan umurnnya terdiri dari penghilangan bahaya jalan atau
perlindungan pemakai jalan dengan menempatkan pagar pengaman, peng-

i---ai - /
Lereng depan
halang beton atau peredam kejutan pada lokasi bahaya.
Penampang
Penambahan pagar pengaman umumnya tidak mempunyai dampak pa-
urugan
I
da drainasejalan raya. Peredam kejutan atau penghalang beton kadang-
kadang mengganggu drainase dengan menghambat aliran dan dalam hal
ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan. Masukan tambahan mung-
kin diperlukan atau diberikan peluang untuk aliran air.
Garis tanah Pada jembatan di mana rel terbuka harus diganti dengan pagar tertu-
alami
tup, bahaya terhadap jembatan dapat timbul pada tempat di mana ban-
jir diperkirakan melimpahi jembatan. Bahayanya adalah pagar tertutup,
Gambar 3.l-Pengaruh perubahan penampang jalan raya pada drainase dengan menghambat aliran, dapat menaikkan gaya hidrolik yang mcne-
438 Puloman l)rainase Julon RaYu
I Royo
Atl,l * lltdnrlik dulam Rc:;lorasi dun l'eningkotan Jalan 439

kan jembatan. pcrinci dalanr "Pedoman Drainase Jalan Raya" lain. Pembaca disarankan
Pada proyek di daerah perkotaan, keamanan sepeda dan masukan kisi
mengacu ke:
yang efisien secara hidrolik harus digunakan di mana praktis mengganti
masukan kisi yang ada.(14). Seksi 2.0, Vol. IV- "Perencanaan Hidrolik Gorong-Gorong"
Seksi 4.0, Vol. VI- "Analisis Hidrolik dan Perencanaan Saluran
3.5 Rehabilitasi dan Penggantian Jembatan atau Gorong-Gorong Terbuka"
Sejumlah besar proyek perbaikan jalan raya terdiri dari rehabilitasi atau
Seksi 3.0, Vol. VII- "Analisis Hidrolik untuk Penempatan dan Ran-
cangan Jembatan."
penggantian jembatan atau gorong-gorong individu. Proyek jenis ini da-
pat ditinjau dari pertimbangan drainase, pertimbangan keamanan, atau
4.1 Survei Kondisi Bangunan yang Ada
konstruksi yang tidak memadai. Biasanya, hanya konstruksi dan pende-
katan di daerah berdekatan dari bangunan saja yang terlibat. Butir uta- Kebanyakan proyek perbaikan jembatan memerlukan beberapa modi-
ma mengenai drainase jalan raya adalah hidrolik yang tidak memadai dari fikasi pada konstruksi yang ada atau pada jalan di atas bangunan.
bangunan dan timbunan yang ada, konstruksi dan timbunan yang di- Perbaikan yang diperlukan untuk jembatan, gorong-gorong dan drai-
usulkan, akomodasi aliran arus selama periode pembangunan, dan pe- nase banjir dalam batas proyek perbaikan harus dimasukkan bersamaan
ngaruh pembangunan pada selokan jalan. Hal-hal ini dibahas dalam Seksi dengan pekerjaan proyek lain.
6 dan 7 pedoman ini. Gorong-gorong terutama harus diperiksa seluruh panjangnya sebelum
Apabila perbaikan bangunan yang ada dipertimbangkan, masalah drai- diperpanjang. Pemeriksaan harus dilakukan sebagai bagian dari survei
nase utama adalah bahwa bangunan yang diperbaiki secara hidrolik ma- tanah atau dilakukan terpisah. Dalam beberapa negara bagian, survei yang
sih kurang memadai. dilaksanakan selama bulan-bulan musim dingin tidak dapat memberikan
informasi yang memadai dalam kondisi bangunan drainase,,karena ada-
nya es dalam gorong-gorong. Es tersebut dapat mengisi penuh gorong-
4.0 SURVEI
gorong sehingga akses melalui gorong-gorong diblok atau menutupi lan-
Butir-butir survei yang diperlukan untuk proyek perbaikan jalan raya tai dan dinding bawah gorong-gorong sehingga tidak bisa diperiksa. Ma-
sama dengan untuk' jalan raya pada batas baru, yaitu semua informasi salah yang sama akan timbul di mana gorong-gorong sebagian terisi de-
yang diperlukan untuk merencanakan sistem drainase jalan raya harus ngan endapan.
dikumpulkan. Informasi tempat dari sumber mana pun digolongkan se- Apabila lumpur atau es mengganggu gorong-gorong atau drainase ban-
bagai data survei. Sumber data, sebagai tambahan pada survei fisik ta- jir, harus ada upaya khusus untuk memeriksa gorong-gorong. Jelas, es
nah, meliputi: akan mencair, tetapi kalau masalahnya lumpur gorong-gorong harus di-
l. Rencana jalan raya dan bangunan jalan raya yang ada. bersihkan dulu sebelum pemeriksaan dilakukan. Pada gorong-gorong dan
2. Fotografi udara. drainase banjir berdiameter kecil, kamera yang berjalan telah digunakan
3. Wawancara. untuk pemeriksaan. Anggota survei memerlukan bantuan dari para pa-
4. Peta dan plot. kar dalam melakukan survei di tempat yang sulit.
5. Badan lain yang terlibat dalam sumber daya air , ikan dan binatang, Survei kondisi harus memberikan informasi mengenai:
kendali banjir dan lain-lainnya. 1 Penempatan, jarak sambungan dan pemipaan.
6. Studi asuransi banjir dan peta yang tersedia. 2. Sapuan.
Survei untuk proyek perbaikan harus mencakup beberapa data seba- 3. Pembatas dengan arus.
gai tambahan pada yang telah dibahas di atas. Informasi pada kondisi 4. Kemungkinan sumbatan.
bangunan yang diperbaiki diperlukan, seperti informasi khusus menge- 5. Kerusakan korosi dan,/atau pengikisan (abrasi).
nai penampilan hidrolik bangunan di waktu lampau, dan identifikasi se- 6. Kerusakan hambatan masukan, masukan rusak, dan sebagainya.
tiap masalah lain, dengan bangunan yang ada. 7. Pertumbuhan tanaman.
Upaya khusus harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua utili- 8. Penanggulan, timbunan atau ciri-ciri buatan-manusia yang mem-
tas telah dikenali dan diletakkan horizontal dan vertikal. Survei untuk pengaruhi hidrolik.
gorong-gorong jalan raya, jembatan dan saluran lain dibahas secara ter- 9. Informasi air tinggi.
440 Pedoman Droinase .lalan RaYo Al1x,A lliilntlik rtulam Reslorul;i dan l'eningkutan Julan Raya 441

4.2 Penampilan Hidrolik Masa Silam dingan dasar arus yang ditunlukkan pada rencana asli dengan kon-
Informasi tentang penampilan hidrolik gorong-gorong dan jembatan disi pada saat ini. Fotografi udara yang diambil dari waktu yang
yang ada tidak selalu dapat diperoleh tetapi suatu upaya untuk menda- berbeda dapat menunjukkan jumlah dan laju gerakan belokan.
patkan jenis informasi ini selalu dapat dilakukan karena merupakan ma- 2. Masalah es atau sampah. Penduduk setempat atau rekaman per-
sukan yang sangat berharga perencanaan hidrolik suatu perbaikan. baikan jalan raya dapat memberikan jenis informasi ini.
Dalam bagian hunian padat dari negara, pengamatan pribadi kejadian 3. Perubahan tata guna tanah, baik masa silam maupun yang diusul-
banjir oleh penduduk setempat dapat memberikan data pada sebagian be- kan. Jenis informasi ini terutama penting pada daerah aliran su-
sar tempat jembatan dan pada banyak gorong-gorong. Dalam bagian hu- ngai kecil. Informasi dapat diperoleh dari pemilik tanah, dari kota
nian terpencar-pencar dari negara, informasi tentang penampilan hidrolik atau kantor badan pemerintah lain, atau dari fotografi udara.
bangunan harus berkali-kali didapatkan dari sumber bukan dari pendu- 4. Sapuan pilar dan tebing pada jembatan, atau sapuan keluaran pa-
duk setempat. Kalau mungkin, informasi banjir harus mencakup tanggal da gorong-gorong. Regu pemeliharaan dapat memberikan infor-
kejadian. masi ini. Dengan membandingkan rencana lama dengan kondisi
Sumber informasi yang baik tentang penampilan bangunan dan data baru dapat juga diperoleh informasi.
air tinggi adalah personil pemeliharaan jalan raya. Sumber informasi lain 5. Bangunan hulu dan hilir yang telah menyebabkan atau akan me-
harus mencakup: nyebabkan kesulitan pada bangunan yang ada. Informasi ini da-
l. Rencana lama. pat diperoleh lewat wawancara kalau menyangkut sumbatan es atau
2. Pelayanan Pelestarian Tanah. sampah, atau dalam beberapa hal, masalah distribusi aliran atau
3. Survei Geologi A.S. masalah air balik. Analisis hidrolik biasanya mengungkapkan ma-
4. Fotografi udara banjir. salah hidrolik.
5. Korps insinyur. 6. Perbaikan saluran yang telah dibuat atau direncanakan. Informa-
6. Studi. dan peta asuransi banjir. si jenis
ini dapat diperoleh lewat wawancara atau dari distrik drai-
7. Liputan surat kabar. nase, kasus-kasus kendali banjir, atau kepentingan pengairan.
8. Badan pengendalian banjir negara.
9. Pengemudi bus komersial dan sekolah. 5.0 HIDROLOGI
10. Pengantar surat. Studi hidrologi untuk penggantian jembatan atau gorong-gorong da-
ll. Personalia perbaikan jalan kereta api. lam banyak hal sama dengan yang diperlukan untuk bangunan dengan
12. Personil hamba hukum. batas baru. Namun, perbedaan-perbedaan penting dalam jumlah dan je-
Data air tinggi dapat saja salah kalau dipengaruhi oleh sumbatan es nis informasi yang tersedia pada tempat bangunan pengganti yang dapat
dan sampah, yang terbawa oleh arus yang lebih besar, atau penggunaan memberikan masukan penting ke dalam analisis hidrologi.
tanah yang berubah. Lebih lanjut, data sejarah yang didasarkan pada para Dalam seksi ini akan dibahas aspek analisis hidrologi yang amat tepat
saksi mata tidak selalu andal. Karena itu sangat penting agar data dieva- dengan proyek rehabilitasi dan peningkatan.
luasi oleh orang yang berpengalaman sehingga akan dapat digunakan de- Penampilan hidrolik sarana yang ada, termasuk besarnya banjir dasar
ngan baik dalam analisis hidrolik. serta besarnya dan frekuensi banjir limpahan (kalau sesuai), harus diten-
Keandalan informasi air tinggi dibahas dalam acuan (7), Seksi 3.3.4, tukan. Informasi ini harus digunakan sebagai masukan dalam perenca-
juga dalam Seksi 5.1 dari pedoman ini. naan perbaikan yang diusulkan. Pembaca dapat mengacu ke Volume II-
"Pedoman Drainase Jalan Raya, Pedoman Hidrologi," untuk informasi
4.3 Identifikasi Masalah Lain dengan Bangunan yang Ada tambahan.

Ada sejumlah kondisi berkaitan hidrolik lain yang dapat mempenga- 5.1 Evaluasi Debit Banjir yang Diamati
ruhi persyaratan drainase. Hal ini harus dikenali dan dipertimbangkan da-
lam perencanaan drainase. Kondisi tersebut termasuk: Pengetahuan bagaimana penampilan jembatan atau gorong-gorong yang
l. Stabilitas arus atau laju aggradasi dan degradasi, atau pemindahan ada selama terjadi limpasan tinggi merupakan masukan penting dalam
tebing (belokan). Sumber informasi ini dapat merupakan pemban- perencanaan proyek jalan raya.
-perbaikan
442 ltedoman l)rainusc Julun RoYu
Asln* llirlnttik dulum Rcslora.ti dun I'eningkutun .lalon Ruyu 443

Pengumpulan data survei biasanya akan memberikan informasi tentang lain, mungkin telah mengendalikan tingkat banjir pada tempat yang
kejadian banjir masa lalu. Informasi survei ini harus mancakup data air diselidiki. Hal ini harus dibuktikan bahwa kendali ada di sana pa-
tinggi. Perencana dapat mengkaitkan data air tinggi bersejarah ini dengan da saat banjir terjadi dan juga bahwa kendali masih berada di sana.
debit. Kemudian perencana akan mempunyai indikasi besarnya dan fre- 7. Perubahan tata guna tanah dapat mempengaruhi evaluasi banjir
kuensi banjir yang diamati. bersejarah. Perubahan tata guna tanah, di daerah kawasan jem-
Pada tempat-tempat tersebut di mana informasi debit dapat diperoleh batan, seperti pembersihan tanah, pembangunan levee, dan seba-
dari stasiun pengamat, tugas menentukan debit banjir sejarah dapat di- gainya, dapat mengakibatkan tingkat yang lebih tinggi atau lebih
sederhanakan, asalkan tanggal kejadian banjir diketahui dan stasiun peng- rendah untuk banjir yang diamati. Tata guna tanah pada saat banjir
amat bekerja pada saat itu. Kalau tempat itu tidak diamati pada saat itu, harus digunakan dalam evaluasi.
debit harus disesuaikan. 8. Air balik biasanya merupakan faktor dalam mengevaluasi banjir
Pada tempat di mana tidak ada informasi tentang pengamatan, pelten- yang diamati. Biasanya, orang akan ingat elevasi air tertinggi, yang
tuan ini dapat hanya merupakan perkiraan atau indikasi ukuran banjir akan mencakup air balik.
yang diamati. Metode untuk membuat penentuan ini adalah membangun 9. Penyimpan hulu di tempat. Penyimpan hulu yang terbentuk oleh
kurva laju lembah alami. Kalau marka air tinggi mencakup air balik yang persimpangan dapat mempengaruhi evaluasi debit. Kalau penyim-
dihasilkan oleh persimpangan yang ada, suatu proses coba-coba harus di- panan hulu diperkirakan, evaluasi banjir yang telah lewat lebih sulit
gunakan. Metode ini akan terdiri atas pengujian persimpangan yang ada karena prosedur penjejakan akan diperlukan. Penyimpanan hulu
dengan beberapa debit dan memperkirakan air balik untuk tiap debit. De- jarang dipertimbangkan pada tempat jembatan karena penyimpan-
bit, yang mendekati air tinggi yang diamati dengan memasukkan air ba- an air balik biasanya diabaikan; namun, mungkin dapat dipertim-
lik, akan merupakan indikasi banjir yang telah lalu. bangkan pada tempat gorong-gorong, di mana kedalaman kolam
Pada waktu mengevaluasi banjir yang telah lalu, penting bagi perenca- lebih besar dibandingkan tinggi gorong-gorong.
na untuk meyakinkan kondisi tempat bangunan yang akan mempenga- 10. Tanaman
ruhi evaluasi. Kondisi yang akan sangat berpengaruh pada evaluasi Rapat tanarnan yang ada pada saat banjir lewat mempengaruhi eva-
termasuk: luasi banjir. Tahanan pada aliran yang diberikan oleh tanaman akan
l. Pasang Surut mengakibatkan elevasi air lebih tinggi dengan yang akan terjadi ka-
Persimpangan kuala dengan aliran masuk air tawar memerlukan lau tanaman terdapat tanaman liar (Gambar 6.5) Faktor ini dapat
pertimbangan kemungkinan banjir pada arus bersamaan dengan dipengaruhi oleh musim dalam tahun di mana banjir terjadi.
pasang banjir, pasang laut, dan surut agar dapat menerima besar- I l. Percabangan Arus
nya aliran dan kecepatan lewat bangunan. Arus utama yang terletak pada jarak dekat di bawah persimpang-
2. Stabilitas Arus an jalan raya dari arus cabang dapat mempunyai pengaruh sangat
Arus aggradasi atau degradasi telah memiliki dasar arus yang gg1- penting pada pengangkutan endapan dan tingkat banjir.
beda pada saat banjir diamati. Evaluasi akan cenderung tinggi ka- Pada kebanyakan bangunan pengganti, kondisi pada saat perbaikan
lau arus degradasi atau rendah dalam peristiwa aggradasi. pada hakekatnya sama seperti pada pembangunan aslinya.
3. Sumbatan Es dan Sampah pada Bukaan Hal ini benar terutama dalam daerah pedesaan dan selalu dapat dibuk-
Kalau air tinggi dipengaruhi oleh es dan sampah, untuk semua mak- tikan dengan membandingkan rencana bangunan asli dengan survei ba-
sud praktis, debit tidak menentu. ru danlatau dengan membandingkan fotografi baru dan lama.
4. Levee dan Tebing yang Rusak
Levee dan/atau tebing rusak akan cenderung menaikkan elevasi per- 5.2 Perubahen-Perubahan dalam Metode Hidrologi
mukaan air.
5. Tanggul atau Waduk Banyak konstruksi drainase yang ada diberi ukuran berdasarkan peng-
Informasi banjir yang diamati dipengaruhi oleh waduk kendali ban- amatan perencana dan penilaian atau metode empiris lain yang sekarang
jir harus mencermiilkan pengaruh waduk. sudah kuno. Sangat sering debit spesifik tidak digunakan dalam perenca-
6. Kendali atau hambatan hilir, seperti jembatan atau gorong-gorong naan konstruksi drainase ini.
Konstruksi drainase lain yan ada yang diberi ukuran dengan men8gu-
444 Pedomun Droinu.st, Julan Rayu
A:';1x,k llhlnilik dalum Restorasi don lrenlngkotan Jolon Royo 445
nakan metode data hidrologi mungkin masih berum
memadai karena
perubahan-perubahan dalam memperkirakan pan
puncak banjir akibat pe-
ngumpulan data hidrologi selanjutnya. Tabel I mempunyai daftar beberapa perubahan penggunaan tanah dan
Metode hidrologi mutakhir (12) harus digunakan pada kemungkinan pengaruhnya pada banjir. Seperti dicatat dalam Tabel l,
- saat
luasi bangunan yang ada untuk rehabilitasi atau penggantian.
mengeva_
arus akan menanggapi perubahan penggunaan tanah dengan cara yang
Metode yang
lebih modern akan memberikan evaluasi t<apasitaiyarg tidak sama dengan berkurangnya atau naiknya, besarnya dan tingkat ban-
r.uiil-tak dari
persimpangan yang ada, yang menunjukkan
apuiur, ferubahan jir. Misalnya, proyek terowongan saluran lurus dapat mengakibatkan deg-
diperlukan. radasi dan di sebelah hulu saluran yang dilewatkan terowongan dan ag-
gradasi di sebelah bawah terowongan.
5.3 Perubahan penggunaan Tanah Dengan demikian, pengaruh awal dari terowongan saluran yang pan-
jang adalah menaikkan tingkat dan besarnya banjir di sebelah bawah sa-
Penggunaan tanah masa silam, sekarang luran yang dilewatkan terowongan. Kalau arus menanggapi penerowong-
dan masa datang merupakan
pertimbangan yang penting dalam an dengan aggradasi di sebelah bawah terowongan, pengaruhnya pada
analisis persimpangan yang ada. peng_
gunaan tanah pada saat bangunan yang
aoi oiuangu;,;;;;ii" ,ama se_ tingkat banjir adalah kenaikan tambahan. Pembahasan lebih lanjut tang-
kali telah berubah dr gapan arus, pembaca dipersilahkan mengacu ke Volume Vl-Pedoman
rus dipertimo""ru",ili:H:ilil:l il,:::,:;i'-T#"'"T::ilXli::Jfi Drainase Jalan Raya, "Analisis Hidrolik dan Perencanaan Saluran Ter-
yang ada mungkin telah memadai buka."
karena perubahan penglunaan tanah
sangat banyak mengubah besarnya banjir
dan tingkai Ui'riir.
-
Pengaruh perubahan penggunaan tanah
biasanya lebih banyak berpe_ 5.4 Penyelidikan Hidrologi dan Hidrolik
ngaruh pada arus yang rebih kecil dibandingkan
dengan r*guiGrur. ruri_
salnya' urbanisasi seluas r0 m, persegi Penyelidikan hidrologi/hidrolik untuk setiap bangunan drainase jalan
akan mempunyai pengaruh sedang
atau bahkan mungkin_ tidak berpenjaruh raya harus diimbangi dengan pentingnya bangunan. Aturan umum ini ha-
sama setati paaa-arus dengan
daerah aliran sungai seluas 10.0ff) mipersegi. rus diterapkan ke bangunan jalan raya baru baik bangunan yang ada mau-
atri varg'.u-a r".ara dras- pun pada jalan raya yang diperbaiki.
tis mempengaruhi besarnya banjir pua"
u.,1, dengan daerah ariran sungai
hanya seluas 20 mil persegi. Setiap bangunan sangat penting, tidak tergantung pada ukuran, wa-
Jelas suatu waduk kendali banjir mempunyai
pengaruh yang besar. Na- laupun bangunan yang besar biasanya dianggap lebih penting karena biaya
mun' waduk yang lain seperti kolam petirnakan, dan risiko pembangunannya. Alasan lain dapat juga menentukan pen-
danau praya dan teras,
mempunyai pengaruh mengurangi binjir tingnya bangunan, seperti, pertimbangan lingkungan, penggunaan tanah
kalau tersediu'untiii.nyirn-
panan air selama terjadi limpasan. peiru berdekatan, pembangunan sepanjang jalan raya, perlunya pelayanan tanpa
dicatat, bahwa t..u. [ua"rg_
kadang dapat dimasuki air atau es. Demikian terputus, potensial kerusakan banjir, dan sebagainya. Pada jalan raya yang
pura, teras 0", u"rraung
kecil dapat gagal daram peristiwa hujan ada, bangunan dengan masalah hidrolik akan diketahui, dan harus ada
lebat yang mengakibatkan ariran
banjir naik di sebelah hilir. studi cermat sebelum penggantian dipilih. Masalah bangunan termasuk:
Penutupan lobang lenyap, drainase dan penimbunan
drainase permukaan dan penimbunun
koram dan danau, l. Lokasi di mana pemeliharaan yang senng dilakukan pada ba-
,irrur, basah, dan etiminasi pe- ngunan dan/atau jalan raya diperlukan.
nyimpanan daerah banjir semua
banjir. "k"n ".rae*ng _.nuitf"r, i-*"rrryu 2. Lokasi di mana keluhan sehubungan dengan penampilan bangunan
telah diterima.
Pengelolaan air banjir sedang digunakan
gara' Daerah yang utama dipertimbangkan
dalam beberapa daerah di ne- 3. Lokasi di mana jalan raya sering dilimpahi banjir.
bangunan pengumpul air. ( i mp ou nd mio
daram konsep ini adalah pem- 4. Lokasi di mana biaya penggantian sangat tinggi.
t) V ingcukup menahan limpasan
banjir untuk mengurangi ariian puncar< rar"pai jumiah
5. Lokasi di mana belokan sungai dihalangi jalan raya.
vang J"f"; o.*"- 6. Lokasi di mana aggradasi atau degadasi sering terjadi.
Iola. Namun, insinyur jalan raya harus berlaiit
pengumpul seperti itu karau ada
."n"rtur"r"p"n-girnuun 7. Lokasi di mana potensial kerusakan banjir besar.
masarah bahwa ,urun"
banjir tidak bekerja dengan baik dan turang perawatan
plr!"io"ri", ui, 8. Lokasi yang daerahnya peka lingkungan.
untuk masa de- 9. Lokasi di mana sering terjadi kerusakan bangunan (terrrpu, lorrr
si, kikisan dan sebagainya).
446 Itadontun l)rotnase Julan Raya As1x,k tlidrulik dulonr Restorusi dan l'eningkulun Julon Rayu 447

TABEL 1
10. Lokasi yang sering tersumbat dengan sampah.
Konsekuensi Hidrologi Perubahan Guna Tanah (Iihat catatan) Penting juga untuk meyakinkan kemungkinan bahwa penggantian ba-
atau Proyek Pengendalian Banjir ngunan mengakibatkan masalah baru, seperti hempasan dan sapuan, aki-
bat pilar tambahan, menurunnya tinggi bebas karena superstruktur yang
Perubahan Guna Daerah Aliran Sungai Guna Tanah Besar Aliran Sungai Guna Tanah Kecil lebih dalam, perubahan distribusi aliran dan perubahan dalam aliran pun-
Terowongan Pendek Tidak ada atau sangat kecil Tidak ada atau sangat kecil cak hilir.
Terowongan Panjang Penurunan tinSkat banjir hulu dan Sama dengan untuk aliran besar
hilir pada terowongan
Kenaikm tingkat banjir di bawah 6.0 PERTIMBANGAN HIDROLIK
terowongan
Kenaikan frekuensi banjir sebelah Pertimbangan hidrolik untuk proyek perbaikan jalan raya dalam ba-
hilir terowongan nyak hal sama dengan jalan raya dengan batas baru. Perbedaan utama
Kenaikan besarnya banjir di sebelah
hilir terowongan
adalah bahwa karakteristik hidrolik sarana yang ada sudah ditetapkan.
Kehilangan penyimpanan daerah- Karakteristik hidrolik termasuk:
daerah banjir
Urbanisasi Kecil atau tidak ada kenaikan fre-
t. Penampilan gorong-gorong (kendali masukan dan keluaran atau
Seandainya terjadi kenaikan besar
kuensi kecuali mungkin di daerah frekuensi dan tingkat limpasan.
beda air pada letak gorong-gorong).
urbanisasi limpasan yang lebih Contoh: yang sebelumnya kenaik- 2. Kecepatan keluar gorong-gorong dan kecenderungan sapuan.
cepat dapat rnenyebabkan kenaik- an arus lokal merupakan banjir 3. Garis aliran dan pembatas gorong-gorong.
an arus lokal 50 tahunan, dapat jadi banjir l0
tahun tergantung besarnya ur- 4. Air balik pada letak jembatan.
banisasi dibandingkan dengan 5. Distribusi aliran.
daerah aliran sungai total 6. Pola sapuan pada pilar jembatan, tumpuan jembatan dan tebing
pembersihan.
Pembersihan
berdekatan.
Umumnya sama dengan urbanisasi. Jika t€rjadi kenaikan tingkat, fre-
Pembcrsih aliran luas dapat ber- kucnsi, dan besarnya aliran dari 7. Pola drainase tanggul jalan.
akibat turunnya banjir di daerah daerah yang dibersihkan, itu ter- 8. Pembatas kemiringan dan saluran.
gantdng pada jumlah pcmbersih-
pembersihan.
an dibanding dcngan total aliran,
9. Sistem drainase banjir dan penampilannya.
[,cvce Biasanya kcnaikan tingkat bonjir Sama dcngan arus besar. Insinyur harus mempertimbangkan perlunya perubahan dan akibatnya
karcna daerah aliran yang lcbih
pada karakteristik hidrolik.
scmpit dan hilangnya waduk
penyimpan air banjir.
Waduk Kendali Banjir Tingkat dan besarnya lebih rendah. Sama dengan arus besar. 6.1 Analisis Ekonomi Alternatif
Hulu Persimpangan Akan terjadi peningkatan lamanya
aliran dasar. Peluang untuk rancangan yang efektif biaya biasanya dikaji lewat per-
Waduk Kendali Hilir Biasanya tidak ada pengaruh pada Sama dengan arus besar. timbangan rancangan altematif, dan filosofi rancangan ini diterapkan pa-
Persimpangan tingkat aliran. Tingkat dapat da restorasi dan peningkatan jalan raya yang ada maupun yang dibangun
dipengaruhi oleh aggradasi dan
aliran balik tergantung pada besar-
baru. Pada persimpangan arus yang telah ada selama waktu relatif lama,
nya waduk. dampak persimpangan arus pada pemakai jalan dan pada daerah banjir
Manajemen Tanah, Sedikit atau tidak ada pengaruhnya Penurunan penting dalam aliran sudah diketahui, paling tidak untuk banjir yang telah berlangsung pada
Pembuatan Teras, kecil; pengaruhnya kecil pada tempat tersebut. Akibatnya, di sana lebih banyak informasi tersedia un-
Pembajakan Kontur aliran besar
tuk digunakan dalam perencanaan alternatif.
CATATAN: Daftar ini merupakan tabel hidrologi. Di sini tidak mencakup tanggapan arus pada per- Secara umum, perencanaan yang sama harus diterapkan ke proyek re-
ubahan tata-guna tanah seperti aggradasi, degradasi, peleharan saluran, dan scbagainya. konstruksi rehabilitasi yang akan diterapkan pada jalan raya baru dengan
klasifikasi yang sama. Namun, berbeda dalam penerapannya. Kriteria un-
tuk bangunan hidrolik harus lebih luwes untuk proyek rekonstruksi re-
habilitasi karena alasan yang disebutkan di bawah ini.
448 ltedomun l)roinuse .lalan Royu
Aspek Ilitlntlik dulam Reslora'^i dan I'eningkatan Jalan Ruya 449

Mungkin akan lebih efektif biaya untuk memberikan penggantian ba_


ngunan dengan yang lebih kecil, lebih murah, daerah jalan air di tempat batan terletak pada daerah banjir yang luas, akan sangat mahal menaik-
di mana ada kenaikan sedikit elevasi air banjir dapat diperkenankan. Na- kan gradasi. Keputusan mungkin tidak di tangan insinyur hidrolik; na-
mun, penduduk setempat dan pemakai jalan lain biasanya dapat meneri- mun, insinyur hidrolik harus memberitahukan informasi kepada yang akan
ma setiap perubahan yang menaikkan potensial banjir. Acuan (9) meng_ mengambil keputusan akibat dari berbagai alternatif. Kalau bangunan dan
uraikan prosedur untuk mengevaluasi rancangsn hidrolik alternatif yang
jalan raya dirancang untuk banjir yang sering terjadi, dianjurkan untuk
didasarkan pada anggapan,/analisis ekonomi. Jenis analisis ini berguna menunda daerah tersebut sehingga menghindarkan masyarakat pemakai
dalam menentukan apakah menguntungkan penghematan yang diperki-
jalan dari bahaya.
rakan, dalam memberikan bangunan lebih kecil, yang akan meniadakan
setiap potensi kerusakan akibat kemungkinan kenaikan sedikit elevasi air 6.2 Konsekuensi Perubahan dalam Penampilan Hidrolik Bangunan yang
banjir pada harta benda di sekelilingnya. sebagai tambahan, perencana Ada
harus mempertimbangkan kendala lain, seperti regulasi daerah banjir atau Kebanyakan proyek perbaikan jalan raya memerlukan beberapa mo-
persyaratan legal, yang akan memasukkan penggunaan rancangan yang difikasi bangunan drainase yang ada. Modifikasi ini dapat bervariasi dari
lebih efektif biaya untuk tempat bersangkutan. perpanjangan gorong-gorong kecil sampai penggantian jembatan lengkap.
Kedalaman beda air pada lokasi gorong-gorong, telah diperkenankan Dampak pada penampilan jalan raya dari bangunan drainase yang ada
oleh pemilik harta benda di hulu, karena air balik dihasilkan oleh jem- dapat menyolok atau dapat diabaikan. Kalau penampilan hidrolik ba-
batan. Jadi risiko kerusakan harta benda di hulu dapat berlainan dengan ngunan drainase berubah, perubahan tersebut harus dipelajari. Peneli-
risiko yang akan dipertimbangkan pada persimpangan jalan raya baru. tian harus termasuk baik dampak perubahan di hulu maupun hilir.
Misalnya, kalau analisis hidrolik menunjukkan bahwa gorong-gorong yang Karena dampak hidrolik bangunan yang ada biasanya telah banyak di-
ada lebih kecil daripada yang secara normal dipasang, insinyur harus cen- ketahui, kadang-kadang ada keberatan dari pihak pemilik tanah yang ber-
derung memilih perbaikan kapasitas hidrolik dari bangunan yang ada (bia- sangkutan. Hal ini terutama terjadi di daerah yang telah berkembang. Se-
sanya penggantian) daripada memperpanjang bangunan dan memung_ ring, keberatan ini dapat ditanggulangi dengan penjelasan perbedaan da-
kinkan lebih kecil atau lebih besar dari kedalaman beda air biasanya. Se- lam penampilan hidrolik kepada pemilik tanah. Kadang-kadang mung-
baliknya, kalau bangunan yang ada lebih besar dari yang normalnya di- kin diperlukan pembelian kemudahan aliran.
perlukan secara hidrolik, insinyur harus memutuskan apakah mengurangi Kondisi penyumbatan sampah dan es dapat berubah dan harus diper-
ukuran bangunan dan menaikkan beda air di atas tingkat sebelumnya, timbangkan dalam perencanaan. Pola drainase selokan sisi jalan dapat
atau memperluas bangunan atau mengganti jenisnya dan mempertahan- berubah. Kondisi ini harus dikaji dengan cermat sebelum diperbolehkan
kan kondisi seperti yang ada di masa lalu. Biasanya, badan jalan raya adanya perubahan.
tidak berwenang memperbesar bangunan drainase jaran raya untuk mem- Beberapa jenis modifikasi bangunan dan kemungkinan konsekuensi per-
perbaiki kondisi banjir sebelah hulu. Memperbesar bangunan dapat me- ubahan dalam penampilan hidrolik dibahas dalam subseksi ,berikut-
nyebabkan naiknya risiko banjir pemilikan di hilir, dan potensi ini harus
dipertimbangkan pula. 6.2.1 Penambahan Jalur Lalu-Lintas
Mengenai risiko lalu-lintas, berlaku pertimbangan yang sama. Apakah
Karena konsekuensi dan pertimbangan hidrolik berbedatergantung pa-
suatu bangunan yang ada yang mengakibatkan pelimpahan dangkal yang
da apakah jalur tambahan diperoleh dengan membangun jalan sejajar ter-
jarang pada jalan raya akan diganti atau diperluas? Apakah bangunan
pisah dengan median antara dua jalan raya atau dengan memperluas per-
yang ada, yang mungkin melewatkan banjir I persen (100 tahun) tanpa
kerasan yang ada, hal ini dibahas secara terpisah dalam seksi berikut.
kerusakan padajalan raya, akan diganti dengan bangunan yang lebih ke-
cil yang tidak akan melewatkan banjir? pertanyaan-pertanyaan ini harus (l\ Dengan Median
dijawab pada banyak tempat penggantian bangunan, dan jawabannya ti-
Kalau jembatan baru harus dibangun baik di sebelah hulu atau hilir
dak selalu harus sama untuk tiap tempat. yang paling sering, biaya pem_
dari jembatan yang ada, maka hidrolik jembatan kembar harus dipela-
bangunan akan menentukan jawabannya. Misalnya, kalau jembatan ter- jari dan setiap kenaikan menyolok dalam air balik harus dipecahkan. Di
letak dalam suatu lengkung lendutan vertikal, maka tidak terlalu mahal
beberapa tempat mungkin diinginkan pembangunan jalan sejajar yang
menaikkan gradasi dan memberikan tinggi bebas lebih besar. Kalau jem-
lebih tinggi daripada profil yang ada agar dapat memberikan pelayanan
450 l'crlomun l)rainase .lulun Ruya AsJx,k llklxtlik tlulam Rt.t!ttrusi dun l\'ningkulun ,lalun Ruyu 4.1 I

lalu-lintas yang lebih baik dengan cara mengurangi keteraturan limpahan. ada atau pembelokan air dari cekungan drainase yang ada ke jalan lain
Kalau jalan sejajar harus dibangun di sebelah hilir dari jalan yang ada, memerlukan kemudahan drainase apabila untuk memenuhi kendala hu-
dan dengan elevasi yang lebih tinggi, hal ini jelas akan menghalangi air kum terjadi kenaikan menyolok dalam beban pemilikan di sebelah hilir.
yang secara periodik melimpahi jalan lama dan air ini sekarang harus me- Drainase median diperlukan untuk jenis perbaikan ini. Praktek yang
lewati bukaan yang diberikan oleh jalan baru yang lebih tinggi. Dampak terbaik untuk drainase median adalah di titik di mana ada gorong-gorong
dari perubahan ini dapat menaikkan air balik, kemungkinan erosi iereng karena praktek ini akan memperkecil diversi. Kalau drainase median ha-
depan dari tanggul baru, menaikkan bahaya sapuan, dan perubahan dis- rus keluar di luar lokasi di mana ada drainase, pengaruh aliran keluaran
tribusi aliran banjir. Semua pengaruh ini harus dipelajari dan dipecah- pada harta yang berdekatan harus diselesaikan. Kalau air median dapat
kan dalam perencanaan jalan sejajar. Dampak pembangunan profil ja- dikeluarkan ke dalam selokan sisi jalan dan disalurkan ke keluaran ala-
lan yang lebih tinggi di hulu hampir sama, dengan pengecualian utama mi, maka akan kurang dampak yang merugikan pada harta berdekatan.
bahwa setiap kenaikan air balik akibat berkurangnya limpahan hendak- Untuk praktisnya, median harus didrainase di bawah jalan yang ditam-
nya'tidak mempengaruhi jalan lama dan dapat membantu mengurangi bahkan agar menghindari pemotongan perkerasan yang ada.
keteraturan limpahan karena pengaruh efek draw down ( tarik ke bawah)
persimpangan hulu.
(2) Tonpo Medisn
Pada lokasi jembatan di mana jembatan berbeda panjangnya sedang
Gili-gili jalan sering dibangun dengan jenis perbaikan ini dan kalau gili-
dipertimbangkan untuk jalan sejajar, lereng depan jalan yang satu dapat
gili diberikan limpasan perkerasan dikurnpulkan dalam parit dan dike-
melebar sampai di bawah jembatan yang berdekatan yang dapat mengu-
luarkan baik melewati bukaan gili-gili ke dalam selokan sisi jalan atau
rangi luas jalan air atau mengakibatkan bahaya sapuan atau tambahan
lewat berbagai jenis gili-gili atau pengumpul berkisi ke pembuangan air
tekanan tanah terhadap pilar. Analisis bangunan akan memecahkan ma-
bah atau ke selokan sisi jalan dengan pipa outlet.
salah belakangan, batu lindung atau timbunan batu dapat digunakan un-
Kalau drainase perkerasan dikeluarkan ke dalam selokan sisi jalan, per-
tuk memecahkan masalah lainnya.
timbangan drainase serupa dengan yang dibahas untuk drainase median
Perpanjangan gorong-gorong untuk jenis proyek ini biasanya lebih pan-
jang daripada untuk proyek-proyek di mana jalur-jalur tambahan ditam- dalam Seksi 6.2.1(A). Kalau drainase parit dikeluarkan ke dalam pem-
buang air bah, dampak air tambahan pada sistem pembuangan air bah
bahkan dengan memperlebar tanpa median. Kalau gorong-gorong harus
dipertimbangkan seperti dalam seluruh pembangunan sistem pembuang-
diganti karena hidrolik atau bangunan tidak memadar, maka terjadi ke-
an air bah terpisah untuk limpasari perkerasan sendiri.
sulitan dalam memasang gorong-gorong baru di bawah perkerasan yang
Kalau penampang melintang diperbesar untuk menampung perkerasan
ada karena biasanya lalu-lintas harus dipertahankan dalam daerah yang
yang lebih lebar, saluran sisi jalan yang ada yang dipengaruhi oleh pem-
dibangun. Gorong-gorong baru harus menyelubungi atau menembus di
bangunan baru perlu dibangun kembali seperti telah di bahas dalam Sek-
bawah jalur:yang'ada atau dibangun bertingkat. Penggunaan gorong-
si 6.2.1 (1). Pertimbangan mengenai perluasan gorong-gorong dibahas da-
gorong kotak',pracetak atau pipa-pipa dapat mengurangi gangguan pada
lam Seksi 6.2.6 buku pedoman ini.
laluJintas dengan memperpendek waktu pembangunan.
Kalau jembatan yang lebih luas daripada jembatan yang ada perlu di-
Aspek hidrolik perpanjangan dan penggantian gorong-gorong dibahas
bangun, tersedia beberapa pilihan. Yaitu :
dalam Seksi 6.2.5 dari buku pedoman ini.
Pembangunan jalan berdampingan yang baru memerlukan pembangun-
1. Perluas jembatan yang ada pada salah satu atau pada kedua sisi
jalan.
an ulang selokan sisi jalan di salah satu sisi karena selokan yang ada akan
2. Bangun seluruh jembatan baru atau mengganti dengan gorong-
ditutup oleh pembangunan yang baru. Praktek yang umum dilakukan ter-
gorong.
hadap selokan sisi jalan ini adalah dengan menduplikasi pola drainase yang
ada sedekat mungkin. Perkecualian dari praktek ini adalah di daerah di
3. Bangun superstruktur baru pada substruktur yang ada (diperlebar).
mana duplikasi pola drainase yang ada akan menimbulkan masalah drai-
4. Bangun jembatan baru dekat dengan jembatan yang ada'
nase, di mana tidak cukup lahan jalan untuk melaksanakannya, atau di
5. Gabungan satu atau lebih pilihan.
mana perlu adanya koreksi pada masalah drainase. Dalam hal ini mung- Karena beberapa pilihan ini merupakan pertimbangan konstruksi uta-
kin perlu membangun pembuangan air bah atau mengubah pola draina- ma, keikutsertaan insinyur hidrolik terbatas pada analisis apakah jemba-
se yang ada. Di banyak Negara Bagian, perubahan pola drainase yang tan yang ada telah memadai dan pendekatan yang didasarkan pada akses
452 ltctlomun Druinu.tt' 'lulun Ruyu
As1x,k llidntlik dalam Reslorosi dan l'eningkalan .lulun Roya 453

risiko yang ada.


Kadang-kadang, jalur-jalur lalu-lintas terpisah oleh batas median dan didasarkan pada kondisi tempat tertentu. Kisi-kisi pada penampang
batas-batas ini akan mempunyai dampak tertentu pada limpasan perke- gorong-gorong dengan potensi mengumpulkan cukup banyak sampah ti-
rasan. Perkerasan dapat dibuat berbeda tinggi sehingga air tidak terkum- dak diinginkan karena menimbulkan bahaya potensial pada banjir setem-
pul di batas-batas median, tetapi kalau superelevasi digunakan di mana pat. Cara yang baik untuk mengevaluasi risiko adalah dengan menutup
jalan melengkung, air akan terkumpul di seberang sisi pembatas yang ting- kisi-sisi dan menentukan bahaya banjir apa yang akan timbul? Dalam se-
gi dan suatu cara harus dibuat untuk menampung air ini. Kalau perkera- mua hal, sangat penting agar kisi-kisi pada ujung gorong-gorong sering
san ditinggikan di tengah sehingga air terkumpul di kedua sisi pembatas, dilihat dan selalu dibersihkan dari sampah. Jarak antara batang-batang
cara yang sama harus dapat menampung limpasan perkerasan. Salah sa- kisi sebesar mungkin agar dapat mengurangi kemungkinan tersumbat.
tu pemecahannya adalah meninggikan perkerasan jauh dari pembatas pada Gambar 6.1 menunjukkan kisi-kisi yang aman pada dinding ujung gorong-
bagian titik singgung (13). Pada bagian superelevasi, limpasan harus di- gorong. Kisi-kisi memiliki pipa 3-inci dengan jarak 30-inci. Bukaan yang
perkenankan mengalir di bawah atau melewati pembatas, atau dikum- lebar cenderung memperkecil bahaya banjir dengan mengurangi potensi
pulkan dalam pengumpul dan disalurkan di bawah perkerasan ke outlet penyumbatan sampah pada gorong-gorong.
dalam selokan sisi jalan atau pembuangan air bah. Pembatas beton terbukti merupakan alat yang sangat efektif aman, te-
Apabila penampang melintang jalan diperlebar dan jalan raya yang se- tapi penggunaannya sering diikuti masalah tambahan dengan pembuang-
jajar dengan arus atau daerah banjir, maka terjadi kenaikan derajat peng- an limpasan perkerasan seperti telah diterangkan dalam paragraf subsek-
gerogosan. Hal ini mungkin memerlukan pelebaran saluran arus atau ka- si 6.2 sebelumnya.
lau tidak memperbaiki daya angkut saluran. Perlindungan lereng atau din-
ding penahan mungkin diperlukan. 6.2.3 Penggantian dan Rehabilitasi Gorong-Gorong
Perluasan penampang melintang jalan raya dalam daerah banjir dapat Seksi berikut ini membahas keuntungan dan kerugian penggantian
mengurangi jumlah penyimpanan daerah banjir, tetapi hal ini biasanya gorong-gorong dibandingkan dengan rehabilitasi gorong-gorong.
dipertimbangkan sebagai dampak yang kecil pada daerah banjir.
Dalam beberapa hal, perluasan jalan raya diikuti pula oleh kenaikan 6.2.3,1 Penggantian Gorong-Gorong
gradasi jalan raya di dalam batas daerah banjir. Beberapa akibat yang
Kalau suatu gorong-gorong yang ada harus diganti, suatu analisis ha-
mungkin dari kenaikan garis gradasi. yang harus dievaluasi selama proses
rus dibuat untuk melihat apakah ukuran gorong-gorong yang ada lebih
pengembangan proyek didaftar di bawah ini:
kecil atau lebih besar dari keperluan.
l. kenaikan air balik, Kalau gorong-gorong yang ada lebih besar dari yang diperlukan untuk
2. perubahan pola distribusi aliran pada daerah banjir, maksud hidrolik, tetapi secara konstruksi memadai, mungkin lebih eko-
3. perubahan frekuensi limpahan jalan, nomis memperpanjang gorong-grong daripada menggantinya, karena bia-
4. kenaikan geseran dan erosi pilar jembatan dan tumpuan, dan ya konstruksi perluasan akan kurang dibandingkan dengan biaya mem-
5. kenaikan geseran pada outlet gorong-gorong akibat kedalaman du- bangun seluruh gorong-gorong baru. Kalau gorong-gorong harus diganti
ga air yang lebih tinggi. karena alasan konstruksi, dan diinginkan gorong-gorong dengan kapasi-
Dampak yang dicatat di atas, atau dampak lain dari perbaikan jalan tas hidrolik yang lebih kecil, kemungkinan akibatnya adalah duga air yang
raya yang diusulkan terutama amat penting pada daerah sering banjir, cukup tinggi pada masukan gorong-gorong. Akibatnya mungkin juga ke-
karena perubahan kondisi memerlukan koordinasi dengan FEMA beratan langsung dari pemilik tanah di sebelah hulu di mana dalam kasus
dan/atau lembaga pengelolaan daerah banjir. ini kemudahan banjir mungkin diperlukan. Kalau tidak ada keuntungan
yang menyolok dalam menggunakan gorong-gorong yang lebih kecil, di-
6.2.2 Proyek yang Aman sarankan untuk mengganti gorong-gorong dengan bangunan hidrolik
pengganti.
Pada proyek yang aman di mana bahaya terdapat pada dinding ujung
Kalau gorong-gorong yang ada lebih kecil daripada yang biasanya di-
gorong-gorong, pilihan biasanya pada perluasan gorong-gorong, perlin-
perlukan dan secara konstruksi memadai, keputusan untuk memperpan-
dungan lalu-lintas dengan pagar pengaman, atau membangun kisi-kisi jang, mengganti atau menambah harus didasarkan pada risiko pengamat-
pengaman menutupi dinding ujung. Alternatif yang telah dipilih harus.
an masyarakat dan santunan potensial kerusakan banjir pada harta di se-

S
454 ltulomun l)ruinuse Julurt Ruvu A.s:1x,k llrlntlik dulurtt Resltrusi rlun I'eningkulun Julut Ruyu 4.15

cukup banyak air yang tergenang, debit puncak dari daerah drainase itu
dapat lebih rendah di sebelah hilir. Hal ini dapat diambil keuntungan da-
lam memberi ukuran semua bangunan di sebelah hilir daerah yang dige-
nangi. Kalau yang dimaksud genangan air di sebelah hulu, mungkin di-
harapkan agar dapat diperoleh persetujuan penggenangan hulu dari pe-
milik tanah bersangkutan.

6.2.3.2 Rehabilitasi Gorong-Gorong


Mungkin ada sejurnlah keuntungan merehabilitasi gorong-gorong yang
a)'fampak depan secara konstruksi tidak memadai dibandingkan dengan alternatif peng-
hapusan atau penggantian gorong-gorong. Kalau gorong-gorong diper-
baiki atau diperkuat di tempat masalah mempertahankan lalu-lintas, ke-
lengkapan untuk jalan memutar sementara, dan penundaan perjalanan
dan kekurangenakan masyarakat dapat dihapuskan atau diperkecil. Ke-
naikan duga air akibat berkurangnya penampang-melintang dapat ditang-
gulangi dengan menggunakan masukan yang diperbaiki. Akibatnya, se-
ring kita dapatkan keuntungan ekonomis yang menyolok pada rehabili-
tasi gorong-gorong.
Gorong-gorong yang dengan tepat dipasang umumnya kehilangan ke-
terpaduan strukturalnya akibat korosi dan/atau abrasi bagian dalamnya,
b) Tampak sisi
walaupun kehilangan keseluruhan ruas dapat terjadi dalam beberapa ins-
talasi akibat korosi bahan timbunan atau air yang mengalir lewat gorong-
gorong. Teknik restorasi yang umum digunakan termasuk:
l. Kelengkapan untuk penggantian bagian dalam gorong-gorong.
2. Menyisipkan gorong-gorong yang berukuran lebih kecil atau susun-
an pelat lewat gorong-gorong asli dan pengisian beton ke lobang-
lobang antara dua gorong-gorong.
3. Gunakan produk yang dijual untuk meluruskan pipa-pipa dengan
bahan kain berlapis epoxy.
Setiap skema rehabilitasi gorong-gorong harus dianalisis agar mema-
c) Tampak belakang dai secara hidrolik dan perlindungan keluaran. Secara umum, luas pe-
nampang melintang yang lebih kecil akibat rehabilitasi gorong-gorong akan
Gambar 6.1-Gorong-gorong kotak beton dengan kisi-kisi pengaman pada drai- menimbulkan elevasi duga air yang lebih tinggi, namun, pengaruh ini
nase dengan kemiringan 5:1. mungkin tidak menyolok kalau di sebelah hulu ada penyimpanan air atau
kalau potensi kerusakan minimal. Mengikuti hidrograf banjir untuk ren-
cana yang diusulkan merupakan carayang baik menangani kenaikan ri-
kitarnya. Akibat-akibat penggantian gorong-gorong yang secara hidro- siko apabila saluran sebelah hulu dan daerah banjir memiliki peyimpan
lik kecil dengan yang lebih besar dapat memperkecil duga air masuk, ke- yang baik. Akibat lain berkurangnya ukuran pipa dapat mempertinggi
naikan aliran banjir di sebelah hilir dan, dengan beberapa kondisi kece- kecepatan keluar. Faktor ini juga harus diketahui selama perencanaan pro-
patan keluaran lebih rendah. Dalam banyak kasus, dengan mengguna- yek rehabilitasi gorong-gorong.
kan gorong-gorong lebih kecil akan menimbulkan genangan air. Kalau Penggunaan pembatas licin, masukan yang diperbaiki dan sebagainyu
456 Petlontun Druinasc .lulun Ruya Aspck Ilidrulik dalunr Reslorasi dun l)eningkutun .lulun Ru.yu 4f 7

dapat pula memperbaiki penampilan hidrolik gorong-gorong yang telah


Kalau penggantian jembatan mempunyai rentangan yang lebih pcndck
diluruskan dan pada hakekatnya mengimbangi kehilangan luas penam-
daripada jembatan yang ada, kenaikan yang dihasilkan dalam sejumlah
pang melintang.
pilar dapat menambah masalah sampah dan geseran atau menaikkan air
Banyak gorong-gorong tua dibangun selama periode di mana kurang
balik.
perhatian diberikan akan perlunya memberi jalur ikan. Peluang demikian
Perbaikan jembatan sering diperlukan karena perubahan struktur, k-e-
sering disertakan dengan menambah baffle dalam ruas gorong-gorong,
rusakan akibat banjir, dan kerusakan karena kendaraan. Rehabilitasi jem-
namun rancangan demikian harus diteliti untuk meyakinkan bahwa ran-
batan terdiri dari perubahan-perubahan fisik pada jembatan yang diper-
cangan yang telah direvisi tersebut secara hidrolik telah memadai.
lukan karena lebar yang kurang, kapasitas konstruksi, kapasitas hidro-
6.2.4 P enggantian Jembatan
lik, atau karena geseran atau degradasi.
Pada saat perbaikan atau rehabilitasi jembatan sedang dipertimbang-
Aspek ekonomi, hidrologi dan hidrolik dari analisis alternatif dapat juga kan, harga perbaikan harus dibandingkan dengan biaya penggantian se-
mengungkapkan bahwa suatu jembatan lebih besar atau lebih kecil dari luruhnya. Persyaratan hidrolik jembatan juga harus ditinjau kalau per-
yang diperlukan. baikan besar rehabilitasi sedang dilakukan. Tinjauan hidrolik ini amat
Apabila jembatan baru yang diusulkan lebih besar daripada jembatan penting terutama kalau perubahan profil jalan harus dimasukkan dalam
yang ada, jarang akibat yang merugikan karena perubahan ukuran. Ke- rehabilitasi. Penggantian jembatan juga dibahas dalam acuan (7), Seksi
kecualian dari hal ini adalah kalau profil jalan raya naik, menghilangkan 6.2.2.4.
limpahan jalan raya, di mana mungkin timbul keberatan oleh pemilik ta-
nah di sebelah hulu. Kalau jembatan yang sering mencapai limpahan ter-
sebut dinaikkan, mungkin akan terjadi perubahan menyolok dalam dis-
6.2.5 Perubahan dalam Jenis Bangunan
tribusi aliran yang akan dievaluasi. Bukaan luar mungkin diperlukan. Ka- Pada kebanyakan tempat, konstruksi pengganti akan mempunyai ben-
rena jembatan biasanya tidak digenangi air di sebelah hulu (dibanding- tuk yang sama seperti konstruksi yang ada, yakni, jembatan-jembatan
kan dengan aliran total), biasanya tidak ada kenaik'an yang diakibatkan akan diganti jembatan-jembatan, gorong-gorong diganti gorong-goroilg.
di sebelah hilir oleh kenaikan ukuran jembatan yang ada. Pada beberapa tempat, persyaratan hidrolik suatu tempat dapat dipenuhi
Kalau jembatan baru yang direncanakan lebih kecil dari jembatan yang baik dengan jembatan atau dengan gorong-gorong. Perbandingan bia-
ada mungkin terjadi beberapa kenaikan air balik dan kecepatan dalam ya perencanaan alternatif yang dihitung selama masa hidup pelayanan yang
bukaan jembatan. Mungkin perlu pula menangani keberatan pemilik ta- dimaksudkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan rancangan
nah di hulu maupun di hilir. Sekali lagi, mungkin perlu kemudahan alir- yang paling efektif biaya. Keuntungan dan kerugian relatif dua jenis ba-
an untuk mengatasi pemilik tanah di sebelah hulu. ngunan dibahas dalam Acuan (7), Seksi 6.2.3.1. Namun, beberapa per-
Dalam beberapa hal gradasi mungkin perlu dinaikkan sehingga lim- bandingan terutama dapat diterapkan pada penggantian bangunan.
pahan jalan dihilangkan tanpa mengubah ukuran jembatan. Hal ini dapat
mengubah perlahan-lahan gradasi atau perubahan kecil seperti gaya yang (l)Jembotan Mengganti Gorong-Gorong
dipertahankan dengan menempatkan lapisan tambahan aspal pada gra- Lokasi di mana menguntungkan penggantian gorong-gorong dengan
dasi selama beberapa tahun. Perubahan ini harus ditinjau oleh bagian pe- jembatan termasuk:
rencanaan hidrolik mengenai pengaruhnya terhadap distribusi aliran, air a. Beberapa tempat yang perlu bangunan lebih besar. Perubahan tata
balik dan pada kecepatan lewat jembatan. guna tanah dapat menaikkan limpasan atau nilai pemilikan cukup
Jembatan pengganti mungkin memiliki superstruktur yang lebih dalam untuk membuat gorong-gorong tidak memadai. Jenis perubahan ini
dan lebih pejal. Perbedaan ini dapat mempengaruhi persimpangan arus sering terjadi dalam daerah urban yang berkembang di mana sejum-
kecuali pengaturan kompensasi dilakukan dalam garis gradasi profil. Kalau Iah daerah aliran sungai telah diperkeras atau di mana pembangun-
gradasi profil dinaikkan, pengaruhnya dapat dihilangkan atau mengurangi an telah dilakukan dalam daerah banjir dekat dengan tempat ba-
Iimpahan jalan yang dapat memaksa lebih banyak air mengalir melewati ngunan. Untuk beberapa lokasi, penggenangan akibat gorong-
bukaan jembatan. Sandaran keras dapat mempunyai pengaruh yang sa- gorong yang kurang memadai amat cepat dalam periode waktu dan
ma. Kalau gradasi diturunkan, pola aliran dan jumlah aliran yang dia- mengakibatkan jenuhnya tanggul jalan raya dan atau hisapan se-
rahkan ke atas jalan dan ke dalam pemilikan di sebelah hilir dapat naik. panjang gorong-gorong dengan akibat kerusakan bagian jalan raya.
A:;1n'k llklntlik dulurtr lle.tlttrusi dun l'eningkutun 'lulun Ra.yo 4Jq
J5ti l'ulrttttutt l)ruitttt.st'.lulun llu.l'u

Suatu jembatan dapat berlumpur dalam kondisi seperti ini. c. Di tempat di mana degradasi arus menyebabkan penggantian jcm-
b. Masalah perbaikan pada gorong-go.rong demikian berat sehingga batan lebih mahal, gorong-gorong akan menghentikan proses deg-
memerlukan penggantian gorong-gorong dengan suatu jembatan. radasi di sebelah hulu dari tempat dengan memberikan dasar yang
Masalah seperti sumbatan tetap oleh es dan sampah atau agradasi tetap. Pemeliharaan tertentu harus dilakukan dalam rancangan ma-
berat beban dasar memerlukan sering pembersihan yang agak ja- sukan dan keluaran gorong-gorong untuk melindungi geseran dan
rang dilakukan dalam jembatan. erosi. Penambangan dari arus atau kondisi lain mungkin memerlu-
Biaya jembatan kecil dalam beberapa tempat dapat kurang dari bia- kan pertimbangan khusus dan gorong-gorong tidak selalu merupa-
ya gorong-gorong. Hal ini dapat terjadi kalau biaya lahan tanah ting- kan penyelesaian terbaik untuk masalah degradasi.
gi dan jembatan dapat dibangun dalam lahan jalan raya yang ada d. Gorong-gorong biasanya memerlukan waktu lebih sedikit untuk
sedangkan penggantian jenis gorong-gorong memerlukan lebih ba- membangun sehingga lebih sedikit waktu yang mengganggu
nyak waktu. lalu-lintas.
d. Di beberapa tempat, mungkin ada beberapa kendala pada gorong- e. Dengan gorong-gorong persyaratan tinggi bebas tidak kritis, kare-
gorong seperti jalan kereta api yang terlalu dekat sejajar dengan ja- na kerusakan superstruktur dari sampah atau es biasanya tidak
lan raya untuk memungkinkan pembangunan gorong-gorong. dipertimbangkan.
e. Di beberapa tempat lain, perbaikan saluran di masa datang diper- f. Gorong-gorong juga lebih dipilih di mana jembatan panjang asli-
timbangkan. Distrik drainase, distrik irigasi, dan distrik pengenda- nya dibangun karena metode pembangunan yang ada tetapi dengan
lian makanan kadang-kadang memerlukan bahan kimia untuk me- persyaratan hidrolik yang dapat dipenuhi dengan gorong-gorong.
o Kondisi pondasi lebih memilih gorong-gorong.
mudahkan pengangkutan; suatu jembatan akan lebih baik meme-
nuhi perubahan-perubahan ini. h. Pembentukan es pada jalan yang dilalui memiliki sedikit masalah
f. Di mana persimpangan serbaguna diinginkan, suatu jernbatan le- dalam gorong-gorong yang mempunyai perkerasan membebani la-
bih baik di tempat di mana kebersihan untuk perahu dan rekreasi pisan paling atas; namun, pembentukan es pada gorong-gorong di
dengan air merupakan syarat dan dapat menampung mesin lebih mana lapisan teratas digunakan untuk permukaan perkerasan da-
baik. pat merupakan masalah.
g. Sedimen abrasi menyebabkan lebih baik memilih jembatan. l. Keuntungan lain gorong-gorong termasuk keluwesan (fleksibilitas)
h. Pertimbangan lingkungan seperti migrasi ikan dan migrasi binatang dengan alinemen horizontal dan vertikal dan untuk gorong-gorong
lebih memilih jembatan. yang dirancang dan dibangun tepat, biaya pemeliharaan yang
i. Kondisi pondasi lebih memilih jembatan karena karakteristik la- rendah.
pisan bawah tanah, air tanah dan sebagainya.
j. Konfigurasi saluran lebih memilih jembatan dibandingan dengan 6.2.6 Perpanjangan Gorong-Gorong
gorong-gorong kotak. Perpanjangan gorong-gorong yang ada dapat mengakibatkan perubah-
an menyolok penampilan hidrolik.
(2) Corong-Gorong Mengganti Jembqtqn Perpanjangan masukan gorong-gorong yang bekerja dalam pe-
Jembatan mungkin diganti dengan gorong-gorong di tempat di mana ngendalian masukan mengakibatkan garis aliran masuk yang lebih ting-
satu atau lebih kondisi berikut merupakan pertimbangan. gi, yang akan menaikkan elevasi duga air masuk dengan jumlah yang
a. Lalu-lintas yang harus dipertahankan lewat tempat pembangunan sama.
sering lebih mudah kalau gorong-gorong menggantikan jembatan Memperpanjang gorong-gorong yang bekerja di bawah kendali keluar-
dengan alinemen yang sama, karena gorong-gorong dapat dibangun an dapat menaikkan pula duga air karena kehilangan duga yang berkait-
di bawah jembatan dan lalu-lintas melintasi salah satu ujung gorong- an dengan ruas yang lebih Panjang.
gorong yang sudah selesai sedangkan jembatan harus dibongkar. Perpanjangan gorong-gorong yang mengakibatkan penampilan hidro-
b. Jembatan dekat persimpangan menimbulkan masalah keamanan lik yang lebih baik dibahas dalam Seksi 6.4.
yang kadang-kadang dapat dihilangkan dengan gorong-gorong. Pa- Perluasan gorong-gorong dapat mengakibatkan pendekatan atau men-
gar pengaman jembatan dapat mengganggu pemandangan dan da- jauhi alinemen tidak dapat diterima. Hal ini biasanya dapat diperbaiki
pat berbahaya dalam tabrakan.
+1
.16(l l\tltttttutt l)ruinu:;t'.lulutr llut'u
&t
A.r1uk llit!ntlik dulurtr Rt'storusi dun l'eniny4kutun .lulun Ru.vu 46 I

baik dengan memperpanjang gorong-gorong di sudut lengkungart yartg


Perubahan tataguna tanah dan modifikasi saluran biasa terjadi dalam
akan tepat sesuai dengan alinemen saluran atau modifikasi saluran. (Gam-
daerah perkotaan (urban) dan pinggir kota (suburban) dan gorong-gorong
bar 6.2). Gorong-gorong atau alinemen tidak teratur dibahas dalam Acuan
serta jembatan menjadi kurang memadai. Tidak biasa bangunan-bangunan
(4), Seksi 6.6. Ukuran gorong-gorong dan panjang lengkungan dapat mem-
ini bertindak sebagai bangunan penahan selama kejadian limpasan ting-
batasi penerapan konsep ini untuk lokasi tempat khusus.
gi. Karena itu, membesarnya ukuran bangunan dapat menaikkan aliran
Perpanjangan gorong-gorong panjang dapat mengakibatkan gorong-
dan tingkat puncak di sebelah hilir. Karena potensi kerusakan tinggi di
gorong berubah dari kendali masukan ke kendali ruas (keluaran), yang
daerah urban dan suburban, akibat-akibat perubahan penampilan hidro-
akan mengakibatkan kenaikan duga air.
lik harus dipertimbangkan dengan baik, dan penyelidikan harus diper-
Sebagai tambahan perubahan yang dicatat di atas, perluasan gorong-
luas lebih jauh ke hulu dan ke hilir daripada yang diperlukan untuk tem-
gorong yang panjang dapat juga menimbulkan masalah dengan jalur ikan
pat jembatan di pedesaan.
iewat gorong-gorong yang akan diperhatikan selama perencanaan.
Di beberapa Negara Bagian, drair.rase di daerah urban merupakan tang-
gung jarvab pemerintah daerah. Kalau hal ini terjadi, otoritas jalan raya
Raya harus memberitahukan ke kota akibat-akibat dari perubahan-perubahan
Jaran
+ yang diusulkan dalam penampilan hidrolik bangunan yang akan
climodifikasi sebagai akibat proyek perbaikan jalan raya.
Dalam rekonstruksi daerah urban, limpasan perkerasan biasanya di-
Perpanjangan kumpulkan dalam gili-gili dan parit atau sarana lain dan disalurkan ma-
Gorong-gorong
sukan ke sistem drainase air bah. Kalau drainase air bah kurang mema-
dai, mungkin diperlukan pembukaan drainase perkerasan dalam sistem
15o
< iso yang terpisah. Kalau hal ini dilakukan dapat rnemberikan beberapa ke-
q<<Z::":xl'i:?:l' ringanan pada sistem yang ada dengan menghilangkan drainase perkeras-
an sebagai ganti penambahan lebih banyak drainase perkerasan ke sis-
tem yang kurang memadai. Kalau sistem drainase air bah tidak berfungsi
penuh akibat tidak memadainya masukan (inlet), perlu dipelajari mem-
besarnya ukuran dan jumlah masukan. Beberapa daerah urban mempu-
nyai regulasi yang membatasi kenaikan limpasan dari bangunan baru. Ka-
lau ada regulasi semacam ini, waduk penahan perlu dipertimbangkan un-
tuk menampung kenaikan limpasan. Penyimpan penahan bawah tanah
pernah digunakan untuk maksud tersebut.
Drainase air bah yang dibangun dalam kaitan proyek perbaikan jalan
raya biasanya dirancang untuk air bah frekuensi tertentu. Kalau sistem
drainase air bah yang ada digunakan untuk mengeluarkan limpasan dari
bangunan baru, dampak air bah lebih besar dibandingkan dengan air bah
rencana yang dipelajari. Kalau tidak ada perbaikan yang diberikan, dam-
pak air bah yang besar akan membanjiri instalasi penting atau memba-
Gambar 6.2-Perpanjangan gorong-gorong miring. hayakan kehidupan. Dampak ini kadang-kadang dapat diperkecil rde-
ngan mengatur garis gradasi, selokan sisi jalan, dengan memberikan oal-
let darurat, atau dengan menggunakan penyimpan darurat.
6.2.7 Bangunan dalam Daerah Urban
Bangunan dalam daerah urban dibahas secara terpisah karena
perubahan-perubahan dalam penampilan hidrolik dapat berakibat lebih 6.3 Pengaruh Bangunan Berdekatan
berat dari daerah pedesaan. Kadang-kadang jalan raya yang ada sejajar dengan jalan kereta api atau

* A
462 l'ulttnun l)ruinasc Julun Rayo
Aspek Hidrolik dolam Reslorasi dan Peningkalon Julun Rayu 46.1

oleh jalan lain. Bangunan drainase di bawah jalan raya tidak boleh identik
dengan bangunan drainase dari sarana yang sejajar. Apabila memperbaiki dibiayai, dan dibangun sebelum mempermasalahkan ukuran bangunan
jalan raya seperti itu , insinyur harus menentukan apakah bangunan yang jalan raya.
berdekatan itu mempengaruhi rencana. Bangunan pengganti dapat juga mempengaruhi bangunan yang ada di
Yang paling penting adalah bahwa perencana mempertimbangkan si- hulu maupun di hilir. Kalau gradasi jalan raya dinaikkan dan sarana di
fat permanen dari bangunan yang berdekatan tersebut dalam analisis, ka- hulu tidak dinaikkan, akan berakibat banjirnya sarana di sebelah hulu.
rena kalau bangunan dibuang atau diganti, hal ini mungkin mempunyai Hal ini dapat dihindari dengan memberi ukuran bangunan jalan raya de-
dampak terhadap jalan raya. Kemungkinan bangunan drainase yang di- ngan mempertimbangkan dampak ini pada sarana di sebelah hulu.
tambahkan ke sarana yang sejajar tersebut juga harus dipertimbangkan.
Seksi berikut akan membahas pengaruh bangunan yang ada tersebut, 6.3.2 Bangunan di Sebelah Hilir
baik di sebelah hulu maupun di sebelah hilir, yang mungkin sudah ada Bangunan yang terletak di sebelah hilir jalan raya dapat mempenga-
dalam bangunan jalan raya. ruhi elevasi air ujung bawah bangunan jalan raya, yang mengakibatkan
bekerja pada kendali keluaran. Bangunan sebelah hilir juga mempenga-
6.3.1 Bangunan di Sebelah Hulu ruhi posisi bangunan jalan raya.
Kalau bangunan sebelah hilir memiliki ukuran kurang, dan mengaki-
Bangunan yang telah dibangun dekat di sebelah hulu jalan raya sejak
pembangunan jalan raya asli dapat mempengaruhi rencana rekonstruksi
batkan banjir pada jalan raya, maka lebih ekonomis mengganti atau mem-
perbaiki bangunan sebelah hilir daripada nenaikkan gradasi jalan raya.
bangunan drainase jalan raya. Gorong-gorong hulu yang ukurannya ku-
Kalau bangunan sebelah hilir tidak sedang dalam sengketa otoritas jalan
rang besar dapat menahan sejumlah besar air selama kejadian limpasan
raya, upaya litigatif mungkin diperlukan agar memperlancar perbaikan.
puncak dan mengurangi aliran puncak pada sisi jalan raya. Di lain pi-
Pada arus yang meng4ngkut beban dasar yang cukup banyak, penga-
hak, bangunan yang kurang memadai dapat hanyut dan menaikkan alir-
ruh bangunan kecil di sebelah hilir dapat menjadi amat penting karena
an pada bangunan di hilir. Sehingga, gorong-gorong jalan raya harus
selama kejadian banjir dapat menimbulkan kondisi yang mengakibatkan
dirancang ulang dengan mempertimbangkan sifat permanen dan stabili-
beban dasar arus menetap. Kalau bangunan jalan raya di sebelah hulu
tas bangunan di hulu, kemungkinan rendaman oleh banjir, dan potensi
berdekatan dengan bangunan hilir, bukaan jalan air dapat diisi oleh be-
risiko yang ada. Pertimbangan seperti itu dapat menunjukkan kenaikan
ban dasar. Dengan membesarkan bangunan jalan raya dengan kondisi
atau penurunan ukuran gorong-gorong di sebelah hilir.
ini penyelesaian masalah tidak efektif dan penelitian tambahan perlu di-
Jembatan di sebelah hulu dapat mempengaruhi lokasi tumpuan jalan
lakukan untuk evaluasi penggantian bangunan di sebelah hilir.
raya, dan pilar maupun ukuran bukaan jembatan. Namun, dalam banyak
hal, Iokasi dari bangunan pengganti akan dikendalikan oleh bangunan
yang ada. 6.4 Perbaikan dalam Penampilan Hidrolik Bangunan yang Ada
Bend.ung'kecil yang terletak di hulu jalan raya mempunyai dampak me- Kadang-kadang bangunan jalan raya yang ada merupakan penyebab
ngurangi aliran puncak lewat simpanan sementara: Prosedur pelacakan dari masalah banjir pada pemilikan di sebelah hulu, jalan raya yang di-
diperlukan untuk menentukan dampak ini. Kemungkinan penggantian genangi, atau banjir yang lebih besar dari perbaikan normal. Penampilan
gorong-gorong jalan raya dan/atau jembatan dengan bangunan yang le- hidrolik bangunan yangada sering diperbaiki tanpa penggantian seluruh
bih kecil harus dipertimbangkan kalau terdapat kondisi seperti ini; na- bangunan.
mun, beberapa bangunan ini dapat mengalami kerusakan karena banjir Metode untuk memperbaiki penampilan hidrolik termasuk masukan
besar. Selama sarana di sebelah hulu belum permanen, mungkin disa- gorong-gorong yang telah diperbaiki atau modifikasi saluran lokal pada
rankan untuk mempertimbangkan merencanakan bangunan jalan raya se- jembatan untuk mengurangi air balik, sampah untuk mencegah sumbatan
andainya sarana di sebelah hulu tidak ada. pada bukaan jalan air, tanggul atur arus pada tempat jembatan untuk
Sarana hulu yang direncanakan dapat mempengaruhi rencana per- memperbaiki alinemen aliran dan mengurangi geseran, dan modifikasi su-
baikan jalan raya. Waduk di sebelah hulu dapat dibangun setelah jalan perstruktur untuk menaikkan tinggi bebas.
raya dan hal ini dapat memungkinkan pengurangan ukuran bangunan ja- Sumber masalah harus dikenali kalau suatu perbaikan penampilan hid-
lan raya. Namun, bangunan seperti itu harus 100 persen direncanakan, rolik sedang dipertimbangkan. Misalnya, dengan menambahkan masukan
yan-g telah diperbaiki ke gorong-gorong akan didapatkan sedikit atau ti-
464 l\ttomon l)raina:;a Julun RaYo Aslx'k tlidntli* tlulunt Rcsluu:;i rluu l'eningkutun .lulon Ravu d(ti

yang sejajar dengan tanggul jalan. Aliran ini, kalau digabungkart dcngittt
dak ada pengaruh sama sekali kalau gorong-gorong bekerja di bawah ken-
aliran saluran pada sisi jembatan, akan menghasilkan ulekan (eddy), yang
dali keluaran, ataupun tidak akan ada perbaikan bukaan di bawah jem-
mengakibatkan kerusakan erosi. Lihat Gambar 6.3.
batan kalau kondisi di sebelah hilir merupakan penyebab masalah banjir.

6.4.1 Masukan yang Diperbaiki


t\ \\
Banyak gorong-gorong yang ada secara hidrolik dikendalikan pada ma- Aliran-besar
Aliran-besar
sukan (kendali masukan) dan di mana ada kondisi ini, hanya konfigurasi melewati tepi melewati tepi
masukan dan kedalaman duga air menentukan kapasitas hidrolik gorong- Ulekan ,/ /
gorong. Apabila gorong-gorong bekerja dengan kendali masuk, terjadi
\ -t'T\ - -
/ ----'/ ,/
pengurangan menyolok kedalaman duga air dengan perbaikan masukan
gorong-gorong.
Perbaikan masukan dapat digolongkan dalam beberapa macam,
+El /ct
,-r- -/
--
termasuk:
l.
2.
3.
4.
5.
6.
Masukan ujung diberi berlingir
Masukan bersisi meruncing
Masukan berlereng meruncing
Masukan menurun
Penambahan dinding ujung dengan masukan berlingir menuju pipa
Penambahan bagian pengurang (besar atau kecil) ke masukan pipa.
7l \
\
\
Jenis-jenis masukan ini secara teliti dibahas dalam Acuan (10). Dari
perbaikan masukan ini, masukan berlereng berlingir memberikan per- Gamtrar 6.3-Arus ulekan (eddy) yang disebahkan oleh aliran daerah banjir yang
baikan paling baik pada penampilan hidrolik dalam gorong-gorong. menyempit pada temPat jembatan.
Kalau kondisi setempat mengizinkan penggunaan salah satu rancangan
di atas, sering layak memperpanjang gorong-gorong yang ada dengan te- Tanggul atur arus akan memindahkan ulekan tersebut dan geseran yang
tap memperbaiki penampilannya. Pendekatan ini memungkinkan terja-
diakibatkannya jauh dari tumpuan jembatan ke ujung tanggul atur arus.
dinya kapasitas yang krirang memadai dalam perbaikan jalan raya kalau
Lihat Gambar 6.4. Tanggul atur arus dibahas dalam Acuan (l l) (halaman
tidak mungkin terpaksa dilakukan penggantian yang akan memerlukan 5l). Tanggul atur di sebelah hilir akan berguna untuk mengendalikan ma-
biaya yang lebih banyak.
salah perluasan aliran di sebelah hilir bukaan jembatan.
Kadang-kadang dalam gorong-gorong yang pendek yang memerlukan
Penggunaan tanggul pengarah, tanggul atur arus atau stabilisasi tang-
perpanjangan yang panjang, mungkin akan lebih murah membuang gul dan teknik pengendalian sungai lainnya harus dipelajari kalau ba-
gorong-gorong lama dan menggantikannya dengan gorong-gorong ma-
ngunan yang ada mengalami serangan (7;.
sukan berlingir dengan menggunakan ruas yang lebih kecil dibandingkan
dengan seandainya memberi lingir perpanjangannya. Penambahan ma-
sukan berlingir dapat menaikkan aliran puncak di sebelah hilir dengan 6.4.3 Modifikasi Saluran
mengurangi genangan pada masukan. Pengaruh kenaikan aliran di sebe- Efisiensi hidrolik persimpangan arus yang ada kadang-kadang dapat
lah hilir dan geseran yang dihasilkan harus dipertimbangkan, terutama diperbaiki lewat modifikasi saluran. Modifikasi saluran dalam tiga tahap
dalam daerah urban. biasanya terdiri dari pembersihan bukaan jembatan dan/atalu memperle-
bar saluran di hulu atau hilir di dekat kawasan jembatan. Perbaikan ini
6.4.2 Penambahan Tanggul Atur Arus tidak akan dipengaruhi profil permukaan air alami tetapi dapat mengu-
Banyak persimpangan arus jenis jembatan mengalami kerusakan erosi rangi air balik karena perbaikan ini memperrendah kecepatan rata-rata
selama terjadi banjir. Kerusakan erosi ini dapat disebabkan oleh aliran dalam bukaan jembatan.

t .-.t
.166 l\'rlotrtutr l)ruitrtt.:t'.lulutt llu.t'u
Aspek Hklrolik dalam Reslorosi dun Peningkutun ,lulun Rovu 46'l

I
I
ran saluran
1",,
I

* *,"!
\
\
tanggal at€ atau arus

Gambar 6.4-Penggunaan tanggul atur arus untuk meluruskan (streamline) pola


aliran banjir pada persimpangan ialan raya.

Gambar 6.5-Persimpangan arus jalan raya pada daerah banjir bertanaman le-
Salah satu pendekatan yang telah digunakan untuk jenis modifikasi sa- bat menimbulkan kondisi air balik yang tinggi selama banjir besar.
luran ini ditunjukkan dalam Gambar 6.5 dan 6.6. Kerugian jenis modifi-
kasi saluran ini dibahas dalam Acuan (7) dan disarankan alternatif lain Kalau kekurangan tinggi bebas merupakan masalah, superstruktur jem-
diselidiki dulu sebelum modifikasi seperti itu diterapkan. Kalau suatu mo- batan dapat dinaikkan. Kalau jenis perbaikan ini mengakibatkan kenaik-
difikasi saluran dipertimbangkan untuk memperbaiki kapasitas hidrolik an pendekatan ke jembatan, tekanan hidrolik pada jembatan dapat di-
jembatan yang ada, maka penting diingat bahwa tanpa perbaikan perio- naikkan karena hilangnya atau berkurangnya limpahan jalan. Hal ini ju-
dik, saluran akan kembali ke konformasi aslinya. Juga penting untuk me- ga perlu untuk menaikkan panjang jembatan, agar dapat mempertahan-
ngenali elevasi kaki pilar yang ada, dan dalam banyak hal untuk melesta- kan kapasitas hidrolik.
rikan saluran air bawah. Apa pun modifikasi jembatan yang dipertimbangkan, biaya perbaikan
juga harus diberi bobot lagi terhadap biaya bangunan yang sama sekali
baru.
6.4.4 Modifikasi Jembalan Kalau jembatan sekali-sekali mengalami limpahan banjir, pagar pem-
Metode lain untuk memperbaiki penampilan hidrolik persimpangan arus batas yang keras dapat menimbulkan masalah aliran banjir. Pembatas
yang ada adalah modifikasi bangunan. Kalau kapasitas hidrolik merupa- terbuka mungkin lebih baik. Demikian pula, kalau pilar diperlebar, de-
kan masalah, jembatan dapat diperpanjang. ngan membuat garis arus (streamline) pilar dapat mengurangi geseran
lokal.

_x
46tt l'edoman Drainuse Julon Royo
Aspek Hidrolik dalom Restorosl dan ltenlngkolan Jalon Ro.ya 469

Alat kendali sampah dapat dipilih dari banyak jenis, yang terlalu ba-
nyak untuk dibahas dalam seksi ini. Dua acuan disarankan:
l. State of California Dvision of Highways: "California Culvert Prac-
t/z lebar jembatan tice"; Sacramento, California, Edisi Kedua, hlm. l3-31, 1955 (Saat
pembukaan penuh. ini sudah tidak terbit lagi.)
2. Federal Highway Administration, Hydraulic Engineering Circular
No.9, March 1971."Debris Control Structures."
Hampir semua alat kendali sampah memerlukan pemeliharaan, sering
sesudah setiap kejadian banjir.

6.5 Bangunan Ketinggalan Jaman


Beberapa jembatan dan gorong-gorong jalan raya menjadi usang aki-
bat kondisi yang berubah, dan dapat dihilangkan kalau jalan raya
diperbaiki.
Alasan yang paling jelas bahwa bangunan drainase usang adalah bah-
wa drainase telah berubah. Alasan yang kurang terlihat adalah bahwa ba-
ngunan drainase tidak diperlukan sewaktu jalan raya dibangun asli atau
bahwa keuntungan mempertahankan bukaan drainase tidak menentukan
biaya.
Kemungkinan penyebab umum perubahan pola drainase adalah pro-
yek kendali banjir. Kadang-kadang, banjir frekuensi 100 tahun pun (1
persen) akan terbawa di dalam saluran sungai utama di bawah proyek
kendali banjir. Hal ini akan menghilangkan setiap diperlukannya jem-
batan daerah banjir, kecuali penggunaannya untuk akses tanah, jalur bi-
natang, atau drainase lokal. Lembaga kendali banjir harus dihubungi un-
tuk mendapatkan besar dan frekuensi aliran keluar waduk untuk diguna-
kan dalam perencanaan proyek perbaikan jalan raya.
Gambar 6.6-Modifikasi srluran lokal untuk memperlebar saluran, menghilang- Kadang-kadang gorong-gorong yang terletak dalam daerah urban usang
kan tanaman, dan mengurangi air balik. Konsep ini disarankan untuk dipertim- karena air yang sebelumnya mengalir melewati gorong-gorong telah di-
bangkan hanya pada lokasi di mana saluran yeng diperlebar akan secara penuh potong oleh drainase air bah. Demikian pula, stnp mining dapat menga-
diperbaiki; kalau tidak saluran diperkirakan akan bertumpur dan tanaman akan
kibatkan perubahan utama pada pola drainase yang ada.
tumbuh lagi kernbali ke kondisi semula.
Beberapa jembatan daerah banjir yang ada dapat usang karena perlu-
nya mempertahankan distribusi aliran yang diberikan tidak lagi berlaku
6.4.5 Kendali Sampah atau karena biaya penggantian jembatan demikian besar sehingga konra
kuensi penghapusan jembatan dibenarkan. Dalam beberapa hal pcnlm.
Masalah sampah lebih berpengaruh pada tempat bangunan yang lebih pangan lembah total harus dievaluasi sebelum perubahan dilakuku,
kecil (gorong-gorong), karena bukaan drainase kecil dibandingkan dengan
Kalau jembatan dipindahkan, bangunan pada jalan raya lama hrrur
ukuran sampah. Kalau masalah sampah ada pada tempat bangunan dibongkar kalau tidak bagian lama jalan raya harus dipertahanku. ,$'
yang ada, pen:rmbahan upaya pengendalian sampah harus memperbaiki
timbangan juga harus diberikan untuk menghilangkan timburun Pflld
efisiensi hidrolik persimpangan dengan mengumpulkan sampah di sebe- jalan raya yang menjorok ke daerah banjir.
lah hulu bukaan.
Beberapa bangunan jalan raya dirancang sebagai bangunrn dilhlr

\::x
470 l'ulontutr Druinusa .lulun Ruyu Aspek ttidrolik dalum Reslorusi dun Penrngkulun Julan Rayu 47 I

Bangunan telah dirancang sebagai bangunan drainase dan untuk melak-


kan drainase dari penggunaan lain.
sanakan beberapa fungsi lain. Beberapa fungsi lain seperti: jalur bina-
4. Perbaikan drainase memerlukan garis aliran rendah. Bangunan ke-
tang, utilitas, ikan, dan peluang akses tanah. cil mungkin diperlukan untuk menyalurkan aliran lebih kecil de-
ngan elevasi lebih rendah sambil mempertahankan bangunan yang
Akibat perubahan tata guna tanah, ada kemungkinan bahwa bangunan-
bangunan ini tidak lagi melayani fungsi serbaguna. Dalam hal ini, lebih ada untuk menyalurkan aliran banjir.
praktis mengganti bangunan dengan bangunan yang diberi ukuran untuk 5. Masalah yang ada dalam beberapa daerah yang lebih dingin de-
ngan gorong-gorong membeku dan tidak mampu menyalurkan alir-
drainase saja. Dalam beberapa hal, mungkin lebih murah memperpan-
jang atau menggunakan kembali bangunan yang ada. an selama pencairan musim semi. Dekat jembatan menunjukkan
Bangunan drainase tidak selalu bekerja dengan berhasil sebagai ba- titik 4.0 di atas dapat pula dipakai sebagai cara untuk meringan-
ngunan serbaguna. Geseran keluaran, penumpukan es atau lumpur da- kan masalah ini.
lam ruas, dan aliran arus semua cenderung mengganggu keserbagunaan 6. Ada keperluan untuk menambah lebih banyak jalan air untuk
bangunan drainase. Masalah ini biasanya dapat dikenali pada tempat ba-
menghilangkan bagian limpahan jalan akibat naiknya gradasi.
7 . Ada keperluan untuk redistribusi aliran banjir.
ngunan yang telah ada beberapa waktu sebelumnya. Perlunya melanjut-
kan fungsi bangunan serbagunanya harus diakses kembali pada waktu 8. Perubahan tata guna tanah di masa datang dapat menunjukkan
perbaikan jalan raya direncanakan. bahwa bukaan jalan air tambahan diinginkan untuk mempertahan-
Kalau jalan kereta api obondoned danjalan raya melintasi di atas arus kan pelayanan lalu-lintas selama periode banjir.
di samping jalan kereta api, maka disarankan untuk membongkar jem- 9. Mungkin juga ada keperluan untuk menyamakan aliran, seperti
batan dan membangun bangunan baru khusus untuk arus saja. aliran dalam selokan sisi jalan.
10. Mungkin pula diperlukan menambah sistem pembuangan air bah
6.6 Bangunan Tambahan dalam daerah perkotaan (urban) di mana proyek pelebaran mele-
nyapkan selokan sisi jalan.
Pada waktu memperbaiki jalan raya yang ada, kadang-kadang perlu
menambahkan bangunan drainase atau bangunan serbaguna. Apabila bukaan drainase tambahan dipertimbangkan, perencana ha-
Bangunan drainase tambahan perlu karena satu atau lebih alasan-alasan rus yakin pada perubahan-perubahan penampilan hidrolik dan akibat-
berikut: akibat dari perubahan-perubahan ini. Semuanya ini dibahas dalam Seksi
l. Perlunya memberikan lebih banyak bukaan jalan air mensyarat- 6.2.
kan penempatan bukaan tambahan dekat dengan bangunan drai- Dalam beberapa proyek perbaikan jalan raya, perlu memberikan jalur
nase yang ada. Kalau bangunan diperlukan karena alasan ini, ikan, persimpangan lewat hewan, utilitas atau akses ke lahan yang me-
kadang-kadang lebih baik mengganti bangunan yang ada dengan nunjukkan bahwa bangunan serbaguna harus dipertimbangkan. Kalau hal
bangunan dengan ukuran yang memadai, daripada menambah ba- ini menjadi pertimbangan, perencana harus yakin bahwa es, air meng-
ngunan. Hal ini benar kalau bangunan yang ada pcrlu perbaikan alir, sampah, dan kekurangan pemeliharaan tahap kedua dapat menim-
besar. Juga, biasanya lebih mudah memelihara satu bangunan dari- bulkan masalah dengan bangunan serbaguna. Sering lebih praktis mem-
pada dua bangunan. bangun bangunan terpisah walaupun biaya awal besar.
2. Keperluan di masa datang mensyaratkan bahwa bangunan drai- Bangunan serbaguna dibahas lebih terperinci dalam Seksi 7.0 "Volu-
nase "kering" sementara harus dipasang di mana saluran draina- me IV - Pedoman Drainase Jalan Raya, Pedoman untuk Perencanaan
se di masa datang direncanakan untuk dibangun. Harus ada per-
Hidrolik Gorong-Gorong. "
setujuan atau jaminan pasti bahwa saluran drainase yang direnca-
nakan akan dibangun sebelum jenis bangunan ini ditambahkan, 7.0 PERTIMBANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PEMBA-
dan susunan yang tepat harus dibuat dengan lembaga yang meng- NGUNAN SELAMA PERENCANAAN HIDROLIK
inginkan saluran untuk bekerjasama dalam pendanaan bangunan Bagian ini dimaksudkan untuk pembahasan terutama aspek-aspek pe-
"kering" ini. rencanaan yang berkaitan dengan drainase selama pembangunan proyek
3. Bangunan serbaguna mungkin tidak berfungsi dengan uaik dan perbaikan jalan raya, persimpangan arus sementara, dan pembangunan
bangunan drainase tambahan mungkin menjamin agar memisah- bertahap.

ri,

h
4'12 l'edonrun l)ruinusa ,lulun Rayu
Aspek Hidrolik dalom Restorasi dan peningkaton Jolan Raya 473

Kondisi tempat selama periode pembangunan biasanya sangat berbeda


Gambar 7.1 dapat digunakan untuk menanggulangi risiko tersebut.
dengan kondisi setelah selesai pembangunan. Juga, kadang-kadang pe-
nyesuaian sedikit dalam perencanaan dapat mengakibatkan pembangunan
yang lebih mudah. Misalnya, kalau pilar jembatan pengganti meleset dari
pilar yang ada, pembangunan pilar atau bendung elak akan lebih mudah 7.1.1 Persimpangan Kontraktor
dibangun karena kaki-kaki dan pemancangan lama dapat ditinggalkan Persimpangan arus sementara yang diperlukan untuk pembangunan ja-
di tempat. Perencana harus selalu mempertahankan periode pembangunan lan raya biasanya merupakan tanggung jawab kontraktor. Nairun,
da-
selama proses perencanaan. lam beberapa hal mungkin diinginkan rembaga jaran raya untuk
meren-
Seksi 7.1.I dan 7.1.2 buku pedoman ini diulang dari Acuan (7) karena canakan persimpangan seperti itu atau menetapkan suatu standar
mini_
pentingnya dalam kaitannya dengan proyek perbaikan jalan raya. Pada mum yang dapat memperkecil atau mengurangi pengaruh yang
merugi_
tahun-tahun terakhir, lembagalembaga jalan raya menjadi semakin ter- kan pada lingkungan arus, untuk mempermudah izin i.u,,rr"nl"tau
un-
libat dalam memantapkan kriteria persimpangan arus sementara agar tuk mengurangi risiko yang diberikan oleh kontraktor dan beiarti pula
memberikan kemungkinan izin proses persetujuan dan untuk memper- mengurangi biaya pembangunan.
kecil dampak pembangunan pada arus dan pemilik harta. Bangunan persimpangan arus sementara biasanya sangat kecil
,. diban-
Pertimbangan hidrolik kaitan pembangunan dan pertimbangan pem- dingkan dengan bangunan persimpangan permanen karena Iebih
kecil-
bangunan kaitan hidrolik dibahas secara teliti dalam Acuan (4, Seksi 9. nya kemungkinan kejadian banjir besar selama fase pembangunan yang
relatif singkat. Gambar 7.1 menunjukkan bahwa tranya 27 pirsen peru-
7.1 Penyediaan Drainase Selama Pembangunan bahan banjir yang lebih besar dari banjir lO-tahunan aian terjadi
selama
3 tahun periode pembangunan dan hanya 6 persen perubahan di
Kelengkapan untuk drainase selama periode pembangunan harus me- mana
banjir yang lebih besar dari banjir 50-tahunan akan terjadi. Demikian pula,
rupakan pertimbangan perencanaan yang penting, apakah rancangan itu
kemungkinan dilampauinya banjir selama periode pembangunan yang
untuk jembatan baru atau untuk perbaikan jalan raya. iain
dapat dibaca dari kurva atau dihitung dari persamaan yang diberikan
Pada pembangunan jalan raya baru, kontraktor biasanya memiliki tang- da-
gung jawab ini. Namun, ia perlu bekerja dalam batas-batas yang tegas lam gambar tersebut. Bangunan sementara yang rebih k."il
menim-
-yang disyaratkan oleh izin atau spesifikasi. bulkan air balik berlebih dan geseran bahkan pada saat banjir "kunlebih ke-
cil, kecuali garis gradasi dipertahankan cukup rendah untuk dapat
Dalam proyek perbaikan jalan raya di mana jalan raya dekat dengan dilim-
pahi sebelum terjadi kerusakan di hulu. Bangunan harus dipancang
lalu-lintas selama pembangunan, kontraktor bertanggungjawab untuk me- un-
nangani drainase sama seperti pada waktu membangun alinemen baru. tuk menghindarkan kehilangan selama banjir minor.
Kalau jalan raya tetap terbuka untuk lalu-lintas selama pembangunan, Lokai suatu jalan memutar atau persimpangan kontraktor dapat di-
bangun baik di hulu maupun di hilir bangunan baru. Kalau persimiangan
aliran arus harus disalurkan melewati daerah pembangunan dengan rela-
tif risiko rendah pada pemakai jalan raya. Dalam hal ini, tanggung ja- sementara terletak di sebelah hulu tempat bangunan, air balik dari ba_
ngunan sementaxa dapat membanjiri tempat pembangunan. persimpang-
wab untuk drainase sering berada di tangan otoritas jalan raya. Aliran i
an sementara harus ditempatkan dengan mempertimbangkan pengaruh I
dapat dipertahankan lewat bangunan dengan menggunakan teknik pem- i
yang ada terhadap bangunan baru. I
bangunan bertahap atau lewat bangunan yang telah dibangun dalam ja- I
,
lan dartrat sementara. Alternatif ini dibahas berturut-turut dalam seksi ini.
Kalau jalan raya terbuka untuk lalu-lintas selama pembangunan, biasa- 7.1.2 Jalan Memutar I

nya perlu bangunan pengganti pada lokasi yang sama dengan bangunan Persimpangan arus untuk jaran memutar biasanya dibangun jauh di-
yang ada. Hal ini mungkin dengan menempatkan bangunan baru pada bawah standar persimpangan yang dirancang untuk jalan raya. Hal ini
lokasi yang berbeda dari bangunan yang ada. Jenis pembangunan ini me- merupakan praktek yang baik dari segi hidrorik maupun ekonomi.
merlukan beberapa tahap pembangunan. Gambar 7.1 menunjukkan bahwa selama periode pembanlunan l-tahun,
Kalau persimpangan arus terdiri dari beberapa bukaan, mungkin tidak kejadiannya 4 ke I terhadap kejadian banjir 5-tahunan, dan terdapat ke-
perlu memberikan bukaan sementara pada tiap bukaan luar selama periode sempatan rata-rata di mana kejadian tahunan tidak dilampaui. untuk
pembangunan kalau risiko terjadinya banjir selama pembangunan kecil. jir l0-tahunan selama pembangunan I tahun kejadiannya adalah 9 ban-ke I
dan2,7 ke I terhadap kejadian dalam periode pembangunan 3-tahun. Dari
.17.1 l\tltttrrrttt l )t uutiltt, .lulun llus'u
Aspek llidrolik dalom Restorasi don Peningkalbn .lulun Ruya 47\

sini ternyata bahwa kriteria yang digunakan untuk perencanaan hidrolik


persimpangan arus jalan memutar harus didasarkan pada faktor tar oleh lembaga jalan raya dengan pertimbangan lingkungan dan risiko
risiko yang berkaitan dengan rencana kontraktor yang diberikan kontraktor ber-
yang harus dievaluasi dengan mempertimbangkan kemungkinan
banjir variasi menurut bukaan jalan air yang diperlukan untuk menyelesaikan
selama masa layanan yang dimaksudkan dari jalan *.-utu,
lp"riode pem- rancangan persimpangan arus sementara. Dengan pertimbangan seperti
bangunan untuk persimpangan jalan raya), risiko pada kehidupan dan
harta benda, dan persyaratan layanan lalu_lintas itu baik pengurukan profil jalan maupun bukaan jalan air merupakan ba-
gian integral sistem persimpangan arus, rancangan persimpangan memu-
tar tidak boleh dibatasi hanya pada spesifikasi lahan jalan air yang diminta.

ATAU PERIODE ULANG JOO TAHUN


7.2 Pembangunan Bertahap
PROBABILITAS KELEBIHAN DALAM SATU
TAHUN Proyek perbaikan jalanraya harus dilaksanakan dengan sedikit mung-
PROBABILITAS TAK AOANYA KELEBIHAN
TAHUN.TAHUN EERURUTAN
kin gangguan pada lalu-lintas. Selama periode pembangunan sering lalu-
l.l - l - +f . PRoBAB|LtTAsATAU.RES|KO..KELE. lintas harus dipertahankan pada jalan raya yang sedang diperbaiki kare-
z ] BIHAN OALAM N TAHUN
f na lalu-lintas yang diatur kembali terhadap jalur yang lain akan sangat
F mahal kepada para pemakai atau terlalu menghambat.
I

F Dalam beberapa hal, jalan memutar lokal dapat digunakan, tetapi sa-
E ngat sering pembangunan bangunan pengganti secara bertahap merupa-
z kan metode paling praktis. Pembangunan bertahap biasanya disertai de-
G
6 ngan pembongkaran sebagian bangunan yang lama atau. memindahkan
zu
f, bangunan yang ada cukup jauh ke salah satu sisi untuk memungkinkan
Y
U
E
pembangunan jembatan baru. Dari segi hidrolik, pembangunan bertairap
u
untuk proyek jembatan yang paling baik karena bukaan jalan air penuh
dari jembatan yang ada dapat digunakan di seluruh periode pembangun-
an. Risiko ke lalu-lintas kayena banjir dapat diperkecil.
Pembangunan gorong-gorong bertahap biasanya dapat dilaksanakan
dengan memperpanjang gorong-gorong ke satu arah, kemudian memin-
dahkan lalu-lintas ke perpanjangan yang baru sambil mengganti bagian
lama gorong-gorong. Kalau ruas yang ada mempunyai kapasitas yang cu-
kup, memperpanjang gorong-gorong akan menyebabkan sedikit hambatan
pada laluJintas.
Gambar 7.l-Probabilita atau bahaya kelebihan banjir dan perbaihan dan pelang-
garan jalan raya. Pentahapan alur kondisi aliran selama pembangunan gorong-gorong
mungkin juga harus dipertimbangkan selama perencauaan. Kalau kondi-
si aliran dasar menyolok, mungkin diperlukan pipa pintas sementara se-
Seperti halnya dalam perencanaan persimpangan arus jalan raya, pe_ lama pembangunan gorong-gorong kotak tunggal atau pipa. Instalasi
rencanaan jalan memutar harus menampung banjir yang lebih besar dari- gorong-gorong dengan banyak ruas biasanya menampung aliran dengan
pada kejadian di mana dirancang untuk menghindari santunan yang be- cara memberi tahap aliran lewat satu ruas sambil membangun ruas yang
lum waktunya untuk kerusakan akibat air balik berlebih dan untuk me- lain. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan bertahap banyak pada
ngurangi kemungkinan kehilangan bangunan persimpangan arus memu- saat pentahapan aliran dan lalu-lintas digabungkan.
tar selama banjir yang lebih besar. Dalam sebagian besar peristiw a, d.aya Sangat sering digunakan bangunan pracetak yang akan mempersing-
penyaluran banjir yang lebih besar daripada banjir rancangan jalan kat waktu pembangunan.
me-
mutar yang diberikan oleh profil jalan rendah yang memungkinkan lim-
pahan tanpa menimbulkan kecepatan atau air balik berlebih. 7.3 Perubahan Alinemen Jalan
Ada kecenderungan untuk merencanakan persimpangan arus memu-
Alinemen baru jalan di daerah penggantian jembatan atau gorong-

\
476 I'edoman Droinuse Jalon Royo ,'l.t1x'li llit!nrlik thtluttt Restttru.ti dun l\'ningkutun 'lulun lluvu 4'11

gorong merupakan cara yang diinginkan untuk mempertahankan aliran ncs t'or thc Hydraulic Analysis and Design of ()pcn (lhattttcls," AASI I
hidrolik dan laluJintas. Namun, untuk melakukan hal itu diperlukan pra- 'l'O 'Iask Force on Hydrology and Hydraulics, 1979.
kondisi bahwa alinemen yang ada harus alami untuk memungkinkan per- (Z) AASHTO, Volume VII-Highway Drainage Guiderlnes, "[{ydrau-
ubahan geometris yang mudah dan ekonomis. Kalau alinemen yang ada lic Analysis for the Location and Design of Bridges," AASHTO Task [ior-
juga di bawah standar atau tidak dikehendaki, alinemen baru akan lebih
ce on Hydrology and Hydraulics, 1982.
menarik. Walaupun perubahan alinemen biasanya lebih mahal daripada (S) AASHTO, "Geometric Design Guide for Resurfacing, Restoration,
pembagunan bertahap atau memutar, perlu diingat bahwa teknik ini ju- and Rehabilitation (R-R-R) of Highways and Strees," 19'77.
ga sangat mahal. Karena tingkat pelayanan untuk mempertahankan lalu- (9) Corry, M.L., Jones, J.S. and Thompson, P.L., "The Design of En-
lintas dan aliran hidrolik naik perbedaan biaya akan turun. croachments on Flood Plains Using Risk Analysis," Hydraulic Enginee-
Suatu keuntungan realinemen adalah bahwa aliran hidrolik dan lalu- ring Circular No. 17, Federal Highway Administration, Washington, D.C.,
lintas dapat dipertahankan hampir untuk setiap tingkat pelayanan yang 1980.
dikehendaki. Hal ini penting karena tingkat pelayanan yang diinginkan (10) Federal Highway Administration, "Hydraulic Design of Impro-
naik. ved Inlets for Culverts," Hydraulic Engineering Circular No. 13, 1972.
(11) Federal Highway Administration, "Hydraulics of Bridge Water-
8.0 KENDALI EROSI DAN SEDIMENTASI ways," Hydraulic Design Series No. 1, revised March 1978.
Pengendalian erosi dan sedimentasi sama pentingnya dalam proyek per- (/2) Federal Highway Administration, "Hydrology," Hydraulic Engi-
baikan jalan raya dengan pada pembangunan aslinya. neering Circular No. 19, October 1984.
Volume Ill-Pedoman Drainase Jalan Raya-"pedoman untuk Ken- (13) AASHTO, "A Policy on Geometric Design of Highways and
dali Erosi dan Sedimen dalam Pembangunan Jalan Raya,,, berisi pemba- Streets," 1984.
hasan cermat dalam masalah ini. (/4) Federal Highway Administration, "Drainage of Highway Pave-
Masalah erosi pada jalan raya yang ada menunjukkan daerah yang je- ments," Hydraulic Engineering Circular No. 12, March 1984.
las di mana upaya koreksi diperlukan kalau perbaikan sedang direncana-
kan dan dibangun. Metode untuk koreksi masalah-masalah ini dibahas 1O.O KOSAKATA
dalam pedoman drainase' jalan raya di atas.
AGGRADATION : AGGRADASI. Kenaikan umum dan berangsur-
angsur dasar arus karena endapan sedimen.
9.0 DAFTAR ACUAN
BACKWATER : AIR BALIK. Kenaikan permukaan air pada lokasi ter-
(1) AASHTO, Volume I-Highway Drainage Guidelines, "Hydraulic tentu di sebelah hulu dari penyempitan yang mengakibatkan tinggi air.
considerations In Highway planning and Location," AASHTO rask For-
ce on Hydrology and Hydraulics, 1973. BASE FLOW : ALIRAN DASAR. Banjir atau air pasang yang mem-
punyai perubahan I persen dilampaui di suatu tahun.
(2) AASHTO, Volume ll-Highway Drainage Guidelines, ',Guidelines
for Hydrology," AASHTO rask Force on Hydrorogy and Hydraurics, CONVEYANCE : DAYA ANGKUT. Suatu ukuran kapasitas angkut
1973. arus atau saluran.
(3) AASHTO, Volume Ill-Highway Drainage Guidelines, ,,Guideli- DEGRADATION = DEGRADASI. Penurunan umum atau berangsur-
nes for the Hydraulic Design of Culverts,,, AASHTO Task Force on angsur profil longitudinal dari saluran karena erosi.
Hydrology and Hydraulics, 1975.
(4) AASHTO, Volume IV-Higyway Drainage Guidelines, "Guideli_ FEMA : Federal Emergency Management Agency
nes for the Hydraulic Design of Culverts,,' AASHTO Task Force on FLOW LINE : GARIS ALIRAN. Posisi permukaan air dalam arus atau
Hydrology and Hydraulics, 1975. gorong-gorong untuk laju normal atau tertentu dari debit.
(5) AASHTO, Volume V-Highway Drainage Guidelines,
',Guidelines GAGING STATI]N: STASIUN PENGUKURAN. Suatu lokasi pada
for the Legal Aspects of Highway Drainage,,, AASHTO Task Force on arus di mana pengukuran tingkat atau debit biasanya dilakukan. Lokasi
Hydrology and Hydraulics, 1977. termasuk bagian lurus saluran di mana arus mengalir samarata, kendali
(O AASHTO, Volume Vl-Highway Drainage Guidelines, ,,Guideli_
di sebelah hilir dari bagian lurus ini dan biashnya merupakan gedung ke-

\*
4'ltl I\'tlorrrutr Druinu:;t' .lulun Ru.vu

cil untuk menempatkan instrumentasi pencatatan.


I
HYDROLOGIC STUDIES = STUDI HIDROLOCI. Langkah yang pa-
i
I
ling penting sebelum perencanaan hidrolik bangunan drainase jalan raya.
Studi seperti itu diperlukan untuk menentukan laju aliran, limpasan, atau
I
debit yang dapat ditampung oleh fasilitas drainase.
MEANDER : ARUS MENYILANG. Dalam hubungannya dengan arus,
saluran yang membelit biasanya berada dalam lembah lumpur yang ter-
erosi. Kurva balik atau bentuk-S atau seri kurva yang dibentuk cleh erosi
pada tebing cembung, terutama pada ujung hilir, ditandai oleh aliran me-
lengkung dan diselang-seling oleh erosi gunung dan tebing. Persilangan
merupakan suatu tahap dalam gerakan perpindahan saluran secara kese-
luruhan menuju ke sebelah bawah lembah.
OVERTOPPING FLOOD : BANJIR LIMPAHAN. Banjir yang dije-
laskan oleh kemungkinan dilampauinya dan elevasi permukaan air di mana
aliran berlangsung di atas jalan raya, di atas batas daerah aliran sungai,
atau melewati bangunan yang dimaksudkan untuk peringanan darurat.
PLAYA LAKE = DANAU PLAYA. Kolam yang tidak didrainase yang
kadang-kadang berubah menjadi danau dangkal.
PROBABILITY OF EXCEEDANCE : KEMUNGKINAN DILAM-
PAUINYA BANJIR. Untuk banjir, kemungkinan pemilihan kejadian
banjir dapat dilalui besarnya dalam jangka waktu yang diberikan. Biasa-
nya satu tahun kurang dengan cara indikasi.
REACH : BAGIAN LURUS SALURAN. Panjang bagian lurus salur-
an arus atau pantai.
REGULATORY FLOODWAII : JALAN BANJIR TERATUR. DAC-
rah dataran banjir yang dicadangkan secara terbuka oleh persyaratan Fe-
deral, Negara Bagian arau lokal, yakni daerah yang tidak menyempit atau
tidak berpenghalang baik secara horizontal maupun vertikal, untuk mem-
berikan pembuangan beban dasar sehingga kenaikan kumulatif elevasi per-
mukaan air tidak lebih dari jumlah yang direncanakan ( tidak melebihi
I kaki seperti yang ditetapkan oleh Lembaga Pengelolaan Darurat
Federal-FEMA) untuk mendaftar Program Asuransi Banjir Nasional).

Proyel ?eurbirrro lcrpustrkral


Jrwr Ti nur
?. A. le94 r lits

\{

Anda mungkin juga menyukai