- fisik,
- psikis,
- bakat/kemampuan
- pengalaman
Tetapi dalam menghadapi keunikan sering ditemukan dua sikap.
- bersikap positif akan menerima keunikan itu sebagai anugerah.
- Sikap negatif berarti kurang menerima keunikan diri. Sikap yang
ditunjukan adalah
merasa tidak puas, bahkan dapat melakukan tindakan apapun demi
menutupi diri, misalnya operasi plastik.
Sejauh terlukiskan dalam Kitab Suci, istilah citra Allah itu hanya dikatakan pada
manusia, tidak dikenakan pada ciptaan Tuhan lainnya. Hanya manusialah yang disebut
citra Allah.
Allah melengkapi manusia dengan akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan-
kemampuan dasar itulah yang membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan
lainnya. Ia adalah ciptaan Allah yang bermartabat luhur.
Teks Kej. 1: 26-30 menegaskan bahwa Sebagai citra Allah, manusia dipanggil dan
diberi tugas untuk:
Manusia harus menjalankan panggilannya sesuai dengan kehendak Allah yang tampak
dalam kesadaran pada hal-hal berikut.
1. Segala sesuatu berasal dan diciptakan oleh Allah dan terarah kepada
pencipta-Nya;
2. Setiap makhluk memiliki kebaikan dan kesempurnaan;
3. Semua makhluk dan ciptaan Tuhan mempunyai ketergantungan satu
sama lain dan saling melengkapi secara timbal balik.
Banyak cara untuk mengembangkan kemampuan atau talenta, misalnya:
- melatih diri terus-menerus tanpa takut salah atau gagal;
- masuk dalam kelompok atau organisasi yang mempunyai minat yang
sama sehingga dapat saling mengembangkan;
- belajar dan berani bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman.
- Sikap menerima dan mengakui. Sikap positif ini akan berdampak pada
kemampuan
untuk mengatasi keterbatasan dengan positif pula: belajar lebih keras, belajar
dari orang lain, tidak minder, dan sebagainya.
- sikap tidak mengakui, bahkan menutup-nutupi keterbatasan.