Anda di halaman 1dari 77

Untuk Ahli Madya K3

konstruksi
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan peserta diharapkan:
 Mengetahui jenis-jenis tanah, kekuatan geser tanah,
faktor-faktor kekuatan, jenis-jenis longsoran tanah;
 Mengetahui teknik dan persyaratan perlindungan
bahaya longsoran pekerjaan saluran & galian tanah;
 Mengetahui cara mengidentifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendalian risiko pekerjaan saluran
dan galian tanah;
 Mengetahui cara menyusun rencana/program
operasi galian saluran.
Dasar Hukum
 UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4:
 Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap:
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
pemasangan, pembongkaran, pemeliharaan.
 Permenaker No. 01/MEN/1980, ttg K3 pada Konstruksi
Bangunan, pada:
 Bab IX, Tentang Konstruksi Di Bawah Tanah (pasal
60 s/d 66),
 Bab X, Tentang Penggalian (Pasal 67)
 Keputusan Bersama Menaker & MenPU No. KEP.174/
MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986, tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Dasar Hukum
 Keputusan Bersama Menaker & MenPU No.
KEP.174/ MEN/1986 & No. 104/ KPTS/1986,
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Tempat Kegiatan Konstruksi
SNI
SNI 03-1962- Tata Cara
Tata cara ini digunakan untuk penanganan
1990 Perencanaan
longsoran setempat pada khususnya dan
Penanggulangan
meliputi daerah yang luas pada umumnya.
Longsoran
JENIS-JENIS TANAH
JENIS-JENIS TANAH
TYPE 1 • Keras, sangat padat.
• Hanya dapat ditembus dengan sulit dengan
menggunakan benda kecil tajam.
• Mengandung kelembaban alami rendah dan tingkat
kekuatan internal yang kuat.
• Tidak ada tanda-tanda rembesan air
• Diperlukan alat mekanis untuk menggali nya.
TYPE 2 • Sangat kaku, padat
• Dapat ditembus dengan sedikit sulit dengan
menggunakan benda tajam kecil.
• Kandungan kelembaban alami rendah sampai
sedang, dengan tingkat kekuatan internal sedang.
• Mempunyai penampilan lembab setelah digali
JENIS-JENIS TANAH
TYPE 3 • Kaku sampai keras, kompak sampai lepas
tidak konsisten.
• Mungkin sebelumnya berupa tanah galian
• Tanda-tanda permukaan retak dan rembes air.
• Bila kering, mudah mangalir mendai tumpukan kerucut
• Kekuatan internal rendah.
TYPE 4 • Lunak sampai sangat lunak, sangat lepas tidak
konsisten, sangat sensitif pada getaran.
• Gangguan apapun secara signifikan mengurangi
kekuatan alamiahnya.
• Mudah bergerak atau mengalir, kecuali disupport
sepenuhnya sebelum digali.
• Hampir tidak punya kekuatan internal
• Basah atau berlumpur.
• Tekanan zat alirnya besar terhadap sistem supportnya
JENIS
TANAH SIFAT TANAH NAMA TANAH

Type 1 Keras, sangat padat. “hardpan,”


• Hanya dapat ditembus dengan sulit dengan menggunakan consolidated
benda kecil tajam. clay, and some
• Mengandung kelembaban alami rendah dan tingkat glacial tills.
kekuatan internal yang kuat.
• Tidak ada tanda-tanda rembesan air
• Diperlukan alat mekanis untuk menggali nya
Type 2 Sangat kaku, padat silty clay and less
• Dapat ditembus dengan sedikit sulit dengan menggunakan dense tills
benda tajam kecil.
• Kandungan kelembaban alami rendah sampai sedang,
dengan tingkat kekuatan internal sedang.
• Mempunyai penampilan lembab setelah digali
Type 3 Kaku sd keras, kompak sd lepas tidak konsisten sand, granular
• Mungkin sebelumnya berupa tanah galian materials, and
• Tanda-tanda permukaan retak dan rembes air. silty or wet clays.
• Kekuatan internal rendah
Type 4 Lunak-sangat lunak, sangat lepas, sensitif getaran. organic deposits
• Tiap gangguan mengurangi kekuatan alamiahnya. high moisture,
• Mudah bergerak, kecuali disupport penuh sebelum digali. quicksand, silty
• Hampir tidak punya kekuatan internal clays with high
• Basah atau berlumpur. moisturecontent,
• Tekanan zat alirnya besar terhadap sistem supportnya and leta clays.
KESELAMATAN GALIAN
• Pemberi kerja harus memberikan kepada pekerja
jalan atau akses ke dan jalan keluar dari area
pekerjaan di atas atau dibawah permukaan tanah
berupa tangga, ramp atau yang sejenis
• Jalan akses harus dipelihara dengan baik, bebas dari
hambatan, dan harus layak untuk memastikan
kedudukan yang kuat bagi pekerja.
• Pemberi kerja baru boleh melaksanakan pekerjaan
galian saluran setelah ada ijin dari Dinas Tata Kota
terkait masalah keselamatan utilitas publik.
• Jika pemberi kerja tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai peraturan K3, maka ijin dicabut.
KEKUATAN GAYA GESER
TANAH
Kekuatan material yang
berbeda

Baja Beton Tanah

Kuat Tarik Kuat Tekan Kuat geser

Adanya pori-pori air


Complex
behavior
Kegagalan Geser Tanah
UMUMNYA TANAH GAGAL DALAM BIDANG GESER

Timbunan
Pondasi
Jalur telapak

Bidang longsor

Mobilisasi
perlawanan geser

Pada saat gagal, tegangan geser sepanjang permukaan


geser (mobilisasi perlawanan geser) mencapai kuat geser)
Kegagalan Geser

Permukaan Bidang
Longsor

Butiran tanah bergeser satu


diatan yang lain sepanjang bidang
longsor.

Tidak ada tabrakan dari


masing-masing butiran

14
Shear failure

Pada saat longsor, tegangan geser sepanjang bidang


longsor geser () mencapai kekuatan geser (f).

15
Kriteria Longsor Mohr-Coulomb

 f  c   tan

friction angle
cohesion
f
c


f adalah tegangan geser maksimum tanah yang dapat


terjadi tanpa terjadi longsor pada tegangan normal .
16
Kriteria Longsor Mohr-Coulomb
Kekuatan geser terdiri dari 2 komponen
yaitu: Kohesi and Gesekan

f
 f  c   f tan
 f tan  frictional
component
c c
f 

17
KEKUATAN GAYA GESER TANAH

• Adalah kapasitas material tanah untuk menahan


gaya internal dan eksternal yang meluncur melalui
bidang geser satu sama lain
• Kekuatan gaya geser tanah adalah gabungan dari:
a. Kohesi
Kelengketan tanah lempung lebih besar
daripada pasir
b. Gesekan Internal
Suatu hasil interaksi butiran/partikel tanah
MEKANISME KEGAGALAN KEKUATAN GESER
TANAH

Pada saat longsor, tegangan geser sepanjang bidang


kegagalan () mencapai kekuatan geser tanag (f).
Sudut lereng stabil untuk pekerjaan galian
terbuka sesuai jenis tanahnya

rata-rata jenis tanah = 1 : 1

Pasir lepas butiran bulat,


kemiringan talud = 1 : ½
Batu-batuan yang padat
Batuan pejal, padas atau

Pasir kasar yang padat,

kemiringan talud = 2 : 1
Kemiringan talud galian
pasir dan batu yang

kemiringan = ½ : 1
Catatan: Lempung, lumpur,
humus atau tanah tidak
homogen memerlukan
penopang (shoring) dan
perkuatan (bracing).

memadat
Adanya air tanah juga
memerlukan adanya
perlakuan khusus

Permukaan tanah asli


FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEKUATAN TANAH
STABILITAS GALIAN TANAH SALURAN

• Galian saluran yang tidak stabil dapat longsor,


menewaskan atau mencederai pekerja.
• Jenis tanah adalah faktor yang kritis untuk kekuatan
dan stabilitas saluran
• Stabilitas galian saluran dipengaruhi oleh sejumlah
faktor, antara lain: cuaca, kelembaban, getaran, dan
galian sebelumnya.
SUMBER GETARAN
• Lalu lintas
• Kereta api
• Operasi alat berat
• Operasi Jack Hammer
• Operasi mesin pemadat, dsb
STABILITAS GALIAN TANAH SALURAN

• Waktu juga faktor kritis. Galian saluran yang


dibiarkan terlalu lama bisa tiba-tiba longsor tanpa
tanda-tanda sebelumnya
• Jenis tanah adalah salah satu faktor yang paling
penting.
• Dalam saluran tunggal, sifat-sifat tanah dapat
bervariasi dari lapisan atas sampai bawah atau di
sepanjang saluran
• Bahkan tanah keras mungkin mengandung lapisan
lunak atau yang membuatnya tidak stabil ketika
digali.
FAKTOR-FAKTOR KEKUATAN TANAH
• Pengaruh Air
• Getaran
• Erosi dan cuaca
• Kedalaman galian
• Sudut kemiringan/kelandaiaN
• Tingkat kepadatan tanah
Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan galian & Saluran

Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tak
memadai

Retak-retak

Garis patahan Tinggi mat


Rembesan

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas tanah

17/06/2011 25
JENIS-JENIS
LONGSORAN TANAH
JENIS-JENIS LONGSORAN
• Zona paparan

• Longsoran tumpukan hasil galian


JENIS-JENIS LONGSORAN
• Bergesernya dinding tepi

• Mengelupas ke dalam
JENIS-JENIS LONGSORAN
• Rotasi (perputaran)
PROSES LONGSORAN

1 3

2 3
KASUS-KASUS KECELAKAAN LONGSORAN GALIAN SALURAN

An employee was installing a Four employees of a mechanical contractor


small diameter pipe in a trench were laying a lateral sewer line at a building
3’ wide, 12-15’ deep and 90 feel site. The foreman, a plumber by trade, and a
long. The trench was not sloped laborer were laying an eight-inch, 20-foot long
or shored nor was there a box plastic sewer pipe in the bottom of a trench 36
or shield to protect the inches wide, nine feet deep, and approximately
employee. Further, there was 50 feet long. The trench was neither sloped nor
evidence of a previous cave-in.
The employee apparently
shored, and there was water entering it along a
reentered the trench, and a shale seam near the bottom. The west side of
second cave-in occurred, the trench caved in near the bottom, burying
burying him. He was found face one employee to his chest and completely
down in the bottom of the covering the other. Rescue operations took two
trench. and five hours - too late to save the men.
TEKNIK DAN PERSYARATAN
PERLINDUNGAN BAHAYA
LONGSORAN PEKERJAAN
SALURAN
TEKNIK PENOPANGAN & PERSYARATAN
PERLINDUNGAN BAHAYA LONGSORAN
Diperlukan Enjinir untuk merancang
penopangan tepi galian, yang merupakan
prosedur konstruksi yang digunakan
khusus untuk mempertahankan stabilitas
dinding galian tanah dan memberikan
perlindungan kepada pekerja yang masuk
ke dalam lubang galian
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Jatuh Terperosok
• Tempat galian tidak bisa penuh dengan segala
sesuatu seperti tumpukan hasil galian tanah atau
alat gali yang bisa jatuh terperosok ke dalam lubang
galian.
• Semua area pekerjaan yang dekat ke jalan umum
harus cukup dilindungi atau diberi barikade dengan
pagar, railing atau penutup yang cukup untuk
mencegah orang terperosok ke dalam lubang galian
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Saluran, shafts, terowong


• Karena sifat spesifik dan bahaya pekerjaan, maka
enjinir yang profesional diperlukan untuk
merancang struktur penopang (turap) yg dipasang
sebagai pelindung bagi pekerja sebelum pekerjaan
galian dimulai
• Sekurang-kurangnya satu orang pekerja di dalam
setiap kelompok harus berpengalaman dalan jenis
pekerjaan yang sedang dilaksanakan di dalam
galian shafts & tunnels.
• Diperlukan satu orang untuk dilatih P3K.

TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Jalan Akses
• Pemberi kerja harus memasang pagar pelindung
minimal setinggi 1 m sepanjang keliling saluran
• Jalan akses harus diamankan dengan penutup
untuk mencegah masuknya orang yang tidak
berwenang
• Pendaratan jalan akses, bagian alas saluran, shaft &
lubang galian atau terowong dan erea kerja yang
sama lainnya harus bebas dari lumpur atau sampah
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Kondisi Lingkungan
• Setiap pemberi kerja harus menyediakan sistem
ventilasi di dalam shaft atau tunnel galian untuk
memastikan tidak ada kekurangan oksegen dan
konsentrasi gas beracun diudara diminimalkan
• Pemberi kerja tidak diijinkan menggunakan mesin
bakar internal di area pekerjaan bawah tanah,
kecuali mesin-mesin telah direkayasa dengan baik.
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Penerangan
• Setiap pemberi kerja harus menyediakan
penerangan listrik sepanjang tunnel dan pada
permukaan galian di mana penerangan alami tidak
mencukupi
• Di mana penerangan listrik digunakan, di galian
bawah tanah, pemberi kerja harus menyediakan
sistem penerangan darurat .
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

P3K dalam pekerjaan saluran, shaft, terowong


Pemberi kerja harus memastikan bahwa:
• Sekurang-kurangnya seorang pekerja memiliki
sertifikat P3K selama setiap shift
• P3K harus disediakan dekat sekitar ujung shaft atau
tunnel
• Satu unit tandu dan selimut harus disediakan ditiap
tempat kerja
• Pekerja diinstruksikan untuk memahami dan
mengikuti prosedur keadaan darurat bawah tanah.
TEKNIK & PERSYARATAN PERLINDUNGAN
BAHAYA LONGSORAN

Bahaya bahan mudah terbakar


• Cairan mudah terbakar dan menyala tidak boleh
digunakan di bawah tanah kecuali disimpan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
• Sistem pemadaman kebakaran yang efektif di
tempat galian bawah tanah harus disediakan di
mana terdapat material mudah terbakar dan
mudah menyala.
TEKNIK PENOPANGAN
• Penahan tanah dari Kayu
TEKNIK PENOPANGAN
• Penahan tanah dari Kayu
• Dongkrak ulir
TEKNIK PENOPANGAN
• Penahan tanah dari Kayu
• Dongkrak ulir
• Penopang hidrolis
TEKNIK PENOPANGAN
• Penahan tanah dari Kayu
• Dongkrak ulir
• Penopang hidrolis
• Penjarakan (spacing)
TEKNIK PENOPANGAN
• Penahan tanah dari Kayu
• Dongkrak ulir
• Penopang hidrolis
• Penjarakan (spacing)
• Box dari bahan baja
Hydraulic Shoring
Stacked Hydraulic Shores
Whaler System
Trench Boxes or Shield
Apa ini dibolehkan?

Ya! Jika boks saluran dirancang untuk dipatok


dan digunakan sesuai dengan data tabel
TABEL PERSYARATAN MINIMUM PERKUATAN DINDING TEPI SALURAN
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN DINDING TEPI GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : TIDAK PERLU TURAP
S/D S/D ATAS
PENAHAN LONGSOR
1,60 M 4,60 M 4,60 M
HUMUS, B : HARUS MENGGUNAKAN
LEMPUNG-BERLUM- TURAP PENAHAN TANAH
PUR, BATU LEPAS, C C C (SHEET PILE) TERBUKA
DAN PASIR (OPEN SHEETING)
SEMUA BATU &
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C C : HARUS MENGGUNAKAN
TURAP PENAHAN TANAH
TERTUTUP (CLOSE
HUMUS PADAT A C C SHEETING)
LEMPUNG KERAS A B C * : Turap Pelindung terbuka, ter-
tutup atau sheet Pile mung-
SEDIKIT BERSEMEN
kin diperlukan jika kondisi
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B site tidak menguntungkan.
LAPISAN
BATU/CADAS A A A
17/06/2011 53
Penempatan Dongkrak Saluran Yang tidak Tepat
Perkuatan Tebing Tanah
Pakai geotextile untuk memperkuat stabilitas tanah

17/06/2011 56
SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,
Snowy Mountains. (substitusi material)

17/06/2011 57
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH

!
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi / mudah terbakar
3. Kadar oksigen kurang (defisiensi)

17/06/2011 58
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN:
 VENTILASI UDARA
 KEBUTUHAN O2
 ALAT KOMUNIKASI
 IDENTIFIKASI GAS BERACUN
 PEMADAM KEBAKARAN
 ANTISIPASI KEADAAN DARURAT

JIKA MENGGUNAKAN DAYA LISTRIK,


17/06/2011 59
KERINGKAN LINGKUNGAN KERJA
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara

Alat Komunikasi

Perhatikan
Fasilitas K3
MEMADAMKAN
17/06/2011 API DG APAR DI & APD 60
RUANG BAWAH TANAH
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• Tebing longsor • Dinding turap
• Galian Runtuh • Stabilisasi tanah,
• Akses licin/curam • Tangga akses,
• Jatuh terperosok • Barikade/pagar
• Terhirup gas beracun • Sirkulasi O2/ventilasi
• Tenggelam/hanyut • Barikade/Pelampung
• Terisolasi, gelap • Alat kom,Penerangan
• Tertimpa Alat • Komunikasi, metode
• Tersengat listrik • APD isolatif listrik
• Gas terbakar • Exhause fan, APAR.
17/06/2011 61
CONTOH CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN RISIKO DAN
PENGENDALIAN RISIKO
PEKERJAAN GALIAN SALURAN
TANAH
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM

Kondisi pekerjaan:
• Tanah mengandung pasir dan lumpur
• Kedalaman galian tanah = 1,5 s/d 2,5 meter
• Lebar galian 1,5 m
• Lokasi galian di tepi jalan raya
• Pipa lama diambil dan di ganti baru
• Pipa berupa pipa baja galvanized diameter 10”
Identifikasi bahaya:
• Jenis tanah pasir berlumpur sangat mudah longsor
• Longsoran akan dipercepat jika di kedua tepinya
didirikan tripod (takel) untuk menaik-turunkan pipa.
• Dengan kedalaman 1,5 -2,5 m, pekerja yang berdiri
di lubang galian dapat tertimbun longsoran.
• Lokasi sempit, tidak memungkinkan “0pen Cut”
dengan tepi galaian landai
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM

Penilaian risiko:
• Bahaya longsoran tanah pasir berlumpur dengan
kedalaman = 1,5 s/d 2,5 m, sangat mudah terjadi
• Dari statistik dan analisis teknis, bahaya longsoran
tsb mempunyai tingkat kemunginan terjadi SERING
(C), dan keparahannya serius atau fatal (3), yaitu
pekerja dapat mati terkubur
• Dari matriks penilaian risiko berikut ini, maka
peringkat risikonya tertinggi (3C)
MATRIKS PENILAIAN RISIKO *)

METODE PENILAIAN RISIKO YANG PALING SEDERHANA


PELUANG (KEMUNGKINAN TERJADI)
AKIBAT
SULIT TERJADI JARANG SERING
(KEPARAHAN)
A B C
SERIUS SEDANG TINGGI TINGGI
3 3A 3B 3C
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
2 2A 2B 2C
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
1 1A 1B 1C
PERINGKAT RISIKO

*)
Dalam praktek, sebaiknya digunakan matriks penilaian risiko
dengan minimal 5 kriteria atau 5 skala, misal:
Peluang terjadi: Tak pernah, Jarang, Terkadang, Sering, Selalu
Keparahan: Fatal, Berat, Serius, Agak Serius, Ringan.
Definisikan dengan jelas, agar terhindar dari perbedaan persepsi.
Penetapan Pengendalian Risiko
1. Eliminasi: untuk meniadakan bahaya longsor adalah
dengan memasang turap, sesuai dengan tabel
rekomendasi perkuatan dinding tepi galian di atas.
2. Substitusi : untuk mengurangi bahaya, pipa
galvanized bisa diganti pipa PVC yg lebih ringan.
3. Rekayasa: Menggunakan metode kerja yang aman-
efisien, galian dilakukan bertahap, akses diberi
tangga naik turun.
4. Admini stratif: buat prosedur, adakan pelatihan,
rambu-rambu yang sesuai, traffic management dsb
5. APD, berupa helm dan sepatu sesuai standar, serta
baju kerja, safety vest
Perhitungan Biaya K3
• Dari penetapan program pengendalian risiko maka
perlu dibuat metode kerja yang paling aman dan
efisien
• Hitung kebutuhan upah, bahan dan alat bantu untuk
pekerjaan utama (tentukan berapa kali bahan/alat
bantu bisa dipakai agar hemat)
• Hitung kebutuhan sarana pengamanan / K3, seperti
tangga akses, rambu-rambu, traffic manajemen dsb.
• Masukkan komponen biaya dalam bentuk analisa
harga satuan, sesuai dengan ketentuan
• Untuk kegiatan bersifat umum seperti APD, biaya
dimasukkan sebagai biaya tak langsung (ovehead)
KASUS KECELAKAAN LONGSORNYA GALIAN
SALURAN PIPA PDAM BANDUNG DI JL DAGO

TANAH BERPASIR,
TEPI GALIAN TIDAK DIBERI TURAP
DIDIRIKAN TIANG PIPA PENYANGGA HOIST
TERJADI TEKANAN KE SAMPING
MAKA TEBING GALIAN LONGSOR
MENGUBUR 2 PEKERJA DLM LUBANG GALIAN
SOLUSI PENCEGAHAN LONGSORAN GALIAN SALURAN
Pekerjaan Galian Terbuka, Pekerjaan Galian Terbuka
kedalaman > 1,20 m (tanpa turap) kedalaman > 1,20 m (dengan turap)

Jenis Tanah
Bagus

Jenis Tanah
Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jika area memungkinkan Jika area tak memungkinkan


17/06/2011 69
TANAH BERPASIR,
TEPI GALIAN TIDAK DIBERI TURAP
DIDIRIKAN TIANG PIPA PENYANGGA HOIST
TERJADI TEKANAN KE SAMPING
MAKA TEBING GALIAN LONGSOR
MENGUBUR
17/06/2011
2 PEKERJA DLM LUBANG GALIAN 70
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : TIDAK PERLU TURAP
S/D S/D ATAS
1,60 M 4,60 M 4,60 M
PELINDUNG TEBING

HUMUS, B : HARUS MENGGUNAKAN


LEMPUNG-BERLUM-
PUR, BATU LEPAS, C C C TURAP PELINDUNG
DAN PASIR TERBUKA
SEMUA BATU & (OPEN SHEETING)
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C
C : HARUS MENGGUNAKAN
TURAP PELINDUNG
HUMUS PADAT A C C TERTUTUP
LEMPUNG KERAS A B C (CLOSE SHEETING)
* : Turap Pelindung terbuka, ter-
SEDIKIT BERSEMEN
tutup atau sheet Pile mung-
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B kin diperlukan jika kondisi
site tidak menguntungkan.
LAPISAN
BATU/CADAS
17/06/2011
A A A 71
Pekerjaan Galian Terbuka, kedalaman > 1,20 m (tanpa turap)

Jenis Tanah Bagus

Jenis Tanah Sedang

Jenis Tanah
Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jenis Tanah Jelek

17/06/2011 72
Jika area memungkinkan
Pekerjaan Galian
Terbuka ,
Kedalaman
> 1,20 m
(dengan turap)

Jika area tak


memungkinkan:
> Di jalan perkotaan
> Di pemukiman

17/06/2011 73
PENYUSUNAN
RENCANA/PROGRAM
KESELAMATAN PEKERJAAN
GALIAN SALURAN
PRA RENCANA K3 PEKERJAAN GALIAN
Tahap terpenting untuk meniadakan runtuhnya galian adalah
Pra-Perencanaan operasi penggalian. Beberapa pertanyaan
yang harus dijawab sebelum melakukan galian:
1. Apa jenis tanah yang akan digali?
2. Bagaimana kondisi kelembaban tanah?
3. Sudahkan tanah pernah digali/atau bekas timbunan?
4. Seberapa banyak atau besar volume galian akan dilakukan?
5. Berapa lama penggalian akan dibiarkan terbuka?
6. Bagaiman keadaan cuaca dapat diharapkan?
7. Apa jenis alat yang akan digunakan?
8. Apakah penggalian dekat dengan stuktur yang sudah ada?
9. Apakah pengendalian lalu lintas dekat galian diperlukan?
10. Apakah sumber getaran akan berada dekat tempat galian?
11. Apakah air merupakan masalah?
12. Apa jenis penopang (shoring)? Berapa banyak?
13. Apakah ada ada instalasi di bawah tanah?
Tahapan Menyusun
Rencana K3 Galian
1. Identifikasi bahaya Pekerjaan Saluran & Galian.
2. Identifikasi petugas yang kompeten
3. Identifikasi metode pengendalian bahaya yg sesuai
4. Susun prosedur tertulis operasi saluran & galian
5. Berikan pelatihan dan pelihara rekamannya

Anda mungkin juga menyukai