Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Meteorologi Laut ( Shif II )

Nama : Daffa Afdiansyah

NPM : 230210170022

Suhu Permukaan Laut Pulau Jawa pada Musim Timur (Juni-Agustus) 2016

Dari data diatas dapat diketahui bahwa suhu permukaan laut di perairan pulau jawa
berbeda-beda. Dari 9 bar warna, terdapat 8 warna yang muncul di tabel suhu permukaan laut
Jawa pada musim timur 2016. Suhu terendah yang muncul di tabel adalah 28,4 derajat dan
yang paling tinggi adalah 29,8 derajat. Warna ungu menunjukkan suhu permukaan laut
sebesar 28,4 sampai 28,6 derajat. Warna ini ditunjukan di bagian tenggara pulau Jawa
tepatnya di Samudera Hindia. Warna biru menunjukkan permukaan laut berada pada suhu
28,6 sampai 28,8 derajat. Warna biru ini ditunjukan di bagian tenggara pulau Jawa namun
bukan hanya di Samudera Hindia tapi juga sudah memasuki kawasan Selat Bali, Tg grajagan,
Tg Purwo, dan Tg Kaben. Warna hijau tua menunjukkan bahwa suhu permukaan laut di
daerah tersebut berada pada 28,8 sampai 29 derajat. Warna hijau tua ini ditunjukan dari
Samudra Hindia sampai ke bagian Jawa sebelah Timur. Warna hijau muda menunjukkan suhu
permukaan laut berkisar 29 sampai 29,2 derajat dan ditunjukan dari selatan Samudera Hindia
sampai ke perairan Jawa bagian tengah dan menuju perairan utara Jawa bagian timur. Warna
kuning menunjukkan suhu permukaan laut berkisar 29,2 sampai 29,4. Warna ini
mendominasi bagian selatan perairan pulau Jawa. Berbeda dengan bagian utara perairan
pulau Jawa di dominasi oleh warna cokelat yang menunjukkan suhu berkisar pada 29,4
sampai 29,6 derajat. Lalu di bagian barat perairan pulau Jawa suhu permukaan laut berkisar
antara 29,6 sampai 29,8 yang ditandai dengan warna merah. Sedangkan pada perbatasan
pulau Jawa dan Sumatera ditandai dengan warna pink tua yang menunjukkan suhu
permukaan laut berkisar 29,8 keatas.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa suhu permukaan laut di pulau
Jawa berbeda-beda. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya:
arus, upwelling, suhu udara, intensitas cahaya, dan masih banyak lagi. Perubahan arus oleh
pengaruh angin menyebabkan proses pergerakan lapisan permukaan hingga menyebabkan
percampuran horizontal dan pada akhirnya arus tersebut mendorong terjadinya pergeseran
massa air dari wilayah timur Laut Jawa dengan salinitas tinggi dan suhu rendah selama
musim timur (Juni-Agustus) kemudian berbalik arah dari utara-barat selama musim barat
(Desember-Februari) dengan salinitas rendah dan suhu tinggi akibat pengaruh asupan massa
air tawar yang berasal dari aliran sungai dan berlangsungnya musim penghujan. Perubahan
musim tahunan ini membuktikan adanya hubungan yang erat melalui pertukaran massa air
yang berasal dari Laut Banda dan Laut Flores pada musim timur dan Laut Cina Selatan
melalui Selat Karimata pada musim barat. Terjadinya upwelling di sekitar Laut Banda
menyebabkan naiknya massa air yang bersuhu rendah kepermukaan laut, kemudian massanya
air ini bergerak kearah timur melalui Laut Flores kemudian masuk ke Laut Jawa. Arus yang
berasal dari timur membawa massa air yang bersuhu rendah keperairan Laut Jawa sehingga
massa air yang lebih hangat menjadi terdesak ke barat, hal ini terlihat pada bagian timur Laut
Jawa suhu berkisar 28,6-29 derajat celcius. Dan di bagian barat Laut Jawa suhu lebih tinggi
yaitu sekitar 29,4-lebih dari 29,8 derajat celcius. Suhu lebih tinggi ini terjadi karena adanya
masukan massa air yang bersuhu hangat dari Selat Karimata dan masukan massa air yang
bersuhu hangat yang terdesak dari arah timur Laut Jawa.
Daftar Pustaka

Anonim. 2009. “Kajian Pustaka Perairan Laut Jawa dan Selat Makassar”. Bandung.
Dikutip 23 September 2018 pada
http://media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090057_2_3784.pdf

Yusniati, Mira. 2006. “ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN


LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL
SATELIT NOAA16-AVHRR”. Bogor. Dikutip pada 23 September 2018 pada
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11677/C05ymi.pdf?
sequence=2&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai