Metodik Khusus
Oleh : Arie Maineny
1
MODUL
METODIK KHUSUS (BD. 6.312)
Mata kuliah ini memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mempelajari dasar tentang
metodik khusus pembelajaran kebidanan, pendekatan penguasaan pembelajaran, model-model
pembelajaran dilahan praktik. Konsep pembelajaran klinik adalah suatu prosestransformasi
mahasiswa menjadi seorang bidan profesional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk
beradaptasi dengan perannya sebagai bidan professional di situasi nyata pada pelayanan
kesehatan klinik atau komunitas.
Kegunaan Mata Kuliah :
Mata Kuliah ini dapat digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan metode pembelajaran
klinik
Sasaran Belajar :
Mahasiswa Prodi S.Tr Kebidanan
B. Relevansi :
Materi dalam Modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah Metodik Khusus
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep
pembelajaran klinik
D. Petunjuk Belajar
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan untuk mengetahui
pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini, baca
sekali lagi dengan lebih cermat. Membaca dengan cermat bertujuan untuk mengetahui
pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti tantangan pembelajaran
dan komunikasi dalam bimbingan klinik, beri tanda pada tantangan dan komunikasi.
Kemudian anda cari hubungan antara tantangan dan komunikasi bimbingan klinik
4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini, ulangi lagi
membaca materi kegiatan belajar sekali lagi. 3
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada kegiatan
belajar ini, caranya adalah sebagai berikut :
a. Baca soal yang anda kerjakan
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui dalam soal
ini
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan konsep yang
diperlukan dan cari hubungan antar konsep tersebut
e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal
6. Setelah anda membaca, mempelajari dan berlatih materi uraian pada kegiatan belajar pada
modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis pada bagian akhir modul
ini tanpa melihat kunci jawaban
POKOK-POKOK MATERI
Pokok-pokok materi yang akan dibahas dalam modul ini adalah sebagai
berikut :
1. Konsep pembelajaran klinik
2. Isue-isue terkait pembelajaran praktik klink
3. Tantangan pembelajaran klinik
4. Komunikasi dalam bimbingan klinik dan perilaku asertif
Pembelajaran klinik merupakan suatu bentuk belajar professional yang menyokong terjadinya
belajar yang berfokus pada pasien dan situasi yang nyata yaitu interaksi antara pengajar, peserta
didik, dan pasien. (1)
Pembelajaran klinik merupakan fokus pembelajaran dan pengajaran yang melibatkan klien
secara langsung dari pendidikan kebidanan. (2) Metode pembelajaran klinik merupakan suatu
metode untuk mendidik mahasiswa di klinik yang memungkinkan dosen/pembimbing klinik untuk
memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual
mahasiswa berdasarkan kerangka konsep pembelajaran. (1)
Pembelajaran klinik dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan klinik,
sebagai manifestasi dari keterpaduan kemampuan menalar secara ilmiah dan etik berdasarkan
masalah nyata. Pembelajaran yang diberikan dalam setting klinik adalah suatu bentuk pembelajaran
yang memadukan penerapan pengetahuan teoritis dengan teknis, termasuk penerapan pengetahuan
tentang manajemen pekerjaan dan hubungan interpersonal dalam menangani kasus/klien nyata
secara komprehensif. (3)
Tujuan pembelajaran klinik : (3)
1. Tujuan Umum
Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar untuk menerapkan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan professional berdasarkan standar profesi bidan secara terintegrasi dalam situasi
nyata di berbagai tatanan pelayanan kebidanan
2. Tujuan Khusus
a. mengembangkan kompetensi mahasiswa, meliputi ketrampilan psikomotor, komunikasi
interpersonal, kemampuan pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk mengelola
emosionalnya
b. mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam tim pelayanan kebidanan secara
harmonis
c. Memberikan pengalaman awal dan memperkenalkan dunia kerja yang nyata
Dalam pembelajaran klinik,harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Metode harus sesuai dengan kemampuan pengalaman dan karakteristik peserta
2. Metode harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirancang
3. Metode harus sesuai dengan kemampuan pembimbing terhadap kerangka konsep proses
pembelajaran
4. Metode harus sesuai dengan sumber-sumber dan dan keterbatasan lahan praktik
5. Metode harus sesuai dengan filosofi kebidanan 6
6. Metode harus sesuai dengan kompetensi yang ada. (1)
Pengalaman belajar teori dan praktik laboratorium harus dimiliki sebelum pembelajaran klinik.
Praktik klinik memerlukan pemikiran kritis dan kemampuan memecahkan masalah, keahlian
psikomotor dan tehnologi khusus, dan sistem nilai profesional. (3)
Selama proses pembelajaran klinik terjadi proses interaksi antara pembimbing klinik,
mahasiswa dan pasien, antara lain :
1. Mahasiswa belajar memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu/pasien sesuai dengan
standar pelayanan
2. Peran pembimbing klinik adalah bimbingan hingga peserta didik menjadi kompeten.
Pembimbing klinik menginduksi, memberikan support/memfasilitasi dan memberikan
bimbingan
3. Kehadiran pembimbing klinik memberikan jaminan bahwa pasien memperoleh pelayanan
kebidanan sesuai standar (berkualitas). (3)
Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan setiap
orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan bervariasi, isu muncul dikarenakan adanya
perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan (2)
Beberapa isu-isu terkait pembelajaran praktik klinik sebagai berikut :
1. Target Kasus
Baik mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing klinik hampir seluruhnya menyatakan
bahwa model asuhan kebidanan pada pembelajaran praktik klinik dengan target kasus selama
ini sangat memberatkan dan hanya berorientasi pada kuantitas dibanding kualitas. Untuk itu
dari ketiga kelompok mengharapkan adanya model pembelajaran klinik kebidanan dengan
jumlah kasus tertentu namun cukup bermakna dalam pencapaian kompetensi mahasiswa. (2)
a. Mahasiswa
Mahasiswa menyatakan bahwa model asuhan kebidanan pada pembelajaran praktik klinik
dengan target kasus selama ini sangat memberatkan dan hanya berorientasi pada kuantitas
bukan kualitas. Mereka mengharapkan agar target kasus diturunkan dan kalau
memungkinkan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa untuk
mencapai kompetensi. (4)
b. Dosen
Dosen pembimbing juga memberikan komentar yang senada tentang ketidaksetujuan
dengan model pembelajaran klinik kebidanan dengan target kasus selama ini. Model
pembelajaran klinik kebidanan yang terpotong-potong dalam 3 kali PKK dinilai kurang
bermakna dalam menanamkan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana dan
seperti apa asuhan kebidanan dijalankan. Mereka mengharapkan adanya model
b. Dosen
Kelompok dosen menambahkan dokumen berupa portofolio atau log book, yang dapat 8
digunakan untuk membantu melatih mahasiswa berfikir refleksi. (4)
c. Bidan
Dari kelompok bidan mengusulkan bentuk dokumentasi laporan berupa laporan asuhan
kebidanan panjang berdasarkan kasus yang telah diberikan asuhan oleh mahasiswa. (4)
6. Penilaian praktik klinik
a. Mahasiswa
Mahasiswa mengharapkan penilaian klinik yang objektif bagi masing-masing mahasiswa
melalui kontrak evaluasi yang dibuat oleh mahasiswa saat sudah merasa siap dievaluasi.
(4)
b. Dosen
Dosen mengusulkan bahwa penilaian praktik klinik dengan berbagai cara untuk memotret
keseluruhan kompetensi klinik yang dicapai mahasiswa. (4)
Tabel 1. Isu-isu pembelajaran praktik klinik
Kategori Isu-isu Kelompok
Mahasiswa Dosen Bidan
Target Kasus Kasus nyata dilapangan 2 8 13
Pengurangan jumlah kasus 38 14 12
Jumlah target kasus disesuaikan 11 8 0
masing-masing jumlah
mahasiswa
Ada target kasus yang 1 6 3
komprehensif (askeb sejak hamil
hingga nifas)
Durasi Praktik Klinik Penambahan waktu praktik klinik 25 8 6
Minimal 3 bulan tiap sesi PKK 10 5 8
Penempatan klinik Lebih banyak di Komunitas 19 4 6
(PMB)
Tidak perlu rotasi 6 1 4
1 – 2 mahasiswa per bidan 11 7 5
Bimbingan praktik Lebih intensif 21 6 3
klinik
Diberi kesempatan berlatih 18 8 4
Model kemitraan 2 10 1
Dokumentasi laporan Bukti target kompetensi 14 8 1
Askeb berkelanjutan (dari hamil 23 10 6
hingga nifas)
Portofolio/log book 2 12 0
Penilaian praktik klinik Penilaian secara objektif 22 6 4
Penilaian secara langsung 6 13 16
diklinik
Penilaian sendiri oleh 4 7 2
mahasiswa
(4)
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. (5)
Ketrampilan komunikasi merupakan bagian yang paling penting diantara ketrampilan-
ketrampilan penting lainnya. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan secara non verbal. (6)
Manfaat komunikasi dalam hubungan antara dosen dan mahasiswa adalah adanya komunikasi
yang terjalin dengan baik maka timbul pemahaman dan pengertian dalam bidang disiplin ilmu yang
diajarkan pada mahasiswa tersebut. (5)
Aplikasi praktis Komunikasi dalam Pelayanan. (6)
Komunikasi timbang terima antar shift/unit
Komunikasi antar PPA (profesional pemberi asuhan)
Komunikasi melalui telepon untuk konsultasi
Komunikasi dalam bimbingan klinik
Strategi komunikasi dalam bimbingan klinik. (6)
Kejelasan isi pesan
Mampu memahami rasa empati
Tidak memicu perdebatan
Memahami perbedaan pendapat
menggunakan persepsi yang luas
Memfokuskan isi pembicaraan
Menggunakan tehnik komunikasi asertif
Asertif didefinisikan sebagai kata sifat yang mengandung atau menunjukkkan ketegasan. Asertif
adalah satu bentuk tingkah laku interpersonal yang terdiri dari komunikasi secara langsung, terbuka 10
dan jujur yang menunjukkan pertimbangan dan penghormatan terhadap individu lain. (7)
Asertivitas merupakan proses untuk menghilangkan hambatan personal sehingga dapat
mengembangkan kreativitas. Asertivitas juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mencapai kebebasan diri dan rasa kepercayaan diri. Di dalam asertivitas terkandung sifat-sifat rasa
kepercayaan diri, kebebasan berekspresi secara jujur, tegas, dan terbuka tanpa mengecilkan atau
mengesampingkan arti orang lain serta berani bertanggung jawab. (7)
berperilaku asertif pada pada hampir semua situasi, orang akan merasa respek, senang
bekerjasama dengan individu yang bersangkutan. Perilaku asertif akan muncul pada saat orang
melakukan hubungan interpersonal dengan orang lain. Pada saat hubungan tersebut pihak yang satu
merasa nyaman dan pihak yang lain juga merasa nyaman. Nyaman dengan dirinya ditunjukkan
dengan tidak terlalu berlebihan dengan emosinya, memiliki toleransi, mempunyai self-respect dan
mempunyai kemampuan untuk menghadapi masalah. Sedangkan yang dimaksud merasa nyaman
dengan orang lain adalah mampu memberikan kasih dan mampu menerima perhatian orang lain,
mempunyai hubungan personal yang memuaskan, serta suka dan percaya pada orang lain. (7)
Sikap Asertive dalam bimbingan praktik klinik :
1. Menghargai diri sendiri dan orang lain
2. Mengutarakan pikiran, perasaan, dan keyakinannya secara jujur
3. Mempengaruhi, mendengarkan, dan bernegosiasi dengan orang lain secara efektif. (6)
Ciri-ciri asertif : Perilaku asertif tidak dibawa sejak lahir, akan tetapi merupakan bentuk
perilaku yang dipelajari dan sifatnya situasional. Perilaku asertif dapat diamati dari aspek-aspek
perilaku, yaitu : kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan volume serta intonasi suara. Salah
satu aspek yang tidak kalah penting dari perilaku asertif adalah langsung tidaknya suatu respon positif
ditunjukkan setelah situasi sosial terjadi. (7)
11
Konsep pembelajaran klinik adalah merupakan salah satu metode mendidik peserta didik di
klinik yang memungkinkan pendidikan memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan
objektif (tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep
pembelajaran. Didalam proses pembelajaran klinik banyak isu-isu yang terkait mulai dari target kasus
pencapaian kompetensi, lama pelaksanaan praktik klinik, penempatan praktik klinik, metode
bimbingan klinik, dokumentasi laporan serta evaluasi penilaian praktik.
Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk mengguggah
kemampuan. Dalam pembelajaran klinik, juga terdapat tantangan salah satunya lingkungan klinik
terkadang kurang kondusif. Manfaat komunikasi dalam hubungan antara dosen dan mahasiswa
adalah adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul pemahaman dan pengertian dalam
bidang disiplin ilmu yang diajarkan pada mahasiswa tersebut. Sikap Asertive yang dapat dilakukan
dalam bimbingan praktik klinik antara lain : menghargai diri sendiri dan orang lain, mengutarakan
pikiran, perasaan, dan keyakinannya secara jujur, mempengaruhi, mendengarkan, dan bernegosiasi
dengan orang lain secara efektif
12
5. Dalam isu terkait pembelajaran klinik, durasi praktik klinik yang diharapkan bidan adalah
A. Penilaian praktik klinik dengan berbagai cara untuk memotret keseluruhan kompetensi klinik 13
yang dicapai mahasiswa
B. Dokumen berupa portofolio atau log book
C. Kompetensi asuhan kebidanan akan lebih mudah dicapai bila mereka ditempatkan di bidan
komunitas (bidan desa)
D. Bimbingan dengan model kemitraan
E. Praktik klinik kebidanan minimal selama 3 bulan untuk memfasilitasi ketrampilan
memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh
6. Tantangan adalah
A. Suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu yang
berpontensi membahayaan keselamatan
B. Cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
terjadi
C. Usaha yang asalnya dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau tujuan untuk
menghalangi atau melemahkan suatu keinginan
D. Usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
E. Suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk mengguggah kemampuan
7. Tantangan dalam pembelajaran klinik :
A. Belum jelasnya tujuan yang akan dicapai
B. Kesempatan untuk berdiskusi masih kurang
C. Kecemasan mahasiswa
D. Peserta didik lebih banyak melakukan observasi pasif
E. Kurangnya privasi dan harga diri klien
8. Aplikasi praktis Komunikasi dalam Pelayanan
A. Memungkinkan peserta didik untuk beralih dari pengetahuan teoritis ke penerapan
pengetahuannya dalam praktik
B. Komunikasi antar profesional pemberi asuhan
C. Memperkuat asimilasi pengetahuan melalui pengulangan
D. Pembelajaran yang diberikan dalam setting klinis
E. Kehadiran pembimbing klinik memberikan jaminan bahwa pasien memperoleh pelayanan
sesuai standar
9. Strategi komunikasi dalam bimbingan klinik
A. Mampu berkomunikasi secara langsung dengan pasien/ibu
B. Metode harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirancang
C. Pembelajaran yang diberikan dalam setting klinis
D. Menggunakan tehnik komunikasi asertif
E. Pengalaman belajar teori dan laboratorium harus dimiliki sebelum pembelajaran klinik
10. Sikap Asertive dalam bimbingan praktik klinik
A. Aktif berpartisipasi
B. Refleksi
Kunci Jawaban
Evaluasi Formatif
1. D
2. C
3. B
4. A
5. E
6. E
7. C
8. B
9. D
10 E
15
Kerjakan tugas dibawah ini, pada selembar kertas. Tugas di ketik rapi, dengan menuliskan nama dan
NIM. Batas waktu pengumpulan tugas 1 minggu, sejak tugas ini diberikan. Tugas di kumpul dengan
5. Buatlah sebuah issu terkait pembelajaran klinik, yang penah anda alami selama menempuh
16
1. Hasri H. Gambaran Penerapan Metode Pembelajaran Klinik Pada Mahasiswa Praktik Klinik
Keperawatan di RSI Sultan Agung Semarang. 2015. 6 p.
2. Dewi AR. Konsep dan Manajemen Bimbingan Klinik. Tunas Agrar. 2020;3(3).
3. Budiani Nyoman. konsep-pembelajaran-klinik.
4. Schiavo. IsueIsue Terkait Pembelajaran Praktik Klinik. 2014;
5. Komunikasi Dalam Proses Bimbingan Klinik.
6. Kushartinah. Komunikasi dalam bimbingan praktik klinik.
7. Ibrahim UINMM. Assertive in Linguistic Forensics. 2008.