gj3 - K3 Saluran Dan Galian Tanah (Untuk Ahli Madya K3 Konstruksi) PDF
gj3 - K3 Saluran Dan Galian Tanah (Untuk Ahli Madya K3 Konstruksi) PDF
konstruksi
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan peserta diharapkan:
Mengetahui jenis-jenis tanah, kekuatan geser tanah,
faktor-faktor kekuatan, jenis-jenis longsoran tanah;
Mengetahui teknik dan persyaratan perlindungan
bahaya longsoran pekerjaan saluran & galian tanah;
Mengetahui cara mengidentifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendalian risiko pekerjaan saluran
dan galian tanah;
Mengetahui cara menyusun rencana/program
operasi galian saluran.
Dasar Hukum
UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4:
Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap:
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
pemasangan, pembongkaran, pemeliharaan.
Permenaker No. 01/MEN/1980, ttg K3 pada Konstruksi
Bangunan, pada:
Bab IX, Tentang Konstruksi Di Bawah Tanah (pasal
60 s/d 66),
Bab X, Tentang Penggalian (Pasal 67)
Keputusan Bersama Menaker & MenPU No. KEP.174/
MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986, tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Dasar Hukum
Keputusan Bersama Menaker & MenPU No.
KEP.174/ MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986,
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
SNI
SNI 03-1962- Tata Cara
Tata cara ini digunakan untuk penanganan
1990 Perencanaan
longsoran setempat pada khususnya dan
Penanggulangan
meliputi daerah yang luas pada umumnya.
Longsoran
JENIS-JENIS TANAH
JENIS-JENIS TANAH
TYPE 1 • Keras, sangat padat.
• Hanya dapat ditembus dengan sulit dengan
menggunakan benda kecil tajam.
• Mengandung kelembaban alami rendah dan tingkat
kekuatan internal yang kuat.
• Tidak ada tanda-tanda rembesan air
• Diperlukan alat mekanis untuk menggali nya.
TYPE 2 • Sangat kaku, padat
• Dapat ditembus dengan sedikit sulit dengan
menggunakan benda tajam kecil.
• Kandungan kelembaban alami rendah sampai
sedang, dengan tingkat kekuatan internal sedang.
• Mempunyai penampilan lembab setelah digali
JENIS-JENIS TANAH
TYPE 3 • Kaku sampai keras, kompak sampai lepas
tidak konsisten.
• Mungkin sebelumnya berupa tanah galian
• Tanda-tanda permukaan retak dan rembes air.
• Bila kering, mudah mangalir mendai tumpukan kerucut
• Kekuatan internal rendah.
TYPE 4 • Lunak sampai sangat lunak, sangat lepas tidak
konsisten, sangat sensitif pada getaran.
• Gangguan apapun secara signifikan mengurangi
kekuatan alamiahnya.
• Mudah bergerak atau mengalir, kecuali disupport
sepenuhnya sebelum digali.
• Hampir tidak punya kekuatan internal
• Basah atau berlumpur.
• Tekanan zat alirnya besar terhadap sistem supportnya
JENIS
TANAH SIFAT TANAH NAMA TANAH
Timbunan
Pondasi
Jalur telapak
Bidang longsor
Mobilisasi
perlawanan geser
Permukaan Bidang
Longsor
14
Shear failure
15
Kriteria Longsor Mohr-Coulomb
f c tan
friction angle
cohesion
f
c
f
f c f tan
f tan frictional
component
c c
f
17
KEKUATAN GAYA GESER TANAH
kemiringan talud = 2 : 1
Kemiringan talud galian
pasir dan batu yang
kemiringan = ½ : 1
Catatan: Lempung, lumpur,
humus atau tanah tidak
homogen memerlukan
penopang (shoring) dan
perkuatan (bracing).
memadat
Adanya air tanah juga
memerlukan adanya
perlakuan khusus
Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tak
memadai
Retak-retak
17/06/2011 25
JENIS-JENIS
LONGSORAN TANAH
JENIS-JENIS LONGSORAN
• Zona paparan
• Mengelupas ke dalam
JENIS-JENIS LONGSORAN
• Rotasi (perputaran)
PROSES LONGSORAN
1 3
2 3
KASUS-KASUS KECELAKAAN LONGSORAN GALIAN SALURAN
Jatuh Terperosok
• Tempat galian tidak bisa penuh dengan segala
sesuatu seperti tumpukan hasil galian tanah atau
alat gali yang bisa jatuh terperosok ke dalam lubang
galian.
• Semua area pekerjaan yang dekat ke jalan umum
harus cukup dilindungi atau diberi barikade dengan
pagar, railing atau penutup yang cukup untuk
mencegah orang terperosok ke dalam lubang galian
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN
Jalan Akses
• Pemberi kerja harus memasang pagar pelindung
minimal setinggi 1 m sepanjang keliling saluran
• Jalan akses harus diamankan dengan penutup
untuk mencegah masuknya orang yang tidak
berwenang
• Pendaratan jalan akses, bagian alas saluran, shaft &
lubang galian atau terowong dan erea kerja yang
sama lainnya harus bebas dari lumpur atau sampah
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN
Kondisi Lingkungan
• Setiap pemberi kerja harus menyediakan sistem
ventilasi di dalam shaft atau tunnel galian untuk
memastikan tidak ada kekurangan oksegen dan
konsentrasi gas beracun diudara diminimalkan
• Pemberi kerja tidak diijinkan menggunakan mesin
bakar internal di area pekerjaan bawah tanah,
kecuali mesin-mesin telah direkayasa dengan baik.
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN
Penerangan
• Setiap pemberi kerja harus menyediakan
penerangan listrik sepanjang tunnel dan pada
permukaan galian di mana penerangan alami tidak
mencukupi
• Di mana penerangan listrik digunakan, di galian
bawah tanah, pemberi kerja harus menyediakan
sistem penerangan darurat .
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN
17/06/2011 56
SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,
Snowy Mountains. (substitusi material)
17/06/2011 57
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
!
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi / mudah terbakar
3. Kadar oksigen kurang (defisiensi)
17/06/2011 58
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN:
VENTILASI UDARA
KEBUTUHAN O2
ALAT KOMUNIKASI
IDENTIFIKASI GAS BERACUN
PEMADAM KEBAKARAN
ANTISIPASI KEADAAN DARURAT
Alat Komunikasi
Perhatikan
Fasilitas K3
MEMADAMKAN
17/06/2011 API DG APAR DI & APD 60
RUANG BAWAH TANAH
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• Tebing longsor • Dinding turap
• Galian Runtuh • Stabilisasi tanah,
• Akses licin/curam • Tangga akses,
• Jatuh terperosok • Barikade/pagar
• Terhirup gas beracun • Sirkulasi O2/ventilasi
• Tenggelam/hanyut • Barikade/Pelampung
• Terisolasi, gelap • Alat kom,Penerangan
• Tertimpa Alat • Komunikasi, metode
• Tersengat listrik • APD isolatif listrik
• Gas terbakar • Exhause fan, APAR.
17/06/2011 61
CONTOH CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN RISIKO DAN
PENGENDALIAN RISIKO
PEKERJAAN GALIAN SALURAN
TANAH
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM
Kondisi pekerjaan:
• Tanah mengandung pasir dan lumpur
• Kedalaman galian tanah = 1,5 s/d 2,5 meter
• Lebar galian 1,5 m
• Lokasi galian di tepi jalan raya
• Pipa lama diambil dan di ganti baru
• Pipa berupa pipa baja galvanized diameter 10”
Identifikasi bahaya:
• Jenis tanah pasir berlumpur sangat mudah longsor
• Longsoran akan dipercepat jika di kedua tepinya
didirikan tripod (takel) untuk menaik-turunkan pipa.
• Dengan kedalaman 1,5 -2,5 m, pekerja yang berdiri
di lubang galian dapat tertimbun longsoran.
• Lokasi sempit, tidak memungkinkan “0pen Cut”
dengan tepi galaian landai
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM
Penilaian risiko:
• Bahaya longsoran tanah pasir berlumpur dengan
kedalaman = 1,5 s/d 2,5 m, sangat mudah terjadi
• Dari statistik dan analisis teknis, bahaya longsoran
tsb mempunyai tingkat kemunginan terjadi SERING
(C), dan keparahannya serius atau fatal (3), yaitu
pekerja dapat mati terkubur
• Dari matriks penilaian risiko berikut ini, maka
peringkat risikonya tertinggi (3C)
MATRIKS PENILAIAN RISIKO *)
*)
Dalam praktek, sebaiknya digunakan matriks penilaian risiko
dengan minimal 5 kriteria atau 5 skala, misal:
Peluang terjadi: Tak pernah, Jarang, Terkadang, Sering, Selalu
Keparahan: Fatal, Berat, Serius, Agak Serius, Ringan.
Definisikan dengan jelas, agar terhindar dari perbedaan persepsi.
Penetapan Pengendalian Risiko
1. Eliminasi: untuk meniadakan bahaya longsor adalah
dengan memasang turap, sesuai dengan tabel
rekomendasi perkuatan dinding tepi galian di atas.
2. Substitusi : untuk mengurangi bahaya, pipa
galvanized bisa diganti pipa PVC yg lebih ringan.
3. Rekayasa: Menggunakan metode kerja yang aman-
efisien, galian dilakukan bertahap, akses diberi
tangga naik turun.
4. Admini stratif: buat prosedur, adakan pelatihan,
rambu-rambu yang sesuai, traffic management dsb
5. APD, berupa helm dan sepatu sesuai standar, serta
baju kerja, safety vest
Perhitungan Biaya K3
• Dari penetapan program pengendalian risiko maka
perlu dibuat metode kerja yang paling aman dan
efisien
• Hitung kebutuhan upah, bahan dan alat bantu untuk
pekerjaan utama (tentukan berapa kali bahan/alat
bantu bisa dipakai agar hemat)
• Hitung kebutuhan sarana pengamanan / K3, seperti
tangga akses, rambu-rambu, traffic manajemen dsb.
• Masukkan komponen biaya dalam bentuk analisa
harga satuan, sesuai dengan ketentuan
• Untuk kegiatan bersifat umum seperti APD, biaya
dimasukkan sebagai biaya tak langsung (ovehead)
KASUS KECELAKAAN LONGSORNYA GALIAN
SALURAN PIPA PDAM BANDUNG DI JL DAGO
TANAH BERPASIR,
TEPI GALIAN TIDAK DIBERI TURAP
DIDIRIKAN TIANG PIPA PENYANGGA HOIST
TERJADI TEKANAN KE SAMPING
MAKA TEBING GALIAN LONGSOR
MENGUBUR 2 PEKERJA DLM LUBANG GALIAN
SOLUSI PENCEGAHAN LONGSORAN GALIAN SALURAN
Pekerjaan Galian Terbuka, Pekerjaan Galian Terbuka
kedalaman > 1,20 m (tanpa turap) kedalaman > 1,20 m (dengan turap)
Jenis Tanah
Bagus
Jenis Tanah
Sedang
Jenis Tanah
Sedang
17/06/2011 72
Jika area memungkinkan
Pekerjaan Galian
Terbuka ,
Kedalaman
> 1,20 m
(dengan turap)
17/06/2011 73
PENYUSUNAN
RENCANA/PROGRAM
KESELAMATAN PEKERJAAN
GALIAN SALURAN
PRA RENCANA K3 PEKERJAAN GALIAN
Tahap terpenting untuk meniadakan runtuhnya galian adalah
Pra-Perencanaan operasi penggalian. Beberapa pertanyaan
yang harus dijawab sebelum melakukan galian:
1. Apa jenis tanah yang akan digali?
2. Bagaimana kondisi kelembaban tanah?
3. Sudahkan tanah pernah digali/atau bekas timbunan?
4. Seberapa banyak atau besar volume galian akan dilakukan?
5. Berapa lama penggalian akan dibiarkan terbuka?
6. Bagaiman keadaan cuaca dapat diharapkan?
7. Apa jenis alat yang akan digunakan?
8. Apakah penggalian dekat dengan stuktur yang sudah ada?
9. Apakah pengendalian lalu lintas dekat galian diperlukan?
10. Apakah sumber getaran akan berada dekat tempat galian?
11. Apakah air merupakan masalah?
12. Apa jenis penopang (shoring)? Berapa banyak?
13. Apakah ada ada instalasi di bawah tanah?
Tahapan Menyusun
Rencana K3 Galian
1. Identifikasi bahaya Pekerjaan Saluran & Galian.
2. Identifikasi petugas yang kompeten
3. Identifikasi metode pengendalian bahaya yg sesuai
4. Susun prosedur tertulis operasi saluran & galian
5. Berikan pelatihan dan pelihara rekamannya