Anda di halaman 1dari 2

Diduga Palsukan Akta Perusahaan, Rudi Gunawan Diseret

Ke Pengadilan
TANGERANG, (vivabanten.com) – Diduga memalsukan akte pendirian perusahaan, pengusaha
Rudi Gunawan yang juga masih satu dikreksi diseret ke pengadilan oleh Sugeng Nugroho
partner dalam perusahaan tersebut.

Menurut Victor Bachtiar, SH pengacara keluarga Sugeng Gunawan dari kantor Lawyer Sinurat-
Simaremare mengatakan, awalnya keluarga Sugeng Nugroho mempercai semua pengelolaan
perusahaan kepada Rudi Gunawan tapi diperjalanan akte pendirian dirubah tanpa sepengetahuan
dirinya.

“Perkara ini bermula ketika Rudi Gunawan, seorang pengusaha property mendatangi Sugeng
Nugroho dan pada saat itu mengaku sebagi investor atas nama PT. Graha Kencana Megah akan
membangun sebuah hotel dilokasi lahan milik Sugeng Nugroho,” ujar Victor kepada wartawan,
Selasa (23/1/2018).

Victor menjelaskan, akibat perbuatan melawan hukum dari Rudi Gunawan yang merubah akte
pendirian perusahaan, Sugeng Nugroho mengalami kerugian sekitar 45 miliar yakni berupa aset
tanah seluar 3.600 m2 di Yogjakarta dan uang tunai sebesar Rp11,6 miliar.

“Kini Rudi Gunawan menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Tangerang dan kasus masih
menjalani persidangan akibat merubah data autentik perusahaan,” ucapnya.

Sementara di persidangan kasus pemalsuan Akta atas terdakwa Rudi Gunawan batal disidangkan
di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (23/1/2018). Sidang yang rencananya akan
mendengarkan keterangan terdakwa tidak jadi digelar.

Victor menambahkan, akibat diiming-imingi keuntungan yang menggiurkan, maka Sugeng dan
keluarganya percaya serta menyerahkan sertifikat tanah miliknya dialihkan atas nama PT. GKM.

Tapi setelah beberapa lama sambung Victor, bukannya mendapatkan keuntungan tetapi ternyata
kepemilikan lahan tersebut beralih kepemilikan menjadi 50 persen milik Rudi Gunawan.

“Bukan hanya itu saja, jajaran direksi yang tadinya terdiri dari Sugeng dan keluarganya, tiba-tiba
semuanya diganti dengan orang- orangnya Rudi, dengan memalsukan atau menambahkan
keterangan palsu dalam akte autentik,” ucapnya.

Lebih lanjut Bachtiar mengatakan karena merasa kecewa dan tertipu akhirnya Sugeng Nugroho,
melaporkan perkara ini ke Bareskrim Polda Metro Jaya dan kini Rudi Gunawan menjadi
terdakwa duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Tangerang.

Jaksa Penuntut Umum, Fajar Said, saat dikonfirmasi terkait kasus ini menjelaskan, perbuatan
terdakwa dijerat pasal 266 dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara.
“Terdakwa dijerat pasal 266 tunggal, karena telah memalsukan atau menambahkan keterangan
palsu dalam akte autentik,” ucapnya.(jojo)

Anda mungkin juga menyukai