Anda di halaman 1dari 62

Kebidanan/001/2/2013

MODUL 3a

ASPEK LEGAL DAN ISSUE ETIK DALAM

PRAKTEK KEBIDANAN

PENULIS:

Hj.Atit Tajmiati,S.Kep,Ns,MPd

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

PUSDIKLATNAKES BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2013
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar isi
Pendahuluan 4
Kegiatan Belajar 1 Aspek Legal dan Legislasi Pelayanan Kebidanan
:
Tujuan pembelajaran umum 5
Tujuan Pembelajaran khusus 5
Pokok – pokok materi 5
Latar belakang 5
Otonomi bidan 8
Legislasi.registrasi, dan lisensi 9
Rangkuman 14
Tes formatif 15
Tugas 17

Kegiatan Belajar 2 : Issue etik dan moral dalam pelayanan ke-


bidanan
Tujuan pembelajaran umum 18
Tujuan Pembelajaran khusus 18
Pokok – Pokok Materi 18
Istilah issue 19
Issue Etik dan Dilemma 24
Issu moral dan Dilemma moral 26
Rangkuman 28

Tes formatif 30

1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar 3 : Pengambilan keputusan dalam pelayanan ke-


bidanan
Tujuan pembelajaran umum 33
Tujuan Pembelajaran khusus 33
Pokok – pokok materi 33
Pengambilan keputusan 34
Pengambilan keputusan yang etis 34
Teori – Teori pengambilan keputusan 35
Dimensi Etik dan Peran Bidan 37
Rangkuman 39
Tes formatif 40
Tugas 42
Kegiatan Belajar 4 : Informed Choise dan Informed Consent
Masalah Etik Moral dan Dilemma 44
Informed Choise 45
Informed Consent 47
Rangkuman 54
Tes Formatif 55
DaftarPustaka 59
Tugas 60

2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Pendahuluan

Selamat berjumpa lagi para ma- mereka terima. Selain itu, bidan harus
hasiswaPendidikan Jarak Jauh Pendi- dapat menerapkan aspek legal dalam
dikan D3 Kebidananpada Mata Kuliah pelayanan kebidanan melalui persetu-
Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. juan klien atau keluarga atas tindakan
Tahukah Anda bahwa setiap pelayanan yang akan mereka terima.
yang diberikan pada klien harus memi-
Modul 3a ini memuat pokok ba-
liki keamanan, sehingga kita dalam
hasan penting yang berkaitan dengan
memberikan pelayanan kebidanan bet-
aspek legal dan issue Etik dalam prak-
ul betul aman dan mendapat perlind-
tek kebidanan merupakan modul ke 5
ungan hukum. Di era kemajuan zaman
dari 8 modul untuk mata kuliah Etiko-
ini, klien biasanya telah memahami se-
legal dalam Praktek Kebidanan yang
buah pelayanan kesehatan yang baik,
terbagi menjadi 4 kegiatan belajar, yai-
sehingga mereka cenderung menuntut
tu :
para tenaga medis untuk memberikan
pelayanan yang terbaik. 1. Kegiatan belajar 1 : Aspek Legal Pe-
layanan Kebidanan
Namun pelayanan yang diberi-
kan terkadang menimbulkan dilema 2. Kegiatan Belajar 2 : Issue Etik Dalam
dan konflik di masyarakat yang pada Pelayanan Kebidanan
akhirnya menimbulkan isu-isu baru
3. Kegiatan Belajar 3 : Pengambilan
yang berkaitan dengan pelayanan kes-
Keputusan Dalam Pelayanan Ke-
ehatan khususnya kebidanan. Untuk
bidanan
itu, bidan harus mengenali beberapa
konflik dan isu yang berkembang di 4. Kegiatan Belajar 4 : Informed Choice
masyarakat serta mulai memberday- dan Informed Consent
akan klien dalam pengambilan kepu-
tusan terkait pelayanan yang akan Setelah mempelajari materi

3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tersebut Anda diharapkan dapat: 1) Selamat belajar, semoga anda


Memahami dan menjelaskan aspek le- sukses memahami materi yang di-
gal pelayanan kebidanan, 2) Memaha- uraikan dalam modul 3 ini. Selamat
mi dan menjelaskan issue etik dalam belajar, semoga sukses
pelayanan kebidanan, 3) Memahami
dan menjelaskan pengambilan kepu-
tusan dalam pelayanan kebidanan, 4)
informed choise dan informed con-
sent.

Proses pembelajaran untuk ma-


teri aspek legal dan etikolegal issue
dalam praktek kebidanan yang akan
Anda ikuti dapat berjalan dengan leb-
ih lancar bila Anda mengikuti langkah
langkah belajar sebagai berikut :

1) Pahami dulu mengenai kegiatan


pembelajaran dari mulai tahap awal
sampai akhir

2) Lakukan observasi layanan ke-


bidanan yang dilakukan oleh bidan
di sarana pelayanan ditinjau dari
sudut etikolegal dalam praktek ke-
bidanan

3) Pelajari terlebih dahulu kajian bela-


jar 1 dan lakukan tugas yang diber-
ikan

4) Keberhasilan proses pembelajaran


anda dalam mata kuliah ini sangat
tergantung kepada kesungguhan
anda dalam mengerjakan tugas.

5) Bila anda menemui kesulitan, si-


lahkan hubungi dosen pengajar/
pembimbing yang mengampu mata
kuliah ini.

4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar I
Aspek Legal dan Legislasi Pelayanan Kebidanan

TUJUAN Setelah mempelajari kegiatan


belajar 1 ini Anda diharapkan mampu
memahami, menjelaskan aspek legal dan
Pembelajaran Umum legislasi dalam pelayanan kebidanan.

Mahasiswa mampu memahami dan men-


jelaskan tentang :
TUJUAN 1. Latar belakang sistem legislasi tenaga
bidan

Pembelajaran Khusus 2. Otonomi bidan dalam pelayanan ke-


bidanan

3. Legislasi, Registrasi dan Lisensi

1. Latar Belakang
POKOK
2. Otonomi Bidan
Materi
3. Legislasi, Registrasi dan Lisensi

5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

Kasus : seorang Bidan baru menyele- Silakan pendapat anda cocokan den-
saikan pendidikan dan baru selesai gan uraian di bawah ini.
di wisuda dengan memiliki nilai ter-
baikbelum memiliki STR,dirumahnya
dilakukan syukuran atas kelulusannya, A. Latar Belakang Sistem Legislasi
banyak keluarga dan handai tolan yang Tenaga Bidan
datang untuk memberikan selamat.
Sebelum membahas tentang latar
Pada saat selesai acara ada seorang
belakang sistem legislasi ada baikn-
ibu hamil yang mengeluh mulas mulas
ya kita membahas dahulu siapakah
mau melahirkan, bidan tersebut me-
Bidan ?
meriksa ternyata ibu hamil tersebut su-
dah masuk masa persalinan kala I fase 1. Menurut IBI
aktif,pembukaan 6cm, Bidan menahan
ibu tersebut di rumahnya membimb- Bidan adalah Seorang wani-
ing/menolongibu untuk bersalin.dan ta yang telah mengikuti dan
tidak lama kemudian bayi lahir,ibu dan menyelesaikan pendidikan
bayi selamat. Akhirnya bidan tersebut bidan yang telah diakui pemer-
dikenal masyarakat dan banyak yang intah dan lulus ujian sesuai per-
datang untuk periksa,bidan melak- syaratan yang berlaku, dicatat,
sanakan pelayanan tanpa dia memiliki diberi ijin secara sah untuk men-
STR. jalankan praktik.

2.  Permenkes No. 1464/MENK-


ES/X/2010
Pertanyaan:
Bidan adalah Seorang wanita
Apa persepsi anda tentang kasus yang telah mengikuti program
diatas? _______________________________ pendidikan bidan dan lulus ujian
_______________________________________ sesuai persyaratan yang berlaku
________________________________________
________________________________________ 3.  Menurut WHO
________________________________________ Bidan adalah Wanita yang telah
________________________________________ diakui secara regular dala pro-
________________________________________

6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

gram pendidikan kebidanan se- 2009 tentang  Kesehatan.


bagai mana yang telah diakui ska-
Tujuan dan Pembangunan
la yuridis, dimana ia ditempatkan
Kesehatan adalah meningkatkan ke-
dan telah menyelesaikan pendi-
sadaran, kemauan dan kemampuan
dikan kebiadanan dan memper-
hidup sehat bagi setiap warga Nega-
oleh izin melaksanakan praktik
ra Indonesia melalui upaya promo-
kebidanan.
tif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
4.  International confederation of sebagai upaya peningkatan sumber
midwife daya manusia yang berkualitas.

Bidan adalah Seorang yang telah Dengan adanya arus globa-


menyelesaikan pendidikan bidan lisasi salah satu focus utama agar
yang diakui oleh Negara serta mampu mempunyai daya saing ada-
memperoleh kualifiksi dan diberi lah bagaimana peningkatan kuali-
izin untuk melaksanakan praktik tas sumber daya manusia. Kualitas
kebidanan dinegara itu. sumber daya manusia dibentuk se-
jak janin di dalam kandungan, masa
kelahiran dan masa bayi serta masa
Adapun yang menjadi latar belakang tumbuh kembang balita. Hanya
sistem legislasi tenaga bidan adalah sumber daya manusia yang berkual-
sebagai berikut : itas, yang memiliki pengetahuan
dan kemampuan sehingga mampu
survive dan mampu mengantisipasi
a. UUD 1945 perubahan serta mampu bersaing.

Amanat dan pesan mendasar dan d. Bidan erat hubungannya dengan


UUD 1945 adalah UUD 1945 upaya penyiapan sumber daya manusia.
pembangunan nasional yaitu pem- Karena pertayanan bidan melipu-
bangunan disegadan bidang guna ti kesehatan wanita selama kurun
kepentingan keselamatan, keba- kesehatan reproduksi wanita, sejak
hagiaan dan kesejahteraan seluruh remaja, masa calon pengantin, masa
rakyat Indonesia secara terarah, ter- hamil, masa persalinan, masa nifas,
padu dan berkesinambungan. periode interval, masa klimakterium
dan menopause serta memantau
b. UU No.23 Tahun 1992 Tentang tumbuh kembang balita serta anak
Kesehatan. pra sekolah.

c. Undang-Undang No. 36 Tahun e. Visi Pembangunan kesehatan In-

7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

donesia Sehat 2010 adalah derajat bidan memiliki hak otonomi dan
kesehatan yang optimal dengan mandiri untuk bertindak secara pro-
strategi: Paradigma sehat, Profe- fesional yang dilandasi kemampuan
sionalisme, JPKM, dan Desentralisasi berfikir logis dan sistematis serta
bertindak sesuai standar profesi dan
etika profesi.
B. Otonomi Bidan
Praktik kebidanan merupakan
Menurut persepsi anda, aktivitas inti dan berbagai kegiatan bidan
apakah yang dilakukan oleh bidan ? dalam penyelenggaraan upaya kes-
ehatan yang harus terus menerus
ditingkatkan mutunya melalui:

1.   Pendidikan dan pelatihan berke-


lanjutan.

2.   Penelitian dalam bidang ke-


bidanan.

3.   Pengembangan ilmu dan tekh-


nologi dalam kebidanan.

4.   Akreditasi.

5.   Sertifikasi.
Bidan merupaakan profesi
6.   Registrasi.
yang berhubungan dengan kese-
lamatan jiwa manusia, adalah per- 7.   Uji Kompetensi.
tanggungjawaban dan tanggung
gugat (accountability) atas semua 8.   Lisensi.
tindakan yang dilakukannya. Seh-
ingga semua tindakan yang dilaku-
kan oleh bidan harus berbasis kom- Beberapa dasar dalam otonomi
petensi dan didasari suatu evidence dan aspek legal yang mendasari dan
based. Accountability diperkuat terkait dengan pelayanan kebidana
dengan satu landasan hukum yang antara lain sebagai berikut:
mengatur batas-batas wewenang
1. Permenkes No. 1464/MENK-
profesi yang bersangkutan.
ES/X/2010 Tentang registrasi
Dengan adanya legitimasi ke- dan praktik bidan.
wenangan bidan yang lebih luas,

8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2. Standar Pelayanan Kebidanan, arga Sejahtera.


2001.
b) UU No. 23/2003 Tentang
3. Kepmenkes Republik Indone- Penghapusan Kekerasan Ter-
sia Nomor 369/Menkes/SK/III/ hadap Perempuan di Dalam
2007 Tentang Standar Profesi Rumah Tangga.
Bidan.

4. UU Kesehatan No. 36 Tahun


C. Legislasi, Registrasi, Lisensi
2009 tentang Kesehatan.
Apa yang Anda ketahui tentang
5. PP No 32/Tahun 1996 Tentang
legislasi?
tenaga kesehatan.
........................................................................
6. Kepmenkes Republik Indonesia
........................................................................
1277/Menkes/SK/XI/2001 Ten-
........................................................................
tang organisasi dan tata kerja
........................................................................
Depkes.
........................................................................
7. UU No 22/ 1999 Tentang Oto- ........................................................................
nomi daerah. ........................................................................
.......................................................................
8. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang
.........................................................................
Ketenagakerjaan.
Sekarang cocokan pendapat anda
9. UU tentang aborsi, adopsi, bayi
dengan uraian berikut ini
tabung, dan transplantasi.

10. KUHAP, dan KUHP, 1981.


Legislasi
11. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 585/ 1. Pengertian
Menkes/ Per/ IX/ 1989 Tentang
Legislasi adalah proses
Persetujuan Tindakan Medik.
pembuatan undang-undang
12. UU yang terkait dengan Hak re- atau penyempurnaan perangkat
produksi dan Keluarga Beren- hukum yang sudah ada melalui
cana; serangkaian kegiatan sertifikasi
(pengaturan kompetensi), regis-
a) UU No. 10/1992 Tentang
trasi (pengaturan kewenangan),
pengembangan Kependudu-
dan lisensi (pengaturan penye-
kan dan Pembangunan Kelu-
lenggaraan kewenangan).

9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Ketetapan hukum yang Bentuk perlindungan tersebut


mengantur hak dan kewajiban adalah meliputi :
seseorang yang berhubungan
a. Mempertahankan kualitas
erat dengan tindakan dan peng-
pelayanan
abdiannya. Rencana yang sedang
dijalankan oleh Ikatan Bidan In- b. Memberi kewenangan
donesia (IBI) sekarang adalah
c. Menjamin perlindungan hu-
dengan mengadakan uji kompe-
kum
tensi terhadap para bidan, min-
imal sekarang para bidan yang d. Meningkatkan profisionalisme
membuka praktek atau member-
ikan pelayanan kebidanan harus STR adalah bukti Legislasi yang
memiliki ijasah setara D3. dikeluarkan oleh DEPKES yang
menyatakan bahwa bidan ber-
Uji kompetensi yang dilaku- hak menjalankan pekerjaan ke-
kan merupakan syarat wajib se- bidanan.
belum terjun ke dunia kerja. Uji
kompetensi itu sekaligus mer-
upakan alat ukur apakah tenaga Registrasi
kesehatan tersebut layak beker-
ja sesuai dengan keahliannya. 1. Pengertian
Mengingat maraknya sekolah-se-
Registrasi adalah sebuah pros-
kolah ilmu kesehatan yang terus
es dimana seorang tenaga profesi
tumbuh setiap tahunnya. Jika ti-
harus mendaftarkan dirinya pada
dak lulus dalam uji kompetensi,
suatu badan tertentu secara period-
jelas bidan tersebut tidak bisa
ic guna mendapatkan kewenangan
menjalankan profesinya. Karena
dan hak untuk melakukan tindakan
syarat untuk berprofesi adalah
profesionalnya setelah memenuhi
memiliki surat izin yang dikeluar-
syarat-syarat tertentu yang ditetap-
kan setelah lulus uji kompetensi.
kan oleh badan tesebut.

Menurut Permenkes No 1464/


2. Tujuan Legislasi Menkes/X/2010,. egistrasi ada-
lah proses pendaftaran, pendoku-
Tujuan legislasi adalah mentasian dan pengakuan terhaap
memberikan perlindungan ke- bidan, setelah dinyatakan me-
pada masyarakat terhadap pe- menuhi minimal kopetensi inti atau
layanan yang telah diberikan. standar penampilan minimal yang

10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

ditetapkan, sehingga secara fisik menkes No. 1464/MENKES/X/2010


dan mental mampu melaksanakan adalah meliputi: fotokopi ijasah
praktik profesinya. bidan, fotokopi transkrip nilai aka-
demik, surat keterangan sehat dari
Dengan teregistrasinya seo-
dokter, pas foto sebanyak 2 lembar.
rang tenaga profesi, maka akan
mendapatkan haknya untuk ijin
praktik ( lisensi ) setelah memenuhi
STR berlaku selama 5 tahun dan
beberapa persyaratan administrasi
dapat diperbaharui, serta merupa-
untuk lisensi.
kan dasar untuk penerbitan lisensi
praktik kebidanan atau SIPB (surat
ijin praktik bidan). STR tidak ber-
2. Tujuan Registrasi
laku lagi karena: dicabut atas dasas
a) Meningkatkan keemampuan ketentuan perundang-undangan
tenaga profesi dalam mengadop- yang berlaku, habis masa berlakun-
si kemajuan ilmu pengetahuan ya dan tidak mendaftar ulang, dan
dan tehnologi yang berkembang atas permintaan sendiri.
pesat.
3. Syarat Registrasi
b) Meningkatkan mekanisme yang
Pada saat akan mengajukan reg-
obyektif dan komprehensif dalam
istrasi, maka akan diminta untuk
penyelesaian kasus mal praktik.
melengkapi dan membawa bebera-
c) Mendata jumlah dan kategori pa syarat, antara lain :
melakukan praktik
1) Fotokopi ijasah bidan

2) Fotokopi Transkrip nilai akade-


Aplikasi proses regisrtasi dalam mik
praktek kebidanan adalah sebagai
3) Surat keterangan sehat dari
berikut, bidan yang baru lulus men-
dokter
gajukan permohonan dan mengi-
rimkan kelengkapan registrasi kepa- 4) Pas foto ukuran 4 x 6 cm seban-
da kepala Dinas Kesehatan Propinsi yak 2 (dua) lembar.
dimana institusi pendidikan berada
guna memperoleh SIB ( surat ijin
bidan ) selambat-lambatnya satu bu-
lan setelah menerima Ijasah bidan.
Kelengkapan registrasi menurut Per-

11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Lisensi menuhi persyaratan yang ditetapkan.


Bidan yang menjalankan praktik harus
Lisensi adalah proses adminis-
memiliki SIPB, yang diperoleh dengan
trasi yang dilakukan oleh pemerintah
cara mengajukan permohonan kepa-
atau yang berwenang berupa surat ijin
da Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
praktik yang diberikan kepada tenaga
atau Kota setempat dengan memenuhi
profesi yang telah teregistrasi untuk
persyaratan sebagai berikut: fotokopi
pelayanan mandiri.
STR yang masih berlaku, fotokopi ija-
1. Tujuan umum dari lisensi adalah un- sah bidan, surat persetujuan atasan,
tuk melindungi masyarakat dari pe- surat keterangan sehat dari dokter,
layanan profesi rekomendasi dari organisasi profesi,
pas foto. Rekomendasi yang diberikan
2. Tujuan khusus dari lisensi adalah organisasi profesi setelah terlebih da-
memberikan kejelasan batas we- hulu dilakukan penilaian kemampuan
wenang dan menetapkan sarana keilmuan dan keterampilan, kepatuhan
prasarana. terhadap kode etik serta kesanggupan
Pengertian lisensi adalah proses melakukan praktik bidan.
ministrasi yang dilakukan oleh pemer- Bentuk penilaian kemampuan
intah atau yang berwenang berupa su- keilmuan dan keterampilan inilah
rat ijin praktik yang diberikan kepada yang diaplikasikan dengan rencana
tenaga profesi yang telah teregistrasi diselenggarakannya Uji Kompetensi
untuk pelayanan mandiri. bagi bidan yang mengurus SIPB atau
Tujuan umum lisensi adalah: Melindun- lisensi. Meskipun Uji Kompetensi se-
gi masyarakat dan pelayanan profesi. karang ini baru pada tahap uji coba di
beberapa wilayah, namun terdapat be-
Tujuan khusus lisensi adalah: berapa propinsi yang menerapkan ke-
bijaksanaan daerah untuk penyeleng-
a.   Memberikan kejelasan batas wewe-
garaan uji kompetensi dalam rangka
nang.
meningkatkan kualitas pelayanan
b.   Menetapkan sarana dan prasarana. bidan, misalnya Propinsi Jawa Tengah,
Yogyakarta dan beberapa propinsi lain-
Aplikasi Lisensi dalam praktik
nya, dengan menempatkan uji kom-
kebidanan adalah dalam bentuk SlPB
petensi pada tahap pengajuan STR.
(Surat Ijin Praktik Bidan). SIPB ada-
Dengan diselenggarakannya uji kom-
lah bukti tertulis yang diberikan oleh
petensi diharapkan bahwa bidan yang
Depkes RI kepada tenaga bidan yang
menyelenggarakan praktik kebidanan
menjalankan praktik setelah me-
adalah bidan yang benar-benar kom-

12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

peten. Upaya ini dilakukan dalam rang-


ka meningkatkan kualitas pelayanan
kebidanan, mengurangi medical error
atau malpraktik dalam tujuan utama
untuk menurunkan angka kematian ibu
dan anak. Dalam rancangan uji kompe-
tensi apabila bidan tidak lulus uji kom-
petensi, maka bidan tersebut menjadi
binaan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) se-
tempat. Materi uji kompetensi sesuai 9
area kompetensi dalam standar profesi
bidan Indonesia. Namun demikian uji
kompetensi belum di bakukan den-
gan suatu dasar hukum, sehingga baru
pada tahap draft atau rancangan.

Menurut Permenkes No. 1464/


MENKES/X/2010 SIPB berlaku sepan-
jang STR belum habis masa berlakunya
dan dan dapat diperbaharui kembali.
Bentuk permohonan SIPB dapat dilihat
pada lampiran.

13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Dalam menjalankan praktek pelayanan
kebidanan, seorang bidan diharuskan
menempuh proses yang telah ditetap-
kan oleh pemerintah diantaranya pros-
es registrasi, lisensi dan sebelumnya
bidan diharapkan mengikuti uji kompe-
tensi untuk mendapatkan Surat Tanda
Registrasi sebagai syarat dalam pem-
berian pelayanan kebidanan. Praktek
pelayanan kebidanan diatur dalam UU
No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
dan diperkuat dengan diterbitkannya
Permenkes No. 1464/MENKES/X/2010
yang mengatur tentang registrasi dan
praktek bidan.

14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

1. Bukti legislasi praktek bidan yaitu

a. STB

b. STR

c. Ijazah

d. Sertifikat

e. Uji Kompetensi

2. Setelah menyelesaikan pendidikan D III Kebidanan, untuk memperoleh izin da-


lam pelayanan kebidanan maka Saudari wajib melakukan proses

a. Lisensi

b. Legislasi

c. Sertifikasi

d. Registrasi

e. Akreditasi

3. Tujuan lisensi

a. Melindungi masyarakat dalam pelayanan kesehatan

b. Menentukan tarif pelayanan

c. Memperoleh izin kerja

d. Memperoleh sertifikat profesi

e. Memperoleh penghargaan

15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4. Untuk mendapatkan STR bidan diwajibkan mengikuti

a. Sertifikasi

b. Uji kompetensi

c. Akreditasi

d. Lisensi

e. Registrasi

5. Acuan dalam izin penyelenggaraan praktek kebidanan yaitu

a. Permenkes No. 1464/MENKES/X/2010

b. Kepmenkes No. 23/MENKES/2006

c. Kepmenkes No. 900/MENKES/2002

d. Permenkes No. 32/MENKES/2000

e. Permenkes No. 585/MENKES/1989

Cocokkanlah jawaban Saudari dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudari yang benar, kemudian gu-
nakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan =
 ----------------------------------------------- X 100

16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100 % = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 %
 = Cukup

< 70 % = Kurang

Jika tingkat penguasaan Saudari kurang dari 70% silahkan pelajari kembali ke-
giatan belajar 4 ini sampai Anda betul-betul menguasai isi dari materi kegiatan
belajar 4. Jika tingkat penguasaan Saudari telah 70% atau lebih, selamat berarti
Saudari telah menguasai seluruh kegiatan belajar ini. Silahkan Saudari lanjutkan
ke modul selanjutnya.

Tugas

Tuliskan apa keuntungan dan kerugian bidan yang belum teristrasi dan memiliki lisensi
dalam memberikan pelayanan kebidanan !

Buat dalam bentuk makalah sesuai panduan penyusunan di modul 3b

17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar II
Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan

TUJUAN Setelah mempelajari kegiatan


belajar 1 ini Anda diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan issue etik
Pembelajaran Umum dalam pelayanan kebidanan

Mahasiswa mampu memahami dan men-


jelaskan tentang :
TUJUAN a. Pengertian Issue dan Dilema

b. Issue Etik Bidan


Pembelajaran Khusus
c. Issue Etik dan Dilema

d. Issue Moral dan Dilema Moral

1. Pengertian Issue dan Dilema


POKOK
2. Issue Etik Bidan
3. Issue Etik dan Dilema
Materi 4. Issue Moral dan Dilema Moral

18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

Dalam praktik kebidanan ser- kakan pendapat yang bervariasi.


ingkali bidan dihadapi pada beberapa Isu muncul dikarenakan adanya
permasalahan yang dilematis, artin- perbedaan nilai.
ya pengambilan keputusan yang sulit
4. Issue etik dalam pelayanan ke-
berkaitan dengan etik. Dilema muncul
bidanan merupakan topik yang
karena terbentur pada konflik moral,
penting yang berkembang di
pertentangan batin atau pertentangan
masyarakat tentang nilai ma-
antara nilai-nilai yang diyakinai bidan
nusia dalam menghargai suatu
dengan kenyataan yang ada.
tindakan yang berhubungan
dengan segala aspek kebidanan
yang menyangkut baik dan bu-
A. PENGERTIAN ISSUE DAN DILE-
ruknya.
MA
5. Issue moral adalah topik yang
1. Isu adalah topik yang menarik
penting berhubungan den-
untuk didiskusikan dan suatu
gan benar dan salah dalam ke-
yang memungkinkan setiap
hidupan sehari – hari.
orang mempunyai pendapat.
Pendapat yang timbul akan ber- 6. Dilema yaitu suatu keadaan di-
variasi, isu muncul dikarenakan mana dihadapkan pada dua
adanya perbedaan nilai-nilai alternative pilihan, yang keliha-
dan kepercayaan. tannya sama atau hampir sama
dan membutuhkan pemecahan
2. Isu adalah masalah pokok yang
masalah.Dilema muncul karena
berkembang di masyarakat atau
terbentur pada konflik moral,
suatu lingkungan yang belum
pertentangan batin, atau per-
tentu benar, serta membutuh-
tentangan antara nilai-nilai yang
kan pembuktian.
diyakini bidan dengan kenyata-
3. Isu adalah topic yang menar- an yang ada
ik untuk didiskusikan dan
sesuatu yang memungk-
inkan orang untuk mengemu-

19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

B. ISSUE ETIK BIDAN 1. Pengambilan keputusan dan


penggunaan etik.

2. Otonomi bidan dan kode etik


profesional.

3. Etik dalam penelitian kebidanan.

4. Penelitian tentang masalah ke-


bidanan yang sensitif.

Contoh bentuk issue etik yang ber-


hubungan dengan kebidanan

1) Issue etik yang terjadi antara


bidan dengan klien,keluar-
Seorang bidan praktek mandiri, ga,masyarakat
memberikan susu formula untuk bayi
a) Pengertian
baru lahir hari pertama karena in-
gin mencapai bonus yang dijanjikan
oleh perusahaan susu. Dalam kasusu Issue etik yang terjadi antara
ini bidan telah memnfaatkan pasien- bidan dengan klien, keluarga
nya sebagai objek untuk memberi- dan masyarakat mempunyai
kan keuntungan bagi dirinya sendiri. hubungan erat dengan nilai ma-
Bagaimana pendapat Anda terkait ka- nusia dalam menghargai suatu
sus di atas ? berikan komentar pada tit- tindakan. Seorang bidan dika-
ik-titik dibawah ini ! takan profesional bila ia mem-
punyai kekhususan sesuai den-
.............................................................................. gan peran dan fungsinya yang
.............................................................................. bertanggung jawab menolong
............................................................................. persalinan. Dengan demikian
............................................................................. penyimpangan etik mungkin
saja akan terjadi dalam praktek
Selanjutnya, untuk lebih memaha-
kebidanan misalnya dalam prak-
mi mengenai issue etik bidan, silakan
tek mandiri, bidan yang bekerja
Saudari pelajari materi berikut ini!
di RS, RB atau institusi keseha-
tan lainnya. Dalam hal ini bidan
yang praktek mandiri menjadi
Etik berhubungan erat dengan profesi,
pekerja yang bebas mengontrol
yaitu :
dirinya sendiri. Situasi ini akan

20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

besar sekali pengaruhnya ter- nan dengan keadaan letak sung-


hadap kemungkinan terjadinya sang seperti ini karena pengala-
penyimpangan etik. man bidan dalam hal ini masih
belum begitu mendalam. Selain
itu juga dengan di Rujuk agar
b) Kasus persalinan berjalan dengan lan-
car dan bukan kewenangan bidan
untuk menolong persalinan da-
Di sebuah desa, ada seorang
lam keadaan letak sungsang sep-
bidan yang sudah membuka
erti ini. Karena keluarga tetap
praktek kurang lebih selama satu
memaksa, akhirnya bidan pun
tahun. Pada suatu hari datang
menuruti kemauan klien serta
seorang klien bernama Ny ‘A’ usia
keluarga untuk menolong persa-
kehamilan 38 minggu dengan
linan tersebut. Persalinan berjalan
keluhan perutnya terasa kenceng
sangat lama karena kepala janin
kenceng dan terasa sakit sejak
tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir
5 jam yang lalu. Setelah dilaku-
ternyata bayi sudah meninggal.
kan VT, didapatkan hasil pembu-
Dalam hal ini keluarga menyalah-
kaan 3 dan ternyata janin dalam
kan bidan bahwa bidan tidak bisa
keadaan letak sungsang. Oleh
bekerja secara profesional dan
karena itu bidan menyarankan
dalam masyarakatpun juga terse-
agar di Rujuk ke Rumah Sakit un-
bar bahwa bidan tersebut dalam
tuk melahirkan secara operasi SC.
melakukan tindakan sangat lam-
Namun keluarga klien terutama
bat dan tidak sesuai prosedur.
suami menolak untuk di Rujuk
dengan alasan tidak punya biaya c) KONFLIK : keluarga terutama
untuk membayar operasi. Tapi suami menolak untuk di rujuk
bidan tersebut berusaha untuk ke Rumah sakit danmelahirkan
memberi penjelasan bahwa tu- secara operasi SC dengan ala-
juan di Rujuk demi keselamatan san tidak punya biaya untuk
janin dan juga ibunya namun jika membayar operasi.
tetap tidak mau dirujuk akan san-
gat membahayakan janin mau- d) ISSU : Di mata masyarakat,
pun ibunya. Tapi keluarga bersi- bidan tersebut dalam pe-
keras agar bidan mau menolong layanan atau melakukan
persalinan tersebut. Sebenarnya, tindakan tidak sesuai prosedur dan
dalam hal ini bidan tidak yakin tidak profesioanl. Selain itu juga
bisa berhasil menolong persali- masyarakat menilai bahwa bidan

21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tersebut dalam menangani pasien dua orang bidan yaitu bidan “A”


dengan kelas ekonomi rendah dan bidan “B” yang sama – sama
sangat lambat atau membe- memiliki BPS dan ada persain-
da-bedakan antara pasien yang gan di antara dua bidan tersebut.
ekonomi atas dengan ekonomi Pada suatu hari datang seorang
rendah. pasien yang akan melahirkan
di BPS bidan “B” yang lokasin-
e) DILEMA : Bidan merasa kesuli-
ya tidak jauh dengan BPS bidan
tan untuk memutuskan tindakan
“A”. Setelah dilakukan pemerik-
yang tepat untuk menolong per-
saan ternyata pembukaan ma-
salinan Resiko Tinggi. Dalam hal
sih belum lengkap dan bidan
ini letak sungsang seharusnya ti-
“B” menemukan letak sungsang
dak boleh dilakukan oleh bidan
dan bidan tersebut tetap akan
sendiri dengan keterbatasan alat
menolong persalinan tersebut
dan kemampuan medis.Seharus-
meskipun mengetahui bahwa hal
nya ditolong oleh Dokter Obgyn,
tersebut melanggar wewenang
tetapi dalam hal ini diputuskan
sebagai seorang bidan demi
untuk menolong persalianan itu
mendapatkan banyak pasien un-
sendiri dengan alasan desakan
tuk bersaing dengan bidan “A”.
dari kelurga klien sehingga da-
Sedangkan bidan “A” mengeta-
lam hatinya merasa kesulitan un-
hui hal tersebut. Jika bidan “B”
tuk memutuskan sesuai prosedur
tetap akan menolong persalinan
ataukah kenyataan di lapangan.
tersebut,bidan “A” akan melapor-
2)   Issue Etik yang terjadi an- kan bidan “B” untuk menjatuhkan
tara Bidan dengan Teman Se- bidan “B” karena di anggap me-
jawat langgar wewenang profesi bidan.

a) Pengertian c) ISSU MORAL: seorang bidan


melakukan pertolongan persali-
ETIK adalah kumpulan asas atau nan normal.
nilai yang berkenaan dengan
akhlak, nilai benar dan salah yang d) KONFLIK MORAL: menolong
dianut suatu organisasi atau mas- persalinan sungsang untuk
yarakat nendapatkan pasien demi per-
saingan atau dilaporkan oleh
b) Contoh Issue Etik yang terjadi an- bidan “A”.
tara Bidan dengan Teman Sejawat
Di suatu desa yang tidak jauh dari e) DILEMA MORAL:
kota dimana di desa tersebut ada 1. Bidan “B” tidak melakukan

22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pertolongan persalinan sung- pada suami pasien dan suami


sang tersebut namun bidan pasien. Suami pasien kemudian
kehilangan satu pasien. mengatakan bahwa 2 hari lalu
2. Bidan “B” menolong persali- isterinya mengalami perdarah-
nan tersebut tapi akan dijatuh- an dan dilakukan kuretase oleh
kan oleh bidan “A” dengan di bidan. Dokter kemudian me-
laporkan ke lembaga yang ber- manggil bidan tersebut dan ter-
wewenang jadilah konflik antara bidan den-
gan dokter tersebut.

c) ISSUE ETIK : Malpraktek Bidan


3)    Issu Etik Bidan dengan Team
melakukan tindakan diluar wewenan-
Kesehatan Lainnya
gnya.
a) Pengertian
d) KONFLIK :bidan melakukan cur-
 Yaitu perbedaan sikap etika rentase diluar wewenangnya se-
yang terjadi pada bidan dengan hingga  terjadilah konflik antara
tenaga medis lainnya.Sehingga bidan & dokter.
menimbulkanketidak sepahaman
e) DILEMA : jika tidak segera
atau kerenggangan social.
dilakukan tindakan takutn-
b) Kasus ya  merenggut nyawa pasien
karena BPS jauh dari RS. Dan jika
 seorang wanita berusia 35 ta- dilakukan tindakan bidan merasa
hun sedang hamil mengalami melanggar kode etik kebidanan
jatuh dan perdarahan hebat. Sua- & merasa melakukan  tindakan
mi memanggil bidan dan bidan diluar wewenangnya.
memberikan pertolongan per-
tama. Bidan menjelaskan pada
keluarga, agar istrinya di bawa
4)   Issue Etik Yang Terjadi  An-
ke rumah sakit untuk dilakukan
tara  Bidan Dan Organisasi  Pro-
curretase. Keluarga menolak dan
fesi
menginginkan agar bidan saja
yang melakukan curretase. Bidan a) PENGERTIAN 
kemudian melakukan kuretase
Issue etik yang terjadi antara
dan selang 2 hari kemudian, pa-
bidan dan organisasi profesi
sien mengalami perdarahan dan
adalah suatu topic masalahyang
dibawa ke rumah sakit. Dokter
menjadi bahan pembicaraan an-
menanyakan riwayat kejadian

23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

tara bidan dengan organisasi langgarantersebut.


profesi karena terjadinyasuatu
c) Issue etik
hal-hal yangmenyimpang dari
aturan-aturan yang telah ditetap- 1) Terjadi malpraktek
kan.
2) Pelangaran wewenang Bidan
b) Kasus
d) Dilema etik
Seorang ibu yang ingin bersalin
Warga yang mengetahui hal
di BPM Bidan A.Sejak awal ke-
tersebut segera melaporkan ke-
hamilan ibutersebut sudah ser-
pada organisasi  profesi dan
ing memeriksakan kehamilannya.
diberikan penangan.Perlu juga
Menurut hasil pemeriksaanbidan
disadari bahwa dalam pelayanan
Ibu tersebut mempunyai riwayat
kebidanan seringkali muncul ma-
hipertensi.Maka kemungkinan la-
salah atau isu dimasyarakat yang
hir pervaginanyasangat beresiko
berkaitan dengan etik dan moral,
Saat persalinan tiba.Tekanan da-
dilema serta konflik yang dihadapi
rah ibu menjadi tinggi.Jikatidak
bidan sebagai praktisi kebidanan.
dirujuk maka beresiko terhadap
Isu adalah masalah pokok yang
janin dan kondisi si Ibu itu sendi-
berkembang dimasyarakatatau
ri.Resiko pada janin bisa terj-
suatu lingkungan yang belum
adigawat janin dan perdarahan
tentu benar, serta membutuh-
pada ibu. Bidan A sudah men-
kan pembuktian. Bidan dituntut
gerti resiko yang akan terjadi.
berperilaku hati-hati dalam seti-
Tapiialebih memntingkan egon-
ap tindakannya dalam member-
ya sendiri karena takut kehilan-
ikan asuhan kebidanan dengan
gan komisinya dari pada dirujuk
menampilkan perilaku yang etis
kerumah sakit. Setelah janin la-
profesional.
hir Ibu mengalami perdarahan
hebat, sehingga kejang-kejang
danmeninggal. Saaat berita itu
terdengar organisasi profesi (IBI), C. ISSUE ETIK DAN DILEMA
maka IBI memberikan sanksiyang ISSUE ETIK adalah topik yang cukup
setimpal bahwa dari kecerobo- penting untuk dibicarakan sehingga
hannya sudah merugikan orang mayoritas individu akan mengeluar-
lain. Sebagai gantinya,ijin praktek kan opini terhadap masalah terse-
(BPS) bidan A dicabut dan dike- but sesuai dengan asas ataupun
nakan denda sesuai dengan pe- nilai yang berkenaan dengan akh-

24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

lak, nilai benar salah yang dianut hubungan dengan profesi


suatu golongan atau masyarakat.
1) Pengambilan keputusan dan
DILEMA MORAL adalah situasi yang penggunaan etik
menghadapkan individu pada dua
2) Otonomi bidan dan kode etik
pilihan, dan tidak satupun dari pili-
professional
han itu dianggap sebagai jalan kelu-
ar yang tepat. 3) Etik dalam penelitian ke-
bidanan

4) Penelitian tentang masalah ke-


Contoh  Issue Etik Dalam Ke-
bidanan yang sensitif
hidupan Sehari - Hari
d. Biasanya beberapa contoh men-
a. Persetujuan dalam proses mela-
genai isu etik dalam pelayananan
hirkan.
kebidanan adalah berhubungan
1) Memilih atau mengambil dengan masalah-masalah se-
keputusan dalam persalinan bagai berikut:

2) Kegagalan dalam proses per- 1) Agama / kepercayaan


salinan
2) Hubungan dengan pasien
3) Pelaksanan USG dalam ke-
3) Hubungan dokter dengan
hamilan
bidan
4) Konsep normal pelayanan ke-
4) Kebenaran
bidanan
5) Pengambilan keputusan
5) Bidan dan pendidikan seks
6) Pengambilan data
b. Contoh masalah etik yang ber-
hubungan dengan teknologi 7) Kematian Kerahasiaan

1) Perawatan intensif pada bayi 8) Aborsi

2) Skreening bayi 9) AIDS

3) Transplantasi organ 10) In_Vitro fertilization

4) Teknik reproduksi dan ke-


bidanan.

c. Contoh masalah etik yang ber-

25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

D. ISSUE MORAL DAN DILEMA satunya adalah karena bidan mer-


MORAL upakan profesi yang bertanggung
jawab terhadap keputusan yang
Isu Moral adalah merupakan
dibuat berhubungan dengan klien
topik yang penting berhubungan
serta harus mempunyai tanggung
dengan benar dan salah dalam
jawab moral terhadap keputusan
kehidupan sehari-hari, sebagai
yang diambil. Untuk dapat men-
contoh nilai-nilai yang berhubun-
jalankan praktik kebidanan den-
gan dengan kehidupan orang se-
gan baik tidak hanya dibutuhkan
hari-hari menyangkut kasus abor-
pengetahuan klinik yang baik, ser-
tus euthansia, keputusan untuk
ta pengetahuan yang up to date,
terminasi kehamilan. Isu Moral
tetapi bidan juga harus mempu-
juga berhubungan dengan kejad-
nyai pemahaman isu etik dalam
ian yang luar biasa dalam kehidu-
pelayanan kebidanan.
apan sehari-hari seperti menyang-
kut konflik malpraktik perang dsb. Menurut Dary Koehn dalam
Dilema moral menuruta Campbell The Ground of Professional Eth-
adalah suatu keadaan dimana di- ics (1994), Bahwa bidan dikatakan
hadapkan pada dua alternatif pi- profesional bila menerapkan eti-
lihan, yang kelihatanya sama atau ka dalam menjalankan praktik
hampir sama dan membutuhkan kebidanan. Dengan memahami
pemecahan masalah. Ketika men- peran sebagai bidan akan mening-
cari solusi atau pemecahan mas- katkan tanggung jawab profe-
alah harus mengigat akan tanggu- sionlnya kepada pasien atau klien.
ng jawab profesional yaitu : Bidan berada pada posisi yang
baik, yaitu mempasilitasi pilihan
1. Tindakan selalu ditunjukan un-
klien dan membutuhkan pening-
tuk peningkatan kenyamanan,
katan pengetahuan tentang etika
kesejahteraan pasien atau klien.
untuk menerapakan dalam strategi
2. Menjamin bahwa tindakan yang praktik kebidanan.
menghilangkan sesuatu ba-
Dari bagan aliran diatas
gian(omission), disertai rasa
menunjukan alur yang senantiasa
tanggung jawab, memperhati-
berurutan, pada tahap pertama
kan kondisi dan keaamanan pa-
bidan dengan pasien dihubung-
sien atau klien.
kan dengan suatu dialog, forum
Tuntutan bahwa etik adalah informasi, kemudian terjadi pilihan
hal penting dalam kebidanan salah (choice) dan pengambilan keputu-

26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

san ya hal yang baik dan buruk yang


mempengaruhi siakap seseorang. 
1.      Menyetujui, sehingga menan-
Kesadaran tentang adanya baik
datagani from persetujuan,
buruk berkembang pada diri ses-
2.      Menolak, dengan menan- eorang seiring dengan pengaruh
datagani form penolakan, lingkungan, pendidikan, sosial bu-
daya, agama, dll. Hal ini yang dise-
sehingga baik persetujuan mau- but kesadaran moral.  Isu moral
pun penolakan sebaiknya ditu- dalam pelayanan kebidanan mer-
angkan secara tertulis, jika terjadi upakan topik yang penting yang
permasalahan, maka secara hukum berhubungan dengan benar dan
bidan mempunyai kekutan hukum salah dalam kehidupan sehari-hari
karena mempunyai bukti tertulis, yang ada kaitannya dengan pe-
jika terjadi permasalahan, maka layanan kebidanan.
secara hukum bidan mempunyai
kekuatan, karena mempunyai buk- Beberapa contoh isu moral da-
ti tertulis yang menunjukan bah- lam kehidupan sehari-hari:
wa prosedur pemberian informasi
a. Kasus abortus
telah dilalui dan keputusan ada
ditangan klien untuk menyetujui b. Euthanansia
atau menolak. Hal ini sesuai hak
c. Keputusan untuk terminasi
pasien untuk menentukan diri
kehamilan
sendiri, yaitu pasien berhak me-
nerima atau menolak tindakan atas d. Isu moral juga berhubun-
dirinya setelah diberi penjelasan gan dengan kejadian luar
secara jelasnya. Akhirnya bahwa biasa dalam kehidupan
manfaat informed consent adalah sehari-hari, seperti yang
untuk mengurangi kejadian mal- menyangkut konflik dan
praktek dan agar bidan lebih ber- perang
hati-hati dan alur pemberian infor-
masi benar-benar dilakukan dalam
memberikan pelayanan kesehatan
dan untuk megatasi  masalah etik
moral yang mungkin terjadi dalam
pelayanan kebidanan.

Moral merupakan pengeta-


huan atau keyakian tentang adan-

27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Issue etik yang terjadi antara


bidan dengan klien, keluarga dan mas-
yarakat mempunyai hubungan erat
dengan nilai manusia dalam menghar-
gai suatu tindakan. Seorang bidan dika-
takan profesional bila ia mempunyai
kekhususan sesuai dengan peran dan
fungsinya yang bertanggung jawab
menolong persalinan. Dengan demiki-
an penyimpangan etik mungkin saja
akan terjadi dalam praktek kebidanan
misalnya dalam praktek mandiri, bidan
yang bekerja di RS, RB atau institusi
kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan
yang praktek mandiri menjadi pekerja
yang bebas mengontrol dirinya sendiri.
Situasi ini akan besar sekali pengaruhn-
ya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik.

Isu Moral juga berhubungan


dengan kejadian yang luar biasa dalam
kehiduapan sehari-hari seperti men-
yangkut konflik malpraktik perang dsb.
Dilema moral menuruta Campbell ada-
lah suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternatif pilihan, yang keli-
hatanya sama atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah.

28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Daftar Pustaka

Black, Tria Murphy, 1995. Issues in Midwifery ; churchill Livingstooe; ediburg


Hongkong London Madrid Melbouurne New York and Tokyo

Kansil, CST, 1991. Pengantar Hukum Kesehatan Indonesia; Rineka Cipta; Jakarta

Puji Heni ,Wahyuni, 2009. Etika profesi Kebidanan; Fitramaya; Yogyakarta

Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendekia
Press. Jogjakarta

29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
1. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan adalah salah satu con-
toh dari

a. Persetujuan dalam tindakan

b. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi

c. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi

d. Isu etik

e. Dilema moral

1. Transplantasi organ merupakan salah satu contoh dari

a. Persetujuan dalam tindakan

b. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi

c. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi

d. Isu etik

e. Dilema moral

2. Otonomi bidan dan kode etik profesional adalah salah satu contoh dari

a. Persetujuan dalam tindakan

b. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi

c. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi

d. Isu etik

e. Dilema moral

30
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

3. Aborsi merupakan contoh dari

a. Persetujuan dalam tindakan

b. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi

c. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi

d. Isu etik

e. Dilema moral

4. Kematian bayi karena imunisasi merupakan contoh dari

a. Persetujuan dalam tindakan

b. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi

c. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi

d. Isu etik

e. Dilema moral

Cocokkanlah jawaban Saudari dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudari yang benar, kemudian gu-
nakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan =
 ----------------------------------------------- X 100

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

90 – 100 % = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 %
 = Cukup

< 70 % = Kurang

Jika tingkat penguasaan Saudari kurang dari 70% silahkan pelajari kembali ke-
giatan belajar 4 ini sampai Anda betul-betul menguasai isi dari materi kegiatan
belajar 4. Jika tingkat penguasaan Saudari telah 70% atau lebih, selamat berarti
Saudari telah menguasai seluruh kegiatan belajar ini. Silahkan Saudari lanjutkan
ke modul selanjutnya.

32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar III


Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan

Setelah mempelajari kegiatan


TUJUAN belajar 2 ini Anda diharapkan mampu
memahami dan mejelaskan pengambilan
Pembelajaran Umum keputusan dalam pelayanan kebidanan

TUJUAN Mahasiswa mampu memahami dan men-


jelaskan :
Pembelajaran Khusus 1. Pengambilan keputusan etis

2. Teori pengambilan keputusan

3. Dimensi etik dan peran bidan

POKOK 1. Pengambilan Keputusan Etis


2. Teori-teori Pengambilan Keputusan
Materi 3. Dimensi Etik dan Peran Bidan

33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS d. Praktikà keterampilan dan ke-


mampuan individu

e. Interpersonalà jaringan sosial


dan hubungan antar individu

f. Struktural à lingkup sosial,


ekonomi dan politik

g. Posisi atau kedudukan

h. Masalah yang dihadapi


Apa yang Anda ketahui tentang pen-
gambilan keputusan? i. Situasi dan kondisi

Cocokanlah pemikiran anda dengan j. Tujuan


uraian berikut ini.
3. Hal Pokok Dalam Pengambilan
1. Pengertian Keputusan

Pengambilan keputusan adalah 5 hal pokok dalam pengambilan


pemilihan alternatif perilaku ter- keputusanIntuisi à berdasarkan
tentu dari dua atau lebih alternatif perasaan, lebih subjektif dan mu-
yang ada (George R. Terry) dah terpengaruh

2. Faktor Dalam Pengambilan Kepu- a. Pengalamanà pengetahuan


tusan praktis, seringnya terpapar
suatu kasus meningkatkan
Apa Faktor-faktor yang mempen- kemampuan dalam mengambil
garuhi pengambilan keputusan : keputusan
a. Fisik à rasa yang dirasakan b. Fakta à keputusan lebih riil,
oleh tubuh valid dan baik
b. Emosionalà perasaan/sikap c. Wewenang à lebih bersifat
c. Rasionalà pengetahuan rutinitas

34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

d. Rasional à keputusan bersifa f. Identifikasi nilai konflik


objektif, transparan dan kon-
g. Tentukan pembuat keputusan
sisten
h. Identifikasi batas-batas dalam
4. Ciri keputusan yang etis
mengambil keputusan/bertin-
Ciri keputusan yang etis yaitu : dak

a. Mempunyai pertimbangan i. Memutuskan pilihan


tentang apa yang benar dan
j. Evaluasi keputusan yang diam-
apa yang salah
bil
b. Sering menyangkut pilihan
yang sukar
B. TEORI-TEORI PENGAMBILAN
c. Tidak mungkin dielakkan
KEPUTUSAN
d. Dipengaruhi oleh norma,
Teori-teori pengambilan keputusan
situasi, iman dan tabiat serta
:
lingkungan sosial
1. Utilitarisme

a) Mengutamakan adanya kon-


5. Bentuk Keputusan Etis
sekuensi kepercayaan adann-
Bentuk keputusan etik menurut ya kegunaan à semua manu-
Thompson dan Thompson (1998) sia memiliki perasaan senang
dan sakit.
a. Tentukan situasi/masalah
b) 2 bentuk utilitarisme :
b. Kumpulkan informasi menge-
nai masalah yang dihadapi a. Berdasarkan tindakan : se-
tiap tindakan ditujukan un-
c. Identifikasi isu etik/perhatian
tuk keuntungan
pada situasi
b. Berdasarkan aturan : se-
d. Tegaskan pada individu atau
tiap tindakan didasarkan
profesi bagaimana posisi mor-
pada prinsip kegunaan dan
al terhadap isu tersebut
aturan moral
e. Identifikasi posisi moral sesuai
2. Deontologi
dengan tingkat perkembangan
moral a) Menurut Immanuel Kant à
sesuatu dikatakan baik apa-

35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

bila semua potensi digu- keutamaan intelektual dan


nakan dijalan yang baik oleh moral
kehendak manusia

b) Menurut W.D. Ross à setiap


Bentuk pengambilan kebijakan da-
manusia punya intuisi akan
lam kebidanan
kewajiban dan semua kewa-
jiban berlaku langsung pada 1. Strategi pengambilan keputusan
diri kita yang dipengaruhi oleh kebijakan
organisasi/pimpinan, fungsi pe-
3. Hedonisme
layanan, dll.
a) Menurut Aristippos à sesuai
2. Cara kerja pengambilan keputusan
kodratnya, manusia mencari
dengan proses pengambilan kepu-
kesenangan dan mengh-
tusan yang dipengaruhi pelayanan
indari ketidaksenangan. Hal
kebidanan klinik dan komunitas,
terbaik adalah menggunakan
strategi pengambilan keputusan
kesenangan dengan baik dan
dan alternatif yang tersedia
tidak terbawa oleh kesenan-
gan. 3. Pengambilan keputusan indivi-
du dan profesi yang dipengaruhi
b) Menurut Epikuros à menilai
standar praktek kebidanan, pen-
bukan hanya kesenangan
ingkatan kualitas kebidanan.
(hedone) inderawi tetapi juga
kebebasan rasa sakit dan ke-
resahan jiwa
Kerangka pengambilan keputusan
4. Eudemonisme dalam asuhan kebidanan

a) Menurut Aristoteles à da- 1. Bidan harus mepunyai responsibil-


lam setiap kegiatan manusia ity dan accountability
mengejar suatu tujuan ingin
2. Bidan harus menghargai wani-
mencapai sesuatu yang baik
ta sebagai individu dan melayani
b) Semua orang akan setuju dengan rasa hormat
bahwa tujuan hidup akhir
3. Pusat perhatian pelayanan bidan
manusia adalah kebahagiaan
adalah safety and wellbeing moth-
(eudemonia)
er
c) Keutamaan dalam menca-
4. Bidan berusaha menyokong pema-
pai kebahagiaan melalui

36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

haman ibu tentang kesejahteraan Mengapa perlu mengerti situasi?


dan menyatakan pilihannya pada
1. Untuk menerapkan norma-nor-
pengalaman situasi yang aman
ma terhadap situasi
5. Sumber proses pengambilan
2. Untuk melakukan tindakan yang
keputusan dalam kebidanan ada-
tepat dan berguna
lah knowledge, ajaran intrinsik,
kemampuan berfikir kritis, kemam- 3. Untuk mengetahui masalah yang
puan membuat keputusan klinis perlu diperhatikan
yang logis

Apa yang menjadi Kesulitan dalam


C. DIMENSI ETIK DAN PERAN menghadapi situasi :
BIDAN
1. Kerumitan masalah yang diha-
Dilihat dari sejarah kebidanan, dulu dapi
bidan tidak memiliki peran dalam
2. Keterbatasn pengetahuan
mengambil keputusan karena :
3. Adanya faktor lain misalnya
1. Sistem pelayanan kesehatan yang
kepentingan, prasangka dan fak-
bersifat paternalistik à dokter
tor subjektif lain
yang paling ahli
Peran bidan secara menyeluruh
2. Keengganan bidan à pengam-
meliputi beberapa aspek : praktis,
bilan keputusan mengandung
penasehat, konselor, teman, pendi-
resiko dan tanggung jawab
dik dan peneliti atau garis besarnya
Keterlibatan bidan dalam pengam- adalah plaksana, pengelola, pendi-
bilan keputusan sangat penting dik dan peneliti dalam pelayanan
karena : kebidanan.

1. Menunjang pelayanan antara Menurut United Kingdom Central


bidan dan klien Council (UKCC) 1999, tanggung
jawab bidan meliputi :
2. Meningkatkan sensitivitas pada
klien 1. Mempertahankan dan mening-
katkan keamanan ibu dan bayi.
3. Women centered care (berfokus
pada ibu) dan total care (asuhan 2. Menyediakan pelayanan yang
secara total) berkualitas dan informasi dan
nasehat yang tidak biasa yang di-

37
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dasrkan pada evidence based.

3. Mendidk dan melatih calon bidan


untuk dapat berkerjasama da-
lam profesi dan memberikan pe-
layanan dengan memiliki tang-
gung jawab yang sama,termasuk
dengan teman sejawatnya atau
kolega, sehingga bagaimana agar
fit for practice and fit for purpose
(menguntungkan untuk praktik
dan menguntungkan untuk tu-
juan)

Dimensi kode etik meliputi :

1. Antara anggota profesi dan klien

2. Antara anggota profesi dan


sistem kesehatan.

3. Antara profesi dan profesi kese-


hatan.

4. Sesama anggota profesi.

Prinsif kode etik, terdiri dari :

1. Menghargai otonomi.

2. Melakukan tindakan yang benar.

3. Mencegah tindakan yang dapat


merugikan.

4. Memperlakukan manusia dengan


adil.

5. Menjelaskan dengan benar.

6. Menepati jani yang telah disepa-


kati.

7. Menjaga kerahasiaan.

38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman

Pengambilan keputusan adalah


pemilihan alternatif perilaku tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Strategi pengambilan keputusan yang
dipengaruhi oleh kebijakan organisa-
si/pimpinan, fungsi pelayanan. Sum-
ber proses pengambilan keputusan
dalam kebidanan adalah knowledge,
ajaran intrinsik, kemampuan berfikir
kritis, kemampuan membuat keputu-
san klinis yang logis. Peran bidan se-
cara menyeluruh meliputi beberapa
aspek : praktis, penasehat, konselor,
teman, pendidik dan peneliti atau garis
besarnya adalah plaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti dalam pelayanan
kebidanan.

39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara melingkari salah satu alternatif
jawaban yang anda anggap paling benar

1. Tidak termasuk 5 hal pokok dalam pengambilan keputusan

a. Pengalaman

b. Fakta

c. Wewenang

d. Rasional

e. Reward

2. Ciri keputusan yang etis yaitu

a. Mempunyai pertimbangan

b. Sering menyangkut pilihan yang sukar

c. Tidak mungkin diterima masyarakat

d. Mudah dipelajari

e. Tidak Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman dan tabiat serta lingkungan
sosial

3. Bentuk pengambilan kebijakan dalam kebidanan

a. Dipengaruhi kebijakan organisasi/pimpinan

b. Dipengaruhi oleh reward

c. Pengambilan keputusan oleh individu

d. Tidak melihat standar pelayanan kebidanan

40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

e. Meliputi semua aspek pelayanan kebidanan

4. Tidak termasuk dimensi kode etik kebidanan

a. Antara anggota profesi dan klien

b. Antara anggota profesi dan sistem kesehatan.

c. Antara profesi dan profesi kesehatan.

d. Sesama klien

e. Sesama anggota profesi.

5. Pentingnya keterlibatan bidan dalam pengambilan keputusan yaitu

a. Menunjang profesi bidan

b. Meningkatkan kunjungan klien

a. Pelayanan pada wanita saja

b. Women centered dan total care

c. Meningkatkan penerimaan klien

Cocokkanlah jawaban Saudari dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudari yang benar, kemudian gu-
nakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan =
 ----------------------------------------------- X 100

41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100 % = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 %
 = Cukup

< 70 % = Kurang

Jika tingkat penguasaan Saudari kurang dari 70% silahkan pelajari kembali ke-
giatan belajar 4 ini sampai Anda betul-betul menguasai isi dari materi kegiatan
belajar 4. Jika tingkat penguasaan Saudari telah 70% atau lebih, selamat berarti
Saudari telah menguasai seluruh kegiatan belajar ini. Silahkan Saudari lanjutkan
ke modul selanjutnya.

Tugas

Ungkapkan pengalaman pengambilan keputusan yang anda lakukan dalam


pemberian pelayanan kebidanan.

Buat dalam bentuk makalaah sesuai modul 3b.

Selamat bekerja!

42
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Belajar IV
Informed Choice dan Informed Consent

PENDAHULUAN

Coba perhatikan gambar tersebut! Apa


yang terlintas di benak Anda terkait hal
itu?

..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................

43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Uraian Materi
A. MASALAH ETIK MORAL DAN 6. Pengambilan data
DILEMA DALAM PRAKTEK KE-
7. Kematian yang tenang/eutana-
BIDANAN
sia
Dalam praktik kebidanan ser-
8. Kerahasiaan
ingkali bidan dihadapkan  pada be-
berapa permasalahan yang dilema- 9. Aborsi
tis, artinya pengambilan keputusan
10. AIDS
yang sulit berkaitan dengan etik.
Dilema muncul karena terbentur 11. Fertilisasi in-vitro
pada konflik moral, pertentangan
batin atau pertentangan antara 12. Tranplantasi organ
nilai-nilai yang diyakini bidan den-
gan kenyataan yang ada.
Dalam praktik kesehatan, ada
Dilema yaitu situasi yang sedikitnya 5 masalah yang ber-
mengharuskan seseorang melaku- hubungan dengan dilema dan konf-
kan pilihan antara 2 kemungkinan, lik
sukar dan membingungkan, se-
dangkan moral adalah ajaran ten- 1. Kuantitas vs Kualitas hidup
tang baik buruk perbuatan dan ke-
Contoh : Seorang ibu meminta
lakuan.
tenaga medis untuk melepas
Dilema dan konflik yang berkaitan selang oksigen pada anaknya
dengan moral : yang berusia 10 tahun yang telah
mengalami koma selama 7 hari
1. Agama/kepercayaan
2. Kebebasan vs Penanganan dan
2. Hubungan dengan pasien pencegahan bahaya
3. Hubungan dokter dengan Contoh : Ibu hamil tua dengan
bidan plasenta previa totalis ingin ber-
4. Kebenaran jalan-jalan dan tidak mau bed rest

5. Pengambilan keputusan 3. Berkata jujur vs Berkata bohong

44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Contoh : Ibu post partum 3. Pelaksanaan USG dalam kehami-


menanyakan kondisi anak yang lan
baru saja dilahirkannya padahal
4. Kegagalan dalam proses persali-
anaknya tersebut meninggal dan
nan
keluarga meminta untuk meraha-
siakan dahulu kematian anaknya 5. Konsep normal pelayanan ke-
sampai kondisi Ibu stabil bidanan

4. Keinginan terhadap pengetahuan 6. Bidan dan pendidikan sex


yang bertentangan dengan falsa-
fah, agama, politik, ekonomi dan
ideologi B. INFORMED CHOICE

Contoh : Pasien hamil tetapi ti-


dak menginginkan kehamilannya
karena alasan ekonomi, ketidak-
siapan dan lain-lain menanyakan
bagaimana cara mengakhiri ke-
hamilannyatersebut

5. Terapi ilmiah konvensional vs


terapi yang tidak ilmiah dan
coba-coba

Contoh : pasien yang mendatan-


1. Pengertian
gi klinik pengobatan tradisional/
dukun masih banyak dibanding- Informed choice yaitu mem-
kan dengan datang berobat ke buat pilihan setelah mendapat
tenaga kesehatan penjelasan dalam pelayanan ke-
bidanan tentang alternatif asu-
han yang akan dialaminya.
Masalah etik moral yang mungkin
2. Peran Bidan Dalam Informed
terjadi dalam praktek kebidanan :
Choice
1. Persetujuan dalam proses mela-
Peran bidan tidak hanya
hirkan
membuat asuhan dalam mana-
2. Memilih atau mengambil keputu- jemen asuhan kebidanan tetapi
san dalam persalinan juga menjamin bahwa hak wan-
ita untuk memilih asuhan dan

45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

keinginannya terpenuhi. Hal ini masi secara rinci dan jujur dan
sejalan dengan kode etik inter- dimengerti klien
nasional bidan yang dinyatakan
c. Bidan harus belajar untuk
oleh ICM 1993, bahwa bidan
membantu klien melatih diri
harus menghormati hak wanita
dalam menggunakan hakn-
setelah mendapatkan penjelas-
ya dan menerima tanggung
an dan mendorong wanita untuk
jawab untuk keputusan yang
menerima tanggung jawab untuk
mereka ambil
hasil dari pilihannya.
d. Asuhan berpusat pada klien
Sebagai seorang bidan da-
lam memberikan informed choise e. Tidak perlu takut pada konf-
kepada klien harus: lik tetapi menganggapnya se-
bagai suatu kesempatan untuk
a. Memperlakukan klien dengan
saling memberi dan mungkin
baik.
sustu penilaian ulang yang ob-
b. Berinteraksi dengan nyaman jektif, bermitra dengan klien
dan suatu tekanan positif ter-
c. Memberikan informasi obyek-
hadap perubahan
tif, mudah dimengerti dan di-
ingat serta tidak berlebihan. 3. Prinsip Informed Choice

d. Membantu klien mengenali Hal yang harus diingat dalam


kebutuhannya dan membuat informed choice :
pilihan yang sesuai dengan
• Informed choice bukan sekedar
kondisinya.
mengetahui berbagai pilihan
e. Mendorong wanita memilih namun mengerti manfaat dan
asuhannya. resiko dari pilihan yang ditawar-
kan

• Informed choice tidak sama


Selain itu, beberapa hal
dengan membujuk/memak-
yang harus diperhatikan dalam
sa klien mengambil keputu-
proses informed choice :
san yang menurut orang lain
a. Bidan harus terus meningkat- baik (“....biasanya saya/rumah
kan pengetahuan dan keter- sakit.....”
ampilan
4. Contoh Informed Choice Dalam
b. Bidan wajib memberikan infor- Pelayanan Kebidanan

46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Beberapa jenis pelayanan ke- C. INFORMED CONSENT


bidanan yang dapat dipilih oleh
1. Pengertian
klien :
Persetujuan penting dilihat dari
a. Pemeriksaan laboratorium dan
sudut pandang bidan, karena
screening antenatal
berkaitan dengan aspek hukum
b. Tempat melahirkan dan kelas yang memberikan otoritas un-
perawatan tuk semua prosedur yang akan
dilakukan oleh bidan. Ada beber-
c. Masuk kamar bersalin pada
apa pengertian informed consent
tahap awal persalinan
yaitu :
d. Pendamping waktu melahirkan
a. Secara etimologis : informed
e. Metoda monitor denyut jan- (sudah diberikan informasi)
tung janin dan consent (persetujuan atau
izin)
f. Percepatan persalinan/aug-
mentasi b. Persetujuan dari pasien atau
keluarganya terhadap tinda-
g. Diet selama proses persalinan kan medik yang akan dilaku-
h. Mobilisasi selama proses per- kan terhadap dirinya atau kel-
salinan uarganya setelah mendapat
penjelasan yang adekuat dari
i. Pemakaian obat penghilang doker/tenaga medis
sakit
c. Menurut D. Veronika Komala-
j. Pemecahan ketuban secara ru- wati, SH , “informed consent”
tin dirumuskan sebagai “suatu
kesepakatan/ persetujuan pa-
k. Posisi ketika melahirkan
sien atas upaya medis yang
l. Episiotomi akan dilakukan dokter terh-
adap dirinya setelah mem-
m. Keterlibatan suami waktu ber-
peroleh informasi dari dokter
salin
mengenai upaya medis yang
n. Cara memberikan minum bayi dapat dilakukan untuk meno-
long dirinya disertai informasi
mengenai segala resiko yang
mungkin terjadi.

47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2. Dasar Hukum ehatan pasal 53

Informed consent untuk d. UU No. 29/2004 tentang Prak-


tindakan medik telah diatur da- tik Kedokteran pasal 45 ayat
lam Permenkes 583/1989 sebagai 1-6
langkah yang paling penting un-
Di Indonesia terdapat keten-
tuk mencegah terjadinya konflik
tuan informed consent yang dia-
dalam masalah etik. Dasar hukum
tur antara lain pada peraturan pe-
proses informed consent :
merintah no 18 tahun 1981 yaitu:
a. PP No. 32/1998 tentang Nakes
a. Manusia dewasa sehat jasmani
b. Permenkes Ri No. 159b/Men- dan rohani berhak sepenuhnya
kes/SK/Per/II/1998 tentang RS menentukan apa yang hendak
dilakukan terhadap tubuhnya.
c. Permenkes RI No. 749A/Menk-
es/Per/IX/1989 tentang Rekam b. Semua tindakan medis me-
Medis/Medical Report merlukan informed consent
secara lisan maupun tertulis.
d. Permenkes RI No. 585/Men-
kes/Per/IX/1989 tentang Per- c. Setiap tindakan medis yang
setujuan Tindakan Medis mempunyai resiko cukup
besar, mengharuskan adan-
e. Kepmenkes I No. 466/Menkes/
ya persetujuan tertulis yang
SK dan Standar Pelayanan Me-
ditandatangani pasien, setelah
dis di RS
sebelumnya pasien memper-
f. Fatwa Pengurus IDI No. 319/ oleh informasi yang adekuat
PB/A.4/88 tanggal 22 Februari tentang perlunya tindakan
1988 tentang Informed Con- medis yang bersangkutan ser-
sent ta resikonya.

d. Untuk tindakan yang tidak ter-


masuk dalam butir 3, hanya
Sedangkan aspek hukum dibutuhkan persetujuan lisan
persetujuan tindakan medis : atau sikap diam.
a. Pasal 1320 KUH Perdata syarat e. Informasi tentang tindakan
sahnya persetujuan medis harus diberikan kepa-
b. KUH Pidana pasal 351 da pasien, baik diminta mau-
pun tidak diminta oleh pa-
c. UU No. 23/1992 tentang Kes-

48
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

sien. Menahan informasi tidak 4. Fungsi informed consent


boleh, kecuali bila dokter/
Fungsi Informed Cnsent yaitu :
bidan menilai bahwa informa-
si tersebut dapat merugikan a. Penghormatan terhadap har-
kepentingan kesehatan pasien. kat dan martabat pasien se-
Dalam hal ini dokter dapat laku manusia
memberikan informasi kepa-
b. Promosi terhadap hak untuk
da keluarga terdekat pasien.
menentukan nasibnya sendiri
Dalam memberikan informasi
kepada keluarga terdekat den- c. Membantu kelancaran tinda-
gan pasien, kehadiran seorang kan medis sehingga diharap-
perawat/paramedic lain se- kan dapat mempercepat pros-
bagai saksi adalah penting. es pemulihan

f. Isi informasi mencakup keun- d. Untuk mendorong dokter


tungan dan kerugian tindakan melakukan kehati-hatian da-
medis yang direncanakan. lam mengobati pasien (rang-
sangan pada profesi medis un-
3. Bentuk Informed consent
tuk instrospeksi/evaluasi diri)
Informed consent terdiri dari 2 sehingga dapat mengurangi
bentuk yaitu : efek samping pelayanan yang
diberikan
a. Implied consent
e. Menghindari penipuan oleh
Yaitu persetujuan yang diang-
dokter
gap telah diberikan walaupun
tanpa pernyataan resmi yai- f. Mendorong diambil keputu-
tu pada keadaan emergency san yang lebih rasional
yang mengancam jiwa pasien,
g. Mendorong keterlibatan pub-
tindakan penyelamatan ke-
lik dalam masalah kedokteran
hidupan tidak memerlukan
dan kesehatan
persetujuan tindakan medik
h. Sebagai suatu proses edukasi
b. Expressed consent
masyarakat dalam bidang ke-
Yaitu persetujuan tindakan dokteran dan kesehatan (ket-
medik yang diberikan secara erlibatan masyarakat)
explisit baik secara lisan mau-
i. Meningkatkan mutu pelayanan
pun tertulis

49
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

5. Tujuan informed consent perilaku memaksakan kehen-


dak, memuat :
Tujuan Informed Consent
yaitu untuk melindungi pasien 1) Keterbukaan informasi an-
dan tenaga kesehatan dalam tara bidan dengan pasien
memberikan tindakan medik baik
2) Informasi yang diberikan
itu tindakan pembedahan, invasif,
harus dimengerti pasien
tindakan lain yang mengandung
resiko tinggi maupun tindakan 3) Memberi kesempatan
medik/pemeriksaan yang bukan pasien untuk memperoleh
pembedahan, tidak invasif, tidak yang terbaik
mengandung resiko tinggi, pa-
b. Dimensi Etik, mengandung
sien tidak sadar, dalam keadaan
nilai – nilai :
darurat untuk menyelamatkan
jiwa pasien 1) Menghargai kemandirian/
otonomi pasien
6. Unsur Informed Consent
2) Tidak melakukan intervensi
Suatu informed consent
melainkan membantu pa-
baru sah diberikan oleh pasien
sien bila diminta atau dib-
jika memenuhi minimal 3 (tiga)
utuhkan sesuai dengan in-
unsur sebagai berikut :
formasi yang diberikan
a. Keterbukaan informasi yang
3) Bidan menggali keinginan
cukup diberikan oleh dokter
pasien baik secara subyektif
b. Kompetensi pasien dalam atau hasil pemikiran rasion-
memberikan persetujuan al

c. Kesukarelaan (tanpa paksaan 8. Penerapan informed consent di


atau tekanan) dalam member- Rumah Sakit
ikan persetujuan.
Penerapan persetujuan
7. Dimensi Informed Consent tindakan medik berdasarkan
SK Dirjen Pelayanan Medik No.
Dimensi dalam informed consent
HR.00.06.3.5.1866 tanggal 21
yaitu :
April 1999 diantaranya :
a. Dimensi hukum, merupakan
a. Persetujuan atau penolakan
perlindungan baik untuk pa-
tindakan medik harus kebi-
sien maupun bidan yang ber-
jakan dan prosedur (SOP)

50
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

dan ditetapkan tertulis oleh yang lengkap dibutuhkan agar


pimpinan RS mampu keputusan yang tepat.

b. Memperoleh informasi dan c. Kompetensi (Competence) :


pengelolaan, kewajiban dokter Seseorang membutuhkan ses-
uatu hal untuk mampu mem-
9. Pembuatan dan Penggunaan
buat keputusan yang tepat
Informed Consent
d. Keputusan (decision) : Pen-
Hal yang harus diperhati-
gambilan keputusan mer-
kan dalam pembuatan informed
upakan suatu proses, dimana
consent :
merupakan persetujuan tanpa
a. Tidak harus selalu tertulis refleksi. Pembuatan keputu-
san merupakan tahap terakhir
b. Tindakan bedah (invatif) sebai- proses pemberian persetujuan.
knya dibuat tertulis Keputusan penolakan pasien
c. Fungsi informed consent ter- terhadap suatu tindakan harus
tulis untuk lebih memudahkan di validasi lagi apakah karena
pembuktian bila kelak ada tun- pasien kurang kompetensi.
tutan Formulir informed con-
d. Informed consent tidak berarti sent merupakan suatu perjanji-
sama sekali bebas dari tuntut- an pelaksanaan tindakan medik
an bila dokter melakukan ke- antara tenaga kesehatan dengan
lalaian pasien atau keluarganya yang
dapat dijadikan alat bukti yang
sah apabila terjadi perselisihan
antara pihak rumah sakit dengan
Menurut Culver and Gert
pasien atau keluarganya. For-
ada 4 komponen yang harus
mulir harus sudah sesuai dengan
dipahami pada suatu consent
syarat-syarat sahnya perjanjian
atau persetujuan :
karena dalam informed consent
a. Sukarela (Voluntariness) : Tan- sudah tercantum pihak-pihak
pa ada unsur paksaan didasari yang melakukan perjanjian, ten-
informasi dan kompetensi tang kecakapan pihak pasien dan
pelayanan tindakan medik. Isi in-
b. Informasi (Information) : Dalam
formed consent meliputi :
berbagai kode etik pelayanan
kesehatan bahwa informasi

51
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

a. Alasan perlunya tindakan 5) Alternatif tindakan medis


medik yang lain

b. Sifat tindakan : eksperimen 6) Prognosis penyakit bila


atau non-eksperiment tindakan dilakukan

c. Tujuan tindakan medik 7) Diagnosis

d. Resiko

e. Persetujuan atau penolakan Proses penggunaan informed consent


medis diberikan untuk tinda- :
kan medis yang dinyatakan
a. Pasien mendapat informasi yang
secara spesifik
cukup mengenai rencana tindakan
f. Persetujuan atau penolakan medis yang akan dialaminya dan
medis diberikan tanpa pak- resiko dan keuntungan-keuntungan
saan suatu perawatan dan alternatifnya

g. Persetujuan atau penolakan b. Pasien mempunyai kesempatan


medis diberikan oleh seseo- bertanya tentang hal-hal seputar
rang yang sehat mental dan medis yang akan diterimanya terse-
memang berhak memberikan but apabila informasi yang diber-
dari segi hukum ikan dirasakan masih belum jelas
dan mendapatkan jawaban yang
h. Setelah cukup diberikan in-
memuaskan
formasi dan penjelasan yang
diperlukan c. Pasien harus mempunyai wak-
tu yang diperlukan untuk mendi-
i. Informasi dan penjelasan yang
skusikan rencana dengan keluarga
diberikan terkait dengan pen-
erapan persetujuan tindakan d. Pasien bisa menggunakan infor-
medik yaitu : masi untuk membantu membuat
keputusan yang terbaik
1) Tujuan dan prospek keber-
hasilan e. Pasien mengkomunikasikan kepu-
tusan ke tim perawatan dokter
2) Tata cara tindakan medis
f. Pasien berhak menolak rencana tin-
3) Resiko tindakan medis
dakan medis tersebut
4) Komplikasi yang mungkin
g. Format yang telah diisi dan ditan-
terjasi

52
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

datangani adalah suatu dokumen


sah yang mengizinkan dokter untuk
melanjutkan perawatan yang telah
direncanakan

h. Proses atau tindakan yang akan


dilakukan dan pasien diminta un-
tuk mempertimbangkan suatu per-
awatan sebelum pasien setuju akan
tindakan tersebut

D. PERBEDAAN INFORMED CHIOCE


DAN INFORMED CONSENT

Perbedaan informed consent den-


gan informed choice :

1. Persetujuan atau consent penting


dari sudut pandang bidan karena
berkaitan dengan aspek hukum
yang memberikan otoritas un-
tuk semua prosedur yang akan
dilakukan bidan

2. Pilihan atau choice penting dari


sudut pandang klien sebagai
penerima jasa asuhan kebidanan,
yang memberikan gambaran pe-
mahaman masalah yang sesung-
guhnya dan menerapkan aspek
otonomi pribadi menentukan “
pilihannya” sendiri.

53
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Rangkuman
Dalam praktik kebidanan ada untuk meminimalisir efek samping
beberapa hal yang dapat menim- yang mungkin akan ditimbulkan dari
bulkan masalah etikdan dilema pada pelayanan yang diberikan.
bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Dilema dan masalah ini
muncul karena adanya konflik yang
terjadi antara nilai-nilai yang diyakini
oleh bidan sebagai pemberi pelayanan
dengan nilai-nilai atau kebiasaan yang
dianut masyarakat maupun dengan
kenyataan yang ada di lapangan.Da-
lam proses pemberian pelayanan ke-
bidanan, bidan harus menjunjung ting-
gi hak-hak klien, diantaranya dengan
menggunakan informed consent dan
informed chioce sebelum memberikan
pelayanan pada klien. Hal ini salah sa-
tunya untuk menjaga agar pelayanan
yang diberikan bidan sesuai dengan
keinginan klien dan tidak menimbul-
kan perselisihan di kemudian hari. Se-
lain itu,hal ini adalah sebagai payung
hukum bagi bidan dalam memberikan
pelayanan.

Dalam pembuatan dan penggu-


naan informed consent maupun in-
formed choice, bidan harus memper-
hatikan dasar hukum yang mengatur
hak dan kewajiban serta kewenangan
bidan dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Selain itu, bidan harus pula
memperhatikan situasi dan kondisi
klien yang akan diberikan pelayanan

54
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Test Formatif

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan melingkari salah satu dari alternatif
jawaban di bawah ini.

1. Masalah yang berhubungan dengan dilema dan konflik :

a. Aborsi

b. Eutanasia

c. Bayi tabung

d. Tranplantasi organ

e. Pemeriksaan kehamilan

2. Tidak termasuk masalah etik moral dalam pelayanan kebidanan :

a. Pelaksanaan USG dalam kehamilan

b. Konsep normal pelayanan kebidanan

c. Persetujuan dalam proses melahirkan

d. Kegagalan dalam proses tranplantasi organ

e. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan

3. Bukan prinsip informed choice :

a. Informed choice untuk mengetahui berbagai pilihan pelayanan

b. Informed choice untuk mengetahui manfaat dan resiko dari pelayanan yang
diberikan

c. Informed choice memberikan kesempatan pada klien untuk menentukan

55
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

pilihannya

d. Informed choice memberikan kesempatan pada klien untuk mengambil


keputusan

e. Informed choice memberikan kesempatan pada bidan atau tenaga keseha-


tan untuk mengarahkan pilihan klien sesuai dengan kehendaknya

4. Hal yang harus diperhatikan bidan dalam informed choice :

a. Asuhan berpusat pada klien

b. Konflik sebagai ancaman profesi bidan

c. Bidan memberikan informasi seperlunya

d. Bidan tidak perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

e. Bidan harus bisa membujuk klien untuk menerima pelayanan sesuai kehen-
daknya

5. Bukan aspek hukum persetujuan tindakan medis

a. KUH Pidana pasal 351

b. KUH Perdata pasal 351

c. UU No. 23/1992 tentang Kesehatan pasal 53

d. Pasal 1320 KUH Perdata syarat sahnya persetujuan

e. UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 45 ayat 1-6

6. Fungsi informed consent :

a. Membantu kelancaran tindakan medis sehingga diharapkan dapat mem-


percepat kerja tenaga medis

b. Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang kedokteran kese-


hatan

56
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

c. Penghormatan terhadap harkat dan martabat bidan

d. Promosi pelayanan kebidanan

e. Mendorong diambil keputusan yang lebih cepat

7. Bukan termasuk unsur informed consent :

a. Kompetensi tenaga medis

b. Kesukarelaan dalam memberikan persetujuan.

c. Kompetensi pasien dalam memberikan persetujuan

d. Pasien tidak dalam tekanan saat memberikan keputusan

e. Keterbukaan informasi yang cukup diberikan oleh tenaga medis

8. Nilai dimensi etik informed consent :

a. Keterbukaan informasi antara bidan dengan pasien

b. Informasi yang diberikan harus dimengerti pasien

c. Memberi kesempatan pasien untuk memperoleh yang terbaik

d. Menghargai kemandirian/otonomi tenaga kesehatan

e. Tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila diminta atau


dibutuhkan sesuai dengan informasi yang diberikaN

9. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan informed consent :

a. Tidak harus selalu tertulis

b. Harus dibuat tertulis pada semua pasien

c. Tindakan bedah (invatif) sebaiknya dibuat tertulis

d. Fungsi informed consent tertulis untuk lebih memudahkan pembuktian bila


kelak ada tuntutan

57
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

e. Informed consent tidak berarti sama sekali bebas dari tuntutan bila tenaga
kesehatan melakukan kelalaian

10. Bukan termasuk komponen informed consent menurut Culver and Gert :

a. Voluntariness

b. Competence

c. Information

d. Validation

e. Decision

Cocokkanlah jawaban Saudari dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudari yang benar, kemudian gu-
nakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar.

Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan =
 ----------------------------------------------- X 100

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 – 100 % = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 %
 = Cukup

< 70 % = Kurang

58
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Jika tingkat penguasaan Saudari kurang dari 70% silahkan pelajari kembali ke-
giatan belajar 4 ini sampai Anda betul-betul menguasai isi dari materi kegiatan
belajar 4. Jika tingkat penguasaan Saudari telah 70% atau lebih, selamat berarti
Saudari telah menguasai seluruh kegiatan belajar ini. Silahkan Saudari lanjutkan
ke modul selanjutnya.

Daftar Pustaka
Etic in Midwifery, Shirley R. Jones, 1994
Etika dan Kode Etik Bidan di Indonesia. IBI. 2005
Undang-undang Kesehatan No. 23/1992 tentang Wewenang Bidan
Peraturan Hukum kesehatan di Indonesia
Etika dan hukum kedokteran
Frith, L. 1996. Ethhics and Midwifery. Butterworth Heinemann
Jenkins R. 1995. The Law and Midwife. Blackwell Science Ethics and Midwifery

59
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas

Ke BPM anda datang seorang ibu mengeluh mau melahirkan anak pertama,ha-
sil pemeriksaan tekanan darahnya 190/100 mmHg, gemelli pembukaan lengkap.
anda memutuskan untu dirujuk ke RS,pasien menolak. Bagaimana langkah in-
formed consent yang anda buat agar pasien mau di rujuk

Laporan dibuat berdasarkan modul 3b.

Selamat bekerja!

60

Anda mungkin juga menyukai