Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS E-COMMERCE DAN EKONOMI DIGITAL

(Pelanggaran Etika Bisnis PT Gudang Garam)

DISUSUN OLEH:

 Amrina Yusri (20755036)

 Annisa Putri (20755037)

 Farha Sahariyah Sho’im (20755068)

 Yolanda Dila Sevia H. (20755065)

 Yona Okterianda (20755076)

Dosen Pengampu:
I Putu Ajie Windu Kertayoga, SE., M.S.M.

Politeknik Negeri Lampung


Bandar Lampung
Tahun 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah berjudul Analisis Pelanggaran Etika Bisnis PT Gudang Garam, dengan
baik. Penulis berharap Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembacanya.

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam menulis laporan ini.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat


kekurangan dalam penulisan Makalah berjudul Analisis Pelanggaran Etika Bisnis
PT Gudang Garam, maka kritik dan saran sangat diharapkan sebagai masukan
untuk perbaikandimasa yang akan datang.

Demikian laporan ini dibuat, akhir kata kami meminta maaf apabila terjadi
kesalahan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 26 September 2022

Segenap Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pelanggaran Etika Bisnis PT Gudang Garam .................................... 6

2.2 Penyebab Terjadinya Pelanggaran....................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 21

3.2 Kritik dan Saran .................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Intinya etika adalah semua norma atau “aturan” umum yang harus
diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur
dan perbuatan yang baik. Etika berbeda dengan hukum, aturan, maupun regulasi
dimana hukum dan regulasi jelas aturan main dan sanksinya atau dengan kata lain
hukum atau regulasi adalah etika yang sudah diformalkan seperti Undang-undang,
dan lain-lain.
Etika tidak memiliki sanksi yang jelas, selain barangkali sanksi moral atau
sanksi dari Yang Maha Kuasa. Jadi, jika bersandar jika bersandar kepada definisi
hukum maka melanggar etika belum tentu berarti melanggar hukum dan peraturan
yang ada. Jika melanggar hukum, sanksinya jelas berupa pidana atau perdata
sedangkan melanggar etika sanksinya tidak jelas atau hanya sanksi moral semata.
Sehingga pada kenyataannya sering etika tidak begitu diperhatikan.
Dalam jangka pendek, bisnis yang tidak memperhatikan etika bisnis bisa
jadi akan dapat keuntungan tetapi dalam jangka panjang, biasanya bermasalah dan
mendapatkan sanksi moral dari masyarakat dengan kata lain jika memang mau
mendapatkan keuntungan, sering kita harus melupakan dan melanggar etika.
Berdasarkan uraian di atas jurnal ini akan membahas tentang etika dalam bisnis
khususnya etika periklanan pada sebuah perusahaan yaitu PT Gudang Garam
(Tbk).

4
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja etika bisnis yang dilanggar oleh PT Gudang Garam?


b. Bagaimana alur pelanggaran etika bisnis oleh PT Gudang Garam dapat
terjadi?

1.3 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui etika bisnis yang telah dilanggar oleh PT Gudang


Garam.
b. Untuk mengetahui alur pelanggaran etika bisnis oleh PT Gudang
Garam?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelanggaran Etika Bisnis Oleh PT Gudang Garam

Menurut Sony Keraf (1993 : 142), menyatakan bahwa dalam iklan, kita
dituntut untuk selalu mengatakan hal yang benar kepada
konsumen tentang produk sambil membiarkan konsumen bebas menentukan
untuk membeli atau tidak membeli produk itu. Iklan dan pelaku periklanan
harus :

 Jujur, benar, dan bertanggungjawab.


 Bersaing secara sehat.
 Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya,
negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku.
Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya,
negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Iklan yang menyatakan kebenaran dan kejujuran adalah iklan yang beretika.
Akan tetapi, iklan menjadi tidak efektif, apabila tidak
mempunyai unsur persuasif. Akibatnya, tidak akan ada iklan yang akan
menceritakan the whole truth dalam pesan iklannya. Untuk membuat konsumen
tertarik, iklan harus dibuat menarik bahkan kadang dramatis. Tapi iklan tidak
diterima oleh target tertentu (langsung). Iklan dikomunikasikan kepada khalayak
luas (melalui media massa komunikasi iklan akan diterima oleh semua orang :
semua usia, golongan, suku, dsb). Sehingga iklan harus memiliki etika, baik moral
maupun bisnis.

Di Indonesia, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika pada setiap
perilaku kehidupan sehari-hari. Tentunya hal ini membuat para pelaku iklan juga
harus mematuhi apa saja yang telah diatur dalam UU Penyiaran atau UU Pariwara
Indonesia yang telah diatur agar sejalan dengan nilai-nilai sosial-budaya
masyarakat. Adapun kasus pelanggaran yang berkaitan dengan etika dalam bisnis

6
khususnya dalam hal etika periklanan, yaitu kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh PT Gudang Garam (Tbk) sebagai berikut :

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban


yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU
Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah
menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program
Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One
pada tanggal 7 april 2014 pada pukul 20.43 WIB.

Program tersebut menampilkan iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis


pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada
anak-anak dan remaja serta ketentuan tentang jam tayang rokok.

KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar


Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14
dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun
2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1). Menurut catatan
KPI Pusat, program ini telah menerima Surat Teguran Tertulis Pertama
No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014.

Berdasarkan pelanggaran di atas KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi


administratif Teguran Tertulis Kedua No.1337/K/KPI/06/14 tertanggal 9 juni 2014.
Atas pelanggaran ini kami akan terus melakukan pemantauan dan meningkatkan
sanksi yang lebih berat jika tetap melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.

KPI Pusat meminta agar senantiasa menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012
sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran. Jika ingin
menayangkan iklan tersebut wajib mematuhi ketentuan jam tayang iklan rokok
yaitu pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat.

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan kewenangan


menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil analisis telah menemukan
pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Siaran Iklan “Gudang Garam
Signature” yang ditayangkan oleh stasiun Trans TV pada tanggal 30 Oktober 2015
7
pukul 21.11WIB. Iklan rokok tersebut harus mematuhi ketentuan jam tayang
yakni pada rentang waktu pukul 21.30 - 05.00 waktu setempat.

Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan


terhadap remaja dan ketentuan siaran iklan rokok. KPI Pusat memutuskan bahwa
tindakan penayangan iklan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar
Program Siaran Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1), dan Pasal 59 ayat (1).
Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI Pusat memberikan sanksi administratif
Teguran Tertulis No.1667/K/KPI/11/15.

Berdasarkan Pasal 43 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Pasal 58 ayat (1)


Standar Program Siaran KPI Tahun 2012 maka ketentuan siaran iklan harus
tunduk pada Etika Pariwara Indonesia (EPI). Pada ketentuan EPI Tahun 2014 Bab
III huruf A poin 2.29.2 disebutkan bahwa iklan tersisip (build-in), terlebur (build-
in content), sesuai pesanan (tailor-made), dan sejenisnya berupa produk-produk
tertentu seperti obat-obatan, rokok, alat kesehatan, produk-produk khusus
konsumen dewasa, dan sejenisnya, harus memenuhi ketentuan hukum tentang
periklanan atau promosi bagi kategori produk terkait.

Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus melakukan pemantauan dan
meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap melanggar ketentuan jam tayang
iklan rokok. Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar
pasal 21 ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan
televisi hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu
setempat dimana lembaga penyiaran tersebut berada.

Kemudian juga sesuai dengan Etika Pariwara Indonesia menyatakan dalam


wahana iklan melalui media televisi, yaitu
iklan rokok dan produk khusus dewasa (intimate nature) hanya boleh disiark
an mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat. Berdasarkan pasal
21 ayat (3) sanksi administrati yang dikenakan cukup berat, yaitu denda paling
banyak sebesar Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk penyiaran radio dan
peling banyak sebesar Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah) untuk penyiaran
televisi.

8
2.2 Alur Pelanggaran Etika Bisnis Oleh PT Gudang Garam

Menurut Etika Pariwara Indonesia, “Iklan ialah pesan komunikasi


pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan
melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat”.
Menurut Sony Keraf (1993 : 142), menyatakan bahwa dalam iklan kita dituntut
untuk selalu mengatakan hal yang benar kepada
konsumen tentang produk sambil membiarkan konsumen bebas menentukan
untuk membeli atau tidak membeli produk itu.
Iklan dan pelaku periklanan harus :
 Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
 Bersaing secara sehat.
 Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,
budaya, negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku.
Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya,
negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Iklan yang menyatakan kebenaran dan kejujuran adalah iklan yang beretika.
Akan tetapi, iklan menjadi tidak efektif, apabila tidak
mempunyai unsur persuasif. Akibatnya, tidak akan ada iklan yang akan
menceritakan the whole truth dalam pesan iklannya.
Sederhananya, iklan pasti akan mengabaikan informasi-informasi yang bila
disampaikan kepada pemirsanya malah akan membuat pemirsanya
tidak tertarik untuk menjadi konsumen produk atau jasanya. Untuk membuat
konsumen tertarik, iklan harus dibuat menarik bahkan kadang dramatis. Tapi iklan
tidak diterima oleh target tertentu (langsung). Iklan dikomunikasikan kepada
khalayak luas (melalui media massa komunikasi iklan akan diterima oleh semua
orang : semua usia, golongan, suku, dsb). Sehingga iklan harus memiliki etika,
baik moral maupun bisnis.
Dalam dunia periklanan, para pelaku iklan mempunyai sumber daya
manusia yang mayoritas memiliki tingkat kreatifitas yang unik dan menarik, yang
dapat divisualisasikan dalam bentuk visual (video, gambar, ilustrasi, dan tulisan)

9
atau pun dalam bentuk audio (suara). Di Indonesia, sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dan etika pada setiap perilaku kehidupan sehari-hari. Tentunya
hal ini membuat para pelaku iklan juga harus mematuhi apa saja yang telah diatur
dalam UU Penyiaran atau UU Pariwara Indonesia yang telah diatur agar sejalan
dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat.
Adapun kasus pelanggaran yang berkaitan dengan etika dalam bisnis
khususnya dalam hal etika periklanan, yaitu kasus pelanggaran yang dilakukan
oleh PT Gudang Garam (Tbk) sebagai berikut :
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban
yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU
Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah
menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program
Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One
pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul 19.43 WIB. Program tersebut menampilkan
iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta larangan
dan pembatasan muatan rokok.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah
melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia
Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59
ayat (1). Menurut catatan KPI Pusat, program ini telah menerima Surat Teguran
Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014.
Berdasarkan pelanggaran di atas KPI Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi
administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI Pusat akan terus
melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap
melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.
Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar
pasal 21 ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan
televisi hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu
setempat dimana lembaga penyiaran tersebut berada. Kemudian juga sesuai
dengan Etika Pariwara Indonesia menyatakan dalam wahana iklan melalui media
10
televisi, yaitu iklan-
iklan rokok dan produk khusus dewasa (intimate nature) hanya boleh disiark
an mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan inti uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika
dalam bisnis khususnya dalam hal etika periklanan yang telah dilakukan oleh PT
Gudang Garam (Tbk) terkait tindakan penayangan tersebut yang telah melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14
dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012
Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1). Sehingga pihak KPI Pusat
melayangkan Surat Teguran Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei
2014. Yang mana apabila pelaku iklan (PT Gudang Garam (Tbk)) tidak
mengindahkan atau mengabaikannya maka KPI Pusat akan memutuskan
menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI
Pusat akan terus melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat
jika tetap melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.

3.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah sebaiknya pelaku iklan (PT Gudang
Garam (Tbk)) harusmematuhi apa saja yang telah diatur dalam UU Penyiaran atau
UU Pariwara Indonesia yang telah diaturagar sejalan dengan nilai-nilai sosial-
budaya masyarakat. Seperti Pedoman Perilaku Penyiaran KomisiPenyiaran
Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar Program Siaran Komisi
PenyiaranIndonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59
ayat (1).
Akan lebih baik jika PT GUDANG GARAM dapat mementingkan orang
banyak dengan cara tidak menayangkan iklan dibawah jam yang sudah ditentukan.
Karena jam atau waktu untuk orang dewasa adalah pukul 21.30–05.00. Jika
melanggar waktu yang telah ditentukan akan membahayakan anak– anak kecil yang
sedang melihat iklan tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mega, N. (2020, Maret 19). Pelanggaran Etika Bisnis pada Pt Gudang


Garam(Tbk). Retrieved September 26, 2022, from nabillamega.wordpress.com:
https://nabillamega.wordpress.com/2020/03/19/pelanggaran-etika-bisnis-pada-pt-
gudang-garamtbk
https://id.scribd.com/document/364179215/PT-Gudang-Garam-Melakukan-
Pelanggaran-Etika-Bisnis
http://kholiyandabeli.blogspot.com/2019/07/makalah-etika-bisnis-pelanggaran-
etika.html
http://agnisnovianinoor.blogspot.com/2017/04/etika-bisnis-pada-pt-gudang-garam-
tbk.html
https://www.academia.edu/37905907/PELANGGARAN_ETIKA_DALAM_BISNI
S_PADA_PT_GUDANG_GARAM_TUGAS_MATA_KULIAH_BISNIS_and_M
ANAJEMEN
http://agnisnovianinoor.blogspot.com/2017/04/etika-bisnis-pada-pt-gudang-garam-
tbk.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai