Oleh :
SEKOLAH VOKASI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini pembimbing kerja praktik, menyatakan bahwa laporan yang disusun
oleh:
Absorption Spectroscopy
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal yang tertera di bawah ini :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
baik.
Laporan kerja praktik ini disusun sebagai syarat tugas akhir kerja
praktik dan merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa sebagai bekal dan
pengalaman setelah lulus kuliah. Dalam penyusunan laporan ini, penulis sangat
sadar sepenuhnya bahwa laporan kerja praktik ini tidak terlepas dari bimbingan,
semangat, serta dukungan dari banyak pihak, baik bersifat moril ataupun materil,
1. Allah SWT, yang telah memberikan saya kesehatan dan kelancaran selama
2. Ayah dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan dukungan untuk
3. Bapak Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec selaku Dekan Sekolah Vokasi Institut
Pertanian Bogor.
5. Seluruh dosen dan staff Program Studi Analisis Kimia Institut Pertanian
Bogor
Sriwidjaja Palembang.
iii
7. Bapak Mufty Hakim selaku pembimbing kerja praktik di PT Pupuk
penulisan laporan.
8. Bapak Hidayat dan kak Janiyanta selaku Analis Laboraturium Gas dan Lube
Oil (LGLO) yang telah memberikan pelajaran, arahan, dan membantu dalam
10. Seluruh pihak yang telah membantu memberikan saran dan masukan baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini yang
untuk itu penulis minta maaf atas segala kekurangannya dan penulis juga
iv
DAFTAR ISI
v
3.1.1 Pembentukan scale ............................................................................... 17
3.6.1 Cr .......................................................................................................... 31
3.6.2 Fe .......................................................................................................... 31
3.6.3 Ni .......................................................................................................... 32
vi
BAB VII DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
swirl yang terdapat pada High Pressure Decomposer (HPD) dan Low Pressure
pembentukan scale dipengaruhi oleh kondisi sistem air formasi, pH, tekanan dan
(ID) baik pada lubang perforasi, tubing, maupun flowline yang dapat menghambat
aliran produksi atau volume aliran fluida selama proses produksi. Pembentukan
scale pada pipa maupun unit proses lainnya dapat terjadi di dalam proses
diperlukan untuk mengetahui kadar logam besi, krom, dan nikel pada scale.
Sampel scale diambil dari Downcomer dan celah Swirl (HPD/LPD). Analisis
1
Scale merupakan endapan yang terbentuk dari air formasi yang
memiliki kandungan ion-ion terlarut yang tinggi, baik itu berupa kation (Fe2+ , K+,
Ni2+,dan Cr2+) maupun anion (Cl-, HCO3-, SO42- dan CO32- ) kemudian mengalami
proses pengendapan mineral hingga membentuk kerak yang padat. Scale dapat
dibedakan menjadi scale karbonat, scale sulfat dan scale silika. Sedangkan
berdasarkan jenis pengendapannya scale dibagi menjadi hard scale, soft scale dan
misc. Scale merupakan permasalahan yang tidak bisa dihindarkan dan harus
ditangani secara serius dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan adanya
upaya penanganan dari permasalahan scale tersebut baik berupa langkah preventif
1.2 Tujuan
memerlukan pemecahan.
a) Tujuan Umum
2
2. Memberikan kesempatan untuk belajar berbaur dengan masyarakat
PT Pusri.
IB.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sriwidjaja (Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk
lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama
lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan dan komitmen kami dalam
usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri
4
Service Obligation (PSO). Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas
kebijakan pemerintah. Saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan tetap menggunakan brand dan merk dagang
Pusri.
PUSRI, melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor
5
2.3 Pemisahan Perseroan Kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban
November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13
Holding, diharapkan PUSRI akan lebih fokus dalam pengelolaan sinergi korporasi
Januari 2011, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang secara resmi lahir sebagai hasil
6
(Persero) yang kemudian menjadi perusahaan induk dengan nama PT Pupuk
menerima pengalihan hak dan kewajiban dari PT Pupuk Indonesia (Persero) tetap
7
Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat
termahsyur pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini
adalah untuk mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota
Palembang.
melambangkan tanggal
PUSRI.
8
Perahu Kajang merupakan ciri khas kota
Musi.
dimasa datang.
Perusahaan pada tahun 2012. Proses review ini merupakan penyesuaian atas
pengesahan hasil analisa Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna perusahaan adalah
9
2.5.1 VISI
2.5.2 MISI
o Integritas
o Profesional
o Loyalitas
o Baik Sangka.
Makna Perusahaan
Staff dengan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dan modal pengelolaan
10
berasal dari pemerintah. Susunan dewan pimpinan PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang sebagai perseroan yang terdiri dari dewan komisaris. Dewan komisaris
bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Dereksi
adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan menguasai seluruh fungsi dan
operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dibantu oleh
o Direktur Produksi
o Direktur Komersil
- Direktur
- General Manager
- Manager
- Superintenden
- Supervisor
- Foreman
- Analis
11
Direktur Utama
Kompartemen Produksi
12
MANAJER
LABORATURIUM
LGLO
KEPALA SEKSI
(Laboraturium Gas
dan Oli)
sebagai berikut:
13
Kalibrasi bertugas untuk mengkalibrasi suatu alat, apakah alat tersebut
untuk analisa.
Analisa yang dilakukan di LPP meliputi ammonia cair dan UREA butiran
dan lainnya.
Analisa yang dilakukan di LPU antara lain: analisis mutu air penunjang
industri, bahan kimia penunjang, grease, minyak pelumas baru, resin, katalis,
14
Analisa yang dilakukan di laboratorium ini antara lain: trace element
(logam), scale, gas alam, gas proses, dan lube oil. Peralatan yang digunakan
Analisa yang dilakukan di setiap LKP (pusrti IB, II, III, dan
IV) meliputi analisa rutin proses produksi dan hasil akhir dari pabrik
ammonia, utilitas, dan UREA. Adapun peralatan yang digunakan dan dapat
conductometre, aqua titrator, turbidi meter, sieve shaker, orsat, dan alat – alat
gelas.
keterkaitan dengan beberapa unit kerja baik secara langsung maupun tidak
langsung sebagai salah satu bagian dari proses bisnis di PT Pusri. Unit kerja
terkait tersebut antara lain Rendal Produksi, Operasi, Logistik, Paltong dan
unit-unit kerja tersebut. Hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dievaluasi
merupakan unit kerja internal yang terdapat dalam lingkungan PT Pusri. Selain itu
15
Pihak-pihak eksternal itu antara lain pemasok (supplier) bahan/barang kimia,
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
dengan suatu fluida selama proses produksi, seperti alat penukar panas, rangkaian
pompa, pipa produksi, pipa selubung, pipa alir, serta peralatan produksi lainnya.
dapat menghambat aliran fluida baik dalam pipa maupun alat heat exchangers.
Pada heat exchangers, endapan scale akan mengganggu transfer panas sehingga
aliran terjadi karena adanya penyempitan volume alir fluida serta penambahan
17
turbulensi),waktu kontak antara padatan dengan permukaan media pengendapan
komposisi air dalam formasi. Secara umum air mengandung ion-ion terlarut yaitu
berupa kation(Na+, Ni2+, Mg2+, Cr2+, dan Fe2+), maupun anion (Cl-, HCO3-, SO42-
dan CO32-). Kation dan anion yang terlarut dalam air akan membentuk senyawa
batas satu zat yang dapat dilarutkan dalam zat pelarut pada kondisi fisik tertentu.
(Ratna, 2011).
tekanan, temperature serta waktu kontak (contact time) antara air dengan media
tertentu dimana harga kelarutan terlampaui maka senyawa tersebut tidak akan
larut lagi, melainkan terpisah dari pelarutnya dalam bentuk padatan (Ratna, 2011).
kelarutan pada tiap zat terlarut dalam air formasi akan menyebabkan
terganggunya keseimbangan dalam air formasi, sehingga akan terjadi reaksi kimia
18
antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion) dengan membentuk senyawa
Adanya perubahan kondisi fisik atau komposisi air yang akan menurunkan
Pengendapan kerak akan meningkat dengan lamanya waktu kontak dan ini
akan mengarah pada pembentukan kerak yang lebih padat dan keras.
terbentuknya scale pada pipa downcomer dan celah swirl. Ketiganya merupakan
salah satu bahan baku pada pembuatan stainless steel yang digunakan untuk
19
mencegah terjadinya proses korosi (pengakaratan logam). Walaupun stainless
steel memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan besi biasa, dalam beberapa
kasus stainless steel bisa terkena korosi. Namun dalam kondisi atmosfer normal
atau kelembaban normal, stainless steel tidak akan berkarat dan dalam kondisi
ekstrem, stainless steel dapat terkena korosi. Korosi pada stainless steel
merupakan salah satu penyebab terbentuknya scale dimana serbuk korosi stainless
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya.
merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah.
Teknik ini adalah teknik yang paling umum dipakai untuk analisis unsur. Teknik-
teknik ini didasarkan pada emisi dan absorbsi dari uap atom. Komponen kunci
pada metode spektrofotometri serapan atom adalah sistem (alat) yang dipakai
20
Gambar 5 Atomic Absorption Spectrophotometer
diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi dari sumber
cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang
21
Jika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom, maka akan
terjadi eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap
yang lebih tinggi. Besarnya energi dari tiap panjang gelombang dapat dihitung
𝐶
E = h. λ
Dimana :
dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-
tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar
(ground state). Atom-atom ground state ini kemudian menyerap radiasi yang
diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat oleh unsur-unsur yang bersangkutan.
Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan
panjang gelombang yang diabsorbsi oleh atom dalam nyala. Absorbsi mengikuti
hukum Lambert-Beer, yaitu absorbsi berbanding lurus dengan panjang nyala yang
dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala. Kedua variable ini sulit untuk
ditentukan tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga absorbansi hanya
22
berbanding langsung dengan konsentrasi analit dalam larutan sampel. Teknik-
teknik analisinya yaitu kalibrasi, standar tunggal dan kurva adisi standar. Aspek
yaitu :
A = ɛ . b . c atau A = a . b . c
Dimana :
A = Absorbansi
a = Absorptivitas (g/L)
c = Konsentrasi (ppm)
absorbansi suatu spesies akan merupakan fungsi linear dari konsentrasi, sehingga
menjadi alat yang canggih dalam analisis, ini disebabkan di antaranya oleh
23
pengukuran tidak selalu perlu memisahkan unsur yang ditentukan karena
kemungkinan penentuan satu unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan
1. Sumber sinar
(hollow cathode lamp). Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutupyang
yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini
diisi dengan gas mulia (neon dan argon). Neon biasanya lebih disukai karena
memberikan intensitas pancaran lampu yang lebih rendah. Bila antara anoda dan
katoda diberi suatu selisih tegangan yang tinggi (600 volt), maka katoda akan
24
memancarkan berkas-berkas elektron yang bergerak menuju anoda yang mana
kecepatan dan energinya sangat tinggi. Elektron-elektron dengan energi tinggi ini
dalam perjalanannya menuju anoda akan bertabrakan dengan gas-gas mulia yang
diisikan tadi.
Lamp khusus misalnya akan menentukan konsentrasi besi dari suatu cuplikan.
memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang diperlukan untuk
transisi elektron atom.Hallow Cathode Lamp terdiri dari katoda cekung yang
silindris yang terbuat dari unsur yang sama dengan yang akan dianalisis dan
anodayang terbuat dari tungsten. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu,
logam mulai memijar dan dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan
dengan pemercikan.
kehilangan elektron dan menjadi ion bermuatan positif. Ion-ion gas mulia yang
bermuatan positif ini selanjutnya akan bergerak ke katoda dengan kecepatan dan
energi yang tinggi pula. Sebagaimana disebutkan di atas, pada katoda terdapat
unsur-unsur yang sesuai dengan unsur yang akan dianalisis. Unsur-unsur ini akan
ditabrak oleh ion-ion positif gas mulia. Akibat tabrakan ini, unsur-unsur akan
terlempar ke luar dari permukaan katoda. Atom-atom unsur dari katoda ini
tinggi dan akan memancarkan spektrum pancaran dari unsur yang sama dengan
25
2. Tempat sampel
akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam
keadaan asas. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah
suatu sampel menjadi uap atom-atomyaitu dengan nyala (flame) dan dengan tanpa
nyala (flamelees).
A. Nyala (Flame)
cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Pada
cara spektrofotometri emisi atom, nyala ini berfungsi untuk mengeksitasikan atom
nyala yang kaya bahan bakar pembentukan oksida dari banyak unsur dapat
diminimalkan.
2) Nitrous oksida-asetilen
membentuk oksida dan sulit terurai. Hal ini disebabkan karena temperatur nyala
yang dihasilkan relatif tinggi. Unsur-unsur tersebut adalah: Al, B, Mo, Si, So, Ti,
V, dan W.
26
Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas-gas yang
(background) yang kuat. Efek emisi nyala dapat dikurangi dengan menggunakan
logam-logam alkali karena suhu nyala yang lebih rendah akan mengurangi
banyaknya ionisasi.
Teknik atomisasi dengan nyala dinilai kurang peka karena: atom gagal
mencapai nyala, tetesan sampel yang masuk kedalam nyala terlalu besar, dan
proses atomisasi kurang sempurna. Oleh karena itu muncullah suatu teknik
Sistem pemanasan dengan tanpa nyala ini dapat melalui 3tahap yaitu:
27
3. Monokromator
monokromator juga terdapat suatu alat yang digunakan untuk memisahkan radiasi
4. Detektor
listrik, yang memberikan suatu isyarat listrik berhubungan dengan daya radiasi
yang diserap oleh permukaan yang peka. Detektor juga digunakan untuk
5. Readout
sebagai sistem pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang
telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu trasmisi atau absorbsi. Hasil pembacaan
dapat berupa angka atau kurva dari suatu recorder yang menggambarkan
sedemikian rupa yang pelaksanannya tergantung dari macam dan jenis sampel.
Yang penting untuk diingat adalah bahwa larutan yang akan dianalisis haruslah
28
o Langsung dilarutkan dengan pelarut yang sesuai
3.4.1 Downcomer
steam drum menuju wall tube. Downcomer berfungsi menampung fluida sampai
meluap dan luapan fluida tersebut diteruskan ke wall tube. Steam Drum sebagai
tempat pemisahan antara partikel-partikel cairan dan uap dimana untuk fluida
akan mengalir secara alami melalui downcomer, sedangkan fase uap secara alami
akan dialirkan menuju Primary Superheater. Wall tube yaitu pipa-pipa pada
29
dinding boiler yang berfungsi mengubah air menjadi uap yang kemudian dialirkan
3.4.2 Swirl
Gambar 9 Swirl
untuk mendistribusikan fluida dari downcomer menuju tube. Swirl memiliki celah
30
High Pressure Decomposer (HPD) berfungsi untuk memisahkan urea
dari hasil reaksi di reaktor urea yaitu berupa kelebihan NH3 dari campuran reaksi
dekomposisi setelah keluar. Prinsip proses dari Seksi Dekomposisi ini adalah
3.6.1 Cr
Nomor Atom : 24
Elektronegativitas : 1.66
Isotopes :4
3.6.2 Fe
Nomor Atom : 26
31
Nomor Massa : 55.847 g.mol-1
Elektronegativitas : 1.8300
Isotopes :4
Penemu :-
3.6.3 Ni
Nomor Atom : 28
Elektronegativitas : 1.90999
Isotopes :5
32
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
labu takar 250ml, gelas piala 100ml, botol semprot, tanur, oven, desikator,
Spectrophotometer.
dengan saringan.
33
3. Panaskan cawan platina + sampel selama 30 menit pada suhu 900oC.
4.2.3 Pretreatment
3. Panaskan dalam tanur pada suhu 900oC selama 2 jam sampai semua
dalam desikator.
4. Larutkan dengan larutan HCL 1:1 dalam gelas piala 250 ml, sambil
terlebi dahulu) dan encerkan dengan air demin sampai tanda batas,
pengenceran.
34
2. Ukur konsentrasi larutan tersebut menggunakan AAS dengan
35
BAB V
Nama Sampel
(gr)
36
Abs. Ni 0.335 0.295 0.405
= 13.8836 gr – 13.6760 gr
= 0.2079 gram
= 6.8574 gr – 6.6.8527 gr
= 0.0047 gram
𝑤1
=𝑤0
0.0018
= = 0.87%
0.2076
𝐴×𝑓𝑝 ×𝑉
= 𝑤0
37
2.123 × 5 × 0.25
=
207.6
= 1.28 % b/b
Keterangan :
A = Absorbansi (nm)
Fp = Faktor Perbandingan
V = Volume (L)
W0 = Bobot sampel
5.2 Pembahasan
oven pada suhu 105oC selama 2 jam untuk menghilangkan kadar air dalam
suhu menjadi suhu ruang dan mengadsorbsi uap air setalah scale dipanaskan.
Cawan yang digunakan ialah cawan platina karena tahan pada suhu hingga
1760oC dan platina bersifat inert (tidak bereaksi). Cawan platina sebelumnya
harus dipanaskan dalam tanur pada suhu 900oC selama 2 jam untuk
menghilangkan pengotor yang ada. Sampel scale yang telah dipanaskan ditimbang
38
karbonat (1:3) untuk melelehkan sampel scale ketika dipanaskan. Sampel
dipanaskan di dalam tanur selama 2 jam dengan suhu 900oC agar pengotor hilang.
Pelarut yang digunakan untuk melarutkan padatan scale ialah HCL 1:1, karena
HCL merupakan pelarut logam yang baik dan menghasilkan reaksi samping hanya
gas hidrogen. Analisis logam Cr, Fe dan Ni menggunakan standard dari standar
induk berupa standard mix dengan tiga konsentrasi yang berbeda dan telah
diketahui.
untuk mengetahui adanya korosi atau tidak pada stainless steel di HPD atau LPD
Absorbansi
No Jenis Sampel Logam Kadar (%b/b)
(nm)
Cr 2.123 1.28
Ni 0.335 0.04
Cr 2.642 1.47
Ni 0.295 0.03
39
Cr 5.505 3.4
Ni 0.405 0.05
Serapan Atom dengan menggunakan campuran bahan bakar udara Asetilen UHF.
memperoleh hasil analisis yang baik dan sempurna. Kondisi optimasi analisis
agar di peroleh populasi atom pada tingkat dasar yang paling banyak dalam nyala
api yang dilewati oleh radiasi. Atom-atom akan menyerap tenaga radiasi yang
Semakin banyak atom pada keadaan dasar, maka radiasi-radiasi yang diserap akan
makin banyak, pada kondisi optimum akan diperoleh serapan maksimal. Kondisi
mendapatkan perhatian adalah : panjang gelombang, laju alir pembakar, laju alir
oksidan, kuat arus lampu katoda cekung (Hallow Catode Lamp), lebar celah dan
dan Swirl (HPD/LPD) dilakukan pada panjang gelombang 357,9 nm; 386,0 nm;
40
dan 341,5 nm. Panjang gelombang ini merupakan panjang gelombang paling kuat
menyerap garis untuk transisi elektronik dari tingkat dasar ke tingkat eksitasi. Bila
atom pada tingkat energi dasar (ground state) diberi energi yang sesuai, maka
energi tersebut akan diserap dan atom-atom tersebut akan terseksitasi ke tingkat
energi yang lebih tinggi (exited state), atom tidak stabil sehingga akan kembali ke
tingkat energi dasar dengan melepas sejumlah energi dalam bentuk sinar panjang
gelombang optimum.
mempunyai energi sebesar 652,9 kJ/mol, dimana dengan energi tersebut akan
yang lebih tinggi (Cr*) sedangkan energi yang dibutuhkan oleh atom Fe untuk
357,9 nm. Konsentrasi standar Cr yang diukur yaitu 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm.
Kadar Cr dalam sampel downcomer HPD, swirl HPD dan swirl LPD berturut-
386,0 nm. Konsentrasi standar Fe yang diukur yaitu 50 ppm, 80 ppm, dan 100
ppm. Kadar Fe dalam sampel downcomer HPD, swirl HPD dan swirl LPD
41
Pengukuran absorban untuk sampel yang telah didestruksi dan standar
nm. Konsentrasi standar Ni yang diukur yaitu 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm.
Kadar Ni dalam sampel downcomer HPD, swirl HPD dan swirl LPD berturut-
metode AAS yaitu larutan standard mix yang mengandung logam Ag, Al, B, Ba,
Bi, Ca, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Ga, ln, K, Li, Mg, Mn, Ni, Pb, Sr, Ti, dan Zn dengan
konsentrasi 10 ppm.
pertumbuhan kristal serta pengendapan scale antara lain adalah sifat urea yang
temperatur), percampuran dua jenis fluida yang mempunyai susunan mineral tidak
exchangers ataupun pada pipa-pipa fluida pabrik dapat menghambat aliran fluida.
Pada downcomer, celah swirl, dan pipa-pipa akan terjadi hambatan aliran karena
pipa bagian dalam yang dapat menyebabkan terjadinya korosi atau bahkan dapat
menimbulkan ledakan pada pipa sehingga pipa pecah atau berlubang. Sedangkan
42
pada heat exchangers, endapan kerak yang terjadi akan menganggu transfer panas
sampling air formasi dan scale coupon. Mengerjakan pigging dan line scrapper,
43
BAB VI
SIMPULAN
HPD sebesar 1,47%; sampel Swirl LPD sebesar 3,40%. Kadar Fe pada sampel
Downcomer HPD sebesar 54,51%; sampel Swirl HPD sebesar 71,21%; sampel
Swirl LPD sebesar 70,40%. Kadar Ni pada sampel Downcomer HPD sebesar
0,04%; sampel swirl HPD sebesar 0,03%; sampel swirl LPD 0,05%.
44
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Bott T R. 1995. Fouling of Heat Exchangers, Elsevier, Amsterdam and New York.
Sari Ratna Permata, 2011. Studi Penanggulangan Problem Scale dari Near-
Wellbore Hingga Flowline di Lapangan Minyak Limau. Jakarta
(ID): Universitas Indonesia.
Suryati. 2011. Analisa Kandungan Logam Berat Pb dan Cu dengan Metode SSA
(Spektrofometri Serapan Atom) Terhadap Ikan Baung
(Hemibagrusnemerus) di Sungai Kampar Kanan Desa Muara
Takus Kecamatan XIII Koto Kambar, Kabupaten
Kampar.[SKRIPSI]. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syari Kasim, Riau, Pekan
Baru.
45
46