DISUSUN OLEH:
Dosen Pengampu:
I Putu Ajie Windu Kertayoga, SE., M.S.M.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah berjudul Analisis Pelanggaran Etika Bisnis PT Gudang Garam, dengan
baik. Penulis berharap Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembacanya.
Demikian laporan ini dibuat, akhir kata kami meminta maaf apabila terjadi
kesalahan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Segenap Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Intinya etika adalah semua norma atau “aturan” umum yang harus
diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur
dan perbuatan yang baik. Etika berbeda dengan hukum, aturan, maupun regulasi
dimana hukum dan regulasi jelas aturan main dan sanksinya atau dengan kata lain
hukum atau regulasi adalah etika yang sudah diformalkan seperti Undang-undang,
dan lain-lain.
Etika tidak memiliki sanksi yang jelas, selain barangkali sanksi moral atau
sanksi dari Yang Maha Kuasa. Jadi, jika bersandar jika bersandar kepada definisi
hukum maka melanggar etika belum tentu berarti melanggar hukum dan peraturan
yang ada. Jika melanggar hukum, sanksinya jelas berupa pidana atau perdata
sedangkan melanggar etika sanksinya tidak jelas atau hanya sanksi moral semata.
Sehingga pada kenyataannya sering etika tidak begitu diperhatikan.
Dalam jangka pendek, bisnis yang tidak memperhatikan etika bisnis bisa
jadi akan dapat keuntungan tetapi dalam jangka panjang, biasanya bermasalah dan
mendapatkan sanksi moral dari masyarakat dengan kata lain jika memang mau
mendapatkan keuntungan, sering kita harus melupakan dan melanggar etika.
Berdasarkan uraian di atas jurnal ini akan membahas tentang etika dalam bisnis
khususnya etika periklanan pada sebuah perusahaan yaitu PT Gudang Garam
(Tbk).
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sony Keraf (1993 : 142), menyatakan bahwa dalam iklan, kita
dituntut untuk selalu mengatakan hal yang benar kepada
konsumen tentang produk sambil membiarkan konsumen bebas menentukan
untuk membeli atau tidak membeli produk itu. Iklan dan pelaku periklanan
harus :
Di Indonesia, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika pada setiap
perilaku kehidupan sehari-hari. Tentunya hal ini membuat para pelaku iklan juga
harus mematuhi apa saja yang telah diatur dalam UU Penyiaran atau UU Pariwara
Indonesia yang telah diatur agar sejalan dengan nilai-nilai sosial-budaya
masyarakat. Adapun kasus pelanggaran yang berkaitan dengan etika dalam bisnis
6
khususnya dalam hal etika periklanan, yaitu kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh PT Gudang Garam (Tbk) sebagai berikut :
KPI Pusat meminta agar senantiasa menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran. Jika ingin
menayangkan iklan tersebut wajib mematuhi ketentuan jam tayang iklan rokok
yaitu pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.
Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus melakukan pemantauan dan
meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap melanggar ketentuan jam tayang
iklan rokok. Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar
pasal 21 ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan
televisi hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu
setempat dimana lembaga penyiaran tersebut berada.
8
2.2 Alur Pelanggaran Etika Bisnis Oleh PT Gudang Garam
9
atau pun dalam bentuk audio (suara). Di Indonesia, sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dan etika pada setiap perilaku kehidupan sehari-hari. Tentunya
hal ini membuat para pelaku iklan juga harus mematuhi apa saja yang telah diatur
dalam UU Penyiaran atau UU Pariwara Indonesia yang telah diatur agar sejalan
dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat.
Adapun kasus pelanggaran yang berkaitan dengan etika dalam bisnis
khususnya dalam hal etika periklanan, yaitu kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh PT Gudang Garam (Tbk) sebagai berikut :
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban
yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU
Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah
menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program
Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One
pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul 19.43 WIB. Program tersebut menampilkan
iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta larangan
dan pembatasan muatan rokok.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah
melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia
Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59
ayat (1). Menurut catatan KPI Pusat, program ini telah menerima Surat Teguran
Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014.
Berdasarkan pelanggaran di atas KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi
administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus
melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap
melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.
Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar
pasal 21 ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan
televisi hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu
setempat dimana lembaga penyiaran tersebut berada. Kemudian juga sesuai
dengan Etika Pariwara Indonesia menyatakan dalam wahana iklan melalui media
10
televisi, yaitu iklan-
iklan rokok dan produk khusus dewasa (intimate nature) hanya boleh disiark
an mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan inti uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika
dalam bisnis khususnya dalam hal etika periklanan yang telah dilakukan oleh PT
Gudang Garam (Tbk) terkait tindakan penayangan tersebut yang telah melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14
dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012
Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1). Sehingga pihak KPI Pusat
melayangkan Surat Teguran Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei
2014. Yang mana apabila pelaku iklan (PT Gudang Garam (Tbk)) tidak
mengindahkan atau mengabaikannya maka KPI Pusat akan memutuskan
menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI
Pusat akan terus melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat
jika tetap melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.
3.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah sebaiknya pelaku iklan (PT Gudang
Garam (Tbk)) harusmematuhi apa saja yang telah diatur dalam UU Penyiaran atau
UU Pariwara Indonesia yang telah diaturagar sejalan dengan nilai-nilai sosial-
budaya masyarakat. Seperti Pedoman Perilaku Penyiaran KomisiPenyiaran
Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi
PenyiaranIndonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59
ayat (1).
Akan lebih baik jika PT GUDANG GARAM dapat mementingkan orang
banyak dengan cara tidak menayangkan iklan dibawah jam yang sudah ditentukan.
Karena jam atau waktu untuk orang dewasa adalah pukul 21.30–05.00. Jika
melanggar waktu yang telah ditentukan akan membahayakan anak– anak kecil yang
sedang melihat iklan tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
13