Anda di halaman 1dari 2

SPONSOR MINUMAN BERALKOHOL DI SERAGAM (JERSEY) KLUB PADA PROGRAM SIARAN SEPAK BOLA DI

TELEVISI NASIONAL SECARA LANGSUNG BERDASARKAN PERATURAN-PERATURAN YANG BERLAKU DI


INDONESIA

Bisnis dalam dunia olahraga yang berprofit besar untuk sebagian kelas bukan lagi melihat dari
prestasi atlet/klub saja. Nama besar dan intensitas muncul dilayar kaca menjadi tawaran bisnis besar.
Itulah yang menarik perhatian Anker Sports menjadi Sponsor yang mana Anker Sport adalah anak
perusahaan dari Minuman Beralkohol tersebut untuk mensponsori Arema Malang tahun 2012/2013. Pada
musim sebelumnya Anker Sport muncul pada seragam Pelita Jaya Purwakarta, musim selanjutnya Pelita
Jaya Purwakarta merger bersama Arema Malang. Anker Sport lebih sering mensponsori olahraga
otomotif, seperti off-road. Arema Malang sering kali bertanding ditayangkan di televisi, bahkan di waktu-
waktu sore. Dimana dalam Undang-Undang Penyiaran sore hari adalah waktu anak-anak menonton
televisi. Metode yang dipakai dalam penulisan Skripsi ini bersifat deskriptif analitis yang menggambarkan
peraturan-peraturan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang
menyangkut masalah yang akan diteliti.

Metode pendekatan yang digunakan secara yuridis normatif, yaitu penelitian yang menggunakan
data sekunder. Penulis menyimpulkankan dari hasil penelitian yang diperoleh dalam Skripsi ini bahwa,
pertama Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 tidak menjelaskan Sponsor dalam Bab tentang
Siaran Iklan. Dalam Siaran Iklan pasal 46 ayat 3 tertulis minuman beralkohol dilarang promosi dalam
bentuk siaran, tidak dijelaskan dengan rinci dalam bentuk sponsor dalam siaran olahraga prestasi.. Dalam
peraturan pemerintah mengenai iklan dan label segala bentuk iklan minuman beralkohol dilarang. Terlihat
ada kekosongan hukum dalam Undang-Undang Penyiaran dalam perlindungan penonton siaran olahraga,
terutama di waktu anak-anak menonton televisi. Kedua,

akibat dari kekosongan hukum di Undang-Undang Penyiaran mengenai siaran olahraga yang
bersponsor minuman beralkohol, KPI yang berpedoman pada Undang-Undang Penyiaran tersebut tidak
mampu berbuat banyak karena belum ada peraturan yang membuat KPI berwenang dalam menghukum
tindakan tersebut.. Seperti di tinjau dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 jo Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/9/2009 melarang Minuman beralkohol di iklankan.
Semestinya, peraturan yang ada dan berkembang di masyarakat harus sejalan seirama dengan peraturan
lainnya, agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat. Bila memang Minuman Beralkohol wajar
dalam masyarakat berbudaya, seharusnya pemerintah tidak melarang Minuman Beralkohol Beriklan.
Karena iklan sangat mempengaruhi pola piker yang berkembang di masyarakat, apabila dilarang dalam
peraturan, budaya minum bersama dalam beberapa budaya di indonesia semakin hilang. dengan
kemampuan pemerintah sebagai state welfare, pemerintah mampu memberi edukasi kepada masyarakat
yang mengkonsumsi minuman beralkohol menjadi konsumen yang bertanggungjawab, serta menjaga
anak anak dari peradaban yang cepat pada kematangan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai